Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Psikologi, Volume 10 Nomor 2, Desember 2014

Kepercayaan Mahasiswa Terhadap Ustadz:


Pendekatan Indigenous Psikologi
Silvia Desmawarita, Linda Aryani
Fakultas Psikologi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau
Email:desmawarita@gmail.com

Abstrak

Peranan ustadz sebagai pendakwah dibutuhkan dalam mempertahankan identitas


keislaman sehingga kepercayaan terhadap ustadz merupakan faktor penting. Tujuan
dari penelitian ini adalah memaparkan seberapa besar tingkat kepercayaan maha-
siswa terhadap ustadz dan faktor apa saja yang mempengaruhi kepercayaan mereka.
Partisipandalam penelitian ini terdiri dari 376 mahasiswa dari berbagai universitas di
Pekanbaru. Data dianalisa dengan menggunakan pendekatan Indigenous Psychology
dengan melakukan pengkategorisasian terhadap jawaban partisipanyang diperoleh
dari bentuk pertanyaan open-ended yang dikembangkan oleh Kim (2008) dan telah
disesuaikan lagi oleh center for Indigenous Psychology (CIP) Fakultas Psikologi UIN
Sultan Syarif Kasim Riau.. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa percaya
kepada ustadz karena faktor kompetensi, kebajikan, dan integritas yang didasarkan
pada al-Quran dan Hadist.

Kata kunci: keepercayaan, ustadz, kompetensi, kebajikan, dan integritas

Abstract

Ustadz role as preacher is needed in maintaining Islamic identity, so the trust toward
ustadz is an important factor. The purpose of this study is to reveal how much the level
of trust of the student toward ustadz and what factors influence their trust. Participants
in this study consisted of 376 students from various universities in Pekanbaru. Data
were analyzed by using the approach of Indigenous Psychology by categorization of
the participants obtained from the form of open-ended questions were developed by
Kim (2008) and has been adapted again by the Center for Indigenous Psychology
(CIP) Faculty of Psychology UIN Syarif Kasim Sultan Riau. The results showed that
the students trust toward ustadz because of competence, benevolence, and integrity
based on the Qor’an and the Hadith.

Keywords: trust, ustadz, competence, benevolence, integrity

Pendahuluan diharapkan berperilaku sesuai dengan ke-


benaran dan menepati janji. Prediktabilitas,
Ustadz dipercaya oleh masyarakat mengacu pada tingkat keyakinan masyarakat
menjadi panutan karena ketokohannya se- atau jama’ah mengenai apa yang akan di-
bagai figur pendakwah yang memiliki peng- lakukan ustadz atau prilakunya diprediksi
etahuan luas dan mendalam mengenai aja- akan konsisten dari waktu ke waktu.
ran agama Islam. Kepercayaan tersebut Kyang Islami bagi seorang ustadz
didorong oleh atribut-atribut maupun kepriba- seperti yang dijabarkan oleh Mangun Budi-
dian Islami yang dimiliki ustadz seperti yang yanto (dalam Muji, 2008) diantaranya: berjiwa
dinyatakan oleh McKnight, Cummings, dan rabbani, niat yang benar dan ikhlas, tawadhu’
Chervany (1998) bahwa seseorang biasanya (rendah hati), khosyyah (takut pada Allah),
memiliki atribut yang menguntungkan un- zuhud (tidak materialistis), sabar dan tabah,
tuk mendorong adanya kepercayaan. Meru- menguasai bidang keilmuannya, tetap terus
juk pendapat trersebut, atribut yang dimiliki belajar, taubat, mengedepankan kejujuran,
ustadz seperti: Kompetensi, ustadz memiliki bisa diteladani, adil, penyantun dan pemaaf.
pengetahuan, kemampuan dan kekuatan Hal ini sejalan dengan pendapat Kee dan
yang sesuai dengan yang dibutuhkan oleh Knox (1970) yang mengatakan bahwa keper-
jama’ahnya. Kompetensi juga mempengaruhi cayaan tidak hanya berdasarkan pada pen-
kekuatan atau kemampuan ustadz untuk galaman masa lalu tetapi juga berdasarkan
menampilkan peranannya. Kebajikan, men- pada faktor posisi seperti kepribadian. Seba-
unjukkan perhatian dan kepedulian ustadz gai seorang pendakwah yang memiliki keprib-
terhadap kesejahteraan jama’ahnya dengan adian islami, tentunya ustadz dipercaya ka-
adanya niat untuk memajukan kepentingan rena memiliki amanah dalam menyampaikan
bersama. Integritas adalah kejujuran, ustadz dan memberikan pemahaman tentang aja-

