Anda di halaman 1dari 40

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI DASAR CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN III FORMASI UMUM


TAHUN 2018 GELOMBANG DILINGKUNGAN PEMERINTAH
KABUPATEN SIAK TAHUN ANGGARAN 2019

Oleh :

NS. PUTRI HARYANI, S. KEP


19910117 201902 2 009

PEMERINTAH KABUPATEN SIAK


BADAN KEPEGAWAIAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA
JALAN HANGTUAH NO.13 SIAK SRI INDRAPURA
TAHUN 2019
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL

Nama : Ns. PUTRI HARYANI, S. Kep


NIP : 19910117 2019 02 2 009
Pangkat/Golongan : IIIA
Instansi : PUSKESMAS DAYUN
Isu : Optimalisasi Program Screening Hepatitis Pada Ibu Hamil Di
Wilayah Kerja Puskesmas Dayun

Disahkan pada:
Siak Sri Indrapura, 2019

Penguji Coach Mentor

Drs. Ahmad Fauzi, M.Si Hasrul Sani S. SIP. MA Dr. Aisatia W Ramanal
1961100319933031002 197202082002121006 197710272010012007

Mengetahui:
Plt. KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
KABUPATEN SIAK,

WAN ABD RAZAK


NIP 19630821 1989 03 1 004
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya,
sehingga selama 18 hari kerja mampu menyusun rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar
pegawai negeri sipil sebagai salah satu syarat untuk memenuhi pelatihan dasar calon pegawai
negeri sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak tahun anggaran 2019.

Peraturan Lembaga Administrasi Negara (LAN) nomor 12 tahun 2018 menyatakan


bahwa pelatihan dasar CPNS adalah lembaga dan pelatihan dalam Masa Prajabatan yang
dilakukan secara terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat dan
motivasi nasionalisme dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung
jawab, dan memperkuat profesionalisme serta kompetensi bidang. Disamping diberikan
pengetahuan dasar tentang sistem penyelengaraan pemerintahan, juga dibentuk mental dan
pribadi yang baik agar mampu melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pelayan
masyarakat. Untuk mewujudkan PNS yang memiliki kompetensi sesuai dengan PERTALAN
No.12 tahun 2018, maka seorang CPNS harus menyusun rancangan aktualisasi sebelum
menrapkannya pada instansi masing-masing.

Penyusunan rancangan aktualisasi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk
itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan laporan ini.

1. Kepala UPTD Puskesmas Dayun dr. Aisatia W Ramanal.


2. Kepada Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Provinsi Riau
3. Kepala Badan Diklat Kabupaten Siak beserta panitia, pelatih, widya iswara, dan
jajaran lainnya.
4. Kepala Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Siak beserta jajarannya.
5. Bapak Hasrul Sani Siregar, S. IP., MA. sebagai pembimbing
6. Bapak Drs Ahmad Fauzi,M.Si selaku penguji
7. Kepada semua pihak yang telah membantu dan mendoakan saya semoga laporan
ini bermanfaat untuk semua pihak.
Saya menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih terdapat banyak kekurangan.
Untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat saya harapkan demi terciptanya karya
yang lebih baik diwaktu yang akan datang.

Siak sri inderapura, Mei 2019


Penulis

PUTRI HARYANI
Penata Muda
19910117 2019 02 2 009
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN…..………………………………………………………...... i
KATA PENGANTAR......………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………... 1
B. Maksud dan Tujuan.................................................................................................... 3
C. GambaranUmum Instansi.......................................................................................... 4

BAB II RANCANGAN AKTUALISASI NILAI DASAR CPNS


A. Konsep Aktualisasi.....……………………………………………………………… 13
B. Isu Aktual............……………….………………………………………………….. 21
C. Gagasan Penyelesaian Isu
1. Kegiatan 1 Mengikuti Pelatihan Pencatatan Pelaporan Screening Hepatitis....... 24
2. Kegiatan 2 Menentukan target screening hepatitis.............................................. 26
3. Kegiatan 3 Melakukan pemeriksaan hepatitis pada ibu hamil............................. 27
4. Kegiatan 4 Menyampaikan hasil pemeriksaan hepatitis pada ibu hamil............. 29
5. Kegiatan 5 Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan................ 31

PENUTUP........................................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Struktur Organisasi Puskesmas Dayun................................................................ 6


