Anda di halaman 1dari 64

 SUK

 SUK SE S
BERINVESTASI
 AL
 A L A BUF
B UF F E T

 24
 24 Str
Str ategi I nve
nvesta
stasi
 Sed
 Seder hana
hana dar i I nve
nvesto
stor
N i lai
lai T er bai k D uni
uni a

 J A M E S P A R D OE 

PENERBI T ER LANGGA
LANGGA
Jl. H. Baping Raya No. 100
Ciracas, Jakarta 13740
http://www.erlangga.co.id
e-mail : editor@erlangga.net
(Anggota IKAPI)
 J udul
udul A sli:
sli:
How Buffett Does It 24 Sim
Si mple I nve
nvesti
sti ng Strat
Strategie
gi es fro
fr om the World
World'' s
G r eatest
test Value
V alue I nvesto
nvestor 

James Pardoe
Original ISBN: 0-07-144912-4
Sukses Berinvestasi ala Buffett
24 Strat
 Strategi I nve
nvesta
stasi Sed
Sederhana
rhana dar i I nvenvesto
stor Nila
Ni laii Terba
Terbaii k Dunia
James Pardoe
Copyright © 2005 by The McGraw-Hill Companies, Inc. Translation copyright © 2006 by
P ener
ner bi t E r langg
langgaa.
All rights reserved. Printed in the United States of America.
Hak terjemahan dalam Bahasa Indonesia pada Pener Pener bi t E r langg
langgaa berdasarkan perjanjian
resmi tanggal 9 September 2005
Penerjemah: Sri Isnani Husnayati, S.E.
Editor: Ratri Medya, S.E., Wisnu Chandra Kristiaji, S.E.
Buku ini diset dan dilayout
dila yout oleh Bagian Produksi Pener Pener bi t E r langg
langga a dengan Power
Macintosh G5 (Palatino 10 pt)
Setting oleh: Tim Setting Perti Dicetak oleh: PT Gelora Aksara Pratama
10 09 08 7 654

 Dilarang keras
keras mengutip, menjiplak,
menjiplak, memfotokopi, atau memperbanyak
memperbanyak dalam bentuk apa
 pun, baik sebagian
sebagian atau keseluruhan
keseluruhan isi buku
buku ini, serta memperjualbelikanny
memperjualbelikannya
a tanpa izin
tertulis dari P ener
ner bi t E r langg
langgaa.
© HAK CIPTA DILINDUNGI OLEH UNDANG-UNDANG
Daftar I si 

Kiat-kiat Warren Buffett 1


Bab 1 Pilihlah Kesederhanaan, Bukan Kompleksitas 5
Bab 2 Putuskan Sendiri Investasi Anda 11
Bab 3 Pertahankan Temperamen
Temperamen yang Tepat 17
Bab 4 Bersabarlah 25
Bab 5 Belilah Bisnis, Bukan Saham 33
Bab 8 Carilah Perusahaan F ranch
ranchise
ise 41
Bab 7 Belilah Perusahaan Berteknologi Rendah, Bukan Berteknologi Tinggi 47
Bab 8 Konsentrasikan
Konsentrasikan Investasi Saham Anda 53
Bab 9 Terapkan Ketidakaktifan,
Ketidakaktifan, Bukan Hiperaktivitas
Hiperaktivitas 59
Bab 10 Jangn Melihat Ticker  67
Bab 11 Lihatlah Penurunan Pasar sebagai Peluang Membeli 73
Bab 12 Jangan Mencoba Memukul Setiap Lemparan Bola yang Datang 81
Bab 13 Abaikan yang Makro; Fokuslah pada yang Mikro 89
Bab 14 Perhatikan
Perhatikan Baik-baik Manajemennya
Manajemennya 95
Bab 15 Ingat, Sang Kaisar Tidak Pakai Baju di Wall Street 103
Bab 16 Berpikirlah Independen
Independen 109
Bab 17 Tetaplah Berada Dalam Lingkaran Kompetensi Anda 117
Bab 18 Abaikan Ramalan Pasar Saham 125
Bab 19 Pahami “Mr. Market” dan “Margin of Safety” 131
Bab 20 Takutlah Saat Orang Lain Tamak,dan Tamaklah
Tamaklah Saat Orang Lain Takut 139
Bab 21 Baca, Baca Lagi, dan Berpikirlah 145
Bab 22 Gunakan Segenap Tenaga Kuda yang Anda Miliki 153
Bab 23 Hindari Kesalahan Mahal yang Diperbuat Orang Lain 159
Bab 24 Jadilah Investor yang Andal 167
Bacaan Lain 172
Tentang Penulis 173
Indeks 174

Sukses
Berinvestasi ala
Buffett
KIAT-KIAT WARREN
BUFFETT

Bagi sebagian besar orang, pasar saham adalah sebuah misteri. Dengan begitu
 banyaknya pilihan yang tersedia —   di Amerika saja terdapat lebih dari 7.000 saham — 
 bagaimana agar kita dapat menghasilkan uang dengan berinvestasi di pasar saham? Saham
mana yang harus dibeli? Siapa yang harus didengarkan? Strategi apa yang harus diambil?
Banyak di antara kita yang sedang berusaha bangkit dari ambruknya saham Internet
dan masih khawatir untuk mempertaruhkan uang yang diperoleh dengan susah payah ke
 bursa. Banyak di antara kita telah belajar dengan cara yang menyakitkan. Bisa jadi sebabnya
adalah tips jitu dari seorang teman mengenai saham, rekomendasi pialang, atau saham di
 bisnis teknologi yang jatuh. Satu pelajaran yang didapat oleh banyak orang adalah skema
untuk menjadi kaya dengan cepat sering kali juga berarti skema untuk menjadi miskin dengan
cepat.
Jika Anda adalah investor yang bangkrut — entah karena pialang, Nasdaq crash,
reksadana, transaksi harian sistem timing-the-market, opsi, saham murah, atau perusahaan hi-
tech  yang sedang berkembang pesat — Anda benar-benar harus mempelajari filosofi dan
 pendekatan investasi Warren Buffett.
Studi tentang Warren Buffett mengungkapkan metode menjadi kaya secara perlahan
(get-rich-sloiu)  yang telah terbukti di pasar saham. Buffett telah mengubah biji kayu ek
menjadi pohon melalui praktik investasi yang aman secara finansial. Anda pun dapat menjadi
investor yang andal dan menghasilkan uang dari pasar saham dalam jangka waktu lama — 
tetapi hanya jika Anda mengikuti konsep fundamentalnya serta mengadopsi kedisiplinan,
kesabaran, dan wataknya.
Warren Buffett tidak mendapatkan warisan satu sen pun dari orang tuanya. Saat ini,
hanya dari hasil investasinya saja, secara pribadi dia memiliki aset senilai lebih dari 40 juta
dolar. Tetapi mulai dari Harvard yang ada di wilayah Timur hingga Stanford yang ada di
wilayah Barat, Buffett jarang sekali menjadi topik diskusi di kelas-kelas sekolah bisnis
terkemuka. Dengan kata lain, investor terbaik sepanjang zaman telah diabaikan oleh para
akademisi.
Saya berharap  Anda  tidak mengabaikan teladan Buffett. Saya berharap Anda
mempunyai niat untuk meniru praktik investasinya, terutama jika pengalaman investasi Anda
sebelumnya kurang menyenangkan.
Dalam permainan basket, penguasaan dasar permainan adalah hal yang krusial untuk
menjadi pemain yang baik. Demikian pula, menguasai dasar-dasar investasi Buffett adalah
hal yang krusial untuk menjadi investor yang andal. Dasar-dasar tersebut meliputi :
BAB I
PILIHLAH KESEDERHANAAN, BUKAN KOMPLEKSITAS

Pada saat berinvestasi, buat hal tersebut sesederhana mungkin. Lakukan hal-hal
yang mudah dan jelas, saran Buffett; tidak perlu mengembangkan jawaban yang rumit
untuk masalah yang sudah rumit.
Banyak orang percaya bahwa berinvestasi di pasar saham itu rumit, misterius, penuh
risiko, dan oleh karena itu lebih baik diserahkan saja pada para profesional. Cara pandang
umum ini berpendapat bahwa orang biasa tidak mungkin menjadi investor yang sukses
karena kesuksesan di pasar saham membutuhkan latar belakang pendidikan bisnis yang
tinggi, penguasaan rumus-rumus matematika yang rumit, akses pada program komputer
market-timing yang canggih, serta banyak waktu untuk terus memonitor pasar, grafik,
volume, tren ekonomi, dan lain-lain.
Warren Buffett telah menunjukkan bahwa itu semua adalah mitos.
Buffett telah menemukan cara sukses untuk berinvestasi dalam pasar saham yang
tidak rumit. Semua orang dengan kecerdasan rata-rata, lebih dari mampu untuk menjadi
investor yang sukses, tanpa bantuan profesional, karena dasar investasi yang andal mudah
untuk dimengerti.
Buffett hanya akan berinvestasi pada bisnis-bisnis yang mudah dipahami, solid, dan bertahan
lama yang penyebab kesuksesannya dapat dijelaskan dengan sederhana, dan dia tidak pernah
 berinvestasi pada bisnis- bisnis rumit yang tidak dia pahami.

Ingat bahwa tingkat kesulitan tidak diperhitungkan dalam berinvestasi. Carilah per-
usahaan yang bertahan lama dengan model bisnis yang mudah diprediksi.
Esensi dan keindahan filosofi investasi Buffett adalah kesederhanaannya. Filosofi
tersebut tidak memerlukan kemampuan matematis yang rumit, latar belakang pendidikan
finansial, atau pengetahuan mengenai bagaimana perekonomian atau pasar saham akan
 berlangsung di masa yang akan datang. Filosofi ini didasarkan pada prinsip akal sehat dan
kesabaran-nilai-nilai midwestern yang mudah dipahami dan diterapkan oleh setiap investor.
Pada dasarnya, Buffett yakin bahwa investor tidak melakukan usaha yang cukup berarti saat
mereka mengandalkan hal-hal seperti rumus matematika, prediksi pasar jangka pendek atau
 pergerakan pasar, atau grafik-grafik yang didasarkan pada harga dan volume.
Bahkan, ujar Buffett, kompleksitas acap kali merugikan Anda. Jangan mati-matian berusaha
memecahkan teori-teori terbaru mengenai investasi, seperti option pric- ing  atau beta. Dalam
 banyak hal, lebih baik Anda tidak pernah mengetahui sistem mutakhir tersebut. Sebuah
 pelajaran penting yang dipetik Buffett dari gurunya, Ben Graham, adalah Anda tidak harus
"melakukan hal yang luar biasa untuk mendapatkan hasil yang luar biasa".
 Pertahankan kesederhanaan.  Ini sasaran Anda: Belilah saham dari perusahaan hebat
yang dikelola oleh orang- orang yang jujur dan kompeten. Beli bila harga saham tersebut
 berada di bawah nilai aktualnya sebagaimana tercermin dalam potensi perolehan laba
 perusahaan di masa yang akan datang. Kemudian pertahankan saham itu dan tunggu situasi
 pasar untuk menegaskan penilaian Anda.
Ini adalah prinsip utama dari filosofi investasi Buffett. Prinsip ini menjelaskan seluruh
kesuksesannya yang luar biasa. Prinsip ini juga menjelaskan bagaimana dia mengubah
investasi saham Washington Post   senilai 10,6 juta dolar menjadi sebuah investasi yang saat
ini bernilai lebih dari 1 miliar dolar, bagaimana dia mengubah investasi saham Coca-Cola
senilai 1 miliar dolar menjadi senilai lebih dari 8 miliar dolar saat ini, dan bagaimana dia
membeli saham GEICO Insurance senilai 45 juta dolar yang kemudian berkembang menjadi
lebih dari 1 miliar dolar.
Jika Anda tidak memahami sebuah bisnis, jangan beli.
Buffett telah mengubah Berkshire Hathaway menjadi perusahaan senilai 100 miliar
dolar lebih dengan menggunakan prinsip sederhana ini. Pada saat berinvestasi di pasar saham,
dia menginvestasikan uangnya pada bisnis solid yang mudah dipahami dengan prospek
 jangka panjang yang kuat, serta jajaran manajemen yang kompeten dan mempunyai
integritas. Dia membeli berlot-lot saham ketika pasar saham menjualnya dengan harga
rendah. Singkatnya, hal tersebut menjelaskan kesuksesannya.
Lupakan program komputer canggih untuk memilih saham yang mengandalkan
riwayat harga, gejolak, atau arah pasar. Selanjutnya, buang persamaan logaritma dan rumus-
rumus rumit. Buffett memang menggunakan komputer  — tetapi terutama untuk bermain
bridge dan bukan untuk menelusuri pergerakan harga saham. Sasaran investasi Anda harus
sama dengan Buffett: dalam hal mencari saham dengan harga yang wajar untuk bisnis yang
mudah dipahami dan punya prospek yang kuat untuk mengalami peningkatan laba di tahun-
tahun mendatang. Itu saja!
Berikut tiga prinsip yang harus mendasari setiap ke- putusan investasi Anda:

 Selalu pertahankan kesederhanaan. Jangan membuat investasi menjadi sesuatu yang


sulit. Tetaplah berpedoman pada apa yang Anda ketahui dan belilah saham bisnis- bisnis
yang mempunyai manajemen yang kuat dan etis. Keputusan investasi yang melibatkan
kompleksitas harus dihindari.

Tentukan sendiri keputusan investasi Anda. Jadilah penasihat investasi bagi diri
Anda sendiri. Berhati-hatilah terhadap pialang atau wiraniaga lainnya yang secara agresif
mengajukan saham atau reksadana demi mempertebal komisi yang akan mereka dapat. Jelas,
mereka bukan pihak yang mengutamakan kepentingan Anda.

Belajarlah dari orang-orang yang menjadi panutan B uffett. Orang paling


 berpengaruh bagi Buffett selain ayahnya, Howard, adalah Benjamin Graham, "Bapak
Investasi Nilai", yang mengajarkan pada Buffett puluhan tahun lalu bahwa kesuksesan
investasi tidak selalu berasal dari kompleksitas. Perlu kita simak apa yang dia sampaikan.

Jangan lupa bahwa strategi sederhana Buffett telah memberinya hasil yang luar biasa!
BAB II
PUTUSKAN SENDIRI INVESTASI ANDA

Jangan dengarkan para pialang, analis, atau pakar. Temukan sendiri cara investasi
Anda.

Warren Buffett yakin bahwa orang kebanyakan bisa meraih kesuksesan dalam
 berinvestasi tanpa harus mengandalkan pialang, pakar pasar modal, atau para profesional
lainnya. Dan Buffett melangkah lebih jauh lagi. Menurutnya, pada umumnya orang-orang
yang dianggap pakar ini tidak banyak gunanya. Apa pun klaim mereka atas apa yang bisa
mereka lakukan, Anda mampu melakukannya lebih baik untuk diri sendiri.
Untuk alasan yang sudah jelas, investor profesional ingin agar Anda berpikir
sebaliknya. Mereka menumbuhkan anggapan bahwa berinvestasi di pasar saham terlalu rumit
 bagi orang kebanyakan karena hal itu bagus bagi bisnis mereka. Sampai kapan mereka bisa
 bertahan kalau para investor biasa mengetahui bahwa mereka tidak banyak berguna?
Mungkin Anda sulit mempercayai bahwa para ahli yang Anda lihat di TV dan dengar di
radio tidak benar- benar memiliki nilai lebih. Jika demikian, Anda harus mempertimbangkan
 bagaimana para profesional ini memperoleh penghasilan, dan insentif keuangan seperti apa
yang mengendalikan perilaku mereka. Profesional keuangan sering kali adalah tenaga penjual
yang menjajakan produk investasi yang dapat memberi mereka keuntungan finansial.
Penghasilan pialang acap kali didasarkan pada banyaknya aktivitas — komisi dihasilkan dari
aktivitas pembelian dan penjualan saham.
Secara logis, kemudian, pialang biasanya tidak mendapatkan penghasilan bila klien
mereka menahan sahamnya untuk jangka waktu yang lama, sebagaimana prinsip dasar
filosofi Buffett. Aktivitas (transaksi) itulah yang sering kali menjadi perhatian utama seorang
 pialang. Pialang dibayar berdasarkan jumlah transaksi yang dilakukan oleh investor, tidak
 peduli apakah investasi tersebut merupakan langkah yang bijak atau buruk.
Ketika Anda didekati oleh seorang penasihat investasi atau ahli keuangan lainnya,
tanyakan, Apa manfaatnya bagi Anda?" Jika jawaban mereka tidak memuaskan, pergi
dan tinggalkan saja mereka.

Dengan menggenggam erat gagasan-gagasan sederhana Buffett yang terbukti ampuh,


Anda dapat menyingkirkan layanan profesional dari para pialang, pakar Wall Street, program
komputer untuk memilih saham, peramal kondisi pasar, dan pihak-pihak lain yang
mengklaim diri mereka sebagai ahli. Anda dapat membuat keputusan investasi  sendiri.
Buffett menganggap orang yang berkecimpung dalam sebagian besar profesi mempunyai
nilai lebih dibandingkan orang awam. Namun, ia berkata, tidak demikian halnya dalam
 bidang manajemen uang.
Mengapa? Yah,  karena hampir semua profesional (bidang keuangan) mengabaikan
filosofi dasar Buffett dan lebih memilih melakukan praktik investasi yang rumit untuk
manfaat yang tidak jelas. Hal ini juga sangat mudah dipahami. Banyak dari profesional
keuangan ini yang menempuh pendidikan yang lama (dan mahal), di mana mereka belajar
 berbagai teknik dan alat yang canggih. Seperti pepatah lama, beri seorang anak sebuah palu,
dan segala sesuatu akan dia lihat seperti paku.
Terus terang, kebanyakan profesional bidang keuangan memang meyakini praktik dan
formula yang telah mereka kuasai dengan susah payah dalam waktu yang lama. Sayangnya,
 banyak profesional ini yang kemudian mengabaikan praktik investasi nilai (value investing),
teknik yang pertama kali dirintis setengah abad lalu oleh Benjamin Graham dan Dave Dodd
dalam Security Analy- sis  dan direkomendasikan selama hampir empat dekade oleh Warren
Buffett. Investasi nilai terutama berisi mengenai tindakan yang diambil berdasarkan selisih
antara harga dan nilai di pasar saham: ibaratnya, mencari selembar uang 1 dolar yang dijual
seharga 40 sen.

Jadilah investor nilai. Hal itu telah terbukti menjadi teknik yang paling
menguntungkan
menguntungkan dalam jangka panjang.

Seperti halnya Buffett, Anda dapat menghasilkan uang melalui investasi nilai.
Profesional bidang keuangan yang akan Anda abaikan tidak   akan menghasilkan uang — 
setidaknya untuk Anda. Mungkin itulah sebabnya, meskipun kesuksesan Buffett demikian
nyata, belum terlihat ada kecenderungan massal untuk melakukan investasi nilai. Terlalu
 banyak kepentingan
kepentingan yang mendorong orang
orang ke arah sebaliknya.
sebaliknya.
Argumen saya — yang
yang muncul dari model Buffett — 
 —  adalah
 adalah Anda seharusnya melakukan
investasi nilai. Anda harus yakin bahwa hanya "ajaran" Buffett-lah yang diperlukan untuk
dapat berdiri dengan kaki Anda sendiri. Ajaran-ajaran itu memberikan kerangka yang akan
membuat Anda mampu memegang kendali atas masa depan keuangan Anda. Untuk para
 pemula, coba ikuti ajaran-ajaran dasar metode
metode Buffett ini:

Pelajari pengetahuan dasar mengenai akuntansi dan pasar keuangan. Untuk


membuat keputusan investasi, Anda perlu mempelajari dasar-dasar akuntansi dan bisnis di
 pasar saham. Mulailah membaca jurnal dan majalah keuangan — dan, dan, tentu saja, segala hal
yang dapat Anda temukan mengenai Benjamin Graham, Warren Buffett, dan Charlie Munger.
H adap
adapii par
par a pe
penasihat
nasi hat keuangan,
uang an, piala
pi alang
ng,, dan par
paraa pe
perr amal
amal yang
yang ’cuma ngomong
doang’ dengan skeptisisme dalam dosis yang cukup. Sekali Anda menguasai prinsip-
 prinsip investasi, pastikan Anda tidak "dikadali" oleh ahli-ahli" keuangan. Ingatlah bahwa
hampir semua (dari mereka) mempunyai kepentingan atau agenda pribadi yang tidak
menempatkan kesejahteraan
kesejahteraan keuangan Anda pada urutan pertama.

I nga
ng atlah
tlah bahwa
bahwa tida
tidakk seo
seor ang pun me
mempunyai r i waya
wayatt inve
i nvesta
stasi
si seb
sebaik B uff tt. Pada saat
uf fett.
Anda mencoba memahami pasar saham, dengarkanlah orang yang paling banyak
menghasilkan "uang".
Pemahaman terhadap gagasan dan tindakan Buffett akan menghasilkan sebuah
pedoman yang dapat Anda ikuti sendiri tanpa bantuan orang lain.
BAB III
PERTAHANKAN TEMPERAMEN
TEMPERAMEN YANG TEPAT
T EPAT

Biar saja orang-orang bertindak berlebihan dalam merespons pasar, saran


Buffett. Berpikirlah jernih saat orang lain tidak melakukannya, dan Anda akan mem-
peroleh keuntungan.
Meskipun sederhana dan mudah dipahami, filosofi investasi Buffett tidak mudah untuk
dilaksanakan. Begitu Anda membekali diri dengan pemahaman mengenai pendekatan
Buffett, hal terpenting yang harus dikembangkan selanjutnya adalah temperamen yang tepat
untuk menjadi investor yang andal. Temperamen yang tepat artinya mempertahankan akal
sehat Anda setiap saat.
Artinya, memiliki pola pikir yang tepat pada saat Anda harus menghadapi berita buruk
atau kemunduran tak terelakkan yang mengancam saham yang Anda miliki. Tekad baja dan
sikap tenang diperlukan ketika segala sesuatu terlihat memburuk. Namun temperamen yang
tepat juga berarti mempertahankan
mempertahankan pikiran Anda tetap jernih pada situasi-situasi ekstrem
ekstrem
lainnya: misalnya, ketika pasar saham melonjak dan orang-orang di sekitar Anda mulai tamak
dan lepas kendali.
Temperamen Anda akan terus memainkan peran ketika segala sesuatu tidak berjalan
sesuai harapan. Apa yang akan Anda lakukan ketika harga saham Anda menurun tajam?
Apakah Anda akan panik dan menjual saham-saham tersebut? Apa yang akan Anda lakukan
apabila dihadapkan pada peristiwa politik atau ekonomi makro yang besar seperti perang,
resesi, atau penurunan tajam indeks
i ndeks Dow Jones?
Apa yang akan Anda lakukan jika perusahaan yang menerbitkan saham-saham yang
Anda miliki mengalami kuartal atau tahun buruk yang tak terelakkan? Apakah Anda akan
terpaku pada harga saham harian atau sebaliknya berfokus pada hal-hal pokok dan hasil
 bisnis jangka panjang? Bagaimana reaksi Anda jika seorang ahli Wall Street memprediksi
adanya penurunan
penurunan dan pesimisme atas saham Anda atau atas pasar saham secara umum?
Apa yang akan Anda lakukan jika para praktisi investasi yang tengah berada pada
situasi pasar yang memburuk atau membubung terdorong oleh entah itu "antusiasme atau
depresi spekulatif" dan terserap ke dalam lubang ketakutan ataupun ketamakan yang tak
terkendali, seperti halnya yang terjadi pada masa meluapnya investasi di bisnis Internet? Ben
Graham, dosen Buffett di Columbia pernah berkata: "Problem utama bagi investor, bahkan
 bisa dikatakan musuh terbesarnya, adalah dirinya sendiri." Apakah Anda akan menjadi
musuh terbesar Anda sendiri?
Reaksi dan respons Anda terhadap perkembangan- perkembangan
perkembangan ini akan memainkan
 peran yang sangat besar dalam menentukan kesuksesan investasi Anda. Investor yang bijak
akan tetap tenang menghadapi peristiwa-peristiwa negatif. Apakah Anda akan melempar
saham Anda ke bursa ketika harga turun, atau justru menunggu untuk mengambil keuntungan
dari peluang potensial yang ada dan membeli lebih banyak saham ketika sedang "obral"?
Buffett mempunyai rambu-rambu yang jelas yang harus Anda terapkan pada diri Anda.
Jika Anda adalah seseorang yang cenderung frustrasi bila salah satu investasi Anda
kehilangan setengah nilainya dalam waktu semalam, Anda tidak semestinya berada di pasar
saham. Anda harus mempunyai keterampilan untuk berinvestasi di perusahaan-perusahaan
yang sehat — 
 — dan
dan kemudian punya keyakinan untuk mempertahankannya ketika yang lain
tidak melakukannya. Buffett mengatakan, hampir tidak pernah masuk akal untuk menjual
sebuah perusahaan bagus dalam situasi yang sarat dengan ketakutan.
Jangan memiliki saham yang akan menyebabkan Anda panik dan melemparnya bila harganya
 jatuh hingga 50
50 persen.
Berkshire Hathaway mengalami masa terburuknya pada tahun 1999, ketika Nasdaq
mengalami puncak euforia saham Internet di akhir 1990-an. Gaya 'kuno' Buffett untuk tetap
 bersabar menginvestasikan
menginvestasikan modalnya pada perusahaan-perusahaa
perusahaan-perusahaann berteknologi rendah di
anggap usang. Penolakannya untuk membeli saham panas perusahaan berteknologi tinggi
membuat metodenya tidak relevan —  begitulah kata para pakar. Investasi nilai diibaratkan
dinosaurus, dan transaksi harian adalah yang paling populer pada saat itu.
Konsekuensinya, pada bulan Maret 2000, harga saham-saham A yang dimiliki
Berkshire Hathaway jatuh hingga 50% menjadi $40.000 per lembar dari $84.000 per lembar.
Meskipun bisnis tersebut masih solid dan masa depannya aman, pemegang saham yang panik
melempar saham Berkshire Hathaway mereka. Mereka bertindak berdasarkan emosi seolah-
olah angin topan tengah menghantam Berkshire Hathaway dan mereka terjun keluar kapal,
 bukannya memperketat pegangan
pegangan mereka.
Apa maksud dari pendekatan Buffett? Maksudnya adalah melihat penurunan harga
saham sebesar 50 persen sebagai peluang untuk membeli. Ini berarti tetap memperhatikan
fundamental dari perusahaan di mana Anda menginvestasikan uang dan bukan terpaku pada
fluktuasi pasar yang terus berubah. Jika para investor mengindahkan nasihat ini dan membeli
Berskhire pada saat sahamnya turun sampai 50 persen, mereka akan mendapat banyak
keuntungan ketika harga saham melonjak tinggi pada tahun 2004, hingga $97.000 per lembar.
Yah, memang akan sangat mudah bagi Anda untuk kehilangan kesabaran pada situasi
 pasar saham yang memanas. Bahkan lebih sulit lagi untuk tetap bersikap tenang ketika harga
 jatuh, dan para ahli serta sampul majalah memprediksi kelesuan dan pesimisme. Bahkan, hal
termudah untuk dilakukan dalam situasi seperti itu adalah bersikap panik.  Jangan.  Ketika
Anda memiliki saham dari perusahaan
perusahaan yang bagus, pertahankanlah.
pertahankanlah. Jika seseorang ingin
menjual saham tersebut kepada Anda dengan harga yang sangat murah, belilah.
Ketika Buffett berusia 22 tahun, dia telah
t elah memiliki sekitar 350 saham GEICO Insurance yang
 bernilai sekitar $15.000; kemudian dia memutuskan untuk menjual seluruh saham itu.
Belakangan dia mengetahui bahwa jika dia mempertahankan
mempertahankan saham-saham tersebut, 20 tahun
t ahun
kemudian semua saham itu akan bernilai kira-kira 1,3 juta dolar. Melalui pengalaman ini dan
 pengalaman lainnya, Buffett merasakan pil pahit dari menjual bagian sahamnya atas
 perusahaan yang menurutnya hebat. Kemudian dia memperbaiki kesalahannya kesalahannya dengan
membeli kepemilikan utama di GEICO pada tahun 1976 —  dan  dan dengan membeli keseluruhan
 perusahaan pada tahun 1996.
1996.
Berikut ini tiga saran yang akan membantu Anda melalui masa-masa yang cerah dan
suram:
Pertahankan saham di bisnis-bisnis yang hebat. Jangan terbawa arus dengan
mentalitas 'penyerbuan' (entah untuk masuk atau keluar dari pasar). Belilah saham
 perusahaan-perusahaan
 perusahaan-perusahaan yang hebat dan pertahankan selama bertahun-tahun. Jangan beli dan
 jual saham dengan terburu-buru. Penelitian menunjukkan bahwa semakin banyak investasi
yang dilakukan seseorang, kecenderungannya untuk merugi lebih besar  —   — dan,
dan, tentu akan
lebih banyak komisi ekstra yang harus dibayarkan.
K enali nda. Jangan beli saham jika Anda tidak kuat menghadapi kenyataan bila
nali di r i A nda
nilainya turun setengah.
Artinya, Anda harus memiliki kesabaran dan disiplin untuk mempertahankan saham
 perusahaan yang
yang mempunyai
mempunyai manajemen dan dan fundamental yang
yang kuat.
 J angan
ngan per nah
nah membuat uat kep
keputus
utusa
an invest
investa
asi kare
karena
na saran lain. Tutup telinga Anda
saran or ang lain.
ketika mendengar tips-tips panas tentang saham, dari orang-orang yang 'pinter ngomong
doang',  dan pihak lain yang mungkin punya kepentingan terhadap posisi saham tertentu.
Kerjakan PR Anda dan berpikirlah untuk kepentingan Anda sendiri.
Untuk dapat sukses di pasar, ujar Buffett, Anda hanya memerlukan kecerdasan
rata-rata. Namun di samping itu, Anda harus memiliki temperamen yang dapat
membantu Anda mengatasi badai dan bertahan pada rencana jangka panjang Anda.
Jika bisa tetap tenang saat orang-orang di sekitar Anda panik, Anda akan berhasil.
BAB
BERSABARLAH

Berpikirlah untuk 10 tahun mendatang dan bukan untuk 10 menit ke depan,   saran
Buffett. Jika Anda tidak siap memegang saham tertentu selama satu dekade, lebih baik
 jangan pernah membeli saham tersebut.

