Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

STRUMA
PAKET PENYULUHAN DAN SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
STRUMA

Hari / Tanggal : Jumat , 3 agustus 2018


Waktu : 08.00-09.00
Pokok Bahasan : Struma
Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan mengenai Struma
Penyuluh :
Tempat :
1. TOPIK
Struma

2. PERMASALAHAN
Keseimbangan hormon penting untuk menjaga fungsi tubuh tetap normal. Jika
terganggu, akan terjadi masalah kesehatan, termasuk penyakit struma. Fungsi kelenjar
gondok yang membesar dan metabolisme tubuh yang meningkat (hipermetabolisme) juga
terkadang disertai kelelahan, jari-jari gemetar atau tremor dan mata menonjol. Terjadinya
goiter atau penyakit gondok memang terkait kelainan yang menyerang kelenjar tiroid yang
letaknya di depan leher di bawah jakun. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroid yang
fungsinya mengendalikan kecepatan metabolisme tubuh seseorang. Jika kelenjar kurang aktif
memproduksi hormon, terjadilah defisiensi hormon. Begitu juga jika terlalu aktif, hormon
yang dihasilkan akan berlebihan. Dua kondisi ketidaknormalan ini memicu perbesaran
kelenjar yang hasil akhirnya antara lain penyakit gondok (struma endemik).
Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan salah satu masalah gizi
utama di Indonesia, dan tersebar hampir di seluruh provinsi. Survei Pemetaan GAKY tahun
1997/1998 menemukan 354 kecamatan di Indonesia merupakan daerah endemik berat.
Kekurangan iodium ini tidak hanya memicu pembesaran kelenjar gondok, bisa juga timbul
kelainan lain seperti kretinisme (kerdil), bisu, tuli, gangguan mental, dan gangguan
neuromotor. Untuk itu, penting menerapkan pola makan sadar iodium sejak dini.

3. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan ini, diharapkan keluarga pasien dapat mengerti
dan memahami tentang Struma.
b. Tujuan Khusus

Pasien, keluarga pasien dan pengunjung dapat :

a. Menjelaskan pengertian tentang struma

b. Menjelaskan tentang penyebab penyakit struma

c. Menjelaskan tentang tanda dan gejala penyakit struma

d. Menjelaskan komplikasi dari penyakit struma

e. Menjelakan penatalaksanaan penyakit struma

f. Menjelaskan pencegahan penyakit struma

g. Menjelaskan pemeriksaan penunjang dari penyakit struma

4. SASARAN
a. Sasaran Langsung: keluarga pasien dan pasien yang di rawat di ruang Al- Aqsho
lantai 5
b. Sasaran tidak langsung: keluarga pasien dan pasien yang di rawat di ruang Al- Aqsho
lantai 5
5. MATERI
a. Pengertian Struma
Struma adalah pembesaran kelenjar gondok yang disebabkan oleh penambahan
jaringan kelenjar gondok yang menghasilkan hormon tiroid dalam jumlah banyak
sehingga menimbulkan keluhan seperti berdebar-debar, keringat, gemetaran, bicara jadi
gagap, mencret, berat badan menurun, mata membesar, penyakit ini dinamakan
hipertiroid (graves’ disease)
Struma nodosa non toksik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang secara klinik
teraba nodul satu atau lebih tanpa disertai tanda-tanda hypertiroidisme (Hartini, 1987).
Kelainan glandula tyroid dapat berupa gangguan fungsi seperti tiritosikosis atau
perubahan susunan kelenjar dan morfologinya, seperti penyakit tyroid noduler.
Berdasarkan patologinya, pembesaran tyroid umumnya disebut struma (De Jong &
Syamsuhidayat, 1998).
Struma Diffusa toxica adalah salah satu jenis struma yang disebabkan oleh sekresi
hormon-hormon thyroid yang terlalu banyak. Histologik keadaan ini adalah sebagai
suatu hipertrofi dan hyperplasi dari parenkhym kelenjar.
Struma endemik adalah pembesaran kelenjar tyroid yang disebabkan oleh asupan
mineral yodium yang kurang dalam waktu yang lama.
b. Penyebab Penyakit Struma
Adanya gangguan fungsional dalam pembentukan hormon tyroid merupakan faktor
penyebab pembesaran kelenjar tyroid antara lain:
a. Defisiensi iodium. Pada umumnya, penderita penyakit struma sering terdapat di
daerah yang kondisi air minum dan tanahnya kurang mengandung iodium, misalnya
daerah pegunungan.0
b. Kelainan metabolik kongenital yang menghambat sintesa hormon tyroid.
c. Penghambatan sintesa hormon oleh obat-obatan (misalnya: thiocarbamide,
sulfonylurea dan litium).

