Anda di halaman 1dari 12

PENGARUH KEPUASAN KERJA DAN MOTIVASI KERJA

TERHADAP KINERJA KARYAWAN MELALUI KOMITMEN ORGANISASIONAL


(Studi pada karyawan PT. Kusuma Karya Persada yang outsourcing di PT. Sasa Inti
Probolinggo)

Iva Chandraningtyas1, M.Al Musadieq, Hamidah Nayati Utami


Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya Malang
e-mail: 1 ivachandraningtyas@ymail.com

Abstract
This study aims to determine the influence of job satisfaction, work motivation and
organizational commitment to employee performance. Using by simple random sampling
method 98 respondents from taken 686 employees population. Explanatory research, the
data used is primary and secondary data, followed by computer-assisted analysis of the
path analysis AMOS program for windows version 18. The analysis showed that: the
relationships among the exogenous variables of job satisfaction and work motivation has
a direct influence on the endogenous variable employee performance. While the indirect
effect through organizational commitment. It is that could mediate the variable
organizational commitment and job satisfaction variables on the performance of
employee motivation. Therefore, it is still necessary to improve the performance of an
increase in motivation, job satisfaction and organizational commitment to employees by
providing stimuli.
Keyword: Job Satisfaction, Work Motivation, Organizational Commitment and
Employee Performance.

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kepuasan kerja dan motivasi
kerja terhadap komitmen organisasional dan kinerja karyawan . Pengambilan sampel dilakukan
dengan metode simple random sampling 98 orang responden dari populasi yang berjumlah 686
orang karyawan. Dalam penelitian ini menggunakan penelitian eksplanatori, data yang digunakan
yaitu data primer dan sekunder, kemudian dilanjutkan dengan analisis Jalur dengan bantuan
komputer program AMOS for windows version 18.Hasil analisis menunjukkan bahwa : variabel
eksogen kepuasan kerja dan motivasi kerja terdapat pengaruh terhadap variabel endogen kinerja
karyawan. Sedangkan pengaruh tidak langsung melalui komitmen organisasional. Hal ini
menunjukkan bahwa variabel komitmen organisasional mampu memediasi variabel kepuasan kerja
dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan. Oleh karena itu untuk meningkatkan kinerja masih
diperlukan adanya peningkatan motivasi, kepuasan kerja dan komitmen organisasi dengan
memberikan stimuli kepada karyawan.
Kata Kunci: Kepuasan Kerja, Motivasi Kerja, Komitmen Organisasional dan Kinerja
Karyawan.

- 32 -
Iva Chandraningtyas, dkk. - Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Komitmen Organisasional | 33

PENDAHULUAN memuaskan kebutuhan individual (Robbins,


Perusahaan dihadapkan pada tingkat 2001:198). Adanya motivasi yang tepat para
persaingan yang semakin tinggi, kompetitif, iklim karyawan akan terdorong untuk berbuat
bisnis yang selalu berubah dan tidak pasti. semaksimal mungkin dalam melaksanakan
Kondisi tersebut mengharuskan perusahaan tugasnya karena meyakini bahwa dengan
melakukan efisiensi dengan berbagai cara, antara keberhasilan organisasi dalam mencapai tujuan
lain: mengurangi jumlah tenaga kerja, dan berbagai sasarannya, kepentingan–
menghemat biaya operasional, menutup cabang kepentingan pribadi para anggota organisasi
lain yang tidak produktif dan kebijakan-kebijakan tersebut akan tercakup pula. Dengan motivasi
lain yang sesuai dengan keadaan keuangan dari yang tinggi akan menciptakan sebuah komitmen
masing-masing perusahaan. Pada saat ini salah terhadap apa yang menjadi tanggung jawabnya
satu strategi yang mulai banyak diterapkan oleh dalam menyelesaikan setiap pekerjaan.
perusahaan dalam rangka menciptakan efisiensi Tsai, Cheng dan Chang (2010) melakukan
yaitu penggunaan tenaga kerja outsourcing, di penelitian tentang Drivers of hospitality industry
mana dengan sistem ini perusahaan dapat employees’ job satisfaction, organizational
menghemat pengeluaran dalam membiayai commitment and job performance (Kepuasan
Sumber Daya Manusia (SDM) yang bekerja di kerja karyawan industri perhotelan Komitmen
perusahaan yang bersangkutan. Organisasional dan kinerja). Hasil penelitian
Outsourcing adalah pemindahan atau menujukkan kepuasan kerja karyawan secara
pendelegasian beberapa proses bisnis kepada langsung dan positif mempengaruhi Komitmen
suatu badan penyedia jasa, di mana badan Organisasional, tetapi tidak secara langsung
penyedia jasa tersebut melakukan proses mempengaruhi kinerja.
administrasi dan manajemen berdasarkan definisi Komitmen organisasional merupakan
serta kriteria yang telah disepakati oleh para peramalan yang lebih baik, karena merupakan
pihak. Outsourcing diperbolehkan hanya untuk tanggapan yang lebih global dan bertahan
kegiatan penunjang dan kegiatan yang tidak terhadap organisasi sebagai suatu keseluruhan
berhubungan langsung dengan proses produksi. dibandingkan kepuasan kerja. Seorang karyawan
Namun, interpretasi yang diberikan Undang- dapat tidak puas dengan pekerjaan tertentu
Undang saat ini masih sangat terbatas dengan menganggapnya sebagai suatu kondisi
dibandingkan dengan kebutuhan dunia usaha saat sementara, tetapi tidak puas dengan organisasi
ini di mana penggunaan outsourcing semakin adalah suatu kondisi yang akan dijalani secara
meluas ke berbagai lini kegiatan perusahaan. terus menerus. Tetapi bila ketidakpuasan
Terdapat beberapa faktor yang menjalar keorganisasi, maka lebih besar
mempengaruhi kinerja karyawan dalam kemungkinan individu-individu akan
menyelesaikan pekerjaannya yaitu: (1) mempertimbangkan untuk mengundurkan diri.
karakteristik situasi, (2) deskripsi pekerjaan, Pegawai atau karyawan dapat mengungkapkan
spesifikasi pekerjaan, dan standar kinerja ketidakpuasannya dengan sejumlah cara.
pekerjaan, (3) tujuan-tujuan penilaian kinerja, Penelitian ini mencoba untuk menguji
dan (4) sikap para karyawan dan manajer pengaruh variabel kepuasan kerja karyawan,
terhadap evaluasi. Salah satu faktor yang motivasi kerja karyawan dan komitmen
mempengaruhi loyalitas karyawan adalah organisasional terhadap kinerja karyawan, karena
kepuasan kerja karyawan. Kepuasan kerja (job didasari oleh suatu kenyataan bahwa bukti-bukti
satisfaction) adalah keadaan emosional karyawan empiris tentang pengaruh variabel-variabel
yang terjadi maupun tidak terjadi titik temu tersebut terhadap nilai kinerja karyawan
antara nilai balas jasa kerja karyawan dan menunjukkan adanya ketidak konsistenan atau
perusahaan atau organisasi dengan tingkat nilai pertentangan hasil temuan empiris seperti yang
balas jasa yang memang diinginkan oleh ditunjukkan oleh Luthans et al (2006: 246).
karyawan yang bersangkutan.
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan
Selain itu, faktor lain yang harus masalah dalam penelitian ini adalah sebagai
diperhatikan adalah motivasi bekerja berikut :
karyawannya. Motivasi adalah kemauan untuk
1. Apakah kepuasan kerja berpengaruh
memberikan upaya lebih untuk meraih tujuan
signifikan terhadap kinerja karyawan
organisasi, yang disebabkan oleh kemauan untuk
outsourcing.
34 | J u r n a l P r o f i t V o l u m e 6 N o . 2

