4.LP BPH
4.LP BPH
OLEH :
ANNISA FITRIANI, S.Kep
NPM.016.02.0608
1
LAPORAN PENDAHULUAN
A. Pengertian
B. Etiologi
1). Dihydrotestosteron
2
Peningkatan 5 alfa reduktase dan reseptor androgen
testoteron
stroma.
kelenjar prostat.
3
C. Patofisiology nursing pathway
Usia lanjut
Retensi Urine
Gagal ginjal
Cemas
4
D. Tanda dan gejala
akhir kencing.
sulit ditahan.
5
E. Pemeriksaan penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
status metabolik.
F. Penatalaksanaan medis
alkohol.
6
2) Terapi Medikamentosa
Penghambat adrenergik
Penghambat 5-a-reduktase
3) Terapi Bedah
Hematuri.
Stent Prostat.
7
G. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
1. Pre operasi
Nyeri akut berhubungan dengan agen injuri
biologi
Cemas berhubungan dengan perubahan status
kesehatan atau menghadapi proses bedah.
Ketidakseimbangan nutrisi : kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan factor
biologi
Perubahan pola eliminasi berhubungan dengan
spasme kandung kemih.
2. Post operasi
Nyeri akut berhubungan agen injuri fisik (insisi
sekunder pada TURP)
Resiko infeksi berhubungan dengan prosedur
infasiv pembedahan
Kurang pengetahuan tentang penyakit, diit, dan
pengobatan b.d kurangnya paparan informasi.
Defisit perawatan diri berhubungan dengan
imobilisasi pasca operasi.
Disfungsi seksual berhubungan dengan ketakutan
akan impoten dari TURP
8
H. Rencana Keperawatan
PRE OPERASI
No Diagnosa Keperawatan Tujuan Dan Kriteria Hasil Intervensi
9
dengan durasi kurang dari 6 Tanda vital dalam Kontrol lingkungan yang dapat
bulan. rentang normal mempengaruhi nyeri seperti
suhu ruangan, pencahayaan dan
kebisingan
Batasan karakteristik : Kurangi faktor presipitasi
nyeri
- Laporan secara verbal atau Pilih dan lakukan penanganan
non verbal nyeri (farmakologi, non
- Fakta dari observasi farmakologi dan inter
- Posisi antalgic untuk personal)
menghindari nyeri Kaji tipe dan sumber nyeri
- Gerakan melindungi untuk menentukan intervensi
- Tingkah laku berhati-hati Ajarkan tentang teknik non
farmakologi
- Muka topeng
Berikan analgetik untuk
- Gangguan tidur (mata sayu,
mengurangi nyeri
tampak capek, sulit atau
gerakan kacau, Evaluasi keefektifan kontrol
menyeringai) nyeri
- Terfokus pada diri sendiri Tingkatkan istirahat
- Fokus menyempit (penurunan Kolaborasikan dengan dokter
persepsi waktu, kerusakan jika ada keluhan dan tindakan
proses berpikir, penurunan nyeri tidak berhasil
interaksi dengan orang dan Monitor penerimaan pasien
lingkungan) tentang manajemen nyeri
- Tingkah laku distraksi,
contoh : jalan-jalan, Analgesic Administration
menemui orang lain
dan/atau aktivitas, Tentukan lokasi,
aktivitas berulang-ulang) karakteristik, kualitas, dan
derajat nyeri sebelum
10
- Respon autonom (seperti pemberian obat
diaphoresis, perubahan Cek instruksi dokter tentang
tekanan darah, perubahan jenis obat, dosis, dan
nafas, nadi dan dilatasi frekuensi
pupil) Cek riwayat alergi
- Perubahan autonomic dalam Pilih analgesik yang
tonus otot (mungkin dalam diperlukan atau kombinasi dari
rentang dari lemah ke analgesik ketika pemberian
kaku) lebih dari satu
- Tingkah laku ekspresif Tentukan pilihan analgesik
(contoh : gelisah, tergantung tipe dan beratnya
merintih, menangis, nyeri
waspada, iritabel, nafas Tentukan analgesik pilihan,
panjang/berkeluh kesah) rute pemberian, dan dosis
- Perubahan dalam nafsu optimal
makan dan minum Pilih rute pemberian secara
IV, IM untuk pengobatan nyeri
secara teratur
Faktor yang berhubungan :
