Anda di halaman 1dari 8

IDENTIFIKASI PATAHAN MANADO DENGAN MENGGUNAKAN METODE

GEOLISTRIK KONFIGURASI WENNER DI KOTA MANADO

Gratia Sutriska Huraju1), As’ari1), Seni H.J. Tongkukut1)


1)
Program Studi Fisika, FMIPA UNSRAT Manado
email : gratiahuraju@gmail.com; as.ari2222@yahoo.co.id; linasyafii@yahoo.co.id

ABSTRAK

Identifikasi keberadaan patahan Manado, Sulawesi Utara di Jalan Ringroad Kelurahan Malendeng
Kecamatan Paaldua telah dilakukan penelitian menggunakan metode geolistrik tahanan jenis
konfigurasi Wenner pada satu lokasi dengan dua lintasan pengukuran dengan panjang bentangan
masing-masing 400 meter dengan spasi elektroda 20 meter. Data diolah dengan menggunakan
software RES2DINV. Diperoleh hasil dari kedua lintasan dengan nilai resistivitas pada lintasan 1
bernilai (ρ < 311,5 Ωm) dan pada lintasan 2 nilai resistivitas bernilai (ρ < 98,8 Ωm). Nilai
resistivitas dengan (ρ < 311,5 Ωm) pada lintasan 1, dan nilai resistivitas (ρ < 98,8 Ωm) pada
lintasan 2 menunjukkan rekahan pada lintasan 1 terdapat pada titik bentangan ke 220-240 meter
dengan kedalaman 37 meter dan terdapat pada titik ke 280-300 meter dengan kedalaman 15
meter. Sedangkan pada lintasan 2 rekahan terdapat pada titik ke 240-260 meter dengan
kedalaman 15 meter.
Kata Kunci: Patahan Manado, Metode geolistrik, Konfigurasi Wenner, Software RES2DINV.

IDENTIFICATION OF MANADO FAULT BY USING GEOLECTRICAL


METHOD RESISTIVITY CONFIGURATION OF WENNER AT MANADO
ABSTRACT

Identification of existence Manado fault, North Sulawesi at Ringroad Street, in Malendeng


Village subdistrict Paaldua has been done research by using geoelectrical resistivity method
configuration of Wenner in one located with measurement in two lines each others 400 meters in
space electrode is 20 meters. Data processing is done by using RES2DINV software. resistivity
value in the two lines show that for the first line (ρ ≤ 311,5 Ωm) and second line (ρ ≤ 98,8 Ωm).
This resistivity in the first line (ρ ≤ 311,5 Ωm) and second line (ρ ≤ 98,8 Ωm) is founded already
joint in first line at point 220-240 meters with depth is 37 meters and at point 280-300 meters
with depth is 15 meters and second line position of joint stays at point 240-260 with depth is 15
meters.
Keywords: Manado fault, Geoelectrical method, Wenner configuration, RES2DINV
software.

PENDAHULUAN gunungapi aktif serta patahan-patahan yang


dapat berpotensi menjadi sumber gempabuni.
Kondisi Indonesia yang secara
Patahan merupakan struktur rekahan
geografis terletak di daerah pertemuan
yang telah mengalami pergeseran.
lempeng memberikan keragaman morfologi
Terbentuknya suatu patahan yakni batuan-
yang banyak dipengaruhi oleh faktor geologi
batuan yang bersifat lentur mengalami
terutama adanya aktivitas pergerakan
retakan dibawah kondisi tekanan yang tinggi,
lempeng tektonik aktif disekitar perairan
sehingga batuan tersebut kemungkinan
Indonesia. Hasil dari pergerakan lempeng-
terlipat sampai pada titik tertentu kemudian
lempeng tektonik ini akan menyebabkan
akan mengalami pensesaran. Sesar
terbentuknya jalur gempabumi, rangkaian
merupakan retakan yang mempunyai
160 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 15 No. 2, Oktober 2015

