Anda di halaman 1dari 17

Peran Media Massa dalam Meningkatkan

Partisipasi Politik Para Aktivis HMP PKn


di Yogyakarta
DIAH NOVIANASARI, SAMSURI
Jurusan Pendidikan IPS Program Pascasarjana, Universitas Negeri Yogyakarta
Email : diah.novianasari@yahoo.co.id, samsuri@uny.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) peran media massa dalam meningkatkan
partisipasi politik para aktivis HMP PKn di Yogyakarta; (2) faktor yang mendorong peran media
massa dalam meningkatkan partisipasi politik para aktivis HMP PKn di Yogyakarta; (3) faktor
yang menghambat peran media massa dalam meningkatkan partisipasi politik para aktivis HMP
PKn di Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif naturalistik yang
dilaksanakan di HIMA PKnH UNY, HMP PPKn UPY, dan HMPS PPKn UAD. Informan dalam pene-
litian ini yaitu para aktivis HMP PKn di Yogyakarta yang diambil dengan teknik purposive. Ha-
sil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) peran media massa dalam meningkatkan partisipasi
politik para aktivis HMP PKn di Yogyakarta mengarah pada tipe gerakan moral dan tipe budaya
politik partisipan; (2) faktor pendorongnya meliputi: kebutuhan perkuliahan dan kesadaran diri
para aktivis; (3) faktor penghambatnya meliputi: keterbatasan kebebasan berpendapat, keter-
batasan keterbacaan tulisan, keefektifan kerja nyata di HMP PKn, kepadatan aktivitas kampus,
dan keterbatasan publikasi melalui media koran.
Kata Kunci : Partisipasi Politik, Media Massa, dan Aktivis Organisasi Kemahasiswaan

Abstract
This research aims to find out: (1) the role of mass media to increase political participation
of activists of HMP PKn in Yogyakarta; (2) factors that support the role of mass media to increase
political participation of activists of HMP PKn in Yogyakarta; (3) factors that inhibit the role of
mass media to increase political participation of activists of HMP PKn in Yogyakarta. This research
is a naturalistic qualitative descriptive research. This research was conducted in HIMA PKnH UNY,
HMP PPKn UPY, and HMPS PPKn UAD. The subjects of this research are activists of HMP PKn in Yog-
yakarta who were taken with purposive sampling techniques. The result of this research shows that:
(1) the role of mass media to increase political participation of activists of HMP PKn in Yogyakarta
that aims to the moral movement type and the participant political culture type; (2) the supporter
factors include: requirements of lectures and awareness as good citizens; (3) the inhibitor factors
include: freedom to give opinion is unsecured, the written is rarely readable, the participation with
real work in HMP PKn is considered more effective than writing opinions in mass media, the busi-
ness of campus activities, and publication process that is quite limited in newspapers.
Keywords : Political Participation, Mass Media, and Activists of Student Organization
13
SOSIA Vol. 13, No. 2, 2016: 13-29

PENDAHULUAN raksi sosial, mengenal beragam kepribadian,


Indonesia merupakan salah satu ne­ mengenali kepribadian diri sendiri, belajar
gara di dunia yang berasaskan demokrasi. mengatasi berbagai masalah, belajar berpikir
Demokrasi merupakan asas negara yang ber­ kritis, belajar mengelola waktu, belajar berbi­
upaya memegang tinggi prinsip kebebasan. Se- cara di depan banyak orang, penuh inisia­tif,
tiap orang memiliki kebebasan dan kesetaraan dan keberanian mengemukakan pendapat
dalam menentukan kondisi kehidupanya dan pribadi dan buah pikir yang dimiliki.
memperoleh hak serta kewajiban yang sama. Mahasiswa sebagai bagian dari masya­
Menurut Sorensen (2003, p.15), demokrasi rakat akademik dituntut untuk memiliki
membutuhkan pernyataan hak-hak manusia kepribadian sebagai warga negara yang tang-
(bill of right) di luar hak memilih untuk mem- guh dan kuat. Kepribadian tersebut terutama
berikan kesempatan yang sama untuk ber- berkaitan dengan peran mahasiswa sebagai
partisipasi dan untuk menemukan preferen- agent of change atau agen perubahan. Kemam-
si pribadi dan pengawasan akhir oleh warga puan untuk berpartisipasi politik wajib dimili-
negara terhadap agenda politik. Berdasarkan ki oleh setiap mahasiswa. Kemampuan ini akan
penjabaran Sorensen tersebut, dapat dipaha- mendukung para mahasiswa dalam menjalan­
mi bahwa ternyata kebebasan itu merupakan kan tugas sebagai agen perubahan. Mahasiswa
serangkaian hak bagi seluruh warga negara harus mampu berpikir kritis dan bertindak
untuk berpartisipasi aktif dalam politik. efektif dalam menanggapi segala persoalan
Setiap warga negara Indonesia memi- yang dihadapi bangsa ini. Mahasiswa harus
liki hak yang sama untuk mengemukakan mampu menjadi insan yang cerdas dan memi-
pendapat sebagaimana yang tercantum da- liki banyak pengetahuan. Media massa, seperti
lam Pasal 28E Ayat (3) Undang-Undang Dasar media televisi, internet, dan surat kabar me­
1945, yang menyatakan bahwa setiap orang rupakan media komunikasi yang dekat dengan
berhak atas kebebasan berserikat, berkum- masyarakat. Ketiga media ini telah menjadi ba-
pul, dan mengeluarkan pendapat. Hak warga gian penting dalam keseharian mahasiswa di
negara dalam hal kemerdekaan berserikat dan Yogyakarta. Melalui media cetak dan elektro­
berkumpul, mengeluarkan pikiran tersebut nik ini, mahasiswa dapat memperoleh berbagai
dapat dilakukan baik secara lisan, tulisan dan informasi termasuk yang berkaitan dengan
sebagainya. Pasal ini memberikan penguat­ kondisi politik di Indonesia. Mahasiswa dapat
an bahwa setiap warga negara memiliki hak dengan mudah menyaksikan berbagai aktivitas
yang sama, yaitu hak untuk berpartisipasi ak- pemerintah, hasil kinerja, dan lain sebagainya
tif dalam menyampaikan pendapat atau opini melalui berbagai media massa. Melalui infor-
politik baik lisan maupun tulisan, baik yang masi yang diperoleh dari berbagai media mas-
berhubungan dengan kinerja maupun yang sa, mahasiswa dapat memperoleh gambaran
berhubungan dengan permasalahan pribadi mengenai kondisi politik di Indonesia sehingga
para pejabat pemerintah. dapat memberikan penilaian dan menentukan
Seluruh perguruan tinggi di Yogyakarta tindakan yang dianggap paling tepat atas per-
bahkan di seluruh Indonesia berupaya mem- masalahan politik yang sedang terjadi.
berikan kesempatan yang seluas-luasnya bagi Pejabat pemerintah harus mampu me­
para mahasiswa untuk membentuk sebuah ngemban amanah yang diberikan seluruh
komunitas, perkumpulan, ataupun organisasi rakyat Indonesia. Pemerintah memiliki tang-
sebagai wadah pembelajaran pengembangan gung jawab yang besar berkaitan dengan ke-
diri dan sarana menghimpun aspirasi para ma- langsungan bangsa dan negara ini. Harapan
hasiswanya. Melalui organisasi yang diikuti, ini berbanding terbalik dengan kenyataan
mahasiswa sebagai anggota kelompok dapat yang kini sedang terjadi di Indonesia. Tidak
memperoleh banyak pengalaman dan pembe- se­dikit pejabat pemerintah, seperti misalnya
lajaran. Seperti misalnya, pengalaman berinte­ para wa­kil rakyat yang berasal dari beberapa

14
Diah Novianasari, Samsuri Peran Media Massa dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Para Aktivis HMP PKn di Yogyakarta

