2012 SNTTM Ugm
2012 SNTTM Ugm
Panitia Pengarah:
Prof. Mulyadi Bur (Sekjend BKS-TM)
Ketua Jurusan/Departemen/Program Studi Teknik Mesin dalam BKSTM se-Indonesia
Ketua:
Prof. Harwin Saptoadi
Sekretaris:
Dr. Gesang Nugroho
Bendahara:
Dr. Kusmono
Dewan Redaksi:
Dr. Deendarlianto
Dr. Suyitno
Dr. Khasani
Dr. Made Miasa
Reviewers:
Prof. Harwin Saptoadi
Dr. Deendarlianto
Dr. Suyitno
Dr. Khasani
Dr. Made Miasa
Dr. Gesang Nugroho
Dr. Kusmono
Dr. Adhika W.
The statements and opinion expressed in the papers are those of the authors themselves and not necessarily reflect the
opinion of the editors and organizers. Any mention of company or trade name does not imply endorsement by organizers.
Copyright © 2012, Departement Mechanical of Engineering Faculty, Gadjah Mada University Not to be commercially
reproduced by any means without written permission Printed in Yogyakarta, Indonesia, October November 2012
Raeshifa Diani A
Stenly Fransiscus
ii
Tiko Rizky S
Dyah Yunita S
RR Prameswari Kiranaratri
Akhsanto Anandito
Aldrin Gutama
Fuad Arffan
Faris Mahendra
Ridho Rahman
Rifqi Bustanul F
Augusto Dwifa
Afian Azmi
Luqman Muhardian
iii
Arfan Nur Fadilah
Teddy Maulana
Hendy Indrajaya
Stefanus Eko
Dwi Budianto
Nurcahyo Dwi
Damai Firdaus
Fadhel Muhammad
Andri Firdaus
Arfi
Diko Anutup
Michael
Budi Utomo
Yusuf Abdilah
Akbar Kusuma
Imam Ahfas
Gema Achmad F
Bima Prakoso K
Aqli Haq
Anandya Reza P
Wanda Andreas
iv
Abdul Muiz
Yordyan Sistriyantoro
Rendy Muhammad G
M. Roy Haqiqi
Wendi Wicaksono
v
DAFTAR ISI
A. Keynote Speech
GEOTHERMAL ENERGY AND ITS FUTURE
Ryuichi ITOI ...................................................................................................................................... 1
B. Konversi Energi
Split Turbin Sebagai Pembangkit Listrik Tenaga Air Mikro
Darwin Rio Budi Syaka, Edward Leonard Dan Dyah AruWulandari (KE - 002) ........... 82
Pengaruh Jarak Antara Katup Dan Tangki Pengelak Terhadap Efek Water Hammer
Jenny Delly, Welly Liku Padang (KE - 003) ...................................................................... 87
Visualisasi Dan Signal Processing Dari Data Liquid Hold-Up Aliran Plug Air-Udara
Pada Pipa Horizontal
Okto Dinaryanto, Naufadhil Widarmiko Indarto, Deendarlianto (KE - 007) ................... 113
Analisis Nilai Kalor Bahan Bakar Limbah Padat Fibre Dan Shell Pada Pabrik Kelapa
Sawit Di Pt. Buana Karya Bhakti Kalimantan Selatan
Rachmat Subagyo, I Wayan Wawan Mariki, Rudi Siswanto (KE - 009) ........................ 126
vii
F. Pendidikan Teknik Mesin
Peranan Wanita Terhadap Kinerja Sistem Pengembangan Sumber Daya Manusia Teknik
Mesin Era Global. Suharto, Ir., MT
(PTM – 002) .............................................................................................................................................. 2207
Program Animasi untuk Struktur Dengan Penampang Berubah Linier. JHON MALTA,
MULYADI BUR, FAUZI ASRUL
(PTM – 003) .............................................................................................................................................. 2214
Hubungan Antara Kemampuan Praktek Siswa Jurusan Mesin Dengan Prestasi Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Pengelasan. Jenly D.I. Manongko
(PTM – 009) .............................................................................................................................................. 2241
Peningkatan Tata Kelola Tugas Akhir dan Mutu Layanan dengan SIPINTAR. I Made Astina,
Wowo Warsono, Sri Raharno, dan Yatna Y. Martawirya
(PTM – 010) .............................................................................................................................................. 2245
