PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Asuhan keperawatan komunitas memerlukan metode ilmiah yang disebut sebagai proses keperawatan
komunitas. Proses keperawatan komunitas dipakai untuk membantu perawat dalam melakukan praktik asuhan
keperawatan secara sistematis dalam memecahkan masalah keperawatan yang berkaitan dengan masalah kesehatan
masyarakat.
Dalam konteks ini, keperawatan komunitas merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat kesehatan.
Sifat asuhan yang diberikan adalah umum dan menyeluruh, dan diberikan secara terus menerus melalui kerja sama.
Fokus dari asuhan adalah individu, keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat dengan penekanan pada pencegahan
penyakit, peningkatan, dan mempertahankan kesehatan.
Pendekatan yang digunakan dalam asuhan keperawatan komunitas adalah pendekatan keluarga binaan dan
kelompok kerja komunitas.Strategis yang digunakan untuk pemecahan masalah adalah melalui pendidikan kesehatan,
teknologi tepat guna, serta memanfaatkan kebijakan pemerintah.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada
masyarakat dengan pendekatan pada kelompok risiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang optimal
melalui pencehgahan penyakit dan meningkatkan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi pelayanan
keperawatan.
Keberhasilan pembangunan kesehatan tidak semata-mata ditentukan oleh hasil kerja keras sektor kesehatan,
tetapi sangat dipengaruhi oleh hasil kerja keras serta konstribusi positif berbagai sektor pembangunan lainnya.Untuk
1
optimalisasi hasil serta kontribusi positif tersebut, harus dapat diupayakan masuknya wawasan kesehatan sebagai asas
pokok program pembangunan nasional.Program pembangunan yang tidak berkontribusi positif terhadap kesehatan,
apalagi yang berdampak negatif terhadap kesehatan, seyogyanya tidak diselenggarakan.Untuk dapat terlaksananya
pembangunan nasional yang berkontribusi positif terhadap kesehatan seperti dimaksud diatas, maka seluruh elemen
dari Sistem Kesehatan Nasional harus berperan sebagai penggerak utama pembangunan nasional berwawasan
kesehatan.
Kesehatan adalah tanggung jawab bersama dari setiap individu, masyarakat, pemerintah dan swasta. Apapun
peran yang dimainkan oleh pemerintah, tanpa kesadaran individu dan masyarakat untuk secara mandiri menjaga
kesehatan mereka, hanya sedikit yang akan dapat dicapai. Perilaku yang sehat dan kemampuan masyarakat untuk
memilih dan mendapatkan pelayanan kesehatan yang bermutu sangat menentukan keberhasilan pembangunan
kesehatan.Oleh karena itu, salah satu upaya kesehatan pokok atau misi sektor kesehatan adalah mendorong
kemandirian masyarakat untuk hidup sehat.
Untuk mencapai upaya tersebut Departemen Kesehatan RI menetapkan visi pembangunan kesehatan yaitu
“Masyarakat yang mandiri untuk hidup sehat”.Strategi yang dikembangkan adalah menggerakkan dan
memberdayakan masyarakat untuk hidup sehat, berupa memfasilitasi percepatan dan pencapaian derajat kesehatan
setinggi-tingginya bagi seluruh penduduk dengan mengembangkan kesiap-siagaan di tingkat desa yang disebut dengan
Desa Siaga.
Beberapa determinan yang mempengaruhi status kesehatan masyarakat adalah keturunan (heredity), keadaan
gizi, gaya hidup, akses pelayanan kesehatan dan lingkungan fisik dan nonfisik. Heredity memegang peran dalam
penentuan sifat dan karakteristik fisiologis seorang individu, seperti postur tubuh, warna kulit dan golongan
darah.Lingkungan fisik meliputi lingkungan yang ada di sekitar manusia, seperti udara yang kita hirup, darat dan laut
2
sebagai sumber kehidupan, termasuk rumah dan fasilitasnya serta ketersediaan pelayanan umum (air bersih, listrik dan
jalan raya). Sedangkan faktor budaya akan mempengaruhi sikap masyarakat terhadap hidup sehat dan kesehatan secara
keseluruhan.
Seiring dengan program Desa Siaga yang dicanangkan oleh Departemen Kesehatan RI, pendidikan dan profesi
keperawatan telah menerapkan standar perawatan komunitas yang mencakup berbagai unsur dan komponen seperti
yang ada pada konsep Desa Siaga.Perawatan kesehatan masyarakat diterapkan untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan populasi dimana prakteknya tersebut bersifat umum dan komprehensif yang ditujukan pada individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat yang memiliki kontribusi bagi kesehatan, pendidikan kesehatan dan manajemen
serta koordinasi dan kontinuitas pelayanan holistik. Masalah kesehatan masyarakat dapat bermula dari perilaku
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat diantaranya berkaitan dengan masalah kesehatan lingkungan, kesehatan
ibu anak, kesehatan remaja serta kesehatan lanjut usia (lansia),maupun pemanfaatan fasilitas pelayanan kesehatan yang
masih sangat rendah seperti pemeriksaan kesehatan, kehamilan, imunisasi, posyandu dan lain sebagainya.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka Mahasiswa Program Studi DIV Keperawatan Tahun
Akademik 2016/ 2017 melaksanakan pengambilan data Keperawatan Komunitas di Wilayah dusun semayangRT 05-06
desa sepadu Kecamatan semparuk kabupaten sambas dengan menggunakan dua pendekatan yaitu pendekatan keluarga
binaan dan pendekatan kelompok kerja komunitas, dalam rangka melakukan pembinaan, mengatasi masalah kesehatan
serta meningkatkan derajat kesehatan yang optimal secara mandiri, dimana dalam pelaksanaan praktek asuhan
keperawatan komunitas menggunakan pendekatan proses keperawatan komunitas yang diawali dari pengkajian dengan
cara mengumpulkan data, analisa, menentukan diagnosa atau permasalahan dan menyusun rencana sesuai
permasalahan yang ditemukan, kemudian pelaksanaan dan yang terakhir adalah melakukan evaluasi terhadap
pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan.
3
B. Tujuan
1. Umum :
Setelah melakukan praktek asuhan keperawatan komunitas, mahasiswa akan dapat meningkatkan
kemampuan komunitas dalam mengenali masalah kesehatan, mengorganisasikan potensi dan sumber daya yang
dimiliki untuk mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya.
2. Khusus :
Setelah melakukan praktek asuhan keperawatan komunitas di Wilayahdusun semayangRT 05-06 desa sepadu
Kecamatan semparuk kabupaten sambas, mahasiswa mampu :
a. Membina hubungan baik dengan komunitas dan keluarga yang dibina dengan mengenal wilayah, tokoh-tokoh
masyarakat serta masalah kesehatan yang sedang dihadapi.
b. Bekerjasama dengantim kesehatan komunitas dan keluarga dalam melakukankan pendataan kesehatan.
c. Menganalisa data dengan menggunakan pendekatan biostatistik, demografi dan epidemiologi guna
mengidentifikasikan diagnosa keperawatan komunitas serta faktor penyebab timbulnya masalah.
d. Memfasilitasi komunitas dan keluarga dalam memusyawarahkan masalah-masalah yang ditemukan dan
menyadarkan adanya masalah kesehatan yang sedang/akan dihadapinya.
e. Mengorganisasikan potensi yang ada di komunitas untuk merencanakan dan melaksanakan tindakan
pemecahan masalah.
f. Meningkatkan tenaga-tenaga potensial di komunitas (kader) dengan melatihnya dalam program kerja untuk
mengatasi masalah.
4
g. Bekerjasama dengan tokoh-tokoh di komunitas, sektor yang terkait dalam memberikan dukungan bagi
pemecahan masalah yang sedang dan akan dihadapi.
h. Mengevaluasi setiap kegiatan dan pencapaian tujuan asuhan keperawatan masyarakat.
i. Mendokumentasikan asuhan keperawatan masyarakat dengan benar dan tepat.
C. Manfaat
1. Masyarakat
Diharapkan dapat membantu masyarakat guna mengerti gambaran status kesehatannya dan menyadari
permasalahan kesehatan yang terjadi serta mau menyelesaikan permasalahan tersebut.
2. Mahasiswa
Menimba pengalaman belajar mahasiswa untuk peka dalam mengenali masalah kesehatan dalam masyarakat
serta menentukan langkah penyelesaiannya dengan mengaplikasikan ilmu yang didapatkan pada masyarakat
khusus tentang kesehatan.
3. Puskesmas
Diharapkan dapat memberikan sumbangan/masukan berupa informasi tentang kondisi kesehatan masyarakat
yang termasuk dalam wilayah kerja puskesmas guna membantu program kesehatan pada masyarakat.
D. Tahap Pelaksanaan
1. Penjajakan
5
a. Persiapan
Mengikuti penjelasan latihan praktek keperawatan komunitas oleh pembimbing, dilanjutkan penerjunan
mahasiswa kelokasi latihan praktek keperawatan komunitas.
b. Orientasi wilayah.
