Anda di halaman 1dari 1

Aliran kapiler

Dari aorta lalu ke arteri lalu arteriol lalu kapiler kemudian venula, kemudian ke vena lalu ke vena kava

Tekanan darah kapiler

Adalah tekanan cairan atau hidrostatik yang dihasilkan oleh darah pada bagian dalam dinding kapiler.
Tekanan ini cenderung mendorong cairan keluar dari kapilr ke dalam cairan interstitium. Ketika sampai
di kapiler, tekanan darah telah turun secara bermakna akibat gesekan darah dengan pembuluh arteriol
bersistensi tinggi di hulu. Secara rerata,tekanan hidrostatik adalah 37mmHG di ujung arteriol
suatukapiler jaringan (dibandingkan dengan tekana arteri rerata yang 93 mmHG). Twkanan ini semakin
berkurang., menjadi 17 mmHG , di ujung venula kapiler akibat gesekan lebih lanjut disertai oleh
keluarnya cairan melalui ultrafiltrasi di sepanjang kapiler.

Tekanan osmotic koloid plasma

Juga dikenal sebagai tekanan onkotik ini adalah gaya yang disebabkan oleh dispersi koloidal protein-
protein plasma, tekanan ini mendorong perpindahan cairan di dalam kapiler. Karena protein plasma
tetap berada di plasma dan tidak masuk ke cairan interstisium. Karenanya juga terjadi perbedaan
konsentrasi air antara kedua bagian ini. Plasma memiliki konsentrasi protein yanglebih tinggi dan
konsentrasi air yang lebih rendah daripada cairan interstisium. Perbedaan ini menimbulkan efek osmotic
yang cenderung memindahkan air dari daerah dengan konsentrasi air tinggi di cairan interstisium ke
system daerah dengan konsentrasi rendah( atau konsentrasi protein tinggi) di plasma. Tekanan osmotic
koloid plasma adalah sekitar 25 mmHG.

Tekanan hidrostatik cairan interstisium

Adalah tekanan yang ditimbulkan oleh cairan interstisium pada bagian luar dinding kapiler. Tekanan ini
mendorong cairan masuk ke dalam kapiler. Tekanan ini mungkin sama dengan atau sedikit lebih rendah,
atau sedikit lebih tinggi daripada tekanan atmosfer, yaitu 1 mmHG lebih tinggi daripada tekanan
atmosfer.

Tekanan osmotic koloid cairan interstisium

Sebagian kecil protein plasma yang bocor menembus dinding kapiler ke dalam cairan interstisium
normalnya dikembalikan dalam darah melalui system limfe. Karena itu, konsentrasi protein di
cairan interstisium sangat rendah dan tekanan osmotic koloid cairan interstisium mendekati nol.
Namun jika protein plasma secara patologis bocor ke dalam cairan interstisium seperti ketika
histamine memperlebar pori kapiler selama cedera jaringan, protein yang bocor tersebut
menimbulkan efek osmotic yang cenderung mendorong perpindahan cairan keluar kapiler dan
masuk ke cairan interstisium.

Anda mungkin juga menyukai