partai besar di Indonesia terpaksa meninggal- keadilan. Namun, ternyata harapan ini tidak se-
kan kursi jabatannya karena tersandung kasus jalan dengan kondisi yang sedang terjadi saat
korupsi. Tidak hanya para wakil rakyat saja, ini.
tetapi para petinggi partai juga mengulangi ke- Berbagai gerakan dan aksi protes para
salahan yang sama karena terbukti melakukan mahasiswa kini tidak mampu lagi menarik sim-
penyalah­gunaan wewenang atau korupsi yang pati rakyat karena banyak terjadi aksi protes
tentu saja menyakiti dan mengecewakan rakyat yang justru berakhir ricuh, mengganggu ke­
Indonesia. Berbagai permasalahan tersebut tertiban, dan tidak jarang bermuatan politik
disebarluaskan dan diinformasikan kepada se­hingga menimbulkan ketidakstabilan sosial
mahasiswa melalui berbagai media massa. Ma- dan keamanan seperti rasa takut dan kerugian
hasiswa yang aktif mengikuti perkembangan materiil yang cukup besar yang disebabkan
informasi akan mampu berpikir kritis sehing- karena kerusuhan yang dilakukan oleh para
ga tergugah untuk melakukan tindakan efektif mahasiswa. Matulessy (2008, p.4), menganali-
sebagai bentuk respon terhadap permasalah- sis tentang model kausal partisipasi politik ak-
an publik yang sedang terjadi. Oleh sebab itu, tivis gerakan mahasiswa yang dilakukan pada
maraknya berbagai kasus penyalahgunaan we- tahun 2008, menyatakan bahwa gerakan parti-
wenang yang dilakukan oleh pemerintah Indo- sipasi mahasiswa lebih banyak berujung pada
nesia saat ini masih memerlukan lebih banyak tindakan anarkis ternyata didominasi oleh
lagi kontrol dari mahasiswa sebagai agen peru- deprivasi relatif atau ketidakpuasan baik yang
bahan melalui berbagai macam tindakan. bersifat dorongan individual maupun dorong­
Lubis (2013, p.69), menekankan ter­ an kolektif semisal organisasi kemahasiswaan
amat penting bagi seluruh manusia Indonesia yang kurang terkendali. Hal ini mengindi-
(tidak hanya mahasiswa saja) untuk mening- kasikan bahwa aksi demonstrasi tidak selalu
katkan sebesar-besarnya kemampuan untuk dianggap tepat untuk menjadi sarana partisi-
mengikuti, memahami sebaik-baiknya seluruh pasi politik para mahasiswa.
perkembangan dan perubahan yang sedang Gerakan mahasiswa ternyata tidak ha-
terjadi di Indonesia bahkan di dunia, termasuk nya sebatas yang bisa dilakukan dalam wujud
berbagai perubahan-perubahan yang bersifat demonstrasi saja, namun dapat pula dilaku-
kemasyarakatan dan nilai-nilai serta pikiran kan melalui pemanfaatan media massa yang
manusia, sehingga masyarakat Indonesia ter- dinilai lebih santun dibandingkan dengan aksi
masuk mahasiswa dapat menghasilkan persep- demonstrasi yang berujung keributan. Pe­
si di bidang sosial, ekonomi, dan politik yang nyampaian opini terkait berbagai permasala-
dapat membawa perubahan menuju arah dan han publik yang dilakukan melalui berbagai
kondisi bangsa dan negara yang lebih baik. media massa dinilai jauh lebih santun. Hal ini
Protes atau opini mahasiswa terkait disebabkan karena untuk bisa menulis diper-
berbagai kasus penyalahgunaan dapat disam- lukan kemampuan berbahasa yang baik serta
paikan kepada berbagai pihak yang berkepen­ hendaknya memiliki etika beropini yang baik
tingan melalui sebuah gerakan atau aksi protes pula sehingga tidak menimbulkan pro dan kon-
yang dilakukan oleh para mahasiswa. Gerakan tra bagi pembacanya.
atau aksi protes merupakan perwujudan dari Secara umum, media massa memiliki
tugas mahasiswa sebagai agent of change atau peran sebagai sumber informasi dan sarana
agen perubahan yang bertujuan untuk megu- partisipasi warga negara. Melalui perkemba­
bah sebuah kebijakan yang tidak pro rakyat ngan media masssa yang cukup pesat saat ini,
menjadi sangat berpihak pada rakyat atau de­ maka mahasiswa memiliki kesempatan yang
ngan kata lain sebagai usaha memperjuangkan besar untuk memanfaatkan berbagai media
kepetingan rakyat. Oleh sebab itu, mahasiswa massa untuk mendukung berbagai aktivitas
menjadi salah satu pilar demokrasi yang men- termasuk sebagai sarana partisipasi politik
junjung tinggi hak rakyat untuk memperoleh melalui penyampaian berbagai opini terkait

15
SOSIA Vol. 13, No. 2, 2016: 13-29

berbagai permasalahan publik dengan meng- garaan (HMP PKn). Organisasi Kemahasiswaan
gunakan berbagai media massa yang telah HMP PKn dapat membantu mahasiswa pada
tersedia serta dapat dimanfaatkan dengan Program Studi PKn, terutama para aktivis HMP
mudah. Pemberitaan di media massa memili- PKn itu sendiri dalam mengasah keberanian,
ki kemampuan untuk mempengaruhi kognisi memperoleh dorongan motivasi, dan memu-
seseorang, kognisi akan mengarahkan pada puk kesadaran atas hak dan kewajiban para
afeksi, dan afeksi akan mendorong seseorang anggotanya sebagai warga negara terhadap
untuk melakukan sebuah tindakan. Tindakan negaranya.
ini dapat direalisasikan pula dengan meman- Penyampaian berbagai opini melalui
faatkan media massa, sehingga media massa berbagai media massa yang dilakukan oleh
memiliki fungsi ganda sebagaimana yang te­ para mahasiswa Program Studi PKn terutama
lah diungkapkan sebelumnya. Inilah sebabnya, para aktivis dari organisasi kemahasiswaan
media massa memiliki peran yang sangat pen­ tersebut terkait berbagai permasalahan pu­
ting bagi para penggunanya. blik tidak dapat dilepaskan dari kecenderung­
Mahasiswa Program Studi PKn secara an tipe gerakan partisipasi dan tipe budaya
teoretis merupakan kaum intelektual yang politik­
nya. Hal ini menjadi sangat penting
seharusnya mampu berpartisipasi secara ak- diketahui sebab dengan melihat kecenderung­
tif bagi kelangsungan demokrasi dalam ke- an tipe gerakan dan tipe budaya politiknya,
hidupan berbangsa dan bernegara. Menurut maka dapat di­ ketahui kualitas dan tingkat
John Patrick sebagaimana yang dikutip Sam- partisipasi politiknya. Mahasiswa PKn sebagai
suri (2012, p.56), menyatakan bahwa ter- sosok yang dianggap paling mampu berparti-
dapat empat komponen atau ketegori pokok sipasi idealnya memiliki tipe partisipasi politik
yang hendaknya dipahami bahkan dikuasai yang unggul dan sebab kepemilikan tipe gera-
oleh para pendidik atau calon pendidik PKn, kan politik dan tipe budaya politik yang unggul
keempat komponen tersebut, yaitu: (1) pe­ menunjukkan bahwa pelakukanya merupakan
ngetahuan kewarganegaraan dan pemerin- warga negara yang baik yang mampu berparti-
tahan demokratis, (2) kecakapan kognitif dari sipasi dan berperan serta secara maksimal se-
kewarganegaraan demokratis, (3) kecakapan bagai warga negara yang baik.
partisipasi dari kewarganegaraan demoratis, Oleh sebab itu, sangat penting untuk
dan (4) keutamaan karakter kewarganegaraan dilakukan penelitian secara lebih mendalam
yang demokratis. Hal ini menunjukkan bahwa mengenai: (1) Bagaimana peran media massa
mahasiswa Program Studi PKn merupakan so- dalam meningkatkan partisipasi politik para
sok yang hendaknya tidak hanya unggul secara aktivis HMP PKn di Yogyakarta? (2) Apa fak-
kognisi saja tetapi juga unggul secara afeksi tor yang mendorong peran media massa da-
dan psikomotorik, sehingga mampu menjadi lam meningkatkan partisipasi politik para ak-
warga negara yang kritis dan mampu berperan tivis HMP PKn di Yogyakarta? (3) Apa faktor
aktif me­ngawal proses demokrasi yang terjadi yang menghambat peran media massa dalam
di negaranya. meningkatkan partisipasi politik para akti­vis
Pendapat atau opini yang disampaikan HMP PKn di Yogyakarta? Melalui penelitian
melalui berbagai cara dan media sebagai salah ini, diharapkan mampu memberikan manfaat
satu bentuk partisipasi politik mahasiswa dan kontribusi terkait pentingnya peran media
membutuhkan cukup keberanian, motivasi, massa dalam meningkatkan partisipasi politik
serta kesadaran yang tinggi untuk melakukan- para aktivis HMP PKn di Yogyakarta.
nya. Mahasiswa dapat memperoleh banyak
pengetahuan dan sarana pengembangan diri di METODE
perguruan tinggi. Salah satunya yaitu melalui Jenis Penelitian
organisasi kemahasiswaan Himpunan Maha- Penelitian ini menggunakan metode pe-
siswa Program Studi Pendidikan Kewargane­ nelitian deskriptif kualitatif dengan menggu-

16
Diah Novianasari, Samsuri Peran Media Massa dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Para Aktivis HMP PKn di Yogyakarta

nakan pendekatan naturalistik, sebab kondisi peneliti tidak hanya sebagai pelapor hasil
nyata yang terjadi di lapangan merupakan data penelitian saja, tetapi juga terlibat dalam pe­
yang paling bisa diterima. Melalui pemilihan ngalaman yang berkelanjutan dan terus me-
metode penelitian kualitatif, maka penelitian nerus de­ngan partisipan. Oleh sebab itu, teknik
ini berusaha mendeskripsikan dan menganali­ dan instrumen pengumpulan data dalam pe-
sis secara mendalam mengenai peran media nelitian me­ngenai peran media massa dalam
massa dalam meningkatkan partisipasi poli- meningkatkan partisipasi politik para aktivis
tik para aktivis HMP PKn di Yogyakarta. Hal Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendi-
ini dipilih untuk memperoleh hasil penelitian dikan Kewarga­negaraan di Yogyakarta ini, se-
yang lebih lengkap dan mendalam. Hasil pe- cara lebih lengkap adalah sebagai berikut:
nelitian yang berwujud deskripsi diharapkan Observasi Partisipan
dapat lebih mudah dipahami oleh para pem­ Peneliti secara langsung maupun tidak
baca dan pengguna hasil penelitian ini. langsung ikut serta dalam kegiatan-kegiatan
mahasiswa terkait dengan penelitian ini, misal­
Waktu dan Tempat Penelitian nya turut serta dalam kegiatan-kegiatan HMP
Penelitian ini dilaksanakan di HIMA PKn terutama berkaitan dengan pemanfaatan
PKnH UNY, HMP PPKn UPY, dan HMPS PPKn media massa untuk memperoleh gambaran
UAD pada bulan April hingga Juni 2014. Pe- yang dapat mendukung hasil penelitian ini.
nelitian ini mengambil UNY, UPY, dan UAD se- Semua ini peneliti lakukan untuk memper-
bagai lokasi penelitian sebab ketiganya ini se- oleh berbagai gambaran peran media massa
lain dapat mewakili basis dan status perguruan dalam meningkatkan partisipasi politik dalam
tinggi yang memiliki Program Studi PKn di Yog- diri para aktivis HMP PKn tersebut. Instrumen
yakarta, namun juga karena memiliki berbagai yang digunakan dalam observasi ini yaitu beru-
sarana yang dapat mendukung hasil penelitian pa lembar observasi.
ini. Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur atau
Subjek Penelitian wa­ wan­cara mendalam dilakukan untuk
Pada penelitian mengenai peran media mendapat­kan lebih banyak informasi tentang
massa dalam meningkatkan partisipasi politik peran media massa dalam meningkatkan par-
para aktivis HMP PKn di Yogyakarta ini, infor- tisipasi politik para aktivis HMP PKn di Yogya-
man yang dipilih tidak hanya yang memenuhi karta. Wawancara akan dilakukan terhadap 15
karakteriktik seorang aktivis HMP PKn saja, aktivis HMP PKn yang diambil dari ketiga per-
hendaknya memiliki pengetahuan yang cukup guruan tinggi di Yogyakarta, yaitu dari HIMA
serta mampu menjelaskan keadaan tentang ob- PKnH UNY, HMP PPKn UPY, dan HMPS PPKn
jek penelitian untuk menjawab permasalahan UAD. Instrumen yang digunakan dalam wa­
yang diangkat. Teknik penentuan informan pe- wancara ini yaitu berupa pedoman wawancara
nelitian yang digunakan yaitu teknik purposive. yang kemudian akan dikembangkan melalui
Peneliti menjadikan 5 aktivis HIMA PKnH UNY, wawancara mendalam.
5 aktivis HMP PPKn UPY, dan 5 aktivis HMPS Dokumentasi
PPKn UAD sehingga seluruhnya berjumlah 15 Dokumentasi yang digunakan untuk
informan atau subjek penelitian. mendukung penelitian ini yaitu berupa doku-
men-dokumen baik yang bersifat publlik atau
Teknik dan Istrumen Pengumpulan Data resmi maupun yang bersifat privat atau pribadi
Pada penelitian kualitatif, instrumen yang berkenaan dengan pemanfaatan berbagai
pengumpulan data adalah peneliti sendiri se- media massa oleh para aktivis HMP PPKn di
bagaimana yang diungkapkan Creswell (2012, Yog­yakarta. Dokumen publik atau resmi yang
pp.264-265), bahwa penelitian kualitatif me­ digunakan dalam penelitian ini terdiri atas:
rupakan penelitian interpretatif sehingga berbagai opini yang ditulis oleh para aktiv-