2. Apakah motivasi kerja berpengaruh signifikan 1. Menguji dan menjelaskan pengaruh kepuasan
terhadap kinerja karyawan outsourcing. kerja terhadap kinerja karyawan outsourcing.
3. Apakah kepuasan kerja berpengaruh 2. Menguji dan menjelaskan pengaruh motivasi
signifikan terhadap komitmen organisasional. kerja terhadap kinerja karyawan outsourcing.
4. Apakah motivasi kerja berpengaruh signifikan 3. Menguji dan menjelaskan pengaruh kepuasan
terhadap komitmen organisasional. kerja terhadap komitmen organisasional.
5. Apakah komitmen organisasional 4. Menguji dan menjelaskan pengaruh motivasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja kerja terhadap komitmen organisasional.
karyawan. 5. Menguji dan menjelaskan pengaruh komitmen
6. Bagaimana pengaruh kepuasan kerja terhadap organisasional terhadap kinerja karyawan.
kinerja karyawan outsourcing melalui 6. Menjelaskan pengaruh kepuasan kerja
komitmen organisasional. terhadap kinerja karyawan outsourcing
7. Bagaimana pengaruh motivasi kerja terhadap melalui komitmen organisasional.
kinerja karyawan outsourcing melalui 7. Menjelaskan pengaruh motivasi kerja
komitmen organisasional. terhadap kinerja karyawan outsourcing
Tujuan penelitian ini adalah sebagai melalui komitmen organisasional.
berikut:

Kerangka Konseptual

Kepuasan Kerja

Komitmen Organisasional Kinerja Karyawan

Motivasi Kerja

Gambar 1. Model Konseptual

Hipotesis METODE PENELITIAN


H1 Kepuasan kerja berpengaruh signifikan Pendekatan yang dipergunakan adalah
terhadap kinerja karyawan. pendekatan survey, yaitu dengan mengkaji
H2 Motivasi kerja berpengaruh signifikan populasi (atau universe) yang besar maupun yang
terhadap kinerja karyawan. kecil dengan menyeleksi serta mengkaji sampel
yang dipilih dari populasi itu, untuk menemukan
H3 Kepuasan kerja berpengaruh signifikan
insidensi, distribusi dan interelasi relatif dari
terhadap komitmen organisasional.
variabel-variabel yang diteliti, khususnya yang
H4 Motivasi kerja berpengaruh signifikan berkenaan dengan kepercayaan, pendapat, sikap,
terhadap komitmen organisasional. motivasi serta perilaku manusia (Kerlinger,
H5 Komitmen organisasional berpengaruh 2000:45).
signifikan terhadap kinerja karyawan. Populasi dalam penelitian ini adalah
H6 Kepuasan kerja berpengaruh terhadap seluruh karyawan outsourcing PT. Kusuma
kinerja karyawan outsourcing melalui Karya Persada sebanyak 686 orang Mengacu
komitmen organisasional. pada kriteria populasi yang telah dikemukakan,
H7 Motivasi kerja berpengaruh terhadap kinerja agar ukuran sampel representatif, maka jumlah
karyawan outsourcing melalui komitmen sampel dalam penelitian ini sebanyak 98 orang
organisasional. karyawan outsourcing PT. Kusuma Karya
Persada. Untuk menentukan jumlah sampel,
menggunakan rumus Slovin dengan presisi 10 %
Iva Chandraningtyas, dkk. - Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Komitmen Organisasional | 35