119
Kepercayaan Mahasiswa Terhadap Ustadz ..... Silvia Desmawarita

ran-ajaran Islam kepada masyarakat dengan Rousseau et al. (1998) mendefinisikan ke-
arif dan bijak tanpa mengharapkan sesuatu percayaan adalah wilayah psikologi yang
apapun melainkan hanya ridha Allah SWT. merupakan perhatian untuk menerima apa
Oleh karena itu, masyarakat juga memper- adanya berdasarkan harapan terhadap per-
cayai ustadz sebagai tempat bertanya sepu- hatian atau perilaku yang baik dari orang lain
tar urusan peribadatan maupun kehidupan. (dalam, Hakim, Thontowi, Yuniarti, & Uichol,
Penelitian dari sebuah survey yang di- 2012).
lakukan oleh The Royal College of Physicians Hardin (2004) memahami trust seba-
(2009) mengenai level kepercayaan terhadap gai kepercayaan seseorang terhadap orang
beberapa macam profesi (Annual Survey of lain tergantung pada motif mereka. Ketika se-
Public Trust in Professions) di Inggris, men- seorang menyatakan “Aku percaya padamu”,
empatkan profesi Pemuka Agama (76%) ter- ini tidak selalu berarti bahwa kepercayaan
masuk pada level atas setelah profesi Dokter individu terhadap semua hal yang ada pada
(89%), Guru (86%), dan Profesor (77%) yang diri mereka, namun kepercayaan hanya men-
dipercaya oleh masyarakat berdasarkan ke- cakup hal-hal tertentu. Kami percaya pada
benaran perkataan yang disampaikan (tell of dokter mengenai obat-obatan untuk menyem-
the truth). Sama halnya dengan ustadz yang buhkan penyakit tertentu namun tidak pada
dipercaya karena perkataan yang disam- bidang politik. Oleh karena itu, kapasitas se-
paikan merupakan sebuah kebenaran yang seorang mengenai obyek kepercayaan meru-
memiliki dasar, namun bukan berarti ustadz pakan hal penting sebagai dasar bagi keper-
luput dari tindakan yang dapat menurunkan cayaan (dalam Hakim, Thontowi, Yuniarti, &
reputasi maupun citra baiknya sebagai figur Uichol, 2012).
pendakwah. Seperti, tidak sedikit berkem- Kee dan Knox (1970) mengatakan
bang berbagai fenomena yang kurang sesuai bahwa kepercayaan tidak hanya berdasarkan
dengan peranan, kepribadian, maupun integ- pada pengalaman masa lalu tetapi juga ber-
ritas seorang ustadz, mulai dari permasala- dasarkan pada faktor posisi seperti kepriba-
han mengenai ustadz sebagai trend dalam dian. Rotter (1967) kepercayaan sebagai
berdakwah yang hanya mencari popularitas, bentuk kepribadian, kepercayaan dilukiskan
ustadz melakukan perbuatan asusila, hingga sebagai sebuah harapan yang berupa kata-
permasalahan seputar ustadz yang menetap- kata atau janji dari orang lain yang dapat ter-
kan tarif untuk setiap dakwah yang ia sam- laksana (dalam Colquitt, Scott, and LePine,
paikan, hal ini menjadikan masyarakat mulai 2007). Mayer et al. (1995) mendefinisikan ke-
menganggap para penceramah tidak lagi ikh- percayaan adalah kemauan seseorang untuk
las dalam menjalankan tugas mulianya. peka terhadap tindakan orang lain berdasar-
Pemaparan tentang dinamika keper- kan pada harapan bahwa orang lain akan
cayaan maupun fenomena ustadz di atas ten- melakukan tindakan tertentu pada orang yang
tu akan membawa pengaruh bagi pemikiran mempercayainya, tanpa tergantung pada ke-
masyarakat. Salah satunya mahasiswa yang mampuannya untuk mengawasi dan mengen-
sering disebut sebagai agent of change dan dalikannya.
dituntut untuk selalu kritis dan peka terhadap Megasari (2012) mengatakan bahwa
permasalahan yang ada disekitarnya terlebih ustadz adalah seorang juru dakwah yang di-
seperti peranan seorang ustadz sebagai fig- pandang sebagai ahli agama, selain sebagai
ur pendakwah yang memiliki amanah mulia tempat bertanya masyarakat awam, tingkah
dalam memberikan pemahaman tentang aja- lakunya juga dijadikan panutan. Ustadz seba-
ran-ajaran Islam kepada masyarakat. gai publik figur yang dikenal oleh masyarakat
melalui acara dakwahnya. Muji Al Ana (2008)
Kepercayaan kata Ustadz jamaknya asatidz yang berarti
Kepercayaan yang dikemukakan teacher (guru), professor (gelar akademik),
oleh Kreitner dan Kinicki (2007) merupa- jenjang di bidang intelektual, penulis, pelatih,
kan timbal balik keyakinan niat dan perilaku dan penyair.
orang lain. Hubungan timbal balik tersebut Penelitian kepercayaan terhadap in-
digambarkan bahwa ketika seseorang meli- dividual dengan pendekatan psikologi indig-
hat orang lain berperilaku dengan cara yang enous sudah banyak dilakukan di Indonesia,
menyiratkan adanya suatu kepercayaan misalkan, Agung, dkk (2013) meneliti keper-
maka seseorang akan lebih memanivestasi- cayaan terhadap politisi. Hasilnya politisi
kan untuk membalas dengan percaya pada cenderung tidak dipercaya karena lemahnya
mereka lebih. Sedangkan ketidakpercayaan integritas politisi. Aryani, dkk (2013) mel-
akan muncul ketika pihak lain menunju- akukan penelitian kepercayaan terhadap
kan tindakan yang melanggar kepercayaan. pemimpin. Hasil senada yaitu kepercayaan
Yamagisi (1998) kepercayaan adalah terhadap pemimpin ditentukan oleh faktor in-
keyakinan orang kepada maksud baik orang tegritas pemimpin. Sementara yang lain me-
lain yang tidak merugikan mereka, peduli pada neliti tentang kepercayaan terhadap orang
hak mereka, dan melakukan kewajibannya. dikenal dengan baik, seperti, Kepercayaan

