Anda di halaman 1dari 14

SPESIFIKASI BAHAN

No. NAMA BAHAN MATERIAL MERK BAHAN MATERIAL UKURAN KETERANGAN

1 2 3 4 5
A. BAHAN ALAM
1. Batu bata merah kelas I Lokal Kelas I
2. Semen PC Gresik

B. BAHAN KAYU
1. Kayu papan Kruing Uk 2 x 20 cm
2. Kayu usuk Kruing Uk 5 x 7 cm

C. BAHAN BESI / LOGAM


1. Pagar Besi Besi Hollow Galvanis 40.40.8 & 40.20.8
2. Pintu Pagar Besi Besi Hollow Galvanis 40.40.8 & 40.20.8

D. BAHAN PENUTUP DINDING


1. Granite KIA 60 x 60 cm
2. Paving T. 6 cm, K 300
3. Relief Batu Batu Alam Paras 40 x 40 cm
4. Relief Batu Batu Alam Paras 60 x 60 cm

E. BAHAN PENGECATAN & BAHAN CAIR LAINNYA


1. Cat besi Avian
2. Cat meni Pedang
3. Cat Coating Batu Glass Stone
4. Cat Eksterior Dulux
5. Alkali Nippon Paint

F. BAHAN PIPA PVC


1. Pipa PVC Maspion PVC 2" Maspion D
2. Pipa PVC Maspion PVC 4" Maspion D

G. BAHAN PERALATAN LISTRIK


1. Kabel NYA Kabel NYA 450-750 V 1 x 2,5 mm.
2. Skakelar tunggal Broco
3. Skakelar ganda Broco
4. Lampu LED LED 13 Watt
5. Lampu Tembak Sorot LED 40 Watt
6. Lampu Pilar P05 20 Watt
7. Pasang Box MCB Camry
8. Letter Arylic + Lampu Acrylic Tinggi 40 cm
9. Letter Arylic + Lampu Acrylic Tinggi 30 cm
10. Letter Arylic + Lampu Acrylic Tinggi 20 cm

Page 1
SYARAT - SYARAT TEKNIS

1. LINGKUP PEKERJAAN,PERATURAN DAN SYARAT PELAKSANAAN


Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah : Pembangunan Pagar & Pavingisasi Halaman Gedung Serba Guna & Kantor
Kelurahan Tosaren, yang berlokasi di Kelurahan Tosaren Kecamatan Pesantren Kota Kediri, Tahun Anggaran 2018.

1.1. SYARAT - SYARAT PELAKSANAAN


a. Semua pekerjaan harus dipenuhi shop drawing dan diajukan kepada perencana, kecuali perencana menyatakan tidak
memerlukanya.
b. Semua bahan sebelum dikerjakan harus diajukan 2 atau 3 buah contoh produk yang setara kepada konsultan / perencana
untuk mendapatkan persetujuaan lengkap dengan ketentuan / persyaratan dari pabrik yang bersangkutan. Material yang
tidak disetujui harus diganti dengan material lain yang mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
c. Kontraktor harus menyerahkan 2 copy ketentuaan dan persyaratan teknis operasional dari pabrik material yang
bersangkutan termasuk mengajukan cara perawatan / maintenance bahan / material banguanan sebagai informasi bagi
konsultan / perencana dan untuk dapat digunakan kelak oleh pemilik bangunan.
d. Material lain yang tidak terdaftar diatas tetapi dibutuhkan untuk penyelesaian / penggantian pekerjaan dalam bagian ini ,
harus baru setara dan harus disetujui konsultan pengawas.
e. Pasir pasang yang digunakan harus diayak terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti yang dipersyaratkan.
f. Semua material yang dikirim, harus dalam keaadaan tertutup atau dalam kantong / kaleng yang masih disegel dan dilebel
pabriknya, bertuliskan type dan tingkatannya, dalam keaadaan utuh dan tidak ada cacat.
g. Bahan harus disimpan ditempat yang kering ,berventilasi baik, terlindung dan bersih. Tempat penyimpanan harus cukup
menampung, dilindungi sesuai dengan jenisnya seperti yang dipersyaratkan dari pabrik.
h. Sebelum memulai pekerjaan, kontraktor diharuskan memeriksa site yang telah disiapkan apakah sudah memenuhi
persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.
i. Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya, kontraktor harus segera melapor kepada
konsultan / perencana, kontraktor tidak diperkenankan melakukan pekerjaan ditempat tersebut sebelum kelainan /
perbedaan diselesaikan.
j. Setiap produk yang diajukan oleh kontraktor harus dilengkapi dengan cara perawatan dari produk tersebut, sesuai dengan
persyaratan teknik dari pabrik yang bersangkutan, sesuai dengan persyaratan / peraturan setempat dan disetujui oleh
konsutlan.

2. PEKERJAAN PENDAHULUAN
2.1 Sebelum memulai pelaksananan pekerjaan, pemborong harus mengadakan pemeriksaan / penelitian Terhadap ganbar -
gambar perencanaan, bestek / RKS dan berita acara aanwijzing maupun kondisi lokasi pekerjaan secara seksama, bila ada
yang meragukan atau kurang jelas harus segera menanyakan kepada direksi secara tertulis dan tidak diperkenankan memulai
pekerjaan tersebut sebelum ada penyelesaian atau keputusan dari pihak direksi dan bila hal ini tidak diindahkan oleh
pemborong, maka segala resiko dari kesalahan yang terjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya. Bila ada yang
meragukan atau kurang jelas harus segera menanyakan kepada Konsultan pengawas.
2.2 Uitset, ukur tanah, pasang bowplank dan profil harus baik, betul dan kuat, patok dan papan dibuat kayu tahun bermutu baik.
Besar patok 5/7 cm, pemasangan bowplank harus daftar
2.3 Pembuatan dan pemasangan nama proyek harus dipasang saat pekerjaan dimulai.
2.4 Pembongkaran struktur maupun bagian lainnya yang dianggap perlu ,harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak
bagian yang lain, baik gedung sendiri maupun perangkat dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan.
2.5 Baik material bekas yang telah rusak dan sudah tidak akan dipasang lagi, maupun material yang baru ( sebagai pengganti )
yang rusak supaya diletakkan / ditempatkan pada bagian / tempat yang tidak mengganggu proses kegiatan yang sedang
berlangsung.
2.6 Semua material baru yang akan dipasang sebagai pengganti material yang rusak, harus baik atau paling tidak setara dengan
mutu material yang akan diganti tersebut.
2.7 Semua material bekas yang sudah tidak terpakai lagi menjadi milik pengguna hak jasa.
2.8 Semua material yang dianggap masih baik ( memenuhi syarat ), yang akan dipasang lagi harus seijin pihak direksi terlebih
dahulu.
2.9 Kantor ( direksi keet ) harus diadakan saat pekerjaan dimulai.

3. STANDAR YANG BERLAKU


Semua pekerjaan dalam Syarat - syarat ini harus dilaksanakan dengan mengikuti dan memenuhi persyaratan - persyaratan teknis
yang tertera dalam persyaratan SKSNI, SNI, dan Standar Industri Indonesia (SII) dan peraturan - peraturan setempat lainnya yang
berlaku atas jenis - jenis pekerjaan yang bersangkutan antara lain :

PERATURAN BETON INDONESIA 1971 ; NI-2


PERATURAN KONSTRUKSI KAYU INDONESIA 1961 ; NI-5
PERATURAN INSTALASI LISTRIK 1987
PERATURAN UMUM INSTALASI AIR 1974

Untuk pekerjaan - pekerjaan yang belum termasuk dalam standar - standar yang tersebut diatas, maupun standar - standar Nasional
lainnya, maka diberlakukan standar - standar Internasional yang berlaku atas pekerjaan - pekerjaan tersebut atau setidak - tidaknya
berlaku standar - standar Persyaratan Teknis dari Negara - negara asal bahan / pekerjaan yang bersangkutan

Page 2
4. MEREK - MEREK DAGANG
Kecuali ditentukan lain, maka nama - nama atau merek - merek dagang dari bahan yang disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini
ditujukan untuk maksud - maksud perbandingan terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya setelah mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas
Dalam hal dimana disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis bahan / pekerjaan yang sama, maka Pemborong
diharuskan untuk dapat menyediakan salah satu dari padanya sesuai dengan persetujuan Konsultan Pengawas

5. DATA UMUM LAPANGAN KERJA


5.1. TITIK-TITIK UKUR
Seluruh titik - titik ukur sehubungan dengan pekerjaan ini didasarkan pada ukuran setempat, yaitu titik - titik ukur yang ada di
lokasi pekerjaan, seperti yang direncanakan dalam gambar / bestek yang ada

5.2. DATA FISIK


Data sehubungan dengan kegiatan - kegiatan yang ada, dan lain - lain yang diterakan pada gambar - gambar dimaksudkan
sebagai informasi umum dan titik - titik tolak untuk pelaksanaan pekerjaan ini oleh Pelaksana
Penawaran yang diserahkan oleh Pelaksana, harus sudah meliputi semua biaya untuk pelaksanaannya sesuai dengan
ketinggian - ketinggian yang ditentukan pada gambar - gambar

