Anda di halaman 1dari 42

6

BAB II

DASAR TEORI

2.1 Air Conditioner

2.1.1 Sejarah Air conditioner

Pengetahuan tentang fungsi pendinginan udara sudah berkembang sejak

zaman Romawi. Makanan yang disimpan di tempat dingin akan tahan lebih lama

dibandingkan dengan di tempat panas. Pada udara dingin, pergerakan bakteri lebih

lambat, sehingga proses pembusukan berjalan lebih lama. Oleh karena itu, orang-

orang di zaman itu menyimpan makanan di ruangan bawah tanah atau di dalam

sumur. Pada musim dingin penduduk di daerah utara memotong es dari danau--

danau yang membeku. Mereka menyimpannya dalam sebuk gergaji atau

bangunan pendingin lalu menjualnya kepada penduduk di daerah selatan pada

musim panas.

Pada akhir abad ke-18, musim dingin di daerah utara mengalami kenaikan

temperatur. Pada masa-masa inilah orang mulai mengembangkan mesin pendingin

untuk mencetak es. Kemudian muncullah alat yang dikenal dengan istilah “kotak

es”. Alat ini digunakan untuk mengawetkan makanan.

Alat pendingin yang dilengkapi freezer (sekarang kita menyebutnya kulkas),

Baru mulai dibuat orang pada awal abad ke-19. Sejak itu, sistem pendingin

berkembang dengan pesat. Orang tidak hanya menggunakan sistem pendingin

untuk mengawetkan makanan, melainkan juga untuk pengondisian udara (Air

Conditioning).
5

 

Lonjakan produksi dalam industri refrigerasi dan air conditioning terjadi

mulai tahun 1930-an. Refrigerasi di USA pada tahun 1940 mengambil bagian

lebih dari 13% (energi) dari total perdagangan peralatan mesin saat itu.

Perdagangan refrigerasi saat itu setidaknya bisa diklasifikasikan menjadi empat

bagian, yaitu: refrigerasi untuk rumah tangga menempati urutan pertama, yang

diikuti oleh refrigerasi untuk industri, air conditioning, dan refrigerasi komersial.

Pada tahun 1960, diperkirakan ada 50 juta rumah yang tersambung aliran listrik di

USA, 49 juta (98%) diantaranya memiliki refrigerator. Setelah tahun 1960,

perdagangan freezer untuk industri tercatat melebihi refrigerator untuk rumah

tangga. Perdagangan unit pendingin lainnya seperti untuk gudang, tempat tinggal,

mobil dan kereta, total nilainya mencapai milyaran dollar per tahun di tahun 1960-

an.

Sejalan dengan kebutuhan dan perkembangannya, variasi aplikasi refrigerasi

dan air conditioning terus bertambah. Angkutan untuk produk-produk dan industri

makanan dan minuman serta pertanian dan peternakan-perikanan juga mendorong

meningkatnya perkembangan perdagangan dalam industri refrigerasi air

conditioning. Di bidang industri, refrigerasi mampu membantu meningkatkan

efisiensi sistem, dan juga mampu menjadi solusi bagi proses-proses industri yang

membutuhkan temperatur rendah. Demikian pula air conditioning, menjadi solusi

bagi proses-proses industri yang membutuhkan pengaturan kondisi udara tertentu.

Dalam bidang medis, refrigerasi dan air conditioning bukan hanya mengambil

peran yang terkait dengan instrumen medis, namun juga penanganan obat-obatan

 

 

serta zat-zat lainnya yang memerlukan perlakuan pada temperatur tertentu, bahkan

juga proses-proses operasi medis.

2.1.2 Proses Kerja Air Condotioner

Secara garis besar prinsip kerja AC adalah penyerapan panas oleh

evaporator, pemompaan panas oleh kompresor, pelepasan panas oleh kondensor

serta proses ekspansi. Proses-proses ini berkaitan erat dengan temperatur didih

dan temperatur kondensasi refrigerant. Refrigerant adalah zat yang mudah

berubah bentuk (menjadi uap atau cair) sehingga cocok jika digunakan sebagai

media pemindah panas dalam mesin pendingin. Temperatur didih dan temperatur

kondensasi berkaitan dengan tekanan. Titik didih dan titik embun dapat digeser

naik atau main dengan mengatur besarnya tekanan yang diberikan. Hal ini

berpengaruh besar terhadap proses perpindahan panas yang terjadi pada AC.

Cara kerja AC dapat dilihat pada gambar 2.1. Pada mulanya terjadi

perpindahan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan. Kompresor (4) yang

berfungsi mengalirkan zat pendingin (refrigerant) ke dalam pipa tembaga yang

berbentuk kumparan (1). Udara dititipkan oleh kipas udara (blower atau fan) di

sela-sela kumparan tadi, sehingga panas yang ada dalam udara diserap oleh pipa

refrigerant dan kemudian mengembun. Udara yang melalui kumparan dan telah

diserap panasnya, masuk ke dalam ruangan dalam keadaan sejuk/dingin (3).

Selanjutnya udara dalam ruang dihisap dan selanjutnya proses penyerapan panas

diulang kembali.

 
8
 

Gambar 22.1. Cara Kerja


K AC

Sumber : Wikipedia,
W A
Air Conditiooner, 17 Januuari 2008

http:///en.wikipeddia.org/wiki/A
Air_conditiooner

2.1.3
2 Perala
atan Pada Air
A Condotiooner

a.
a Evapora
ator

Evaporaator adalah allat penyerapp panas yangg menggunakkan prinsip penguapan.


p

Proses
P penyyerapan panaas pada evapporator berkaaitan erat deengan tempeeratur didih

refrigerant.
r Biasanya dipilih titik didih reefrigerant ssekitar 40 °F untuk

menghasilka
m an temperatuur ruangan seekitar 75 °F..

Prinsip kerja
k Evaporrator :

ƒ Refrigerrant yang maasuk ke evapporator meruupakan camppuran antara cair (75%)

dan uap (25%).

ƒ Udara (7
75 °F) yang dilewatkan
d m
melalui koil evaporator aakan memannaskan

refrigeraant sampai suhu 40 °F


F, sehinggaa refrigerantt akan men
ndidih dan

berubah bentuk dari cair ke uap pada temperratur 40 °F.

ƒ Kandung
gan uap meenjadi 50 % di sekitarr setengah ppanjang koiil (titik 2).
9
 

Temperaatur refrigerrant tetap 40


4 °F karena panas yanng diserap dari udara

adalah panas
p later (P
Panas yang ddigunakan unntuk mengubbah bentuk dari
d cair ke

uap, buk
kan untuk meenaikkan tem
mperatur).

ƒ Di titik 3,
3 refrigerantt telah merubbah menjadii uap seluruhhnya.

ƒ Pada titiik 3 ini, refrigerant beerada dalam


m kondisi uaap jenuh. Peenambahan

panas ak
kan mengubbahnya mennjadi uap panas
p lanjut,, sehingga temperatur

refrigeraant akan beruubah menjaddi sekitar 50 °F.

Gaambar 2.2. Evvaporator

Gambaar 2.2 Evapoorator

Sumber : Kurniawan
K Iwan. Meraw
wat Memperbbaiki AC.

Jakarta : Puuspa Swara, 1998, p.7

ƒ Semua panas
p yang digunakan uuntuk menguubah refrigeerant dari caair menjadi

uap dan yang digunakan untuk menaikkan temperatur


t u jenuh menjadi
uap m uap

panas laanjut diambiil dari udaraa. Akibatny


ya, udara yaang meningg
galkan koil

evaporattor menjadi dingin


d (55 °F
F).

