1 2 3 4 5
A. BAHAN ALAM
1. Batu bata merah kelas I Lokal Kelas I
2. Semen PC Gresik
B. BAHAN KAYU
1. Kayu papan Kruing Uk 2 x 20 cm
2. Kayu usuk Kruing Uk 5 x 7 cm
Page 1
SYARAT - SYARAT TEKNIS
2. PEKERJAAN PENDAHULUAN
2.1 Sebelum memulai pelaksananan pekerjaan, pemborong harus mengadakan pemeriksaan / penelitian Terhadap ganbar -
gambar perencanaan, bestek / RKS dan berita acara aanwijzing maupun kondisi lokasi pekerjaan secara seksama, bila ada
yang meragukan atau kurang jelas harus segera menanyakan kepada direksi secara tertulis dan tidak diperkenankan memulai
pekerjaan tersebut sebelum ada penyelesaian atau keputusan dari pihak direksi dan bila hal ini tidak diindahkan oleh
pemborong, maka segala resiko dari kesalahan yang terjadi tanggung jawab pemborong sepenuhnya. Bila ada yang
meragukan atau kurang jelas harus segera menanyakan kepada Konsultan pengawas.
2.2 Uitset, ukur tanah, pasang bowplank dan profil harus baik, betul dan kuat, patok dan papan dibuat kayu tahun bermutu baik.
Besar patok 5/7 cm, pemasangan bowplank harus daftar
2.3 Pembuatan dan pemasangan nama proyek harus dipasang saat pekerjaan dimulai.
2.4 Pembongkaran struktur maupun bagian lainnya yang dianggap perlu ,harus dilakukan dengan hati-hati agar tidak merusak
bagian yang lain, baik gedung sendiri maupun perangkat dan peralatan yang ada di lokasi pekerjaan.
2.5 Baik material bekas yang telah rusak dan sudah tidak akan dipasang lagi, maupun material yang baru ( sebagai pengganti )
yang rusak supaya diletakkan / ditempatkan pada bagian / tempat yang tidak mengganggu proses kegiatan yang sedang
berlangsung.
2.6 Semua material baru yang akan dipasang sebagai pengganti material yang rusak, harus baik atau paling tidak setara dengan
mutu material yang akan diganti tersebut.
2.7 Semua material bekas yang sudah tidak terpakai lagi menjadi milik pengguna hak jasa.
2.8 Semua material yang dianggap masih baik ( memenuhi syarat ), yang akan dipasang lagi harus seijin pihak direksi terlebih
dahulu.
2.9 Kantor ( direksi keet ) harus diadakan saat pekerjaan dimulai.
Untuk pekerjaan - pekerjaan yang belum termasuk dalam standar - standar yang tersebut diatas, maupun standar - standar Nasional
lainnya, maka diberlakukan standar - standar Internasional yang berlaku atas pekerjaan - pekerjaan tersebut atau setidak - tidaknya
berlaku standar - standar Persyaratan Teknis dari Negara - negara asal bahan / pekerjaan yang bersangkutan
Page 2
4. MEREK - MEREK DAGANG
Kecuali ditentukan lain, maka nama - nama atau merek - merek dagang dari bahan yang disebutkan dalam Persyaratan Teknis ini
ditujukan untuk maksud - maksud perbandingan terutama dalam hal mutu, model, bentuk, jenis dan sebagainya setelah mendapat
persetujuan Konsultan Pengawas
Dalam hal dimana disebutkan 3 (tiga) merek dagang atau lebih untuk jenis bahan / pekerjaan yang sama, maka Pemborong
diharuskan untuk dapat menyediakan salah satu dari padanya sesuai dengan persetujuan Konsultan Pengawas
8. PENGUKURAN
Pemborong harus memulai pekerjaan pengukuran dari garis - garis dasar yang telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan
bertanggung jawab penuh atas pengukuran pengukuran yang dibuatnya.
