Anda di halaman 1dari 184

daftar isi

Ikhtisar Keuangan 2

Lapor an Dewan Komisaris 4

Lapor an Direksi 10

Pengharga an dan Sertifik asi 18

Kejadian Penting 2010 20

Profil Perusaha an 28

Analisa dan Pembahasan 42


Manajemen

Tata Kelola Perusaha an 56

Jaringan dan Alamat 86

Tanggung Jawab Pelapor an 90

Lapor an Keuangan 91
Meningk atk an Kinerja Pertumbuhan

Berbasis Inovasi
Tahun 2010 merupakan tahun yang penuh ADHI senantiasa mendukung tumbuhnya
dengan dinamika perekonomian Indonesia. infrastruktur di Indonesia melalui program-
Dengan pencapaian pada bidang pasar modal program Pemerintah maupun kepercayaan
yang tumbuh sebesar 46% menembus level 3.073 investasi swasta yang semakin meningkat
pada 30 Desember 2010, dimana pertumbuhan sesuai dengan misi ADHI. Seiring dengan
tersebut merupakan level tertinggi di kawasan menyambut ulang tahun yang ke-50, ADHI
Asia Pasifik. Dengan capital in-flow yang memberikan yang terbaik melalui inovasi yang
sedemikian besar, Indonesia memiliki potensi telah dipatenkan berupa desain monorail dan
tumbuh yang sangat baik di masa mendatang. Adhi Concrete Pavement System (ACPS). Dengan
Tentu saja dengan pertumbuhan ekonomi terus mendorong budaya inovasi, ADHI bertekad
sektor keuangan harus ditopang oleh sektor riil untuk terus turut membangun bangsa dan
termasuk infrastruktur. menjadi mitra emas pembangunan infrastruktur
Indonesia.

1 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar Keuangan

dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan lain

Uraian 2010 2009 2008 2007 2006


Pendapatan Usaha 5.674.980 7.714.614 6.639.942 4.973.867 4.328.860
Beban Kontrak 4.964.348 7.059.135 6.095.669 4.516.924 3.926.033
Laba (Rugi) Kotor 710.632 655.479 544.273 456.943 402.827
Laba (Rugi) Proyek Kerja Sama 58.478 96.401 28.248 38.513 34.160
Laba (Rugi) Kotor Setelah Proyek Kerja Sama 769.110 751.880 572.521 495.456 436.987
Laba (Rugi) Usaha 550.834 536.819 367.908 291.094 251.700
Laba (Rugi) sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi 440.387 429.983 258.715 309.492 287.544
Beban Bunga 107.312 107.846 106.289 135.061 141.388
Laba (Rugi) Bersih 189.484 165.530 81.482 111.601 95.581
Laba (Rugi) Bersih per Saham (Rupiah penuh) 107,83 94,20 46,04 61,96 53,06
Modal Kerja Bersih 493.129 287.765 689.926 684.113 419.420
Jumlah Penyertaan NA 61.545 61.948 73.460 51.260
Jumlah Aset 4.927.696 5.629.454 5.125.369 4.333.167 2.869.948
Jumlah Kewajiban 4.059.941 4.888.581 4.525.469 3.787.812 2.425.550
Jumlah Ekuitas 861.113 731.200 584.279 531.235 440.661
Hutang Berbunga 843.331 852.536 715.563 1.008.516 931.347
Hak Minoritas Pada Anak Perusahaan 6.641 9.673 15.620 14.121 3.737
Jumlah Saham Beredar (ribu saham) 1.757.226 1.757.225 1.769.847 1.801.320 1.801.320
Deviden per Saham (Rupiah penuh) 28,26 11,51 15,04 12,98 10,61
Arus Kas Operasi (30.756) (144.106) (3.306) 605.832 (155.990)
Belanja Modal 6.411 9.072 51.448 33.966 9.377
Kapitalisasi Pasar 1.639.201 738.541 477.859 2.449.795 1.441.056
Enterprise Value 2.240.414 1.284.175 828.518 2.688.134 2.260.460

Rasio - Rasio Keuangan


EBITDA Margin (%) 7,8 5,6 3,9 6,2 6,6
Return On Equity (%) 33,2 27,1 19,3 32,3 27,9
Return On Assets (%) 6,5 5,9 1,6 2,6 3,3
Rasio Lancar (%) 114,3 106,6 117,4 120,9 119,5
Debt to Equity Ratio (%) 97,9 116,6 122,5 180,8 211,5
EBITDA to Interest Expense (x) 4,1 4,0 2,4 2,3 2,0
Price-Earnings Ratio (x) 8,7 4,5 5,9 22,0 15,1
EV/EBITDA (x) 5,1 3,0 3,2 8,7 7,9
Rasio - Rasio Pertumbuhan (dalam %)
Pendapatan Usaha (26,4) 16,2 33,5 14,9 43,0
Laba (Rugi) Usaha 2,6 45,9 26,4 15,7 44,8
EBITDA 2,4 66,2 (16,1) 7,6 27,4
Laba (Rugi) Bersih 14,5 103,1 (27,0) 16,8 22,7
Jumlah Aset (12,5) 9,8 18,3 51,0 18,9
Ekuitas 17,8 25,1 10,0 20,6 18,8
Lain-lain (dalam Rupiah penuh)
Nilai Tukar (Rp/USD) 8.991 9.400 10.950 9.419 9.038

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 2


Pendapatan Usaha, Beban Kontrak, Laba Kotor, dan Laba Bersih

( Miliar Rp ) ( Miliar Rp )

8.000 800

7.000 700

Ikhtisar Keuangan
6.000 600
5.000 500

4.000 400

3.000 300

2.000 200
1.000 100
0 0
2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010

Pendapatan Usaha Beban Kontrak Laba Kotor Setelah Laba Bersih


Proyek Kerja Sama

Pergerakan Harga dan Volume Saham 2010 dan 2009

Akhir Tahun
(Rp) (Juta Saham)
30 Desember 2010

1,200 910 400


6 October 2010

Tertinggi :1080
Awal Tahun 350
1000
4 Januari 2010

410 300
800
250

600 200

150
400

100
200
50

0
Agu

Nop

Agu

Nop
Mar

Mar
Mei

Mei
Apr

Sep

Okt

Des

Apr

Sep

Okt

Des
Feb

Feb
Jun

Jun
Jan

Jan
Jul

Jul

Volume Harga

Harga Saham dan Volume Penjualan Perdagangan per triwulan Tahun 2009 dan 2010
2010 2009

Triwulan FY Q4 Q3 Q2 Q1 FY Q4 Q3 Q2 Q1

Tertinggi (Rp) 1080 1080 990 620 440 490 490 490 475 315

Terendah (Rp) 370 820 570 420 370 250 390 405 285 250

Penutupan (Rp) NA 910 960 620 440 NA 410 460 425 275

Volume (juta saham) 2.764 646 840 1.023 254 2.121 571 432 782 334

Informasi Jumlah Obligasi Beredar


Tahun
Nama Obligasi Nilai Emisi (Juta Rp) Tingkat Bunga/Nisbah (%) Tanggal Jatuh Tempo Peringkat Obligasi**
Penerbitan
2007 Obligasi IV ADHI 375.000 11.00 p.a 6 Juli 2012 id A-
2007 Sukuk Mudharabah I ADHI 125.000 76.39* 6 Juli 2012 id A- (Sy)

*Nisbah.
** Pemeringkatan oleh PT Pefindo.

3 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Lapor an Dewan
Komisaris
Lapor an Dewan Komisaris

M emastikan menjadi Perusahaan Konstruksi


Indonesia yang terbesar dan bermakna bagi
masyarakat.
penurunan disebabkan karena proyek-proyek yang
diperoleh pelaksanaannya bergeser pada Tahun 2011.

ADHI juga terus konsisten mengembangkan kemampuan


Pemegang Saham yang kami muliakan, dalam menghasilkan kontrak, pendapatan, laba bersih
yang berkesinambungan, sudah semakin menjadi tuntutan
Perseroan dalam Tahun Buku 2010 telah mampu dan prioritas dari setiap kegiatan Perseroan.
meningkatkan kinerjanya, berdasarkan evaluasi tingkat
kesehatan Perusahaan mengacu kepada indikator yang Ke depan, Perseroan akan meningkatkan pengembangan
digunakan untuk menilai tingkat kesehatan Badan Usaha pasar yang lebih selektif dalam memilih proyek, dan
Milik Negara (BUMN) sesuai surat Keputusan Menteri meningkatkan pertumbuhan pasar jasa konstruksi dengan
Negara BUMN No. Kep-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni mengutamakan pada proyek di dalam negeri yang sumber
2002, maka tingkat kesehatan Perusahaan pada Tahun dananya jelas.
2010 digolongkan dalam kondisi “Sehat” kategori AA
dengan skor 80,6 (dari skala 100), dengan rincian sebagai Upaya dan kebijakan yang diambil Direksi dalam
berikut: aspek keuangan 52,5, aspek operasional 13,1, dan menghadapi kondisi yang ada kami nilai sudah tepat.
aspek administrasi 15,0. Program efisiensi yang telah dimulai sejak tahun 2009
telah memberikan hasil yang menggembirakan.
Peran BUMN dalam pembangunan terwujud melalui banyak
hal, namun yang paling utama adalah dua: Yang pertama, Kami sangat mendukung kebijakan Direksi untuk selalu
kontribusi langsung yang dapat diukur besarannya secara menuju Competitive Advantage melalui upaya inovasi
kuantitatif, kontribusi seperti ini misalnya dapat diberikan yang berkelanjutan.
dalam bentuk pajak, dividen, hasil privatisasi, bantuan
dalam bentuk PKBL, pelaksanaan PSO, kontribusi dari Tentunya keputusan pengambilan proyek tersebut telah
Capital Expenditure, dan Market Capitalization di Bursa melalui kajian risiko secara komprehensif serta didukung
Efek Indonesia. dengan peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia
(SDM) dan tetap berdasarkan atas prinsip-prinsip tata
Kontribusi lainnya adalah terkait pembangunan yang kelola Perusahaan yang baik.
tidak selalu dapat diukur besarannya secara kuantitatif.
Termasuk dalam kategori ini adalah kontribusi BUMN Tata Kelola Perusahaan yang baik, yaitu pengelolaan
dalam mendorong citra dan dinamika di Bursa Efek Perusahaan berdasarkan prinsip-prinsip keterbukaan,
Indonesia, kontribusi BUMN dalam mendampingi akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran serta
pertumbuhan UMKM melalui berbagai aktivitas yang tidak kemandirian semakin melembaga untuk membentuk
hanya terbatas pada dana PKBL, dan kontribusi BUMN budaya kerja di semua jajaran insan ADHI. Untuk itu,
sebagai pemain utama dalam dinamika berbagai sektor seluruh unsur Perseroan di bawah kepemimpinan Direksi
perekonomian. dan pengawasan Dewan Komisaris dibantu oleh Komite-
komite harus secara serempak menjalankan tugasnya guna
Dua peran tadi merupakan pengejawantahan amanat meraih sasaran yang telah ditetapkan di dalam rencana
Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang BUMN tahunan dan rencana jangka panjang Perusahaan.
pasal 2, khususnya yang terkait dengan maksud dan tujuan
Pendirian BUMN. Dalam melakukan pengawasan, Dewan Komisaris dibantu
oleh Komite-komite yang bekerja efektif, yaitu: Komite
Untuk mewujudkan peran tersebut, berbagai tantangan Audit yang melakukan reviu atas laporan-laporan Perseroan
serta ketidakpastian yang mewarnai dunia usaha dewasa serta laporan Hasil Audit Internal, Komite Manajemen
ini masih harus dihadapi, namun tidak memberikan Risiko yang bekerja sama dengan Risk Management
dampak yang signifikan terhadap PT Adhi Karya (Persero) Department melakukan analisa risiko Perseroan, serta
Tbk. (ADHI). Pada Tahun 2010, ADHI telah membukukan Komite Kebijakan Good Corporate Governance yang
kinerja yang baik dengan mencetak laba bersih setelah memonitor implementasi GCG. Disamping itu, Dewan
penyisihan piutang beberapa proyek sebesar Rp189,5 Komisaris dalam melakukan evaluasi terhadap kinerja
miliar, naik 14,5% dari Tahun 2009. Direksi serta sistem remunerasi Direksi juga dibantu oleh
Komite Nominasi dan Remunerasi.
Kenaikan laba bersih tersebut disebabkan karena adanya
efisiensi Harga Pokok Penjualan sebesar 4% dibandingkan
dengan tahun lalu, meskipun dari pendapatan mengalami

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 4


Lapor an Dewan Komisaris

5 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Lapor an Dewan Komisaris

Berbagai potensi ancaman eksternal diperkirakan masih


akan berlanjut di tahun 2011, dan ADHI harus siap dengan
langkah-langkah strategis dalam mengantisipasinya.
Pemerintah juga telah menetapkan 10 (sepuluh) arahan
untuk mendorong pembangunan ekonomi nasional 5 (lima)
tahun mendatang, antara lain pertumbuhan pembangunan
ekonomi harus lebih tinggi, daya saing harus meningkat
khususnya melalui peningkatan infrastruktur ekonomi di
tanah air, membangun keterhubungan, inovasi teknologi
besar-besaran, serta iklim investasi yang membaik dan
produktivitas nasional.

Seiring dengan penetapan arahan dimaksud, patut menjadi


alasan bagi kita untuk semakin mewaspadai dampak
semua ini terhadap Perusahaan. Untuk itu, Perseroan
diharapkan tetap berpegang pada prinsip kehati-hatian
dan senantiasa menjaga tingkat kewaspadaan yang tinggi
dalam menjalankan usahanya didukung oleh menguatnya
fungsi manajemen risiko guna meminimalisir potensi risiko
yang bisa terjadi.

Dewan Komisaris juga mengucapkan selamat kepada


Direksi beserta seluruh jajaran Perseroan atas prestasi yang
berhasil diraih selama tahun 2010. Dengan kerja keras dan
kebersamaan kita upayakan hasil yang terbaik bagi seluruh
pemangku kepentingan.

PT Adhi Karya (Persero) Tbk.


Dewan Komisaris

Imam Santoso Ernawi


Komisaris Utama

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 6


Gedung Pakubuwono Residences, Jakarta

7 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Foto Dan Riwayat Dewan Komisaris

(1989-1998); Kepala Bagian Analisa Hasil Pengawasan,


Itjen. Departemen PU (1983-1989); Kepala Sub. Bagian
Analisa & Evaluasi Bagian Informasi & Tata Laksana Ditjen
Bina Marga, Departemen PU (1977-1983).
1 5
3 4 3. IMAM SANTOSO ERNAWI
2
Komisaris Utama
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 10
Oktober 1955 (55 Tahun) di Tuban. Meraih gelar S1 Teknik
Arsitektur dari Institut Teknologi Bandung pada tahun
1979, dan S2 Construction Management, Engineering
Policy dari Washington University, St. Louis, AS pada tahun
1991. Menjabat sebagai Komisaris Utama sejak tahun
2007 sampai dengan sekarang. Saat ini juga menjabat
1. GATOT TRIHARGO sebagai Direktur Jenderal Penataan Ruang Kementerian
Komisaris Pekerjaan Umum. Jabatan lain yang pernah dipegang
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 29 Agustus antara lain, yaitu: Staf Ahli Menteri PU Bidang Keterpaduan
1960 (50 tahun) di Yogyakarta. Meraih gelar S1 Akuntansi Pembangunan (2005-2007); Kepala Pusat Kajian
dari Sekolah Tinggi Akuntansi Negara, pada tahun 1989 Kebijakan, Dep. PU (2003-2005); Direktur Bina Teknik,
dan Master of Accountancy and Financial Information Ditjen. Perumahan dan Permukiman, Dep. Kimpraswil
Systems (MAFIS) dari Cleveland State University, Cleveland, (2001-2003); Kepala Biro Perencanaan dan Informasi
Ohio, AS, pada tahun 1993. Menjabat sebagai Komisaris Publik, Dep. Kimbangwil (1999-2001); Direktur Bina
Perseroan sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang. Saat Program Ditjen. Cipta Karya Dep. PU (1998-1999); Kepala
ini menjabat sebagai Asisten Deputi Bidang Usaha Industri Subdit Tata Bangunan Ditjen. Cipta Karya Dep. PU (1994-
Strategis dan Manufaktur II; Jabatan lain yang pernah 1998). Keanggotaan profesi antara lain Ikatan Arsitek
dipegang antara lain yaitu: Asisten Deputi Urusan Informasi Indonesia (IAI), Ikatan Ahli Perencanaan (IAP), Himpunan
dan Administrasi Kekayaan BUMN, Kementerian BUMN Ahli Manajemen Konstruksi Indonesia (HAMKI), Society
(2007-2010) Staf Menteri Negara BUMN (2006-2007); Staf Value Engineers (SAVE), dan Construction Management
Sekretaris Kementerian Negara BUMN (2004-2006); Staf Association of America (CMAA).
Khusus BUMN (2002-2004); BPPN (1999-2002); Kepala
Seksi Pengawasan Usaha Patungan I Pertamina BPKP 4. MURHADI
(1995-1999); Ketua Tim Pemeriksaan Restitusi Pajak (1989- Komisaris Independen
1990); Anggota Tim Deputi Pengawasan Perminyakan dan Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 7 Mei
Gas Bumi, Pertamina, BPKP (1983-1986). 1950 (60 tahun) di Surakarta. Lulus AKABRI Darat pada
tahun 1973 dan lulus SESKOAD pada tahun 1990. Meraih
2. AMIR MUIN gelar S1 Ilmu Administrasi Negara dari Universitas Islam
Komisaris Independen Malang pada tahun 2000 dan S2 Ilmu Administrasi Negara
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 1 dari Universitas Brawijaya Malang pada tahun 2002.
Desember 1943 (67 tahun) di Bukittinggi. Memperoleh Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak
gelar BME dari Akademi Teknik PUTL jurusan Mesin tahun 2006 sampai dengan sekarang. Jabatan lain yang
Departemen PUTL di Bandung pada tahun 1967. Meraih pernah dipegang antara lain yaitu: Bupati Kepala Daerah
gelar M.Sc. dari Sekolah Tinggi Manajemen Industri Tingkat II Probolinggo (1998-2003); Asisten Logistik
Departemen Perindustrian di Jakarta pada tahun 1974. Kodam V Brawijaya (1997-1998); Kazidam V Brawijaya
Menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak (1995-1997); Pabandya 3/Devisa Paban II Ren Srenad (1993-
tahun 2010 sampai dengan sekarang. Jabatan lain yang 1995); Kabag Inven Subdit Binmatzi Ditziad (1991-1993);
pernah dipegang antara lain yaitu: Komisaris Independen Gumil Golvdepnubika Pusdikzi (1990-1991); Pabanda
PT Perkebunan Nusantara VIII (2003-2008); Sekjen Renops Sops ABRI (1984-1990); Pasi II/Ops Yonzikon 12
KPKPN Komisi Pemberantasan Korupsi (2000-2004); (1981-1984); Dankiziban Yonzikon 12 (1979-1981); Paur
Asisten Deputi IV Menpan Urusan Evaluasi Tata Laksana Diklat Yonzikon 12 (1977-1979); Danton 1 KI.A. Yonzikon
dan Kinerja Pelayanan Publik (2000); Pembantu Asisten 12 (1974-1977).
Bidang Kebijaksanaan Menko WASBANGPAN Urusan
Kebijaksanaan PAN (1998-2000); Pembantu Asisten
Bidang Ketatalaksanaan Menpan Urusan Pelayanan Umum

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 8


Foto Dan Riwayat Dewan Komisaris

5. HARRY SUSETYO NUGROHO Direktur Persero Industri dan Perdagangan (2000-2001);


Komisaris Pejabat Pelaksana Tugas Direktur Usaha Pertambangan
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 22 (1999-2000); Pejabat Pelaksana Tugas Direktur Usaha
September 1955 (55 tahun) di Jakarta. Meraih gelar S1 Industri Manufaktur dan Pertambangan (1998-1999);
Teknik Industri dari Institut Teknologi Bandung pada tahun Pejabat Pelaksana Tugas Direktur Perusahaan Jasa Umum
1980, dan Master dari University of Denver, AS pada (1996-1998); Direktur PT Berikat Nusantara (1995-1996);
tahun 1988. Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak Kasubdit. Pendanaan dan Sumber Daya (1993-1995);
tahun 2006 sampai dengan sekarang. Saat ini menjabat Kepala Seksi Pertambangan dan Energi (1990-1993).
sebagai Staf Ahli Menteri Negara BUMN Bidang Tata
Kelola Perusahaan. Jabatan lain yang pernah dipegang
antara lain yaitu: Deputi Menteri BUMN Bidang Logistik
dan Pariwisata (2003-2010), Asisten Deputi Urusan Usaha
Industri Lainnya (2002-2003); Kepala Bidang Usaha Aneka
Industri Lainnya (2001-2002); Pejabat Pelaksana Tugas

9 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Lapor an Direksi
Lapor an Direksi

M eningkatkan pertumbuhan Perusahaan,


seiring dengan menguatnya perekonomian
Indonesia dengan tetap mengedepankan kualitas
dan tidak dipergunakan untuk proyek-proyek eksternal,
sehingga jika unit di daerah belum terdapat proyek
pengaspalan, maka aset tersebut tidak digunakan. Dengan
dan mendorong budaya inovasi. adanya Divisi AMP tsb. yang mengintegrasikan seluruh
AMP yang dimiliki, maka produktivitas dapat ditingkatkan
Pemegang Saham yang terhormat,
sehingga tidak hanya memenuhi kebutuhan pekerjaan
pengaspalan interen namun juga pelanggan eksternal.
Pada akhir tahun 2010, pencapaian kinerja ekonomi
Terobosan ini mampu memberikan hasil di Tahun 2010
Indonesia cukup memuaskan. Indikator ekonomi makro
berupa kontribusi tambahan peningkatan pendapatan
seperti pertumbuhan ekonomi, tingkat bunga, inflasi, nilai
usaha bagi ADHI sebesar Rp70 miliar dengan tambahan
tukar Rupiah terhadap mata uang asing dan kinerja pasar
laba bersih sebesar Rp3,5 miliar.
saham dan keuangan, menunjukkan tren meningkat. Hal
ini mengindikasikan ekonomi Indonesia telah berjalan
Dalam bidang procurement material, kebijakan yang
pada jalurnya.
diambil adalah dalam rangka mitigasi risiko suplai dan
harga material khususnya material utama pabrikan seperti
PDB Per Kapita Indonesia telah mencapai level psikologis
besi beton dan aspal. Pembelian material dilakukan secara
USD3,000. Artinya Indonesia akan segera memasuki
terpusat sehingga skala ekonomi menjadi lebih besar
era akselerasi pertumbuhan ekonomi meninggalkan
untuk menjamin pasokan dan harga yang lebih kompetitif.
predikat sebagai negara berkembang. Namun demikian
Juga mengingat harga material merupakan salah satu
pelaksanaan proyek-proyek infrastruktur Pemerintah
faktor risiko yang juga perlu dikelola oleh perusahaan,
belum dapat terlaksana sesuai rencana, sehingga realisasi
maka untuk menjaga harga material tsb. agar tetap
penyerapan anggaran proyek-proyek Pemerintah pun
stabil dan relatif terkendali selama masa pelaksanaan
menjadi menurun. Walaupun demikian, Pemerintah
proyek, ADHI mengambil kebijakan untuk memanfaatkan
terus berupaya meningkatkan akselerasi pengembangan
fasilitas SKBDN dalam pembayaran kepada vendor. Hal ini
infrastruktur yang merata di seluruh Indonesia melalui
menjamin kepastian pembayaran kepada vendor, sekaligus
berbagai program prioritas pembangunan.
menjadikan harga tetap kompetitif.

