FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HASANUDDIN
LAPORAN PRAKTIKUM
OLEH :
KELOMPOK IV
MAKASSAR
2011
BAB I
PENDAHULUAN
tanaman dan hewan, oleh karena tidak mengherankan kalau sejak bahan
baku sampai menjadi bahan makanan dan minuman yang siap untuk
digunakan dan dimakan dan diminum tidak akan terbebas dari pengaruh
adanya mikroorganisme.(1)
yang kita kenal tidak membahayakan bagi diri kita khususnya manusia. Ini
tergantung dari sifat dan jumlah mikroorganisme yang ada pada atau
melekat pada diri kita. Sehingga berdasarkan hal inilah kita perlu
mengadakan uji mikrobiologis yang dalam hal ini terkhusus bagi produk-
mikroba di dalamnya.(3)
pada bahan makanan dan minuman, obat tradisional dan sediaan non
Susu Bendera Kaleng, Ikan Kaleng, Sosis Siap Makan, Jamu (dalam
bentuk Pill), Air Soda dengan menggunakan Angka Lempeng Total (ALT)
Kaleng, Sosis Siap Makan, Jamu (Dalam Bentuk Pil), Air Soda, Emulsi
Rexona® (Cream), Minyak Kemiri®, Bedak Bayi, Skin Food®, dan Bedak
24 jam.
2. Pengujian ALT kapang pada sampel Susu Bendera Kaleng, Ikan
Kaleng, Sosis Siap Makan, Jamu (Dalam Bentuk Pil), Air Soda, Curcuma
(cream), Minyak Kemiri®, Bedak Bayi, Skin Food®, dan Bedak Dingin®
medium PDA (Potato Dextrose Agar) dan diinkubasikan pada suhu 25°C
selama 3 x 24 jam.
Bendera Kaleng, Ikan Kaleng, Sosis Siap Makan, Jamu (Dalam Bentuk
kuning serta adanya gas pada tabung Durham setelah diinkubasi pada
EMBA (Eosin Metilen Blue Agar) dan diinkubasi terbalik pada suhu 37oC
Bendera Kaleng, Ikan Kaleng, Sosis Siap Makan, Jamu (Dalam Bentuk
Pil), Air Soda, Rexona® (cream), Minyak Kemiri®, Bedak Bayi, Skin Food®,
dan Bedak Dingin® yang diinokulasikan pada medium SCB (Selenite
Susu Bendera Kaleng, Ikan Kaleng, Sosis Siap Makan, Air Soda, Rexona ®
(cream), Minyak Kemiri®, Bedak Bayi, Skin Food®, dan Bedak Dingin®
Rexona® (cream), Minyak Kemiri®, Bedak Bayi, Skin Food®, dan Bedak
pada sampel, yang diinokulasikan pada medium TSB (Tryptine Soy Broth),
x 24 jam.
Minyak Kemiri®, Bedak Bayi, Skin Food®, dan Bedak Dingin® berdasarkan
pada medium Pepton Water (PW) setelah diinkubasi pada suhu 37oC
Minyak Kemiri®, Bedak Bayi, Skin Food®, dan Bedak Dingin® berdasarkan
TINJAUAN PUSTAKA
mikrorganisme. (3)
oleh tipe produk pangan yang akan diperiksa dan tujuan pemeriksaan. (4)
uji yang mencakup uji fisik, uji kimia, uji mikrobiologi, dan uji organoleptik.