Pemborong harus menyediakan semua bahan, peralatan dan tenaga kerja, termasuk juru - juru ukur (Surveyor) yang dibutuhkan
sehubungan dengan pengukuran untuk setiap bagian pekerjaan yang memerlukannya
9. PERSIAPAN PEKERJAAN
9.1. AIR DAN DAYA
a. Pelaksana harus menyediakan keperluan yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan ini, yaitu :
Air kerja untuk pencampur atau keperluan lainnya yang memenuhi persyaratan sesuai jenis pekerjaan, cukup bersih,
bebas dari segala macam kotoran dan zat - zat seperti minyak, asam, garam, dan sebagainya yang dapat merusak
atau mengurangi kekuatan konstruksi
Air bersih untuk keperluan sehari - hari seperti minum, mandi / buang air dan kebutuhan lain para pekerja. Kualitas air
yang disediakan untuk keperluan tersebut harus cukup terjamin
b. Pelaksana harus menyediakan daya listrik atas tanggungan / biaya sendiri sementara yang dibutuhkan untuk peralatan
dan penerangan serta keperluan lainnya dalam melaksanakan pekerjaan ini. Pemasangan sistem listrik sementara ini
harus memenuhi persyaratan yang berlaku. Pelaksana harus mengatur dan menjaga agar jaringan dan peralatan listrik
tidak membahayakan para pekerja di lapangan
Page 3
b. Bouwplank harus benar - benar datar (waterpas) dan tegak lurus.Pengukuran harus memakai alat ukur yang disetujui
Pengawas Lapangan.
c. Bouwplank harus menunjukkan ketinggian ± 0.00. Letak dan ketinggian permukaan bouwplank harus dijaga dan
dipelihara agar tidak berubah selama pekerjaan berlangsung
B. Ruang lingkup
Pekerjaan ini meliputi penyediaan tenaga kerja, bahan - bahan, alat - alat dan pengangkutan yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan semua pekerjaan tanah seperti yang disyaratkan dalam gambar rencana dan spesifikasi ini.
Meliputi pekerjaan persiapan, penggalian pondasi, penggalian dan penimbunan untuk drainase / saluran, penimbunan
kembali bekas galian, penimbunan dan pemadatan untuk peninggian lantai bangunan sesuai dengan peil yang telah
ditentukan serta urugan dan pemadatan tanah untuk bangunan sesuai dengan ganbar atau petunjuk direksi / pengawas.
Page 4
Dasar galian harus dikerjakan dengan teliti, datar / rata sesuai dengan gambar kerjan dan harus dibersihkan dari segala
macam kotoran.
b. Material batu kali / belah yang keras, bermutu baik dan tidak cacat tidak retak. Batu kapur, batu berpenampang bulat atau
berpori besar dan ter bungkus lumpur tidak diperkenankan dipakai.
Adukan yang digunakan 1 pc : 6 ps sesuai dengan PUUBB. Pemasangan sesuai dengan gambar atas petunjuk
pengawas. Batu harus dipasang saling mengisi masing - masing dengan adukan selapis demi selapis sehingga tidak
ada rongga diantara batu - batu tersebut dalam mencapai masa yang kuat .
Adukan yang dipakai untuk pasangan pondasi adalah 1 pc : 6 ps.
Alas pondasi dari pasir urug yang dipadatkan setebal 10 cm, ditrimbis dan disiram air sampai kepadatan maksimum.
Lantai / aanstamping adalah 20 cm ditrimbis pasir atau batu pecah hingga kokoh.
Pasir pasang harus bersih, tajam dan bebas lumpur tanah liat, kotoran organic dan bahan yang dapat merusak
pondasi, untuk itu pasir yang dipakai terlebih dahulu diayak lewat lubang sebesar 10 mm.
Air yang digunakan harus bersih, tawar dan bebas dari bahan kimia yang dapat merusak pondasi, asam alkali, atau
bahan organic.
c. Meliputi pekerjaan dinding bangunan tebal ½ batu harus harus menghasilkan dinding setebal 15 cm setelah diplester (
lengkap acian ) pada kedua belah sisinya dan pasangan harus cermat, rapi dan benar - benar tegak lurus terhadap lantai
serta merupakan bidang rata.
e. Adukan / campuran:
Adukan trasram 1 pc : 3 ps dilaksanakan untuk :
Semua pasangan bata setinggi 50 cm untuk dinding penahan Pasangan Paving.
Pasangan bata sisi kedua saluran dan bata sebagai pondasi serta tempat - tempat lainnya yang diperlukan seperti
pasangan dinding.