Monitor vital sign sebelum dan
Agen injuri (biologi, kimia, sesudah pemberian analgesik
fisik, psikologis) pertama kali
Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
Evaluasi efektivitas
analgesik, tanda dan gejala
(efek samping)
11
kesehatan Coping kecemasan)
Impulse control Gunakan pendekatan yang
Kriteria Hasil : menenangkan
Definisi : Nyatakan dengan jelas harapan
Klien mampu
Perasaan gelisah yang tak mengidentifikasi dan terhadap pelaku pasien
jelas dari ketidaknyamanan mengungkapkan gejala Jelaskan semua prosedur dan
cemas apa yang dirasakan selama
atau ketakutan yang disertai Mengidentifikasi, prosedur
respon autonom (sumner tidak mengungkapkan dan Pahami prespektif pasien
menunjukkan tehnik terhdap situasi stres
spesifik atau tidak diketahui untuk mengontol cemas Temani pasien untuk memberikan
oleh individu); perasaan Vital sign dalam batas keamanan dan mengurangi takut
normal Berikan informasi faktual
keprihatinan disebabkan dari
Postur tubuh, ekspresi mengenai diagnosis, tindakan
antisipasi terhadap bahaya. wajah, bahasa tubuh prognosis
Sinyal ini merupakan dan tingkat aktivitas Dorong keluarga untuk menemani
menunjukkan anak
peringatan adanya ancaman berkurangnya kecemasan
Lakukan back / neck rub
yang akan datang dan
Dengarkan dengan penuh
memungkinkan individu untuk perhatian
mengambil langkah untuk Identifikasi tingkat kecemasan
Bantu pasien mengenal situasi
menyetujui terhadap tindakan yang menimbulkan kecemasan
Ditandai dengan Dorong pasien untuk
mengungkapkan perasaan,
Gelisah ketakutan, persepsi
Insomnia Instruksikan pasien
Resah menggunakan teknik relaksasi
12
Ketakutan Barikan obat untuk mengurangi
Sedih kecemasan
Fokus pada diri
Kekhawatiran
Cemas
13
digunakan untuk menelan kandungan kalori
menelan/mengunyah Tidak terjadi Berikan informasi tentang
- Luka, inflamasi pada rongga penurunan berat badan kebutuhan nutrisi
mulut yang berarti Kaji kemampuan pasien untuk
- Mudah merasa kenyang, mendapatkan nutrisi yang
sesaat setelah mengunyah dibutuhkan
makanan
- Dilaporkan atau fakta
adanya kekurangan makanan
- Dilaporkan adanya perubahan Nutrition Monitoring
sensasi rasa
BB pasien dalam batas normal
- Perasaan ketidakmampuan
Monitor adanya penurunan berat
untuk mengunyah makanan
badan
- Miskonsepsi Monitor tipe dan jumlah
- Kehilangan BB dengan aktivitas yang biasa dilakukan
makanan cukup Monitor interaksi anak atau
- Keengganan untuk makan orangtua selama makan
- Kram pada abdomen Monitor lingkungan selama
- Tonus otot jelek makan
- Nyeri abdominal dengan atau Jadwalkan pengobatan dan
tanpa patologi tindakan tidak selama jam
- Kurang berminat terhadap makan
makanan Monitor kulit kering dan
- Pembuluh darah kapiler perubahan pigmentasi
mulai rapuh Monitor turgor kulit
- Diare dan atau steatorrhea Monitor kekeringan, rambut
- Kehilangan rambut yang kusam, dan mudah patah
cukup banyak (rontok) Monitor mual dan muntah
- Suara usus hiperaktif Monitor kadar albumin, total
14
- Kurangnya informasi, protein, Hb, dan kadar Ht
misinformasi Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan
perkembangan
Faktor-faktor yang
Monitor pucat, kemerahan, dan
berhubungan : kekeringan jaringan
Ketidakmampuan pemasukan atau konjungtiva
Monitor kalori dan intake
mencerna makanan atau nuntrisi
mengabsorpsi zat-zat gizi Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan
berhubungan dengan faktor cavitas oral.
biologis, psikologis atau Catat jika lidah berwarna
magenta, scarlet
ekonomi.