Standar Penilaian Hasil Pembelajaran dan Interpretasi Eksternal Perguruan Tinggi. I Made
Astina
(PTM – 011) .............................................................................................................................................. 2252
xxxix
PTM - 004 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
Agus Budiman
Abstrak
Pendidikan Tinggi Teknik Mesin (PTTM) mempunyai tujuan menyiapkan lulusannya untuk bekerja di berbagai
profesi. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan banyak faktor penentu. Salah satu faktor penentu adalah
kurikulum pendidikan dan pelatihan yang harus direncanakan, dilaksanakan, dan dievaluasi. Kurikulum PTTM
juga harus dikembangkan. Pengembangan kurikulum tersebut didasarkan pada beberapa alasan, yaitu: (1) Visi,
misi, dan tujuan universitas dan/atau jurusan, (2) karakter mahasiswa, (3) filosofis negara, (4) kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi, (5) tuntutan kebutuhan masyarakat, dan (6) tuntutan globalisasi. Terdapat enam
strategi atau pendekatan dalam menentukan muatan kurikulum dalam rangka pengembangan kurikulum PTTM ,
yaitu: (1) berbasis filosofis, (2) introspeksi, (3) DACUM, (4) fungsional, (5) analisis tugas, dan (6) tehnik
Delphi. Pendekatan DACUM dianggap sebagai pendekatan yang paling tepat dalam menentukan muatan
kurikulum PTTM. DACUM adalah sebuah strategi yang di dalamnya beberapa pekerja ahli yang cakap/trampil
diminta merefleksikan keahlian yang selama ini dilakukan di dunia industri atau di dunia kerja lainnya, ke dalam
susunan kompetensi, tanpa keterlibatan personil fakultas atau jurusan. DACUM ini dilakukan dengan cara
workshop atau diskusi kelompok (Focused Group Discussion/FGD). Hasil FGD diujicobakan di beberapa PTTM
dengan metode Penelitian dan Pengembangan (Research and Development/R & D). Dengan strategi
pengembangan kurikulum DACUM ini diharapkan lulusan PTTM lebih relevan dengan tuntutan dunia kerja dan
dapat bekerja secara profesional.
Kata kunci: pendidikan tinggi teknik mesin (PTTM), pengembangan kurikulum, strategi DACUM, penelitian
dan pengembangan (R&D)
2221
PTM - 004 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
Tinggi (SNPT) yang berupa standar nasional pembelajaran yang intensif, dan pengalaman subjek
pendidikan, ditambah standar penelitian, dan standar yang belajar. Ornstein dan Hunkins (2009: 10-11)
pengabdian kepada masyarakat, dengan mendefinisikan kurikulum sebagai: (a) perencanaan
mempertimbangkan kebebasan akademik, kebebasan untuk mencapai tujuan, (b) pengalaman belajar
mimbar akademik, dan otonomi keilmuan. subjek didik, (c) sistem yang berkaitan dengan orang,
Berdasarkan SNPT di atas maka untuk memajukan (d) kancah studi, dan (e) bentuk matapelajaran. Zais
PTTM dapat dilakukan dengan: (1) mengembangkan (1976: 6-10) mengajukan 6 konsep kurikulum, yaitu
kurikulum, baik muatan ataupun kompetensi sebagai: (a) program of studies, (b) course content,
dasarnya, (2) meningkatkan kualifikasi pendidikan (c) planned learning experiences, (d) experiences
tenaga pendidik/dosen, (3) melengkapi fasilitas “had” under the auspices of the school, (e)
(gedung, perpustakaan, laboratorium, dan bengkel), structured series of intended learning outcomes, and
(4) memperbaiki metoda perkuliahan, (5) (f) a (written) plan for action. Berdasarkan
memperbaiki tata kelola pendidikan (manajemen), (6) pendapat-pendapat di atas, kurikulum meliputi
memperbaiki sistem pembiayaan yang efektif, efisien kumpulan matakuliah, pengalaman belajar yang
dan akuntabel, (7) meningkatkan kapabilitas tenaga direncanakan, dan program yang direncanakan untuk
kependidikan (laboran, pustakawan, dsb.), mencapai tujuan.
