Putri Sejati
Putri Sejati
Oleh :
Disahkan pada:
Siak Sri Indrapura, 2019
Drs. Ahmad Fauzi, M.Si Hasrul Sani S. SIP. MA Dr. Aisatia W Ramanal
1961100319933031002 197202082002121006 197710272010012007
Mengetahui:
Plt. KEPALA BADAN KEPEGAWAIAN PENGEMBANGAN
SUMBER DAYA MANUSIA
KABUPATEN SIAK,
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karuniaNya,
sehingga selama 18 hari kerja mampu menyusun rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar
pegawai negeri sipil sebagai salah satu syarat untuk memenuhi pelatihan dasar calon pegawai
negeri sipil di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Siak tahun anggaran 2019.
Penyusunan rancangan aktualisasi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak, untuk
itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan laporan ini.
PUTRI HARYANI
Penata Muda
19910117 2019 02 2 009
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN…..………………………………………………………...... i
KATA PENGANTAR......………………………………………………………………… ii
DAFTAR ISI………………………………………………………………………………. iv
DAFTAR TABEL…………………………………………………………………………. v
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang……………………………………………………………………... 1
B. Maksud dan Tujuan.................................................................................................... 3
C. GambaranUmum Instansi.......................................................................................... 4
PENUTUP........................................................................................................................... 33
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL
1. Latar Belakang
Indonesia adalah bangsa dan negara yang besar baik dari sisi
sumber daya alam maupun sumber daya manusia. Maka diperlukan tata
kelola negara yang baik, efektif dan efisien demi terwujudnya tujuan
nasional bangsa Indonesia yang tertuang dalam UUD 1945. Tujuan
nasional tersebut yaitu membentuk suatu pemerintahan Negara Republik
Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berlandaskan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial. Salah
satu unsur yang memiliki peran strategis dalam rangka mewujudkan
tujuan nasioanl adalah PNS. PNS memiliki fungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik, pelayan publik dan perekat serta pemersatu bangsa.
Maka diperlukan sosok-sosok PNS yang akuntabel, nasionalis, beretika,
berkomitmen mutu dan anti terhadap korupsi sehingga mampu secara
profesional melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif,
efisien dan kompeten.
Sebagaimana kita ketahui PP No.101 tahun 2000 tentang
Pendidikan dan Pelatihan (DIKLAT) Prajabatan dilaksanakan untuk
memberikan pengetahuan dalam rangka pembentukan wawasan
kebangsaan, kepribadian dan etika PNS. Selanjutnya UU no 5 tahun 2014
tentang Aparatur Sipil Negara (ASN). Prajabatan Pola Baru dimaksudkan
untuk mewujudkan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang profesional,
sekaligus merupakan implementasi dari penyelenggaraan DIKLAT
berbasis kompetensi sesuai Peraturan Kepala Lembaga Administrasi
Negara (LAN) RI nomor 39 tahun 2014 tentang Pedoman
Penyelenggaraan Prajabatan golongan III. Prajabatan pola baru juga
diperlukan untuk membekali Pegawai ASN dengan kompetensi yang
diperlukan saat memasuki ranah birokrasi. Upaya pengembangan
kompetensi Pegawai ASN tersebut luas cakupannya yaitu mulai dari segi
kemampuan, pengetahuan, sampai sikap dan perilaku yang sesuai dengan
tuntutan tugas dan jabatan yang diembannya.
Peningkatan kompetensi tidak terlepas dari adanya perubahan
pola pikir. Oleh sebab itu penyelenggaraan DIKLAT Prajabatan pola
baru didesain untuk tidak sekedar merupakan ajang penyampaian ilmu,
tetapi diharapkan juga berfungsi sebagai sarana untuk merubah sikap dan
menerapkan nilai-nilai dasar profesi ASN. Untuk memperkuat fungsi
tersebut, maka dalam kurikulum DIKLAT Prajabatan terdapat mata
DIKLAT EtikaPublik sebagai upaya agar Calon Pegawai ASN (CPASN)
peserta DIKLAT Prajabatan memiliki kesadaran untuk melakukan
perubahan tingkah laku.
Dalam transformasi birokrasi yang sedang berlaku saat ini di
Indonesia, yang diubah tidak hanya struktur dan fungsinya tetapi juga
perilaku aparaturnya. Transformasi birokrasi adalah perubahan perilaku
birokrat, yang memberikan kesadaran baru, bahwa pemerintah dibentuk
tidak untuk melayani dirinya sendiri, tetapi untuk melayani rakyat.
