Anda di halaman 1dari 19

PENGAUDITAN MANAJEMEN

AUDIT MANAJEMEN KEUANGAN

Disusun oleh :
FAJRI RAMADHAN 01031381621220
M. FAHMI SAPUTRA 01031381621252
M. FAIZ AKBAR YUHEN 01031381621236
MAWARDAH WARAHMA 01031381621197
NOVI REALITA SARI 01031381621228
RATNA MARISA 01031381621200
SULUH NURAZIZAH R 01031381621180

Dosen pembimbing :
H. ASPAHANI, S.E., M.M., AK

JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI


UNIVERSITAS SRIWIJAYA
PALEMBANG
2019
FUNGSI KEUANGAN
Fungsi keuangan merupakan fungsi yang paling penting dari suatu bisnis. Fungsi keuangan
terkoneksi secara erat dengan fungsi produksi, pemasaran, dan aktivitas-aktivitas yang lain.
Fungsi keuangan bertujuan untuk mengatur pencarian sumber – sumber dana yang dibutuhkan
bagi perusahaan dan kemudian mengatur penggunaan dari dana yang telah diperolehnya itu.
Sumber dana yang dibutuhkan dapat diperoleh dari berbagai sumber, baik sumber dana intern
yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri maupun sumber dana ekstern yang berasal dari
luar perusahaan. Ketika keputusan melibatkan uang, itu adalah keputusan keuangan dalam
bisnis perusahaan, seperti :
1. Penjualan kredit akan memunculkan tagihan kepada pelanggan yang pada saat realisasi
pembayarannya akan meningkatkan kas yang dimilki perusahaan.
2. Memperkerjakan tenaga kerja menimbulkan konsekuensi pembayaran gaji dan upah
kepada karyawan yang pembayarannya mengakibatkan terjadinya arus kas keluar.
3. Pembelian fasilitas produksi dan peralatan operasi lainnya yang dilakukan secara kredit
memunculkan kewajiban yang pada saat realisasi pembayarannya mengakibatkan
terjadinya arus kas keluar.
4. Penerimaan pinjaman dari kreditor pada awalnya menyebabkan terjadinya arus kas
masuk dan pada saat pembayaran kewajiban tersebut saat jatuh tempo, menimbulkan
terjadinya arus kas keluar.

Klasifikasi fungsi atau keputusan keuangan:


1. Keputusan investasi atau bauran aset jangka panjang.
2. Keputusan pembiayaan atau bauran (struktur) modal.
3. Keputusan likuiditas atau bauran asset-aset jangka pendek.
4. Keputusan deviden atau keputusan pengalokasian laba perusahaan.

PENGERTIAN AUDIT MANAJEMEN KEUANGAN


Audit manajemen keuangan adalah analisis dan penilaian yang dilakukan secara sistematis,
periodic, dan terdokumentasi terhadap pengambilan keputusan serta segala kebijakan dalam
pengelolaan sumber daya keuangan perusahaan. Pembahasan sudit manajemen keuangan
bertumpu pada ketiga keputusan dan kebijakan dalam pengelolaan keuangan perusahaan yaitu
kebijakan investasi, operasi, dan pendanaan dimana pada setiap kebijakan tersebut penilaian
dilakukan berdasarkan proses manajemen, mulai dari perencanaan ( planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian (controlling).
TUJUAN DAN MANFAAT AUDIT
Ada beberapa tujuan yang dapat dicapai melalui audit manajemen keuangan, yaitu meliputi
sebagai berikut.
1. Menilai ketepatan strategi dan kebijakan keuangan yang ditetapkan perusahaan, baik
kebijakan investasi, operasi, maupun kebijakan pendanaan.
2. Menilai apakah dokumentasi peraturan, pemantauan, dan pelaporan manajemen
keuangan telah memadai sebagia elemen-elemen penting dalam kerangka kerja
manajemen keuangan termasuk perencanaan / penganngaran, kebijakan pengembangan
keuangan, akuntansi dan pelaporan keuangan, pemantauan atau monitoring,
akuntabilitas, dan pengendalian serta penilaian terhadap pendapatan dan beban.
3. Menilai ekonominasi, efisiensi dan aktivitas tata kelola keuangan perusahaan, baik
aktivitas investasi,operasi maupun aktivitas pendanaan apakah telah sesuai strategi dan
kebijakan keuangan yang telah ditetapkan.

Adapun manfaat yang dapat diperoleh dari hasil audit ini adalah :
1. Deskripsi tentang ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas tata kelola keuangan perusahaan
saat ini.
2. Kekurangan-kekurangan yang masih memerlukan perbaikan dalam tata kelola
perusahaan.
3. Diperolehnya umpan balik untuk pencegahan terjadinya kerugian karena kurang baiknya
tata kelola keuangan perusahaan.

RUANG LINGKUP AUDIT


Ruang lingkup audit keuangan meliputi:
1. Ketepatan posisi organisasi manajemen keuangan dalam struktur organisasi perusahaan
dan kapabilitas sumber daya manusia pada organisasi departemen keuangan.
2. Penetapan tugas, wewenang, dan tanggung jawab pada setiap fungsi keuangan.
3. Prosedur dan pedoman tata kelola keuangan perusahaan.
4. Ketepatan keputusan dan kebijakan keuangan yang ditetapkan perusahaan.
5. Tata kelola manajemen keuangan perusahaan.