(8) menjaga standar mutu ujian/penilaian hasil belajar, Menurut Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012
dan (9) menjaga lebih intensif kemitraan dengan tentang Pendidikan Tinggi, pada Bab 2 tentang
pihak luar. Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi, bagian
Dalam artikel (non penelitian) yang berupa Kesembilan tentang Proses Pendidikan dan
sumbangan pemikiran ini, pembahasan hanya dibatasi Pembelajaran, Paragraf 2 pada pasal 35 ayat (1)
pada bagaimana cara memajukan PTTM melalui dikatakan bahwa: “kurikulum pendidikan tinggi
pengembangan kurikulum, karena kurikulum yang merupakan seperangkat rencana dan pengaturan
dipandang sebagai pedoman dalam pelaksanaan mengenai tujuan, isi, dan bahan ajar serta cara
semua pendidikan/pembelajaran di PTTM diharapkan yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
mempunyai fleksibilitas untuk berubah sesuai dengan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan
pengaruh faktor internal dan eksternal. Fokus Pendidikan Tinggi”. Dengan demikian kurikulum
pembahasan pada pengembangan kurikulum ini PTTM adalah berupa seperangkat rencana dan
didasarkan pula pada kenyataan bahwa banyak PT pengaturan mengenai tujuan PTTM dan isi dan bahan
yang dalam mengembangkan kurikulumnya hanya ajar Ilmu Teknik Mesin, serta cara yang digunakan
dilaksanakan di belakang meja saja, tanpa melalui sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran
analisis kebutuhan dan tanpa dengan uji coba terlebih untuk mencapai tujuan PTTM.
dahulu. Melihat variasi pekerjaan yang ditawarkan
bagi lulusan PTTM terutama program Sarjana Teknik 2. Faktor-faktor yang menjadi alasan
Mesin, maka pembahasan ini lebih pada pengembangan kurikulum PTTM
pengembangan kurikulum untuk Program Sarjana
Ilmu Teknik Mesin. Persoalannya adalah: (1) Kondisi masing-masing PTTM tidak sama, sehingga
Faktor-faktor apakah yang mendorong perlunya alasan untuk mengembangkan kurikulum juga tidak
pengembangan kurikulum PTTM? (2) Bagaimanakah sama. Namun demikian beberapa faktor di bawah ini
cara pengembangan kurikulum yang dapat dinilai menjadi alasan pengembangan kurikulum
dilaksanakan di PTTM? (3) Pengembangan PTTM. Faktor-faktor tersebut adalah:
kurikulum apakah yang dipandang paling sesuai
untuk PTTM? (a) Visi, misi dan tujuan fakultas/program studi
Tulisan ini diharapkan dapat digunakan sebagai Visi dalam hal ini adalah pandangan ke masa depan
masukan untuk semua PTTM terutama untuk PTTM tentang program studi (future-oriented). Misalnya
yang masih ingin memajukan program Sarjana. menurut Panduan Akademik 2012 Jurusan Teknik
Mesin dan Industri (JTMI) Fakultas Teknik (FT)
UGM, visi JTMI FT UGM adalah: “menjadi Jurusan
Tinjauan Pustaka Teknik Mesin dan Industri yang berkelas dunia dalam
pendidikan dan riset”. Dengan demikian
1. Pengertian Kurikulum pengembangan kurikulum JTMI FT UGM diarahkan
kepada Word-Class Education and Research
Batasan dan pengertian kurikulum menurut Finch dan Department sebagai bagian dari Word-Class
Crunkilton (1999: 11) adalah sejumlah kegiatan dan Education and Research University .