Mental Pegawai ASN masih belum kuat, etika dan moralitas masih
rendah ditandai dengan masih maraknya korupsi, kolusi dan nepotisme)
serta kualitas SDM aparatur yang belum memadai dan belum mencapai
standar profesional. Pegawai ASN masih belum memahami,
menginternalisasi dan mengaktualisasi nilai-nilai dasar Profesi. Melalui
serangkaian pembelajaran yang dilakukan, diharapkan para calon
birokrasi ini akan memiliki wawasan kebangsaan, memiliki etika dan
budaya kerja yang baik, seluruh kegiatannya dapat
dipertanggungjawabkan, memiliki komitmen terhadap mutu dan bebas
korupsi serta menyadari pentingnya memberikan pelayanan prima.
ASN sebagai aparatur negara yang bertugas memberikan
pelayanan kepada masyarakat harus berusaha untuk memperhatikan apa
yang sudah ada dan serta mengadakan penyempurnaan cara dan kualitas
pelayanan, sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan
pada masyatrakt. Berdasarkan permasalahan yang telah diuraikan, untuk
mewujudkan pelayanan yang berkualitas, ASN perlu menanamkan nilai-
nilai dasar profesi agar terbentuknya seorang ASN yang Akuntabel
dengan melakukan habituasi terhadap nilai-nilai akuntabilitas PNS di
tempat kerjanya.
2. Maksud dan Tujuan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Profesi PNS
a. Maksud Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Maksud diaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS adalah Untuk
membentuk PNS yang profesional yaitu PNS yang karakternya
dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi PNS, sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara profesional sebagai pelayan
masyarakat yang prima.
b. Tujuan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
Tujuan mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS adalah:
1) Diharapkan para Calon PNS ini mampu mewujudkan
akuntabilitas dalam melaksanakan tugas dan jabatannya;
2) Mampu mengedepankan kepentingan nasional dan memiliki
wawasan kebangsaan dalam melaksanakan tugas dan jabatannya;
3) Mampu menjunjung tinggi standar etka publik dalam
melaksanakan tugas dan jabatannya;
4) Mampu berinovasi untuk meningkatkan mutu pelaksanaan tugas
jabatannya;
5) Dan mempunyai kemampuan untuk tidak korupsi dan mendorong
percepatan pemberantasan korupsi dilingkungan instansinya.
3. Gambaran Umum Instansi
Puskesmas Dayun terletak di jalan Lintas Perawang-zamrud
Km.69 dengan keadaan tanah yang datar. Merupakan jalur lintas antara
Perawang dan Zamrud. Selain itu Puskesmas Dayun terletak di dekat
persimpangan jalan menuju ke kota Siak Sri Inderapura. Puskesmas
Dayun terletak dekat dengan pemukiman warga, kompleks perkantoran
Kecamatan Dayun dan pasar dayun, sehingga masyarakat Kecamatan
Dayun memiliki akses yang mudah ke Puskesmas Dayun.
Jumlah sarana kesehatan tahun 2018 yang ada di Kecamatan
Dayun adalah sebagai berikut:
Pustu : 15 Buah
Desa Siaga : 11 Buah
Polindes : 11 Buah
Poskesdes : 3 Buah
Puskesmas dayun memiliki visi dan misi yang digunakan sebagai
pedoman kerja bagi petugas yang ditunjuk, sebagai mekanisme untuk
komunikasi tata nilai dan tujuan Puskesmas kepada pelaksana pelayanan
dan masyarakat, agar menjadi acuan dalam penyelenggaraan pelayanan
dan upaya kegiatan puskesmas dan menjadi relevan dengan kebutuhan
dan harapan pengguna pelayanan.
a. Moto: “Sehat Bersama Kami ”
b. Visi dan misi
Visi: ”Mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas, menuju
masyarakat Dayunsehat mandiri tahun 2021“
Misi puskesmas dayun:
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan dengan
penanganan yang cepat, tepat, efektif, dan efisien.
2) Meningkatkan kualitas SDM untuk tercapainya pelayanan
kesehatan yang berkualitas.
3) Menyelenggarakan pelayanan usaha kesehatan masyarakat
melalui program-program kesehatan sesuai dengan Standar
Pelayanan Minimum (SPM).
