Anda di halaman 1dari 4

A.

Program PKPR di Puskesmas Tanjung Ampalu

1. Pembinaan kader PKPR


Pembinaan kader PKPR ke SLTP dan SLTA di Wilayah Kerja Puskesmas Tanjung
Ampalu yang terdiri dari 6 sekolah untuk tingkat SLTP/MTs
a. SMP N 2 Sijunjung
b. SMP N 16 Sijunjung
c. SMP N 29 Sijunjung
d. SMP N 33 Sijunjung
e. SMP N 38 Sijunjung
f. MTs N Muhammadiyah Koto Panjang
Dan 3 sekolah tingkat SLTA
a. SMA N 7 Sijunjung
b. SMK N 1 Sijunjung
c. MAM Koto Panjang

Kader PKPR terdiri dari 10-20 siswa/i pilihan sekolah yang dibina 2 kali dalam
setahun. Pembinaan diberikan oleh tim PKPR dari puskesmas secara bergantian yang
meliputi materi sebagai berikut :

Materi Pemateri
NAPZA, Tumbuh Kembang Remaja Dokter
Kesehatan Reproduksi Bidan
HIV/AIDS, IMS, Tuberkulosis Pengelolah Prog. HIV, IMS, TB
Pertolongan Pertama pada Petugas UGD
Kecelakaan (P3K)
Gizi Pengelolah Program Gizi
Kesehatan Jiwa Pengelolah Program Jiwa
PHBS di Sekolah Pengelolah Program Promkes
2. Pemberian Tablet Tambah Darah (Fe) bagi siswi sekolah SLTP dan SLTA
Pemberian tablet tambah darah dilakukan tiga kali dalam setahun terdiri dari 10
tablet/siswi. Siswi dianjurkan untuk meminum 1 tablet perhari selama haid dan satu
tablet per minggu di luar masa haid.

3. Penyuluhan Kesehatan dengan remaja masjid


Dilakukan dua kali dalam setahun dan dengan mesjid yang berbeda setiap tahunnya.
Pemateri dari Tim PKPR Puskesmas Tanjung Ampalu secara bergantian. Biasanya
dilakukan pada hari minggu pagi.

4. Grup Media Sosial kader PKPR


Selain pertemuan yang dilakukan ke sekolah dalam dua kali setahun kadar PKPR juga
bergabung dalam grup sosial media yang di dalam grup tersebut dapat membahas
tentang pelaksanaan program PKPR yang berhubungan dengan kesehatan remaja.

5. Buletin kesehatan remaja


Buletin Kesehatan Remaja yang diberinama Sahabat Remaja diterbitkan oleh
Puskesmas Tanjungampalu bekerjasama dengan kader PKPR sekolah secara
bergantian. Buletin kesehatan Remaja Puskesmas Tanjung Ampalu terbit 1 x sebulan.
Buletin tersebut di sebar ke seluruh sekolah dan ditempel di papan informasi mesjid-
mesjid di wilayah kerja puskesmas Tanjung Ampalu. Tema dalam pembuatan buletin
sesuai dengan masalah kesehatan remaja atau isu kesehatan yang sedang booming di
bulan tersebut.

6. Poli Remaja/Ruang konsultasi Remaja


Puskesmas Tanjung Ampalu menyediakan ruangan khusus poli remeja untuk usia 10-
19 tahun. Pelayanan kesehatan remaja dilakukan di rung tersebut dengan menjaga
privacy remaja.
Pada kelompok remaja, pelayanan kesehatan masa sebelum hamil ditujukan untuk
mempersiapkan remaja menjadi orang dewasa yang sehat, produktif, serta terbebas
dari berbagai gangguan kesehatan yang dapat menghambat kemampuan menjalani
kehidupan reproduksi secara sehat.
Jenis pelayanan kesehatan remaja yang diberikan pada remaja antara lain:
a) Anamnesis
Selain anamnesis secara umum, pada remaja juga dilakukan anamnesis HEADSSS :