pergerakan serah dengan arah retakannya. Batuan gunungapi tersusun oleh batuan
(Noor, 2009) gunungapi muda, tuva Tondano dan gunung
Geologi kota Manado, disisi lain Tanuwantik, batugamping Ratatotok dan
sangat rumit, interaksi fisik kebumian perlu adanya batuan gunungapi berupa lava dasit
dipelajari sehingga spekulasi prediksi yang terbentuk pada zaman tersier (Effendi
kebumian dimasa mendatang dapat diatasi dan Bawono dalam Poedjopratjino, 2009).
(Poedjopratjino, 2009). Untuk mengetahui
kondisi struktur bawah permukaan kota
Kekar atau Rekahan
Manado maka perlu dilakukan survey awal Kekar adalah strukur rekahan pada
mengenai informasi keberadaan struktur batuan yang paling umum dan paling banyak
bawah permukaan di kota Manado. dipelajari serta tidak mengalami pergeseran.
Survei geolistrik merupakan salah satu Kekar dapat dijumpai pada semua batuan
metode umum yang digunakan untuk beku dalam, sebagian besar batuan lelehan
mendapatkan informasi kondisi bawah dan sedimen yang tidak mengalami gangguan
permukaan tanah (Kuswanto, 2010). Metode tektonik dan masih lepas.
geolistrik hambatan jenis konfigurasi Wenner
dapat digunakan sebagai suatu metode yang
dapat memetakan keberadaan struktur Patahan atau Sesar
patahan bawah permukaan di kota Manado. Patahan merupakan strukutr yang telah
Metode jenis konfigurasi yang sering mengalami pergeseran sebagian massa batuan
digunakan dalam eksplorasi geolistrik dengan dari kedudukan semula yang diakibatkan
susunan jarak antar elektroda sama panjang. adanya gaya yang bekerja pada batuan (Noor,
Metode geolistrik konfigurasi Wenner juga 2009). Sesar adalah suatu rekahan pada
bertujuan untuk menentukan distribusi harga batuan yang mengalami pergeseran yang
resistivitas tanah atau batuan pada daerah sejajar dengan bidang patahan (Syamsudin
patahan dalam hal ini untuk pendugaan posisi dkk, 2012). Bidang sesar merupakan arah
patahan yang ada di kota Manado. pergerakan yang terjadi disepanjang
Penelitian ini bertujuan untuk permukaan suatu sesar. Blok (bidang) yang
memetakan keberadaan patahan Manado berada diatas bidang sesar disebut dengan
dengan menggunakan metode geolistrik hanging wall sedangkan blok yang berada
konfigurasi Wenner serta dapat memberikan dibawah bidang sesar disebut dengan Foot
informasi mengenai keberadaan patahan wall. Sesar atau patahan dikelompokkan
Manado di kota Manado untuk mitigasi dalam 3 jenis yakni:
bencana gempabumi. 1.Sesar Turun (Normal Fault)
2.Sesar Naik (Thrust Fault)
TINJAUAN PUSTAKA 3.Sesar Geser/Mendatar (Strike-slip Fault)
Geologi Daerah Sulawesi Utara
Metode Geolistrik
Kondisi stratigrafi Sulawesi Utara yang Metode geolistrik merupakan suatu
terangkum dalam peta geologi lembar metode dengan melakukan gangguan berupa
Manado menunjukkan bahwa stratigrafi injeksi arus listrik didalam bumi (Waluyo
Sulawesi Utara tersusun oleh batuan sedimen dkk, 2008)). Dasar dari pengukuran geolistrik
dan endapan permukaan serta adanya adalah apabila ada arus listrik dengan sumber
material-material hasil aktivitas gunungapi tunggal dialirkan ke bawah permukaan bumi
berupa batuan-batuan gunungapi yang dalam suatu ruang berbentuk setengah bola.
berumur tersier hingga kuarter. Material- Prinsip kerja metode ini adalah mngalirkan
material sedimen hingga endapan berupa arus listrik searah atau bolak-balik
alluvium, endapan danau dan sungai, serta berfrekuensi rendah kedalam bumi
adanya Batugamping dan terumbu maupun (Kuswanto, 2010).
koral yang berumur kuarter. Sedangkan
material sedimen dan endapan permukaan
yang terakumulasi pada zaman tersier berupa
breksi dan batupasir, dan batuan sedimen
berupa batupasir kasar, grewacke,
batugamping napalan dan batugamping.
Huraju, As’ari dan Tongkukut: Identifikasi Patahan ……….. 161

