Anda di halaman 1dari 74

THE ROLE OF NURSING CARE FOR

RESPIRATORY DISTRESS INFANTS

Ns. Dian Anggur Yulianti, S.Kep


UPK/Divisi Perinatologi RSCM-FKUI
Sabtu, 12 Januari 2019
Introduction
Berbagai kondisi saat bayi baru lahir

90% Neonatus tidak butuh 10% Neonatus butuh


bantuan saat lahir bantuan

Rawat Gabung Special Care Unit Intensive Care Unit


80% 20%

Respiratory distress merupakan salah satu


kegawatdaruratan neonatus yang sering dijumpai
Permasalahan pada neonatus

Hipotermi/
Hipertermi

Pernapasan

Nutrisi

Infeksi
Masalah Bayi Baru Lahir

Respiratory distress

PREMATUR ATERM
HMD TTN, MAS, Pnemonia

Optimal Ventilation

INVASIVE VENTILATION
NON INVASIVE VENTILATION
Asuhan keperawatan diperlukan
Respiratory
dalam menangani bayi dengan
Distress
Respiratory Distress.

Perawatan serta penanganan


neonatus secara komprehensif
4 RESPONSIBILITIES OF THE NURSES

SAFETY SMART

ASSESMENT

Skill
MONITORING Management
COMPETENT
NURSES
FAMILY
Action
SUPPORT Rational
Technique
APA SAJA SIH
Yang Perlu di Perhatikan dalam Perawatan Bayi
Dengan Respiratorty Distress?
1. Pencegahan hipotermi/hipertermi
2. Menilai tanda distress nafas
3. Perawatan bayi dengan pengunaan non
invasive dan invasive ventilation
4. Monitoring pengunaan oksigen
5. Suctioning
6. Menciptakan perawatan neonatus seperti di
dalam rahim
Pencegahan Hipotermi/Hipertermi
• Menjaga suhu bayi 36,5 C – 37,5 C (suhu normal Bayi)

37.5 C Batas
Normal
36.5 C

Hipotermi
36.0 C Moderat

• 32.0 C Hipotermi
Berat
Pemantauan suhu bayi

Probe suhu diletakkan di


abdomen regio kanan atas

Gunakan radiant-warmer/
Inkubator
Neutral Thermal Environmental Temperatures
Note : These are approximate starting points 36 - 48 hours Under 1200 gr 34.0 34.0 - 35.0
1200-1500 gr 33.5 33.0 - 34.1
1501 - 2500 gr 32.5 31.4 - 33.5
Starting Range of Over 2500 (and > 36
Age and weight Temperature Temperature weeks) 31.9 30.5 - 33.3
(°C) (°C)

48 - 72 hours Under 1200 gr 34.0 34.0 - 35.0


0-6 hours Under 1200 gr 35.0 34.0 - 35.4
1200-1500 gr 33.5 33.0 - 34.0
1200-1500 gr 34.1 33.9 - 34.4
1501 - 2500 gr 32.3 31.2 - 33.4
1501 - 2500 gr 33.4 32.8 - 33.8
Over 2500 (and > 36
Over 2500 (and > 36 weeks) 32.9 32.0 - 33.8 weeks) 31.7 30.1 - 33.2

6 - 12 hours Under 1200 gr 35.0 34.0 - 35.4 72 - 96 hours Under 1200 gr 34.0 34.0 - 35.0
1200-1500 gr 34.0 33.5 - 34.4 1200-1500 gr 33.5 33.0 - 34.0
1501 - 2500 gr 33.1 32.2 - 33.8 1501 - 2500 gr 32.2 31.1 - 33.2
Over 2500 (and > 36 weeks) 32.8 31.4 - 33.8 Over 2500 (and > 36
weeks) 31.3 29.8 - 32.8