a. Home (Rumah)
b. Education (Pendidikan)
c. Eating ( Pola Makan)
d. Activity (Aktivitas)
e. Drugs (Obat-obatan)
f. Sexuality (Aktivitas Sexual)
g. Safety ( Keamanan)
h. Suicide (Bunuh diri/Depresi)
Melalui anamnesis HEADSSS diharapkan permasalahan yang dialami remaja
dapat dideteksi. Selain itu juga dilakukan deteksi dini masalah kesehatan jiwa jika
ada indikasi.
a) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain pemeriksaan tanda vital, pemeriksaan
status gizi, dan pemeriksaan fisik lengkap sesuai indikasi.
b) Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk remaja meliputi pemeriksaan darah (golongan darah
dan kadar hemoglobin/Hb), pemeriksaan urin, dan pemeriksaan lainnya
berdasarkan indikasi.
c) Tatalaksana
Tatalaksana pelayanan kesehatan masa sebelum hamil pada remaja lebih
ditekankan pada pemberian komunikasi, informasi, dan edukasi (KIE). Materi KIE
yang disampaikan disesuaikan dengan kebutuhahan remaja tersebut, antara lain
keterampilan psikososial, pola makan gizi seimbang, aktivitas fisik, pubertas,
aktivitas seksual, penyalahgunaan NAPZA, dan sebagainya. Remaja juga perlu
mendapatkan pelayanan gizi yang bertujuan untuk mencegah dan menanggulangi
anemia yang dilaksanakan dengan pemberian tablet tambah darah (TTD). Selain
suplementasi gizi, remaja juga membutuhkan imunisasi untuk pencegahan
penyakit, baik imunisasi yang bersifat rutin maupun imunisasi yang diberikan
karena keadaan khusus.
B. Masalah/Hambatan dalam PKPR Puskemas Tanjung Ampalu
1. Masih tingginya angka pernikahan usia dini
Pernikahan usia dini pada anak putus sekolah maupun remaja yang sekolah
(married by accident)
2. Beberapa ramaja merupakan perokok aktif
3. Masih ada sebagian siswi yang tidak mengkonsumsi tablet Fe yang diberikan
dengan alasan tidak mau minum obat, bau tablet tambah darah yang amis,bikin
mual, dan alasan jika tidak minum tablet Fe pun kondisi mereka saat haid tidak ada
masalah.
4. Masih kurang pembinnan dan pelayanan kesehatan untuk remaja yang tidak
sekolah, karna program PKPR lebih fokus ke remaja di sekolah
5. Penerbitan buletin remaja sering tertunda jika siwa/i sedang ujian sekolah.
6. Usia remaja yang duduk di bangku SD masih kurang terpapar dengan pelayanan
kesehatan remaja karna PKPR terfokus pada siwa/i SLTP dan SLTA.

C. Solusi untuk Masalah PKPR Puskesmas Tanjung ampalu


1. Membentuk Posyandu Remaja
Posyandu Remaja diharapkan dapat menjangkau remaja di luar sekolah sehingga
semua remaja di wilayah kerja puskesmas dapat terjangkau informasi dan
pelayanan kesehatan. Posyandu dilakukan 1 kali sebulan melibatkan bidan
penanggungjawab wilayah dan tim PKPR Kadernya terdiri dari 2 remaja di
wilayah posyandu remaja tersebut.
2. Bekerjasama dengan pihak sekolah dan orang tua dalam pengawasan penggunaan
gadget dan teknologi informasi yang menimbulkan perileku negatif pada remaja,
pengawasan remaja merokok, dan pengawasan dalam minum tablet tambah darah
(Fe) bagi remaja putri.
3. Persiapan pembuatan buletin kesehatan remaja lebih dipercepat setiap bulannya
agar tidak mepet dengan jadwal ujian sekolah.
4. Pihak Puskesmas Tj. Ampalu sebaiknya berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan
Kab. Sijunjung dalam pemberian pelayanan kesehatan remaja di bangku SD

Anda mungkin juga menyukai