4) Meningkatkan kerjasama lintas sektoral untuk mewujudkan pola
hidup sehat dalam masyarakat.
c. Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai oleh Puskesmas UPTD Perawatan Dayun
adalah: untuk memberikan layanan perawatan kesehatan yang
bermutu kepada masyarakat,dengan tidak hanya memperhatikan segi
kuratif dan rehabilitatif, tetapi juga memberikan layanan promotif
dan preventif melalui pendampingan terhadap UKBM. Sekaligus
untuk menjawab tantangan di era globalisasi saat ini dan dapat
meyakinkan pada masyarakat bahwa pelayanan di Puskesmas
tidaklah kalah bersaing dengan klinik-klinik swasta.
d. Nilai-nilai
D » Dinamis
Artinya semangat, mudah menyesuaikan dengan tuntutan yang
ada
A » Asri
Artinya Puskesmas Dayun menjaga keindahan lingkungan
Puskesmas
Y » Yakin
Artinya staff Pukesmas Dayun mencoba untuk berusaha
sungguh-sungguh meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
U » Ulet
Artinya staff Puskesmas Dayun tidak mudah putus asa dan
berkemauan tinggi.
N » Nyaman
Artinya Puskesmas Dayun berusaha untuk membuat pengguna
layanan betah dan senang berada di lingkungan Puskesmas.
S » Sopan
Artinya Puskesmas Dayun berusaha untuk melayani dengan
prilaku yang baik
E » Empati
Artinya staff Puskesmas Dayun mampu memahami apa yang
dialami oleh pasien
H » Harmonis
Artinya staff Puskesmas Dayun menjaga untuk selalu kompak
dan seiya sekata
A » Aktif
Artinya staff Puskesmas Dayun giat bekerja
T » Teladan
Artinya staff Puskesmas Dayun berusaha memberikan contoh
yang baik
e. Struktur Organisasi
NAMA
NO JABATAN/PROGRAM
PENANGGUNG JAWAB
I Kepala Puskesmas dr.Aisatia W.Ramanal
II Unit Tata Usaha Diah Ayu Triani, S.Gz
1 Sistem Informasi Puskesmas Reni Etika
i Pendaftaran dan Rekam Medik Reni Etika
ii Pendaftaran BPJS Febrilia, Amd AK
5 Rumah Tangga
i Supir Ambulance Asri Yunus
Andi Purwoco Sari
ii Kebersihan Ilismawarti
Dian Pratiwi
ii Jaga malam Mulyono
Sapardi
A. Landasan Teori
1. Konsep Aktualisasi
Berdasarkan dari kelima nilai dasar ANEKA yaitu Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika public, Komitmen Mutu dan Anti korupsi yang
harus di tanamkan kepada setiap ASN maka perlu diketahui
indikator-indikator dari kelima kata tersebut yaitu:
a. Akuntabilitas
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi
amanahnya. Amanah seorang PNS adalah menjamin
terwujudnya nilai – nilai publik. Nilai-nilai publik tersebut
adalah ;
1) Mampu mengambil pilihan yang tepat dan benar ketika
terjadi konflik kepentingan
2) Memiliki pemahaman dan kesadaran tentang netralitas PNS
3) Memperlakukan warga Negara secara sama dan adil
4) Menunjukkan sikap dan perilaku yang konsisten dan dapat
diandalkan.
b. Nasionalisme
Nasionalisme adalah pondasi bagi aparatur sipil Negara untuk
mengaktualisasikan dalam menjalankan fungsi dan tugasnya
dengan orientasi mementingkan kepentingan public, bangsa dan
Negara. Empat unsur yang mengaspirasi pembentukan
nasionalisme adalah :
Pencapaian persatuan nasional
1) Pencapaian kemerdekaan
2) Mandiri
3) Menjaga kekhasan nasional
c. Etika publik
Etika publik merupakan refleksi atas standar/ norma yang
menentukan baik/buruk, benar/salah tindakan keputusan, prilaku
untuk mengarahkan kebijakan publik dalam rangka menjalankan
tanggung jawab pelayanan publik. Dengan diterapkannya kode
etik ASN, perilaku pejabat publik harus berubah yaitu ;
1) Berubah dari penguasa menjadi pelayan
2) Berubah dari wewenang menjadi peranan
3) Menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah, yang
harus dipertanggungjawabkan bukan hanya di dunia tapi
juga di akhirat.
d. Komitmen mutu
Komitmen mutu merupakan pelaksanaan pelayanan publik
dengan berorientasi pada kualitas hasil. Adapun nilai-nilai
komitmen mutu antara lain Mengedepankan komitmen terhadap
kepuasan dan memberikan layanan yang menyentuh hati, untuk
menjaga dan memelihara.
a. Manajemen ASN
Manajeman ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki nilai
dasar, etika profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari
praktek korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN).Manajemen ASN
lebih menekankan kepada pengaturan profesi pegawai sehingga
diharapkan agar selalu tersedia sumber daya aparatur yang
unggul selaras dengan perkembangan jaman.