Sumber data primer. Merupakan data yang kondisi ruang kerja yang disediakan perusahaan
diperlukan dalam kegiatan penelitian yang nyaman, gaji yang diterima karyawan cukup,
dikumpulkan secara langsung di lapangan, dalam jaminan sosial kesehatan yang diterima karyawan
hal ini berasal dari para responden melalui sesuai dengan kebutuhan karyawan, perusahaan
kuisioner yang diberikan. memberikan perlindungan kerja, keselamatan
Sumber data sekunder adalah data yang kerja karyawan diperhatikan dengan memberikan
bukan berasal dari usaha peneliti sendiri. Data ini prasarana kerja yang memadai, terjalin hubungan
diperoleh dari berbagai literatur, artikel-artikel yang harmonis antara pimpinan dan bawahan,
dan dokumen di lokasi penelitian yang berkaitan perusahaan memperhatikan prestasi kerja
dengan penelitian. Dalam penelitian ini ada 4 karyawan dengan memberikan bonus bagi yang
(empat) variabel yang diteliti yaitu kepuasan berpresatsi, perusahaan memperhatikan prestasi
kerja karyawan, motivasi kerja karyawan, kerja karyawan dengan memberikan kesempatan
komitmen organisasional dan kinerja karyawan. pada setiap karyawan untuk meraih posisi jabatan
tertentu.
Metode Analisis Data
Komitmen Organisasional
Analisis Deskriptif digunakan untuk
mendeskriptifkan variabel penelitian tanpa Komitmen organisasional sangat tinggi,
menarik generalisasi. Pengukuran yang dilakukan hal ini ditunjukkan dengan adanya keterikatan
dengan memberikan angka, baik dalam jumlah emosional yang tinggi antara karyawan dengan
responden maupun dalam angka presentase (%). perusahan, antara karyawan dengan karyawan,
Analisis Jalur digunakan untuk menguji hipotesis karyawan menerima konsekuensi dari setiap
penelitian yang diajukan. pekerjaan yang dilaksanakan, karyawan memiliki
kemauan meningkatkan prestasi kerja tinggi,
karyawan bersedia untuk tetap bekerja di
HASIL PENELITIAN perusahan tinggi, karyawan memiliki kesadaran
untuk tetap bekerja di perusahan, bersedia untuk
Kepuasan Kerja selalu hadir dalam menjalankan tugas
Kepuasan Kerja karyawan sangat tinggi,
Kinerja Karyawan
hal ini ditunjukkan dengan karyawan merasa
puas dengan adanya tugas tugas menantang dan Kinerja karyawan sangat tinggi, hal ini
menarik yang diberikan perusahaan, perusahaan ditunjukkan dengan pekerjaan dapat diselesaikan
memberikan kesempatan pada setiap karyawan sesuai dengan target yang ditentukan perusahaan,
untuk mengembangkan kemampuan dan bakat tugas yang dilaksanakan tidak pernah
yang dimiliki, kepercayaan yang diberikan menimbulkan masalah, dalam melaksanakan
perusahaaan pada karyawan untuk menerima pekerjaan memiliki komitmen yang tinggi,
tangungjawab pekjerjaan, puas dengan sikap pekerjaan dilakukan dengan teliti, hasil pekerjaan
perusahaan yang memperhatikan kebutuhan yang diselesaikan sudah sesuai dengan jadwal
karyawan, perusahaan memberikan kesempatan yang ditentukan, efisiensi waktu dalam
untuk berpartisipasi dalam perumusan kebijakan mneyelesaikan pekerjaan, pekerjaan diselesaikan
serta kekompakan rekan kerja dalam tepat waktu tanpa harus menunda nunda
menjalankan tugas. pekerjaan yang diselesaikan sudah optimal
dengan bersedia bekerja lembur.
Motivasi Kerja
Motivasi Kerja karyawan sangat tinggi.
Tingginya motivasi karyawan ditunjang oleh
36 | J u r n a l P r o f i t V o l u m e 6 N o . 2

Hasil Pengujian Hipotesis


9,03

Kepuasan Kerja
(X1)

0.318 4,23

0.316
e2

1 Komitmen Organisasional 0.343 Kinerja


e1
(Z) Karyawan (Y)

7,99
0.417

0.266

26,33

Motivasi Kerja
(X2)
Gambar 2
Hasil analisis jalur pengaruh kepuasan kerja, motivasi kerja terhadap kinerja karyawan
melalui komitmen organisasional

1. Pengaruh langsung variabel kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan

Tabel 1 Rangkuman hasil analisis jalur pengaruh langsung variabel kepuasan kerja (X1)
terhadap kinerja karyawan (Y)
No. Koefisien path C.R Prob Ket
Jenis pengaruh
H1 Kepuasan kerja  Kinerja karyawan 0.318 4.340 0.000 Signifikan

Kepuasan kerja mempunyai pengaruh menunjukkan bahwa peningkatan kepuasan


yang signifikan terhadap kinerja karyawan kerja akan meningkatkan kinerja karyawan.
yang ditunjukkan dengan nilai C.R hitung > Hipotesis yang menyatakan kepuasan kerja
C.R tabel sebesar 4.340 > 1.985 dan nilai berpengaruh signifikan terhadap kinerja
probabilitas sebesar 0.000 (< 0,05) serta karyawan diterima.
koefisien path sebesar 0.318. Koefisien ini
2. Pengaruh langsung variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan

Tabel 2 Rangkuman hasil analisis jalur pengaruh langsung variabel motivasi kerja (X2)
terhadap kinerja karyawan (Y)
No. Koefisien path C.R Prob Ket
Jenis pengaruh
H2 Motivasi kerja  Kinerja karyawan 0.266 5.202 0.000 Signifikan