17
SOSIA Vol. 13, No. 2, 2016: 13-29

is HMP PKn di Yogyakarta yang berhubungan singkat, menggolongkan ke pola-pola dengan


dengan objek penelitian ini yang telah dipubli­ membuat transkip penelitian untuk memper-
kasikan melalui berbagai media massa dan pe- tegas, memperpendek, membuat fokus, mem-
tisi yang pernah dibuat oleh para aktivis HMP buang bagian yang tidak penting dan mengatur
PKn di Yogyakarta tentang keadaan dan atur- agar dapat menarik kesimpulan.
an yang dapat mendukung hasil penelitian ini. Penyajian Data
Sedangkan dokumen privat atau pribadi yang Penyajian data merupakan sekumpulan
digunakan dalam penelitian ini terdiri atas ber­ informasi yang tersusun sehingga memberikan
bagai opini yang ditulis oleh para aktivis HMP kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan
PKn di Yogyakarta yang berhubungan dengan pengambilan tindakan. Agar sajian data tidak
objek penelitian ini yang belum dipublikasikan menyimpang dari pokok permasalahan maka
sehingga masih bersifat privat. sajian data dapat diwujudkan dalam bentuk
Berbagai dokumen tersebut digunakan matriks, jaringan, atau bagan sebagai wadah
untuk mendukung hasil penelitian, didukung bantuan informasi tentang hal yang terjadi,
pula dengan foto-foto yang menggambarkan kemudian data disajikan sesuai dengan apa
tentang aktivitas pemanfaatan media massa yang diteliti.
para aktivis HMP PKn di Yogyakarta. Instru- Penarikan Kesimpulan
men yang digunakan dalam dokumentasi ini Penarikan kesimpulan merupakan usa­
yaitu berupa lembar dokumentasi. ha untuk mencari atau memahami makna,
ke­teraturan pola-pola penjelasan, alur sebab
Teknik Analisis Data akibat atau proposisi. Kesimpulan yang di­
Teknik analisis data dalam penelitian ini ambil segera diverifikasi dengan cara melihat
dilakukan dengan menggunakan model ana­ dan mempertanyakan kembali sambil melihat
li­sis interaktif seperti yang diungkapkan oleh catatan dilapangan agar memperoleh pema-
Miles & Huberman (1994, pp.10-12), yaitu haman yang lebih tepat. Selain itu juga dapat
proses analisis yang dilakukan bersamaan de­ dilakukan dengan mendiskusikannya. Hal ter­
ngan proses pengumpulan data. Proses anali- sebut dilakukan agar data yang diperoleh dan
sis ini melalui empat tahapan yaitu sebagai be­ ditafsirkan memiliki validitas, sehingga kesim-
rikut: pulan yang diambil menjadi kuat.
Pengumpulan Data
Data yang diperoleh dari hasil observa- HASIL DAN PEMBAHASAN
si, wawancara, dan dokumentasi dicatat dalam Peran Media Massa dalam Meningkat-
catatan lapangan yang terdiri dari dua aspek kan Partisipasi Politik para Aktivis HMP PKn di
yaitu deskripsi dan refleksi. Catatan deskripsi Yogyakarta :
merupakan data alami yang berisi tentang apa Berdasarkan hasil penelitian yang telah
yang dilihat, didengar, dirasakan, disaksikan, dilakukan di HMP PKn di Yogyakarta, menun-
dan dialami sendiri oleh peneliti tanpa adanya jukkan bahwa media televisi, media internet,
pendapat dan penafsiran dari peneliti tentang dan media surat kabar cetak telah dapat diman-
fenomena yang dijumpai. Sedangkan catatan faatkan dengan baik oleh para aktivis HMP PKn
refleksi yaitu catatan yang memuat kesan, ko- di Yogyakarta baik sebagai sumber informasi
mentar dan tafsiran peneliti tentang temuan maupun sebagai sarana partisipasi politik. Hal
yang dijumpai dan merupakan bahan rencana ini nampak dari hasil observasi, wawancara,
pengumpulan data untuk tahap berikutnya. dan bukti dokumentasi yang diperoleh selama
Reduksi Data penelitian ini dilaksanakan di HIMA PKnH UNY,
Reduksi data merupakan proses seleksi, HMP PPKn UPY, dan HMPS PPKn UAD sebagai
pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi. lokasi penelitian. Media televisi, media inter-
Cara mereduksi data adalah dengan melaku- net, dan media surat kabar cetak telah terse-
kan seleksi, membuat ringkasan atau uraian dia di lokasi penelitian sehingga dapat dengan

18
Diah Novianasari, Samsuri Peran Media Massa dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Para Aktivis HMP PKn di Yogyakarta

mudah dimanfaatkan para aktivis HMP PKn di respon aktif terhadap berbagai permasalahan
Yogyakarta. publik.
Menurut Junaedi (2013, p.49), partisi- Hal inilah yang juga dialami oleh para
pasi politik dalam bentuk penyampaian opini aktivis HMP PKn di Yogyakarta. Secara umum,
atau pendapat terkait berbagai permasalahan media massa yang ditunjuk dalam penelitian
yang melanda bangsa dan negara sangat diten- ini terdiri atas tiga macam, yaitu media tele-
tukan terutama oleh media massa. Peran media visi, internet, dan surat kabar. Berdasarkan
massa dalam meningkatkan partisipasi politik hasil penelitan, diketahui bahwa pemanfaatan
para aktivis Himpunan Mahasiswa Program media massa sebagai sumber informasi te­
Studi Pendidikan Kewarganegaraan (HMP lah banyak dilakukan oleh para aktivis HMP
PKn) di Yogyakarta dapat dibedakan menja- PKn di Yogyakarta. Informasi yang yang paling
di dua, dengan merujuk teori Gazali (2004, banyak digali yaitu informasi seputar kasus
p.67), dua fungsi utama tersebut, yaitu: per- korupsi yang menjerat para pejabat negara se-
tama, media massa sebagai media informasi, misal kasus MK, perkembangan politik seputar
dan pengetahuan bagi mahasiswa dan kedua, pemilihan umum (pemilu) 2014 baik pemilu
media massa sebagai media partisipasi politik legislatif maupun pemilu presiden dan wakil
bagi mahasiswa. Melalui berbagai media massa presiden serta berbagai pemberitaan lain se­
yang dihadirkan, masyarakat dapat mengirim putar perkembangan kurikulum 2013 dan isu
dan menerima pesan, sehingga terjadi inter­ kewajiban PPG, dan pemberitaan yang juga ti-
aksi yang bebas dan rasional. dak kalah menarik yaitu pemberitaan terkait
Oleh sebab itu, Gazali (2004, p.54) permasalahan sosial seperti kasus pelecehan
menyimpulkan bahwa terdapat hubungan seksual yang terjadi di beberapa sekolah inter-
yang signifikan antara politik dengan media, nasional di Jakarta. Pemberitaan seputar pemi-
sebab media tidak hanya mampu menyam- lu 2014 merupakan pemberitaan yang paling
paikan berbagai informasi yang harus diketa- banyak diminati oleh para aktivis HMP PKn di
hui oleh khalayak saja, namun media massa Yogyakarta.
juga mampu mempengaruhi sikap, opini, dan Para aktivis HMP PKn di Yogyakarta
keyakinan individu mengenai proses-proses cenderung menghabiskan waktu luang mereka
politik, kekuasaan, dan legitimasi melalui ber­ di ruang HMP PKn untuk melakukan berbagai
bagai pemberitaan yang disampaikannya. Pe­ aktivitas. Salah satunya yaitu memanfaatkan
ran media massa baik sebagai sumber infor- media internet untuk mencari berbagai infor-
masi maupun sebagai sarana partisipasi politik masi yang dibutuhkan sebagaimana yang telah
yang telah mampu diimplementasikan oleh diungkapkan sebelumnya dengan mengakses
para aktivis HMP PKn di Yogyakarta tidak terja- berbagai surat kabar online terutama detik.com
di begitu saja, namun ternyata keduanya memi- dan kompasiana.com serta melalui berbagai
liki hubungan yang sangat erat. Media massa blog yang ditulis oleh para blogger. Keduanya
memiliki kekuatan untuk mempengaruhi opini merupakan surat kabar online yang paling di-
publik Indonesia. minati oleh para aktivis HMP PKn di Yogyakar-
Berkaitan dengan hal tersebut, Thomas ta. Selain memanfaatkan berbagai surat kabar
(2009, p.112) dan Yuniati (2002, p.85), me­ online, para aktivis juga menggunakan ber­bagai
nyatakan hal yang sama bahwa media massa media sosial seperti facebook dan twitter untuk
mempunyai pengaruh yang sangat kuat dalam mengetahui berbagai informasi melalui up date
pembentukan kognisi seseorang. Media mem- status yang ditulis oleh rekan-rekan mereka
berikan informasi dan pengetahuan yang pada di akun pribadi masing-masing. Selain media
akhirnya dapat membentuk persepsi. Persep- internet, para aktivis HMP PKn di Yogyakarta
si ini menjadi patokan dari sebuah tindakan juga aktif memanfaatkan media televisi sebagai
seperti misalnya tindakan pengungkapan opi- sumber informasi. Channel televisi yang paling
ni maupun kritikan ataupun persepsi sebagai banyak diminati yaitu TVOne dan MetroTV.