Ketika Warren Buffett berusia 11 tahun, dia melakukan pembelian sahamnya yang
 pertama: tiga saham Cities Service Preferred seharga $38 per lembar. Tidak lama setelah itu,
dia menjual ketiga sahamnya ketika harga menyentuh 40 dolar, memberinya laba bersih
sebesar 5 dolar. Beberapa tahun kemudian, saham yang sama ini dijual seharga 200 dolar per
lembar. Buffett telah belajar sejak awal mengenai pentingnya kesabaran dalam berinvestasi.
Buffett adalah 'pelaku transaksi perdekade' bukan pelaku transaksi harian. Filosofi
Buffett didasarkan pada kesabaran dan pengamatan jangka panjang. Sebuah skema 'menjadi
kaya secara perlahan' yang terbukti ampuh.
Pelaku transaksi harian (atau "swing traders") suka melemparkan saham mereka setelah
 beberapa minggu atau bahkan dalam beberapa hari. Buffett mempertahankan saham selama
 beberapa tahun bahkan sampai beberapa dekade. Buffett mendeskripsikan pasar saham
sebagai "pusat relokasi" — sarana memindahkan uang dari orang yang tidak sabaran ke orang-
orang yang sabar. Strategi mana yang lebih masuk akal? OK, coba pikirkan hal ini: Berapa
 banyak pelaku transaksi harian yang pernah mengubah $10 juta menjadi $1 miliar?

Belajarlah untuk mempraktikkan prinsip kesabaran Buffett. Prinsip ini akan


membantu Anda mengumpulkan laba yang lebih besar dari pasar saham dalam jangka
panjang.

Perlu diingat bahwa beberapa pasar benar-benar bermusuhan dengan pihak yang suka
keluar-masuk, dan cukup ramah terhadap pihak yang suka membeli-dan- mempertahankan.
Di tahun 70-an dan 80-an, Buffett mengamati, valuasi perusahaan rendah, dan harga saham
tidak bergerak dengan cepat. Orang-orang yang bermain-main di pasar menghabiskan banyak
waktu dan uang — dan mereka kehilangan momen kenaikan harga saham secara besar-besaran
di tahun 90-an. Kebanyakan orang tidak memperbincangkan peluang pasar yang telah mereka
sia- siakan. Buffett terkenal karena melakukannya. Dan pesan moralnya seperti biasa adalah
beli dan pertahankan.   Kesabaran diperlukan untuk sukses dalam investasi nilai.
Ketidaksabaran benar-benar merugikan Buffett ketika dia membeli sejumlah besar saham
Disney seharga 31 sen per lembar di tahun 1966 dan kemudian menjualnya kembali tahun
 berikutnya dengan harga 48 sen per lembar.
Charlie Munger, partner bisnis Buffett selama ber- tahun-tahun, menyampaikan
 pandangan Buffett mengenai perlunya kesabaran dengan cara yang lebih langsung ke inti
masalah: "Investasi adalah di mana Anda menemukan beberapa perusahaan yang bagus
kemudian berdiam diri saja." Dia menambahkan: "Terlalu banyak tingkah dalam berinvestasi
adalah sebuah kesalahan. Kesabaran adalah bagian dari permainan."
Berikut latihan mental yang direkomendasikan oleh Buffett. Bayangkan, ketika Anda
membeli saham, bahwa keesokan harinya pasar ditutup untuk liburan selama lima tahun.
Buffett berkata, dia tidak akan berpikir dua kali mengenai perubahan situasi tersebut, karena
dia hampir tidak pernah membeli saham dengan tujuan melemparnya lagi secepat itu. Buffett
mengeset dirinya untuk mendapatkan penghasilan dari perusahaan, bukan dari pasar saham.
Pasar hanyalah perantara dalam rencana penambahan nilai Anda. Pikirkan mengenai cara lain
yang dapat membantu Anda untuk belajar bersabar.
Tentu saja tidak mudah untuk bersabar, tetapi memiliki temperamen yang tepat
merupakan komponen yang benar-benar penting dalam melakukan investasi nilai. Ketika
 berinvestasi, anggaplah diri Anda sebagai penduduk, bukan sebagai wisatawan. Seorang
 perencana kota dari Prancis pernah diperingatkan untuk tidak menanam pohon peneduh di
sepanjang jalan raya di Paris karena pohon-pohon itu tidak akan tumbuh besar hingga 80
tahun yang akan datang. Responsnya? “Ya ampun ... hei, kalau begitu kita harus cepat -cepat
menanamnya!"   Buffett melakukan hal yang sama pada saat dia mengamati bahwa sekarang
kita dapat berteduh di bawah pohon-pohon itu karena seseorang telah menanamnya
 bertahun-tahun yang lalu.
Perlu waktu bagi biji ek untuk tumbuh menjadi pohon. Terdapat setidaknya 25 keluarga
di Omaha, Nebraska, yang telah mempertahankan saham Berkshire mereka selama lebih dari
35 tahun, dan saham-saham itu kini bernilai lebih dari $100 juta. Sedangkan investasi
 pertama mereka paling banyak sebesar $50.000.
Buffett berjuang melawan arus para pemegang saham sementara, baik sebagai investor
maupun sebagai pimpinan sebuah perusahaan besar. Mengenai para pemilik Berkshire
Hathaway, Buffett mengungkapkan bahwa dia menginginkan orang-orang yang punya
komitmen pribadi dengan perusahaan. Jangan anggap posisi kepemilikan Anda sekadar
selembar kertas dengan nilai yang terus berubah dari menit ke menit (meski nilainya memang 
naik turun). Sebaliknya, dia menyarankan Anda untuk berpikir mengenai saham sebagaimana
Anda berpikir mengenai real estate yang Anda beli bersama dengan anggota keluarga yang
lain. Apakah Anda akan menjual ladang milik keluarga atau apartemen keluarga Anda ketika
mendengar adanya gangguan eksternal yang relatif sepele? Tentu saja tidak. Well,  ujar
Buffett, pikirkanlah saham Anda dengan cara itu.
Buffett telah memiliki  sejumlah besar saham Berkshire Hathaway selama lebih dari 40
tahun. Dia tidak pernah menjual selembar pun. Dia telah mengalami naik turunnya pasar
yang dramatis, dari peristiwa Black Mon- day (penurunan besar-besaran dalam bursa efek)
hingga saat indeks Dow Jones menembus batas psikologis sebesar poin, dan dia tidak pernah
kehilangan akal sehatnya. Hal ini bukanlah sekadar cara pandang yang berlawanan dengan
yang umum — yaitu, membeli pada saat yang lain menjual dan menjual saat yang lain
membeli. Sebaliknya, ini merupakan komitmen untuk tetap berkepala dingin. Jangan terlarut
dalam kegirangan irasional orang-orang (irrational exuberance,   istilah yang dipopulerkan
oleh Alan Greenspan). Dan jangan menyerah pada mentalitas penakut yang kerdil. Jika Anda
melihat dengan perspektif jangka panjang, langit tidak akan runtuh.
Dalam The Intelligent Investor  —  buku investasi favorit Buffett — Ben Graham mengamati
 bahwa "kita telah melihat 'orang-orang awam' dengan temperamen yang sesuai dengan proses
investasi menghasilkan dan mengumpulkan lebih banyak uang daripada mereka yang tidak
memiliki temperamen serupa, meskipun mempunyai pengetahuan yang luas mengenai
keuangan, akuntansi, dan kebiasaan di pasar saham."
Dengan kata lain, berinvestasi adalah mengenai kemampuan untuk memahami gambaran
 besar, bukannya terpaku pada detail-detail teknis. Salah satu sebab Buffett dapat mengubah
investasi Washington Post  dari $10 juta menjadi $1 miliar  adalah karena dia telah memegang
saham tersebut dalam jangka waktu yang lama. Segera setelah Buffett membelinya di tahun
1973, saham Washington Post   jatuh 50 persen, dan nilainya merosot selama dua tahun.
Buffett tidak menjual sahamnya selembar pun. Dia mempertahankan gambaran besar dalam
 benaknya.
Selama tahun-tahun berikutnya, Washington Post mengalami kesulitan besar-besaran,
mulai dari pemogokan pekerja untuk memprotes keterlibatannya dalam skandal Watergate,
resesi, perang, dan kehancuran bursa saham pada tanggal 19 Oktober 1987 — Black
Monday —  ketika indeks Dow Jones terjun 508 poin.
Buffett tetap menolak untuk menjual sahamnya selama masa-masa sulit ini karena dia
mempertahankan gambaran besar yang ada dalam pikirannya. Kesabarannya benar-benar
 berbuah manis: Modal awalnya kembali  setiap  tahun melalui dividen tahunan dari
Washington Post senilai 10 juta dolar.
Bagi Buffett,  saham memang bergejolak tetapi bisnis tidak. Ada perbedaan mendasar
antara dua hal tersebut. Mungkin saja terjadi fluktuasi pada harga saham karena adanya
kekacauan pasar, tetapi bisnis yang mendasarinya tetap kuat dan aman. Dia tidak pernah
 panik. Dia bertahan, dan hasilnya berbicara sendiri.
Hal yang sama juga berlaku bagi para pemegang saham Berkshire yang telah
mempertahankan saham mereka dalam senang maupun susah. Harga saham A Berkshire
Hathaway 40 dolar pada tahun 1974,1.275 dolar pada tahun 1984,15.400 dolar pada tahun
1994, dan 97.000 dolar pada tahun 2004. Investor-investor dengan temperamen yang tepat
mendapat imbalan, sementara mereka yang menjual sahamnya menyesal.
Banyak hal —  baik dan buruk  — akan terjadi ketika Anda menjadi pemegang saham.
Dengan kata lain, antisipasilah pasang surut. Bursa efek akan memanas, dan harga akan
meroket. Pemegang saham yang meng- ekspektasikan harga turun akan menjual, dan harga
akan merosot. Sekali lagi, yang terpenting adalah  pilihlah bisnis yang tepat dan pupuk sikap
 yang tepat.

Jangan terpaku pada harga saham. Namun, pelajari bisnis yang mendasarinya,
kapasitas menghasilkan labanya, masa depannya, dan lain-lain.

Berikut beberapa tips langsung dari aturan main Berkshire Hathaway:


Patuhi saran Charlie Munger. Duduk diamlah. Aktivitas tidak sama dengan prestasi.
Ketika berbicara mengenai investasi, ketidakpastianlah yang diutamakan.
Beli hanya saham yang tidak akan Anda perjual-belikan , selama lima tahun atau
lebih. Ketika membeli saham, bersikaplah seolah-olah bursa akan ditutup selama lima tahun
mendatang dan Anda tidak dapat menjual saham. Hal ini memaksa Anda untuk menggunakan
 pengamatan jangka panjang.
 Ingatlah bahwa “waktu adalah sahabat bisnis yang hebat”. Jangan memeriksa investasi
Anda setiap hari atau setiap minggu; ingatlah bahwa semua saham akan naik turun. Lebih
 baik gunakan waktu Anda untuk mengamati kinerja bisnis dan bukan kinerja harga saham.
Jika pertanyaannya adalah, “Berapa lama Anda akan menunggu?” -dengan kata
lain, berapa lama Anda akan menahan saham tertentu-jawaban Buffett adalah, ‘‘Jika
kita telah membuat keputusan yang benar, kita akan y menunggu selamanya.” 
BAB 5
BELILAH BISNIS, BUKAN SAHAM

Begitu Anda mendapatkan bisnis yang tepat,   abaikan orang lain yang
mengkhawatirkan pasar saham.

Menurut Warren Buffett, salah satu faktor penting dalam sukses berinvestasi adalah
mengingatkan diri bahwa Anda membeli  sebagian andil dari bisnis yang benar-benar ada.
Lembaran saham itu sendiri tidak ada artinya; saham hanyalah representasi dari perusahaan
yang riil. Pada saat berpikir tentang portofolio Anda, yang harus dipikirkan bukanlah
Bloombergs, tickers,  atau tabel-tabel di Wall Street Journal. Apa yang harus Anda pikirkan,
menurut Buffett, adalah bisnis atau sekumpulan bisnis-perusahaan riil yang terjun di bisnis
yang tepat.
Dengan kata lain, membeli saham bukan berarti "menggoreng pasar", tapi berarti
membeli bisnis-bisnis yang tepat.  Dalam jangka panjang, bisnis yang tepat hampir  selalu
 berarti kekayaan. Dengan analogi yang sama, bisnis yang salah tidak akan mampu
memberikan keuntungan yang serupa-dalam jangka pendek mawpun jangka panjang.
Oleh karena itu, hal terpenting untuk dilakukan sebelum Anda membeli saham adalah
 berpikir matang- matang mengenai bisnis yang mendasarinya juga masa depannya, dan
memandang diri Anda tidak hanya sebagai investor tetapi juga sebagai analis bisnis. Tetap
 perhatikan harga, tentu saja-tapi berikan lebih banyak perhatian pada nilai ("harga" dan
"nilai" semestinya sangat terkait, tentu saja, tapi dalam banyak kasus harga dan nilai bisa
tidak berkaitan). Nilai tumbuh berdasarkan apa yang dilakukan oleh bisnis, seberapa baik
kinerjanya jika dibandingkan dengan pesaing, skala operasinya, dan bagaimana faktor-faktor
tersebut diproyeksikan ke masa yang akan datang. Investor yang cerdas adalah orang yang
memilih bisnis-bisnis "bernilai" berdasarkan penilaian semacam ini.
Dalam hal investasi, Buffett menekankan pentingnya kinerja  dari bisnis di balik investasi.
Apa yang dikerjakan, sebaik apa pengerjaannya (dalam pengertian relatif maupun absolut)?
Investasi tidak pernah menjadi hal yang emosional; menurut Buffett, investasi selalu
merupakan hal yang profesional ("business-like").

 Kinerja bisnis adalah kunci dalam memilih saham. Pelajari catatan kinerja jangka panjang
setiap perusahaan yang ada dalam "keranjang belanja" Anda.

Pada tahun 1985, Buffett menganalisis perusahaan tekstil terbesar di Amerika dan
 penghasilannya dari tahun 1964 sampai 1985. Saham perusahaan tersebut dijual dengan
harga 60 dolar per lembar di tahun 1964. Dua puluh tahun kemudian, harga sahamnya tidak
 banyak berubah. Selain pengeluarannya yang terlalu besar, bisnis tersebut selalu mengalami
kesulitan. Bisnis yang salah, simpul Buffett. "Beli dan tahan" tidak berlaku pada bisnis yang
salah sejak awal.
Kalau diamati lagi, semua perusahaan dot-com yang bangkrut dan lenyap membuktikan
 pentingnya analisis bisnis Buffett. Selama masa-masa panas tersebut, orang- orang membeli
segala macam saham high-tech  yang harganya naik berlipat ganda. Namun mereka
mengabaikan nilai dari bisnis yang mendasarinya dan prospek jangka panjangnya. Investor
membeli saham berdasarkan pergerakan saham, bukan kualitas bisnis yang direpresentasikan
oleh saham tersebut.
Perusahaan seperti Global Crossing dan Etoys.com pernah menjual saham dengan
harga lebih dari 80 dolar per lembar. Sekarang saham mereka tidak bernilai. Buffett tidak
membeli satu pun saham Internet karena, menurut pengamatannya, Internet bukanlah bisnis
menguntungkan yang mudah diprediksi yang memiliki neraca dan arus kas yang kuat.
Analisis bisnisnya menyuruhnya untuk menjaga jarak paling sedikit 10 kaki dari perusahaan-
 perusahaan macam ini.
Bagaimana Buffett menentukan bisnis mana yang bisa dibeli? Dia mempertimbangkan
empat hal utama:
1. Bisnis yang dapat dia mengerti
2. Perusahaan dengan prospek jangka panjang yang menguntungkan
3. Bisnis yang dijalankan oleh orang-orang yang jujur dan kompeten
4. Bisnis yang harganya sangat menarik

Seorang pelatih  football   yang konservatif pernah menjelaskan ketidaksukaannya pada


gerakan oper,  dengan mengatakan bahwa ketika bola di -oper   ke pemain lain, ada tiga
kemungkinan yang akan terjadi, dan dua di antaranya buruk. Dalam hal bisnis yang tidak dia
 pahami, Buffett punya ketidaksukaan yang sama. Pendekatan bisnisnya aman, konservatif,
dan tidak glamor-tapi sangat efektif.
Buffett menyukai bisnis yang mudah dipahami karena dia tahu bahwa masa depan
 bisnis tersebut lebih pasti dan arus kasnya mudah diprediksi. Perusahaan seperti See's
Candies, the Nebraska Furniture Mart, dan Coca- Cola adalah sebagian favoritnya karena
 perusahaan tersebut stabil dengan arus kas dan pendapatan yang mudah diprediksi dan
cenderung sama 50 tahun yang akan datang.
Jika Anda tidak yakin dapat membuat prediksi semacam itu, kata Buffett, Anda
berspekulasi,  bukan berinvestasi. Tentu saja, berinvestasi melibatkan ketidakpastian.
Tujuannya di sini adalah untuk mengurangi ketidakpastian sebanyak mungkin dengan cara
mencari bisnis yang mudah dipahami! Candy dan Coke merupakan bisnis yang dapat
dianalisis seperti itu, sementara, perusahaan-perusahaan dot-com tidak.
Buffett menghindari perusahaan yang kompleks yang sekiranya akan mengalami
 perubahan dramatis karena masa depannya tidak pasti. Pendapatan dan arus kas adalah dua
 pilar dari perusahaan yang sukses. Kapitalisasi pasar yang sangat besar-meskipun
mengesankan-dapat menguap dengan cepat. Kapitalisasi pasar penting karena itu adalah salah
satu cara untuk mengukur kekuatan perusahaan dan kemampuannya melakukan pinjaman.
 Namun, perkiraan kas dalam jangka panjang, kuartal demi kuartal, lebih penting lagi.
Sejumlah orang mungkin mengkritik Buffett karena tidak mau mengambil risiko di
 bisnis-bisnis baru yang menarik. Jika demikian halnya, kemungkinan dia tidak akan
tersinggung. Mungkin dia akan menanggapi seperti ini, " Seekor burung yang ada di tangan
bernilai setara dengan dua ekor burung di semak-semak".  Lebih baik memilih return yang
 bagus dan sudah diketahui daripada memilih return   yang sangat besar tapi juga sangat
spekulatif. Lebih baik untung sekali atau dua kali tapi pasti daripada 'S mengharap
keberuntungan dari tembakan bertubi-tubi yang tidak terarah.

Carilah kepastian dalam pasar yang tidak pasti-yaitu, bisnis yang cenderung
berkinerja lebih baik di antara bisnis lain yang sejenis dalam jangka panjang.

Dalam banyak kasus, ungkap Buffett, masa lalu adalah indikator terbaik dari masa
depan. Mungkin aneh kedengarannya bagi beberapa orang. Bukankah kita telah mendengar
tentang laju perubahan yang semakin cepat dan tentang betapa akan sangat berbedanya
 perekonomian di masa depan jika dibandingkan dengan masa lalu? Buffett tidak sepenuhnya
tidak setuju dengan penilaian ini; dia hanya tidak mau melakukan investasi berdasarkan
 pemikiran semacam itu. Carilah bisnis yang pada saat ini mengerjakan hal yang sama
dengan yang dikerjakannya satu dekade lalu,   katanya. Mengapa? Yah,  untuk satu alasan,
 bisnis semacam itu telah sangat berpengalaman dalam melakukan bisnisnya. Dan kedua,
 bisnis tersebut-Buffett sering menunjuk See's Candy sebagai contoh-telah menemukan suatu
ceruk di mana berbagai hal tidak berubah dengan sangat cepat. Dengan berasumsi bahwa hal
ini akan tetap sama di masa depan, kecil kemungkinan perusahaan tersebut membuat
kekeliruan yang besar.
Apakah produknya tahan lama? Tanyakan pada diri Anda sendiri pertanyaan berikut,
meski pada awalnya terdengar sedikit tolol: Manakah yang lebih mungkin bertahan 10 tahun
lagi-suatu aplikasi  software atau es krim lembut jenis tertentu dari Dairy Queen? Jawabannya
 jelas: es krim. Software bergerak terlalu cepat untuk dapat dipertaruhkan 10 tahun lagi.
 Jika Anda tidak dapat membayangkan apa yang akan terjadi pada bisnis tertentu 10
tahun lagi, berarti Anda tidak   memahami bisnis tersebut.  Jika Anda tidak memahami bisnis
tempat Anda mempertaruhkan uang, Anda berspekulasi, bukan berinvestasi. Anda berangan-
angan, bukan berpikir.
Berikut beberapa hal yang dapat dilakukan para investor untuk membantu pengamatan
 jangka panjang mereka:
I ngatlah bahwa saham adalah bagian dari bisnis. Jangan membeli saham karena
 pergerakan harganya; belilah saham berdasarkan analisis mengenai bisnis dan prospek masa
depannya.
Gunakan I nternet untuk mengerjakan PR Anda. Beberapa tahun lalu, memeriksa
sebuah perusahaan dan prospeknya akan memerlukan waktu berhari-hari atau berminggu-
minggu — dan bahkan hampir tidak mungkin dilakukan oleh investor nonprofesional. Tidak
demikian halnya sekarang; sekarang, ada ratusan situs Web gratis yang menunjukkan segala
macam informasi mengenai sebuah perusahaan, seperti laporan tahunan, pendapatan, arsip
Security and Exchange Commission (SEC), arus kas, dan lain-lain.

