Anda di halaman 1dari 6

Oral hygiene (kebersihan mulut) adalah melaksanakan kebersihan rongga mulut, lidah

dari semua kotoran / sisa makanan dengan menggunakan kain kasa atau kapas yang

dibasahi dengan air bersih (Eni Kusyati, 2006).

Oral hygiene (kebersihan mulut) merupakan salah satu upaya untuk mencegah timbulnya

berbagai masalah dimulut serta untuk menghindari pertumbuhan bakteri dan jamur

dimulut (Ngastiyah, 1997).

Oral hygiene merupakan tindakan untuk membersihkan dan menyegarkan mulut, gigi dan

gusi (Clark, 2005).

Tujuan dilakukan oral hygiene (kebersihan mulut) adalah sebagai berikut:

1. Agar mulut tetap bersih / tidak berbau

2. Mencegah infeksi mulut, bibir dan lidah pecah – pecah, stomatitis

3. Membantu merangsang nafsu makan

4. Meningkatkan daya tahan tubuh

5. Melaksanakan kebersihan perorangan

6. Merupakan suatu usaha pengobatan

Pada pasien penyakit jaringan periodontal didapatkan peningkatan inflamasi

sistemik, misalnya (Loos .,2000; Slade ., 2000; Slade ., 2003), dan dilaporkan bahwa

terapi penyakit jaringan periodontal dapat menurunkan inflamasi sistemik (D’Aiuto .,

2004). Terdapat banyak faktor pencetus peningkatan respon infl amasi sistemik, salah

satunya adalah bakteremia dan pelepasan produk bakteri yaitu lipopolisakarida

(Mahanonda .2004). Mekanisme lain yang menghubungkan infeksi rongga mulut dengan

iskemik adalah : target antibodi menuju ke bakteri, termasuk yang di jaringanperiodontal

bereaksi silang dengan sel-sel induknya. Beberapa mekanisme patofisiologi dapat

menjelaskan hubungan periodontitis dengan stroke. Pada inflamasi akut gingiva, tindakan

tidak membahayakan seperti menggosok gigi atau mengunyah, dapat menyebabkan


masuknya bakteri jaringan periodontal beserta endotoksinnya ke sirkulasi sistemik

(Lockhart, 2000). Bakteri patogen di jaringan periodontal ternyata dapat terdeteksi di plak

karotis dan berperan pada aterogenesis dengan cara merusak endotelium dan

menstimulasi proses inflamasi arteri-arteri besar (Chiu, 1999; Haraszthy ., 2000). Bakteri

jaringan periodontal juga dapat menstimulasi trombogenesis dengan cara menginduksi

agregasi dan meningkatkan faktor-faktor penjendalan (Sharma ., 2000).

HUBUNGAN PENYAKIT PERIODONTAL DENGAN STROKE

Kerusakan sel endotelium, migrasi vascular smooth muscle dan jaringan protein matriks

merupakan faktor-faktor yang berhubungan dengan proses aterosklerosis (Haynes &

Stanford, 2003), yang juga mempunyai hubungan positif dengan penyakit jaringan

periodontal (Demmer & Desvarieux, 2006).

Beberapa hipotesis yang menghubungkan penyakit jaringan periodontal dengan

aterosklerosis adalah:

1. Jalur langsung

Mikroorganisme di rongga mulut dan produk yang dilepaskannya dapat menyebar secara

sistemik melalui sistem sirkulasi. Geerts et al. (2002), melaporkan bahwa mengunyah

pelan-pelan dapat menyebabkan endotoksemia, dan meningkatkan risiko seiring dengan

tingkat keparahan periodontal; bakteri patogen periodontal dapat ditemukan pada plak

arterial (Haraszthy et al., 2000). Pada penyebaran sistemik, bakteri rongga mulut

mempunyai pengaruh langsung sebagai mediator penyakit vaskuler, misalnya

hiperkoagulasi, perkembangan aterosklerotik atau keduanya. Pada tikus, penyuntikan

intravena P.gingivalis akan mempercepat perkembangan aterosklerotik (Li et al., 2002).