ƒ Pada tem
mperatur 55
5 °F, udara mungkin su
udah mencaapai titik em
mbun. Oleh

karena itu.
i pada kooil evaporattor terbentukk titik-titik air yang berasal dari

pengembbunan uap air


a di udara. Jumlah uapp air yang teerkandung daalam udara

ruangan akan berkkurang. Prooses pengurrangan uapp air ini, dinamakan


10
 

dehumid
difying, diguunakan untukk mengontro
ol kelembabaan udara ruanngan.

b.
b Kompreesor

Tugas kompresor
k addalah menghhasilkan fluiida bertekannan tinggi. Pada
P mesin

pendingin
p seperti AC, kompresor
k jjuga mempu
unyai tugas lain, yaitu menaikkan

temperatur.
t Untuk meliihat bagaim
mana hal ini dapat terjaddi, maka daapat dilihat

pada
p proses kerja berikuut ini :

ƒ Refrigerrant yang telah lewat evvaporator menyerap


m pannas dari udaara. Ketika

keluar dari
d evaporaator, refrigeerant ini meempunyai kandungan panas
p yang

tinggi, meskipun
m tem
mperatur dann tekanan maasih rendah.

ƒ Refrigerrant yang meengandung ppanas ini keemudian diallirkan masukk ke dalam

kompressor. dalam kompresor


k inni refrigerannt akan dikoompresi sehiingga suhu

dan tekaanannya akaan bertambaah. Kompreesi ini berlaangsung teru


us-menerus

sampai refrigerant
r m
mencapai suhhu dan tekannan tertentu.

Gambaar 2.3. Komp


presor

Sombeer: American
n HVAC parrts, 5 H.P. 2008/230 Voltss Air Condittioning

Compresssor (3-Phasse) R-22 Teccumseh, 15 F


Februari 2008
11 
 

c. Kondensor

Kondensor merupakan alat untuk melepaskan panas. Panas dari udara kamar

yang diserap refrigerant di evaporator dilepaskan melalui kondensor. Oleh karena

itu. kondensor biasanya diletakkan di bagian luar udara yang didinginkan.

Kondensor beroperasi pada keadaan tekanan dan temperatur yang lebih tinggi

pada evaporator. Proses perpindahan panas yang terjadi pada kondensor pada

prinsipnya sama dengan evaporator. Keduanya melibatkan perubahan fasa

refrigerant. Bila pada evaporator refrigerant berubah dan fasa cair ke gas, pada

kondensor refrigerant berubah dari fasa gas ke cair.

Secara singkat cara kerja kondensor adalah uap cairan pendingin menyerahkan

panasnya kepada air pendingin atau udara pendingin di dalam kondensor sehingga

mengembun dan menjadi cair. jadi karena air pendingin atau udara pendingin

menyerap panas dari cairan pendingin. maka isi akan menjadi panas pada waktu

keluar dari kondensor. Kalor yang dikeluarkan di dalam kondensor adalah jumlah

kalor yang diperoleh dari udara yang mengalir melalui evaporator dan energi yang

diberikan oleh kompresor kepada fluida kerja. Uap cairan pendingin menjadi cair

sempurna di dalam kondensor, kemudian dialirkan ke dalam pipa evaporator

melalui katup ekspansi atau katup pengembang.

d. Alat-alat ekspansi

Alat ekspansi (Dapat dilihat pada gambar. 2.1, nomor 2) digunakan untuk

mengatur jumlah refrigerant cair yang masuk ke evaporator. Alat ini terletak di

 
12 
 

antara evaporator dan kondensor. Biasanya dipasang pada suatu tempat tertutup

sehingga tidak mudah terlihat.

Refrigerant yang keluar dari kondensor memiliki tekanan dan temperatur

tinggi. Sedangkan refrigerant yang masuk ke dalam evaporator harus memiliki

tekanan dan temperatur rendah. Oleh karena itu diperlukan alat ekspansi untuk

menurunkan temperatur dan tekanan refrigerant dari kondensor agar sesuai

dengan kondisi yang diperlukan pada evaporator. Perubahan tekanan dari sisi

masuk ke sisi keluar alat ekspansi bisa sedemikian ekstrim sehingga perubahan

temperaturnya dapat dirasakan oleh tangan. Jenis alat ekspansi ada lima. yaitu:

jenis pelampung sisi atas (high-side float) pelampung sisi bawah (low-side float),

katup ekspansi termostatik (TXV), katup ekspansi otomatis dan lubang tetap

(fixed bare) seperti pipa kapiler. Namun karena ketiga jenis terakhirlah yang

sering digunakan dalam sistem AC, berikut adalah penjelasannya:

ƒ Katup ekspansi termostatik (TXV)

Katup ekspansi ini berfungsi untuk mengatur jumlah refrigerant yang masuk

ke evaporator dengan menggunakan sensor thermal untuk memonitor uap

panas lanjut di sisi uap evaporator.

ƒ Katup ekspansi otomatis

Katup ekspansi ini juga berfungsi mengatur jumlah refrigerant yang masuk ke

dalam evaporator. Namun tidak seperti katup ekspansi termostatik. katup

ekspansi jenis ini bekerja berdasarkan tekanan di evaporator, bukan

temperatur.

ƒ Pipa kapiler

 
13 
 

Pipa kapiler merupakan alat ekspansi yang digunakan untuk mesin pendingin

berkapasitas kecil. Pipa ini terbuat dari tembaga yang diolah mesin dengan

sangat teliti. Diameter lubang dan panjang pipa menentukan berapa banyak

refrigerant yang dapat dilewatkan tiap drop tekanan. Pipa kapiler tidak

mengontrol tekanan maupun refrigerant panas lanjut. Karena tidak memiliki

bagian yang dapat berkerak, pipa kapiler tidak dapat mengantisipasi

perubahan beban pendinginan. Oleh karena itu pipa kapiler biasanya dipasang

di daerah yang bebannya tidak terlalu berfluktuasi.

e. Komponen lain yang mungkin terkandung pada AC

Beberapa komponen lain yang mungkin terkandung di mesin Air Conditioning

(AC), yaitu:

ƒ Fan : berupa kipas angin untuk meniup udara dingin keruangan.

ƒ Saringan (Filter) : digunakan untuk menyaring debu atau kotoran yang

dialirkan melewatinya.

ƒ Thermostat : berfungsi untuk mengatur suhu ruang sesuai dengan suhu yang

dikehendaki.

ƒ Saluran udara (Air Duct) : digunakan untuk mengalirkan udara terkondisi ke

tempat yang dituju secara tertib dan terprogram.

ƒ Pipa kondensat : bertujuan untuk mengalirkan air hasil kondensasi dari

evaporator secara gravitasi ke arah pembangunan yang direncanakan.

Humidistat : adalah alat pengatur kelembaban udara.

ƒ Supply Air Diffuser (SAD) : yaitu kisi-kisi tempat udara keluar dari mesin

 
14
 

atau ducct dan memassuki ruangann yang dikonndisikan.

ƒ Return Air
A Grille (R
RAG) : yaituu kisi-kisi tem
mpat udara rruang kembaali terhisap

ke unit Air
A Conditioning (AC) uuntuk diambiil panasnya aatau didinginnkan.

2.1.4
2 Klasiffikasi AC

a.
a AC Win
ndow

AC jenis ini merupakan pendinngin yang reelatif murahh untuk kapaasitas kecil

mudah
m diguunakan dan mudah pem
masangannyaa. Kelemahaan dari AC ini adalah

penggunaan
p nnya yang cenderung
c m
menimbulkaan kebisingaan di dalam
m ruangan,

karena
k letakk kompresor AC dari ruuangan berdeekatan. Bagiian kondensoor dari AC

ini
i perlu dilletakkan diluuar. ruangann. Pendingin
n jenis ini cocok digunaakan untuk

ruangan
r yan
ng kecil.

