Anda di halaman 1dari 2

JUDUL:SAYA LIHAT, SAYA MAU SAYA AMBIL

Ini tentu bukanlah seperti perkataan vini, vidi, vici.. tetapi bila kita
mempelajari pelajaran sekolah Sabat kita; maka itu merujuk kepada mata kita�yang
melihat suatu barang, iklan atau hal-hal yang ada disekitar kita; dan membuat kita
�mau� meskipun mungkin kita belum memerlukan hal itu�dan membuat kita mengambilnya.
Dalam dunia penginjilan dewasa ini kita mengenal dengan sebutan injil
kemakmuran�yang sederhananya adalah menyebutkan bahwa Aallah ingin memberkati Anda,
dan bukti berkat-Nya adalah kelimpahan harta benda yang Anda miliki. Dengan kata
lain, jika Anda setia, Allah akan membuat Anda kaya.[1] Kita lihat fakta berikut
ini:

2 Korintus 8:1-3 Saudara-saudara, kami hendak memberitahukan kepada kamu tentang


kasih karunia yang dianugerahkan kepada jemaat-jemaat di Makedonia. Selagi dicobai
dengan berat dalam pelbagai penderitaan, sukacita mereka meluap dan meskipun mereka
sangat miskin, namun mereka kaya dalam kemurahan. Aku bersaksi, bahwa mereka telah
memberikan menurut kemampuan mereka, bahkan melampaui kemampuan mereka.

Ini pelajaran yang menarik. Kita tidak pernah mengajarkan bahwa dengan memberi atau
bahkan dengan menuruti kehendak Tuhan kita akan kaya materi! Allah bukanlah alat
dimana kita pasang sekian; maka kita akan dapat sekian. Prinsip hidup memberi
bukanlah hal yang harus dipupuk ketika kita sudah kaya raya�tetapi jemaat Makedonia
mengajarkan bahwa orang yang telah memiliki hubungan dengan Allah�ia tau bahwa
memberi dalam pelayanan adalah merupakan suatu sukacita bukan suatu paksaan ataupun
agar membuat seseorang tambah kaya raya. Pertanyaannya adalah mengapa ada banyak
orang yang percaya bahwa dengan memberi kepada gereja ataupun seorang hamba
Tuhan�ia dapat menjadi kaya? Hellen Keller, seorang yang buta, berkata : �orang
yang paling menyedihkan di dunia ini adalah orang yang memiliki penglihatan tetapi
tidak memiliki visi.� Alkitab dipenuhi dengan contoh-contoh dari mereka yang dapat
melihat tetapi, sesungguhnya, buata secara rohani.[2] Karena visi yang salah
sebagai seorang kristen, maka kita sering kali salah dalam menggunakan ataupun
memperlakukan harta yang ada, ataupun disekitar kita. Masih ingat perumpamaan
kisah seorang penabur. Benih yang jatuh disemak belukar? Ayat itu menyebutkan..

Matius 13:22 Yang ditaburkan di tengah semak duri ialah orang yang mendengar
firman itu, lalu kekuatiran dunia ini dan tipu daya kekayaan menghimpit firman itu
sehingga tidak berbuah.

Karena kekuatiran dunia dan kekayaan�sehingga kebahagiaan sejati, keselamatan itu


tidak dapat berbuah dalam hati kita. Saya juga tidak mengatakan tidak perlu
memikirkan mengenai pendidikan, sandang, papan dan pangan�yang tentu semuanya itu
membutuhkan uang.�tetapi janganlah berlebihan!! Kekayaan bukanlah hal yang jahat,
tetapi ingat bahwa kekayaan itu sendiri dapat menuntun kita kepada kehancuran.

1 Timotius 6:10 Karena akar segala kejahatan ialah cinta uang. Sebab oleh memburu
uanglah beberapa orang telah menyimpang dari iman dan menyiksa dirinya dengan
berbagai-bagai duka.

Saya rasa inilah ukuran terlalu berlebihan itu! Ketika kita �memburu uang� sampai
menyangkal iman, sampai menyiksa diri�tidak tidur, meninggalkan anak-istri-suami
bahkan keluarga, dan lain sebagainya�Anda dapat tambahkan sendiri. Yang berikutnya
kita membahas mengenai ketamakan dan keserakahan. Sangat menarik sekolah Sabat kita
menggunakan kisah kejatuhan manusia yang pertama�Adam dan Hawa dalam menggambarkan
arti ketamakan itu sendiri. Berikut ini, bagi saya adalah langkah awal yang
digunakan oleh setan untuk menarik Hawa menjadi seorang yang tamak. Berikut kutipan
sekolah Sabat, �Iblis menyajikan buah pohon larangan dengan cara membuat dalam diri
Hawa ada kerinduan untuk menginginkan lebih daripada yang dia telah miliki, dan
membuat dia berpikir bahwa dia membutuhkan sesuatu yang dia benar-benar tidak
miliki.�[3] Perhatikan dua ayat berikut ini:
Kejadian 3:5 tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan
terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang
jahat.�

Kejadian 1:27 Maka Allah menciptakan manusia itu menurut gambar-Nya, menurut gambar
Allah diciptakan-Nya dia; laki-laki dan perempuan diciptakan-Nya mereka.

tawaran yang diberikan kepada Hawa, akan menjadi seperti Allah. Entah Hawa lupa,
tidak mengerti atau tidak sadar bahwa sebenarnya memang dia telah diciptakan
seperti Allah�menurut gambar Allah! Setan juga selalu menggoda manusia dengan
�menyenangkan diri manusia itu sendiri��ketamakan. Menjadi lebih dan lebih� yang
tentu saja akan menuntun kita kepada langkah yang berikutnya keserakahan. Contoh
yang digunakan dalam pelajaran kita adalah Yudas. Ia bertanya dalam menyerahkan
Yesus. �Apa yang hendak kamu berikan kepadaku, supaya aku menyerahkan Dia kepadamu?
� (Mat. 26:15). Ellen G. White memberikan komentarnya sebagai berikut:

�Ia meperlihatkan kepada Yudas keburukan tabiat yang loba[4], dan acapkali murid
itu sadar bahwa tabiatnya telah dilukiskan, dan dosanya ditunjukkan, tetapi ia
tidak mau mengaku dan meninggalkan kejahatannya.��Ellen G. White, Alfa dan Omega,
Jld. 5, hlm. 313[5]

Oleh sebab itu obat yang paling manjur yang dapat kita lakukan dalam melawan rasa
cinta diri adalah mengontrol diri kita�pengendalian diri. Hanya melalui
pengendalian diri, pertama pikiran kita dan selanjutnya tindakan kita, kita bisa
dilindungi dari bahaya-bahaya terhadap hal-hal yang kita bicarakan.[6] Dan tentunya
pengendalian diri itu dapat kita miliki bila kita berserah sungguh-sungguh dalam
Kristus melalui doa-doa kita dan perenungan akan firman Tuhan. Tuhan memberkati.

Anda mungkin juga menyukai