1) Pengenalan wilayah dan karakteristik penduduk yang dijadikan sebagai tempat latihan praktek keperawatan
komunitas.
2) Perkenalan dan penjelasan tujuan beserta tahapan kegiatan latihan praktek keperawatan komunitas kepada
unsur masyarakat yang terkait seperti tokoh masyarakat. Mendapatkan gambaran awal mengenai masalah
kesehatan yang dianggap perlu ditangani dimasyarakat.
2. Penyusunan Angket
Angket disusun berupa pertanyaan-pertanyaan yang harus dijawab dengan pilihan jawaban, kemudian
dilakukan penyebaran dan dilakukan wawancara sesuai dengan pertanyaan didalam angket, berjumlah 120 angket.
3. Pengumpulan dan Analisa Data
a. Pengkajian dan pengumpulan data
a) Mendatangi warga dari rumah kerumah dengan melakukan wawancara dan observasi tentang hal-hal yang
terkait dengan kesehatan.
b) Observasi lingkungandusun semayangRT 05-06 desa sepadu Kecamatan semparuk kabupaten sambas.
c) Analisa Data
d) Rekapitulasi data dengan menggunakan format yang telah disepakati.
e) Penghitungan persentase data-data yang bersifat nomerik dan persen.
f) Tabulasi data.
6
g) Analisa data dengan cara mengelompokan data-data fokus.
4. Perencanaan
a. Persiapan musyawarah masyarakat Rukun Tangga ( MMRT ).
b. Menetapkan masalah keperawatan dan prioritas sementara serta rencana tindakan.
c. Melakukan musyawarah masyarakat Rukun Tangga ( MMRT ).
d. Bersama dengan masyarakat merumuskan masalah, menyusun prioritas menggunakan skoring berdasarkan
masalah yang paling dirasakan oleh masyarakat dan dapat segera diatasi dengan sumber yang ada sekaligus
menyepakati tindakan-tindakan yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan sesuai prioritas dengan
peran serta masyarakat secara penuh.
5. Pelaksanaan
a. Membuat batas RT 05-06 di dusun semayang desa sepadu Kecamatan semparuk kabupaten sambas.
b. Melakukan pemeriksaan kesehatan berupa pemeriksaan tekanan darah, timbang BB, pemeriksaan gula darah
dan kolestrol konsultasi kesehatan kepada warga di dusun semayangRT 05-06 desa sepadu Kecamatan
semparuk kabupaten sambas.
c. Melakukan gotong royong membersihan lingkungan di dusun semayang RT 05-06 desa sepadu kecamatan
semparuk.
d. Memberikan edukasi kepada warga di dusun semayang RT 05-06 desa sepadu kecamatan semparuk tentang
PHBS
e. Membuat tempat penampungan sampah di beberapa titik dusun semayang RT 05-06 desa sepadu kecamatan
semparuk
7
f. Memberikan edukasi kepada pada anak-anak di dusun semayang RT 05-06 desa sepadu kecamatan semparuk
kabupaten sambas tentang hand hygiene
g. Melakukan senam indonesia Sehat bersama murid SD dan TK di Dusun Semayang
6. Evaluasi
a. Persiapan kegiatan evaluasi akhir pelaksanaan kegiatan perawatan komunitas.
b. Melakukan koordinasi dan rekapitulasi kegiatan yang telah dilakukan.
c. Melakukan kegiatan yang telah dilakukan dan dievaluasi.
F. PELAKSANAAN
Praktek Keperawatan Komunitas dilaksanaka oleh Mahasiswa D-IV Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak
Kelompok V dengan susunan kepanitiaan sebagai berikut :
1. Ketua : Fathimatuzzahra
2. Sekretaris : Syarifah Desti Pratiwi
3. Bendahara: Novi Safitri
4. Perlengkapan :Mohamad Faqih Norhuda
5. Dokumentasi : Lorenzo Chico Andastra
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
9
Komunitas adalah kelompok sosial yang ditentukan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan
minat yang sama serta adanya saling mengenal dan berinteraksi antra anggota masyarakat yang satu dan
lainnya. (WHO, 2010). Keperawatn komunitas adalah mencakup perawatan kesehatan, keluarga (nurse health
family) dan juga meliputi kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu masayarakat
mengidentifikasi masalah kesehatan sendiri serta memecahkan masalah kesehatan sesuai dengan kemampuan
yang ada pada mereka, sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain (WHO, 2005).
Keperawatan komunitas merupakan suatu sintesa (perpaduan) antara praktek keperawatan dengan
konsep kesehatan masyarakat yang secara bersamaan diterapkan untuk meningkatkan derajat kesehatan
penduduk.Mengingat bahwa kliennya adalah masyarakat, maka titik perhatian perawat adalah bagaimana
respons komunitas terhadap masalah-masalah kesehatan yang potensial yang ada, dan bersamaan pula dengan
itu adalah bagaimana memonitor serta memberi pendidikan/penyuluhan kesehatatan bagi kelompok-kelompok
tertentu dari masyarakat.
Keperawatan kesehatan komunitas adalah pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada
masyarakat dengan pendekatan pada kelompok risiko tinggi, dalam upaya pencapaian derajat kesehatan yang
optimal melalui pencehgahan penyakit dan meningkatkan kesehatan dengan menjamin keterjangkauan
pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi pelayanan keperawatan(Spradley, 1985 ; Logan dan Dawkin, 1987, dikutip dari Sahar, J, 1999).
Asuhan keperawatan komunitas memerlukan metode ilmiah yang disebut sebagai proses keperawatan
komunitas. Proses keperawatan komunitas dipakai untuk membantu perawat dalam melakukan praktik asuhan
keperawatan secara sistematis dalam memecahkan masalah keperawatan yang berkaitan dengan masalah
kesehatan masyarakat.
10
Dalam konteks ini, keperawatan komunitas merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan derajat
kesehatan. Sifat asuhan yang diberikan adalah umum dan menyeluruh, dan diberikan secara terus menerus
melalui kerja sama. Fokus dari asuhan adalah individu, keluarga, kelompok khusus, dan masyarakat dengan
penekanan pada pencegahan penyakit, penigkatan, dan mempertahankan kesehatan.
Pendekatan yang digunakan dalam asuhan keperawatan komunitas adalah pendekatan keluarga binaan
dan kelompok kerja komunitas.Strategis yang digunakan untuk pemecahan masalah adalah melalui pendidikan
kesehata, teknologi tepat guna, serta memanfaatkan kebijakan pemerintah.
11
1. Tujuan
Tujuan melakukan proses keperawatan dalam komunitas adalah sebagai berikut :
a. Agar diperoleh asuhan keperawatan komunitas yang bernutu, efektif dan efisien sesuai dengan
permasalahan yang terjadi pada masyarakat.
b. Agar pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas dapat dilaksanakan secara sistematis, dinamis,
berkelanjutan, dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Sedangkan tujuan dari asuhan keperawatan adalah :
1) Memberi bantuan yang paripurna dan efektif kepada semua orang yang memerlukan pelayanan
kesehatan sesuai dengan Sistem Kesehatan Nasional
2) Menjamin semua bantuan diarahkan untuk memenuhi kebutuhan klien.
3) Melibatkan klien dalam perencanaan dan pelaksanaan asuhan keperawatan.
4) Memelihara hubungan kerja yang efektif dengan semua anggota tim kesehatan
c. Meningkatkan status kesehatan masyarakat . Perawat kesehatan masyarakat harus memiliki
keterampilan dasar tentang epidemilogi, penelitian, pengajaran, organisasi masyarakat dan hubungan
interpersonal yang baik.
12
Pengumpulan data di maksudkan untuk memperoleh informasi mengenai masalah kesehatan
pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang harus diambil untuk mengatasi
masalah yang menyangkut aspek fisik, psikologis, social, ekonomi, danspiritualserta faktor
lingkungan yang mempengaruhinya.Oleh karena itu, data tersebut harus akurat dan dapat di
lakukan analisis untuk pemecahan masalah.
2) Kegiatan pengkajian yang dilakukan dalam pengumpulan data meliputi :
a) Data Inti
b) Data Lingkungan Fisik
c) Pelayanan Kesehatan dan Sosial
d) Ekonomi
e) Keamanan dan Transportasi
f) Politik dan pemerintahan
g) Sistem Komunikasi
h) Pendidikan
i) Rekreasi
b. Pengolahan Data
1) Klasifikasi Data
2) Perhitungan persentase cakupan
3) Tabulasi Data
4) Interpretasi Data
c. Analisis Data
Analisis data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan data dengan
kemampuan kognitif yang dimiliki, sehingga dapat diketahui kesenjangan atau masalah yang di
hadapi masyarakat.
