Anda di halaman 1dari 10

GEOPOLITIK

Kata geopolitik berasal dari kata geo dan politik. “Geo” berarti bumi dan “Politik” berasal dari bahasa
Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara) dan teia yang berarti urusan.
Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara
suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang
digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki.

Secara umum geopolitik adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri, lingkungan,
yang berwujud Negara kepulauan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.

Pentingnya geopolitik bagi Indonesia adalah untuk dapat mempertahankan Negara dan berperan
penting dalam pembinaan kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin muncul dalam
proses pencapaian tujuan.

Ada Berbagai Teori Geopolitik, diantaranya:

1. Frederich Ratzel & Rudolf Kjellen

Friedrich Ratzel (1844 – 1904) dengan Teori Space. Ia menyatakan “bangsa berbudaya akan
membutuhkan sumber daya manusia yang tinggi dan akhirnya mendesak wilayah primitif bangsa”.

Pendapat ini dikonfirmasi oleh Rudolf Kjellen (1864 – 1922) dengan teori Kekuatan yang mengatakan
bahwa “negara adalah entitas politik secara keseluruhan serta unit biologis dengan kecerdasan”.

2. Karl Haushofer

Karl Haushofer (1869 – 1946) dengan teori Pan Region, ditemukan dasarnya dunia dapat dibagi menjadi
empat wilayah benua (wilayah pan) dan dipimpin oleh negara unggul. Isi teori pan daerah adalah :
Lebensraum (ruang hidup) yang cukup. Autarki (swasembada).

Dunia dibagi empat Pan Region, yaitu Pan Amerika, Pan Asia Timur, pan Rusia India, dan Pan Eropa
Afrika.

3. Halford Mackinder

Sir Halford Mackinder (1861 – 1947) dengan Teori Daerah Jantung (Heartland).
Teori ini menyatakan bahwa “siapapun yang mengendalikan Heartland maka ia akan memerintah Pulau
Dunia” .Heartland (Heart of the Earth) adalah sebutan untuk wilayah Asia Tengah, sementara wilayah
Timur Pulau Dunia Tengah. Kedua mengacu pada daerah ini adalah penting wilayah dunia minyak dan
gas.

4. Alfred Thayer Mahan

Alfred T. Mahan mengatakan “lautan kehidupan, ada banyak sumber daya alam di laut. Oleh karena itu,
harus membangun angkatan laut yang kuat untuk menjaga”.

5. Gulio Douhet & William Mitchel

Giulio Douhet (1869 – 1930) dan William Mitchell (1879 – 1936) dengan Teori Kekuatan di Air
mengatakan, “Angkatan Udara mampu beroperasi sampai ke garis belakang lawan dan kemenangan
akhir ditentukan oleh kekuatan udara” .

Konsep Geopolitik Indonesia

Konsep dasar dari Geopolitik bagi Indonesia adalah wawasan nusantara yang memuat visi bangsa
Indonesia untuk mewujudkan kesatuan dan keserasian dalam berbagai bidang kehidupan nasional.

Wawasan Nusantara

Wawasan Nusantara adalah wawasan nasional yang bersumber dari Pancasila dan UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945. Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia terhadap
diri dan lingkungannya dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah
dalam penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Hakikat dari Wawasan Nusantara adalah kesatuan bangsa dan keutuhan wilayah Indonesia. Cara
pandang bangsa Indonesia tersebut mencakup:

a. Politik

• Keutuhan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaannya merupakan satu kesatuan
wilayah, wadah, ruang hidup, dan kesatuan mitra seluruh bangsa, serta menjadi modal dan milik
bersama bangsa.

• Bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa daerah,
memeluk, dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus
merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.

• Bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta
mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita bangsa.

• Pancasila adalah satu satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara, yang melandasi,
membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.

• Kehidupan politik di seluruh wilayah nusantara merupakan satu kesatuan politik yang
diselenggarakan berdasarkan Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

• Seluruh kepulauan nusantara merupakan kesatuan hukum, dalam arti bahwa hanya ada satu
hukum yang mengabdi kepada kepentingan nasional.