Gambarr 2.4. AC Window


W

Sumbeer : How Sttuff Works, More Alteernatives to Air Condittioning, 29

Januari 2008 (http://electronicss.howstuffw


works.conVicce-block-ac

I Juin)
15 
 

b. Sistem Split

Mesin tata udara jenis ini, terbagi atas dua unit, satu di bagian luar ruangan

(outdoor unit) yang berisi kondensor dan kompresor, dan satu di dalam ruangan

(Indoor unit) berisi evaporator dan kipas udara. Untuk AC split dengan kapasitas

besar, unit dalam ruangan dapat terdiri lebih dari satu unit (multi split) sedang unit

di luarnya tetap satu. Tipe lain dari AC sistem split ini adalah sistem AC split

duct. Pada sistem ini untuk mengalirkan udara dingin dibantu dengan sistem

ducting, sehingga jangkauannya lebih luas dan merata.

Pada akhir-akhir ini di pasaran mulai berkembang AC sistem split yang telah

dilengkapi dengan inverter. Pada AC split konvensional. motor pada kompresor

akan bekerja pada kecepatan maksimum jika suhu ruangan belum terpenuhi dan

akan mati bila suhu ruangan sudah terpenuhi. Sedangkan arus yang dibutuhkan

motor kompresor untuk start sangat tinggi sehingga menyebabkan biaya listrik

meningkat. Hal inilah yang coba dihindari oleh sistem AC split inverter. Pada AC

split dengan inverter ini hidup dan mati dari motor kompresor diminimalkan,

dengan menggunakan kompresor yang kecepatan motornya dapat berubah-ubah

sesuai dengan kebutuhan. Pada saat suhu ruangan belum mencapai suhu yang

diinginkan. maka kecepatan motor kompresor akan maksimum dan kecepatan

motor ini akan semakin berkurang jika suhu ruangan sudah mendekati suhu yang

diinginkan.

 
16
 

Gam
mbar 2.5. In
nverter dan konvension
nal

Sumber:
S Air Conditioninng FAQ, Inverter, 20 Febbruari 2008.

<http:///www.airconditioningfaaq.com/Air-C
Conditioner//terminology
y/Air-

Cond
ditioning-Teerminology.hhtml#Inventeed>

Untuk penggunaan
p sistem Spplit di Mal dan Perkaantoran biassanya unit

Compressor
C r diletakkan di atap untuuk menguraangi kebisinggan didalam
m- ruangan.

Sedangkan untuk
u unit dii dalam ruanng mempunyyai berbagai alternatif peemasangan,

antara
a lain:

ƒ Ceiling Cassete
C

Gambar 2.6.
2 Ceiling Cassete

Sumber: Frrioar ArConddicionado,Caasseie,7 Febrruari 2008

< http://ww
ww.frioar.coom/produtos__york_minissplit.php>
17
 

▪ Wall Moun
nted

Gamb
bar 2.7. Waall Mounted
d

Sumbber : Air Cool Direct Soolution. Sanyyo Air condittioner. 7 Febbruari 2008

< hup://ww
ww.overmi.ccom/Air_connditioning_ccompanies.httml>

ƒ Floor Staanding

Gambar 2.8. Floor Standing


S

Sum
mber : AC for Sale, New Product for February, 7 Februari 20008

< http://accforsale.com//online/defauult.phr.'ePatth=3637>
18 
 

ƒ Ceiling Suspended

Gambar 2.9. Ceiling Suspended

Sumber: GRAC ltd, Ceiling Suspended Indoor Unit, 8 Februari 2008

<http://www.grac.co.uk/7.htin>

c. AC Sentral

AC sentral ini biasa digunakan di hotel, mall atau gedung-gedung dengan

ruangan yang banyak. Berbeda dengan AC split dan AC window. dalam sistem ini

refrigerant yang digunakan tetap sama, tetapi untuk mendistribusikan ke FCU dan

AHU digunakan air dingin (chilled water) dengan suhu sekitar 5°C. Air dingin

dihasilkan oleh chiller (mesin penghasil air dingin yang juga menggunakan

refrigerant sebagai zat pendingin).

AC sentral mempunyai dua unit terpisah, yaitu indoor unit (evaporator) dan

outdoor unit (kompresor dan kondensor). Secara singkat Cara kerja AC sentral ini

dapat dilihat pada gambar 2.6. Pada saat udara panas yang berasal dad ruangan

mengalir melalui koil evaporator, panas akan diserap oleh evaporator. Di dalam

evaporator ini terdapat air dingin yang dihasilkan oleh chiller. Air yang keluar

 
19 
 

dari evaporator akan memiliki suhu yang tinggi dan akan disalurkan ke outdoor

unit yang terletak di luar ruangan. Di outdoor unit ini air akan mengalami

beberapa proses melalui kondensor, chiller, dan sebagainya, sehingga air yang

keluar dari kondensor ini akan kembali memiliki suhu yang rendah. Air ini

kemudian dialirkan ke evaporator untuk mengalami proses yang sama dengan

awal tadi. Udara dingin yang keluar dari evaporator akan disalurkan ke ruangan--

ruangan melalui ducting.

2.2 Refrigerasi dan Pengkondisian Udara

2.2.1 Pengertian

Fungsi utama refrigerasi dan pengkondisian udara saling berkaitan satu

sama lain, tetapi masing-masing mempunyai ruang lingkup yang berbeda.

Penerapan teknik refrigerasi yang terbanyak adalah refrigerasi industri yang

meliputi pemrosesan, pengawetan makanan, penyerapan kalor dari bahan kimia,

perminyakan dan industri petrokimia. Selain itu, terdapat penggunaan khusus

seperti pada industri manufaktur dan konstruksi.

Teknik pengkondisian udara tidak hanya berfungsi sebagai pendingin, tetapi

juga untuk pemanasan seperti pengaturan kecepatan, radiasi termal, dan kualitas

udara termasuk penyisihan partikel dan uap pengotor.

Refrigeran adalah fluida kerja yang bersirkulasi dalam siklus refrigerasi.

Refrigeran merupakan komponen terpenting siklus refrigerasi karena refrigeran

yang menimbulkan efek pendinginan dan pemanasan pada mesin refrigerasi.

ASHRAE (2005) mendefinisikan refrigeran sebagai fluida kerja di dalam mesin

 
20 
 

refrigerasi, pengkondisian udara, dan sistem pompa kalor. Refrigeran menyerap

panas dari satu lokasi dan membuangnya ke lokasi yang lain, biasanya melalui

mekanisme evaporasi dan kondensasi.

Refrigeran yang digunakan dalam sistem kompresi uap dikelompokkan

menjadi refrigeran primer. Sedangkan jika fluida digunakan untuk memindahkan

panas, maka fluida ini disebut sebagai refrigeran sekunder. Penggunaan refrigeran

saat ini merupakan isu penting menyangkut pemanasan global. Pada bab ini, akan

dijelaskan jenis refrigeran, sifat, dan penggunaannya saat ini.

Pengkondisian udara adalah perlakuan terhadap udara untuk mengatur suhu,

kelembaban, kebersihan dan pendistribusiannya secara serentak guna mencapai

kondisi nyaman yang diperlukan oleh orang yang berada di dalam suatu ruangan.