6. PEMBERITAHUAN UNTUK MEMULAI PEKERJAAN


Dalam keadaan apapun tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa terlebih dahulu mendapat
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas
Pemberitahuan yang lengkap dan jelas harus terlebih dahulu disampaikan kepada Konsultan Pengawas dan dalam jangka waktu
yang cukup, bila dipertimbangkan bahwa perlu mengadakan penelitian dan pengujian terlebih dahulu atas persiapan pekerjaan
tersebut

7. PERINTAH UNTUK PELAKSANAAN


Bila Pemborong tidak berada ditempat pekerjaan dimana Konsultan Pengawas bermaksud untuk memberikan petunjuk - petunjuknya,
maka petunjuk - petunjuk harus diturut dan dilaksanakan oleh Pelaksana atau orang - orang yang ditunjuk untuk itu oleh Pemborong

8. PENGUKURAN
Pemborong harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis - garis dasar yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
bertanggung jawab penuh atas pengukuran pengukuran yang dibuatnya.
Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru - juru ukur (Surveyor) yang dibutuhkan
sehubungan dengan pengukuran untuk setiap bagian pekerjaan yang memerlukannya

9. PERSIAPAN PEKERJAAN
9.1. AIR DAN DAYA
a. Pelaksana harus menyediakan keperluan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini, yaitu :
Air kerja untuk pencampur atau keperluan lainnya yang memenuhi persyaratan sesuai jenis pekerjaan, cukup bersih,
bebas dari segala macam kotoran dan zat - zat seperti minyak, asam, garam, dan sebagainya yang dapat merusak
atau mengurangi kekuatan konstruksi
Air bersih untuk keperluan sehari - hari seperti minum, mandi / buang air dan kebutuhan lain para pekerja. Kualitas air
yang disediakan untuk keperluan tersebut harus cukup terjamin

b. Pelaksana harus menyediakan daya listrik atas tanggungan / biaya sendiri sementara yang dibutuhkan untuk peralatan
dan penerangan serta keperluan lainnya dalam melaksanakan pekerjaan ini. Pemasangan sistem listrik sementara ini
harus memenuhi persyaratan yang berlaku. Pelaksana harus mengatur dan menjaga agar jaringan dan peralatan listrik
tidak membahayakan para pekerja di lapangan

9.2. LOS KERJA/ GUDANG DAN FASILITAS LAIN


Pelaksana harus membangun kantor dan perlengkapannya, los kerja, gudang dan halaman kerja (work yard) di dalam halaman
pekerjaan, yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan sesuai Kontrak. Pelaksana harus juga menyediakan untuk pekerja/
buruhnya fasilitas sementara ( kamar mandi) yang memadai untuk mandi dan buang air
Pelaksana harus membuat tata letak / denah halaman proyek dan rencana konstruksi fasilitas - fasilitas tersebut. Pelaksana
harus menjamin agar seluruh fasilitas itu tetap bersih dan terhindar dari kerusakan

9.3. PEMBERSIHAN HALAMAN


a. Semua penghalang di dalam batas tanah yang menghalangi jalannya pekerjaan seperti adanya pepohonan, batu -
batuan atau puing - puing bekas bangunan harus dibongkar dan dibersihkan serta dipindahkan dari tanah bangunan
kecuali barang - barang yang ditentukan harus dilindungi agar tetap utuh
b. Pelaksanaan pembongkaran harus dilakukan dengan sebaik - baiknya untuk menghindarkan bangunan yang berdekatan
dari kerusakan. Bahan - bahan bekas bongkaran tidak diperkenankan untuk dipergunakan kembali dan harus diangkut
keluar dari halaman proyek

9.4. PAPAN BANGUNAN ( BOUWPLANK )


a. Bouwplank dibuat dari kayu kelas kuat III, ukuran minimum 3/20 cm yang utuh dan kering. Bouwplank dipasang dengan
tiang - tiang dari kayu sejenis ukuran 5/7 cm dan dipasang pada setiap jarak satu meter. Papan harus lurus dan diketam
halus pada bagian atasnya.

Page 3
b. Bouwplank harus benar - benar datar (waterpas) dan tegak lurus.Pengukuran harus memakai alat ukur yang disetujui
Pengawas Lapangan.
c. Bouwplank harus menunjukkan ketinggian ± 0.00. Letak dan ketinggian permukaan bouwplank harus dijaga dan
dipelihara agar tidak berubah selama pekerjaan berlangsung

9.5. PAPAN NAMA KEGIATAN


Pelaksana wajib membuat dan memasang papan nama kegiatan di bagian depan halaman proyek sehingga mudah dilihat
umum. Ukuran dan redaksi papan nama tersebut sesuai dengan petunjuk Pemerintah Daerah setempat. Pelaksana tidak
diijinkan menempatkan atau memasang reklame dalam bentuk apapun di halaman dan di sekitar proyek tanpa ijin dari Pemberi
Tugas

9.6. PEKERJAAN – PEKERJAAN SEMENTARA


Pelaksana harus menyediakan saluran air sementara untuk mengairi sawah yang berbatasan dengan tanah orang lain

10. PEKERJAAN GALIAN DAN URUGAN


A. Persiapan
Pengukuran Tapak Kembali
Kontraktor diwajibkan mengadakan pengukuran dan penggambaran kembali lokasi pembangunan dengan dilengkapi
keterangan - keterangan mengenai peil ketinggian tanah, letak batas - batas tanah dengan alat - alat yang sudah ditera
kebenarannya.
Ketidak cocokan yang mungkin terjadi antara gambar dari keadaan lapangan yang sebenarnya harus segera dilaporkan
kepada direksi / pengawas untuk dimintakan keputusannya.
Penentuan titik - titik ketinggian dari sudut - sudut hanya dilakukan dengan alat - alat waterpas atau theodolite yang
ketepatannya dapat dipertanggung jawabkan.
Kontrator harus menyediakan theodolite /waterpas beserta petugas yang melayani untuk kepentingan pemeriksaan direksi
/ pengawas selama pemeriksaan proyek.

Papan patok ukur / Bowplank


Papan dasar pelaksanaan dipasang pada patok kayu kayu klas kuat III ukuran kaso ( 5/7 cm ) yang tertancap dalam tanah
sehingga tidak bias digerak - gerakan atau dirubah - rubah.
Papan dasar pelaksanaan / bouwplank dibuat dari kayu klas kuat III dengan ukuran tebal 3 cm lebar 20 cm lurus dan
diserut rata pada sisi sebelah atasnya.
Tinggi sisi atas papan patok ukur harus sama satu dengan lainnya kecuali dikehendaki lain direksi / pengawas.
Papan dasar pelaksaan dipasang sejuh 10 cm dari sisi luar galian tanah pondasi atau sesui dengan keadaan lapangan dan
petunjuk direksi / pengawas.
Setelah selesai pemasangan papan dasar pelakasaan kontraktor harus segera melapor pada direksi / pengawas.

B. Ruang lingkup
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan - bahan, alat - alat dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan tanah seperti yang disyaratkan dalam gambar rencana dan spesifikasi ini.
Meliputi pekerjaan persiapan, penggalian pondasi, penggalian dan penimbunan untuk drainase / saluran, penimbunan
kembali bekas galian, penimbunan dan pemadatan untuk peninggian lantai bangunan sesuai dengan peil yang telah
ditentukan serta urugan dan pemadatan tanah untuk bangunan sesuai dengan ganbar atau petunjuk direksi / pengawas.

C. Syarat dan peraturan


Pemeriksaan lapangan
Kontrator harus mengadakan pemeriksaan / pengukuran dan pengecekan langsung ke lapangan guna menentukan
dengan pasti kondisi lapangan, bahan - bahan yang kelak akan dijumpainya serta keadaan lapangan sekarang yang nanti
mungkin akan mempengaruhi jalannya pekerjaan.

Pemeriksaan permukaan air tanah


Kontraktor diminta untuk mengawasi hal - hal seperti : Tidak diperkenankan air tergenang didalam / diluar / disekitar
lapangan pekerjaan selama pelaksanaan pekerjaan kontrak ini.

10.1. PEKERJAAN GALIAN


Galian Tanah Biasa
Galian tanah biasa mencakup semua galian yang bukan galian batu, galian konstruksi atau galian material dan bahan baku
lainnya.
Pekerjaan galian ini baru boleh dilaksanakan setelah papan patok ukur terpasang lengkap dengan penandaan sumbu,
ketinggian dan bentuk telah diperiksa serta disetujui konsultan pengawas.
Galian untuk konstruksi harus sesuai dengan gambar kerja dan bersih dari tanah urug bekas serta sisa bahan bangunan.
Jika pada galian terdapat akar kayu, kotoran dan bagian tanah yang tidak padat atau longgar, maka bagian ini harus
dikeluarkan seluruhnya, kemudian lubang yang terjadi harus ditutup urugan pasir yang dipadatkan dan disirami air setiap
ketebalan 5 cm, lapis demi lapis sampai penuh sehingga mencapai ktinggian yang diinginkan, biaya pekerjaan ini
menjadi tanggungan kontraktor / pemborong dan tidak di klaim sebagai pekerjaan tambah.
Bila kontraktor / pemborong melakukan penggalian yang melebihi kedalaman yang ditentukan dalam kerja, maka
kontraktor / penmborong wajib untuk menutupi kelebihan galian tersebut dengan urugan pasir yang dipadatkan dan
disirami air setiap ketebalan 5 cm, lapis demi lapis sampai penuh sehingga mencapai ketinggian yang diinginkan. Biaya
pekerjaan ini menjadi tanggungan kontraktor / pemborong dan tidak dapat diklaim sebagai pekerjaan tambah.
Galian pondasi harus dilakukan sesuai dengan lebar galian atau seperti tercantum dalam gambar kerja, dengan
penampang lereng galian kiri dan kanan dimiringkan 10 derajat kearah luar pondasi dari AS, ketinggian serta bentuk
sesuai dengan gambar kerja, diperika serta disetujui Konsultan Pengawas.

