Anda di halaman 1dari 5

Nama : Maryam Izzah Suwanto

NIM : P17334118080

Kelas : D3-1B

RESUME DASAR-DASAR FLEBOTOMI

Pengambilan Darah Vena

Pengambilan darah vena adalah cara pengambilan darah dengan menusuk area
pembuluh darah vena dengan menggunakan spuit. Darah dapat diambil dari vena dalam fossa
cubiti, vena saphena magna/vena superficial lain yang cukup besar untuk mendapatkan sampel
darah.

Lokasi pengambilan darah vena :


 Lengan : vena basilica, vena sefalika, vena median cubiti, vena medial-antebrakial,
venaradialis.
 Tungkai vena saphenous.

Prosedur pengambilan darah vena dengan menggunakan syringe :


1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan : syringe, kapas alcohol 70%, tali pembendung
(tourniquet), plester, kapas kering. Untuk pemilihan syringe, pilihlah ukuran/volume
sesuai dengan jumlah sampel yang akan diambil, pilih ukuran jarum yang sesuai, dan
pastikan jarum terpasang dengan erat.
2. Lakukan pendekatan dengan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien
senyaman mungkin.
3. Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.
4. Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien minum
obat tertentu, tidak puasa, dsb.
5. Gunakan sarung tangan.
6. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.
7. Minta pasien mengepalkan tangan.
8. Pasang tali pembendung kira-kira 10 cm di atas lipat siku.
9. Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk
memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki
dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku,
atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.
10. Desinfeksi kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70% dan biarkan
kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
11. Uji torak syringe dengan menarik sampai batas torak.
12. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Jika jarum telah
masuk ke dalam vena, akan terlihat darah masuk ke dalam indicator.
13. Lepaskan tourniquet sesegera mungkin saat darah mulai mengalir ke dalam tabung.
14. Tarik torak sampai jumlah darah yang dibutuhkan.
15. Letakkan kapas kering di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas
beberapa saat hingga tidak ada darah yang keluar.
16. Luka tempat pengambilan darah ditutup dengan plester steril.
17. Buang jarum pada tempatnya.
18. Biarkan pasien istirahat dan yakinkan tidak terjadi komplikasi flebotomi.
19. Ucapkan terimakasih pada pasien.

Prosedur pengambilan darah vena dengan tabung vacutainer :


1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan : jarum vacutainer, tabung vacutainer, holder, kapas
alcohol 70%, tali pembendung (tourniquet), plester, kapas kering.
2. Lakukan pendekatan dengan pasien dengan tenang dan ramah, usahakan pasien
senyaman mungkin.
3. Identifikasi pasien dengan benar sesuai dengan data di lembar permintaan.
4. Verifikasi keadaan pasien, misalnya puasa atau konsumsi obat. Catat bila pasien minum
obat tertentu, tidak puasa, dsb.
5. Gunakan sarung tangan.
6. Pasang jarum pada holder, pastikan terpasang erat.
7. Minta pasien meluruskan lengannya, pilih lengan yang banyak melakukan aktifitas.
8. Minta pasien mengepalkan tangan.
9. Pasang tali pembendung kira-kira 10 cm di atas lipat siku.
10. Pilih bagian vena median cubital atau cephalic. Lakukan perabaan (palpasi) untuk
memastikan posisi vena; vena teraba seperti sebuah pipa kecil, elastis dan memiliki
dinding tebal. Jika vena tidak teraba, lakukan pengurutan dari arah pergelangan ke siku,
atau kompres hangat selama 5 menit daerah lengan.
11. Desinfeksi kulit pada bagian yang akan diambil dengan kapas alcohol 70% dan biarkan
kering. Kulit yang sudah dibersihkan jangan dipegang lagi.
12. Dengan hati-hati, buka tutup jarum masukkan ke dalam holder dan sekrupkan.
13. Tusuk bagian vena dengan posisi lubang jarum menghadap ke atas. Masukkan tabung ke
dalam holder dan dorong sehingga jarum bagian posterior tertancap pada tabung, maka
darah akan mengalir masuk ke dalam tabung. Tunggu sampai darah berhenti mengalir.
Jika memerlukan beberapa tabung, setelah tabung pertama terisi, cabut dan ganti
dengan tabung kedua, begitu seterusnya.
14. Lepas tourniquet dan minta pasien membuka kepalan tangannya. Volume darah yang
diambil kira-kira 3 kali jumlah serum atau plasma yang diperlukan untuk pemeriksaan.
15. Letakkan kapas kering di tempat suntikan lalu segera lepaskan/tarik jarum. Tekan kapas
beberapa saat hingga tidak ada darah yang keluar.
16. Luka tempat pengambilan darah ditutup dengan plester steril.
17. Buang jarum pada tempatnya.
18. Biarkan pasien istirahat dan yakinkan tidak terjadi komplikasi flebotomi.
19. Ucapkan terimakasih pada pasien.