Motivasi kerja mempunyai pengaruh menunjukkan bahwa peningkatan motivasi


yang signifikan terhadap kinerja karyawan kerja akan meningkatkan kinerja karyawan.
yang ditunjukkan dengan nilai C.R hitung > Hipotesis yang menyatakan motivasi kerja
C.R tabel sebesar 5.202 > 1.985 dan nilai berpengaruh signifikan terhadap kinerja
probabilitas sebesar 0.000 (< 0,05) serta karyawan diterimaMotivasi kerja mempunyai
koefisien path sebesar 0.266. Koefisien ini pengaruh yang signifikan terhadap kinerja
Iva Chandraningtyas, dkk. - Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Komitmen Organisasional | 37

karyawan yang ditunjukkan dengan nilai C.R kerja akan meningkatkan kinerja karyawan.
hitung > C.R tabel sebesar 5.202 > 1.985 dan Hipotesis yang menyatakan motivasi kerja
nilai probabilitas sebesar 0.000 (< 0,05) serta berpengaruh signifikan terhadap kinerja
koefisien path sebesar 0.266. Koefisien ini karyawan diterima.
menunjukkan bahwa peningkatan motivasi

3. Pengaruh langsung variabel kepuasan kerja terhadap komitmen organisasional

Tabel 3 Rangkuman hasil analisis jalur pengaruh langsung variabel kepuasan kerja (X1)
terhadap komitmen organisasional (Z)

No. Jenis Pengaruh Koefisien path C.R Prob Ket

Kepuasan
H3  Komitmen organisasional 0.316 3.308 0.000 Signifikan
kerja

ini menunjukkan bahwa peningkatan


Kepuasan kerja mempunyai pengaruh kepuasan kerja akan meningkatkan komitmen
yang signifikan terhadap komitmen organisasional. Hipotesis yang menyatakan
organisasional yang ditunjukkan dengan nilai kepuasan kerja berpengaruh signifikan
C.R hitung > C.R tabel sebesar 3.308 > 1.985 terhadap komitmen organisasional diterima.
dan nilai probabilitas sebesar 0.000 (< 0,05)
serta koefisien path sebesar 0.316. Koefisien

4. Pengaruh langsung variabel motivasi kerja terhadap komitmen organisasional

Tabel 4 Rangkuman hasil analisis jalur pengaruh langsung variabel motivasi kerja (X2)
terhadap komitmen organisasional (Z)
No. Jenis Pengaruh Koefisien path C.R Prob Ket
Komitmen
H4 Motivasi kerja  0.417 7.465 0.000 Signifikan
organisasional

ini menunjukkan bahwa peningkatan motivasi


Motivasi kerja mempunyai pengaruh kerja akan meningkatkan komitmen
yang signifikan terhadap komitmen organisasional. Hipotesis yang menyatakan
organisasional yang ditunjukkan dengan nilai motivasi kerja berpengaruh signifikan
C.R hitung > C.R tabel sebesar 7.465 > 1.985 terhadap komitmen organisasional diterima.
dan nilai probabilitas sebesar 0.000 (< 0,05)
serta koefisien path sebesar 0.417. Koefisien

5. Pengaruh langsung variabel komitmen organisasional terhadap kinerja karyawan


Tabel 5 Rangkuman hasil analisis jalur pengaruh langsung variabel komitmen
organisasional (Z) terhadap kinerja karyawan (Y)
No. Jenis Pengaruh koefisien path C.R Prob Ket
Komitmen
H5  Kinerja karyawan 0.343 4.637 0.000 Signifikan
Organisasional

karyawan yang ditunjukkan dengan nilai C.R


Komitmen organisasional mempunyai hitung > C.R tabel sebesar 4.637 > 1.985 dan
pengaruh yang signifikan terhadap kinerja nilai probabilitas sebesar 0.000 (< 0,05) serta
38 | J u r n a l P r o f i t V o l u m e 6 N o . 2

koefisien path sebesar 0.343. Koefisien ini komitmen organisasional berpengaruh


menunjukkan bahwa peningkatan komitmen signifikan terhadap kinerja karyawan
organisasional akan meningkatkan kinerja diterima.
karyawan. Hipotesis yang menyatakan

6. Pengaruh variabel kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan melalui komitmen


organisasional

Tabel 6 Rangkuman hasil analisis jalur pengaruh langsung variabel kepuasan kerja (X1)
terhadap kinerja karyawan(Y) melalui komitmen organisasional (Z)
koefisien
No. Jenis Pengaruh C.R Prob Ket
path
H6 Kepuasan kerja  Kinerja Karyawan 0.318 4.340 0.000 Signifikan
Komitmen
Kepuasan kerja kerja  0.316 3.308 0.000 Signifikan
Organisasional
Komitmen
 Kinerja karyawan 0.343 4.637 0.000 Signifikan
Organisasional

Kepuasan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap variabel endogen kinerja


yang signifikan terhadap komitmen karyawan sebesar 0.318. Sedangkan pengaruh
organisasional yang ditunjukkan dengan nilai tidak langsung melalui komitmen
probabilitas = 0.000 (< 0,05). Komitmen organisasional mempunyai nilai pengaruh
organisasional mempunyai pengaruh yang sebesar 0.316 x 0.343 = 0.108. Hal ini
signifikan terhadap kinerja karyawan yang menunjukkan bahwa variabel komitmen
ditunjukkan dengan nilai probabilitas = 0.000 organisasional mampu memediasi variabel
(< 0,05). kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan.
Berdasarkan tabel 6 menunjukkan
bahwa hubungan antar variabel eksogen
kepuasan kerja mempunyai pengaruh