Page 4
Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti, datar / rata sesuai dengan gambar kerjan dan harus dibersihkan dari segala
macam kotoran.

10.2. PEKERJAAN URUGAN TANAH


a. Bahan yang dipakai untuk pekerjaan pengurugan terdiri dari tanah yang baik dan memenuhi syarat teknis serta bebas
dari akar – akar, bahan – bahan organis, barang - barang bekas / sampah yang terlebih dahulu mendapat persetujuan
Direksi Lapangan. Jika diijinkan oleh Direksi Lapangan, pengurugan dapat menggunakan tanah bekas galian.
b. Pengurugan dilakukan lapis demi lapis dengan tebal maksimum + 20 cm dan dipadatkan dengan alat Vibro roller 800 Kg,
disiram sampai jenuh hingga mencapai kepadatan maksimum, baru boleh dilanjutkan dengan lapisan berikutnya sampai
mencapai ketinggian sesuai dengan gambar rencana.
c. Pada penimbunan berikutnya harus diperlakukan sama dengan cara di atas. Direksi dapat memerintahkan pengurugan
melebihi ukuran, perhitungan penyusutan tanah akibat konsolidasi.

10.3. URUGAN PASIR


Urugan pasir yang dilaksanakan dibawah pasangan maupun lantai harus disiram air hingga jenuh dan padat, pasir yang
digunakan adalah pasir urug yang baik dan bersih dari kotoran, yang bisa mempenggaruhi kekuatan kontruksi.

11. PEKERJAAN PASANGAN


11.1. Pasangan Batu Kali
a. Bahan batu kali harus memenuhi syarat - syarat :
Bahan batu adalah sejenis batu keras, liat, berat serta berwarna kehitaman
Bahan asal adalah batu besar yang kemudian di belah / dipecah menjadi ukuran normal

b. Material batu kali / belah yang keras, bermutu baik dan tidak cacat tidak retak. Batu kapur, batu berpenampang bulat atau
berpori besar dan ter bungkus lumpur tidak diperkenankan dipakai.
Adukan yang digunakan 1 pc : 6 ps sesuai dengan PUUBB. Pemasangan sesuai dengan gambar atas petunjuk
pengawas. Batu harus dipasang saling mengisi masing - masing dengan adukan selapis demi selapis sehingga tidak
ada rongga diantara batu - batu tersebut dalam mencapai masa yang kuat .
Adukan yang dipakai untuk pasangan pondasi adalah 1 pc : 6 ps.
Alas pondasi dari pasir urug yang dipadatkan setebal 10 cm, ditrimbis dan disiram air sampai kepadatan maksimum.
Lantai / aanstamping adalah 20 cm ditrimbis pasir atau batu pecah hingga kokoh.
Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat, kotoran organic dan bahan yang dapat merusak
pondasi, untuk itu pasir yang dipakai terlebih dahulu diayak lewat lubang sebesar 10 mm.
Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia yang dapat merusak pondasi, asam alkali, atau
bahan organic.

11.2. Pasangan Batu Merah


b. Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan - bahan, alat - alat dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk
meyelesaikan semua pekerjaan seperti yang di syaratkan dalam gambar rencana dan spesifikasai ini, sehingga diperoleh
hasil mutu pekerjaan yang baik.

c. Meliputi pekerjaan dinding bangunan tebal ½ batu harus harus menghasilkan dinding setebal 15 cm setelah diplester (
lengkap acian ) pada kedua belah sisinya dan pasangan harus cermat, rapi dan benar - benar tegak lurus terhadap lantai
serta merupakan bidang rata.

d. Bahan yang dipakai adalah :


Bata merah yang dipasang bermutu baik, ex local yang disetujui direksi / konsultan, pembakaran sempurna bebas
dari cacat dan retak, minimum belah menjadi 2 bagian.
Produk bata merah local adalah memenuhi persyratan PUBBI - 1970. Dalam hal bata merah sulit didapat, pemborong
dengan ijin tertulis dari direksi dapat mempergunakan bahan bangunan alternative pengganti bata yaitu dinding
bataco.
Semen abu - abu digunakan harus dari satu merk produk, tipe 1 dan memenuhi persyaratan SNI yang berlaku.
Pasir aduk harus memenuhi persyaratan SNI yang berlaku .
Air adukan pasangan harus air yang bersih tidak mengandung lumpur /minyak/asam basa serta memenuhi
persyaratan / SNI yang berlaku.
Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas dari lumpur tanah liat, kotoran organic dan bahan yang dapat merusak
pasangan.
Semen yang dipakai harus memenuhi persyaratan N.I.S. type 1 menurut ASTM dan memenuhi S-400 Standart
Portland Cement ( semen gresik ).

e. Adukan / campuran:
Adukan trasram 1 pc : 3 ps dilaksanakan untuk :
Semua pasangan bata setinggi 50 cm untuk dinding penahan Pasangan Paving.
Pasangan bata sisi kedua saluran dan bata sebagai pondasi serta tempat - tempat lainnya yang diperlukan seperti
pasangan dinding.
Plesteran dinding yang masuk kedalam tanah seluruhnya pasangan trasram, plint plesteran, afwerking permukaan
beton dan seluruh pasangan bata 1 pc : 3 ps tersebut diatas.

f. Adukan dilaksanakan untuk pasangan dinding 1 pc : 6 ps dan plesteran 1 pc : 6 ps yang tidak trasram seperti tercantum
diatas.

g. Pelaksanaan pekerjaan :
Pekerjaan pasangan dinding batas harus terkontrol waterpas baik arah vertical maupun horizontal.

Page 5
Pelaksanan pasangan dinding bata tidak boleh melebihi ketinggian 1 meter setiap hari.
Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton harus diisi penguat stek - stek besi
beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan
bagian yang tertanam dalam pasangan bata 50 cm, kecuali bila atau dan lain hal ditentukan lain oleh direksi /
pengawas.
Pasangan bata trasraam bawah permukaan tanah / lantai harus diisi dengan adukan 1 pc : 3 pasir
Pasangan batu bata dapat diterima / diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal dinding seluas 9 m2 tidak
lebih dari 0,5 cm ( sebelum diaci / diplester ). adapun toleransi terhadap as dinding yang diijinkan maksimal 1 cm (
sebelum diaci ).

12. PEKERJAAN PLESTERAN, ACIAN DAN BENANGAN


12.1. Lingkup Pekerjaan
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja bahan, bahan peralatan dan alat - alat bantu lainnya yang diperlukan dalam
pekerjaan ini hingga tercapai hasil pekerjaan yang bermutu baik dan sempurna.
Lingkup pekerjaan ini meliputi seluruh plesteran dinding batu bata / batu merah bagian dalam dan luar serta seluruh bagian
bangunan serta seluruh detail yang ditunjukkan dalam gambar serta sesuai dengan petunjuk Direksi / Pengawas.

12.2. Persyaratan Bahan


Semen abu - abu yang digunakan harus dari satu produk tipe I yang disetujui Direksi / Pengawas serta memenuhi
persyaratan / SNI yang berlaku.
Pasir harus memenuhi persyaratan / SNI yang berlaku.
Air harus memenuhi persyaratan / SNI yang berlaku.
Campuran ( agregat ) untuk plester harus dipilih yang benar - benar bersih dan bebas dari segala kotoran dan melalui
ayakan Ø 1,6 – 2,0 mm.

12.3. Syarat - Syarat Pelaksanaan


Seluruh plesteran dinding batu bata dengan adukan campuran 1 PC : 6 Ps, kecuali pada dinding trasram / rapat air.
Pasir yang digunakan harus di ayak terlebih dahulu dengan mata ayakan seperti yang dipersyaratkan.
Material lain yang tidak terdapat dalam persyaratan diatas tetap di butuhkan untuk penyelesaian / penggantian pekerjaan
dalam bagian ini harus bermutu baik dan dari jenisnya dan disetujui Direksi / Konsultan pengawas.
Semen protland yang dikirim ke site harus dalam keadaan tertutup atau dalam kantong yang masih disegel dan berlabel
pabriknya, tertera tipenya, dalam keadaan utuh dan tidak ada cacat.
Semen harus disimpan ditempat yang kering, berventilasi baik terlindung, bersih. Tempat penyimpanan bahan harus cukup
menampung kebutuhan bahan, dilindungi sesuai dengan jenisnya seperti yang disyaratkan.
Semua bahan sebelum digunakan harus ditunjukkan kepada Direksi / Pengawas untuk mendapatkan persetujuan, lengkap
dengan ketentuan / persyaratan dari pabrik yang bersangkutan. Material yang tidak disetujui harus diganti dengan material
lain yang mutunya sesuai dengan persyaratan tanpa biaya tambahan.
Sebelum memulai pekerjaan kontraktor diharuskan memeriksa site yang telah di siapkan apakah sudah memenuhi
persyaratan untuk dimulainya pekerjaan.
Bila ada kelainan dalam hal apapun antara gambar, spesifikasi dan lainnya kontraktor harus segera melaporkan kepada
Direksi / Konsultan Pengawas. Kontraktor tidak diperkenankan melakukan pekerjaan ditempat tersebut sebelum kelainan /
perbedaan diselesaikan.

