Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN PADA Tn.

S PRE-OP BPH
DI RUANG KENANGA KELAS II PRIA
RSUD dr RUBINI MEMPAWAH

A. PENGKAJIAN
1. Pengumpulan Data
a. Identitas pasien
Nama : Tn. S
Umur : 70 Tahun
Jenis Kelamin : Laki- laki
Agama : Islam
Suku : Madura
Pendidikan : SMP
Alamat : Tekam
Pekerjaan : Tidak bekerja
Tanggal Masuk : 27-07-15
Tanggal Pengkajian : 27-07-15
Diagnosa Medis : Retensi Urine, BPH, Pro Open Prostatektomy

b. Identitas penanggung jawab


Nama : Ny. S
Jenis Kelamin : Perempuan
Hubungan : Anak Pasien

2. Riwayat Penyakit
a. Alasan masuk rumah sakit
Pasien masuk Rs pada tanggal 27-7-15 dan akan menjalani operas pada
tanggal 29-09-15 pada siang hari pukul 14.00. Setelah menjalani operasi
prostatektomy pasien mengeluhkan nyeri pada bagian luka post operasi. .
b. Keluhan utama
Pasien mengatakan nyeri pada bagian bagian yang terdapat luka post
operasi pada hari pengkajian H+0
P : Nyeri ketika bergerak dan ditekan bagian sympisis dan luka post
operasi

54
Q : Seperti ditusuk tusuk
R : Pada bagian perut kanan bawah yang terdapat luka post operasi
S : 4-6
T : Hilang timbul
c. Keluhan Saat dikaji
- Pasien mengatakan nyeri pada bagian perut kanan bawah yang
terdapat luka post operasi hingga sulit bergerak terutama di tempat
tidur
- Pasien mengatakan balutan luka post operasi belum dibersihkan
- Pasien mengatakan tidak bisa tidur semenjak H+0 post operasi
d. Riwayat Penyakit terdahulu
Pasien belum tidak memiliki riwayat operasi penyakit apapun
sebelumnya.
e. Riwayat kesehatan keluarga
Tidak ada riwayat keluarga yang yang pernah menjalani proses operasi
sebelumnya .

Data Biologis.

a. Pola Nutrisi
SMRS : Pasien makan 3 kai sehari dengan menu
bervariasi satu porsi habis

MRS : pasien sudah mau makan, pasien makan bubur, dan


sesekali nasi, pasien makan ¼ dari porsi rumah sakit
b. Pola Minum
SMRS : Pasien minum 6-7 gelas sehari (1,5-2) liter
per hari
MRS : pasien minum 1,5 gelas sehari (200cc)

c. Pola Eliminasi
SMRS : pasien sulit kencing /Bak lebih dari 1 bulan

55
MRS : Bak via kateter 3 ways, irigasi bladder 80 tpm,
haluaran irigasi dan kateter urethra lancar, warna
merah jernih.

d. Pola istirahat Tidur


SMRS : Pasien tidur 4-3 jam sehari
MRS : Pasien tidak bisa tidur sama sekali dikarenakan
nyeri sering muncul semenjak h+0 operasi
e. Pola Hygene
Mandi
SMRS : Pasien mandi sendiri 3x sehari secara mandiri

MRS : Pasien rutin di bersihkan oleh keluarganya


sebanyak 2x sehari dengan waslap air hangat,
keadaan setelah mandi cukup bersih

Cuci Rmbut

SMRS : Pasien mencuci rambutnya saat mandi


MRS : Pasien hanya membasahi rambutnya sesekali
dengan bantuan keluarga

Gosok gigi
SMRS : Pasien gosok gigi 2 kali sehari
MRS : Pasien menggosok gigi 1 kali dengan bantuan
keluarganya

3. Pola aktivitas

Aktivitas 0 1 2 3 4
Mandi √
Berpakaian √
Elimnasi √
Mobilisasi di tempat tidur √
Pindah √
Makan dan minum √

Keterangan :

56
0 : mandiri
1 : Dibantu sebagian
2 : Perlu bantuan orang lain
3 : Perlu bantuan orng lain dan alat
4 : tergantung orang lain dan madiri.