120
Jurnal Psikologi, Volume 10 Nomor 2, Desember 2014

terhadap orangtua dan teman (Hakim, dkk, Pertanyaannya adalah “seberapa besar Anda
2012; Indrayanti, dkk, 2012, Elfida & Hidayat, mempercayai ustadz”. Sedangkan tipe kedua
2013) yakni, pertanyaan terbuka, yang menanyakan
Pada penelitian ini ingin melihat tentang alasan mengapa mereka percaya.
bagaimanakah kepercayaan mahasiswa Pertanyaannya adalah “tuliskan mengapa
terhadap ustadz sebagai figur pendakwah, Anda mempercayai ustadz”.
dengan pertanyaan “Seberapa besar keper-
cayaan mahasiswa terhadap ustadz ditinjau Analisis Data
dari seberapa kuat tingkat pengidentifika- Analisis data dalam penelitian ini di-
sian diri mahasiswa terhadap agamanya dan lakukan dengan membuat kategorisasi. Se-
faktor apa saja yang mempengaruhi keper- lama proses kategorisasi, jawaban subjek
cayaan tersebut”, karena hal ini terkait den- dipisahkan menjadi kategori yang lebih kecil.
gan fenomena yang menyangkut integritas Langkah dari kategorisasi adalah (1) men-
seorang ustadz sebagai pendakwah saat ini. gumpulkan analisis data (2) identifikasi tema
yang sesuai dari kategori dan relevan dengan
Metode penelitian (3) analisis kategori sesuai den-
Partisipan penelitian meliputi popu- gan topik penelitian. Data yang sudah dikat-
lasi Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sul- egorisasi kemudian dianalisis secara statistik
tan Syarif Kasim, Universitas Negeri Riau, deskriptif dengan menggunakan SPSS versi
Universitas Muhammadiyah Riau, Univer- 18.00 dan dilanjutkan dengan melakukan
sitas Abdurab dan Universitas Islam Riau di crosstab antara kategori kepercayaan terha-
Pekanbaru dengan sampel mahasiswa yang dap ustadz dengan seberapa kuat identifikasi
berjumlah 376 orang serta terdiri dari laki-laki diri mahasiswa terhadap agamanya.
dan perempuan.
Hasil
Alat ukur
Data dikumpulkan dengan meng- Hasil penelitian menunjukkan tingkat
gunakan angket dan diberi satu pertanyaan kepercayaan mahasiswa terhadap ustadz
terbuka yang telah dikembangkan oleh Kim lebih tinggi dibandingkan tingkat ketidakper-
(2008) dan telah disesuaikan lagi oleh Cent- cayaan (lihat tabel 1), yakni jumlah maha-
er For Indegenous Psychology (CIP) Fakul- siswa yang percaya sebanyak 84.6% (318
tas Psikologi UIN Sultan Syarif Kasim Riau. orang) dan yang tidak percaya sebanyak
Pertanyaan tersebut terdiri dari dua tipe. 15.4% (58 orang) dari keseluruhan jumlah
Pertama, pertanyaan dengan tipe jawaban responden mahasiswa yakni sebanyak 376
(1=sangat percaya, 2=percaya, 3=cukup per- orang.
caya, 4=kurang percaya, 5=tidak percaya).

Tabel 1. Presentase Kepercayaan dan Ketidakpercayaan Mahasiswa Muslim


Terhadap Ustadz

Tingkat kepercayaan Frekuensi Persen Kevalidan




Percaya 318 84.6% 84.6

Tidak Percaya 58 15.4% 15.4

Total 376 100.0% 100.0

Setiap partisipan dilakukan koding orang), faktor kebajikan sebanyak 31.1% (99
dan dikelompokan berdasarkan kemiripan orang) dan faktor integritas sebanyak 22.6%
jawaban menjadi satu kategori besar. Hasil (72 orang) dari keseluruhan responden yang
penelitian menunjukkan bahwa terdapat tiga percaya. Sedangkan alasan mahasiswa tidak
kategori alasan kenapa ustadz dipercaya atau percaya pada ustadz karena faktor kompeteni
tidak dipercaya (lihat Tabel 2). Alasan maha- 6.9% dan integritas 87.9% dari keseluruhan
siswa percaya terhadap ustadz karena fak- responden yang tidak percaya.
tor kompetensi yakni sebanyak 43.4% (138

121
Kepercayaan Mahasiswa Terhadap Ustadz ..... Silvia Desmawarita

Tabel 2 menunjukkan kategori alasan ustadz memiliki ilmu agama yang tinggi men-
kepercayaan yang lebih kecil. Kompetensi genai syariat islam”
(43.4%) sebagai kategori yang paling domi- S391: “Dinamakan ustadz ia lebih baik dalam
nan berisikan beberapa alasan seperti memi- hal ibadah dari pada orang biasanya. Orang
liki ilmu/pengetahuan agama, bentuk pema- yang kuat ibadah tidak akan berbuat hal yang
hamannya, isi dakwahnya, ilmunya, memiliki buruk yang jauh menyimpang”
dalil/landasan, berpedoman pada al-Quran S470: “Tergantung ustadznya, kalau sesuai
dan hadist dan ahli ibadah. Dua alasan kecil dalil kenapa tidak percaya tentu saja den-
yang terbanyak yakni memiliki ilmu/pengeta- gan ilmu ulama dan tidak menurut pikirannya
huan agama (55.1%) dan berpedoman pada sendiri”
al-Quran dan Hadist (17.4%). Contoh dari S260: “Percaya selagi dia sesuai dengan al-
jawaban responden seperti: Quran dan Hadist”
S424: “Karena pada dasarnya seorang