12 - 24 hours Under 1200 gr 34.0 34.0 - 35.4


4 - 12 days Under 1500 gr 33.5 33.0 - 34.0
1200-1500 gr 33.8 33.3 - 34.3
1501 - 2500 gr 32.1 31.0 - 33.2
1501 - 2500 gr 32.8 31.8 - 33.8
Over 2500 (and > 36
Over 2500 (and > 36 weeks) 32.4 31.0 - 33.7 weeks)
4 - 5 days 31.0 29.5 - 32.6
24 - 36 hours Under 1200 gr 34.0 34.0 - 35.0 5 - 6 days 30.9 29.4 - 32.3
1200-1500 gr 33.6 33.1 - 43.2 6 - 8 days 30.6 29.0 - 32.2
1501 - 2500 gr 32.6 31.6 - 33.6 8 - 10 days 30.3 29.0 - 31.8
Over 2500 (and > 36 weeks) 32.1 30.7 - 33.5 10 - 12 days 30.1 29.0 - 31.4
Menilai Respiratory Distress Dengan
Downe Skor
0 1 2
Frekuensi < 60x/menit 60-80 x/menit >80x/menit
Napas
Retraksi Tidak ada Retraksi ringan Retraksi berat
retraksi
Sianosis Tidak sianosis Sianosis hilang Sianosis
dengan O2 menetap
walaupun diberi
O2
Air Entry Udara masuk Penurunan Tidak ada udara
ringan udara masuk
masuk
Merintih Tidak merintih Dapat didengar Dapat didengar
dengan tanpa alat bantu
stetoskop
Menilai Respiratory Distress Dengan
Downe Skor
Nilai Keterangan

Skor < 4 Gawat nafas ringan

Skor 4 -5 Gawat nafas sedang

Skor > 6 Gawat Nafas Berat


Menilai Respiratory Distress
Perawatan bayi mengunakan alat bantu nafas
non invasive dan invasive ventilation
Mengenal alat dan
Mengenal alat
prinsip kerja
ventilator
Mengerti kondisi dan
perawatannya

Safety

KOLABORASI
NON INVASIVE VENTILATION
Non Invasive Ventilator

Low Flow High Flow

CPAP NIPPV

Head Box
Nasal kanul 1. Bubblle
2. Ventilator
3. Infant
Flow
driver
4. Nasal HFO
Leak

Nasal
Prong
Equipment
Alarm

Humidifikasi

Kondensasi
D Dislokasi nasal prong

O Obstruksi

P Pnemothorak

LEAK E Equipment(NIV)Problem

S Stomach distented
Single nasal prong
Binasal prong
Ukuran Hudson Prong
• Ukuran 0 untuk berat badan 700-1000 gram
• Ukuran 1 untuk berat badan 1000-2000 gram
• Ukuran 2 untuk berat badan 2000-3000 gram
• Ukuran 3 untuk berat badan 3000-4000 gram
• Ukuran 4 untuk berat badan > 4000 gram
Check :
1. Temperature
probe and
heater- wire
2. Adaptor heater-
wire
ALARM 3. Baby
4. condensation
5. chamber
Penggunan terapi oksigen > 2 L/menit
dibutuhkan Heated humidified

Low Flow 2L/menit

TIDAK BOLEH ADA UDARA DINGIN


MASUK KE DALAM PARU PARU
Kenapa Suhu Harus 37⁰?

1. Menjaga Fungsi
mocociliary
2. Mencegah kekeringan di
Airway
3. Membantu Optimal sekresi
4. Meningkatkan patient
outcome
HUMIDIFIKASI
Efek Humidifikasi yang rendah yaitu:
1. Menyebabkan kekeringan pada saluran pernapasan sehingga
vili-vili paru rusak
2. Kelembaban yg rendah dan terus menerus akan menyebabkan
kerusakan sel dan kematian

Inflamasi

Produksi
Lendir meningkat
Bagaimana Cara Mempertahankan
HUMIDIFIKASI
Perhatikan di
chamber apakah TEKAN BAGIAN
berembun GAMBAR ORANG
YANG TERINTUBASI

Pertumbuhan bayi membutuhkan suhu yang


optimal
Infant Warmer Set Up
Incubator Set Up
1. Meletakkan alat
jangan langsung
dibawah
pendingin/AC
SUHU RUANG 2. Jangan
DINGIN ATAU
TERLALU PANAS
kondensasi meletakkan alat
dekat langsung
dengan jendela
Nursing Care Of Non-Invasive
Ventilation in Newborn

Pencegahan Trauma Nasal


NIV 1. PASTIKAN UKURAN PRONG SESUAI
DENGAN UKURAN BAYI
2. PERTAHANKAN JARAK PRONG
DENGAN NASAL PRONG 2 mm
JANGAN MENEMPEL
3. GUNAKAN PELINDUNG/PELAPIS
HIDUNG SEPERTI DUODERM EKSTRA
THIN
4. OBSERVASI ADANYA DISTENSI
ABDOMEN KARENA PEMAKAIAN CPAP
5. PEMASANGAN OGT NO.8
(PENCEGAHAN DISTENSI ABDOMEN)
Nursing Care (NIV)

TOPI Pelapis Hidung

Pembolong
Hidung
INVASIVE VENTILATION
INVASIVE VENTILATION

SLE 6000
CONVENTIONAL VETILATION,
HFOV
Permasalahan Dalam Perawatan
Neonatus Mengunakan Ventilator