Agar audit manajemen fungsi keuangan dapat mencapai sasarannya maka ada empat hal yang
mutlak perlu mendapat perhatian yaitu:
1. Sasaran Finansial Perusahaan
Dalam pelaksanaan audit yang dapat dijadikan objek pertama audit adalah pencarian,
penemuan, dan pengumpulan informasi tentang tercapai tidaknya sasaran finansial
keuangan. Segi lain yang sangat penting dalam pelaksanaan audit ialah untuk meneliti
apakah tujuan dan berbagai sasaran perusahaan memenuhi berbagai persyaratan.
Seperti kelayakan, kewajaran, dapat dipertanggungiawabkan secara moral dan etika atau
untuk menemukan fakta apakah berbagai komponen perusahaan memenuhi standar
kinerja yang telah ditentukan atau tidak.
2. Perencanaan Keuangan
Perencanaan keuangan sebagai objek audit berarti dua hal, yaitu efektif tidaknya satuan
kerja yang mengurus keuangan perusahaan dalam menyelenggarakan fungsi
perencanaan bagi satuan kerja yang bersangkutan dan mencari dan menemukan fakta
tentang mutu rencana yang disusun oleh para manajer satuan bisnis. Dengan perkataan
lain audit harus bias menemukan fakta tentang apakah perusahaan dikelola dengan
pendekatan kesisteman atau tidak dan apakah prinsip sinergi dan simbiosis diterapkan
secara baik atau tidak.
3. Organisasi
Dengan menjadikan organisasi satuan kerja di bidang keuangan sebagai sasaran audit,
informasi yang diperoleh akan mampu memberi masukan penting tentang apakah
organisasi di bidang keuangan itu dikelola dengan efektif atau tidak yang akan turut
menentukan satuan kerja mampu menyelenggarakan fungsi pendukung yang
diembannya atau tidak, dikenali faktor penyebabnya dan diberikan rekomendasi untuk
mengatasinya.
4. Pengawasan
Proses pengendalian atau pengawasan melalui analisis anggaran dan keuangan yang
dimaksudkan untuk mengamankan kekayaan dan sumber finansial perusahaan. Hasilnya
disampaikan kepada satuan-satuan kerja operasional untuk dimanfaatkan dalam
peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja masing-masing.

PENDEKATAN DAN METODOLOGI


Beberapa pendekatan yang sesuai dengan audit manajemen keuangan antara lain:
1. Pengujian terhadap ketepatan kebijakan tata kelola keuangan.
2. Penilaian keselarasan tujuan dan program-program manajemen keuangan dengan tujuan
perusahaan secara keseluruhan.
3. Penilaian terhadap ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas pelaksanaan program-program
manajemen keuangan.
Beberapa teknik pengumpulan data yang sesuai meliputi:
1. Review terhadap dokumen-dokumen penting.
2. Wawancara terhadap beberapa personel kunci.
3. Audit di lokasi (observasi)
Sementara analisis dan penilaian terhadap temuan-temuan audit dilakukan dengan cara
menghubungkan kondisi yang terjadi dengan kriteria dan penyebabnya serta analisis terhadap
akibatnya.

TUJUAN DAN FUNGSI MANAJEMEN KEUANGAN


1. Mendapatkan Dana yang Tepat dalam Jumlah yang Memadai
Tujuan utama dari fungsi keuangan adalah untuk menilai kebutuhan dan perolehan dana
bagi perusahaan secara tepat. Kebutuhan dana bagi perusahaan harus terpenuhi secara
tepat baik secara kuantitas, waktu, dan melalui cara yang paling ekonomis.
2. Penggunaan dana yang tepat
Tanpa penggunaan dana secara tepat (efektif dan efisien), perusahaan tidak dapat
menikmati penghasilan. Penggunaan dana secara tidak tepat menyebabkan tidak
maksimalnya kontribusi yang dimiliki, karena terjadi potensi manfaat yang hilang.
Manfaat yang diperoleh seharusnhya melebihi biaya modal sehingga perusahaan
mendapatkan keuntungan. Perencanaan yang matang dan analisis biaya serta manfaat
harus tetapkan terlebih dahulu sebelum proyek tersebut direalisasikan.
3. Meningkatkan profitabilitas
Keuntungan adalah tujuan terpenting dari seluruh aktivitas bisnis perusahaan.
Perencanaan dan pengendalian keuangan perusahaan bertujuan untuk meningkatkan
profitabilitas perusahaan tersebut. Untuk mencapai hal ini, biaya atas penggunaan dana
(biaya modal) seharusnya rendah. Fungsi keuangan juga harus menyesuaikan biaya dan
pengembalian yang dapat diperoleh dari dana tersebut. Jika dana dapat dimanfaatkan
secara efektif dan efisien maka profitabilitas akan meningkat.
4. Memaksimalkan nilai perusahaan
Nilai perusahaan merefleksikan besarnya hak pemilik yang terbentuk dari akumulasi laba
dan setoran pemiliknya kepada perusahaan. Nilai pasar dari perusahaan adalah
merupakan suatu indicator dari tingkat kesejahteraan pemiliknya.

Untuk membantu perencanaan audit dan dalam menentukan area dan prioritas dari audit,
auditor harus mempertimbangkan risiko-risiko berikut ini :
1. Aturan, wewenang, dan tanggungjawab khusus dalam manajemen keuangan tidak
secara jelas didokumentasikan dan dikomunikasikan.
2. Manajemen senior tidak menerima informasi keuangan yang akurat dan tepat waktu
sebagai dasar pengambilan keputusan berkaitan dengan kalkulasi biaya dan progress
dari masing-masing bagian dalam pencapaian tujuan strategisnya.
3. Kebijakan dan prosedur manajemen keuangan tidak stabil dan / atau tidak secara
konsisten diikuti atau dimonitor dikantor pusat, cabang, dan unit-unit operasional.
4. Struktur organisasi yang efektif berkaitan dengan tata kelola manajemen keuangan tidak
ditetapkan dan / atau tidak dikomunikasikan dengan tepat.

