Anda di halaman 1dari 7

SPESIFIKASI TEKNIS

PASAL 1. PENJELASAN UMUM

Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah :

PENINGKATAN JALAN .........................

PASAL 2.
PEKERJAAN PENDAHULUAN
1. Pekerjaan dikerjaan sesuai dengan ketentuan – ketentuan, Syarat –
syarat Teknis, Gambar Rencana serta mengikuti petunjuk –
petunjuk dari Pengawas dan Direksi.
2. Menyediakan sebuah ruang untuk Direksi yang dilengkapi dengan
satu set meja tulis, satu set kursi meja tamu, dan papan tulis.
Memasang menempelkan gambar rencana, time schedule dan lain –
lainnya serta menyediakan obat – obatnya ( P3K ).
3. Membuat Papan Nama Proyek
4. Membuat rambu – rambu untuk pengamanan lalu lintas.
5. Memasang Patok rencana / Bowplank sebelum perkerjaan di mulai.
6. Mobilisasi alat – alat yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan.
7. Meminta izin terhadap aparat setempat untuk pemakaian jalan yang
ada, untuk mengangkut material dengan membatasi beban muatan
sesuai dengan ketentuan jalan. dan menjaga agar jalan tersebut tetap
dalam kondisi baik.
8. Pada setiap akhir bulan diadakan rapat untuk membahas
permasalahan proyek dengan membawa laporan kemajuan
pekerjaan.

PASAL 3. PEKERJAAN PEMBERSIHAN LOKASI PENEBASAN SEMAK BELUKAR


Pembersihan lokasi dilakukan sebelum memulai Pelaksanaan
pekerjaan.

PASAL 4. PEKERJAAN TIMBUNAN


Pekerjaan meliputi Timbunan Base C, pemadatan dan pengujian dari tanah atau bahan berbutir,
dan memelihara permukaan yang disiapkan sampai material perkerasan ditempatkan ditasnya,
yang semuanya sesuai dengan Gambar dan Spesifikasi ini atau sebagaimana diperintahkan oleh
Direksi Pekerjaan.
Pada stasioner tertentu memerlukan timbunan urugan base C, pengukuran dilapangan dilakukan
dengan alat bantu Theodolit/Waterpass dan meteran. Selanjutnya hasil pengukuran tersebut
ditandai dengan menggunakan patok-patok yang telah disiapkan baik itu untuk jarak, batas
pekerjaan ataupun informasi ketinggian yang dibutuhkan. Pengukuran kedua akan dilakukan
setelah pekerjaan selesai.
Tumbuh-tumbuhan yang berada pada lokasi pekerjaan seperti semak-semak, kayu-kayu maupun
sampah-sampah yang mengganggu dan mengurangi kualitas pekerjaan akan dibersihkan dan
disingkirkan dari lokasi kegiatan. Pekerjaan badan jalan pada proyek ini dengan membuat profil
badan jalan sesuai dengan elevasi pada gambar shop drawing yang telah disetujui oleh pengawas
lapangan. Elevasi badan jalan diambil / ditentukan dari pengukuran dengan pesawat water pass.
Jika terdapat galian, maka galian yang tidak terpakai harus dibuang keluar. Proses pemadatan
dilakukan secara menerus dan jika perlu dilakukan penyiraman air untuk meresapkan pori-pori
agregat lebih maksimal.
Yang harus diperhatikan dalam pekerjaan timbunan adalah elevasi dan kemiringan rencana yakni
6%, tinggi rencana timbunan adalah , urugan yang digunakan adalah agregat base C.

PASAL 5. PEKERJAAN JALAN BETON


a. BAHAN
1. Semen
Menggunakan
semen buatan
dalam negeri dan
a.
kualitasnya sama
dengan mutu
Type I.
Semen berbentuk
bubuk halus dan
tidak mengandung
b.
gumpalan-
gumpalan yang
keras.
c. Pengangkutan
kedalam tempat
penyimpanan
(gudang) ditempat
pelaksanaan,
dijaga agar semen
tidak menjadi
lembab, disimpan
dengan baik dan
dilindungi
terhadap cuaca
menurut ketentuan
/ petunjuk Direksi.
Agregat
2.
halus (pasir)
Agregat halus
a. (pasir) berupa
pasir alam.
Pasir terdiri dari
butir-butir keras,
b.
tajam dan bersifat
kekal
c. Bebas dari debu,
lumpur, partikel-
partikel lain yang
lembut dan bahan
organic lainya.
Ukuran pasir
d. antara 0,25 mm -
5 mm

Agregat
3. Kasar (Batu
Split)
Terdiri dari butir-
butir yang keras,
a.
tidak berpori dan
bersifat kekal.
Tidak
mengandung zat
b. yang merusak
beton seperti zat-
zat reaktif alkali.
Ukuran antara 20
c.
mm - 30 mm.

4. Air
Menggunakan
air yang
bersih.

b. BETON JALAN
1. Pembersihan Lahan
Meratakan jalan yang
2.
akan dibeton.
3. Badan jalan yang telah
dipadatkan dan diprofil,
dipasang plastik alas
hitam selebar badan jalan
yang akan dikerjakan ( di
cor ).
Begisting Menggunakan
kayu / papan dengan
4.
tebal 3 cm, dengan lebar
15 Cm.
5. Pemasangan besi beton
6. Setiap jarak 5 M dari
panjang jalan yang dicor
diberi papan sekat dengan
tebal 1 cm dengan lebar
15 cm, papan tersebut
tetap berada dalam beton.
Penulangan dengan
7. menggunakan besi Ware
Mesh Dia 8 mm
Cor beton tebal 15 cm
dengan Beton K-175
8.
dengan kemiringan 2%
kearah luar.
9. Penyiraman aspal pada
permukaan beton atau
buras 1,5 Kg/M2 disiram
secara merata dengan
menggunakan aspal
dengan penetrasi 60/70.
Kemudian dihamparkan
pasir diatas siraman aspal
tersebut.

