Oleh :
Nama : Ega Aprecia Freitas
NIM : 170210104090
Kelas : C
Kelompok : 4 (empat)
II. TUJUAN
A. Untuk mengamati pengaruh perlakuan fisik (suhu) dan kimia (jenis
pelarut) terhadap permeabilitas membran
B. Untuk mengetahui pengaruh larutan hipertonik dan larutan hipotik
terhadap sel tumbuhan
III. DASAR TEORI
Pada dasarnya semua struktur fisika sel dibatasi oleh membran yang
terutama terdiri atas lipid dan protein. Semua membran salah satunya membran
sel memiliki struktur yang sama, yakni terdiri atas lipid, lapisan protein dan
lapisan tipis mukopolisakarida. Protein dan mukopolisakarida yang terdapat pada
permukaan membran membuatnya hidrofilik, yakni air dengan mudah melekat
pada membran. Adanya lapisan mukopolisakaridan pada permukaan luar
menyebabkan tegangan permukaan luar berbeda dengan prmukaan dalam,
sehingga reaktivitas kimia permukaan dalam sel berbeda dengan permukaan
luarnya. Sedangkan lipid yang terletak di tengah membran menyebabkan mebran
tidak dapat ditembus oleh zat-zat yang tidak larut dalam lipid (Irianto, 2017:181).
Membran plasma mengatur jalan masuk dan keluarnya molekul-molekul
pada sel. Fungsi ini sangat penting karena sel harus mempertahankan
komposisinya yang normal dalam kondisi lingkungan yang berubah. Membran
plasma sangat penting karena bersifat selektif permeabel, yang memungkinkan
hanya substansi tertentu yang berada dalam sel sambil mengeluarkan substansi
yang lain. Molekul-molekul yang dapat dengan bebas melewati membran
umumnya juga tidak memerlukan energi untuk melakukannya. Substansi yang
bersifat hidrofobik dan karena mirip dengan pusat phospolipid membran dapat
berdifusi melintasi membran tanpa menggunakan energi (Windelspecht, 2013:89).
Mekanisme tranfer zat (pelaluan zat) terdiri atas transpor pasif dan
transpor aktif. Transpor pasif hanya terjadi dari gradien zat konsentrasi tinggi ke
arah gradien zat konsentrasi (sesuai dengan gradien konsentrasi), melalui lipid
bilayer, terusan protein, ataupun protein pembawa, tidak memerlukan energi.
Transpor pasif terdiri atas difusi sederhana dan difusi dengan fasilitas (Santoso
dan Santri, 2016:49).
Difusi merupakan proses lewatnya partikel larutan, air, atau gas melalui
mebran akibat perbedaan konsentrasi medium. Pergerakan molekul biasanya
terjadi dari wilayah yang konsentrasinya tinggi ke wilayah yang konsentrasinya
rendah (Irianto, 2017:182). Difusi sederhana meruapakn proses pentransferan zat
yang bersifat transpor pasif melalui pori protein yang dibentuk oleh protein
integral atau pri statistik akibat gerakan rantai asam lemak lipid bilayer, zat yang
diangkut tidak bersifat spesifik, tetapi memenuhi syarat ukuran maupun muatan.
Sedangkan difusi dengan fasilitas merupakan proses pentransferan zat yang
bersifat transpor pasif, tetpi memerlukan bantuan protein pembawa sehingga zat
yang diangkut bersifat spesifik. Setiap protein pembawa meiliki tempat berikatan
(binding site) untuk moelekul tertentu yang akan ditransfer. Setelah berikatan
dengan molekul, protein pembawa berfungsi memindahkan molekul tersebut ke
sisi lain membran dengan cara rotasi , perubahan bentuk (Santoso dan Santri,
2016:50).