Plesteran dinding yang masuk kedalam tanah seluruhnya pasangan trasram, plint plesteran, afwerking permukaan
beton dan seluruh pasangan bata 1 pc : 3 ps tersebut diatas.
f. Adukan dilaksanakan untuk pasangan dinding 1 pc : 6 ps dan plesteran 1 pc : 6 ps yang tidak trasram seperti tercantum
diatas.
g. Pelaksanaan pekerjaan :
Pekerjaan pasangan dinding batas harus terkontrol waterpas baik arah vertical maupun horizontal.
Page 5
Pelaksanan pasangan dinding bata tidak boleh melebihi ketinggian 1 meter setiap hari.
Bagian pasangan bata yang berhubungan dengan setiap bagian pekerjaan beton harus diisi penguat stek - stek besi
beton diameter 10 mm jarak 75 cm, yang terlebih dahulu ditanam dengan baik pada bagian pekerjaan beton dan
bagian yang tertanam dalam pasangan bata 50 cm, kecuali bila atau dan lain hal ditentukan lain oleh direksi /
pengawas.
Pasangan bata trasraam bawah permukaan tanah / lantai harus diisi dengan adukan 1 pc : 3 pasir
Pasangan batu bata dapat diterima / diserahkan apabila deviasi bidang pada arah diagonal dinding seluas 9 m2 tidak
lebih dari 0,5 cm ( sebelum diaci / diplester ). adapun toleransi terhadap as dinding yang diijinkan maksimal 1 cm (
sebelum diaci ).
Page 6
Semua agregat beton harus diperoleh dari tempat asal yang disetujui oleh direksi. Bahan tersebut harus harus tidak
mengandung tanah lempung, kapur, tanah gemuk, tanah liat, batu lunak atau pecahan batu, tumbuh - tumbuhan dan benda -
benda organic serta campuran lainnya. Batu - batu ini harus padat, keras dan tidak keropos. Batu tersebut adalah batu pecah
yang dihasilkan dari pecah mesin dan mempunyai ukuran / gradasi yang standart dengan PBI dan yang disetujui oleh direksi /
pengawas.
13.4. Air
Air untuk mencampur beton dan luluh harus disetujui oleh direksi.
Air tersebut harus bersih dan tidak mengandung lempung, minyak, garam, gula dan bahan tumbuh - tumbuhan atau bahan
organic non organic dalam dalam larutan dengan jumlah tertentu, sehingga mungkin dapat merusak daya tahan beton.
13.9. Yang digunakan beton ini adalah Beton Mutu f'c =19.3 Mpa ( K225 ), slump ( 12 ± 2 ) cm, w/c=0.58.
Pelaksanaan pekerjaan
Pengecoran beton
13.1.1 Sebelum pelaksanaan pengecoran beton Khususnya untuk Lubang Galian Strouse, Lubang galian tidak boleh
digenangi air, apabila di dalam lubang tersebut ada air, maka air yang ada dalam Galian tersebut di kuras terlebih
dahulu.
13.1.2 Memberitahukan direksi selambat lambatnya 24 jam sebelum pengecoran dilaksanakan.
13.1.3 Adukan beton tidak boleh dituang bila waktu sejak dicampurnya air pada semen dan pada agregat telah lebih dari 1
jam.
13.1.4 Beton harus di cor sedemikian rupa agar terhindar dari pemisahan materal dan perubahan letak tulangan.
13.1.5 Alat penuang seperti talang, pipa chute dan sebagiannya harus selalu bersih dan bebas dari lapisan beton yang
mengeras.
13.1.6 Adukan beton tidak boleh dijatuhkan bebas lebih dari 2 meter.
13.1.7 Penggetaran tidak boleh dilaksanakan pada beton yang telah mengeras dalam batas dimana akan terjadi plastis
karena getaran.
13.1.8 Bila pengecoran harus berhenti sementara dan beton sudah menjadi keras dan tidak beruah bentuk harus
dibersihkan dari lapisan air semen dan partikel yang lepas sampai suatu kedalaman yang cukup hingga tercapai
beton yang padat.
Pemadatan Beton
13.1.9 Kontraktor harus bertanggung jawab untuk menyediakan peralatan untuk mengangkut dan membuang beton
dengan kekentalan secukupnya agar didapat beton padat tanpa penggetaran secara berlebihan.
13.1.10 Pelaksanaan penuangan dan penggetaran beton adalah sangat penting. Beton digetarkan dengan vibrator
secukupnya dan dijaga agar tidak berlebihan.