B. Isu
1. Isu Aktual
Puskesmas Dayun adalah puskesmas yang menaungi kecamatan
dayun yang terdiri atas 11 desa, dengan .. orang tenaga kesehatan
yang sebagian bertugas di puskesmas pembantu (pustu) dan
polindes (pos bersalin desa) dapat dikatakan kurang dilihat dari
beberapa orang yang bekerja dalam dua jabatan. Hal tersebut
menyebabkan adanya beberapa kegiatan/program yang tidak dapat
dilaksanakan secara maksimal.
Setelah melakukan pengamatan dan studi pendahuluan di
puskesmas dayun, maka penulis mendapatkan beberapa isu aktual
yang ada di puskesmas dayun, yaitu sebagai berikut
a. Belum optimalnya pelaksanaan program deteksi dini penyakit
hepatitis pada ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Dayun
b. Belum optimalnya sistem pencatatan formulir rekam medis
pasien di UGD puskesmas dayun
c. Belum optimalnya sistem overan antarsift di UGD puskesmas
dayun
Metode yang dipakai untuk menentukan isu mana yang paling
fundamental adalah dengan menggunakan USG. Urgency,
Seriousness, Growth (USG) adalah salah satu alat untuk menyusun
urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan
menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu
menggunakan skala Likert 1-5. Isu yang memiliki total skor tertinggi
merupakan isu prioritas yang harus segera diselesaikan atau dicari
solusinya. Berikut dipaparkan apa yang dimaksud dengan urgensi,
keseriusan dan perkembangan sebuah isu.
a. Urgency
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas dikaitkan dengan
waktu yang tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut
untuk memecahkan masalah yang menyebabkan isu tadi.
b. Seriousness
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan
akibat yang timbul dengan penundaan pemecahan masalah yang
menimbulkan isu tersebut atau akibat yang menimbulkan
masalah-masalah lain kalau masalah penyebab isu tidak
dipecahkan. Perhatikan bahwa dalam keadaan yang sama, suatu
masalah yang dapat menimbulkan masalah lain adalah lebih
serius bila dibandingkan dengan suatu masalah lain yang berdiri
sendiri.
c. Growth
Seberapa besar kemungkinan isu tersebut menjadi berkembang
dan menimbulkan masalah baru. Sebuah isu yang penting jika
tidak segera diselesaikan akan membaut keadaan semakin
memburuk.
Alat bantu penetapan kriteria kualitas isu adalah sebuah alat bantu
untuk menilai isu dari empat kriteria yaitu:
a. Aktual : artinya isu benar-benar terjadi dan sedang hangat
dibicarakan dalammasyarakat.
b. Kekhalayakan : artinya isu yang menyangkut kepentingan yang
melibatkan banyak orang.
c. Problematik : artinya isu yang ada, memiliki dimensi masalah
yang kompleks,
d. Kelayakan : artinya isu yang masuk akal dan realistis serta
relevan untuk dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
Tabel dibawah ini merupakan pengujian isu menggunakan skor USG
Total
No. ISU U S G
Skor
1 Belum optimalnya pelaksanaan 5 5 5 15
program deteksi dini penyakit hepatitis
pada ibu hamil di wilayah kerja
puskesmas Dayun
2 Belum optimalnya sistem pencatatan 5 5 4 14
formulir rekam medis pasien di UGD
puskesmas dayun
3 Belum optimalnya sistem overan 5 4 3 12
antarsift di UGD puskesmas dayun
C. Gagasan Penyelesaian Isu
Dari hasil analisa isu diatas, maka ditetapkan isu yang aktual sebagai
berikut belum optimalnya pelaksanaan program deteksi dini hepatitis pada
ibu hamil di wilayah kerja puskesmas dayun.
Dari kegiatan pemecahan isu diatas, berikut rencana aktualisasi yang akan
dilakukan