12.4. Pekerjaan Plesteran, Acian dan Benangan


Dinding yang akan diplester harus bersih dari kotoran dan disiram dengan air, sebelumnya harus dibuatkan kepala
plesteran dengan tebal sama dengan ketebalan plesteran yang direncanakan (1,5 cm) sesuai dengan gambar rencana/
detail atau sesuai dengan yang adan dan selalu mengikuti petunjuk pengawas lapangan
Tebal plesteran 1,5 cm dengan hasil ketebalan dinding finish 15 cm atau sesuai yang ditunjukan dalam detail gambar.
Ketebalan plesteran yang melebihi 2 cm harus di beri kawat ayam untuk membantu dan memperkuat daya lekat plesteran,
pada bgian pekerjaan yang diijinkan Direksi / Pengawas.
Plesteran halus ( acian ) digunakan campuran PC dan air sampai mendapatkan campuran yang homogeny, acian
dikerjakan pada seluruh permukaan plesteran adukan 1 pc : 6 ps dan plesteran semen trasram ( 1 pc : 3 ps ), sesudah
plesteran berumur 8 hari ( kering betul ).
Kontraktor wajib memperbaiki / mengulangi / mengganti bila ada kerusakan yang terjadi selama masa pelaksanaan ( dan
masa garansi ), atau biaya kontraktor selama kerusakan bukan disebabkan oleh tindakan pemilik / pemakai.
Pertemuan plesteran dengan jenis pekerjaan lain sudut siku dinding dan lain sebagainya, merupakan pekerjaan benangan.
Pekerjaan benangan permukaan harus benar – benar sudut harus rata, siku dan tajam pada sudutnya.

13. PEKERJAAN KONSTRUKSI BETON


13.1. Beton Cor di tempat
Lingkup pekerjaan
Bagian ini meliputi pengadaan bahan - bahan, peralatan, tenaga kerja dan jasa lain sehubungan dengan pekerjaan beton
biasa, beton bertulang, pondasi dan lain - lain sesuai dengan gambar persyaratan teknis ini.
Bahan - bahan
Dapat dibuat setempat dalam site dengan syarat :
Semen, agregat dan pasir diukur menurut beratnya.

13.2. Semen Portland


Semen Portland yang dipakai untuk pekerjaan harus diperoleh dari pabrik yang disetujui oleh direksi.

13.3. Agregat beton ( batu )

Page 6
Semua agregat beton harus diperoleh dari tempat asal yang disetujui oleh direksi. Bahan tersebut harus harus tidak
mengandung tanah lempung, kapur, tanah gemuk, tanah liat, batu lunak atau pecahan batu, tumbuh - tumbuhan dan benda -
benda organic serta campuran lainnya. Batu - batu ini harus padat, keras dan tidak keropos. Batu tersebut adalah batu pecah
yang dihasilkan dari pecah mesin dan mempunyai ukuran / gradasi yang standart dengan PBI dan yang disetujui oleh direksi /
pengawas.

13.4. Air
Air untuk mencampur beton dan luluh harus disetujui oleh direksi.
Air tersebut harus bersih dan tidak mengandung lempung, minyak, garam, gula dan bahan tumbuh - tumbuhan atau bahan
organic non organic dalam dalam larutan dengan jumlah tertentu, sehingga mungkin dapat merusak daya tahan beton.

13.5. Baja tulang


Baja tulang harus terdiri atas batangan - batangan bulat yang berdiameter tertulis dalam gambar dan harus memenuhi
persyaratan standrt beton Indonesia N 1.2. PBI tahun 1971.
Baja tersebut harus memenuhi tegang tarik ijin 1400 kg/cm2, suatu penampang lintang untuk sesuatu batangan yang akan
dikirim harus mempunyai bentuk yang yang tepat dan batangan tersebut berdiameter seperti yang telah ditentukan. batangan
tersebut harus tidak berkarat, tidak mengandung kotoran minyak dan tidak cacat.

13.6. Adukan beton dibuat dengan adukan mesin.


13.7. Kecepatan mengaduk, jumlah adukan beton harus sesuai dengan rekomendasi pembuat mesin tersebut.
13.8. Mesin pengaduk yang tidak dipakai lebih dari 30 menit harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum dipakai.

13.9. Yang digunakan beton ini adalah Beton Mutu f'c =19.3 Mpa ( K225 ), slump ( 12 ± 2 ) cm, w/c=0.58.
Pelaksanaan pekerjaan
Pengecoran beton
13.1.1 Sebelum pelaksanaan pengecoran beton Khususnya untuk Lubang Galian Strouse, Lubang galian tidak boleh
digenangi air, apabila di dalam lubang tersebut ada air, maka air yang ada dalam Galian tersebut di kuras terlebih
dahulu.
13.1.2 Memberitahukan direksi selambat lambatnya 24 jam sebelum pengecoran dilaksanakan.
13.1.3 Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada semen dan pada agregat telah lebih dari 1
jam.
13.1.4 Beton harus di cor sedemikian rupa agar terhindar dari pemisahan materal dan perubahan letak tulangan.
13.1.5 Alat penuang seperti talang, pipa chute dan sebagiannya harus selalu bersih dan bebas dari lapisan beton yang
mengeras.
13.1.6 Adukan beton tidak boleh dijatuhkan bebas lebih dari 2 meter.
13.1.7 Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah mengeras dalam batas dimana akan terjadi plastis
karena getaran.
13.1.8 Bila pengecoran harus berhenti sementara dan beton sudah menjadi keras dan tidak beruah bentuk harus
dibersihkan dari lapisan air semen dan partikel yang lepas sampai suatu kedalaman yang cukup hingga tercapai
beton yang padat.

Pemadatan Beton
13.1.9 Kontraktor harus bertanggung jawab untuk menyediakan peralatan untuk mengangkut dan membuang beton
dengan kekentalan secukupnya agar didapat beton padat tanpa penggetaran secara berlebihan.
13.1.10 Pelaksanaan penuangan dan penggetaran beton adalah sangat penting. Beton digetarkan dengan vibrator
secukupnya dan dijaga agar tidak berlebihan.
13.1.11 Pada daerah besi yang padat harus digetarkan dengan penggetar berfrekuensi tinggi agar menjamin pengisian
beton dan pemadatan yang baik.

14. PEKERJAAN BESI


LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan yang dimaksud meliputi :
Pagar Besi Hollow
Pintu Pagar Besi Hollow
Rangka besi hollow tempat papan nama
Pekerjaan logam lainnya seperti tercantum dalam Gambar Kerja.

PERSYARATAN BAHAN.
a. Semua bahan / material logam yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan baik, lurus, rata permukaan, bebas
karat, bebas cacat akibat benturan ataupun cacat dari pabrik dan bebas dari noda - noda lainnya yang dapat mengganggu kualitas
maupun penampilan / appearance, serta keluaran dari pabrik yang disetujui Konsultan Pengawas.Mutu dan kualitas sesuai dengan
persyaratan pemakaian bahan bangunan yang berlaku.
b. Bahan yang digunakan adalah Besi Hollow Galvanis, jenis, ukuran, warna, sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja.
c. Kontraktor harus sudah siap dengan semua pengikat / penyambung /pengaku seperti angker, klem, baut, ramset, dynabolt, baja
strip dansebagainya. Semua bentuk dan ukuran sesuai dengan Gambar Kerja dan atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
Bahan produk jadi seperti baut, ramset, dynabolt adalah produk HILTI. Bahan - bahan pelengkap seperti baut, sekrup, dynabolt,
ramset, pengait dan logam fitting lainnya yang berhubungan dengan udara luar harus dibuat dari besi yang digalvanisasi.
d. Elektroda las yang digunakan harus memenuhi persyaratan Normalisasi Indonesia, dan sebelum digunakan harus mendapatkan
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas. Bahan disimpan di tempat terlindung yang menjamin komposisi dan sifat
karakteristik lainnya dari elektroda las tersebut tidak berubah. Bahan las yang digunakan dari kelas E 6012 AWS atau setara dan
harus dijaga agar selalu dalam keadaan baik dan kering.

Page 7
PERSYARATAN TEKNIS.
e. Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab atas semua ukuran yang tercantum dalam Gambar Kerja. Pada
prinsipnya, ukuran pada Gambar Kerja adalah ukuran jadi / finish. Harus diperhatikan pula sambungan / hubungan dengan
material lain harus sesuai dengan Gambar Kerja.
f. Sebelum pelaksanaan dan pemasangan, Kontraktor harus melakukan pengukuran yang cermat di tempat kerja guna mendapatkan
ukuran yang tepat.
g. Bahan / material berbentuk unit yang akan dipasang harus diberi tanda agar tidak terjadi kesalahan pemasangan.
h. Pekerjaan harus bertaraf kelas satu, terutama untuk permukaan logam yang diperlihatkan (exposed) harus benar - benar rapi dan
halus.
i. Pemotongan logam harus dengan mesin pemotong mekanik ( Mechanical Cutting Machine ) kecuali ditunjukkan lain dalam
Gambar Kerja. Pemotongan dengan pembakaran memakai mesin pembakar standar.
j. Semua bagian yang dilubangi sesuai dengan Gambar Kerja dan sudah dibersihkan dari karat, harus diperiksa dan berada dalam
keadaan tidak cacat sebelum pemasangan.
k. Semua pengelasan menerus dengan las busur listrik.
l. Tambatan, angker, stek, dynabolt dan ramset untuk beton dan pasangan batu bata dimana diperlukan harus digunakan walaupun
tidak ditunjukkan dalam gambar, sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.