pengalaman belajar yang harus dilaksanakan oleh Misi adalah aktivitas yang akan dilakukan untuk
subjek didik. Bean dkk. (1986: 29) menyatakan mencapai visi di atas. Misalnya: misi JTMI adalah:
bahwa kurikulum adalah produk, program, “melaksanakan pendidikan, riset, dan pengabdian
2222
PTM - 004 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
kepada masyarakat di bidang teknik mesin dan teknik profesionalisme dan etika kerja, (4) kerja kelompok
industri untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan dan kolaborasi, (5) bekerja pada kelompok-kelompok
dunia keteknikan”. yang berbeda, (6) menerapkan teknologi, dan (7)
Tujuan adalah kompetensi yang akan dicapai dalam kepemimpinan dan tata kelola proyek.
misi, misalnya: “lulusan PTTM yang mampu
mengikuti perkembangan pengetahuan dan teknologi (f) Tuntutan globalisasi
sesuai dengan bidangnya”. Arus globalisasi yang deras di segala bidang
Dengan demikian pengembangan kurikulum di termasuk globalisasi di bidang Teknik Mesin
PTTM didasarkan pada visi, misi dan tujuan program membuat batas antar negara dan antar bangsa menjadi
studi/jurusan. tidak nampak lagi, sehingga pengaruh dari satu
negara terhadap negara lain tersebut menjadi sangat
(b) Filosofi negara kuat. Faktor eksternal inilah menjadi alasan bahwa
Tiap negara mempunyai filosofi sendiri yang kurikulum harus dikembangkan.
diwujudkan dalam kurikulum. Di Indonesia filosofi
tersebut dapat dilihat pada kewajiban perguruan Menurut Finch dan Crunkilton (1999: 18-22) bahwa
tinggi memasukkan matakuliah agama, Pancasila, rasional pengembangan kurikulum adalah: (a)
kewarganegaraan, dan bahasa Indonesia ke dalam berbasis data, (b) dinamis, (c) hasil yang eksplisit, (d)
kurikulum (UU No. 12 Tahun 2012 pasal 35 ayat (3)). berartikulasi/berkesinambungan, (e) realistis, (f)
berorientasi pada subjek belajar, (g) sadar evaluasi,
(c) Karakteristk mahasiswa (h) berorientasi ke masa depan, dan (i) berfokus pada
Karakteristik mahasiswa yang meliputi: usia, asal klas dunia.
sekolah, asal daerah, latar belakang keluarga,
kemampuan awal, minat, dan kapasitas psikologis 3. Teori-teori Pengembangan Kurikulum
menjadi pertimbangan dalam pengembangan
kurikulum PTTM. Apalagi dengan model seleksi Beberapa teori pengembangan kurikulum yang
nasional masuk PTN dengan jalur ujian tulis, jalur berupa penentuan muatan (isi) kurikulum, dinyatakan
undangan, jalur BIDIK MISI dan jalur ujian mandiri, oleh Finch dan Crunkilton (1999: 138-162), yaitu:
menjadikan kemampuan awal yang bervariasi. (a) berbasis filosofis (philosophical basis), (2)
introspeksi (introspection), (3) pendekatan DACUM
(d) Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi (the DACUM approach), (4) fungsional (functional),
Faktor kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini (5) analisis tugas (task analysis), dan (6) teknik
merupakan faktor eksternal yang paling kuat untuk Delphi (Delphi technique).
dilaksanakan pengembangan kurikulum PTTM. Strategi/pendekatan filosofis didasarkan pada
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini tidak pemikiran para ahli filsafat yang merupakan faktor
mungkin terbendung dan harus dihadapi dengan dominan dalam menentukan isi kurikulum. Filosofi
proaktif dan tidak sekedar reaktif. adalah seperangkat keyakinan yang dimiliki
seseorang atau kelompok yang mendasari segenap
(e) Tuntutan kebutuhan masyarakat sikap dan perbuatannya. Implikasinya adalah antara
Kebutuhan masyarakat konsumen dan masyarakat seseorang dengan orang lain terdapat perbedaan
produsen/industri makin lama makin meningkat. filosofi. Kelemahan pendekatan filosofi adalah sulit
Masyarakat konsumen menuntut bahwa produk menemukan kesepakatan antara para ahli tersebut
Teknik Mesin yang dipakai harus makin meningkat dalam menentukan isi kurikulum.