Jangan berpikir mengenai ’’saham dalam jangka pendek.” Berpikirlah mengenai


“bisnis dalam jangka panjang.”
BAB 6
CARILAH PERUSAHAAN FRANCHISE

Menurut Buffett, ada sejumlah bisnis yang dapat disebut ” franchiseBisnis


 franchise  itu seperti bangunan yang dikelilingi benteng yang tinggi dan parit yang
dalam. Bisnis semacam ini tidak terkalahkan. Bisnis semacam inilah yang ingin Anda
temukan.
Warren Buffett ingin membeli bisnis dengan produk dan keunggulan kompetitif yang
langgeng. Ia mencari perusahaan yang mendominasi pasarnya. Untuk menjelaskan visi
 bisnisnya, dia menggunakan metafora kastil yang besar dan kuat yang dikelilingi parit yang
dalam.
Perusahaan yang dibangun seperti kastil yang kuat itulah yang disebut Buffett sebagai
" franchise"   (perusahaan yang punya privilese — 
 penerjemah). Dalam hal ini, Buffett tidak
mengacu pada  franchise seperti Dunkin Donuts atau Burger King, tapi sebuah entitas yang
mempunyai posisi istimewa yang hampir menjamin kesuksesannya. Sebuah "franchise
ekonomi" menyediakan produk atau jasa yang :
1. Diperlukan atau diinginkan
2. Tidak membutuhkan modal yang berlebihan C overly capital-intensive )
3. Dipandang tidak memiliki substitusi yang dekatoleh pelanggannya
4. Tidak terpengaruh oleh regulasi harga
See's Candies, yang kita bahas sebelumnya, adalah salah satu contoh  franchise dengan
keunggulan kompetitif yang langgeng- Perusahaan ini sukses menjual permen selama lebih
dari 70 tahun, dan kemungkinan besar tetap akan menjual permen untuk 70 tahun ke depan.
Produk See's menonjol di antara para pesaingnya (bisakah Anda menyebutkan salah satu
 pesaing?), dan orang membeli permen See's karena reputasi serta kualitasnya. Pelanggan mau
membayar lebih untuk produknya, menolak alternatif yang lebih murah dan memilih produk
yang berkualitas. Jadi sasaran Anda, sebagai investor, adalah mencoba membeli bisnis
 franchise.
Banyak calon investor yang memulai pencarian dengan mengajukan pertanyaan seperti:
''Dalam industri terkait, seberapa besar perusahaan ini dapat mengubah dunia1" Buffett
merasa bahwa pertanyaan semacam itu kehilangan inti permasalahan secara fundamental. Ya,
memang sebuah produk yang "diperlukan atau diinginkan" (kriteria 1 di atas) cenderung
memiliki paling tidak sejumlah kekuatan untuk mengubah dunia atau berkontribusi pada
 perubahan dunia. Namun yang jauh lebih penting adalah, kata Buffett, mengetahui apakah
 perusahaan ini mempunyai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan. Lebih baik memiliki
See's Candies — yang tidak dirancang untuk mengubah dunia — daripada DeLorean Motors,
yang mencoba beradu dengan Detroit. See's punya parit yang dalam; DeLorean tidak  — dan
sekarang perusahaan itu sudah lama hilang.

Carilah perusahaan yang sekuat benteng. Temukan perusahaan yang menonjol di


antara para pesaingnya.

Buffett tidak langsung memahami pentingnya  franchise. Pada awal kariernya, dia lebih
 berfokus pada "pem- belian-pembelian hebat" — yang berubah menjadi pembelian buruk
dalam jangka panjang. Buffett membayar mahal untuk pengalamannya dalam situasi bisnis
yang tidak menguntungkan bagi pabrik peralatan pertanian, département stores   kelas dua,
dan pemintalan tekstil New England. Tak ada tembok yang kukuh dan parit yang dalam  J di
sekeliling perusahaan-perusahaan itu!
Pada tahun 1965, Buffett membeli perusahaan tekstil New England, Berkshire
Hathaway. Dua puluh tahun kemudian, dia menutup divisi tekstil Berkshire Hathaway karena
tidak punya masa depan dan banyak merugi. Pesaing global mematikan divisi ini, dan — tanpa
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan juga tidak adanya parit untuk mempertahankan
 prospeknya —  bisnis tekstil tersebut akhirnya bangkrut.
Bandingkan kesalahan di masa-masa lalu itu dengan apa yang dilakukan Buffett di
tahun 2003, ketika dia mengejutkan banyak pengamat dengan membeli 2 miliar lembar
saham perusahaan minyak Cina, PetroChina. Perusahaan raksasa ini, yang belum pernah
didengar oleh banyak orang dan yang mendominasi bisnis minyak di Cina, adalah
 perusahaan minyak keempat dunia yang paling menguntungkan, dan telah memproduksi
minyak mentah sebanyak Exxon. Ini adalah jenis bisnis yang dapat dimasukkan ke dalam
daftar portofolio Anda jika Anda cukup beruntung menemukannya.
Kunci lain untuk membeli  franchise — atau bisnis apapun — adalah menunggu sampai harga
saham perusahaan tersebut Anda anggap wajar. Ini merupakan tonggak metodologi Buffett.
Jangan keluar masuk pasar. Penelitian menunjukkan bahwa transaksi yang terlalu
sering dapat meningkatkan kerugian.
Seorang pengarang yang ahli mengenai Buffett, Timothy Vick, menyarankan agar
Anda membuat daftar perusahaan favorit Anda dan harga tertinggi yang bersedia Anda
 bayarkan untuk sahamnya. Pegang erat daftar itu dan lakukan monitoring  sesering mungkin.
Cara ini akan membantu Anda menjaga kedisiplinan sekaligus memungkinkan Anda
menghindari tindakan-tindakan yang bisa merugikan portofolio Anda.
Dalam bukunya yang laris,  How to Pick Stocks Like Warren Buffett   (untuk tujuan
 pengungkapan secara penuh, buku ini juga diterbitkan oleh McGraw-Hill), Vick
mengemukakan argumen yang sangat meyakinkan mengenai "penyimpanan saham" seperti
yang dilakukan Buffett: "... cara itu memaksa Anda untuk waspada. Sebelum membeli, Anda
harus menentukan nilai yang wajar dari suatu perusahaan. Ini berarti Anda harus
mempelajari entitas tersebut. Meluangkan waktu untuk melakukan proses penilaian akan
sangat mengurangi kemungkinan Anda membeli secara prematur" (hlm. 98).
Berikut beberapa saran yang dapat membantu Anda memilih dan mempertahankan
 perusahaan yang tepat:
Carilah franchise yang akan bertahan dalam ujian waktu.
Selalu amati perusahaan yang memenuhi kriteria Buffett: perusahaan yang
menghasilkan produk yang diperlukan atau diinginkan, yang tidak mempunyai substitusi
yang dekat, tidak menghabiskan banyak biaya, dan tidak ter- pengaruh regulasi harga.
Pelajari fundamental bisnis sebelum Anda membelinya.
Pastikan bahwa Anda telah berhati-hati dalam bertindak sebelum melakukan pembelian
saham. Hal ini akan membantu Anda membuat keputusan investasi yang lebih baik dan
meningkatkan prospek kesuksesan Anda dalam jangka panjang.
 Jangan ragu untuk melakukan “strike” sebelum Anda memukul. Buffett mendukung
 para  striker. Ini adalah istilah bisbol untuk pemukul yang membiarkan bola lewat sebelum
mereka benar-benar memukulnya. Seiring jalannya waktu, invpstnrterbaikinelakukan
keputusan pembelian dan penjualan yang semakin sedikit.
Jika Anda melihat kerumunan jkan piranha dan buaya berenang dalam parit
lebar yang ada di sekeliling kastil, kata Buffett, Anda telah menemukan jenis bisnis
berumur panjang yang menguntungkan investor.
BAB 7
BELILAH PERUSAHAAN BERTEKNOLOGI RENDAH, BUKAN
BERTEKNOLOGI TINGGI

Dalam dunia Buffett, investasi yang sukses jarang merupakan suatu aktivitas
yang heboh. Investasi yang sukses jarang dihasilkan dari hal secanggih roket dan laser,
dan lebih banyak dihasilkan dari batu bata, karpet, cat, dan penyekat.

Warren Buffett membeli perusahaan bata, perusahaan cat, perusahaan karpet,


 beberapa perusahaan mebel, dan perusahaan pakaian dalam. Buffett senang memiliki bisnis
semacam itu karena mudah dimengerti, stabil, dan mempunyai arus kas yang mudah
diprediksi. Bukan perusahaan yang menarik dan mengesankan — hanya perusahaan yang solid
dan bagus yang tidak berubah banyak dari tahun ke tahun. Labanya konsisten dan
 pendapatannya meningkat dari tahun ke tahun.
Buffett tidak memiliki satu pun perusahaan yang eksotik atau perusahaan generasi
 perekonomian baru yang berteknologi canggih, seperti  fiberoptics, Software komputer, atau
 bioteknologi. Pada umumnya, katanya, return  perusahaan berteknologi canggih ini tidak
masuk ke kantong investor-pihak pertamayang memungkinkan adanya perusahaan ini/Dia
mencontohkan industri seperti radio dan televisi, yang benar-benar mengubah hidup kita — 
tapi tidak memberi keuntungan bagi para investornya.
Gadis seperti apakah yang akan Anda ajak ke pesta dansa? Apakah Anda akan
mengajak gadis asing yang baru datang ke kota Anda, yang menurut semua orang sangat
menarik, tapi tak seorang pun benar-benar mengenalnya? Atau Anda akan mengajak gadis
tetangga?  Ajaklah gadis tetangga,  kata Buffett. Jangan tergoda dengan rayuan bisnis baru
vang 'seksi' dengan prospek per- tumbuhan yang menggoda. Faktor yang membuatnya seksi
 juga merupakan faktor yang menyulitkan Anda dalam membuat evaluasi ekonomi jangka
 panjang yang dapat diandalkan. Ya, bisnis yang glamor mungkin bisa meraih kesuksesan
spektakuler dalam jangka pendek, tapi risikonya untuk jatuh iuga lebihbanyak.
Bagaimana dengan perusahaan batu bata, cat, karpet, dan mebel —  perusahaan-
 perusahaan 'tetangga' itu? Mereka akan tetap ada sampai 100 tahun lagi karena bisnis mereka
menghasilkan produk yang bisa dikatakan tidak mungkin ketinggalan jaman. Perusahaan-
 perusahaan itu mempunyai keunggulan kompetitif yang berjangka panjang dan kemampuan
menghasilkan laba yang konsisten. Berpikirlah untuk 30 tahun, saran Buffett. Kinerja tiga
 puluh tahun merupakan indikator perusahaan yang kuat. Tiga tahun tidak berarti apa-apa. ^
Etoys.com, Cyberrebate.com, Webvan.com, Kozmo. com, Pets.com, Planetrx.com,
Rx.com, dan Pandesic.com  — apa persamaan dari perusahaan-perusahaan itu? Semuanya
adalah perusahaan berteknologi tinggi yang sukses luar biasa dalam waktu satu atau dua
tahun. Semuanya menikmati kesuksesan singkat dan kemudian gagal. Webvan.com,
 perusahaan jasa kurir bahan-bahan pangan online, memiliki kapitalisasi pasar sampai 7,5
miliar dolar sebelum bangkrut. Mencengangkan? Pasti. Investasi hebat? Tidak, kecuali Anda
segera melepaskannya. Ratusan miliar dolar kekayaan pemegang saham menguap hampir
dalam semalam.
Perusahaan berteknologi tinggi mungkin bagus, kata Buffett — untuk orang lain.
 Namun ketika Buffett tidak dapat mengetahui siapakah yang akan menghasilkan uang dalam
suatu industri, dia akan menjauh. Sebaliknya, ketika dia memahami aliran pendapatannya, dia
cenderung akan membelinya. Dia adalah orang yang disiplin. Jika dia tidak memahami suatu
 bisnis, atau jika bisnis itu terlalu rumit atau sulit diprediksi, dia akan menyimpan uangnya
dalam kantong. Kedisiplinan ini sangat penting dalam menerapkan filosofi investasi nilai
Buffett. Berhati-hatilah pada bisnis eksotik yang terkesan ingin mendapatkan kekayaan
secara cepat dan mudah. Dan jika perubahan besar membayangi masa depan perusahaan
tersebut, menjauhlah. Jika Anda tidak dapat menjelaskan bagaimana mempunyai
keunggulan kompetitif yang berjangka panjang dan kemampuan menghasilkan laba yang
konsisten.  Berpikirlah untuk 30 tahun,  saran Buffett.  Kinerja tiga puluh tahun merupakan
indikator perusahaan yang kuat. Tiga tahun tidak berarti apa-apa .
Etoys.com, Cyberrebate.com, Webvan.com, Kozmo. com, Pets.com, Planetrx.com,
Rx.com, dan Pandesic.com  — apa persamaan dari perusahaan-perusahaan itu? Semuanya
adalah perusahaan berteknologi tinggi yang sukses luar biasa dalam waktu satu atau dua
tahun. Semuanya menikmati kesuksesan singkat dan kemudian gagal. Webvan.com,
 perusahaan jasa kurir bahan-bahan pangan online,  memiliki kapitalisasi pasar sampai 7,5
miliar dolar sebelum bangkrut. Mencengangkan? Pasti. Investasi hebat? Tidak, kecuali Anda
segera melepaskannya. Ratusan miliar dolar kekayaan pemegang saham menguap hampir
dalam semalam.
Perusahaan berteknologi tinggi  mungkin bagus, kata Buffett — untuk orang lain.
 Namun ketika Buffett tidak dapat mengetahui siapakah yang akan menghasilkan uang dalam
suatu industri, dia akan menjauh. Sebaliknya, ketika dia memahami aliran pendapatannya, dia
cenderung akan membelinya. Dia adalah orang yang disiplin. Jika dia tidak memahami suatu
 bisnis, atau jika bisnis itu terlalu rumit atau sulit diprediksi, dia akan menyimpan uangnya
dalam kantong. Kedisiplinan ini sangat penting dalam menerapkan filosofi investasi nilai
Buffett. Berhati-hatilah pada bisnis eksotik yang terkesan ingin mendapatkan kekayaan
secara cepat dan mudah. Dan jika perubahan besar membayangi masa depan perusahaan
tersebut, menjauhlah. Jika Anda tidak dapat menjelaskan bagaimana dan kapan persisnya
 perusahaan ini akan menghasilkan uang — setidaknya untuk kepuasan Anda — menjauhlah.
Buffett pernah menganalisis panduan investor yang dikeluarkan rrmjalah F nrhim?  paHa
tahun 1988, yang menilai kinerja 1.000 perusahaan besar. Dia mencatat bahwa kinerja terbaik
 paling banyak diraih oleh perusaha- an yang tidak menarik. Ini seperti kisah lomba lari
antara kura-kura dan kelinci. Dan seperti dalam kisahnya, kura- kuralahyang menang.
Perusahaan yang membosankan mengalahkan perusahaan yang seksi dan glamor.

Jangan tergoda dengan transaksi yang menawarkan kekayaan secara cepat, yang
melibatkan perusahaan yang relatif rumit (misalnya, perusahaan berteknologi tinggi).
Perusahaan semacam ini paling sulit diprediksi dalam jangka panjang.

Investasi di perusahaan berteknologi tinggi ibaratnya Quaterback  yang melempar bola


sejauh 60 yard di lapangan. Kadang-kadang berhasil secara spektakuler, tapi lebih sering
lemparan tersebut tidak berhasil. Buffett lebih suka membawa bola ke tengah lapangan demi
tiga yard yang menjamin dan kepastian skor. Ini persis seperti pendekatan Vince Lombardi
 pada saat melatih Green Bay Packer: Lebih baik mendapatkan kepastian akan hasil yang baik
daripada berharap mendapatkan hasil yang besar (tapi belum pasti).
Berikut tiga cara untuk memperbaiki strategi investasi Anda:
H indari bisnis dalam industri yang terus berubah. Salah satu kunci Buffett adalah
membeli perusahaan yang dia pahami dan yang mempunyai model bisnis dan pertumbuhan
laba yang mudah diprediksi. Jangan tergoda dengan kegenitan perusahaan-perusahaan Silicon
Valley yang trendi. Perusahaan-perusahaan itu terlalu sulit diprediksi dalam jangka panjang.
Jika Anda ragu, kunjungi- lah kuburan bisnis dot-com; ini akan menegaskan bahaya
 berinvestasi di perusahaan menarik yang menjanjikan pertumbuhan yang sulit direkam
menggunakan grafik.
Berinvestasilah pada bisnis- bisnis generasi “perekonomian lama". Buffett
menyukai bisnis yang membosankan dan sama sekali tidak menarik. Dia bersikap begitu
karena bisnis jenis ini kemungkinan besar akan tetap sama hingga beberapa dekade lagi.
Lihatlah bisnis yang sudah ada selama 50 tahun terakhir untuk membantu Anda mengetahui
 perusahaan mana yang sekiranya akan bertahan hingga 50 tahun mendatang.
I ngatlah bahwa perlu puluhan tahun bagi perusahaan untuk menjadi besar.
Pelajaran terakhir dari strategi Buffett yang satu ini adalah untuk berpikir jangka panjang.
Ada begitu banyak perusahaan yang melesat seperti roket pada tahun-tahun awal dan
 berjatuhan seperti batu beberapa tahun kemudian. Cobalah untuk menyaring keluar bisnis
yang mungkin “terganggu" dengan munculnya teknologi atau pesaing baru.

Carilah ketiadaan perubahan. Carilah perusahaan yang perubahannya di masa


depan hanyalah berupa penambahan bisnis.
BAB 8
KONSENTRASIKAN INVESTASI SAHAM ANDA

Hindari apa yang disebut Buffett sebagai investasi gaya ’’Kapal Nabi Nuh”— 
yaitu, mencomot sedikit ini dan sedikit itu. Lebih baik mempunyai sedikit investasi
yang masing-masing memiliki nilai uang yang lebih besar.

Hampir semua "ahli" menyuruh investor untuk melakukan diversifikasi — yaitu,


memiliki saham dari banyak perusahaan yang berbeda secara sekaligus — sehingga jika saham
tertentu jatuh, tidak akan menghancurkan seluruh portofolio yang Anda miliki. Warren
Buffett berpendapat lain.
Diversifikasi, praktik pemilikan saham pada banyak perusahaan yang berbeda,
menurut Buffett, sesungguhnya bukan cara yang tepat untuk berinvestasi. Kebijakan Buffett
adalah mengonsentrasikan sahamnya. Sering kali dia hanya memiliki beberapa saham dan
menginvestasi- kan banyak uang dalam saham-saham itu. Jika Anda telah menemukan saham
yang tepat, mengapa harus membeli sedikit? Dia menganut filosofi Mae West bahwa "too
much of a good thing is wonderful".
Dukungan Buffett terhadap konsentrasi — dan sebaliknya, penolakannya atas
diversifikasi — adalah petunjuk kunci lain mengenai filosofi investasinya. Hal ini tentu saja
 bertentangan dengan prinsip umum yang berlaku di Wall Street.
Sebagian besar pialang merekomendasikan untuk mendiversifikasi portofolio
investasi Anda. "Jangan menaruh semua telur Anda dalam satu keranjang," saran mereka.
"Lindungi taruhan Anda." Mereka lebih senang jika Anda seperti Nabi Nuh dengan
mengambil dua lembar saham dari setiap perusahaan yang kebetulan terlintas dalam benak
Anda. Buffett tidak sependapat. Beli 5 sampai 10 perusahaan yang bagus dengan harga yang
cocok dan beli sebanyak yang Anda mampu di setiap perusahaan itu. Mengapa
mempertaruhkan uang Anda pada 20 perusahaan terbaik, tanya Buffett, dan tidak pada lima
atau sepuluh terbaik saja?
Ketika Buffett benar-benar yakin dengan sebuah investasi, dia tidak akan ragu-ragu.
Bahkan, dia akan menginvestasikan banyak uang di dalamnya. Misalnya, dia
menginvestasikan 1 miliar dolar pada Coca-Cola, jumlah total pembelian 200 juta saham. Dia
membeli 151 juta saham American Express. Dia membeli lebih dari 2 miliar saham
PetroChina —  perusahaan minyak Cina —   senilai 488 juta dolar. Investasi tersebut, tanpa
diduga, sekarang bernilai lebih dari 1,2 miliar dolar.
Pada tahun 2004, Investasi utama Berkshire Hathaway hanya pada 10 perusahaan
terbuka. Lain waktu, saham utamanya hanya terdapat pada 5 perusahaan. Buffett telah
menunjukkan secara berulang bahwa pada saat Anda membeli banyak saham di bisnis yang
tepat dengan harga yang tepat, strategi ini — strategi konsentrasi — akan berhasil secara luar
 biasa.

Ketika Anda yakin mengenai prospek dari suatu bisnis yang kuat, bertindaklah
agresif dan tingkatkan investasi Anda untuk memperkuat posisi, bukannya membeli
saham di urutan ke- 15 atau ke-20 dalam daftar investasi yang dapat Anda dilakukan.

Charlie Munger, wakil pimpinan Berskhire Hathaway, juga sangat yakin terhadap
nondiversifikasi. Bahkan, lebih lanjut, dia berpendapat bahwa "di AS, seseorang atau sebuah
institusi yang hampir seluruh hartanya diinves- tasikan dalam jangka panjang, pada hanya
tiga perusahaan lokal yang baik, bisa dipastikan kaya." Kesabaran dan strategi
nondiversifikasi, menurut Munger, yang menyebabkan sukses luar biasa Buffett dan
Berkshire Hathaway.
Jadi pada saat para pialang memaksa Anda untuk mendiversifikasi investasi Anda dan
memperingatkan Anda bahwa terlalu banyak harta yang dipertaruhkan dalam sedikit saham
akan menempatkan Anda pada risiko besar dengan portofolio yang sangat tidak seimbang,
ingatlah bahwa Warren Buffett saat ini memiliki kekayaan senilai 44 miliar dolar karena dia
memiliki 474.998 saham pada satu perusahaan, Berkshire Hathaway. Saham GEICO
Insurance yang dimiliki Benjamin Graham memiliki efek yang serupa terhadap sebagian
 besar kekayaannya.
Munger yakin bahwa ketika kesempatan untuk masuk ke dalam "bisnis luar biasa
yang dikelola oleh manajer yang luar biasa" muncul, salah besar bila tidak dimanfaatkan.
Mengapa tidak menunggu sampai Anda mendapatkan perusahaan yang hebat dengan harga
yang pas baru melakukan investasi besar di dalamnya, daripada berinvestasi sedikit pada 27
reksadana atau 27 saham yang berbeda?
Bagaimana Anda dapat memanfaatkan strategi Buffett ini? Cobalah tiga kiat berikut:
Pada saat menyusun portofolio saham Anda, tetapkan untuk memiliki tidak lebih
dari 10 saham. Buffett yakin bahwa meskipun berbeda pendapat dengan para ahli, di-
versifikasi dapat meningkatkan kemungkinan Anda untuk mendapatkan pengembalian di
 bawah nilai saham yang sesungguhnya ( subpar ). Kerjakan PR Anda dan temukan 5 sampai
10 saham yang ingin Anda miliki untuk 5 sampai 10 tahun mendatang. Kemudian tunggu
sampai saham- saham tersebut menembus poin harga yang Anda inginkan. Ketika hal itu
terjadi, belilah dengan penuh keyakinan dan — mungkin yang paling penting —  bersabarlah.
Pastikan bahwa saham yang Anda beli sesuai dengan kriteria Buffett. Perusahaan
yang Anda beli haruslah bagus dan solid (bahkan "membosankan") serta memiliki tim
manajemen yang kuat. Pelajari kinerja perusahaan di bawah manajemen yang ada sekarang.
Dan jangan gatal untuk segera bertindak. Tunggulah hingga saham perusahaan-perusahaan
ini dihargai dengan cukup menarik.

Beranilah. Banyak investasi terbesar Buffett dilakukan dengan penuh keberanian


dalam situasi ekonomi dan bisnis yang sedang menurun ketika hampir semua orang terlalu
takut untuk bertindak.
Konsentrasi portofolio — kebalikan dari strategi diversifikasi — 
 juga mempunyai
daya yang luar biasa untuk membantu Anda memfokuskan pikiran. Bagaimana
mungkin? Jika Anda meletakkan semua telur Anda hanya pada beberapa keranjang,
Anda tidak akan punya kecenderungan untuk melakukan investasi berdasarkan
suasana hati atau emosi.
BAB 9
TERAPKAN KETIDAKAKTIFAN, BUKAN HIPERAKTIVITAS

Ada saatnya ketika tidak mengerjakan apa pun merupakan suatu bentuk
kecerdasan investasi.

Energi yang dikeluarkan setiap hari di lantai bursa New York Stock Exchange benar-
 benar mencengangkan. Lebih dari satu miliar saham berpindah tangan — dan itu terjadi pada
hari-hari biasa.
Suasana hingar-bingar ini sering kali menulari pemain lain dalam permainan
investasi. Terdapat para pelaku transaksi harian dan  swing traders yang membeli saham hari
ini dengan niat menjualnya beberapa hari kemudian; ada banyak reksadana dan lembaga
keuangan lain yang bertindak tanpa terkontrol, secara membabi- buta mengubah-ubah
 portofolio mereka setiap hari, setiap minggu, dan setiap bulan.
Bahkan investor individual juga terpengaruh. Sebuah mitos umum mengenai investasi
yang ada selama ini adalah bahwa Anda harus sering bertransaksi agar berhasil. Namun
setidaknya ada satu investor legendaris yang terkemuka yang merupakan pengecualian dari
hiperaktivitas ini. Warren Buffett, tidak terbantahkan, merupakan investor terbesar sepanjang
masa, lebih mirip tipe Rip Van Winkle (karakter dalam kisah Washington Irving yang tidur
selama 20 tahun) dari pada tipe yang tidak terkendali. Dia menyatakan bahwa ketidakaktifan
adalah "perilaku yang cerdas". Dia berkata, pada dasarnya, investor yang bijak dapat
menghasilkan uang ketika dia tidur. Dia mendukung kelesuan dan melihatnya sebagai fondasi
filosofi investasinya.
Kelesuan? Ketidakaktifan? Tidur sebagai jalan meraih kekayaan? Apa-apaan ini?
Bukankah investasi adalah suatu bentuk kehidupan di jalur cepat?
Singkatnya, "Bukan". Buffett menghindari hal yang dia sebut "hiperaktivitas". Tidak
 bertindak adalah suatu tindakan yang bagus jika Anda sudah memiliki saham yang tepat.
Sebuah telaah pada tahun 2004 mengenai enam saham terbesar Buffett menunjukkan bahwa
dia mengubah posisi terakhirnya di Moody pada tahun 2000, di American Express pada tahun
1998, di Coca-Cola pada tahun 1994, di Gillette pada tahun 1989, dan di Washington Post
Company lebih lama lagi, yaitu, pada tahun 1973. Benar- benar merupakan pola yang tidak
disukai para pialang!
Buffett senang membeli saham, tetapi menjual adalah hal lain. Dia membandingkan
investor yang suka menjual dengan lebah yang hinggap dari satu bunga ke bunga lainnya.
Jika Anda sudah hinggap di atas bunga yang tepat, sarannya, tetaplah di situ. Bertahanlah,
 jangan tergoda dengan rayuan hiperaktivitas.
Buffett meraih suksesnya dengan kesabaran dan ketidakaktifan. Sedangkan, sebagian
 besar investor sangat tidak sabaran dan hiperaktif. Buffett yakin, transaksi yang terlalu sering
sangat membahayakan kekayaan Anda. Transaksi yang terlalu sering menimbulkan biaya-
 biaya tambahan (frictional cost),  seperti komisi dan pajak terhadap keuntungan menjual
saham, sementara kepemilikan saham jangka panjang dapat menghindari biaya-biaya ini.