Tujuan Analisis data antara lain :
a) Menetapkan kebutuhan komunitas
13
b) Menetapkan kekuatan
c) Mengidentifikasi pola respon komunitas
d) Mengidentifikasi kecendruangan penggunaan pelayanan kesehatan.
d. Perumusan Masalah Kesehatan
Berdasarkan analisisdata yang diperoleh, maka dapat diketahui masalah kesehatan dan keperawatan
yang dihadapi oleh masyarakat yang selanjutnya dapat dilakukan intervensi.Namun, masalah yang
telah dirumuskan tidak mungkin dapat di atasi sekaligus. Oleh karena itu, perawat komunitas harus
membuat prioritas masalah.
e. Prioritas Masalah
Kriteria untuk menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat dan keperawatan diantaranya
adalah:
1) Perhatian masyarakat
2) Prevalensi kejadian
3) Berat ringannya masalah
4) Kemungkinan masalah untuk di atasi
5) Tersedianya sumber daya masyarakat
6) Aspek politis
Prioritas masalah juga dapat di tentukan berdasarkan hierarki kebutuhan. Menurut Abraham Maslow,
prioritas masalah di mulai dari:
1) Keadaan yang mengancam kehidupan
2) Keadaan yang mengancam kesehatan
3) Persepsi masyarakat tentang kesehatan dan keperawatan.
14
Tabel 1.Format Penapisan menurut Mueke, 1988 atau penapisan diagnosis kesehatan komunitas.
Diagnosis Kriteria Penapisan
Tersedia Sumber
15
Sesuai dengan peran perawat komunitas
Besarnya resiko
Jumlah skor
Minat masyarakat
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 1
4
2. Diagnosis Keperawatan
Diagnosis keperawatan adalah respon individu pada masalah kesehatan, baik yang actual maupun
potensial.Masalah actual adalah masalah yang diperoleh pada saat pengakajian, sedangkan masalah
potensial adalah masalah yang timbul kemudian.Jadi diagnosis keperawatan adalah sesuatu pernyataan
yang jelas, padat, dan pasti tentang status dan masalah kesehatan klien yang dapat diatasi dengan
16
tindakan keperawatan.Dengan demikian diagnosis keperawatan ditetapkan berdasarkan masalah yang
ditemukan. Diagnosis keperawatan akan memberikan gambaran tentang masalah dan status kesehatan
masyarakat, baik yang nyata maupun yang mungkin.
Komponen utama diagnosis keperawatan antara lain :
a) Problem
b) Etiologi
c) Sign atau symptom
Perumusan diagnosis keperawatan dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :
a) Rumus PES
DK=P+E+S
b) Rumus PE
DK=P+E
3. Perencanaan
Rencana keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan
untuk mengatasi marasalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah ditentukan dengan tujuan
terpenuhinya kebutuhan klien.
Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnosis
keperarwatan yang telah ditetapkan dan rencana keperawatan yang disusun harus mencakup elemen-
elemen berikut ini:
a. Perumusan Tujuan
Perumuskan tujuan asuhan keperawatan komunitas harus memenuhi kriteria sebagai berikut:
1) Berfokus pada masyarakat,
2) Jelas dan singkat,
17
3) Dapat diukur dan diobservasi,
4) Realistis,
5) Ada target waktu,
6) Melibatkan peran serta masyarakat.
Pencapaian tujuan asuhan keperawatan komunitas dengan menggunakan formulasi
criteria hasil yang mencakup:
T=S+P+K.l +K.2
Keterangan :
S : Subjek
P : Predikat
K.1 :Kondisi
K.2 :Kriteria
Selain itu, dalam perumusan tujuan juga dibuat hal-hal berikut ini.
Dibuat berdasarkan goal = sasaran dibagi hasil akhir yang diharapkan.Perilaku yang
diharapkan berubah.
S : Specific.
M : Measurable atau dapat diukur
A : Attainable atau dapat dicapai.
R : Relevant/realistis atau sesuai.
T : Time-Bound atau waktu tertentu.
S : Sustainable atau berkelanjutan.
4. Pelaksanaan
Pelaksanaan merupakan tahap reirlisasi dari rencana asuhan keperawatan yang telah disusun
perawat kesehatan masyarakat dalam implementasi asuhan keperawatan komunitas harus bekerjasama
dengan anggota tim kesehatan lainnya, dalam hal ini melibatkan pihak puskesmas, bidan desa dan
18
anggota masyarakat. Prinsip yang umum digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada
keperawatan komunitas adalah inovatif, integrated,rasional, mampu dan mandiri, serta ugem (yakin atau
percaya pada kemampuan diri).
5. Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses
dapat dilihat dengan membandingkan antara proses dengan pedoman atau rencanan proses tersebut
Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara tingkat kemandirian
masyarakat dalam perilaku kehidupan sehari-hari dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas
dengan tujuan yang telah ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan dalam
penilaian adalah sebagai berikut.
a) Membandingkan hasil tindakan yang dilangsungkan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
b) Menilai efektivitas proses keperarwatan, mulai pengkajian sampai dengan pelaksanaan.
c) Hasil penilaian keperawatan, digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutnya apabila masalah
belum teratasi.
Macam evaluasi antara lain :
a) Evaluasi formatif dan evalusi sumatif,
b) Evaluasi struktur, proses, dan hasil.
19
melalui upaya pencegahan, peningkatan kesehatan ,pengobatan dan pemulihan dengan menggunakan teknologi tepat
guna,melalui peningkatan multi sektoral dan distribusi merata. Pelayanan kesehatan utama diberikan dengan sasaran
pada individu,keluarga dan masyarakat dengan prinsip mengikut sertakan masyarakat secara aktif dalam kegiatan
pelayanan kesehatan.
Tanggung jawab perawat dalam sistem pelayanan kesehatan utama adalah :
1. Mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pengembangan dan implementasi pelayanan kesehatan dan
program pendidikan kesehatan
2. Kerjasama dengan masyarakat, keluarga dan individu.
3. Mengajarkan konsep kesehatan dasar dan tekhnik self care pada masyarakat.
4. Memberikan bimbingan dan dukungan pada petugas pelayanan kesehatan dan masyarakat.
5. Koordinasi kegiatan kebijaksanaan tentang kesehatan masyarakat.
Sasaran pelayanan kesehatan utama adalah individu, keluarga/kelompok, dan masyarakat dengan fokus upaya
kesehatan primer, sekunder dan tersier. Oleh karenanya pendidikan masyarakat tentang kesehatan dan perkembangan
sosial akan membantu masyarakat dalam mendorong semangat untuk merawat diri sendiri, hidup mandiri dan
menentukan nasibnya sendiri dalam menciptakan derajat kesehatan yang optimal.
Strategi pelayanan kesehatan utama adalah memotivasi masyarakat agar dapat merawat dan mengatur diri
sendiri dalam memelihara kesehatan. Ada delapan unsur utama pelayanan kesehatan utama yaitu :
1. Peningkatan pengetahuan untuk mengatasi dan mencegah masalah kesehatan
2. Peningkatan gizi masyarakat
3. Kesehatan ibu dan anak termasuk KB
20
4. Penyediaan air yang mempunyai syarat kesehatan
5. Sanitasi yang baik
6. Imunisasi
7. Tindakan perventif dan kontrol terhadap penyakit endemik lokal
8. Tindakan yang tepat terhadap penyakit yang terjadi dan penggunaan obat tradisional.
Prinsip dalam pelayanan kesehatan utama berorientasi pada distribusi pelayanan kesehatan yang merata,
melibatkan masyarakat, menggunakan teknologi tepat guna, berfokus pada pencegahan dan pendekatan multi
sektoral. Kegiatannya meliputi: pendidikan kesehatan terhadap kesehatan yang pokok, cara penanggulangan dan
pencegahan serta pengobatannya, imunisasi, KIA, KB, perbaikan gizi, pencegahan penyakit menular, pengadaan obat
esensial, sanitasi dan pengadaan air bersih.
Hubungan konsep pelayanan kesehatan utama dan komunitas adalah untuk melaksanakan kesehatan
masyarakat, mengatur jenjang tingkat pelayanan kesehatan menjadi tingkat rumahtangga (individu atau keluarga),
tingkat masyarakat (pimpinan atau tokoh masyarakat), tingkat rujukan utama (rumah sakit tipe A dan B), serta
menyelenggarakan kerjasama lintas sektoral dan lintas program yang melibatkan peran serta masyarakat. Komunitas
sebagai subjek dan objek diharapkan masyarakat mampu mengenal, mengambil keputusan dalam menjaga
kesehatannya. Sebagai akhir tujuan pelayanan kesehatan utama diharapkan masyarakat mampu secara mandiri
menjaga dan meningkatkan status kesehatan masyarakat dimana mereka tinggal.
21
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
A. DATA UMUM
1. Dimensi Lokasi :
- RT/RW : 005 – 006 /002
- Nama Kelurahan : Sepadu
- Kecamatan : Semparok
- Kabupaten : Sambas
- Propinsi : Kalimantan Barat
22
- Jalan Kaki
c. Iklim :
Saat musim Kemarau masyarakat menggunakan air sungai yang tercemar dengan kotoran ternak dan
sampah .
Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas Dalam upaya Latihan
Asuhan Keperawatan Komunitas.Jumlah seluruh kepala keluarga di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu
Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambassebanyak 111 KK dan Dalam pelaksanaan PKMD di Kelurahan Sepadu
Kecamatan Semparuk, diambil 66 KK sebagai sample dengan jumlah penduduk sebanyak 238 jiwa.Data Geografi
1) Sebelah utara : Puskesmas Semparuk
2) Sebelah selatan : Kecamatan tebas
3) Sebelah barat : Kecamatan Semparuk
4) Sebelah timur : Kelurahan Sepadu
B. ANALISA DATA
23
Hasil pendataan selama pengkajian dari tanggal 06-08 Februari 2017. Kami mengambil sampel 66kepala
keluarga dengan jumlah penduduk 238 jiwa, dalam pelaksanaan PKMD Keperawatan Komunitas diperoleh data
sebagai berikut:
Object 3
Gambar 1: Distribusi penduduk menurut jenis kelamin di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu
Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas
24
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk laki-laki sebanyak 49%, dan penduduk perempuan
sebanyak 51%.
Object 5
Gambar 2: Distribusi penduduk berdasarkan tingkat pendidikan di Dusun Semayang, Rt 005-006 Rw 002, Desa
Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas
25
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk yang belum sekolah sebanyak 10%, penduduk yang
tidak sekolah sebanyak 24%, penduduk yang pendidikan SD sebanyak 27%, penduduk yang berpendidikan SMP
27%, penduduk yang berpendidikan SMA 11%, penduduk yang berpendidikan perguruan tinggi sebanyak 1%.
Object 7
Gambar 3: Distribusi penduduk Mata Pencaharian di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu
Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
26
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk yang bermata pencaharian sebagai PNS sebanyak
0%, penduduk yang tidak bekerjasebanyak 23%, penduduk yang bermata pencaharian sebagai swasta sebanyak
7%,dan penduduk yang bermata pencaharian sebagai petani sebanyak 70%, dan pensiunan sebanyak 0%.
Object 9
Gambar 4: Distribusi penduduk berdasarkan tipe rumah di Dusun Semayang,Rt005-006, Rw002, Desa Sepadu,
Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas
27
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa rumah penduduk yang tidak permanen sebanyak 55%, rumah
penduduk yang semi permanen sebanyak 40%, dan rumah penduduk yang permanen sebanyak 5%.
Object 11
Gambar 5: Distribusi penduduk berdasarkan Jenis Lantai di Dusun Semayang, Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu
Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas
28
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa lantai rumah penduduk yang menggunakan tanah sebanyak 0%,
lantai rumah penduduk yang menggunakan papan 95%, dan lantai rumah penduduk yang menggunakan semen
sebanyak 5%.
Object 13
Gambar 6: Distribusi rumah penduduk yang memiliki ventilasi di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa
Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
29
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 100% rumah penduduk memiliki ventilasi.
Object 15
Gambar 7: Distribusi penduduk berdasarkan sistem pencahayaan rumah di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002,
Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
30
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa rumah penduduk yang memiliki pencahayaan terang sebanyak
70%, rumah penduduk yang memiliki pencahayaan remang-remang sebanyak 30%, dan rumah penduduk yang
memiliki pencahayaan gelap sebanyak 0%.
Object 17
Gambar 8: Distribusi penduduk berdasarkan jarak rumah dengan tetangga di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002,
Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
31
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa jarak rumah penduduk yang bersatu sebanyak 0%, jarak rumah
penduduk yang berdekatan sebanyak 85%, dan jarak rumah penduduk yang terpisah sebanyak 15%.
Object 20
Gambar 9: Distribusi penduduk berdasarkan halaman di sekitar rumah di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002,
Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
32
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk yang memiliki halaman sebanyak 56%, dan
penduduk yang tidak memiliki halaman sebanyak 44%.
Object 23
Gambar 10: Distribusi penduduk berdasarkan pemanfaatan pekarangan rumah di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw
002, Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
33
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk yang memanfaatkan pekarangan rumahnya sebagai
kebun sebanyak 35%, penduduk yang memanfaatkan pekarangan rumahnya untuk kandang sebanyak 16%, penduduk
yang memanfaatkan pekarangannya sebagai kolam 0%, dan penduduk yang pekarangannya tidak dimanfaatkan
sebanyak 49%.
Object 25
Gambar 11: Distribusipenduduk menurut sumber air bersih di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu
Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
34
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sumber air penduduk yang menggunakan PAM sebanyak 0%,
sumber air penduduk yang menggunakan Sumur sebanyak 0%, sumber air penduduk yang menggunakan air mineral
sebanyak 0%, dan sumber air penduduk yang menggunakan air hujan sebanyak 100%.
Object 27
Gambar 12: Distribusi penduduk berdasarkan kebiasaan keluarga buang air besar di Dusun Semayang,Rt 005-006
Rw 002, Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
35
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk yang buang air besar di WC sebanyak 30%, dan
penduduk yang buang air besar di sungai sebanyak 70%.
36
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa 70% penduduk menggunakan cemplung, penduduk yang
menggunakan lengsengan 0%, dan penduduk yang menggunakan leher angsa 30%.
Object 32
Gambar 14: Distribusi penduduk berdasarkan jarak sumber air dengan septictank di Dusun Semayang,Rt 005-006
Rw 002, Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
37
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa jarak sumber air dengan septictank penduduk yang kurang dari
10 meter sebanyak 67%, jarak sumber air dengan septictank penduduk yang lebih dari 10 meter sebanyak 32%, dan
1% penduduk yang tidak memiliki MCK.
Object 34
Gambar 16: Distribusi penduduk berdasarkan tempat penampungan sementara di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw
002, Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
38
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk yang menggunakan BAK sebanyak 30%, penduduk
yang menggunakan ember 15%, dan penduduk yang menggunakan gentong sebanyak 55%.
Object 36
Gambar 17: Distribusi penduduk berdasarkan kondisi tempat penampungan air di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw
002, Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
39
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa tempat penampungan penduduk yang terbuka sebanyak 27%,
dan tempat penampungan penduduk yang tertutup sebanyak 73%.
Object 38
Gambar 18: Distribusi penduduk berdasarkan kondisi air di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu
Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
40
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa kodisi air penduduk yang berwarna sebanyak %, kondisi air
penduduk yang berbau sebanyak %, dan kondisi air penduduk yang tidak berasa sebanyak %.
Object 40
Gambar 19: Distribusi penduduk berdasarkan sistem pembuangan sampah di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002,
Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
41
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sistem pembuangan sampah penduduk yang menggunakan
tempat pembuangan umum sebanyak 0%, sistem pembungan sampah penduduk dengan cara di buang di sungai
sebanyak 70%, sistem pembuangan sampah penduduk dengan cara ditimbun sebanyak 0%, dan sistem pembuangan
sampah penduduk dengan cara dibakar sebanyak 30%.
Object 42
Gambar 20: Distribusi penduduk berdasarkan tempat penampungan sementara di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw
002, Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
42
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 35% penduduk memiliki tempat penampungan
sampah sementara dan sebanyak 65% penduduk tidak memiliki tempat penampungan sementara.
Object 44
Gambar 21: Distribusi penduduk berdasarkan jarak tempat penampungan sampah dengan rumah di Dusun
Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
43
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk yang memiliki jarak penampungan sampah dengan
rumah berjarak kurang dari 5 meter sebanyak 61%, dan penduduk yang memiliki jarak penampungan sampah dengan
rumah berjarak lebih dari 5 meter sebanyak 39%.
Object 46
Gambar 22: Distribusi penduduk berdasarkan sistem pembuangan air limbah di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw
002, Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
44
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk yang membuang air limbah menggunakan sistem
resapan sebanyak 0%, penduduk yang membuang air limbah ke selokan sebanyak 100%, dan penduduk yang
membuang air limbah secara sembarangan sebanyak 0%.
Object 48
Gambar 23: Distribusi penduduk berdasarkan kepemilikan hewan ternak di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002,
Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
45
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 67% penduduk memiliki hewan ternak, dan sebanyak
33% penduduk yang tidak memiliki hewan ternak.
Object 50
Gambar 24: Distribusi penduduk berdasarkan letak kandang di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu
Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
46
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa letak kandang penduduk yang berada di dalam rumah sebanyak
0%, dan letak kandang penduduk yang berada di luar rumahsebanyak 100%.
Object 52
Gambar 25: Distribusi penduduk berdasarkan kondisi kandang di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa
Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
47
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 100% kondisi kandang penduduk terawat, dan
sebanyak 0% kondisi kandang penduduk yang tidak terawat.
Object 54
Gambar 26: Distribusi penduduk berdasarkan tempat berobat keluarga di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002,
Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
48
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 100% penduduk yang berobat ke puskesmas,
sebanyak 0% penduduk yang berobat ke rumah sakit, sebanyak 0% penduduk yang berobat ke dokter praktik swasta,
dan sebanyak 0% penduduk yang tidak berobat ke bidan/perawat.
Object 56
Gambar 27: Distribusi penduduk berdasarkan kebiasaan sebelum berobat di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002,
Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
49
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 100% kebiasaan penduduk membeli obat bebas
sebelum berobat, sebanyak 0% penduduk yang minum jamu sebelum berobat, dan sebanyak 0% penduduk yang tidak
memiliki kebiasaan sebelum berobat.