karena dilakukan dengan jarak elektroda yang


sama. Biasanya, hasil dari pengukuran jenis
ini akan digunakan sebagai peta kontur
berupa sebaran nilai resistivitas.Metode
tahanan jenis Sounding bertujuan untuk
mempelajari variasi resistivitas batuan secara
vertikal, dimana dalam pengukuran spasi
elektroda ( arus maupun potensial) diperbesar
secara bertahap sesuai dengan konfigurasi
elektroda yang digunakan (Setiawan, 2011).
Gambar 1. Garis arus dan medan potensial
yang timbul karena adanya dua sumber arus. Sifat Kelistrikan Batuan dan Tanah
Sifat kelistrikan batuan adalah
Gambar 1 menujukkan adanya arus karakteristik dari batuan apabila dialirkan
listrik (melalui 2 buah elektroda arus AB) arus listrik kedalamnya (Hendrajaya dalam
yang menembus lapisan batuan akan Nurhidayah, 2013). Menurut Telford et al
menimbulkan tegangan listrik didalam tanah (1982), pada batuan dan mineral aliran arus
yang terukur (melalui 2 buah elektroda listrik dapat digolongkan menjadi 3 macam
potensial MN) yang jaraknya lebih pendek. yakni:
Semakin panjang jarak elektroda AB maka 1.Konduksi secara elektronik
akan menyebabkan arus listrik bisa 2.Konduksi secara elektrolitik
menembus lapisan batuan lebih dalam. Nilai 3.Konduksi secara dielektrik
resistivitas (tahanan jenis) yang terukur
bukanlah tahan jenis yang sebenarnya Aliran Listrik Di Dalam Bumi
melainkan resistivitas semu (ρa) (Zubaidah Arus listrik I pada sebuah penghantar
dkk, 2008). didefinisikan sebagai jumlah muatan listrik
Resistivitas merupakan parameter yang (dq) yang melewati penghantar per satuan
digunakan didalam menentukan keadaan fisis waktu (dt), dan ditulis:
𝑑𝑞
bawah permukaan yang diasosiasikan dengan I = 𝑑𝑡 ……………………… (1)
material dan kondisi bawah permukaan. Hasil Rapat arus listrik J menyatakan arus listrik
analisis disitribusi resistivitas ini kemudian per satuan luas. Arah J sejajar dengan luas
dipakai sebagai interpretasi keadaan bawah penampangnya
permukaan bumi (Hadi, 2009). Suatu 𝐼
J = 𝐴 …………………(2)
Penggunaan metode resistivitas dapat
memberikan hasil berupa penampang semu Apabila pada suatu kawat konduktor panjang
(Pseudosection) atau suatu penampang L, terhubung dengan potensial pada setiap
vertikal yang menggambarkan gambaran kedua ujung konduktor, sehingga
bawah permukaan, dengan menggunakan memberikan beda potensial V maka terdapat
perangkat lunak maka dapat ditunjukkan aliran muatan positif yang berasal dari
gambaran penampang bawah dari permukaan potensial tinggi (V1) ke rendah (V2) dan
(true section) yang dapat membantu dalam menyebabkan adanya medan listrik E. Kuat
menginterpretasikan keberadaan sumber daya medan listrik yang muncul di konduktor
mineral, batu bara, dan patahan-patahan sebanding dengan V dan berbanding terbalik
bawah permukaan untuk kepentingan gelogi dengan panjang kawat (L), dalam kaitan:
𝑉
teknik. E = 𝐿 ………………… (3)
Diasumsikan bumi sebagai suatu medium
Metode Geolistrik Tahanan Jenis homogen isotropik dialiri arus listrik dengan
Pengukuran dengan metode geolistrik rapat arus J dan kuat medan listrik E, maka
tahanan jenis dapat dibagi menjadi 2 menurut Hukum Ohm :
kelompok yaitu metode tahanan jenis J = 𝜎𝐸 ………………… (4)
Mapping yang bertujuan untuk mempelajari 𝐽 = 𝐸/𝜌 ………………. (5)
variasi batuan secara horizontal, dimana Dimana (ρ) tahanan jenis yang bersatuan
metode ini akan memberikan keadaan ohmmeter, atau besaran konduktivitas (𝜎).
dibawah permukaan bumi secara mendatar
162 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 15 No. 2, Oktober 2015