Jangan bertransaksi hanya untuk tujuan transaksi. Transaksi yang sering


adalah karakteristik investor yang hiperaktif, yang cenderung akan mengalami lebih
banyak kerugian daripada mendapat keuntungan.

Implikasi pajak dari tingginya tingkat transaksi tidak disadari oleh banyak investor.
Buffett berulang kali menekankan hal ini, menunjukkan bahwa dengan tingkat pengembalian
majemuk yang sama, individu pembayar pajak (sebagaimana umumnya kita!) masih  jauh
lebih diuntungkan dengan mempertahankan satu macam saham daripada mempunyai banyak
saham yang hanya untuk diperjualbelikan. Kejadian-kejadian yang dapat dikenai pajak sering
kali mengurangi pengembalian neto investor.
John C. Bogle —  pendiri kelompok reksadana Van- guard yang legendaris dan juga
 pengagum berat Buffett —   ada di pihak yang sama. Dia menghabiskan lebih dari setengah
abad untuk memperingatkan semua orang yang peduli akan adanya biaya-biaya investasi
yang tersembunyi. Sebagai tambahan dari komisi dan pajak, kata Bogle, ada biaya-biaya lain
yang terkait dengan investasi, yang tidak disadari oleh kebanyakan investor individual.
Sebagai contoh, biaya transaksi, biaya aktivitas, dan sebagainya, tidak hanya diperhitungkan
sebagai biaya komisi, tetapi juga telah diperhitungkan dalam penentuan harga saham. Seperti
halnya pajak, biaya-biaya ter- selubung ini memangkas pengembalian neto investor dalam
 jangka panjang — tapi kebanyakan investor tidak mengetahui bahwa mereka dibebani dengan
 biaya-biaya ini. Semakin sering melakukan transaksi, kata Bogle, semakin besar kerugiannya.
Dia menyamakan transaksi yang terlalu sering dengan perjudian di Las Vegas: Si bandar
 pada akhirnya selalu menang.
Bagi investor-investor besar seperti Bogle dan Buffett, ketidakaktifan bisa berarti
 jarang membeli dan menjual, tapi juga bisa berarti lain, yaitu: menunggu selama mungkin
yang diperlukan sampai muncul peluang untuk membeli. Jika dalam satu tahun tidak terd apat
 peluang untuk membeli, Buffett akan berjongkok dan menunggu dengan sabar sampai
 peluang berikutnya muncul, selama apa pun itu. Pada tahun 2004, Buffett sama sekali tidak
melakukan investasi-investasi besar. Beberapa tahun lalu, Buffett memperkirakan bahwa
sekitar 50 dari 61 tahun sejak dia mulai berinvestasi, ada beberapa peluang bagus yang
muncul. Kalau kita lihat dari sudut pandang yang lain, ini berarti bahwa hampir dalam waktu
satu dari lima tahun — 20 persennya — tidak ada saham yang cukup layak untuk dibeli.  Jika
Anda tidak dapat mengingat kapan terakhir kali Anda melewati satu tahun tanpa bertransaksi,
Anda mungkin sedang melakukan hal yang salah.
Bagaimana Anda meyakinkan diri Anda untuk tidak terlarut dalam kehebohan pasar
dan bertransaksi terlalu sering? Cobalah beberapa prinsip Buffett berikut:
 Jadilah pelaku transaksi perdekade, bukan pelaku transaksi hari an atau   swing
trader. Ingatlah gaya Buffett Van Winkle! Kunci dalam berinvestasi adalah menjadi
 pemenang dalam jangka panjang. Miliki perusahaan- perusahaan yang hebat dalam waktu
yang lama dan Anda akan mengungguli mayoritas investor yang lebih aktif.
 Jangan menyalahartikan aktivitas dengan kesuksesan.
Buffett berkomitmen untuk menjalankan prinsip ini, yang dipopulerkan oleh pelatih UCLA,
John Wooden. Jangan menjadi penyerbu. Jangan ikut-ikutan dengan kerumunan yang gelisah,
yang bertransaksi hanya untuk tujuan transaksi. Jika Anda memang senang berperilaku
demikian, cari hobi lain!
Waspadalah dengan biava-biava terselubung. Ketika berbicara mengenai
 berinvestasi, hanya sedikit yang bebas biaya. Meski begitu, Anda dapat melindungi diri Anda
dalam jangka panjang, dengan menghindari biaya-biaya tersebut dan meminimalkan pajak.
Hal ini berarti tidak membayar komisi yang besar pada transaksi saham atau reksadana. Ini
 juga berarti menghindari transaksi yang terlalu sering. Ini juga berarti bersabar dan
membiarkan uang berlipat ganda. Ini juga berarti banyak bertanya, membaca prospektus
saham dan reksadana, dan tidak bertindak berdasarkan tips-tips panas yang Anda dengar
dalam acara talk show  di radio atau dari balik pagar halaman belakang. Tetaplah pada
rencana Anda.

Ketika Anda diliputi keraguan, bersantailah. Lebih baik ngorok   daripada


memutar roda Anda dan memunculkan biaya.
BAB 10
JANGAN MELIHAT TICKER

Tickers hanya menunjukkan harga. Investasi tidak sekadar mengenai harga.

Apakah investor terbesar di dunia memiliki ticker   (alat yang menampilkan harga
saham dan informasi pasar lainnya) modern mereka sendiri? Tidak. Jadi bagaimana Warren
Buffett mengamati pergerakan harga saham harian atau per jam?  Dia tidak melakukannya.
Bagaimana dengan pergerakan bulanan atau tahunan? Tidak tertarik sama sekali.
Coba bandingkan hal ini dengan kantor-kantor broker atau program berita keuangan
yang ada di TV, yang layarnya terus-menerus menampilkan pergerakan harga, angka-angka,
dan desimal. Banyak "investor aktif" (mereka yang sering memperjualbelikan saham) yang
mengamati pergerakan harga ini detik demi detik seolah- olah hidup mereka tergantung pada
 pergerakan itu dan sangat peduli terhadap selisih harga sekecil apa pun.
 Pertanyaan: Akan jadi apakah pelaku transaksi harian tanpa ticker ?
 Jawaban: Bukan seorang pelaku tranksaksi harian.
Warren Buffett, sang investor nilai yang klasik, tidak pernah menggubris selisih harga
dalam jangka pendek. Jika seseorang memiliki saham dalam bisnis yang hebat, maka jangka
 pendek bukanlah hal yang penting, dan jangka panjang akan teratasi dengan sendirinya. Satu-
satunya pengecualian dalam peraturan ini adalah jika harga turun secara signifikan,
menawarkan Buffett peluang untuk membeli lebih banyak saham  pada harga rendah. Ketika
saham diobral, Buffett pasti tertarik.
Sekali lagi, Buffett memastikan matanya terlatih untuk mengamati seberapa bagus
fundamental bisnis tersebut. Dia berfokus pada nilai bisnis dan prospek masa depan- nya,
 bukan pada harga saham. Bagi kebanyakan orang, fokusnya terletak pada hal yang
sebaliknya, yang di- manifestasikan oleh obsesi mereka untuk memeriksa harga dan volume
transaksi harian.
 Namun itu adalah resep untuk membuat Anda pusing tujuh keliling dan bukan resep
untuk sukses berinvestasi. Memeriksa harga saham setiap hari dapat menyebabkan perubahan
mood   yang berlebihan: Peningkatan harga saham menimbulkan euforia dan optimisme,
sementara penurunan harga menyebabkan kelesuan dan pesimisme. Pada saat mood   yang
 berubah-ubah ini mulai mempengaruhi keputusan jual/beli Anda, segala hal yang buruk bisa
terjadi.

Kekang diri Anda. Jauhkan diri dari ticker.   Berhentilah melihat harga saham
setiap hari.

Buffett mengaku bahwa dia belum melihat harga saham See's Candies sejak pertama
kali membelinya pada tahun 1972 — lebih dari tiga dekade yang lalu — dan dia tidak
memerlukannya. Dia menunjukkan bahwa, biar bagaimana pun, orang-orang tetap akan
melewati akhir minggu tanpa harus memastikan harga saham mereka tidak berubah lagi.
Investor yang canggih, menurutnya, tidak akan merindukan pasar saham bahkan jika pasar
tersebut ditutup selama satu atau dua tahun. Jika portofolio yang Anda miliki solid, mengapa
harus mengkhawatirkan fluktuasi harga?
Daripada untuk berfokus pada pergerakan harga sahamnya, waktu yang dimiliki investor
lebih baik digunakan untuk memonitor kinerja bisnis:  manajemennya pendapatannya, arus
kas-nya, dan lain sebagainya. Apakah Anda tahu bahwa pada tahun 1960, Wal-Mart mem-
 punyai omzet penjualan senilai 1,4 juta dolar dengan laba1 dolar? Pada tahun 1980,
 penjualannya sebesar 1,2 miliar dolar, dan labanya 41 juta dolar. Pada tahun 1990 penjualan
meningkat sampai 26 miliar dolar dengan laba 1 miliar dolar. Hal semacam itu yang menurut
Buffett penting. Harga saham,  pada akhirnya, akan mencerminkan nilai bisnisnya. Namun
harga masa depan tersebut tidak dikendalikan oleh histeria yang terjadi saat ini, melainkan
oleh pendapatan di masa depan. Dia membuat analogi dengan menjadi penonton di sebuah
 pertandingan bola. Intinya adalah menonton jalannya pertandingan,   bukan melihat papan
nilai. Apa yang diungkapkan oleh kualitas permainan tim Anda mengenai prospek mereka di
 babak- babak selanjutnya? Dan di mana tempat terbaik untuk melihat prospek itu?  Di
lapangan itu sendiri.
 Kinerjalah yang penting. Pertimbangkan hal berikut: Jika Anda membeli 100 lembar
saham Wal-Mart pada tahun 1970 seharga 16,50 dolar per lembar, 20 tahun kemudian
investasi ini tidak akan terbayangkan nilainya, sebanyak 51.200 lembar saham (hasil dari 9
kali  stock split   1 menjadi 2) pada harga 62 dolar per lembar  — dengan kata lain, 1.650 dolar
 berkembang menjadi lebih dari 3,1 juta dolar (dari buku Sam Walton,  Made in America,
Bantam Books, New York, 1993). Memabukkan, bukan? Namun, hal itu tidak terjadi karena
orang-orang memandangi ticker saham ; hal itu terjadi karena bisnis tersebut mempunyai
kinerja yang spektakuler.
Dengan kata lain, jika Anda membeli saham suatu bisnis yang hebat, ticker   yang ada
di pasar saham pada akhirnya akan membenarkan pilihan Anda. Ben Graham
mengungkapkan, "Dalam jangka pendek, pasar adalah mesin penghitung suara, tapi dalam
 jangka panjang, pasar adalah mesin pembobot."
Untuk berinvestasi seperti Buffett, ubah kebiasaan Anda. Cobalah mempunyai kebiasaan
untuk mempertimbangkan kesuksesan investasi Anda berdasarkan kinerja bisnis — dan bukan
kinerja saham.
Berkshire Hathaway menghasilkan 100 juta dolar tunai seminggu, melalui operasi
 bisnisnya. Kinerja bisnisnya bagus, manajemennya kuat, dan prospek masa depannya terlihat
cerah. Jadi, siapa yang peduli dengan apa yang ditunjukkan ticker  mengenai harga Berkshire
Hathaway saat ini? Jika bisnisnya kuat, ticker  akan mencerminkan kekuatan itu dalam jangka
 panjang. Jadi, lihatlah hasil operasi  perusahaan yang sahamnya Anda miliki. Pada akhirnya,
 pasar akan menilai investasi Anda dengan cara yang sama. Histeria sesaat akan menyurut,
 perusahaan yang kuat akan bangkit, dan harganya pasti akan tinggi.
Apa yang dapat Anda lakukan untuk mengembangkan kebiasaan investasi Buffett?
Pertimbangkan hal-hal berikut:
H entikan kegaduhan itu. Jika Anda adalah pengamat harian siaran investasi — siaran
yang membanjiri pemirsa- nya dengan tips-tips panas yang disampaikan oleh para ahli "yang
cuma ngomong doang"  — hentikan itu.  Sekali lagi, kekang diri Anda. Itu semua adalah
 penyebab kegaduhan. Kuncinya hnkanlah perperakan harga harian, tetapi kesehatan dari
 bisnis yang ingin Anda miliki.
Pelajari lapangan permainan dan bukan papan nilai.
Alihkan perhatian Anda dari harga ke fundamental bisnis —   hal-hal seperti arus kas,
neraca, dan laba masa depan. Hal- hal itulah yang akan menentukan harga saham dalam
 jangka panjang. Dan jika Anda adalah seorang investor  —   bukan trader  — hanya jangka
 panjang yang penting.
Pahami nilai dari sesuatu dan bukan harga dari semuanya. Phillip Fisher yang
legendaris pernah berkata bahwa pasar saham "dipenuhi oleh orang-orang yang mengetahui
harga semua saham tapi tidak mengetahui nilai dari saham apa pun." Jangan terjatuh dalam
 jebakan ini; berfokuslah pada nilai, bukan harga.
Warren Buffett tidak mengetahui berapa harga jual saham perusahaannya
sendiri — Berkshire Hathaway —  hari ini. Dia tidak mengetahui dan tidak begitu peduli
berapa harga jualnya kemarin atau berapa harga jualnya besok. Dia hanya peduli pada
berapa harga jualnya satu dekade dari sekarang — karena hal itu akan menjadi ukuran
kinerja perusahaannya, dan dengan begitu merupakan nilai sejatinya.
BAB 11
LIHATLAH PENURUNAN PASAR SEBAGAI PELUANG MEMBELI

Penurunan pasar bukanlah pukulan; tetapi peluang membeli. Jika orang


kebanyakan mulai lari meninggalkan saham yang bagus, berlarilah untuk
mendapatkannya.

Sebuah artikel khas surat kabar yang terbit pada musim panas tahun 2004 melaporkan
 bahwa Dow Jones Industrial Average "merosot tajam hampir 150 poin" ke tingkat terendah
 baru di tahun 2004, karena para investor "menjual sahamnya akibat laporan mengenai
lapangan kerja yang mengecewakan dan harga minyak yang terus membubung" dan
"melakukan obral besar-besaran dua hari berturut-turut" karena kekhawatiran terjadinya
inflasi dan pertumbuhan lapangan kerja yang lamban, yang mengancam akan "menghalangi
 pemulihan ekonomi yang berkelanjutan dalam jangka panjang." Dan seterusnya dan
seterusnya. Hapus angka-angka pada paragraf awal, dan kalimat itu bisa digunakan untuk
semua artikel sejenis dalam beberapa dekade terakhir. Hal- hal buruk terjadi di luar sana, dan
 pasar jatuh. Peristiwa- peristiwa menggembirakan terjadi, dan pasar bangkit.
Kemudian pasar jatuh lagi, dan Wall Street — serta industri di sekitar Wall Street — 
 panik. "Kepanikan" adalah sebuah kata yang telah dihapuskan dari kosa kata Wall Street,
tetapi dalam realita, mentalitas panik masih ada di situ. Sebagian besar orang yang menanam
uang di pasar saham membenci saat harga saham jatuh. Sisi terbaiknya bila mereka
memandang koreksi pasar sebagai kemunduran dan sisi terburuknya bila mereka me-
mandangnya sebagai bencana. Ketika keyakinan mereka hilang, mereka "menghentikan
kerugian mereka" dan melakukan obral di pasar.
Meski begitu, pada saat pasar merosot,  setidaknya  ada satu investor yang tidak
menjual sahamnya dan tetap mempertahankan yang ada. Warren Buffett, sekali lagi,
menunjukkan hal yang sama sekali berbeda dengan pendapat umum di Wall Street. Sebagian
 besar orang menjual pada saat yang benar-benar salah — ketika harga jatuh. Buffett justru
menyukai  saat harga jatuh karena hal tersebut merupakan peluang untuk membeli. Lebih jauh
lagi, katanya, investor yang cerdas harus belajar untuk merasa nyaman dengan volatilitas
(keadaan yang mudah berubah) pasar. Jika kita tidak pernah mengalami guncangan hebat — 
 jika kita tidak   mengalami kemerosotan yang membuat Wall Street histeris — kita tidak akan
 pernah mendapatkan peluang besar yang terbuka lebar.
Sebagian besar investasi terbesar Buffett dilakukan baik pada saat pasar turun, ketika
harga saham bisnis-bisnis hebat merosot (bersama saham-saham lain), atau pada saat
 perusahaan bagus mengalami kesulitan sementara yang masih dapat diatasi dan harga saham
mereka turun.
Washington Post ,  GEICO, dan Wells Fargo adalah contoh bagaimana Buffett
menyambar kesempatan pada saat penurunan pasar untuk berinvestasi demi masa depan.
Pada tahun 1973, pasar saham sedang jatuh, menyebabkan harga saham Washington Post 
turun hingga sekitar 6 dolar per lembar, dan diikuti dengan  stock split (pemecahan saham).
Buffett meraih peluang tersebut, mengucurkan10,6 juta dolar ke perusahaan itu.
Lebih dari 30 tahun kemudian, harga 6 dolar per lembar saham tersebut sekarang
menjadi 900 dolar lebih per lembar, saham termahal kedua yang ada di New York Stock
Exchange setelah Berkshire Hathaway itu sendiri. Sekali lagi, Buffett membeli sebuah bisnis
yang solid pada saat sahamnya dijual dengan potongan harga yang besar. Hal seperti inilah
yang dilakukan Buffett dengan sangat baik. Dia tetap mencari saham-saham yang dihargai
kurang, yang nilainya lebih tinggi dari harganya, seperti membeli uang satu dolar dengan
harga 40 sen.
Carilah bisnis berkualitas yang didiskon karena alasan-alasan selain
fundamental bisnis atau kualitas manajemennya.

Karena keirasionalitasan pasar keuangan, yang amat sering dikendalikan oleh


ketamakan atau ketakutan, harga saham bisnis bagus sering tenggelam, membuka peluang
 besar untuk membeli saham pada harga yang murah.
Dengan kata lain, irasionalitas pasar terkait dengan bisnis yang mestinya tidak
diperlakukan dengan cara yang sama seperti bisnis-bisnis lainnya — tapi itulah yang terjadi.
Ini adalah peluang yang layak disambar.
Pada tahun 1976, saham GEICO merosot dari 61 dolar perlembar menjadi 2 dolar.
Singkatnya, perusahaan tersebut benar-benar berada pada posisi keuangan yang sangat goyah.
Buffett yakin bahwa GEICO akan pulih karena perusahaan ini memiliki  franchise bisnis yang
sangat bagus, sebuah keunggulan kompetitif yang tak terkalahkan dalam bisnis asuransi, dan
manajemen yang kuat.
Konsekuensinya, Buffett mulai mengakumulasi saham GEICO, dan akhirnya
menginvestasikan 46 juta dolar ke perusahaan tersebut. GEICO telah 'salah dinilai' menurut
Buffett; yang harus dia lakukan hanyalah melakukan investasinya, dan menunggu sampai
 penilaian yang lebih tepat dilakukan. Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya, penilaian
ulang pun dilakukan. Kepemilikan senilai 46 juta dolar berubah menjadi kepemilikan senilai
miliaran dolar.
Pada tahun 1990, Buffett membeli 5 juta lembar saham Wells Fargo Bank pada saat
 bisnis perbankan sedang terpukul, akibat rumor mengenai pemberian pinjaman yang
meragukan dan iklim bisnis yang buruk. Wells Fargo khususnya memiliki masalah yang
disebabkan oleh melemahnya pasar real estate California. Namun Buffett menyukai Wells
Fargo. Dia menyukai tim manajemennya, dia menyukai bisnisnya, dan terutama karena dia
menyukai harga sahamnya yang turun.
Pesan moral kisah ini adalah — dan banyak lagi kisah serupa —  bahwa Buffett
membeli banyak saham pada saat bisnis yang bagus dijual dengan harga diskon dikarenakan
kondisi bisnis dan kondisi pasarnya. Hampir setiap bisnis yang kuat akan menemui kesulitan
 pada suatu saat, dan harga sahamnya akan jatuh. Hal ini acap kali merupakan saat yang
sangat bagus untuk membeli, karena pada akhirnya pasar saham akan mengetahui nilai riil
 perusahaan tersebut, dan harga saham akan melesat.
Guru Buffett, Ben Graham, pernah menulis: "Investor yang membiarkan dirinya lari
tunggang langgang atau khawatir berlebihan dikarenakan penurunan pasar atas surat berharga
yang dia miliki, sesungguhnya telah nekat mengubah keunggulan fundamentalnya menjadi
kerugian fundamental. Fluktuasi pasar hanya mempunyai satu makna penting bagi investor
sejati. Fluktuasi pasar mem- berinya peluang untuk membeli dengan bijak pada saat harga
turun tajam dan menjual dengan bijak pada saat harga meningkat tinggi.
Bagaimana Anda dapat menyuntikkan sihir Buffett ke dalam teknik investasi Anda sendiri?
Simak hal-hal berikut:
Ubahlah cara berpikir Anda dalam berinvestasi. Program ulang pemikiran Anda.
Belajarlah untuk menyukai  pasar yang tenggelam karena hal itu menyajikan peluang. Jangan
ikut-ikutan dengan kebanyakan orang dan menekan tombol panik saat pasar jatuh.
 Selalu mencari nilai. Investasi terbesar Buffett dilaku- kan pada saat harga saham
turun karena kondisi pasar atau karena perusahaan mengalami kesulitan sementara. Kuncinya
adalah mengetahui perbedaan antara kemunduran sementara dengan kegagalan fatal yang
nyata yang terjadi di perusahaan.
 Sambarlah peluang ketika tiga variabel Buffett muncul bersamaan. Ketika sebuah
 bisnis yang kuat dengan keunggulan kompetitif yang bertahan lama, manajemen yang kuat,
dan harga saham yang rendah muncul pada layar investasi Anda,  sambarlah peluang itu — 
meskipun Anda memulai hanya dengan jumlah lembar saham yang sedikit. .

Buffett mengatakan bahwa investor tidak rugi pada saat pasar jatuh — hanya
“noninvestor ”  yang rugi. Oleh karena itu, jadilah seperti Buffett: Jadilah investor.
BAB 12
JANGAN MENCOBA MEMUKUL SETIAP LEMPARAN
BOLA YANG DATANG

Bagaimana jika Anda harus memprediksi apa yang akan terjadi pada setiap
saham yang terdaftar dalam indeks Standar & Poor’s (S&P) 500 selama beberapa
tahun ke depan? Dalam skenario ini, Warren Buffett —   investor terbesar sepanjang
zaman — tidak menyukai peluangnya menemukan jawaban yang benar. Namun
bagaimana jika tugas Anda adalah menemukan hanya satu saham di antara 500 saham
itu yang akan tetap bagus? Dalam skenario yang sudah direvisi ini, sekarang Buffett
menyukai peluangnya, yang menurut dia kemungkinannya 9 dari 10.

Menurut orang-orang yang mengklaim diri mereka ahli pasar saham, untuk menjadi
investor yang sukses berarti membuat banyak sekali keputusan investasi sepanjang hayat.
Warren Buffett tidak setuju. Bahkan, menurutnya, satu keputusan bagus dalam waktu setahun
itu adalah standar yang sangat tinggi — sulit dijelaskan tapi cukup tinggi untuk menjamin
kesuksesan.
Buffett suka menggunakan analogi bisbol untuk menjelaskan cara dia berinvestasi.
Seorang investor, menurutnya, berdiri di atas  plate (area untuk memukul bola bisbol), dan
 potensi investasi pasar saham sebagai bolanya dilempar secara kontinu ke arah  plate. Jangan
mencoba memukul setiap lemparan bola yang datang,  kata Buffett.
 Namun, bersabarlah, biarkan saja bola-bola itu terlempar, dan tunggu sampai
lemparan  yang tepat   datang. Buffett membaca The Science of Hitting,  yang ditulis oleh
 pemukul legendaris Red Sox Ted Williams, dengan antusias. Bagi orang yang tidak ahli,
 strike zone hanyalah  strike zone,  dan Anda mencoba memukul setiap lemparan bola yang
sekiranya dapat dipukul. Tapi Williams melihat  strike zone  sebagai lanskap luas yang harus
dipotong- potong menjadi zona-zona yang lebih kecil. Hanya pada saat lemparan itu menuju
ke arah subzona yang sangat kecil — sebuah " sweet spot  (titik yang tepat)" —  barulah William
mengayunkan pemukulnya.
Buffett selalu berdiri di atas  plate memandang bola- bola terlempar. Namun dia hanya
mencoba memukul lemparan-lemparan — saham — yang menuju titik yang tepat. Sweet spot-
nya, seperti dijelaskan sebelumnya, adalah bisnis yang hebat dengan pendapatan masa depan
yang besar, dan dijalankan oleh manajemen yang kompeten dan punya integritas, serta dijual
dengan harga yang bagus. Jika lemparan-lemparan yang menghampirinya tidak menuju  sweet
 spot  dan tidak memenuhi kriteria-kriteria ini, dia tidak akan mengayunkan pemukulnya.
Dan, sebagaimana disebutkan di atas, dia mungkin akan menunggu selama bertahun-tahun
sebelum melakukan investasi karena dia tidak menyukai satu pun bisnis yang melintasi  plate.
Dia telah membiarkan tahun-tahun berlalu tanpa mengayunkan pemukulnya. Hanya pada
saat seluruh kriteria ini ada, Buffett akan mengayunkan pemukulnya — dan dia akan memukul
dengan sekuat tenaga, menginvestasikan banyak uang. Hasil Buffett? Untuknya, biasanya
 grand siam.

Dalam berinvestasi terdapat hal yang serupa dengan  stri ke zone — dan juga
dengan " sweet spot" .