13.1.11 Pada daerah besi yang padat harus digetarkan dengan penggetar berfrekuensi tinggi agar menjamin pengisian
beton dan pemadatan yang baik.
PERSYARATAN BAHAN.
a. Semua bahan / material logam yang digunakan dalam pekerjaan ini harus dalam keadaan baik, lurus, rata permukaan, bebas
karat, bebas cacat akibat benturan ataupun cacat dari pabrik dan bebas dari noda - noda lainnya yang dapat mengganggu kualitas
maupun penampilan / appearance, serta keluaran dari pabrik yang disetujui Konsultan Pengawas.Mutu dan kualitas sesuai dengan
persyaratan pemakaian bahan bangunan yang berlaku.
b. Bahan yang digunakan adalah Besi Hollow Galvanis, jenis, ukuran, warna, sesuai dengan yang tercantum dalam Gambar Kerja.
c. Kontraktor harus sudah siap dengan semua pengikat / penyambung /pengaku seperti angker, klem, baut, ramset, dynabolt, baja
strip dansebagainya. Semua bentuk dan ukuran sesuai dengan Gambar Kerja dan atau sesuai petunjuk Konsultan Pengawas.
Bahan produk jadi seperti baut, ramset, dynabolt adalah produk HILTI. Bahan - bahan pelengkap seperti baut, sekrup, dynabolt,
ramset, pengait dan logam fitting lainnya yang berhubungan dengan udara luar harus dibuat dari besi yang digalvanisasi.
d. Elektroda las yang digunakan harus memenuhi persyaratan Normalisasi Indonesia, dan sebelum digunakan harus mendapatkan
persetujuan tertulis dari Konsultan Pengawas. Bahan disimpan di tempat terlindung yang menjamin komposisi dan sifat
karakteristik lainnya dari elektroda las tersebut tidak berubah. Bahan las yang digunakan dari kelas E 6012 AWS atau setara dan
harus dijaga agar selalu dalam keadaan baik dan kering.
Page 7
PERSYARATAN TEKNIS.
e. Kontraktor wajib meneliti kebenaran dan bertanggung jawab atas semua ukuran yang tercantum dalam Gambar Kerja. Pada
prinsipnya, ukuran pada Gambar Kerja adalah ukuran jadi / finish. Harus diperhatikan pula sambungan / hubungan dengan
material lain harus sesuai dengan Gambar Kerja.
f. Sebelum pelaksanaan dan pemasangan, Kontraktor harus melakukan pengukuran yang cermat di tempat kerja guna mendapatkan
ukuran yang tepat.
g. Bahan / material berbentuk unit yang akan dipasang harus diberi tanda agar tidak terjadi kesalahan pemasangan.
h. Pekerjaan harus bertaraf kelas satu, terutama untuk permukaan logam yang diperlihatkan (exposed) harus benar - benar rapi dan
halus.
i. Pemotongan logam harus dengan mesin pemotong mekanik ( Mechanical Cutting Machine ) kecuali ditunjukkan lain dalam
Gambar Kerja. Pemotongan dengan pembakaran memakai mesin pembakar standar.
j. Semua bagian yang dilubangi sesuai dengan Gambar Kerja dan sudah dibersihkan dari karat, harus diperiksa dan berada dalam
keadaan tidak cacat sebelum pemasangan.
k. Semua pengelasan menerus dengan las busur listrik.
l. Tambatan, angker, stek, dynabolt dan ramset untuk beton dan pasangan batu bata dimana diperlukan harus digunakan walaupun
tidak ditunjukkan dalam gambar, sesuai dengan petunjuk Konsultan Pengawas.
PERSYARATAN PELAKSANAAN.
Semua pekerjaan baut / bolt harus memenuhi syarat AISC Specification for Structural Joint Bolt. Semua pekerjaan las harus mengikuti
American Welding Society for Arc Welding inBuilding Construction Section. Kontraktor bertanggung jawab terhadap keamanan,
kerusakan barang sampai ketempat tujuan. Segala kerusakan dan atau kehilangan adalah tanggung jawab Kontraktor.
b. Pengelasan.
Pengelasan harus dilakukan dengan hati-hati atau cermat. Logam yang akan dilas harus bebas dari retak dan cacat lain yang
dapat mengurangi kekuatan sambungan, dan permukaannya harus halus. Juga permukaan yang dilas harus sama, rata dan
kelihatan teratur.Pekerjaan las sedapat mungkin dilakukan di workshop dan atau dalam ruangan yang beratap, bebas dari angin
dan dalam keadaan kering. Benda pekerjaan ditempatkan sedemikian rupa sehingga pekerjaan las dapat dilakukan dengan baik
dan teliti.
f. Perbaikan Las.