PERSYARATAN PELAKSANAAN.
Semua pekerjaan baut / bolt harus memenuhi syarat AISC Specification for Structural Joint Bolt. Semua pekerjaan las harus mengikuti
American Welding Society for Arc Welding inBuilding Construction Section. Kontraktor bertanggung jawab terhadap keamanan,
kerusakan barang sampai ketempat tujuan. Segala kerusakan dan atau kehilangan adalah tanggung jawab Kontraktor.

a. Besi Hollow Galvanis.


Penempatan plat harus rapi dan semua lubang baut harus terletak tepat pada jarak masing-masing baut. Pemasangan besi tidak
boleh bergeser lebih dari 2 mm. dari asnya. Angker, stek ataupun elemen vertikal lainnya harus tegak lurus terhadap permukaan
bidang tempatnya tertanam. Semua bagian pekerjaan yang berbentuk unit harus dirakit (assembling)sebelum
pemasangan.Kontraktor harus mengajukan contoh model ( mock-up ) yang akan dipasang kepada Konsultan Pengawas untuk
mendapatkan persetujuan. Sebaiknya semua pekerjaan ini difabrikasi di workshop. Kontraktor bertanggung jawab atas semua
kesalahan detail, fabrikasi maupun ketidak - tepatan penyetelan / pemasangan.Kekurang-tepatan pemasangan karena kesalahan
fabrikasi harus dibetulkan,diperbaiki dan atau diganti dengan yang baru, dan semua ini atas biaya Kontraktor serta tidak dapat di-
klaim sebagai pekerjaan tambah.Semua permukaan logam, terutama yang melekat dengan bahan / material lain sebelum
pemasangan harus sudah diberi lapisan pelindung atau cat dasar.

b. Pengelasan.
Pengelasan harus dilakukan dengan hati-hati atau cermat. Logam yang akan dilas harus bebas dari retak dan cacat lain yang
dapat mengurangi kekuatan sambungan, dan permukaannya harus halus. Juga permukaan yang dilas harus sama, rata dan
kelihatan teratur.Pekerjaan las sedapat mungkin dilakukan di workshop dan atau dalam ruangan yang beratap, bebas dari angin
dan dalam keadaan kering. Benda pekerjaan ditempatkan sedemikian rupa sehingga pekerjaan las dapat dilakukan dengan baik
dan teliti.

c. Las Perapat / Pengendap.


Dalam setiap posisi dimana dua bagian ( dari satu benda ) saling berdekatan, harus dilaksanakan las perapat / pengendap guna
mencegah masuknya lengas. Terlepas apakah detailnya diberikan atau tidak dalam Gambar Kerja, apakah benda / bahan tersebut
terkena cuaca luar atau tidak, dan Kontraktor tidak dapat meng - klaim pekerjaan ini sebagai pekerjaan tambah.

d. Macam dan Ukuran Las.


Macam las yang dipakai adalah las lumer ( las dengan busur listrik ).Ukuran las harus sesuai dengan Gambar Kerja dan atau tebal
las untukkonstruksi minimum ½ V t 2, dimana t adalah tebal bahan terkecil.
Panjang las minimum : 8 kali tebal bahan atau 40 mm.
Panjang las maksimum : 40 kali tebal bahan.
Kekuatan dari bahan las yang dipakai minimum sama dengan kekuatan baja yang dipakai.

e. Pengelasan permukaan yang ditampakan (exposed).


Sebelum pengelasan, permukaan dari daerah yang akan dilas harus bersihdan bebas dari kotoran, noda, cat, minyak dan
karat.Pengelasan harus rapi tanpa menimbulkan kerusakan dan cacat pada bahanyang dilas. Pengakhiran dari cairan elektroda
harus rata. Setelah pengelasan, sisa-sisa / kerak las harus dibersihkan dengan baik.Pemberhentian pengelasan harus pada
tempat yang ditentukan dalamGambar Kerja dan atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas dan harus dijamin tidak akan berputar
atau membengkok.

f. Perbaikan Las.
Bila pekerjaan las ternyata memerlukan perbaikan, maka hal ini harusdilakukan Kontraktor sebagaimana diperintahkan Konsultan
Pengawas.Las yang cacat harus dipotong dan dilas kembali. Biaya pekerjaan ini ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat di-
klaim sebagai pekerjaan tambah. Pekerjaan las harus dilakukan oleh orang yang ahli (mempunyai sertifikat) dan harus memenuhi
ketentuan yang ditetapkan dalam spesifikasi dan Gambar Kerja.

g. Mur dan Baut.


Baut yang dipergunakan harus mempunyai ukuran yang sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja.Pemasangan mur
dan baut harus benar - benar kokoh serta mempunyai kekokohan yang merata antara satu dengan lainnya.

h. Memotong dan menyelesaikan pinggiran bekas irisan.

Page 8
Bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih. Sama sekali tidak diperkenankan ada bekas jalur dan lain
sebagainya.Bila bekas pemotongan / pembakaran dengan mesin menghasilkan pinggiran bekas irisan, maka bagian tersebut
harus dibuang sekurang-kurangnyaselebar 2,5 mm. Kecuali kalau keadaannya sebelum dibuang setebal 2,5 mmsudah tidak
tampak lagi jalur-jalur tersebut di atas.

i. Meluruskan, mendatarkan dan melengkungkan.


Melengkungkan dalam keadaan dingin hanya boleh dilakukan pada bagiannon struktural.
Untuk melengkungkan harus digunakan gilingan lengkung.Melengkungkan plat dalam keadaan dingin menurut suatu jari-jari
tidakboleh lebih kecil dari 3 (tiga) kali tebal plat. Hal ini berlaku pula untukbatang-batang di bidang plat badannya. Melengkungkan
batang menurut jari-jari yang kecil harus dilakukan dalam keadaan panas segera setelah bahan yang dipanaskan tersebut
menjadimerah tua.Tidak diperkenankan melengkungkan dan memukul dengan martil bilamana bahan tersebut tidak dalam kondisi
menyala merah tua lagi.

j. Menembus, mengebor dan meluaskan lubang.


Semua lubang harus dibor.Pada keadaan akhir, diameter lubang untuk baut dan sebuah baut yang tepat boleh berbeda masing-
masing 1 mm. dari diameter batang baut tersebut.Untuk lubang pada bagian konstruksi yang disambung dan yang harus dijadikan
satu dengan alat / komponen penyambung, harus dibor sekaligus sampai diameter sepenuhnya.Apabila ternyata tidak sesuai,
maka lubang tersebut harus diubah dengan dibor atau diluaskan, dan penyimpangannya tidak melebihi 0,5 mm.Semua lubang
harus bulat sempurna, berdiri siku pada bidang dan bagiankonstruksi yang akan disambung.Semua lubang harus dibersihkan
sebelum pemasangan. Pembersihan tersebut tidak diperkenankan memakai besi penggaruk.
Pada beton bertulang, beton tumbuk dan adukan pasangan bata, semuacelah yang terjadi antara lubang dan bagian logam yang
tertanam didalamnya harus diisi dengan adukan isi kering (grouting) hingga padattanpa ada rongga dan rata permukaan.Setiap
bagian dari pekerjaan ini yang buruk, tidak memenuhi persyaratan seperti yang tertulis dalam Buku ini maupun tidak sesuai
dengan Gambar Kerja,Ketidak-cocokan, kesalahan maupun kekurangan lain akibat Kontraktor lalai, tidak teliti dalam Gambar
Pelengkap dan atau perbaikan finish yang tidak memuaskan akan ditolak dan harus diganti hingga disetujui Konsultan Pengawas.
Perbaikan, perubahan dan penggantian harus dilaksanakan atas biaya Kontraktor dan tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan
tambah.Perubahan bahan / detail karena alasan tertentu harus diajukan kepada Konsultan Pengawas untuk mendapatkan
persetujuan secara tertulis.
Semua pekerjaan yang disetujui dapat dilaksanakan tanpa ada biaya tambahan yang mempengaruhi kontrak, kecuali untuk
perubahan yang mengakibatkan pekerjaan kurang akan diperhitungkan sebagai pekerjaan kurang. Semua pekerjaan yang telah
dikerjakan atau telah terpasang harus segera dilindungi terhadap pengaruh cuaca dengan cara yang memenuhi syarat.

15. PEKERJAAN PELAPIS DINDING

LINGKUP PEKERJAAN.
a. Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan finishing dinding diluar bangunan mulai dari pengadaan bahan, pemasangan sampai
finishing.
b. Pelaksanaan pekerjaan ini harus memenuhi syarat dan ketentuan - ketentuan yang tertera dalam PUBB 70 NI-3 dan NI-10.