PERBEDAAN AUDIT FUNGSI KEUANGAN DAN AUDIT MANAJEMEN


Karakteristik Audit Keuangan Audit manajemen
Tujuan Dilakukan untuk mendapatkanDitujukan untuk mencapai
keyakinan bahwa laporanperbaikan atas beberapa
keuangan disajikan olehprogram/aktivitas dalam
perusahaan telah disusunpengelolaan perusahaan yang
melaui proses akuntansi yangmemerlukan perbaikan
berlaku secara umum dan
menyajikan dengan sebenarnya
kondisi keuangan perusahaan
pada tanggal pelaporan dan
kinerja manajemen pada
periode tersebut.
Ruang Menekankan audit pada data- Ruang lingkup audit
Lingkup data akuntansi perusahaan danmanajemen meliputi
proses penyajian laporan yangkeseluruhan fungsi
disajikan manajemen. manajemen dan fungsi-fungsi
terkait.
Dasar Mengharuskan penyajianAudit manajemen bukan suatu
Yuridis laporan keuangan keharusan.
Pelaksanaan Dilakukan dalam rangkaDalam rangka menemukan
Audit mendapatkan pengesahanberbagai
secara independen ataskekurangan/kelemahan
kewajaran laporan keuangan pengelolaan perusahaan.
Frekuensi Kebutuhan audit berhubunganTidak ada ketentuan mengikat
audit langsung dengan penerbitanyang harus untuk melakukan
laporan keuangan, audit setiap periode tertentu.
Orientasi Dilakukan terhadap data-dataMenekankan untuk
hasil audit keuangan yang bersifat historis. kepentingan perbaikan-
perbaikan yang akan dilakukan
pada masa akan datang
Bentuk Telah memiliki standar. Bentuk laporan bersifat
laporan komprehensif.
audit
Pengguna Berbagai kelompok penggunaDitujukan kepada pihak intern
laporan yang berada diluar perusahaan. perusahaan.

AUDIT ORGANISASI MANAJEMEN KEUANGAN


Pencapaian tujuan fungsi keuangan dalam perusahaan sangat tergantung pada efektivitas
organisasi manajemen keuangan. Mengingat fungsinya yang sangat penting dalam keberhasilan
perusahaan, manajemen keuangan harus ditempatkan pada posisi yang strategis dalam stuktur
organisasi yang efektif. Maka dari itu, untuk menjadikan suatu organisasi mampu mengambil
keputusan dan membuat kebijakan secara mandiri, fungsi ini harus berada pada level
manajemen puncak atau top manajemen dalam kurung dewan direksi.
Disamping itu, organisas manajemen keuangan yang kuat juga harus didukung oleh sumber
daya manusia yang kompeten, memiliki dedikasi dan loyalitas yang tinggi pada perusahaan.
Pengelolaan transaksi keuangan yang merupakan hampir keseluruhan dari transaksi
perusahaan, harus menghasilkan laporan dan informasi yang cukup, akurat, dan tepat waktu
sebagai dasar pengambilan keputusan oleh berbagai pihak yang berkepentingan dan wujud dari
ketaatan pada peraturan yang berlaku.
Seperangkat peraturan, pedoman yang tercakup pada prosedur dan standar operasi harus
melengkapi organisasi manajemen keuangan yang efektif. Agar bisa menjadi pedoman dalam
berkativitas dan memberikan kepastian bagi yang melaksanakan, standard dan prosedur harus
memuat standar tentang pelaksanaan aktivitas, standar keberhasilan, dokumentasi dan
pelaporan serta dapat menjadi dasar penilaian prestasi bagi yang melaksanakan aktivitas-
aktivitas tersebut.

AUDIT ATAS KEPUTUSAN INVESTASI


Aspek penting dari keputusan investasi jangka panjang adalah pengalokasian modal dalam
investasi yang akan menghasilkan manfaat dimasa depan. Rencana investasi seharusnya
mempertimbangkan resiko yang dihadapi, sebab manfaat masa depan penuh dengan
ketidakpastian. Maka dari itu, suatu rencana investasi seharusnya menyajikan hasil evaluasi
manfaat (pengembalian) yang diharapkan untuk diperoleh dan juga resiko yang potensial
dihadapi perusahaan.
Setiap keputusan investas iharus secara tegas mendeskripsikan : 1) apa yang ingin dicapai
melalui investasi ini; 2) hakikat dari pilihan investasi yang diambil; 3) estimasi biaya dan manfaat
masa depan; dan 4) arus kas tambahan sebagai konsekuensi dari pilihan investasi tersebut.
Empat unsur penting yang harus diperhatikan dalam keputusan investasi adalah :
1. jumlah investasi bersih yang dikeluarkan,
2. potensi keuntungan (arus kas masuk bersih operasi) yang diperoleh,
3. periode waktu investasi untuk menghasilkan keuntungan (umur ekonomis investasi),
4. pemilihan modal pada akhir umur investasi (nilai akhir)

Analisis keputusan investasi harus didasarkan pada dampak perubahan (incremental) yang
terjadi dari investasi tersebut. Analisis hanya berpedoman pada arus kas yang terjadi sehingga
semua transaksi akuntansi atas investasi tersebut yang tidak melibatkan arus kas tidak relevan
untuk tujuan analisis ini.
1. Untuk menghitung besarnya dana yang dibutuhkan untuk suatu investasi dana investasi
yang relevan untuk diperhitungkan adalah besarnya tambahan dana yang sesungguhnya
dibutuhkan.
2. Dalam menghitung besarnya pendapatan yang mungkin diperoleh dari investasi ini,
hilangnya pendapatan dari penghentian dari investasi yang lain juga harus
pertimbangkan.
3. Biaya-biaya operasional dari suatu investasi hanya mempertimbangkan biaya yang
terjadi atas keberadaan investasi tersebut.