Hal-hal yang perlu diperhatikan:


1. Pemasangan tourniquet/tali pembendung
 Pemasangan dalam waktu lama dan terlalu keras dapat menyebabkan
hemokonsentrasi (peningkatan nilai hematokrit/PVC dan elemen sel)
 Melepas tourniquet sesudah jarum dilepas dapat menyebabkan hematoma.
2. Jarum dilepaskan sebelum tabung vakum terisi penuh sehingga mengakibatkan
masuknya udara ke dalam tabung dan merusak sel darah merah.
3. Kulit yang ditusuk masih basah oleh alcohol menyebabkan hemolisis sampel akibat
kontaminasi oleh alcohol, rasa terbakar dan rasa nyeri yang berlebihan pada pasien
ketika dilakukan penusukan.

Pengambilan Darah Kapiler

Pengambilan kapiler atau dikenal dengan istilah skin puncture yang berarti proses
pengambilan darah dengan tusukan kulit. Pengambilan darah kapiler dilakukan untuk berbagai
pemeriksaan yang memerlukan sampel dengan volume kecil misalnya untuk pemeriksaan kadar
glukosa, kadar hemoglobin, kadar hemotokrit, dan analisa gas darah dengan menggunakan
lancet disposable.

Lokasi pengambilan darah kapiler : tempat yang biasa digunakan untuk pengambilan
darah kapiler adalah ujung jari 2, 3, 4 atau daun telinga. Untuk bayi diambil ditumit pada 1/3
bagian tepi telapak kaki atau ibu jari kaki. Lokasi pengambilan darah kapiler tidak boleh
menunjukkan adanya gangguan peredaran darah seperti vasokonstriksi (pucat), vasodilatasi
(radang/trauma), konjeksi atau stanosis setempat.
Prosedur pengambilan darah kapiler :

1. Persiapkan alat-alat yang diperlukan : blood lancet, kapas alcohol 70%, kapas kering,
tabung mikrokapiler. Pastikan sudah steril.
2. Gunakan sarung tangan.
3. Pijat-pijat jari tangan yang akan ditusuk (biasanya salah satu dari 3 jari selain jari
kelingking dan ibu jari).
4. Desinfeksi jari yang akan ditusuk dengan kapas alcohol.
5. Tusuk jari dengan blood lancet steril tepat membelah sidik jari.
6. Setelah darah keluar buang tetes darah pertama menggunakan kapas kering, tetes
berikutnya yang dipakai untuk pemeriksaan.
7. Letakkan tabung mikrokapiler ditempat tusukan tadi agar darah masuk kedalamnya
sampai mencapai volume yang diinginkan (misalnya ¾ bagian untuk pemeriksaan
hematokrit).
8. Setelah selesai, tutup tempat tusukan dengan kapas kering untuk menghentikan
pendarahan.
9. Labeli tabung mikrokapiler dengan nama pasien agar tidak tertukar.

Anda mungkin juga menyukai