Alat (Ventilator)

ETT

SIRKUIT

Pasien
KALIBRASI

Sumber Udara Tekan &


Oksigen

LEAK ( Kebocoran dari sirkuit)


VENTILATOR
HUMIDIFIKASI

Mode/Setting

ALARM
LEAK
Alarm Low Pressure, Low Vte,
Low Mve

Observasi
Batas toleransi
kebocoran tidak boleh
lebih dari 20%

ETT sesuai
dengan ukuran

Pastikan semua
sirkuit/konektor tidak ada
yang terlepas dan kendur
HUMIDIFIKASI
Ventilasi mekanik yang melewati jalan nafas buatan meniadakan
mekanisme pertahanan tubuh untuk pelembaban dan
penghangatan. Dua proses ini harus digantikan dengan suatu alat
yang yang dapat melembabkan dan menghangatkan
(Heated humidified)
PERTAHANKAN SUHU HUMIDIFIER
Nyalakan humidifier 15-30 menit sebelum digunakan ke
pasien untuk mencapai suhu 37⁰ C

ATUR SUHU
GAMBAR
TERINTUBASI

Pengisian water steril Pengisian water steril


secara manual secara otomatis
MODE/Setting
1. Atur mode pasien (neonatus, pediatric, adult)
2. Pilih Mode yang sesuai dengan kondisi pasien
(AC/SIMV/VG/HFO/NIV)
3. Setting Ventilator (RR, PEEP, IT, IP, FiO2)
4. Atur Alarm setting
ALARM
High rate : RR setting + 20 %

Low Vte :3,5 x BB

High Vte :6 x BB

Low Ve : 3,5 x BB x RR

1000

High Ve : 6 x BB x RR

1000

Low Ppeak :PIP – 20%

High Ppeak :PIP + 20%

Low PEEP :3

Apnoe Interval : 20 detik


Normal Limit Ventilator

Vte = 4-6 ml/kg


Mve= 0,24-0,36
UKURAN ETT

Wheeler et al ; Pediatric Airway in Cote Todres Goudsouzian Ryan, A


Practice of Anaesthesia for infants and Children. WB Saunders,
Philadelphia, 2001 p.93.
KEDALAMAN ETT
AGE Approximation Distance
of Insertion (cm)
even with Alveolar Ridge
Preterm< 1 kg 6
Preterm< 2 kg 7–9
Term Newborn 10
1 year 11
2 years 12
6 years 15
10 years 17
Wheeler et al ; Pediatric Airway in Cote
BB + 6 cm Todres Goudsouzian Ryan, A Practice of
Anaesthesia for infants and Children. WB
Saunders, Philadelphia, 2001 p.93.
ETT Batas ETT

Fiksasi ETT
Observasi ETT
Posisi ETT
Auskultasi Suara Nafas

Atur posisi pasien senyaman mungkin


dan posisi ETT tidak mengganggu

Lakukan foto thorax untuk evaluasi posisi


ETT yang akurat, terutama post intubasi

Ujung ETT harus berada diatas karina


Observasi dilakukan setiap 2 – 4 jam setinggi batas bawah klavikula
(V. torakal 2-3)
Intubasi
Melalui
Mulut
Pemasangan ETT yang harus di perhatikan

• Tekan pipa endotrakea ke arah langit-langit untuk mencegah


terekstubasi, cek berapa cm kedalaman pipa di bibir

• Cek suara napas di kedua lapang paru dan perhatikan


kembang dada

• Potong pipa endotrakea  4 cm di atas bibir kemudian


dihubungkan ke connector

• Pasang pipa orogastrik untuk dekompresi lambung


Memastikan Kedalaman ETT
1 2

3 4
Untuk melepas
plester
PERAWATAN BAYI DENGAN
VENTILATOR

1. PENGGUNAAN UKURAN ETT


YANG SESUAI AGAR TIDAK
TERJADI LEAK
2. PERHATIKAN PENGEMBANGAN
DADA
3. FIKSASI ETT YANG BAIK
4. SUCTIONING DENGAN TEKNIK
ASEPTIK
5. ATUR POSISI KEPALA LEBIH
TINGGI 30 ⁰
SUCTIONING
Kapan bayi harus di lakukan
Suction :
1. Klinis bayi terlihat tidak
nyaman
2. Trend saturasi turun
3. ETT terlihat ada lendir
4. Teraba ada lendir
5. Hasil PCO2 pada AGD
naik
TIPE SUCTION

Closed Suction Open Suction


Closed suction
Open Suction
Berhenti
SUCTION ETT sebelum
Carina

1. Penghisapan maksimal < 10 -15 detik


2. Hindari suction 30 menit – 1 jam
setelah pemberian feeding
3. Insersi kateter canule harus secara
lembut dan hati – hati
4. Pasien dengan ETT canule kateter yang
masuk maksimal 1,5 cm dari batas ETT,
(misal ETT yang masuk 7 cm,maka canule
kateter masuk maksimal 8,5 cm yang Terkena
dimasukkan) carina
5. Suction dilakukan sesuai indikasi,tidak
dilakukan secara rutin
6. Lakukan hyperoksigenasi sebelum
melakukan suction
Suction Oral
• Need for suction
• Oral hygiene
• WFI with cotton balls

Suction pada mulut masukan


kateter ke satu sisi mulut
sebanyak 5 cm
Suction hidung
sebanyak 2 cm

Tekanan Suction
60-100 mmhg
MONITORING SATURASI
OKSIGEN BAYI

88 % 92%
VENTILATOR - PATIENT INTERFACE AND
TROUBLESHOOTING ALARM SYSTEMS

• Memberitahu dokter maupun perawat adanya


penurunan tekanan PEEP/CPAP. Ada baiknya
Alarm PEEP menyetel alarm 1-2 cmH2O lebih rendah dari
PEEP/CPAP yang diberikan
/CPAP

• Memberitahu dokter maupun perawat adanya


kebocoran ataupun diskoneksi pada pasien. Ada
Alarm baiknya menyetel alarm ½ -2 cmH2O lebih rendah
Inspirasi/Tekan dari peak airway pressure yang diberikan.
an pasien
VENTILATOR - PATIENT INTERFACE AND
TROUBLESHOOTING ALARM SYSTEMS

• Berbunyi bila ada kegagalan supply gas;


cylinders dapat tetap dipakai beberapa saat
Alarm Tekanan
Gas
sampai masalah sumber gas terkoreksi.

• Memberitahu dokter ataupun perawat


Alarm ventilator bahwa ventilator tidak dapat digunakan.
tidak dapat
digunakan
VENTILATOR - PATIENT INTERFACE AND TROUBLESHOOTING
ALARM SYSTEMS

High Rate Circuit Disconnect


RR total yang diukur melebihi • Cek Pasien
batas alarm yang disetting.
• Cek seluruh konektor
• Cek pasien untuk
pemberian VTE yang cukup • Sirkuit ventilator
• Cek limit alarm
• Cek kondensasi sirkuit
D.O.P.E.S.....
D • Dislokasi ETT

O • Obstruksi

P • Pneumothorax

E • Equipment (ventilator) Problem


Nursing Care

Menciptakan perawatan neonatus


seperti dalam rahim

Kondisi nyaman memungkinkan


neonatus yang dapat mempercepat
pemulihan
Pemberian Rasa Nyaman pada
Neonatus
1. Prone or ¼ prone
position
2. Pain management in
every procedural that
cause pain (using
sucrose or pacifier)
3. Not noisy
Berikan Posisi tidur yang Nyaman
• Meninggikan Posisi
kepala 30 ⁰ dan
memposisikan Prone,
Lying , Quarter Prone
Merupakan posisi yang
terbaik untuk
meningkatkan
oksigenisasi dan
meningkatkan
kenyamanan pada
bayi
Berikan Posisi tidur yang Nyaman

Posisi bayi dengan


non invasive
ventilation
POSITIONING
• Sebagian besar prone/ quarter prone
• Perubahan posisi
• < 28 minggu : setiap 6 jam
• Pemberian minum bayi setiap 2 jam:
setiap 4 jam
• Pemberian minum bayi setiap 3 jam:
setiap 3 jam
• Penggantian popok dan manajemen
perawatan
• Sebagian besar bayi sakit: setiap 8
jam
• Sebagian besar bayi stabil: setiap 6
jam
KESIMPULAN
1. Pengunaan Ventilasi non-invasif lebih diutamakan
untuk mengatasi respiratory distress (RD) agar
pencegahan komplikasi : (Pnemothorak, CLD)
2. Penanganan bayi yang menggunakan ventilator
dibutuhkan asuhan keperawatan yang
komprehensif untuk mencegah efek samping (VAP,
Pneumothoraks, CLD )
3. Perlunya penanganan bayi secara komprehensif dan
SMART untuk mendapatkan perawatan yang
optimal

Anda mungkin juga menyukai