19
SOSIA Vol. 13, No. 2, 2016: 13-29

Media surat kabar cetak juga mampu nasional di Jakarta. Pemberitaan seputar pemi-
memberikan berbagai informasi di samping lu 2014 merupakan pemberitaan yang paling
media televisi dan internet. Berdasarkan ha- banyak diminati oleh para aktivis HMP PKn di
sil penelitian yang telah dilaksanakan di ke­ Yogyakarta.
tiga perguruan tinggi tersebut, diketahui bah- Selanjutnya, berakaitan dengan peran
wa media surat kabar cetak cenderung jarang media massa sebagai sarana partisipasi poli-
dimanfaatkan oleh para aktivis HMP PKn di tik, maka berdasarkan penelitian yang telah
Yogya­karta. Sebagaimana yang telah diuraikan dilaksa­nakan di HIMA PKnH UNY, HMP PPKn
sebelumnya, kini telah tersedia surat kabar on- UPY, dan HMPS UAD diperoleh hasil bahwa
line sehingga menyebabkan para aktivis cen­ ternyata pemanfaatan media massa sebagai sa-
derung mencari informasi melalui berbagai rana partisipasi politik para aktivis HMP PKn
surat kabar tersebut dibanding dengan peng- sebenarnya pernah dilakukan tetapi dapat
gunaan surat kabar cetak. Meskipun demikian, dikatakan masih belum maksimal. Hal ini dapat
para aktivis HMP PPKn UPY masih tetap me- dilihat dari hasil observasi, wawancara, dan
manfaatkan media surat kabar cetak sebagai dokumentasi yang diperoleh selama penelitian
sumber informasi utama di samping peman- ini dilakukan. Ketiga jenis media massa, yaitu
faatan media TV dan internet karena media media TV, media internet, dan media surat ka-
massa semacam ini seperti Merapi, Kedaulatan bar cetak pernah mereka gunakan sebagai sa-
Rakyat, Bernas, dan Media Indonesia, telah dise- rana partisipasi politik.
diakan oleh kampus sehingga dapat dimanfaat- Media TV ternyata pernah dimanfaat-
kan dengan mudah. kan oleh beberapa aktivis HMP PPKN UPY
Hal ini menunjukkan bahwa media sebagai sarana partisipasi politik. Meskipun
massa yang paling banyak dimanfaatkan se- masih tehitung jarang, tetapi para aktivis per-
bagai sumber informasi terkait perkembangan nah memberikan partisipasi mereka melalui
berbagai pemberitaan politik, sosial, hukum, media televisi, yaitu di stasiun TV TVRI. Ber­
ekonomi, dan pendidikan oleh para aktivis beda dengan media TV yang masih terbatas
HMP PKn di Yogyakarta yaitu media internet pemanfaatannya, media internet cenderung
(dimanfaatkan oleh para aktivis HIMA PKnH lebih banyak digunakan oleh para aktivis HMP
UNY, HMP PPKn UPY, dan HMPS PPKn UAD) PKn di Yogyakarta sebagai sarana partisipasi
terutama detik.com dan kompasiana.com, politik. Berdasarkan hasil penelitian yang te­lah
kemudian media televisi (dimanfaatkan oleh dilakukan terhadap para aktivis HMP PKn di
para aktivis HMP PPKn UPY dan HMPS PPKn Yogyakarta diketahui bahwa para aktivis HMP
UAD) terutama TVOne dan MetroTV, dan yang PPKn di Yogya­karta cukup aktif menulis opini
terakhir yaitu media surat kabar cetak (cen­ di kompasiana.com serta pernah mencoba me-
derung hanya diamanfaatkan oleh para aktivis ngungkapkan berbagai opini atau kritik terha-
HMP PPKn UPY) terutama Kedaulatan Rakyat dap kinerja pemerintah, salah satunya dengan
dan Kompas. Informasi yang yang paling ba­ meng-up date status melalui facebook dan twit-
nyak digali yaitu informasi seputar kasus ko- ter mereka.
rupsi yang menjerat para pejabat negara se- Selain penulisan opini melalui media
misal kasus MK, perkembangan politik seputar internet, para aktivis juga mulai aktif menulis
pemilihan umum (pemilu) 2014 baik pemilu di media surat kabar cetak seperti Kompas dan
legislatif maupun pemilu presiden dan wakil Kedaulatan Rakyat terutama berkaitan dengan
presiden serta berbagai pemberitaan lain sep- pro kontra kurikulum 2013 dan kewajiban PPG
utar perkembangan kurikulum 2013 dan isu bagi para calon pendidik. Sebagian besar aktivis
kewajiban PPG, dan pemberitaan yang juga ti- HMP PKn di Yogyakarta pernah melakukannya,
dak kalah menarik yaitu pemberitaan terkait tetapi cukup jarang dan bahkkan belum pernah
permasalahan sosial seperti kasus pelecehan dimuat karena untuk bisa dimuat memerlukan
seksual yang terjadi di beberapa sekolah inter- prosedur dan proses seleksi yang sulit. Hal ini

20
Diah Novianasari, Samsuri Peran Media Massa dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Para Aktivis HMP PKn di Yogyakarta

menyebabkan produktivitas menulis di surat dominan ya­itu sebagai sumber informasi. Hal
kabar cetak nasional tidak begitu nampak pa- ini dikuatkan oleh fakta bahwa berdasarkan
dahal para aktivis cukup aktif menulis. Para hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi
aktivis HMP PKn di Yogyakarta mengatakan selama penelitian ini dilaksanakan cenderung
bahwa aktivitas menulis mereka di surat kabar memperlihatkan peran media massa sebagai
masih sebatas dimuat di surat kabar kampus. sumber informasi. Sedangkan peran media
Secara umum tulisan mereka berisikan tentang massa sebagai sarana partisipasi politik te­lah
opini atau kritikan terhadap birokrasi kampus. mampu ditunjukkan oleh para aktivis HMP
Berdasarkan uraian di atas dapat PKn di Yogyakarta namun masih cukup terba-
disimpul­kan bahwa sebagian besar para akti­ tas sehingga masih perlu ditingkatkan.
vis HMP PKn di Yogyakarta telah mampu me- Berdasarkan hasil penelitian tentang
manfaatkan media massa sebagai sarana par- peran media massa oleh para aktivis HMP PKn
tisipasi politik. Berkaitan dengan jenis media di Yogyakarta baik sebagai sumber informa-
ma­ s­
sa yang digunakan, dapat disimpulkan si maupun sebagai sarana partisipasi politik
bahwa media internet merupakan media mas- tersebut selanjutnya dapat ditarik kesimpulan
sa yang paling banyak digunakan sebagai sara- bahwa peran media yang paling dominan ya­itu
na partisipasi politik (dimanfaatkan oleh para sebagai sumber informasi. Hal ini dikuatkan
aktivis HIMA PKnH UNY, HMP PPKn UPY, dan oleh fakta bahwa berdasarkan hasil observasi,
HMPS PPKn UAD) terutama kompasiana.com, wawancara, dan dokumentasi selama peneli-
selanjutnya yaitu media surat kabar cetak (di­ tian ini dilaksanakan cenderung memperlihat-
manfaatkan oleh para aktivis HIMA PKnH UNY kan peran media massa sebagai sumber infor-
dan HMP PPKn UPY) terutama Kedaulatan masi. Sedangkan peran media massa sebagai
Rakyat, dan terakhir yaitu media TV (diman- sarana partisipasi politik telah mampu ditun-
faatkan oleh para aktivis HMP PPKn UPY) yaitu jukkan oleh para aktivis HMP PKn di Yogyakar-
stasiun TV TVRI. ta namun masih cukup terbatas sehingga ma-
Partisipasi politik para aktivis dalam sih perlu ditingkatkan.
bentuk penyampaian opini, kritik, maupun Segala bentuk partisipasi politik yang
pendapat terkait berbagai isu dan permasalah- mereka lakukan merupakan bentuk tang­gung
an publik terutama seputar kasus korupsi yang jawab mereka sebagai warga negara yang
menjerat para pejabat negara semisal kasus memiliki kewajiban untuk turut serta berjuang
MK, seputar pemilihan umum (pemilu) 2014 membawa bangsa dan negara Indonesia menu-
baik pemilu legislatif maupun pemilu presiden ju arah yang lebih baik. Hal ini didasari pada
dan wakil presiden, seputar kurikulum 2013 perasaan ketidakpercayaan mahasiswa ter-
dan isu kewajiban PPG, dan permasalahan so- hadap ketidakmampuan pemerintahan yang
sial seperti kasus pelecehan seksual yang terja- sedang berkuasa dalam menjalankan roda
di di beberapa sekolah internasional di Jakarta. pemerintahan. Oleh sebab itu, sebagaimana
Polemik seputar pemilu 2014 merupakan hal yang diungkapkan Samsuri (2012, p.57), bah-
yang paling banyak diminati oleh para aktivis wa respon mahasiswa semacam ini tidak boleh
HMP PKn di Yogyakarta untuk dikritisi. dapat dilemahkan, agar tidak membunuh cita-cita
dikatakan tidak terlalu pasif. Para aktivis per- demokrasi yang selama ini diusung, sehingga
nah melakukannya, hanya saja motivator, in- tidak akan memunculkan otoritarianisme yang
tensitas, dan medianya cukup beragam. lahir dari sikap apatisme warga negara. Apabila
Berdasarkan hasil penelitian tentang sikap apatisme telah mengakar kuat pada diri
pemanfaatan media massa oleh para aktivis mahasiswa sebagai agent of change atau social
HMP PKn di Yogyakarta baik sebagai sumber controller, maka dapat dipastikan demokrasi
informasi maupun sebagai sarana partisipa- juga akan mati.
si politik tersebut selanjutnya dapat ditarik Hal ini senada dengan yang diungkap-
kesimpulan bahwa peran media yang paling kan Thomas (2009, p.189), bahwa keterlibatan