Tabel 2 Analisa Isu berdasarkan USG............................................................................. 23
Tabel 3 Kegiatan 1 Mengikuti Pelatihan Pencatatan Pelaporan Screening Hepatitis....... 24
Tabel 4 Kegiatan 2 Menentukan target screening hepatitis............................................. 26
Tabel 5 Kegiatan 3 Melakukan pemeriksaan hepatitis pada ibu hamil............................. 27
Tabel 6 Kegiatan 4 Menyampaikan hasil pemeriksaan hepatitis pada ibu hamil............. 29
Tabel 7 Kegiatan 5 Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan................ 31
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa dan negara yang besar baik dari sisi
sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Maka diperlukan tata
kelola negara yang baik, efektif dan efisien demi terwujudnya tujuan
nasional bangsa Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945. Tujuan
nasional tersebut yaitu membentuk suatu pemerintahan Negara Republik
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Salah
satu unsur yang memiliki peran strategis dalam rangka mewujudkan
tujuan nasioanl adalah PNS. PNS memiliki fungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa.
Maka diperlukan sosok-sosok PNS yang akuntabel, nasionalis, beretika,
berkomitmen mutu dan anti terhadap korupsi sehingga mampu secara
profesional melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif,
efisien dan kompeten.
Sebagaimana kita ketahui PP No.101 tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan dilaksanakan untuk
memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan
kebangsaan, kepribadian dan etika PNS. Selanjutnya UU no 5 tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Prajabatan Pola Baru dimaksudkan
untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional,
sekaligus merupakan implementasi dari penyelenggaraan DIKLAT
berbasis kompetensi sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara (LAN) RI nomor 39 tahun 2014 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Prajabatan golongan III. Prajabatan pola baru juga
diperlukan untuk membekali Pegawai ASN dengan kompetensi yang
diperlukan saat memasuki ranah birokrasi. Upaya pengembangan
kompetensi Pegawai ASN tersebut luas cakupannya yaitu mulai dari segi
kemampuan, pengetahuan, sampai sikap dan perilaku yang sesuai dengan
tuntutan tugas dan jabatan yang diembannya.
Peningkatan kompetensi tidak terlepas dari adanya perubahan
pola pikir. Oleh sebab itu penyelenggaraan DIKLAT Prajabatan pola
baru didesain untuk tidak sekedar merupakan ajang penyampaian ilmu,
tetapi diharapkan juga berfungsi sebagai sarana untuk merubah sikap dan
menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN. Untuk memperkuat fungsi
tersebut, maka dalam kurikulum DIKLAT Prajabatan terdapat mata
DIKLAT EtikaPublik sebagai upaya agar Calon Pegawai ASN (CPASN)
peserta DIKLAT Prajabatan memiliki kesadaran untuk melakukan
perubahan tingkah laku.
Dalam transformasi birokrasi yang sedang berlaku saat ini di
Indonesia, yang diubah tidak hanya struktur dan fungsinya tetapi juga
perilaku aparaturnya. Transformasi birokrasi adalah perubahan perilaku
birokrat, yang memberikan kesadaran baru, bahwa pemerintah dibentuk
tidak untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani rakyat.
Mental Pegawai ASN masih belum kuat, etika dan moralitas masih
rendah ditandai dengan masih maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme)
serta kualitas SDM aparatur yang belum memadai dan belum mencapai
standar profesional. Pegawai ASN masih belum memahami,
menginternalisasi dan mengaktualisasi nilai-nilai dasar Profesi. Melalui
serangkaian pembelajaran yang dilakukan, diharapkan para calon
birokrasi ini akan memiliki wawasan kebangsaan, memiliki etika dan
budaya kerja yang baik, seluruh kegiatannya dapat
dipertanggungjawabkan, memiliki komitmen terhadap mutu dan bebas
korupsi serta menyadari pentingnya memberikan pelayanan prima.
ASN sebagai aparatur negara yang bertugas memberikan
pelayanan kepada masyarakat harus berusaha untuk memperhatikan apa
yang sudah ada dan serta mengadakan penyempurnaan cara dan kualitas
pelayanan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan
pada masyatrakt. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, untuk
mewujudkan pelayanan yang berkualitas, ASN perlu menanamkan nilai-
nilai dasar profesi agar terbentuknya seorang ASN yang Akuntabel
dengan melakukan habituasi terhadap nilai-nilai akuntabilitas PNS di
tempat kerjanya.
2. Maksud dan Tujuan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
a. Maksud Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Maksud diaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS adalah Untuk
membentuk PNS yang profesional yaitu PNS yang karakternya
dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS, sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat yang prima.
b. Tujuan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Tujuan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS adalah:
1) Diharapkan para Calon PNS ini mampu mewujudkan
akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan jabatannya;
2) Mampu mengedepankan kepentingan nasional dan memiliki
wawasan kebangsaan dalam melaksanakan tugas dan jabatannya;
3) Mampu menjunjung tinggi standar etka publik dalam
melaksanakan tugas dan jabatannya;
4) Mampu berinovasi untuk meningkatkan mutu pelaksanaan tugas
jabatannya;
5) Dan mempunyai kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong
percepatan pemberantasan korupsi dilingkungan instansinya.
3. Gambaran Umum Instansi
Puskesmas Dayun terletak di jalan Lintas Perawang-zamrud
Km.69 dengan keadaan tanah yang datar. Merupakan jalur lintas antara
Perawang dan Zamrud. Selain itu Puskesmas Dayun terletak di dekat
persimpangan jalan menuju ke kota Siak Sri Inderapura. Puskesmas
Dayun terletak dekat dengan pemukiman warga, kompleks perkantoran
Kecamatan Dayun dan pasar dayun, sehingga masyarakat Kecamatan
Dayun memiliki akses yang mudah ke Puskesmas Dayun.
Jumlah sarana kesehatan tahun 2018 yang ada di Kecamatan
Dayun adalah sebagai berikut:
Pustu : 15 Buah
Desa Siaga : 11 Buah
Polindes : 11 Buah
Poskesdes : 3 Buah
Puskesmas dayun memiliki visi dan misi yang digunakan sebagai
pedoman kerja bagi petugas yang ditunjuk, sebagai mekanisme untuk
komunikasi tata nilai dan tujuan Puskesmas kepada pelaksana pelayanan
dan masyarakat, agar menjadi acuan dalam penyelenggaraan pelayanan
dan upaya kegiatan puskesmas dan menjadi relevan dengan kebutuhan
dan harapan pengguna pelayanan.
a. Moto: “Sehat Bersama Kami ”
b. Visi dan misi
Visi: ”Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, menuju
masyarakat Dayunsehat mandiri tahun 2021“
Misi puskesmas dayun:
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan dengan
penanganan yang cepat, tepat, efektif, dan efisien.
2) Meningkatkan kualitas SDM untuk tercapainya pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
3) Menyelenggarakan pelayanan usaha kesehatan masyarakat
melalui program-program kesehatan sesuai dengan Standar
Pelayanan Minimum (SPM).
4) Meningkatkan kerjasama lintas sektoral untuk mewujudkan pola
hidup sehat dalam masyarakat.
c. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh Puskesmas UPTD Perawatan Dayun
adalah: untuk memberikan layanan perawatan kesehatan yang
bermutu kepada masyarakat,dengan tidak hanya memperhatikan segi
kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga memberikan layanan promotif
dan preventif melalui pendampingan terhadap UKBM. Sekaligus
untuk menjawab tantangan di era globalisasi saat ini dan dapat
meyakinkan pada masyarakat bahwa pelayanan di Puskesmas
tidaklah kalah bersaing dengan klinik-klinik swasta.
d. Nilai-nilai
D » Dinamis
Artinya semangat, mudah menyesuaikan dengan tuntutan yang
ada
A » Asri
Artinya Puskesmas Dayun menjaga keindahan lingkungan
Puskesmas
Y » Yakin
Artinya staff Pukesmas Dayun mencoba untuk berusaha
sungguh-sungguh meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
U » Ulet
Artinya staff Puskesmas Dayun tidak mudah putus asa dan
berkemauan tinggi.
N » Nyaman
Artinya Puskesmas Dayun berusaha untuk membuat pengguna
layanan betah dan senang berada di lingkungan Puskesmas.
S » Sopan
Artinya Puskesmas Dayun berusaha untuk melayani dengan
prilaku yang baik
E » Empati
Artinya staff Puskesmas Dayun mampu memahami apa yang
dialami oleh pasien
H » Harmonis
Artinya staff Puskesmas Dayun menjaga untuk selalu kompak
dan seiya sekata
A » Aktif
Artinya staff Puskesmas Dayun giat bekerja
T » Teladan
Artinya staff Puskesmas Dayun berusaha memberikan contoh
yang baik
e. Struktur Organisasi

Tabel 1. Struktur organisasi Puskesmas Dayun

NAMA
NO JABATAN/PROGRAM
PENANGGUNG JAWAB
I Kepala Puskesmas dr.Aisatia W.Ramanal
II Unit Tata Usaha Diah Ayu Triani, S.Gz
1 Sistem Informasi Puskesmas Reni Etika
i Pendaftaran dan Rekam Medik Reni Etika
ii Pendaftaran BPJS Febrilia, Amd AK

2 Bagian Umum dan Kepegawaian


i Ketata Usahaan Maya Rosita
ii Kepegawaian Diah Ayu Triani, S.Gz

3 Keuangan Asep Sujana, SKM


i Bendahara Penerimaan Asep Sujana, SKM
ii Bendahara Pengeluaran Mia Mardia, Amd KG
iii Bendahara BOK Gustina Dewi, SKM
iv Bendahara BPJS Mia Mardia, Amd KG
Bendahara Jamkesda dan
v Sri Mardianti, Amd Keb.
Jampersal

4 Bendahara Inventaris Barang Lukman

5 Rumah Tangga
i Supir Ambulance Asri Yunus
Andi Purwoco Sari
ii Kebersihan Ilismawarti
Dian Pratiwi
ii Jaga malam Mulyono
Sapardi