Atau dapat didefinisikan suatu proses mendinginkan udara sehingga mencapai

temperatur dan kelembaban yang ideal. Sistem pengkondisian udara pada

umumnya dibagi menjadi 2 golongan utama :

a. Pengkondisian udara untuk kenyamanan kerja

b. Pengkondisian udara untuk industri

Sistem pengkondisian udara untuk industri dirancang untuk memperoleh

suhu, kelembaban dan distribusi udara yang sesuai dengan yang dipersyaratkan

oleh proses serta peralatan yang dipergunakan di dalam ruangan. Dengan adanya

pengkondisian udara ini, diharapkan udara menjadi segar sehingga karyawan

dapat bekerja dengan baik, pasien di rumah sakit menjadi lebih nyaman dan

penghuni rumah tinggal menjadi nyaman.

 
21 
 

2.2.2 Jenis Refrigeran

a. Refrigeran Primer

Refrigeran primer adalah refrigeran yang digunakan pada sistem kompresi

uap. Refrigeran yang digunakan pada sistem pendinginan kompresi uap harus

mempunyai mempunyai sifat-sifat kimia, fisika, termodinamika tertentu yang

sesuai dengan kondisi penggunaan.

ƒ Golongan Halokarbon

Refrigeran golongn halokarbon adalah jenis refrigeran yang umum

digunakan. Refrigeran jenis ini meliputi refrigeran yang terdiri dari satu atau lebih

dari tiga jenis ion golongan halogen (klorin, fluorin, dan bromin). Beberapa jenis

refrigeran halokarbon yang umum digunakan disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1.1. Jenis refrigeran halokarbon

Nomor refrigerant Nama kimia Rumus kimia

11 Trikloromonofluorometan CCl3F

12 Diklorodifluorometan CCl2F2

13 Monoklorotrifluorometan CClF3

22 Monoklorodifluorometan CHClF2

40 Metilklorida CH3Cl

113 Triklorotrifluoroetan CCl2FCClF2

115 Diklorotetrafluoroetan CClF2CClF2

Sistem penomoran golongan halokarbon adalah sebagai berikut: nomor

pertama dari sebelah kanan menunjukkan jumlah atom florin pada senyawa,

 
22 
 

nomor kedua dari kanan menunjukkan satu nilai lebih banyak dari jumlah atau,

hidogren pada senyawa dan tiga digit dari kanan menunjukkan satu nilai lebih

sedikit dari jumlah atom karbon.

ƒ Senyawa Organik

Awalnya, saat pendinginan hanya digunakan untuk tujuan khusus, hanya

amoniak dan karbon dioksida yang dapat digunakan sebagai refrogeran. Saat

pendinginan mulai dikenalkan pada masyarakat, sulfur dioksida, metil klorida dan

metilen klorida digunkan karena sesuai dengan kompresor sentrifugal. Metilrn

klorida dan karbon dioksida, karena faktor keamanannya digunakan untuk sistem

pengkondisian udara (AC). Semua refrigeran ini, selain amonia, tidak digunakan

lagi, kecuali pada sistem yang lama. Amonia mempunyai sifat termal yang baik,

dan masih digunakan pada lapangan es skating.

ƒ Senyawa hidrokarbon

Banyak senyawa hidrokarbon yang digunakan sebagai refrigeran, umumnya

digunakan pada industri minyak bumi, seperti metana, etana, propana, etilen, dan

isobutilen. Kesemuanya flammable dan eksplosif. Digolongkan sedikit beracun

karena mengandung efek bius pada tingkat tertentu. Etana, metana, dan etilen

digunakan pada pendinginan suhu ekstra rendah.

Hidrokarbon sebagai refrigerant dalam sistem refrigerasi telah dikenal sejak

tahun 1920-an, sebelum refrigerant sintetik dikenal. Ilmuwan yang tercatat

sebagai promotor hidrokarbon sebagai refrigerant antara lain Linde (1916) dan

Ilmuwan Dunia Albert Einstein (1920). Hidrokarbon kembali diperhitungkan

sebagai alternatif pengganti CFC, setelah aspek lingkungan mengemuka, dan

 
23 
 

timbulnya permasalahan dalam peralihan dari CFC ke HFC, dikarenakan perlu

adanya penyesuaian perangkat keras, pelumas, serta perlakuan khusus dalam

operasional penggunaan bahan HFC : R-134a ini.

b. Refrigeran Sekunder

Refrigeran sekunder merupakan fluida yang membawa panas dari benda yang

didinginkan ke evaporator suatu sistem pendinginan. Suhu refrigeran sekunder

akan berubah saat refrigeran mengambil panas namun tidak berubah fasa. Air

dapat digunakan sebagai refrigeran sekunder, namun hanya untuk kondisi operasi

di atas titik beku air. Refrigeran yang umum digunakan adalah campuran garam

dan air (brine) atau anti beku yang mempunyai titik beku di bawah 00C. Beberapa

anti beku yang umum digunakan adalah campuran air dengan etilen glikol, propiln

glikol atau kalsium klorida. Etilen glikol dapat digunakan dalam industri makanan

karena tidak beracun.

Beberapa jenis dan penggunaan refrigeran sekunder sebagai berikut :

Tabel 1.2. Jenis refrigeran Sekunder

Refrigeran Sekunder (Inorganik) Penggunaan

Amonia (NH3) Untuk cold storage, pabrik es, pendinginan

bahan pangan

Air (H2O) Pendinginan tipe ejektor

CO2 Sebagai karbondioksida padat atau es kering

dan hanya digunakan untuk refrigerasi

angkutan

 
24 
 

Refrigeran 11 (CCL3F) Pendinginan dengan kompresor

sentrifugal untuk sistem AC ber-kapasitas

besar

Refrigeran 12 (CCL2F) Pendinginan dengan kompresor piston untuk

refrigerasi unit kecil terutama water cooler,

kulkas

Refrigeran 22 (CHCLF2) Pendinginan dengan kompresor tipe piston

untuk unit refrigerasi kapasitas besar seperti

pengemasan dan central AC

Refrigeran 502 Untuk bahan pangan beku dalam kabinet,

terutama untuk pendinginan di pasar swalayan

2.2.3 Prinsip Refrigerasi dan Pengkondisian Udara

Refrigerasi dan pengkondisian udara merupakan terapan dari teori

perpindahan kalor dan thermodinamika. Sistem refrigerasi adalah suatu sistem

yang menjadikan kondisi temperatur suatu ruang berada dibawah temperatur

semula (menjadikan temperatur dibawah temperatur siklus). Pada prinsipnya

kondisi temperatur rendah yang dihasilkan oleh suatu sistem refrigerasi

diakibatkan oleh penyerapan panas pada reservoir dingin (low temperature

source) yang merupakan salah satu bagian sistem refrigerasi tersebut. Panas yang

diserap bersama-sama energi (kerja) yang diberikan kerja luar dibuang pada

bagian sistem refrigerasi yang disebut reservoir panas (high temperature sink).

Dalam suatu sistem refrigerasi jumlah panas yang diserap pada reservoir dingin

 
25 
 

merupakan kuantitas yang terpenting, yang dapat menunjukkan berapa kapasitas

pendingin yang dapat diberikan oleh sistem refrigerasi.

Q 2 , T2

Q 1 , T1

Gambar 2.10 Prinsip Dasar Mesin Pendingin

Prinsip pengkondisian udara adalah kondisi udara dalam ruangan dapat

dalam keadaan sangat dingin, panas, lembab, kering, kecepatan udara tinggi atau

tidak ada gerakan udara. Udara dingin digerakkan oleh fan masuk reducting

(saluran udara) dan melalui outlet (lubang keluar) udara masuk ke dalam

ruangan. Udara dari dalam ruangan kembali ke return outlet (grile/ lubang isap)

masuk ke ducting return (saluran kembali) dan melalui filter untuk pembersihan

udara masuk melewati celah-celah/ permukaan coil evaporator (koil pendinginan)

dan kembali digerakkan fan (kipas udara).