Tabel 2. Presentasi Kategori Alasan Kepercayaan Mahasiswa Muslim Terhadap Ustadz

Alasan Frekuensi Persen

Kompetensi
memiliki dalil/landasan 3 0.9%
memiliki ilmu/pengetahuan agama 76 23.9%
bentuk pemahamannya 5 1.6%
isi dakwahnya 6 1.9%
Ilmunya 4 1.3%
ahli ibadah 4 1.3%
tokoh agama 11 3.5%
berdasarkan hadist 2 0.6%
berpedoman pada al-quran dan hadist 24 7.5%
sesuai al-quran 2 0.6%
Hadistnya 1 0.3%
Total 138 43.4%

Kebajikan memberi motivasi spiritual 5 1.6%


membimbing agama 9 2.8%
sebagai perantara 9 2.8%
memberi pengetahuan agama 22 6.9%
memberi pencerahan 17 5.3%
keikhlasan memberi ceramah 1 0.3%
mengajarkan kebaikan 25 7.9%
memberi nasehat 5 1.6%
menyampaikan kebenaran 6 1.9%
Total 99 31.1%

Integritas perkataannya benar 21 6.6%


perilakunya benar 1 0.3%
Amalan 1 0.3%
menjalankan syariat 4 1.3%
Perkataannya 2 0.6%
Panutan 16 5.0%
orang baik 8 2.5%
tergantung pribadinya 2 0.6%
Manusiawi 12 3.8%
orang beriman 4 1.3%
Pribadinya 1 0.3%
Total 72 22.6%

Lain-lain lain-lain 9 2.8%


Total 318 100%

122
Jurnal Psikologi, Volume 10 Nomor 2, Desember 2014


Kategori kedua yakni kebajikan S035:“karena ustadzlah yang telah memberi-
(31.1%) berisikan beberapa alasan seperti kan pencerahan agama pada diri saya”
memberi motivasi spiritual, membimbing aga-
ma, perantara, memberi pengetahuan agama, Kategori selanjutnya yang mejadi
memberi pencerahan, keikhlasan memberi alasan kepercayaan terhadap ustadz yakni
ceramah, mengajarkan kebaikan, memberi karena integritas (22.6%). Integritas dengan
nasehat, dan menyampaikan kebenaran. Ke- alasan seperti perkataannya benar, perilaku-
bajikan seorang ustadz seperti mengajarkan nya benar, amalan, menjalankan syariat, per-
kebaikan, memberi pengetahuan agama, dan kataannya, panutan orang baik, tergantung
memberi pencerahan merupakan tiga kat- pribadinya, dan manusiawi. Contoh jawaban
egori kecil yang paling utama (lihat tabel 3). dari responden seperti:
Contoh dari jawaban responden seperti: S164: “karena kebanyakan apa yang dikata-
S443:“karena beliau mengajarkan hal-hal kan ustadz itu benar adanya”
yang baik dan beliau tidak akan berkata diluar S269: “Ustadz orang yang menjadi panutan
kenyataan” dilingkungan kita, karena mereka berdakwah
S454:“karena ustadz memberikan ceramah dijalan Allah”
tentang ajaran-ajaran islam kepada orang S236: “Biasanya kepribadiannya baik”
-orang”

Tabel 3. Presentasi Kategori Alasan Ketidakpercayaan Mahasiswa Muslim Terhadap


Ustadz

Alasan Frekuensi Persen


Kompetensi ilmunya kurang 2 3.4%
bukan ahli agama 1 1.7%
tidak sesuai al-quran 1 1.7%
Total 4 6.8%

Integritas condong keagama 1 1.7%


perkataan dan perbuatan tidak konsisten 33 56.9%
orientasi materil 3 5.2%
perkataannya bohong 2 3.4%
ustadz palsu 3 5.2%
perilakunya buruk 4 6.9%
manusiawi 3 5.2%
sifat buruk 1 1.7%
belum tentu benar 1 1.7%
total 51 87.9%
lain-lain lain-lain 3 5.2%
Total 58 100%
Tabel 4 menunjukkan salah satu ala- satu contoh tanggapan responden seperti:
san yang paling dominan mahasiswa tidak S199: “Karena sebagian ustadz berkelakuan
percaya terhadap ustadz karena faktor integ- tidak sesuai dengan apa yang dia ucapkan”
ritas ustadz yakni sebanyak 87.9% (51 orang) S133: “Karena ada juga ustadz yang ilmu-
dari keseluruhan responden yang tidak per- nya kurang tapi sudah berdakwah”
caya yakni sebanyak 15.4% (58 orang). Salah

Tabel 4. Presentasi Kepercayaan Mahasiswa Terhadap Ustadz Berdasarkan Pada


Tingkat Identifikasi Diri Terhadap Agama

Tingkat identifikasi diri Tingkat kepercayaan Total


terhadap Agama Percaya Tidak percaya

Kuat 289 49 338
76.9% 13.0% 89.9%
Lemah 29 9 38
7.7% 2.4% 10.1%
Total 318 58 376
Total 84.6% 15.4% 100.0%