21
SOSIA Vol. 13, No. 2, 2016: 13-29

mahasiswa dalam setiap perubahan tatanan fungsi kontrol. Pada posisi inilah, mahasiswa
kenegaraan merupakan pilar utama terjamin- berperan sebagai partisipan dan bukan parti-
nya sebuah tatanan kenegaraan yang demokra- san yang bertindak atas nama pihak tertentu
tis. Berkaitan dengan hal ini, menurut CIRCLE semisal partai politik.
sebagaimana yang dikutip oleh Print (2007: Para aktivis HMP PKn di Yogyakarta
328), yang menyatakan bahwa peran sebagai berupaya menyumbangkan buah pikir bagi
social controller dapat diwujudkan melalui kemajuan bangsa melalui tulisan-tulisan me­
berbagai tindakan partisipasi politik aktif se­ reka yang mereka sampaikan kepada ber­
perti penyampaian pendapat politik melalui bagai pihak dengan memanfaatkan berbagai
berbagai media massa sudah tepat dilakukan media massa. Melalui tulisan-tulisan mereka
oleh para aktivis HMP PKn di Yogyakarta. yang berisikan tentang opini, kritikan, saran,
Menurut Usman (1999, pp.159-160), maupun pendapat terkait berbagai permasa­
partisipasi politik dapat digolongkan menja- lahan publik seperti politik, sosial, hukum,
di dua macam. Pertama, digolongkan dalam ekonomi, dan perndidikan, mereka berharap
gerakan politik atau gerakan partisan sebab dapat melurusan berbagai kebijakan publik
dilakukan karena mobilisasi oleh pihak-pihak yang tidak prorakyat. Dikatakan demikian se-
tertentu yang kemudian. Kedua, digolongkan bab pada hakikatnya para mahasiswa merupa-
dalam gerakan moral atau gerakan partisipan kan penyambung lidah rakyat yang bertugas
sebab dilakukan atas kesadaran pribadi tanpa menyampaikan berbagai aspirasi rakyat agar
mobilisasi yang kemudian. Berkaitan dengan tercipta keadilan di berbagai sektor, bidang,
hal ini, secara tegas para aktivis HMP PKn di dan sendi kehidupan berbangsa dan bernega-
Yogyakarta membantah bahwa mereka tidak ra. Sebagaimana yang pernah dilakukan oleh
dimobilisasi oleh pihak-pihak manapun. Ke­ para aktivis HMP PKn di Yogyakarta. Berkaitan
sadaran masing-masing pribadi untuk bisa ber- dengan pemilu 2014, para aktivis HMP PKn
partisipasi dengan baik sebagai warga nega­ra di Yogyakarta membuat kesepakatan tentang
akan mengarahkan para aktivis HMP PKn di sikap ketidaksetujuan mereka terhadap kegiat­
Yogyakarta untuk menjadi sosok yang kritis an kampanye yang dilakukan di kampus. Per-
terhadap pemerintah, sehingga dapat terge­ setujuan tersebut mereka realisasikan melalui
rak untuk melakukan tindakan yang bertujuan sebuah petisi yang disampaikan kepada pi-
untuk memperbaiki birokrasi yang sedang ber- hak-pihak yang berkepentingan. Perjuangan
langsung. ini ternyata tidak sia-sia karena mampu mem-
Merujuk pada teori tersebut, maka pengaruhi keputusan partai politik dan pihak
dapat disimpulkan bahwa partisipasi politik kampus sehingga bersedia membatalkan ren-
para aktivis HMP PKn di Yogyakarta tergolong cana kegiatan kampanye di kampus.
dalam gerakan moral. Partisipasi politik sema- Polemik pemilu 2014 menjadi permasa­
cam ini memposisikan mahasiswa sebagai lahan yang paling banyak dikritisi oleh para
kekuatan penggerak perubahan ketika institu- akti­vis HMP PKn di Yogyakarta. Hal ini disebab-
si birokrasi dan instutusi politik tidak mampu kan karena penelitian ini bertepatan dengan
melakukan peran sesuai tuntutan sektor pu­ momentum pemilihan legislatif 2014 sehingga
blik. Partisipasi politik mahasiswa diletakkan perhatian para aktivis HMP PKn di Yogyakarta
untuk menggerakkan dan meluruskan kembali lebih banyak tertuju pada momentum terse-
fungsi-fungsi mahasiswa, karena apabila per- but. Tidak dapat dipungkiri bahwa pemilihan
masalahan politik, sosial, hukum, ekonomi, dan legislatif yang dilaksanakan pada tahun 2014
pendidikan tidak segera dipecahkan, rakyat masih sarat dengan kecurangan terutama da-
terus tertindas dan menderita. Oleh sebab itu, lam bentuk politik uang. Selain itu, proses
dalam pandangan ini, posisi mahasiswa berada rekruitmen calon legislatif juga masih perlu
di luar institusi birokrasi dan di luar institusi pembenahan sebab rakyat Indonesia membu-
politik (partai politik), namun tetap melakukan tuhkan figur-figur yang profesional dan bukan

22
Diah Novianasari, Samsuri Peran Media Massa dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Para Aktivis HMP PKn di Yogyakarta

lahan rekruitmen tenaga kerja. Berbagai kasus nakan partisipasi politik gerakan moral dapat
korupsi juga menjadi permasalahan yang cu­ dilakukan kapan saja. Oleh sebab itu, melalui
kup banyak dikritisi oleh para aktivis HMP PKn gerakan partisipasi politik tipe ini, para akti­
di Yogyakarta meskipun tidak sebanyak kritik vis HMP PKn di Yogyakarta dapat terus ber-
terhadap polemik pemilu 2014. peran aktif sebagai agent of change atau social
Korupsi menjadi masalahan yang tidak controller yang memperjuangkan kepentingan
henti-hentinya menyita perhatian para aktivis bangsa dan negara Indonesia.
HMP PKn di Yogyakarta. Para aktivis HMP PKn Tipe kebudayaan politik ini merupakan
di Yogyakarta menggunkan media massa untuk suatu bentuk budaya politik yang anggota ma­
menyampaikan kekecewaan mereka terhadap syarakatnya telah memiliki pemahaman yang
berbagai kasus korupsi. Kekecewaan tersebut baik mengenai empat dimensi penentu budaya
membawa mahasiswa menuntut agar para politik. Menurut Almond & Verba (1989, p.16),
korup­tor ditindak secara adil bahkan diganjar dimensi-dimensi yang biasanya menjadi uku-
dengan hukuman mati agar berhenti menyaki- ran dalam menentukan budaya politik suatu
ti rakyat. Oleh sebab itu, pernyataan Thomas masyarakat adalah:
(2009, p.187) yang mengatakan bahwa tugas Pertama, dilihat dari tingkat pengeta-
mahasiswa sebagai social controller merupa- huan umum para aktivis HMP PKn di Yogyakar-
kan kunci dalam memahami fenomena per- ta mengenai sistem politik negaranya, seperti
hatian mahasiswa terhadap struktur-struktur pengetahuan tentang letak geografis dan kons­
sosial seperti pemerintah, lembaga keagamaan titusi negara. Pengetahuan umum semacam ini
sentral, dan lain sebagainya menjadi sangat jelas dimiliki oleh para aktivis HMP PKn di Yog-
penting. Tanpa memahami struktur pemerin- yakarta sebab pengetahuan ini merupakan ma-
tahan dan berbagai kondisi birokrasi yang ada, teri dasar yang harus dimiliki oleh para akti­vis.
maka mahasiswa tidak dapat menjalankan tu- Tanpa adaya pengetahuan ini, para aktivis ti-
gasnya sebagai social controller yang merujuk dak dapat berpartisipasi secara baik.
pada upaya perbaikan berbagai kebijakan pe- Kedua, pemahaman masyarakat me­
merintah yang tidak prorakyat. ngenai struktur dan peran pemerintah dalam
Berdasarkan uraian di atas dapat di­ membuat kebijakan. Somantri (2001, pp.275-
simpulkan bahwa seluruh aktivis HMP PKn di 276), menyatakan bahwa PKn pada dasarnya
Yogyakarta baik yang berasal dari HIMA PKnH mengambil bagian dari isi ilmu politik, yaitu
UNY, HMP PPKn UPY, maupun HMPS PPKn bagian demokrasi politik yang terdiri atas: (1)
UAD merupakan partisipan. Ideologi kampus konteks ide demokrasi, (2) konstitusi negara,
tidak berpengaruh terhadap kecenderungan (3) inputs sistem poltik, (4) partai politik dan
gerakan partisipasi mereka yaitu tipe gerakan kelompok penekan, (5) lembaga-lembaga pe­
moral. Partisipasi politik gerakan moral me­ ngambil keputusan, (6) pemilihan umum, (7)
rupakan upaya warga negara dalam rangka presiden sebagai kepala negara/administrasi
memengaruhi pembuatan keputusan pemerin­ negara, (8) lembaga yudikatif, (9) outputs dari
tah. Hal ini dirasa tepat dilakukan oleh maha­ sistem demokrasi politik, (10) kesejahteraan
siswa sebagai agent of change atau social con- umum dan pertahanan negara, dan (11) peru-
troller yang bertugas mengkritisi berbagai bahan sosial dan demokrasi politik. Kesebelas
kebijakan pemerintah yang tidak prorakyat materi PKn ini wajib diajarkan kepada para
melalui berbagai tindakan, termasuk melalui mahasiswa pada Program Studi PKn, sehing-
media massa. Partisipasi gerakan moral diang- ga para aktivis HMP PKn di Yogyakarta tentu
gap menjadi partisipasi politik yang jauh lebih memiliki pengetahuan ini.
mampu mempengaruhi keputusan pemerintah Ketiga, pemahaman mengenai penguat­
dibandingkan partisipasi politik praktis yang an kebijakan yang meliputi masukan opini dari
hanya dapat dilakukan pada saat-saat tertentu mahasiswa dan media massa kepada pemerin­
saja semisal pada saat pemilu. Hal ini dikere- tah. Leung & Print (2002, p.200), mengatakan