Lalla et al. (2003), menemukan bahwa pada injeksi P. gingivalis ke daerah rongga mulut,

DNA P. gingivalis tersebut ditemukan di jaringan aorta hanya pada tikus yang terinfeksi

bersamaan dengan percepatan proses aterosklerosis. Giacona et al. (2004), menemukan


bahwa strain P. gingivalis mampu menginfeksi makrofag dan meningkatkan

pembentukan sel busa (foam cell) di dinding vaskuler, selanjutnya mampu menginisiasi

atau memperburuk proses aterosklerosis. Penelitian terakhir mendapatkan bahwa

Streptococcussanguis dan P. Gingivalis mampu menyebabkan agregasi platelet dan

hiperkoagulasi, sehingga akan meningkatkan pembentukan trombus yang dapat

menyebabkan stroke iskemik akut (Fong, 2000).

2. Jalur tidak langsung

Pada aterosklerosis didapatkan komponen inflamasi kuat (Libby, 2000), dan bukti

epidemiologi mendapatkan peningkatan tingkat infl amasi sistemik sebagai petunjuk

terjadinya penyakit vaskuler (Ridker et al., 2000). Pada pasien penyakit jaringan

periodontal didapatkan peningkatan inflamasi sistemik, misalnya (Loos ., 2000; Slade .,

2000; Slade ., 2003), dan dilaporkan bahwa terapi penyakit jaringan periodontal dapat

menurunkan inflamasi sistemik (D’Aiuto ., 2004). Terdapat banyak faktor pencetus

peningkatan respon infl amasi sistemik, salah satunya adalah bakteremia dan pelepasan

produk bakteri yaitu lipopolisakarida (Mahanonda ., 2004). Mekanisme lain yang

menghubungkan infeksi rongga mulut dengan iskemik adalah : target antibodi menuju ke

bakteri, termasuk yang di jaringan periodontal berreaksi silang dengan sel-sel induknya.

Beberapa mekanisme patofi siologi dapat menjelaskan hubungan periodontitis dengan

stroke. Pada inflamasi akut gingiva, tindakan tidak membahayakan seperti menggosok

gigi atau mengunyah, dapat menyebabkan masuknya bakteri jaringan periodontal beserta

endotoksinnya ke sirkulasi sistemik (Lockhart, 2000). Bakteri patogen di jaringan

periodontal ternyata dapat terdeteksi di plak karotis dan berperan pada aterogenesis

dengan cara merusak endotelium dan menstimulasi proses infl amasi arteri-arteri besar

(Chiu, 1999; Haraszthy ., 2000). Bakteri jaringan periodontal juga dapat menstimulasi
trombogenesis dengan cara menginduksi agregasi dan meningkatkan faktor-faktor

penjendalan (Sharma ., 2000).

HUBUNGAN PENYAKIT KARIES TERHADAP JANTUNG

Karies merupakan suatu penyakit jar ingan keras gigi,


y a i t u e m a i l , d e n t i n , d a n sementum, yang disebabkan oleh aktivitas
jasad renik dalam suatu karbohidrat yang dapatdiragikan .Karies gigi dapat
menyebabkan kematian apabila gigi tidak dirawat dan kondisitubuh yang lemah.
Masalah utama yang menyebabkan sakit gigi adalah lubang pada gigi
yang dapatdimasuki oleh bakteri. Infeksi yang terjadi pada gusi dan
akar gigi dapat menyebar ke berbagai organ vital, dan menyebabkan banyak
gangguan kesehatan..Penelitian yang dilakukan para ilmuwan Inggris d an
Irlandia menunjukkan adanyaketerkaitan antara gigi dan penyakit
jantung. Ilmuwan Inggris dan Irlandia mengatakan, bakteri streptococcus
bisa memasuki aliran darah melalui gigi berlubang dan gusi
yang bengkak .Infeksi dari bakteri streptococcus dapat dilawan karena
tubuh memiliki sel-sel yang berperan sebagai daya tahan tubuh.
Namun, apabila daya tahan tubuh lemah, maka infeksi bakteri akan semakin luas.
Pada tahap awal, infeksi masih terlokalisir di ujung akar darig i g i ya n g
b e r l u b a n g . B i a s a n y a t i m b u l r a s a t i d a k n ya m a n a t a u s a k i t s a a t
g i g i t e r s e b u t dipakai mengunyah. Jika tidak dirawat, infeksi akan
menyebar dan ada risiko terjadinya kematian.
Drg. Bobby Gunadi dari Menteng Dental Clinic mengatakan
bahwa infeksi di akar g i g i m a u p u n d i j a r i n g a n p e n y a n g g a
gigi melibatkan lebih dari 350 bakteri
d a n mikroorganisme. Karena letak infeksi sangat dekat dengan pembuluh darah,
maka produk bakteri berupa toksin dapat menyebar ke seluruh tubuh. Drg. Bobby
juga menambahkan bahwasanya bakteri tersebut tidak akan bermasalah jika
jumlahnya dalam keadaan seimbang. H u b u n g a n b a k t e r i d a l a m m u l u t
d e n g a n p e n ya k i t k a r d i o v a s k u l e r b a n ya k d i t e l i t i , terutama yang
berkaitan dengan bakteri endokarditis dan penyakit jantung koroner. Ketua
Umum PDGI, drg. Emir M. Muis mengatakan ba hwa hasil
dari sebuah p e n e l i t i a n m e n g e n a i s e j u m l a h k a s u s p e n ya k i t
jantung, s e b a n ya k 54% pasien memiliki r i w a ya t penyakit
periodontal.Sakit gigi dapat menyebabkan penyakit jantung dikarenakan
terjadinya penyebaran penyakit gigi ke organ tubuh lain. Hal ini dapat
dijelaskan melalui teori focal infection (FI).
Fokal infeksi adalah infeksi kronis di suatu tempat dan memicu penyakit
ditempat lain. Fokal infeksi terjadi saat mikroorganisme yang berasal
dari gigi dan mulutm e n ye b a b k a n i n f e k s i a t a u p e n ya k i t d i b a g i a n
t u b u h l a i n . D a m p a k p e n ya k i t g i g i p a d a jantung dapat berupa jantung
koroner, angina, peradangan otot, serta peradangan padakatup jantung
(endokarditis) .

S e l a i n i t u , a d a b e b e r a p a t e o r i ya n g m e n ya t a k a n h u b u n g a n
a n t a r a p e n ya k i t m u l u t d e n g a n penyakit jantung. Menurut
D r g . B o b b y G u n a d i , s a l a h s a t u t e o r i t e r s e b u t menyatakan
bahwa bakteri dari mulut (oral bacteria) masuk ke dalam pembuluh
darah dan menyerang simpanan lemak yang terdapat pada saluran darah
menuju jantung danakan menimbulkan bekuan. Bekuan akan
menghambat alian darah ke jantung, sehinggaaliran nutrisi dan oksigen
yang dibutuhkan menjadi terhambat yang akan menyebabkan serangan
jantung.

PENATALAKSANAAN KEBERSIHAN RONGGA MULUT

Penatalaksanaan tindakan pembersihan rongga mulut adalah pertama mempersiapkan

alat, yang meliputi pencuci mulut atau larutan antiseptik, spatel lidah dengan bantalan

spon, kertas tisu standar, baskom bengkok, gelas air beserta air dingin, larut dalam air,

karet pipa penghisap yang dihubungkan dengan alat hisap serta sarung tangan sekali
pakai (Perry & Potter 2005). Kemudian adalah pelaksanaan pembersihan rongga mulut :

perawat pasien harus cuci tangan secara aseptik, kemudian memakai sarung tangan.

Setelah itu periksa refleks muntah pasien, posisikan kepala pasien miring ke kanan atau

kiri; jika pasien menggunakan gigi palsu maka harus dilepas terlebih dahulu. Selanjutnya

letakkan kertas tisu di bawah wajah pasien dan baskom bengkok di bawah dagunya,

kemudian secara hati-hati regangkan gigi atas dan bawah menggunakan spatel lidah, lalu

bersihkan mulut dengan spatel lidah yang dibasahi dengan pencuci mulut atau air; cairan

yang terkumpul dihisap dengan penghisap elektrik. Jika rongga mulut dan gigi dirasakan

sudah bersih, berikan lapisan tipis larut air pada bibir pasien. Jelaskan kepada pasien

bahwa sudah melakukan tatalaksana pembersihan rongga mulut sesuai prosedur baku,

lepaskan sarung tangan dan buang di tempat yang sesuai dan cuci tangan hingga bersih.

Anda mungkin juga menyukai