Buffett merasa bahwa salah satu kesalahan terbesarnya adalah tidak berinvestasi
secara besar-besaran pada saham WahMart. Dia percaya bahwa dia bisa menghasilkan
setidaknya 10 miliar dolar jika saat itu dia mengayunkan pemukulnya ke Wal-Mart, tapi dia
tidak menyukai harga saham Wal-Mart pada waktu itu. Buffett menyebut hal ini dan
kesalahan pengambilan keputusan serupa dengan istilah "kesalahan pengabaian ( mistake of
 — sebuah kesalahan yang dihasilkan dari kegagalan untuk mengayunkan pemukul
omission)" 
 pada lemparan tertentu. Tapi Buffett dengan mudah memaafkan dirinya atas kesalahan-
kesalah- an semacam ini. Dia bersikap lebih keras terhadap dirinya sendiri pada saat
membuat kesalahan tindakan ( mistake of commission), yaitu berinvestasi banyak pada saham
yang ternyata jelek.
Salah satu kesalahan tindakan Buffett yang sangat jarang terjadi adalah investasi pada
US Air, di mana dia harus menelan pil pahit ketika mempelajari bisnis penerbangan. Dari
sudut pandang Buffett, melepaskan kemenangan 10 miliar dolar dengan Wal-Mart mungkin
tidak begitu menyakitkan jika dibandingkan dengan sedikit kerugian pada US Air. Sebuah
kesalahan pengabaian mencerminkan kedisiplinan dalam bertindak; sebuah kesalahan
tindakan mencerminkan pelanggaran atas kedisiplinan tersebut. Dan, secara keseluruhan,
harus dicatat, bahwa rata-rata pukulan Buffett lebih dari sekadar berstandar tinggi. Selama
empat dekade kepemimpinan Buffett di Berkshire Hathaway, keuntungannya telah melebihi
kerugiannya dengan perbandingan 100 banding 1.
Sesungguhnya, Buffett adalah Ted Williams-nya Wall Street. Evaluasi tahun demi
tahun terhadap investasi pasar saham Buffett, mulai dari tahun 1987 sampai tahun 2004,
menunjukkan bahwa hampir setiap lembar investasinya —   hampir setiap lemparan yang dia
 pukul — telah meningkat nilainya secara luar biasa. Sebagai contoh, investasinya di Wells
Fargo senilai 463 juta dolar, saat ini bernilai 3,5 miliar dolar. Investasinya di American
Express senilai 1,4 miliar dolar, saat ini bernilai 8,5 miliar dolar.
Sebagai investor, jika Anda disiplin, jika Anda menunggu sebuah perusahaan dengan bisnis
yang hebat dan manajemen yang kuat serta sahamnya dijual pada harga diskon, pukul bola
yang tepat hingga keluar pagar jika Anda punya sarana untuk melakukan hal itu dan dapat
 bertoleransi terhadap risikonya.
Anda hanya cukup memukul beberapa kali sepanjang kehidupan investasi Anda untuk
dapat sukses. Charlie
Munger mengatakan bahwa jika Anda menghapus 15 investasi terbaik dari portofolio
Berkshire Hathaway, Anda hanya akan melihat saham dengan kinerja rata-rata. Pelajaran
yang bisa diambil? Anda biasanya tidak dapat memukul lemparan yang buruk ke luar
lapangan — dan Anda dapat memukul lemparan yang bagus sejauh mungkin.
Warren Buffett merekomendasikan agar orang-orang mempertahankan mental 'investasi
terbatas' di mana mereka hanya diizinkan untuk membuat 20 keputusan investasi seumur
hidup mereka. Setiap kali mereka membuat keputusan investasi, dihitung sebagai satu
kesempatan. Buffett yakin bahwa gagasan 'investasi terbatas' ini akan memaksa orang-orang
untuk berpikir hati-hati dan masak- masak sebelum membuat keputusan investasi. Hal ini
akan meningkatkan kesempatan untuk mendapatkan hasil yang sukses sekaligus mengurangi
keputusan yang emosional dan terburu-buru. Kualitaslah —  bukan kuantitas — yang seharusnya
menentukan strategi investasi Anda.
Bagaimana Anda dapat meningkatkan peluang Anda untuk sukses dalam
 berinvestasi? Cobalah hal-hal berikut:
Terapkan  gagasan “investasi terbatas”   B uffett pada portofolio Anda. Tegakkan
disiplin pada setiap tindakan Anda dengan hanya mengizinkan diri Anda membuat keputusan
investasi dalam jumlah tertentu. Pastikan setiap keputusan yang Anda buat berharga dengan
mengerjakan PR Anda, mengamati fundamental bisnis, dan bersabar.
Pastikan bahwa lemparan bola menuju sweet spot.
Ingatlah bahwa sweet spot  Buffett mempunyai tiga bagian:
Bisnis hebat dengan pendapatan masa depan yang besar dijalankan oleh manajemen
yang kompeten dan berintegritas, serta saahamnya dijual dengan harga yang bagus.
 Jangan terburu-buru mengayunkan pemukul. Selain membatasi jumlah transaksi
yang Anda buat, yakinlah bahwa Anda "masuk dalam suatu posisi" (membeli saham) pada
saat yang tepat. Ingat, Buffett sering kali menunggu selama bertahun-tahun sebelum menarik
 pelatuk pada bisnis tertentu.

Hanya beberapa investasi baguslah yang diperlukan.


BAB 13
ABAIKAN YANG MAKRO; FOKUSLAH PADA YANG MIKRO

Menurut Warren Buffett, hal-hal besar — tren-tren besar yang berada di luar


bisnis — tidak penting. Hal-hal kecilAah,  hal-hal yang terkait secara khusus dengan
bisnis, yang berarti.
Apakah Anda tahu bahwa Warren Buffett, tidak terbantahkan merupakan seorang
investor terbesar di dunia, tidak membiarkan faktor-faktor ekonomi makro mempengaruhi
keputusannya? Dia menyebut dirinya sendiri bukan -orang makro". Jika Gubernur Bank
Sentral AS berbisik di telinga kirinya dan Menteri Keuangan berbisik di telinga kanannya,
mengungkapkan visi mereka mengenai masa depan, dia akan menutup telinganya. Dia akan
mengawasi bisnisnya.
Pikirkanlah hal ini: pendekatan konvensional sangat mengandalkan peristiwa-
 peristiwa makro pada saat membuat keputusan investasi. Hal-hal seperti indikator ekonomi,
 pertumbuhan ekonomi, proyek-proyek pembangunan perumahan, dan peristiwa-peristiwa
 politik tampak nyata arti pentingnya di benak para investor. Program berita TV kabel penuh
dengan analisis keuangan dan saran-saran yang didasarkan pada peristiwa makro.
Sebagai contoh, sebuah laporan berita bisnis umum pada musim semi tahun 2004 berisi hal-
hal berikut: "Tunggulah pasar untuk bergerak di dalam kisaran tertentu, terutama
mempertimbangkan konvensi nasional partai Republik dan partai Demokrat, Olimpiade
Musim Panas, dan ketegangan yang terus berlangsung di Irak. Peristiwa- peristiwa tersebut
dapat menyebabkan momentum yang buruk, jadi, segeralah bertindak, raup keuntungan Anda
selagi bisa, atau hentikan kerugian secepatnya."
Pada saat yang sama, pembicara ahli di televisi lain mengamati, "Kekhawatiran akibat
kebijakan pajak Senator John Kerry, risiko terorisme, tingginya harga minyak, dan hasil
 pemilihan presiden menciptakan ketidakpastian dan kegugupan di pasar."
Ringkasnya, daftar panjang faktor-faktor tersebut harus dipertimbangkan, bukan? Saran
Buffett: Abaikan saja.
Fokuslah pada pohon bukan hutannya. Jangan disibukkan dengan memikirkan nasib jangka
 pendek pasar saham; berfokuslah pada prospek jangka panjang bisnis di mana Anda
 berinvestasi (atau yang Anda inginkan untuk berinvestasi). Jika Anda menghabiskan waktu
dengan mengkhawatirkan seperti apa situasi pasar dalam satu bulan atau satu tahun dari
sekarang, kata Buffett, itu benar-benar buang-buang waktu.
Tanyakan pada diri Anda apa, tepatnya, yang Anda analisis. Apakah Anda seorang
analis perekonomian nasional? Analis pasar? 'Analis sekuritas'? Jika jawaban Anda adalah
"ya" untuk salah satu pertanyaan tadi, kata Buffett, Anda telah salah langkah. Anda,
seharusnya, menjadi seorang analis bisnis.
Untuk berinvestasi seperti Buffett, Anda harus mengabaikan faktor-faktor dan
 peristiwa-peristiwa makro serta benar-benar berkonsentrasi pada perusahaan yang Anda
 pertimbangkan untuk berinvestasi. Analisis prospek bisnisnya, tim manajemennya, dan
seterusnya. "Memakai kaca mata kuda" biasanya berkonotasi negatif  — dengan kata lain,
Anda kurang membuka wawasan. Namun saat menganalisis sesuatu, Buffett menyarankan,
 pakailah kaca mata kuda. Jangan terganggu dengan isu-isu makro.
Pikirkan lagi pelajaran-pelajaranyang Anda dapatkan di bab-bab awal. Sebagai investor
 bergaya Buffett, Anda telah menghabiskan banyak waktu untuk sampai pada kesimpulan
yang akurat mengenai sebuah perusahaan. Tidak masuk akal kalau harus mengganti
kebijakan yang diperoleh dengan susah payah mengenai perusahaan tertentu dengan pendapat
yang tidak akurat (sebuah "taksiran") mengenai perekonomian. Percayalah pada kebijakan
yang Anda miliki!
Buffett suka membuat daftar hal-hal eksternal yang telah terjadi sejak dia memulai
karier investasinya — hal- hal semacam keterlibatan Amerika dalam perang Vietnam,
 penetapan kendali upah dan harga oleh presiden dari Partai Republik yang konservatif,
 pengunduran diri presiden tersebut, kejutan harga minyak berkali-kali, bubarnya Uni Soviet,
 jatuhnya indeks Dow Jones hingga 508 poin dalam waktu satu hari, tarif pokok mendekati 20
 persen, dan keuntungan obligasi pemerintah berfluktuasi antara 2,8 dan 17,4 persen. Tak
seorang pun, kata Buffett, mempunyai bola kristal terbaik untuk dapat memprediksikan
 peristiwa-peristiwa ini. Dan tak satu pun peristiwa dramatis ini berdampak  pada pendekatan
Buffett dalam berinvestasi.
Bahkan, kata Buffett, beberapa pembelian terbaiknya dihasilkan akibat munculnya
 peristiwa-peristiwa (makro) yang membuat investor lain takut dan lari dari pasar. Bahkan
setelah peristiwa mengerikan pada tanggal 11 September 2001, Buffett tidak terlihat menjual
satu pun sahamnya; malah dia mengindikasikan akan membeli saham jika harga pasar jatuh
secara signifikan. Dia adalah pihak yang kesepian pada hari-hari tragis itu — tapi pihak
kesepian yang bijak. Buffett memprediksikan bahwa beberapa -dekade mendatang akan terjadi
sejumlah bencana — yang disebabkan oleh alam atau hal lain — tapi dia tidak melihat alasan
kuat untuk berhenti membeli "bisnis-bisnis kelas satu" pada saat muncul peluang.
Agar Anda dapat mengenakan "kaca mata kuda Buffett", pertimbangkan hal-hal berikut:
 Jangan berpura-pura menjadi seorang ekonom jika Anda bukan ekonom.  Tugas Anda
sebagai investor bukanlah menganalisis semua angka yang dilaporkan oleh pemerintah.
Aturan pokoknya adalah jangan biarkan keputus- an investasi Anda dipengaruhi oleh faktor-
faktor ekonomi makro dan peristiwa-peristiwa politik.
 Jangan panik. Buffett tidak naif. Dia paham bahwa kita hidup di era yang berbeda
setelah peristiwa 11 September 2001 (dan 11 Maret 2004 di Spanyol). Dia paham bahwa
 beberapa peristiwa, seperti terorisme dan perang, dapat mempengaruhi harga saham dengan
segera. Tapi dia tidak panik.  Dalam minggu-minggu dan bulan-bulan setelah tanggal 11
September 2001, pasar keuangan terpukul. Tapi tiga tahun kemudian, indeks Standard &
Poor's (S&P) 500 mencatat rekor tinggi baru setelah bertahun-tahun. Jika Anda panik pada
saat itu — dan banyak investor memang panik  —  berarti Anda telah terjun keluar pasar pada
 saat yang benar-benar salah  dalam siklus. Jangan panik!

Peristiwa makro dapat menciptakan peluang.   Meskipun fokus utama Anda bukan
 pada hal-hal makro, perhatikanlah peluang yang mungkin muncul karena peristiwa- peristiwa
tersebut. Acap kali, sesuatu dari luar, hal-hal makro, akan berpengaruh langsung pada yang
mikro, yaitu harga saham. Dalam kasus ini, Anda harus memperhatikan hal-hal tersebut
sehingga Anda dapat mengetahui kapan harga saham turun karena peristiwa eksternal.

Buffett mengakui bahwa mungkin saja terjadi bencana yang sangat buruk yang
membuat pasar jatuh dan tidak pulih lagi. (Dia mengemukakan penggunaan senjata
pemusnah massal oleh teroris sebagai salah satu skenario.) Namun selain itu, kata
Buffett, hal-hal eksternal tidak penting — dan, lagipula, Anda tidak dapat
memprediksinya. Fokus pada apa yang dapat Anda ketahui:  beroperasinya bisnis-bisnis
yang bagus.
BAB 14
PERHATIKAN BAIK-BAIK MANAJEMENNYA

Analisisnya dimulai dengan — dan acap kali diakhiri dengan — satu pertanyaan


kunci: Siapa yang memegang kendali di sini? 

Wararren Buffett mencari bisnis-bisnis hebat yang juga mempunyai manajemen yang
hebat — dan, sebagaimana sudah disimpulkan di awal, dia tidak akan menginves- tasikan
uangnya sebelum kedua faktor tersebut (posisi kompetitif yang kuat dan manajemen yang
hebat) ada sekaligus. Oleh karena itu, sebagai seorang investor, sangatlah penting bagi Anda
untuk mengevaluasi dengan cermat tim manajemen dari setiap bisnis prospektif yang Anda
 pertimbangkan untuk berinvestasi.
Ada beberapa faktor kunci yang perlu dicermati pada saat Anda memulai penilaian:

1. Apakah tim manajemen bekerja untuk para pemegang saham, ataukah mereka bekerja
untuk memperkaya diri dengan biaya perusahaan (misalnya, melalui gaji yang berlebihan,
 bonus, opsi saham, dan fasilitas-fasilitas yang mahal)?
2. Apakah manajemen hemat, atau kelebihan beban karena pemborosan?
3. Apakah manajemen berdedikasi untuk meningkatkan nilai pemegang saham dan alokasi
rasional modal?
4. Apakah manajemen melakukan pembelian kembali ( repurchase ) saham untuk
kepentingan para pemegang saham dan menghindari penerbitan saham baru yang akan
mengurangi kepemilikan pemegang saham?
5. Apakah pemegang saham diperlakukan seperti partner atau kambing hitam?
6. Apakah laporan tahunan perusahaan jujur dan terus terang atau mengandung kecurangan?
7. Apakah manajemen tampak menggunakan sistem akuntansi yang jujur, atau kelihatan
menyembunyikan informasi dan angka-angka yang benar?

Pada akhirnya, pelajaran apakah yang bisa kita tarik dari kisah Enron, WorldCom,
dan HealthSouth? Semua kisah tersebut menjelaskan tentang kekacauan ( chaos) dan
 perusakan nilai yang disebabkan oleh manajer yang menempatkan kepentingan pribadi
mereka di atas kepentingan bisnis dan pemegang saham. Kasus-kasus itu mencerminkan
risiko yang harus ditanggung pemegang saham akibat eksekutif manajemen yang tidak
kompeten. Atau, dari sisi positifnya, semua itu menegaskan pentingnya kepemimpinan yang
etis  dan kompeten.  Pada saat melakukan investasi, Buffett menganggap bahwa dia
"menjalankan bisnis bersama" para pemimpin perusahaan tersebut. Pada saat Anda
mengutarakan hal tersebut dengan cara ini, Anda tidak punya pilihan lain selain bekerja sama
dengan orang- orang yang Anda percaya dan kagumi.

Anda bisa membuat kesepakatan yang buruk dengan orang yang baik, tetapi — kata
Buffett — Anda tidak dapat membuat kesepakatan yang baik dengan orang yang jahat.
Mengapa Anda coba-coba kalau begitu? Reputasi Anda sendiri akan ternoda, dan Anda
menempatkan investasi Anda pada risiko yang tidak perlu. Percayakan uang Anda pada orang
yang Anda percaya.
Pada tahun 2003, Buffett membawa pulang gaji sebesar 1 dolar dari Berkshire
Hathaway. Pada tahun yang sama, rata-rata kompensasi CEO (gaji pokok dan bonus)
 berjumlah lebih dari 2 juta dolar. Dan itu belum termasuk pendapatan dari opsi saham atau
 berbagai fasilitas khusus eksekutif. Hampir semua CEO menikmati banyak fasilitas;
Buffett tidak mendapatkan opsi saham, bonus, atau fasilitas mewah eksekutif. Bahkan 99,9
 persen kekayaannya ter- kandung dalam saham-saham perusahaannya.
Akibatnya? Buffett hanya mendapatkan uang pada saat pemegang sahamnya
mendapatkan uang. Dia memperlakukan pemegang saham sebagai partner, dan setiap
keputus- an yang diambilnya didasarkan pada tujuan meningkatkan nilai pemegang saham.
Sebagai contoh, karena me- nerbitkan saham baru akan mengurangi kepemilikan saham
investofyang sudah ada, Buffett enggan dan sangat jarang melakukan hal tersebut. Pada saat
Buffett mengendalikan Berkshire Hathaway di tahun 1965, terdapat 1.137.778 saham yang
 beredar. Empat puluh tahun kemudian, secara menakjubkan, saham A Berkshire Hathaway
yang beredar berjumlah kurang dari 1,4 juta.   Di Berkshire Hathaway, penghematan dan
kesadaran akan biaya merupakan bagian yang mengakar dalam budaya perusahaan. Charlie
Munger mengatakan, "Kemewahan yang tampak di kantor pusat, biasanya berlawanan
dengan kondisi finansial perusahaan." Kantor pusat Berkshire Hathaway di Omaha tidak
menarik dan tidak glamor (bila dikatakan secara halus). Jika Anda mencari renovasi kantor
senilai jutaan dolar, jangan repot-repot untuk mencarinya di kantor Buffett di Omaha.
Sebaliknya, jika Anda mencari substansi keuangan — angka yang glamor  —   Anda berada di
tempat yang tepat.
Sam Walton, pendtn Wal-Mart, terkenal karena sifat hematnya dan sifat tidak suka
 pamer perusahaannya. InilaFTtipe manajer yang disukai dan dicari Buffett untuk diajak
 bekerja sama. Carilah manajer-manajer yang lebih tertarik memotong biaya daripada
memasang keran berlapis emas di toilet eksekutif (atau tirai kamar mandi seharga 6.000
dolar, yang kabarnya telah dibeli oleh seorang CEO yang terkenal karena keburukannya).
Jadi kualitas manajemen adalah hal yang sangat penting bagi Buffett. Namun manajemen
yang baik juga harus menggandeng bisnis yang baik. Anda mungkin joki terbaik di dunia,
Buffett mengingatkan, tapi Anda tidak dapat memenangkan balapan dengan menunggangi
kuda tua yang cacat. Itu hanya ada dalam cerita dongeng, dan dongeng bukan merupakan
dasar dari investasi yang baik.
Hindari bernvestasi dalam bisnis yang buruk, bahkan jika manajemennya bagus. Pada
akhirnya, kualitas bisnis akan menjadi pemenang —akan menderita kerugian —dan
menenggelamkan investasi.
Buffett memiliki sejumlah peringatan yang perlu diperhatikan oleh para
investor pada saat menilai perusahaan dan manajemennya, terutama melalui laporan
tahunan mereka. Pertama-tama, analisis akuntansi mereka. Jika tampak lemah,
 jauhilah. Jika perusahaan tidak membebankan opsi saham; menyajikan asumsi dana
pensiun yang muluk-muluk; menonjolkan pendapatan sebelum  dipotong bunga,
pajak, depresiasi dan amortisasi (Earning Before Interest, Tax, Depreciation and
Amortization / EBITDA); dan mengandalkan berjubel catatan kaki yang susah
dimengerti, semua itu adalah pertanda yang buruk. Asumsikan bahwa Anda
setidaknya mempunyai sedikit kemampuan untuk membaca laporan keuangan. Jika
Anda tidak dapat memahami sesuatu dalam laporan keuangan perusahaan, kata
Buffett, hal itu karena manajemen tidak ingin Anda memahaminya. Apakah Anda
ingin punya partner bisnis yang menyembunyikan sesuatu dari Anda? Tentu saja
tidak!
Lebih jauh lagi , Buffett juga memperingatkan investor untuk mencurigai
perusahaan-perusahaan yang hanya memandang masa depan untuk mencari tahu
"kabar baik" mereka. Apakah kabar baik itu hanya merupakan proyeksi laba dan
ekspektasi pertumbuhan? Pertanda buruk,   kata Buffett. Dia mengatakan hal itu
sebagian didasarkan pada pengalamannya sendiri sebagai CEO. Manajer senior di
Berkshire Hathaway tidak tahu pasti mengenai apa yang akan dihasilkan bisnis
mereka pada tahun yang akan datang —atau bahkan pada kuartal berikutnya. Pada
saat seorang eksekutif mengklaim bahwa mereka mengetahui masa depan, Buffett
memperingatkan, itu adalah pertanda buruk. Dan pada saat seorang eksekutif benar-benar
mencapai   angka-angka tersebut, kuartal demi kuartal, itu benar- benar   pertanda buruk.
Sangat dimungkinkan  bahwa sesuatu telah dimanipulasi. Jika Anda bersumpah mati untuk
"menghasilkan angka-angka yang Anda prediksi," Anda mungkin menempatkan diri Anda
dalam posisi di mana Anda harus memoles   angka-angka itu — yang pada akhirnya
menghasilkan segala bentuk kejahatan dan ketidakbahagiaan. HealthSouth melakukan persis
seperti itu di mana CEO-nya menyombongkan analisis ekspektasi pendapatan yang
 berlebihan pada 46 kuartal secara berturut-turut, sebelum kecurangan akuntansinya akhirnya
terungkap.
Pertanda buruk yang tampak   adalah indikator terbaik dari pertanda buruk yang tidak
tampak. Sebuah dapur yang kotor, kata Buffett, jarang yang menyimpan hanya satu kecoak.
Melihat satu (kecoak) cukup untuk menyimpulkan bahwa ada lebih banyak lagi yang
mengintai dari balik dinding. Jika Anda berpikir bahwa kecoak-kecoak itu ada, besar
kemungkinan benar-benar  ada.
Enron menunjukkan banyak tanda yang diperingat- kan Buffett ini — manajemen Enron
menipu jutaan pemegang saham —  jadi, cermati kualitas manajemen untuk menghindari
terjadinya kerusakan akibat kepemimpinan yang tidak kompeten, tidak etis, dan tamak.
Untuk menghindari petaka semacam ini, dan untuk meningkatkan peluang Anda
melakukan investasi yang berhasil, selalu lakukan hal-hal berikut:

E valuasi tim manajemen sebelum berinvestasi. Kualitas manajemen bisa dikatakan


sama pentingnya dengan kualitas fundamental bisnis. Buffett hanya menjalankan bisnis
dengan orang-orang berintegritas yang dia sukai.
Dia tidak pernah memanfaatkan perusahaan dengan manajemen yang tidak etis.

Carilah perusahaan yang ramah pada pemegang saham.   Berinvestasilah pada


 perusahaan dengan manajemen yang menempatkan kebutuhan pemegang saham di atas
kebutuhan pribadinya. Carilah perusahaan yang menerapkan program pembelian kembali
saham (stock-repur- chase)   untuk memberikan keuntungan pada pemegang saham serta
 perusahaan yang terkenal dengan sifat hematnya dan alokasi modal yang rasional.

H indarilah berinvestasi pada perusahaan apa pun yang punya sejarah memain-
mainkan catatan keuangan dan akuntansinya. Akuntansi yang lemah biasanya berarti
manajemen berupaya menyembunyikan kinerja bisnis yang lemah.

Jika manajemen lebih menekankan  penampilan kinerjanya dibandingkan


 substansi  kinerjanya, kata Buffett, simpan dompet Anda di saku.
BAB 15
INGAT, SANG KAISAR TIDAK PAKAI BAJU DI WALL STREET

Wall Street, kata Buffett, adalah satu-satunya tempat di mana orang-orang


pergi ke sana naik Rolls Royce untuk mendapatkan nasihat dari orang-orang yang naik
 subway.