III Unit Kesehatan Masyarakat Mutiara Purba


1 UKM Essensial dan Kesehatan Masyarakat Mutiara Purba
Metik Dinda Karlina, Amd
i Pelayanan Promkes
Keb.
Pelayanan Kesehatan
ii H.Simatupang, SKM
Lingkungan
iii Pelayanan Gizi Delisma, AMG
Pelayanan Keperawatan
iv Julia
Kesehatan Masyarakat
v Pelayanan KIA-KB Endang Susilawati,S.Tr.Keb
< Pelayanan KIA Juniati ningsih, Amd Keb.
< Pelayanan KB Sri Mardianti, Amd keb.
Pelyanan Pencegahan dan
vi
Pengendalian Penyakit
< DBD dan Malaria Ori Anggara, AMK
< ISPA dan Pneumoni Murdiana,Amd Keb.
Hendra Pandapotan
< Flu Burung dan TB Paru
Damanik,AMK
< Kusta Sri Rahayu, AMK
< Filariasis Sri Rahayu, AMK
< Diare dan Frambusia Yuliana Dewi
< Rabies Santi Eliza, AMK
< Immunisasi Astuti,Amd Keb.
< PTM dr. Endang Sri Hartati
< HIV-AIDS Julia triana Ginting, AMK
< Tetanus Siti Saidah, Amd Keb.
< KLB/Wabah dan Surveilens Gustina Dewi, SKM
< Penyakit Akibat Kabut Asap Desi Winarti, AMKL
< Campak Tri Maiwahani
< AFP dr.Syarifah Nadia
< Keshatan Haji Lukman, AMK
< CKPK Diah Ayu Triana, S,Gz

2 UKM Pengembangan drg.Yulia Riza


i Pelayanan Kesehatan Jiwa Rianto,AMK
Pelayanan Kesehatan Gigi
ii drg.Yulia Riza
Masyarakat
Metik Dinda Karlina, Amd
iii Pelayanan Kesehatan Batra
Keb.
iv Pelayanan Kesehatan Olahraga Mia Mardia, Amd KG
Nani Perangin Angin, Amd
v Pelayanan Kesehatan Lansia
Keb.
vi Pelayanan Kesehatan Kerja dr.Syarifah Nadia
vii Pelayanan kesehatan INDRA Agustina Budi Astutik, AMK
viii PKPR M.Purba, AMK

IV Unit Kesehatan Perorangan ( UKP ) dr. Endang Srihartati


1 Pelayanan Gawat Darurat Hendra Damanik, AMK
2 Pelayanan Pemeriksaan Umum Dwi Ratna Sari, AMK
Tri maiwahani,Amd Keb.
3 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Drg Yulia Riza
4 Pelayanan Kesehatan Kia dan KB Endang Susilawati, S.Tr.Keb.
i Pelayanan Kesehatan Ibu Tri Maiwahani
ii Pelayan Kesehtan Anak Juniati Ningsih, Amd Keb.
iii Pelayanan Kesehatan KB Sri Mardianti, Amd Keb.

5 Pelayanan Gizi Delisma, AMG


Nani Perangin Angin, Amd
6 Pelayanan Persalinan
Keb.
7 Pelayanan Kefarmasian Tri Wahyuni, AMF
i Gudang Obat Ermas Novitasari,AMF
ii Apotik Tri Wahyuni, AMF

8 Pelayanan Laboratorium Asep Sujana, SKM

Jaringan Pelayanan Puskesmas dan Jejaring


v Muntaqo
Pelayanan Fasilitas Kesehatan
1 Puskesmas Pembantu Suyadi, S.Kep
i Pustu Banjar Seminai Suyadi, S.Kep
ii Pustu Pangkalan Makmur Marpudin,AMK
iii Pustu Berumbung Baru Indra Novianti,AMK
iv Pustu Teluk Merbau Iwan Setiawan, S.kep
v Pustu Merangkai Sujiono,AMK
vi Pustu Lubuk Tilan Mery Sariati Purba,AMK
vii Pustu Sialang Sakti Ramlan Nainggolan, AMK
viii Pustu Sawit Permai Fatimah Damanik,AMK
ix Pustu Buana Makmur Ali Mansur,AMK
x Pustu Suka Mulya Amin Simbolon,AMK

2 Polindes dan Poskesdes Endang Susilawati, S.Tr.Keb


i Polindes Banjar Seminai Jais maniar, Amd Keb.
Dona Sriati Manik, Amd
ii Poskesdes Banjar Seminai
Keb.
iii Polindes Pangkalan Makmur Rita Riana,Amd Keb.
iv Polindes Berumbung Baru Rina Novita, S.Tr.Keb
v Poskesdes Berumbung Baru Erna Widiawati, S.ST
Helena Mardiawati, Amd
vi Polindes Teluk Merbau
Keb
Masriyah Harahap, Amd
vii Polindes Merangkai
Keb.
viii Polindes Lubuk Tilan Warastuti Kirana, Amd Keb
ix Polindes S.Sakti Endang Mayasari, Amd keb
x Poskesdes S.Sakti Emi Sukesih,Amd Keb
xi Polindes S. Permai Dessi susanti,Amd keb
xii Polindes Buana Makmur Ninik Niawati,Amd Keb
xiii Polindes Suka Mulya Murniasih,Amd Keb.
xiv Polindes Dayun Dewi yusnila, Amd Keb