Kebijakan dalam bidang produksi adalah tetap


Kebijak an Menuju melanjutkan program efisiensi yang telah dimulai sejak
Competitive tahun sebelumnya melalui pembentukan Tim Efisiensi.

Advantage Efisiensi tetap ditekankan pada pengurangan waste


material utama seperti besi dan readymix concrete. Pada
Sebagai respon dan mengantisipasi atas kondisi eksternal
tahun 2010, efisiensi yang dicapai atas kedua material
bisnis yang ada, pada tahun 2010 ADHI menerapkan
tsb. masih memberikan kontribusi bagi penurunan Harga
beberapa kebijakan a.l. melakukan percepatan
Pokok Produksi sampai 0,20%. Selain itu, terdapat efisiensi
pelaksanaan proyek-proyek EPC yang sedang berjalan
sebesar Rp10 miliar yang diperoleh dari perubahan metode
khususnya Proyek Power Plant di Lampung berkapasitas
kerja pada Proyek Kali Lamong.
2 x 100 MW yang merupakan kontributor terbesar proyek
EPC. Juga memperhatikan kondisi pasar realty yang
Sedangkan kebijakan yang diambil untuk proyek-proyek di
sedang dalam siklus mulai meningkat, ADHI berusaha
luar negeri adalah, untuk sementara ADHI tidak mengambil
memanfaatkan momentum tsb. dengan baik dengan
proyek baru di luar negeri dan hanya akan fokus pada
melakukan pengembangan proyek-proyek baru baik
proyek-proyek di Oman yang akan dilaksanakan oleh Adhi
berupa hunian perumahan atau apartemen maupun ruko
Oman L.L.C sebagai Perusahaan afiliasi.
dan perkantoran.
Seperti kita ketahui perkembangan teknologi Jasa
Kebijakan lainnya adalah membentuk Strategic Business
Konstruksi tidak secepat/dinamis bila dibandingkan dengan
Unit (SBU) baru yaitu Divisi Asphalt Mixing Plant (AMP)
teknologi informasi. Kondisi tsb. sangat memungkinkan
sebagai upaya dalam meningkatkan produktivitas dalam
adanya pemain-pemain baru yang masuk ke dalam bisnis
pekerjaan pengaspalan jalan serta mengingat pasar aspal
ini dengan mudah sehingga menimbulkan potensi semakin
yang semakin meningkat di masa mendatang seiring
ketatnya persaingan yang pada akhirnya menyebabkan
dengan program pembangunan infrastruktur Pemerintah.
margin yang tipis untuk industri ini. Untuk mengantisipasi
Sebelumnya aset-aset AMP ini tersebar di beberapa daerah
kondisi tersebut, ADHI telah melakukan terobosan yaitu
di Indonesia dan dikelola oleh masing-masing unit operasi
dengan mendaftarkan paten atas inovasi-inovasi yang
di daerah tsb. untuk mendukung produksi internal unit

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 10


Lapor an Direksi

11 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Lapor an Direksi

telah dilakukan. Pada tahun 2010 telah berhasil dipatenkan terjadinya perubahan kebijakan
dua buah hasil inovasi yaitu Desain Monorail dan metode dalam metode penghitungan
pelaksanaan jalan menggunakan beton pracetak penyisihan atas piutang usaha
prategang yang diberi nama Adhi Concrete Pavement yang selama ini telah ditetapkan
System (ACPS). Metode ACPS ini telah berhasil diterapkan oleh Direksi. Pada Laba Bersih
pada pelaksanaan pekerjaan Jalan Tol Kanci-Pejagan tahun 2010 yang telah dibuku
sepanjang 35 km yang telah resmi dibuka oleh Presiden tsb., ADHI telah menghitung
Republik Indonesia pada awal tahun 2010. Ke depan ADHI penyisihan Piutang Usaha
tetap akan melakukan inovasi dan hal ini diharapkan dapat berdasarkan ketentuan baru
menjadi competitive advantage bagi ADHI dan sekaligus PSAK tsb.
dapat memberikan harga premium bagi pekerjaan yang
dikerjakan oleh ADHI yang menggunakan metode paten Sebagaimana diputuskan dalam
tsb. Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) Tahunan Tahun Buku
2009, Kantor Akuntan Publik
Pencapaian Kinerja Aryanto, Amir Jusuf, Mawar &

yang Menantang Saptoto (KAP AAJ) ditetapkan


sebagai KAP yang akan
Seperti telah dijelaskan, dengan kondisi eksternal yang melakukan audit atas Laporan
kurang sesuai dengan yang diharapkan, ADHI – melalui Keuangan Perusahaan Tahun
kebijakan-kebijakan yang diterapkan sepanjang tahun Buku 2010. Proses audit telah
2010 sebagaimana diuraikan sebelumnya – berupaya tetap dilakukan mulai akhir bulan
mencapai kinerja terbaiknya. Kontrak baru yang diperoleh Oktober 2010 sampai dengan
selama tahun 2010 sebesar Rp8,114 triliun terdiri dari 65% pertengahan bulan Maret 2011
proyek Pemerintah dan BUMN serta 35% proyek swasta. dan menghasilkan tingkat
Pencapaian tsb. menurun 17,8% dari target awal tahun kesehatan “SEHAT” kategori
sebesar Rp9,870 triliun, hal ini disebabkan oleh kendala “AA” dengan skor 80,6.
penyerapan anggaran Pemerintah seperti telah disampaikan
di atas. Namun demikian realisasi perolehan kontrak baru Mengenai perkembangan Proyek Monorail di Jakarta,
tsb. masih meningkat 22,5% bila dibandingkan dengan dapat kami laporkan bahwa pada awal tahun telah terbit
realisasi tahun 2009 sebesar Rp6,626 triliun. Instruksi Presiden (Inpres) No. 1 Tahun 2010 mengenai
Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional
Sejalan dengan kondisi tsb. Pendapatan Usaha tahun 2010 Tahun 2010, dimana pada salah satu program prioritas
juga terjadi penurunan 34,2% dari target sebesar Rp8,625 infrastruktur menyebutkan tentang rencana kelanjutan
triliun tercapai sebesar Rp5,675 triliun. Hal ini juga terjadi Proyek Monorail di Jakarta. Sebagaimana telah kami
penurunan 26,4% bila dibandingkan dengan realisasi tahun laporkan pada setiap Laporan Tahunan tahun-tahun
2009 sebesar Rp7,715 triliun. Walaupun terjadi penurunan sebelumnya, sampai dengan saat ini kami telah melakukan
baik pada Perolehan Kontrak maupun Pendapatan Usaha penyisihan untuk Proyek Monorail sebesar Rp122 miliar.
tsb., ADHI masih mampu meningkatkan Laba Bersihnya Namun demikian, walaupun exposure risiko proyek tsb.
bahkan sampai bisa melebihi target rencananya sebesar bagi ADHI relatif sudah tidak ada, dengan dukungan dari
2,3% yaitu dari rencana sebesar Rp185,3 miliar tercapai berbagai pihak khususnya Pemerintah Pusat dan juga
sebesar Rp189,5 miliar. Hal ini berarti terjadi pertumbuhan Pemerintah DKI Jakarta.
Laba Bersih sebesar 14,5% bila dibandingkan dengan Laba
Bersih tahun 2009 sebesar Rp165,5 miliar. Kami juga laporkan bahwa upaya-upaya penyelesaian
Proyek Qatar tetap dilakukan sepanjang tahun 2010,
Seperti yang disampaikan pada Laporan Tahunan ini dengan tetap berkoordinasi dengan Utusan Khusus
khususnya bagian Analisa dan Pembahasan Manajemen Presiden Republik Indonesia untuk Urusan Timur Tengah,
serta bagian Laporan Keuangan, Program Konvergensi Duta Besar Republik Indonesia untuk Negara Qatar,
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dengan Kementerian BUMN selaku kuasa Pemegang Saham
International Financial Reporting Standards (IFRS) mulai Mayoritas (Republik Indonesia), dan pihak-pihak terkait.
diterapkan khususnya PSAK No. 50 mengenai “Instrumen Dengan pertimbangan kondisi yang ada, langkah negosiasi
Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan” dan No. dengan pihak pemberi kerja masih diupayakan dengan
55 mengenai “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan tetap mengutamakan penyelesaian dengan win-win
Pengukuran”. Dampak dari penerapan PSAK tsb. a.l. adalah

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 12


Lapor an Direksi
solution. Sementara itu seperti dalam segmen proyek-proyek EPC Oil & Gas, dengan
tertera pada bagian Laporan mempertimbangkan ukuran pasar segmen proyek tsb.
Keuangan dan dibahas pada yang sangat besar yang sebelumnya hanya dikuasai oleh
bagian Analisa dan Pembahasan beberapa pemain/kontraktor asing. Segmen Proyek Oil
Manajemen di dalam Laporan & Gas tsb. adalah segmen yang cukup potensial bagi
Tahunan ini, pencatatan nilai ADHI yang sebelumnya pernah memiliki pengalaman di
atas akun persediaan dan bidang ini walaupun masih dalam skala kecil dan juga telah
tagihan bruto, direklasifikasi memiliki organisasi EPC yang dapat menunjang rencana
ke dalam akun piutang lain- untuk memasuki pasar Oil & Gas tersebut.
lain termasuk provisi atas aset
piutang tsb. telah diterapkan Sejalan dengan Kebijakan Kantor Kementerian Badan
sesuai dengan penerapan PSAK Usaha Milik Negara (BUMN) tentang sinergi antar BUMN,
sebagaimana diuraikan di atas. ke depan ADHI akan meningkatkan kerja sama sinergi
dengan BUMN lainnya. Kerja sama di bidang properti
seperti kerja sama dalam pengembangan lahan-lahan
Str ategi kurang produktif milik BUMN lain melalui Perusahaan

dan Anak PT Adhi Realty maupun kerja sama dalam bidang


lainnya seperti investasi di bidang infrastruktur. Strategi
Sasar an investasi yang diambil terutama pada investasi yang relatif
Mendatang cepat return-nya guna mendapatkan recurring income. Hal
Pembangunan infrastruktur di ini juga sejalan dengan misi ADHI tentang keterlibatannya
Indonesia masih akan menjadi secara aktif dalam PPP untuk mendukung pertumbuhan
prioritas Pemerintah untuk ekonomi. Diharapkan ke depan, upaya-upaya ini akan
beberapa tahun mendatang. berkontribusi positif bagi kinerja perusahaan.
Hal tersebut dikarenakan
pembangunan infrastruktur Mengingat pasar yang besar di masa mendatang, dalam
sangat dibutuhkan guna rencana selanjutnya ADHI akan tetap mengembangkan
menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia secara bisnis aspal yang telah dirintis sebelumnya yaitu dengan
keseluruhan yang saat ini tengah tumbuh pesat. Saat melakukan spin-off Divisi AMP menjadi Perusahaan Anak
ini Pemerintah sedang melakukan berbagai upaya dan pada tahun 2011. Hal ini diharapkan operasi bisnis ini dapat
strategi dalam mendorong pembangunan infrastruktur di bergerak lebih lincah sehingga secara konsolidasi dapat
Indonesia secara merata melalui penciptaan enam koridor memberikan peningkatan tambahan kontribusi bagi ADHI.
ekonomi berdasarkan kekuatan ekonomi wilayah masing- Untuk mendukung kinerja yang berkelanjutan dan
masing di Indonesia. Strategi lainnya adalah Pemerintah memantapkan competitive advantage yang telah dimiliki
sangat mendukung adanya penciptaan proyek-proyek selama ini, ADHI tetap terus melakukan upaya peningkatan
infrastruktur melalui skema Public Private Partnership mutu produksi dan pelayanan termasuk budaya inovasi yang
(PPP) yang memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi berkelanjutan. Dalam jangka panjang, hal ini diharapkan
pihak swasta untuk bergabung dalam berbagai proyek- akan menjadikan ADHI dapat lebih meningkatkan nilai
proyek infrastruktur. ADHI telah menangkap sinyal korporat dan Pemegang Saham.
peluang ini sejak tahun 2006, tercermin dari tagline ADHI
Beyond Construction, dengan mulai masuk ke dalam Dalam menghadapi tantangan di masa yang akan
bisnis Engineering, Procurement, Construction (EPC) dan datang, ADHI juga mempersiapkannya dengan baik
bisnis investasi baik di bidang properti maupun bidang dengan melakukan berbagai program pelatihan dan
infrastruktur sebagai bagian dari definisi bisnis ADHI. pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) baik secara
in-house maupun dengan mencari talenta di luar untuk
Strategi tersebut menempatkan ADHI sebagai BUMN mendukung kinerja perusahaan termasuk salah satunya
konstruksi yang berhasil memperoleh proyek-proyek EPC adalah dengan cara transfer of knowledge melalui
khususnya proyek pembangkit listrik (power plant) dengan skema aliansi dengan pemain global dalam pelaksanaan
kapasitas cukup besar di Indonesia. Ke depan, ADHI akan pekerjaan baru yang memerlukan pengalaman yang
memperkuat posisi bisnis EPC khususnya di bidang power cukup. Pada tahun 2010 kami juga telah mempersiapkan
plant dengan target memperoleh beberapa proyek power program beasiswa untuk mendapatkan talenta terbaik
plant sesuai dengan program 10.000 MW tahap kedua. dengan bekerja sama dengan universitas-universitas
Pada tahun 2011, ADHI merencanakan untuk masuk ke terbaik di Indonesia.

13 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Foto Dan Riwayat Direksi

Implementasi praktek Good Corporate Governance (GCG) System. Apresiasi atas praktek GCG oleh lembaga terkait
di dalam Perusahaan selama ini telah dilakukan dengan a.l. CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang
baik. Namun demikian, setiap tahun selalu ada upaya memberikan predikat “Perusahaan Terpercaya” dengan
peningkatan penerapan praktik GCG yang lebih baik lagi skor GCG sebesar 82,23%. Di samping itu di lingkungan
dengan mengacu pada best practices yang ada namun juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), ADHI telah menerima
yang applicable baik sesuai kondisi budaya perusahaan penghargaan sebagai Peringkat Ketiga untuk kategori
yang ada yaitu yang sesuai dengan nilai-nilai Adhi Principles Pelaksanaan GCG Terbaik di antara seluruh BUMN yang
maupun budaya Indonesia pada umumnya. Pada tahun ada melalui BUMN Award Tahun 2010.
2010 ADHI juga telah melakukan pengkajian kembali Soft
Structure GCG Perusahaan a.l. GCG Code, Board Manual,
dan Code of Conduct serta mulai menyusun Whistle Blower

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 14


3. BAMBANG TRIWIBOWO

Foto Dan Riwayat Direksi


Direktur Utama
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 24
Agustus 1953 (57 tahun) di Cilacap. Memperoleh gelar
1 2 3 4 5
S1 bidang Teknik Sipil dari Universitas Gadjah Mada pada
tahun 1979 dan Sekolah Bisnis Manajemen Prasetya Mulya
pada tahun 2001. Menjabat sebagai Direktur Utama
Perseroan sejak Juni 2008 sampai dengan sekarang.
Sebelumnya pernah menjabat sebagai: Direktur Operasi
PT Pembangunan Perumahan (Persero) atau PT PP (2004-
2008); Direktur Teknik & Pemasaran PTPP (2002-2004);
Kepala Divisi Operasi II (1999-2002); Kepala Cabang PT PP
(1992-1999); Manager di PT PP (1984-1992); Asisten Dosen
di Jurusan Teknik Sipil UGM Yogyakarta (1977-1979).
1. BAMBANG PRAMUSINTO
Direktur Operasi II 4. M. FAUZAN
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 11 Direktur Pengembangan Usaha
September 1959 (51 tahun) di Semarang. Meraih gelar S1 Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 8 April
Teknik Sipil dari Institut Teknologi Bandung, pada tahun 1953 (57 tahun) di Gresik. Meraih gelar S1 Teknik Sipil
1983. Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya,
2010 sampai dengan sekarang. Sebelumnya pernah pada tahun 1978 dan S2 Manajemen dari STM Prasetiya
menjabat sebagai: Kepala Divisi Konstruksi II (2007-2010); Mulya pada tahun 1994. Menjabat sebagai Direktur
Kepala Cabang VII Balikpapan (2000-2007); Kepala Bagian Perseroan sejak tahun 2001 sampai dengan sekarang.
Teknik merangkap Kepala Cabang VIII Balikpapan (1998- Sebelumnya pernah menjabat sebagai: Kepala Divisi
2000); Koordinator Kepala Proyek-proyek Pengembangan Konstruksi I, Jakarta (1998-2001); Kabag/Manager SDM
Bandara Pattim (1997-1998). Divisi Konstruksi I, Jakarta (1999-2001); Kepala Divisi
ME, Jakarta (1996-2000); Kepala Divisi Gedung, Jakarta
2. INDRADJAJA MANOPOL (1996-1998); Kepala Divisi Konstruksi II, Jakarta (1996);
Direktur Operasi I Kepala Cabang IV, Jakarta & Jawa Barat (1991-1996);
Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 31 Juli Kepala Cabang merangkap Kabagtek Cabang V & VI,
1958 (52 tahun) di Surabaya. Meraih gelar S1 bidang Aceh & Sumut (1990-1991); Wakil Kepala Cabang V &
Teknik Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember VI (Aceh & Sumut) (1989-1990); Kepala Bagian Teknik
Surabaya pada tahun 1984. Menjabat sebagai Direktur Cabang III, Semarang (1987-1990); Resident Engineer
Perseroan sejak tahun 2006 sampai dengan sekarang. Juga Cabang Lampung (1979-1981); Resident Engineer Cabang
menjabat sebagai Representative Partner Adhi Oman LLC. Kalimantan Barat (1978-1979).
Sebelumnya pernah menjabat sebagai: Komisaris Utama PT
Adhi Realty (2008-2010); Kepala Cabang I Medan (2001- 5. SUPARDI
2006); Audit Supervisor (2000-2001); Manajer Pemasaran Direktur Keuangan & SDM
Adhimix Precast (1998-2000); Manajer Pemasaran Adhi Warga Negara Indonesia, dilahirkan pada tanggal 2 Maret
Beton (1991-1998); Kabag. Teknik Unit Adhi Property 1958 (52 tahun) di Cirebon. Meraih gelar S1 bidang Teknik
(1991-1991); Manajer Teknik JO ADHIKMAS (1991-1991); Sipil dari Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya,
Office Engineer Proyek-Proyek di Sulawesi (1988-1991); pada tahun 1983 dan S2 dari STIE IBII pada tahun 2003.
Operation Manager Proyek-Proyek di NTT (1986-1988); Menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2006
Kepala Proyek-Proyek di Jawa Timur (1979-1986). sampai dengan sekarang. Sebelumnya pernah menjabat
sebagai: Kepala Divisi Perekayasaan (2003-2006); Wakil
Kepala Divisi Perekayasaan (2002-2003); Kepala Divisi ME
(2000-2003); Wakil Kepala Divisi ME (1996-2000); Kepala
Bagian Teknik (1991-1996); Kepala Proyek (1987-1991).

