Anda di halaman 1dari 8

APLIKASI SISTEM PAKAR UNTUK MEMBANTU

DETEKSI DINI PENYAKIT IMUNOLOGI


( STUDI KASUS LUPUS ERITHEMATOSUS )

Hersa Farida Qoriani

Dosen
FakultasIlmuKomputer, UniversitasNarotama Surabaya

hersa.dosen.narotama.ac.id / echa-farida.co.cc

Abstrak

Kesehatan merupakan factor terpenting dalam kehidupan seseorang. Jika kesehatan telah terganggu (sakit) maka
aktivitas seseorang akan terganggu. Dewasa ini, banyak penyakit yang memiliki jumlah penderita yang banyak
dan bahkan sebagai mesin pembunuh yang jitu.Salah satunya adalah lupus.Lupus adalah penyakit autoimun
yang melibatkan berbagai organ dengan manifestasi klinis bervariasi. Lupus adalah penyakit yang tidak bias
disembuhkan, tetapi bila dideteksi secara dini dan segera diterapi maka dapa tmemperbesar survival rate
penderita. Allah SWT menganjurkan kepada seluruh umat manusia hendaklah senantiasa bersabar dan banyak
mengingat Allah SWT, karena sesungguhnya cobaan yang diberikan itu merupakan perwuju dan kasih sayang
Allah SWT kepadaumatNya. Firman Allah Surat Al-Anbiya/ 21:83 artinya: Dan (ingatlahkisah) Ayub, ketika ia
menyeru Tuhannya: " (YaTuhanku), sesungguhnya aku telah ditimpa penyakit dan Engkau adalah Tuhan Yang
Maha Penyayang di antara semua penyayang." (QS.Al-Anbiya/ 21:83). Dari sepotong ayat diatas dapat ditarik
kesimpulan bahwa kita sebagai umat manusia wajib bersyukur, sabar dan tabah terhadap segala cobaan penyakit
yang diberi Allah, dan hendaknya kita selain usaha untuk periksa menyembuhkan penyakit, kita juga wajib
selalu mengingat asma Allah SWT. Karena segala penyembuhan penyakit dating dari Allah SWT. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk merancang dan membuat system pakar yang mampu mendiagnosa secara manifestasi
klinis serta memberikan solusi untuk penyakit lupus.Sistem pakar ini berbasis web menggunakan pemrograman
PHP dan MySQL sebagai basis data. Dengan Metode inferensi yang digunakan adalah forward chaining, yaitu
proses inferensi yang memulai pencarian dari premis atau data masukan berupa gejala menuju pada konklusi
yaitu kesimpulan prosentase jenis lupus serta solusi mengenai materi berdasarkan usia penderita, dimana
prosentase didapatkan dari perhitungan menggunakan rumus probabilitas klasik dimana peluang P(A) dengan A
adalah gejala lupus, N adalah total banyaknya gejala lupus, sertan A merupakan banyaknya hasil mendapatkan A
sehingga di dapatkan prosenta setiap jenis untuk lupus discoid adalah 27,59 %, lupus sistemik adalah 51,72 %
sedangkan lupus pengaruh obat adalah 20,69 % serta solusi dan terapi berdasarkan usia pasien. Hasil pengujian
berdasarkan kuisioner menunjukan bahwa, aplikasi ini membantu pengguna dalam mendapatkani nformasi,
melakukan proses diagnose secara manifestasi klinis serta pemilihan terapi dan materi yang sesuai. Hal ini
diperoleh dari sepuluh orang responden yang berasal dari berbagailatar belakang pendidikan dan profesi.