4. Pemeriksaan Fisik
a. Keadaan Umum : Lemah
Kesadaran : Compos Mentis
TTV TD : 140/90 mmHg
N : 83 kali/menit
RR : 25 kali/menit
S : Afebris,akral dingin
Berat Badan
SMRS : 60 kg ± pada 3 bulan yang lalu
MRS : 59 kg
Tinggi Badan : 165 cm
BB 59
IMT : 2 = = 20,04
(T B ) (1,6 52)
Keterangan : IMT Normal = 18,5-24,5 kg/ m2 ( IMT pasien
dalam keadaan normal)

b. Kepala
Inspeksi : Bentuk kepala simetris,tidak ada luka, tidak ada
hidrocepalus,rambut tipis nyaris botak,bentuk
lonjong
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan dan juga benjolan

c. Mata
Inspeksi : konjungtiva merah, mata simetris, sclera berwarna
keruh.
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan, dan pembengkakan

d. Hidung
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada sekret dan polip
Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,benjolan,dan bengkak

e. Telinga
Inspeksi : Bentuk simetris, tidak ada kelainan, sedikit
terdapat serumen,dan tidak ada lesi

57
Palpasi : Tidak ada benjolan dan nyeri tekan

f. Mulut
Inspeksi : Gigi tampak kuning,bibir tampak kering , lidah
sedikit kotor, mukosa mulut lembab
Palpasi : Otot rahang kuat

g. leher
Inspeksi : tidak ada pembesaran kelenjar, vena jungularis
tampak
Palpasi : arteri karotis teraba kuat, tidakada nyeri tekan

h. Thorax
Inspeksi : Dada simetris, tidak ada lesi,respirasi 30
x/m , tidak tampak retraksi dinding dada
Palpasi : Tidak terdapat nyeri tekan
auskultasi : Suara nafas Ronkhi
perkusi : sonor

i. Jantung
Inspeksi : Ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : pulsasi Ictus Cordis teraba
auskultasi : S1 dan S2 regular
perkusi : Batas jantung normal

j. Abdomen
Inspeksi : Tidak ada lesi,perut tampak kembung dan
Palpasi : Terdapat sedikit nyeri tekan pada bagian
Kuadran tengah bawah, tepatnya di bagian
simpisis
auskultasi : Bising usus 10 x/menit
perkusi : Supel timpani

k. Genetalia
pasien menggunakan kateter,keadaan skrotum pasien membengkak

l. Ekstremitas
kanan
kiri
4444 4444
4 4 :4 Terpasang
keterangan 4
4 4 4 infus
4 di tangan kiri (Rl 20 tpm)
1 : Tidak Mampu bergerak sama sekali

58
2 : Hanya mampu menggerakkan ujung ekstrimitas
3 : Hanya mampu menggeser sedikit
4 : Mampu menggerakkan tangan dengan bantuan,saat bantuan
dilepaskan tangan ikut jatuh
5 : kekuatan otot sedikit berkurang, mampu melawan gravitasi
sesaat lalu jatuh
6 : Kekuatan otot mampu melawan gravitasi

7 Data Psikologis
a. Status Emosi
Klien merasa cemas dan tampak sedikit takut dengan tindakan bedah yang
akan dilakukan
b. Konsep diri
Konsep diri menurun dikarenak proses penyakit
c. Gaya berkomunikasi
Klien sulit diajak berkomunikasi
d. Pola Interaksi
Interaksi keluarga dan juga pasien terhambat dikarenakan proses penyakit.