 
26 
 

Komponen sistem pengkondisian udara adalah:

a. Sistem pembangkit kalor, mesin refrigerasi, menara pendingin dan ketel uap

b. Sistem pipa: pipa air dan pipa refrigerasi dan pompa

c. Pengkondisian udara: saringan udara, pendingin udara, pemanas udara dan

pelembab udara

d. Sistem saluran udara: kipas dan saluran udara

2.3 Sistem Kompresi

Salah satu jenis mesin refrigerasi yang umum digunakan pada zaman

sekarang adalah jenis kompresi uap. Mesin pendingin jenis ini bekerja secara

mekanik dan perpindahan panas dilakukan dengan memanfaatkan sifat refrigeran

yang berubah dari fase cair ke fase gas (uap) dan kembali ke fase cair secara

berulang-ulang. Refrigeran mendidih pada suhu yang jauh lebih rendah

dibandingkan air pada tekanan yang sama. Misalnya, amonia yang sering

digunakan sebagai refrigeran, pada tekanan 1 atmosfir (101.3 kPa) dapat mendidih

pada suhu -33 oC. Suhu titik didih refrigeran dapat diubah dengan cara mengubah

tekanannya, misalnya, untuk menaikkan suhu titik didih amonia menjadi 0 oC,

tekanan harus dinaikkan menjadi 428.5 kPa. Keragaman suatu siklus refrigerasi

umumnya dinyatakan dalam berbagai terminologi, seperti ton refrigerasi,

koefisien tampilan, dan efisiensi refrigerasi. Satu ton refrigerasi didefinisikan

sebagai kapasitas pendinginan yang diserap oleh satu ton es untuk menjadi cair

selama 24 jam, yaitu 1357 W (200 Btu/menit) .Istilah ton refrigerasi umum

digunakan untuk mesin pendingin berkapasitas besar.

 
27 
 

2.4 Peralatan Mesin Pendingin

2.4.1 Kompresor

Kompresor merupakan jantung sistem kompresi uap, dimana kompresor

berfungsi mengubah fluida kerja berupa gas dari yang bertekanan rendah menjadi

gas bertekanan tinggi yang kemudian diteruskan menuju kondensor. Beberapa

jenis kompresor untuk refrigeran adalah jenis bolak-balik, rotari, dan sentrifugal.

2.4.2 Kondensor

Kondensor merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengubah atau

mendinginkan gas yang bertekanan tinggi berubah menjadi cairan bertekanan

tinggi, dimana cairan tersebut dialirkan ke orifice tube. Orifice tube berfungsi

menurunkan cairan yang bertekanan tinggi menjadi tekanan yang lebih rendah dan

menjadi cairan dingin bertekanan rendah, dalam suatu sistem lain yang disebut

katup ekspansi.

2.4.3 Peralatan Ekspansi

Peralatan ekpansi dalam sistem refrigeran adalah menurunkan tekanan

cairan refrigeran dan mengatur aliran refrigeran ke evaporator.

a. Pipa Kapiler

Pipa kapiler digunakan hampir pada semua sistem refrigerasi dengan daya

sangat kecil. Cairan refrigeran memasuki pipa kapiler, dan ketika melalui pipa,

refrigeran mengalami penurunan tekanan karena gesekan dan percepatan.

Sebagian cairan secara cepat berubah menjadi uap ketika refrigeran mengalir

melalui pipa.

 
28 
 

b. Katup Apung

Katup apung adalah jenis katup ekspansi yang menjaga cairan refrigeran

didalam evaporator pada ketinggian tetap dalam tabung. Saklar apung akan

membuka penuh ketika ketinggian cairan turun dibawah titik kontrol dan akan

menutup penuh ketika ketinggian mencapai titik kontro, akan memberikan unjuk

kerja bersih yang sama sebagai suatu jenis modulasi dari katup kontrol.

c. Katup Ekspansi

Katup ekspansi merupakan komponen terpenting dari sistem refrigerasi,

dimana katup ini dirancang untuk mengontrol cairan pendingin melalui katup

orifice tube yang mengubah wujud cairan menjadi uap ketika zat pendingin

meninggalkan katup pemuaian dan memasuki evaporator.

d. Evaporator

Evaporator merupakan alat penukar kalor yang menyerap panas dalam

ruangan melalui kumparan pendingin dan kipas. Evaporator meniupkan udara

dingin kedalam ruangan. Refrigeran dalam ruangan mulai berubah kembali

menjadi bertekanan rendah tetapi masih mengandung cairan sedikit, campuran

refrigeran kemudian masuk ke akumulator (pengering). Hal ini dapat berlaku

seperti orifice kedua cairan yang berubah menjadi uap bertekanan rendah yang

murni, sebelum melaui kompresor untuk memperoleh tekanan dan beredar dalam

sistem lagi.

 
29 
 

2.5 COP ( Coefficient of Preformance)

Skala suhu sekarang yang digunakan menurut satuan internasional (SI)

adalah skala Celcius, berdasarkan nominal pada titik lebur es pada 0 oC dan titik
o
didih air pada tekanan atmosfir pada 100 C. Hukum kekekalan energi

menerangkan bahwa ketika kerja dan energi panas dipertukarkan maka tidak ada

energi laba atau energi rugi, namun jumlah energi panas yang didapat

dikonversikan menjadi kerja terbatas.

Gambar 2.3 menunjukkan mesin E reversibel mengendarai pompa panas

reversibel P, Q dan W merupakan arus panas dan kerja, yang disebut mesin

reversibel karena memiliki efisiensi tertinggi yang dapat divisualisasikan karena

tidak ada kerugian, E dan P adalah mesin identik. Pengaturan ini menunjukkan

hasil dari nol efek eksternal karena tidak mengalami laba atau rugi energi. Jika

efisiensi P lebih tinggi yaitu jika input kerja yang dibutuhkan untuk P untuk

mengangkat suatu kuantitas identik Q2 panas dari reservoir dingin itu harus

kurang dari W.
Reservoir panas, T1

Q1 Q1

E  P 

Q2 Q2
Reservoir dingin, T0

Gambar 2.11 Mesin Kalor Ideal

 
30 
 

Panas dari suhu rendah ke suhu tinggi tanpa masukan kerja eksternal

adalah tidak mungkin. Hubungan antara Q1, Q2 dan W hanya bergantung pada

suhu reservoir panas dan dingin. Fisikawan Perancis Sadi Carnot (1796-1832)

adalah orang pertama yang memprediksi bahwa hubungan antara kerja dan panas

yang bergantung pada temperatur, dan proses pendinginan yang ideal dikenal

sebagai siklus carnot. Untuk menemukan hubungan ini, suhu harus didefinisikan

secara lebih mendasar.

Kelvin (1824-1907) bersama fisikawan terkemuka lainnya menyimpulkan

bahwa skala suhu mutlak dapat didefinisikan dalam hal efisiensi mesin reversibel.

Rasio ideal output bekerja untuk masukan panas (W/Q1) dari mesin reversibel E

sama dengan suhu perbedaan (T1-T0) dibagi dengan suhu reservoir panas (T1).