Difusi sederhana dan difusi terfasislitasi merupakan proses yang
berlangsung secara spontan. Zat terlarut akan bergerak menuruni gradien
konsentrasi (yakni, [S] [s]) sampai kesetimbangan dicapai. Perubahan
energi bebas (DG) untuk proses ini adalah negatif karena zat terlarut akan
terdistribusikan lebih teracak. Karena itu tidak ada pemasukan energi yang
diperlukan untuk proses tersebut (Ngili, 2009:197).
Difusi memungkinkan molekul-molekul seperti oksigen, karbondioksida,
lemak-lemak nonpolar untuk melewati membran plasma. Perpindahan dari
molekul-molekul air tidak dibatasi karena terdapat banyak saluran kecil yang
disebut aquaporin yang memungkinkan air untuk melewati mebran dengan bebas.
Karena air sangatlah penting, secara biologi, difusi air dari wilayah dengan
konsentrasi tinggi ke wilayah yang konsentrasinya rendah disebut dengan osmosis
(Johnson, 2015:102).
Osmosis adalah proses peregerakan air dari media yang konsentrasinya
rendah ke media yang konsentrasinya tinggi melalui membran sel semi permeabel.
Osmosis dapat dianggap sebagai suatu kasus spesial dari difusi, yang mana air
adalah pelarut dan difusi dari zat pelarut dibatasi oleh mebran permeabel (Irianto,
2017:182). Ekstraksi osmosis merupakan peristiwa berpindahnya kadar air dalam
sel melalui membran semi permeable dari keadaan sel yang hipotonis menuju
hipertonis, sehingga terjadi plasmolisis yang menyebabkan terlepasnya sitoplasma
dari dinding sel (Rahmasari dan Susanto, 2014:192).
Selain dari karakteristik yang memungkinkan zat untuk ditukar melalui
difusi, melalui transportasi pasif yang difasilitasi atau melalui transportasi aktif,
penting untuk menggarisbawahi dinamika keseimbangan yang dihasilkan dari
fitur membran dan dalam beberapa kasus mencegah pencapaian konsentrasi yang
sama di setiap sisi itu. Sejumlah fenomena biologis, termasuk yang terkait dengan
produksi ATP (dalam mitokondria, misalnya) atau transmisi impuls saraf (dalam
neuron), mengharuskan sel-sel yang bersangkutan untuk dapat mempertahankan
gradien konsentrasi di setiap sisi membran biologis, yaitu dengan menghabiskan
energi. Gradien osmotik antara sel-sel akar membantu memungkinkan tanaman
menyerap air (Hasni dkk, 2016:1511). Dalam hal difusi melalui celah, hanya
sebagian saja ruang interstitial jaringan diisi karena atom interstitial memiliki
cukup tempat kosong untuk interstitial lain yang dapat dipindahkan jika melebihi
penghalang energi tertentu yang jika aktivasi ultrasonik jauh lebih mudah
daripada memungkinkan untuk memindahkan atom (Amza dkk, 2014:71).
Memasukkan dua potong dadu umbi kunyit kedalam 5ml methanol, dan
dua potong dadu umbi kunyit ke dalam 5ml aseton, dengan waktu 30-40
menit
Mengamati perubahan yang terjadi pada warna larutan
3. Kontrol
4.2 Plasmolisis
4.2.1 Alat dan Bahan
4.2.1.1 Alat
a. Mikroskop
b. Objec glass
c. Cover glass
d. Pipet tetes
e. Pisau
4.2.1.2 Bahan
a. Umbi bawang merah
b. Daun Jadam
c. Larutan Garfis
d. Aquades
V. HASIL PENGAMATAN
A. Permeabilitas Membran Sel
70⁰C +++
Pelarut Methanol ++++
Organik
Aseton +++
Kontrol Aquades Jernih
B. Plasmolisis
Perlakuan Bawang Daun Gambar
Merah Jadam
Larutan Membran Membran Bawang merah
Glukosa plasma plasma
mengkerut mengkerut
Daun jadam
Daun jadam
Daun jadam
VI. PEMBAHASAN
VII. PENUTUP
7.1 Kesimpulan