PERSYARATAN BAHAN :
a. Pekerjaan lapisan dinding yaitu untuk Granit 60 x 60 cm yang dipakai kwalitas A ( KW I ) atau sesuai Petunjuk Direksi / Pengawas /
Penanggung Jawab Kegiatan / User.
b. Untuk Granit 60 x 60 cm ditentukan produksi atau dari pabrik lain yang setara dan contoh sebelumnya harus disetujui terlebih
dahulu oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
c. Setelah dipasang warna tiap Granit harus sama dan merata, bila ternyata terdapat perbedaan warna kontraktor harus
membongkar dan menggantinya kecuali diminta ada pengaturan pola dan warna khusus.
d. Keramik dipasang dengan adukan 1 Pc:3 Ps selama pemasangan semua Granit harus dilindungi dan tidak boleh dikotori.
e. Pasangan ini harus dilaksanakan dengan rata dan dikerjakan oleh tukang yang cakap dan mampu, pemotongan harus dilakukan
dengan pisau khusus dan pada pertemuan sudut harus dibuat dengan sambungan verstek dan campuran apesi adukan yang
dipakai 1 Pc : 3Ps.

16. PEKERJAAN PAVING STONE


16.1. LINGKUP PEKERJAAN
Pekerjaan Paving ini menggunakan Paving K 300 Tebal 6 cm.
Pekerjaan ini mencakup penyediaan bahan dan pemasangan berbagai jenis, Paving Block pada tempat - tempat seperti
ditunjukkan dalam Gambar Kerja, serta Spesifikasi Teknis ini atau sesuai Petunjuk Direksi / Pengawas Lapangan.
`
16.2. STANDAR/ RUJUKAN
a. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia (PUBI-1982).
b. Spesifikasi Bahan Bangunan Bagian A (SK SNI S-04-1989-F).
c. Standar Industri Indonesia (SII)/ Standar Nasional Indonesia (SNI).
d. Spesifikasi Teknis – Adukan dan plesteran.

16.3. PROSEDUR UMUM


a. Contoh Bahan dan Data Teknis
Contoh bahan dan data teknis / brosur bahan yang akan digunakan harus diserahkan terlebih dahulu kepada Pengawas
Lapangan untuk disetujui sebelum dikirim ke lokasi proyek. Contoh bahan Paving Block harus diserahkan sebanyak 3
(tiga) buah dengan 4 (empat) gradasi warna untuk setiap bahan.
Biaya pengadaan contoh bahan menjadi tanggung jawab kontraktor.

b. Pengiriman dan Penyimpanan


Pengiriman Paving Block ke lokasi proyek harus dalam label / merek dagang yang utuh dan jelas.

Page 9
Kontraktor wajib menyediakan cadangan sebanyak 2,5% dari keseluruhan bahan terpasang untuk diserahkan kepada
Pemilik Proyek.

16.4. BAHAN-BAHAN
a. Umum.
Paving Block harus dari kualitas yang baik dan dari merek yang dikenal. Paving Block yang tidak rata permukaan dan
warnanya, sisinya tidak lurus, sudut - sudutnya tidak siku, retak atau cacat - cacat yang lainnya, tidak boleh dipasang.
b. Tipe dan warna masing-masing Paving Block harus sesuai Skema yang ditentukan kemudian, berasal dari merek yang
setara yang disetujui oleh Pengawas Lapangan.

16.5. PEKERJAAN PAVING BLOCK


A. Toleransi Dimensi
1. Perbedaan ukuran paving rata – rata tidak lebih dari 2 mm setiap paving.
2. Kerataan permukaan masing – masing paving tidak lebih dari 0,3 mm.
3. Kemiringan permukaan untuk keperluan drainage dibuat rata – rata max. 2 % kearah pembuangan kecuali pada
tikungan menyesuaikan gambar.
4. Alur paving sesuai standar pabrik.
5. Ketebalan rata – rata minimal 6 cm.
6. Paving yang tidak memenuhi standar toleransi tidak diterima (ditolak).
7. Ukuran paving menyesuaikan dengan gambar rencana.

B. Persyaratan Pasir
1. Pasir Perata ( Bedding Sand )
Berfungsi sebagai lapis perata ( platform ) yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan Paving block memposisikan
diri terutama dalam proses penguncian ( interlocking ).
Syarat Gradasi Pasir perata seperti ditunjukkan dalam Tabel
2. Pasir Pengisi ( Joint Filling Sand )
Pasir pengisi ini diisikan pada celah – celah diantara Paving block dengan fungsi utama memberikan kondisi kelulusan
air, menghindarkan bersinggungannya .
Syarat Gradasi Pasir Pengisi seperti ditunjukkan dalam Tabel

C. Pola dan Pemasangan Paving Blok


1. Lapisan Sub grade
Subgrade atau lapisan tanah paling dasar harus diratakan terlebih dahulu, sehingga mempunyai profil dengan
kemiringan sama dengan yang kita perlukan untuk kemiringan Drainage ( Water run off ) yaitu minimal 1,5 %.
Subgrade atau lapisan tanah dasar tersebut harus kita padatkan dengan kepadatan minimal 95 % MDD ( Modified
Max Dry Density ) sebelum pekerjaan subbase dilaksanakan sesuai dengan spesifikasi teknis yang kita butuhkan. Ini
sangat penting untuk kekuatan landasan area paving nantinya.

2. Lapisan Sub base


Pekerjaan lapisan subbase harus disesuaikan dengan gambar dan spesifikasi teknis yang di butuhkan. Profil lapisan
permukaan dari sub base juga harus mempunyai minimal kemiringan 2 %, dua arah melintang kekiri dan kekanan.
Kemiringan ini sangat penting untuk jangka panjang kestabilan paving .

3. Perlengkapan peralatan kerja.


Peralatan yang kita butuhkan harus sudah disiapkan sebelum pemasangan paving dimulai. Adapun alat-alat yang kita
butuhkan adalah sebagai berikut:
a. Mesin Plat Compactor dengan luas permukaan plat antara 0,35 s/d 0,50 m2 dan mempunyai gaya sentrifugal
sebesar 16 s/d 20 kN dengan frekwensi getaran berkisar 75 s/d 00 Hz.
b. Benang sepat
c. Lori / gerobak angkut.

4. Persyaratan dan tata cara pemasangan paving


a. Abu batu / pasir alas seperti yang dipersyaratkan segera digelar diatas lapisan base. Kemudian diratakan dengan
jidar kayu sehingga mencapai kerataan yang seragam dan harus mengikuti kemiringan yang sudah dibentuk
sebelumnya pada lapisan base.
b. Penggelaran abu batu / pasir alas tidak melebihi jarak 1 meter didepan paving yang terpasang dengan tebal
urugan pasir 8 cm
c. Pemasangan paving harus kita mulai dari satu titik / garis ( starting point ) diatas lapisan abu batu / pasir alas (
laying course ).
d. Tentukan kemiringan dengan menggunakan benang yang kita tarik tegang dan kita arahkan melintang sebagai
pedoman garis A dan memanjang sebagai garis B, kemudian kita buat pasangan kepala masing - masing diujung
benang tersebut.
e. Pemasangaan paving harus segera kita lakukan setelah penggelaran abu batu / pasir alas. Hindari terjadinya
kontak langsung antar block dengan membuat jarak celah / naat dengaan spasi 2-3 mm untuk pengisian joint
filler.
f. Memasang paving harus maju, dengan posisi si pekerja diatas block yang sudah terpasang.
g. Apabila tidak disebutkan dalam spesifikasi teknis, maka profil melintang permukaan paving minimal mencapai 2
% dan maksimal 4 % denga toleransi cross fall 10 mm untuk setiap jarak 3 meter dan 20 mm utnuk jarak 10
meter garis lurus. Pembedaan maksimum kerataaan antaar block tidak boleh melebihi 3 mm.
h. Pengisian joint filler harus segera kita lakukan setelah pamasangan paving dan seera dilanjutkan dengan
pemadatan paving.
i. Pemadatan paving dilakukan dengan menggunakan alat plat compactor yang mempunyai plat area 0,35 s/d 0,50
m2 dengan gaya sentrifugal sebesar 16 s/d 20 kN dan getaran dengan frekwensi 75 s/d 100 MHz. Pemadatan

Page 10
hendaknya dilakukan secara simultan bersamaan dengan pemasangan paving dengan minimal akhir pemadatan
meter dibelakang akhir pasangan. Jangan meninggalkan pasangan paving tanpa adanya pemadatan, karena hal
tersebut dapat memudahkan terjadinya deformasi dan pergeseran garis joint akibat adanya sesuatu yang
melintas melewati pasangan paving tersebut.Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran yang
pertama ditujukan untuk memadatkan abu batu/pasir alas dengan penurunan 5 - 15 mm ( tergantung abu
batu/pasir yang dipakai). Pemadatan putaran kedua, disertai dengan menyapu abu batu/pasir pengisi celah/naat
block, dan masing-masing putaran dilakukan paling sedikit 2 lintasan.
j. Pengecatan paving untuk marka parkir sepeda motor menggunakan cat Tennokote (exterior). Pengecatan marka
dilakukan sesuai dengan tata cara yang lazim.

5. Hasil akhir
a. Bidang pasang paving rata atau tidak bergelombang, padat , tidak cacat, ( pecah / patah terbagi ).
b. Alur –alur harus lurus dengan ukuran yang sama.
c. Siar terisi penuh dengan pasir halus / mortar.
d. Air mengalir lancar kesaluran drainage jalan dengan kemiringan maximal 2 %.
e. Permukaan paving harus bersih dari bekas – bekas semen dan kotoran lainnya.