15
POST OPERASI
1 Nyeri akut NOC : NIC :
Pain Level, II. Pain Management
Definisi : pain control, Lakukan pengkajian nyeri secara
comfort level komprehensif termasuk lokasi,
Sensori yang tidak Kriteria Hasil :
karakteristik, durasi, frekuensi,
menyenangkan dan Mampu mengontrol nyeri (tahu kualitas dan faktor presipitasi
pengalaman emosional yang penyebab nyeri, mampu Observasi reaksi nonverbal dari
menggunakan tehnik ketidaknyamanan
muncul secara aktual atau nonfarmakologi untuk mengurangi Gunakan teknik komunikasi terapeutik
potensial kerusakan nyeri, mencari bantuan) untuk mengetahui pengalaman nyeri
Melaporkan bahwa nyeri berkurang pasien
jaringan atau
dengan menggunakan manajemen Kaji kultur yang mempengaruhi respon
menggambarkan adanya nyeri nyeri
kerusakan (Asosiasi Studi Mampu mengenali nyeri (skala, Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
intensitas, frekuensi dan tanda Evaluasi bersama pasien dan tim
Nyeri Internasional): nyeri) kesehatan lain tentang ketidakefektifan
serangan mendadak atau Menyatakan rasa nyaman setelah kontrol nyeri masa lampau
nyeri berkurang Bantu pasien dan keluarga untuk mencari
pelan intensitasnya dari Tanda vital dalam rentang normal dan menemukan dukungan
ringan sampai berat yang Kontrol lingkungan yang dapat
mempengaruhi nyeri seperti suhu
dapat diantisipasi dengan
ruangan, pencahayaan dan kebisingan
akhir yang dapat Kurangi faktor presipitasi nyeri
diprediksi dan dengan Pilih dan lakukan penanganan nyeri
(farmakologi, non farmakologi dan inter
durasi kurang dari 6 personal)
bulan. Kaji tipe dan sumber nyeri untuk
menentukan intervensi
16
Ajarkan tentang teknik non farmakologi
Batasan karakteristik : Berikan analgetik untuk mengurangi
nyeri
- Laporan secara verbal Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
atau non verbal Tingkatkan istirahat
- Fakta dari observasi Kolaborasikan dengan dokter jika ada
- Posisi antalgic untuk keluhan dan tindakan nyeri tidak
menghindari nyeri berhasil
- Gerakan melindungi Monitor penerimaan pasien tentang
- Tingkah laku berhati- manajemen nyeri
hati
- Muka topeng Analgesic Administration
- Gangguan tidur (mata
sayu, tampak capek, Tentukan lokasi, karakteristik,
sulit atau gerakan kualitas, dan derajat nyeri sebelum
kacau, menyeringai) pemberian obat
- Terfokus pada diri Cek instruksi dokter tentang jenis
sendiri obat, dosis, dan frekuensi
- Fokus menyempit Cek riwayat alergi
(penurunan persepsi Pilih analgesik yang diperlukan atau
waktu, kerusakan kombinasi dari analgesik ketika
proses berpikir, pemberian lebih dari satu
penurunan interaksi Tentukan pilihan analgesik tergantung
dengan orang dan tipe dan beratnya nyeri
lingkungan) Tentukan analgesik pilihan, rute
- Tingkah laku pemberian, dan dosis optimal
distraksi, contoh : Pilih rute pemberian secara IV, IM
jalan-jalan, menemui untuk pengobatan nyeri secara teratur
orang lain dan/atau Monitor vital sign sebelum dan sesudah
17
aktivitas, aktivitas pemberian analgesik pertama kali
berulang-ulang) Berikan analgesik tepat waktu terutama
- Respon autonom saat nyeri hebat
(seperti diaphoresis, Evaluasi efektivitas analgesik, tanda
perubahan tekanan dan gejala (efek samping)
darah, perubahan
nafas, nadi dan
dilatasi pupil)
- Perubahan autonomic
dalam tonus otot
(mungkin dalam rentang
dari lemah ke kaku)
- Tingkah laku ekspresif
(contoh : gelisah,
merintih, menangis,
waspada, iritabel,
nafas panjang/berkeluh
kesah)
- Perubahan dalam nafsu
makan dan minum
18
2 Resiko infeksi b/d NOC : NIC :
imunosupresi Immune Status Infection Control (Kontrol infeksi)
Knowledge : Infection control Bersihkan lingkungan setelah dipakai
Risk control pasien lain
Definisi : Peningkatan Kriteria Hasil :
Pertahankan teknik isolasi
resiko masuknya organisme Klien bebas dari tanda dan Batasi pengunjung bila perlu
