Sugesti Anak
Sugesti Anak
------------
Sugesti pada anak bisa mendesain pikiran seperti yang ayah dan
bunda inginkan. Benar itu sangat benar sekali
Ada anak takut disunat, jadi berani malah minta sendiri
disunat
Ada yang tidak su makan, jadi suka makan
Ada yang sukanya main game di hape jadi suka baca buku
dan bantuin bundanya
Ada yang males sholat, jadi rajin bahkan sholat tanpa disuruh
Ada anak remaja ingin menentukan masa depan seperti
memilih sekolah atau jurusan, mereka bisa menentukan
pilihan bahkan sama seperti harapan ortunya.
1. Belajar dari tukang jahit. Alat ukur itu digunakan untuk mengukur
diri sendiri bukan orang lain
3. Hal pertama yang harus dilakukan ada mengubah mind set dan
mensugesti diri orang tuanya dulu baru melakukan sugesti pada
anak
2. Audio👂
Tipe anak audio lebih mudah menangkap informasi melalu suara.
Contohnya saat belajar lebih mudah mendengarkan ketimbang
membaca.
Contoh kata audio: dengarkan, suara,hening, gemericik.
3. Kinestetik 🖐
Tipe anak kinestetik lebih mudah menangkap informasi melalui
gerakan. Biasanya anak tipe ini cenderung aktif bergerak dan
bermain.
Contoh kata kinestetik: Rasakan, kelembutan, damai,
tenang, nyaman
Contoh kasus:
Cara memberi motivasi anak yang tipe 👀 visual
Adek bayangkan kalau sudah lulus SD,bangganya
mama bisa lihat adek ganteng/cantik memakai baju
SMP/MTs
Dari sini kita belajar dari seorang panjahit dalam parenting anak.
Bahwa stop membandingkan anak kita dengan anak yang lain
Berhenti mengukur anak dengan ukuran orang lain
Karena setiap anak unik...
Dia punya hal besar yang anak lain tidak punya. Kita yang harus
temukan itu, lalu arahkan anak pada potensinya itu.
Jika ingin mengukur, maka ukurlah pada diri anak itu sendiri.
Contoh:
Ukurlah kemampuan dia saat ini misal dalam nilai matematikanya
dengan nilai matematikanya di masa yang lain
Bukan membandingkannya dengan orang lain.
Kita pikir bisa memicu mereka untuk bisa mengalahkan anak lain?
Atau membuat ia merenung akan kekurangaannya dengan orang lain
dan bisa membangkitkan kesadarannya untuk menyusul
ketinggalannya? Tidak
lebih banyak dari anak2 merasa sebel bahkan down saat
dibandingkan
Aa rasa tidak hanya anak, siapapun bahkan kita juga tidak suka
dibanding - bandingkan dengan orang lain
Walau kita tau kita kalah darinya
Walau kita tau tujuannya untuk evaluasi dan memotivasi pribadi kita.
Tapi please deh
.gak ada cara lain apa selain membanding2kan?