Kata kunci :Sistempakar, lupus, forward chaining, probabilitasklasik

4-1
Pendahuluan pembawa berita gembira dan sebagai pemberi
peringatan) yaitu engkau memberi kabar gembira
Jika kita mengamati kehidupan sehari-hari bagi orang yang menaatimu dengan surga dan
di masyarakat, rupanya bukan hanya faktor memberikan ancaman bagi orang yang bermaksiat
pendidikan, ekonomi, dan budaya saja yang kepadamu dengan neraka. Dengan memahami
menjadi masalah besar bagi masyarakat saat ini. makna bahwa Nabi sebagai pembawa rahmat dan
Ternyata faktor sosial yang menyangkut taraf kabar gembira di atas, maka dapat diterapkan pada
kesejahteraan dan kesehatan masyarakat merupakan sebuah sistem pakar untuk diagnosa penyakit
masalah yang jauh lebih penting untuk diperhatikan imunologi (lupus), apabila dengan diagnosa dini
sebab kesejahteraan hidup sangat berdampak pada dan penatalaksanaan yang mutakhir maka 80-90%
tingkat kesehatan dari masyarakat itu sendiri. pasien dapat mencapai harapan hidup 10 tahun
Dengan kata lain, bagi mereka yang hidup dengan dengan kualitas hidup yang hampir normal (Media
taraf kesejahteraan baik, pola hidup serta kesehatan Aesculapius, 2001: 571) .Pada dasarnya memang
mereka cenderung lebih terjaga, sedangkan bagi kesembuhan berbagai macam penyakit, adalah atas
mereka yang hidup dengan taraf kesejahteraan kehendak Allah SWT. Seperti dalam firman Allah
kurang, mereka biasanya kurang peduli atau bahkan SWT dalam Al-Qur`an surat Asy Syu`araa`/26 : 80
tidak menjaga pola hidup dan kesehatan mereka. di bawah ini :
Mereka sering meremehkan penyakit yang
dideritanya, yang cukup aman diatasi sendiri tanpa
harus periksa ke dokter. Padahal gejala-gejala
tersebut apabila tidak dideteksi secara dini Artinya:”Dan ApabilaAkusakit, Dialah yang
kemungkinan dapat terserang penyakit yang lebih menyembuhkanaku.”(QS. Asy-Syu`araa`/26:80).
serius, salah satunya peyakit imunologi.
Konteks dari ayat tersebut di atas se cara
Penyakit imunologi terjadi karena adanya
tersirat, mejelaskan bahwa Kita sebagaimanusia,
kompleks antigen-antibodi dalam tubuh. Penyakit
ciptaan Allah SWT tidakada yang
imunologi terjadi akibat sistim antibodi terlalu
diciptakansempurna, semua nikmat, rejeki, jodoh
sensitif atau kompleks antigen-antibodi
termasuk musibah berupa penyakit yang diturunkan
menghancurkan sistim antibodi sendiri sehingga
Allah kepada kita itu semata untuk menguji
kekebalan tubuh berkurang (Media Aesculapius,
seberapa besar rasa iman kita kepada Sang
2001: 568). Dengan adanya obat bebas dan obat
Pencipta, Namun Allah juga tidak akan member
bebas terbatas yang beredar di masyarakat luas,
cobaan di luar kemampuankita. Oleh karenaitu, kita
maka biasanya masyarakat cenderung untuk
harus merasa yakin bahwa segala penyakit pasti
mengobati gejala penyakit alergi yang dianggap
bias disembuhkan. Jadi, selain meminta
ringan. Padahal, penyakit alergi seperti lupus adalah
kesembuhan dengan cara berdoa juga diperlukan
penyakit yang tidak bisa disembuhkan tetapi bila
usaha untuk proses penyembuhannya.
dideteksi secara dini dan dengan terapi maka dapat
Firman Allah SWT dalamQS.Luqmanayat 12:
memperbesar survival rate penderita