• Bangsa Indonesia hidup berdampingan dengan bangsa lain, ikut menciptakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial melalui politik luar negeri
bebas aktif serta diabadikan untuk kepentingan nasional.

b. Ekonomi

• Kekayaan wilayah nusantara baik potensial maupun efektif adalah modal dan milik bersama
bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah
air.

• Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah, tanpa
meninggalkan ciri-ciri khas yang dimiliki oleh daerah-daerah dalam mengembangkan
ekonominya.

• Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara merupakan satu kesatuan ekonomi yang
diselenggarakan sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan ditujukan bagi
kemakmuran rakyat.

c. Sosial budaya

• Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, peri kehidupan bangsa harus merupakan kehidupan
yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang
serta adanya keselarasan kehidupan yang sesuai dengan kemajuan bangsa.
• Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak ragam budaya yang ada
menggambarkan kekayaan budaya yang menjadi modal dan landasan pengembangan budaya
bangsa seluruhnya, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati oleh seluruh bangsa Indonesia.

d. Pertahanan keamanan

• Ancaman terhadap satu daerah pada hakikatnya merupakan ancaman bagi seluruh bangsa dan
negara.

• Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama di dalam pembelaan negara.

Konsep NKRI Menurut UUD 1945

Perubahan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 mengukuhkan keberadaan Indonesia sebagai
negara kesatuan dan menghilangkan keraguan terhadap pecahnya Negara Kesatuan
Republik Indonesia.Pasal-pasal dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945
telah memperkukuh prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia dan tidak sedikit pun mengubah
Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi negara federal.

Pasal 1 ayat (1) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945 yang merupakan naskah asli mengandung
prinsip bahwa ”Negara Indonesia ialah negara kesatuan,yang berbentuk Republik.”Pasal yang
dirumuskan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia tersebut merupakan tekad bangsa Indonesia
yang menjadi sumpah anak bangsa pada 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda,yaitu satu
nusa,satu bangsa,satu bahasa persatuan,satu tanah air yaitu Indonesia.

Makna negara Indonesia juga dapat dipandang dari segi kewilayahan. Pasal 25 A UUD Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menentukan bahwa “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang berciri nucsantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan oleh
undang-undang”.Istilah Nusantara dalam ketentuan tetap mempertahankan Negara Kesatuan Republik
Indonesia sebagai bentuk final negara bagi bangsa Indonesia.

Kesepakatan untuk tetap mempertahankan bentuk negara kesatuan didasari pertimbangan bahwa
negara kesatuan adalah bentuk yang ditetapkan sejak awal berdirinya negara Indonesia dan dipandang
paling tepat untuk mewadahi ide persatuan sebuah bangsa yang majemuk ditinjau dari berbagai latar
belakang (dasar pemikiran).

Negara Republik Indonesia Tahun 1945secara nyata mengandung semangat agar Indonesia ini
bersatu,baik yang tercantum dalam Pembukaan maupun dalam pasal-pasal yang langsung menyebutkan
tentang Negara Kesatuan Republik Indonesia dalam lima Pasal, yaitu: Pasal 1 ayat (1),Pasal 18 ayat
(1),Pasal 18B ayat (2),Pasal 25A dan pasal 37 ayat (5) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Keunggulan Negara Kesatuan Republik Indonesia

1. Jumlah dan potensi penduduknya yang cukup besar, yaitu menempati urutan keempat di dunia
setelah RRC,India,dan Amerika Serikat. Jumlah penduduk yang besar merupakan potensi yang tidak
ternilai harganya dalam upaya mengisi dan mempertahankan kemerdekaan, termasuk sebagai modal
dasar dalam melaksanakan pembanagunan dalam upaya menyejahterakan bangsa.

2. Memiliki keanekaragaman dalam berbagai aspek kehidupan sosial budaya,seperti adat


istiadat,bahasa,agama,kesenian,dan sebagainya. Perbedaan atau keanekaragaman tersebut tidak
menjadikan bangsa Indonesia bercerai-berai, namun justru merupakan potensi untuk mnengembangkan
dirinya menjadi bangsa yang besar.Hal ini juga didorong oleh adanya semangat persatuan dan kesatuan
sehingga sekalipun terdapat perbedaan, namun bukan perbedaan yang ditonjolkan tetapi justru
persamaannya.