patogen gejala infeksi Instruksikan pada pengunjung untuk
Mendeskripsikan proses penularan mencuci tangan saat berkunjung dan
penyakit, factor yang setelah berkunjung meninggalkan pasien
Faktor-faktor resiko : mempengaruhi penularan serta
Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci
penatalaksanaannya,
- Prosedur Infasif tangan
Menunjukkan kemampuan untuk
- Ketidakcukupan mencegah timbulnya infeksi Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
pengetahuan untuk tindakan kperawtan
Jumlah leukosit dalam batas
menghindari paparan normal Gunakan baju, sarung tangan sebagai
patogen Menunjukkan perilaku hidup sehat alat pelindung
- Trauma Pertahankan lingkungan aseptik selama
- Kerusakan jaringan dan pemasangan alat
peningkatan paparan Ganti letak IV perifer dan line central
lingkungan dan dressing sesuai dengan petunjuk
- Ruptur membran amnion umum
- Agen farmasi Gunakan kateter intermiten untuk
(imunosupresan) menurunkan infeksi kandung kencing
- Malnutrisi Tingktkan intake nutrisi
- Peningkatan paparan Berikan terapi antibiotik bila perlu
lingkungan patogen Infection Protection (proteksi terhadap
- Imonusupresi
infeksi)
- Ketidakadekuatan imum
19
buatan Monitor tanda dan gejala infeksi
- Tidak adekuat sistemik dan lokal
pertahanan sekunder Monitor hitung granulosit, WBC
(penurunan Hb,
Leukopenia, penekanan
Monitor kerentanan terhadap infeksi
respon inflamasi) Batasi pengunjung
- Tidak adekuat Saring pengunjung terhadap penyakit
pertahanan tubuh menular
primer (kulit tidak Partahankan teknik aspesis pada pasien
utuh, trauma jaringan, yang beresiko
penurunan kerja silia, Pertahankan teknik isolasi k/p
cairan tubuh statis,
perubahan sekresi pH,
Berikan perawatan kuliat pada area
epidema
perubahan peristaltik)
- Penyakit kronik Inspeksi kulit dan membran mukosa
terhadap kemerahan, panas, drainase
Ispeksi kondisi luka / insisi bedah
Dorong masukkan nutrisi yang cukup
Dorong masukan cairan
Dorong istirahat
Instruksikan pasien untuk minum
antibiotik sesuai resep
Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan
gejala infeksi
Ajarkan cara menghindari infeksi
Laporkan kecurigaan infeksi
Laporkan kultur positif
3 Resiko ketidakseimbangan NOC : Nutrition Management
20
nutrisi lebih dari Nutritional Status : food and Kaji adanya alergi makanan
kebutuhan tubuh b/d Fluid Intake Kolaborasi dengan ahli gizi untuk
Kriteria Hasil : menentukan jumlah kalori dan nutrisi
peningkatan nafsu makan yang dibutuhkan pasien.
Adanya peningkatan berat badan
sesuai dengan tujuan Anjurkan pasien untuk meningkatkan
intake Fe
Berat badan ideal sesuai dengan
tinggi badan Anjurkan pasien untuk meningkatkan
protein dan vitamin C
Mampu mengidentifikasi kebutuhan
nutrisi Berikan substansi gula
Yakinkan diet yang dimakan mengandung
tinggi serat untuk mencegah konstipasi
Berikan makanan yang terpilih ( sudah
dikonsultasikan dengan ahli gizi)
Ajarkan pasien bagaimana membuat
catatan makanan harian.
Monitor jumlah nutrisi dan kandungan
kalori
Berikan informasi tentang kebutuhan
nutrisi
Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan
nutrisi yang dibutuhkan
Nutrition Monitoring
BB pasien dalam batas normal
Monitor adanya penurunan berat badan
Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang
biasa dilakukan
Monitor interaksi anak atau orangtua
21
selama makan
Monitor lingkungan selama makan
Jadwalkan pengobatan dan tindakan
tidak selama jam makan
Monitor kulit kering dan perubahan
pigmentasi
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut kusam, dan
mudah patah
Monitor mual dan muntah
Monitor kadar albumin, total protein,
Hb, dan kadar Ht
Monitor makanan kesukaan
Monitor pertumbuhan dan perkembangan
Monitor pucat, kemerahan, dan
kekeringan jaringan konjungtiva
Monitor kalori dan intake nuntrisi
Catat adanya edema, hiperemik,
hipertonik papila lidah dan cavitas
oral.