Artinya :”Dan Kami tidak mengutus kamu, Artinya : ”Dan Sesungguhnya Telah kami berikan
melainkan kepada umat manusia seluruhnya hikmat kepada Luqman, yaitu: "Bersyukurlah
sebagai pembawa berita gembira dan sebagai kepada Allah. dan barangsiapa yang bersyukur
pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur
tiada mengetahui.” (QS. Saba`/34:28) untuk dirinya sendiri; dan barangsiapa yang tidak
bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya
Tafsir Ibnu Katsir disebutkan bahwa Allah Swt
lagi Maha Terpuji” (QS. Luqmân/31 : 12).
berfirman kepada hamba dan Rasul-Nya yaitu
Muhammad Saw, ”Dan Kami tidak mengutus kamu Ayat diatas menjelaskan mengenai
melainkan kepada umat manusia seluruhnya seberapa besar rasa syukur manusia kepada Allah
sebagai pembawa berita gembira dan sebagai dan mengenai apa yang telah didapatkan dalam
pemberi peringatan,” yaitu kepada seluruh makhluk kehidupan setiap manusia, dimana pada saat
yang mukallaf, seperti firman Allah SWT, manusia tersebut dapat mensyukuri dirinya sendiri,
”Katakanlah :`Hai manusia, sesungguhnya aku maka rasa syukur tersebut akan meluas dengan
adalah utusan Allah kepadamu semua.`” (QS. Al- mensyukuri segala sesuatu yang didapatkan dalam
A`raf /7:158). Basyiron wa nadziron (sebagai hidupnya.
4-2
Dengan adanya teknologi yang Semakin
berkembang pesat membuat proses dalam Penyakit Imunologi
pendeteksian dini untuk penyakit imunologi (lupus) Penyakit-penyakit autoimun adalah
pun kini dapat dipermudah. Kemampuan komputer kondisi-kondisi dimana ada suatu kelainan dari
untuk mengolah informasi dan pengetahuan pada sistim imun yang dikarakteristikan oleh produksi
saat ini sudah tidak dapat diragukan lagi, hal ini yang abnormal dari antibodi-antibodi (auto-
terlihat dengan banyak munculnya program antibodies) yang diarahkan terhadap jaringan-
kecerdasan buatan atau disebut Artifical jaringan tubuh. Penyakit-penyakit autoimun secara
Intelligence yang merupakan salah satu bentuk dari khas mencirikan peradangan dari beragam jaringan-
perkembangan komputer yang dapat berpikir dan jaringan tubuh. seperti systemic lupus
menyelesaikan masalah seperti layaknya manusia. erythematosus, Sjogren`s syndrome, rheumatoid
Salah satu bentuk dari kecerdasan buatan yang arthritis, polymyositis, scleroderma, Hashimoto`s
banyak digunakan pada saat ini antara lain adalah thyroiditis, juvenile diabetes mellitus, Addison
sistem pakar. disease, vitiligo, pernicious anemia,
glomerulonephritis, dan pulmonary fibrosis,
Sistem Pakar sudah banyak infeksi-infeksi kronis dan kanker
dikembangkan, baik untuk kepentingan penelitian (Hariadi&Hoediyanto, 2007: 431).
maupun untuk kepentingan bisnis, juga dari Lupus
berbagai bidang ilmu seperti ekonomi, keuangan, Lupus berasal dari bahasa latin yang
teknologi dan kedokteran. Sistem pakar dalam berarti serigala,ini disebabkan karena pada
bidang diagnosis kesehatan telah dikembangkan penderita lupus yang disebut juga odapus terdapat
pada pertengahan tahun 1970 di Stanford ruam merah dipipinya yang disebut butterfly rash,
University. Sistem tersebut dapat digunakan untuk lupus juga sering disebut dengan systemic lupus