Tidak semua biaya masa lalu dapat dikapitalisasi dalam keputusan investasi. Hanya biaya-biaya
yang terjadi semata-mata karena investasi ini dan memiliki hubungan langsung, yang dapat
dikapitalisasi kedalam investasi baru yang dilakukan.

AUDIT ATAS KEPUTUSAN OPERASI


Kebijakan operasional menyangkut penggunaan secara optimal sumber saya yang dimiliki
perusahaan untuk memuaskan pelanggan. Untuk mengimplementasikan recana operasi,
dibutuhnkan sumber daya yang memadai sesuai dengan tinggkat output yang ingin dicapai. Dari
sudut manajemen keuangfan, keputusan operasi menyangkut pengelolaan secara efektif dan
efisien asset-asset lancer yang harus diatur dengan tepat komposisinya agar dapat memberi
manfaat yang maksimal bagi perusahaan. Keputusan ini menyangkut strategi modal kerja.

Berikut ini beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan pendapatan dan beban
yang membentuk laba.
1. Siapkan laporan keuangan bulanan, gunakan untuk menganalisis kinerja dan bandingkan
bisnis dengan rata-rata industry.
2. Pahami keuntungan yang bisa diperoleh dari setiap barang dan/jasa yang dijual.
3. Konsentrasi pada peningkatan penjualan yang sangat menguntungkan pada barang atau
jasa.
4. Jangan memberikan diskonto pada produk yang marginnya rendah.
5. Jangan memberikan diskonto pada produk yang sangat menguntungkan kecuali diskonto
tersebut mendorong peningkatan penjualan dengan keuntungan minimal sama.
6. Identifikasi pengeluaran-pengeluaran penting yang menjaga jalannya usaha, jangan
dipotong biaya ini.
7. Lakukan review terhadap proses bisnis untuk melihat beberapa beban yang bias
dihilangkan secara penuh.
8. Review rencana penyusunan staff.
9. Pertahankan karyawan yang potensial, ingat penggantian karyawan itu berbiaya mahal.

Jumlah Optimal Aset Lancar


Dua pertimbangan penting yang mempengaruhi penentuan jumlah asset lancer yang harus
disediakan perusahaan adalah : 1) Tingkat output yang akan dicapai, dan 2) tingkat laba (ROI)
yang diharapkan dari penggunaan asset lancer tersebut. Trade off antara laba dan resiko dalam
menentukan tingkat asset lancer yang optimal sangat dipengaruhi oleh sikap manajemen dalam
memandang resiko. Manajemen yang konservatif cenderung menetapkan asset lancar yang
lebih tinggi (diatas kebutuhan operasional) untuk menghindari resiko, sehingga kalau dilihat dari
imbal hasil atas investasi (ROI) yang diperoleh, cara operasi seperti ini memberikan tingkat
pengembalian yang rendah. Harus diingat bahwa setiap dana yang terikat pada sumber daya
memiliki biaya kesempatan yang memungkinkan dana tersebut untuk memberikan penghasilan
jika tidak terikat pada sumber daya tertentu.

Manajemen kas
Kas yang merupakan asset paling likuid dimiliki perusahaan harus dikelola dengan baik agar
mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam usaha pencapaian laba. Laporan kas
harian sangat membantu manajemen mengatur pemenuhan kebutuhan kas dalam operasional
perusahaan dan memanfaatkan kelebihan kas jangka pendek untuk menghindari inefisiensi.
Optomalisasi penggunaan kas dapat dilakukan dengan berbagai cara yang umum dilakukan
dengan i) mempercepat penerimaan kas, ii) memperlambat pembayaran, dan iii)
menginvestasikan sisa kas yang belum digunakan pada investasi yang mudah laku (Marketable),
dengan dasar pertimbangan manfaat yang diperoleh lebih besar dari pengorbanan (Biaya) yang
terjadi.

Manajemen piutang
Piutang merupakan bagian dari strategi penigkatan pendapatan perusahaan. Syarat
penualan kredit lebih menarik daripada penjualan tunai. Akan tetapi, tingkat piutang yang
terlalu tinggi dapat membebani anggaran perusahaan karena setiap pemberian piutang
membutuhkan dana untuk membiayai piutang tersebut. Trade Of antara manfaat dan beban
harus menjadi dasaar dalam setiap kebijakan pemberian piutang kepada pelanggan. Kebijakan
penagihan dan pemberian kredit mencakup lima keputusan penting agar tercapai Trade Of laba
dan risiko yang menguntungkan. Kelima keputusan tersebut meliputi: (1) Kualitas nasabah
(pelanggan) yang harus diterima (2) Jangka waktu kredit (3) Ukuran diskonto kas yang diberikan
(4) Hal-hal khususu, dan (5) tingkat biaya penagihan.