15 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Lapor an Direksi

Perubahan memacu kami untuk lebih baik lagi di masa yang akan
datang. Semua ini tentunya tidak terlepas dari dukungan
Manajemen dan kerja sama seluruh pemangku kepentingan seperti
Pada tanggal 27 Januari 2010, telah diselenggarakan Rapat karyawan, Pemegang Saham, dan pihak terkait lainnya.
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan
agenda Perubahan Pengurus dengan hasil keputusan Pada kesempatan ini, perusahaan mengucapkan terima
yaitu pengangkatan Bambang Pramusinto, yang telah kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
meniti karir di ADHI lebih dari 25 tahun, sebagai Direktur Pemegang Saham, karyawan, segenap Pengurus termasuk
Operasi II. Serta Amir Muin, seorang mantan pejabat semua pemangku kepentingan. Dan semoga prestasi yang
negara yang telah lebih dari sepuluh tahun pensiun, telah diperoleh mampu dipertahankan dan menjadi alat
sebagai Komisaris Independen. Dengan demikian jumlah motivasi untuk terus maju dan berkembang. Insya Allah.
Komisaris Independen menjadi dua orang atau 40% dari
jumlah keseluruhan anggota Dewan Komisaris, sehingga PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
hal ini telah memenuhi persyaratan Bapepam maupun Direksi
Bursa. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
dapat dilihat pada bagian Profil Perusahaan dan Tata Kelola
Perusahaan di dalam Laporan Tahunan ini.

Kinerja saham ADHI Bambang Triwibowo


Pada tahun 2010, kinerja saham ADHI menunjukkan Direktur Utama
peningkatan yang sangat luar biasa. Bahkan peningkatan
harga sahamnya tertinggi di antara saham-saham
BUMN Terbuka yang lain. Pada pembukaan bursa di
awal tahun 2010 harga saham ADHI berada pada harga
Rp410, kemudian pada penutupan bursa di akhir tahun
2010 harga saham ADHI melonjak menjadi Rp910 atau
meningkat 122%. Hal ini terjadi seiring dengan tumbuhnya
kepercayaan investor terhadap ADHI dan juga berbagai
upaya komunikasi yang dilakukan ADHI kepada para
stakeholder-nya.

Penghargaan Sebagai
Cermin Kepercayaan
Penghargaan merupakan bentuk apresiasi pihak luar
atas kinerja yang telah dilakukan perusahaan. Tahun ini,
di samping mempertahankan beberapa penghargaan
dan sertifikasi yang telah diperoleh sebelumnya, ADHI
juga mendapat penghargaan-penghargaan baru.
Penghargaan tersebut a.l.: Juara ketiga Good Corporate
Governance (GCG) Award dari Kementerian BUMN
Republik Indonesia; Indonesia Most Admired Company
(IMAC) dari Frontier Marketing Group dan Bloomberg
Businessweek; Penghargaan Rekor Bisnis Indonesia (REBI)
dari Tera Foundation dan Harian Seputar Indonesia; The
Best Contractor Award 2005-2010, dari PT Citradata
Indonusa, dll.

Penghargaan-penghargaan tsb. menunjukkan perusahaan


telah dipercaya dan dihargai oleh para pemangku
kepentingan sebagai perusahaan yang profesional yang

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 16


Gerbang Tol Kanci-Pejagan,Cirebon

17 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Penghargaan dan Sertifik asi
Pengharga an dan Sertifik asi

Indonesia’s Most Admired


Company Award (IMAC)
yang diselenggarakan oleh Frontier Consulting Group
bekerja sama dengan Majalah Businessweek.
2009 | 2010
ADHI raih predikat ‘The Best in Building and Managing
Corporate Image’ untuk kategori kontraktor.
2008
ADHI raih predikat ‘The Best Corporate Image’ untuk
kategori kontraktor.

2010 | Asosiasi Kontraktor


Indonesia (AKI) Award
sebagai Pelopor Ekspansi Pasar Luar Negeri, yang
diselenggarakan oleh AKI.

2010 | Fortune 100 Award


ADHI masuk dalam daftar Fortune 100 dan menempati
urutan teratas pada sektor Properti dan Konstruksi.

2005-2010 | The Best Contractor


Award
yang diberikan oleh PT Citradata Indonusa.

2009 | Penghargaan sebagai


“Perusahaan Terpercaya”
yang diselenggarakan oleh Indonesian Institute
for Corporate Governance (IICG) bekerja sama
denganMajalah SWA.

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 18


Pengharga an dan Sertifik asi
2010 | Rekor Bisnis Indonesia (REBI)
sebagai Perusahaan Jasa Konstruksi Dengan Sistem
Teknologi Terinovatif, yang diselenggarakan oleh TERA
Foundation bekerja sama dengan Harian Seputar
Indonesia.

2010 | Anugerah BUMN Award


sebagai GCG BUMN Terbaik (BUMN Terbuka) Terbaik III,
yang diselenggarakan oleh Kementerian BUMN, BUMN
Track, dan Forum Humas BUMN.

ISO 9001:2008
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu yang dikeluarkan
oleh United Register Standard Service pada tanggal 28
Juli 2009 dan berlaku s.d. 27 Juli 2012.

ISO 18001:2007
Sertifikasi Sistem Manajemen K3 yang dikeluarkan oleh
United Register Standard Service pada tanggal 28 Juli
2009 dan berlaku s.d. 27 Juli 2012.

ISO 14001:2004
Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan yang
dikeluarkan oleh United Register Standard Service pada
tanggal 28 Juli 2009 dan berlaku s.d. 27 Juli 2012.

19 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Kejadian Penting 2010
Kejadian Penting 2010

26 Januari
Tol Kanci-Pejagan, secara resmi dibuka oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono, yang didampingi oleh
Ibu Negara dan sejumlah pejabat dan Menteri terkait
lainnya.

27 Januari
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
yang diselenggarakan di Kantor Pusat Adhi.

3 Maret 4 Maret
Adhi Realty meresmikan gedung perkantoran baru ADHI melakukan kegiatan CSR dengan melakukan
Menara MTH yang berlokasi di jalan protokol MT penanaman pohon sebanyak kurang lebih 1.200
Haryono Jakarta. batang pohon Trembesi di bantaran Proyek Banjir
Kanal Timur.

11 Maret
ADHI merayakan Ulang Tahun ke-50 yang disambut
dengan berbagai perayaan dan kegiatan yang meriah.

14-17 April 22-24 April


ADHI ikut serta dalam Infrastructure Asia 2010 Partisipasi ADHI pada Hari Air Dunia Tahun 2010
Conference and Exhibition 14-17 April 2010, yang kali ini selain mengikuti Seminar Hari Air Dunia juga
secara resmi dibuka oleh Presiden Susilo Bambang menggelar Pameran Hari Air Dunia di Aula Gedung
Yudhoyono. SDA dan Tata Ruang Kementerian PU.

22 April
ADHI menyelenggarakan Public Expose (Paparan
Publik) Tahunan 2010 bertempat di Galeri BEI, Gedung
Bursa Efek Indonesia, Jakarta.

9 Juni
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk
Tahun Buku 2009 yang diselenggarakan di Kantor
Pusat ADHI, Jakarta.

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 20


Kejadian Penting 2010
10 Juni
ADHI raih penghargaan Rekor Bisnis Indonesia sebagai
Perusahaan Jasa Konstruksi dengan Sistem Teknologi
Terinovatif (Adhi Concrete Pavement System) di
Indonesia.

10 Juni
Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) 2010
dengan predikat “The Best in Building and Managing
Corporate Image”.

4 Agustus 5 Agustus
ADHI hadir dalam acara Konferensi ASEAN BNP Paribas ADHI ikut serta dalam acara CITI Indonesia Investor
2010 yang berlangsung di Hotel Marina Bay Sands, Conference 2010 yang berlangsung di Hotel Mandarin
Singapura. Oriental, Jakarta.

23-26 September 19 Oktober


ADHI berpartisipasi dalam acara Indonesia Business- ADHI mempromosikan produk-produk unggulan pada
BUMN Expo and Conference (IBBEX 2010) yang acara Temu Bisnis dan Investor dari Uni Arab Emirates
berlangsung di Jakarta Convention Center. bertempat di Gedung Dewan Pertimbangan Presiden.

10 and 18 November
ADHI hadir di Investor Summit 2010 di Jakarta &
Surabaya.

8-10 Desember
ADHI berpartisipasi pada Pameran Konstruksi
Indonesia 2010 yang diselenggarakan di Balai Kartini
Jakarta.

9 Desember
Menerima anugerah penghargaan sebagai Perusahaan
Terpercaya dari IICG (Indonesia Institute for Corporate
Governance), diadakan di Hotel Shangri-La Jakarta.

21 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Gedung & Properti
Gedung & Properti

Di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi ADHI sebagai salah satu BUMN yang menopang
Indonesia di tahun 2010, kebutuhan akan pertumbuhan infrastruktur di Indonesia, telah
gedung/high rise building tentu menjadi suatu memiliki reputasi sebagai salah satu kontraktor
keharusan untuk menunjang laju bisnis di gedung terbaik bangsa Indonesia. Sejarah telah
Indonesia. Tidak hanya di Jakarta, beberapa membuktikan kekuatan ADHI dengan berbagai
kota besar lainnya seperti Surabaya, Medan, landmark pembangunan gedung, mulai dari
Bandung, Makasar dsb. mulai merasakan Gedung Sarinah, Gedung DPR, Gelora Bung
kebutuhan akan ruang perkantoran yang Karno, dsb.
semakin terbatas.
Di tahun 2010 dan tahun-tahun mendatang,
Minat investor asing dalam menanamkan seiring dengan pertumbuhan ekonomi, ADHI
investasinya tidak hanya melalui pasar modal, siap menjadi bagian dari tumbuhnya bangunan
namun juga Foreign Direct Investment semakin pencakar langit di Indonesia.
kuat, seiring dengan perbaikan-perbaikan yang
dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

Menunjang laju bisnis melalui pembangunan high rise building.

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 22


Capital Residences, Jakarta

23 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Engineering, Procurement,
Construction (EPC)
Engineering Procurement Construction (EPC)

Maraknya bisnis Jasa EPC sangat terlihat sepanjang maupun besaran proyek EPC. Saat ini, proyek-proyek
tahun 2010, dengan hadirnya beberapa perusahaan jasa EPC yang sedang ditangani ADHI antara lain adalah PLTU
konstruksi yang ambil bagian dalam persaingan bisnis Balikpapan 2x100 MW, PLTU Tanjung Selor 2x7 MW, PLTU
jasa EPC. Tumbuhnya persaingan pada bisnis jasa EPC 3x7 MW Sintang, dll.
salah satunya didorong oleh program Pemerintah dalam
penyediaan tenaga listrik yang menyeluruh dan merata di Menjadi Leader diantara BUMN Konstruksi dalam jumlah
wilayah Indonesia yang dinamakan Program 10.000 MW. perolehan proyek-proyek EPC pembangkit listrik, memacu
ADHI untuk terus meningkatkan kompetensinya agar
ADHI sebagai salah satu BUMN Konstruksi yang menjadi dapat terus menjadi yang terbaik. Berbekal dari prestasi
pioneer dalam memasuki bisnis jasa EPC memiliki tsb. strategi ADHI selanjutnya adalah mulai melangkah
keunggulan sebagai yang terdepan. Dengan perolehan maju untuk memasuki bisnis jasa EPC Oil & Gas.
proyek EPC Pembangkit Listrik Lampung 2x100 MW pada
tahun 2007 yang merupakan bagian dari Program 10.000
MW Tahap I, menjadikan ADHI memiliki pengalaman
lebih dalam mengerjakan proyek-proyek EPC ke depan.
Kepercayaan owner terhadap ADHI terbukti dari perolehan
proyek-proyek EPC baru sepanjang tahun 2010 dan awal
tahun 2011, dimana ADHI mampu meninggalkan para
pesaingnya diantara BUMN Konstruksi dalam jumlah

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 24


Engineering Procurement Construction (EPC)
Tarahan Coal Fred Steam Power Plant, Lampung

Steam Power Plant, Banjarmasin

25 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Infr astruktur
Infr astruktur

Dunia mengakui bahwa Indonesia adalah negara yang Kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh Pemerintah
sedang tumbuh perekonomiannya dalam era globalisasi saja, namun juga memerlukan dukungan dari investor
saat ini. Namun demikian, banyak negara berkembang swasta baik lokal maupun asing. Oleh sebab itu, Pemerintah
yang saat ini juga tengah mengalami pertumbuhan mendorong pembangunan infrastruktur melalui skema
ekonomi yang serupa. Public Private Partnership (PPP).

Di tahun 2011, Indonesia dipercaya menjadi pemimpin ADHI adalah mitra yang dipercaya dalam pembangunan
ASEAN. Hal ini menjadi salah satu kesempatan yang sangat infrastruktur di Indonesia yang selalu siap ikut membangun
baik bagi Indonesia untuk dapat menarik investor, baik bangsa. ADHI optimis, dengan komitmen dan kebijakan
domestik maupun asing. Oleh karena itu, Pemerintah sadar Pemerintah untuk memangkas birokasi dan perundangan-
bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang undangan yang memperlambat realisasi proyek
lebih baik, diperlukan berbagai dukungan infrastruktur infrastruktur, berbagai mega proyek yang terhambat,
yang solid. Salah satu strategi Pemerintah adalah melalui termasuk yang dikerjakan ADHI, akan dapat segera
Program Perluasan dan Percepatan Ekonomi Indonesia dilaksanakan kembali.
(P3EI) yang salah satu topik pembahasannya adalah
kebutuhan infrastruktur prioritas hingga 2015 yang
diperkirakan mencapai USD76 miliar.

Ring Road Utara, Semarang

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 26


Jembatan Suramadu, Jawa Timur

27 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Profil Perusahaan

Jalan Tol Kanci-Pejagan

ADHI adalah perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2004, dimana pada
akhir tahun 2003 negara Republik Indonesia telah melepas 49% kepemilikan sahamnya melalui mekanisme Initial Public
Offering (IPO) kepada masyarakat. Sebelumnya ADHI adalah Perseroan Terbatas, sejak tanggal 1 Juni 1974, berdasarkan
pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Sedangkan cikal bakal ADHI berasal dari Perusahaan milik Belanda
bernama Architecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V. (Associatie
N.V.), yang dinasionalisasikan dan kemudian ditetapkan sebagai PN Adhi Karya pada tanggal 11 Maret 1960. Nasionalisasi
ini bertujuan untuk memacu pembangunan infrastruktur di Indonesia.

Memperkuat transformasi ini dipilih agar ADHI mampu melayani pasar


baru yang sesuai dengan kemampuan sumber daya yang
Competitiveness ADHI dimiliki karena masih erat berkaitan dengan kompetensi
Dengan munculnya tekanan pada jasa konstruksi akibat inti yang telah dibangun Perusahaan selama bertahun-
intensitas persaingan dan perang harga yang menjadi tahun. Hal ini dilakukan agar komitmen ADHI untuk
andalan Perusahaan, maka pada tahun 2007, Perusahaan selalu memberikan kualitas pelayanan terbaik dapat
melalui kajian yang mendalam memutuskan melakukan dipertahankan.
redefinisi visi dan misi.
Dalam kegiatan operasionalnya, ADHI didukung oleh
Terintegrasi dengan proses tersebut, ADHI juga merancang sembilan divisi yang tersebar di seluruh Indonesia dan Luar
proses transformasi bisnis dengan menambah bidang Negeri. Dimana beberapa divisi diarahkan sebagai divisi
usaha EPC yang merupakan extended business dan spesialis, yaitu spesialis gedung, spesialis EPC, spesialis
bidang investasi sebagai expanded business-nya, dengan infrastruktur dengan teknologi tinggi, dan spesialis
jasa konstruksi tetap menjadi core business. Strategi Asphalt Mixing Plant.

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 28


Profil Perusaha an
ADHI mengelompokkan proyek-proyek Jasa Konstruksi Untuk mendukung kinerjanya, ADHI telah memiliki
menjadi dua kelompok, yaitu: Perusahaan Anak yaitu PT Adhi Realty yang bergerak
di bidang realty properti, PT Duri Indah Raya di bidang
1. Proyek Infrastruktur properti, Adhi Multipower Pte. Ltd. yang bergerak di
Terdiri dari proyek-proyek infrastruktur seperti jalan bidang perdagangan, dan PT Adhicon Persada yang
dan jembatan, pengairan, pembangkit tenaga listrik, bergerak di bidang spesialis pekerjaan pemeliharaan yang
pelabuhan dll. mendukung proyek-proyek ADHI.

2. Proyek Bangunan
Terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan Visi dan Misi
dengan high rise building/gedung bertingkat seperti hotel
dan perkantoran; pembangunan fasilitas umum seperti Visi & Misi Perusahaan
rumah sakit dan sekolah; bangunan komersial perumahan; ADHI mengubah Visi dan Misinya pada tahun 2007 seiring
kawasan industri dan manufaktur; pekerjaan mekanikal dan dengan tantangan yang harus dihadapi khususnya pada
elektrikal pada gedung dan industri, transmisi kelistrikan bidang industri jasa konstruksi dan adanya tuntutan
dan gardu induk, otomatisasi bangunan, pembangkit bahwa Perusahaan harus selalu melakukan value creation
listrik, tata udara dan tata suara, radio, telekomunikasi, demi meningkatkan nilai perusahaan:
dan instrumentasi serta pemipaan.
Visi
Sebagai extended business yang masih sangat Menjadi juara sejati di bisnis jasa konstruksi dan mitra
berkaitan dengan core business Perusahaan, EPC adalah pilihan dalam jasa perekayasaan dan investasi infrastruktur
perpanjangan bisnis jasa konstruksi yang dipilih ADHI. di Indonesia dan beberapa negara terpilih.
Reputasi ADHI di bidang jasa konstruksi merupakan
modal positif untuk memenangkan proyek-proyek Misi
EPC yang ditenderkan swasta maupun Pemerintah. Membangun sebuah Great Infrastructure Enterprise
Mengingat kompetensi dan sumber daya yang dimiliki dengan:
Perusahaan terbatas, untuk saat ini ADHI fokus melayani 1. Menciptakan nilai yang berkesinambungan kepada
EPC untuk pembangunan pembangkit listrik dan Oil & pelanggan, karyawan, Pemegang Saham, dan
Gas. Begitu juga dengan wilayah operasinya yang dibatasi beberapa pihak lain yang berkepentingan.
hanya di wilayah Indonesia, meskipun EPC menawarkan 2. Memperkokoh kompetensi inti dalam jasa konstruksi,
marjin keuntungan yang lebih besar dibandingkan jasa memperluas kapabilitas dalam jasa perekayasaan,
konstruksi. Kebijakan ini ditetapkan mengingat bisnis EPC serta mengembangkan kapabilitas dalam jasa
merupakan bisnis baru sehingga membutuhkan adaptasi investasi secara selektif.
baik dari segi SDM, sistem, dan infrastruktur agar tidak 3. Berkecimpung aktif dalam program-program
mengecewakan pelanggan yang telah mempercayakan Public Private Partnership (PPP) untuk mendukung
pengerjaan proyeknya kepada ADHI. pertumbuhan ekonomi, menjalankan inisiatif-inisiatif
Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka
Sedangkan expanded business yang dipilih oleh ADHI pengembangan kemanusiaan.
adalah Investasi. Bisnis ini mempunyai value creation
yang tinggi, sebanding dengan tantangan yang harus Visi dan Misi tersebut disusun dengan pertimbangan bahwa
dihadapi Perusahaan, khususnya berkaitan dengan pasar jasa konstruksi masih mempunyai prospek yang
cara berpikir jangka panjang dan syarat kompetensi bagus sehingga ADHI bertekad untuk menjadi juara sejati
yang berbeda dengan yang telah dimiliki Perusahaan. di bisnis jasa konstruksi. Bisnis EPC ke depan akan semakin
Dengan memasuki bidang investasi, diharapkan ADHI berkembang demikian pula dengan bidang investasi.
dapat menciptakan bisnis EPC dan konstruksi sendiri Pemerintah telah menerbitkan beberapa peraturan
sehingga memperoleh pendapatan berlipat ganda dari perundangan yang mendukung kerja sama investasi
jasa konstruksi pembangunan, operator pelaksana, dan (skema Public Private Partnership) di bidang infrastruktur,
Pemegang Saham. Bisnis investasi yang akan dimasuki sehingga tidak berlebihan jika ADHI menetapkan visinya
Perusahaan dibatasai pada bidang investasi yang dekat menjadi mitra pilihan di bidang EPC dan investasi. ADHI
dengan bidang konstruksi saja, misalnya jalan tol, properti menyadari bahwa untuk menjamin kelangsungan usaha
dan lain sebagainya. tidak terlepas dari peran serta masyarakat, sehingga ADHI
akan berperan aktif dalam program CSR.