melakukan diagnosis dan terapi terhadap penyakit erithematosus (SLE).
meningitis dan infeksi bacterimia. Sistem pakar Lupus merupakan penyakit “autoimun”
yang merupakan suatu program untuk penalaran kronik yang dapat mengenai kulit,susunan
seorang pakar dengan keahlian pada suatu wilayah saraf,sendi,ginjal,paru dan bagian tubuh yang
pengetahuan tertentu, akan lebih terasa efektif serta lainnya. Pada penyakit lupus ini imun yang
efisien, apabila pengguna dapat dengan mudah dan seharusnya menjaga tubuh dari serangan virus atau
cepat mendapatkan informasi di manapun dan bakteri, malah sebaliknya jaringan tubuh yang sehat
kapanpun. Hal tersebut dapat dilakukan dengan malah diserang oleh imunnya sendiri. Sampai
menggunakan aplikasi web yang bersifat dinamis. sekarang penyebab terjadinya serangan lupus belum
Saat ini, aplikasi web merupakan salah diketahui tetapi ada beberapa faktor yang
satu sumber informasi yang banyak digunakan. mempengaruhi yaitu genetenetik
Teknologi internet begitu menyentak dan (keturunan),lingkungan ,(obatobatan,racun,makan,d
membawa banyak pembaharuan termasuk an sinar matahari) (Hariadi&Hoediyanto, 2007:
memperbaiki metode pengembangan aplikasi. Kini 431).
web tidak hanya digunakan untuk membangun
sebuah situs, namun juga digunakan untuk Lupus tidak menular ,karena lupus bukan
pengolahan, pendistribusian data penting dan penyakit menular.Bagaimana gejala lupus?
aplikasi sistem pakar itu sendiri. Aplikasi sistem Biasanya gejala yang umum dirasakan oleh odapus
pakar dengan web dibuat agar pemakai dapat merasa lelah atau badannya lemah,demam,bercak
berinteraksi dengan penyedia informasi secara pada kulit dan nyeri pada otot dan persendian,
mudah dan cepat, melalui dunia internet. Aplikasi kadangkala gejala ini dapat diartikan dengan
web tidak lagi terbatas sebagai pemberi informasi penyakit flu atau demam berdarah.
yang statis, melainkan juga mampu memberikan Lupus bukan penyakit turunan tapi ada
informasi yang berubah secara dinamis, dengan beberapa faktor kalau orang tua memegang peranan
cara melakukan koneksi terhadap database. penting terjadinya pemicu lupus itu aktif pada
tubuh odapus,tapi seberapa besar pengaruh antara
Penulis hendak membuat suatu prototype satu dengan yang lainnya berbeda-beda pada
sistem pakar yang dapat digunakan sebagai alat sebagaian orang rentan terjangkit lupus. Lupus
bantu untuk masyarakat awam agar dapat bukan penyakit turunan tapi ada beberapa faktor
mendiagnosa penyakit lupus secara dini. Diagnosa kalau orang tua memegang peranan penting
ini adalah diagnosa sementara yang dapat terjadinya pemicu lupus itu aktif pada tubuh odapus
dipergunakan untuk meningkatkan kewaspadaan (Hariadi&Hoediyanto, 2007: 431) ,tapi seberapa
dan segera menghubungi dokter untuk memperoleh besar pengaruh antara satu dengan yang lainnya
diagnosa pasti dan terapi sejak dini, sehingga dapat berbeda-beda pada sebagian orang rentan terjangkit
memperpanjang usia harapan hidup penderita. lupus. Pada saat ini belum ditemukan cara
penyembuhan lupus secara tuntas. Dengan hidup