Apabila suatu elektroda arus Semakin besar jarak antar elektroda


ditempatkan dipermukaan bumi dengan menyebabkan makin dalam tanah yang dapat
konduktivitas nol, maka garis ekuipotensial diukur. Beda potensial yang terjadi pada
yang terjadi akan membentuk permukaan kedua elektroda potensial disebabkan oleh
setengah bola. Permukaan yang dialiri arus J injeksi arus pada kedua elektroda arus, akan
adalah permukaan setengah bola dengan luas berlaku:
2πr 2 , berlaku: 1 1 1 1
𝜌 = 2𝜋 [( − ) − ( − )] … (11)
∆𝑉
𝑟1 𝑟2 𝑟3 𝑟4 𝐼
𝐼 = 2𝜋𝑟 2 𝐽 …………… (6) ∆𝑉 1
Sehingga, 𝜌 = 𝐾 𝐼 dengan K = 2𝜋 [(𝑟 −
1
1 1 1
𝑟2
) − (𝑟 − 𝑟 )]-1 ……………………. (12)
3 4
Dimana K adalah besaran koreksi letak kedua
elektroda potensial terhadap letak kedua
elektroda arus atau disebut sebagai faktor
geometri.

Resistivitas Semu
Resistivitas semu (apparent resistivity)
yang terukur merupakan resistivitas yang
Gambar 2 Potensial disekitar titik arus pada
dianggap sebagai satu lapisan homogen.
permukaan bumi.
Bentuk umum dari resistivitas semu adalah :
∆𝑉
Gambar 2 menunjukkan besarnya 𝜌𝑎 = 𝐾 …………...(13)
𝐼
potensial yang diakibatkan oleh elektroda
tunggal, jika panjang 𝐿 = 𝑟 maka diperoleh Konfigurasi Wenner
persamaan: Mekanisme pengukuran yang
𝜌𝐼 2𝜋𝑟𝑉 dilakukan pada konfigurasi Wenner adalah
𝑉(𝑟) = 2𝜋𝑟 atau 𝜌 = 𝐼 …… (7)
dengan menginjeksikan arus listrik kedalam
bumi melalui elektroda arus, kemudian kuat
Apabila jarak antara kedua elektroda
arus maupun beda potensial yang terjadi
terhingga maka potensial pada suatu titik
dipermukaan bumi diukur. Konfigurasi
dipermukaan dipengaruhi oleh kedua
Wenner dapat digunakan untuk resistivitas
elektroda. Beda potensial pada elektroda P1
mapping maupu sounding. Pada tahanan jenis
yang dipengaruhi oleh arus C1 dan C2
mapping, jarak spasi elektroda tersebut tidak
(Gambar 2.3) adalah:
𝐼𝜌 1 1 berubah-ubah untuk setiap titik pengukuran
𝑉𝑝1 = 2𝜋 (𝑟 − 𝑟 )……… .(8) yang diamati (besarnya a tetap), dimana
1 2
Sedangkan pada elektroda P2, beda potensial keempat elektroda diletakkan secara simetris
dipengaruhi oleh elektroda arus C1 dan C2 terhadap titik pengukuran.
adalah :
𝐼𝜌 1 1
𝑉𝑝2 = 2𝜋 (𝑟 − 𝑟 )……… (9) Jarak elektroda potensial P1P2 selalu
3 4 1/3 dari jarak elektroda arus C1C2. Jika, jarak
Sehingga untuk beda potensial 2 titik P1 & P2 elektroda arus C1C2 diperlebar maka jarak
berlaku : elektroda potensial P1P2 juga diperlebar
𝐼𝜌 1 1 1 1
∆𝑉 = 2𝜋 {(𝑟 − 𝑟 ) − (𝑟 − 𝑟 )}… (10) sehingga jarak kedua elektroda potensial
1 2 3 4
tetap 1/3 dari jarak elektroda arus. Faktor
geometri dari Konfigurasi Wenner dapat
dihitung menggunakan persamaan :
2𝜋
𝐾= 1 1 1 1 ……… (14)
( − )−( − )
𝑟1 𝑟2 𝑟3 𝑟4
𝐾 = 2𝜋𝑎 ………………… (15)

Software RES2DINV
Gambar 3 Dua elektroda arus & Dua Software RES2DINV (Resistivity Two
elektroda potensial pada medium homogen Dimension Inversion) adalah pemodelan 2
pada resistivitas ρ. dimensi yang dilakukan dengan
menggunakan program inverse. Program ini
Huraju, As’ari dan Tongkukut: Identifikasi Patahan ……….. 163

juga menentukan harga resistivitas semu


terukur dan terhitung. Nilai resistivitas yang
terukur kemudian akan menjadi awal dari
proses inversi. Proses ini dilakukan secara
otomatis oleh software RES2DINV. Software
ini mulai dikenal luas penggunaannya untuk
inverse data untuk geolistrik 2 dimensi yang
dibuat oleh ilmuwan Malaysia M.H Loke
yang dikenal sebagai Res2D/Res3D.