7. Pengaruh variabel motivasi kerja terhadap kinerja karyawan melalui komitmen


organisasional

Tabel 7 Rangkuman hasil analisis jalur pengaruh variabel motivasi kerja (X2) terhadap
kinerja karyawan melalui komitmen oragnisasional (Z)
koefisien
No. Jenis Pengaruh C.R Prob Ket
path
H7 Motivasi kerja  Kinerja Karyawan 0.266 5.202 0.000 Signifikan
Komitmen
Motivasi kerja  0.417 7.465 0.000 Signifikan
Organisasional
Komitmen
 Kinerja karyawan 0.343 4.637 0.000 Signifikan
Organisasional

Motivasi kerja mempunyai pengaruh terhadap kinerja karyawan yang ditunjukkan


yang signifikan terhadap komitmen dengan nilai probabilitas = 0.000 (< 0,05)
organisasional yang ditunjukkan dengan nilai serta koefisien path sebesar 0.343.
probabilitas = 0.000 (< 0,05) serta koefisien
Berdasarkan tabel 7 menunjukkan
path sebesar 0.417. Komitmen organisasional
bahwa hubungan antar variabel eksogen
mempunyai pengaruh yang signifikan
motivasi kerja mempunyai pengaruh langsung
Iva Chandraningtyas, dkk. - Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Komitmen Organisasional | 39

terhadap variabel endogen kinerja karyawan 0.343 = 0.143. Hal ini menunjukkan bahwa
sebesar 0.266. Sedangkan pengaruh tidak variabel komitmen organisasional mampu
langsung melalui komitmen organisasional memediasi variabel motivasi kerja terhadap
mempunyai nilai pengaruh sebesar 0.417 x kinerja karyawan.

Tabel 8 Rangkuman hasil analisis jalur pengaruh variabel kepuasan kerja (X1) motivasi
kerja (X2) terhadap kinerja karyawan melalui komitmen organisasional (Z)
Jalur Langsung Tidak Total
langsung
Kepuasan kerja (X1)  kinerja karyawan (Y) 0.318 0.108 0.426
Motivasi kerja (X2)  Kinerja karyawan (Y) 0.266 0.143 0.409
Komitmen organisasional (Z)  Kinerja karyawan (Y) 0.343 0.000 0.343
Berdasarkan tabel 8 di atas diketahui berkeinginan untuk keluar dari lokasi kerja saat
bahwa kepuasan kerja memiliki pengaruh ini karena berharap menemukan pekerjaan yang
langsung terhadap kinerja karyawan sebesar lebih memuaskan. Sedangkan kinerja erat
0.318 sedangkan pengaruh tidak langsung kaitannya dengan tingkat kepuasan pekerja, dan
melalui komitmen organisasional sebesar salah satu faktor tersebut adalah kepuasan
0.108, dengan demikian pengaruh kepuasan terhadap pengawasan yang dilakukan oleh
kerja mempuyai pengaruh total terhadap manajer. Kepuasan terhadap pengawasan tersebut
kinerja karyawan sebesar 0.426. Pengaruh akan tereksplore, jika pengawasan yang
langsung motivasi kerja terhadap kinerja dilakukan sesuai dengan prosedur kerja, disiplin
karyawan sebesar 0.266, sedangkan pengaruh dan adanya sanksi bagi pegawai yang tidak
tidak langsung melalui komitmen mempunyai prestasi kerja yang baik .
organisasional sebesar 0.143, dengan
demikian pengaruh motivasi kerja mempuyai Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
pengaruh total terhadap kinerja karyawan karyawan.
sebesar 0.409. Berdasarkan hasil analisis jalur nampak
parameter variabel kepuasan kerja berpengaruh
terhadap kinerja karyawan. Hal ini sangat jelas
PEMBAHASAN bahwa motivasi kerja mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kinerja karyawan. Koefisien
Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja jalur menunjukkan bahwa peningkatan motivasi
karyawan. kerja akan meningkatkan kinerja karyawan.
Berdasarkan hasil analisis jalur nampak Hipotesis yang menyatakan motivasi kerja
parameter variabel kepuasan kerja berpengaruh berpengaruh signifikan terhadap kinerja
terhadap kinerja karyawan. Hal ini sangat jelas karyawan diterima. Penelitian ini mendukung
bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang hasil penelitian yang dilakukan oleh Hala
signifikan terhadap kinerja karyawan. Koefisien Abdulhadi Al Jishi et al (2009).
jalur menunjukkan bahwa peningkatan kepuasan Secara teoritis disebutkan bahwa motivasi
kerja akan meningkatkan kinerja karyawan. merupakan kesediaan untuk mengeluarkan
Hipotesis yang menyatakan kepuasan kerja tingkat upaya yang tinggi ke arah tujuan
berpengaruh signifikan terhadap kinerja organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan
karyawan diterima. Penelitian ini mendukung upaya itu untuk memenuhi kebutuhan individual.
hasil penelitian yang dilakukan oleh Michael A. Motivasi terbentuk dari sikap (attitude) seorang
Timothy et al (2007). pegawai dalam menghadapi situasi kerja. Oleh
Karyawan dengan kepuasan kerja akan karena itu tanggung jawab manajerial untuk
merasa senang dan bahagia dalam melakukan mendapatkan motivasi dari karyawannya.
pekerjaannya dan tidak berusaha mengevaluasi Kinerja erat kaitannya dengan tingkat
alternatif pekerjaan lain. Sebaliknya, karyawan kepuasan pekerja, dan salah satu faktor tersebut
yang merasa tidak puas dalam pekerjaannya adalah kepuasan terhadap pengawasan yang
cenderung mempunyai pikiran untuk tidak serius dilakukan oleh manajer. Kepuasan terhadap
dan, mengevaluasi alternatif pekerjaan lain, serta pengawasan tersebut akan tereksplore, jika
40 | J u r n a l P r o f i t V o l u m e 6 N o . 2