Object 58
Gambar 28: Distribusi penduduk berdasarkan sumber pendanaan kesehatan keluarga di Dusun Semayang,Rt 005-
006 Rw 002, Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas
50
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 0% penduduk yang memiliki askes, sebanyak 0%
penduduk yang menggunakan dana sehat, sebanyak 17% penduduk menggunaka JPS/Askin/Jamkesmas, dan
sebanyak 83% penduduk yang umum.
Distribusi Penduduk Berdasarkan Penyakit yang Sering Diderita Keluarga Dalam 6 Bulan Terakhir
Distribusi penduduk berdasarkan penyakit yang sering diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir di Dusun
Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas,dari 66 KK dapat dilihat pada
gambar 29.
Object 60
51
Gambar 29: Distribusi penduduk berdasarkan penyakit yang sering diderita keluarga dalam 6 bulan terakhir di
Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 0% penduduk yang menderita batuk pilek, sebanyak
0% penduduk yang menderita asma, sebanyak 0% penduduk yang menderita typoid, sebanyak 0% penduduk yang
mengalami reumatik, sebanyak 55% penduduk yang mengalami hipertensi, dan sebanyak 45% penduduk yang tidak
mengalami penyakit.
52
Object 62
Gambar 30: Distribusi penduduk berdasarkan pasangan usia subur yang menjadi aseptor KB di Dusun Semayang,Rt
005-006 Rw 002, Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa pasangan usia subur yang menggunakan KB sebanyak %, dan
pasangan usia subur yang tidak menggunakan KB sebanyak %.
53
Object 64
Gambar 30: Distribusi penduduk berdasarkan jenis kontrasepsi yang digunakan di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw
002, Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk yang menggunakan kontrasepsi pil sebanyak %,
penduduk yang menggunaka kontrasepsi suntik sebanyak%, dan penduduk yang menggunakan kontrasepsi susuk
sebanyak %.
54
Distribusi Penduduk Berdasarkan Frekuensi Kehamilan
Distribusi penduduk berdasarkan frekuensi kehamilan di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu
Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas,dari 66 KK dapat dilihat pada gambar 31.
Object 66
Gambar 31: Distribusi penduduk berdasarkan frekuensi kehamilan di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa
Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa ibu hamil yang baru pertama hamil sebanyak 0%, dan ibu hamil
yang ke 3 kalinya sebanyak 0%.
55
Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia Ibu Hamil
Distribusi penduduk berdasarkan usia ibu hamil diDusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu Kecamatan
Semparu, Kabupaten Sambas,dari 66 KK dapat dilihat pada gambar 32.
Object 68
Gambar 32: Distribusi penduduk berdasarkan usia ibu hamil di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu
Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 0% ibu hamil berusia 25-35 tahun.
56
Distribusi penduduk berdasarkan penyakit yang diderita ibu hamil di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa
Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas,dari 66 KK dapat dilihat pada gambar 33.
Object 70
Gambar 33: Distribusi penduduk berdasarkan penyakit yang diderita ibu hamil di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw
002, Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 0% ibu hamil menderita mual muntah, sebanyak 0%
ibu hamil menderita varises, dan sebanyak 0% ibu hamil menderita anemia.
57
Distribusi penduduk berdasarkan jumlah ibu menyusui di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu
Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.Dari 66 KKterdapat 0 orang ibu menyusui.
58
Object 73
Gambar 34: Distribusi penduduk berdasarkan balita yang mendapat imunisasi di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw
002, Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 96% balita mendapat imunisasi lengkap, sebanyak
0% balita yang imunisasinya tidak lengkap, dan sebanyak 4% balita yang imunisasinya belum lengkap.
59
Object 75
Gambar 35: Distribusi penduduk berdasarkan kepemilikan KMS di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa
Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 100% balita memiliki KMS.
60
Object 77
Gambar 36: Distribusi penduduk berdasarkan hasil penimbangan balita di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002,
Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 100% hasil penimbangan balita berada di warna
hijau.
61
Object 79
Gambar 37: Distribusi penduduk berdasarkan kegiatan remaja di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa
Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 48% remaja mengikuti kegiatan keagamaan,
sebanyak 52% remaja mengikuti kegiatan olahraga, dan sebanyak 0% remaja mengikuti kegiatan selain keagamaan,
karang taruna dan olahraga.
62
Object 82
Gambar 38: Distribusi penduduk berdasarkan penggunaan waktu luang di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002,
Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa penduduk yang mengisi waktu luangnya dengan musik
sebanyak 32%, penduduk yang mengisi waktu luangnya dengan olahraga sebanyak 19%, penduduk yang mengisi
waktu luangnya dengan rekreasi sebanyak 4%, dan penduduk yang mengisi waktu luangnya dengan keagamaan
sebanyak 45%.
63
Distribusi penduduk berdasarkan kebiasaan remaja di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu
Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas,dari 66 KK dapat dilihat pada gambar 39.
Object 84
Gambar 39: Distribusi penduduk berdasarkan kebiasaan remaja di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa
Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 66% remaja yang merokok, dan sebanyak 34%
remaja tidak merokok dan alkohol.
64
Distribusi penduduk berdasarkan keluhan lansia di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu Kecamatan
Semparu, Kabupaten Sambas,dari 66 KK dapat dilihat pada gambar 40.
Object 86
Gambar 40: Distribusi penduduk berdasarkan keluhan lansia di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu
Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 59% lansia memiliki keluhan kesehatan, dan
sebanyak 41% lansia yang tidak memiliki keluhan kesehatan.
65
Distribusi penduduk berdasarkan penyakit yang diderita lansia di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu
Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas,dari 66 KK dapat dilihat pada gambar 41.
Object 88
Gambar 41: Distribusi penduduk berdasarkan penyakit yang diderita lansia di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002,
Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 15% lansia menderita asma, sebanyak 61% lansia
menderita Hipertensi, sebanyak 8% lansia menderita Rematik, sebanyak 8% lansia menderita katarak, dan 8% lansia
menderita selain Asma, TBC, Hipertensi dan Rematik.
66
Distribusi penduduk berdasarkan penanganan penyakit lansia di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu
Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas,dari 66 KK dapat dilihat pada gambar 42.
Object 90
Gambar 42: Distribusi penduduk berdasarkan penanganan penyakit lansia di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002,
Desa Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 32% penanganan penyakit lansia di sarana kesehatan,
sebanyak 68% lansia yang memilih non medis, dan sebanyak 0% lansia memilih mengobati sendiri untuk penanganan
penyakit.
67
Distribusi penduduk berdasarkan waktu senggang pada lansia di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa Sepadu
Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas,dari 66 KK dapat dilihat pada gambar 43.
Object 93
Gambar 43: Distribusi penduduk berdasarkan waktu senggang lansia di Dusun Semayang,Rt 005-006 Rw 002, Desa
Sepadu Kecamatan Semparu, Kabupaten Sambas.
Dari grafik tersebut di atas dapat di simpulkan bahwa sebanyak 82% lansia mengisi waktu senggangnya dengan
berkebun, dan sebanyak 18% lansia menghabiskan waktu senggang selain berkebun, rekreasi dan senam.
68
Data : Masalah :
DS : pencemaran lingkungan b/d kurang
warga mengatakan sebelumnya nya kesadaran mengenai phbs(tidak
telah ada sosialisasi dari instansi membuang sampah di sungai dan
kesehatan setempat . Namun membakar sampah) di rt 05/06
mereka kurang bisa menerapkan
apa yang disampaikan instansi
Warga
tersebutmengatakan
dalam keseharian
belum
tersedianya media pengolahan
sampah seperti tempat
pembuangan akhir sampah
maupun tempat pembuangan
sementara
Warga mengatakan belum
mengerti dan memahami secara
spesifik dampak dari
pembuangan sampah di sungai
DO:
ketika dilakukan observasi di
sungai masih ditemukannya
banyak sampah yang
69
menggenang di tepi tepi sungai
dan masih terdapat sampah
berserakan di dekat- dekat
rumah warga
warga sebagian tampak masih
membuang sampah di sungai
dan membakar sampah di bawah
Tidak adanya tempat tempat
penampungan sampah
sementara yang layak
Berdasarkan hasil observasi
terdapat 70% warga masih
membuang sampah di sungai dan
30% warga masih membakar
sampah
Berdasarkan hasil observasi
65% tidak ada tempat
penampungan sampah
sementara dan 35% ada
penampungan sampah
sementara
Berdasarkan hasil observasi
70
terdapat sistem pembuangan air
limbah di selokan 100%
71
dapatkan presentase
keluarga buang air besar =
30% di wc dan 70 % di
sungai
4. Dari hasil observasi di
dapatkan presentase
keluarga berdasarkan tempat
penampungan air sementara
= gentong 55 % , Bak 30 %
ember 15%
5. Dari hasil observasi di
dapatkan presentase kondisi
tempat penampungan air =
terbuka 73% dan tertutup
27%
6. Dari hasil observasi di
dapatkan presentase
pembuangan air limbah =
100 % di selokan
7. Dari hasil observasi di
dapatkan presentase letak
72
kandang = 100% di luar
rumah
73
dari suatu penyakit
2. Ekonomi warga
setempat tampak
kurang mencukupi
untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi
nutrisi yang
3. Dari hasil observasi
di dapatkan
presentase penyakit
yang di derita 6
bulan terakhir =
hipertensi 55 % dan
tidak ada 45 %
4. Dari hasil observasi
di dapatkan
presentase penyakit
yang di derita lansia
= katarak
8%,rematik 8%,
hipertensi 51 %
asma 15 %,DM 0 %
74
,TBC 0 %, dll 8 %
5. Dari hasil observasi
di dapatkan
presentase jenis
kelamin =
perempuan 51 % dan
laki-laki 49 %
75
pendidikan = tidak sekolah
24 %s,d 27%, smp 27% ,
sma 11%, perguruan tinggi
1% dan belum sekolah 10 %
.