23
SOSIA Vol. 13, No. 2, 2016: 13-29

bahwa PKn bertujuan untuk membentuk ngan baik, maka dapat dipastikan bahwa mere-
kepribadian mahasiswa agar menjadi indivi- ka telah memahami hak dan kewajiban mereka
du yang mampu berpikir kritis, demokratis, sebagai warga negara.
bertanggung jawab, setia kepada negara, ser- Berdasarkan pemenuhan keempat di-
ta mampu berpartisipasi aktif sebagai warga mensi yang menjadi ukuran dalam tipe budaya
negara, sehingga mampu membangun hubung­ politik tersebut, maka dengan merujuk pada
an yang baik antara pemerintah dengan war- teori Almond & Verba (1989, pp.16-18) dapat
ga negara. Agar dapat membangun interaksi disimpulkan bahwa budaya politik para aktivis
antara pemerintah dan warga negara maka HMP PKn di Yogyakarta dapat digolongkan ke
diperlukan proses, partisipasi, dan kontribusi dalam tipe Budaya Politik Partisipan. Budaya
dari warga negara terhadap pemerintah, se- politik partisipan terlahir dalam masyarakat
hingga masyarakat dapat mengoreksi segala yang sikap dan orientasi politiknya didominasi
kebijakan pemerintah. Hal ini menegaskan oleh karakteristik yang bersifat evaluatif atau
bahwa mahasiswa PKn diajarkan tentang pe- yang biasa disebut dengan Orientasi Politik
mahaman tentang makna dari interaksi antara Evaluatif. Tipe kebudayaan politik ini merupa-
pemerintah dan warga negara. Oleh sebab itu, kan suatu bentuk budaya politik yang anggo-
masukan opini dari mahasiswa yang disam- ta masyarakatnya telah memiliki pemahaman
paikan melalui berbagai media massa kepada yang baik mengenai empat dimensi penentu
pemerintah merupakan bagian dari interaksi budaya politik.
tersebut yang harus dipahami oleh para aktivis Para aktivis HMP PKn di Yogyakarta te­
HMP PKn di Yogyakarta. lah mampu membuat keputusan, pendapat
Keempat, sejauh mana partisipasi ma­ dan penilaian tentang objek-objek politik yang
syarakat dalam berpolitik dan bernegara, ser- secara tipikal melibatkan nilai moral yang ada
ta sejauh mana pemahamannya mengenai hak dengan mempertimbangkan berbagai infor-
dan kewajibannya sebagai warga negara. Ber- masi yang diperoleh dengan perasaan yang di-
kaitan dengan hal ini, menurut John Patrick se- miliki. Hal ini berarti para aktivis HMP PKn di
bagaimana yang dikutip Samsuri (2012, p.56), Yogyakarta telah memahami secara mendalam
menyatakan bahwa terdapat empat komponen mengenai peran dan kewajiban dirinya dan
atau ketegori pokok yang hendaknya dipaha- juga pemerintah yang didasarkan nilai-nilai
mi bahkan dikuasai oleh para pendidik atau moral yang dipegang teguh, sehingga maha-
calon pendidik PKn, keempat komponen terse- siswa tergerak untuk melakukan berbagai tin-
but, yaitu: (1) pengetahuan kewarganegaraan dakan nyata sebagai wujud penerimaan atau
dan pemerintahan demokratis, (2) kecakapan penolakan terhadap sebuah kebijakan.
kognitif dari kewarganegaraan demokratis, (3) Pada budaya politik ini, para aktivis HMP
kecakapan partisipasi dari kewarganegaraan PKn di Yogyakarta telah memiliki pengetahuan
demoratis, dan (4) keutamaan karakter ke- yang memadai mengenai sistem politik secara
warganegaraan yang demokratis. Print (2009, umum, tentang peran pemerintah dalam mem-
p.1005), juga mengatakan bahwa warga negara buat kebijakan beserta penguatan, dan telah
secara tidak langsung diajarkan tentang norma mampu berpartisipasi aktif dalam proses poli-
politik, nilai-nilai luhur politik, perilaku politik, tik yang berlangsung. Mahasiswa menjadi pri­
kesetiaan pada negara, serta orientasi politik badi yang aktif dalam semua dimensi di atas.
yang harus dipegang teguh oleh setiap warga Sikap menolak atau menerima terhadap ber­
negara. Hal ini menegaskan bahwa agar dapat bagai kebijakan pemerintah telah diwujudkan
berpatisipasi dengan baik, maka mahasiswa melalui berbagai tindakan nyata, sehingga ti-
harus memiliki pemahaman yang baik tentang dak hanya sebatas sikap. Para aktivis HMP PKn
hak dan kewajibannya sebagai warga negara. di Yogyakarta telah berani melakukan sebuah
Oleh sebab itu, ketika para aktivis HMP PKn tindakan nyata. Walaupun sebenarnya melaku-
di Yogyakarta telah mampu berpartisipasi de­ kan sebuah tindakan nyata yang dapat secara

24
Diah Novianasari, Samsuri Peran Media Massa dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Para Aktivis HMP PKn di Yogyakarta

langsung memberikan efek perubahan kepada di Yogyakarta pada kecenderungan tipe gera-
orang lain memang tidak mudah, namun para kan dan budaya politik yang unggul. Partisipa-
aktivis tetap berusaha untuk melakukan se- si politik para aktivis HMP PKn di Yogyakarta
buah hal meskipun masih dalam taraf sederha- dapat digolongkan ke dalam tipe gerakan mo­
na. Mereka tidak hanya sekedar diam acuh-tak ral sebab para aktivis HMP PKn di Yogyakarta
acuh. secara keseluruhan merupakan partisipan dan
Freedman (2006, p.95), menyatakan bukan partisan. Tipe gerakan moral jauh lebih
bahwa Indonesia merupakan negara demokra- baik dibandingkan dengan tipe gerakan politik
tis yang banyak dipengaruhi oleh karakter par- sebab tipe gerakan moral terlahir dari kesada-
tisipatif yang menjiwai kehidupan demokatis ran diri warga negara dan bukan terlahir dari
bangsa Indonesia itu sendiri. Budaya politik mobilisasi sebagaimana yang ada pada tipe
partisipan merupakan budaya politik yang men- gerakan politik.
coba mengarahkan mahasiswa untuk berperan Sedangkan dalam kaitannya dengan
aktif dalam proses politik yang berlangsung di budaya politik, partisipasi politik para aktivis
negaranya. Budaya politik demokratis merupa- HMP PKn di Yogyakarta tergolong pada tipe
kan budaya politik yang menempatkan rakyat budaya politik partisipan yang dapat dilihat
sebagai pemegang kedaulatan tertinggi. Gaffar dari pemenuhan empat dimensi budaya politik
(2006, p.100) juga menyatakan hal yang sama, yang ada pada tipe budaya politik partisipan.
bahwa budaya politik demokratis atau budaya Budaya politik partisipasipan megandung as-
partisipasi politik akan sangat mendukung pek kognitif, afektif, dan psikomotorik, sehing-
terbentuknya sebuah sistem politik yang ga budaya politik ini merupakan budaya politik
demokratik dan stabil yang akan menjadi pe- yang paling baik dibanding budaya politik sub-
nopang terwujudnya partisipasi. Sistem poli- jek yang hanya sebatas sikap saja, apalagi bu-
tik yang demokratik dan stabil akan mampu daya politik parokhial yang hanya sebatas pada
meningkatkan partisipasi politik warga negara. pengetahuan saja.
Berdasarkan hasil penelitian seba­ gai­
mana yang telah diuraikan sebelumnya, pada Faktor yang Mendorong Peran Media Mas-
dasarnya para aktivis HMP PKn di Yogyakarta sa dalam Meningkatkan Partisipasi Politik
merupakan sosok yang cukup aktif berparti- para Aktivis HMP PKn di Yogyakarta
sipasi. Meskipun demikian, partisipasi terse- Kemampuan para aktivis HMP PKn di
but perlu diperkuat kembali dengan sistem Yogyakarta untuk memanfaatan media massa
demokrasi yang konsekuen, sehingga partisi- dalam meningkatkan partisipasi politik ternya-
pasi politik para aktivis HMP PKn di Yogyakarta ta dipengaruhi oleh berbagai faktor.
dapat mengalami peningkatan, agar ter­wujud Pertama, berkaitan dengan kebutuhan
budaya politik yang demokratis. perkuliahan. Dosen selalu memotivasi maha-
Para aktivis HMP PKn di Yogyakarta te­ siswa untuk terus menggali berbagai informasi
lah memanfaatan media massa dalam mening- terkait perkembangan isu dan permasalahan
katkan partisipasi politik, baik sebagai sumber politik, sosial, hukum, ekonomi, dan pendi-
informasi maupun sebagai sarana partisipasi dikan dari segala sumber. Dosen juga berusaha
politik meskipun sebenarnya dapat dilakukan membawa berbagai isu dan permasalahan pu­
secara lebih maksimal, sebab seluruh waktu blik yang sedang terjadi tersebut ke dalam ke-
senggang yang dimiliki oleh para aktivis HMP las. Dosen cenderung memberikan tugas-tugas
PKn di Yogyakarta seharusnya dapat dimanfaat­ kuliah yang bersifat kontekstual yang menun-
kan secara optimal untuk memanfaatkan ber­ tut mahasiswa untuk selalu mengikuti perkem-
bagai media massa baik sebagai sumber infor- bangan informasi. Oleh sebab itu, media massa
masi maupun sebagai saran partisipasi politik. juga dimanfaatkan untuk mendukung keleng-
Meskipun demikian, hal tersebut telah kapan tugas-tugas kuliah seperti pembuatan
mampu mengarahkan para aktivis HMP PKn makalah dan penulisan artikel. Hal ini mam-