Manajemen Persediaan
Persediaan dapat menjadi sumber keberhasilan perusahaan, sekaligus juga dapat menjadi
sumber inefisiensi jika tidak dikelola dengan baik. Maka dari itu, pengelolaan persediaan harus
didasari ptinsip-prinsip ekonomisari, efisiensi, dan efektivitas dalam memuaskan pelanggannya.
Persediaan harus diperoleh dengan pengorbanan yang minimum, pada tingkat kuantitas dan
standar kualitas yang telah ditentukan. Dalam hali ini, perusahaan harus dapat memilih metode
pengadaan persediaan yang paling rendah pengorbanannya. Persediaan yang terlalu banyak,
berarti penentuan jumlah persediaan menganggur sangat tinggi yang berarti pula terjadi
inefisiensi dalam pengelolaan persediaan. Sementara persediaan yang terlalu sedikit (dibawah
ambang minimum) mengandung resiko perusahaan kekurangan persediaan pada saat
pelanggan membutuhkannya. Perusahaan harus mampu memenuhi kebutuhan pelanggannya
secara tepat waktu, tepat kuantitas, dan tepat kualitas pada harga yang rasional.

SOAL (AUDIT MANAJEMEN KEUANGAN)

1. Apa yang dimaksud dengan audit manajemen Keuangan dan apa bedanya dengan audit
laporan keuangan?
Jawab:
 Audit manajemen keuangan adalah analisis dan penilaian yang dilakukan secara
sistematis, periodik, dan terdokumentasi terhadap pengambilan keputusan serta segala
kebijakan dalam pengelolaan sumber daya keuangan perusahaan yaitu kebijakan
investasi, operasi, dan perdanaan dimana pada setiapa kebijakan tersebut penilaian
dilakukan berdasarkan ptoses manajemen, mulai dari perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pelaksanaan (actuating), dan pengendalian (controlling)
 Bedanya dari audit laporan keuangan yaitu: Perbedaannya, Audit Keuangan membatasi
diri pada pemeriksaan atas kewajaranpraktek akuntansi berdasarkan standar akuntansi
yang diterima umum. Artinya Audit Keuangan memverifikasi apakah laporan keuangan
yang memuat informasi historis telahdisajikan secara wajar. Sedangkan audit
manajemen menggunakan data operasi termasuk data keuanganuntuk memberi
masukan bagi manajemen. Artinya audit manajemen menekankan padarekomendasi
perbaikan operasional mencakup setiap aspek ekonomis, efisiensi, danefektifitas
operasional perusahaan

2. Sebutkan dan jelaskan ruang lingkup audit manajemen keuangan!


Jawab :
a) Ketepatan posisi organisasi manajemen keuangan dalam struktur organisasi perusahaan
dan kapabilitas sumber daya manusia pada organisasi departemen keuanga.
b) Penetapan tugas, wewenang, dan tanggung jawab pada setiap fungsi keuangan.
c) Prosedur dan pedoman tata kelola keuangan perusahaan
d) Ketepatan keputusan dan kebijakan keuangan yang ditetapkan perusahaan
e) Tata kelola manajemen keuangan perusahaan

3. Sebutkan dan jelaskan tujuan dan manfaat dari audit manajemen keuangan
Jawab:
Tujuan audit manajemen keuangan
1) Menilai ketepatan strategi dan kebijakan keuangan yang ditetapkan perusahaan, baik
kebijakan investasi, operasi, maupun kebijakan pendanaan
2) Menilai apakah dokumentasi peraturan, pemantauan, dan pelaporan manajemen
keuangan telah memadai sebagai elemen-elemen penting dalam kerangka kerja
manajemen keuangan termasuk perencanaan/penganggaran, kebijakan pengembangan
keuangan, akuntansi dan pelapiran keuangan, pemantauan (monitoring), akuntabilitas,
pengendalian serta penilaian terhadap pendapatan dan beban.
3) Menilai ekonomisasi, efisiensi dan efektivitas tata kelola keuangan perusahaan, baik
aktivitas investasi, operasi maupun aktivitas pendanaan apakah telah sesuai strategi dan
kebijakan keuangan yang telah ditetapkan

Manfaat audit manjemen keuangan


1) Mengevaluasi tujuan, kebijakan, sasaran, peraturan, prosedur dari struktur organisasi
yang belum ditentukan sebelumnya.
2) Mengevaluasi kriteria pengukuran pencapaian tujuan organissasi dan penilaian prestasi
manajemen.
3) Secara independen dan objektif menilai prestasi individual dan kegiatan unit organisasi
tertentu.
4) Menilai efektivitas, efisiensi, serta kehematan sistem perencanaan dan pengendalian
manajemen.
5) Menemukan/mengidentifikasi masalah organisasi yang timbul dan jika mungkin
menentukan penyebabnya.
6) Menilai atau meyakini reliabilitas dan manfaat berbagai laporan pengendalian
manajemen.

4. Apa titik berat penilaian auditor pada audit terhadap organisasi keuangan?
Jawab:
Titik berat penilaian auditor terhadap organisasi keuangan yaitu pada keleluasan seorang
chief financial officer membuat kebijakan dan mengambil keputusan dalam pengelolaan
keuangan perusahaan tergantung pada batasan tugas,wewenang, dan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya.

5. Sebut dan jelaskan minimal lima kriteria organisasi keungan yang efektif, dalam tata kelola
perushaan yang baik!
Jawab:
1) Konsistensi : Sistem dan kebijakan keuangan dari organisasi harus konsisten dari waktu
ke waktu. Ini tidak berarti bahwa sistem keuangan tidak boleh disesuaikan apabila terjadi
perubahan di organisasi. Pendekatan yang tidak konsisten terhadap manajemen
keuangan merupakan suatu tanda bahwa terdapat manipulasi di dalam pengelolaan
keuangan.
2) Akuntabilitas : Akuntabilitas adalah kewajiban moral atau hukum yang melekat pada
individu, kelompok, atau organisasi untuk menjelaskan bagaimana dana, peralatan, atau
kewenangan yang diberikan pihak ketiga telah digunakan. Organisasi harus dapat
menjelaskan bagaimana dia menggunakan sumber dayanya dan apa yang telah diacapai
sebagai pertanggungjawaban kepada pemangku kepentingan dan penerima manfaat.
3) Transparansi : Organisasi harus terbuka dengan pekerjaannya,menyediakan informasi
berkaitan dengan rencana dan aktivitasnya kepada para pemangku kepentingan.
Termasuk di dalamnya menyiapkan laporan keuangan yang akurat, lengkap, dan tepat
waktu serta dapat dengan mudah diakses oleh pemangku kepentingan dan penerima
manfaat. Apabila organisasi tidak transparan, hal ini mengindikasikan ada sesuatu hal
yang disembunyikan.
4) Kelangsungan Hidup : Agar keuangan terjaga, pengeluaran organisasi di tingkat strategic
maupun operasional harus sejalan disesuaikan dengan dana yang diterima.
Kelangsungan hidup merupakan suatu ukuran tingkat keamanan dan keberlanjutan
keuangan organisasi. Manager organisasi harus menyiapkan sebuah rencana keuangan
yangmenunjukkan bagaimana organisasi dapat melaksanakan rencana strategiknya dan
memenuhi kebutuhan keuangannya.
5) Integritas: Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya, individu yang terlibat harus
mempunyai integritas yang baik. Selain itu, laporan dan catatan keuangan juga harus
dijaga integritasnya melalui kelengkapan dan keakuratan pencatatan keuangan.
6. Apa titik berat penilaian auditor pada audit terhadap keputusan investasi?
Jawab:
Aspek penting dari keputusan jangka panjang adalah pengalokasian modal dalam investasi
yang akan menghasilkan mnfaat di masa depan. Suatu rencana investasi seharusnya
menyajikan hasil evaluasi manfat yang diharapkan untuk diperoleh dan juga risiko yang
potensial dihadapi perusahaan.

Empat unsur penting yang harus diperhatikan dalam keputusan investasi adalah:
1. jumlah investasi bersih yang dikeluarkan
2. potensi keuntungan yang diperoleh
3. periode waktu investasi untuk menghasilkan keuntungan
4. pemuliah modal pada akhir umur investasi

7. Bagaimana auditor menilai kelayakan suatu investasi


Jawab:
Auditor dapat menilai kelayakan suatu investasi dengan melihat investasi mana yang
menghasilkan manfaat dimasa yang akan dating kemudian mempertimbangkan resiko yang
akan dihadapi akan berdampak ke bagian apa dan apa saja.

8. Apa titik berat penilaian auditor pada audit terhadap keputusan operasi?
Jawab:
Titik berat penilaian auditor pada audit terhadap keputusan operasi yaitu keputusan operasi
menyangkut pengelolaan secara efektif dan efisien asset & aset lancar yang harus diatur
dengan tepat komposisinya agar dapat memberi manfaat yang maksimal bagi perusahaan.
Keputusan ini menyangkut strategi pengelolaan modal kerja dan pengendalian perusahaan
mengenai sumber dan sumber penerimaan serta alokasi penggunaan kas.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam keputusan operasi ialah:


1) Jumlah optimal asset lancer
2) Manajemen kas
3) Manajemen piutang
4) Manajemen persediaan
9. Bagaimana auditor menilai ketersediaan asset lancar yang paling optimal dalam operasional
perusahaan?
Jawab:
Dua pertimbangan penting yang mempengaruhi penentuan jumlah aset lancar yang harus
disediakan perusahaan adalah :
1) Tingkat output yang akan dicapai
2) tingkat laba yang diharapkan dari penggunaan aset lancar tesebut

Trade off antara laba dan risiko dalam menentukan tingkat aset lancar yang optimal
sangat dipengaruhi oleh sikap manajemen dalam memandang resiko. Tingkat optimal aset
lancar yang paling produktif adalah ketersediaan aset lancar pada tingkat minimum yang
tidak mengganggu operasional perusahaan. Penjabaran rencana manajeman dalam rentang
waktu yang lebih pendek (mingguan atau harian) dapat membantu manajemen dalam
menentukan tingkat optimal aset lancar yang harus dimiliki. Dengan mengamati dan
mengendalikan secara konsisten operasi agar berjalan sesuai dengan rencana, manajemen
dapat menekan tingkat asset lancar pada jumlah minimum di mana operasional masih tetap
dapat berjalan dan penyelesaian keajiban-kewajiban jangka pendek dapat dilakukan tanpa
mengganggu hubungan baik dengan pemasok.

