Anda di halaman 1dari 31

LAPORAN INDIVIDU

KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Profesi Ners Departemen Maternitas


di Puskesmas Kepanjen Kabupaten Malang

Oleh:
Kris Widyawati
180070300111051

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2018
LAPORAN PENDAHULUAN
ANTE NATAL CARE

A. DEFINISI
Antenatal carea (ANC) adalah pengawasan kehamilan untuk mengetahui
kesehatan umum ibu, menegakkan secara rutin penyakit yang menyertai kehamilan,
menegakkan secara dini komplikasi kehamilan dan menetapkan resiko kehamilan
(Manuaba, 2009).
Antenatal care adalah pemriksaan kehamilan yang dilakukan untuk memeriksa
keadaan ibu dan janin secara berkala, yang diikuti dengan upaya koreksi terhadap
penyimpangan yang ditemukan.
Menurut DepKes RI (2007) pelayanan antenatal merupakan pelayanan terhadap
individu yang bersifat preventive care untuk mencegah terjadinya masalah yang
kurang baik bagi ibu maupun janin. Pelayanan antenatal merupakan upaya kesehatan
perorangan yang memperhatikan precisi dan kualitas pelayanan medis yang diberikan.
Pelayanan antenatal adalah pelayanan kesehatan yg diberikan kepada ibu selama
masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal seperti yang
ditetapkan dalam buku Pedoman Pelayanan Antenatal bagi Petugas Puskesmas.

B. TUJUAN
1. Memantau perubahan anatomi, fisiologi selama kehamilan
2. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh
kembang janin
3. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu
4. Mengenali dan mengurangi secara dini adanya penyulit-penyulit atau komplikasi
yang mungkin terjadi selama hamil, termasuk riwayat penyakit secara umum,
kebidanan dan pembedahan
5. Mempersiapkan persalinan cukup bulan dan persalinan yang aman dengan trauma
seminimal mungkin
6. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan mempersiapkan ibu agar
dapat memberikan ASI secara eksklusif
7. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran janin agar dapat
tumbuh kembang secara normal
8. Mengurangi bayi lahir premature, kelahiran mati dan kematian neonatal
9. Mempersiapkan kesehatan yg optimal bagi janin

C. PERUBAHAN FISIK PADA IBU HAMIL


Ketika hamil, seorang wanita akan mengalami beberapa perubahan. Menurut
George Adriaanz (2008), perubahan yang terjadi ketika hamil antara lain:
1. Uterus
Uterus bertambah besar, dari alat yang beratnya 30 gram menjadi 1000
gram, dengan ukuran panjang 32 cm, lebar 24 cm, dan ukurang muka belakang
22 cm. Pertumbuhan uterus tidak rata, uterus lebih cepat tumbuh di daerah
implantasi dari ovum dan di daerah insersi placenta. Pembesaran ini disebabkann
oleh hypertrophy dari otot-otot rahim, tetapi pada kehamilan muda juga terbentuk
sel-sel otot yang baru.
Uterus pada wanita hamil sering berkontraksi tanpa perasaan nyeri. Juga
saat disentuh, misalnya pada pemeriksaan dalam, pemeriksa dapat meraba
bahwa sewaktu pemeriksaan konsistensi rahim yang semula lunak dapat menjadi
keras dan kemudian lunak kembali (Kusmiyati, et al, 2008).
2. Cervix
Perubahan penting yang terjadi pada cervix dalam kehamilan adalah
menjadi lunaknya cervix. Perubahan ini sudah dapt ditemukan sebulan setelah
konsepsi.
Pelunakan cervis terjadi karena pembuluh darah dalam cervix bertambah
dan karena timbulnya oedema dari cervix dan hyperplasia kelenjar-kelenjar servix.
3. Vagina
Pembuluh darah dinding vagina bertambah, hingga warna selaput
lendirnya membiru, kekenyalan vagina bertambah yang berarti daya regangnya
bertambah sebagai persiapan persalinan. Getah dalam vagina biasanya
bertambah dalam masa kehamilan, reaksinya asam dengan pH 3,5-6,0. reaksi
asam ini disebabkan terbentuknya acidum lacticum sebagai hasil penghancuran
glycogen yang berada dalm sel-sel epitel vagina oleh basil-basil doderlein. Reaksi
asam ini mempunyai sifat bekterisida.
4. Ovarium
Pada salah satu ovarium dapat ditemukan corpus lutheum graviditatis,
teapi setelah bulan ke-4 corpus lutheum ini akan mengisut.
5. Dinding perut
Pada kehamilan lanjut pada primi gravida sering timbul garis-garie
memanjang atau serong pada perut. Garis-garis ini disebut striae gravidarum.
Kadang-kadang garis-garis itu terdapat juga pada buah dada dan paha. Pada
seorang primi gravida warnanya menbiru disebut striae lividae.
Pada seorang multigravida, di samping strie lividae, terdapat juga garis-
garis putih agak mengkilat ialah parut (cicatrick) dari strie gravidarum yang disebut
strie albicans.
6. Kulit
Pada kulit terdapat hyperpigmentasi antara lain pada areolla mammae,
papilla mammae, dan linea alba. Pada umumnya setelah partus, gejala
hyperpigmentasi ini akan menghilang.
7. Payudara
Payudara biasanya membesar disebabkan karena hypertophi olveoli. Di
bawah kulit payudara sering tampak gambaran-gambaran dari vena yang meluas.
Putting susu biasanya membesar dan lebih tua warnanya dan acapkali
mengeluarkan colostrum. Perubahan-perubahan pada payudara disebabkan
karena pengaruh hormonal.
8. Pertukaran zat
Metabolisme basal naik pada kehamilan, terjadi penimbunan protein
sedangkan dalam darah kadar zat lemak naik dan ada kecenderungan pada
ketosis. Kebutuhan akan calcium dan phosphor bertambah untuk pembuatan
tulang-tulang janin begitu pula akan ferum untuk pembentukan Hb janin.
9. Darah
Volume darah bertambah, baik plasmanya maupun erytrosyt, tetapi
penambahan volume plasma yang disebabkan oleh hydramia lebih menonjol
hingga biasanya kadar Hb turun.
Batas-batas fisiologis ialah :
a. Hb 10 gr%
b. erytrosyt 3,5 juta per mm3
c. leucocyt 8.000-10.000 per mm3

Jantung lebih berat bebannya disebabkan penambahan volume darah,


perluasan daerah pengaliran, fetus yang membesar dan adanya placenta, lagipula
jantung terdorong ke atas sehingga sumbunya berubah.

Kegiatan paru-paru pun bertambah karena selain untuk mencukupi


kebutuhan ibu sendiri juga harus mencukupi kebutuhan janin akan 02.

10. Gastrointestinal
Sekresi asam lambung dan gerakan lambung berkurang, hal tersebut
mungkin menyebabkan muntah dan kembung pada masa kehamilan. Tonus usus
kurang, yang menimbulkan obstipasi.
11. Urinarius
Kegiatan ginjal semakin bertambah berat karena harus juga mengeluarkan
racun-racun dari peredaran darah janin.
Ureter jelas melebar dalam kehamilan teruatam yang kanan. Hal ini
disebabkan karena pengaruh hormon progesterone, walaupun mungkin ada juga
factor tekanan pada ureter oleh rahim yang membesar.
Kapasitas kandung kencing juga mengalami penurunan kapasitas karena
desakan oleh rahim yang membesar pada akhir kehamilan oleh kepala janin yang
yang turun ke dalam rongga panggul.
12. Hormonal
Kelenjar endokrin seperti kelenjar tiroid, hipofise anterior, dan kelenjar
suprarenalis menunjukkan hiperfungsi atau hipertropi.
13. Kelenjar adrenal
Ukuran kelenjar adrenal meningkat selama kehamilan, terutama bagian
kortika yang membentuk kortin. Jumlah ion natrium dan kalium dalam darah diatur
oleh kortin. Bagian medula dari kelenjar adrenal mensekresi epinephrin, hormon
yang sangat penting. Kehamilan tidak mengubah ukuran atau fungsi bagian
medula.
Hormon-hormon yang signifikan dalam kehamilan:
a. hCG (human chorionic gonadotropin)
Dihasilkan oleh sel-sel trofoblast puncaknya pada minggu ke-9 – 13
mempertahankan korpus luteum sampai plasenta mengambil alih
b. hPL (human placental lactogen)
Dihasilkan oleh sel-sel synsitio tropoblas. Kerjanya berlawanan dengan insulindan
mempunyai pengaruh peningkatan asam lemak bebas dan menurunkan
metabolisme glukosa
c. Estrogen
Dihasilkan oleh ovarium dan plasenta. Berperan dalam perkembangan uterus dan
mammae, meningkatkan pigmen kulit, meretensi Na+ dan air, serta menurunkan
hidrokloric asam lambung.

Sedangkan menurut , perubahan fisik pada ibu hamil menurut trimester adalah:
1. Perubahan Fisik pada Trimester I
a. Morning Sickness, mual dan muntah.
Hampir 50% wanita hamil mengalami mual dan biasanya mual dimulai
sejak awal kehamilan.Mual muntah diusia muda disebut morning sickness
tetapi kenyataannya mual muntah ini dapat terjadi setiap saat. Mual ini
biasanya akan berakhir pada 14 minggu kehamilan. Pada beberapa kasus
dapat berlanjut sampai kehamilan trimester kedua dan ketiga.
b. Pembesaran Payudara
Payudara akan membesar dan mengencang, karena terjadi peningkatan
hormon kehamilan yang menimbulkan pelebaran pembuluh darah dan untuk
mempersiapkan pemberian nutrisi pada jaringan payudara sebagai persiapan
menyusui.
c. Sering buang air kecil
Keinginan sering buang air kecil pada awal kehamilan ini dikarenakan
rahim yang membesar dan menekan kandung kencing. Keadaan ini akan
menghilang pada trimester II dan akan muncul kembali pada akhir kehamilan,
karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin.
d. Konstipasi atau Sembelit
Keluhan ini juga sering dialami selama awal kehamilan, karena
peningkatan hormon progesteron yang menyebabkan relaksasi otot sehingga
usus bekerja kurang efisien.Adapun keuntungan dari keadaan ini adalah
memungkinkan penyerapan nutrisi yang lebih baik saat hamil.
e. Sakit Kepala atau Pusing
Sakit kepala atau pusing sering dialami oleh pada ibu hamil pada awal
kehamilan karena adanya peningkatan tuntutan darah ke tubuh sehingga ketika
akan mengubah posisi dari duduk atau tidur ke posisi yang lain (berdiri) tiba-
tiba, sistem sirkulasi darah merasa sulit beradaptasi. Sakit kepala atau pusing
yang lebih sering daripada biasanya dapat disebabkan oleh faktor fisik maupun
emosional.Pola makan yang berubah, perasaan tegang dan depresi juga dapat
menyebabkan sakit kepala.
f. Kram Perut
Kram perut saat trimester awal kehamilan seperti kram saat menstruasi di
bagian perut bawah atau rasa sakit seperti ditusuk yang timbul hanya beberapa
menit dan tidak menetap adalah normal.Hal ini sering terjadi karena adanya
perubahan hormonal dan juga karena adanya pertumbuhan dan pembesaran
dari rahim dimana otot dan ligamen merenggang untuk menyokong rahim.
g. Meludah
Keinginan meludah yang terjadi pada ibu hamil yang terus menerus
dianggap normal sebab hal ini termasuk gejala morning sickness.
h. Peningkatan Berat Badan
Pada akhir trimester pertama wanita hamil akan merasa kesulitan
memasang kancing atau rok celana panjangnya, hal ini bukan berarti ada
peningkatan berat badan yang banyak tapi karena rahim telah berkembang dan
memerlukan ruang juga, dan ini semua karena pengaruh hormon estrogen
yang menyebabkan pembesaran rahim dan hormon progresteron yang
menyebabkan tubuh menahan air.

2. Perubahan Fisik pada Trimester II


a. Perut semakin membesar
Setelah usia kehamilan 12 minggu, rahim akan membesar dan melewati
rongga panggul. Pembesaran rahim akan tumbuh sekitar 1 cm setiap minggu.
Pada kehamilan 20 minggu, bagian teratas rahim sejajar dengan pusar
(umbilicus). Setiap individu akan berbeda-beda tapi pada kebanyakan wanita,
perutnya akan mulai membesar pada kehamilan 16 minggu.
b. Sendawa dan buang angin
Sendawa dan buang angin akan sering terjadi pada ibu hamil hal ini sudah
biasa dan normal karena akibat adanya perenggangan usus selama kehamilan.
Akibat dari hal tersebut perut ibu hamil akan terasa kembung dan tidak
nyaman.
c. Rasa panas di perut
Rasa panas diperut adalah keluhan yang paling sering terjadi selama
kehamilan, karena meningkatnya tekanan akibat rahim yang membesar dan
juga pengaruh hormonal yang menyebabkan rileksasi otot saluran cerna
sehingga mendorong asam lambung kearah atas.
d. Pertumbuhan rambut dan kuku
Perubahan hormonal juga menyebabkan kuku bertumbuh lebih cepat dan
rambut tumbuh lebih banyak dan kadang di tempat yang tidak diinginkan,
seperti di wajah atau di perut. Tapi, tidak perlu khawatir dengan rambut yang
tumbuh tak semestinya ini, karena akan hilang setelah bayi lahir.
e. Sakit perut bagian bawah
Pada kehamilan 18-24 minggu, ibu hamil akan merasa nyeri di perut
bagian bawah seperti ditusuk atau tertarik ke satu atau dua sisi. Hal ini karena
perenggangan ligamentum dan otot untuk menahan rahim yang semakin
membesar. Nyeri ini hanya akan terjadi beberapa menit dan bersifat tidak
menetap.
f. Pusing
Pusing menjadi keluhan yang sering terjadi selama kehamilan trimester
kedua, karena ketika rahim membesar akan menekan pembuluh darah besar
sehingga menyebabkan tekanan darah menurun.
g. Hidung dan Gusi berdarah
Perubahan hormonal dan peningkatan aliran darah ke seluruh tubuh
termasuk ke daerah hidung dan gusi selama masa kehamilan akan
menyebabkan jaringan disekitarnya menjadi lebih lembut dan lunak. Akibatnya,
hidung dan gusi akan bisa berdarah ketika menyikat gigi. Keluhan ini akan
hilang setelah melahirkan.
h. Perubahan kulit
Perubahan kulit timbul pada trimester ke-2 dan 3, karena melanosit yang
menyebabkan warna kulit lebih gelap.Timbul garis kecoklatan mulai dari pusar
ke arah bawah yang disebut linea nigra.Kecoklatan pada wajah disebut
chloasma atau topeng kehamilan.Tanda ini dapat menjadi petunjuk kurangnya
vitamin folat. Strecth mark terjadi karena peregangan kulit yang berlebihan,
biasanya pada paha atas, dan payudara. Akibat peregangan kulit ini dapat
menimbulkan rasa gatal, sedapat mungkin jangan menggaruknya. Strecth mark
tidak dapat dicegah, tetapi dapat diobati setelah persalinan. Kulit muka juga
akan menjadi lebih berminyak sehingga dapat menimbulkan jerawat
i. Payudara
Payudara akan semakin membesar dan mengeluarkan cairan yang
kekuningan yang disebut kolostrum. Putting dan sekitarnya akan semakin
berwarna gelap dan besar. Bintik-bintik kecil akan timbul disekitar putting, dan
itu adalah kelenjar kulit.
j. Sedikit Pembengkakan
Pembengkakan adalah kondisi normal pada kehamilan, dan hampir 40%
wanita hamil mengalaminya.Hal ini karena perubahan hormon yang
menyebabkan tubuh menahan cairan. Pada trimester kedua akan tampak
sedikit pembengkakan pada wajah dan terutama terlihat pada kaki bagian
bawah dan pergelangan kaki. Pembengkakan akan terlihat lebih jelas pada
posisi duduk atau berdiri yang terlalu lama.

3. Perubahan Fisik pada Trimester III


a. Sakit bagian tubuh belakang
Sakit pada bagian tubuh belakang (punggung-pinggang), karena
meningkatnya beban berat dari bayi dalam kandungan yang dapat
memengaruhi postur tubuh sehingga menyebabkan tekanan ke arah tulang
belakang.
b. Konstipasi
Pada trimester ini sering terjadi konstipasi karena tekanan rahim yang
membesar kearah usus selain perubahan hormon progesteron.
c. Pernafasan
Karena adanya perubahan hormonal yang memengaruhi aliran darah ke
paru-paru, pada kehamilan 33-36 minggu, banyak ibu hamil akan merasa
susah bernapas. Ini juga didukung oleh adanya tekanan rahim yang membesar
yang berada di bawah diafragma. Setelah kepala bayi turun kerongga panggul
ini biasanya 2-3 minggu sebelum persalinan pada ibu yang baru pertama kali
hamil akan merasakan lega dan bernapas lebih mudah, dan rasa panas diperut
biasanya juga ikut hilang, karena berkurangnya tekanan bagian tubuh bayi
dibawah diafragma atau tulang iga ibu.
d. Sering buang air kecil
Pembesaran rahim ketika kepala bayi turun ke rongga panggul akan makin
menekan kandungan kencing ibu hamil.
e. Varises
Peningkatan volume darah dan alirannya selama kehamilan akan
menekan daerah panggul dan vena di kaki, yang mengakibatkan vena
menonjol, dan dapat juga terjadi di daerah vulva vagina. Pada akhir kehamilan,
kepala bayi juga akan menekan vena daerah panggul yang akan memperburuk
varises. Varises juga dipengaruhi faktor keturunan.
f. Kontraksi perut
Braxton-Hicks atau kontraksi palsu ini berupa rasa sakit di bagian perut
yang ringan, tidak teratur, dan akan hilang bila ibu hamil duduk atau istirahat.
g. Bengkak
Perut dan bayi yang kian membesar selama kehamilan akan meningkatkan
tekanan pada daerah kaki dan pergelangan kaki ibu hamil, dan kadang
membuat tangan membengkak. Ini disebut edema, yang disebabkan oleh
perubahan hormonal yang menyebabkan retensi cairan.

D. PERUBAHAN PSIKOLOGIS PADA IBU HAMIL


Menurut Sulistyawati,2009, perubahan psikologis pada ibu hamil menurut
trimester adalah:
1. Perubahan Psikologis pada Trimester I (Periode Penyesuaian)
a. Ibu merasa tidak sehat dan kadang-kadang merasa benci dengan kehamilannya
b. Kadang muncul penolakan, kecemasan dan kesedihan. Bahkan kadang ibu
berharap agar dirinya tidak hamil saja
c. Ibu akan selalu mencari tanda-tanda apakah ia benar-benar hamil. Hal ini
dilakukan sekedar untuk meyakinkan dirinya
d. Setiap perubahan yang terjadi dalam dirinya akan selalu mendapat perhatian
dengan seksama
e. Oleh karena perutnya masih kecil, kehamilan merupakan rahasia seseorang
yang mungkin akan diberitahukannya kepada orang lain atau bahkan
merahasiakannya
2. Perubahan Psikologis pada Trimester II (Periode Kesehatan Yang Baik)
a. Ibu merasa sehat, tubuh ibu sudah terbiasa dengan kadar hormone yang tinggi
b. Ibu sudah bisa menerima kehamilannya
c. Merasakan gerakan anak
d. Merasa terlepas dari ketidaknyamanan dan kekhawatiran
e. Libido meningkat
f. Menuntut perhatian dan cinta
g. Merasa bahwa bayi sebagai individu yang merupakan bagian dari dirinya
h. Hubungan sosial meningkat dengan wanita hamil lainnya atau pada orang lain
yang baru menjadi ibu
i. Ketertarikan dan aktivitasnya terfokus pada kehamilan, kelahiran, dan persiapan
untuk peran baru

3. Perubahan Psikologis pada Trimester IIII


a. Rasa tidak nyaman timbul kembali, merasa dirinya jelek, aneh, dan tidak menarik
b. Merasa tidak menyenangkan ketika bayi tidak lahir tepat waktu
c. Takut akan rasa sakit dan bahaya fisik yang timbul pada saat melahirkan,
khawatir akan keselamatannya
d. Khawatir bayi akan dilahirkan dalam keadaan tidak normal, bermimpi yang
mencerminkan perharian dan kekhawatirannya
e. Merasa sedih karena akan terpisah dari bayinya
f. Merasa kehilangan perhatian
g. Perasaan mudah terluka (sensitif)
h. Libido menurun

E. JADWAL PEMERIKSAAN ANTENATAL


Asuhan antenatal harus dimulai sedini mungkin. Pada awal pemeriksaan yaitu
untuk menentukan apakah seorang ibu sedang mengalami kehamilan. Diagnosa
kehamilan ditentukan dengan pemeriksaan laboratorium. Umumnya pemeriksaan yang
dipakai yaitu tes untuk mendeteksi keberadaan hCG. Human Chorionic Gonadotropin
(HCG) dapat diukur dengan radioimunoesai dan deteksi dalam darah enam hari
setelah konsepsi atau sekitar 20 hari sejak periode menstruasi terakhir. Keberadaan
hormone ini dalam urin pada kehamilan merupakan dasar dari berbagai tes kehamilan
di berbagai laboratorium dan kadang-kadang dapat dideteksu dalam urine 14 hari
setelah konsepsi (Bobak, 2005).

TPP = tgl HPHT+7 – 3 bulan HPHT+ 1 tahun HPHT


atau
TPP = tgl HPHT +7 + 9 bulan dari HPHT
Dengan TPP adalah taksiran perkiraan partus.

Sesuai dengan kebijakan Departemen Kesehatan, kunjungan pelayanan


antenatal sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan, ketentuan waktu
sebagai berikut:
1. Minimal 1 kali pada trimester pertama = K1
2. Minimal 1 kali pada trimester kedua = K2
3. Minimal 2 kali pada trimester ketiga = K3& K4
Apabila terdapat kelainan atau penyulit kehamilan, seperti mual, muntah,
keracunan kehamilan, perdarahan, kelainan letak dan lain-lain frekuensi pemeriksaan
disesuaikan dengan kebutuhan.
Dalam sumber lain juga disebutkan interval kunjungan pada pemeriksaan
prenatal yaitu setiap 4 minggu sekali sampai minggu ke-28, kemudian setiap 2-3
minggu sekali sampai minggu ke-36, dan sesudahnya setiap minggu.

F. STANDAR MINIMAL PELAYANAN ANTENATAL


Pelayanan antenatal mengacu pada konsep 7 T yaitu:

1. Timbang badan dan ukur badan, tujuannya adlah untuk mengetahui sesuai
tidaknya berat badan ibu. Pemeriksaan berat badan dilakukan setiap
berkunjung ke tempat pelayanan kesehatan. Selama triwulan I berat badan
ibu harus naik 0,5 sampai dengan 0,75 kg setiap bulan, pada triwulan ketiga
harus naik 0,25 kg setiap minggunya. Dan pada trisemester III berat badan
ibu harus naik sekitar 0,5 kg setiap minggunya, atau secara umum berat
badan meningkat sekitar 8 kg selama kehamilan.
2. Ukur tekanan darah. Tujuannya untuk mendeteksi apakah tekanan darah
normal atau tidak. Pemeriksaan ini juga dilakukan pada setiap kunjungan.
Tekanan darah yang tinggi dapat membuat ibu keracunan kehamilan, baik
ringan maupun berat bahkan sampai kejang-kejang. Sementara tekanan
darah yang rendah menyebabkan pusing dan lemah.
3. Skrinin status imunisasi Tetanus Toxoid (TT). Tujuannya untuk melindungi
ibu dan bayi yang dilahirkan nanti dari tenanus neonatorum.

Interval dan Lama Perlindungan Tetanus Toxoid


Imunisasi TT Selang Waktu minimal Lama Perlindungan
pemberian
Imunisasi TT
TT1 - Langkah awal pembentukan
kekebalan tubuh terhadap
penyakit Tetanus
TT2 1 bulan setelah TT1 3 Tahun
TT3 6 bulan setelah TT2 6 Tahun
TT4 12 Bulan setelah TT3 10 Tahun
TT5 12 Bulan setelah TT4 ≥25 Tahun

4. Ukur tinggi fundus uteri. Tujuannya untuk melihat pembesaran rahim,


dilakukan dengan cera meraba perut dari luar, selain itu untuk mengetahui
presentasi janin, serta mengetahui posisi janin dalam rahim. Pada
pemeriksaan ini juga dilakukan pngukuran tinggi puncak rahim untuk
kemudian disesuaikan dengan umur kehamilan. Jika diperoleh besarnya
rahim tidak sesuai dengan umur kehamilan maka direncanakan pemeriksaan
lanjutan.

Ukuran Fundus Uteri sesuai Usia Kehamilan


Usia Kehamilan sesuai minggu Jarak dari simfisis
22 – 28 Minggu 24-25 cm
28 Minggu 26,7 cm
30 Minggu 29,5 – 30 cm
32 Minggu 31 cm
34 Minggu 32 cm
36 Minggu 33 cm
40 Minggu 37,7 cm

5. Pemberian tablet besi (90 Tablet) selama kehamilan. Pemberian tablet besi
diberikan sesuai dengan kebijakan nasional yang berlaku diseluruh puskesmas di
Indonesia. Pemberian satu tablet besi sehari sesegera mungkin setelah rasa
mual hilang pada awal kehamilan.
6. Temu wicara/ pemberian komunikasi interpersonal atau konseling. Untuk
menghindari kesalahan penanganan kehamilan, komunikasi dengan suami dan
keluarga diperlukan gunan mempersiapkan rujukan nantinya. Dengan manajemen
rujukan yang benar, cepat, dan tepat maka ibu dan janin akan memperoleh
pelayanan persalinan dan kelahiran yang benar sehingga membantu menurunkan
angka kematian ibu dan bayi. Program ini lebih diutamakan pada tempat
pelayanan kesehatan terpencil dan jauh dari akses transfortasi yang memadai
7. Test laboratorium sederhana (Hb,Protein, dan Urine) berdasarkan indikasi
(HbsAg, sifilis, HIV, malaria, tuberkulosis paru (TBC) , PMS). Wanita yang
sedang hamil merupakan kelompok dengan risiko tinggi terhadap penyakit
menular seksual yang dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin yang
dikandungnya (Bobak, 2004).

Tes Lab Nilai Normal Nilai Tidak Diagnosis Masalah


Normal Terkait
Hemoglobin 10,5-14,0 <10,5 Anemia
Protein Urin Terlacak/negatif Protein urine
Bening/negatif
Glukosa Warna hijau Kuning, orange, Diabetes
dalam urin coklat
VDRL/RPR Negatif Positif Syphilis
Faktor Rh + Rh- Rh sensitization
rhesus
Golongan A B O AB - Ketidakcocokan ABO
Darah
HIV - + AIDS
Rubella Negatif Positif Anomali pada janin jika
ibu terinfeksi
Feses untuk Negatif Positif Anemia akibat cacing
ova/telur
cacing dan
parasit
Darah Negatif Positif Malaria
Malaria
o Pemeriksaan Hb pada Bumil harus dilakukan pada kunjungan pertama dan
minggu ke 28. bila kadar Hb < 11 gr% Bumil dinyatakan Anemia, maka harus
diberi suplemen 60 mg Fe dan 0,5 mg As. Folat hingga Hb menjadi 11 gr%
atau lebih.
o Pemeriksaan VDRL (Veneral Disease Research Lab.)
Pemeriksaan dilakukan pada saat Bumil datang pertama kali diambil spesimen
darah vena kurang lebih 2 cc. Apabila hasil test positif maka dilakukan
pengobatan dan rujukan.

o Pemeriksaan Protein urine


Dilakukan untuk mengetahui apakah pada urine mengandung protein atau tidak
untuk mendeteksi gejala Preeklampsi.
o Pemeriksaan Urine Reduksi
Untuk Bumil dengan riwayat DM. Apabila hasil positif maka perlu diikuti
pemeriksaan gula darah untuk memastikan adanya DMG (Diabetes Mellitus
Gestasional).
o Pemberian Obat Malaria
Diberikan kepada Bumil pendatang dari daerah malaria juga kepada bumil
dengan gejala malaria yakni panas tinggi disertai mengigil dan hasil apusan
darah yang positif.

G. PEMERIKSAAN ANTENATAL
Pemeriksaan kehamilan terbagi dalam:
a. Anamnesa
Anamnesa pada kunjungan pelayanan antenatal pertama dari ibu hamil meliputi:
1. Identifikasi ibu (nama, nama suami, usia, pekerjaan, agama & alamat ibu)
2. Keluhan utama atau apa yang diderita, apakah ibu datang untuk memeriksakan
kehamilan atau ada masalah lain
3. Riwayat haid, untuk mengetahui faal alat kandungan
4. Riwayat perkawinan
5. Riwayat kehamilan sekarang, meliputi:
 HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)
 Gerak janin (kapan mulai dirasakan apakah ada perubahan)
 Masalah atau tanda-tanda bahaya (termasuk pengelihatan kabur)
 Keluhan-keluhan yang lazim pada kehamilan
 Penggunaan obat-obatan (termasuk jamu-jamuan)
 Kekhawatiran-kekhawatiran lain yang dirasakan
6. Riwayat kebidanan yang lalu, meliputi:
 Berapa kali hamil, anak yang lahir hidup, persalinan tepat waktu, persalinan
premature, keguguran atau kegagalan kehamilan, persalinan dengan
tindakan (dengan forcep, vakum, ekstraksi atau operasi caesar)
 Perdarahan pada kehamilan, persalinan, kelahiran atau paska persalinan
 Persalinan yang lalu: spontan atau buatan, aterm atau premature,
perdarahan, siapa yg menolong
 Riwayat hipertensi
 Melahirkan janin dengan BB <2,5 kg atau >4 kg
 Nifas dan laktasi
 Bayi yg dilahirkan: jenis kelamin, BB & panjang badan, hidup atau mati, bila
mati umur berapa & penyebabnya
 Masalah-masalah lain yg dialami
7. Riwayat kesehatan (penyatkit yg pernah diderita), meliputi: penyakit
kardiovaskuler, TB paru, hepatitis B, diabetes, hipertensi, PMS atau HIV/AIDS,
malaria, status imunisasi TT, dll.
8. Riwayat keluarga meliputi penyakit keturunan, anak kembar, penyakit menular,
dll
9. Riwayat sosial ekonomi & budaya meliputi:
 Status perkawinan
 Riwayat KB
 Reaksi orangtua dan keluarga terhadap kehamilan ini
 Dukungan keluarga
 Pengambil keputusan dalam keluarga
 Kebiasaan makan dan gizi yang dikonsumsi (gizi seimbang), dengan
perhatian pada vitamin A dan zat besi
 Kebiasaan hidup sehat meliputi kebiasaan merokok, minum
obat/alcohol/obat tradisional, & olahraga
 Beban kerja & kegiatan sehari-hari
 Tempat melahirkan & penolong yg diinginkan

Menentukan Taksiran Persalinan


 Untuk siklus 28 hari:
HPHT (+7), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
 Untuk siklus 35 hari:
HPHT (+14), bulan (-3), tahun (+1) = tanggal persalinan
Rumus tersebut tidak dapat digunakan apabila:
1. Ibu mempunyai riwayat haid yang tidak teratur atau tidak haid
2. Ibu hamil saat masih menyusui dan belum pernah haid lagi
3. Ibu hamil setelah berhenti mengkonsumsi pil KB dan belum haid lagi

b. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik pada kunjungan antenatal pertama meliputi komonen:
1. Pemeriksaan Luar
a) Pemeriksaan umum
 Keadaaan umum ibu, keadaan gizi, kelainan bentuk badan, kesadaran
 Adakah anemia, cyanose, icterus atau dyspnoe
 Keadaan jantung dan paru, periksa suhu badan, TD, denyut nadi, dan
pernapasan
 Oedema
 TB
 BB
 Reflek
 Pemeriksaan laboratorium sederhana bila ada, untuk kadar Hb, golongan
darah dan urine rutin

b) Pemeriksaan Kebidanan
Inspeksi
 Kepala dan leher
 Dada: bentuk payudara, pigmentasi putting susu, keadaan putting susu
(simetris atau tidak), keluarnya kolostrum (dilakukan pemeriksaan setelah
usia kehamilan >28 minggu)
 Perut: membesar kedepan atau kesamping (acites), keadaan perut, linea
alba, ada gerakan anak atau tidak, kontraksi rahim, striae gravidarum, &
bekas luka operasi
 Vulva: keadaan perineum, varices, tanda Chadwick, fluor dan condyloma
 Anggota bawah: cari varises, oedema, luka

Palpasi
Periksa raba dilakukan untuk menentukan:
 Besarnya rahim untuk menentukan tuanya kehamilan
 Letak anak dalam rahim
Cara melakukan palpasi menurut Leopold terdiri atas 4 bagian, yaitu:
(Manuaba, 1998)
Leopold I
a. Kedua telapak tangan pada fundus uteri untuk menentukan tinggi fundus
uteri, sehingga perkiraan umur kehamilan dapat disesuaikan dengan
tanggal haid terakhir.
TFU juga dapat menentukan berat badan janin :
- Bila masuk simfisis : (TFU – 13) x 155 gr
- Belum masuk simfisis : (TFU – 11) x 155 gr
- Presentasi simfisis : (TFU – 12) x 155 gr
b. Bagian apa yang terletak di fundus uteri. Pada letak membujur sungsang,
kepala bulat keras dan melenting pada goyangan; pada letak kepala akan
teraba bokong pada fundus: tidak keras tidak melenting, dan tidak bulat;
pada letak lintang, fundus uteri tidak diisi oleh bagian-bagain janin.
Leopold II
a. Kedua tangan diturunkan menelusuri tepi uterus untuk menetapkan bagian
apa yang terletak di bagian samping.
b. Letak membujur dapat ditetapkan punggung anak, yang teraba rata
dengan tulang iga seperti papan cuci.
c. Pada letak lintang dapat ditetapkan di mana letak janin.
d. Setelah punggung janin dapat ditetapkan, diikuiti dengan pemeriksaan
denyut
e. Denyut jantung janin (djj) sebagai berikut:
f. Kaki ibu hamil diluruskan sehingga punggung janin lebih dekat dengan
dinding perut
g. Djj dihitung: perhatikan irama/ reguler-irreguler, kekuatan denyutan dan
frekuensinya. Untuk memastikan janin aman hitunglah satu menit penuh.
Bila iramanya reguler, kekuatan detakan bagus,setiap 5“ ke 1,2,3. Normal
djj 120 – 160 x / menit.
Leopold III
a. Menetapkan bagian apa yang terdapat di atas simpisis pubis.
b. Kepala akan teraba bulat dan keras sedangkan bokong teraba tidak keras
dan tidak bulat. Pada letak lintang simfisis pubis akan kosong.
Leopold IV
a. Pada pemeriksaan ini, pemeriksa menghadap ke arah kaki penderita untuk
menetapkan bagian terendah janin yang masuk ke pintu atas panggul.
Bila bagian terendah masuk PAP telah melampaui lingkaran terbesarnya,
maka tangan yang melakukan pemeriksa divergen, sedangkan bila lingkaran
terbesarnya belum masuk PAP maka tangan pemeriksa konvergen.
Mengukur usia kehamilan dengan TFU:
TFU (cm) = tua kehamilan dalam bulan
3,5 cm

Auskultasi
Digunakan stetoskop atau Doppler, untuk mendengan bunyi jantung janin,
bising tali pusat, gerakan janin, bising rahim, bunyi aorta, dan bising usus.

2. Pemeriksaan Dalam
Pemeriksaan dalam dilakukan pada saat kunjungan pertama pemeriksaan
antenatal pada hamil muda dan sekali lagi pada kehamilan trimester III untuk
menentukan keadaan panggul

Pemeriksaan Antenatal Ulangan


Yang dimaksud dengan kunjungan ulang yaitu setiap kunjungan
pemeriksaan antenatal yg dilakukan setelah kunjungan pemeriksaan antenatal
pertama.Kinjungan ulang lebih diarahkan untuk mendeteksi kompliaksi-komplikasi,
mempersiapkan kelahiran, dan mendeteksi kegawatdaruratan, pemeriksaan fisik
yang terarah serta penyuluhan bagi ibu hamil.
Pemeriksaan antenatal ulangan meliputi:
 Riwayat kehamilan sekarang: gerak janin, setiap masalah atau tanda bahaya,
keluhan-keluhan lazim dalam kehamilan, kekhawatiran-kekhawatiran lain
 Pemeriksaan fisik: BB, TD, pengukuran TFU, palpasi abdomen untuk mendeteksi
kehamilan ganda, maneuver Leopold, bunyi jantung janin, menghitung taksiran
BB janin
 Pemeriksaan laboratorium:khususnya terhadap protein dalam urin, pemeriksaan
laboratorium lainnya dilakukan apabila ada indikasi
Ringkasan Penilaian dan Penanganan Ibu Hamil
Kunjungan Kunjungan Kunjungan Kunjungan
Variabel Penilaian & Penanganan
I II III IV
1. Penilaian antenatal:
Riwayat kehamilan √ √ √ √
Riwayat kebidanan √ - - -
Riwayat kesehatan √ - - -
Riwayat sosial √ - - -
Pemeriksaan umum √ jika ada Jika ada Jika ada
indikasi indikasi indikasi
Pemeriksaan kebidanan (luar) √ √ √ √
Pemeriksaan kebidanan √ - - √
(dalam)
Pemeriksaan laboratorium √ Jika ada Jika ada Cek Hb &
indikasi indikasi periksa
lab lain
jika ada
indikasi
2. Penanganan:
Pemberian Tetanus Toksoid Sesuaikan Sesuaikan Sesuaikan Sesuaikan
Pemberian tablet tambah 90 hari 90 hari 90 hari 90 hari
darah
Konseling umum √ Memperku Memperkuat Memperku
at at
Konseling khusus Jika ada Jika ada Jika ada Jika ada
indikasi indikasi indikasi indikasi
Perencanaan persalinan - - √ √
Perencanaan penanganan √ √ √ √
komplikasi
c. Diagnosa
Setelah dilakukan anamesa & pemeriksaan fisik, maka dapat ditegakkan
diagnosa. Selain itu dapat pula diketahui:
 Hamil atau tidak
 Primi atau multigravida
 Usia kehamilan
 Janin hidup atau mati
 Janin tunggal atau kembar
 Letak anak
 Anak intra atau extrauterin
 Keadaan jalan lahir
 Keadaan umum penderita
d. Prognosa
Prognosa atau ramalan persalinan dibuat setelah ditegakkan diagnose. Prognosa
persalinan dapat diperkirakan apakah akan berjalan normal dan lahir spontan atau
sulit dan berbahaya.
e. Terapi
Tujuan terapi pada ibu hamil adalah untuk mencapai derajat kesehatan yang
setinggi tingginya dalam kehamilan & menjelang persalinan.Berikan konseling
pada ibu hamil mengenai kehidupan waktu hamil, hygiene dan gizi, pemeriksaan
antenatal, tanda-tanda bahaya, dll.

H. SKOR POEDJI ROKHJATI

(Terlampir)
I. PATHWAY ANC
Trimester I
TRIMESTER I

Perubahan fisiologisPerubahan psikologis

Sist.kardiovas Sist.repro Sistem Sist.integu Sist.GIT Musculosceletal Krisis motivasi Krisis


kular duksi urinaria men situasional
Instabilitas BB janin Ketidakstabilan
peningkatan Estrogen Tekanan Estrogen hormon meningkat hormon Proses
sirkulasi darah dan pada vesica meningkat adaptasi
progesteron urinaria Saliva & asam Postur tubuh Koping individu
peningkatan meningkat karena Kulit lambung berubah tidak efektif Persiapan
volume darah pembesaran meregang meningkat anggota baru
Hipertrofi uterus Lordosis Perubahan dlam keluarga
Hemodelusi otot uterus Striae Rasa mual berlebihan Peran
gravidarum Menyatakan
Anemia Relatif Pembesar Peningkatan Muntah Nyeri keinginan
an uterus frekuensi Perub.body untuk
Hb dan O2 BAK image Intake makanan meningkatkan
turun Perubaha menurun Ketidakstabilan gaya hidup
n bentuk Gangguan hormone prenatal
Ketidakefektif dan postur eliminasi Perub.nutisi
an perfusi tubuh urine kurang dari Progesteron akan Kesiapan
jaringan kebutuhan menurunkan kerja Peningkatan
perifer usus Proses
Perub.body Kehamilan-
image Konstipasi Persalinan
Kurang
pengetahuan

Ansietas
Trimester II

TRIMESTER II

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Sist.kardiovaskular Sist.reproduksi Sist.integumen Sist.GIT Musculosceletal Sist.respirasi Krisis


situasional
Sekresi aldosteron Vaskularisasi Estrogen Progesterone BB janin Desakan
meningkat serviks & meningkat meningkat meningkat uterus ke Proses
vagina diafragma adaptasi
Retensi H2O & Na+ Kulit meregang Saliva & asam Postur tubuh
Sensitifitas lambung berubah Ekspansi Persiapan
Oedem volume plasma serviks Striae meningkat paru tidak anggota baru
meningkat meningkat gravidarum Lordosis maksimal dlam keluarga
Peristaltic berlebihan
Perub.cardiac TD meningkat Rangsang Perub.body menurun Gangguan Menyatakan
output seksual image Nyeri pola nafas keinginan
Sakit kepala Pengosongan untuk
Resiko cidera Perub.pola lambung lambat meningkatkan
janin & Nyeri seksual pengetahuan
maternal Kembung, mual, Ansietas tentang
muntah Perub.peran ptoses
kehamilan-
Perub.nutisi persalinan
kurang dari
kebutuhan
Deficit volume
cairan
Kesiapan
Peningkatan
Proses
Kehamilan-
Persalinan
Trimester III

TRIMESTER III

Perubahan fisiologis Perubahan


psikologis

Pembesaran uterus Sistem endokrin Sistem urinaria Sistem GIT Persiapan


melahirkan
Retensi H2O & Na+ Tekanan pada Penurunan
vesica urinaria tonus otot GIT
Perub.skelet & Menekan paru karena Menyatakan
persendian pembesaran Peristaltik keinginan untuk
Ekspansi paru Urine output Vasokontriksi uterus menurun meningkatkan
Berat uterus menurun menurun, pembuluh persiapan bayi
menigkat volume plasma darah Peningkatan baru lahir
Gangguan meningkat, frekuensi BAK Disfungsi
Perub.pusat pola nafas tekanan TD meningkat motilitas
gravitasi tubuh hidrostatik Gangguan gastrointestinal Kesiapan
menurun Hipertrofi eliminasi urine Peningkatan
Menekan saraf ventrikel Proses
sekitar Edema Konstipasi Kehamilan-
ekstremitas Penurunan Persalinan
Pelepasan cardiac output
mediator nyeri Kelebihan Primi:kurang
(prostaglandin, volume cairan Resiko cidera pengetahuan
histamin) janin &
maternal Ansietas
Nyeri
ASUHAN KEPERAWATAN ANTENATAL
A. Pengkajian
1. Identitas
Nama, umur, pendidikan, agama, suku bangsa, alamat
2. Keluhan Utama
Apa yang dirasakan oleh klien
3. Riwayat Kesehatan Sekarang
Keadaan klien pada saat sekarang : PQRST
4. Riwayat Kesehatan Dahulu
Penyakit yang pernah diderita oleh klien
5. Riwayat Kesehatan Keluarga
Penyakit keturunan yang pernah diderita oleh anggota keluarga
6. Data Kehamilan dan Persalinan
a. Riwayat Menstruasi
HPHT ( Hukum Nagele, siklus 28 hari : +7 -3 +1 ), siklus dan lama haid
b. Riwayat Perkawinan
Usia pernikahan, Usia suami / istri pada saat menikah., status perkawinan
c. Riwayat KB
Menggunakan Kontrasepsi, Jenis KB
d. Riwayat ANC
Tempat ANC dan kunjungan ANC , tempat persalinan, yang memeriksa
keluhan saat hamil.
e. Riwayat Persalinan
Persalinan yang lalu, jenis partus, penolong, penyulit, persalinan bayi
lahir, persalinan yang lalu, keadaan saat lahir.
f. Pola Kegiatan sekari-hari
Makan, minum, pola eliminasi, (BAK,BAB), istirahat dan tidur, hygiene
prenatal, aktivitas, keluhan konstipasi / sering BAK
g. Psikologis
Perasaan kedua pasangan atas kehamilan sekarang.