25
SOSIA Vol. 13, No. 2, 2016: 13-29

pu memicu kesiapan para mahasiswa terhadap kecuranagn semisal politik uang. Ketiga, lem-
berbagai perkembangan pemberitaan di ber­ baga peradilan yang kurang independen. Para
bagai media massa. aktivis sangat kecewa dengan penegakan hu-
Kedua, berkaitan dengan kesadaran diri kum di Indonesia yang belum indenpen karena
para aktivis sebagai mahasiswa PKn sekaligus masih dapat diperjualbelikan. Terdapat banyak
sebagai warga negara yang baik. Para aktivis sekali permasalahan hukum yang penyelesai­
HMP PKn menyadari bahwa mereka sedang annya tidak memuaskan karena para hakim
menempuh pendidikan pada Program Studi masih bersedia menerima uang suap terutama
PKn yang berbeda dengan Program Studi yang permasalahan suap di Mahkamah Konstitusi
lain. Program Studi PKn berusaha menuntut (MK) yang sangat mengecewakan para aktivis
mahasiswa untuk mampu bersikap kritis ter- HMP PKn di Yogyakarta sehigga permasalahan
hadap berbagai isu dan permasalahan publik ini cukup banyak dikritisi.
yang sedang terjadi. Para aktivis menyadari
peran mereka sebagai warga negara yang baik Faktor yang Menghambat Peran Media Mas-
yang memiliki tugas sebagai agen perubahan. sa dalam Meningkatkan Partisipasi Politik
Agar dalam bersikap sigap terhadap berbagai para Aktivis HMP PKn di Yogyakarta
isu dan permasalahan publik, para mahasiswa Secara umum, para aktivis HMP PKn
harus memiliki pengetahuan dan informasi di Yogyakarta telah mampu menunjukkan pe-
yang memadai. Oleh sebab itu, media massa manfaatan media baik sebagai sumber infor-
sangat mendukung pemenuhan kebutuhan masi maupun sebagai sarana partisipasi poli-
akan informasi tersebut sehingga dapat me- tik. Motivasi mereka cukup tinggi. Meskipun
nentukan sikap dan tindakan yang dinilai pa­ demikian, tetap dapat dikatakan bahwa kegiat­
ling tepat dalam upaya menyelesaikan ber­ an semacam ini belum maksimal. Berkaitan
bagai permasa­lahan tersebut. de­ngan peran media massa sebagai sarana
Kesadaran untuk berpartisipasi yang sumber informasi, para aktivis HMP PKn di
ada dalam diri para aktivis HMP PKn di Yog- Yog­yakarta para aktivis HMP PKn di Yogyakarta
yakarta erat hubungannya dengan berbagai tidak mengalami kendala. Pih­ak kampus, pihak
permasalahan publik yang sedang terjadi se- jurusan, bahkan HMP PKn sendiri memberi­
hingga mampu mendorong keprihatinan dan kan keleluasaan untuk mengakses berbagai
kepedulian para aktivis HMP PKn di Yogyakar- informasi melalui penyediaan berbagai sarana
ta untuk melakukan sebuah tindakan nyata. informasi yang dibutuhkan oleh para maha-
terdapat tiga permasalahan publik utama yang siswa secara umum dan para aktivis HMP PKn
mampu memotivasi para aktivis HMP PKn di pada khususnya. Media TV, media surat kabar
Yogyakarta untuk bersikap dan bertindak kritis atau koran, dan terutama media internet dapat
melalui penyampaian opini di berbagai media dengan mudah dimanfaatkan sehingga sangat
massa. Peramsalahan publik tersebut, yaitu: membantu para mahasiswa untuk memper-
Pertama, kekecewaan terhadap berbagai pe­ oleh berbagai informasi yang dibutuhkan.
nyalahgunaan wewenang oleh lembaga legisla- Berkaitan dengan peran media massa
tif dan yudikatif terutama dalam bentuk tinda- sebagi sarana partisipasi politik ternyata ma-
kan korupsi yang sangat merugikan keuangan sih terhambat dari segi publikasinya maupun
negara. Sebagai warga negara, para aktivis kesempatan untuk terbaca oleh berbagai pi-
merasa sangat kecewa dengan berbagai tinda- hak yang disasar. Alasan keterbatasan dalam
kan korupsi tersebut. Kedua, proses rekruit- pemanfaatan media massa sebagai sarana par-
men politik yang masih buruk. Para aktivis tisipasi politik cukup beragam. Faktor-faktor
HMP PKn di Yogyakarta juga mengaitkannya yang menghambat peran media massa dalam
dengan momen pemilu 2014. Sebab, pemilihan meningkatkan partisipasi politik para aktivis
umum 2014 merupakan bagian dari proses HMP PKn di Yogyakarta sebagai berikut:
rekruitmen pejabat legislatif yang masih sarat Pertama, kebebasan berpendapat ter­

26
Diah Novianasari, Samsuri Peran Media Massa dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Para Aktivis HMP PKn di Yogyakarta

nya­ta belum sepenuhnya dijamin. Kunci per­ berpihak pada kedaulatan suatu bangsa dan
gerakan demokrasi di Indonesia terletak pada negara sehingga hak-hak rakyat sangat diper-
kuatnya semangat bangsa Indonesia untuk hatikan. Berkaitan dengan hal ini, para akti­
memperjuangkan terwujudnya negara yang vis menilai bahwa organisasi kemahasiswaan
mampu menjunjung tinggi hak-hak rakyat da- semacam HMP PKn merupakan wadah yang
lam partisipasi politik. Hal ini ternyata justru tepat untuk berpartisipasi sebagai mahasiswa.
memberikan rasa takut pada diri para aktivis Mahasiswa dapat berpartisipasi dengan baik
HMP PKn di Yogyakarta terhadap hukum yang melalui berbagai program kerja yang telah di­
berlaku di Indonesia. Mereka berpendapat susun. Ketika berbagai program kerja terse-
bahwa Indonesia merupakan negara yang but dapat dilaksanakan dengan baik, itulah
demokratis namun menurut mereka belum wujud partisipasi atau kerja nyata mahasiswa
sepenuhnya demokratis karena kebebasan sebagai agen perubahan yang lebih efektif. Hal
berpendapat belum sepenuhnya dijamin. Ti- ini menyebabkan para aktivis HMP PKn di Yog­
dak mudah melontarkan kritikan terhadap yakarta jarang mempublikasikan tulisannya
berbagai pihak. Mereka khawatir bahwa tu- karena mereka merasa telah mampu berpar-
lisan mereka akan merugikan pihak-pihak ter- tisipasi melalui berbagai tindakan nyata yang
tentu sehingga akan membahayakan diri me­ telah terprogram dalam berbagai program
reka sendiri seperti misalnya tersangkut kasus HMP PKn di Yogyakarta.
pencemaran nama baik oleh pihak atau ins­tan­si Keempat, padatnya aktivitas kampus.
tertentu yang merasa dirugikan. Hal ini menye- Para aktivis tersebut juga menambahkan bah-
bakan timbulnya rasa khawatir dalam diri me­ wa padatnya berbagai aktivitas kampus menye-
reka ketika meng-upload atau mengirim­kan tu- babkan mereka menjadi kurang berkonsentra-
lisan mereka ke berbagai media massa. si dengan tulisan mereka. Hal ini dikarenakan
Kedua, tulisan terus terbaharui sehing- mereka masih memiliki aktivitas yang jauh
ga tidak semua tulisan dapat terbaca. Melalui le­bih penting dari aktivitas menulis, seperti
pemanfaatan media televisi, surat kabar, dan misal­nya mengerjakan tugas-tugas kuliah mau-
internet, maka setiap orang semakin mu- pun padatnya aktivitas di HMP PKn itu sendiri
dah mendapatkan informasi. Kuatnya arus yang cukup menyita waktu.
perkembangan komunikasi dan informasi te­ Kelima, proses publikasi yang cukup
lah menyebabkan penggunakan berbagai me- terbatas dalam media surat kabar cetak. Para
dia massa mengalami peningkatan. Para akti­vis aktivis HMP PKn di Yogyakarta memiliki mo-
HMP PKn di Yogyakarta menilai bahwa pada tivasi yang cukup tinggi untuk menulis ber­
era informasi dan komunikasi sekarang ini bagai opini di media surat kabar cetak. Namun,
media massa telah banyak dimanfaatkan oleh hal tersebut masih cukup sulit direalisasikan
khalayak umum. Hal ini menyebabkan mereka karena terbentur oleh proses publikasi yang
ber­argumen bahwa tulisan para aktivis akan cukup sulit. Hal ini menyebabkan tulisan para
jarang dibaca bahkan mungkin tidak terbaca aktivis HMP PKn di Yogyakarta hanya menja-
karena tersusul oleh tulisan-tulisan baru se- di koleksi pribadi saja dan belum banyak yang
bagaimana yang terjadi pada media facebook terpu­blikasi melalui media surat kabar cetak.
dan twitter yang akan terus terbarui oleh up Oleh sebab itu, pembaca cukup jarang mene-
date-up date yang baru padahal belum sempat mukan tulisan-tulisan para aktivis HMP PKn
dibaca oleh orang lain. di Yogyakar­ta di berbagai surat kabar, padahal
Ketiga, partisipasi melalui kerja nyata di me­reka memiliki banyak tulisan yang diharap-
HMP PKn dinilai lebih efektif dibanding menu- kan dapat terpublikasikan dan dibaca oleh ber­
lis opini di media massa. Organisasi-organi- bagai pihak.
sasi kemahasiswaan akan mempercepat arus
demokrasi. Organisasi kemahasiswaan ini akan SIMPULAN
mengupayakan berbagai tindakan yang sangat Berdasarkan hasil penelitian dan pem-