10. Apa titik berat penilaian auditor pada audit terhadap keputusan pendanaan?
Jawab:
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam audit terhadap keputusan pendanaan adalah:
1) Kebijakan pendanaan
2) Kebutuhan dana
3) Sumber dana
4) Pertimbangan dalam memilih sumber dana
Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan sumber dana meliputi:
a) Biaya incremental,
b) Fleksibilitas,
c) Waktu,
d) Pengendalian,
e) Kemungkinan risiko.
11. Bagaimana auditor menilai bahwa perusahaan telah menggunakan sumber pendanaan yang
tepat?
Jawab:
Perusahaan harus mampu mementukan sumber pendanan yang paling ekonomis
(dengan biaya paling rendah tanpa mengabaikan dasar pertimbangan lainnya). Perusahaan
mampu memperoleh dana dengan pengorbanan (biaya) minimal atau manfaat maksimal
adalah merupakan pertimbangan utama dalam pemilihan sumber-sumber pendanaan.
Sumber dana jangka pendek dapat berupa utang usaha dari pemasok, utang wesel,
pinjaman bank jangka pendek dan sumber pendanaan jangka pendek lainnya. Sementara
sumber dana jangka panjang meliputti utang jangka panjang (obligasi), saham preferen,
saham biasa, leasing, pinjaman bank jangka panjang dan sumber pendanaan jangka panjang
lainnya.

12. Apa titik berat penilaian auditor pada audit terhadap keputusan dividen?
Jawab:
Titik berat penilaian auditor pada audit terhadap keputusan dividen yaitu mengenai
keputusan tentang apakah perusahaan akan membagikan dividen kepada pemegang
sahamnya atau tidak, berapa besar laba didistribusikan kepada pemegang saham dan
berapa besar ditahan untuk mendanai berbagai kebutuhan berkaitan dengan ekspansi dan
pengembangan perusahaan.

13. Bagaimana auditor menilai ketepatan keputusan untuk membagikan dividen baik waktu
pembagian maupun jumlahnya dalam rangka menjaga kepercayaan investor?
Jawab:
Perusahaan harus mempertimbangkan beberapa hal dalam pengambilan keputusan
berkaitan dengan pembagian dividen kepada para pemegang sahamnya. Hal-hal tersebut
antara lain :
1) Tingkat likuiditas perusahaan
Dividen yang paling umum dibagikan adalah dividen tunai, walaupun memungkinkan
untuk membagikan dividen dalam bentuk saham. Dengan demiklian, pembagian dividen
menyebabkan terjadinya arus kas keluar sebesar dividen yang dibagikan. Perusahaan
harus mempertimbangkan tingkat likuiditasyang dimiliki dengan pembagian dividen,
agar tidak mengganggu kebutuhan operasional yang lain.
2) Rencana ekspansi
Rencana ekspansi biasanya tertuang dalam rencana pengembangan jangka panjang
perusahaan. Secara periodik, perusahaan menahan laba yang diperoleh dalam tahun
berjalan untuk mendanai rencana ekspansi tersebut. Walaupun rencana ekspansi dapat
didanai dengan pinjaman, tetapi laba ditahan merupakan sumber dana yang paling
murah di antara sumber dana yang ada dengan risiko yang paling kecil. Keputusan
pembagian dividen, tidak boleh menghalang rencana ekspansi perusahaan.
3) Ketentuan-ketentuan yang membatasi pembagian dividen
Pada kondisi tertentu, kreditor utama memungkinkan untuk membatasi kebijakan
perusahaan dalam membagikan dividen, seperti pencadangan dana tertentu yang dapat
menjamin kelancaran pembayaran pokok utang dan bunganya secara tepat waktu.
dividen baru bisa dibagikan, jika persyaratan & persyaratan yang berkaitan dengan
pembatasan tersebut telah dipenuhi.

CONTOH KASUS AUDIT KEUANGAN

Skandal Manipulasi Laporan Keuangan PT. Kimia Farma Tbk

PT Kimia Farma adalah salah satu produsen obat-obatan milik pemerintah di Indonesia
pemerintah di Indonesia. Pada audit tanggal 31 Desember 2001, manajemen Kimia Farma
melaporkan adanya laba bersih sebesar Rp 132 milyar, dan laporan tersebut di audit oleh Hans
Tuanakotta dan Mustofa (HTM). Akan tetapi, Kementerian BUMN dan Bapepam menilai bahwa
laba bersih tersebut terlalu besar dan mengandung unsur rekayasa. Setelah dilakukan audit
ulang, pada 3 Oktober 2002 laporan keuangan Kimia Farma 2001 disajikan kembali (restated),
karena telah ditemukan kesalahan yang cukup mendasar. Pada laporan keuangan yang baru,
keuntungan yang disajikan hanya sebesar Rp 99,56 miliar, atau lebih rendah sebesar Rp 32,6
milyar, atau 24,7% dari laba awal yang dilaporkan. Kesalahan itu timbul pada unit Industri Bahan
Baku yaitu kesalahan berupa overstated penjualan sebesar Rp 2,7 miliar, pada unit Logistik
Sentral berupa overstated persediaan barang sebesar Rp 23,9 miliar, pada unit Pedagang Besar
Farmasi berupa overstated persediaan sebesar Rp 8,1 miliar dan overstated penjualan 10,1
milyar.
Kesalahan penyajian yang berkaitan dengan persediaan timbul karena nilai yang ada dalam
daftar harga persediaan digelembungkan. PT Kimia Farma, melalui direktur produksinya,
menerbitkan dua buah daftar harga persediaan (master prices) pada tanggal 1 dan 3 Februari
2002. Daftar harga per 3 Februari ini telah digelembungkan nilainya dan dijadikan dasar
penilaian persediaan pada unit distribusi Kimia Farma per 31 Desember 2001. Sedangkan
kesalahan penyajian berkaitan dengan penjualan adalah dengan dilakukannya pencatatan ganda
atas penjualan. Pencatatan ganda tersebut dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh
akuntan, sehingga tidak berhasil dideteksi.Berdasarkan penyelidikan Bapepam, disebutkan
bahwa KAP yang mengaudit laporan keuangan PT Kimia Farma telah mengikuti standar audit
yang berlaku namun gagal mendeteksi kecurangan tersebut.
Pihak Bapepam selaku pengawas pasar modal mengungkapkan tentang kasus PT.Kimia
Farma. Dalam rangka restrukturisasi PT.Kimia Farma Tbk, Ludovicus Sensi W selaku partner dari
KAP Hans Tuanakotta dan Mustofa yang diberikan tugas untuk mengaudit laporan keuangan
PT.Kimia Farma untuk masa lima bulan yang berakhir 31 Mei 2002, tidak menemukan dan
melaporkan adanya kesalahan dalam penilaian persediaan barang dan jasa dan kesalahan
pencatatan penjualan untuk tahun yang berakhir per 31 Desember 2001. Selanjutnya diikuti
dengan pemberitaan dalam harian Kontan yang menyatakan bahwa kementrian BUMN
memutuskan penghentian proses divestasi saham milik pemerintah di PT. Kimia Farma setelah
melihat adanya indikasi penggelembungan keuntungan dalam laporan keuangan pada semester
I tahun 2002.