3. Dalam pengembangan wilayah, kita mempunyai konsep Wawasan Nusantara sehingga sekalipun
terdapat berbagai keanekaragaman namun prinsipnya kita teteap satu pandangan, yaitu yang
memandang bangsa Indonesia merupakan satu kesatuan ideologi,politik,ekonomi, sosial budaya,dan
hankam.

4. Semangat sumpah pemuda yang selalu merasuki jiwa dan kalbu bangsa Indonesia. Dengan
menunjukkan bahwa kita sama-sama memahami satu wilayah negara dan tanah air yang sama,yaitu
Indonesia; sama-sama merasa berbangsa yang satu bangsa Indonesia, dan sama-sama menggunakan
bahasa yang sama, yaitu bahasa Indonesia serta memiliki sejarah yang sama,yaitu
sejarah Indonesia.Dalampergaulan yang ditonjolkan adalah bangsa Indonesianya,bukan dari mana asal
daerahnya.

5. Memiliki tata krama atau keramahtamahan,sejak dahulu bangsa Indonesia sangat terkenal akan
keramahan dan kesopanannya sehingga sangat menarik bangsa-bangsa lain di dunia untuk datang ke
Indonesia. Namun demikian, akhir-akhir inii ini kesopanan dan keramahan bangsa Indonesia agak
tercemar oleh ulah segelintir manusia yang tidak bertanggungjawab,terutama yang gemar membuat
kerusuhan, kerusakan dan perangai-perangai lain yang justru membuat bangsa lain takut datang ke
Indonesia.

6. Letak wilayahnya yang amat strategis, yaitu diposisi silang dunia sehingga membuat Negara Indonesia
menjadi wilayah yang amat ramai dan mudah untuk dikunjungi dan disinggahi oleh bangsa-bangsa lain.

7. Keindahan alam Indonesia tidak disangsikan lagi, seperti pantai-pantai di Bali (Pantai Kuta, Pantai
Sanur dan sebagainya),Sumatra (Danau Toba),Jawa Barat (Pantai Pangandaran,Pantai Carita,Gunung
Tangkuban Perahu). Keanekaragamann flora dan faunanya membuat bangsa Indonesia juga sering
dikunjungi oleh bangsa-bangsa lain.
GEOPOLITIK INDONESIA

LATAR BELAKANG
WAWASAN NUSANTARA

• Falsafah Pancasila

Nilai-nilai pancasila mendasari pengembangan wawasan nasional. Nilai-nilai tersebut adalah:

1. Penerapan Hak Asasi Manusia (HAM), seperti memberi kesempatan menjalankan ibadah sesuai
dengan agama masing- masing..

2. Mengutamakan kepentingan masyarakat daripada individu dan golongan.

3. Pengambilan keputusan berdasarkan musyawarah untuk mufakat.[2]

• Aspek Kewilayahan Nusantara

Pengaruh geografi merupakan suatu fenomena yang perlu diperhitungkan, karena Indonesia kaya akan
aneka Sumber Daya Alam (SDA) dan suku bangsa.[2]

• Aspek Sosial Budaya

Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing - masing memiliki adat istiadat, bahasa, agama,
dan kepercayaan yang berbeda - beda, sehingga tata kehidupan nasional yang berhubungan dengan
interaksi antargolongan mengandung potensi konflik yang besar.[2]

• Aspek Kesejarahan

Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan wawasan nasional Indonesia yang diwarnai oleh
pengalaman sejarah yang tidak menghendaki terulangnya perpecahan dalam lingkungan bangsa dan
negara Indonesia.[2] Hal ini dikarenakan kemerdekaan yang telah diraih oleh bangsa Indonesia
merupakan hasil dari semangat persatuan dan kesatuan yang sangat tinggi bangsa Indonesia sendiri.[2]
Jadi, semangat ini harus tetap dipertahankan untuk persatuan bangsa dan menjaga wilayah kesatuan
Indonesia.[2]

Aspek dalam wawasan nusantara

• Aspek Trigatra

• A. letak dan bentuk geografis

• B. keadaan dan kemampuan penduduk

• - faktor yang mempengaruhi penduduk

• - faktor yang mempengaruhi komposisi penduduk

• - faktor yang mempengaruhi distribusi

KONSEP DASAR WANUS

1. Wawasan nusantara sebagai ajaran yang diyakini kebenarannya oleh masyarakat dalam
mencapai dan mewujudkan tujuan nasional.
2. Wawasan nusantara dalam paradigma nasional memliki spesifikasi:[3]

 Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara berkedudukan sebagai landasan
idiil.