Pada gambar 2.3 untuk mencari kerja W dapat dirumuskan sebagai berikut :

Q2 (T − To )
W=
To

Sebelum melakukan penilaian suatu suatu sistem refrigerasi terlebih

dahulu harus ditetapkan ukuran keefektifan. Indeks prestasi ini tidak sama dengan

efisiensi, karena ukuran tersebut biasanya hanya menggambarkan perbandingan

keluaran dan masukan. Pada gambar 2.4 terlihat bahwa perbandingan keluaran

dan masukan ini akan tidak berguna jika digunakan dalam sistem refrigerasi,

karena proses keluaran akan terbuang. Konsep indeks prestasi pada refrigerasi

sama dengan efisiensi, yang menyatakan perbandingan :

 
31 
 

Jumlah hasil yang diinginkan Jumlah pengeluaran

Qin

2 Pemanas 

3 Wout
  Kompresor

Turbin

Win 1 4
Kondensor 

Qout

Gambar 2.12 Kalor Carnot

Istilah prestasi dalam sistem refrigerasi disebut dengan koefisien prestasi atau

COP (Coefficient of Performance) yang didefinisikan sebagai :

Refrigerasi bermanfaat

COP =

Kerja bersih

Q2 To
COP = =
W (T1 − To )

2.7 Suhu, panas dan pendingin

2.7.1 Suhu

Skala suhu sekarang digunakan umumnya adalah skala Celsius, berdasarkan

nominal pada titik lebur es pada 0 ° C dan titik didih air pada tekanan atmosfir

 
32 
 

pada 100 ° C (menurut definisi yang ketat, titik tripel es 0,01 ° C pada tekanan

sebesar 6,1 mbar).

Hukum kekekalan energi memberitahu kita bahwa ketika kerja dan energi

panas dipertukarkan tidak ada laba atau rugi bersih energi. Namun, jumlah energi

panas yang dapat dikonversi menjadi kerja terbatas. Sebagai panas mengalir dari

panas ke dingin sejumlah energi dapat dikonversi menjadi kerja dan diekstraksi.

Hal ini dapat digunakan untuk menggerakkan generator, misalnya.

Jumlah minimum bekerja untuk drive kulkas dapat didefinisikan dalam hal

skala suhu mutlak. Gambar 2.1 menunjukkan mesin E reversibel mengendarai

pompa panas reversible P, Q dan W merupakan arus panas dan kerja. Mereka

disebut mesin reversibel karena mereka memiliki efisiensi tertinggi yang dapat

divisualisasikan, karena tidak ada kerugian, E dan P adalah mesin identik.

Pengaturan ini menunjukkan hasil di nol efek eksternal karena waduk tidak

mengalami laba atau rugi bersih panas. Jika efisiensi P itu harus lebih tinggi,

yaitu jika input kerja yang dibutuhkan untuk P untuk mengangkat suatu kuantitas

identik Q2 panas dari reservoir dingin itu harus kurang dari W, sisa bagian dari W

kekuasaan dapat lain pompa panas. Ini bisa mengangkat jumlah tambahan panas.

Panas dari suhu rendah ke suhu tinggi tanpa masukan kerja eksternal, yang

tidak mungkin. Hubungan antara Q1, Q2 dan W hanya bergantung pada suhu

reservoir panas dan dingin.

Fisikawan Perancis Sadi Carnot (1796-1832) adalah orang pertama yang

memprediksi bahwa hubungan antara kerja dan panas yang bergantung pada

temperatur, dan proses pendinginan yang ideal dikenal sebagai siklus Carnot.

 
33 
 

Untuk menemukan hubungan ini, suhu harus didefinisikan secara lebih mendasar.

Derajat pada termometer hanya skala sewenang-wenang.

Kelvin (1824-1907), bersama-sama dengan fisikawan terkemuka lainnya

periode, menyimpulkan bahwa skala suhu mutlak dapat didefinisikan dalam hal

efisiensi mesin reversibel.

Rasio ideal 'tidak pernah-dicapai-dalam-praktek' output bekerja untuk

masukan panas (W/Q1) dari mesin reversibel E sama dengan: Suhu Perbedaan

(T1-T0) dibagi dengan Hot Reservoir Suhu (T1)

Pada gambar 2.12. perangkat P kita dapat peduli menemukan perangkat

untuk pendinginan, dan pekerjaan Kelvin memberitahu kita bahwa karya

minimum, W diperlukan untuk mengangkat kuantitas Q2 panas dari suhu ke suhu

T0 T1 diberikan oleh:

Q 2 (T − T0 )
w=
T0

Suhu harus diukur pada satu yaitu mutlak skala yang dimulai dari nol

mutlak. Skala Kelvin memiliki interval derajat yang sama dengan skala Celsius,

sehingga es meleleh pada + 73.216 air mendidih Kand pada tekanan atmosfir di +

73.315 Kon skala Celsius, mutlak nol adalah -273,15 ° C. 'Efisiensi' Pendinginan

biasanya didefinisikan sebagai panas etracted dibagi dengan input kerja. Hal ini

disebut COP, koefisien kinerja. Cita-cita atau COP Carnot mengambil nama dari

Sadi Carnot dan diberikan oleh:

Q2 T0
COP = =
W (T1 − T0 )

 
34 
 

2.7.2 Panas

Panas adalah salah satu dari banyak bentuk energi dan umumnya dihasilkan

dari sumber kimia. Panas tubuh adalah energi termal atau internal, dan perubahan

energi ini mungkin menunjukkan sebagai perubahan suhu atau perubahan antara

masing-masing padat, cair dan gas.

Hal juga mungkin memiliki bentuk lain dari energi, potensial atau kinetik,

tergantung pada tekanan, posisi dan gerakan. Entalpi adalah jumlah energi

internal dan alur kerja dan diberikan oleh:

H = u +Pv

Dalam proses di mana ada aliran tunak, faktor Pv tidak akan mengubah

lumayan dan perbedaan entalpi akan menjadi kuantitas panas yang diperoleh atau

hilang.

Entalpi dapat dinyatakan sebagai jumlah di atas nol absolut, atau dasar lain

yang nyaman. entalpi mentabulasikan ditemukan dalam karya referensi sering

ditunjukkan di atas suhu dasar-40º pada skala Fahrenheit. Dalam perhitungan

apapun, kondisi dasar ini harus selalu diperiksa untuk menghindari kesalahan

yang akan timbul jika dua basis yang berbeda digunakan.

Jika perubahan entalpi dapat dirasakan sebagai perubahan suhu, hal itu

disebut panas sensibel. Hal ini dinyatakan sebagai kapasitas panas spesifik, yaitu

perubahan entalpi per derajat perubahan suhu, dalam kJ / (kg K). Jika tidak ada

perubahan suhu namun perubahan keadaan (padat ke cair, cair ke gas, atau

sebaliknya) itu disebut panas laten. Hal ini dinyatakan sebagai kJ/kg tetapi

bervariasi dengan suhu mendidih, dan biasanya kualifikasi oleh kondisi ini.

 
35 
 

Perubahan total yang dihasilkan ditampilkan pada diagram Suhu-entalpi (gambar

2.13) dibawah ini :

Perubahan kalor gas


Kalor laten
dari proses Kalor laten proses pendidihan hingga
pencairan penguapan
Suhu

373.15 
273.16 
Perubahan kalor zat cair

Perubahan kalor padat


334  419 kJ         2257 kJ 

Entalpi

Gambar 2.13 : Perubahan suhu (K) dan keadaan air dengan entalpi

 
Tempat  CFCs yang
penyimpan ditemukan oleh
Pendingin Mid l
mekanik
pertama

Sirkulasi
d Protokol
Montreal Protokol
Sirkulasi tekanan Kyoto
uap pertama

1900 1930 1950 1990 2000 2008

 
36 
 

2.7.3 Pendingin (Refrigerant)

Perubahan radikal dalam pemilihan dan penggunaan refrigeran dalam

menanggapi isu-isu lingkungan telah terjadi selama 25 tahun terakhir, sebuah

cerita yang dapat ditelusuri dengan bantuan sebuah ‘garis waktu perkembangan

sistem pendingin.

Mesin pendingin udara mekanis paling awal digunakan sebagai fluida kerja.