Uji mikrobiologi merupakan salah uji yang paling penting, karena selain
pangan meliputi uji kuantitatif mikroba untuk menentukan mutu dan daya
bahan pangan tidak sama tergantung dari berbagai faktor seperti jenis ,
cara pengepakan dan penyimpanan, cara penanganan dan konsumsinya,
patogen. Hal ini khususnya benar untuk infeksi usus seperti Escherichia
beracun yang disekresi ke dalam makanan, tetapi apabila toksin itu sendiri
uji angka lempeng total dan uji adanya bakteri serta jamur. Metode yang
sample digunakan dua metode yaitu secara langsung dan tidak langsung.
bagian luar badan seperti epidermis, rambut, kulit kuku, bibir, organ
bahan. Selain itu juga dari jenis mikroba patogen dapat menyebabkan
berbahaya, baik yang patogen ataupun dari jenis yang tidak patogen,
dari bakteri patogen atau keracunan oleh bakteri penghasil racun. (5)
lama dalam penyimpanan, dan hal ini selama dalam penyimpanan atau
dalamnya. (5)
1. Alkohol (6 : 65)
RM / BM : C2H5OH / 46,06
berasap
dalam eter p
2. Aquadest (6 : 96)
RM / BM : H2O / 18,02
berbau
3. Agar (6 : 74)
Sinonim : Agar-agar
5. Dextrosa (7 : 300)
RM/BM : C6H12O6H2O/198,17
6. Sukrosa (7 : 782)
RM/BM : C12H22O11/342,30
Pemerian : Hablur putih atau tidak berwarna, massa hablur /
RM/BM : NaCl/58,46
Kelarutan : Larut dalam 2,8 bagian air, dalam 2,7 bagian air
8. Laktosa (7 : 338)
RM/BM : C12H22O11/342,30
dan eter
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
RM : C27H28BrO55
RM : CH2(COONa)C(OH)(COON6)CH2COONa
daging sapi segar tanpa lemak dengan cara merebus dalam air dan
Kingdom : Protista
Phylum : Protophyta
Kelas : Schyzomycetes
Ordo : Eubacteriales
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Escherichia
Kingdom : Protista
Phylum : Protophyta
Class : Schyzomycetes
Ordo : Entero
Famili : Enterobacteriaceae
Genus : Salmonella
Kingdom : Protista
Phylum : Protophyta
Class : Schyzomycetes
Ordo : Eubacteriales
Famili : Micrococcaceae
Genus : Staphylococcus
Kingdom : Protista
Divisio : Protophyta
Classis : Schizomycetes
Ordo : Pseudomonales
Familia : Pseudomonaceae
Genus : Pseudomonas
Kingdom : Protista
Divisio : Bryophyta
Class : Deuteromycetes
Ordo : Saccharomycetales
Famili : Cryptococcaceae
Genus : Candida
Kingdom : Protophyta
Divisio : Schizomycetes
Class : Clostridia
Ordo : Eubacteriales
Famili : Bacillaceae
Genus : Clostridium
Kingdom : Protophyta
Divisio : Schizomycetes
Ordo : Pseudomonadales
Famili : Spirillaceae
Genus : Vibrio
Batang lurus, 1,1 – 1,5 μm x 2,0 – 6,0 µm, motil dengan flagelum
peritritikus atau non motil. Gram negatif. Tumbuh dengan mudah pada
galur dengan produksi asam dan gas. Koloninya utamanya pada nutrien
Fakultatif anaerob.
tunggal dan berpasangan, dan secara khas membelah diri pada lebih dari
satu bidang sehingga membentuk gerombol yang tidak teratur. Non motil.
respirasi dan fermentatif. Anaerob fakultatif, tumbuh lebih cepat dan lebih
koloni kuning emas atau kuning lemon dimana yang lainnya tidak dan
putih.
berbentuk heliks. Pada umumnya berukuran 0,5 – 1,0 µm x 1,5 – 4,0 µm.
suhu kamar, berbentuk koloni bulat berwarna krem yang memiliki bau
membentuk spora, pada biakan tua berbentuk batang lurus, Gram negatif.