4-3
sehat dan pengobatan secara teratur aktivitas lupus 9. Sering sekali mengalami kejang
dapat ditekan. 10. Discoid rash (Ruam rash pada wajah yang
berbentuk bulat pada pipi)
Setiap yang hidup pasti akan mati,lupus 11. Di bagian tubuh terdapat bercak-bercak
bukan penyakit mematikan tapi dengan adanya merah berbentuk cakram dan terkadang
infeksi dan komplikasi itu yang menimbulkan bersisik
kematian kepada odapus. Lupus sering menyerang 12. Rasa mual, muntah > 2 minggu
kaum perempuan dibandingkan kaum laki-laki,
13. Menurunnya nafsu makan
gejala-gejala lupus sering dijumpai pada usia
produktif 15-40 tahun.kalaupun ada usia dibawah 14. Diare secara terus-menerus > 2 minggu
15 tahun atau di atas 40 tahun, kemungkinannya 15. Brain Irritation (Sering mengalami nyeri
ada sangat kecil dan gejalanya masih belum jelas kepala sebelah yang menyerupai migren)
terlihat (Hariadi&Hoediyanto, 2007: 431). 16. Mucus membrane ulcers (muncul Borok-
borok yang berlendir)
Ada 3 Jenis Lupus, Antaralain : 17. Alopesia (Kebotakan pada rambut yang
sulit tumbuh)
1. Lupus Eritematosus Sistemik (LES/SLE) 18. Demam diatas 38 derajat celcius tanpa
sebab yang jelas & terjadi secara berulang
Yaitu bagian sistemiknya. Dapat menimbulkan 19. Ruam kulit yang diperburuk oleh sinar
komplikasi seperti lupus otak, lupus paru-paru, matahari
lupus jari-jari tangan atau kaki, lupus kulit, lupus
20. Nyeri otot yang berulang
ginjal, lupus jantung, lupus otot, lupus retina, lupus
21. Penurunan Berat badan (berat badan turun
sendi, dan lain-lain.
drastis > 10 kg dalam 2 minggu)
2. Lupus Diskoid 22. Pembengkakan kelenjar (biasanya sering
terjadi pada kaki, tangan menjadi bengkak
Yaitu bagian Kulit .Lupus kulit dengan manifestasi membesar)
beberapa jenis kelainan kulit. Termasuk paling 23. Nyeri pada perut
banyak menyerang. 24. Kaki sering mengalami mati rasa dan
kesemutan
3. Lupus Obat 25. Hematuria (Air kemih mengandung darah)
26. Gangguan penglihatan (Tiba-tiba mata
Timbul akibat efek samping obat dan akan sembuh
menjadi perih dan sakit waktu melihat,
sendiri dengan memberhentikan obat terkait.
penglihatan menjadi buram yang lama-
Umumnya berkaitan dengan pemakaian obat
kelamaan dapat berakibat kebutaan pada
hydralazine (obat hipertensi) dan procainamide
penderita)
(untuk mengobati detak jantung yang tidak teratur).
(Hariadi&Hoediyanto, 2007: 433). 27. Mimisan (terjadi secara berulang)
28. Gangguan menelan (tenggorokan terasa
Ada beberapa kriteria untuk mendiagnosa sakit dan perih pada saat kita menelan
lupus. Umumnya seseorang memenuhi paling makanan)
sedikit 4 (empat) kriteria sebelum diagnosa 29. Batuk darah
dilakukan: (Hariadi&Hoediyanto, 2007: 433).