123
Kepercayaan Mahasiswa Terhadap Ustadz ..... Silvia Desmawarita

Tabel 4 menunjukkan presentasi ke- agama (ilmu/pengetahuan agama sebanyak


percayaan mahasiswa terhadap ustadz ber- 55.1%) dan lebih spesifik lagi kompetensi
dasarkan tingkat identifikasi diri mereka ter- yang didasarkan pada al-Quran dan Hadist
hadap agama yang mampu mempengaruhi (berpedoman pada al-Quran dan Hadist se-
kepercayaannya terhadap ustadz. Dari tabel banyak 17.4%).
dapat dilihat bahwa mahasiswa yang tingkat Kapasitas dan kompetensi keilmuan
identifikasi dirinya terhadap agama lebih kuat, ini dilihat sebagai kemampuan penguasaan
kepercayaannya (76.9%) lebih tinggi diband- ustadz terhadap disiplin ilmu keislaman sep-
ingkan ketidakpercayaannya (13.0%). erti ilmu fiqih, nahwu dan sharraf, ilmu falak,
dan sebagainya. Lebih lanjut, al-Quran dan
Pembahasan hadist merupakan sumber hukum bagi umat
muslim sebagaimana al-Quran adalah kitab
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suci yang merupakan firman Allah SWT den-
ustadz sebagai figur pendakwah dipercaya gan hadist sebagai penjelas dan penjabarnya
oleh masyarakat khususnya mahasiswa yak- (Yuslem, 2001). Kepercayaan umat muslim
ni dari 376 subjek penelitian, sebanyak 318 terhadap al-Quran didasarkan pada enam
mahasiswa (84.6%) menjawab percaya dan rukun iman yang merupakan pilar utama
selebihnya sebanyak 58 mahasiswa (15.4%) yang harus dimiliki dan diyakini. Sehingga
menjawab tidak percaya. Hanks (2002) men- mengimani al-Quran telah menjadi identitas
yatakan bahwa kepercayaan merupakan ele- bagi umat muslim sebagai sumber rujukan
men dasar bagi terciptanya suatu hubungan dalam berbagai aspek kehidupan baik relasi
yang baik. Hubungan baik ini dibutuhkan un- dengan Allah SWT maupun sesama manu-
tuk mendukung keberhasilan dakwah yang sia. Mahasiswa mempercayai seorang ustadz
disampaikan oleh seorang ustadz. yang berdakwah dengan berpedoman kepa-
Menurut Prof. Toha Yahya Omar da al-Quran dan Hadist karena mampu mem-
(dalam Sugianingsih, 2009) dakwah diartikan berikan keyakinan kepada jama’ah bahwa
sebagai kegiatan mengajak manusia den- yang disampaikannya itu merupakan sebuah
gan cara bijaksana kepada jalan yang benar kebenaran.
sesuai dengan perintah Allah SWT, untuk ke- Kompetensi yang mengacu pada ilmu
maslahatan dan kebahagiaan mereka di du- agama yang didasarkan pada al-Quran dan
nia dan akhirat karena setiap individu meng- Hadist sudah mutlak harus dimiliki oleh se-
inginkan kebahagiaan dalam hidupnya. Hal orang ustadz, namun tidak akan berarti jika
ini tentunya mendukung penjelasan bahwa tidak disalurkan dalam bentuk perbuatan.
sebenarnya peran ustadz jika dilihat dari Penelitian ini menjelaskan bahwa bentuk per-
harapan kepercayaan mahasiswa merujuk buatan yang mempengaruhi kepercayaan ma-
pada atribut seorang pemimpin, seperti salah hasiswa terhadap ustadz yakni prilaku ustadz
satu pendapat dari Yukl (dalam Dewi, 2014) yang mengarah pada “kebajikan”. Kebajikan
yang menyatakan bahwa pemimpin adalah lebih menunjukkan kepada perhatian dan
seseorang yang memiliki pengaruh kuat ter- kepedulian ustadz terhadap kesejahteraan
hadap anggota kelompok untuk mencapai tu- jama’ahnya dengan adanya niat untuk mema-
juan kelompok. jukan kepentingan bersama. Hasil penelitian
Selanjutnya, hasil penelitian ini men- memaparkan bahwa prilaku kebajikan ustadz
unjukkan bahwa tingginya persentase ke- tersebut seperti: memberi motivasi spiritual,
percayaan mahasiswa terhadap ustadz membimbing agama, sebagai perantara dak-
dipengaruhi oleh tiga alasan yakni kompe- wah, memberi pengetahuan agama, memberi
tensi (43.4%), kebajikan (31.1%) dan integri- pencerahan, keikhlasan memberi ceramah,
tas (22.6%) ustadz. Kompetensi menurut E. mengajarkan kebaikan, memberi nasehat,
Mulyasa (2004) merupakan perpaduan dari dan menyampaikan kebenaran. Sama halnya
pengetahuan, keterampilan, nilai dan sikap dijelaskan oleh Mayer (1995) yang termasuk
yang direfleksikan dalam kebiasaan berpikir dalam kebajikan seperti adanya rasa loyali-
dan bertindak. Sebagai kategori paling besar tas, keterbukaan, kepedulian, dan dukungan
yang mendasari kepercayaan mahasiswa ter- (dalam Colquitt, Scott, and LePine, 2007).
hadap ustadz, kompetensi mengacu pada ke- Cullen, Johnon, dan Sakano (1995)
mampuan seorang ustadz untuk menampila- membedakan kebajikan menjadi dua konstruk
kan peranannya sebagai figur pendakwah yakni affective commitment yang didasarkan
yang memiliki pengetahuan maupun pema- pada adanya rasa loyalitas, dan calculative
haman yang luas dan mendalam mengenai commitment didasarkan adanya keuntungan
ajaran Islam. Hal ini didukung oleh data pe- dari apa yang dilakukan dalam sebuah hubun-
nelitian yang menyatakan bahwa poin yang gan (dalam, Lee & Ulgando, 2007). Meru-
paling kuat disampaikan oleh responden juk pada pendapat mereka, kebajikan yang
terkait kepercayaan terhadap ustadz ber- ditunjukkan pada hubungan antara ustadz
dasarkan kompetensinya yakni lebih condong dan jama’ah lebih kepada affective commit-
kepada kapasitas keilmuan ustadz tentang ment yakni ustadz dipercaya menyampaikan

