Kader PKPR terdiri dari 10-20 siswa/i pilihan sekolah yang dibina 2 kali dalam
setahun. Pembinaan diberikan oleh tim PKPR dari puskesmas secara bergantian yang
meliputi materi sebagai berikut :
Materi Pemateri
NAPZA, Tumbuh Kembang Remaja Dokter
Kesehatan Reproduksi Bidan
HIV/AIDS, IMS, Tuberkulosis Pengelolah Prog. HIV, IMS, TB
Pertolongan Pertama pada Petugas UGD
Kecelakaan (P3K)
Gizi Pengelolah Program Gizi
Kesehatan Jiwa Pengelolah Program Jiwa
PHBS di Sekolah Pengelolah Program Promkes
2. Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) bagi siswi sekolah SLTP dan SLTA
Pemberian tablet tambah darah dilakukan tiga kali dalam setahun terdiri dari 10
tablet/siswi. Siswi dianjurkan untuk meminum 1 tablet perhari selama haid dan satu
tablet per minggu di luar masa haid.
a. Home (Rumah)
b. Education (Pendidikan)
c. Eating ( Pola Makan)
d. Activity (Aktivitas)
e. Drugs (Obat-obatan)
f. Sexuality (Aktivitas Sexual)
g. Safety ( Keamanan)
h. Suicide (Bunuh diri/Depresi)
Melalui anamnesis HEADSSS diharapkan permasalahan yang dialami remaja
dapat dideteksi. Selain itu juga dilakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa jika
ada indikasi.
a) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan
status gizi, dan pemeriksaan fisik lengkap sesuai indikasi.
b) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk remaja meliputi pemeriksaan darah (golongan darah
dan kadar hemoglobin/Hb), pemeriksaan urin, dan pemeriksaan lainnya
berdasarkan indikasi.
c) Tatalaksana
Tatalaksana pelayanan kesehatan masa sebelum hamil pada remaja lebih
ditekankan pada pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE). Materi KIE
yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhahan remaja tersebut, antara lain
keterampilan psikososial, pola makan gizi seimbang, aktivitas fisik, pubertas,
aktivitas seksual, penyalahgunaan NAPZA, dan sebagainya. Remaja juga perlu
mendapatkan pelayanan gizi yang bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi
anemia yang dilaksanakan dengan pemberian tablet tambah darah (TTD). Selain
suplementasi gizi, remaja juga membutuhkan imunisasi untuk pencegahan
penyakit, baik imunisasi yang bersifat rutin maupun imunisasi yang diberikan
karena keadaan khusus.
B. Masalah/Hambatan dalam PKPR Puskemas Tanjung Ampalu
1. Masih tingginya angka pernikahan usia dini
Pernikahan usia dini pada anak putus sekolah maupun remaja yang sekolah
(married by accident)
2. Beberapa ramaja merupakan perokok aktif
3. Masih ada sebagian siswi yang tidak mengkonsumsi tablet Fe yang diberikan
dengan alasan tidak mau minum obat, bau tablet tambah darah yang amis,bikin
mual, dan alasan jika tidak minum tablet Fe pun kondisi mereka saat haid tidak ada
masalah.
4. Masih kurang pembinnan dan pelayanan kesehatan untuk remaja yang tidak
sekolah, karna program PKPR lebih fokus ke remaja di sekolah
5. Penerbitan buletin remaja sering tertunda jika siwa/i sedang ujian sekolah.
6. Usia remaja yang duduk di bangku SD masih kurang terpapar dengan pelayanan
kesehatan remaja karna PKPR terfokus pada siwa/i SLTP dan SLTA.