METODE PENELITIAN
Lokasi dan Waktu
Pengambilan data dilaksanakan di
Jalan Ringroad, Kelurahan Malendeng,
Kecamatan Paaldua dengan menggunakan
konfigurasi Wenner yang berlangsung dari
bulan Agustus 2014-Juli 2015. Pengolahan
data kemudian dilaksanakan di Laboraturium
Geofisika Jurusan FISIKA FMIPA
UNSRAT.

Alat dan Bahan


Alat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah, 1 unit resistivimeter GEPS 2000, 1
unit GPS, HT, Software RES2DINV, Google Gambar 4 Diagram alir penelitian
Earth, Software Surfer 8. Bahan yang
digunakan dalam penelitian adalah peta 2. Alat yang dipakai yakni satu set resistivity
geologi. meter GEPS 2000 dirangkai menurut
aturan konfigurasi Wenner, dengan jarak
Desain Survei spasi elektroda antar satu titik elektroda ke
Penelitian dilakukan dengan titik elektroda lainnya adalah 20 meter.
menggunakan konfigurasi Wenner pada 2 3. Injeksi arus listrik yang mengalir kedalam
lintasan. Panjang kedua lintasan sama yakni tanah dialirkan dengan mengaktifkan alat
400 meter, berada pada koordinat resistivitymeter GEPS 2000.
1°28’50.32” LU dan 124°53’37.50” BT - 4. Kuat arus listrik yang mengalir (I) dan
1°28’41.16” LU dan 124°53’29.04” BT. beda potensial (V) yang terukur melalui
lintasan 1 berada pada koordinat dua titik elektroda selanjutnya direkam
1°28’50.32” LU dan 124°53’37.50” BT. pada alat resistivitimeter.
Sedangkan pada lintasan 2 berada pada 5. Pengukuran melalui dua titik elektroda
koordinat 1°28’41.16” LU dan selanjutnya dipindahkan untuk titik kedua,
124°53’29.04” BT. Jarak antara kedua dengan mengulangi prosedur kerja 3-4.
lintasan adalah 15.6 meter. Hal yang sama juga dilakukan secara
berulang untuk menyelesaikan satu
Prosedur Penelitian lintasan.
Prosedur Pengambilan Data 6. Pengukuran pada lintasan kedua,
Prosedur pengukuran secara mapping dilakukan sama seperti pada lintasan
di lapangan menggunakan konfigurasi pertama dengan mengulangi prosedur
Wenner sebagai berikut : kerja 3-4 secara berulang.
1. Lintasan pengukuran ditentukan pada
Pengolahan Data dengan Software
daerah yang diteliti.
RES2DINV
Pengolahan data dengan menggunakan
software RES2DINV dilakukan melalui
beberapa tahap. Pada tahap pertama, data
diolah dengan Microsoft Excel, yaitu dengan
164 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 15 No. 2, Oktober 2015

memasukkan nilai K dan nilai 𝜌. Tahap


kedua, dibuka jendela Excel yang baru dan
mencopy-paste data yang akan dimasukkan
kedalam Notepad (berupa nilai datum, spasi
antar elektroda dan 𝜌) kemudian data ini
disimpan menggunakan format ekstensi .txt,
kemudian diubah kembali kedalam bentuk
ekstensi .DAT. Tahap ketiga adalah membuat
kontur penampang nilai resistivitas dengan
software RES2DINV dengan langkah- Gambar 6 Lokasi penelitian dan titik
langkah kerja sebagai berikut: pengukuran dilihat dari Google Earth.
1. Membuka software RES2DINV.
2. Memilih menu File pada Menu → Akuisisi Data
memilih atau menklik Read Data File→ Data geolistrik yang didapat adalah
data yang akan diolah selanjutnya dipilih arus yang mengalir (I) dan beda tegangan
→ akan muncul pemberitahuan Reading yang timbul (∆V). sehingga didapatkan harga
of data File Completed→ oke. Tujuan tahanan jenisnya (ρ) serta jarak antar spasi
pada langkah kedua ini adalah untuk yang menunjukkan nilai faktor geometri
membaca file yang akan diolah. (K).Pada konfigurasi ini jarak antar elektroda
3. Memilih Inversion pada menu dengan seragam yakni 20 meter. Pengambilan data
menkliknya → muncul Carry Out dilakukan pada dua lintasan dengan panjang
Iinversion, kemudian diklik → OK. lintasan masing-masing 400 meter. Data-data
Langkah ini berguna untuk memunculkan diatas kemudian disusun kedalam bentuk
penampang bawah permukaan nilai tabel dan kemudian diolah dengan
resistivitas tanpa data topografi. Jika menggunakan software RES2DINV.
ingin memunculkan penampang bawah
nilai resistivitas permukaan disertai Model Penampang Lintang Kontur
dengan data topografi, dapat Resistivitas Pada Lintasan 1
menggunakan menu Display kemudian Hasil pengolahan data lintasan 1
memilih Display Section→ memilih dengan menggunakan software RES2DINV
Display data and model section. pada titik mapping untuk lintasan 1,
dilakukan dengan mengambil lintasan
HASIL DAN PEMBAHASAN sepanjang 400 meter dengan titik awal (titik
Lokasi Daerah Penelitian 0) berada pada koordinat 1°28’50.32” LU-
Gambar 5 adalah sebagian Peta 124°53’37.50” BT dengan ketinggian 34
Geologi Kota Manado menunjukkan di kota meter diatas permukaan laut (dpl) dan jarak
Manado dilalui patahan. spasi antar elektroda sama yakni 20 meter.
Kedalaman maksimum yang diperoleh adalah
49.8 meter sehingga diperoleh hasil inversi
lintasan 1 menunjukkan adanya penyebaran
lapisan yang masing-masing memiliki nilai
resistivitas beragam seperti yang ditunjukkan
pada Gambar 7.

Gambar 5 Peta geologi kota Manado dan


garis patahan.

Gambar 6 menampilkan titik-titik


pengukuran yang sudah ditentukan dengan
menggunakan peta Google Earth.
Huraju, As’ari dan Tongkukut: Identifikasi Patahan ……….. 165

Analisis Patahan Pada kedua Lintasan


Gambar 9 menunjukkan suatu rekahan
yang diduga terjadi pada kedua lintasan.
Kondisi geologi disekitar daerah penelitian
pada saat pengukuran terdapat sungai,
sebagian daerah berbatu serta terdapat bukit
pada lintasan 2.

Gambar 7 Model kontur resistivitas lintasan 1

Gambar 7 menunjukkan nilai


resistivitas yang diperoleh dari hasil iniversi
dengan software RES2DINV secara berturut-
turut didapat nilai resistivitas dari harga 78,7
Ωm- 3347 Ωm, yang digambarkan dengan
citra warna yang bervariasi.

Model Penampang Lintang Kontur


Resistivitas Pada Lintasan 2 Gambar 9 Rekahan pada kedua lintasan
Pengolahan data dengan software
RES2DINV untuk lintasan 2 dengan aturan Lintasan 1 dari gambar 4.5
secara mapping pada lintasa sepanjang 400 menunjukkan batuan yang mengalami
meter berada pada koordinat 1°28’41.16” rekahan ditunjukkan dengan garis berwarna
LU- 124°53’37.50” BT dengan ketinggian 34 putih sama seperti pada lintasan 2. Rekahan
meter diatas permukaan laut (dpl) diperoleh yang diperoleh terdapat pada titik 220-240
kedalaman yang sama seperti pada lintasan 1 meter dengan kedalaman mencapai sekitar
yakni sejauh 49,8 meter. Selanjutnya, sekitar 37 meter atau lebar rekahan masing-
penyebaran lapisan pembentuk batuan pada masing 20 meter dan pada titik ke 280-300
lintasan 2 untuk nilai resistivitas ditunjukkan meter dengan kedalaman 15 meter. Batuan
pada gambar 8. yang diduga telah mengalami rekahan ini
kemudian ditandai dengan nilai resistivitas
yang rendah atau ρ antara 78,7-134 Ωm,
dengan citra warna biru tua-biru.
Pada lintasan 2 diperoleh batuan yang
dianggap sebagai rekahan terdapat pada titik
pengukuran elektroda ke 12 atau sekitar 240
meter-260 meter dengan kedalaman
mencapai sekitar 15 meter searah dengan
lintasan 1, dengan citra warna biru tua-biru
muda dan nilai resistivitas rendah yang
diperoleh dari hasil inversi seharga 26,0-73,7
Ωm. Dari kedua lintasan ini, kemudian
diperoleh bahwa diwilayah penelitian yang
Gambar 8 Model kontur resistivitas lintasan 2 dilewati oleh patahan Manado menunjukkan
bahwa batuan disekitarnya telah mengalami
Gambar 8 menunjukkan penyebaran rekahan sepanjang 20 meter.
lapisan batuan pembentuk pada lintasan 2 Bidang-bidang lemah maupun batuan
diperoleh nilai resistivitas yang beragam dari dengan jenis lapisan bersifat keras pada
harga resistivitas terendah sampai terbesar kedua lintasan diperoleh nilai ρ jenis batuan
senilai 26,0 Ωm – 999 Ωm. untuk lintasan 1 lapisan lunak < 311,5 Ωm <
166 Jurnal Ilmiah Sains Vol. 15 No. 2, Oktober 2015