Sifat biakan koloni cembung (convex), bulat, halus, opak dan tampak
nitrogen.
akan rusak melalui pemanasan pada suhu 60 °C, namun pada suhu ini
beberapa spora ada yang masih dapat bertahan. Pada suhu antara 20 °C
sekitar jaringan, misalnya pada jaringan usus. Selain itu, ada juga
a) Pil jamu
Exp : Apr.2013
68472 Indonesia
CPOM RI MD : 517113056057
BPOM RI : 605409051005
POM CA 18080400001
Email : indiahelp@reckittbenckiser.com
d) Bedak dingin®
ID produk : 593
e) Minyak Kemiri®
a) Paracetamol suspensi®
b) Promag®
Magnesium hidroksida150 mg
Simetikon 50 mg
c) Komix®
d) Tablet C. T. M
strawberry.
METODE KERJA
III.1.1 Alat
spiritus, lumpang, sendok tanduk, spoit 1 ml, 5 ml, 10 ml, tabung durham,
III.1.2 Bahan
Agar), medium TSB (Tryptine Soy Broth), medium CETA (Cetrimide Agar),
Kaleng, Ikan Kaleng, Sosis Siap Makan, Jamu (Dalam Bentuk Pil), Air
C.T.M., Rexona® (Cream), Minyak Kemiri®, Bedak Bayi, Skin Food®, dan
Bedak Dingin®.
III.2 Cara Kerja
A. Penyiapan sampel
Bedak Dingin®)
B. Pengujian Sampel
1. ALT Bakteri
Petri steril
2. ALT Kapang
Petri steril
(Air soda, susu kaleng, dan sosis siap makan) obat tradisional (jamu
- Diamati jika timbul gas dan terjadi perubahan warna dari hijau
minuman (Air soda dan sosis siap makan), obat tradisional (jamu
(Penton Water).
Staphylococcus aureus
minuman (Air soda dan sosis siap makan), Sediaan non Steril (Tablet
Salmonella typhosa
Pseudomonas aeruginosa
bayi)
Candida albicans
Dingin®)
(Pepton Water).
Vibrio cholerae.
HASIL PENGAMATAN
A. ALT Bakteri
ALT
Kelompok Sampel Jumblah
10-2 10-3 10-4
B. ALT Kapang
ALT
Kelompok Sampel Nilai
10-2 10-3 10-4
Kelompok 3 :(+): Pada sampel Sosis siap makan bakteri yang positif
Kelompok 4 :(+): Pada sampel Jamu dalam bentuk pill bakteri yang
Kelompok 5 (+): Pada sampel Jamu dalam bentuk pill bakteri yang
A. ALT Bakteri
ALT
Kelompok Sampel Jumblah
10-2 10-3 10-4
1 Comix® - - - -
2 Paracetamol® 56 16 14 5,6 x 102
3 Promag® 11 19 28 1,1 x103
4 Emulsi Oral 5 4 9 5,10 x102
5 Tablet C.T.M® 19 15 12 1,9x103
B. ALT Kapang
ALT
Kelompok Sampel Jumblah
10-2 10-3 10-4
1 Comix® 7 10 7 3x102
2 Paracetamol® 1 5 7 5,6 x 102
3 Promag® 7 TBUD 4 4,6x103
4 Emulsi Oral 7 5 4 2,7x104
5 Tablet C.T.M® - 2 5 1,6x103
1 Comix® 0 0 0
2 Paracetamol® 0 0 0
3 Promag® 0 0 0
4 Emulsi Oral 0 0 0
5 Tablet C.T.M® 0 0 0
4. Uji Kualitatif Mikroba
Sampel Uji Pendugaan
Kelompok
SCB PW PDB TSB
1 Minyak Kemiri ® + - + TD
2 Bedak Bayi ® + + + +
3 Skin Foot ® - - + TD
4 Rexona ® + + + TD
5 Bedak Dingin ® + + TD +
TD : Tidak dilakukan
Keterangan:
Kelompok 1:(+): Pada sampel Minyak Kemiri® bakteri yang positif adalah
Candida albicans.
Candida albicans.
Pseudomonas aeruginosa.