Analisa :

Dalam laporan Kimia Farma tersebut kita dapat mengetahui bahwa pihak manajemen
perusahaan telah mencoba untuk menggelembungkan laba tahun 2001 dengan cara :
1. overstate pada penjualan sebesar 2,7 m unit logistic sentral.
2. kesalahan berupa overstate pada persediaan barang sebesar 23,9 m.

3. unit pedagang besar farmasi kesalahan berupa overstate pada persediaan barang sebesar
8,1 m.kesalahan berupa overstate pada penjualan sebesar 10,7 m.

Kesalahan tersebut diduga timbul dari kesalahan perhitungan matematis, kesalahan


dalam penerapan kebijakan akuntansi., kesalahan interpretasi fakta dan kecurangan. Pihak-
pihak yang terlibat dalam manajemen lama PT. Kimia Farma Tbk, akuntan public Hans
Tuanakotta & Mustofa, Ludoficus Sensi W, rekan KAP Hans Tuanakotta & Mustofah, selaku
auditor PT. Kimia Farma. Direksi lama PT. Kimia Farma periode 1998 sampai juni 2002.
Sedangkan kesalahan yang dilakukan oleh direksi periode 1998- Juni 2002 dengan cara :
1. Membuat daftar harga persediaan yang berbeda masing-masing diterbitkan pada
tanggal Februari 2002 dan 3 februari 2002, dimana keduanya merupakan master price
yang telah diotorisasi oleh phak yang berwenang yaitu Direktur Produksi PT. Kimia
Farma. Master price per-3 Februari 2002 merupakan master price yang telah disesuaikan
nilainya (mark up) dan dijadikan dasar sebagai penentuan nilai persediaan pada unit
distribusi PT Kimia Farma per 31 Desember 2001.
2. Melakukan pencatatan ganda atas penjualan pada unit PBF dan unit bahan baku.
Pencatatan ganda dilakukan pada unit-unit yang tidak disampling oleh akuntan.
Berdasarkan uraian tersebut tindakan yang dilakukan oleh PT Kimia Farma terbukti
melanggar peraturan Bapepam no. VIII.G.7 tentang pedoman penyajian laporan
keuangan. Berdasarkan pemeriksaan yang telah dilakukan, terbukti bahwa akuntan yang
melakukan audit laporan keuangan per 31 Desember 2001 PT Kimia Farma telah
melakukan prosedur audit termasuk prosedur audit sampling yang telah diatur dalam
SPAP dan tidak ditemukan adanya unsur kesengajaan membantu manajemen PT. Kimia
Farma dalam penggelembungan keuntungan tersebut. Namun demikian proses audit
tersebut tidak berhasil mendeteksi adanya mark up laba yang dilakukan PT. Kimia Farma

Seorang auditor seharusnya professional, jujur dan lebih teliti dengan bidangnya untuk
menghindari kesalahan laporan keuangan yang diauditnya karena Bapepam sebagai lembaga
pengawas pasar modal bekerjasama dengan Direktorat Akuntansi dan Jasa Penilai Direktorat
Jenderal Lembaga Keuangan yang mempunyai kewenangan untuk mengawasi para akuntan
publik untuk mencari bukti-bukti atas keterlibatan akuntan publik dalam kesalahan pencatatan
laporan keuangan baik disengaja ataupun tidak disengaja. Terjadinya penyalah sajian laporan
keuangan yang merupakan indikasi dari tindakan tidak sehat yang dilakukan oleh manajemen
PT. Kimia Farma, yang teryata tidak dapat terdeteksi oleh akuntan public yang mengaudit yang
mengaudit laporan keuangan pada periode tersebut. Akuntan public Hans Tunanakotta &
Mustofa ikut bersalah dalam manipulasi laporan keuangan, karena sebagai auditor independen
akuntan publik Hans Tuanakotta & Mustofa (HTM) seharusnya mengetahui laporan-laporan
yang diauditnya itu apakah berdasar laporan fiktif dan tidak.
DAFTAR PUSTAKA

Bhayangkara, IBK. (2015). Audit Manajemen. Surabaya : Salemba Empat.

http://rumah-akuntansi.blogspot.com/2014/11/audit-manajemen-fungsi-keuangan.html
Diakses tanggal 22 April 2019 pukul 08:00 WIB

http://www.ekonomiplanner.com/2014/06/contoh-kasus-manajemen-keuangan.html
Diakses tanggal 22 April 2019 pukul 09:00 WIB

Anda mungkin juga menyukai