lapisan bersifat keras, sedangkan lintasan 2 Setiyawan T., Utama W., 2011. Interpretasi
nilai ρ batuan lapisan untuk batuan sifat lunak Bawah Permukaan Daerah Porong
< 98,8 Ωm< sifat batuan keras karena nilai Sidoardjo Dengan Metode Geolistrik
resistivitas yang tinggi. Tahanan Jenis Untuk Mendapatkan
Bidang Patahan. Laboratorium Geofisika
KESIMPULAN DAN SARAN Jurusan Fisika FMIPA ITS. Surabaya.
Kesimpulan Telford, W.M, L.P Geldart, and Sheriff.,
2004. Applied Geophysics. Second
1. Adanya kesesuaian sifat batuan pada Edition. University of Cambridge:
kedua lintasan yakni terdapat struktur Cambridge University Press, London
lapisan tanah yang keras dengan nilai Waluyo, G.P., dan W. Utama . 2008. Deteksi
resistivitas yang tinggi, selanjutnya lunak Pola Patahan di Desa Ronokenongo
karena terdapat bidang lemah dengan nilai Porang Sidoarjo Dengan Metode
resistivitas yang rendah, batuan kemudian Geolistrik Konfigurasi Wenner.
bersifat keras kembali lalu menjadi lunak Laboraturium Geofisika Jurusan Fisika
kembali yang diduga sebagai sifat batuan FMIPA ITS. Surabaya.
yang mengalami rekahan tarik. Zubaidah T., Bulkis Kanata, dkk. 2009.
2. Rekahan pada lintasan 1 (ρ < 311,5 Ωm) Pengukuran Resistivitas Pada Daerah
terdapat pada titik bentangan ke 220-240 Dugaan Penyebab Anomali
meter dengan kedalaman 37 meter dan Geomagnetik Di Pulau Lombok NTB.
terdapat pada titik ke 280-300 meter Fakultas teknik Elektro Universitas
dengan kedalaman 15 meter. Sedangkan Mataram. Mataram.
pada lintasan 2 rekahan (ρ < 98,8 Ωm)
terdapat pada titik ke 240-260 meter
dengan kedalaman 15 meter.

Saran
Perlu dilakukan pengambilan data
dengan memperpanjang atau menambah
lintasan pengukuran sehingga didapatkan
data yang lebih luas dan akurat untuk
memperoleh kedalaman yang maksimum
dalam melakukan pemetaan patahan manado
didaerah penelitian.

DAFTAR PUSTAKA
Hadi A.I., Roinson A.,2009. Survei Sebaran
Air Tanah Dengan Menggunakan
Metode Geolistrik Tahanan Jenis,
Konfigurasi Wenner Di Desa Banjar
Sari, kecamatan Enggono, Kabupaten
Bengkulu Utara. FMIPA Universitas
Bengkulu.Bengkulu.
Kuswanto A.2010. Pemetaan Geologi Bawah
Permukaan Menggunakan Metode
Geolistrik 4-D. Pusat Pengembangan
Sumber Daya Mineral Kedeputian
TPSA, BPPT. Jakarta.
Noor Djauhari. 2009.@copyrigtht Bab 7
Pengantar Geologi, Geologi Struktur.
Poedjopratjino,2009.Evolusi Bentuk Lahan
Daerah Manado dan Sekitarnya,
Sulawesi Utara. Pusat Survei Geologi,
Badan Geologi, Bandung.

Anda mungkin juga menyukai