kualitas dan kuantitasnya. Demikian pula masyarakat Pendekatan introspeksi juga mendasarkan pemikiran
produsen akan selalu menciptakan produk teknik dan perasaan dari perorangan atau kelompok yang
mesin yang makin tinggi kualitas dan kuantitasnya. terlibat langsung dalam pendidikan dalam
Tuntutan konsumen dan produsen tersebut menentukan isi kurikulum, misalnya para dosen
menyebabkan PTTM harus terus mengikuti tuntutan PTTM dan staf pendukung yang bekerja dalam PT
tersebut yang berarti selalu mengembangkan tersebut. Pemikiran tersebut dimulai dengan
kurikulumnya. mempelajari hal yang sudah berjalan disertai dengan
Pengembangan kurikulum PTTM juga didorong komparasi dengan program serupa di suatu negara
kebutuhan kecakapan abad 21. Menurut Trilling dan maupun negara lain meskipun melalui literatur.
Fadel (2009: 7) terdapat penelitian terhadap beberapa Meskipun pendekatan introspeksi lebih baik daripada
siswa sekolah menengah, diploma teknik, dan pendekatan filosofis karena lebih dekat dengan situasi
universitas menunjukkan bahwa terdapat beberapa pendidikan yang digarap, namun yang terlibat dalam
kelemahan pada kecakapan dasar dan sejumlah proses hanya terbatas orang dalam lembaga saja
kecakapan terapan, yaitu: (1) komunikasi lisan dan sehingga validitasnya isi kurikulum tidak terjamin
tulisan, (2) berpikir kritis dan pemecahan soal, (3) memenuhi kebutuhan pemakai lulusan. Untuk
2223
PTM - 004 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
menghindari kelemahan tersebut dapat dilakukan di atas tentu tidak mudah, karena PTTM mempunyai
dengan melibatkan personalia dari industri atau dunia visi, misi, tujuan serta kemampuan sumber daya
usaha yang akan mendekatkan hubungan antara yang bervariasi. Bahkan selain teori-teori di atas,
kampus dan dunia kerja. masih ada strategi lain yang ditempuh PTTM dalam
DACUM adalah akronim dari Developing A mengembangkan kurikulumnya. Sebagai contoh pada
CurriculUM, yaitu variasi dari pendekatan introspeksi Panduan Akademik 2012 (2012: 18) JTMI FT UGM
yang dikembangkan oleh para ahli kurikulum di pada Kurikulum Program Studi Teknik Mesin
Canada dalam menentukan isi kurikulum. Pendekatan (PSTM) Fakultas Teknik UGM dikatakan:
DACUM seperti halnya pendekatan introspeksi, para “Berdasarkan kompetensi yang telah diputuskan oleh
ahli dari industri diminta memikirkan isi kurikulum PSTM FT UGM, dan mengacu pada Keputusan
tanpa melibatkan personil lembaga sama sekali. Menteri terkait, Accreditation Board of Engineering
Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa dalam and Technology (ABET), rekomendasi Tim Konsultan
menentukan isi kurikulum suatu pendidikan harus Akademik Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan
mempunyai relevansi yang tinggi dengan kebutuhan lain-lain, maka Kurikulum 2011 PSTM FT UGM
lapangan kerja. disusun seperti bagian berikut....”. ABET adalah
Pendekatan fungsional lebih bersifat obyektif organisasi non-profit, non-pemerintahan yang
dibandingkan dengan dua pendekatan sebelumnya. mengakreditasi program perguruan tinggi dan
Pendekatan ini didasarkan pada asumsi bahwa subyek universitas dalam disiplin ilmu terapan, komputer,