76
DS: Resiko terjadi penurunan derajat
1. Lansia yang dikaji kesehatan pada lansia b.d
mengatakan apabila dirinya kurangnya kesadaran untuk
tidak merasa badannya sakit melakukan pemeriksaan rutin
dan selama tidak dipusat kesehatan terdekat
mengganggu aktivitas sehari
hari, tidak pergi ke
puskesmas untuk
2. lansia yang dikaji
mengatakan kalau badannya
sakit hanya membeli dan
minum obat warung atau
obat tradisional
DO:
1. Lansia yang dikaji
mengatakan apabila dirinya
tidak merasa badannya sakit
dan selama tidak
mengganggu aktivitas sehari
hari, tidak pergi ke
77
puskesmas untuk
memeriksakan
kesehatannya.
78
mau memeriksakan
kesehatannya
79
kebiasaan berobat = beli
obat bebas 100%
DO:
1. Warga tampak kurang
mengetahui waktu waktu
yang tepat untuk mencuci
tangan dengan sabun
80
sudah dilakukan , tampak
warga mencuci tangan
dengan seadanya tanpa
memperhatikan apakah
setelah mencuci tangan,
tangan sudah benar benar
bersih
81
sungai 70 %
82
D. Prioritas Masalah
Sesuai dg peranperawatkomunitas
Kemungkinanutkdiatasi
Jumlahygberisiko
Minatmasyarakat
Besarnyarisiko
Orang/SDM
Total Skor
Peralatan
N
Tempat
Waktu
Dana
MasalahKesehatan
o
83
masing-masing rumah tanpa
mencemari sungai di rt05 dan rt
06
3 Terjadinya penyakit
(hipertensi,dll) rt 05/06
berhubungan dengan kurangnya
5 4 3 4 5 3 3 3 3 2 2 3 40
kesadaran masyarakat untuk
mengonsumsi makanan yang
bergizi dan nutrisi yang seimbang
4 Kurangnya pemahaman informasi
kesehatan berhubungan dengan
tingkat pendidikan yang rendah 5 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 42
84
6 Potensial terjadinya penyakit
(diare) di rt 05/06 b/d kurangnya
kesadaran mengenai phbs 5 3 3 5 4 3 3 5 3 4 4 42
(mencuci tangan dengan sabun).
Keterangan Pembobotan :
0 : Tidak ada
1 : sangat rendah
2 : Rendah
3 : Cukup
4 : Tinggi
5 : Sangat tinggi
E. Rencana keperawatan
85
Diagnosa Ha Evaluasi
Strate
No Keperawata Tujuan Sasaran Rencana Kegiatan ri/t Tempat
gi Kriteria Standart
n gl
1 Pencemaran Setelah dilakukan -Tokoh KIE 1. Beri penkes 17 Masjid Verbal 1. Masyarakat
lingkungan tindakan selama 1 masyarakat dan pada Fe Nurhikma mampu
-Seluruh
b/d kali pertemuan Gerak masyarakat br h dusun menjelaskan
warga di
Kurangnya diharapkan an tentang uar semayang berbagai
kelurahan
kesadaran masyarakat mampu berbagai i RT 005 penyakit
Sepadu
mengenai menanggulangi penyakit yang 20 yang bisa
Desa
phbs(tidak pencemaran bisa terjadi 17 terjadi karena
Semayang
membuang lingkungan akibat karena membuang
RT 005 -
sampah di Kurangnya membuangsamp sampah di
006
sungai dan kesadaran tidak ah di sungai dan
membakar membuang sampah sungaidanmemb membakar
sampah) di rt di sungai dan akarsampah sampah
2. Berikan 2. Masyarakat
05/06 membakar
penkes/Penyulu mampu
sampah)dengan
han tentang mengenali
perlahan mengubah
pengertian, gejala awal
perilaku hidup bersih
penyebab, penyakit
dan sehat
gejala, dan hal yang di
Jangka Pendek:
yang harus timbulkan
Masyarakat tahu
86
lebih banyak dihindari akibat
tentang: sebagai membuang
- Dampak yang pencetus dari sampah d
timbul akibat berbagai sungai (diare)
3. Masyarakat
membuang penyakit
mau di ajak
sampah di sungai tersebut (Diare)
3. Lakukan berkoordinasi
dan membakar
pemeriksaan membersihka
sampah
fisik dan n lingkungan
- Cara mengurangi
pemeriksaan dan sungai
dampak
TTV yang sudah
pencemaran
4. Melakukan
tercemar
lingkungan
Gotong Royong
sampah
- Cara membuat
membersihkan
alternatif
sungai dan
pembuangan
memungut
sampah
sampah yang di
buang
sembarangan
5. menyebar
tempat
pembuangan
87
sementara di 6
titik RT 005 –
006 RW 2
2 Kurangnya Setelah dilakukan -Tokoh KIE 1. Berikan 17 Masjid Verbal 1. Masyarakat tahu
kesadaran tindakan selama 1 masyarakat dan penyuluhan Fe Nurhikmah pengertian serta
-Seluruh
mengenai kali pertemuan Gerak kesehatan br dusun penyebab dari
warga di
phbs(peggun diharapkan an tentang diare uar semayang RT penyakit diare
kelurahan
2. Mengajak
aan jamban masyarakat mengerti i 005
Sepadu
masyarakat
sehat pentingnya 20 2. Masyarakat
Desa
melakukan
pribadi di peggunaan jamban 17 mengetahui cara
Semayang
gotong royong
rumah) b/d sehat mencegah
RT 005 -
membersihkan
kurangnya pribadi di rumah penyakit diare
006
lingkungan
motivasi
3. Masyarakat tahu
warga untuk Jangka Pendek:
tentang bahaya
membangun Masyarakat tahu
dari penyakit
jamban sehat lebih banyak
diare
sederhana di tentang:
masing - Penyakit yang
4. Masyarakat
masing disebabkan oleh
mengetahui cara
rumah tanpa kurang sehatnya
penanggulangan
mencemari perilaku kakus di
penyakit diare
sungai di rt sungai
88
05 dan rt 06 - Cara membuat
jamban sehat
sederhana di
rumah
- Cara untuk
menanggulagi
Pencemaran
sungai akibat
kegiatan Kakus
89
i makanan tidak boleh di Darah) di Hipertensi
yang konsumsi oleh posko
3. Masyarakat tahu
Bergizi dan penderita penyakit pemeriksaa
tentang bahaya
nutrisi yang hipertensi n kesehatan
dari penyakit
seimbang - Pentingnya gratis yang
diare
Pemeriksaan di adakan
Tekanan Darah mahasiswa
Masyarakat
3. Home care
secara rutin untuk
mengetahui cara
pemeriksaa
memantau keadaan
penanggulangan
n tekanan
individu
penyakit diare
Darah
- yang menderita
hipertensi
- pentingnya latihan
olahraga fisik yang
menunjang
peningkatan
kesehatan
- pentingnya
kesadaran hidup
sehat
90
pemahaman panjang: masyarakat informasi Fe esehatan RT mampu
Setelah dilakukan -Seluruh
informasi tentang sistem br 005 RW 002 menyebutkan
intervensi warga di
kesehatan dan prosedur uar tentang sistem
keperawatan kelurahan
mengenai pelayanan i dan prosedur
diharapkan selama 1 Sepadu
pemanfaatan kesehatan di 20 pelayanan
tahun kedepan Desa
fasilitas Puskesmas 17 kesehatan di
masyarakat dapat Semayang 2. Memberikan
kesehatan; Puskesmas
memanfaatkan RT 005 - informasi 2. Masyarakat
Puskesmas
fasilitas kesehatan; 006 tentang manfaat mampu
berhubungan
Puskesmas sebagai fasilitas yang menyebutkan
dengan
pusat informasi ada di tentang manfaat
tingkat
kesehatan dan Puskesmas fasilitas yang ada
pendidikan
3. Memotivasi
tempat kontrol di Puskesmas
yang rendah
warga di RT Masyarakat
kesehatan
005 – 006 RW berobat ke
masyarakat RT 005 -
002 Kel. Puskesmas
006 RW 002 Kel.
Sepadu untuk
Sepadu.