17. PEKERJAAN PENGECATAN


17.1 LINGKUP PEKERJAAN.
Pekerjaan yang dimaksud meliputi ;
Pekerjaan pengecatan permukaan dinding pasangan batu bata dan beton ,
Pekerjaan pengecatan permukaan logam seperti tercantum dalam Gambar Kerja.
a. Pekerjaan Pengecatan Permukaan Dinding Pasangan Batu Bata dan Beton
Semua permukaan dinding pasangan batu bata dan permukaan beton yang tampak (exposed) seperti tercantum
dalam Gambar Kerja.
b. Pekerjaan Pengecatan Logam

Semua pekerjaan logam yang terpasang seperti tercantum dalam Gambar Kerja dengan ketentuan sebagai berikut :
Semua bagian / permukaan yang tampak (exposed) dicat sampai dengancat finish.
Semua bagian / permukaan yang tidak ditampakkan (un-exposed) dicathanya sampai dengan cat dasar.

17.2 PERSYARATAN BAHAN.


a. Cat Tembok Exterior.
Bahan dari jenis acrylic emulsion kualitas baik, tahan terhadap udara dangaram. Tipe exterior matt emulsion.Produk
Dulux, ICI atau setara.
b. Lapisan Primer.
Bahan dari kualitas utama, produk Dulux, ICI Atau setara.
c. Kontraktor harus menyiapkan contoh pengecatan tiap warna dan jenis cat pada bidang - bidang transparan ukuran 30 x
30 cm. Pada bidang - bidang tersebut harus dicantumkan dengan jelas warna, formula cat, jumlah lapisan dan jenis
lapisan ( dari cat dasar sampai denganlapisan akhir ).
d. Semua bidang contoh tersebut harus disampaikan kepada Konsultan Pengawas. Jika contoh - contoh tersebut telah
disetujui secara tertulis olehPerencana dan Konsultan Pengawas, barulah Kontraktor melanjutkan dengan pembuatan
“mock-up”.
e. Kontraktor harus menyerahkan kepada Konsultan Pengawas, untuk kemudian akan diteruskan ke Pemberi Tugas,
minimal 5 galon tiap warnadan jenis cat yang dipakai.Kaleng - kaleng cat tersebut harus tertutup rapat dan mencantumkan
dengan jelas identitas cat yang ada di dalamnya. Cat ini akan dipakai sebagai cadangan oleh Pemberi Tugas untuk
perawatan.

17.3 PERSYARATAN PELAKSANAAN.


a. Lakukan dengan cara terbaik yang umum dilakukan kecuali apabila dispesifikasikan lain. Tebal minimum dari tiap lapisan
jadi ( finish ) minimum sama dengan syarat yang dispesifikasikan pabrik. Pengecatan harus rata, tidak bertumpuk, tidak
bercucuran atau ada bekas yang menunjukkan tanda - tanda sapuan, roller maupun semprotan.
b. Apabila dari cat yang dipakai ada yang mengandung bahan dasar beracun atau membahayakan kesehatan manusia,
maka Kontraktor harus menyediakan peralatan pelindung, misalnya : masker, sarung tangan dan sebagainya yang harus
dipakai pada waktu pelaksanaan pekerjaan.
c. Tidak diperkenankan melaksanakan pekerjaan ini dalam keadaan cuaca yang lembab atau hujan atau dalam keadaan
angin berdebu bertiup.
d. Peralatan seperti kuas, roller, sikat kawat, kape, pompa udara tekan ( vacuum cleaner ), semprotan dan sebagainya harus
tersedia dari kualitas /mutu terbaik dan jumlahnya cukup untuk pekerjaan ini.
e. Khusus untuk semua cat dasar harus disapukan dengan kuas. Penyemprotan hanya boleh dilakukan bila disetujui
Konsultan Pengawas.
f. Pemakaian ampelas, pencucian dengan air maupun pembersihan dengan kain kering terlebih dahulu harus mendapatkan
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas, terkecuali disyaratkan lain dalam spesifikasi ini.
g. Pelaksanaan pekerjaan ini khususnya pengecatan cat dasar untuk komponen bahan / material logam, harus dilakukan
sebelum komponen tersebut terpasang.
h. Standar Pengerjaan (“Mock-Up”).
Sebelum pengecatan dimulai, Kontraktor harus melakukan pengecatan padasatu bidang untuk tiap warna dan jenis cat
yang diperlukan. Bidang - bidang tersebut akan dijadikan contoh pilihan warna, tekstur, material dan cara pengerjaan.

Page 11
Bidang - bidang yang akan dipakai sebagai “mock-up” ini akan ditentukanoleh Konsultan Pengawas. Jika masing - masing
bidang tersebut telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Perencana, maka bidang - bidang ini akan dipakai sebagai
standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
i. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Konsultan Pengawas harus diulang dandiganti. Kontraktor harus melakukan
pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukkanoleh
Konsultan Pengawas.Biaya untuk hal ini ditanggung Kontraktor, dan tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
j. Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan oleh aplikator yang direkomendasikan oleh pihak pabrik untuk mendapatkan
garansi bahan danpekerjaan dari pabrik.

k. Pekerjaan Pengecatan Permukaan Dinding Pasangan Bata dan Beton


1. Sebelum Pelaksanaan.
Seluruh permukaan harus dibersihkan dari debu, minyak, lemak, kotoranatau noda lain, bekas - bekas cat yang
terkelupas bagi permukaan yangpernah dicat dan dalam kondisi kering.
2. Pelaksanaan Pekerjaan dengan Roller
Pemakaian kuas hanya untuk permukaan dimana tidak mungkin menggunakan roller.
3. Permukaan Exterior.
Lapisan Pertama :
Cat dasar jenis Alkali Penetrating Primer (EASYPRIME).
Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
Ketebalan lapisan 25–40 micron atau daya sebar per liter 13–15 m2.
Tunggu selama minimum 24 jam sebelum pelaksanaan pelapisanberikutnya.
Warna bening ( transparan ).
Lapisan Kedua dan Ketiga :
Cat jenis Exterior Matt Emulsion Paint (EASYSHIELD).
Pelaksanaan pekerjaan dengan roller.
Ketebalan lapisan 25-40 micron atau daya sebar per liter 11-17 m2per lapis.
Tenggang waktu antara pelapisan minimum 12 jam.
Warna ditentukan kemudian.

18. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK


18.1. LINGKUP PEKERJAAN.
a. Umum.
Pengadaan bahan-bahan dan alat-alat sampai ditempat lokasi.
Pemasangan bahan-bahan dan alat-alat tersebut sampai bisa beroperasi dengan sempurna, sampai mendapat
persetujuan Direksi.
Pengujian – pengujian dan perbaikan-perbaikan yang diperlukan selama dalam masa pemeliharaan.
Hasil pengujian dari pemasangan instalasi harus dibuktikan dengan uji keur yang dikeluarkan oleh pihak yang
berwenang.

b. Pemasangan instalasi penerangan, stop kontak.


Pemasangan instalasi penerangan, stop kontak, Panel, type dan ukuran serta cara pemasangan sesuai yang
dinyatakan dalam gambar.
Pemasangan armateur lampu, saklar - saklar dan stop kontak dari macam dan jenis sesuai yang dinyatakan dalam
gambar / RKS.
Pemasangan pekerjaan lain dan nyata - nyata menurut gambar dan RKS harus dipasang.

18.2. BAHAN – BAHAN


a. Persyaratan Umum.
Bahan-bahan yang akan dipasang harus baru dan memenuhi persyaratan - persyaratan bahan berdasarkan PUIL 1987,
syarat-syarat LMK dan peraturan - peraturan setempat atau peraturan Standart Internasional yang berlaku.

b. Bahan dan peralatan untuk sistem distribusi daya listrik.


Panel tegangan rendah serta kelengkapannya.
Sirkuit breaker menggunakan MCB, NFB sekwaliatas Merlin Gerin yang mendapat Sertifikat PLN atau LMK dan Berstandar
SNI.
Panel dilengkapi pilot lamp. yang dilengkapi zekering kecil untuk masing-masing lampu.
Warna Hijau untuk Phase R
Warna Kuning untuk Phase S
Warna Merah untuk Phase T
Kabel - kabel tegangan rendah dengan jenis dan ukuran sesuai yang dinyatakan dalam gambar ( bersertifikat LMK dan
berstandar SNI ) jenis NYY dan NYFGbY , sekwalitas Supreme.
Semua bahan dan peralatan harus baru dan sesuai dengan syarat - syarat yang dimaksud dalam gambar dan RKS dan
terlebih dahulu diajukan contoh - contoh atau brosur – brosur dan shop drawingnya dan mendapat persetujuan Direksi.

c. Kabel untuk instalasi Penerangan dan Stop Kontak.


Kabel - kabel instalasi dari kwalitas produksi dalam negeri.
Bersertifikat LMK ,bertanda pengenal 300 V / 500 V serta berstandar SNI sekwalitas Supreme dan telah disetujui oleh
Direksi.
Jenis dan ukuran sesuai yang dinyatakan dalam gambar.