7. Pemeriksaan Laboratorium (28-07-15)

a. RBC : 5,11 . 106 g/dl : 8 - 33


b. WBC : 13. 103 g/dl : 4000-11000
c. Hb : 14,9 % : 12,5- 17,5
d. HCT : 31,2 g/dl : 35- 47 g/dl

8. Terapi Medis

30-07-15

Inj cefotaxime 1 gr/8 jam


Ringer Laktat 20 tpm (500 ml)
Inj Dexametason 2x1 amp/5mg
Inj Novorapid 3 x 4 unit
Inj Tranexid 3x1 amp (50 mg)
Inj ketolorax 3 x 1 amp/ 2ml

59
Inj ranitidin 3x 1 amp/ 50 mg
Irigasi NaCl 80 tpm

31-07-15

Inj cefotaxime 1 gr/8 jam


Ringer Laktat 20 tpm (500 ml)
Inj Dexametason 2x1 amp/5mg
Inj Novorapid 3 x 4 unit
Inj Tranexid 3x1 amp (50 mg)
Inj ketolorax 3 x 1 amp/ 2ml
Inj ranitidin 3x 1 amp/ 50 mg
Irigasi NaCl 80 tpm

01-08-15

Inj cefotaxime 1 gr/8 jam


Ringer Laktat 20 tpm (500 ml)
Inj Dexametason 2x1 amp/5mg
Inj Novorapid 3 x 4 unit
Inj Tranexid 3x1 amp (50 mg)
Inj ketolorax 3 x 1 amp/ 2ml
Inj ranitidin 3x 1 amp/ 50 mg
Irigasi NaCl 80 tpm

60
B. ANALISA DATA

N DATA ETIOLOGI MASALAH


O
1 Ds : Klien mengatakan Pro open
nyeri di bagian prostatektomy
simpisis, pasien
iritasi mukosa
mengatakan nyeri di
kandung kemih
bagian luka post op.
P : Nyeri ketika bergerak terputusnya
Nyeri Akut
dan bila bagian simpis kontinuitas jaringan
Iritasi Mukosa
ditekan dan di bagian
luka post operasi rangsangan syaraf
Q : Seperti ditusuk-
persepsi nyeri
tusuk
R : Di bagian abdomen Open gate control
bawah kanan tepatnya
di bagian simpisis
Cortex cerebri
bagian luka post
operasi
S : sedang (4-6) Nyeri dipersepsikan
T : Hilang timbul
Do : Pasien tampak meringis
Pasien tampak gelisah Nyeri akut
Pasien tampak lemas
TD : 130/90 mmhg
N : 90 x/m
RR : 28 x/m
T : Afebris
Pada pengkajian post operasi
H+0

2. Ds : - Pasien mengatakan sulit pembedahan

61
untuk tidur , baik itu iritasi mukosa vesika
tidur siang atau bahkan urinaria
malam.
- pasien mengatakan
terputusnya
kepala terasa sangat
kontinuitas jaringan
pusing hingga tidak
rangsangan syaraf
bisa tidur sama sekali.
INSOMNIA
open gate control
Do : - pasien tampak lemah
- tampak lingkaran hitam
cortex cerebri
di sekitar mata paien
- pasien tampak gelisah nyeri dipersepsikan

otot menegang

menurunkan tingkat
relaktisitas

gangguan tidur

insomnia
3. Ds : - pasien mengatakan
insisi pembedahan
kondisi balutan luka
post operasi dalam terputusnya KERUSAKAN
keadaan yang belum kontinuitas kulit INTEGRITAS
dibersihkan dan diganti KULIT
kerusakan integritas
balutan.
kulit
Do : - balutan luka tampak
basah, kondisi balutann
tampak berwarna
kecoklatan . nyeri post operasi
prostatektomy
Ds : Pasien mengatakan nyeri
4. dibagian luka post
HAMBATAN

62
operasi sehingga sulit takut bergerak MOBILISASI DI
beraktivitas terutama TEMPAT TIDUR
mobilisasi di tempat hambatan mobilisasi
tidur
Px tampak meringis
hambatan mobilisasi
bila bergerak di tempat
di tempat tidur
tidur, tampak di bantu
keluarganya untuk
memposisikan tubuhnya.

Do : Pasien tampak meringis


bila di posisikan mirng
kanan/kiri
Pasien tampak dibantu
oleh keluarganya bila
ingin duduk atau miring
kanan kiri

63
64

Anda mungkin juga menyukai