Anda di halaman 1dari 3

STEP 7

1. Komplikasi ppok
Gagal napas akut, gagal naps akut, infeksi berulang, cor pulmonale.
a. Gagal napas kronik
Dilihat dari tekana o2<60mmHg dan co 2>60mmHg, dengan pH normal.
b. Gagal napas akut pada gagal napas kronik
Sesak bisa denga atau tanpa sianosis, volume sputum bertambah, kesadaran menurun
c. Infeksi berulang
Sputum banyak dapat menyebabkan infeksi berulang
d. Cor pulmonale
Dilihat dari EKGnya.
e. Renal complication
Keadaan hipoksia  penurunan ekskresi sodiumhiperhidrasiginjal bekerja kronis
f. Pneumonia
Pada orang normal akan banyak dihasilkan musin, diantaranya monosakarida. Monosakarida
ini mirip dengan yang ada di epitel.
Pada copd, musin akan sedikit. Bakteri akan berikataan dengan epitel dan monojsakarida
yang ada di epitel. Sehingga sangat rentan untuk terjadinya infeksi. Didukung dengan
pergerakan mukus yang buruk. Dimana pneumonia yang disebabkan oleh bakteri virus, dkk,
bisa dikasih AB

Smoking, genetict, environmentrisk factor for copd

Copdmemiliki keterbatasan dengan kerja fisik dan gaya hiduppenurunan sensitifitas

Inflamasi terus menerussteroidmetebolik sindrom obesitas, dyslipidemia.

Adipoki secretionsel2 lemak tidak mengalami perfusi dengan baik

Tnf alfa yang dihasilkan oleh sel lemakwhole body pada orang dengan copd

2. Tatalaksana berdasarkan dosis dan resep


Pasien ABCD, nilai berdasarkan hasil spirometri
A dan B:jarang berkunjung ke rumah sakit dan punya resiko rendah, beda pasien A gejala sedikit,
B banyak
Penilaian spirometri: masuk kategori 1 sampai 2ringan sampai sedang
C dan D: sering ke rs dan resiko tinggi, D gejala banyak, C dikit
Spirometri:3-4, sedang-berat

A: bronkodilator
Bisa pilih salah satu LABA atau SABA
B: LAMA dan LABA
Bisa pilih salah satu, seringlong acting
C: LAMA, LABA + ICS kortikosteroid
Long acting LABA +LAMA or LABA+ICS
D: LAMA +LABA+ICS
Salbutamol 100mcg/semprot 2-3x semprot /hari
LABA: Formoterol 6mcg 1-2 x semprot/hari
Antioksidan:N Asetil sistein 600 mg/day
ICS:metilprednisolon atau prednisone 30-40mg selama 2 minggu

Ppok eksarsebasi
1. Tentukan derajat beratnya eksarsebasi
2. O2>90%, pco2>66mmHg
3. Antibiotic,
4. bronkodilatorinjeksi:subkutan IV, or drift
terbutalin 0,3ml subkutan, dapat diulang 3x setiap 1 jam
adrenalin 0,3mg subkutan digunkan dengan hati2
aminofilin bolus 5ml/kgbb dengan pengenceran dilanutkan dengan drift 0,5-
0,8mg/jam/kgbb
5. nutrisi dan ventilasi diawasi

Resep

R/Salbutamol Inhaler 100mcg fl No.I

S 3 dd puff II

R/Grafalin tab 2 mg No.XV

S 3 dd tab I ac

R/Salmeterol Inhaler fl No.I

S 2dd puff II

3. hubungan bagassosis dengan penyakit pasien


bagasosis : penyakit paru pada pekerja pabrik tebu atau pabrik kertas yang mendapat paparan
sisa atau tebu atau batang tebu or bagasse. Yang berperan thermophilic actinomycetes sacchari
yang hidup pada alas batang tebu. Ini termasuk pada pneumonits hipersensitif.
Pathogenesis: tergantung pada intensistas durasi dan paparan. Reaksi yang paling dini ditanadai
dengan oeningkatan leukosit di alveoli dan saluran napas keci. Lesi ini diikuti oleh masuknya sel
mononuclear ke dalam paru dan membentuk granuloma yang merupakan hasil dari reaksi
hipersensitifitas tipe lambat yang di mediasi oleh sel mediated.

Etio: faktor antigen itu sendiriukuran partikel, daya larut, konsentrasi, sifat kimiawi, lama
perjalanan berupa mekanisme perjalnan.
Jenis debu dalam hal ini ada 2, yaitu debu organic dan debu non organic.
Masa kerja
Umur
Alat pelindung dri; masker dipake

Diperparah oleh riwayat merokok pasien. Merokokinflamasi dan perubahan struktur di


saluran pernapasan serta mukus. Sehingga bagasse masuk tidak bisa dikompensasi oleh tubuh
pasien karena pasien merokok.

Riwayat penyakit, jika pernah ppok jarang timbul gejala kemudian terpapar oleh bagasse dan
rokokmenurunkan kualitas kerjanyaini merupakan penyakit yang diperberat oleh
pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai