Laporan Penelitian Tindakan Kelas
Laporan Penelitian Tindakan Kelas
PENDAHULUAN
Matematika sering kali menjadi mata pelajaran yang sukar bagi beberapa peserta
didik. Sebab di dalamnya terdapat berbagai rumus yang harus digunakan untuk
menyelesaikan sebuah soal. Belum lagi dengan berbagai soal-soal uraian lainnya yang
membutuhkan penalaran yang cukup untuk memahami maksud dari soal tersebut.
terbalik. Sehingga siswa merasa matematika menjadi pelajaran yang begitu sulit untuk
kalangan peserta didik. Perihal tersebut tentu mampu mendatangkan dampak negatif
Sulit dan tidaknya suatu materi yang diberikan, tergantung dengan bagaimana
seorang guru mampu mengemas materi yang hendak disampaikan, menjadi sesuatu
yang tepat sangat penting sehingga pembelajaran tidak hanya monoton satu arah
tetapi mampu ke segala arah. Pendidik memberikan stimulun yang baik, dan peserta
didik memberikan respon yang baik pula. Salah satu metode pembelajaran yang
ekspositori. Pada materi mengukur panjang benda menggunakan satuan tidak baku,
Perbedaannya, terletak pada keaktifan siswa karena guru tidak terus-menerus berbicara.
Ia berbicara pada awal pelajaran, menerangkan materi dan contoh soal, dan pada waktu-
waktu yang diperlukan saja. Murid tidak hanya mendengar dan membuat catatan. Tetapi
1
juga membuat soal latihan dan bertanya jika tidak mengerti. Guru dapat memeriksa
pekerjaan murid secara individual, menjelaskan lagi kepada murid secara individual dan
klasikal. Kalau dibandingkan dominasi guru dalam kegiatan belajar mengajar, metode
ceramah lebih terpusat pada guru daripada metode ekspositori. Pada metode ekspositori
siswa belajar lebih aktif daripada metode ceramah. Murid mengerjakan latihan soal
sendiri, mungkin juga dilakukan sambil bertanya dan mengerjakannya bersama dengan
dalam mengajar yang tentu disesuaikan dengan materi yang ingin disampaikan.
Ketercapaian tujuan pendidik dalam penyampaian materi dapat diamati melalui proses
proses pembelajaran dan juga hasil yang mereka capai. Metode pembelajaran
khususnya pada mata pelajaran matematika. Serta pendidik yang seharusnya mampu
yang diinginkan yaitu peserta didik memahami dari materi yang disampaikan.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan hasil observasi serta tes yang diberikan tentang “Mengukur Panjang
Benda Menggunakan Satuan Tidak Baku” diperoleh keterangan bahwa dari 36 siswa
pengetahuan siswa secara umum tentang materi yang akan disampaikan sangatlah
dengan memilih metode pembelajaran yang tepat bagi siswa untuk meningkatkan
hasil belajarnya.
C. Rumusan Masalah
2
Berdasarkan judul penelitian “Upaya meningkatkan Hasil Belajar Matematika
Tidak Baku pada Kelas I SD Negeri 022 Sungai Kunjang” dan latar belakang masalah
berikut:
siswa pada materi Mengukur Panjang Benda Menggunakan Satuan Tidak Baku pada
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah disebutkan, maka
hasil belajar Matematika siswa pada materi Mengukur Panjang Benda Menggunakan
E. Manfaat Penelitian
Berdasarkan penelitian ini, peneliti berharap ada manfaat yang dapat diambil oleh
pihak terkait seperti peneliti sendiri, orang tua dan bagi para pendidik dalam hal ini
Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Samarinda;
4. Sebagai informasi awal bagi yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.
3
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Hasil Belajar
tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang lebih luas mencakup
menyebutkan hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan
tindak mengajar. Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan proses evaluasi
hasil belajar. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan berakhirnya pengajaran dari
belajarnya. 1
psikomotorik. Hasil belajar yang diteliti adalah pada aspek kognitif pada jenjang
satuan tidak baku. Hasil belajar dapat diperoleh melalui tes sebagai alat ukur dan
Pada usia sekolah dasar (6-12 tahun) anak sudah dapat mereaksi rangsangan
Menurut Syamsu Yusuf, pada anak usia 6-12 tahun ini ditandai dengan tiga
1
Dwija Utama,”Jurnal Pendidikan”, Ed.36.Vol 9 (2017),hlm.71
4
kemampuan atau kecakapan baru, yaitu mengklasifikasikan, menyusun, dan
Menurut Piaget, terkadang anak usia 5-7 tahun memasuki tahap operasi konkret,
yaitu pada waktu itu anak berpikir logis mengenai segala sesuatu. 2
3. Metode Ekspositori
Metode merupakan cara mengajar yang sifatnya umum dan dapat dilakukakan
pada semua mata pelajaran. Metode mengajar adalah cara mengajar atau cara
menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik yang kita ajar. Metode
dominasi guru dikurangi. Dalam ekspositori guru memberi informasi hanya pada
B. Kerangka Berpikir
sebagai berikut:
2
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar,Ed.1,Cet.1, (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2013), hlm.73
3
Lefudin, Belajar dan Pembelajaran,ed.1,cet.2, (Yogyakarta : deepublish, 2017), hlm.171
5
Kondisi Pengetahuan siswa secara umum
Awal masih kurang mengenai materi
yang diukur dengan tes
Meningkatnya pemahaman
Kondisi siswa yang diukur dengan tes
Akhir
ekspositori sebagai salah satu metode yang mampu meningkatkan pemahaman siswa
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan landasan teori dan kerangka berpikir di atas, maka hipotesis tindakan
dalam penelitian ini adalah metode Ekspositori mampu meningkatkan hasil belajar
matematika siswa materi mengukur panjang benda dengan menggunakan satuan tidak
6
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
siswa yang mengikuti mata pelajaran Tematik bidang Matematika kurikulum 2013
pada tema 8: Peristiwa Alam, subtema 1:Peristiwa Siang dan Malam ,Pertemuan ke-3
K.D 3.9: Membandingkan panjang, berat, lamanya waktu, dan suhu menggunakan
benda/situasi konkret.
B. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Taggart. Di dalam
satu siklus atau putaran terdiri atas empat komponen. Keempat komponen tersebut
Analisis&
Refleksi
Siklus I
Aksi &
Observasi
Perencanaan
Ulang
Siklus I
1. Perencanaan
4
Muhammad Anugrah, Penelitian Tindakan Kelas, (Yogyakarta: LeutikaPrio, 2019),h.56
7
a. Merencanakan proses pelaksanaan pembelajaran matematika materi
ekspositori
2. Pelaksanaan Tindakan
a. Kegiatan Pendahuluan
belajar
kegiatan belajar
b. Kegiatan Inti
8
4) Siswa mengukur panjang buku tulisnya dengan menggunakan
pensil
c. Kegiatan Penutup
belum paham.
3. Observasi (Pengamatan)
akhir kegiatan.
No
No Aspek yang diamati Indikator
Item
matei
b. Keamampuan menjawab 2
pertanyaan
c. Kemampuan pemberian 3
contoh
9
pada tujuan
SKKD
2013 8
b. Kemampuan menghadirkan
diucapkan
b. Kekomunikatifan guru
dengan siswa
dengan siswa
mengajar
b. Kemampuan mengatasi 11
menguasai materi
Jumlah 11
10
Tabel 3.2.3.2 Kisi-kisi Lembar Observasi Aktivitas Siswa
No
No Aspek yang diamati Indikator
Item
pertanyaan
3 Kedisiplinan a. Kehadiran/absensi 6
b. Ketepatan mengumpulkan 10
perintah
Jumlah 11
4. Analisis
Menganalisis hasil belajar siswa melalui hasil tes yang diujikan terhadap
pelaksanaan siklus I.
5. Refleksi
11
mengetahui kekurangan atas tindakan yang telah dilakukan dan untuk
1. Observasi
guru maupun siswa dengan mengacu pada instrumen penelitian yang telah
2. Dokumentasi
berupa catatan, transkip. Buku, surat kabar, majalah kabar, majalah, prasasti,
6
notulen, raport, leger, dan sebagainya. Pada penelitian ini, peneliti
berkaitan.
D. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini yaitu jika
5
Djali dan Pudji Muljono, Pwngukuran dakam Bidang Pendidikan,(Jakarta: Universitas Negeri
Jakarta, 2007), hlm.16
6
Muh.Fitrah dan Luthfiyah,Metodologi Penelitian;Penelitian Kualitatif, Tindakan Kelas,&Studi
Kasus,(Sukabumi :CV.Jejak, 2007), hlm.74
12
skor yang diperoleh
Nilai tes hasil belajar = X 100
skor maksimal
Nilai Keterangan
70-89 B (Baik)
50-69 C (Cukup)
30-49 D (Kurang)
S
Persentase (%) ketuntasan klasikal =M X 100%
70-84% Baik
55-69 Cukup
40-54 Kurang
13
BAB IV
keberhasilan siswa secara klasikal terhadap materi mengukur panjang benda dengan
Persentase
No Nama Nilai Pretes Keruntasan
Individu
1 Ahmad Fazri Maulana 70 87,50%
2 Aidiel Azgar Saputra 50 62,50%
3 Alya Nur Rahmah 50 62,50%
4 Aufa Kamila Mufti 40 50%
5 Bella Dinati 60 75%
6 Citra Felistia 0 0%
7 Dafa Hardiansyah 60 75%
8 Fitri Ariyani 60 75%
9 Jelita Ramadhani Khotim 50 62,50%
10 Khaira Hafsa Azkhya 40 50%
11 Muhamad Rizky Ramadhani 40 50%
12 Muhammad El Nusa 10 12,50%
13 Muhammad Fadhil Amin 30 37,50%
14 Muhammad Irfansyah 30 37,50%
15 Muhammad Nabil Muzaki 20 25%
16 Muhammad Rizky Pratama 60 75%
17 Niya Ramadhani 30 37,50%
18 Nor Auliya 80 100%
19 Nur Radiah 60 75%
20 Nuur Azizatur Rahmah 50 62,50%
21 Rafael Dwi Kurniawan 30 37,50%
22 Rama Harjuna Ismail 70 87,50%
23 Riska Khairunisa 20 25%
24 Suci Maulida Sari 30 37,50%
25 Thalithabatari Tujuh 0 0%
26 Zahira 50 62,50%
14
S
Persentase (%) ketuntasan klasikal =M X 100%
𝟑
= 𝟐𝟔 X 100%
= 11,54%
B. Hasil Setelah Penggunaan Metode Ekspositori
Persentase
Nilai
No Nama Keruntasan
Postes
Individu
1 Ahmad Fazri Maulana 90 100%
2 Aidiel Azgar Saputra 70 77,80%
3 Alya Nur Rahmah 70 77,80%
4 Aufa Kamila Mufti 70 77,80%
5 Bella Dinati 60 66,70%
6 Citra Felistia 70 77,80%
7 Dafa Hardiansyah 70 77,80%
8 Fitri Ariyani 30 33,30%
9 Jelita Ramadhani Khotim 50 55,50%
10 Khaira Hafsa Azkhya 30 33,30%
11 Muhamad Rizky Ramadhani 30 33,30%
12 Muhammad El Nusa 70 77,80%
13 Muhammad Fadhil Amin 40 44,40%
14 Muhammad Irfansyah 30 33,30%
15 Muhammad Nabil Muzaki 10 11,10%
16 Muhammad Rizky Pratama 70 77,80%
17 Niya Ramadhani 30 33,30%
18 Nor Auliya 70 77,80%
19 Nur Radiah 40 44,40%
20 Nuur Azizatur Rahmah 60 66,70%
21 Rafael Dwi Kurniawan 70 77,80%
22 Rama Harjuna Ismail 90 100%
23 Riska Khairunisa 30 33,30%
24 Suci Maulida Sari 30 33,30%
25 Thalithabatari Tujuh 70 77,80%
26 Zahira 50 55,50%
15
S
Persentase (%) ketuntasan klasikal =M X 100%
𝟏𝟐
= 𝟐𝟔 X 100%
= 46%
C. Hasil Observasi
Pada skala 1-10 berikut hasil observasi berdasarkan lembar observasi yang telah
dibuat:
Aktivitas Guru
diajarkan
Aktivitas Siswa
dipahami
D. Keterbatasan Penelitian
16