3 Jejaring Fasilitas Kesehatan Muntaqo,AMK


4 Pelayanan Puskel dr. Iin Cahyadi
5 Sistem Rujukan Sri Mardiyanti
f. Uraian Tugas
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25
Tahun 2014 rincian kegiatan Perawat Ahli Pertama / Penata Muda,
Golongan Ruang III.a, sebagai berikut :
1. Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada masyarakat;
2. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada individu;
3. Melakukan pengkajian keperawatan lanjutan pada keluarga;
4. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan
dasar/lanjut;
5. Merumuskan diagnosa keperawatan pada individu;
6. Membuat prioritas diagnosa keperawatan;
7. Merumuskan tujuan keperawatan pada individu dalam rangka
menyusun rencana tindakan keperawatan;
8. Merumuskan tujuan keperawatan pada keluarga dalam rangka
menyusun rencana tindakan keperawatan;
9. Menetapkan tindakan keperawatan pada individu dalam rangka
menyusun rencanatindakan keperawatan;
10. Menetapkan tindakan keperawatan pada keluarga dalam rangka
menyusun rencana tindakan keperawatan;
11. Melakukan stimulasi tumbuh kembang pada individu dalam
rangka melakukan upaya promotif;
12. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada individu dalam
rangka melakukanupaya promotif;
13. Melaksanakan case finding/deteksi dini/ penemuan kasus baru
pada individu dalam rangka melakukan upaya promotif;
14. Melakukan support kepatuhan terhadap intervensi kesehatan
pada individu;
15. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu pasien;
16. Mengajarkan keluarga untuk meningkatkan kesehatan anggota
keluarganya;
17. Mengajarkan teknik kontrol infeksi pada keluarga dengan
penyakit menular;
18. Melakukan pendidikan kesehatan pada kelompok;
19. Melakukan peningkatan/penguatan kemampuan sukarelawan
dalam meningkatkan masalah kesehatan masyarakat dalam
rangka melakukan upaya promotif;
20. Melakukan pendidikan kesehatan pada masyarakat;
21. Melakukan manajemen inkontinen urine dalam rangka
pemenuhan kebutuhaneliminasi;
22. Melakukan manajemen inkontinen faecal dalam rangka
pemenuhan kebutuhaneliminasi;
23. Melakukan upaya membuat pasien tidur;
24. Melakukan relaksasi psikologis;
25. Melakukan tatakelola keperawatan perlindungan terhadap pasien
dengan risiko trauma/injury;
26. Melakukan manajemen febrile neutropeni;
27. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;
28. Memfasilitasi pasien dalam pemenuhan kebutuhan spiritual
dalam rangka tindakan keperawatan yang berkaitan dengan
ibadah;
29. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying
care);
30. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman;
31. Mengambil sampel darah melalui arteri, pulmonari arteri, cvp
dalam rangka tindakan keperawatan spesifik terkait kasus dan
kondisi pasien;
32. Merawat pasien dengan wsd;
33. Memantau pemberian elektrolit konsentrasi tinggi;
34. Melakukan resusitasi bayi baru lahir;
35. Melakukan tatakelola keperawatan pada pasien dengan
kemoterapi (pre, intra, post);
36. Melakukan perawatan luka kanker;
37. Melakukan penatalaksanaan ekstravasasi;
38. Melakukan rehabilitasi mental spiritual pada individu;
39. Melakukan perawatan lanjutan pasca hospitalisasi/bencana
dalam rangka melakukan upaya rehabilitatif pada keluarga;
40. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai
meninggal;
41. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan
kematian;
42. Melakukan penatalaksanaan manajemen gejala;
43. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada individu;
44. Memodifikasi rencana asuhan keperawatan;
45. Melakukan dokumentasi perencanaan keperawatan;
46. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan;
47. Melakukan dokumentasi evaluasi keperawatan;
48. Menyusun rencana kegiatan individu perawat;
49. Melakukan preseptorship dan mentorship;
50. Melaksanakan fungsi pengarahan pelaksanaan pelayanan
keperawatan sebagai ketua tim/perawat primer;
51. Melaksanakan kegiatan bantuan/partisipasi kesehatan;
52. Melaksanakan tugas lapangan di bidang kesehatan;
53. Melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah tertentu; dan
melakukan supervisi lapangan.
BAB II
KONSEP AKTUALISASI

A. Landasan Teori

Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disingkat PNS adalah


warga Negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat
sebagai Pegawai ASN secara tetap oleh pejabat pembina kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Dalam memberikan pelayanan publik, seorang ASN terikat kode
etik dan kode perilaku sebagai pedoman perilaku dan standar penilaian
baik kinerja maupun perilaku. Pada era saat ini, telah dibentuk Komisi
Aparatur Sipil Negara yang bertugas mengawasi ASN agar segala
perilaku dan kinerjanya tidak melnggar kode etik dan kode perilaku
sesui aturan perundang-undangan yang berlaku. Komisi Aparatur Sipil
Negara (disingkat KASN) adalah lembaga nonstruktural yang mandiri
dan bebas dari intervensi politik untuk men ciptakan Pegawai ASN
yang profesional dan berkinerja, memberikan pelayanan secara adil dan
netral, serta menjadi perekat dan pemersatu bangsa. KASN dibentuk
berdasarkan undang-undang nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara. KASN terdiri atas tujuh orang anggota yang dua orang
diantaranya merangkap sebagai ketua dan wakil ketua. KASN
melaporkan pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenangnya, termasuk
yang berkaitan dengan kebijakan dan kinerja ASN paling kurang 1
(satu) kali pada akhir tahun kepada Presiden.

1. Konsep Aktualisasi
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika public, Komitmen Mutu dan Anti korupsi yang
harus di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu diketahui
indikator-indikator dari kelima kata tersebut yaitu:
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai – nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut
adalah ;
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika
terjadi konflik kepentingan
2) Memiliki pemahaman dan kesadaran tentang netralitas PNS
3) Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil
4) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
dengan orientasi mementingkan kepentingan public, bangsa dan
Negara. Empat unsur yang mengaspirasi pembentukan
nasionalisme adalah :
Pencapaian persatuan nasional
1) Pencapaian kemerdekaan
2) Mandiri
3) Menjaga kekhasan nasional
c. Etika publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/ norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, prilaku
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Dengan diterapkannya kode
etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah yaitu ;
1) Berubah dari penguasa menjadi pelayan
2) Berubah dari wewenang menjadi peranan
3) Menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah, yang
harus dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tapi
juga di akhirat.
d. Komitmen mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai
komitmen mutu antara lain Mengedepankan komitmen terhadap
kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk
menjaga dan memelihara.

Berikut nilai-nilai dasar orientasi mutu yang harus dilakukan


dalam rangka memberikan pelayanan prima kepada publik
sebagai pelaksana kebijakan pemerintah :

1) Layanan publik adalah komitmen bagi kepuasan masyarakat.


2) Perlindungan kepada publik terkait pergeseran kebutuhan,
3) Membangun mindset dan komitmen pegawai terhadap
budaya mutu;
4) Meningkatkan mutu proses secara berkelanjutan;
5) Beradaptasi dengan perubahan;
6) Memfokuskan kegiatan pada kepuasan pelanggan, baik
internal maupun eksternal
7) Membangun kerjasama kolegial antarpegawai yang dilandasi
kepercayaan dan kejujuran;
8) Menampilkan kinerja tanpa cacat (zero-defect) dan tanpa
pemborosan (zero-waste) sejak memulai setiap pekerjaan
e. Anti korupsi
Anti Korupsi adalah tindakan atau gerakan yang dilakukan
untuk memberantas segala tingkah laku atau tindakan yang
melawan norma–norma dengan tujuan memperoleh keuntungan
pribadi, merugikan Negara atau masyarakat baik secara
langsung maupun tidak langsung. Tindak pidana korupsi yang
terdiri dari kerugian keuangan Negara, suapmenyuap,
pemerasan, perbuatan curang, penggelapan dalam jabatan,
benturan kepentingan dalam pengadaan dan gratifikasi.

Nilai-nilai anti korupsi yang harus diterapkan oleh seorang ASN


adalah sebagai berikut:

1) Jujur artinya: Dengan menyampaikan apa adanya tdk melebih


lebihkan
2) Peduli yaitu: Memiliki sifat kasih sayang dlm segala hal,
hemat /efesien
3) Mandiri yaitu: sedikit sekali ktergantungan kepda orang lain
mengerjakan dgn kemampuan diri.
4) Disiplin yaitu: Setiap saat mampu mengembangkan potensi
diri secara konsesten dan menjalankan tugas dengan tepat
waktu
5) Tanggung Jawab yaitu: Melakukan perbuatan dengan
sebaiknya demi tugas yang diembanya (Nawaitu Yang baik).
6) Kerja Keras yaitu : Selalu berupaya meningkatkan kwalitas
kerja demi terujutnya kemanfaatan publik.
7) Sederhana yaitu : Degn menerapkan prinsip ketidak berlebih-
lebihan
8) Berani yaitu : Seseorang yng mampu menyampaikan
kebenaran dan menolak kebatilan dalam tekanan
9) Adil yaitu : Pribadi yang mampu mengendalikan diri apa
yang diterima sesuai dengan jerih payahnya.
2. Peran dan Fungsi ASN dalam NKRI
Kedudukan dan Peran Aparatur Sipil Negara dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia terdiri dari tiga materi pelatihan, yaitu
Manajemen ASN, Whole of Government (WoG), dan Pelayanan
Publik.

a. Manajemen ASN
Manajeman ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur yang
unggul selaras dengan perkembangan jaman.