Jika Anda melakukan "perjalanan konseptual" di Wall Street — atau dengan kata lain,
mencermati berbagai gagasan yang Anda temui — Anda akan mengetahui bahwa ada begitu
 banyak skema pemilihan saham yang dapat digunakan. Anda bahkan mungkin berpikir ada
 beberapa metode yang cukup menarik: analisis teknis, market tim- ing, jual beli dalam kurun
satu hari (intraday trading), wave theories  (diturunkan dari teori fisika yang menyebutkan
 bahwa cahaya ditransmisikan seperti gelombang, sama halnya dengan osilasi magnet dan
medan elektrik  —  penerjemah), detrending oscillators,  dan lain-lain. Semua itu adalah contoh-
contoh metode yang digembar-gemborkan kepada investor agar dapat memahami pasar
saham dan —  seolah-olah — sukses sebagai investor.
Dari manakah semua teknik ini berasal? Terutama dari dua sumber: profesional
keuangan dan akademisi, pihak-pihak yang hampir semuanya memiliki kompetensi yang
mengagumkan. Dan konsep mereka sepertinya berbobot, setidaknya kalau dilihat sepintas.
Ambil contoh "analisis teknis". Orang yang menggunakan keahlian yang langka ini
memfokuskan diri hanya pada data pasar. Mereka memperhatikan pergerakan harga, volume
transaksi, dan bentuk grafik yang menunjukkan kinerja harga saham —   berdasarkan teori (1)
 bahwa harga pasar menunjukkan segala hal yang perlu diketahui mengenai saham tertentu
dan (2) bahwa seseorang tidak mungkin dapat menyangkal kebijaksanaan kolektif tersebut.
Teori yang bagus? Tidak, jika Anda ada di kubu Buffett! Seorang analis teknis pernah
menyimpulkan kinerja pasar saham dalam satu hari tertentu seperti ini: Hari itu merupakan
 bonus bagi para trader   karena indeks- indeks utama memiliki air pocket   yang cenderung
menurun menyusul strategi dasar First Hour berpola Flip Top ... kenaikan harga pada volume
yang menurun di akhir bulan dan aksi harga artifisial di hari Senin dengan meningkatnya
 peringatan ancaman teror membuat indeks- indeks tersebut rentan terhadap air pocket.
Volume NYSE hanya 1,4 miliar ... penelusuran kembali senilai kira-kira 1 50 antara batas
atas kenaikan harga saham 45,78 dan batas bawah 17.32 10/02 adalah 31,55 dan harga saat
ini menetapkan kisaran transaksi 17 hari pada wilayah penelusuran ini."
Anda paham paragraf di atas? Bila tidak paham, jangan berkecil hati. Apakah menurut
Anda investor terhebat dunia, Warren Buffett, memperhatikan omong kosong semacam itu?
Tentu saja tidak.
Sebagai investor potensial, Anda akan dibombardir terus-terusan dengan berbagai
macam strategi investasi yang didasarkan pada grafik, volume, dan pergerakan harga. Anda
akan dibanjiri peluang-peluang untuk men- dapatkan kekayaan secara instan. Hidupkan TV
Anda pada pukul 09.35 papi WIB unfuFmendengarkan Market Re- view.
Misalnya, pertimbangkanlah tawaran menggoda ini. "Dapatkan sistem transaksi
saham yang menghasilkan keuntungan sampai dua digit pada hampir semua transaksi!
Transaksi langsung berdasarkan grafik Bursa Saham"; "Sistem baru yang revolusioner...
menghasilkan 34 sampai 45 persen  Return Hanya dalam Waktu Satu
Minggu"; dan seterusnya.
Untungnya, seseorang telah melakukan terobosan dan menyatakan apa yang
seharusnya sudah jelas: Sangkaisar tidak memakai baju.   Menurut Warren Buffett, analisis
yang hanya didasarkan pada grafik, volume, dan pergerakan harga tidak berarti apa-apa
kecuali omong kosong tak bermakna.
Analisis teknis dijalankan hampir benar-benar ber- lawanan   dengan kerangka
konseptual Buffett mengenai investasi. Analisis teknis menekankan pada volume, grafik, dan
 pergerakan harga dalam memilih saham. Buffett menekankan pada nilai sebuah bisnis.
Tentu saja, para penganjur analisis teknis dapat dengan cepat menunjukkan contoh-
contoh yang membuktikan kekuatan model mereka. Dan, tentu saja, pasti ada beberapa kasus
tertentu di mana para investor mendapatkan banyak uang melalui analisis teknis. Namun saya
tahu pasti, bahwa tidak ada praktisi analisis teknis yang bernilai 44 miliar dolar. Jadi, siapa
yang akan Anda percayai?
Saya mendorong para calon investor yang terjadi dengan kesuksesan investasi jangka
 panjang untuk mem- baca artikel Warren Buffett, "The Superinvestor of Graham and
Doddsville", yang dikutip dalam buku Graham, The Intelligent Investor.   Artikel ini
membahas mengenai keberhasilan sekelompok investor nilai yang belajar dari Benjamin
Graham dan David Dodd, dan yang terus- menerus mempunyai kinerja yang melampaui
Standard & Poor's (S&P) 500 Stock Index dari awal hingga akhir tahun.
Investor-investor tersebut, ungkap Buffett, mencari selisih antara (1) nilai bisnis dan
(2) harga sebagian kecil dari bisnis tersebut di pasar. Metode ini hampir seratus persen
 berlawanan dengan analisis teknis, yang sangat berkonsentrasi pada model, pola, data, dan
sebagainya. Investor yang cerdas, tegas Buffett, adalah investor yang berorientasi pada nilai.
Investasi nilai tidak seksi. Tidak glamor atau bahkan menantang dan sudut pandang
intelektual murni. Pada kenyataannya, investasi ini cenderung lamban, berat, dan bahkan
sedikit membosankan — kura-kura, bukan kelinci. Investasi semacam ini tidak menimbulkan
kesenangan bagi seorang pelaku transaksi yang aktif. Dan tidak memberikan jaminan
kesuksesan, sebagaimana halnya model analisis teknis.
 Namun hasil yang diraih Buffett dan investor-inves- tor Graham and Dodd lainnya
 berbicara sendiri. Investasi nilai memberikan kerangka kerja intelektual yang telah terbukti
 bagi para investor. Singkat kata, berinvestasi seperti Buffett menuntut Anda untuk
mengabaikan hal- hal yang tidak masuk akal. Abaikan strategi-strategi investasi yang rumit
dan canggih yang hanya sedikit atau bahkan tidak memberi Anda informasi mengenai funda-
mental bisnis.
Berikut ada tiga hal yang dapat Anda lakukan untuk dapat memahami apa yang benar-
 benar penting pada saat membuat keputusan investasi:
 Abaikan grafik.  Seorang investor nilai tidak peduli dengan grafik. Buffett
memberikan contoh yang kuat mengenai pengabaian grafik saham pada saat membuat
keputusan investasi. Abaikan para ahli grafik yang mengklaim bahwa kesuksesan mereka
memilih saham didasarkan pada catatan volume dan harga saham.

 J ika ada orang yang mengatakan bahwa mereka mem punyai metode yang “tak mungkin
salah” untuk menjadi kaya di pasar saham, larilah, jangan hanya berjalan , ke pintu
keluar terdekat. Ingat, kunci kesuksesan investasi adalah kesabar- an dan disiplin.

Berinvestasilah seperti Benjamin G raham.  Graham menyuruh para investor untuk "mencari
selisih antara nilai bisnis dan hargajebagiaixkedl dari bisnis tersebut di pasar?' Ini
adalaFTkunci dalam investasi nilai, dan ini jauhlebih produktif daripada pusing mempelajari
ratusan grafik saham.

Prospektus sebagian besar reksadana menyatakan  — dalam huruf kecil — bahwa


kinerja masa lalu tidak menjamin kesuksesan di masa depan. Buffett mengatakan hal
yang sama mengenai pasar: Jika sejarah mengungkapkan jalan menuju kekayaan, para
pustakawan pasti akan kaya.
BAB 16
BERPIKIRLAH INDEPENDEN

Pada saat berinvestasi, Anda perlu berpikir independen.

Berpikir independen adalah salah satu kekuatan terbesar Buffett, dan dia
merekomendasikannya pada kita semua. Mungkin terdengar klise: Tentu saja  Anda harus
 berpikir independen, bukan? Tapi, dalam kenyataannya, banyak dari kita menerapkan apa
yang bisa disebut "berpikir dependen", di mana pendapat kita dibentuk terutama oleh apa
yang dipikirkan orang lain. Itu bukanlah cara berpikir yang independen; bahkan, itu lebih
mirip peniruan tanpa berpikir.
Karena telah meraih status setengah selebriti, Buffett mendapatkan banyak sorotan — 
dan, selanjutnya, banyak pujian dan kritik terhadap keputusan investasinya. Tapi Buffett tidak
 bergantung pada penilaian orang lain dalam membuat keputusan-keputusan tersebut. Dia
kebal terhadap sorakan mereka yang memujanya, dan dia merasa nyaman-nyaman saja
mengabaikan orang-orang yang mengutuknya.
Buffett memahami sebuah pelajaran penting dari Ben Graham. Anda benar atau salah
 bukan karena orang- orang setuju atau tidak setuju dengan Anda. Anda benar karena fakta-
fakta dan alasan-alasan yang Anda miliki adalah benar." Entah banyak orang, atau orang-
orang penting, setuju atau tidak setuju dengan Anda tidak membuat Anda benar atau salah;
 pemikiran yang bagus yang dibuat berdasarkan fakta-fakta yang bagus membuat Anda benar.
Inilah inti dari pemikiran independen — menggunakan fakta dan alasan untuk mendapatkan
sebuah kesimpulan dan kemudian bertahan  pada kesimpulan tersebut, tidak peduli apakah
orang akan setuju atau tidak setuju dengan Anda.
Perenungan mengenai euforia industri Internet (.Internet bubble)   akhir-akhir ini
menunjukkan nilai pemikiran independen dan menggambarkan bagaimana berpikir
 berdasarkan fakta dan alasan jauh lebih baik daripada berdasarkan opini publik yang beredar.
Euforia tersebut merupakan sebuah periode menakjubkan dalam sejarah pasar saham dewasa
ini. Selama masa-masa memabukkan tersebut, kelahiran industri baru yang menggairahkan
(dan industri-industri yang mengikutinya) telah membangkitkan ratusan perusahaan dan
menciptakan ribuan jutawan baru.
Satu hal yang paling menakjubkan dari perusahaan- perusahaan Internet dan high-tech
 baru tersebut, tentu saja, adalah lonjakan secara meteorik pada harga saham dan kapitalisasi
mereka. Beberapa perusahaan Internet yang baru berusia satu atau dua tahun bernilai lebih
daripada perusahaan-perusahaan Fortune 500 yang sudah lama berdiri. Sebagai contoh,
EToys.com menembus harga 86 dolar per lembar saham dan mempunyai kapitalisasi senilai
10 miliar dolar. Kapitalisasi puncak Webvan.com adalah 7,5 miliar dolar.
Tidak diragukan lagi, jutaan investor menikmati laba luar biasa melalui surat-surat
 berharga perusahaan high- tech  vang mereka miliki. Orang-orang menjadi kaya — dan
menjadi kaya dengan cepat. Ironisnya, Berkshire Hathaway tidak berada dalam keadaan yang
 baik pada periode yang sama, dan harga sahamnya mencerminkan hal tersebut. Meskipun
saham perusahaan-perusahaan high-tech  menghasilkan laba yang sangat besar, Buffett
menolak untuk membeli selembar pun saham Internet atau menolak untuk ikut serta dalam
gelombang "gold rush"  baru ini dalam bentuk apa pun.

Tangan dekat-dekat dengan kawanan yang sedang mengamuk. Jika tidak, Anda


dan investasi Anda mungkin akan terbawa arus.

Konsekuensinya, Buffett dicerca banyak pihak. Dia dianggap tolol oleh para begawan
investasi dan menuai kritik dari para pemegang saham. Dalam waktu satu hari penuh, media
mempertanyakan kemampuan Buffett. Mingguan keuangan  Barron's  tanggal 27 Desember
1999 menulis tajuk berita: "Warren, What's Wrong? Warren Buffett America's Most
Renowned Investor, Stumbled Badly This Year. Will His Berkshire Hathaway Recover?"
(Ada Apa dengan Warren? Warren Buffett Investor Paling Ternama di Amerika, Jatuh
Tersandung Tahun Ini. Apakah Berkshire Hathaway-nya Bakal Pulih)?"
Media lain menuliskan tajuk berita berikut ini: "A Three Decade Legend Lose Some
Luster," "Is Buffett Washed Up?" dan "Tech Phobia May Topple Buffett." Banyak orang
merasa bahwa Buffett seharusnya berinvestasi di saham-saham perusahaan high-tech,   dan
mereka tidak dapat memahami bagaimana dia bisa melewatkan peluang semacam itu.
 Namun, meskipun publik mencela —  bahkan menganggapnya tolol — dia tetap berteguh hati
dan"tidak bergeming!
Fakta dan alasan Buffett jelas: dia tidak memahami bisnis Internet ini dan oleh karena
itu dia menjauhinya. Dia tidak tahu manakah di antara perusahaan-perusahaan high-tech ini
yang akan mempunyai keunggulan kompetitif jangka panjang dan bagaimana kinerja mereka
10 tahun mendatang. Dia juga percaya bahwa psikologi pasar yang irasional bertanggung
 jawab terhadap sebagian besar harga saham perusahaan high-tech  tersebut. Dalam situasi
semacam ini, dia percaya, harga saham sebenarnya di-rancang olehorang-orang paling tamak,
atau paling emosional, atau paling Tertekan — dengan kata lain, oleh orang-orang yang tidak
memiliki kaitan dengan realitas jangka panjang. Hasilnya bisa jadi adalah harga saham yang
"tidak masuk akal."
Berdasarkan pemikiran ini, Buffett memutuskan untuk tidak berinvestasi pada
 perusahaan-perusahaan ini, meskipun jutaan investor jatuh bangun agar dapat membeli saham
yang melonjak tinggi tersebut. Buffett merasa bahwa dia benar, karena fakta dan alasannya
 benar; dia tidak merasa bahwa dia salah hanya karena hampir semua orang tidak setuju
dengannya. Di kemudian hari, pemikiran independennya terbukti benar pada saat euforia
tersebut lenyap dan saham perusahaan high-tech runtuh.
Hasilnya, kebanyakan perusahaan Internet bangkrut, dan indeks Nasdaq yang sarat
akan perusahaan-per- usahaan teknologi mengalami penurunan nilai lebih dari 75 persen.
Ratusan miliar dolar menguap di pasar saham. Apa yang akan terjadi seandainya Buffett
mengikuti opini publik dan bergabung dalam gerombolan Internet? Peniru an tanpa berpikir
terhadap pendapat orang lain ini akan sangat merugikannya.
Berdasarkan pengalaman semacam ini, beberapa investor menyimpulkan bahwa
"strategi investasi melawan arus" lebih kuat daripada "strategi ikut arus" (istilah "melawan
arus" mengimplikasikan berjalan berlawanan arah dari kerumunan yang ada). Namun sekali
lagi, Buffett tidak setuju. Jika kerumunan itu melakukan hal yang salah, pergi ke arah yang
 berlawanan 180 derajat tidak sepenuhnya tepat. Investasi semacam itu dilakukan berdasarkan
 jajak pendapat,  bukan pemikiran, ungkap Buffett — dan setiap strategi investasi yang
didasarkan pada jajak pendapat, dan bukan pemikiran, pasti strategi yang buruk.
Investasi adalah mengenai pemikiran — yang dilakukan dengan tepat dan independen.
Dan, taruhannya tinggi. Buffett sangat menyukai kutipan dari filsuf Bertrand Russel:
"Kebanyakan orang lebih memilih mati daripada berpikir. Banyak yang seperti itu."
Pelajaran yang bisa ditarik dari Buffett adalah mengandalkan  fakta dan alasan dalam
membuat keputusan investasi Ânda. jangan membuat keputusan hanya karena hal tersebut
 paling populer atau karena berlawanan dengan arus.

 Jangan pernah menukar pemikiran independen dengan pendapatan umum. Jangan


ikuti arus. Kerjakan PR Anda dan buat pilihan investasi Anda. Jangan biarkan diri Anda
terbujuk hasutan orang lain atau membuat keputusan hanya karena hal itu sedang tren.
 Jadikan cara berpikir independen sebagai aset terbesar portofolio Anda. Cerdas
saja tidak cukup, kata Buffett. Banyak orang ber-IQ tinggi menjadi korban mentalitas
kemmiinan. Pemikiran independen adalah salah satu kekuatan terbesar Buffett. Jadikan itu
kekuatan Anda juga.

 Jangan menjadi investor “pelawan arus”   tanpa berpikir.   Buffett percaya bahwa
melakukan  segala sesuatu tanpa berpikir adalah hal yang salah. Jangan mengikuti arus tanpa
 berpikir dan jangan melawannya tanpa berpikir, dengan semangat asal berbeda. Dua hal itu
mengarahkan Anda ke tempat-tempat yang berbahaya.

Kumpulkan fakta-fakta Anda, duduk, dan berpikirlah, saran Buffet. Tidak ada
yang bisa mengganti hal tersebut!
BAB 17
TETAPLAH BERADA DALAM LINGKARAN KOMPETENSI ANDA

Kembangkan sebuah wilayah keahlian, beroperasi- lah pada wilayah itu, dan
 jangan menyesali diri karena kehilangan peluang yang muncul di luar  wilayah itu.

Ketika harus memilih berinvestasi ke bisnis apa, Warren Buffett dipandu oleh apa
yang dia sebut "lingkaran kompetensi" (circle of competence).   Lingkaran kompetensinya
hanya terdiri dari saham-saham dan industri yang dia merasa paling nyaman untuk terlibat.
Sebagaimana telah dibahas sebelumnya, Buffett tidak berinvestasi pada perusahaan-
 perusahaan high-tech ketika terjadi booming high-tech. Mengapa? Karena bisnis itu ada di
luar lingkaran kompetensinya. Dan banyak   industri, tegas Buffett, berada di luar lingkaran
kompetensinya. Dia dan partnernya, Charlie Munger, tidak merasa bahwa diri mereka ahli
dalam bidang teknologi chip  komputer, penilaian  futures  komoditas, atau potensi prospek
mineral. Itu semua di luar keahlian mereka.
Mereka menganggap diri mereka tidak mempunyai keahlian dalam perusahaan-
 perusahaan atau industri- industri  fast-moving.  Dalam pernyataan publiknya, Buffett
mengakui, bahwa mungkin ada orang (di luar sana) yang mempunyai kemampuan prediktif
yang dapat menguraikan prospek jangka panjang perusahaan- perusahaan di jalur cepat itu — 
tapi dia tahu bahwa dia tidak memiliki keterampilan itu. Dan, karena dia tidak mempunyai
 pengetahuan mengenal hal tersebut, ungkapnya, dia hanya akan berpegang pada apa yang dia
tahu.
Buffett sangat disiplin mengenai lingkaran kompetensinya. Dia tidak melakukan
investasi di luar lingkaran  tersebut 
 — titik. Dan dia tahan terhadap godaan untuk memperluas
lingkaran kompetensi tersebut. Faktanya, ujarnya, ukuran lingkaran kompetensi Anda tidak
terlalu penting. Yang penting adalah mengetahui batasan- batasannya, dan bertahan di
dalamnya. Cobalah keluar dari lingkaran, dan peluang melakukan kesalahan investasi akan
 berlipat ganda. Lihat sesuatu di luar lingkaran — sesuatu yang baru dan menarik  — yang
diserbu oleh kerumunan orang? Tetaplah menjauh.
Setiap tahun (sejak-1982)T3uffett mencantumkan sebuah daftar bisnis yang diinginkan"
dalam laporan tahunannya, mengumumkan jenis-jenis bisnis yang ingin dia beli. Dia
mencari:
1. Pembelian yang besar (setidaknya bernilai 50 juta dolar sebelum pendapatan pajak)
2. Bisnis yang menunjukkan kemampuan yang konsisten dalam menghasilkan pendapatan
(tidak termasuk proyeksi pendapatan yang menjanjikan di masa yang akan datang
3. Bisnis yang menghasilkan return on equity  (ROE) yang baik dan tidak terbebani atau
hanya sedikit terbebani utang.
4. Bisnis dengan manajemen yang kuat
5. Bisnis yang sederhana (baca: bukan bisnis dengan "teknologi yang kompleks")
6. Menawarkan harga yang pasti (perusahaan tanpa penawaran harga yang jelas cenderung
menghabiskan waktu Buffett saja)

Pengumuman ini cukup menarik untuk dibahas di sini karena hal itu secara spesifik
menunjukkan lingkaran kompetensi Buffett — wilayah bisnis yang dia merasa paling nyaman
untuk membuat keputusan investasi. Daftar tersebut, oleh karenanya, dapat dijadikan
checklist  bagi Buffett untuk menentukan apakah sebuah investasi ada di dalam lingkarannya.
Meskipun Buffett mungkin tidak memahami microchip, nanotechnology,   dan
 gigabytes,  dia paham mengenai sepatu bot koboi, bata, karpet, dan cat. Apabila kita
menengok kembali ke tahun 2000, kita akan melihat bagaimana Buffett bekerja dalam
lingkarannya. Dia membeli dua industri, Justin Industries, pembuat sepatu bot koboi L
terkemuka, dan Aartg. pabrik bata Texas.
 Bata? Apa menariknya batu bata? Cukup menarik, jawab Buffett, jika itu memang
 perusahaan yang tepat. Ketika diminta untuk menyebutkan sebuah merek batu bata, lanjut
Buffett, tiga dari empat orang Texas menyebutkan "Acme". Perusahaan tersebut mencetak
satu miliar   keping batu bata setahun, atau hampir 12 persen dari seluruh batu bata yang
diproduksi di AS per tahun. Di tahun yang sama saat membeli Acme, Buffett juga membeli
(seharga 1 miliar dolar tunai) Benjamin Moore Paint Company, yang telah memproduksi
caTseTama-Tr7 tahun. Dan terakhir, dia juga membeli 87 persen saham pabrik penghasil
karpet terbesar dunia, Shaw Industries.
Sepatu bot, batu bata, karpet, dan cat — memang terdengar tidak menarik, tapi
kemampuan mereka dalam menghasilkan pendapatan sangat menarik. Tiga tahun setelah
dibeli oleh Buffett, Acme Brick, Benjamin Moore Paint, dan Shaw Industries, semuanya
mencatat pendapatan yang memukau. Pelajarannya? Tetaplah ada di dalam lingkaran
kompetensi Anda. Bertindaklah berdasarkan apa yang Anda ketahui.  Jika Anda
melakukannya, Anda akan punya kemampuan yang lebih baik untuk bertindak cepat dan
lebih mungkin untuk melakukan sesuatu yang besar. Dengan tetap bertahan pada prinsip ini,
Buffett telah meningkatkan nilai buku Berkshire Hathaway dari $19,46 per lembar di tahun
1965 menjadi lebih dari $50T000 per lembar di tahun 2005. Tidak ada investor lain yang
dapat meraih prestasi semacam itu.
Sebagai seorang investor, Anda perlu secara spesifik mendefinisikan lingkaran
kompetensi Anda. lanjutnya, Anda juga perlu mendefinisikan apa yang ada di luar lingkaran
kompetensi tersebut. Initial Public Offering (IPOs^ penawaran saham pertama kali),  shorting
 stock, reksadana,  futures,  saham sen-senan, dan opsi saham —   apakah Anda memahami
semua itu? Dapatkah Anda mengevaluasi profitabilitas masa depan dari semua itu dengan
 baik? Jika Anda tidak dapat memahami atau mengevaluasinya, maka hal-hal tersebut ada di
luar lingkaran kompetensi Anda, dan Anda seharusnya tidak terlibat dengan semua itu.
Charlie Munger sering menggunakan model imajinasi dengan membayangkan tiga keranjang
di atas meja Anda: "Masuk", "Keluar", dan "Terlalu sulit". Munger berkata bahwa dia dan
Buffett memasukkan persentase yang besar dari semua peluang investasi yang mereka temui
dalam keranjang "Terlalu sulit".
Pelajaran yang dapat diambil: buatlah mecklist   seperti yang dibuat oleh Buffett dan
 berinvestasilah hanya pada saat syarat-syaratnya terpenuhi. Jangan mengambil risiko untuk
keluar dari lingkaran  Anda. Masukkan sebagian besar peluang dalam keranjang "Terlalu
sulit", bertindaklah hanya jika Anda merasa kompeten dalam analisis Anda, dan jangan ragu
untuk bertindak dengan keras di dalam wilayah kompetensi Anda.
Berikut tiga peraturan yang harus dipatuhi pada saat menyusun portofolio investasi Anda:

Tuli slah daftar industri dan bisnis yang Anda merasa paling nyaman bersamanya.
Hal ini akan membantu Anda untuk mendefinisikan lingkaran kompetensi Anda. Jika Buffett
tidak mengambil risiko di luar lingkarannya, Anda pun mestinya tidak melakukannya.

 Jangan membuat pengecualian dalam peraturan lingkar- an kompetensi Anda.


Sebelum membuat pengecualian dalam peraturan lingkaran kompetensi Anda, duduk dan
 berpikirlah: Mengapa mengambil risiko menempatkan uang Anda pada hal-hal yang tidak
dapat Anda pahami dan evaluasi? Berdisiplinlah untuk tidak membuat pengecualian dalam
 peraturan kompetensi ini.
 Mainkan permainan Anda, bukan permainan orang lain.
Contoh yang dikutip Buffett sebagai ilustrasi adalah investasi di pasar kecap. Jika
orang lain bisa menyapu bersih keuntungan di pasar kecap, kata Buffett, silakan saja — itu
 bukan permainannya. Tetaplah pada permainan Anda

Jika Anda dapat menempatkan 90 persen dari bisnis yang ada di luar lingkaran
kompetensi Anda, sangat mungkin bagi Anda untuk melakukan investasi jauh lebih
baik pada 10 persen yang tersisa.
BAB 18
ABAIKAN RAMALAN PASAR SAHAM

Ramalan jangka pendek mengenai harga saham atau obligasi tidaklah berguna,
kata Warren Buffett. Ramalan itu lebih memberi Anda informasi mengenai para pe-
ramalnya dan bukan informasi mengenai masa depan.

