dari semua kotoran / sisa makanan dengan menggunakan kain kasa atau kapas yang
Oral hygiene (kebersihan mulut) merupakan salah satu upaya untuk mencegah timbulnya
berbagai masalah dimulut serta untuk menghindari pertumbuhan bakteri dan jamur
Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan
sistemik, misalnya (Loos .,2000; Slade ., 2000; Slade ., 2003), dan dilaporkan bahwa
2004). Terdapat banyak faktor pencetus peningkatan respon infl amasi sistemik, salah
(Mahanonda .2004). Mekanisme lain yang menghubungkan infeksi rongga mulut dengan
menjelaskan hubungan periodontitis dengan stroke. Pada inflamasi akut gingiva, tindakan
(Lockhart, 2000). Bakteri patogen di jaringan periodontal ternyata dapat terdeteksi di plak
karotis dan berperan pada aterogenesis dengan cara merusak endotelium dan
menstimulasi proses inflamasi arteri-arteri besar (Chiu, 1999; Haraszthy ., 2000). Bakteri
Kerusakan sel endotelium, migrasi vascular smooth muscle dan jaringan protein matriks
Stanford, 2003), yang juga mempunyai hubungan positif dengan penyakit jaringan
aterosklerosis adalah:
1. Jalur langsung
Mikroorganisme di rongga mulut dan produk yang dilepaskannya dapat menyebar secara
sistemik melalui sistem sirkulasi. Geerts et al. (2002), melaporkan bahwa mengunyah
tingkat keparahan periodontal; bakteri patogen periodontal dapat ditemukan pada plak
arterial (Haraszthy et al., 2000). Pada penyebaran sistemik, bakteri rongga mulut
Lalla et al. (2003), menemukan bahwa pada injeksi P. gingivalis ke daerah rongga mulut,
DNA P. gingivalis tersebut ditemukan di jaringan aorta hanya pada tikus yang terinfeksi
pembentukan sel busa (foam cell) di dinding vaskuler, selanjutnya mampu menginisiasi
Pada aterosklerosis didapatkan komponen inflamasi kuat (Libby, 2000), dan bukti
terjadinya penyakit vaskuler (Ridker et al., 2000). Pada pasien penyakit jaringan
2000; Slade ., 2003), dan dilaporkan bahwa terapi penyakit jaringan periodontal dapat
peningkatan respon infl amasi sistemik, salah satunya adalah bakteremia dan pelepasan
menghubungkan infeksi rongga mulut dengan iskemik adalah : target antibodi menuju ke
bakteri, termasuk yang di jaringan periodontal berreaksi silang dengan sel-sel induknya.
stroke. Pada inflamasi akut gingiva, tindakan tidak membahayakan seperti menggosok
gigi atau mengunyah, dapat menyebabkan masuknya bakteri jaringan periodontal beserta
periodontal ternyata dapat terdeteksi di plak karotis dan berperan pada aterogenesis
dengan cara merusak endotelium dan menstimulasi proses infl amasi arteri-arteri besar
(Chiu, 1999; Haraszthy ., 2000). Bakteri jaringan periodontal juga dapat menstimulasi
trombogenesis dengan cara menginduksi agregasi dan meningkatkan faktor-faktor
S e l a i n i t u , a d a b e b e r a p a t e o r i ya n g m e n ya t a k a n h u b u n g a n
a n t a r a p e n ya k i t m u l u t d e n g a n penyakit jantung. Menurut
D r g . B o b b y G u n a d i , s a l a h s a t u t e o r i t e r s e b u t menyatakan
bahwa bakteri dari mulut (oral bacteria) masuk ke dalam pembuluh
darah dan menyerang simpanan lemak yang terdapat pada saluran darah
menuju jantung danakan menimbulkan bekuan. Bekuan akan
menghambat alian darah ke jantung, sehinggaaliran nutrisi dan oksigen
yang dibutuhkan menjadi terhambat yang akan menyebabkan serangan
jantung.
alat, yang meliputi pencuci mulut atau larutan antiseptik, spatel lidah dengan bantalan
spon, kertas tisu standar, baskom bengkok, gelas air beserta air dingin, larut dalam air,
karet pipa penghisap yang dihubungkan dengan alat hisap serta sarung tangan sekali
pakai (Perry & Potter 2005). Kemudian adalah pelaksanaan pembersihan rongga mulut :
perawat pasien harus cuci tangan secara aseptik, kemudian memakai sarung tangan.
Setelah itu periksa refleks muntah pasien, posisikan kepala pasien miring ke kanan atau
kiri; jika pasien menggunakan gigi palsu maka harus dilepas terlebih dahulu. Selanjutnya
letakkan kertas tisu di bawah wajah pasien dan baskom bengkok di bawah dagunya,
kemudian secara hati-hati regangkan gigi atas dan bawah menggunakan spatel lidah, lalu
bersihkan mulut dengan spatel lidah yang dibasahi dengan pencuci mulut atau air; cairan
yang terkumpul dihisap dengan penghisap elektrik. Jika rongga mulut dan gigi dirasakan
sudah bersih, berikan lapisan tipis larut air pada bibir pasien. Jelaskan kepada pasien
bahwa sudah melakukan tatalaksana pembersihan rongga mulut sesuai prosedur baku,
lepaskan sarung tangan dan buang di tempat yang sesuai dan cuci tangan hingga bersih.