Pegawai ASN sebagai mana disebutkan dalam Undang-


undang No 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara, terdiri
atas Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Pegawai ASN berkedudukan
sebagai aparatur negara yang menjalankan kebijakan yang
ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus bebas
dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai
politik.Kedudukan ASN berada di pusat, daerah dan luar
negeri.Namun demikian pegawai ASN merupakan satu
kesatuan. Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka
pegawai ASN berfungsi, bertugas dan berperan sebagai berikut;
1) Pelaksana Kebijakan Publik
2) Pelayan Publik
3) Perekat dan Pemersatu Bangsa
Dalam Undang-undang ASN disebutkan bahwa ASN
sebagai profesi berlandaskan pada kode etik dan kode
perilaku.ASN bertujuan untuk menjaga martabat dan
kehormatan ASN. Kode etik dan perilaku berisi pengaturan
perilaku agar pegawai ASN:
1) Melaksanakan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi.
2) Melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin
3) Melayani dengan sikap hormat, sopan dan, tanpa tekanan
4) Melaksanakan tugas sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
5) Melaksanakan tugas sesuai dengan perintah atasan atau
pejabat yang berwenang
6) Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
7) Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara
bertanggungjawab, efektif dan efisien
8) Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam
melaksanakan tugasnya
9) Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan
kepada pihak lain yang memerlukan informasi
10) Tidak menyalahgunakan informasi intern negara.
11) Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga
reputasi dan integritas ASN
12) Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan
mengenai disiplin pegawai ASN.
Kode etik dan perilaku yang diatur dalam UU ASN
menjadi acuan bagi para ASN dalam penyelenggaraan birokrasi
pemerintah.Fungsi kode etik dan kode perilaku ini sangat
penting dalam birokrasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.
Fungsi tersebut antara lain:
1) Sebagai pedoman, panduan birokrasi publik/Aparatur Sipil
Negara
2) Sebagai standar penilaian sifat, perilaku dan tindakan
birokrasi publik, dalam menjalankan tugas dan
wewenangnya.
b. Pelayanan Publik
Pelayanan Publik merupakan kegiatan atau rangkaian
kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga negara
dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan
publik (UU No 25 tahun 2009).

Terdapat 3 unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu:


1) Organisasi penyelenggara pelayanan public
2) Penerima layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat, atau
organisasi yang berkepentingan
3) Kepuasan yang diberikan dan atau diterima oleh penerima
layanan.
Para pakar administrasi publik menjelaskan bahwa ada
banyak prinsip yang perlu dipenuhi agar pelayanan publik dapat
diselenggarakan dengan baik. Prinsip-prinsip tersebut adalah
sebagai berikut Partisipatif, Transparan, Responsif, Tidak
diskriminatif, Mudah dan murah, Efektif dan efisien, Aksesibel,
Akuntabel, Berkeadilan
Dalam memberikan pelayanan terhadap publik, ada
beberapa prinsip yang perlu diperhatikan yaitu, Responsif
terhadap pelanggan/ memahami pelanggan, membangun visi dan
misi pelayanan, Menetapkan standar pelayanan dan ukuran
kinerja pelayanan, sebagai dasar pemberian pelayanan,
pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait
bagaimana memberikan pelayanan yang baik, serta pemahaman
tugas dan fungsi organisasi dan memberikan apresiasi kepada
pegawai yang telah melakukan tugas pelayanannya dengan baik.
c. Whole of Government (WoG)
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan-tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan
publik.Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai pendekatan
interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
Terdapat beberapa alasan mengapa WoG menjadi
penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan
perhatian dari pemerintah yaitu;
1) Adanya faktor-faktor eksternal seperti dorongan publik
dalam mewujudkan integrasi kebijakan, program
pembangunan dan pelayanan agar tercipta penyelenggaraan
pemerintahan yang baik (Good Governance). Selain itu
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika
kebijakan yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya
WoG dalam menyatukan institusi pemerintah sebagai
penyelenggara kebijakan dan layanan publik.
2) Terkait faktor internal dengan adanya fenomena
ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat dari adanya
nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan. Satu
sektor bisa menjadi sangat superior terhadap sektor lain.
Masing-masing sektor menganggap bahwa sektornya lebih
penting dari yang lainnya.
3) Khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar
belakang nilai, budaya, adat istiadat serta bentuk latar
belakang lainnya mendorong adanya disintegrasi bangsa.
Pemerintah sebagai institusi formal berkewajiban untuk
mendorong tumbuhnya nilai-nilai perekat kebangsaan yang
akan menjamin bersatunya elemen-elemen kebangsaan ini
dalam satu frame NKRI.
Jenis-jenis pelayanan publik yang dikenal dalam pendekatan
WoG adalah:
1) Pelayanan yang bersifat Administratif
Pelayanan publik yang menghasilkan berbagai dokumen
resmi yang dibutuhkan warga masyarakat.
2) Pelayanan Jasa
Pelayanan yang menghasilkan berbagai bentuk jasa yang
dibutuhkan warga masyarakat seperti pendidikan,
kesehatan, ketenagakerjaan, perhubungan dan lainnya.
3) Pelayanan Barang
Pelayanan yang menghasilkan jenis barang yang dibutuhkan
warga masyarakat seperti jalan, perumahan, jaringan
telepon, listrik dan lainnya.
4) Pelayanan Regulatif
Pelayanan melalui penegakan hukum dan peraturan
perundang-undangan maupun kebijakan publik yang
mengatur sendi-sendi kehidupan masyarakat.