B. Pemeriksaan Fisik
1. Keadaan Umum
Penampilan umum, kesadaran (Compos mentis, Somnolen, Delirium, Apatis,
Semi Koma, Koma), Tanda-tanda Vital.
Kenaikan BB ibu saat hamil :
TM I : 1,5 – 2 kg
TM II : 6 – 7 kg
TM III : 4 – 5 kg
2. Rambut
Inspeksi warna kulit kepala, Distribusi rambut, ada lesi atau tidak, palpasi
tekstur, ada massa/tidak , rontok atau tidak, kaji nyeri tekan.
3. Mata
Konjungtiva anemis/tidak, Skelera ikterik/tidak, ada masa/tidak, adanya nyeri
tekan/tidak, reflek kornea dan pupil.
4. Hidung
Bentuk, sekret, potensi nasal, mukosa, saliva, penciuman, dan ada massa
atau tidak.
5. Mulut dan Gigi
Bentuk bibir, mukosa bibir lembab/tidak, sianosis/tidak, lidah bersih atau kotor,
adanya caries atau tidak, kelengkapan gigi.
6. Dada
Bentuk pergerakan dada, Respirasi Rate, Taktil fremitus, suara nafas, bunyi
jantung,
7. Payudara
Bengkak, hiperpigmentasi, putting susu keluar / tidak, ada massa / tidak.
8. Abdomen
Bentuk simetris / tidak, ada lesi/tidak, Striae Gravidarum(+), TFU, Leopold I, II,
III, dan IV.
9. Vulva dan anus
Varises ada/tidak, leukorea ada/tidak, oedema ada/tidak, hemorrhoid ada/tidak.
10. Ektremitas
Jumlah jari tangan dan kaki, oedema, kesimetrisan, varises, reflek patella,
Homan sign.
C. Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan PP test
b. USG
c. Amniocentencis
d. Fetoscopy
e. Pemeriksaan darah lengkap
Hb, glukosa darah, golongan darah, VDRL
f. Maternal serum analisis untuk mendeteksi kelainan pada neural tube pada
trimester II
g. Pemeriksaan urin
1) Warna, bau dan kejernihan
2) Protein, glukosa, nitrit dan uringarvindek

D. Diagnosa Keperawatan
1. Trimester I
b. Gangguan pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan b.d. anoreksia,
nausea, vomiting
c. Kelelahan b.d kehamilan tahap awal
d. Gangguan rasa nyaman nyeri b.d. hipertropi jaringan payudara
e. Perubahan pola eliminasi BAK b.d. perubahan hormonal pada awal
kehamilan
f. Resiko tinggi kekurangan volume cairan b.d. muntah berlebihan
g. Ketidaknyamanan berhubungan dengan perubahan fisik dan hormonal

2. Trimester II
1. Pola napas tidak efektif b.d. pendesakan diafragma karena pembesaran
uterus
2. Gangguan citra tubuh b.d. persepsi perubahan tubuh
3. Resiko tinggi kelebihan cairan b.d. perubahan mekanisme regulasi, retensi
Na dan air
4. Risiko tinggi terhadap infeksi saluran kemih berhubungan dengan statis
urinarius dan higienis buruk

3. Trimester III
a. Gangguan rasa nyaman nyeri pinggang b.d. reaksi hormon dan
pembesaran uterus
b. Gangguan eliminasi BAK dan BAB b.d. pembesaran uterus
c. Perubahan pola seksual berhubungan dengan perubahan hasrat seksual,
ketidaknyamanan
d. Kurangnya pengetahuan ( kebutuhan belajar ) mengenai persiapan untuk
persalinan / kelahiran perawatan bayi berhubungan dengan kurangnya
pengalaman, kesalahan interprestasi informasi

E. Intervensi Keperawatan
TRIMESTER I
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Ketidakseimbangan NOC: NIC:
nutrisi kurang dari a. Nutritional Status : Nutrition Management
kebutuhan tubuh Food and Fluid Intake 1. Tentukan status gizi
Berhubungan dengan : b. Weight: body mass pasien dan kemampuan
Ketidakmampuan untuk Setelah dilakukan untuk memenuhi
memasukkan atau tindakan keperawatan kebutuhan gizi
mencerna nutrisi oleh selama 2x24 jam 2. Identifikasimakanan
karena faktor biologis, ketidakseimbangan nutrisi kesukaan klien dan apakah
psikologis atau ekonomi. kurang dapat teratasi ada alergi makanan atau
DS: dengan indikator: intoleransi
- Nyeri abdomen  Nafsu makan klien 3. Ciptakan lingkungan yang
- Muntah meningkat optimal pada saat makan
- Kejang perut  Klien tidak mual dan (misalnya, bersih,
- Rasa penuh tiba-tiba muntah berventilasi baik, santai,
setelah makan dan bebas dari bau yang
DO: tidak enak)
- Diare 4. Sajikan makanan dalam
- Rontok rambut yang keadaan hangat, makan
berlebih sedikit tapi sering
- Kurang nafsu makan 5. Dorong pasien untuk
- Bising usus berlebih duduk dalam posisi tegak
- Konjungtiva pucat di kursi, jika
- Denyut nadi lemah memungkinkan
6. Yakinkan diet yang
dimakan mengandung
tinggi serat untuk
mencegah konstipasi
7. Timbang BB pasien
8. Monitor kalori dan asupan
makanan
9. Kaji kemampuan pasien
untuk mendapatkan nutrisi
yang dibutuhkan
10. Berikan informasi tentang
kebutuhan nutrisi
11. Kolaborasi dengan ahli
gizi untuk menentukan
jumlah kalori dan jenis
nutrisi yang dibutuhkan
12. Anjurkan pasien untuk
meningkatkan intake Fe
13. Kolaborasi dalam
pemberian obat sebelum
makan (misalnya obat anti
muntah) jika diperlukan

TRIMESTER II
Pola nafas tidak efektif
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
Pola Nafas tidak efektif NOC: NIC:
berhubungan dengan :  Respiratory status : Respiratory Monitoring
- Hiperventilasi Ventilation 1. Monitor kecepatan, irama,
- Penurunan  Vital sign Status kedalaman pernapasan
energi/kelelahan 2. Perhatikan gerakan dada,
- Perusakan/pelemahan Setelah dilakukan simetris, penggunaan otot
muskulo-skeletal tindakan keperawatan bantu dan retraksi otot
- Kelelahan otot selama 1x24 jam klien interkostal
pernafasan menunjukkan keefektifan 3. Pantau suara nafas,
- Hipoventilasi sindrom pola nafas, dengan seperti berkokok atau
- Nyeri kriteria hasil: mendengkur
- Kecemasan  Klien menunjukkan monitor pola pernapasan
- Disfungsi kemudahan dalam (misalnya, bradypnea,
Neuromuskuler bernapas takipnea, hiperventilasi,
- Obesitas  Ekspansi dada simetris pernapasan kussmaul,
- Injuri tulang belakang  Tidak ada penggunaan cheyne stoke pernapasan,
otot bantu nafas apneustic, respration biot,
DS:  RR dalam batas normal pola ataxic)
- Dyspnea 4. Palpasi ekspansi paru
- Nafas pendek 5. Auskultasi bunyi nafas,
DO: perhatikan area
- Penurunan tekanan penurunan/tidak adanya
inspirasi/ekspirasi ventilasi dan adanya
- Penurunan pertukaran bunyi nafas tambahan
udara per menit 6. Perhatikan lokasi trakea
- Menggunakan otot 7. Pantau kelelahan otot
pernafasan tambahan diafragma, seperti
- Orthopnea ditunjukkan oleh gerakan
- Pernafasan pursed-lip paradoks
- Tahap ekspirasi 8. Pantaupeningkatankegelis
berlangsung sangat ahan, kecemasan, dan
lama kekuranganoksigen
- Penurunan kapasitas 9. Posisikan klien semi
vital fowler
- Respirasi: < 11 – 24 x 10. Informasikan kepada klien
/mnt dan keluarga tentang
teknik relaksasi untuk
meningkatkan pola
pernafasan