 Undang - Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi negara, berkedudukan sebagai
landasan konstitusional.

 Wawasan nasional sebagai visi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional.

 Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional, berkedudukan sebagai landasan konsepsional.

 GBHN sebagai politik dan strategi nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional.

Fungsi Wawasan Nusantara

Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu dalam
menentukan segala kebijakan, keputusan, tindakan, dan perbuatan bagi penyelenggaraan negara dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.

Tujuan Wawasan Nusantara

Tujuan wawasan nusantara terdiri dari dua, yaitu:

• Tujuan nasional, dapat dilihat dalam Pembukaan UUD 1945, dijelaskan bahwa tujuan
kemerdekaan Indonesia adalah "untuk melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk mewujudkan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi dan keadilan sosial".

• Tujuan ke dalam adalah mewujudkan kesatuan segenap aspek kehidupan baik alamiah maupun
sosial, maka dapat disimpulkan bahwa tujuan bangsa Indonesia adalah menjunjung tinggi
kepentingan nasional, serta kepentingan kawasan untuk menyelenggarakan dan membina
kesejahteraan, kedamaian dan budi luhur serta martabat manusia di seluruh dunia.

KEDUDUKAN WANUS

Kedudukan (Status) Wawasan Nusantara

Kedudukan (status) wawasan nusantara adalah posisi, cara pandang, dan perilaku bangsa Indonesia
mengenai dirinya yang kaya akan berbagai suku bangsa, agama, bahasa, dan kondisi lingkungan
geografis yang berwujud negara kepulauan, berdasarkan pancasila dan UUD 1945.[5] Secara hierarki,
posisi atau status wawasan nusantara menempati urutan ketiga setelah UUD 1945.[5] Urutan sistem
kehidupan nasional Indonesia adalah:[5]

1. Pancasila sebagai filsafat, ideologi bangsa, dan dasar negara.

2. UUD 1945 sebagai konstitusi negara.

3. Wawasan nusantara sebagai geopolitik Indonesia.

4. Ketahanan nasional sebagai geostrategi bangsa dan negara Indonesia.


5. Politik dan strategi nasional sebagai kebijaksanaan dasar nasional dalam pembangunan
nasional

BENTUK WANUS

• Wawasan nusantara sebagai landasan konsepsi ketahanan nasional

Wawasan nusantara sebagai konsepsi ketahanan nasional berarti bahwa wawasan nusantara
dijadikan konsep dalam pembangunan nasional, pertahanan keamanan, dan kewilayahan.[5]

• Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan

• Wawasan nusantara sebagai wawasan pembangunan mempunyai arti cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri serta lingkungannya selalu mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara mencakup:

1. Perwujudan kepuluan nusantara sebagai satu kesatuan politik.

2. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi.

3. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan ekonomi.

4. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan sosial dan politik.

5. Perwujudan kepulauan nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan dan keamanan.

• Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara

Wawasan nusantara sebagai wawasan pertahanan dan keamanan negara mempunyai arti pandangan
geopolitik Indonesia dalam lingkup tanah air Indonesia sebagai satu kesatuan yang meliputi seluruh
wilayah dan segenap kekuatan negara.[5]

• Wawasan nusantara sebagai wawasan kewilayahan

Wilayah nasional perlu ditentukan batasannya, agar tidak terjadi sengketa dengan negara tetangga.[5]
Batasan dan tantangan negara Republik Indonesia adalah:[5]