29 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Profil Perusaha an

Advanced, berarti menjadi maju


dan terdepan dalam pikiran
(mind), perasaan (heart), dan
jiwa/spiritual (spirit)

Determined, berarti tegas,


berkemauan keras, teguh,
fokus dan konsisten dalam
menghasilkan Quality, Cost,
Delivery (QCD) di bidang
konstruksi, menjunjung tinggi
ADHI memiliki core business Jasa Konstruksi yang sejak nilai-nilai Health, Safety and
lama menjadi tumpuan pertumbuhan Perusahaan, Environment (HSE) di jasa
digambarkan di atas sebagai vektor awal dari siklus bisnis perekayasaan, dan memegang
ADHI. prinsip nilai-nilai tata kelola
perusahaan (Good Corporate
Dalam rangka mengupayakan percepatan pertumbuhan Governance) di investasi.
bisnisnya, kini ADHI juga ditopang oleh dua bidang
usaha, yaitu unit usaha EPC dan unit usaha Investasi,
digambarkan sebagai dua vektor tambahan yang Humane, berarti memiliki
berfungsi mempercepat putaran siklus tersebut. kepedulian dan empati
dalam menjalankan operasi
Komposisi ketiga vektor ini disusun dalam satu sinergi perusahaan dengan menjaga
saling menunjang satu sama lain, menjadi satu rangkaian lingkungan hidup sekitar
siklus sustainable yang terintegrasi dengan kuat mengacu (preserving environment),
pada visi “Beyond Construction”. berkomitmen mendukung upaya
pengembangan komunitas
(supporting community

Prinsip-prinsip ADHI development) dan memelihara


kelangsungan hidup dunia
(promoting sustainable world).
Nilai-nilai Perusahaan
Dalam rangka menciptakan nilai (value creation),
ADHI mengandalkan keunggulan yang berasal dari
Inspiring,maksudnya
budaya yang dimiliki perusahaan. Oleh karena itu,
memberikan inspirasi kepada
dilakukanlah perumusan kembali budaya perusahaan
rekan sejawat, pelanggan, dan
yang menggunakan kekuatan nama “ADHI”, dan sebagai
Pemegang Saham (inspiring
hasilnya dirumuskanlah ADHI Principles yang memiliki
to the people, customer and
nilai:
Shareholders).

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 30


Profil Perusaha an
Progr am Untuk menjaga kesinambungan ketersediaan SDM yang
memiliki kompetensi dan sekaligus memiliki keterikatan
Pengembangan SDM yang tinggi terhadap perusahaan, setiap tahap dari
proses pengelolaan SDM yang dimulai dari desain
Insan ADHI organisasi, perencanaan, rekrutmen/seleksi, penempatan,
Untuk mendukung visi perusahaan diperlukan Sumber pengembangan sampai dengan berakhirnya hubungan
Daya Manusia (SDM) yang memiliki produktivitas tinggi. kerja, selalu dimasukkan faktor kompetensi dan keterikatan
ADHI sebagai perusahaan jasa, dimana SDM merupakan SDM. Dengan demikian ADHI mendapat dukungan SDM
salah satu sumber daya utamanya, sehingga ADHI yang selalu berkembang kompetensinya dari waktu ke
concern terhadap pengelolaan SDM melalui peningkatan waktu.
kompetensi dan motivasi secara berkesinambungan.
ADHI melakukan pemetaan kompetensi karyawannya Management Trainee
melalui kombinasi antara kinerja dan budaya kerja yang Globalisasi dan pasar bebas memiliki dampak yang sangat
tercermin pada perilaku. Untuk meningkatkan kompetensi, besar terhadap kemampuan dan daya saing perusahaan
program pengembangan yang dilakukan mengacu pada baik secara regional maupun internasional. Tingkat
hasil pemetaan karyawan sehingga dapat lebih sesuai kompetisi tidak hanya terhadap pesaing dari dalam negeri
dengan kebutuhan yang nyata. Sedangkan untuk melihat namun juga terhadap para pesaing asing yang masuk
motivasi karyawan, perusahaan telah melaksanakan ke dalam negeri. Kemampuan daya saing tak lepas dari
survey keterikatan karyawan (Engagement Survey) yang sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan, termasuk
dilanjutkan dengan penyusunan dan pelaksanaan program sumber daya manusia. ADHI sebagai perusahaan dengan
peningkatannya. karakter padat karya sudah pasti harus siap menghadapi
tantangan tersebut dengan kekuatan dan kemampuan
sumber daya manusia yang dimilikinya. Ke depan, tantangan
yang dihadapi akan semakin berat, untuk itu ADHI harus
mempersiapkan dan meningkatkan kemampuan sumber
daya manusianya. Salah satunya adalah penyediaan dan
pembinaan SDM mulai proses rekrutmen melalui pola
Program Management Trainee sampai siap menjalankan
tugasnya sebagai pemegang peran kunci (key personnel).

Dalam proses seleksi dan pembinaan SDM, ADHI tidak


hanya melihat faktor tingkat kecerdasan semata akan
tetapi juga potensi mental dan kepribadian, sehingga
SDM yang terpilih dan siap adalah mereka yang mampu
menjalankan fungsi dan tanggung jawabnya sebagai
pemegang peran kunci dalam perusahaan.

Komposisi Karyawan
Jumlah karyawan ADHI saat ini ada 1.874 orang, yang
sebagian besar (77%) berlatar belakang pendidikan teknik.
Program pengembangan SDM yang dilaksanakan pada
tahun 2010 merupakan kelanjutan dari program yang
dilakukan tahun sebelumnya. Pengembangan SDM
bukan saja tertuju kepada karyawan secara perorangan
namun juga sarana dan prasarana yang terkait, khususnya
kesisteman SDM. Penyempurnaan kesisteman SDM yang
telah dimulai sejak tahun 2007, di tahun 2010 sampai
pada tahap penyusunan Sistem Perencanaan Jenjang Karir
(Career Plan), Program Pengembangan Kepemimpinan
(Leadership Development Program), Sistem Perencanaan
Suksesi (Succession Plan) dan Sistem Pemetaan Potensi
(Talent Pool System), serta mereviu Sistem Penilaian
Kinerja.

31 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Profil Perusaha an

Pendidikan dan Pelatihan Komposisi Karyawan Berdasarkan Usia

Untuk meningkatkan kompetensi karyawannya, ADHI 2009 2010


melakukan beberapa pengembangan dan pelatihan baik 308
323
dilaksanakan secara internal melalui On the Job Traning/
magang, penambahan tanggung jawab (enrichment),
776 781
Coaching & Counseling dsb. yang lebih menitikberatkan
pada peningkatan keterampilan teknis, dan pengembangan
wawasan serta kompetensi manajerial.
616 640

Pada tahun 2010, perusahaan telah mengirim karyawan 138 145


untuk mengikuti pelatihan dan sertifikasi keahlian di
bidang Project Management dan beberapa keahlian Total 1.853 Total 1.874
khusus lainnya. Pelatihan dan Sertifikasi ini dilaksanakan
oleh instansi yang kredibel dan kompeten di bidang tsb. 29 Tahun atau kurang Usia 30 -39 Tahun Usia 40 - 49 Tahun Lebih dari 50 Tahun

Program sertifikasi ini sekaligus melengkapi jumlah dan


jenis sertifikat keahlian dan keterampilan yang telah dimiliki
oleh SDM perusahaan. Dalam program pengembangan Pendidikan, pelatihan dan sertifikasi keahlian & keterampilan
SDM yang dilakukan, ADHI senantiasa memberikan yang dilaksanakan tahun 2010 antara lain adalah:
kesempatan yang sama kepada seluruh karyawannya
sesuai dengan career path masing-masing. Bidang Keuangan
• Manajemen Keuangan
Komposisi Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan • Manajemen Akuntansi
• Perbankan
2009 2010
• Perpajakan
27 41
• Manajemen Investasi
647 757 • Manajemen Keuangan Bagi Engineer
• Pengelolaan Kas Proyek
217
264
Bidang Sumber Daya Manusia
962
812 • Perencanaan SDM
• Manajemen Sumber Daya Manusia (General)
• Manajemen Karir
• Manajemen Kinerja
Total 1.853 Total 1.874
• Membangun Tim Kerja (Team Building)
Pasca Sarjana Sarjana Sarjana Muda/Diploma SLTA
• Peraturan Ketenagakerjaan
• Pengembangan Personil

Komposisi Karyawan Berdasarkan Level Organisasi


Bidang Produksi
• Sertifikasi Keahlian (Manajemen Proyek, K3, Jalan,
2009 2010 Jembatan, Bendung Besar, Struktur, Teknik Sipil,
19 21
214 200
Mekanikal Elektrikal, Lingkungan dsb.)
• Sertifikasi Keterampilan (Pelaksanaan Gedung,
435 436
Jalan, Jembatan, Alat Berat, Juru Gambar, Juru Ukur,
Laborant Dsb.)
• Manajemen Proyek
• Metode Kerja Konstruksi
1.185 1.217
• Microsoft Project
• Scheduling
• Manajemen K3L (Keselamatan, Kesehatan Kerja &
Total 1.853 Total 1.874 Lingkungan)
• Teknologi Beton
General Manager Manager Officer Staff/Pelaksana/Petugas
• Quality Control

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 32


Profil Perusaha an
Kepala Departemen:
1. Triyoni 2. Soni Yaniarso 3. Adriyanto Karyo Utomo 4. Budhi Hidayati 5. Ferry Febrianto 6. Anis Anjayani 7. Amrozi
Hamidi 8. A. Tharmuzie Romlie. 9. Kurnadi Gularso

Bidang Pemasaran Untuk tahun 2011, perusahaan merencanakan


• Manajemen Pemasaran pengembangan 1.250 karyawan dengan anggaran
• FIDIC sebesar Rp5,5 miliar.
• Administrasi Kontrak
• Teknik Negosiasi Pendidikan dan Pelatihan yang akan dilaksanakan antara
• Hukum Kontrak lain:
• Economic Outlook 2011
Pelatihan Umum
• Government Regulation
• First Aid (P3K/Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
• Kontrak Konstruksi
• Penanggulangan Bencana dan Kebakaran
• Peningkatan Kompetensi Karyawan
Lain-lain
• Persiapan Purnabakti (Pensiun)
• Malcom Baldridge
• ADHI Values
• Green Building
• MBTI (Myers-Briggs Type Indicator)
• Internal Auditing
• Keterampilan Negosiasi
• Pasca Sarjana Hukum Bisnis
• Komunikasi Publik
• Risk Management

Realisasi Biaya Pelatihan


Waktu Peserta Total Waktu Biaya
No Klasifikasi Pelatihan Jenis
(Jam) (Orang) (Jam) (Rp)
1 Umum 22 2.772 165 9.600 204.546.574
2 Spesifik/Keahlian Khusus 57 2.869 541 10.372 677.735.000
3 Manajerial 12 1.176 63 5.968 310.500.503
4 Sertifikasi 28 0 145 0 433.491.400
Total 119 6.817 914 25.940 1.626.273.477

33 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Profil Perusaha an

5
4
Kepala Divisi :
2 3
1 6

7 8 9 10
1. Imam Baehaki 2. Ipuk Nimpuno 3. Hadi Bagus Mudjaka 4. Teuku Bagus M.N. 5. A. Ali
Fauzi 6. Djoko Prabowo. 7. Dono Purwoko, 8. M. Aprindi, 9. Agus Sulistyo 10. A. Widodo
Teguh Santoso.

Pelatihan Manajerial d. Struktur


• Leadership Management e. Geo Teknik
• Manajemen Keuangan untuk Staf/Manajer non f. Elektrik
keuangan g. K3 (Keselamatan & Kesehatan Kerja) Pemadam
• Manajemen HRD untuk non HRD Staf atau Manajer. Kebakaran
• Project Management h. Sumber Daya Air
• Risk Management i. Infrastruktur dan Transportasi
• Tax Management j. Teknik Sipil
• Customer Relations Management k. Listrik
• Quality Management l. Mesin
m. Plumbing
n. Internal Auditor
Pelatihan Keahlian Khusus
o. Green Building
• Administrasi Kontrak
p. Schafolding
• Perpajakan
q. Welding
• Akuntansi
• Teknologi Informasi
• Pengendalian Biaya
• Estimation
• FIDIC (International Federation of Consulting
Engineers)
• Sertifikasi
a. Arstitektur
b. Manajemen Konstruksi
c. Manajemen Proyek

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 34


Struktur Organisasi

Struktur Organisasi

35 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Informasi Pemegang
Saham
Komposisi Kepemilikan Saham per 31 Desember 2010
Pemegang Saham Jumlah Saham Kepemilikan
Informasi Pemegang Saham

Pemodal Nasional
Negara Republik Indonesia 918.680.000 52,28%
Perorangan Indonesia 161.486.500 9,19%
Reksa Dana 133.692.000 7,61%
Dana Pensiun 88.657.500 5,05%
Asuransi 2.486.500 0,14%
Perseroan Terbatas 17.799.162 1,01%
Yayasan 5.914.500 0,34%
Karyawan 10.000 0,00%
Sub Total I 1.328.726.162 75,62%
Pemodal Asing
Badan Usaha Asing 427.661.838 24,34%
Perorangan Asing 812.500 0,05%
Sub Total II 428.474.338 24,38%
Sub Total I + II (saham beredar) 1.757.200.500 100,00%
Treasury Stock* 44.094.500 —
Total (saham diterbitkan) 1.801.320.000 —
keterangan: *Program buy back Tahun 2008 s.d. 2009

Komposisi Kepemilikan Saham Komisaris dan Direksi per 31 Desember 2010


Pemegang Saham Jabatan Jumlah Saham Kepemillikan
Dewan Komisaris
Imam Santoso Ernawi Komisaris Utama 0 0,00%
Harry Susetyo Nugroho Komisaris 0 0,00%
Gatot Trihargo Komisaris 0 0,00%
Murhadi Komisaris Independen 0 0,00%
Amir Muin Komisaris Independen 0 0,00%
Direktur
Bambang Triwibowo Direktur Utama 44.500 0,00%
Supardi Direktur Keuangan & SDM 750.000 0,04%
Indrajaja Manopol Direktur Operasi I 0 0,00%
Bambang Pramusinto Direktur Operasi II 0 0,00%
M. Fauzan Direktur Pengembangan Usaha 4.110.500 0,23%
Total 4.905.000 0,27%

Komposisi Kepemilikan Saham yang Memiliki 5% atau Lebih per 31 Desember 2010
Pemegang Saham Jumlah Saham Kepemilikan
Negara Republik Indonesia 918.680.000 52,28%
ABN AMRO Bank N.V. 90.000.000 5,12%
Sub Total 1.008.680.000 57,40%
Pemegang Saham Lainnya [masing-masing kurang dari 5%] 748.545.500 42,60%
Total [saham beredar] 1.757.225.500 100,00%
Treasury Stock* 44.094.500 —
Total [saham diterbitkan] 1.801.320.000 —
keterangan: *Program buy back Tahun 2008 s.d. 2009

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 36


Informasi Pemegang Saham
Pencatatan Saham kedua, dikarenakan dana pembelian kembali saham
tersebut belum digunakan secara maksimal serta
dan Efek Lainnya memperhatikan kondisi pasar yang belum menunjukkan
perbaikan yang signifikan.
Kronologis Pencatatan Saham
Status sebagai Perusahaan Terbuka telah disandang Perseroan merencanakan untuk melakukan pembelian
ADHI sejak tahun 2003. Pemerintah yang semula sebagai kembali saham ADHI sebanyak-banyaknya 320.263.000
Pemegang Saham tunggal atas saham ADHI berdasarkan (tiga ratus dua puluh juta dua ratus enam puluh tiga ribu)
Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara saham. Dan sampai dengan akhir periode, ADHI telah
No. Kep 289/MBU/2003 tanggal 7 November 2003, melakukan pembelian kembali saham sebanyak 4.093.500
melepaskan sebagian kepemilikannya atas saham ADHI saham atau senilai Rp1.044.052.500,- (satu miliar empat
melalui Penawaran Umum kepada Masyarakat dan/atau puluh empat juta lima puluh dua ribu lima ratus rupiah),
penawaran khusus melalui Program EMBO. sehingga total realisasi pembelian kembali saham
(buyback) ADHI selama periode 13 Oktober 2008 sampai
Program EMBO sendiri dilaksanakan pada tanggal 4 dengan 12 Januari 2009 dan periode 23 Januari sampai
Maret 2004, yang ditandai dengan adanya penjualan dengan 22 April 2009 adalah sebanyak 44.094.500 saham
441.320.000 (empat ratus empat puluh satu juta tiga atau senilai Rp9,749 miliar.
ratus dua puluh ribu) saham milik Negara kepada Koperasi
Pesaham Adhi Karya dengan nilai nominal Rp100 pada
harga Rp150 per saham. Sedangkan Penawaran Umum Kronologis Penerbitan dan
saham kepada masyarakat, berlaku efektif pada tanggal Pencatatan Obligasi
18 Maret 2004, dimana saham ADHI dicatatkan dan
diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia. Obligasi IV ADHI Tahun 2007
Perseroan telah menerbitkan Obligasi IV ADHI pada tahun
Realisasi Program EMBO adalah sebesar 49% dari seluruh 2007 sebesar Rp375.000.000.000,- dengan tingkat
jumlah saham Perseroan yang telah ditempatkan dan bunga tetap yaitu sebesar 11% per tahun. Obligasi IV
disetor penuh. Saham EMBO ditetapkan untuk di-lock-up ADHI tersebut berlaku untuk jangka waktu lima tahun
sampai dengan secepat-cepatnya akhir triwulan II tahun terhitung sejak 6 Juli 2007 sampai dengan 6 Juli 2012.
2006 dan berdasarkan SK Direksi PT Adhi Karya (Persero) Hasil dari obligasi tersebut digunakan untuk refinancing
Tbk. No: 014-6/026 tanggal 15 Juni 2006 lock-up tersebut dan modal kerja.
telah dibuka pada tanggal 3 Juli 2006.
Sukuk Mudharabah I ADHI Tahun 2007
Pada Oktober 2008, berpedoman pada Peraturan Bersamaan dengan penerbitan Obligasi IV ADHI Tahun
Bapepam No.XI.B.3 tentang Pembelian Kembali Saham 2007, Perseroan menerbitkan Sukuk Mudharabah I ADHI
Emiten atau Perusahaan Publik dalam Kondisi Pasar yang Tahun 2007 sebesar Rp125.000.000.000,- dengan nisbah
Berpotensi Krisis, Perseroan melakukan pembelian kembali pemegang Sukuk sebesar 76,39%. Sukuk Mudharabah
(buyback) saham ADHI untuk periode 13 Oktober 2008 – tersebut berlaku untuk jangka waktu lima tahun terhitung
12 Januari 2009 sebanyak 40.001.000 saham atau senilai sejak 6 Juli 2007 sampai dengan 6 Juli 2012. Dana hasil
Rp8.705.681.000,- (delapan miliar tujuh ratus lima juta Sukuk tersebut ini digunakan seutuhnya untuk modal
enam ratus delapan puluh satu ribu rupiah). kerja.
Pada periode 23 Januari 2009 – 22 April 2009, Perseroan
telah melaksanakan Pembelian Kembali Saham tahap

Jumlah Saham Beredar


Deskripsi Jumlah Saham
Jumlah Saham diterbitkan (A) 1.801.320.000
Buyback
• Periode I : (13/10/2008 - 12/01/2009) 40.001.000
• Periode II : (23/01/2009 - 22/04/2009) 4.093.500
Total Buyback (B) 44.094.500
Jumlah Saham beredar setelah Buyback (A)-(B) 1.757.225.500
Harga rata-rata perolehan Buyback Rp221

37 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Informasi Pemegang Saham

Obligasi IV ADHI Tahun 2007 dan Sukuk Mudharabah I


Kantor Akuntan Publik
ADHI Tahun 2007 dicatatkan dan diperdagangkan pada
Laporan Keuangan Tahun Buku 2010 PT Adhi Karya
Bursa Efek Indonesia.
(Persero) Tbk. telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik
(KAP) Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ
PT Pefindo telah melakukan pemeringkatan atas Obligasi
Associates) yang beralamat di Plaza ABDA, Lt. 10, Jl. Jend.
IV ADHI Tahun 2007 dan Sukuk Mudharabah I ADHI Tahun
Sudirman Kav. 59 Jakarta 12190 dengan opini wajar, dalam
2007 dengan hasil: idA– (Single A Minus; Stable Outlook)
semua hal yang material.
dan idA(Sy)– (Single A Minus Syariah; Stable Outlook).
Obligasi IV ADHI Tahun 2007 mendapat peringkat idA–
Penugasan KAP
(Single A Minus; Negative Outlook) sedangkan Sukuk
Penugasan KAP Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
Mudharabah I ADHI tahun 2007 mendapat peringkat
(RSM AAJ Associates) sebagai akuntan publik merupakan
idA(Sy)– (Single A Syariah Minus; Negative Outlook),
penugasan yang pertama kali untuk melakukan audit
berdasarkan pemantauan pemeringkatan yang dilakukan
umum atas Laporan Keuangan Perseroan dan audit atas
oleh PT Pefindo untuk periode 3 Juni 2010 s/d 1 Juni 2011.
pengelolaan dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
Penilaian Negative Outlook tersebut dikarenakan masih
Tahun Buku 2010. Akuntan yang melakukan audit atas
adanya risiko yang berkaitan dengan segmen bisnis EPC
Perseroan adalah Saptoto Agustomo sebagai Partner In
dan dispute atas proyek Qatar yang diperkirakan akan
Charge. Audit yang dilaksanakan oleh yang bersangkutan
berdampak negatif terhadap ADHI. Pencapaian kinerja
adalah penugasan yang pertama.
ADHI di tahun 2010 yang telah jauh melampaui target
begitu pula pencapaian pada tahun-tahun mendatang,
Biaya untuk penugasan KAP Tahun Buku 2010 adalah
sehingga diharapkan hasil pemantauan pemeringkatan
sebesar Rp598 juta (termasuk PPn). KAP Aryanto, Amir
berikutnya dapat jauh lebih baik.
Jusuf, Mawar & Saptoto (RSM AAJ Associates) tidak
melakukan jasa lain selain yang tsb. di atas.
Sampai dengan akhir tahun buku 2010, Perseroan tidak
melakukan tindakan korporasi (Corporate Action) terkait
penerbitan obligasi dan sukuk tersebut sehingga sejak
awal pencatatan hingga akhir tahun buku 2010. Tidak
ada perubahan atas jumlahnya.

Aromatic Project, Tuban

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 38


Informasi Pemegang Saham
Profesi penunjang pasar modal
No. Lembaga Penunjang Nama Lembaga Alamat
Lembaga Penunjang IPO
Citra Graha lt. 8, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36
1 Penjamin Pelaksana Emisi PT Ciptadana Sekuritas
Jakarta 12950.
Wisma Danamon Aetna Life lt. 9 Jl. Jend. Sudirman Kav
2 Notaris Imas Fatimah, SH.
45-46, Jakarta Pusat
Soejatna, Mulyana &
3 Akuntan Publik Ruko Taman Meruya Blok M. 78, Jakarta 11620
Rekan
Gani Jemat Plaza lt.8, Jl. Jend Sudirman Kav. 45-46,
4 Konsultan Hukum Gani Djemat & Partner
Jakarta Pusat.
5 Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom Jl. Jend. Sudirman 34-35, Jakarta 10220.

Lembaga Penunjang Obligasi IV dan Sukuk Mudharabah I ADHI Tahun 2007


Plaza Mandiri lt. 28, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 36-38
1 Penjamin Pelaksana Emisi PT Mandiri Sekuritas
Jakarta 12190.
Menara Bank Mega lt.16, Jl. Kapten Tendean Kav. 12
2 Wali Amanat PT Bank Mega Tbk.
-14A Jakarta 12970
Poerbaningsih Adi
3 Notaris Jl. Panglima Polim V/11, Jakarta 12160
Warsito, SH.
Wisma Staco lt.3, Suite D, Jl. Casablanca Kav. 18,
4 Akuntan Publik HLB Hadori & Rekan
Jakarta 12870.
Rasuna Office Park IO-10, Jl. HR. Rasuna Said, Jakarta
5 Konsultan Hukum Priyadi & Co
12960
6 Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom Jl. Jend. Sudirman 34-35, Jakarta 10220.
PT Pemeringkat Efek Setiabudi Atrium lt.8, suite 809-810, Jl. H.R. Rasuna
7 Perusahaan Pemeringkat Efek
Indonesia Said Kav. 62, Jakarta 12920, Indonesia

Lembaga Penunjang Tahun 2010


DR. A. Partomuan Pohan, Jl. Wolter Mongonsidi No. 7, Kebayoran Baru, Jakarta
1 Notaris
SH., LL.M. 12110.
Aryanto, Amir Jusuf,
Plaza ABDA, Lt. 10, Jl. Jend. Sudirman Kav. 59 Jakarta
2 Kantor Akuntan Publik Mawar & Saptoto (RSM
12190
AAJ Associates)
3 Biro Administrasi Efek PT Datindo Entrycom Jl. Jend. Sudirman 34-35, Jakarta 10220.

39 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Struktur Perseroan
Profil Perusaha an

Perusahaan Anak/Afiliasi
Nama perusahaan Bidang usaha Kedudukan Keterangan
Pengembang, serta kegiatan yang
PT Adhi Realty Jakarta, Indonesia Beroperasi
berhubungan dengan realti
Adhi Multipower, Pte. Ltd. General Trading Singapura Beroperasi
Kontraktor Spesialis, penunjang
PT Adhicon Persada Jakarta, Indonesia Beroperasi
pekerjaan gedung
Properti serta kegiatan usaha
PT Duri Indah Raya Pekanbaru, Riau Tahap pengembangan
terkait
Kontraktor bangunan dan
Adhi Oman LLC konstruksi (konstruksi umum, Muscat, Oman Beroperasi
bangunan hunian dan non hunian)
Investasi, transportasi, dan
PT Indonesia Transit Central Jakarta, Indonesia Belum beroperasi
infrastruktur
Investasi, transportasi, dan
PT Jakarta Monorail Jakarta, Indonesia Belum beroperasi
infrastruktur

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 40


Dam Tukad Unda, Bali.

41 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Analisa dan Pembahasan
Manajemen

Kuningan City, Jakarta

Tinjauan Umum kontrak proyek pembangkit listrik. Selanjutnya, Perseroan


akan meningkatkan kinerja bisnis EPC ini dengan mulai
memasuki pasar EPC bidang Oil & Gas yang sangat besar

P ersaingan dunia bisnis semakin ketat seiring dengan


tumbuhnya perekonomian Indonesia, yang pada
akhirnya Perseroan harus mampu berkompetisi dengan
dimana saat ini masih didominasi oleh kontraktor asing.
Dan diharapkan ke depan hal ini akan menjadikan ADHI
terpercaya dan terdepan sebagai kontraktor nasional
perusahaan lain yang sejenis baik lokal maupun global.
dalam bisnis ini.
Hal ini menimbulkan risiko tersendiri yang memerlukan
antisipasi berupa mitigasi terhadap potensi risiko tsb.

Kondisi tsb. merupakan tantangan yang mesti dihadapi Tinjauan Oper asi
oleh Perseroan dengan terus meningkatkan produktivitas Bisnis utama Perseroan adalah Jasa Konstruksi,
seluruh sumber daya yang dimiliki baik berupa SDM, perpanjangan dari bisnis inti (core business) yaitu
peralatan produksi maupun aset lainnya. Perseroan juga Engineering Procurement and Construction (EPC), dan
harus mampu melakukan berbagai kajian risiko untuk bisnis Investasi sebagai perluasan bisnis inti yang bertujuan
mendeteksi secara dini hal-hal yang tidak diinginkan untuk feeder bagi bisnis Jasa Konstruksi dan EPC juga
berdasarkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik. sebagai peredam volatilitas dari bisnis Jasa Konstruksi dan
Strategi ekstensivikasi dari core business Jasa Konstruksi EPC dengan adanya recurring income.
khususnya melalui bisnis Engineering Procurement
Construction (EPC) yang telah dilakukan Perseroan telah Bisnis utama Perseroan beroperasi berdasarkan kontrak
membuahkan hasil, dimana di tahun 2010 Perseroan proyek yang diperoleh dari Pemberi Kerja/Pemilik Proyek.
mampu menjadi yang terbesar dalam perolehan kontrak Kontrak proyek tsb. dapat berupa lump sum price atau
EPC di antara BUMN konstruksi nasional khususnya dalam unit price dengan berbagai bentuk kontrak a.l. kontrak

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 42


Analisa dan Pembahasan M anajemen
konstruksi konvensional, kontrak turn key, kontrak industrinya, yaitu: PT Adhi Realty yang bergerak di bidang
modified turn key, dsb. realti properti atau developer, PT Duri Indah Raya yang
bergerak di bidang property dan saat ini sedang dalam
Proses produksi dari bisnis Jasa Konstruksi berdasarkan fokus pada pengembangan sebuah mall di Kota Duri –
gambar kerja yang telah disetujui oleh Pemberi Kerja dan Riau, dan Adhi MultiPower Pte. Ltd. yang bergerak di
atau Wakil Pemberi Kerja atau hasil desain dari Perseroan bidang perdagangan. Perusahaan Anak Adhi MultiPower
sendiri, bila lingkup perkerjaan desain termasuk dalam Pte. Ltd. tsb. berbasis di negara Singapura yang didirikan
kontrak kerja. Penyelesaian pekerjaan diakui sebagai untuk mendukung produksi bisnis EPC.
Pendapatan Usaha bila sudah disetujui oleh Pemberi Kerja
dan atau Wakil Pemberi Kerja untuk selanjutnya diproses Berbeda dengan industri Jasa Konstruksi, untuk
menjadi invoice dan dicatat sebagai Piutang Usaha. Hal Perusahaan Anak yang terkonsolidasi dan bergerak
ini dilakukan dengan periodisasi sesuai dengan kontrak sebagai pengembang khususnya PT Adhi Realty, terdapat
kerja yang disepakati. Pada umumnya pengakuan prestasi pencatatan persediaan barang yang siap dijual. Pencatatan
kerja tsb. dilakukan setiap bulan atau dikenal dengan Pendapatan Usaha berdasarkan percentage completion
monthly certificate atau berdasarkan milestone yang telah method untuk unit bangungan, full accrual method
ditentukan oleh Pemberi Kerja. untuk penjualan toko dan bangunan sejenis lainnya
beserta tangah kavlingnya, dan pencatatan pendapatan
Sehingga berbeda dengan industri manufaktur yang dengan dasar garis lurus selama masa sewa untuk yang
memungkinkan adanya pencatatan Barang Dalam Proses, diakui sebagai pendapatan sewa. Untuk PT Duri Indah
di dalam industri Jasa Konstruksi hal ini tidak dilakukan. Raya, sampai dengan saat ini belum terdapat pencatatan
Pencatatan pembukuan Pendapatan Usaha bisnis Jasa Pendapatan Usaha. Sedangkan untuk Adhi MultiPower
Konstruksi berdasarkan Percentage of Completion Pte. Ltd., pembukuan Pendapatan Usaha berdasarkan
Method. Khusus untuk proyek yang dikerjakan dengan barang dagangan yang telah diterima oleh pembeli.
cara joint operation dengan mitra kerja lainnya, Perseroan
tidak membukukan Pendapatan Usaha namun hanya Produksi bisnis realti properti melalui Perusahaan
membuku Laba Bersih Proyek Joint Operation tsb. Anak bidang pengembang mengalami peningkatan
44,61% yaitu dari tahun 2009 sebesar Rp390,172
Di samping bisnis Jasa Konstruksi dan EPC, Perseroan miliar menjadi Rp564,227 miliar pada tahun 2010. Hal
juga memiliki sebuah Strategic Business Unit (SBU) baru ini disebabkan meningkatnya permintaan/demand akan
yaitu Divisi Asphalt Mixing Plant (AMP). Unit usaha ini space perkantoran, ruko maupun tempat tinggal sesuai
bergerak di bidang pelaksanaan pekerjaan pengaspalan dengan siklus bisnis properti yang sedang dalam fase mulai
jalan termasuk penjualan aspal. Produk aspal merupakan meningkat pada tahun 2010. Diharapkan sampai dengan
produk yang siap pakai dan tidak bisa disimpan dalam dua atau tiga tahun ke depan bisnis ini masih dalam fase
bentuk campuran, akibatnya di dalam proses produksi tumbuh.
tidak terdapat barang dalam proses. Sehingga untuk SBU
ini tidak ada pencatatan Barang Dalam Proses. Perolehan Kontrak secara total termasuk Proyek Kerja
Sama, yang dikerjakan Perseroan di tahun 2010 adalah
Perseroan juga memiliki Perusahaan Anak dan Perusahaan sebesar Rp13,780 triliun atau naik 3,1% dari tahun
Afiliasi dengan industri yang sama yaitu: PT Adhicon 2009 sebesar Rp13,363 triliun. Total kontrak Perseroaan
Persada yang dicatat terkonsolidasi karena kepemilikan diperoleh dari usaha jasa konstruksi (jasa konstruksi induk
Perseroan sebesar 99% dan Adhi Oman LLC, beroperasi dan Perusahaan Anak PT Adhicon Persada), EPC (Divisi
di negara Oman dan tidak tercatat secara konsolidasi EPC dan Adhi Multipower, Pte., Ltd.), Real Estate (PT Adhi
karena kepemilikan Perseroan sebesar 48,9%. Selain itu, Realty dan PT Duri Indah Raya), dan Lainnya (Divisi AMP/
Perseroan juga memiliki Perusahaan Anak yang berbeda Asphalt Mixing Plant). Pencapaian kontrak tsb. terdiri dari

Perolehan Kontrak (dalam miliar Rp)


Segmen Usaha Kontrak 2010 Persentase Kontrak 2009 Persentase
Jasa Konstruksi 8.744 63,4% 12.188 91,2%
EPC 4.672 33,9% 1.035 7,8%
Real Estate 225 1,6% 140 1,0%
Lain 140 1,0% NA 0,0%
Jumlah 13.781 100,0% 13.363 100,0%

43 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Analisa dan Pembahasan M anajemen

Rp5,649 triliun (41,0%) merupakan sisa kontrak (carry tahun 2010 membukukan Pendapatan Usaha sebesar
over) s.d. tahun 2009 dan Rp8,132 triliun (59,0%) adalah Rp1,018 triliun atau naik 231,3% dibanding tahun 2009
murni kontrak tahun ini. sebesar Rp307,330 miliar.

Selama tahun 2010, Perseroan berhasil membukukan Pendapatan Usaha (dalam juta Rp)
Pendapatan Usaha sebesar Rp5,675 triliun atau mengalami Segmen Usaha 2010 % 2009 %
penurunan 26,4% dari tahun 2009 sebesar Rp7,715 triliun.
Jasa Konstruksi 4.252 74,9% 7.216 93,5%
Penurunan Pendapatan Usaha tsb. dikarenakan kendala
keterlambatan penyerapan anggaran proyek infrastruktur EPC 1.058 18,6% 359 4,7%
Pemerintah, sehingga perolehan kontrak baru Perseroan Real Estate 225 4,0% 140 1,8%
pada tahun 2010 yang sebagian besar direncanakan Lainnya 140 2,5% NA 0,0%
berasal dari proyek-proyek Pemerintah tidak terealisasi. Jumlah 5.675 100% 7.715 100%

Pendapatan Usaha ini berasal dari empat segmen usaha, Tingginya tingkat kenaikan segmen usaha EPC dan
yakni Jasa Konstruksi, EPC, Real Estate, dan Lainnya. Real Estate tsb. tidak menyebabkan Pendapatan Usaha
Dimana segmentasi usaha tsb. didasarkan pada produk Perseroan meningkat, bahkan mengalami penurunan.
yang dihasilkan. Kontribusi masing-masing segmen yaitu: Hal ini dikarenakan segmen usaha Jasa Konstruksi yang
Jasa Konstruksi 74,9% dengan kontribusi terbesar adalah mempunyai kontribusi 75% dari total Pendapatan Usaha
proyek gedung dan jalan; EPC 18,6% dengan kontribusi mengalami penurunan sebesar 41,1%.
terbesar dari proyek-proyek EPC seperti PLTU Lampung;
Real Estate 4,0% dengan kontribusi terbesar dari proyek
Gedung Apartemen Salemba dan MT Haryono serta
segmen Lainnya 2,5% dengan kontribusi terbesar dari Tinjauan Keuangan
produksi aspal Divisi AMP. Sedangkan kontribusi di tahun
2009 adalah Jasa Konstruksi 93,5%, EPC 4,7% dan Real Uraian atas Kinerja Keuangan
Estate 1,8%. Pendapatan Usaha dari sisa kontrak 2009
adalah sebesar Rp2,327 triliun dan Pendapatan Usaha dari Total Aset
Kontrak Baru 2010 sebesar Rp3,348 triliun. Di tahun 2010, Total Aset Perseroan sebesar Rp4,927
triliun terdiri dari 80,0% Aset Lancar dan 20,0% Aset Tidak
Profitabilitas Lancar. Nilai Total Aset ini menurun Rp701,758 miliar atau
Laba Usaha Perseroan tahun 2010 sebesar Rp550,834 12,5% dari Rp5,629 triliun pada tahun 2009. Penurunan
miliar meningkat 2,6% dari tahun 2009 sebesar Rp536,819 yang cukup tinggi terdapat pada Uang Muka, Persediaan,
miliar, bahkan Laba Bersihnya meningkat sebesar 14,4% Kas dan Setara Kas, Piutang Usaha, dan Tagihan Bruto
yaitu dari Rp165,530 miliar pada tahun 2009 menjadi kepada Pemberi Kerja masing-masing sebesar 55,3%;
Rp189,484 miliar. Hal ini disebabkan karena adanya 49,8%; 21,1%; 18,0%; dan 12,1%. Secara keseluruhan
efisiensi beban kontrak dan peningkatan pendapatan penurunan ini disebabkan sebagian besar oleh menurunnya
bunga. Pendapatan Usaha Perseroan.

Rasio Profitabilitas Aset Lancar


Aset Lancar Perseroan menurun 14,6% menjadi Rp3,943
Rasio (%) 2010 2009
triliun di tahun 2010 hal ini disebabkan karena penurunan
Net Profit Margin 3,3% 2,2%
terbesar pada Uang Muka, Persediaan, Kas dan Setara Kas,
Return on Assets 6,5% 5,9% Piutang Usaha, dan Tagihan Bruto kepada Pemberi Kerja.
Return on Equity 33,2% 27,1%
a. Kas dan Setara Kas
Peningkatan/Penurunan Kapasitas Pos ini terdiri dari Kas sebesar Rp25,274 miliar dan
Produksi Tiap Segmen Usaha Rp216,844 miliar Setara Kas dalam Simpanan Giro dan
Bila dibandingkan dengan tahun 2009, Pendapatan Berjangka. Komposisi Simpanan Giro dan Berjangka ini
Usaha tahun 2010 untuk segmen EPC meningkat sebesar adalah 90,5% Rupiah; 9,5% USD, dan sisanya 0,0039%
194,9%. Diikuti kenaikan segmen Real Estate sebesar dalam mata uang Yen Jepang. Pos Setara Kas ini tersebar di
60,9%. Sedangkan Segmen Jasa Konstruksi terjadi 21 Bank yang berbeda dengan Suku Bunga rata-rata 5,2%
penurunan sebesar 41,1%. Pada segmen EPC kontribusi - 5,8%. Kas dan Setara Kas mengalami penurunan 21,1%
terbesar didapat dari proyek PLTU Lampung yang pada dari sebesar Rp306,902 miliar pada tahun lalu, hal ini

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 44


Analisa dan Pembahasan M anajemen
terjadi karena digunakan untuk pembayaran operasional sebesar Rp198,368 miliar menjadi akun Piutang Lain-Lain.
proyek. Rincian Tagihan Bruto pemberi Kerja Pihak yang Mempunyai
Hubungan Istimewa diantaranya kepada PT PLN (Persero)
b. Piutang Usaha sebesar Rp162,840 miliar (18,8%), PT Pelindo (Persero)
Penurunan Piutang Usaha 18,0% dari tahun lalu Rp1,333 sebesar Rp137,932 miliar (15,9%), Pemerintah Daerah
triliun menjadi Rp1,092 triliun (net) di tahun ini tentunya Provinsi Rp103,597 miliar (12,0%), sedangkan Tagihan
berkaitan dengan peningkatan kolektibilitas Perseroan Bruto Pada Pemberi Kerja Pihak Ketiga diantaranya kepada
serta disebabkan adanya termin cair dari proyek jalan tol PT Jakarta Monorail sebesar Rp105,362 miliar (16,6%),
Kanci-Pejagan II dan proyek jalan tol Semarang-Bawen. Total E&P Indonesie sebesar Rp89,068 miliar (14,0%), dan
PT Semesta Marga raya sebesar Rp85,913 miliar (13,5%).
Komposisi Piutang Usaha di tahun ini terdiri dari 57,9%
Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa dan 42,1% e. Persediaan
Pihak Ketiga. Di tahun 2010, sesuai dengan PSAK 50 Pada pos Persediaan terjadi penurunan bila dibandingkan
dan 55 Perseroan telah melakukan penyisihan kerugian dengan tahun 2009 sebesar 49,8% yaitu dari Rp123,036
penurunan nilai Piutang Usaha sebesar Rp85,312 miliar. miliar menjadi Rp61,766 miliar di 2010. Penurunan ini
Dari Rp85,312 miliar ini sebesar 91,6% berasal dari Piutang adalah persediaan berupa bahan baku proyek konstruksi.
Usaha Pihak Ketiga dan sisanya berasal dari Pihak yang Pada Tahun Buku 2010, Perseroan melakukan reklasifikasi
Mempunyai Hubungan Istimewa. Selanjutnya, untuk akun atas pencatatan Persediaan Tahun Buku 2009
penghapusan Piutang Tak Tertagih hanya bisa dilakukan khususnya Persediaan Proyek Qatar setelah dilakukan
setelah mendapat persetujuan dari Dewan Komisaris. Penyisihan kerugian penurunan nilai yaitu sebesar
Rp113,629 miliar menjadi akun Piutang Lain-Lain dan
Rincian Piutang Usaha kepada Pihak Yang Mempunyai Persediaan Perusahaan Anak PT Adhi Realty dan PT Duri
Hubungan Istimewa diantaranya adalah Rp332,669 miliar Indah Raya sebesar Rp273,507 miliar menjadi akun Aset
(52,6%) PT PLN (Persero), Rp37,640 miliar (6,0%) PT Pelindo Real Estat.
(Persero), dan Rp35,152 miliar (5,5%) Pemerintah Daerah
Provinsi. Sedangkan porsi Pihak Ketiga diantaranya adalah f. Uang Muka
Rp47,828 miliar (10,4%) PT Wenang Permai Sentosa, Uang Muka mengalami penurunan bila dibandingkan
Rp28,378 miliar (6,2%) PT Jakarta Kemayoran Properti, dengan tahun 2009 sebesar 55,3% yaitu dari Rp262,274
dan Rp25,635 miliar (5,6%) Lapindo Brantas, Inc. miliar menjadi Rp117,155 miliar di tahun 2010. Komponen
terbesar dalam penurunan tsb. adalah pada uang muka
c. Piutang Retensi pesanan sebesar 67,1% yaitu dari Rp199,772 miliar menjadi
Piutang Retensi mengalami kenaikan sebesar 21,8 % dari Rp65,742 miliar yang disebabkan oleh menurunnya
tahun lalu sebesar Rp373,942 miliar menjadi Rp455,587 Produksi di tahun 2010.
miliar. Kenaikan ini disebabkan oleh adanya retensi
yang belum jatuh tempo atas proyek-proyek yang telah Aset Tidak Lancar
dikerjakan sehingga belum ditagihkan kepada pemberi Di tahun 2010, Aset Tidak Lancar Perseroan turun sebesar
kerja. 2,6% yaitu dari Rp1,010 triliun pada tahun 2009 menjadi
Rp983,863 miliar. Hal ini dikarenakan adanya koreksi Aset
d. Tagihan Bruto Pemberi Kerja Pajak Tangguhan sebesar Rp2,745 miliar akibat penerapan
Tagihan Bruto Pemberi Kerja menurun sebesar Rp206,461 PPh final jasa konstruksi, koreksi Penyertaan Saham sebesar
miliar (12,1%) dari tahun 2009 Rp1,708 triliun menjadi Rp3,432 miliar akibat penurunan nilai (impairment) atas
Rp1,502 triliun di 2010. Dengan komposisi yaitu sebesar penyertaan saham kepada PT Indonesia Transit Central
Rp867,231 miliar (57,7%) merupakan Tagihan Bruto dan penurunan Aset Tetap Bersih setelah akumulasi
Pemberi Kerja Pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa penyusutan sebesar Rp60,033 miliar atau sebesar 24,4%
dan sebesar Rp634,773 miliar (42,3%) merupakan Tagihan karena sudah tidak dikonsolidasikannya lagi Adhi Oman
Bruto Pada Pemberi Kerja Pihak Ketiga. Hal ini disebabkan L.L.C pada tahun 2010 akibat penurunan kepemilikan
oleh adanya kolektibilitas yang baik terutama atas proyek Perseroan dari 70,0% menjadi 48,9%.
bandara Kualanamu ME.
Total Kewajiban
Pada Tahun Buku 2010, Perseroan melakukan reklasifikasi Total Kewajiban Perseroan di 2010 sebesar Rp4,060 triliun
akun atas pencatatan Tagihan Bruto Pemberi Kerja Tahun terdiri dari Rp3,451 triliun (85,0%) Kewajiban Lancar dan
Buku 2009 khususnya Tagihan Bruto Proyek Qatar setelah Rp609,238 miliar (15,0%) Kewajiban Jangka Panjang.
dilakukan Penyisihan kerugian penurunan nilai yaitu Total Kewajiban Perseroan turun 17,0% dari tahun 2009

45 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Analisa dan Pembahasan M anajemen

Neraca Konsolidasian (dalam juta Rp)


Deskripsi 2010 2009 Naik (turun) % Pertumbuhan
Aset lancar 3.944 4.619 (675) -14,6%
Aset tidak lancar 984 1.011 (27) -2,6%
Jumlah Aset 4.928 5.629 (702) -12,5%

Kewajiban lancar 3.451 4.331 (880) -20,3%


Kewajiban tidak lancar 609 557 52 9,3%
Jumlah Kewajiban 4.060 4.889 (829) -17,0%

Hak minoritas atas aset bersih perusahaan anak 7 10 (3) -31,3%

Ekuitas 861 731 130 17,8%


Jumlah Kewajiban dan Ekuitas 4.928 5.629 (702) -12,5%

sebesar Rp4,889 triliun menjadi Rp4,060 triliun. Seluruh c. Uang Muka Diterima
pos Kewajiban mengalami penurunan kecuali Kewajiban Uang Muka Diterima mengalami penurunan sebesar 13,8
Jangka Panjang yang mengalami kenaikan sebesar 9,3%. % dari tahun lalu yaitu dari sebesar Rp609,518 miliar
menjadi sebesar Rp525,472 miliar. Penurunan ini sejalan
Kewajiban Lancar dengan keterlambatan perolehan kontrak baru di tahun
Di tahun 2010, Kewajiban Lancar Perseroan menurun 2010.
20,3% menjadi Rp3,451 triliun. Komposisi dari Kewajiban
Lancar Perseroan ini adalah Hutang Usaha 64,2%; d. Hutang Pajak
Hutang Bank 8,8%; Hutang Pajak 2,2%; Pendapatan Hutang Pajak meningkat cukup besar yakni 54,9%, dari
Diterima di Muka 0,5%; Uang Muka Diterima 15,2%; tahun 2009 sebesar Rp48,080 miliar menjadi Rp74,492
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 5,7%; Hutang Retensi miliar di tahun 2010. Peningkatan ini disebabkan oleh
3,2%; dan Kewajiban Lancar Lain-Lain 0,2%. Pos-pos meningkatnya Hutang Pajak atas PPh Final Wapu.
yang mengalami peningkatan/penurunan lebih dari 20%
adalah Hutang Usaha turun 22,3%; Hutang Pajak naik e. Pendapatan Diterima di Muka
54,9%; Pendapatan Diterima di muka turun 46,5%; Biaya Pendapatan Diterima di Muka Perseroan menurun sebesar
Yang Masih Harus Dibayar turun 21,2%; Hutang Retensi 46,5%, dari tahun 2009 sebesar Rp32,670 miliar menjadi
turun 20,1%; dan Kewajiban Lancar Lainnya turun 85,6%. sebesar Rp17,474 miliar di tahun 2010. Penurunan ini
disebabkan oleh adanya penurunan Pendapatan Diterima
a. Hutang Usaha di Muka pada segmen jasa konstruksi.
Hutang Usaha Perseroan pada 2010 sebesar Rp2,214 triliun,
menurun 22,3% dari tahun 2009 yang nilainya Rp2,850 f. Biaya yang Masih Harus Dibayar
triliun. Berdasarkan Sifat Hubungannya, Hutang Usaha Pos Biaya yang Masih Harus Dibayar mengalami penurunan
Perseroan terdiri dari Hutang Usaha Pada Pihak Hubungan sebesar 21,2%, dari tahun 2009 sebesar Rp249,233 miliar
Istimewa 3,8%; dan Hutang Kepada Pihak Ketiga 96,2%. menjadi sebesar Rp196,343 miliar di tahun 2010, dengan
Penurunan Hutang Usaha sebesar Rp635,484 miliar tsb. komposisi terdiri dari Biaya Pekerjaan Proyek 56,8%;
disebabkan oleh pembayaran hutang yang sudah jatuh Biaya Operasional 27,8%; Cadangan Insentif 7,0%; Bunga
tempo melalui Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri Obligasi 6,5% dan Cadangan Tantiem 1,9%. Penurunan
(SKBDN) maupun Trust Receipt SKBDN. Biaya yang Masih Harus Dibayar sebesar Rp5,890 miliar
disebabkan karena adanya penurunan Biaya Operasional
b. Hutang Bank tahun 2010 sejalan dengan penurunan Pendapatan Usaha.
Hutang Bank mengalami penurunan sebesar 14,1% dari
tahun lalu yaitu dari sebesar Rp353,741 miliar menjadi g. Hutang Retensi
sebesar Rp304,033 miliar. Penurunan ini disebabkan Pos Hutang Retensi mengalami penurunan sebesar
karena adanya pelunasan hutang yang dilakukan di akhir 20,1% dari tahun 2009 sebesar Rp139,790 miliar menjadi
tahun 2010. Rp111,706 miliar di tahun 2010. Penurunan ini disebabkan

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 46


Analisa dan Pembahasan M anajemen
oleh adanya pembayaran hutang subkontraktor yang jatuh Pendapatan Usaha tahun 2010 sebesar Rp5,675 triliun
tempo kurang dari satu tahun. tsb. yang berasal dari jasa konstruksi sebesar Rp4,252
triliun atau 74,9%; EPC (Engineering, Procurement, and
h. Kewajiban Lancar Lainnya Construction) sebesar Rp1,058 triliun atau 18,6%; Real
Pos Kewajiban Lancar Lainnya mengalami penurunan Estate sebesar Rp225,346 miliar atau 4,0%; dan Lainnya
sebesar 85,6% dari tahun 2009 sebesar Rp48,348 miliar Rp139,878 miliar atau 2,5%.
menjadi Rp6,949 miliar di tahun 2010. Penurunan ini
disebabkan oleh adanya pelunasan atas hutang jangka Beban Kontrak
pendek pada perusahaan anak. Beban Kontrak Perseroan di tahun 2010 sebesar Rp4,964
triliun, menurun 29,7% dibanding tahun 2009 sebesar
Kewajiban Tidak Lancar Rp7,059 triliun. Realisasi Beban Pokok Pendapatan tahun
Bila dibandingkan dengan tahun 2009, Kewajiban Tidak 2010 sebesar Rp4,964 triliun atau 87,5% dari Pendapatan
Lancar Perseroan naik sebesar 9,3% yaitu dari sebesar Usaha, jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2009
Rp557,483 miliar menjadi sebesar Rp609,238 miliar di sebesar Rp7,059 triliun atau 91,5% dari Pendapatan
tahun 2010. Komposisi Kewajiban Tidak Lancar Perseroan Usaha, maka terjadi penurunan persentase Beban Kontrak
sebesar Rp609,238 miliar tsb. terdiri dari Hutang Obligasi sebesar 4,0%. Hal ini disebabkan adanya program
82,0%; Hutang Bank 6,6%; Hutang Lain-lain kepada efisiensi, optimalisasi produksi akibat dibentuknya Divisi
Pihak Ketiga 4,5%; Kewajiban Diestimasi atas Imbalan AMP, kontribusi dari PT Adhi Realty, dll.
Kerja 4,2%, dan Hutang Jangka Panjang Lainnya 2,7%.
Peningkatan ini yang terbesar disebabkan adanya Perbandingan Beban Kontrak Tahun 2010 dan 2009 (dalam %)
tambahan Pinjaman Kredit Bank Perusahaan Anak PT
Adhi Realty sebesar Rp40 miliar pada PT Bank Tabungan 2009 2010
Negara (Persero) Tbk. untuk refinancing Kredit Investasi 6,0
11,3
7,9
Proyek Menara MTH. 9,4
18,9 7,0

Hak Minoritas atas Aset Bersih Perusahaan 24,9


28,3
Anak
Hak Minoritas atas Aset Bersih Perusahaan Anak di
tahun 2010 turun sebesar 31,3% dibandingkan dengan
38,9 47,4
tahun 2009 yaitu dari Rp9,673 miliar menjadi sebesar
Rp6,641 miliar. Penurunan Hak Minoritas atas Aset
Bersih Perusahaan Anak sebesar Rp3,031 miliar atau
sebesar 31,3% yang disebabkan oleh tidak dilakukannya
konsolidasi terhadap Laporan Perusahaan Anak - Adhi
Oman LLC. karena berubahnya porsi kepemilikan ADHI Material Sub Kontraktor Peralatan Biaya Umum Upah

dari 70,0% menjadi 48,9%.


Komponen beban kontrak terbesar adalah untuk
Ekuitas pembelian bahan Rp2,353 triliun (47,4%), sub kontraktor
Ekuitas Perseroan meningkat 17,8% dari tahun 2009 Rp1,237 triliun (24,9%), upah Rp562,826 miliar (11,3%),
sebesar Rp731,200 miliar menjadi Rp861,113 miliar di umum Rp467,471 miliar (9,4%), dan peralatan Rp344,850
tahun 2010, yang disebabkan oleh meningkatnya Saldo miliar (7,0%).
Laba Belum Ditentukan Penggunaannya dari Rp162,178
miliar di tahun 2009 menjadi sebesar Rp187,036 miliar di Laba (Rugi) Proyek Kerja Sama
tahun 2010. Serta peningkatan di Saldo Laba Ditentukan Perseroan juga melakukan kerja sama dengan pihak lain
Penggunaannya dari Rp366,690 miliar di tahun 2009 dalam mengerjakan proyek. Di tahun 2010, laba dari
menjadi Rp481,319 miliar di tahun 2010. proyek-proyek kerja sama mencapai Rp58,478 miliar atau
mengalami penurunan sebesar 39,3% dari tahun 2009
Pendapatan Usaha sebesar Rp96,401 miliar. Hal ini disebabkan karena
Di tahun 2010, ADHI membukukan Pendapatan Usaha jumlah proyek joint operation di tahun 2010 mengalami
sebesar Rp5,675 triliun, hasil ini menurun sebesar 26,4% penurunan dibandingkan tahun 2009.
dari tahun 2009 sebesar Rp7,715 triliun. Penurunan
ini disebabkan oleh banyaknya kontrak-kontrak yang
diperoleh di Triwulan IV tahun 2010 yang baru dapat
diproduksi menjadi Pendapatan Usaha di tahun 2011.

47 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Analisa dan Pembahasan M anajemen

Lima Proyek Kerja Sama Terbesar Tahun 2010 Rasio Profitabilitas


Nama Proyek (miliar Rp) Rasio (%) 2010 2009
Pry. Rigid Taxiway Bandara Kualanamu 12 Net Profit Margin 3,3% 2,2%
Pry. Pembangunan Main Stadium UNRI 12 Return on Assets 9,1% 7,8%
Pry. Bojonegoro Barrage LRSIP II 6 Return on Equity 33,2% 27,1%
Pry. Pumping Station 4
Pry. Jl. Tohpati-Kusamba EBL-02 stage 2 4 Struktur Modal Perseroan
Struktur modal Perseroan terdiri dari Modal Sendiri
Beban Usaha (17,5%), Utang berbunga (Bank dan Obligasi) (17,1%),
Di tahun 2010, terjadi kenaikan Beban Usaha sebesar 1,5% Uang Muka Diterima (10,7%) dan sisanya dari utang usaha
yaitu dari sebesar Rp215,061 miliar di tahun 2009 menjadi dan lainnya (54,7%). Struktur Modal Perseroan didominasi
sebesar Rp218,275 miliar. Naiknya beban usaha di tahun oleh pembiayaan dari pemasok.
2010 ini disebabkan oleh adanya kenaikan beban pegawai.
Kebijakan Manajemen atas Struktur Modal
Laba Bersih Perseroan telah menetapkan suatu kebijakan atas Struktur
Laba Bersih konsolidasi (setelah Pajak Penghasilan) Modal Perseroan yaitu Struktur Pinjaman terhadap Modal
Perseroan mengalami kenaikan sebesar 14,5% dari tahun atau Debt to Equity Ratio (DER) yang tidak boleh melebihi
2009 sebesar Rp165,530 miliar menjadi Rp189,484 miliar di 3,5 kali dan juga harus memperhatikan kemampuan
tahun 2010, hal ini terutama disebabkan oleh peningkatan Perseroan dalam membayar Bunga Bank atau Time
Gross Profit Margin sebesar 8,4%. Interest Earning (TIE) harus lebih besar dari 2,00 kali sesuai
covenant Obligasi IV ADHI dan Sukuk Mudharabah I ADHI
Solvabilitas dan Kolektibilitas yang masih berlaku hingga bulan Juli 2012. Realisasi pada
Dibanding tahun 2009, kemampuan Solvabilitas Perseroan tahun 2010 untuk DER 0,98 kali dan TIE sebesar 4,10 kali.
mengalami perbaikan dari 1,17 kali menjadi 0,98 kali di
tahun 2010, hal ini disebabkan oleh menurunnya Hutang Tingkat Likuiditas Perseroan
Bank pada tahun 2010. Kemampuan Perseroan membayar Kemampuan Perseroan untuk membayar Kewajiban
bunga pinjaman meningkat dari 3,99 kali ditahun 2009 Lancarnya dari Aset Lancarnya (Likuiditas) harus lebih
menjadi 4,10 kali ditahun 2010. Tingkat Kolektibilitas besar dari 1,00 kali sesuai covenant Obligasi IV ADHI dan
Perseroan mengalami kenaikan yaitu dari 62 hari di tahun Sukuk Mudharabah I ADHI. Realisasi Likuiditas pada tahun
2009 menjadi 70 hari di tahun 2010. Hal ini terutama 2010 sebesar 1,14 kali masih di atas rasio yang ditetapkan
disebabkan karena sebagian besar proyek diperoleh dan Perseroan.
diproduksi pada Triwulan IV 2010, yang proses invoicing-
nya baru akan dilaksanakan di tahun berikutnya.

Laba/Rugi Konsolidasian (dalam juta Rp)


Deskripsi 2010 2009 Naik (turun) % Pertumbuhan
Pendapatan Usaha 5.675 7.715 (2.040) -26,4%
Beban Pokok Pendapatan 4.964 7.059 (2.095) -29,7%
Laba Kotor 711 655 55 8,4%
Laba Kotor Setelah Laba Kerjasama 769 752 17 2,3%
Beban Usaha 218 215 3 1,5%
Laba Usaha 551 537 14 2,6%
Pendapatan (Beban) Lain-lain (123) (97) (26) 26,2%
Beban Bunga (107) (108) 1 -0,5%
Laba Sebelum Pajak Penghasilan 321 332 (11) -3,3%
Beban Pajak Penghasilan (131) (169) 38 -22,6%
Hak Minoritas atas Laba (Rugi) Perusahaan Anak (1) 3 (3) -127,2%
Laba Bersih 189 166 24 14,5%

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 48


Analisa dan Pembahasan M anajemen
Tingkat Likuiditas Pendapatan dan Beban Lain-Lain (Bersih)
Rasio 2010 2009 Di tahun 2010, Beban Lain-lain Bersih Perseroan sebesar
(Rp230,014miliar) naik 12,2% dibandingkan tahun 2009
Current ratio (x) 1,14 1,07
sebesar (Rp205,046 miliar), yang berasal dari Beban
Net Working Capital (jutaan Rp) 867.755 740.873 Penyisihan Penurunan Nilai Piutang sebesar (Rp96,151
miliar) yang di dalamnya termasuk penyisihan atas proyek
Ikatan Material dalam Investasi Barang Qatar sebesar (Rp82,882 miliar), dan beban kerugian atas
Modal piutang yang dipailitkan sebesar (Rp22,409 miliar) serta
Tidak ada ikatan material dalam investasi barang modal. sisanya adalah Beban Lain-lain bersih Divisi Operasional.
Penyisihan yang dilakukan telah sesuai dengan PSAK 50
Informasi Keuangan dengan Kejadian Luar dan 55.
Biasa dan Jarang Terjadi
Tidak ada Informasi Keuangan dengan Kejadian Luar Biasa Beban Keuangan
dan Jarang Terjadi. Beban Bunga Perseroan di tahun 2010 mengalami
penurunan 0,5% atau sebesar Rp534 juta dari Rp107,846
Aset dan Kewajiban dalam Mata Uang
miliar di tahun 2009 menjadi Rp107,312 miliar, yang terdiri
Asing
dari Beban Bunga Kredit Bank sebesar Rp52,312 miliar dan
Transaksi valuta asing dibukukan setelah dijabarkan ke
Beban Bunga Obligasi & Sukuk sebesar Rp55,000 miliar.
dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs pada
saat terjadinya transaksi.
Peningkatan atau Penurunan yang Material
dari Pendapatan Usaha atau Pendapatan
Pada setiap tanggal neraca: Bersih
1. Pos Aset dan kewajiban moneter dalam mata uang Penurunan Pendapatan Usaha di tahun 2010 sebesar
asing dilaporkan ke dalam mata uang rupiah dengan 26,4% disebabkan karena terlambatnya penyerapan
menggunakan kurs tanggal neraca. anggaran pembangunan proyek infrastruktur Pemerintah.
2. Pos non moneter tidak boleh dilaporkan dengan
menggunakan kurs tanggal neraca tetapi tetap Dampak Perubahan Harga terhadap
harus dilaporkan dengan menggunakan kurs tanggal Pendapatan Usaha/Pendapatan Bersih serta
transaksi.
Laba Operasi (2010-2009)
Terdapat dampak perubahan harga terhadap Pendapatan
3. Pos non moneter yang dinilai dengan nilai wajar
Usaha/Pendapatan Bersih selama tahun 2010 dan 2009.
dalam mata uang asing harus dilaporkan dengan
Untuk mengantisipasi kerugian akibat dampak perubahan
menggunakan kurs yang berlaku pada saat nilai
harga, Perseroan mengajukan revisi terhadap kontrak-
tersebut ditentukan.
kontrak proyek di tahun 2010 dan 2009 melalui eskalasi
terhadap kontrak-kontrak tsb. Perseroan membukukan
Dengan jumlah Aset dan Kewajiban dalam mata uang
laba atas proyek-proyek eskalasi sebesar Rp151 Miliar pada
asing adalah sbb.:
tahun 2010 dan Rp248 Miliar pada tahun 2009.