B. Isu

1. Isu Aktual
Puskesmas Dayun adalah puskesmas yang menaungi kecamatan
dayun yang terdiri atas 11 desa, dengan .. orang tenaga kesehatan
yang sebagian bertugas di puskesmas pembantu (pustu) dan
polindes (pos bersalin desa) dapat dikatakan kurang dilihat dari
beberapa orang yang bekerja dalam dua jabatan. Hal tersebut
menyebabkan adanya beberapa kegiatan/program yang tidak dapat
dilaksanakan secara maksimal.
Setelah melakukan pengamatan dan studi pendahuluan di
puskesmas dayun, maka penulis mendapatkan beberapa isu aktual
yang ada di puskesmas dayun, yaitu sebagai berikut
a. Belum optimalnya pelaksanaan program deteksi dini penyakit
hepatitis pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Dayun
b. Belum optimalnya sistem pencatatan formulir rekam medis
pasien di UGD puskesmas dayun
c. Belum optimalnya sistem overan antarsift di UGD puskesmas
dayun
Metode yang dipakai untuk menentukan isu mana yang paling
fundamental adalah dengan menggunakan USG. Urgency,
Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun
urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan
menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu
menggunakan skala Likert 1-5. Isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas yang harus segera diselesaikan atau dicari
solusinya. Berikut dipaparkan apa yang dimaksud dengan urgensi,
keseriusan dan perkembangan sebuah isu.
a. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut
untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
b. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan
masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Perhatikan bahwa dalam keadaan yang sama, suatu
masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih
serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri
sendiri.
c. Growth
Seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dan menimbulkan masalah baru. Sebuah isu yang penting jika
tidak segera diselesaikan akan membaut keadaan semakin
memburuk.
Alat bantu penetapan kriteria kualitas isu adalah sebuah alat bantu
untuk menilai isu dari empat kriteria yaitu:
a. Aktual : artinya isu benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalammasyarakat.
b. Kekhalayakan : artinya isu yang menyangkut kepentingan yang
melibatkan banyak orang.
c. Problematik : artinya isu yang ada, memiliki dimensi masalah
yang kompleks,
d. Kelayakan : artinya isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
Tabel dibawah ini merupakan pengujian isu menggunakan skor USG

Tabel 2. Analisa skor USG terhadap isu

Total
No. ISU U S G
Skor
1 Belum optimalnya pelaksanaan 5 5 5 15
program deteksi dini penyakit hepatitis
pada ibu hamil di wilayah kerja
puskesmas Dayun
2 Belum optimalnya sistem pencatatan 5 5 4 14
formulir rekam medis pasien di UGD
puskesmas dayun
3 Belum optimalnya sistem overan 5 4 3 12
antarsift di UGD puskesmas dayun
C. Gagasan Penyelesaian Isu

Dari hasil analisa isu diatas, maka ditetapkan isu yang aktual sebagai
berikut belum optimalnya pelaksanaan program deteksi dini hepatitis pada
ibu hamil di wilayah kerja puskesmas dayun.

Dari kegiatan pemecahan isu diatas, berikut rencana aktualisasi yang akan
dilakukan

Tabel 3. Kegiatan mengikuti pertemuan pelatihan pencatatan pelaporan


screening hepatitis

Kegiatan 1 Mengikuti pertemuan pelatihan pencatatan pelaporan


screening hepatitis
Tahapan 1. Menerima perintah dari atasan untuk mengikuti
Kegiatan pelatihan
2. Datang di tempat pertemuan pada waktu yang
telah ditentukan
3. Menerima materi pelatihan yang diberikan
4. Memahami tata cara melakukan pencatatan
Output / Hasil Terlaksananya tugas mengikuti pelatihan pencatatan
Kegiatan hasil pelaporan screening hepatitis dengan baik
Ketertarikan Akuntabilitas
dengan Saya akan menerapkan nilai kepemimpinan dengan
substansi memenuhi perintah atasan untuk mengikuti pertemuan
mata pelajar pelatihan pencatatan dan pelaporan screening hepatitis.
(nilai dasar) Saya akan menerapkan nilai integritas dan tanggung
jawab dengan datang tepat waktu pada pertemuan
tersebut, memperhatikan dan mengikuti pertemuan
dengan baik serta memahami tata cara melakukan
pencatatan tersebut.
Nasionalisme
Saya akan menerapkan nilai-nilai pancasila pada sila
ke 2 dalam mengikuti pelatihan tersebut yaitu dengan
berdiskusi dan berkonsultasi dengan pemateri dan
teman-teman yang lain jika ada hal-hal yang tidak
dimengerti, serta nilai-nilai pancasila pada sila ke 4
dengan bersedia menerima pendapat teman-teman
yang juga mengikuti pelatihan tersebut
Etika publik
Dengan mengikuti pelatihan tersebut, saya akan
berpartisipasi dalam melaksanakan program
pemerintah untuk melakukan penjaringan terhadap
penyakit hepatitis dalam kehamilan
Komitmen mutu
Dalam melaksanakan kegiatan mengikuti pelatihan
tersebut, saya akan mengikuti pelatihan dengan cara
yang efektif.
Anti korupsi
Dalam penerapan nilai-nilai tanggung jawab dan
disiplin saya akan mengikuti kegiatan pelatihan
tersebut dengan baik, datang tepat waktu, serta
memahami dengan sebaik-baiknya tentang tata cara
Peran dan pelaporan screening hepatitis tersebut, sehingga saya
kedudukan dapat melakukan pencatatan dan pelaporan screening
ASN dalam hepatitis tersebut dengan benar.
NKRI Manajemen ASN
Kegiatan ini mewujudkan peran ASN dalam mengatur
dan menempatkan ASN sesuai dengan kemampuan
yang ia miliki serta meningkatkan kompetensi ASN
dengan adanya pelatihan tersebut.
Pelayanan Publik
Saya mengikuti pelatihan ini untuk meningkatkan
kompetensi yang diperlukan dalam pelayanan publik
Whole of Government
Untuk melancarkan kegiatan ini, saya akan melakukan
konsultasi dengan atasan.
Kontribusi Kegiatan ini akan berkontribusi dengan misi
terhadap Visi Puskesmas Dayun yang ke 2 yaitu meningkatkan
dan Misi kualitas SDM untuk tercapainya pelayanan kesehatan
Organisasi yang berkualitas
Penguatan Keikutsertaan dalam pelatihan ini mewujudkan nilai-
Nilai-nilai nilai
Organisasi dinamis,ulet, aktif yaitu staff Puskesmas Dayun
bersemangat dan giat dalam bekerja, serta berkemauan
tinggi dalam meningkatkan kompetensi dan
memberikan pelayan kepada pasien.