1. Arthritis (Sakit/nyeri/bengkak pada Secara Etiologi Penyakit lupus


persendian selama lebih dari 3 bulan) penyebabnya belum diketahui. Diduga faktor
2. Jari tangan/jari kaki tampak pucat/tidak genetik,infeksi dan lingkungan ikut berperan serta
pada patofisiologi lupus (Hariadi&Hoediyanto,
nyaman pada saat dingin 2007: 433). Sistem imun tubuh kehilangan
3. Sariawan > 2 minggu atau lebih kemampuan untuk membedakan antigen dari sel
(sampaimulut taraf parah) dan jaringan tubuh sendiri. Penyimpangan reaksi
4. Anemia (Kurang darah) imunologi ini akan menghasilkan antibody secara
5. Butterfly rash (Adanya ruam kemerahan terus-menerus. Antibody ini juga berperan dalam
berbentuk kupu-kupu bersayap meliputi pembentukan kompleks imun sehingga
kedua pipi) mencetuskan penyakit inflamasi imun sistemik
dengan kerusakan multiorgan. Faktor-faktor risiko
6. Pleuritis / pericarditis (Nyeri di dada saat pada penderita lupus, antara lain:
menarik nafas yang panjang selama
beberapa hari) 1. Faktor Risiko Genetik, meliputi jenis kelamin,
7. Merasa sangat lemah dan cepat lelah umur dan faktor keturunan.
meskipun telah cukup istirahat 2. Faktor risiko hormon
8. Photosensitivity (Kulit menjadi 3. Sinar Ultraviolet
hipersensitif terhadap sinar matahari) 4. Imunitas
4-4
5. Obat 6.Infeksi. Pasien SLE cenderung mudah
6. Infeksi mendapat infeksi dan kadang-kadang
7. Stress penyakit ini kambuh setelah infeksi.
7. Stres. Stres berat dapat mencetuskan SLE
Positif lupus, empat kriteria Gejala pada pasien yang sudah memiliki
penyakit ini dibedakan atas gejala umum dan gejala kecenderungan akan penyakit ini.
pada organ tertentu (Media Aesculapius,
(Media Aesculapius, 2001: 568).
2001).Gejala umum yang sering ditemukan di
antaranya, penderita sering merasa lemah, Lupus adalah penyakit autoimun yang
kelelahan berlebihan, demam, dan pegal-pegal. melibatkan berbagai organ dengan manifestasi
Gejala ini muncul ketika lupus sedang aktif dan klinis bervariasi dari yang ringan sampai berat
menghilang ketika tidak aktif. (Mansjoer, 2001: 568). Lupus juga dapat
didefinisikan sebagai sebuah penyakit yang yang
FaktorRisiko menyerang sistem kekebalan tubuh yang
menyebabkan peradangan pada tulang sendi,otot ,
Orang-orang yang mempunyaikeluarga kulit dan jaringan penghubung lainnya dan organ
yang pernahterkenapenyakit Lupus (Hartawan, 2007: 1). Lupus menyebabkan sistem
inidicurigaiberkecenderunganuntukterkenapenyakiti kekebalan memproduksi antibodi - antibodi yang
ni, lebihkurang 5-12% lebihbesardibanding orang menyerang sel-sel dan dan jaringan-jaringan yang
normal. berasal dari dalam tubuh kita sendiri.dan biasanya
odapus (orang hidup dengan lupus)akan
1. Faktor Risiko Genetik. Meliputi jenis menghindari hal-hal yang dapat membuat
kelamin (Frekuensi pada Wanita dewasa 8 penyakitnya kambuh dengan :
kali lebih sering dari pada priadewasa),
umur (lebih sering pada usia 15-40 tahun), 1. Menghindari stress
dan factor keturunan (frekuensinya 20 kali 2. Menjaga agar tidak langsung terkena sinar
lebih sering dalam keluarga dimanater matahari
dapat anggota dengan penyakit tersebut). 3. mengurangi beban kerja yang berlebihan
2. Faktorrisikohormon. Konsumsi hormone 4. menghindari pemakaian obat tertentu.
juga akan berdampak buruk bagi kesehatan
kita. Estrogen menambahrisiko SLE. odapus dapat memeriksakaan diri pada dokter-
3. Sinar Ultraviolet. Sinar ultraviolet dokter pemerhati penyakit ini, dokter spesialis
mengurangi supresiimun sehingga terapi penyakit dalam konsultasi hematologi,
menjadi kurang efektif, sehingga lupus rheumatology, ginjal, hipertensi, alergi imunologi,
kambuh atau bertambah berat. Ini jika lupus dapat tertanggulangi, berobat dengan
disebabkan selkuli tmengeluarkan sitokin teratur, minum obat teratur yang di berikan oleh
dan prostaglandin sehingga terjadi dokter (yang biasanya diminum seumur hidup),
inflamasi di tempat tersebut maupun odapus akan dapat hidup layaknya orang normal.
secara sistemik melalui peredaran di
pembuluh darah. Analisis Basis Pengetahuan (Knowledge Based)
4. Imunitas. Padapasien lupus terdapat
hiperakti vitassel B atau intoleransi
1. Blok Diagram Area Permasalahan
terhadapsel T.
5. Obat. Obat tertentu dalam prosentase kecil
sekali pada pasien tertentu dan diminum Pembuatan blok diagram dimaksudkan untuk
dalam jangka waktu tertentu dapat membatasi lingkup permasalahan yang dibahas
mencetuskan lupus obat (Drug Induced dengan mengetahui posisi pokok bahasan pada
Lupus Erythematosusatau DILE). Jenis domain yang lebih luas. Pada blok diagram ini,
obat yang dapat menyebabkan lupus dapat dilihat bahwa penyakit lupus yang dijadikan
obatadalah : sebagai area permasalahan.

