Anda di halaman 1dari 4

“Kulit jeruk mengandung beberapa senyawa yang dapat dimanfaatkan, seperti

senyawa limonene pada minyak atsiri. Senyawa limonene terbukti mampu mengusir nyamuk
dan pada kulit jeruk terdapat senyawa limonene sebesar 95%. Teknologi steam
distillation digunakan untuk mendapatkan minyak atsiri kulit jeruk dengan
kandungan limonene yang lebih tinggi. Hal ini sangat sesuai jika digunakan untuk mencegah
penyakit DBD, dimana penyakit ini ditularkan melalui gigitan nyamuk.”

Kulit jeruk mengandung minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eteris (aetheric oil)
banyak dimanfaatkan oleh industri kimia parfum, menambah aroma jeruk pada minuman dan
makanan, serta di bidang kesehatan digunakan sebagai anti oksidan dan anti kanker.

Buah jeruk tersusun dari komponen- komponen sebagai berikut:

1. Flavedo

Flavedo merupakan bagian yang memberikan warna pada kulit jeruk. Di dalam flavedo
terkandung karoten yang memberi sifat warna kuning pada buah jeruk. Sekitar 60%
karoten yang terdapat pada buah jeruk terdapat pada bagian ini. Di bagian ini juga
terdapat gland yang mengandung minyak kulit jeruk.

2. Albedo
Albedo terletak di bawah flavedo. Albedo biasanya mempunyai lapisan yang tebal, putih
dan seperti spon. Albedo terdiri atas sel-sel parenkim yang kaya akan substansi pektin
dan hemiselulosa. Kombinasi antara albedo dan flavedo disebut pericarp yang sering
dikenal sebagai kulit.
3. Endocarp
Endocarp merupakan bagian buah yang dapat dimakan, di mana pada endocarp ini
terdapat sejumlah segmen di dalamnya. Umumnya buah jeruk mempunyai 9-13
segmen. Di bagian dalam tiap-tiap segmen terdapat kantung sari buah (juice sacs) yang

mempunyai membran relatif kuat dan mempunyai dinding sel tipis[3].

Jeruk mengandung vitamin C yang sangat tinggi. Selain itu, jeruk juga mengandung
folacin, kalsium, potasium, thiamin, niacin, dan magnesium. Banyak industri minuman
yang menggunakan buah jeruk sebagai bahan baku, maka limbah kulit jeruk yang
dihasilkan jumlahnya cukup banyak. Minyak kulit jeruk merupakan minyak aromatis
yang terdapat pada gland di bagian kulit buah jeruk. Dalam minyak kulit jeruk
umumnya terkandung limonene(95%), myrcene(2%), noctanal(1%), pinene(0,4%),
linanool(0,3%), decanal(0,3%), sabiene(0,2%), geranial(0,1%), neral(0,1%),

dodecanal(0,1%), dan senyawa-senyawa lainnya (0,5%)[2

1.2.3. Limonene[5]
Limonene mempakan cairan bening sampai kuning muda pada suhu ruang dengan bau jeruk
yang kuat. Limonene pada umumnya ditemui pada beberapa jenis buah, uatamanya adalah
jeruk. Limonene pada umumnya digunakan sebagai pelarut pada industri, perasa dan wangi-
wangian pada makanan.

( Gambar strukstur atom limone )

Limonene didapatkan dengan mengekstrak minyak jeruk dari buah dan kulit jeruk. Minyak
jeruk ini kemudian didestiIasi untuk mendapatkan limonene. Limonene adalah senyawa yang
tahan terhadap hidrolisis, akan tetapi limonene dapat mengalami proses biodegradasi pada
kondisi aerob. Limonene merniliki dua isomer optis yaitu d-Iimonene dan l-Iimonene serta
campuran dipentene.

Tanaman jeruk pada umumnya berada di daerah subtropis dan tropis. Karena hal tersebut,
maka hampir seluruh wilayah Indonesia dapat ditanami jeruk Lokasi terbaik penanaman jeruk
adalah pada ketinggian 400 m di atas permukaan air laut[5]. Jeruk mengandung vitamin C
yang sangat tinggi. Selain itu, di dalam jeruk juga mengandung beberapa komponen lain
seperti folacin, kalsium, potasium, thiamin, niacin, dan magnesium. Umumnya buah jeruk
digunakan untuk minuman juS[5] Buahjeruk terdiri dari lapisan flavedo yang terdiri dari
pigmen warna pada kulit luar buah dan minyak sequisterpene yang melindungi buah dari
serangga dan

Selama ini, pemerintah menyarankan kepada masya- rakat untuk menggunakan bubuk
abate (temefos) seba- gai salah satu upaya pengendalian vektor DBD. Namun,
penggunaan temefos secara terus menerus dalam pengen- dalian vektor
memungkinkan timbulnya resistensi ter- hadap larvasida tersebut karena sifat
transovarial dari nyamuk.7 Tidak hanya itu, penggunaan pestisida sintetis yang intensif
dapat menimbulkan pencemaran dan ber- dampak negatif pada kesehatan manusia,
misalnya terte- lan akan memicu keracunan.
REFERENSI

1. JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 2, No. 1, (2013) ISSN: 2337-3539 (2301-9271


Print) F-98 “Pengambilan Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk Segar dan Kering
dengan Menggunakan Metode Steam Distillation” (Ahmad Fathur Muhtadin,
Ricky Wijaya, Pantjawarni Prihatini, dan Mahfud )
2. https://media.neliti.com/media/publications/39889-ID-efektivitas-air-perasan-
kulit-jeruk-manis-sebagai-larvasida-nyamuk-aedes-aegypti.pdf
Dita Nurhaifah, Tri Wahyuni Sukesi. Efektivitas Air Perasan Kulit Jeruk Manis
sebagai Larvasida Nyamuk Aedes aegypti Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional Vol. 9,
No. 3, Februari 2015

3. Efektivitas Larvasida Ekstrak Kulit Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) Dalam
Membunuh Jentik Nyamuk Aedes sp

(Studi di Daerah Epidemi DBD di Wilayah Kerja Puskesmas Antang Kecamatan Manggala)
1 2 3 4
ISSN(Online) :2541-5301. Nirma , Andi Susilawaty *, Hasbi Ibrahim , Munawir Amansyah

Anda mungkin juga menyukai