• Risalah sidang BPUPKI tanggal 29 Mei-1 Juni 1945 tentang negara Republik Indonesia dari
beberapa pendapat para pejuang nasional.[5] Dr. Soepomo menyatakan Indonesia meliputi
batas Hindia Belanda, Muh. Yamin menyatakan Indonesia meliputi Sumatera, Jawa, Sunda
Kecil, Borneo, Selebes, Maluku - Ambon, Semenanjung Melayu, Timor, Papua, Ir. Soekarno
menyatakan bahwa kepulauan Indonesia merupakan satu kesatuan yang tidak dapat
dipisahkan.[5]

• Ordonantie (UU Belanda) 1939, yaitu penentuan lebar laut sepanjang 3 mil laut dengan cara
menarik garis pangkal berdasarkan garis air pasang surut atau countour pulau / darat.[5]
Ketentuan ini membuat Indonesia bukan sebagai negara kesatuan, karena pada setiap
wilayah laut terdapat laut bebas yang berada di luar wilayah yurisdiksi nasional.[5]

• Deklarasi Juanda, 13 Desember 1957 merupakan pengumuman pemerintah RI tentang


wilayah perairan negara RI, yang isinya:[5]
1. Cara penarikan batas laut wilayah tidak lagi berdasarkan garis pasang surut (low water line),
tetapi pada sistem penarikan garis lurus (straight base line) yang diukur dari garis yang
menghubungkan titik - titik ujung yang terluar dari pulau-pulau yang termasuk dalam wilayah
RI.

2. Penentuan wilayah lebar laut dari 3 mil laut menjadi 12mil laut.

3. Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebagai rezim Hukum Internasional, di mana batasan nusantara
200 mil yang diukur dari garis pangkal wilayah laut Indonesia.[5] Dengan adanya Deklarasi
Juanda, secara yuridis formal, Indonesia menjadi utuh dan tidak terpecah lagi.[5]

Implementasi wanus sebagai


geopolitik Indonesia

Imlementasi wawasan nusantara bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam kehidupan
sehari-hari yang mencakup bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, serta pertahanan nasional.

Implementasi dalam Kehidupan Politik

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu:[7]

1. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang - undang, seperti UU Partai Politik, UU
Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.[7] Pelaksanaan undang-undang tersebut harus
sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.[7] Contohnya seperti dalam pemilihan
presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan prinsip demokratis dan keadilan,
sehingga tidak menghancurkan persatuan dan kesatuan bangsa.

2. Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai denga hukum
yang berlaku.[7] Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap
warga negara, tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat
diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak
bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.

3. Mengembagkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai
suku, agama, dan bahasa yamg berbeda, sehingga menumbuhkan sikap toleransi.

4. Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.

5. Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps diplomatik
ebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.[7]

Implementasi dalam Kehidupan Politik


1. Wilayah nusantara mempunyai potensi ekonomi yang tinggi, seperti posisi khatulistiwa, wilayah
laut yang luas, hutan tropis yang besar, hasil tambang dan minyak yang besar, serta memeliki
penduduk dalam jumlah cukup besar.[7] Oleh karena itu, implementasi dalam kehidupan
ekonomi harus berorientasi pada sektor pemerintahan, pertanian, dan perindustrian.

2. Pembangunan ekonomi harus memperhatikan keadilan dan keseimbangan antardaerah.[7] Oleh


sebab itu, dengan adanya otonomi daerah dapat menciptakan upaya dalam keadilan ekonomi.

3. Pembangunan ekonomi harus melibatkan partisipasi rakyat, seperti dengan memberikan


fasilitas kredit mikro dalam pengembangan usaha kecil.[7]

Implementasi dalam Kehidupan Sosial

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu :

1. Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi
budaya, status sosial, maupun daerah.[7] Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua
daerah dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.

2. Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan
kegiatan pariwisata yang memberikan sumber pendapatan nasional maupun daerah.[7]
Contohnya dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.

Implementasi dalam Kehidupan Pertahanan dan Keamanan

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu :[7]

1. Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikan kesempatan kepada


setiap warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban
setiap warga negara, seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan
disiplin, melaporkan hal-hal yang menganggu keamanan kepada aparat dan belajar kemiliteran.

2. Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman
bagi daerah lain.[7] Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan
hubungan erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.

3. Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi
kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai