Anda di halaman 1dari 4

Dalam bahasa Inggris, ada 2 bentuk "Kalimat Pengandaian" yaitu:

I. SUBJUNCTIVE

II. CONDITIONAL SENTENCE

Perbedaan:

I. Subjunctive digunakan untuk berandai andai/mengharapkan/menginginkan suatu hal untuk terjadi,


namun bentuk ini hanya sebatas andai-andai, harapan, keinginan belaka tanpa ada cara/solusi/syarat
yang harus ditempuh untuk mewujudkannya, sehingga Subjunctive dapat diartikan sebagai bentuk
pengandaian terhadap suatu hal yang sulit untuk terjadi/menjadi kenyataan.

Example: I wish that she could come to my farewell party next week.

(Aku harap dia bisa datang ke acara pesta perpisahanku minggu depan).

II. Conditional Sentence (Kalimat Pengandaian) adalah jenis kalimat bersyarat atau pengandaian
terhadap suatu hal dimana pada kenyataannya yang diandaikan tersebut belum terjadi, tidak terjadi,
atau bisa juga terjadi. Suatu hal kemungkinan dapat terjadi apabila dapat memenuhi syarat/kondisi yang
dibutuhkan.

Conditional sentences (Kalimat Pengandaian) terdiri dari 2 bagian, yakni Main Clause (Induk Kalimat)
yang berisi hasil atau akibat dari hal yang diandaikan, serta If Clause/Sub Clause (Anak Kalimat) yang
berisi pernyataan pengandaiannya/syarat/kondisi.

Ex: (If she were an actress), (she would be very busy).

Conditional Sentence terdiri dari 4 jenis (type), yaitu:

I. Conditional Sentence type 0

yaitu kalimat pengandaian yang digunakan untuk menyatakan sebuah kebiasaan/rutinitas, fakta,
kebenaran umum (general truth), dan suatu hal yang mutlak/kodrat/permanen/berdasarkan aturan.

Pola:

If + Subject + V1/tobe1 + Complement, Subject +

V1/tobe1 + Complement
Atau kita juga bisa menghilangkan "If" dalam type ini. Fakta dari Conditional Sentence type 0 ini tetap
menggunakan "Simple Present"

Examples:

1. If I come late to the office, I get a punishment.

Penjelasan: Kita menggunakan type 0 dalam kalimat ini, karena mengandung arti bahwa apabila kamu
terlambat masuk kantor, kamu pasti dapat sebuah hukuman. Hal ini sudah menjadi tradisi/kebiasaan
kantor tersebut atau sanksi dari tindakan tersebut sudah dibuat ke dalam tata tertib kantor dan telah
menjadi kesepakatan bersama.

2. If you put a towel under the sun light, It dries.

Penjelasan: Jika kamu menaruh sebuah handuk di bawah sinar matahari, Handuk itu mengering. Hal ini
sudah menjadi kebenaran umum/fakta bahwa sinar matahari dapat mengeringkan handuk tersebut.

II. Conditional Sentence type 1 (Real Present)

yaitu kalimat pengandaian yang digunakan untuk mengandaikan sesuatu yang belum terjadi di masa
sekarang dan ada kemungkinan untuk terjadi dalam waktu dekat. Conditional Sentence type 1 ini
biasanya digunakan untuk menyatakan kalimat sebab-akibat dari sebuah fenomena alam/umum atau
juga kalimat perintah.

Pola:

If + Subject +V1/tobe1 + Complement, S + will + V1/be + Complement.

Fakta dari Conditional Sentence type 1 ini berpola "Present Tense", belum terjadi dan ada kemungkinan
terjadi jika dikerjakan/syaratnya terpenuhi.

Examples:

1. If I am not sleepy, I will read this book.

Penjelasan: Jika aku tidak mengantuk, Aku akan membaca buku ini. Hal ini berarti apabila kamu
memenuhi syaratnya (Jika tidak mengantuk) maka sesuatu hal akan terjadi/kamu lakukan (membaca
buku ini).

2. My daughter will study in elementary school If she is already 5 years old.

Penjelasan: Anak perempuan ku akan belajar di SD Jika dia sudah berumur 5 tahun. Hal ini berarti
apabila anak perempuanku ingin/akan belajar di SD" maka ada suatu syarat yang harus dipenuhi yaitu
(sudah berumur 5 tahun). Dan apabila memenuhi syarat tersebut maka andai-andai/keinginan nya bisa
terwujud yaitu (Anak perempuan ku belajar di SD).
III. Conditional Sentence type 2 (Unreal Present)

yaitu kalimat pengandaian yang digunakan untuk mengandaikan sesuatu yang tidak mungkin terjadi
atau bertentangan dengan kenyataan yang terjadi di masa sekarang oleh sebab itu disebut (Unreal
Present). Conditional Sentence type 2 ini biasanya digunakan untuk menyatakan sebuah impian atau
khayalan.