- Obat yang pasti menyebabkan lupus Penyakit Imunologi


obat: klorpromazin, metildopa, hidralasin,
prokainamid, dan isoniazid.
Lupus Rheumatoid Multiple Sclerosis Antinuclear Antibody Scleroderma
Arthritis Test (ANA)
- Obat yang mungkindapatmenyebabkan
lupus obat: dilantin, penisilamin,
Area Permasalahan yang
dankuinidin akan di Prototipekan

Gambar 1. Blok Diagram Area Permasalahan


4-5
Usia Gejala

Klasifikasi jenis
penyakit

2. Blok Diagram FokusPermasalahan


Prosentase jenis lupus
dan Penatalaksanaan
Blok diagram focus permasalahan digunakan secara umum dan
medikamentosa

untuk menjelaskan situasi penentuan keputusan


untuk diagnose akhir berupa prosentase lupus, yang
Gambar 3Blok Diagram Faktor Kritis
terdiridari 3 macam antara lain prosentase lupus
sistemik, prosentase discoid dan prosentase
pengaruh obatnya berdasarkan gejala yang dipilih
user.
Dependency Diagram

Lupus
gejala menunjukan kondisi yang
mempengaruhi rule set 1 dari kondisi tersebut
menghasilkan kesimpulan awal berupa prosentase
Bagian Pengaruh jenis penyakit lupus. Selanjutnya yang berasal dari
Discoid
Sistemik obat rule set 1, ditambah input user yang pertama yang
mempengaruhi rule set 2. Sehingga dalam rule set
Gambar2 Blok Diagram fokuspermasalahan 2, terdapat basis pengetahuan berupa aturan yang
telah diklasifikasikan berdasarkan usia, prosentase
Blok Diagram Faktor Kritis Jenis lupus. Kemudian menghasilkan
penatalaksanaan umum dan medikamentosa.
menegaskan faktor-faktor kritis dalam area target
keputusan yang akan diprototipekan. Tiga faktor ? Usia
kritis yang berpengaruh dalam pembuatan aplikasi
Rule Penatalaksanaan
ini adalah Rule
umum dan
? Gejala set
set21
Rule Prosentase jenis lupus medikamentosa
1. Usia, menjelaskan batasan untuk pasien yang set 1
dapat dilakukan diagnosa dan untuk
mengetahui hasil diagnosa jenis penyakit. Gambar 4 Dependency Diagram
Umumnya gejala yang dialami penderita lupus
(odapus) terlihat sekitar usia 15-40 tahun. Analisa Prosentase dengan Probabilitas Klasik
Disini nanti akan dibagi menjadi 3 kategori
penatalaksanaan, yaitu umur <19 tahun, 19-40 Rumus umum untuk probabilitas klasik di
tahun dan usia >40 tahun. definisikan sebagai peluang P(A) dengan n adalah
banyaknya kejadian, nA merupakan banyaknya
2. Klasifikasi jenis penyakit berupa prosentase hasil mendapatkan A. Frekuensi relatif terjadinya A
dari penyakit penderita yang di dapat dari adalah
pemilihan gejala.
3. Gejala, dibutuhkan dalam pencapaian n( A)
(1)
keputusan. Dari masukan gejala yang dirasakan
n
oleh pengguna kemudian digabungkan dengan
klasifikasi jenis lupus dan usia, maka akan Ada 29 Gejala Lupus yang Diketahui, Per gejala
didapatkan pencapaian hasil konsultasi berupa
prosentase perhitungan probabilitas klasik dan mewakili:
penatalaksanaan secara umum dan
medikamentosa

a. Lupus Discoid. Ada 8 gejala yang diketahui

Berdasarkan probabilitas klasik, maka


diasumsuikan bahwa ada 8 kemungkinan hasil
kejadian dengan nilai probabilitas yang sama untuk
tiap gejala untuk jenis lupus diskoid.

4-6
P (Lupus Diskoid) = 0,034482 x 8 = 0,275856 = aliran proses jika menggunakan metode forward
27,59 % chaining yang dapat dilihat pada flowchart di
bawah ini:
b. Lupus Sistemik
Gambar 5Flowchart Proses Inferensi Penalaran Maju
Ada 15 kemungkinan gejala yang tampak, (Foward Chaining)
angka yang muncul adalah 1 sampai dengan 15.
Berdasarkan probabilitas klasik, maka
diasumsuikan bahwa ada 15 kemungkinan hasil
kejadian dengan nilai probabilitas yang sama untuk Kesimpulan
tiap gejala jenis lupus sistemik
Berdasarkan permasalahan yang telah
P (Lupus sistemik)= 0,034482 x 15 = 0,51723 = dibahas dan diselesaikan melalui laporan ini,
51,72 % maka terdapat beberapa kesimpulan:

1. Penggunaan metode forward chaining


dengan proses penelusuran
c. Lupus Obat menggunakan depth-first-search cocok
Ada 6 kemungkinan gejala yang tampak, untuk pembuatan aplikasi sistem pakar
angka yang muncul adalah 1 sampai dengan 6. untuk pemasalahan diagnosa penyakit
imunologi (lupus)
Berdasarkan probabilitas klasik, maka
2. Berdasarkan hasil pengujian, aplikasi
diasumsuikan bahwa ada 6 kemungkinan hasil
sistem pakar ini berguna untuk
kejadian dengan nilai probabilitas yang sama untuk
membantu dan mempermudah user
tiap jenis lupus pengaruh obat-obatan
dalam memperoleh informasi mengenai
P (Lupus Obat) = 0,034482 x 6 = 0,206892 = 20,69 % penyakit lupus serta mendapatkan hasil
diagnosa jenis penyakit lupus untuk
Flowchart Proses Inferensi Penalaran Maju gejala antara usia 14 – 40 tahun
3. Materi yang dimuat dalam program ini
(Foward Chaining) masih kurang mewakili kepakaran
Dalam hal ini, akan dijelaskan bagaimana dalam hal penyakit lupus secara
menyeluruh.
Start 4. Hasil prosentase di dapatkan dari
perhitungan menggunakan rumus
probabilitas klasik di mana peluang
Gejala P(A) dengan A adalah gejala per jenis
lupus, n adalah total banyaknya gejala
per jenis lupus, serta nA merupakan
tidak Kaidah Berbasis Aturan banyaknya hasil mendapatkan A
sehingga di dapatkan prosentase tiap
gejala untuk lupus adalah 3,44 %
5. Dengan menggunakan bahasa
Kaidah Telah
Sesuai
pemrograman PHP dan MySQL sebagai
? basisdata, maka dapat dibangun suatu
program aplikasi yang dapat mengatasi
ya
masalah pendeteksian penyakit
imunologi (lupus) secara dini.
File Basis
Pengetahuan