Ben Graham, penulis masalah investasi favorit Buffett, pernah heran mengamati
 betapa banyaknya profesional investasi —  pialang saham, penasihat investasi, penasihat
keuangan, dan sebagainya — yang tampaknya sangat menekankan pada peramalan pasar.
Warren Buffett juga heran — dan lebih jauh lagi, ia memandang rendah peramalan pasar
seperti itu. Dia menganggap ramalan pasar jangka pendek seperti "racun" yang harus
dijauhkan dari orang-orang yang mendekati pasar seperti anak-anak.
Buffett lebih suka berfokus hanya pada kinerja bisnis dan tidak terganggu oleh tren
yang lebih besar yang dia yakini tidak mungkin diramalkan secara akurat. Jika dia
menemukan sebuah artikel yang isinya meramal masa depan —  bahkan jika itu ditulis oleh
ekonom terkenal di media yang punya reputasi — dia melewatkannya. Buat apa menghabiskan
waktu untuk meramal, dia bertanya secara retoris. Waktu tersebut bisa digunakan untuk
menganalisis sebuah bisnis.
Charlie Munger menyamakan obsesi terhadap prediksi pasar dengan teknik kuno
 peramalan nasib. Raja- raja jaman dulu, ungkapnya, terbiasa membayar seseorang untuk
menafsirkan isi perut domba yang dibelek. Peramal sekarang, tegasnya, tidak lebih baik dari
seorang penyihir yang "membaca" usus domba.
Seperti yang dibahas sebelumnya, Buffett lebih suka menghabiskan waktunya untuk melihat
hal-hal di mana dia memiliki peluang yang bagus untuk memahami sesuatu. Sebuah bisnis di
dalam lingkaran kompetensi mudah untuk dipahami. Pasar saham adalah sebuah "misteri"
 bagi Buffett — dan itu bukanlah misteri yang bisa dipecahkan oleh setiap orang. Ya, selalu ada
ramalan lain yang akan muncul, yang sering kali dibuat oleh orang- orang terhormat. Tidak
masalah: Bagian terpenting dari keberhasilan Buffett adalah kemampuannya untuk me-
ngesampingkan ramalan semacam itu dengan menganggapnya sebagai gangguan,
Ramalan hanya akan merintangi tindakan dan mengaburkan penilaian seseorang.
Mengapa? Sebagian karena ramalan menciptakan ilusi ketepatan.  Ramalan semacam itu
kelihatannya  didasarkan pada data, dan analisisnya  seperti dikembangkan secara langsung
dari data-data tersebut. Semuanya tidak benar, kata Buffett; bahkan, semakin tepat tampaknya
sebuah ramalan,  Anda harus semakin skeptis. Sekali lagi, intinya adalah melihat kinerja yang
sudah terbukti dan bukan proyeksi dan prediksi. Jangan biarkan prognosis menjauhkan mata
Anda dari sasaran; tetaplah fokus pada apa yang benar- benar penting. Tetaplah
 berfokus pada level  perusahaan  bukan level pasar; gunakan waktu Anda untuk menganalisis
kinerja masa lalu dan masa kini perusahaan untuk mendapatkan informasi yang lebih baik
mengenai masa depannya. Carilah peluang yang menjanjikan tersebut tanpa harus melibatkan
 peramalan dalam pembuatan keputusan Anda.
Buffett membeli National Indemnity pada tahun 1967, See's Candies pada tahun 1972,
 Buffalo  News pada tahun 1977, Nebraska Furniture Mart pada tahun 1983, dan Scott Fetzer
 pada tahun 1986. Mengapa tahun-tahun itu? Karena pada tahun-tahun tersebut, perusahaan-
 perusahaan itu  go public.  Mengapa perusahaan-perusaiHaan itu? Karena sahamnya dijual,
karena perusahaan itu lulus dari evaluasi Buffett yang sangat ketat, dan karena harganya
 bagus. Berapa banyak tren yang lebih besar  — kekuatan perekonomian nasional, arah indeks
Dow Jones, desas-desus publik mengenai gubernur bank sentral — diperhitungkan? Jika Anda
memegang kata-kata Buffett — dan tidak ada alasan untuk tidak melakukannya —  jawabannya
adalah: tidak sama sekali.  Prediksi mengenai masa depan bukanlah bagian dari formula yang
dia gunakan saat membuat keputusan untuk berinvestasi atau tidak.
Beberapa investor merasa bahwa ramalan membuat masa depan lebih jelas — dan
 bahwa ramalan berikutnya adalah hal yang akan membuat segala sesuatu menjadi jelas. Tidak
masuk akal, kata Buffett; masa depan selalu tidak jelas. Menunggu masa depan menjadi
 jelas — entah melalui penggunaan peramalan pasar atau perangkat- perangkat lain yang
 berfungsi serupa —  bisa berarti menunggu selamanya. Jangan menunggu kepastian, saran
Buffett; investasi adalah mengenai bertindak   begitu Anda menemukan ada bisnis bagus yang
diberkati dengan manajemen yang baik. Jangan dipusingkan oleh peramal nasib. Tentukan
sasaran dan tarik pelatuk.
Dan jangan emosional. Ramalan kelihatannya berlawanan dengan emosi, bertaburan
dengan fakta dan angka. Namun mempertaruhkan nasib Anda pada fakta- fakta dan angka-
angka itu adalah tindakan yang 100 persen emosional. Tetaplah berada di wilayah yang
mudah diamati. Jangan membuat perkiraan; buatlah penilaian yang informatif.
Sebagai ringkasan, berikut tiga tips mengenai bagaimana mengatasi ramalan dengan cara
Buffett:
 Hilangkan keterlibatan ramalan apa pun dalam keputusan investasi Anda.   Buffett
tidak memperhatikan ramalan pasar saham jangka pendek; Anda sebaiknya juga begitu.
 Alihkan waktu yang akan Anda gunakan untuk mendengar ramalan dengan menganalisis
track record bisnis.
Kita semua ingin mengetahui apa yang terjadi dengan masa depan, tapi kita tidak bisa. Tak
seorang pun punya bola kristal; masa depan tak pernah pasti. Berkonsentrasi- lah pada apa
yang sudah diketahui dan jangan meng- khawatirkan yang belum diketahui.
 Kembangkan strategi investasi yang tidak tergantung pada seluruh pergerakan pasar.
Ingat, Warren Buffett — investor terbesar dunia — mengakui bahwa dia tidak dapat mulai
memprediksi pergerakan pasar. Dan kemungkinan besar Anda juga tidak bisa.
Berkonsentrasilah pada penyusunan portofolio yang bercirikan bisnis-bisnis solid yang sangat
mungkin untuk sukses, tidak peduli apakah pasarliaik atau turun.

Semakin bergejolak atau spekulatifnya pasar saham, semakin besar


kemungkinan orang memanfaatkan ramalan — tapi pada saat itu pula ramalan punya
peluang untuk tepat yang  paling kecil.  Semakin seseorang mengklaim bahwa
ramalannya di pasar yang bergejolak tepat, Anda harus semakin skeptis.
BAB 19
PAHAMI “MR. MARKET” DAN “MARGIN OF SAFETY”

Apa yang membuat seseorang menjadi investor yang baik? Menurut Warren
Buffett, investor yang baik adalah seseorang yang mengombinasikan pertimbangan
bisnis yang baik dengan kemampuan untuk mengabaikan pergerakan liar di pasar.
Ketika emosi mulai berputar, kata Buffett, ingatlah konsep Ben Graham mengenai
“Mr. Market”, dan carilah “margin of safety”.

Warren Buffett belajar pada Benjamin Graham di Columbia University. Buffett


kebetulan satu-satunya pelajar yang mendapatkan nilai A+ selama 22 tahun Graham
mengajar. Graham mengajari Buffett dua konsep yang sangat penting yang masih dia
 jalankan sampai sekarang. Pertama kiasan "Mr. Market", dan yang kedua adalah untuk selalu
mempunyai margin aman (margin of safety) dalam harga beli.
Dua gagasan ini, dan pandangan bahwa saham merupakan bagian kepemilikan atas
sebuah bisnis, adalah "Rocks of Gibraltar" (pedoman pokok) Graham. Buffett merasa bahwa
 jika seorang investor telah menggenggam erat tiga gagasan dasar ini, dia telah menempatkan
dirinya pada posisi yang tepat. Buffett menyinggung konsep ini pada perayaan ulang tahun
Graham yang ke-100, dengan mengungkapkan bahwa sebelumnya konsep-konsep tersebut
valid, dan akan tetap penting satu abad mendatang.
Siapa, atau apakah, "Mr. Market" yang ditemukan bertahun-tahun lalu oleh guru Buffett, Ben
Graham?
Buffett mendeskripsikan Mr. Market sebagai seorang partner bisnis — seseorang
dengan masalah emosional yang tidak dapat disembuhkan yang muncul setiap hari, tanpa
 jeda, dan yang menentukan harga di mana ia akan menjual (membeli) sahamnya dalam bisnis
kepada (dari) Anda.
Mr. Market, menurut Buffett, adalah yang dulu sering disebut sebagai "manikdepresi"
dan yang sekarang mungkin disebut "bipolar". Masalah psikologisnya mempengaruhi harga
yang dia tentukan. Ketika dia merasa sangat gembira, dia hanya melihat hal-hal yang bagus
 pada bisnis dan menetapkan harga yang tinggi pada surat- surat berharganya. Sebenarnya,
 pada saat dia berada dalam suasana hati yang demikian, dia tidak benar-benar ingin menjual
sahamnya karena dia khawatir Anda akan setuju dengan harga yang dia tetapkan, membeli
sahamnya, dan mendapatkan keuntungan dari seluruh kenaikan harga yang menurutnya
sangat mungkin terjadi.
Dan kemudian, ada sisi  gelap Mr. Market. Pada saat dia sedih, dia tidak melihat apa
 pun kecuali kesulitan yang ada di dalam dan di luar bisnis. Dalam suasana hati yang seperti
ini, dia khawatir kalau-kalau Anda akan melepaskan surat-surat berharga Anda padanya , dan
dia akan ditinggalkan dengan kantong yang penuh pada saat meluncur jatuh. Dalam suasana
hati ini, dia menetapkan harga yang sangat murah atas sahamnya dan berharap Anda akan
membelinya.
Mr. Market sangat teguh pendirian, jelas Buffett. Dia selalu datang setiap hari,
 bagaimana pun suasana hatinya. Dia tidak berkeberatan jika Anda mengabaikannya; dia akan
kembali besok dengan sebuah harga. Yang harus Anda lakukan adalah mengetahui
 bagaimana suasana Mr. Market hari ini dan memutuskan apa yang akan Anda lakukan
 berkaitan dengan hal tersebut. Mengabaikannya? Memanfaatkannya? Sekali lagi, dia tidak
 peduli dengan apa yang akan Anda lakukan.
 Namun kuncinya adalah, kata Buffett — mengulangi penjelasan Graham  —  jangan
 pernah jatuh di  bawah  pengaruhnya.  Pengaruh tersebut bisa sangat kuat pada waktu-waktu
tertentu. Kemuramannya dapat menular ke semua orang. Kegembiraannya bisa memabukkan.
 Baca suasana hatinya, kata Buffett, dan bertindaklah dengan cara-cara yang mem-
 perhitungkan suasana hati tersebut 
 — tapi Anda sendiri jangan sampai terlarut dalam
 suasana hatinya itu.
"Mr. Market" Ben Graham adalah metafora yang harus digunakan oleh setiap investor
nilai sebagai dasar untuk memahami cara kerja harga di pasar saham. Hal_ itu akan
membantu menerangkan kegilaan pasar. Dan juga membantu dalam memberikan isyarat dan
menandai datangnya peluang. Sebagai seorang investor, Anda harus selalu siap untuk
memanfaatkan Mr. Market pada saat dia tertekan dan harga saham jatuh. Hal ini berarti
 bahwa bisnis-bisnis yang bagus sedang kecipratan cat oleh sapuan kuas yang besar. Inilah
saatnya untuk menjadi manfaat untuk memahami keunggulan relatif sebuah investasi
dibandingkan dengan investasi lain.
Ini juga yang menjadi alasan lain mengapa Buffett lebih menyukai bisnis yang mudah
dipahami: Dia dapat melihat pendapatan mereka, arus kas, dan modal yang dibutuhkan untuk
menjalankan perusahaan tersebut, dan dia dapat menggunakan informasi-informasi itu untuk
menganalisis nilai intrinsiknya. Selanjutnya, dia juga dapat melihat jika ada selisih yang
signifikan antara harga dan nilai.
Sasaran Anda? Melakukan apa yang dilakukan Buffett dan mengambil manfaat dari
kesalahan yang dibuat oleh Mr. Market saat dia menetapkan harga rendah pada bisnis yang
 bernilai lebih dari itu. Pada saat kemuraman Mr. Market menciptakan margin ofsafety, inilah
saatnya beraksi.

Pastikan bahwa Anda memahami konsep Buffett mengenai Mr. Market dan
margin of safety. Hal ini akan membantu Anda mendapatkan kerangka berpikir yang tepat
untuk membuat keputusan investasi yang lebih baik.

Perhatikan analogi B uffett. Buffett mengulas bahwa, sebagaimana Tuhan, pasar akan
membantu mereka yang berusaha. Tapi — dia dengan cepat menambahkan —  pasar tidak
memaafkan mereka yang "tidak tahu apa yang mereka lakukan".

Nantikan kesempatan Anda, dan tunggulah saat Mr. Market tertekan dan
menurunkan harga saham serendah mungkin, sehingga memunculkan peluang membeli
dengan margin of safety.  Sekali lagi, nasihat Buffett mengenai kesabaran dan kedisiplinan
terbukti jelas dan tegas. Jika Anda dapat bangkan tingkat kedisiplinan yang seperti Buffett
dan menunggu sampai munculnya peluang, Anda akan mendapat imbalan.

Beberapa pihak mengeluhkan gejolak pasar. Buffett tidak: Dia percaya bahwa
gejolak (volatility) perubahan suasana hati Mr. Market yang dramatis-adalah faktor
yang menciptakan peluang bagi investor yang cerdik. Tunggulah sampai orang-orang
bertindak bodoh, dan kemudian bertindaklah dengan bijak.
BAB 20
TAKUTLAH SAAT ORANG LAIN TAMAK, DAN TAMAKLAH
SAAT ORANG LAIN TAKUT

Anda bisa memprediksi bahwa orang akan bersikap tamak, takut, atau bodoh,
kata Buffett. Namun Anda tidak dapat memprediksi kapan atau bagaimana urutannya.

Pasar saham selalu dipengaruhi oleh wabah berkala dari emosi yang sangat kuat akan
ketamakan dan ketakutan. Isaac Newton pernah berkata: "Saya dapat mengukur gerakan
 benda-benda langit, tapi saya tidak dapat mengukur kegilaan orang". Warren Buffett sering
memanfaatkan munculnya emosi yang mudah menular ini dengan bertindak berlawanan
dengan sentimen yang sedang berkembang.
Jika kebanyakan investor tamak, Buffett menjadi "penakut" (atau setidaknya sangat
konservatif). Jika kebanyakan investor ketakutan, Buffett menjadi "tamak" (atau setidaknya
kemaruk bila dibandingkan biasanya). Dengan menggunakan strategi ini, Buffett telah meng-
hasilkan banyak uang pada saat orang lain tidak sukses.
Pada tahun 1960-an, pasar saham mulai melonjak tinggi di mana harga-harga
menjulang dan volume membubung tinggi. Banyak orang menjadi sangat bergairah di pasar
saham — dan hal tersebut berperan besar dalam menaikkan harga saham. Dengan kata lain,
seperti balon yang sedang ditiup, banyak orang yang ingin turut memompakan udara panas ke
dalamnya. Saat itu merupakan fase bulan — fase ketika ketamakan memanas — saat Buffett
hampir selalu memilih untuk duduk di pinggir.
Dia tidak akan melakukan investasi pada saat harga saham naik secara irasional dan
dihargai berlipat-lipat dari nilai aktual fundamental bisnisnya — dengan kata lain, situasi
disaat harga telah terlempar bebas dari tarikan gravitasi kinerja bisnis aktualnya.
Pada akhirnya, sebagaimana telah diperkirakan sebelumnya, pasar saham yang melonjak di
tahun 1960-an itu jatuh. Dan pada saat pasar saham runtuh, gerombolan besar investor
menjadi sangat ketakutan, persis seperti yang biasa mereka rasakan setelah periode euforia
yang irasional. Bukannya membeli saham, orang-orang malah melempar saham mereka, dan
itu menyebabkan harga saham jatuh. Dan itu berarti mereka berhenti berinvestasi.
Pada awal tahun 1970-an terjadi peristiwa penurunan pasar yang sangat terkenal.
Orang menjual saham mereka karena takut. Di tahun 1973 — 1974, perekonomian berada
dalam kondisi resesi, segala hal terlihat muram, dan indeks Dow Jones menukik tajam hingga
menembus poin di bawah 700. Setelah membaca buku ini sejauh ini, Anda mungkin sudah
dapat memprediksi apa lagi yang terjadi pada periode ini: Buffett mulai membeli. Bahkan,
dia mulai banyak   membeli. Pada saat inilah, sebagai contoh, dia melakukan investasinya
yang legendaris di Washington Post.
Sayangnya, Buffett mengamati, peralihan suasana hati yang tidak rasional — dari
euforia ke kemuraman, dan kembali lagi — tidak terbatas pada investor-investor naif saja. Para
 profesional, termasuk manajer dana pensiun, sama rentannya. Pada puncak pasar di tahun
1971, Buffett mengungkapkan, perusahaan dana pensiun memasukkan seluruh dana yang
mereka miliki ke pasar ekuitas. Tidak lebih dari 3 tahun kemudian, setelah harga jatuh,
mereka hanya menginvestasikan satu dari lima dolar yang mereka miliki ke pasar ekuitas.
Mereka benar-benar salah,  simpul Buffett — ikut mabuk saat yang lain mabuk dan ketakutan
saat vane lairTtakut. Merekalidak mengambil keuntungan dari harga yang rendah, malahan
membeli saham saat harganya tinggi dan menjualnya saat harganya jatuh.
Buffett, tentu saja, bertindak lain. Dia melakukan investasi besar-besaran pada saat pasar
menawarkan perusahaan bagus pada harga yang sangat rendah. Dia memanfaatkan saham
 perusahaan bagus yang berharga murah.
Kita juga tahu bagaimana Buffett menjadi sangat penakut selama harga saham
Internet melonjak, ketika orang-orang membelinya dengan tamak. Dia tidak kehilangan
sepeser pun, pada saat jutaan orang Amerika bangkrut habis-habisan gara-gara saham
Internet. Periode antara takut dan tamak akan sering muncul dan mencengkeram masyarakat
investasi. Anda harus bertindak persis seperti yang Buffett lakukan dalam situasi tersebut
dan memanfaatkan emosi-emosi itu untuk keuntungan Anda.
Berikut beberapa peraturan yang harus diterapkan saat memformulasikan strategi investasi
"takut saat orang- orang tamak":

Belilah saat orang-orang menjual dan juallah saat orang- orang membeli. Program
diri Anda untuk menjadi penakut pada saat kebanyakan investor mulai tamak. Kata Buffett,
saham itu paling menarik saat hampir tak ada orang yang tertarik padanya. Ini berlaku untuk
 banyak pasar  — real estate  komersial adalah contoh bagus lainnya — tapi hal ini terutama
 berlaku pada pasar saham, di mana pergerakan besar-besaran dari arus investasi sangat
mudah dideteksi. (Bahkan, dengan adanya liputan berita keuangan yang banyak ditayangkan
oleh media sekarang ini, hampir tidak mungkin mengabaikan arus investasi). Pada saat orang-
orang dalam kerumunan merasa ketakutan, mereka tidak tertarik membeli saham — tapi tepat
 pada saat itulah Anda seharusnya tertarik. Tentu saja, ikuti saran- saran Buffett yang lain dan
 jangan melakukan investasi buta atau tanpa berpikir. Hanya jika investasi yang dimaksud
memenuhi kriteria-kriteria tertentu, barulah Anda bisa melakukan investasi tersebut.

Bersiaplah untuk bertindak cepat ketika muncul peluang.  Ketika indeks Dow Jones
Industrial Average menembus batas terendah di tahun 1971 pada poin 580, Buffett me-
nyamakan dirinya dengan "pria hiperseks di rumah bordil." Bersiaplah untuk bertindak cepat
dan berani ketika ketakutan menguasai dan harga saham jatuh.

Apa yang akan terjadi besok? Apakah pasar akan naik, turun, atau bergerak
mendatar? Bagi Warren Buffett, itu bukanlah pertanyaan yang menarik  — kecuali
apabila ’’penyakit menular” tamak dan takut akan mempengaruhi prospek
investasinya sendiri, entah melalui penurunan harga dan penciptaan peluang
(ketakutan) atau dengan kenaikan harga yang menutup peluang (ketamakan). Pada
saat peluang muncul, Buffett bersiap-siap untuk bergerak. Pada saat ketamakan
menguasai, Buffett bersiap-siap untuk menunggu di luar arena.
BAB 21
BACA, BACA LAGI, DAN BERPIKIRLAH

Bagaimana Warren Buffett — investor terbesar dunia — menghabiskan


waktunya? Menurut perhitungannya, dia menghabiskan sekitar enam jam sehari untuk
membaca dan satu atau dua jam untuk menelepon. Sisa waktunya dia gunakan untuk
berpikir.

Warren Buffett, seperti kebanyakan pemikir besar lainnya, adalah orang yang haus
akan bacaan. Dia membaca  Financial Times, Wall Street Journal, New York Times,   dan
majalah-majalah keuangan seperti  Fortune.  Beberapa sumber bacaan hanya dibaca untuk
mendapatkan pengetahuan secara umum, tapi banyak di antaranya yang difokuskan pada
 prospek tertentu. Ketika sebuah perusahaan terlintas di kepala Buffett, dia mulai membaca
semua hal yang bisa dia dapatkan mengenai perusahaan tersebut dan industri yang terkait.
Terutama secara rutin dia membaca laporan tahunan. Ketika Buffett mulai tertarik
 pada suatu perusahaan, dia akan membeli beberapa saham perusahaan  pesaing  hanya untuk
mendapatkan laporan tahunan mereka. Sekali lagi, dia banyak membaca, tapi dia membaca
untuk tujuan tertentu. Banyak membaca membekali Buffett dengai fakta dan gagasan yang
menjadi bahan bakar bagi alasai dan pemikiran independennya. Tidak berlebihan untul
mengatakan bahwa kebiasaan membaca Buffett — di gabungkan dengan pemikirannya, tentu
saja — telah men jadi fondasi bagi kesuksesannya.
Buffett menyarankan agar setiap orang membac; buku investasi favoritnya, buku
karangan Ben Graham The Intelligent Investor,  dengan pertimbangan kerangka intelektual
yang ditawarkan oleh buku itu. Dia menyaran kan untuk memberikan perhatian khusus pada
Bab 8 ("Market Fluctuation") dan Bab 20 ("Margin of Safety") Buku karangan Phil Fisher,
Common Stocks and Uncommor Profit,   juga bagus untuk dibaca. Dan perpustakaan tidak
akan lengkap tanpa buku Secunty Analysis  karangan Graham dan Dodd, yang diterbitkan
 pertama kali pada tahun 1934 (demi pengungkapan penuh, buku tersebut juga diterbitkan
oleh McGraw-Hill).
Seorang investor nilai harus membaca semua bahan yang bisa dia dapatkan mengenai
Warren Buffett dan Charlie Munger. Di situs Web BerkshireHathaway.com, bisa diakses oleh
siapa saja, terdapat semua surat Buffett yang ditujukan pada para pemegang saham dan
laporan tahunan sejak tahun 1977. Surat-surat dan laporan tersebut benar-benar merupakan
tambang emas informasi dan kebijakan bagi setiap investor potensial, dan harus dibaca.
Jadi, peraturan pertamanya adalah baca, baca, dan baca lagi.   Namun, peraturan
keduanya adalah membaca dengan selektif.   Mulai sekarang, Anda harus dapat memilah
 bahan bacaan mana yang berguna bagi seorang investor nilai-dan sebaliknya, bahan-bahan
 bacaan mana yang sama sekali tidak berguna. Hanya ada beberapa jam dalam sehari, dan
hanya beberapa jam baca yang tersedia sebelum mata Anda lelah. Jangan sia-siakan jam-jam
 berharga tersebut dengan mempelajari ramalan pasar, perkiraan, dan teori-teori yang berat.
Contohnya? Salah satu teori yang dicemooh Buffett adalah "Efficient Market Theory"
(EMT). Kerap diajarkan oleh para profesor di sekolah-sekolah bisnis terkemuka, EMT
menekankan bahwa pasar benar-benar efisien. Singkatnya, setiap lembar saham benar-benar
dihargai sesuai dengan nilainya karena semua permintaan dan penawaran yang ada di pasar
selalu bergerak ke arah ekuilibrium. Jika hal tersebut benar, maka analisis bisnis menjadi sia-
sia belaka karena pada akhirnya Anda akan mendapatkan penilaian yang "benar" — yaitu
 penilaian pasar atau Anda akan sampai pada penilaian lain (selain penilaian pasar) yang,
menurut teori tersebut, pasti salah.
Buffett keheranan saat mengamati bahwa perlahan- lahan teori ini keluar dari dunia
akademis menuju ke pasar. Dulunya, EMT hanyalah kuda mainan segelintir profesor
keuangan ternama, tapi tidak lama kemudian, EMT telah menjadi mantra para profesional
investasi dan eksekutif perusahaan. Mereka menyatakan, hampir secara serentak, bahwa
harga saham mencerminkan seluruh informasi publik mengenai saham tersebut, jadi tidak
 perlu untuk menggali
lebih dalam lagi.
Meskipun EMT menyerang orang-orang semacam Buffett, teori ini juga merupakan
sumber keunggulan kompetitif yang sangat besar. Pemilihan saham adalah sebuah bisnis
intelektual,  kata Buffett, sama seperti catur atau bridge.  Merupakan hal yang sangat
menyenangkan ungkap Buffett, untuk bisa duduk di seberang meja catur melawan seseorang
yang tidak percaya bahwa diperlukan pemikiran pada saat bermain.
Hal ini terdengar seperti badai dalam sebuah ceret intelektual, tetapi bukan. Pada tahun 1973,
 banyak investor kelembagaan yang menjadi pendukung kuat EMT. Oleh karenanya, terdapat
hanya beberapa investor yang tertarik untuk membeli saham Washington Post Company,
sehingga menyebabkan harganya menembus batas dasar terendahnya. Harga saham
 perusahaan tersebut, kata para pendukung EMT, memang sepantasnya anjlok dan benar-
 benar tidak layak untuk dibeli. Buffett — memperhatikan dengan cermat pelajaran yang
diberikan oleh Ben Graham — melakukan pembelian saham Washington Post secara besar-
 besaran dan segera membuktikan bahwa para pendukung EMT salah.
Kalau kita perhatikan lagi, jurang antara nilai pasar dan nilai intrinsik mudah dilihat. Pada
waktu itu, pasar menilai Washington Post Company berharga sekitar 100 juta dolar.
Sedangkan Buffett melihat nilai intrinsiknya antara 400-500 juta dolar  — dan mulai membeli
 besar- besaran.
Pelajaran yang bisa diambil? Pada saat pemikir lain membaca tentang EMT, Buffett
membaca Graham — dan, tentu saja, membaca segala hal yang bisa dia dapatkan mengenai
Washington Post Company dan industri yang terkait — dan hasilnya berbicara sendiri.
Teruslah membaca, tapi bacalah hal-hal yang akan menambah informasi pada  —  bukan yang
mendistorsi —  pandangan Anda mengenai investasi. Jangan khawatir dengan tren intelektual
mutakhir yang keluar dari sekolah bisnis ke pasar yang mudah diperdaya. (Ingatlah akan
adanya kerumunan!) Khawatirlah mengenai cara mendapatkan nilai intrinsik, yang dalam
 banyak hal dimulai dengan kebiasaan membaca yang baik.

 Milikilah kebiasaan membaca. Buffett dan Munger adalah orang-orang yang


keranjingan membaca, dan sebagian besar, mereka belajar dari buku, jurnal, laporan tahunan,
10-Ks, 10-Qs, dan publikasi-publikasi khusus lainnya. Tingkatkan hobi membaca Anda untuk
memberi makan pikiran Anda.

Bacalah laporan tahunan dan sur at-surat Buffett. Sulit untuk tidak membesar-
 besarkan hal ini. Seorang master terkenal dalam dunia investasi telah meletakkan pe-
mikirannya di Web agar dapat dibaca oleh setiap orang. Anda ingin mengikuti
kesuksesannya —  jadi, bukankah mestinya Anda mulai dari situ? Pemikirannya sangat ber-
nilai, tentu saja. Namun yang lebih bernilai adalah peluang untuk menyaksikan bagaimana
 pemikirannya bekerja  dengan cara yang relatif lugas. Pelajari laporan tahunan dan surat-
surat Buffett untuk mendapatkan kebiasaan berpikir yang baik.