Bila pekerjaan las ternyata memerlukan perbaikan, maka hal ini harusdilakukan Kontraktor sebagaimana diperintahkan Konsultan
Pengawas.Las yang cacat harus dipotong dan dilas kembali. Biaya pekerjaan ini ditanggung oleh Kontraktor dan tidak dapat di-
klaim sebagai pekerjaan tambah. Pekerjaan las harus dilakukan oleh orang yang ahli (mempunyai sertifikat) dan harus memenuhi
ketentuan yang ditetapkan dalam spesifikasi dan Gambar Kerja.
Page 8
Bagian bekas irisan harus benar-benar datar, lurus dan bersih. Sama sekali tidak diperkenankan ada bekas jalur dan lain
sebagainya.Bila bekas pemotongan / pembakaran dengan mesin menghasilkan pinggiran bekas irisan, maka bagian tersebut
harus dibuang sekurang-kurangnyaselebar 2,5 mm. Kecuali kalau keadaannya sebelum dibuang setebal 2,5 mmsudah tidak
tampak lagi jalur-jalur tersebut di atas.
LINGKUP PEKERJAAN.
a. Pekerjaan ini mencakup semua pekerjaan finishing dinding diluar bangunan mulai dari pengadaan bahan, pemasangan sampai
finishing.
b. Pelaksanaan pekerjaan ini harus memenuhi syarat dan ketentuan - ketentuan yang tertera dalam PUBB 70 NI-3 dan NI-10.
PERSYARATAN BAHAN :
a. Pekerjaan lapisan dinding yaitu untuk Granit 60 x 60 cm yang dipakai kwalitas A ( KW I ) atau sesuai Petunjuk Direksi / Pengawas /
Penanggung Jawab Kegiatan / User.
b. Untuk Granit 60 x 60 cm ditentukan produksi atau dari pabrik lain yang setara dan contoh sebelumnya harus disetujui terlebih
dahulu oleh Direksi / Konsultan Pengawas.
c. Setelah dipasang warna tiap Granit harus sama dan merata, bila ternyata terdapat perbedaan warna kontraktor harus
membongkar dan menggantinya kecuali diminta ada pengaturan pola dan warna khusus.
d. Keramik dipasang dengan adukan 1 Pc:3 Ps selama pemasangan semua Granit harus dilindungi dan tidak boleh dikotori.
e. Pasangan ini harus dilaksanakan dengan rata dan dikerjakan oleh tukang yang cakap dan mampu, pemotongan harus dilakukan
dengan pisau khusus dan pada pertemuan sudut harus dibuat dengan sambungan verstek dan campuran apesi adukan yang
dipakai 1 Pc : 3Ps.
Page 9
Kontraktor wajib menyediakan cadangan sebanyak 2,5% dari keseluruhan bahan terpasang untuk diserahkan kepada
Pemilik Proyek.
16.4. BAHAN-BAHAN
a. Umum.
Paving Block harus dari kualitas yang baik dan dari merek yang dikenal. Paving Block yang tidak rata permukaan dan
warnanya, sisinya tidak lurus, sudut - sudutnya tidak siku, retak atau cacat - cacat yang lainnya, tidak boleh dipasang.
b. Tipe dan warna masing-masing Paving Block harus sesuai Skema yang ditentukan kemudian, berasal dari merek yang
setara yang disetujui oleh Pengawas Lapangan.
B. Persyaratan Pasir
1. Pasir Perata ( Bedding Sand )
Berfungsi sebagai lapis perata ( platform ) yang dimaksudkan untuk memberi kesempatan Paving block memposisikan
diri terutama dalam proses penguncian ( interlocking ).
Syarat Gradasi Pasir perata seperti ditunjukkan dalam Tabel
2. Pasir Pengisi ( Joint Filling Sand )
Pasir pengisi ini diisikan pada celah – celah diantara Paving block dengan fungsi utama memberikan kondisi kelulusan
air, menghindarkan bersinggungannya .