Saran
Setelah mengembangkan sistem pakar
Diagnosa
ini, ada beberapa saran yang harus diterapkan
guna pengembangan sisten pakar lebih lanjut:

1. Kiranya pengembangan portal informasi


Terkena Lupus yang diperlukan untuk membantu dalam
melakukan identifikasi penyakit
ya
imunologi (lupus) secara dini dapat
dijadikan media yang tepat bagi
Kesimpulan dan solusi berupa materi
penggunanya, dalam menerima
informasi yang akurat, terpercaya, dan
tidak
4-7
Data Hasil Konsultasi

End
memiliki nilai yang efektif serta efisien Kadir, A. 2001. Dasar Pemrograman Web Dinamis
bagi pengguna. Menggunakan PHP. Yogyakarta: ANDI.

2. Pengetahuan sistem pakar diagnosa Komputer, wahana. 2006. Panduan Lengkap


penyakit imunologi (lupus) kiranya Menguasai Pemrograman Web Dengan
semakin diperkaya dengan penambahan PHP 5. Yogyakarta : Andi
kompleksitas gejala yang diberikan, agar
dapat memberikan penjelasan informasi Kusrini. 2006. Sistem Pakar Teori dan Aplikasi.
kepada pengguna yang lebih optimal. Yogakarta: ANDI.
3. Dilakukan pengembangan program
sejenis dengan permasalahan domain Kusumadewi, S. 2003. Artificial Intelegence
yang lebih luas. (Teknik dan Aplikasinya). Yogyakarta:
4. Data mengenai gejala dan semua Graha Ilmu.
mengenai penyakit lupus kiranya dapat
lebih dimaksimalkan, sampai Mansjoer.2001. penyakit autoimun dan gejalanya.
mendapatkan perhitungan probabilitas Surabaya:Fakultas Kedokteran Unair
yang lebih akurat serta dicari alternative
Syafii, M. 2005. Membangun Aplikasi Berbasis
lain yang memungkinkan penyelesaian
Web PHP dan MySQL. Yogyakarta : Andi
yang jauh lebih baik.
5. Untuk penanganan terapi lebih lanjut
sehingga dapat menghasilkan
perkembangan yang maksimal,
sebaiknya user langsung mendatangi
pusat atau dokter spesialis atau rumah
sakit terdekat.

DAFTAR PUSTAKA

Al-Jauziyyah. 2008. Ath-Thibbun Nabawy,


Pengobatan Cara Nabi Muhammad SAW.
Surabaya : Arkola.

Arhami, M. 2005. Konsep Dasar Sistem Pakar.


Yogyakata: ANDI.

An-Najar Zaghlul. 2006. Pembuktian Sains Dalam


Sunnah. Jakarta: Amza

DEPKES RI. 2001. Pedoman Pengobatan Dasar Di


Puskesmas Berdasarkan Gejala. Jakarta :
DEPKES.

Fakultas Kedokteran UI. 2001. Kapita Selekta


Kedokteran Edisi Ketiga. Jakarta : Media
Aesculapius.

Hariadi & Hoediyanto.2007. Lupus dan


Penatalaksanaannya Edisi ketiga
.Surabaya: Fakultas Kedokteran UNAIR.

Hartawan.2007.Sistem kekebalan Tubuh edisi


pertama. Jember: Media Medikamentosa

Jayan. 2007. Desain Situs Keren Dengan


Photoshop dan Dreamweaver. Palembang
: Maxikom

Jogianto, H. 1999. Analisa dan Desain Sistem


Informasi, Pendekatan Terstruktur Teori
dan Praktek Aplikasi Bisnis. Yogyakarta:
ANDI.
4-8

Anda mungkin juga menyukai