PEMBAHASAN
obat tradisional, sediaan non steril dan kosmetika adalah uji yang
Uji kuantitatif meliputi uji Angka Lempeng Total (ALT) bakteri dan
ALT kapang untuk semua sediaan uji. Adapun sediaan yang diuji pada
percobaan kali ini adalah Air Soda, Susu Bendera Kaleng, Sosis Siap
Makan, Jamu (dalam bentuk pil), Ikan Kaleng, Curcuma Plus® Emulsion,
Komix® Sirup, Paracetamol, Tablet C.T.M, Promag®, Rexona® (Cream),
Minyak Kemiri®, Bedak Bayi, Skin Food®, dan Bedak Dingin®. Uji Kualitatif
Gram positif yang dapat hidup pada manusia dan biasanya digunakan
timbulnya bercak putih pada bibir dan lipatan paha pada bayi. Clostridium
motil, bersifat Gram positif dan anaerob, serta mempunyai spora yang
terdapat pada kulit, dan pada keadaan tertentu bersifat patogen dan dapat
minuman dan sediaan berupa sediaan non steril dan obat tradisional,
dengan aquadest steril sampai beberapa kali, sebab pengawet pada suatu
itu, sebelum melakukan pengerjaan tersebut, meja kerja dan tangan harus
menggunakan oven.
jumlah mikroorganisme.
(Nutrient Agar), sebab medium ini mengandung karbon dan nitrogen yang
untuk ALT kapang digunakan medium PDA (Potato Dextrosa Agar) karena
medium ini mengandung karbohidrat yang berperan penting dalam
hingga diperoleh sampel dengan tingkat pengenceran 10-2, 10-3, dan 10-4.
jumlah koloni bakteri akan menumpuk sehingga akan sulit untuk dihitung.
hijau menjadi kuning dan terbentuk gas dalam tabung Durham Hal ini
koliform ini juga menghasilkan gas (CO2) yang ditampung dalam tabung
Durham. Hasil positif dari uji tersebut kemudian dilanjutkan dengan uji
spesifik untuk bakteri E. coli pada EMBA (Eosin Metilen Blue Agar).
hijau metalik pada medium. Zona merah yang terdapat diantara koloni
bakteri itu dihasilkan dari reaksi antara suatu metabolit hasil metabolisme
bakteri coliform (E. coli) dengan indikator yang terdapat pada medium
EMBA. Sampel yang digunakan adalah sampel dengan tingkat
pengenceran 10-2.
digunakan sebagai medium basal untuk uji biokimia seperti uji fermentasi
karbohidrat dan uji indol. PW terdiri atas peptone sebgai sumber karbon,
tabung fermentasi.
Pada uji indol: terbentuk warna violet pada kertas yang digunakan
di uji indol.
kekeruhan pada medium, karena medium ini kaya akan nutrien dan
buffer fosfat dalam medium ini mencegah bakteri mati karena terjadinya
perubahan pH medium. Medium yang diperkaya ini akan memberikan
Johnson Agar). Medium VJA memiliki fungsi yang sama dengan Bacto
Agar terdiri atas Tryptone sebagai sumber karbon, nitrogen, vitamin, dan
pengenceran 10-1.
salmonella dapat hadir dalam jumlah yang rendah dan dalam kondisi
pada medium.
demam, diare, sakit kepala, dan nyeri perut, serta dapat menimbulkan
di kolon descending yang ditandai dengan sakit perut, demam, dan diare
klinik untuk melihat ada tidaknya Salmonella sp. ataupun Shigella sp.
spesifik pada USP XXIII (US Pharmacopeia XXIII) dan the Code of
Federal Regulations (21 CFR) untuk uji sterilitas dari produk farmasi,
bakteri pada kosmetik dan pada industry makanan sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan. TSB direkomendasikan oleh National Committee for
melakukan difusi disk pada uji sensitivitas, juga dikenal sebagai metode
dan organism lain yang ada. Medium ini digunakan sebagai cairan
diperkaya pada aplikasi klinik dan medium kultur darah terbaik ketika
pigmen pyocyanin biru yang larut air, warna hijau cerah yang merupakan
lampu standar Wood yaitu 254 nm. Agar yang terdiri atas cetrimide telah
pada makanan dan pada USP XXIII digunakan untuk uji daya hambat
aeruginosa.