27
SOSIA Vol. 13, No. 2, 2016: 13-29

bahasannya sebagaimana yang telah diuraikan media massa dan tidak semua tulisan tersebut
sebelumnya, selanjutnya dapat ditarik kesim- terbaca oleh berbagai pihak yang disasar, se-
pulan bahwa: hingga tulisan-tulisan tersebut masih sebatas
Pertama, peran media massa baik se- sebagai koleksi pribadi saja. Faktor pengham-
bagai sumber informasi maupun sebagai sa- bat tersebut, meliputi: kebebasan berpendapat
rana partisipasi politik dalam meningkatkan yang belum sepenuhnya dijamin, tulisan terus
partisipasi politik telah mampu ditunjukkan terbaharui sehingga tidak semua tulisan dapat
oleh para aktivis HMP PKn di Yogyakarta. Me- terbaca, partisipasi melalui kerja nyata di HMP
dia internet menjadi media massa yang paling PKn dinilai lebih efektif dibanding menulis opi-
dominan digunakan sebagai sumber informasi ni di media massa, padatnya aktivitas kampus,
maupun sebagai sarana partisipasi politik oleh dan proses publikasi yang cukup terbatas da-
para aktivis HMP PKn di Yogyakarta. Peran lam media surat kabar cetak atau koran.
media massa sebagai sumber informasi lebih
dominan dibanding peran media massa sebagai Saran
sarana partisipasi politik, sebab peran media Berdasarkan kesimpulan di atas,
massa sebagai sumber informasi dapat ditun- selanjut­nya dapat dikemukakan beberapa sa-
jukkan oleh para aktivis HMP PKn di Yogya- ran, yaitu:
karta tanpa hambatan. Hal ini berbeda dengan Pertama, Indonesia merupakan negara
peran media massa sebagai sarana partisipasi demokratis, namun para aktivis HMP PKn di
politik yang dinilai kurang maksimal karena Yogyakarta menilai bahwa Indonesia belum
masih mengalami beberapa hambatan. Peran sepenuhnya menjunjung tinggi kebebasan da-
media massa baik sebagai sumber informasi lam hal berpendapat. Oleh sebab itu, hendak­nya
maupun sebagai sarana partisipasi politik yang pemerintah memberikan jaminan yang lebih
telah ditunjukkan oleh para aktivis HMP PKn pasti dalam hal hak mengemukakan pendapat,
di Yogyakarta dalam meningkatkan partisipasi sehingga kemampuan bependapat para aktivis
politik dapat digolongkan dalam tipe gerakan HMP PKn di Yogyakarta tidak terbentengi atau
moral dan tipe budaya politik partisipan. terkekang oleh hukum yang dinilai tidak pasti.
Kedua, faktor yang mendorong peran Kedua, Peran media massa sebagai sa-
media massa baik sebagai sebagai sumber in- rana partisipasi politik masih cukup terbatasi
formasi maupun sebagai sarana partisipasi oleh adanya proses publikasi yang cukup ru-
politik dalam meningkatkan partisipasi politik mit, terutama terjadi pada media massa cetak.
para aktivis HMP PKn di Yogyakarta, yaitu: ke- Padahal para aktivis HMP PKn di Yogyakarta
butuhan perkuliahan dan kesadaran diri para cu­kup berminat memanfaatkan media massa
aktivis sebagai mahasiswa PKn sekaligus seba­ jenis ini. Akibat prosedur publikasi yang rumit,
gai warga negara yang baik. para aktivis HMP PKn di Yogyakarta menjadi
Ketiga, peran media massa sebagai sum- kurang berminat untuk mempublikasikan tu-
ber informasi dalam meningkatkan partisipa- lisan mereka. Oleh sebab itu, agar tidak mem-
si politik para aktivis HMP PKn di Yogyakarta batasi kebebasan berpendapat para aktivis
dapat dikatakan tidak mengalami hambatan HMP PKn di Yogyakarta, hendaknya pihak me-
sebab aktifitas ini sangat didukung oleh pi- dia massa mampu bersikap bijaksana, sehing-
hak kampus, jurusan, dan HMP PKn itu sendiri ga mampu memotivasi para aktivis HMP PKn di
dengan menyediakan berbagai fasilitas yang Yogyakarta untuk terus menulis dan menuang-
sangat mendukung aktifitas ini. Sedangkan kan pemikiran-pemikiran mereka bagi kema-
dalam kaitannya dengan peran media massa juan bangsa dan negara Indonesia.
sebagai sarana partisipasi politik, para akti­ Ketiga, Para aktivis HMP PKn di Yogya-
vis HMP PKn di Yogyakarta cukup aktif dalam karta hendaknya mampu mengisi waktu luang
menulis, namun dalam kenyataannya masih yang mereka miliki dengan sebaik mungkin.
mengalami kesulitan dalam hal publikasi oleh Para aktivis HMP PKn di Yogyakarta harus

28
Diah Novianasari, Samsuri Peran Media Massa dalam Meningkatkan Partisipasi Politik Para Aktivis HMP PKn di Yogyakarta

mampu mengisinya dengan berbagai kegiatan ucation as the focus for civics and citizen-
positif yang dapat mendukung tugas mereka se- ship education; the case of Hong Kong. Asia
bagai mahasiswa. Mahasiswa merupakan agen Pacific Education Review, Vol. 3, No. 2, pp.
perubahan yang memiliki kewajiban sebagai 197-209.
pembawa perubahan bagi bangsa dan negara Lubis, Mochtar. (2013). Manusia Indonesia. Ja-
menuju arah yang lebih baik. Mahasiswa harus karta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
terus berusaha untuk dapat berpartisipasi da- Matulessy, Andik. (2008). Model kausal partisi-
lam berbagai aktivitas termasuk pemanfaatan pasi politik aktivis gerakan mahasiswa. Di­
media massa sebagai sarana partisipasi politik sertasi, Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.
untuk meningkatkan tingkat partisipasi politik, Miles, M.B. & Huberman, A.M. (1994). Quali-
sehingga mahasiswa mampu melaksanakan tative data analysis. London: Sage Publica-
peran sebagai agen perubahan. tions, Inc.
Print, M. (2007). Citizenship education and
UCAPAN TERIMA KASIH youth participation in democracy. British
Terima kasih kami ucapkan kepada Journal of Educational Studies, Vol. 55, No. 3,
semua pihak yang telah membantu. Terima September, pp. 325-345.
kasih selanjutnya kepada tim redaksi jurna ______. (2009). Teaching about political and so-
yang telah memuat artikel kami. Semoga pene- cial values. Saha, L.J & Dworkin, A.G (eds).
litian ini memberi banyak manfaat bagi dunia International Handbook of Research on
pendidikan dan ilmu pengetahuan. Teachers and Teaching. Springer Science &
Business Media LLC, pp. 1001-1014.
DAFTAR PUSTAKA Republik Indonesia. (1945). Undang-Undang
Almond, G.A. & Verba, S. (1989). The civic cul- Dasar Republik Indonesia Tahun 1945.
ture: political attitudes and democracy in Samsuri. (2012). Pendidikan karakter warga
five nations. London: Sage Publications. negara: kritik pembangunan karakter bang-
Creswell, J.W. (2012). Research design; pendeka- sa. Surakarta: Pustaka Hanif.
tan kualitatif, kuantitatif, dan mixed. (Ter- Somantri, M. Nu’man. (2001). Menggagas pem-
jemahan Achmad Fawaid). Yogyakarta: Pus- baharuan Pendidikan IPS. Bandung: Rema­
taka Pelajar. dja Rosda Karya.
Freedman, A.L. (2006). Political change and Sorensen, G. (2003). Demokrasi dan demokra-
consolidation: democracy’s rocky road in tisasi. (Terjemahan I. Made Krisna). Yogya-
Thailand, Indonesia, South Korea, and Ma- karta: Pustaka Pelajar.
laysia. New York: Palgrave Macmillan.Gaf- Thomas, N. (2009). Children, politics, and com-
far, Affan. (2006). Politik Indonesia; transisi munication: participation at the margins.
menuju demokrasi. Yogyakarta: Pustaka Pe- Great Britain: The Policy Press.
lajar. Usman, Sunyoto. (1999). Arah gerakan ma-
Gazali, Effendi. (2004). Interaksi politik dan hasiswa: gerakan politik ataukah gerakan
media: dari komunikasi politik ke politik moral? Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Politik,
komunikasi. Jurnal Ilmu Sosial dan Ilmu Vol. 3, No. 2, November, pp.146-163.
Politik, Vol. 8 No. 1, Juli, pp. 53-73. Yuniati, Yenni. (2002). Pengaruh berita di surat
Junaedi, Fajar. (2013). Komunikasi politik: teori, kabar terhadap persepsi mahasiswa ten-
aplikasi, dan strategi di Indonesia. Yogyakar- tang politik. Jurnal Mediator, Vol. 3, No. 1,
ta: Buku Litera. pp. 79-95.
Leung, Y.M & Print, M. (2002). Nationalistic ed-

29

Anda mungkin juga menyukai