belajar pada lembaga harus mempelajari rekayasa dan teknologi rekayasa
fungsi-fungsi yang harus ada untuk menjamin (www.abet.org/about-abet/ diunduh 03/10/2013 jam
kelangsungan kerja suatu industri atau dunia usaha 19.03)
tertentu. Kemudian fungsi-fungsi tersebut dijabarkan Selain cara yang ditempuh PSTM FT UGM di atas,
menjadi penampilan yang terkait dengan fungsi PTTM dapat juga mengembangkan kurikulumnya
tertentu untuk dijadikan masukan bagi perencana melalui: (a) kontribusi pemikiran para dosen yang
kurikulum. telah lulus master dan doktor, hasil postdoc, hasil
Pendekatan analisis tugas banyak dilakukan di negara simposium nasional/internasional dan hasil short
yang sudah maju. Untuk keperluan analisis tugas ini course, (b) kontribusi dari konsumen lulusan, yaitu
dibedakan antara istilah pekerjaan (job), kewajiban masyarakat industri dan dunia usaha, lembaga
(duties), tugas (task), kegiatan (activity), penelitian dan instansi lain (c) masukan dari
pengoperasian (operation), dan langkah-langkah organisasi profesi. Dengan demikian pengembangan
(steps) dari yang paling umum atau yang paling utuh kurikulum PTTM dapat dilakukan dengan sintesis
ke bagian terkecil yang khusus. Analisis tugas dari berbagai strategi yang diuraikan di atas atau
dilakukan terhadap pekerja yang sudah benar-benar memilih salah satu strategi yang dipandang sesuai.
menduduki jabatan atau pekerjaan di tempat kerja Menurut Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012
(job incumbent). Dengan menganalisis pekerja yang pasal 35 pasal (2), kurikulum Pendidikan Tinggi
benar-benar masih bertugas di tempat kerja dapat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kurikulum
dijamin bahwa apa yang dijaring adalah data obyektif dikembangkan oleh setiap Perguruan Tinggi dengan
dan terandalkan tentang apa, siapa, bagaimana dan mengacu pada Standar Nasional Pendidikan Tinggi
mengapa suatu pekerjaan dilaksanakan. Data inilah untuk setiap Program Studi yang mencakup
sebagai muatan kurikulum yang dikembangkan. pengembangan kecerdasan intelektual, akhlak mulia,
Pendekatan teknik Delphi fokus pada masa depan dan keterampilan.
bidang tertentu. Mula-mula dikembangkan untuk
prediksi masa depan bidang pertahanan yang
selanjutnya dikembangkan di bidang pendidikan.
Pendekatan teknik Delphi bermanfaat untuk 4. Strategi DACUM
menentukan prioritas, menetapkan tujuan, dan
memperkirakan masa depan. Teknik Delphi ini terdiri Strategi DACUM berkembang hingga sekarang dan
dari pertanyaan-pertanyaan terhadap ahli dengan cara merupakan metode analisis jabatan (pekerjaan)
kuesioner yang dikirimkan lewat pos. Ada 4 (empat) dengan cara studi kelompok kecil. DACUM adalah
kuesioner yang diterima peserta teknik Delphi. suatu metode proses atau analisis secara konseptual
Meskipun teknik Delphi menghasilkan banyak profil pekerjaan atau jabatan yang digunakan oleh
informasi yang bermakna tetapi membutuhkan proses pendidik dan instruktur. Menurut Finch dan
yang lama dan peserta yang memiliki stamina yang Crunkilton (1999: 142), saat ini strategi DACUM
tinggi. cakupannya diperluas sebagai pedoman atau panduan
Berdasarkan berbagai strategi di atas, strategi mana pengembangan program atau pengajaran.