Syarat Gradasi Pasir Pengisi seperti ditunjukkan dalam Tabel
Page 10
hendaknya dilakukan secara simultan bersamaan dengan pemasangan paving dengan minimal akhir pemadatan
meter dibelakang akhir pasangan. Jangan meninggalkan pasangan paving tanpa adanya pemadatan, karena hal
tersebut dapat memudahkan terjadinya deformasi dan pergeseran garis joint akibat adanya sesuatu yang
melintas melewati pasangan paving tersebut.Pemadatan sebaiknya kita lakukan dua putaran, putaran yang
pertama ditujukan untuk memadatkan abu batu/pasir alas dengan penurunan 5 - 15 mm ( tergantung abu
batu/pasir yang dipakai). Pemadatan putaran kedua, disertai dengan menyapu abu batu/pasir pengisi celah/naat
block, dan masing-masing putaran dilakukan paling sedikit 2 lintasan.
j. Pengecatan paving untuk marka parkir sepeda motor menggunakan cat Tennokote (exterior). Pengecatan marka
dilakukan sesuai dengan tata cara yang lazim.
5. Hasil akhir
a. Bidang pasang paving rata atau tidak bergelombang, padat , tidak cacat, ( pecah / patah terbagi ).
b. Alur –alur harus lurus dengan ukuran yang sama.
c. Siar terisi penuh dengan pasir halus / mortar.
d. Air mengalir lancar kesaluran drainage jalan dengan kemiringan maximal 2 %.
e. Permukaan paving harus bersih dari bekas – bekas semen dan kotoran lainnya.
Semua pekerjaan logam yang terpasang seperti tercantum dalam Gambar Kerja dengan ketentuan sebagai berikut :
Semua bagian / permukaan yang tampak (exposed) dicat sampai dengancat finish.
Semua bagian / permukaan yang tidak ditampakkan (un-exposed) dicathanya sampai dengan cat dasar.
Page 11
Bidang - bidang yang akan dipakai sebagai “mock-up” ini akan ditentukanoleh Konsultan Pengawas. Jika masing - masing
bidang tersebut telah disetujui oleh Konsultan Pengawas dan Perencana, maka bidang - bidang ini akan dipakai sebagai
standar minimal keseluruhan pekerjaan pengecatan.
i. Hasil pekerjaan yang tidak disetujui Konsultan Pengawas harus diulang dandiganti. Kontraktor harus melakukan
pengecatan kembali bila ada cat dasar atau cat finish yang kurang menutupi atau lepas sebagaimana ditunjukkanoleh
Konsultan Pengawas.Biaya untuk hal ini ditanggung Kontraktor, dan tidak dapat di-klaim sebagai pekerjaan tambah.
j. Pelaksanaan pekerjaan harus dilaksanakan oleh aplikator yang direkomendasikan oleh pihak pabrik untuk mendapatkan
garansi bahan danpekerjaan dari pabrik.
Page 12
d. Pipa-pipa instalasi dan persilangan.
Pipa kabel yang terpasang minimal diameter 5/8 ” sekwalitas Maspion dan tidak boleh ada sambungan kabel
didalamnya, Apabila tidak cukup dilalui kabel maka harus diperbesar diameternya ( disesuaikan ) dan disekitar kabel
harus ada rongga udara ( tidak pres ).
Bahan Pipa harus kuat ( tidak mudah pecah apabila ditekan ) dan cukup kelenturannya.
Persilangan - persilangan pipa disambung dengan T doos dengan bahan PVC dilengkapi dengan tutupnya.
Sambungan kabel pada persilangan ditutup dengan dop bahan PVC atau isolasi yang terbuat dari bahan PVC.
e. Saklar dan Stop Kontak.
Armateur – armateur saklar dan Stop Kontak sekwalitas Broco.
Doos digunakan tipe inbouw ( tertanam dalam dinding ) dengan bahan PVC yang khusus untuk itu.
f. Titik lampu untuk instalasi penerangan.
Armateur-armateur lampu produksi dalam negeri sekwalitas Saka dan telah mendapat persetujuan Direksi, macam,
jenis dan ukuran – ukuran sesuai yang dinyatakan dalam gambar.
Semua bahan-bahan adalah harus baru dan sesuai dengan syarat - syarat yang dimaksud dalam gambar dan terlebih
dahulu diajukan contoh, brosur dan shop drawingnya sebelum terpasang.