Tabel 4. Kegiatan menentukan target screening hepatitis

Kegiatan 2 Menentukan target screening hepatitis


Tahapan 1. Berkonsultasi dengan atasan
Kegiatan 2. Mencari data jumlah ibu hamil di wilayah kerja
puskesmas dayun
3. Membagi target screening hepatitis di setiap
posyandu (desa)
4. Menentukan jumlah target screening hepatitis
perbulan
Output / Hasil Terlaksananya kegiatan menentukan target screening
Kegiatan hepatitis
Ketertarikan Akuntabilitas
dengan Saya akan menerapkan nilai intergitas dan tanggung
substansi mata jawab dalam mencari data jumlah ibu hamil di
pelajar (nilai wilayah kerja puskesmas dayun dengan benar dan
dasar) jujur, tidak menambah dan mengurangi jumlah ibu
hamil di wilayah kerja puskesmas dayun. Serta
menerapkan nilai transparansi dan kejelasan dengan
mencatat data tersebut dengan benar dan jelas.
Nasionalisme
saya akan menerapkan nilai-nilai sabar ketika mencari
data jumlah ibu hamil di wilayah kerja puskesmas
dayun dengan cara tidak tergesa-gesa. Saya akan
berkomunikasi dengan sopan kepada pihak-pihak
terkait ketika proses mencari data tersebut.
Etika publik
Saya akan melakukan kegiatan dengan semangat dan
profesional sehingga hasil yang diperoleh adalah hasil
yang maksimal. Saya akan mendata seluruh ibu hamil
yang ada di wilayah kerja puskesmas dayun tanpa
membeda-bedakan suku, agama, ras, dan golongan.
Komitmen mutu
Saya akan menerapkan nilai-nilai efektif dengan cara
membagi data ibu hamil berdasarkan desa/posyandu,
sehingga memudahkan dalam melakukan screening
hepatitis tersebut.
Anti korupsi
Saya tidak akan memanipulasi data tersebut. Saya
akan melakukan kegiatan pengumpulan data dengan
bekerja keras dan tidak mengharapkan imbalan
tambahan diluar yang seharusnya saya terima. Dan
saya akan menggunakan data tersebut sesuai dengan
kebutuhan dan tidak akan menyebarkan data tersebut
untuk hal-hal yang tidak berkepentingan.
Peran dan Manajemen ASN
Kedudukann Dalam mencari data,saya akan melaksanakan dengan
ASN dalam cermat dan teliti.
NKRI Pelayanan Publik
Dari kegiatan ini, saya dapat melakukan pelayanan
dengan efektif dan efisien.
Whole of Government
Saya akan berkonsultasi dengan penanggungjawab
program KIA untuk mencari data jumlah ibu hamil di
wilayah puskesmas dayun, serta dalam pembagian
target jumlah ibu hamil ditiap-tiap posyandu
Kontribusi Kegiatan ini akan berkontribusi dalam misi
terhadap Visi Puskesmas Dayun yang ke 3 yaitu menyelenggarakan
dan Misi pelayanan usaha kesehatan masyarakat melalui
Organisasi program-program kesehatan sesuai dengan Standar
Pelayanan Minimum (SPM).
Penguatan Kegiatan ini mewujudkan nilai-nilai dinamis,ulet,
Nilai-nilai aktif yaitu staff Puskesmas Dayun bersemangat dan
Organisasi giat dalam bekerja untuk memberikan pelayanan
profesional kepada pasien dan bersungguh-sungguh
berkontribusi dalam menjalankan program pemerintah.

Tabel 5. Kegiatan melakukan sistem jemput bola dalam


pengambilan sampel darah

Kegiatan 3 Melakukan sistem jemput bola dalam pengambilan


sampel
Tahapan 1. Berkonsultasi dengan atasan
Kegiatan 2. Setiap ibu hamil yang memeriksakan kehamilan
dipuskesmas ditawarkan untuk melakukan
pemeriksaan hepatitis B
3. Mengunjungi posyandu ibu hamil untuk
mengambil sampel darah
4. Melakukan pengujian pada sampel darah dengan
menggunakan rapid test
Output / Hasil Terlaksananya kegiatan melakukan pemeriksaan
Kegiatan hepatitis pada ibu hamil
Ketertarikan Akuntabilitas
dengan Saya akan menerapkan nilai intergitas dan tanggung
substansi jawab dalam menjalankan tugas, sehingga saya akan
mata pelajar mengunjungi posyandu untuk mengambil sampel darah
(nilai dasar) ibu hamil untuk mendukung terlaksananya program
pemerintah. Serta menerapkan nilai transparansi dan
keadilan dengan cara memastikan semua ibu hamil
yang mengunjungi posyandu sudah diambil sampel
darahnya, dan memberikan label nama pada sampel
darah tersebut agar sampel darah tersebut tidak tertukar
untuk menerapkan nilai kejelasan dan kepercayaan.
Nasionalisme
Saya akan menerapkan nilai-nilai sopan dan santun
dengan cara memperlakukan ibu hamil dengan baik,
tersenyum dan bersikap ramah. Tidak memperlakukan
masing-masing ibu hamil tersebut dengan perlakuan
yang berbeda.
Etika publik
Saya akan berkolaborasi dengan petugas labor untuk
melakukan pemeriksaan hepatitis pada sampel darah
tersebut.
Komitmen mutu
Saya akan melakukan kegiatan dengan cara yang
efektif dan efisien dengan teknik
1. Merencanakan mengunjungi setiap posyandu
untuk mengambil sampel darah ibu hamil
2. Melakukan pengambilan sampel darah disetiap
posyandu
3. Memeriksa apakah dengan cara mengunjungi
posyandu dapat mencapai target pemeriksaan
perbulan
4. Jika berhasil adobt, jika kurang berhasil adapt,
jika tidak berhasil di abandon
Anti korupsi
Saya akan menerapkan nilai jujur dengan cara tidak
akan meminta imbalan apapun kepada ibu hamil terkait
tindakan pengambilan sampel darah serta menolak
Peran dan gratifikasi. Dan bersikap adil pada seluruh ibu hamil
kedudukan tersebut dengan memberlakukan sistem antri pada saat
ASN dalam pengambilan sampel darah tersebut.
NKRI Manajemen ASN
Saya akan mendahulukan kepentingan masyarakat dari
pada kepentingan pribadi.
Pelayanan Publik
Saya akan melakukan pelayanan yang bersifat mudah
dan murah. Saya akan menerapkan nilai-nilai
partisifatif dengan melibatkan masyarakat dalam
program pemerintah.
Whole of govermen
Dalam kegiatan ini saya juga melaksanakan kolaborasi
dengan petugas kesehatan lainnya dalam pengambilan
sample darah untuk ibu hamil dan dalam pelaksanaan
posyandu ibu hamil.
Kontribusi Kegiatan ini akan berkontribusi dalam misi Puskesmas
terhadap Visi Dayun yang ke 3 yaitu menyelenggarakan pelayanan
dan Misi usaha kesehatan masyarakat melalui program-program
Organisasi kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum
(SPM).
Penguatan Kegiatan ini mewujudkan nilai-nilai dinamis,ulet, aktif
Nilai-nilai yaitu staff Puskesmas Dayun bersemangat dan giat
Organisasi dalam bekerja untuk memberikan pelayanan
profesional kepada pasien dan bersungguh-sungguh
berkontribusi dalam menjalankan program pemerintah.