yang paling bermanfaat untuk menentukan muatan Prinsip atau asumsi dasar yang digunakan pada
kurikulum pada PTTM? Untuk menjawab pertanyaan DACUM adalah: (a) hanya pekerja ahli yang mampu
2224
PTM - 004 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
2225
PTM - 004 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
DACUM
Preliminary Field
Testing Strategies
Operational field
testing
Final Product
III. Evaluation Stage Revision
Dissemiation and
Prototype
Implementation
2226
PTM - 004 Proceeding Seminar Nasional Tahunan Teknik Mesin XI (SNTTM XI) & Thermofluid IV
Universitas Gadjah Mada (UGM), Yogyakarta, 16-17 Oktober 2012
Kesimpulan
Bean, James A., Toepfer Jr., Conrad F., and Alessi Jr.,
Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Samuel J. Curriculum Planning and
Pendidikan Tinggi telah mengamanatkan bahwa Development. Boston: Allyn and Bacon, Inc.,
SNPT ditambah standar penelitian dan standar 1986.
pengabdian kepada masyarakat dalam Tridharma
Perguruan Tinggi dan dengan kebebasan akademik, Finch, Curtis R. and Crunkilton, John R. Curriculum
kebebasan mimbar akademik dan otonomi keilmuan, Development in Vocational and Technical
menjadi pedoman penyelenggaraan pendidikan tinggi Education: Planning, Content, and
termasuk PTTM. Berdasarkan UU di atas, kurikulum Implementation. Boston: Allyn and Bacon, Inc.,
adalah salah satu standar dari SNPT yang mempunyai 1999.
peran sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikan
di PTTM. Noll, Cheryl L., and Wilkins, Marilyn. Critical Skills
Ada berbagai faktor internal dan eksternal yang of IS Professionals: A Model for Curriculum
menjadi alasan bahwa kurikulum PTTM harus terus Development. Journal of Information
dikembangkan dalam rangka memajukan PTTM. Technology Education. Vol. 3 ( 3),2002, pp.
Faktor tersebut adalah visi, misi, tujuan; filosofi 145-154.
negara; karakter mahasiswa, kemajuan teknologi, Norton, Robert E., and Moser, John R. DACUM
kebutuhan masyarakat dan globalisasi. Handbook. Columbus: Center on E ducation
Berbagai teori strategi pengembangan kurikulum and Training for Employment, College of
telah diuraikan dengan kelebihan dan kelemahan Education and Human Ecology, 2008.
masing-masing, di samping strategi pengembangan
kurikulum yang telah dilakukan oleh PTTM selama Omar, Mohamad Saiful Haji and Paryono. Current
ini. Pengembangan kurikulum di PTTM dapat Trends and Issues in VTET: SEAMEO
dilakukan dengan berdasarkan salah satu strategi atau VOCTECH’s Response. SEAMEO VOCTECH
dengan sintesis dari berbagai strategi yang diusulkan Journal, 2008: pp. 38-39
dan strategi yang telah dilakukan selama ini.
Salah satu strategi pengembangan kurikulum yang Ornstein, Allan C., and Hunkins, Francis P.
dipandang sesuai untuk meningkatkan relevansi Curriculum: Foundation, Principles, and Issues.
kurikulum PTTM dengan kebutuhan industri adalah Boston: Pearson, 2009.
strategi DACUM. Strategi DACUM dilaksanakan
dengan mengundang pekerja ahli di bidang PTTM Trilling, Berni & Fadel, Charles. 21st Century Skills:
yang diminta melakukan FGD untuk menyusun Learning for Life in Our Times: San
kompetensi/pekerjaan yang dilakukan di industri Fransisco:Jossey-Bass A Wiley Imprint, 2009.
Teknik Mesin. Selanjutnya dengan metode R & D,
hasil FGD dapat diujicobakan di beberapa PTTM Zais, Robert S. Curriculum: Principles and
untuk melihat relevansi dan dampaknya terhadap Foundations. New York: Harper & Row
kompetensi yang diinginkan. Diharapkan Publisher, 1976.
pengembangan kurikulum PTTM dapat membantu
dalam memajukan pendidikan di PTTM.
Daftar Pustaka
2227