c. Tanda dan gejala penyakit struma


1. Pembengkakan, mulai dari ukuran sebuah nodul kecil untuk sebuah benjolan besar,
di bagian depan leher tepat di bawah Adam’s apple.
2. Perasaan sesak di daerah tenggorokan.
3. Kesulitan bernapas (sesak napas), batuk, mengi (karena kompresi batang
tenggorokan).
4. Kesulitan menelan (karena kompresi dari esofagus).
5. Suara serak.
6. Distensi vena leher.
7. Pusing ketika lengan dibangkitkan di atas kepala
8. Kelainan fisik (asimetris leher
Dapat juga terdapat gejala lain, diantaranya :
1. Tingkat peningkatan denyut nadi
2. Detak jantung cepat
3. Diare, mual, muntah
4. Berkeringat tanpa latihan
5. Goncangan
6. Agitasi

d. Komplikasi dari penyakit struma


a. Suara menjadi serak / parau
b. Disfagia
c. Sulit bernafas
d. Penyakit jantung hipertiroid
e. Oftalmopati graves
f. Dermopati graves

e. Penatalaksanaan penyakit struma


1. Obat antitiroid:
a. Inon tiosianat mengurangi penjeratan iodide
b. Propiltiourasil (PTU) menurunkan pembentukan hormon tiroid
c. Iodida pada konsentrasi tinggi menurunkan aktivitas tiroid dan ukuran
kelenjar tiroid.
2. Tindakan Bedah:
a. Tiroidektomi subtotal yaitu mengangkat sebgaian kelenjar tiroid. Lobus kiri
atau kanan yang mengalami perbesaran diangkat dan diharapkan kelenjar
yang masihtersisa masih dapat memenuhi kebutuhan tubuh akan hormon-
hormon tiroid sehingga tidak diperlukan terapi penggantian hormon.
b. Tiroidektomi total yaitu mengangkat seluruh kelenjar tiroid. Klien yang
menjalani tindakan ini harus mendapat terapi hormon pengganti yang besar
dosisnya beragam pada setiap individu dan dapat dipengaruhi oleh usia,
pekerjaan dan aktivitas.
f. Pencegahan penyakit struma
Pencegahan primer adalah langkah yang harus dilakukan untuk menghindari diri dari
berbagai faktor resiko. Beberapa pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah
terjadinya struma adalah :
a. Memberikan edukasi kepada masyarakat dalam hal merubah pola perilaku makan
dan memasyarakatkan pemakaian garam yodium.
b. Mengkonsumsi makanan yang merupakan sumber yodium seperti ikan laut.
c. Mengkonsumsi yodium dengan cara memberikan garam beryodium setelah dimasak,
tidak dianjurkan memberikan garam sebelum memasak untuk menghindari
hilangnya yodium dari makanan.
d. Iodisai air minum untuk wilayah tertentu dengan resiko tinggi. Cara ini memberikan
keuntungan yang lebih dibandingkan dengan garam karena dapat terjangkau daerah
luas dan terpencil. Iodisasi dilakukan dengan yodida diberikan dalam saluran air
dalam pipa, yodida yang diberikan dalam air yang mengalir, dan penambahan
yodida dalam sediaan air minum.
e. Memberikan kapsul minyak beryodium (lipiodol) pada penduduk di daerah endemik
berat dan endemik sedang. Sasaran pemberiannya adalah semua pria berusia 0-20
tahun dan wanita 0-35 tahun, termasuk wanita hamil dan menyusui yang tinggal di
daerah endemis berat dan endemis sedang. Dosis pemberiannya bervariasi sesuai
umur dan kelamin.
f. Memberikan suntikan yodium dalam minyak (lipiodol 40%) diberikan 3 tahun sekali
dengan dosis untuk dewasa dan anak-anak di atas 6 tahun 1 cc dan untuk anak
kurang dari 6 tahun 0,2-0,8 cc.

g. Pemeriksaan penunjang penyakit struma


1. Dilakukan foto thorak posterior anterior
2. Foto polos leher antero posterior dan lateral dengan metode soft tissu technig
3. Esofagogram bila dicurigai adanya infiltrasi ke osofagus.
4. Laboratorium darah
5. Pemeriksaan sidik tiroid
6. Pemeriksaan Ultrasonografi (USG)
7. Biopsi aspirasi jarum halus (Fine Needle Aspiration/FNA)
8. Termografi

Pelaksanaan dan Kontrak Waktu Penyuluhan

Kegiatan
No Acara Waktu Tahapan Media Metode
Penyuluhan Peserta
 Mengucapkan salam.
 Memperkenalkan diri.
 Menjelaskan judul
materi serta tujuan
yang akan dicapai  Menjawab
oleh peserta salam
Cera
1 5 menit Pembukaan penyuluhan dan  Memperhatka leaflet Tutorial
mah melakukan kontrak n dan
waktu. mendengarkan
 Menggali pengetahuan
peserta penyuluhan.
 Menjelaskan pada
peserta tentang:
 Pengertian struma
 Penyebab struma  Memperhatika
Cera 15 Penyajian  Tanda & n dan
2 leaflet Tutorial
mah menit materi Gejala struma mendengarkan
 Pemeriksaan struma penyaji materi
 Pengobatan struma
 Komplikasi dari
struma
 Memberikan
reinforcement
positif kepada
peserta atas
Tanya  Bertanya
kemampuan Tutorial
jawab tentang hal-hal
bertanya dan
3 dan 5 menit Evaluasi yang belum leaflet
 Menjawab Tanya
Disku dimengerti
pertanyaan peserta Jawab
si
 Memberikan
pertanyaan tentang
materi yang telah
disampaikan

 Menyimpulkan hasil
penyuluhan
 Mengucapkan
terima kasih atas
Cera
4 5 menit Penutup peran serta peserta  Menyimpulkan Leaflet Tutorial
mah
yang telah
berpartisipasi
 Menutup acara
penyu

Anda mungkin juga menyukai