pengawasan yang dilakukan sesuai dengan Pengaruh motivasi kerja terhadap komitmen
prosedur kerja, disiplin dan adanya sanksi bagi organisasional.
pegawai yang tidak mempunyai prestasi kerja Berdasarkan hasil analisis jalur nampak
yang baik. Setiap kegiatan yang dilakukan oleh parameter variabel motivasi kerja berpengaruh
seseorang didorong oleh suatu kekuasaan dalam terhadap komitmen organisasional. Hal ini sangat
diri orang tersebut, kekuatan pendorong inilah jelas bahwa motivasi kerja mempunyai pengaruh
yang disebut motivasi. Motivasi kerja karyawan yang signifikan terhadap komitmen
dalam suatu organisasi dapat dianggap sederhana organisasional. Koefisien jalur menunjukkan
dan dapat pula menjadi masalah yang kompleks, bahwa peningkatan motivasi kerja akan
karena pada dasarnya manusia mudah untuk meningkatkan komitmen organisasional.
dimotivasi dengan memberikan apa yang menjadi Hipotesis yang menyatakan motivasi kerja
keinginannya. Masalah motivasi kerja dapat berpengaruh signifikan terhadap komitmen
menjadi sulit dalam menentukan imbalan dimana organisasional diterima. Penelitian ini
apa yang dianggap penting bagi seseorang karena mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh
sesuatu yang penting bagi seseorang belum tentu Warsi, Noor dan Shamim (2009).
penting bagi orang lain.
Secara teoritis disebutkan bahwa motivasi
Pengaruh kepuasan kerja terhadap Komitmen kerja adalah daya pendorong yang
Organisasional. mengakibatkan seseorang anggota organisasi
mau rela untuk mengerahkan kemampuan dalam
Berdasarkan hasil analisis jalur nampak bentuk keahlian dan keterampilan, tenaga dan
parameter variabel kepuasan kerja berpengaruh waktunya untuk menyelenggarakan berbagai
terhadap komitmen organisasional. Hal ini sangat kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya dan
jelas bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh menunaikan kewajibannya dalam rangka
yang signifikan terhadap komitmen pencapaian tujuan berbagai sasaran organisasi
organisasional. Koefisien jalur menunjukkan yang telah ditentukan sebelumnya.
bahwa peningkatan kepuasan kerja akan
meningkatkan komitmen organisasional. Motivasi yang besar dari setiap individu
Hipotesis yang menyatakan kepuasan kerja baik pimpinan maupun karyawan inilah yang
berpengaruh signifikan terhadap komitmen pada akhirnya bisa saling memberikan contoh
organisasional diterima. Penelitian ini teladan yang baik sehingga menciptakan
mendukung hasil penelitian yang dilakukan oleh kepuasan kerja dan menumbuhkan rasa
Tsai, Cheng dan Chang (2010). berkomitmen dalam organisasi dimana rasa
saling memiliki itu muncul agar dapat menjadi
Secara teoritis disebutkan bahwa kepuasan bagian penting didalamnya, sehingga dapat
kerja adalah sebagai konsep praktis yang sangat memberikan semangat kerja dan berdampak pada
penting, karena merupakan dampak dari kinerja karyawan yang bertambah baik pula.
keefektifan performance dan kesuksesan dalam
bekerja, sementara kepuasan yang rendah pada Pengaruh komitmen organisasional terhadap
organisasi adalah sebagai rangkaian penurunan kinerja karyawan.
moral organisasi dan meningkatnya absensi.
Kepuasan kerja karyawan dan kondisi kerja yang Berdasarkan hasil analisis jalur nampak
baik mempunyai hubunga kerja yang signifikan parameter variabel komitmen organisasional
dengan kinerja, selanjutnya karyawan yang berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal ini
merasa puas dengan pekerjaannya biasanya sangat jelas bahwa komitmen organissional
mereka bekerja lebih keras dan lebih baik mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap
dibanding dengan karyawan yang mengalami kinerja karyawan. Koefisien path menunjukkan
stress yang disebabkan dengan kondisi kerja yang bahwa peningkatan komitmen organisasional
tidak kondusif. Kepuasan kerja dan sikap akan meningkatkan kinerja karyawan. Hipotesis
karyawan merupakan suatu hal yang penting yang menyatakan komitmen organisasional
dalam menentukan perilaku dan respon terhadap berpengaruh signifikan terhadap kinerja
pekerjaan dan melalui perilaku tersebut karyawan diterima. Penelitian ini mendukung
organisasi yang efektif dapat tercapai. hasil penelitian yang dilakukan oleh Zabil, Johari
(2003).
Secara teoritis disebutkan bahwa
komitmen organisasional merupakan “sifat”
Iva Chandraningtyas, dkk. - Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Komitmen Organisasional | 41