endapan dan terjadi kekeruhan pada medium, yang dilanjutkan dengan uji
metode ALT untuk makanan, produk susu, dan untuk uji kosmetik. PDA
koloni krem smapai putih. Kapang akan tumbuh sebagai koloni yang
karbohidrat, dan untuk melakukan uji indol. Komposisi dari Peptone Water
membuatnya sangat berguna untuk mengkultur organism yang
digunakan sebagai medium basal untuk uji biokimia seperti uji fermentasi
karbohidrat dan uji indol. PW terdiri atas peptone sebgai sumber karbon,
tabung fermentasi.
kekeruhan pada medium, karena medium ini kaya akan nutrien dan
buffer fosfat dalam medium ini mencegah bakteri mati karena terjadinya
Vibrio sp. yang bersifat pathogen pada manusia, kecuali V. hollisae, dapat
adalah penduduk alami dari air laut. Penyakit yang ditimbulkan pada
manusia terkait dengan konsumsi air yang tercemar dan konsumsi kerang
sebagai indikator untuk mendeteksi produksi H2S. BTB dan Thymol Blue
adalah indikator pH. Setelah diinkubasi 18-24 jam pada 35oC, fermentasi
unggas dan sayuran yang sudah bersentuhan dengan tanah, debu dan
dan perairan pantai serta laut yaitu pada kerang-kerangan, tiram dan
flora kulit dan akan menyebabkan masalah pada permukaan kulit jika
jumlahnya lebih dari normal. Demikian pula dengan uji MPN untuk bakteri
coliform (E. coli). Uji MPN tersebut tidak dilakukan pada bahan kosmetika
dilakukan uji pada sampel makanan-minuman dan sediaan obat non steril
merupakan bakteri Gram positif yang dapat hidup pada manusia dan
infeksi
dan minuman dan obat tradisional, nilai ALT kapang dari sampel Air Soda
adalah 9,6 x 104 koloni/ml, Susu Bendera Kaleng 4,3 x 102 koloni/ml, Sosis
Siap Makan 2,0 x 102 koloni/ml, Ikan Kaleng 3,64 x 104 koloni/ml dan
Jamu (dalam bentuk pil) 4,9 x 104 koloni/ml. Sedangkan nilai ALT bakteri
untuk sampel Air Soda adalah 3 x 102 koloni/g, Susu Bendera Kaleng
negatig/ml, Sosis Siap Makan 4,6 x 103 koloni/ml, Ikan Kaleng 1,6 x 103
C.T.M 1,3 x 103 koloni/ml, Promag® 1,1 x 103 koloni/ml,. Sedangkan nilai
dan Candida albicans menunjukkan hasil positif pada sampel Air Soda,
Susu Bendera Kaleng, Sosis Siap Makan dan hasil negatif untuk sampel
Ikan Kaleng dan Jamu (Dalam Bentuk Pil). Tapi pada uji spesifiknya
menunjukkan hasil negatif untuk sampel Air Soda, Susu Bendera Kaleng
dan Sosis Siap Makan. Kemungkinan hasil positif pada uji mengguakan
berasal dari kontaminasi udara dan lingkungan sekitar. Uji kualitatif untuk
Makan.