Pola:

If + Subject + V2/were + Complement, S + would + V1/be + Complement

Fakta dari Conditional Sentence type 2 ini berpola "Present Tense", kemungkinan kecil bisa terjadi dalam
waktu dekat/sekarang atau bahkan tidak bisa terjadi sama sekali.

Examples:

1. If I were you, I would take that scholarship.

Penjelasan: Jika aku menjadi kamu, aku akan ambil beasiswa itu. Hal ini berarti aku berandai-andai
untuk menjadi orang lain agar bisa melakukan sesuatu yang orang lain tidak lakukan, jadi (aku
mengandai-andai utk menjadi kamu dan aku akan mengambil beasiswa itu), namun yang perlu di garis
bawahi adalah hal tersebut hanyalah sebuah andai2/keinginanmu belaka yang mana faktanya hal
tersebut tidak terjadi pada dirimu.

2. I would fly around the world If I had wings.

Penjelasan: Aku akan terbang mengelilingi dunia Jika aku punya sayap. Hal ini hanyalah sebuah andai2
belaka bahwa (aku akan mengelilingi dunia jika aku punya sayap), namun faktanya bahwa manusia
diciptakan tidak memiliki sayap maka hal tersebut sulit untuk terjadi/menjadi kenyataan.

IV. Conditional Sentence type 3 (Unreal Past)

yaitu kalimat pengandaian yang digunakan untuk mengandaikan sesuatu yang sudah terjadi atau tidak
terjadi di masa lalu. Conditional Sentence type 3 ini biasanya digunakan untuk menyatakan kalimat
penyesalan.

Pola:

If + Subject + had + V3/been + Complement, Subject + would have + V3/been + Complement

Fakta dari Conditional Sentence type 3 ini berpola "Past Tense", sudah/tidak terjadi dan bertentangan
dengan kenyataan di masa sekarang.

Examples:

1. I would have got the best school If I had got the high final score.
Penjelasan: Aku akan/pasti telah mendapatkan sekolah yang terbaik Jika aku telah mendapatkan nilai
akhir yang tinggi. Hal ini berarti (kamu berandai-andai untuk suatu kejadian yang akan/pasti terjadi pada
dirimu di masa lampau Jika kamu telah melakukan sesuatu/syarat di masa lampau pula).

2. If I had had much money, I would have bought the concert ticket.

Penjelasan: Jika aku telah punya banyak uang, Aku akan/pasti telah membeli tiket konser itu. Hal ini
berarti bahwa (Jika aku telah punya banyak uang) maka (aku akan/pasti sudah membeli tiket konser itu),
namun faktanya adalah kamu tidak punya banyak uang dan tidak dapat membeli tiket konser itu.

Kondisi pada kalimat tersebut sama seperti pengertian Conditional Sentence type 3 yaitu untuk
mengandaikan sesuatu yang sudah terjadi/tidak terjadi di masa lampau dan biasanya digunakan untuk
menyatakan sebuah penyesalan.

Keterangan:

• Verb (V1/V2/V3)= Menggunakan verb (kata kerja) di dalam kalimat apabila si Subjek melakukan
sebuah aktifitas/tindakan/kegiatan dan kalimat tersebut disebut dengan “Verbal Sentence
(Kalimat Verbal)”
• To be (am, is, are, was, were, be, been) = Menggunakan To be di dalam kalimat apabila si
Subjek tidak melakukan sebuah aktifitas/tindakan/kegiatan, melainkan kalimat yang berfungsi
untuk menjelaskan keadaan/kondisi/profil/sifat/posisi/kata ganti dari si Subjek, oleh sebab itu
setelah To be dapat diikuti oleh Adjective (Kata Sifat), Adverb (Kata Keterangan), Noun (Kata
Benda), dan Pronoun (Kata Ganti)
• Main Clause dan If Clause/Sub Clause polanya dapat dibalik dan tetap memilki arti/makna yang
sama. Kita dapat membalik pola tersebut sehingga kata “IF” berada di tengah-tengah kalimat
dengan menghilangkan tanda koma “,”
• Bentuk “IF” di awal kalimat dapat di reduce/omitted (dihilangkan) dengan membentuk pola
(Aux + S + Verb/To be, S + Verb/To be), namun hal ini tetap memiliki makna yang sama dengan
aslinya, hanya untuk efisiensi kalimat dan juga sering digunakan dalam speaking/situasi informal
(tidak resmi).

Anda mungkin juga menyukai