Tujuan jangka menjaga
pendek: kesehatan
1. Masyarakat dengan berobat
mendapatkan di Puskesmas
informasi tentang
91
sistem prosedur
pelayanan
kesehatan di
Puskesmas
2. Masyarakat
mendapatkan
informasi tentang
fasilitas yang ada
di Puskesmas
Masyarakat
termotivasi untuk
berobat ke
Puskesmas
5 Resiko Tujuan jangka Tokoh KIE 1. Beri 15 Tempatposkok Verbal 1. Masyarakat
terjadi panjang: masyarakat dan penkes Fe esehatan RT khususnya lansia
Setelah dilakukan -Seluruh
penurunan Gerak padamasya br 005 RW 002 secara umum
intervensi warga di
derajat an rakattentan uar mampu
keperawatan kelurahan
kesehatan gberbagaip i menyebutkan
diharapkan selama 1 Sepadu
pada lansia enyakit 20 beberapa penyakit
tahun kedepan Desa
b/d yang 17 yang biasa terjadi
terjadi peningkatan Semayang
kurangnya biasaterjadi pada lansia .
derajat kesehatan RT 005 - 2. Masyarakat
kesadaran padalansia
92
untuk pada lansia, terjadi 006 2. Berikan khususnya lansia
melakukan penurunan angka penkes/Pen secara umum
pemeriksaan kesakitan pada lansia yuluhan mampu
rutin dipusat dan terbentuknya tentang menyebutkan
kesehatan Posyandu lansia di pengertian, tentang pengertian,
terdekat RT 005 - 006 RW 02 penyebab, penyebab, gejala,
Kel.Sepadu desa gejala, dan dan hal yang harus
semayang
hal yang dihindari sebagai
Tujuan jangka Psikomotor
harus pencetus dari
pendek:
dihindari berbagai penyakit
1. Adanya
sebagai tersebut
kemampuan
pencetus (Reumatik,
masyarakat
dari Gastritis,
dalam
berbagai Hipertensi )
membina
3. Masyarakat
penyakit
lansia
umumnya dan
2. Kemampuan tersebut
khusunya keluarga
masyarakat (Reumatik,
yang memiliki
dalam Gastritis,
lansia mampu
perawatan Hipertensi
mengidentifikasi
lansia )
3. Berikan status kesehatan
3. Megidentifik
penkes lansia
93
asi status pada
kesehatan keluarga
lansia yang
Kemampuan memiliki 1. Masyarakat
lansia dalam lansia mampu
melakukan tentang menentukan
aktivitas fisik cara jadwal pengobatan
meningkat perawatan lansia dan
lansia yang kunjungan rumah
2. Pelaksanaan
mengalami
pengobatan lansia
masalah
dan kunjungan
kesehatan
4. Lakukan rumah sesuai
pemeriksaa jadwal
n fisik dan
pengobatan
gratis
khususnya
pada lansia
5. Lakukan
Per kesmas
pada lansia
94
di RT005 –
006 RW02
Kel.Sepadu
Dusun
semayang
yang
memerluka
n tindak
lanjut
perawatan
kesehatan.
95
6 Potensial Setelah dilakukan Murid SDN KIE 1. Berikan 16 SDN. 10 Verbal 1. Siswa dan
terjadinya tindakan selama 1 10 beserta dan penyuluhan Fe Dusun guru mampu
penyakit kali pertemuan kepala gerak kesehatan br Semayang mendemonstr
(diare) di rt diharapkan sekolah , an tentang uar asikan
05/06 b/d masyarakat sekolah guru , dan Hand i kembali cara
kurang nya mengerti dan tahu staff di Higine 20 mencuci
kesadaran tentang cara mencuci kelurahan (mencuci 17 tangan 6
mengenai tangan 6 langkah Sepadu tangan 6 langkah yang
phbs menurut WHO, serta Desa langkah baik dan
2. ajaksiswa
(mencuci tahu cara mencegah Semayang benar
SD untuk
tangan timbulnya penyakit RT 005 - menggunakan
membiasak
dengan diare akibat tidak 006 sabun
an mencuci
sabun). mencuci tangan menurut
tanagan
dengan sabun WHO
sebelum
JangkaPendek: 2. Siswa dan
makan,
Warga Sekolah tahu guru dapat
setelah
lebih banyaktentang: Psikomotor menjelaskan
memegang
- Cara mencuci kapan saja
benda kotor
tangan 6 langkah sebaiknya
dan setelah
- Cara mencegah mencuci
BAB
terjadinya penyakit tangan
3. Lakukan
96
diare demonstrasi dengan sabun
- Cara penyebaran cara 3. siswa dan guru
penyakit diare mencuci menjelaskan
- Cara tangan 6 penyakit yang
menanggulangi langkah potensial terjadi
penyakit diare dengan akibat tidak
sabun mencuci tangan
dengan sabun
4. Masyarakat
mampu
mengenali gejala
awal diare
5. Masyar
akat mampu
menyebutka
n pengertian,
penyebab,
tanda dan
gejala, serta
97
cara
penanganan
awal Diare
98
NO TANG
DIAGNOSA EVALUASI
GAL
1 Pencemaran 17Febr Evaluasi stuktur :
Informasi pelaksanaan kegitan disampaikan 1 hari sebelum pelaksanaan.
lingkungan b/d uari
Kurangnya 2017 Evaluasi proses :
kesadaran Masyarakat RT 005- 006 RW 002 datang ke kegiatan gotong royong yang
phbs(tidak kesehatan
sungai dan
membakar
sampah) di rt
05/06
99
2 Kurang nya 17Febr Evaluasi stuktur :
kesadaran uari Informasi pelaksanaan kegitan disampaikan 1 hari sebelum pelaksanaan.
mengenai 2017 Tersedia media (leaflet, infokus, laptop) untuk penyuluhan dan dapat dipergunakan
100
3 terjadinya 15 Evaluasi stuktur :
penyakit Februar Mahasiswa siap melakukan penyuluhan, membuka poskokesehatan dan
(hipertensi,dll) i 2017 siap hadir tepat waktu.
rt 05/06 Tersedia waktu dan tempat untuk penyuluhan dan posko kesehatan
berhubungan kepada warga RT 005 - 006/RW 002.
dengan Tersedia media (leaflet, infokus, laptop) untuk penyuluhan dan dapat
kurangnya dipergunakan
kesadaran Evaluasi proses :
101
informasi i 2017 siap hadir tepat waktu.
kesehatan Tersedia waktu dan tempat untuk penyuluhan dan posko kesehatan
berhubungan kepada warga RT 005 - 006/RW 002.
dengan tingkat Tersedia media (leaflet, infokus, laptop) untuk penyuluhan dan dapat
pendidikan yang dipergunakan
rendah Evaluasi proses :
102
pemeriksaan
Warga mendengarkan dan memperlihatkan secara aktif penyuluhan yang
rutin dipusat
disampaikan tentang penyakit pada lansia
kesehatan
Mahasiswa berpartisipasi aktif dalam penyebaran leaflet penyakit pada
terdekat
lansia.
Evaluasi hasil :
Jumlah lansia yang datang memeriksakan kesehatan dan konsultasi kesehatan
berjumlah …. orang
(mencuci tangan Siswa dan Tenaga Pengajar mendengarkan dan memperlihatkan secara
dengan sabun). aktif penyuluhan yang disampaikan tentang cara mencuci tangan
menggunakan sabun 6 langkah
Mahasiswa berpartisipasi aktif dalam demonstrasi mencuci tangan
dengan sabun.
Evaluasi hasil :
Jumlah siswa yang datang mengikuti penyuluhan berjumlah …. orang
103
BAB IV
PEMBAHASAN
Sesuai dengan konsep keperawatan komunitas dan asuhan keperawatan komunitas pada BAB III, dimana dalam
BAB pembahasan ini kelompokakan membandingkan antara konsep teori dengan kenyataan yang ada pada lingkungan
latihan praktek keperawatan komunitas dikelurahan sepadu RT 005 & 006RW 002. Asuhan keperawatan komunitas yang
dilakukan mengacu pada metode proses keperawatan yang meliputi pengkajian,perencanaan, pelaksanaan, evaluasi.
Tahapan – tahap anter sebutakan dibahas sebagai berikut ;
A. Pengkajian
Tahap pengkajian merupakan tahap awal dimulainya kegiatan asuhan keperawatan komunitas.Pada tahap ini kita
melakukan pengkajian dasar, data lingkungan fisik dan pengkajian data masyarakat.Pengkajian data dasar dan
observasi sekilas lingkungan ini dilakukan dengan cara wawancara dengan tokoh masyarakat antara lain dengan ketua
RT 005 & 006 RW 002 Kelurahan Semparuk, dengan pedoman wawancara yangtelah kami persiapkan. Selain itu kami
juga melakukan observasi langsung di lingkungan RT 005 & 006RW 002 Kelurahan Sepadu .Pengkajian yang
dilakukan melalui angket meliputi data tentang pencemaran lingkungan, perilaku/kebiasaan hidup masyarakat yang
terkait dengan penggunaan jamban sehat, penyakit hipertensi, kurangnya informasi mengenai pelayanan kesehatan,
penurunan derajat kesehatan lansia dan potensial terjadi diare akibat kebiasaan tidak mencuci tanga dengan sabun di
RT 005 & 006RW 002 Kelurahan Sepadu desa semayang .