Catat jika lidah berwarna magenta,
scarlet
4 PK : Anemia Perawat dapat melakukan pencegahan 1. Pantau tanda dan gejala anemia
untuk meminimalkan terjadinya anemia Adanya letargi
Adanya kelemahan
berkelanjutan
Keletihan
Peningkatan pucat
22
Dyspneu saat melakukan aktivitas
2. Monitor kadar Hb
3. Kolaborasi perlunya pemberian transfusi
4 Sindroma Defisit Setelah dilakukan asuhan keperawatan 1.Bantu dalam perawatan diri (mandi,
Perawatan Diri selama … x 24 jam, klien mampu berpakaian, berhias, makan, toileting)
melakukan perawatan diri: Activities Definisi : membantu pasien untuk memenuhi
(kurang perawatan diri : of Daily Living (ADL), dengan ADL
mandi, berpakaian, makan, indikator: Intervensi :
dan toileting) - makan Monitor kemempuan klien untuk perawatan
- berpakaian diri yang mandiri.
Definisi : - toileting Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat
Gangguan kemampuan untuk - mandi bantu untuk kebersihan diri, berpakaian,
melakukan ADL pada diri - berhias berhias, toileting dan makan.
- hygiene Sediakan bantuan sampai klien mampu
Batasan karakteristik : - oral hygiene secara utuh untuk melakukan self-care.
ketidakmampuan untuk - ambulasi: berjalan Dorong klien untuk melakukan aktivitas
mandi, ketidakmampuan - ambulasi: wheelchair sehari-hari yang normal sesuai kemampuan
untuk berpakaian, - transfer performance yang dimiliki.
ketidakmampuan untuk Dorong untuk melakukan secara mandiri,
makan, ketidakmampuan tapi beri bantuan ketika klien tidak mampu
untuk toileting melakukannya.
Ajarkan klien/ keluarga untuk mendorong
kemandirian, untuk memberikan bantuan
hanya jika pasien tidak mampu untuk
Faktor yang berhubungan :
melakukannya.
kelemahan, kerusakan
Berikan aktivitas rutin sehari- hari
kognitif atau perceptual,
sesuai kemampuan.
kerusakan neuromuskular/
Pertimbangkan usia klien jika mendorong
otot-otot saraf.
pelaksanaan aktivitas sehari-hari.
23
5. Disfungsi seksual Setelah dilakukan perawaatn selama 2-1. Berikan keterbukaan pada pasien/orang
3 hari pasien mampu mempertahankan terdekat untuk membicarakan tentang
fungsi seksualnya masalah inkontinensia dan fungsi seksual
Kriteria = 2. Berikan informasi akurat ttg harapan
- pasien menyadari keadaaannya kembalinya fungsi seksual
dan akan memulai lagi interaksi 3. Diskusikan dasar anatomi, jujur dalam
seksual dan aktivitas secara optimal menjawab pertanyaan pasien
- pasien memahami situasi4. Diskusikan ejakulasi retrograd bila
individual pendekatan transuretral/suprapubik
- menunjukan ketrampilan pemecahan digunakan
masalah 5. Rujuk ke penasehat seksual sesuai
indikasi
6. P K : Perdarahan Setelah dilakukan tindakan 1. Pantau tanda dan gejala hemoragi
keperawatan selama 4-5 hari perawat 2. Pantau balutan, kateter, drain yang
menagtasi dan meminimalkan komplikasi bervariasi tergantung jenis pembedahan yg
vaskulair dilakuakan (TUR, suprpubik, retropubik,
Kriteria = perineal)
- tidak terjadi perdarahan 3. Instruksikan klien menghindari ngejan,
- tidak pasien syok hemoragik tidak duduk di kursi tegak lurus
4. Lakukan irigasi kandung kemih
5. Pastikan asupan cairan yang adekuat
24
DAFTAR PUSTAKA
Keperawatan.Yogyakarta:Digna Pustaka
: Media Aesculapius
(http://www.tempo.co.id/medika/arsip/072002/pus-3.htm)
25