hubungan seorang induvidu dengan organisasi menyatakan bahwa variabel yang positif terhadap
yang memungkinkan seorang yang mempunyai kepuasan kerja yaitu tipe pekerjaan itu sendiri,
keterikatan yang tinggi dengan memperlihatkan: gaji/bayaran, kesempatan dapat promosi, atasan
1) keinginan kuat untuk tetap menjadi anggota mereka dan rekan kerja dapat terpenuhi maka
organisasi atau mempertahankan keanggotaannya komitmen terhadap organisasi akan timbul
dalam organisasi, 2) kesediaan untuk berusaha dengan baik, sehingga kepuasan akan berdampak
sebaik mungkin atau berkerja keras demi terhadap komitmen organisasional.
kepentingan organisasi tersebut, dan 3)
kepercayaan yang kuat dan penerimaan yang Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja
penuh terhadap tujuan dan nilai-nilai organisasi. karyawan melalui komitmen organisasional.
Hal ini tidak terlepas dari segala sesuatu Berdasarkan analisis jalur menunjukkan
dukungan yang ada disekitar karyawan yang bahwa hubungan antar variabel eksogen motivasi
dapat mempengaruhi dirinya dalam menjalankan kerja mempunyai pengaruh langsung terhadap
tugas dan tanggungjawabnya. Permasalahan yang variabel endogen kinerja karyawan sebesar 0.266.
dihadapi karyawan selalu menjadi tanggung Sedangkan pengaruh tidak langsung melalui
jawab bersama atau perusahaan begitupun komitmen organisasional mempunyai nilai
sebaliknya. Dari hal tersebut karyawan merasa pengaruh sebesar 0.143. Hal ini Hal ini
senang berkarier di perusahaan dan mempunyai menunjukkan bahwa variabel komitmen
ikatan emosional dengan seluruh elemen organisasional mampu memediasi variabel
perusahaan yang pada akhirnya membuat motivasi kerja terhadap kinerja karyawan.
perusahaan mempunyai arti tersendiri bagi Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang
karyawan dan menciptakan komitmen organisasi dilakukan oleh Widyaningrum (2011).
yang kuat pada seluruh karyawan, sehingga Secara teoritis disebutkan bahwa motivasi
kinerja karyawan semakin meningkat. kerja karyawan berkaitan erat dengan pemenuhan
berbagai kebutuhan dan keinginan hidup yang
Pengaruh kepuasan kerja terhadap kinerja merupakan modal awal yang utama bagi setiap
karyawan melalui komitmen organisasional. karyawan untuk menyelesaikan tugas dan
Berdasarkan analisis jalur menunjukkan pekerjaannya dengan sebaik-baiknya. Dengan
bahwa hubungan antar variabel eksogen kondisi perekonomian saat ini, kesempatan
kepuasan kerja mempunyai pengaruh langsung karyawan untuk memenuhi kebutuhan fisiologis,
terhadap variabel endogen kinerja karyawan sosial, keamanan, penghargaan dan aktualisasi
sebesar 0.318. Sedangkan pengaruh tidak diri sesuai dengan harapan karyawan sangat
langsung melalui komitmen organisasional terbatas dan kompetitif, sehingga dengan
mempunyai nilai pengaruh sebesar 0.108. Hal ini rangsangan (stimuli) dalam upaya pemenuhan
menunjukkan bahwa variabel komitmen kebutuhan dan keinginan tersebut, karyawan
organisasional mampu memediasi variabel sangat terpacu untuk mewujudkan kinerja yang
keopuasan kerja terhadap kinerja karyawan. Hal baik demi pencapaian tujuan karyawan maupun
ini menunjukkan bahwa variabel komitmen perusahaan.
organisasional mampu memediasi variabel Besarnya motivasi berupa semangat dan
kepuasan kerja terhadap kinerja karyawan. ide-ide membangun yang diberikan karyawan
Penelitian ini mendukung hasil penelitian yang untuk dapat menghasilkan kinerja yang optimal.
dilakukan oleh Adeyinka Tella (2007). Semangat yang ditunjukkan terlihat dalam
Secara teoritis disebutkan bahwa hubungan keseharian karyawan mulai dari awal sampai
kepuasan kerja dan kinerja justru terjadi dengan akhir jam bekerja, baik dalam melakukan
sebaliknya dimana kinerja yang baik karyawan rutinitas sehari-hari maupun pada saat menemui
akan mendapatkan penghargaan seperti promosi, permasalahan baru. Motivasi yang besar dari
insentif perhatian lebih dari atasan sehingga setiap individu baik pimpinan maupun karyawan
penghargaan tersebut mendorong terjadinya inilah yang pada akhirnya bisa saling
kepuasan kerja. Apabila seseorang merasa telah memberikan contoh teladan yang baik sehingga
terpenuhinya semua kebutuhan dan keinginannya menciptakan kepuasan kerja dan menumbuhkan
oleh organisasi maka secara otomatis dengan rasa berkomitmen dalam organisasi dimana rasa
penuh kesadaran mereka akan meningkatkan saling memiliki itu muncul agar dapat menjadi
tingkat komitmen yang ada dalam dirinya, hal ini bagian penting didalamnya, sehingga dapat
sesuai pendapat dari Luthans (2006) yang
42 | J u r n a l P r o f i t V o l u m e 6 N o . 2

memberikan semangat kerja dan berdampak pada komitmen organisasional mampu memediasi
kinerja karyawan yang bertambah baik pula. variabel kepuasan kerja terhadap kinerja
karyawan.

