Anda di halaman 1dari 3

SOP PEMBINAAN TOGA

No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP
Tanggal Terbit :

Halaman : 1/1

PUSKESMAS WARA HJ. WIRDAWATI, SKM


UTARA KOTA NIP.

Bina toga adalah Kegiatan pembinaan TOGA yang ada agar masyarakat dapat
1. Pengertian
memelihara dan memanfaatkannya sebagai Pengobatan Tradisional.
Agar TOGA yang ada dapat dipelihara, dikembangkan dan dimanfaatkan secara
2. Tujuan
efektif dan efisien.
SK Kepala Puskesmas No. /PKM SE.I/ / 2017 tentang Pelayanan kesehatan
3. Kebijakan
tradisional

4. Referensi Kebijakan Pengobatan Tradisional Nasional Tahun 2007

1. Petugas Batra menyiapkan blangko pembinaan toga.


2. Petugas mengunjungi puskesmas pembantu, poskeskel & masyarakat yang
memiliki Toga.
3. Petugas melakukan wawancara tentang:
• Jenis Toga yang ada dan manfaatnya.
5. Prosedur / langkah
• Cara pembuatan manjadi ramuan obat.
langkah
• Cara membudidayakan toga yang ada.
• Kendala yang dihadapi
4. Petugas memberikan penyuluhan dan memberikan saran perbaikan.
5. Petugas melakukan pencatatan hasil kegiatan pembinaan dan membuat
laporan kegiatan.
1. Kepala Puskesmas
7. Unit terkait 2. Program Batra
KERANGKA ACUAN

PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN TRADISIONAL

A. PENDAHULUAN
Pelayanan Kesehatan Tradisional adalah salah satu upaya pengobatan dan atau
perawatan cara lain diluar ilmu kedokteran dan atau keperawatan, yang banyak dimanfaatkan oleh
masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatan.
Obat Tradisional adalah obat- obatan yang diolah secara tradisional, turun- temurun
berdasarkan resep nenek moyang, adat- istiadat, kepercayaan atau kebiasaan setempat baik bersifat
magic maupun pengetahuan tradisional. Menurut penelitian masa kini, obat- obatan tradisional
memang bermanfaat bagi kesehatan dan kini digencarkan penggunaannya karena lebih mudah
dijangkau masyarakat, baik harga maupun ketersediaannya. Obat tradisional pada saaat ini banyak
digunakan karena menurut beberapa penelitian tidak terlalu menyebabkan efek samping, karena
masih bisa dicerna oleh tubuh.
Beberapa perusahan mengolah obat- obatan tradisional yang dimodifikasi lebih lanjut.
Bagian dari tanaman yang bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah akar, rimpang, batang,
buah, daun dan bunga. Bentuk obat- obatan tradisional yang banyak dijual dipasar dalam bentuk
kapsul, serbuk, cair, simplisia dan tablet.

B. LATAR BELAKANG
Di dalam salah satu subsistem Sistem Kesehatan Nasional (SKN) melalui Keputusan Menteri
Kesehatan No. 131/Menkes/SK/II/2004 disebutkan bahwa pengembangan dan peningkatan obat
tradisional ditujukan agar diperoleh obat tradisional yang bermutu tinggi, aman, memiliki khasiat
nyata yang teruji secara ilmiah, dan dimanfaatkan secara luas, baik untuk pengobatan sendiri oleh
masyarakat maupun digunakan dalam pelayanan kesehatan formal.
Dalam Undang-undang No 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan disebutkan bahwa obat
tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, bahan hewan, bahan
mineral, sediaan. sarian (galenic) atau campuran bahan tersebut yang sccara turun temurun telah
digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
Obat tradisional telah diterima secara luas di negara-negara yang tergolong berpenghasilan
rendah sampai sedang. Bahkan di beberapa negara berkembang, obat tradisional lelah dimanfaatkan
dalam pelayanan kesehatan terutama dalam pelayanan kesehatan strata pertama Sementara itu di
banyak negara maju penggunaan obat tradisional makin populer. Penggunaan obat tradisional di
Indonesia merupakan bagian dari budaya bangsa dan telah dimanfaatkan oleh masyarakat sejak
berabad- abad yang lalu.

C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


1. Tujuan Umum
Meningkatkan derajat kesehatan derajat kesehatan masyarakat dengan penggunaan obat-
obat tradisisonal.

2. Tujuan Khusus
a) Mendorong pemanfaatan sumber daya alam dan ramuan tradisional secara berkelanjutan
(sustainable use) untuk digunakan sebagai obat tradisional dalam upaya peningkatan
pelayanan kesehatan
b) Menjamin pengelolaan potensi alam Indonesia secara lintas sektor agar mempunyai daya
saing tinggi sebagai sumber ekonomi masyarakat dan devisa negara yang berkelanjutan.
c) Tersedianya obat tradisional yang terjamin mutu, khasiat dan keamanannya, teruji secara
ilmiah dan dimanfaatkan secara luas baik untuk pengobatan sendiri maupun dalam
pelayanan kesehatan formal.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
NO. KEGIATAN POKOK RINCIAN KEGIATAN

1. Advokasi & Sosialisasi Advokasi & Sosilisasi Toga dan manfaatnya.

2. Pembinaan Pembinaan Toga.

E. PELAKSANAAN
a. Advokasi dan Sosialisasi obat- obat tradisional dan manfaatnya melalui pelaksanaan tanaman
obat keluarga (TOGA).
b. Pembinaan tanaman obat keluarga (TOGA) melalui membina keluarga yang memiliki TOGA agar
dapat memelihara dan memanfaatkan toga yang ada.

F. SASARAN
Sasaran pelayanan kesehatan tradisional adalah:
a. Lurah dan Kepala Desa yang ada di wilayah puskesmas;
b. Masyarakat

G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


TRIWULAN
NO. KEGIATAN POKOK SASARAN
I II III IV
Advokasi & Sosialisasi Lurah & Kepala Desa,
1. Kepala SMP & SMA, √
Masyarakat
2. Pembinaan Mayarakat √ √ √

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap tiga bulan sesuai jadwal kegiatan. Pelaporan
kegiatan dilaksanakan setiap bulan untuk mengetahui sejauh mana kegiatan ini terlaksana.

Anda mungkin juga menyukai