Tabel 6. Menyampaikan hasil pemeriksaan screening hepatitis pada


ibu hamil

Kegiatan 4 Tindak lanjut terhadap hasil pemeriksaan hepatitis


pada ibu hamil
Tahapan 1. Mencatat nomor kontak person ibu hamil yang
Kegiatan dilakukan pemeriksaan darah
2. Berkonsultasi dengan atasan
3. Memastikan hasil dari pemeriksaan
(reaktif/nonreaktif)
4. Menyampaikan hasil pemeriksaan pada ibu hamil
5. Menyampaikan saran terhadap hasil pemeriksaan.
Output / Hasil Tercapainya tindak lanjut terhadap hasil pemeriksaan
Kegiatan hepatitis pada ibu hamil.
Ketertarikan Akuntabilitas
dengan Saya akan menerapkan nilai intergitas dan tanggung
substansi jawab dalam menjalankan tugas dengan cara
mata pelajar memastikan hasil dari pemeriksaan sudah tepat
(nilai dasar) sebelum menyampaikannya kepada ibu hamil tersebut.
Serta menerapkan nilai transparansi dan keadilan
dengan cara memenuhi hak ibu hamil tersebut untuk
mengetahui hasil pemeriksaannya.
Nasionalisme
Saya akan menerapkan nilai-nilai dari sila ke 1: jujur
dengan cara menyampaikan hasil pemeriksaan dengan
sebenar-benarnya, tidak ada yang ditutupi dan tidak
memanipulasi hasil pemeriksaan. Sopan dan santun
dengan cara mengucapkan salam terlebih dahulu pada
saat menelpon.
Etika publik
Saya akan memastikan bahwa yang saya sampaikan
kepada ibu hamil adalah hasil pemeriksaan yang dapat
dipertanggungjawabkan. Menjaga rahasia dari hasil
pemeriksaan dan tidak menyebarkan hasil pemeriksaan
tersebut untuk hal yang tidak berkepentingan
Komitmen mutu
Saya akan menerapkan nilai efektif dengan cara
mempermudah penyampaian hasil pemeriksaan labor
dengan berkomunikasi menggunakan telepon seluler
(telpon/pesan pribadi).
Anti korupsi
Saya akan menerapkan nilai mandiri, dengan cara
melakukan kegiatan ini dengan memaksimalkan
kemampuan diri saya sendiri, dan meminimalisir
Peran dan ketergantungan dengan orang lain.
kedudukan Manajemen ASN
ASN dalam Pada kegiatan ini ASN berperan dalam pelaksana
NKRI kebijakan publik, dengan cara menjalankan program-
program yang telah dibuat oleh pemerintah.
Pelayanan Publik
Saya akan menerapkan nilai transparan dengan cara
menyampaikan hasil pemeriksaan dengan benar.
Whole of Government
Berkonsultasi dengan atasan dan petugas laboratorium
tentang hasil pemeriksaan.
Kontribusi Kegiatan ini akan berkontribusi dalam misi Puskesmas
terhadap Visi Dayun yang ke 3 yaitu menyelenggarakan pelayanan
dan Misi usaha kesehatan masyarakat melalui program-program
Organisasi kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum
(SPM).
Penguatan Kegiatan ini mewujudkan nilai-nilai sopan dan empati
Nilai-nilai yang berarti bahwa setiap staff puskesmas dayun akan
Organisasi melayani pasien dengan perilaku yang baik dan mampu
memahami situasi yang dialami oleh pasien.

Tabel 7. Kegiatan melakukan pencatatan dan pelaporan hasil


pemeriksaan screening hepatitis pada ibu hamil.
Kegiatan 5 Melakukan pencatatan dan pelaporan hasil
pemeriksaan screening hepatitis pada ibu hamil
Tahapan 1. Melakukan konsultasi dengan atasan
Kegiatan 2. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan
3. Melakukan rekap hasil pemeriksaan perbulan
4. Mengirimkan laporan hasil pemeriksaan
Output / Hasil Terlaksananya kegiatan pencatatan dan pelaporan hasil
Kegiatan pemeriksaan screening hepatitis
Ketertarikan Akuntabilitas
dengan Saya akan menerapkan nilai transparansi, intergitas
substansi dan tanggung jawab dan kejelasan dalam melakukan
mata pelajar pencatatan dan pelaporan hasil screening hepatitis
(nilai dasar) dengan cara mencatat hasil pemeriksaan apa adanya
tanpa manipulasi data, membuat pencatatan yang jelas,
dan konsisten melaporkan hasil pemeriksaan setiap
bulannya.
Nasionalisme
Saya akan menerapkan nilai-nilai hormat pada aturan
yang berlaku dengan mengirimkan laporan tepat
waktu. Bersikap sportif dengan cara menerima setiap
masukan yang diberikan oleh orang lain terkait
pencatatan dan pelaporan hasil pemeriksaan hepatitis.
Etika publik
Saya bersedia bertanggung jawab atas kebenaran
laporan yang saya buat terkait hasil pemeriksaan
hepatitis pada ibu hamil tersebut.
Komitmen mutu
Saya akan melakukan kegiatan dengan cara yang
efektif dan efisien dengan teknik
1. Merencanakan mencatat hasil pemeriksaan
dengan sistem komputerisasi
2. Melakukan pencatatan hasil pemeriksaan dengan
sistem komputerisasi
3. Melakukan analisa apakah sistem komputerisasi
efektif dan efisien?
4. Jika berhasil adobt, jika kurang berhasil adapt,
jika tidak berhasil di abandon
Anti korupsi
Saya akan menerapkan nilai-nilai jujur, disiplin,
mandiri dan berani dengan cara melakukan
pencatatan dan pelaporan sesuai dengan data dan hasil
pemeriksaan yang saya temukan dilapangan, tidak
memanipulasi data, melakukan pelaporan tepat waktu
Peran dan dan berani menyampaikan hasil pemeriksaan yang
kedudukan sebenarnya.
ASN dalam Manajemen ASN
NKRI Menerapkan nilai-nilai teliti dan cermat dalam
melakukan pencatatan dan pelaporan serta tidak
menyalahgunakan informasi/data tersebut untuk
mencari keuntungan.
Pelayanan Publik
Menerapkan nilai-nilai transparansi dengan melakukan
pencatatan yang jelas, dan mempertanggungjawabkan
kebenaran data
Whole of Government
Melakukan kolaborasi dengan mensinkronisasi
pencatatan dengan pencatatan yang dilakukan petugas
laboratorium, penanggungjawab program KIA dan
program deteksi HIV
Kontribusi Kegiatan ini akan berkontribusi dalam misi Puskesmas
terhadap Visi Dayun yang ke 3 yaitu menyelenggarakan pelayanan
dan Misi usaha kesehatan masyarakat melalui program-program
Organisasi kesehatan sesuai dengan Standar Pelayanan Minimum
(SPM).
Penguatan Kegiatan ini mewujudkan nilai-nilai dinamis,ulet, aktif
Nilai-nilai yaitu staff Puskesmas Dayun bersemangat dan giat
Organisasi dalam bekerja untuk memberikan pelayanan
profesional kepada pasien dan bersungguh-sungguh
berkontribusi dalam menjalankan program pemerintah.
BAB III
PENUTUP

Rancangan aktualisasi yang dibuat berisi mengenai isu aktual dengan


beberapa kegiatan yang sudah direncanakan. Kegiatan yang akan di lakukan
di unit kerja dapat digunakan oleh peserta Latsar CPNS, dalam
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi (ANEKA) serta menerapkan
Peran ASN dalam NKRI yaitu Manajemen ASN, Whole of Government dan
Pelayanan Publik. Rancangan aktualisasi ini diharapkan mampu
meningkatkan kinerja peserta Latsar CPNS dalam menjalankan tugas dan
fungsi di instansi tempat bekerja.
DAFTAR PUSTAKA

Lembaga Administrasi Negara, 2015. Akuntabilitas. Modul Pendidikan dan


Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Nasionalisme. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Etika Publik. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Komitmen Mutu. Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Anti Korupsi. Modul Pendidikan dan
Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Manajemen ASN. Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Pelayanan Publik. Modul Pendidikan
dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara, 2015. Whole of Goverment. Modul
Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan Golongan III, Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2017


tentang Eliminasi Penularan Human Immunodeficiency Virus,
Sifilis, dan Hepatitis B dari Ibu ke Anak.

Anda mungkin juga menyukai