KESIMPULAN DAN SARAN Saran


1. Upaya pihak manajemen PT. Kusuma Karya
Kesimpulan Persada dalam meningkatkan kinerja
1. Berdasarkan hasil analisis jalur parameter karyawan dapat dilakukan dengan
variabel kepuasan kerja berpengaruh terhadap memperhatikan berbagai kebijakan berkaitan
kinerja karyawan. Hal ini sangat jelas bahwa dengan motivasi, kepuasan kerja dan
kepuasan kerja mempunyai pengaruh yang komitmen organisasi. Cara yang dapat
signifikan terhadap kinerja karyawan. ditempuh adalah dengan memberikan stimuli
Hipotesis yang menyatakan kepuasan kerja kepada karyawan, diantaranya
berpengaruh signifikan terhadap kinerja menyelenggarakan pelatihan motivasi dan
karyawan diterima.Berdasarkan hasil analisis pengembangan diri secara rutin setiap enam
jalur parameter variabel motivasi kerja bulan atau satu tahun sekali untuk
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal meningkatkan semangat kerja yang
ini sangat jelas bahwa motivasi kerja memotivasi karyawan untuk memperoleh
mempunyai pengaruh yang signifikan hasil optimal, memberikan reward sejumlah
terhadap kinerja karyawan. Hipotesis yang uang yang besaran nominalnya semakin
menyatakan motivasi kerja berpengaruh meningkat dari waktu ke waktu bagi
signifikan terhadap kinerja karyawan karyawan berprestasi sehingga kepuasan kerja
diterima. meningkat serta menciptakan suasana
2. Berdasarkan hasil analisis jalur parameter harmonis untuk memelihara rasa memiliki
variabel kepuasan kerja berpengaruh terhadap sehingga komitmen organisasi terjaga.
komitmen organisasional. Hal ini sangat jelas 2. Pihak manajemen PT. Kusuma Karya Persada
bahwa kepuasan kerja mempunyai pengaruh sebaiknya lebih memperhatikan dan
yang signifikan terhadap komitmen meningkatkan kebijakan berkaitan dengan
organisasional. Hipotesis yang menyatakan motivasi, karena hasil penelitian terbukti
kepuasan kerja berpengaruh signifikan bahwa motivasi merupakan variabel yang
terhadap komitmen organisasional diterima. paling berpengaruh terhadap kinerja
3. Berdasarkan hasil analisis jalur parameter karyawan. Upaya yang dapat dilakukan adalah
variabel motivasi kerja berpengaruh terhadap dengan memberikan kesempatan luas dan adil
komitmen organisasional. Hal ini sangat jelas kepada para karyawan untuk memenuhi
bahwa motivasi kerja mempunyai pengaruh berbagai kebutuhan berkaitan dengan isi
yang signifikan terhadap komitmen pekerjaan (job content), seperti kebutuhan
organisasional. Hipotesis yang menyatakan berprestasi atau mewujudkan keberhasilan,
motivasi kerja berpengaruh signifikan pengakuan, tanggung jawab dan
terhadap komitmen organisasional diterima. pengembangan diri karyawan sesuai dengan
4. Berdasarkan hasil analisis jalur parameter kemampuan dan kompetensi yang dimiliki.
variabel komitmen organisasional 3. Penelitian-penelitian sejenis dapat
berpengaruh terhadap kinerja karyawan. Hal dikembangkan dari hasil penelitian ini yang
ini sangat jelas bahwa komitmen lebih universal mengenai kinerja karyawan
organisasional mempunyai pengaruh yang dapat dengan melakukan penelitian
signifikan terhadap kinerja karyawan. menyeluruh terhadap faktor-faktor yang
Hipotesis yang menyatakan komitmen mempengaruhi kinerja.
organisasional berpengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan diterima.
5. Berdasarkan hasil analisis jalur menunjukkan DAFTAR PUSTAKA
bahwa hubungan antar variabel eksogen Tella, Adeyinka. 2007. Work Motivation, Job
kepuasan kerja mempunyai pengaruh Satisfaction, and Organisational Commitment of
langsung terhadap variabel endogen kinerja Library Personnel in Academic and Research
karyawan. Sedangkan pengaruh tidak Libraries in Oyo State, Nigeria Library Philosophy
langsung melalui komitmen organisasional. and Practice
Hal ini menunjukkan bahwa variabel
Iva Chandraningtyas, dkk. - Pengaruh Kepuasan Kerja dan Motivasi Kerja Terhadap Kinerja Karyawan Melalui Komitmen Organisasional | 43

Suharsimi, Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Robbins SP. 2001. Organizational Behavior.
Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta California: Prentice Hall International, Inch, 9th
Edition
Imam, Ghozali. 2008. Model Persamaan Struktural
Konsep dan Aplikasi dengan Program AMOS 16. Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi. Yogyakarta. Andi
Universitas Diponegoro Semarang offset
Al Jishi, Hala Abdulhadi. 2009. Motivation and its Sugiyono, 2008. Metodologi Penelitian Administrasi.
Effect on Performance On Nurses in Aramco Penerbit Alfabet. Bandung
Health Center. Open University Malaysia
Warsi, Sundas, Noor Fatima and Shamim A.
Kerlinger, Fred N and Pedhazur, Elazar J., 2000. Sahibzada (2009) Study on Relationship Between
Foundation of Multiple Regression Analysis, Organizational Commitment and its Determinants
Diterjemahkan oleh A. taufik, Korelasi dan among Private Sector Employees of Pakistan.
Analisis Regresi Ganda, Penerbit Nur Cahya, International Review of Business Research Papers
Yogyakarta Vol. 5 No. 3 April 2009 Pp. 399- 410
Kusnadi. 2002. Masalah, Kerja Sama, Konflik, dan Timothy, Michael A. Judge. et al. 2001. The Job
Kinerja. Edisi kedua. Malang: Taroda. Satisfaction-Job Performance Relationship: A
Qualitative and Quantitative Review.
Luthans, Fred. 2006. Perilaku Organisasi. Andi Offset.
Psychological Bulletin, Vol. 127. No. 3, pp.376-
Yogyakarta. Edisi 10
407.
Mathis. L Robert. & Jackson. John H . 2006. Human
Widyaningrum. 2011. Influence Of Motivation
Resources Management. Salemba Empat. Jakarta.
Andculture On Organizational Commitmen And
Tsai, Ming-Chun, Ching-Chan Cheng and Ya-Yuan Performance of employee of Medical Services.
Chang. 2010. Drivers of hospitality industry Academic Research International. Volume 1, Issue
employees’ job satisfaction, organizational 3
commitment and job performance. African Journal
Abdul MD, Zabil and Juliana Johari (2003). The
of Business Management. Vol. 4 No. 18, pp.4118-
Influence Of Corporate Culture And
4134
Organizational Comitmen On Performance.
Journal of Management Development. Vol 2 No 8

Anda mungkin juga menyukai