TRIMESTER III
Kelebihan volume cairan
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan
Masalah Kolaborasi
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi

Kelebihan Volume Cairan NOC : NIC :


Berhubungan dengan :  Electrolit and acid 1. Pertahankan catatan
- Mekanisme base balance intake dan output yang
pengaturan melemah  Fluid balance akurat
- Asupan cairan  Hydration 2. Monitor hasil lab yang
berlebihan Setelah dilakukan sesuai dengan retensi
DO/DS : tindakan keperawatan cairan
- Berat badan selama 1x24 3. Monitor vital sign
meningkat pada jamKelebihan volume 4. Monitor indikasi retensi /
waktu yang singkat cairan teratasi dengan kelebihan cairan (edema,
- Asupan berlebihan kriteria: asites)
dibanding output  Terbebas dari edema, 5. Kaji lokasi dan luas
- Distensi vena efusi, anaskara edema
jugularis  Terbebas dari 6. Monitor tanda dan gejala
- Perubahan pada kelelahan, dari odema
pola nafas, kecemasan atau 7. Monitor berat badan
dyspnoe/sesak bingung 8. Monitor elektrolit
nafas, orthopnoe,  Tidak ada proteinuria 9. Monitor masukan
suara nafas makanan / cairan
abnormal (Rales 10. Monitor status nutrisi
atau crakles), , 11. Berikan diuretik sesuai
pleural effusion interuksi
- Oliguria, azotemia 12. Kolaborasi pemberian
- Perubahan status obat:
mental,
kegelisahan,
kecemasan
Kartu Skor Poedji Rochjati

Kartu Skor Poedji Rochjati atau yang biasanya disingkat dengan KSPR biasanya
digunakan untuk menentukan tingkat resiko pada ibu hamil. KSPR dibuat oleh Poedji
Rochjati dan pertama kali diguakan pada tahu 1992-1993.KSPR telah disusun dengan
format yang sederhana agar mempermudah kerja tenaga kesehatan untuk melakukan
skrning terhadap ibu hamil dan mengelompokan ibu kedalam kategori sesuai ketetapan
sehingga dapat menentukan intervensi yang tepat terhadap ibu hamil berdasarka kartu
ini.dibawah ini akan ditamplkan tabel Kartu Skor Poedji Rochjati:

I II III IV

Triwulan
Masalah / Faktor Resiko SKOR
KEL
NO. I II III.1 III.2
F.R

Skor Awal Ibu Hamil 2 2

I 1 Terlalu muda hamil I ≤16 Tahun 4

2 Terlalu tua hamil I ≥35 Tahun 4

Terlalu lambat hamil I kawin ≥4 Tahun 4

3 Terlalu lama hamil lagi ≥10 Tahun 4

4 Terlalu cepat hamil lagi ≤ 2 Tahun 4

5 Terlalu banyak anak, 4 atau lebih 4

6 Terlalu tua umur ≥ 35 Tahun 4

7 Terlalu pendek ≥145 cm 4

8 Pernah gagal kehamilan 4

Pernah melahirkan dengan


4
a.terikan tang/vakum
9
b. uri dirogoh 4

c. diberi infus/transfuse 4
10 Pernah operasi sesar 8

II Penyakit pada ibu hamil


4
a. Kurang Darah b. Malaria,

11c. TBC Paru d. Payah Jantung 4

e. Kencing Manis (Diabetes) 4

f. Penyakit Menular Seksual 4

Bengkak pada muka / tungkai


12 4
dan tekanan darah tinggi.

13 Hamil kembar 4

14 Hydramnion 4

15 Bayi mati dalam kandungan 4

16 Kehamilan lebih bulan 4

17 Letak sungsang 8

18 Letak Lintang 8

III 19 Perdarahan dalam kehamilan ini 8

20 Preeklampsia/kejang-kejang 8

JUMLAH SKOR
Interpretasi

KEHAMILAN PERSALINAN DENGAN RESIKO


JML KEL. PERAW RUJUKA TEMPAT PENOLON RUJUKAN
SKO RESI ATAN N G RDB RDR RTW
R KO
2 KRR BIDAN TIDAK RUMAH BIDAN
DIRUJU POLIND
K ES
6-10 KRT BIDAN BIDAN POLIND BIDAN
DOKTER PKM ES PKM DOKTER
/ RS
≥ 12 KRST DOKTER RUMAH RUMAH DOKTER
SAKIT SAKIT
KEMATIAN IBU DALAM KEHAMILAN : 1. Abortus 2. Lain-lai
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan RI. 2007. Pedoman Pelayanan


Antenatal.(http://perpustakaan.depkes.go.id:8180/bitstream//123456789/768/4/BK200
7-G59.pdf) (Online).(Diakses tanggal 10 Juni 2016.Pada pukul 16.30 WIB)

George Andrianz. 2008. Asuhan Antenatal. (http://www.pkmi-


online.com/download/ASUHAN%20-ANTENATAL.pdf.)(Online)(Diakses tanggal
10Juni 2016.Pada pukul 17.00 WIB).
Hidayati, Ratna. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Kehamilan Fisiologis dan
Patologis.Jakarta : Salemba Medika.
Israr, Yayan, dkk. 2009. Makalah Antenatal Care dan Preeklampsia.
Manuaba, Ida Bagus Gde. 2010. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan & KB untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
Mochtar, Rustam. 1998. Synopsis Obstetri: Obstetri Fisiologi, Obstetri patologi. Jakarta
:EGC.
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan dengan Intervensi NIC dan
Kriteria Hasil NOC.Diterjemahkan oleh: Widyawati, dkk. Jakarta :EGC.

Bagian Obstetri dan Ginekologi FK Unpad Bandung. 2000. Obstetri Fisiology. Bandung:
Elemen.

Bobak., Lawdermilk., & Jensen. 2005. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC

Doenges, R, E.2001. Rencana Perawatan Maternal &Bayi Edisi 2. Jakarta: EGC.

Haen Forer. 1999. Perawatan Maternitas Edisi 2: Jakarta: EGC

Hamilton, Persis Mary. 1995. Dasar-dasar Keperawatan Maternitas.Jakarta : EGC

Manuaba.2001.Kapita selekta penatalaksanaan Rutin Obstetri Ginekologi dan KB.


Jakarta: EGC.

Muchtar, R.1998. Sinopsis Obstetri fisiologi Obstetri Patologi Edisi: 2. Jakarta: EGC.

Anda mungkin juga menyukai