sampel Minyak Kemiri®, Rexona® dan Bedak Bayi®. Uji kualitatif untuk
yang diuji (Bedak Bayi dan Bedak Dingin®). Untuk uji kualitatif Vibrio
N
Kategori Jenis cemaran mikroba Batas Maksimum
o
1 Minuman ALT (30 °C, 72 jam) 1 × 104 koloni/ml
berkarbonat (air Koliform 1 koloni/ 100 ml
soda, limun dll) Salmonella sp. negatif/100 ml
Staphylococcus aureus negatif/ml
Kapang dan khamir 1 × 102 koloni/ml
2 Susu kental manis ALT (30 °C, 72 jam) 1 × 104 koloni/g
dan susu skim kental APM Koliform 10/g
manis (tawar atau Salmonella sp. negatif/25 g
berperisa) Staphylococcus aureus 1 × 102 koloni/g
Kapang dan khamir 2 × 102 koloni/g
3 Sosis masak (tidak ALT (30 °C, 72 jam) 1 × 104 koloni/g
dikalengkan, siap APM Koliform < 3/g
konsumsi) Salmonella sp. negatif/25 g
Staphylococcus aureus 1 × 102 kol/g
Clostridium perfringens 10 koloni/g
Listeria negatif/25 g
monocytogenes
4 Ikan dan produk ALT aerob termopilik < 1 × 101 koloni/g
perikanan yang (30 °C, 72 jam)
dikalengkan atau ALT aerob termopilik < 1 × 101 koloni/g
difermentasi, (30 °C, 72 jam)
termasuk moluska, Clostridium sp negatif/ g
krustase dan
ekindodermata
5 Jamu dalam bentuk Angka Kapang dan 1 × 102 koloni/g
pil khamir
kategori:
a. Specialitet Farmasi
mikroorganisme non patogen pergram/ml dan tidak lebih 100 khamir dan
b. Sediaan-sediaan lainnya.
patogen pergram/ml dan khamir dan kapang tidak lebih dari 100
pergram/ml contoh.
untuk sediaan non steril minimal sama dengan kualitas bahan makanan
3. U.S.P. XX
a. Bahan alam yang berasal dari tumbuhan dan hewan bebas dari
Salmonella sp
mikroorganisme yaitu:
Salmonella sp
Pseudomonas aeruginosa
Staphylococcus aureus
Bacillus cereus
Clostridium perfringens
Clostridium botulinum
Norma-norma beberapa sediaan farmasi:
ini tidak dapat dijadikan patokan apakah suatu sediaan layak atau tidak
PENUTUP
VI.1.1 Kesimpulan
a. ALT bakteri dari sampel Air soda ialah 3x10 2 kol/ml. Hasil ini tidak
b. ALT bakteri dari sampel Frisian flag® ialah negatif kol/g. Hasil ini
memenuhi persyaratan dasri SNI dimana pada sampel susu kental manis
c. ALT bakteri dari sampel Sosis So Nice® ialah 4,6x103 kol/ml. Hasil
ini tidak sesuai dengan persyaratan SNI dimana seharusnya pada sampel
Sosis siap makan ( So nice® ) untuk batas maksimum ALTnya ialah 1x104
kol/g.
d. ALT bakteri dari sampel jamu dalam bentuk pil ialah 2,7x104 kol/g.
Hasil ini tidak memenuhi persyaratan SNI dimana pada sampel jamu
e. ALT bakteri dari sampel ikan kaleng (Sarden®) ialah 1,6x103. Hasil
ini tidak memenuhi persyaratan SNI dimana pada sampel Ikan kaleng (
a. ALT bakteri pada sampel Komix® ialah negatif kol/ml. Hasil ini telah
b. ALT bakteri pada sampel Paracetamol ialah 5,6x102 kol/ml. Hasil ini
c. ALT bakteri pada sampel Promag® ialah 1,1x103 kol/ml. Hal ini tidak
kol/ml. Hasil ini tidak sesuai menurut Farmakope Swedia dimana pada
e. ALT bakteri pada sampel Tablet C.T.M ialah 1,9x103. Hasil ini tidak
3. Sampel Kosmetik
VI.I.2 Saran
Makassar: Unhas.
Angkasa.
Erlangga.
6. Dirjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta: Depkes RI.
7. Dirjen POM. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta: Depkes RI.
10. Difco Laboratories. 1998. Difco Manual Culture Media 11th Edition.