Pengenalan siklus kompresi uap memungkinkan sistem yang lebih kompak dan

efektif. Pada awalnya hanya cairan praktis adalah karbon dioksida dan amonia.

Salah satu syarat utama adalah pelestarian daging di perjalanan laut yang

panjang dari Selandia Baru dan Australia ke Eropa, dan untuk amonia ini adalah

karena tidak cocok dengan sifat racunnya. Karbon dioksida, meskipun

memerlukan tekanan jauh lebih tinggi, digunakan. Metil klorida, meskipun

beracun dan sangat tidak menyenangkan, yang digunakan pada beberapa sistem

yang lebih kecil.

Sebuah revolusi muncul dengan penemuan chlorofluorocarbon (CFC) R12

oleh Midgley di awal 1930-an. Ini, para anggota refrigeran dan lainnya dari

keluarga CFC tampaknya memproses semua sifat yang diinginkan. Secara khusus

mereka tidak beracun, tidak mudah terbakar dan dengan sifat termodinamika yang

baik dan karakteristik minyak miscibility. The CFC R12, R11, R114 dan R502

bersama dengan hydrochlorofluorocarbon (HCFC) R22 menjadi refrigeran

definitif. Mereka memungkinkan ekspansi pendingin ke dalam, sektor komersial

AC domestik dan. Amonia dengan sifat yang sangat baik termodinamika dan

 
37 
 

biaya rendah dilanjutkan pada aplikasi industri. keprihatinan lingkungan kini telah

mendorong pengembangan pengganti untuk klor mengandung senyawa.

Tak perlu dikatakan, tidak ada cairan tunggal memiliki semua sifat ini, dan

pilihan cairan untuk setiap aplikasi tertentu akan selalu kompromi.

2.8 FREON

Fungsi AC adalah mendinginkan udara dengan cara mensirkulasikan udara

dari ruangan dilewatkan pada media pendingin kemudian udara yang sama

dihembuskan kembali ke ruangan, demikian seterusnya.Sehingga pada dasarnya,

udara dingin yang terjadi adalah udara yang itu-itu juga dari ruangan tersebut.

Trend teknologi AC rumah tangga sekarang banyak yang dilengkapi filter,

ozonasi atau media pengikat bakteri. Tapi bagaimana pun juga tidak sebaiknya

mempercayai keefektifan perangkat kelengkapan AC tersebut dan

mempertaruhkan kesehatan dan lingkungan.

Hal lain yang juga perlu perhatian adalah,di dalam unit AC terhadap zat

media yang disirkulasikan untuk dimanfaatkan sebaga ifungsi pendinginan, yang

saat ini masih dominan memakai zat dengan nama Freon.Walaupun saat ini sudah

beredar Freon jenis ramah lingkungan, tapi Freon lama yang kurang ramah

lingkungan masih banyak disukai karena sifatnya yang efisien.

Zat Freon ini, tidak membahayakan lingkungan selama tidak terlepas ke

udara alias instalasi AC tidak ada kebocoran.Oleh karena itu perlu kiranya, paling

tidak setahun sekali perlu mengundang teknisi AC untuk sekedar memeriksa

kebocoran Freon ini.

 
38 
 

Indikasi terhadap kebocoran Freon juga mungkin sekali terjadi bila ruangan

menjadi tidak sesejuk biasanya ketika AC dinyalakan. Bila instalasi bocor, Freon

yang terlepas diudara, bila masuk ke ruangan, jelas akan sangat membahayakan,

karena zat Freon ini termasuk gas tidak tampak dan tidak berbau, tapi sangat

beracun. Sedang bila terlepas ke udara bebas di luar, walaupun mungkin

kontribusinya kecil, tetap secara kolektif, hal ini akan berdampak pada

menipisnya lapisan ozon di atmosfir dan peningkatan efek rumah kaca.

Menipisnya lapisan ozon berdampak pada tidak tersaringnya sinar

ultraviolet dari matahari yang berbahaya bagi kesehatan kulit. Sementara

peningkatan efek rumah kaca, dapat mengakibatkan kenaikan suhu bumi secara

global yang dapat mengganggu keteraturan iklim dunia.

2.8.1 Pengertian Freon AC

Freon termasuk dalam syntetic refrigerant atau pendingin buatan, yaitu:

Hidro,Chloro, Fluoro dan Carbo. Ada banyak macam jenis freon, tapi tipe yang

umumdipakai sebagai pendingin ada tiga.Pertama R-12 CFC

(Chloroflurocarbon), banyak ditemukan pada kulkas, dispanser, maupun AC

mobil di bawa tahun 1993. Kedua R-22 HCFC (Hidro chlorofluorocarbo),

banyak ditemukan pada pendingin ruangan bersekala besar, seperti AC split, AC

window, dan AC central pada gedung perkantoran. Dulu pun rumah sakit

menggunakan pendingin dengan tipe freonR-22. Dan yg terakhir R-134a HFC

(Hidrofluorocarbo), paling banyak digunakan oleh AC mobil dewasa ini, dan

sebagian produk kulkas.

 
39 
 

R-12 R-22 R-134a

Gambar 2.14 Freon AC

2.8.2 Dampak Freon AC

Freon memiliki Global Warming Potential(GWP) 510 kali lebih besar dari

pada CO2.Karbondioksida dalam alam sendiri menyebabkan 9-26% efek rumah

kaca.Dengan ditambahnya karbondioksida dari kendaraan bermotor, pemanasan

global akibat efek rumah kaca semakin meningkat. Tapi

‘kejahatan’karbondioksida belum sebanding dengan freon terkait penyebab

pemanasan gelobal.

Selain GWP yang lebih tinggi dari CO2, Freon pun memiliki ALT

(Atmosfer LifeTime) yang sangat besar, yaitu 15. Artinya gas freon akan bertahan

15 tahun diatmosfer sebelum terurai! Berarti sejak pertama kali AC ditemukan

dan dijual secara komersil (1950s), Freon baru terurai empat kali di alam (genap

tahun 2010).Tapi faktanya, penggunaan AC berjalan setiap tahun dan terus

 
40 
 

meningkat, penggunaan freon yang juga tidak hanya di AC; membuat sepanjang

tahun freon semakin lama bertahan di atmosfer.

Dampak lingkungan secara tidak langsung adalah konsumsi listrik yang

tinggi.Membuat pendingin rumah tangga lebih boros energi 25-40% dari

konsumsi yang seharusnya. Selain berbahaya untuk lingkungan, freon pun

berbahaya untuk kesehatan. Cara kerja freon mengikat air,sehingga dampak

langsung yang dapat dirasakan adalah kulit yang kering. Sistem pernafasan pun

sering terganggu untuk jangka menengah dan jangka panjangnya,khususnya jika

mengalami kebocoran freon.

Dampak paling fatal karena menggunakan freon adalah berkurangnya

molekul ozondi stratosfer yang mengakibatkan lapisan ozon menjadi semakin

tipis sehingga fungsi penyerapan radiasi UV-B menjadi berkurang. Sebagai

akibatnya, intensitas radiasi UV-B semakin meningkat.Berdasarkan kajian ilmiah

diketahui bahwa setiap 10 persen penipisan lapisan ozon akan terjadi kenaikan

radiasi UV-Bsebesar 20 persen. Paparan radiasi UV-Byang berlebih dapat

menimbulkan dampak negatif.

Pada manusia, radiasi UV-B berlebih dapat menimbulkan penyakit

kangker kulit, katarak mata, serta mengurangi daya tahan tubuh terhadap penyakit

infeksi.Selain itu juga dapat memicu reaksi kimiawi di atmosfer bagian bawah,

yang mengakibatkan penambahan jumlah reaksi fotokimia yang menghasilkan

asap beracun, hujan asam, serta peningkatan gangguan saluran pernafasan.Pada

tumbuhan, radiasi UV-B dapat menghambat pertumbuhan berbagai tanaman,

 
41 
 

bahkan beberapa menjadi kerdil.Sebagai akibatnya hasil panen menurun dan tidak

jarang gagal panen.