Bahan - bahan yang dipasang harus baru dan sesuai yang dimaksudkan. Contoh bahan, brosur atau gambar kerja
harus diserahkan kepada Direksi, 30 ( tiga puluh ) hari sebelum pemasangan.
Fitting Lampu produksi dalam negeri sekwalitas Broco dan telah mendapat persetujuan Direksi.
Lampu Tembak Sorot LED 24.
Lampu Pilar P05
Lampu untuk Letter Arylic
Instalasi Penerangan.
a. Lampu
1. Lampu Tembak Sorot LED 24, Lampu Pilar P05, Lampu untuk Letter Arylic armatuernya harus sesuai dengan yang
dimaksudkan dalam gambar.
2. Kabel-kabel dalam box harus diberikan saluran atau klem-klem tersendiri sehingga tidak menempel pada ballast
atau kapasitor ( kondensator ). Penyambungan kabel harus menggunakan Terminal kabel.
b. Stop kontak.
1. Seluruh stop kontak harus memiliki terminal fasa netral dan pentanahan ( grounding ).
2. Pemasangan stop kontak ditanam di dinding ( inbouw )
3. Tinggi pemasangan stop kontak - 150 cm, dari lantai.
4. Semua stop kontak satu fasa harus mempunyai rating 10A / 16A – 250 V / 380 V.
c. Kabel.
1. Kabel - kabel yang dipergunakan sesuai ukuran, jenis yang dinyatakan dalam gambar.
2. Kabel - kabel instalasi menggunakan warna - warna sesuai PUIL 1987
pasang 720 E.I, yaitu :
Merah fasa R
Kuning fasa S
Hitam fasa T
Biru fasa Netral / nol
Kuning strip hijau untuk pentanahan / arde
3. Pemasangan jaringan kabel didalam beton atau dinding harus dilewatkan dalam pipa dengan pertemuan sambungan
pada T doos yang dapat dibuka.
4. Penanaman pipa dilaksanakan sebelum beton dicor, atau sebelum dinding diplester.
5. Tidak diijinkan adanya sambungan kabel didalam pipa.
6. Pipa yang ditanam pada dinding harus diklem dan kuat selama pelaksanaan pekerjaan plesteran.
7. Pemasangan jaringan kabel diatas plafond dapat dengan cara terbuka ( tanpa melalui pipa )
Page 13
c. Panel penerangan dan instalasinya.
d. Pekerjaan pengecatan dan perapihan
e. Pengunjian / test / keer dan percobaan.
f. Pembuatan As Built Drawaing dan segala pekerjaan yang termasuk kedalam pekerjaan ini.
b. Sebelum penyerahan pertama, pemborong wajib meniliti semua bagian pekerjaan yang belum sempurna dan harus di perbaiki,
semua ruangan harus bersih dipel, halaman harus di tata rapih dan semua barang yang tidak berguna harus disingkirkan dari
proyek.
c. Meskipun telah ada pengawas dan unsur - unsur lainya, semua penyimpangan dari kekuatan bestek dan gambar menjadi
tanggungan pelaksana, untuk itu pelaksana harus bertanggung jawab kepada Direksi untuk menyelesaikan pekerjaan sebaik
mungkin.
d. Selama masa pemeliharaan, pemborong wajib merawat, mengamankan dan memperbaiki segala cacat yang timbul, sehingga
sebelum penyerahan ke II dilaksanakan, pekerjaan benar - benar telah sempurna.
e. Semua pernyataan yang belum tercantum dalam peraturan ini ( RKS ) akan ditentukan kemudian dalam rapat penjelasan
(Aanwijzing ).
21. PENUTUP
21.1. Apabila dalam spesifikasi teknik ini tidak disebutkan hal - hal di pasang, dibuat, dilaksanakan dan disediakan, tetapi dalam
Pelaksanaannya hal ini merupakan bagian yang nyata dalam pekerjaan yang harus diselesaikan oleh pelaksana, harus
dianggap sebagai bagian yang telah dimuat dalam Specifikasi Teknis ini, jadi tidak terhitung sebagai pekerja tambah /
meerwork.
21.2. Sebelum pekerjaan, diserahkan pelaksana diharuskan merawat bangunan dan membersihkan serta merapikan kekurangan -
kekurangan yang ada sesuai dengan pertimbangan Direksi / Konsultan Pengawas.
Kediri, 2018
Disusun :
CV. GAMMA ARTIKA ARTIKA
Page 14