Aset dan Kewajiban dalam mata uang asing (per 31 Desember 2010)
Aset US Dollar Yen Jepang
Kas dan Setara Kas 2.555.711 85.833
Piutang Usaha 32.873.308 NA
Taguhan Bruto Pemberi Kerja 3.611.780 NA
Piutang Lain-lain kepada Pihak Hubungan Istimewa 2.413.593 NA
Jumlah Aset 41.454.392 85.833
Kewajiban
Hutang Usaha kepada Pihak Ketiga 11.831.599 NA
Hutang Bank 15.910.356 NA
Jumlah Kewajiban 27.741.955 NA
Aset Bersih 13.712.437 85.833

49 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Analisa dan Pembahasan M anajemen

Peristiwa setelah Tanggal Neraca harga pangan dunia juga mengalami kenaikan, sehingga
Tidak ada kejadian penting signifikan setelah tanggal inflasi merupakan isu yang sangat menjadi perhatian
neraca yang harus diungkapkan dalam catatan atas banyak pihak
Laporan Keuangan.
Namun laporan inflasi bulan Februari dan Maret 2011
Prospek Usaha masing-masing sebesar 0,13% dan -0,32%, menurun
Sebagaimana dipaparkan dalam Laporan Direksi pada jika dibandingkan pada bulan yang sama tahun
Laporan Tahunan ini, bahwa situasi dan kondisi industri sebelumnya. Laporan tersebut memberikan keyakinan
Jasa Konstruksi pada tahun 2010 mengalami penurunan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih akan
yang diakibatkan dari lambatnya penyerapan anggaran terus berlanjut. Terlebih lagi hingga bulan April, beberapa
belanja khususnya infrastruktur Pemerintah. Kondisi perusahaan pemeringkat dunia telah memberikan satu
tersebut tidak jauh berbeda dengan rendahnya iklim peringkat di bawah “Investment Grade” bagi Indonesia,
investasi infrastruktur swasta. Namun demikian, secara sehingga peringkat “Investment Grade” tinggal menunggu
keseluruhan kondisi perekonomian Indonesia mengalami waktu saja.
pertumbuhan yang ditopang dengan meningkatnya arus
modal asing yang masuk ke Indonesia melalui pasar Tahun 2011 diperkirakan banyak terdapat proyek-proyek
modal akibat dari krisis keuangan yang terjadi di Eropa carry over dari tahun sebelumnya, sehingga jika ditambah
dan Amerika. Seiring dengan meningkatnya peringkat dengan proyek-proyek baru di tahun 2011 sendiri, maka
hutang Indonesia yang ditargetkan tahun depan mencapai terdapat banyak peluang pasar infrastruktur di Indonesia
level “Investment Grade”, hal tersebut diperkirakan oleh yang semestinya menjadi bagian dari pertumbuhan
banyak analis akan memberikan dampak yang signifikan ekonomi di Indonesia.
terhadap sektor infrastruktur di Indonesia, karena pada
level tersebut, investasi tidak hanya akan mengalir ke ADHI senantiasa menangkap peluang pertumbuhan
sektor keuangan, tetapi juga mengarah pada sektor riil. ekonomi Indonesia melalui peningkatan kompetensi dan
sumber daya yang ada. Target perolehan kontrak baru ADHI
Selain itu, tekad Pemerintah dalam pengembangan sebesar Rp12,5 triliun di tahun 2011, maka sesuai dengan
infrastruktur ke depan juga sangat kuat, tercermin dari hit rate berdasarkan data historis sebesar 28-30%, ADHI
rencana induk Percepatan dan perluasan Pembangunan setidaknya harus mengikuti tender proyek-proyek senilai
Ekonomi Indonesia (P3EI). Dalam hal ini Pemerintah total Rp40-50 triliun. Dengan anggaran belanja konstruksi
berencana membangun koridor ekonomi guna nasional di tahun 2011 yang diperkirakan mencapai Rp204
percepatan dan perluasan pembangunan nasional melalui triliun, dan meningkatnya anggaran belanja Kementerian
pembentukan enam koridor ekonomi per wilayah dengan PU tahun 2011 sebesar Rp57 triliun, maka diharapkan
aktivitas ekonomi yang berbeda. ADHI mampu memenuhi target perseroan.

Pemerintah melalui Kementerian Koordinasi Perekonomian Aspek Pemasaran


dalam salah satu paparannya menyebutkan tentang Total perolehan kontrak baru tahun 2010 masih didominasi
kebutuhan infrastruktur prioritas hingga 2015 sekitar oleh proyek-proyek infrastruktur yang menghasilkan
USD76 miliar. Kebutuhan infrastruktur meliputi bandara, Pendapatan Usaha dengan portofolio proyek infrastruktur
pelabuhan, sumber daya listrik, jalan, dan infrastruktur sebesar 33% diikuti dengan proyek-proyek gedung
lainnya yang terkoneksi melalui koridor-koridor ekonomi sebesar 46% dan sisanya sebesar 21% adalah proyek EPC.
yang telah ditentukan.
Dari sisi pemilik proyek, portofolio proyek swasta
meningkat menjadi 14% dibandingkan proyek Pemerintah
Indonesia pada tahun 2010 mengalami pertumbuhan
sebesar 86%. Hal ini dikarenakan terdapat proyek EPC
ekonomi sebesar 5,8% dengan tingkat inflasi sebesar
PLTU Lampung yang dimiliki oleh Pemerintah senilai Rp2
6,96%. Kekhawatiran sempat melanda perekonomian
triliun.
Indonesia pada awal 2011, dimana tingkat inflasi mencapai
0,89% pada bulan Januari, meningkat dibandingkan
Posisi proyek carry over dari tahun 2010 yang dibawa ke
bulan yang sama pada tahun sebelumnya sebesar 0,84%.
tahun 2011 adalah sebesar Rp6,94 triliun yang terdiri dari
Ditambah dengan kondisi perekonomian global yang saat
proyek Non Joint Operation sebesar Rp4,17 triliun dan
itu tengah dilanda banyak kekisruhan akibat tingkat defisit
proyek Joint Operation sebesar Rp2,77 triliun.
yang sangat tinggi di beberapa negara dalam kawasan Uni
Eropa sehingga memerlukan bail out dari sesama negara
Uni Eropa lainnya. Hal ini menimbulkan kekhawatiran akan
krisis yang lebih mendalam dari tahun 2008. Selain itu,

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 50


Analisa dan Pembahasan M anajemen
Pangsa Pasar Jasa Konstruksi Tahun 2010 (dalam %) sehingga total dana dari penerbitan Obligasi IV tersebut
telah habis teralokasikan.

Tidak ada perubahan dari rencana dalam merealisasikan


penggunaan dana. Biaya emisi obligasi sebesar Rp1,745
miliar diamortisir setiap bulan sampai dengan jatuh tempo
pada tanggal 6 Juli 2012.

Sukuk Mudharabah I ADHI Tahun


2007
Realisasi penggunaan dana dari Sukuk Mudharabah I ADHI
Tahun 2007 adalah telah habis seluruhnya digunakan
untuk modal kerja proyek jasa konstruksi dan tidak ada
perubahan dalam realisasi penggunaan dana dari rencana
awal.
Sumber: Perusahaan, diolah
Biaya emisi dari Sukuk Mudharabah I ADHI adalah sebesar
Dividen Rp665 juta, diamortisir tiap bulan sampai dengan jatuh
Pada Tahun Buku 2008, ADHI menerapkan kebijakan tempo pada tanggal 6 Juli 2012.
pembagian dividen sebesar 25% dari Laba Bersih Rp81,482
miliar menjadi sebesar Rp20,371 miliar (Rp11,51/saham) Selain penggunaan dana hasil penerbitan Obligasi dan
yang dibayarkan tanggal 11 Agustus 2009. Sedangkan Sukuk tsb. di atas, Perseroan juga telah menggunakan dana
untuk tahun buku 2009, ADHI menerapkan kebijakan hasil IPO sesuai dengan prospektus yang telah diterbitkan
pembagian dividen sebesar 30% dari Laba Bersih tanggal 9 Maret 2004. Dana hasil penawaran umum yang
Rp165,530 miliar dikurangi Laba dari Penjualan Aset diperoleh tsb. saat ini seluruhnya telah dipergunakan. Hal
sebesar Rp 44,398 miliar, menjadi sebesar Rp49,659 miliar tsb. telah disampaikan melalui surat No. 062/SP-IV/09
(Rp28,26/saham) yang dibayarkan tanggal 19 Juli 2010. tanggal 27 April 2009.

Dividen Transaksi yang Mengandung Kepentingan


Rasio 2009 2008 Pihak-Pihak Afiliasi
Laba Bersih (Rp) 165.529.733.252 81.482.495.008 Perseroan mempunyai transaksi dengan pihak-pihak yang
mempunyai hubungan istimewa. Definisi pihak-pihak yang
Dividen (Rp) 49.658.900.000 20.370.623.752
mempunyai hubungan istimewa yang dipakai adalah sesuai
Dividen per dengan yang diatur dalam PSAK No.7 “Pengungkapan
28,26 11,51
Saham (Rp)
Pihak-pihak yang Mempunyai Hubungan Istimewa.”
Payout Ratio (%) 30 25
Sifat hubungan dengan pihak-pihak yang mempunyai
hubungan istimewa a.l. sbb.:
Realisasi Pengguna an a. Pemerintah RI yang diwakili oleh Menteri Negara

Dana Hasil BUMN yang merupakan Pemegang Saham


Perusahaan. Perusahaan dan BUMN lainnya
Penawar an Umum memiliki hubungan afiliasi melalui penyertaan Modal
Pemerintah RI.
Obligasi IV ADHI Tahun 2007 b. Perusahaan menempatkan dana dan memiliki
Realisasi penggunaan dana dari Obligasi IV ADHI Tahun pinjaman dana pada bank-bank yang dimiliki oleh
2007 adalah sebagai berikut: (i) Pelunasan hutang Pemerintah atau dari bank-bank yang dimiliki oleh
Perseroan berdasarkan Obligasi III Adhi Karya yang jatuh BUMN dengan persyaratan dan tingkat bunga
tempo pada tanggal 13 Juli 2007 sekitar Rp173 miliar; normal sebagaimana yang berlaku untuk nasabah
(ii) Pelunasan Hutang Bank Perseroan di PT Bank Syariah pihak ketiga.
Mandiri sekitar sekitar Rp100 miliar. Hutang Bank tersebut c. Mempunyai anggota pengurus yang sama dengan
adalah hutang modal kerja dengan ekspektasi nisbah bagi Perusahaan Anak, yaitu Direksi Perusahaan menjadi
hasil ekuivalen dengan suku bunga sebesar 13,0% per Komisaris pada Perusahaan Anak.
tahun, dimana hutang tersebut dapat dilunasi sewaktu-
waktu; dan (iii) Sisanya digunakan untuk modal kerja,

51 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Analisa dan Pembahasan M anajemen

d. Perusahaan mengadakan perjanjian dalam rangka semula kepemilikan modal masing-masing adalah 70% :
usaha Perusahaan dengan BUMN-BUMN lain 24% : 6% (RO350.000 : RO120.000 : RO30.000) menjadi
maupun Perusahaan Anak BUMN serta badan/ sebesar 49% : 46,8% : 4,2% (RO350.000 : RO335.000 :
lembaga-lembaga Pemerintah yang berwenang. RO30.000). Saham Perseroan pada Adhi Oman LLC. telah
mengalami dilusi.
Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa dengan
Perseroan yang kontribusi paling besar terhadap Aset Akibat dari dilusi tersebut, pendapatan dan beban Adhi
Perseroan adalah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Oman L.L.C dikonsolidasikan hanya sampai tanggal 30 Juni
dengan hubungan sebagai pemberi kerja pada Perseroaan 2010. Selanjutnya Perusahaan hanya mengakui bagian hak
sebesar 6,8% pada Piutang Usaha terhadap Total Aset atas Laba Bersih Adhi Oman LLC. sebagai entitas asosiasi
Perseroan. Sedangkan hubungan dalam pembiayaan/ dengan menggunakan metode ekuitas.
permodalan atau transaksi rekening Koran dengan
Perseroan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan Selama tahun 2010, Perseroan mendapat alokasi rugi dari
kontribusi terhadap total aset sebesar 5,0%. investasi di Adhi Oman L.L.C sebesar Rp11,082 miliar, lebih
besar dari nilai penyertaan awal periode sebesar Rp8,652
Sedangkan transaksi afiliasi dengan Perusahaan Anak miliar, sehingga pada 31 Desember 2010, Perusahaan
adalah transaksi dengan Adhi Multipower, Pte. Ltd. mencatat penurunan atas seluruh nilai investasi di Adhi
(kepemilikan ADHI 100%) atas pekerjaan pengadaan Oman LLC.
barang pada proyek PLTU Lampung.

Informasi Material Tentang Perubahan Per atur an


Investasi dan Divestasi Perundangan/
Dalam upaya meningkatkan produktivitas, Perseroan Regulasi Baru
telah melakukan investasi berupa peralatan proyek,
kendaraan dan peralatan kantor sebesar Rp6,411 miliar Yang Berpengaruh
yang sumber dananya berasal dari Akumulasi Penyusutan Signifik an Terhadap
Aset Tetap. Investasi Aset Tetap sebesar Rp6,411 miliar Lapor an Keuangan
tsb. turun 29,3% dari tahun 2009 yang sebesar Rp9,072
miliar. Sehingga nilai Investasi Aset Tetap untuk akhir 2010 Perseroan
adalah Rp323,993 miliar (sebelum dikurangi akumulasi Di tahun 2010, tidak ada peraturan perundangan baru
penyusutan). Komposisi Investasi Aset Tetap tsb. adalah yang berpengaruh secara signifikan terhadap laporan
terdiri dari 57,0% peralatan proyek; 37,4% kendaraan; dan keuangan Perseroan, namun demikian ada beberapa
5,6% peralatan kantor. peraturan perundangan baru yang ke depan berpotensi
mempengaruhi pemasukan Perseroan, yaitu:
Pada tahun 2010, Perusahaan tidak melakukan investasi
berupa penyertaan pada Perusahaan Asosiasi dan I. Peraturan Presiden Nomor: 54
Perusahaan Anak. Tahun 2010 Tentang Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
Informasi Transaksi Material Perpres 54/2010 merupakan perubahan atas Keppres
yang Mengandung Benturan 80/2003. Secara garis besar perubahan yang ada pada
Kepentingan Perpres 54 Tahun 2010 terhadap peraturan sebelumnya
Tidak terdapat Transaksi Material yang Mengandung adalah:
Benturan Kepentingan.
1. Ruang lingkup
Pengadaan yang diatur tidak hanya yang bersumber
Informasi Material Lain
dari APBN dan APBD saja, tetapi juga yang berasal dari
Pada tahun 2010, Perseroan tidak lagi mengkonsolidasi
hibah maupun pinjaman luar negeri. Selain itu, tata cara
Perusahaan Anak Adhi Oman LLC. berdasarkan surat
pengadaan yang merupakan penjabaran lebih lanjut
keputusan Ministry of Commerce and Industry Sultanate
dari Perpres akan diuraikan dalam dua set dokumen
of Oman, Adhi Oman LLC. telah sepakat untuk mengubah
pendukung, berupa Tata Cara Pelaksanaan dan Standar
kepemilikan modal masing-masing dari PT Adhi Karya
Dokumen Pengadaan yang formatnya user friendly, untuk
(Persero) Tbk. : Al Madina Real Estate Co. SAOC : Al
memudahkan pengguna maupun penyedia barang/
Madina Financial & Investment Service Co. SAOC, dimana
jasa. Kedua dokumen pendukung akan ditetapkan

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 52


Analisa dan Pembahasan M anajemen
dalam bentuk Keputusan Kepala LKPP, sehingga mudah II. Peraturan Pemerintah Nomor
disesuaikan apabila diperlukan perubahan administrasi 4 Tahun 2010 Tentang Perubahan
maupun teknis operasional, dengan tetap berpedoman Atas Peraturan Pemerintah Nomor
pada substansi pengaturan di dalam Perpres. 28 Tahun 2000 Tentang Usaha Dan
Peran Masyarakat Jasa Konstruksi.
2. Perubahan organisasi pengadaan Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2010 merupakan
Tugas dan tanggung jawab PPK atau Pejabat Pembuat
perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun
Komitmen selama ini dianggap terlalu berat, mulai dari tahap
2000 tentang Usaha dan Peran serta Masyarakat Jasa
perencanaan pengadaan, penetapan hasil pelelangan,
Konstruksi. Pemerintah melakukan perubahan dengan
dan harus bertanggung jawab dari segi administrasi,
tujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan
fisik, keuangan, dan fungsional atas pengadaan yang
akuntabilitas penyedia Jasa Konstruksi nasional serta daya
dilaksanakannya. Dalam Perpres 54/2010, tugas dan
saing dalam era globalisasi saat ini.
tanggung jawab pengadaan akan didistribusikan kepada
tiga pihak utama sesuai dengan kewenangannya, yaitu:
Ada empat poin penting perubahan dalam PP 4/2010.
Pengguna Anggaran atau Kuasa Pengguna Anggaran
Perubahan pertama adalah memperkuat kelembagaan Jasa
(PA/KPA) sebagai penanggung jawab utama; PPK
Konstruksi dengan menetapkan Lembaga Pengembangan
sebagai pejabat struktural yang diberi kuasa oleh PA/KPA
Jasa Konstruksi (LPJK) sebagai Lembaga yang dinyatakan
untuk melaksanakan pengadaan; dan Panitia/atau Unit
dalam UU Jasa Konstruksi No.18/1999.
Layanan Pengadaan (ULP) yang diberi kuasa oleh PA/KPA
untuk melaksanakan pelelangan atau seleksi termasuk
Kedua adalah dibentuknya sekretariat LPJK untuk
mengesahkan/menetapkan hasil pelelangannya.
meningkatkan akuntabilitas Lembaga termasuk
keberlangsungan program peningkatan sumber daya
3. Perbedaan atau penambahan aturan
manusia Jasa Konstruksi.
Perubahan yang ada pada prinsipnya diarahkan untuk
mempercepat proses pengadaan, mendelegasikan
Perubahan ketiga adalah dalam hal klasifikasi bidang
kewenangan ke Pengguna Anggaran, mengurangi barrier
usaha yang disesuaikan dengan kebutuhan pasar. Dalam
to entry, dan menciptakan persaingan usaha yang sehat.
PP 4/2010, klasifikasi bidang usaha diatur berdasarkan
Beberapa contoh yang ada antara lain: besaran nilai untuk
produk dan disesuaikan dengan klasifikasi Internasional
penunjukan langsung berubah dari 50 juta Rupiah menjadi
(Central Product Classification) yakni bangunan gedung,
100 juta Rupiah; penghapusan jaminan penawaran;
sipil, dan mekanikal/elektrikal.
jaminan pelaksanaan harus dari bank umum; total harga
perkiraan sendiri (HPS) harus diumumkan secara terbuka;
Perubahan keempat dilakukan guna melakukan
wajib melaksanakan E-Procurement mulai tahun 2011;
pembenahan sistem sertifikasi dan registrasi badan usaha
mengurangi preferensi harga; pengaturan khusus untuk
dan keahlian dengan dibentuknya unit sertifikasi oleh
alutsista TNI dan almatsus Polri; pengaturan khusus untuk
Lembaga.
pengadaan di luar negeri; dsb.