Di perairan laut, intensitas radiasi UV-Byang tinggi dapat memusnahkan

organisme kecil yang hidup di permukaan air. Phytoplanton yang menjadi

sumber utama rantai makanan organisme laut dapat musnah, sehingga

menimbulkan pengaruh berantai terhadap kehidupan organisme laut. Radiasi UV-

B juga akan menurunkan kemampuan sejumlah organisme menyerap gas karbon

dioksida,yang merupakan salah-satu gas rumah kaca, sehingga konsentrasi gas

rumah kacadi atmosfer akan meningkat dan menyebabkan terjadinya pemanasan

global.

Gambar 2.15 Efek Rumah Kaca

2.9 Water Heater

Pemanas air atau yang dikenal dengan sebutan water heater saat ini telah

menjadi sebuah kebutuhan sangat penting dalam rumah tangga kalangan

masyarakat tertentu.

 
42 
 

Gambar 2.16 Water Heater

2.9.1 Perbedaan Alat Pemanas Air (Water Heater)

Sebentar lagi musim hujan datang, dan biasanya membuat udara dan air

menjadi dingin. Bagi sebagian orang terutama paruh baya, musim hujan menjadi

masalah karena udara dan air yang dingin dapat membuat rematiknya kambuh.

Namun sekarang banyak alat pemanas air yang bervariasi sehingga air dingin saat

musim hujan tiba tidak perlu lagi dirasakan.

Bagi Anda yang sedang merencanakan membeli water heater, jangan terburu-

buru memutuskan apa yang akan dibeli. Water heater terdapat 3 jenis.

Perbedaan tersebut dilihat dari cara memanaskan airnya.

a. Water heater listrik.

Pemanas air jenis ini memiliki resiko bahaya lebih besar daripada jenis

lainnya, karena jika salah cara pemasangannya, dapat menyetrum si pengguna.

Namun untuk menghindarkan kesetrum, bisa dipasang anti kontak pada water

heater. Untuk menghemat listrik, water heater dipasang Sakelar. Nyalakan water

heater 15 menit sebelum digunakan, dan matikan setelah selesai digunakan.

Pilihlah type dan jenis kapasitas water heater sesuai kebutuhan.

b. Water heater gas

 
43 
 

Gambar 2.17 Water heater gas

Jenis water heater ini lebih hemat digunakan, karena air panas yang dialirkan

dapat digunakan secara terus menerus (dapat digunakan 5 orang mandi langsung

bergantian). Namun memerlukan penempatan alat water heater dan tabung gas

ditempat yang terbuka (udara langsung), sehingga apabila ada kebocoran gas tidak

berada didalam ruangan dan mengurangi bahaya menghirup gas.

c. Water heater solar cell

Gambar 2.18 Water heater solar cell

Yaitu alat pemanas air menggunakan energi panas matahari, panas matahari

disimpan oleh solar cell yang kemudian digunakan untuk memanaskan air, dan

dipasang diatap rumah. Memang dibandingkan kedua jenis water heater diatas,

water heater solar cell paling aman. Namun kekurangannya, jika cuaca mendung

dan tidak ada matahari, air tidak menjadi panas. Untuk mengatasi hal tersebut, ada

produsen water heater yang mendesain secara otomatis menggunakan listrik 1000

watt untuk memanaskan airnya. Harganya pun relatif lebih mahal dibandingkan

water heater listrik dan gas. Agar pemakaian listrik tidak terlalu boros, sebaiknya

termostat water heater diatur tidak terlalu panas, jadi water heater tidak menyala

terus menerus. Gunakan sakelar untuk instalasi listriknya, sehingga pada saat

cuaca mendung dan water heater akan digunakan, baru kita nyalakan 15 menit

 
44 
 

sebelum digunakan. Dari segi pemeliharaan dan biaya operasional untuk jangka

panjang Water heater Solar Cell lebih murah

Dari ketiga tipe alat pemanas air atau water heater diatas, sebelum anda

memutuskan untuk memasang atau membeli yang mana untuk kebutuhan rumah

tangga anda, maka alangkah baiknya untuk memperhatikan beberapa hal dibawah

ini:

ƒ Kebutuhan listrik yang akan digunakan untuk mengoperasikan water heater

atau pemanas air secara optimal untuk kebutuhan rumah tangga anda.

ƒ Seberapa rumit instalasi pemasangan bisa dilakukan. Anda perlu mengetahui

perlu membongkar bagian tertentu dari rumah untuk kegiatan ini dan apakah

sarana pendukungnya cukup kuat (bila dipasang di genting, maka tentu akan

menambah beban berat ke struktur bangunan rumah)

ƒ Tempat yang digunakan untuk menyimpan tangki bilamana ada tanki yang

harus digunakan.

ƒ Tingkat panas optimum yang bisa dihasilkan dan keinginan anda.

2.9.2 Pembanding Penggunaan Mesin Pemanas Air

Selain dari perbedaan diatas,untuk anggaran yang akan di keluarkan agar

dapat membeli pemanas air juga tidak murah,apalagi kita tau bahwasannya

ekonomi di Indonesia tidak stabil yang mana untuk penikmat alat pemanas air ini

hanya lah golongan menengah ke atas,karna daya yang di konsumsi pemanas air

ini juga tidak sedikit.berikut data-data dilapangan pemanas air berdasarkan

 
45 
 

jenis,tipe ,kapasitas tangki yang dapat di tampung air,suhu dan harganya.agar bisa

menjadi pembanding serta selektif dalam membeli pemanas air.

Table 2.1 Tipe dan Harga Pemanas Air

No Tipe Kapasitas Suhu Harga

1 ARISTON STAR 30 30 liter 75º C Rp 1.930.000

2 ARISTON PRO-R 80 V 80 liter 75º C Rp 2.440.000

3 ARISTON PRO-R100 V 100 liter 75º C Rp 2.730.000

4 GAIN BOROUGH GH-12T 12 liter 75º C Rp 1.230.000

5 GAIN BOROUGH GH-20T 20 liter 75º C Rp 1.430.000

6 GAIN BOROUGH GH-30T 30 liter 75º C Rp 1.730.000

7 MODENA ES-30 QUANDRA 30 liter 75º C Rp 1.580.000

8 MODENA ES-80 QUANDRA 80 liter 75º C Rp 1.880. 000

9 MODENA ES-100 QUAN 100 liter 75º C Rp 2.080.000

10 RINNAI REH-30 V 30 liter 75º C Rp 1.440.000

11 RINNAI REH - 80 V 80 liter 75º C Rp 2.150.000

12 RINNAI REH - 100 H 100 liter 75º C Rp 2.330.000

No WATER HEATER GAS

1 GAINSBOROUGH GGH-590D 5 liter 75º C Rp 830.000

2 GAINSBOROUGH GGH- 6 liter 65ºC Rp 1.060.000

698DS

3 MODENA GI-6 6 liter 65ºC Rp 940.000

 
46 
 

No Tipe Kapasitas Suhu Harga

4 MODENA GI-10S 6 liter 65ºC Rp 1.680.000

5 PALOMA PH-5RFE 5 liter 65ºC Rp 1.950.000

6 PALOMA PH-5RX 5 liter 65ºC Rp 1.980.000

7 RINNAI REU-55RTB 5 Liter 65ºC Rp 2.260.000

8 WASSER WH-508E 5 Liter 65ºC Rp 1.540.000

Anda mungkin juga menyukai