c. CAMPURAN
Campuran beton
1. dilakukan dengan alat
Concrete Mixer.
2. Urutan memasukan
bahan-bahan ke alat
pengaduk serta lama
waktu mengaduk
dilakukan atas
sepengetahuan
Pengawas/Direksi.

d. CETAKAN
Bahan cetakan dari kayu
yang tidak mudah
meresap air dan
sebelumnya telah
mendapat persetujuan dari
Pengawas/Direksi,
Cetakan direncanakan
sedemikian rupa dan
sebelum penempatan
beton, permukaan dari
cetakan diberi oli agar
mudah dilepaskan dari
beton tanpa menyebabkan
kerusakan pada beton.
e. PENGECORAN
a. Sebelum beton
dicor, semua
cetakan,
pembesian dan
bagian-bagian lain
telah mendapat
persetujuan dari
Pengawas/Direksi.
Permukan tempat
beton yang akan
dicor telah bebas
b.
dari genangan air,
lumpur atau
samapah.
Pengecoran beton
dilakukan pada
c. waktu pengawas
ada ditempat
pekerjaan.
Beton dicor
d. secara menerus
dan mendatar .

f. PERBAIKAN
1. Memperbaiki beton yang
rusak atau tidak sesuai
bentuk dengan gambar
atau meyimpang dari
ukuran atau terdapat
permukaan-permukaan
yang rusak, sesuai
dengan petunjuk Direksi.
2. Membersihkan bagian-
bagian yang akan
dibersihkan dari bahan-
bahan yang tidak berguna
serta harus dalam keadaan
basah, kemudian diisi
dengan bahan pengisi agar
memenuhi tempat-tempat
/ bagian-bagian tersebut
diatas.
3. Bidang-bidang beton
yang rusak diplester
menurut gambar bestek
setebal 2,00-2,50 cm
dengan adukan 1 pc : 2
psr.

g. PEMBESIAN
Semua pekerjaan
pembesian mengikuti
1. peraturan dan syarat-
syarat SNI – 2 – 1971
(PBI) 1971.
Membersihkan
2. permukaan besi sebelum
pengecoran.
Menggunakan besi ware
3.
mesh dia 8 mm
Besi ditempatkan setelah
4. mendapat persetuan
Pengawas/Direksi
Tulangan pokok
digunakan besi ukuran
4.
yang disesuaikan dengan
gambar bestek.

PASAL 6. PEKERJAAN PENYEMPURNAAN


1. Membongkar semua pekerjaan-pekerjaan sementara dan
mengembalikan pada keadaan semula, Setelah semua pekerjaan
selesai.
2. Membongkar dan mengeluarkan bangunan-bangunan sementara
seperti kantor, gudang, bengkel, akomodasi dan fasilitas lainnya dari
area pekerjaan.

PASAL 7. PEKERJAAN PENGUKURAN


Melaksanakan semua pekerjaan menurut ukuran – ukuran yang tercantum dalam gambar dan
bestek, dan memberitahukan kepada direksi saat memulai suatu bagian pekerjaan, mencocokkan
ukuran – ukuran satu sama lainnya, dan memberitahukan kepada direksi pada setiap selisih yang
didapat dalam bestek atau gambar.

PASAL 8. PEMELIHARAAN DAN PEMBERSIHAN BADAN JALAN


Memelihara kebersihan Jalan dari material bahan dan peralatan pekerjaan selama pekerjaan
berlangsung.

PASAL 9. PENYERAHAN PEKERJAAN


Pekerjaan seluruhnya diserahkan lengkap dan baik kepada direksi sebagaimana tercantum dalam
akte perjanjian.

PASAL 10. PEKERJAAN LAIN –LAIN


1. Pengambilan foto – foto untuk dokumen terdiri dari beberapa arah
yang diatur oleh pengawas lapangan / direksi.
2. Semua Foto dari kegiatan dikumpulkan dalam bentuk soft copy (
CD ) serta diserahkan / dikirimkan ke kantor Dinas PU Kabupaten
Kepulauan Meranti sebagai dokumen ( Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan ).
Fhoto – fhoto dalam keadaan 0% harus diambil sebelum pekerjaan
3.
dimulai beserta papan pengenal proyek.
Fhoto fisik untuk lampiran tiap – tiap kali pengambilan termyn
4.
rangkap 6 ( Enam ).
Fhoto visual proyek mulai 0% sampai 100% untuk dikirimkan
5.
kekantor Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti.
6. Membuat Dokumen foto – foto sebelum pekerjaan dimulai ( 0 %
), 30 %, 50 %, 60 %, 80 %, sampai pada selesai 100 %.
Pengambilan foto - foto dokumentasi pada setiap item pekerjaan.
7. Membuat Job Mix Formula ( JMF ) serta uji tekan beton yang
berbentuk silinder dengan ukuran diameter 15 cm.
8. Bahan – bahan laporan harian mingguan setiap pengambilan termyn
disampaikan ke kantor Dinas PU Kabupaten Kepulauan Meranti.
9. Menyelesaikan As Built Drawing sesuai dengan pelaksanaan
dilapangan dalam 2 ( dua ) minggu setelah serah terima pekerjaan
untuk pertama kali. Setelah pekerjaan dinyatakan selesai,
mengadakan gambar pelaksanaan sesungguhnya dilapangan (As
built Drawing) yang digambar sesuai dengan hasil perhitungan
volume akhir pekerjaan.

PASAL 11. PENUTUP


Mengikuti semua syarat-syarat yang terantum didalam bestek

Anda mungkin juga menyukai