Gunakan waktu Anda hanya untuk membaca hal-hal yang layak dibaca. Baca
Buffett dan Graham tapi jangan membaca hal-hal yang hanya omong kosong. Hindari segala
hal yang berkaitan dengan EMT atau "disiplin-disipli n”  serupa. Teori-teori tersebut hanya
akan mengalihkan Anda dari tugas-tugas riil Anda.
Buffett percaya bahwa — tidak seperti industri- industri lain — industri investasi adalah
sebuah industri tempat pengetahuan berakumulasi dan pengetahuan itu ada untuk
ditemukan oleh mereka yang memang ingin menggalinya. Sarannya: Jadilah  penggali.
Dalam banyak hal, itu juga bisa diterjemahkan langsung sebagai J adilah pembaca.
BAB 22
GUNAKAN SEGENAP TENAGA KUDA YANG ANDA MILIKI

Seberapa besar tenaga mesin Anda, dan seberapa efisien Anda menjalankan
mesin tersebut? Menurut War- ren Buffett, banyak orang yang memiliki “mesin ber-
kekuatan 400 tenaga kuda” tapi mengeluarkan 100 tenaga kuda. (Dengan kata lain,
orang-orang yang cerdas sering kali membiarkan diri mereka teralihkan perhatiannya
dari tugas yang sedang dikerjakan dan bertindak dengan cara yang irasional.) Orang
yang mampu mengeluarkan tenaga penuh dari mesin berkekuatan 200 tenaga kuda,
kata Buffett, jauh lebih baik.

Warren Buffett adalah orang yang sangat yakin mengenai pentingnya kebiasaan yang
 baik. Kebiasaan secara efektif menentukan perilaku, dan kebiasaan yang baik akan mem-
 bentuk perilaku yang baik.
Buffett mengatakan bahwa orang-orang seharusnya melakukan semacam latihan
untuk menguji kemanjuran  — "output " — dari kebiasaan dan perilaku mereka. Tulislah
kualitas-kualitas yang dimiliki oleh seseorang yang sangat Anda kagumi, saran Buffett, dan
kemudian buatlah daftar kualitas yang dimiliki oleh orang yang sama sekali tidak Anda
kagumi. (Jangan tempatkan diri Anda sebagai salah satu contoh dalam latihan ini.) Pelajarilah
dua daftar yang sudah Anda buat tadi. Sejauh mana perbedaan di antara keduanya? Apakah
 perbedaan itu hanya meliputi hal-hal spesifik saja, atau dapatkah Anda melihat pola tertentu
di dalamnya?
Selanjutnya, kata Buffett, cobalah untuk mengadopsi kualitas yang dimiliki oleh
orang yang paling Anda kagumi. Mengapa? Karena apabila dilatih secara rutin, kebiasaan-
kebiasaan itu dapat menjadi kebiasaan  Anda. Pada saat yang sama, berhentilah memunculkan
semua kualitas negatif yang dimiliki oleh orang yang tidak   Anda kagumi. Jika Anda terus
melakukan hal tersebut, perilaku Anda akan berubah. Jika Anda melihat ke belakang 20
tahun dari sekarang, kata Buffett, Anda akan memunculkan semua kebiasaan yang baik itu
dan berperilaku sesuai dengan kebiasaan tersebut, dan Anda tidak akan memunculkan satu
 pun kebiasaan yang buruk.
Kembangkan kebiasaan yang positif. Jauhkan dan hapuskan kebiasaan buruk Anda. Hasilnya,
menurut Buffett? Ada korelasi yang lebih langsung antara tenaga kuda yang Anda miliki dan
yang dapat Anda keluarkan.
Sebagai panutan positif, Anda dapat meniru Buffett sendiri. Ayah Buffett telah
mengilhaminya dengan standar yang sangat tinggi dalam hal integritas dan etika. Di bawah
kepemimpinan Buffett, Berkshire Hathaway membayar pajak tahunan sebesar jutaan dolar ke
 pemerintah Amerika dan tidak sekalipun melakukan tindakan penghindaran pajak ke luar
negeri. Sebaliknya, Enron membangun 881 kantor cabang di luar negeri, 692 di antaranya ada
di Kepulauan Cayman, dengan tujuan menghindari pajak. Buffett telah membuktikan bahwa
 perilaku yang baik dap'at berjalan searah dengan ke- untungan yang besar. Enron, Adelphia,
dan Tycos mengingatkan kita betapa cepatnya ketidakjujuran dan tingkah laku yang
melanggar etika dapat menyebabkan bencana keuangan.
Banyak hal yang telah ditulis mengenai Buffett, sehingga tidak sulit menyusun daftar
kebiasaan dan perilaku yang lebih panjang, yang mungkin ingin Anda tiru. (Dan jangan lupa
untuk menyusun daftar serupa sebagai pelengkapnya —  berisi kebiasaan dan perilaku dari
orang yang tidak pernah  ingin Anda tiru!) Namun, siapa pun yang akhirnya Anda jadikan
 panutan, buatlah sepanjang mungkin daftar mengenai karakteristik orang tersebut yang ingin
Anda miliki.
Berikut beberapa pertanyaan yang mungkin ingin Anda tanyakan pada diri Anda
sendiri untuk meyakinkan bahwa Anda tidak merusak strategi investasi Anda sendiri:
1. Apakah Anda mengerjakan cukup banyak PR dan melakukan pengamatan langsung
terhadap sebuah perusahaan sebelum Anda membelinya?
2. Apakah Anda memeriksa saham Anda hanya secara periodik serta menghindari
kebisingan "harian" dan "orang-orang yang biasanya ngomong doang?"
3. Apakah Anda mengabaikan tips-tips mengenai saham, tidak peduli dari mana asalnya?
4. Apakah Anda menghindari kerumunan dan justru membuat keputusan investasi Anda
sendiri (berdasarkan pemikiran yang independen)?
5. Apakah Anda menunjukkan kesabaran dengan menunggu sebuah perusahaan
menumbuhkan nilai intrinsiknya?
6. Apakah Anda menghindari berinvestasi pada perusahaan, bisnis, atau industri yang tidak
Anda pahami?
7. Apakah Anda beraksi (dalam arti, membeli) pada saat orang ketakutan dan menjual pada
saat orang-orang tamak?
8. Apakah Anda membatasi investasi Anda pada sejumlah surat-surat berharga tertentu,
sehingga tidak mengurangi keuntungan potensial Anda? Apakah Anda menerapkan
 peraturan Mr. Market  dan margin of safety?
9. Apakah Anda membaca berbagai majalah dan harian keuangan yang penting secara
konsisten?

Jika jawaban Anda ya untuk delapan atau lebih dari pertanyaan di atas, Anda bisa
menggolongkan diri Anda sebagai pengikut Buffett sejati. Yang lebih penting, tentu saja,
Anda sudah berada di jalur yang tepat dalam membangun kesuksesan investasi.
Jika jawaban Anda ya untuk lima hingga tujuh pertanyaan di atas, lumayan. Anda telah
mempraktikkan sebagian dari doktrin penting Buffett, tapi masih perlu di-Jika jawaban Anda
ya untuk empat atau kurang dari pertanyaan-pertanyaan di atas, Anda harus memperbaiki diri.
 Namun renungkan. Seperti yang diungkapkan oleh Buffett, Anda dapat merasakan hasil dari
kebiasaan- kebiasaan yang Anda lakukan saat ini 20 tahun dari sekarang.

Pastikan bahwa Anda telah menemukan panutan yang . tepat. Tunjukkan kepada
saya pahlawannya seseorang, kata Buffett, dan saya akan katakan pada Anda orang seperti
apakah dia dan akan jadi seperti apa dia. Jadi, siapakah pahlawan  Anda? Apakah Anda sudah
menjadikan kualitas-kualitasnya sebagai kebiasaan Anda?

Berpegang teguhlah pada perilaku rasional, kebiasaan yang baik, dan watak yang
baik. Beberapa ahli bersikeras bahwa hanya dibutuhkan 21 hari untuk menjadikan sebuah
tindakan yang dilakukan berulang kali menjadi sebuah kebiasaan. Mengapa tidak
memanfaatkan waktu tiga minggu tersebut, dan membuktikannya sendiri apakah mereka
 benar? Anda tidak rugi apa-apa — kecuali kehilangan kebiasaan buruk, tentu saja — dan
mendapatkan segalanya.

Tulislah kebiasaan, tindakan, dan filosofi yang ingin Anda i miliki. Kemudian
 pastikan untuk tidak terlepas dari semua itu dan —  pada akhirnya — memilikinya.
Kesuksesan finansial hanyalah masalah “melakukan" kebiasaan yang baik.”
BAB 23
HINDARI KESALAHAN MAHAL YANG DIPERBUAT ORANG LAIN

Teman dan kolega Buffett, Charlie Munger, selalu menekankan untuk belajar
dari kesalahan agar tidak ter- perosok ke dalamnya.

Sangat penting untuk belajar dari kesalahan investor lain agar Anda tidak melakukan
kesalahan yang sama. Sayangnya, tidak ada sumber kesalahan yang lebih besar daripada yang
dilakukan oleh orang-orang yang baru pensiun dengan portofolio pasar saham mereka.
Di akhir tahun 1990-an, seorang calon pensiunan dengan dana pensiun senilai $385.000 di
rekeningnya menghadiri sebuah seminar mengenai masa pensiun. Di situ dia mendengarkan
 presentasi dari seorang pialang yang mendorong hadirin untuk menerima tawaran pensiun
dini dari perusahaan mereka dan kemudian mengalihkan tabungan mereka kepada pialang
tersebut untuk diinvestasikan ke dalam portofolio yang dia rancang sendiri.
Peserta seminar tersebut diberi tahu bahwa mereka akan hidup nyaman setelah pensiun
dengan pendapatan (dari investasi tersebut) dan mungkin bisa menjadi jutawan dalam
 beberapa tahun. Pialang itu kemudian menginvestasikan uang pensiun tersebut ke saham
teknologi, layanan kesehatan, jasa keuangan, dan reksadana yang sarat biaya.
Ketika nilai portofolionya jatuh hingga mendekati 1 dolar, pria ini tidak punya pilihan
lain selain kembali ke tempat kerjanya semula. Untuk sementara waktu, setidaknya, seluruh
mimpi dan harapan akan masa pensiun yang nyaman menguap.
Atau pertimbangkan kesialan seorang pensiunan wanita yang menginvestasikan
tabungan senilai $410.000 yang dia kumpulkan seumur hidupnya pada seorang pialang yang
mengatakan padanya bahwa dia akan mendapatkan $3.000 per bulan dari pasar saham di
masa pensiunnya. Pialang tersebut menginvestasikan uang wanita malang ini di saham
Internet, saham teknologi, dan reksadana. Ketika pialang ini "habis", nilai portofolio wanita
itu jatuh hingga tinggal 38.000 dolar.
Amat disayangkan, ada sekian banyak pekerja keras yang harus menemui kegagalan
semacam itu. Ada ribuan kisah sedih mengenai para pekerja keras yang menghabiskan 25
tahun kehidupan mereka untuk bekerja dan menabung demi masa pensiun, yang akhirnya
hanya menyaksikan tabungan mereka lenyap karena keputusan investasi yang buruk.
Banyak dari pensiunan ini yang merasa bahwa mereka tidak tahu-menahu mengenai
 pasar saham dan tidak mampu mengelola uang mereka sendiri dan melakukan investasi.
Lebih baik serahkan saja pada_seorang "profesional", pikir mereka.
Terpikat oleh rayuan para pialang dan janji kosong tentang kekayaan, mereka menjadi korban
investasi yang tidak dapat diandalkan — investasi yang didasarkan pada hiperaktivitas;
investasi berbiaya tinggi dengan komisi yang besar, timing the market,  dan saham di
 perusahaan yang payah. Semua kisah ini terjadi dengan dukungan dari "manajemen
keuangan profesional."
Pelajaran yang paling penting untuk diperhatikan dari kisah-kisah ini adalah  pentingnya
investasi yang andal. Pemahaman solid mengenai fundamental investasi yang paling dasar  — 
 banyak yang telah disampaikan dalam buku ini — menawarkan perlindungan terbaik untuk
me- nangkis godaan dan skema finansial yang tidak andal.
Banyak dari kita yang akan, kadang-kadang, tergoda oleh bujukan wiraniaga yang
menjanjikan tingkat kekayaan yang tak terbayangkan, formula-formula untuk memecahkan
misteri pasar modal, dan undangan untuk berinvestasi ke perusahaan yang belum teruji.
Renungkanlah "rayuan" berikut ini: "Investasi pada saham ini dapat menghasilkan laba yang
 besar. Bayangkanlah berinvestasi di Exxon Mobil atau salah satu perusahaan energi
terkemuka pada saat perusahaan itu baru berdiri!"
Perhatikan kata-kata rayuan itu "dapat" dan "bayangkan"? Anda mestinya sudah
sangat mengetahuinya — dan cukup disiplin — untuk mengabaikan bujukan penjualan yang
menggoda semacam ini yang memainkan emosi Anda (dan berhati-hati untuk tidak
menjanjikan apa pun). Anda harus mengikuti prinsip- prinsip investasi nilai yang andal, yang
dianut dan diamalkan oleh Warren Buffett. Jika Anda menjalankannya, Anda telah memberi
diri Anda kesempatan yang lebih banyak untuk menyaksikan investasi Anda tumbuh dan
mekar bukannya layu sebelum berkembang.
Charlie Munger berkata: "Banyak sekali keuntungan yang didapat ketika seseorang
melakukan sejumlah investasi yang bagus kemudian berdiam diri. Anda membayar lebih
sedikit kepada para pialang. Anda mendengarkan lebih sedikit omong kosong." Jangan
 pernah lupa bahwa selalu ada banyak hal yang tidak masuk akal di Wall Street, jadi,
 perhatikan saja hal-hal yang masuk akal.
Dan akhirnya, perhatikan baik-baik biaya-biaya yang terkait dengan investasi. Saat
ini, tersedia ratusan reksadana bebas biaya atau bebas komisi, dalam arti harfiah, dan
transaksi saham hampir-hampir menjadi jasa sebuah komoditas. Jadi, jelas-jelas tidak ada
alasan membayar komisi yang tinggi untuk reksadana atau -saham.

Biaya-biaya terselubung terkait dengan berbagai macam investasi akan


mematikan retum Anda. Jadilah investor yang cerdas dengan mengajukan pertanyaan
dan memperhatikan biaya.

Biaya dan komisi terselubung yang terkait dengan berbagai jenis investasi merampok
kemampuan investor untuk menghasilkan uang dalam jangka panjang. Beberapa investasi,
misalnya, membebankan komisi di muka lebih dari 6 persen.   Hal ini berarti, jika Anda
membeli investasi tersebut, Anda harus meningkatkan nilainya sebesar 6 persen sebelum
Anda mencapai titik impas, kemudian mulai menghasilkan uang. Hindari investasi jenis ini
dengan memilih reksadana yang bebas biaya.
Pastikan bahwa Anda tidak jatuh ke tangan "penasihat" investasi yang salah.
Pertimbangkanlah langkah- langkah berikut untuk meyakinkan bahwa Anda tidak jatuh
termangsa skema-skema yang tidak melakukan apa- apa selain menjauhkan investor dari
uang mereka:
 Jika terdengar terlalu muluk, bisa jadi memang mustahil terj adi. Waspadalah
dengan janji-janji kaya mendadak dan retum  yang tinggi. Hal seperti itu hampir selalu
 berisiko tinggi. Dan jeleknya lagi, janji-janji itu selalu diikuti dengan komisi mahal untuk
orang yang menjual "inves- tasi besar " itu kepada Anda.
Terlipat aktiflah dalam proses pembuatan keputusan investasi Anda dan jangan
 pernah melepaskan kendali atas portofolio Anda. Daripada mendengarkan nabi-nabi palsu,
lebih baik membuat keputusan berdasarkan tingkat toleransi risiko yang Anda tetapkan
sendiri. Dalam melakukan hal itu, pelajarilah peraturan dan prinsip-prinsip yang telah
ditekankan dalam buku ini.
 Selalu perhatikan biaya. Ingatlah bahwa orang-orang yang mencoba menjual sesuatu
kepada Anda melakukan hal  itu karena komisi 'gemuk' yang akan mereka pungut dari uang
yang susah payah Anda kumpulkan. Selalu tanyakan mengenai biaya, baca prospektus, dan
 belajar sebanyak yang Anda bisa mengenai biaya-biaya yang terkait dengan investasi apa
 pun. Dan jika Anda masih membayar lebih dari 100 dolar per transaksi pasar saham,
 pertimbangkanlah untuk membuka rekening online dengan pialang diskon (seperti TD
Waterhouse atau ETRADE). Karena Anda akan membuat keputusan investasi sendiri, tidak
 perlu membayar komisi tinggi kepada seorang pialang.
Belajarlah dari kesalahan orang lain, kata Buffett. Tidak ada alasan untuk
menjalani sendiri kisah sedih yang telah dialami orang lain.
BAB 24
JADILAH INVESTOR YANG ANDAL

Buffett mengatakan bahwa Ben Graham berbicara mengenai “investasi yang


andal (sound investing)" . Dia„ tidak berbicara mengenai investasi yang brilian atau
tren dan mode, dan hal bagus mengenai investasi yang andal adalah bahwa investasi ini
bisa membuat Anda kaya jika Anda tidak terlalu tergesa-gesa, dan yang lebih bagus
lagi, investasi ini tidak akan pernah membuat u/ Anda miskin.

Warren Buffett — melalui kata-kata dan tindakannya —   memaparkan jalur yang telah


terbukti keandalannya untuk diikuti oleh para investor. Dengan mengikuti saran Buffett,
investor awam pun dapat melakukan investasi nilai yang andal dan dapat meraih hasil yang
 besar tanpa bantuan profesional.
Mari kita telaah lagi prinsip-prinsip Buffett. Dia senang mempertahankan segala hal
tetap sederhana dan mudah. Dia menghindari sesuatu yang kompleks dan sulit. Peraturannya
yang tak terbantahkan adalah bahwa dia hanya akan berinvestasi pada hal-hal yang dia
 pahami, dan dia menghindari hal selain itu. Dia hanya akan berinvestasi pada perusahaan-
 perusahaan yang ada di dalam lingkaran kompetensinya.
Dia sangat disiplin pada saat berdiri di  plate  investasi, dan dia hanya akan
mengayunkan pemukulnya saat lemparan yang datang menyentuh "siveet spot".  Dia
menghindari hiperaktivitas dan bahkan menyarankan ketidakaktifan.  Dia cukup nyaman
dengan hanya membuat 20 keputusan investasi selama hidupnya. Kadang-kadang. Anda
memang harus duduk berpangku tangan — itu merupakan bagian dari permainan. Gaya
investasi Buffett bukanlah pola cepat-kaya. Tapi, sebuah program menjadi kaya secara
 perlahan. Diperlukan waktu bagi biji ek untuk tumbuh menjadi pohon.
Temperamen yang tepat sangat penting. Secara spesifik, seorang investor harus
mempertahankan kepalanya tetap dingin selama masa-masa baik dan masa-masa sulit.
Apabila dia memiliki saham di bisnis yang bagus dengan manajemen yang hebat, dia harus
mempertahankannya selama mungkin. Seorang investor harus terus memperhatikan
 bisnisnya, kinerjanya, manajemennya, dan nilai intrinsiknya.
Saham adalah bagian dari sebuah bisnis, dan kinerja bisnis adalah hal utama yang
akan mempengaruhi kinerja harga saham. Anda ingin membeli saham di perusahaan-
 perusahaan yang dipimpin oleh manajemen yang kompeten dan berintegritas, yang
menempatkan kepentingan pemegang saham sebagai hal yang paling penting.
Anda tidak ingin melakukan diversifikasi yang berlebihan terhadap surat-surat
 berharga Anda. Malah Anda ingin berkonsentrasi  pada bisnis-bisnis yang berkualitas tinggi.
Akan selalu ada gangguan-gangguan besar untuk in- vestor  —  peristiwa-peristiwa makro
 penting yang tak pernah berkesudahan, yang berkaitan dengan geopolitik, perubahan
 perekonomian, dan arus ramalan pasar saham vaneTidak pernah berhenti. Untuk menjadi
investor yang andal, Anda harus mengabaikan gangguan-gangguan ini dan berfokus pada
fundamental bisnis. Abaikan ticker. Perhatian utama Anda adalah nilai,  bukan harga — 
kecuali, tentu saja, jika penurunan harga menawarkan kesempatan baru untuk berinvestasi di
mana terdapat margin of safety.
Mr. Market akan membantu Anda memahami pasar saham, dan Anda bisa
memanfaatkan ketakutan dan ke- tamakan orang-orang untuk kepentingan Anda: Takutlah
ketika orang lain tamak dan tamaklah ketika orang lain takut.
Anda akan menyadari bahwa banyak omong kosong yang dipraktikkan di Wall Street.
Sebagai contoh, beberapa investor sangat percaya pada sejumlah grafik saham dan
"perangkat-perangkat" jangka pendek lainnya. Kuncinya adalah jangan memfokuskan diri
Anda pada grafik dan hal-hal yang tidak menjelaskan nilai aktual  sebuah bisnis.
Anda akan bertahan terhadap rayuan memikat dari hal-hal semacam itu karena Anda
akan menjadi orang yang menyatakan (atau setidaknya menyadari) bahwa sang kaisar Wall
Street tidak memakai pakaian. Anda akan menghindari bisnis-bisnis high-tech dengan masa
depan yang tidak jelas dan mencari bisnis-bisnis low-tech-bisnis  franchise yang dikelilingi
 parit lebar, yang secara konsisten menghasilkan pendapatan yang besar dan arus kas tanpa
investasi modal yang besar. Inilah bisnis-bisnis yang akan tetap ada satu dekade mendatang.
Anda akan menumbuhkan kebiasaan membaca banyak bahan bacaan yang tepat,
seperti Wall Street Journal,  dan terus mengikuti peristiwa-peristiwa bisnis. Anda akan
mengumpulkan fakta yang akan menjadi dasar bagi pemikiran independen Anda, yakin
terhadap pengetahuan Anda bahwa fakta dan alasan (yang logis) —  bukan dari pendapat orang
lain — yang akan menentukan apakah Anda bertindak benar atau salah.
Anda tidak akan menjadi pengikut buta orang lain. Anda akan mengembangkan
kebiasaan-kebiasaan baik untuk menggunakan seluruh tenaga kuda yang Anda miliki. Inilah
 prinsip-prinsip andal yang menjelaskan kesuksesan Buffett — dan mudah-mudahan juga akan
menjadi alasan kesuksesan Anda.

Untuk menjadi investor yang andal, kembangkanlah kebiasaan investasi yang


andal. Kebiasaan investasi War- ren Buffett menyediakan peta yang rinci yang dapat diikuti
oleh investor lain sehingga meningkatkan kesempatan mereka meraih kesuksesan.
Perhatikanlah prinsip dan kebiasaan Buffett dan Anda akan menjadi investor yang lebih baik.

Lawanlah selalu gangguan untuk mendapatkan kisah nyatanya. "Kisah nyata"


saham ada dalam fundamental (bisnisnya). Bukan dalam grafik atau ramalan atau dalam
desas-desus yang disampaikan saluran-saluran bisnis di televisi yang bisanya ngomong
doang.  Tapi dari pen- dapatannya, keunggulan kompetitifnya, mereknya yang bertahan lama,
dan sebagainya.

 Selalu praktikkan program perbaikan secara terus- menerus. Kunci dalam investasi
adalah menjadi lebih baik dari waktu ke waktu. Belajarlah dari kesalahan orang lain
sebagaimana Anda belajar dari kesalahan Anda sendiri. Tulislah hal-hal yang Anda lakukan
dengan benar begitu juga hal-hal yang salah. Belajarlah untuk lebih banyak melakukan hal-
hal yang benar dan mengurangi hal-hal yang salah.

Berinvestasi tidak banyak berkaitan dengan memecahkan masalah bisnis yang sulit,
kata Warren Buffett, tetapi justru lebih banyak berhubungan dengan cara
menghindarinya. Ini mengenai menemukan dan, melompati “gawang setinggi satu
kaki’ dan bukan mengembangkan keterampilan luar biasa untuk melompati “gawang
setinggi tujuh kaki”.
Bacaan Lain
Laporan tahunan Warren Buffet di BerkshireHath- away.com merupakan sumber informasi
 penting bagi buku ini dan harus dibaca. Buku-buku berikut ini juga merupakan sumber
informasi yang sangat bermanfaat mengenai Buffett dan Berkshire Hathaway: The Making of
an American Capitalist  ditulis oleh Roger Lowenstein dan Of Permanen Value  oleh Andrew
Kilpatrick.

Sanjeer Parsad juga merupakan sumber informasi yang luar biasa mengenai Warren Buffet.
Untuk mengetahui lebih banyak, Anda dapat mengunjungi situs Webnya di:
groups.msn.com/BerkshireHathawayShareholders.

Tentang Penulis
James Pardoe adalah penasihat hukum utama di Pardoe & Associates dan salah satu
 pengikut Warren Buffet yang paling berpengalaman saat ini. Dia mendapatkan gelar doktor
di bidang yurisprudensi dari Pepperdine University.
Indeks

A H
Acme 119 HealthSouth 100
Aktivitas (transaksi) 12 How to Pick Stocks Like Warren
B Buffett 44
Benjamin Graham 13, 18, 55, 70 I
Benjamin Moore Paint Company
120 Indeks Dow Jones 18, 28
Berkshire Hathaway Indeks Standar & Poors (S&P) 500
8, 19, 28, 30, 54 81
Bisnis-bisnis low-tech 170 Initial Public Offering 120
Black Monday 28 Investasi nilai (value investing) 13
Investasi yang andal {sound,
investing,)
C 167
Charlie Munger
27, 55, 98, 117, 121 J
Cities Service Preferred 25 John C. Bogle 61
Coca-Cola 7, 36, 134
Common Stocks and Uncommon K
Profit 146 Kesalahan pengabaian (mistake of
omission) 83
D Kesalahan tindakan (mistake of
David Dodd 13, 106 commission) 83
Disney 26 Kinerja bisnis 34, 125
Diversifikasi 53
Dow Jones Industrial Average 73 L
Lingkaran kompetensi {circle of
E competence) 117
EBITDA 99
Efficient Market Theory (EMT) 147 M
Enron 100 Margin of safety (margin aman) 134
Etoys.com 35 Mr. Market 131
Euforia industri Internet (.Internet
 bubble) 110 N
 New England 43
 New York Stock Exchange 59
Franchise 41 Nilai 34
 Nilai intrinsik 135
G
GEICO Insurance 7, 21, 55, 76 P
Global Crossing 35 Pelaku transaksi harian (atau “swing
traders') 25

Anda mungkin juga menyukai