104
B. Analisa Data
Berdasarkan hasil rekapitulasi data di RT 005 – 006 RW 002 kelurahan sepadu kecamatan semparok,
didapatkan masalah keperawatan yaitu :
1. Pencemaran lingkungan di rt 05/06
2. Kurang nya kesadaran mengenai phbs(peggunaan jamban sehat pribadi di rumah) di rt 05 dan rt 06
3. terjadinya penyakit (hipertensi,dll) rt 05/06
4. Kurangnya pemahaman informasi kesehatan
5. Resiko terjadi penurunan derajat kesehatan pada lansia
6. potensial terjadinya penyakit (diare) di rt 05/06
105
D. Perencanaan
Pada tahap perencanaan terdiri dari perumusan tujuan, sasaran dan penyusunan rencana tindakan.Hal ini telah
dilaksanakan sesuai dengan konsep.Dalam rangka penyusunan rencana tindakan untuk mengatasi masalah kesehatan
melalui Musyawarah Masyarakat Rukun Tetangga (MMRT).Mahasiswa bekerjasama dengan masyarakat dan tokoh
masyarakat di RT 005 & 006 RW 002 Kelurahan Sepadu. Untuk memberikan gambaran rinci kondisi yang ada,
kemudian mahasiswa meng adakan analisa data.
E. Pelaksanaan
Tahap pelaksanaan merupakan lanjutan dari tahap perencanaan dimana kita mengaplikasikan dari tahap
perencanaan yang sudah kita buat bersama masyarakat dan ini merupakan upaya dari mengatasi masalah kesehatan
yang ada, untuk mengatasi masalah kesehatan yang ditemukan dalam perencanaan berdasarkan analisa pada tahap
pelaksanaan. Adapun pelaksanaannya yakni
1. Gotong royong bersama warga dengan membersihkan lingkungan sekitar RT 005 & 006 RW 002. 17
Februari 2017
2. Membuka Posko gratis (pemerikssan tekanan darah, GDS, Kolestrol , Hemoglobin, konsultasi gizi, dan
konsultasi masalah kesehatan ,timbang dan ukur tinggi badan , berlaku segala usia mulai bayi hingga lansia,
memberikan obat) 15 Februari 2017
3. Melakukan Penkes tentang Hipertensi, PHBS, Penyakit pada lansia 15Februari 2017
4. melakukan penkes di SDN 10 Dusun Semayang tentang narkoba dan ngelem serta demnstrasi mencuci
tangan dengan sabun 16 Februari 2017
106
5. Home care pemeriksaan tekanan darah pada tanggal 16 Februari 2017
F. Evaluasi
Tahap evaluasi merupakan tahap akhir asuhan keperawatan komuitas .Evaluasi diarahkan pada program yang
telah direncanakan, untuk melihat tingkat keberhasilan yang dicapai.
1. Gotong royong bersama warga dengan membersihkan lingkungan sekitar RT 005 & 006 RW 002. 17
Februari 2017
untuk kegiatan gotong royong masyarakat , dan mahasiswa berpartisipasi dalam kegiatan ini dan semua
hadir tepat waktu dengan membawa peralatan yang diperlukan
2. Membuka Posko gratis (pemerikssan tekanan darah, GDS, Kolestrol , Hemoglobin, konsultasi gizi, dan
konsultasi masalah kesehatan ,timbang dan ukur tinggi badan , berlaku segala usia mulai bayi hingga
lansia, memberikan obat) 15 Februari 2017
Masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan posko gratis dan kooperatif . masyarakat yang hadir
berjulah 62 orang yang terdiri dari balita anak, anak, dewasa dan lansia
3. Melakukan Penkes tentang Hipertensi, PHBS, Penyakit pada lansia 15Februari 2017
Masyarakat sangat antusias mengikuti kegiatan posko gratis dan kooperatif . masyarakat yang hadir
berjulah 23 orang yang terdiri dari anak - anak, dewasa dan lansia .
4. melakukan penkes di SDN 10 Dusun Semayang tentang narkoba dan ngelem serta demnstrasi mencuci
tangan dengan sabun 16 Februari 2017
kepala sekolah dan guru sangat menyambut baik diadakannya penkes ke SDN 10 Dusun Semayang,
begitu pula para siswa sangat antusias mengikuti kegiatan . peserta yang hafir berjumlah 70 orang teridiri
dari siswa guru dan kepala sekolah
107
5. Home care pemeriksaan tekanan darah pada tanggal 16 Februari 2017
para warga sangat antusias mendapat kunjungan dari rumah ke rumah untuk di cek tekanan darahnya dan
diberikan konsultsi serta latihan ROM bagi yang terkena Stroke Ringan .
setelah serangkaian kegiatan yang kami lakukan kepada masyarakat di RT 005 – 006 RW 002 kelurahan
sepadu desa semayang, diharapkan masalah masalah kesehatan yang ada dapat teratasi keseluruhan untuk
kedepannya.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Perawatan kesehatan masyarakat merupakan kesatuan dari praktek keperawatan dan kesehatan masyarakat
dengan dukungan peran serta masyarakat secara aktif dan mengutamakan pelayanan promotif dan prefentif secara
berkesinambungan tanpa mengabaikan pelayanan kuratif dan rehabilitataif secara menyeluruh dan terpadu, yang
ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok, dan masyarakat sebagai kesatuan yang utuh melalui proses
keperawatan untuk meningkatkan fungsi kehidupan manusia secara optimal, sehingga mandiri dalam upaya kesehatan.
Adapun praktek keperawatan komunitas antara lain memberikan asuhan keperawatan langsung kepada individu,
keluarga, kelompok khusus melakukan penyuluhan kesehatan masyarakat, menemukan kasus pada tingkat individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat dan melakukan asuhan keperawatan.
108
Berdasarkan analisa hasil asuhan keperawatan komunitas diKelurahan Sungai Rasau RT 005 & 006/ RW 002
Kecamatan Semparuk,dapat disimpulkan bahwa :
1. Asuhan keperawatan komunitas merupakan salah satu alternatif pendekatan pemecahan masalah yang terjadi pada
masyarakat dengan mengunakan proses keperawatan.
2. Kesehatan masyarakat ditentukan oleh hasil interaksi yang dinamis antara komunitas dan lingkungan serta tenaga
kesehatan yang melakukan tingkat pencegahan.
3. Masalah kesehatan yang ditemukan di wilayah Kelurahan sepadu RT 005 & 006 RW 002Kecamatan Semparuk
yaitu adalah untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam merawat lansia dan, mengatasi masalah
Kurangnya informasi tentang pentingnya pemanfaatan sarana kesehatan dari pelayanan kesehatan; BPJS.
B. Saran
1. Warga Kelurahan sepadu RT 005 & 006 RW 002 Kecamatan Sepadu.
a. Warga dapat memeriksa kesehatan ketempat pelayanan kesehatan secara rutin.
b. Warga diharapkan lebih proaktif dan mandiri didalam memelihara kesehatan dengan cara mengetahui
permasalahan kesehatan secara dini serta mampu mengatasi masalah kesehatan yang dihadapi.
c. Warga diharapkan lebih mampu dalam merawat lansia dilingkungan keluarga serta pengaturan pola hidup
lansia tersebut.
d. Warga mengetahui informasi tentang pentingnya pemanfaatan sarana kesehatan dari pelayanan kesehatan ;
BPJS.
2. Pendidikan
a. Diperlukan kesamaan pandangan dalam bentuk format pengkajian dan reakpitulasi data komunitas.
b. Perlunya diberikan penjelasan tentang gambaran pelaksanaan keperawatan komunitas.
c. Menambah buku referensi tentang keperawatan komunitas.
3. Pihak-Pihak Terkait
109
Perlunya bantuan, bimbingan, dan pemantauan terhadap kegiatan masyarakat demi terwujudnya kesejahteraan
masyarakat khususnya diKelurahan Sepadu RT 005 & 006 / RW 002 Kecamatan Semparuk.
DAFTAR PUSTAKA
Depkes RI, 2006. Modul Keperawatan Kesehatan Masyarakat 2,Jakarta : Depkes RI.
Dermawan, Deden. 2012. Buku Ajar Keperawatan Komunitas. Yogyakarta : Gosyen Publishing.
Mubarak, Wahid Iqbal, dkk. 2009. Ilmu Keperawatan Komunitas 2 Teori. Jakarta: Sagung Seto.
R. Fallen & R. Budi Dwi K , 2010. Keperawatan Komunitas, Nuha Medika : Yogyakarta.
110