Page 12
d. Pipa-pipa instalasi dan persilangan.
Pipa kabel yang terpasang minimal diameter 5/8 ” sekwalitas Maspion dan tidak boleh ada sambungan kabel
didalamnya, Apabila tidak cukup dilalui kabel maka harus diperbesar diameternya ( disesuaikan ) dan disekitar kabel
harus ada rongga udara ( tidak pres ).
Bahan Pipa harus kuat ( tidak mudah pecah apabila ditekan ) dan cukup kelenturannya.
Persilangan - persilangan pipa disambung dengan T doos dengan bahan PVC dilengkapi dengan tutupnya.
Sambungan kabel pada persilangan ditutup dengan dop bahan PVC atau isolasi yang terbuat dari bahan PVC.
e. Saklar dan Stop Kontak.
Armateur – armateur saklar dan Stop Kontak sekwalitas Broco.
Doos digunakan tipe inbouw ( tertanam dalam dinding ) dengan bahan PVC yang khusus untuk itu.
f. Titik lampu untuk instalasi penerangan.
Armateur-armateur lampu produksi dalam negeri sekwalitas Saka dan telah mendapat persetujuan Direksi, macam,
jenis dan ukuran – ukuran sesuai yang dinyatakan dalam gambar.
Semua bahan-bahan adalah harus baru dan sesuai dengan syarat - syarat yang dimaksud dalam gambar dan terlebih
dahulu diajukan contoh, brosur dan shop drawingnya sebelum terpasang.
Bahan - bahan yang dipasang harus baru dan sesuai yang dimaksudkan. Contoh bahan, brosur atau gambar kerja
harus diserahkan kepada Direksi, 30 ( tiga puluh ) hari sebelum pemasangan.
Fitting Lampu produksi dalam negeri sekwalitas Broco dan telah mendapat persetujuan Direksi.
Lampu Tembak Sorot LED 24.
Lampu Pilar P05
Lampu untuk Letter Arylic

18.3. SYARAT – SYARAT PELAKSANAAN


Persyaratan Umum
a. Gambar Rencana.
Gambar rencana menunjukkan tata letak secara umum dari peralatan – peralatan yaitu panel-panel, dll. Penyesuaian harus
dilakukan dilapangan, jarak-jarak dan ketinggian ditentukan oleh kondisi dilapangan.
b. Gambar pelaksanaan.
Gambar pelaksanaan yang dibuat oleh Instalatir harus diserahkan kepada Direksi setelah pekerjaan selesai, dan harus sesuai
dengan apa yang dikerjakan dilapangan dengan segala catatannya.
Gambar-gambar untuk pengajuan ke PLN dan gambar-gambar jaringan terpasang, dibuat oleh Kontraktor berdasarkan
gambar rencana. Perubahan atas gambar-gambar rencana harus melalui persetujuan Direksi, setelah ada pengajuan tertulis
dari Kontraktor.
c. Standart dan peraturan pemasangan.
Seluruh pekerjaan harus diselenggarakan mengikuti Standart dalam Peraturan Umum Instalasi Listrik 1987 dan Standart
Internasional yang tidak bertentangan dengan PUIL 1987.

Instalasi Penerangan.
a. Lampu
1. Lampu Tembak Sorot LED 24, Lampu Pilar P05, Lampu untuk Letter Arylic armatuernya harus sesuai dengan yang
dimaksudkan dalam gambar.
2. Kabel-kabel dalam box harus diberikan saluran atau klem-klem tersendiri sehingga tidak menempel pada ballast
atau kapasitor ( kondensator ). Penyambungan kabel harus menggunakan Terminal kabel.
b. Stop kontak.
1. Seluruh stop kontak harus memiliki terminal fasa netral dan pentanahan ( grounding ).
2. Pemasangan stop kontak ditanam di dinding ( inbouw )
3. Tinggi pemasangan stop kontak - 150 cm, dari lantai.
4. Semua stop kontak satu fasa harus mempunyai rating 10A / 16A – 250 V / 380 V.
c. Kabel.
1. Kabel - kabel yang dipergunakan sesuai ukuran, jenis yang dinyatakan dalam gambar.
2. Kabel - kabel instalasi menggunakan warna - warna sesuai PUIL 1987
pasang 720 E.I, yaitu :
Merah fasa R
Kuning fasa S
Hitam fasa T
Biru fasa Netral / nol
Kuning strip hijau untuk pentanahan / arde
3. Pemasangan jaringan kabel didalam beton atau dinding harus dilewatkan dalam pipa dengan pertemuan sambungan
pada T doos yang dapat dibuka.
4. Penanaman pipa dilaksanakan sebelum beton dicor, atau sebelum dinding diplester.
5. Tidak diijinkan adanya sambungan kabel didalam pipa.
6. Pipa yang ditanam pada dinding harus diklem dan kuat selama pelaksanaan pekerjaan plesteran.
7. Pemasangan jaringan kabel diatas plafond dapat dengan cara terbuka ( tanpa melalui pipa )

23.1 Lingkup Pekerjaan


Seperti gambar perencana, pemborong pekerjaan listrik harus melakukan pengadaan dan pemasangan instalasi listrik untuk
siap dipergunakan.

Adapun lingkup pekerjaan ini meluputi:


a. Pembuatan shop drawing sebelum pekerjaan dilaksanakan.
b. Instalasi penerangan, stop kontak termasuk fixture.

Page 13
c. Panel penerangan dan instalasinya.
d. Pekerjaan pengecatan dan perapihan
e. Pengunjian / test / keer dan percobaan.
f. Pembuatan As Built Drawaing dan segala pekerjaan yang termasuk kedalam pekerjaan ini.

23.2 Persyaratan umum.


Pelaksanaan pekerjaan instalasi listrik ini pada dasarnya harus memenuhi persyaratan yang di keluarkan oleh PLN dan
instansi berwenang lainnya ( PUTL 1997, peraturan Menteri PUTL No. 023 dan 024 PRT 1978, PUL, PUPP DPIVB dan
Depnaker).

23.3 Bahan / Material


a. semua barang akan di pasang adalah barang baru dan terlebih dahulu mengajukan contoh untuk disetujui Direksi /
konsultan pengawas.
b. panel penerangan tesebut dari pelat bisa tebal ± 1 mm dicat anti karat dan dilengkapi dengan kunci, panel penerangan
harus di tanahkan ( grounding ).

c. Kabel instalasi listrik


Kabel instalasi penerangan dan stop kontak dipakai jenis : NYA, NYM, dan NYY dengan diameter sesuai gambar.
Penyambungan kabel harus menggunakan terninal box dan harus dipasang inbouw. Untuk memasang instalasi yang
tertanam harus di lengkapi dengan coundit / pipa PVC sesuai keperluan. Demikian juga dengan sambungan listrik antar
bangunan.
Saklar dan stop kontak.

19. PEKERJAAN LAIN - LAIN


a. Selain persyaratan teknis yang tercantum diatas pemborong diwajibkan pula mengadakan pengurusan - pengurusan antara lain:
Pembuatan ijin mendirikan Bangunan ( IMB ) dari Pemerintah Kota Kediri. Bukti pengurusan IMB sudah harus diserahkan
kepada Direksi sebelum pekerjaan dimulai dan Surat IMB juga harus sudah diserahkan kepada Direksi sebelum serah
terima pekerjaan pertama.
Permohonan Ijin dari PDAM jika pada proyek tersebut terdapat pemindahan saluran/pipanisasi air bersih milik PDAM.
Permohonan Ijin dari PLN jika proyek tersebut terdapat jaringan kabel bawah tanah atau pemindahan tiang listrik milik PLN.

b. Sebelum penyerahan pertama, pemborong wajib meniliti semua bagian pekerjaan yang belum sempurna dan harus di perbaiki,
semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus di tata rapih dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari
proyek.
c. Meskipun telah ada pengawas dan unsur - unsur lainya, semua penyimpangan dari kekuatan bestek dan gambar menjadi
tanggungan pelaksana, untuk itu pelaksana harus bertanggung jawab kepada Direksi untuk menyelesaikan pekerjaan sebaik
mungkin.
d. Selama masa pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga
sebelum penyerahan ke II dilaksanakan, pekerjaan benar - benar telah sempurna.
e. Semua pernyataan yang belum tercantum dalam peraturan ini ( RKS ) akan ditentukan kemudian dalam rapat penjelasan
(Aanwijzing ).

20. PEKERJAAN SANITASI


Pekerjaan yang dimaksud adalah :
Draine PVC tipe D Ø 2"
Resapan Air
Semua Instalasi air dipakai pipa Draine PVC tipe D Ø 2" dengan ukuran sesuai gambar.

21. PENUTUP
21.1. Apabila dalam spesifikasi teknik ini tidak disebutkan hal - hal di pasang, dibuat, dilaksanakan dan disediakan, tetapi dalam
Pelaksanaannya hal ini merupakan bagian yang nyata dalam pekerjaan yang harus diselesaikan oleh pelaksana, harus
dianggap sebagai bagian yang telah dimuat dalam Specifikasi Teknis ini, jadi tidak terhitung sebagai pekerja tambah /
meerwork.

21.2. Sebelum pekerjaan, diserahkan pelaksana diharuskan merawat bangunan dan membersihkan serta merapikan kekurangan -
kekurangan yang ada sesuai dengan pertimbangan Direksi / Konsultan Pengawas.

Kediri, 2018
Disusun :
CV. GAMMA ARTIKA ARTIKA

Drs. REKSO AJIONO, ST, MT.


Direktur

Page 14

Anda mungkin juga menyukai