124
Jurnal Psikologi, Volume 10 Nomor 2, Desember 2014

dakwah karena adanya rasa loyalitas tanpa tingkah laku, ucapan, pergaulan, maupun ket-
melihat sebuah keuntungan, sehingga prilaku aatannya kepada Allah. Mahasiswa menilai
seperti ini dipandang mampu untuk mem- bahwa keteladanan ustadz tersebut tidak ter-
bangun kepercayaan dalam mempengaruhi lepas dari sosok Rasulullah SAW yang dipilih
serta meyakinkan jama’ah pada isi dakwah Allah SWT untuk memimpin umat manusia di
yg disampaikan. Oleh karena itu, mahasiswa dunia. Rasulullah Saw adalah pemimpin du-
menilai bahwa perilaku yang mengarah pada nia yang telah banyak memberikan contoh te-
kebajikan merupakan salah satu dasar yang ladan kepada para sahabat dan tentunya juga
harus dimiliki oleh seorang ustadz agar tujuan kepada umat Islam saat ini. Sejalan dengan
dari dakwah dapat tersampaikan dan diterima pendapat Munzir dan Harjani (dalam Maskur,
sebagai sebuah kebenaran. 2003) bahwa pemimpin yang meneladani Ra-
Alasan selanjutnya yang mendasari sulullah SAW dalam kepemimpinannya akan
terbentuknya kepercayaan mahasiswa ter- menjadi pemimpin yang baik.
hadap ustadz ialah “integritas”. Kepercayaan Hal ini juga yang mendukung penilaian
yang didasarkan pada integritas merupakan mahasiswa terhadap peranan ustadz sebagai
harapan bahwa orang lain akan berprilaku pemimpin yang jauh dipercaya dibandingkan
sesuai dengan standar yang diterima secara dengan pemimpin lainnya, seperti pemimpin
norma sosial seperti berperilaku jujur (tidak pemerintahan. Menurut hasil penelitian se-
berkata bohong) dan mampu memberikan belumnya yang dilakukan oleh Dewi (2014)
pembuktian terhadap sebuah informasi (Rid- bahwa pemimpin pemerintahan cenderung
ings, Gefen, & Arinze, 2002). Integritas ustadz tidak dipercaya oleh mahasiswa karena fak-
mencakup kejujuran maupun tanggung jawab tor kompetensi dan integritas pemimpin
dalam menjalankan peranannya sebagai pen- pemerintahan yang dipandang lemah. Pem-
dakwah dimana perkataan yang disampaikan impin pemerintahan tidak dipercaya karena
maupun prilakunya merupakan sebuah kebe- menyeleweng, tidak adil, berbohong, ingkar
naran yang memiliki dasar dan hal inilah yang janji, korupsi, mementingkan diri sendiri, tidak
diperlukan untuk mempertahankan sebuah transparan, dan tidak adanya perubahan yang
kepercayaan. terjadi selama memimpin. Senada penelitian
Hasil dari penelitian ini menjelaskan yang dilakukan Agung, dkk (2013) tentang
bahwa integritas seorang ustadz sebagai kepercayaan terhadap politisi. Politisi cend-
salah satu dasar kepercayaan mahasiswa erng tidak dipercaya karena lasan kurangnya
dilihat dari prilaku ustadz yang mampu men- integritas politisi. Kebalikannya ustadz seba-
jalankan kewajibannya sesuai syariat, orang gai pemimpin dipercaya mahasiswa dari segi
yang beriman, amalannya, sebagai teladan, kompetensi, kebajikan dan integritasnya yang
dan yang paling penting adalah kebenaran tinggi. Ustadz memiliki pengetahuan dan
perkataan yang disampaikan ustadz (per- pemahaman terhadap ilmu agama yang dire-
kataannya benar sebanyak 29.1%). Hasil ini fleksikan dalam prilakunya sebagai pemimpin,
juga didukung dari penelitian sebelumnya seperti perbuatan ustadz sesuai dengan yang
oleh The Royal College of Physicians (2009) disampaikan, menjalankan kewajiban sesuai
mengenai level kepercayaan terhadap be- dengan syariat Islam, orang yang beriman,
berapa macam profesi (Annual Survey of dan mampu menjadi teladan yang baik. Lebih
Public Trust in Professions) di Inggris, men- lanjut, kebajikan menjadi aspek yang mem-
empatkan profesi Pemuka Agama (76%) ter- bedakan antara kepercayaan mahasiswa ter-
masuk pada level atas yang dipercaya oleh hadap ustadz dengan pemimpin pemerintah.
masyarakat karena kebenaran perkataannya. Kebajikan dilihat dari perilaku ustadz dalam
Sehingga secara langsung penelitian terse- hal memberikan pencerahan, mengajarkan
but mendukung hasil penelitian ini pula yang kebenaran, motivasi, maupun nasehat kepa-
menyatakan bahwa ketidakpercayaan maha- da masyarakat yang hal ini tentu saja diban-
siswa muncul karena faktor integritas ustadz gun oleh rasa kepedulian dan loyalitas yang
yang lemah. Integritas tersebut mengacu tinggi tanpa didasarkan keuntungan semata.
pada alasan bahwa perilaku yang ditampilkan Pembahasan terakhir mengenai ke-
ustadz tidak sesuai dengan perkataannya percayaan mahasiswa terhadap ustadz yang
(perkataan tidak sesuai perbuatan sebanyak didasarkan pada tingkat pengidentifikasian
87.9%). diri mahasiswa terhadap agamanya. Hasil pe-
Integritas ustadz juga menjadi penting nelitian menunjukkan adanya perbedaan ting-
karena berhubungan pula dengan peranan kat kepercayaan terhadap ustadz dari segi
ustadz sebagai teladan atau panutan bagi kuat dan lemahnya identifikasi diri mahasiswa
masyarakat seperti yang ditunjukkan oleh terhadap agamanya. Mahasiswa yang mengi-
hasil dalam penelitian ini. Lebih lanjut, Man- dentifikasi dirinya lebih kuat terhadap agama,
gun Budiyanto (dalam Muji, 2008) mengata- cenderung lebih memiliki kepercayaan yang
kan bahwa kepercayaan terbentuk karena tinggi pula terhadap ustadz (persentase ke-
ustadz haruslah seorang pemimpin yang bisa percayaan sebesar 76.9%), karena pada
dijadikan teladan bagi jama’ahnya, baik dalam posisi ini mahasiswa yang identifikasi dirinya

125
Kepercayaan Mahasiswa Terhadap Ustadz ..... Silvia Desmawarita

lebih kuat dipandang memiliki kecenderun- purna Tanpa Integritas Pada Pem-
gan lebih besar dalam ketertarikannya terha- impin Jurnal Psikologi , 9 (1).31-39.
dap kelompok agamanya tersebut, anggota Colquit, J.A., LePine, J. A., Scott, B.A., (2007).
kelompoknya, aturan yang berlaku, dasar Trustworthiness, and Trust Propen-
hukumnya, dan pada pemimpinnya. Sep- sity: A Meta-Analytic Test of Their
erti pendapat Taifel dan Turner (1974) yang Unique Relationship with Risk Taking
menjelaskan bahwa identifikasi diri merupa- and Job Performance. Journal of
kan perilaku mengasosiasikan atau meng- American Psychology Association. 29,
kategorikan diri kita pada sebuah kelompok. 4, 909-927.
Pengasosiasian tersebut didukung pula oleh Elfida, D & Hidayat (2013). Trust Toward
penilaian mahasiswa terhadap ustadz seba- Father And Mother: An Indigenous
gai orang yang memiliki nilai-nilai paling dekat Psychology Analysis On Children's
dengan agama Islam, bahkan ustadz dijadi- Trust Toward Parents. Psikologika, 18
kan prototipe yang dipercaya oleh mahasiswa 1 51-58.
sebagai seorang pemimpin. Fakultas Psikologi. (2012). Pedoman
Penulisan Skripsi. Pekanbaru:
Kesimpulan Fakultas Psikologi UIN Suska Riau.
Faturochman (2000). The dynamics of
Kesimpulan yang ditunjukkan oleh psychology and social trust. In
penelitian ini menyatakan bahwa mahasiswa Supratiknya, Faturochman & S.
cenderung lebih percaya kepada ustadz ka- Haryanto (eds). Challenge in
rena faktor kompetensi, kebajikan, dan in- psychology: Facing new millennium.
tegritas yang dimiliki ustadz dan tentu saja Yogyakarta: Faculty of Psychology
didasarkan pada al-Quran dan Hadist seba- Foundation, Gadjah Mada University.
gai rujukan dalam hidup umat muslim yang Greenfield A, Judith (2002), The Future of
harus diimani (dipercaya kebenarannya). Se- Trust in the Doctor-Patient Relation
dangkan ketidakpercayaan mahasiswa ter- ship. Healthcare Communication
hadap ustadz karena integritas ustadz yang Project, Inc. All Rights Reserved, 2, 1
rendah pada aspek kejujuran dan tanggung online editor.
jawab yang ditandai dengan tidak konsisten- Hadi, Anuri Furqon, (2012). Ulama dalam
nya perkataan dan perbuatan yang dilaku- Pandangan Masyarakat Jakarta :
kan ustadz. Selain itu, peranan ustadz jika Sebuah Pemaknaan Berdasarkan
dilihat dari harapan kepercayaan mahasiswa Ruang. Pusat Kajian Representasi
merujuk pada atribut seorang pemimpin yang Sosial Indonesia.
lebih dipercaya dibandingkan pemimpin lain- Hakim, Thantowi, Yuniarti, Uichol, (2012). The
nya, seperti pemimpin pemerintahan. Tera- basis of children’s trust towards their
khir, mahasiswa yang kuat dalam mengiden- parents in Java, ngemong: Indigenous
tifikasikan dirinya terhadap agama cenderung psychological analysis. Inter-
lebih percaya kepada ustadz, karena ustadz national Journal of Research
dianggap sebagai orang yang paling dekat Studies in Psychology, 2, 3-16
dengan nilai-nilai keislaman yang tentunya Indrayanti, Adiwibowo, I.R., (2012). The
akan berdakwah dan memimpin sesuai den- Dynamic of Adolescent’s Trust to
gan syariat Islam. Parents & Close Friend: Indigenous
Psychological Analysis. Center for
Daftar Pustaka Indigenous & Cultural Psychology
Faculty of Psychology, Gadjah Mada
Agung, I.V. (2012). General Trust dan Keper- University, Indonesia.
cayaan terhadap Institusi Publik Kramer, Roderick M. (1999). Trust and
pada Mahasiswa. Proceeding IPS. Distrust in Organizations: Emerging
Fakultas Psikologi UIN Suska Riau Perspectives, Enduring Questions.
Agung, I.V., Masyhuri, & Hidayat. (2013). Annual Review Psychology, 50:569.98
Dinamika Ketidakpercayaan terhadap Kreitner, R. & Kinicki A. (2007). Organizational
Politisi : Suatu Pendekatan Psikologi Behavior. New York : McGraw Hill
Indigenous. Jurnal Psikologi , 9 (1). Lee, Monkyu, Ulgando, (2007). The Effect of
25-30 Cultural and Value Similarity on
Al-Ana, Muji (2008). Analisis Kualitas Ustadz Benevolence in the Export-Import
Taman Pendidikan Al-Qur’an Al- Relationship, Vol. 13, No 1
Anaab Kota Gede Yogyakarta. Skripsi Liputan6, Obsesi Ustadz Solmed: jadi Ustadz
Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga termahal (2013). Diunduh pada
Yogyakarta. tanggal 15 September 2013 dari
Aryani, L, Marettih, A.K.E ,Cucuani, H, swobiz.liputan6.com/read/671216/
Susanti, R dan Y.I, Lestari, obsesi-ustad-solmed-jadi-ustad-
Y.I. (2013). Kompetensi Tidak Sem- termahal.

126
Jurnal Psikologi, Volume 10 Nomor 2, Desember 2014

Mayer, R. C., Davis, J. H. & Schoorman, Kepuasan Kerja Karyawan. Skripsi


F. D. (1995). An Integrative Model of Universitas Gajah Mada
Organizational Trust. The Academy of Ramadhani, Meila, (2009). Dinamika Trust
Management Review, 20, 3, Pp. 709- terhadap pasangan perempuan yang
734. telah Melakukan Aborsi. Skripsi
McAllister, Daniel J. (1995). Affect and Fakultas Psikologi Sumatra Utara.
Cognition-Based Trust as Founda- Ridings, Gefen, and Arinze (2002). Some
tions for Interpersonal Cooperation antecedents and effects of trust in
in Organizations. Academy of virtual communities. Journal of
Management Journal, 38,1, 24-59. strategic information systems USA,
McKnight, D.H. and Chervany, N.L., (2001), 11 (2020) 271-295.
Trust and Distrust Definitions: One Research Study (2009). Trust in Doctor 2009:
Bite at a Time, in Falcone, R., Singh, Annual Survey of Public Trust in
M. and Tan, Y-H (eds) Trust in Cyber- Profesion. The Royal Collage of
Societies, Dordrecht, NL : Springer, Physicians.
27-54 Smolkin, D. (2008). Puzzles about trust.
McKnight, D.H. and Chervany, N.L., (2006), The Southern Journal of Philosophy.
Reflection on an initial Trust-Building Volume: 46. Issue: 3. Page Number:
Model. 431+.
Mitchell, R.M., Tulsa, Forsyth, P.B., (2004). Sucianingsih, Triani (2009). Analisis Isi Pesan
Trust, the Principal, and Student Dakwah dalam Novel Pesantren
Identification. Journal of Oklahoma Ilalang Karya Amar De Gapi. Skripsi
State University. Fak Dakwah Dan Komunikasi UIN
Morgan, R. M., Hunt, S. D. (1994) The Syarif Hidayatullah Jakarta.
commintment-trust theory of relation- Vidotto, G., Massidda, D., & Noventa, S.
ship marketing. Journal of Marketing, (2012). Trusting Beliefs: A Functional
58, 20-38. Measurement Study Psicológica,
Mustofa, Ali (2009), Elit Ustadz dalam University of Padua, Italy.
Menanamkan Pendidikan Agama Wachdi, Anis, (2003). Hubungan antara
Islam pada Remaja Mesjid di Dusun Kepercayaan terhadap Orang Lain
Ngobyongan, Pacitan. Skripsi. dengan Agresivitas pada Remaja.
Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Skripsi Universitas Islam Indonesia.
Negeri Malang. Waspadamedan, umat krisis kepercayaan
Nasrah (2005), Nabi Muhammad terhadap ulama (2012). Diunduh pada
sebagai Pemimpin Agama dan tanggal 18 Juni 2013 http://waspada-
Negara. Skripsi Fakultas Sastra medan.com/index.php?option=com_
Universitas Sumatra Utara. content&view=article&id=21430:
Neysya blogspot, fenomena selebritis umat-krisis-kepercayaan terhadapula
dakwah dan Ustadz (2012). ma&catid=51:medan&Aitemid=206
Diunduh pada tanggal 18 juni 2013 Wordpress, diunduh pada tanggal 18 Juni
dari http:// neysya-jatidiri.blogspot.com/ 2013 dari http://rinaldimunir.word-
2012/01/fenomena-selebritis-dakwah- press.com/2011/11/30/ustad-ustad-
dan-Ustadz.html muda-di-tv-yang-bikin-nek/
Pandyki, A. Dwi (2013). Hubungan antara
Kepercayaan Pemimpin dengan

127

Anda mungkin juga menyukai