4. Klarifikasi terhadap ketentuan-ketentuan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi yang diatur dalam PP 28
yang selama ini sering ditafsirkan terlalu Tahun 2000, belum signifikan mengantarkan pencapaian
luas atau bahkan membingungkan tujuan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Antara lain tentang besaran uang muka; keadaan kahar Jasa Konstuksi khususnya dalam mewujudkan struktur
(force majeur); sanggah dan sanggah banding; klausul usaha Jasa Konstruksi yang kokoh, andal, berdaya saing
penyesuaian harga (priceadjustment) yang sering dianggap tinggi dan hasil pekerjaan konstruksi yang berkualitas.
sebagai ketentuan tentang eskalasi; dsb.
Salah satu tujuan dari PP 4/2010 adalah menempatkan
Dari keseluruhan perubahan yang ada, Perseroan peran masyarakat Jasa Konstruksi secara proporsional.
memandang perubahan ketentuan Penyesuaian Harga Pemerintah ditempatkan sebagai regulator karena Jasa
paling berpotensi mempengaruhi perolehan Pendapatan Konstruksi merupakan pelayanan publik, sedangkan
Usaha bagi Penyedia Jasa Konstruksi pada umumnya masyarakat Jasa Konstruksi sebagai eksekutor.
termasuk Perseroan karena penyesuaian harga baru Pemerintah dalam perannya sebagai regulator tetap dan
diberlakukan pada bulan ke-13 sejak pelaksanaan pekerjaan, harus mempertimbangkan aspirasi dari masyarakat Jasa
sedang menurut ketentuan sebelumnya penyesuaian Konstruksi.
harga sudah diberlakukan sejak bulan pertama.

53 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Analisa dan Pembahasan M anajemen

Sedangkan masyarakat Jasa Konstruksi, sebagai 8. PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam
eksekutor senantiasa berpedoman terhadap regulasi yang Ventura Bersama”
dikeluarkan oleh Pemerintah. Sehingga terjadi check and 9. PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas
balance dalam pengembangan jasa konstruksi. Asosiasi”
10. PSAK 19 (Revisi 2010) “Aset Tak Berwujud”
Dari perubahan-perubahan tersebut, ketentuan baru yang 11. PSAK 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis”
mengatur pembenahan sistem sertifikasi dan registrasi 12. PSAK 23 (Revisi 2010) “Pendapatan”
badan usaha dan keahlian, dapat mempengaruhi kredibilitas 13. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi,
Perseroan jika tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut. Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”
Oleh sebab itu, Perseroan dituntut untuk senantiasa 14. PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”
melaksanakan sertifikasi dan registrasi badan usaha dan 15. PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi,
keahlian sesuai ketentuan yang berlaku. dan Aset Kontinjensi”
16. PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang
Perubahan Kebijakan Akuntansi Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”
Pada tahun 2006, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan 17. ISAK 7 “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”
beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 18. ISAK 9 “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi,
(“PSAK”). Standar yang akan mempengaruhi kebijakan Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”
Akuntansi Perusahaan adalah PSAK No. 55 tentang 19. ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan”
Instrumen Keuangan dan PSAK 50 tentang Penyajian 20. ISAK 11 “Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik”
Instrumen Keuangan. Saat ini Perusahaan telah menerapkan 21. ISAK 12 “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi
standar ini terhadap laporan keuangan tahun 2010. Non-moneter oleh Venturer”
22. ISAK 14 “Aset Tak Berwujud-Biaya Situs Web”
PSAK revisi, yang berlaku efektif pada atau setelah 23. ISAK 17 “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan
tanggal 1 Januari 2011 sbb.: Nilai”
1. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”
2. PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” Komitmen dan Kontinjensi
3. PSAK 3 (Revisi 2010) “Laporan Keuangan Interim” Perusahaan sedang menghadapi beberapa kasus hukum
4. PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan yang saat ini sedang menunggu putusan pengadilan.
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Perusahaan sudah mencatat pembebanan kerugian dan
5. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” kewajiban diestimasi atas kasus-kasus tersebut. Perusahaan
6. PSAK 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak meyakini bahwa keputusan pengadilan dalam kasus-kasus
Berelasi” tersebut tidak akan membawa dampak material terhadap
7. PSAK 8 (Revisi 2010) “Peristiwa setelah Periode kondisi keuangan dan kinerja Perusahaan dan Perusahaan
Pelaporan” Anak.

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 54


Menara M.T. Haryono, Jakarta

55 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Tata Kelola Perusahaan

Rapat Umum Pemegang Saham 2010

D alam penerapan Tata Kelola Perusahaan yang Baik


atau Good Corporate Governance (GCG), manajemen
ADHI beserta seluruh jajarannya berkomitmen penuh


Mengimplementasikan pengelolaan manajemen
risiko.
Melaksanakan transparansi kondisi keuangan dan
untuk melaksanakan GCG dalam setiap kegiatan non keuangan Perusahaan.
bisnisnya. Nilai-nilai yang terkandung pada ADHI Principles
merupakan komitmen ADHI dalam melaksanakan prinsip Hasil implementasi GCG di lingkungan ADHI diwujudkan
GCG tersebut. dengan telah dilaksanakannya assessment GCG sesuai
standar kriteria Kementerian BUMN untuk periode tahun
Seluruh insan ADHI harus tegas dan konsisten memegang 2009 oleh Sodiq, Purwoko & Associates Consulting (SPA)
prinsip tata kelola perusahaan yang baik sehingga akan dengan pencapaian nilai sebesar 90,13 atau mencapai
memberikan dampak positif dalam pengembangan kualifikasi sangat baik. Demikian pula penghargaan dari
potensi bisnis, memperkuat daya saing, dan meningkatkan pihak eksternal lainnya, baik dari kalangan Pemerintah,
kinerja ADHI secara berkesinambungan. otoritas perbankan, Pasar Modal, maupun lembaga
independen. ADHI meraih predikat Perusahaan Terpercaya
Pemahaman dan pelaksanaan GCG di lingkungan ADHI dari The Indonesian Institute for Corporate Governance
ditunjukkan dengan: (IICG) yang bekerja sama dengan Majalah SWA dengan
• Melaksanakan Job Description Anggota Dewan perolehan skor 82,23 meningkat dari pencapaian score
Komisaris dan Direksi. tahun 2009 yaitu 81,54. Memperoleh penghargaan Best
• Melengkapi dan melaksanakan tugas komite- Disclosure & Transparency dari The Indonesian Institute for
komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi Corporate Directorship (IICD) yang bekerja sama dengan
pengendalian internal Perusahaan. majalah Business Review. Sejak tahun buku 2004 hingga
• Menerapkan fungsi kepatuhan melalui audit internal tahun buku 2008 ADHI selalu menduduki peringkat juara
dan audit eksternal. untuk Kategori BUMN Non Keuangan Listed dalam Annual

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 56


Tata Kelola Perusaha an
Report Award. Hal ini menunjukkan komitmen ADHI dalam memenuhi hak-hak pemegang saham dan
sebagai bentuk tanggung jawab dalam transparansi dan pemangku kepentingan. Baik yang timbul karena
keterbukaan informasi. perjanjian maupun peraturan perundangan yang
berlaku.
Untuk mengoptimalkan penerapan GCG, ADHI memiliki
strategi yaitu tersedianya Manual Perusahaan berikut
peraturan dan prosedur internal lainnya; GCG Manual,
Board Manual yang mengatur hubungan antarkomisaris, Struktur Tata Kelola
antardirektur, dan antara Dewan Komisaris dengan Struktur tata kelola ADHI terdiri atas organ Perusahaan
Direksi; hubungan antara Direksi Perusahaan dengan yaitu Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Dewan
Direksi/Dewan Komisaris Anak Perusahaan; Komite- Komisaris, dan Direksi. Sesuai dengan UU No. 40 Tahun
komite sebagai perangkat Dewan Komisaris dan Corporate 2007 tentang Perseroan Terbatas, organ Perseroan
Secretary; serta dokumen Code of Conduct yang secara mempunyai kedudukan yang sama, namun mempunyai
detail memberikan arahan tentang tindakan yang boleh kewenangan yang berbeda. Kewenangan ketiga organ
dan tidak boleh dilakukan oleh pegawai. Code of Conduct tsb. diatur dalam Anggaran Dasar Perseroan. Sedangkan
ini mengacu pada nilai budaya ADHI (ADHI Values). khusus RUPS memiliki kewenangan yang tidak dimiliki oleh
Pada tahun 2010 telah dilakukan peninjauan ulang atas kedua organ lainnya.
dokumen/manual tsb. dan diharapkan dapat terbit pada
awal tahun 2011. Dewan Komisaris dilengkapi dengan perangkat komite-
komite yang terdiri dari Komite Audit, Komite Nominasi
dan Remunerasi, Komite Manajemen Risiko, dan Komite
Kebijakan Corporate Governance. Sedangkan Direksi,
Landasan Pener apan dilengkapi a.l. dengan Audit Internal, Departemen
GCG Manajemen Risiko, Departemen Kesisteman dan Teknologi
Pelaksanaan GCG ADHI mengacu pada Keputusan Menteri Informasi (TI) serta Corporate Secretary.
Negara BUMN No. 117/MBU/2002 tanggal 1 Agustus 2002.
Selain itu prinsip tata kelola perusahan ADHI mengacu
pada parameter GCG yang dikeluarkan oleh Organization R apat Umum Pemegang
for Economic Cooperation and Development (OECD) dan
Komite Nasional GCG (KN-GCG) serta mengambil praktek- Saham (RUPS)
praktek bisnis terbaik yang disesuaikan dengan budaya RUPS terdiri dari RUPS Tahunan yang diselenggarakan
Indonesia. setiap tahun sekali dan RUPS Luar Biasa (RUPSLB) yang
dapat dilakukan setiap saat apabila dipandang perlu oleh
Parameter tersebut a.l.: transparansi (transparency), Direksi dan/atau Dewan Komisaris dan/atau Pemegang
akuntabilitas (accountability), tanggung jawab Saham. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya,
(responsibility), kemandirian (independency), serta RUPS memiliki kewenangan yang tidak dimiliki oleh
kewajaran dan kesetaraan (fairness), dan dapat dijelaskan kedua organ lainnya a.l. meminta pertanggungjawaban
sbb.: pengelolaan Perusahaan kepada Dewan Komisaris dan
• Transparansi (transparency): Merupakan prinsip Direksi, mengangkat dan memberhentikan Anggota
keterbukaan dalam pengambilan keputusan dan \ Dewan Komisaris serta Anggota Direksi Perusahaan,
pengungkapan informasi yang materiil dan relevan menentukan besarnya kompensasi para Komisaris dan
dengan Perusahaan. Direktur, menilai kinerja Perusahaan selama tahun fiskal
• Kemandirian (independency): Perusahaan dikelola melalui sejumlah evaluasi, mengesahkan perubahan
secara profesional tanpa benturan kepentingan dan Anggaran Dasar, memberikan persetujuan atas Laporan
tanpa pengaruh/tekanan dari pihak manapun. Tahunan, menunjuk akuntan publik, dan memutuskan
• Akuntabilitas (accountablility): Kejelasan fungsi, hak, jumlah penggunaan laba perusahaan.
kewajiban, wewenang, dan tanggung jawab antara
Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi. Dalam rangka menjaga perlakuan yang sama terhadap
• Pertanggungjawaban (responsibility): Kesesuaian semua Pemegang Saham, ADHI selalu memberikan
dan kepatuhan pengelolaan Perusahaan terhadap kemudahan untuk melakukan akses informasi mengenai
peraturan perundang-undangan yang berlaku dan Perusahaan setiap saat melalui website maupun
prinsip-prinsip korporasi yang sehat. pemberitaan yang dikeluarkan oleh Perusahaan. Anggaran
• Kewajaran (fairness): Perlakuan adil dan setara di Dasar ADHI menjamin hak para Pemegang Saham sesuai
peraturan perundangan yang berlaku.

57 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Tata Kelola Perusaha an

Selama tahun 2010, ADHI telah menyelenggarakan dua pengawasan yang telah dijalankan selama
kali RUPS yaitu: tahun buku 2009.
I. RUPSLB yang diselenggarakan pada tanggal 27 Januari 2. Persetujuan dan penetapan penggunaan Laba Bersih
2010 dengan agenda Perubahan Pengurus Perseroan setelah pajak Perusahaan untuk tahun buku 2009,
dengan hasil keputusan: yaitu:
1. Pengangkatan Sdr. Amir Muin, sebagai Komisaris a. Sebesar 30% dari Laba Bersih dibagikan
Independen. dalam bentuk dividen tunai kepada para
2. Pengangkatan Sdr. Bambang Pramusinto, sebagai pemegangsahamsebesar Rp49.658.900.000
Direktur. atau Rp28,26 per saham.
3. Pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris untuk b. Sebesar 0,50% dari Laba Bersih atau
menetapkan pembagian tugas dan wewenang di Rp828.000.000 dialokasikan untuk Program
antara anggota Direksi. Kemitraan.
4. Pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan c. Sebesar 0,25% dari Laba Bersih atau
dengan hak substitusi untuk menyatakan kembali Rp414.000.000 dialokasikan untuk Program
keputusan mengenai perubahan susunan Bina Lingkungan.
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tsb. d. Sebesar 68,25% dari Laba Bersih atau
kepada Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Rp114.628.833.250 dibukukan sebagai laba
serta melakukan segala tindakan yang diperlukan ditahan.
sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan e. Melimpahkan wewenang kepada Direksi untuk
perundangan. menetapkan jadwal dan tata cara pembagian
dividen sesuai dengan ketentuan perundang-
Sehingga susunan Pengurus Perseroan menjadi sbb.: undangan yang berlaku.
Dewan Komisaris 3. Persetujuan dan penetapan besaran gaji dan
Komisaris Utama: Imam Santoso Ernawi tunjangan bagi setiap anggota Direksi dan anggota
Komisaris: Harry Susetyo Nugroho Dewan Komisaris Perusahaan serta penetapan
Komisaris: Gatot Trihargo besaran tantiem tahun 2009 bagi anggota Direksi
Komisaris Independen: Murhadi dan anggota Dewan Komisaris.
Komisaris Independen: Amir Muin 4. a. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Aryanto,
Amir Jusuf, Mawar, dan Saptoto untuk
Direksi melakukan audit Laporan Keuangan Perusahaan
Direktur Utama: Bambang Triwibowo tahun buku 2010 dan Laporan Keuangan
Direktur: Indradjaja Manopol Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun
Direktur: M. Fauzan buku 2010.
Direktur: Supardi b. Melimpahkan wewenang dan kuasa
Direktur: Bambang Pramusinto kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk,
menetapkan honorarium kondisi dan syarat-
Sesuai dengan Ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, syarat penunjukan, serta menunjuk Kantor
pembagian tugas Anggota Direksi diputuskan dalam Akuntan Publik pengganti termasuk apabila
Rapat Direksi setelah terbitnya Surat Keputusan Dewan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk tidak dapat
Komisaris. melanjutkan atau melaksanakan tugasnya
karena sebab apapun dan atau berdasarkan
II. RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 9 ketentuan dan peraturan di bidang pasar
Juni 2010 menghasilkan keputusan yaitu: modal.
1. a. Persetujuan atas Laporan Tahunan Perusahaan
untuk tahun buku 2009 termasuk Pengesahan
Laporan Keuangan Perusahaan dan
mengesahkan Laporan Program.Kemitraan Per an Dewan
dan Bina Lingkungan (PKBL) untuk tahun buku Komisaris dan Direksi
2009. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah
b. Memberikan pelunasan dan pembebasan sebagai pengawas sedangkan tugas serta tanggung
tanggung jawab sepenuhnya kepada segenap jawab Direksi adalah sebagai penanggung jawab atas
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris pengelolaan Perusahaan sesuai dengan fungsinya masing-
Perusahaan atas tindakan pengurusan dan masing sebagaimana yang diamanatkan Anggaran Dasar

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 58


Tata Kelola Perusaha an
Perusahaan. Dewan Komisaris dan Direksi juga telah Kewajiban Dewan Komisaris
memiliki Board Manual yang bersifat mengikat bagi setiap Secara terperinci Dewan Komisaris memiliki kewajiban
anggota Dewan Komisaris dan Direksi yang berisi a.l. tugas sbb.:
dan wewenang Dewan Komisaris dan Direksi; mekanisme • Mengawasi pelaksanaan Rencana Kerja dan
hubungan kerja antara Dewan Komisaris dengan Direksi; Anggaran Perusahaan serta menyampaikan hasil
tata cara pelaksanaan dan pengambilan keputusan Rapat penilaian dan pendapatnya kepada RUPS.
Dewan Komisaris, Rapat Direksi, Rapat Dewan Komisaris • Mengikuti perkembangan kegiatan Perseroan dan
dengan Direksi. memberikan laporan kepada RUPS disertai saran
dan langkah perbaikan jika kinerja Perseroan
Sesuai dengan Board Manual dan Anggaran Dasar memperlihatkan kemunduran yang berarti.
Perusahaan, Rapat dapat dilaksanakan dan berhak • Memberikan pendapat dan saran kepada RUPS
mengambil keputusan yang sah melalui media elektronik/ mengenai berbagai persoalan yang dianggap
teleconference. penting dalam pengelolaan Perseroan.
• Mengusulkan kepada RUPS penunjukan Kantor
Dewan Komisaris Akuntan Publik (KAP) yang akan melakukan
Dewan Komisaris bertanggung jawab secara kolektif pemeriksaan terhadap Laporan Keuangan Perseroan.
kepada para pemegang saham dan memiliki kewajiban • Mengusulkan calon-calon anggota Dewan Komisaris
untuk melakukan pengawasan dan memberikan nasihat dan anggota Direksi Perseroan untuk disampaikan
kepada Direksi serta memastikan bahwa Perusahaan kepada RUPS sebagaimana direkomendasikan oleh
melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik pada Komite Nominasi dan Remunerasi.
seluruh tingkatan atau jenjang organisasi. Dewan • Melakukan tugas pengawasan lainnya yang
Komisaris tidak turut serta dalam pengambilan keputusan ditentukan oleh RUPS maupun Anggaran Dasar
secara operasional. Dalam Anggaran Dasar Perusahaan Perseroan.
pasal 17 disebutkan tugas utama Dewan Komisaris adalah: • Memberikan tanggapan maupun Anggaran Dasar
• Melakukan pengawasan atas kebijakan pengurusan Perseroan atas laporan berkala Direksi (triwulanan,
dan memberi nasihat kepada Direksi. tahunan) serta pada setiap waktu yang diperlukan
• Melakukan tugas yang secara khusus diberikan mengenai perkembangan Perseroan.
kepadanya menurut Anggaran Dasar, peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan/atau Selama tahun 2010, Dewan Komisaris telah melakukan
berdasarkan keputusan RUPS. pengawasan terhadap:
• Dalam melakukan tugasnya bertindak untuk • Kinerja Operasional dan Keuangan.
kepentingan dan usaha Perusahaan dan • Kerangka Manajemen Risiko.
bertanggungjawab kepada RUPS. • Tindak lanjut atas hasil pemeriksaan audit internal
• Meneliti dan menelaah Laporan Tahunan yang dan eksternal.
dipersiapkan oleh Direksi serta menandatangani • Kecukupan sistem pengendalian intern.
Laporan Tahunan tsb. • Rencana Bisnis Perusahaan.

Komisaris Independen Selain itu Dewan Komisaris juga telah:


Komisaris Independen berperan dalam tugas pengawasan • Mengusulkan Remunerasi Dewan Komisaris dan
dan memperjuangkan kepentingan pemegang saham Direksi.
minoritas. Peraturan Bursa Efek Indonesia No. Kep-305/ • Mengusulkan calon Komisaris, Komisaris Independen,
BEJ/07-2004 tentang Peraturan No. 1-A tentang dan anggota Direksi yang akan menggantikan
Pencatatan Saham Bersifat Ekuitas Selain Saham yang pejabat yang masa jabatannya habis pada RUPS
Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat mensyaratkan batas Tahunan Tahun Buku 2010.
minimal jumlah Komisaris Independen adalah 30% dari • Mengusulkan calon Kantor Akuntan Publik yang akan
jumlah keseluruhan anggota Dewan Komisaris. Komposisi melakukan audit atas Laporan Keuangan Perseroan
Dewan Komisaris ADHI saat ini adalah lima orang dimana Tahun Buku 2010.
dua orang diantaranya adalah Komisaris Independen.
Dengan demikian jumlah Komisaris Independen ADHI
adalah 40% yang berarti telah melampui batas minimal
yang disyaratkan.

59 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Tata Kelola Perusaha an

Remunerasi Anggota Dewan Komisaris Rapat Dewan Komisaris


Dewan Komisaris menugaskan Komite Remunerasi Pembahasan hal-hal yang bersifat strategis dan atau
untuk menyusun rancangan usulan remunerasi. Apabila memerlukan keputusan segera dibahas dalam Rapat Dewan
diperlukan, Dewan Komisaris dapat menunjuk Konsultan Komisaris yang diselenggarakan sekurang-kurangnya
Manajemen yang membantu Komite Remunerasi dalam satu kali dalam satu bulan dan setiap saat jika diminta
menyusun rancangan usulan. seorang atau lebih anggota Dewan Komisaris. Kuorum
Rapat Dewan Komisaris tercapai jika lebih dari setengah
Dalam penyusunan tersebut Komite Remunerasi anggota Dewan Komisaris hadir atau diwakilkan dengan
berpedoman pada peraturan Menteri BUMN No. PER-02/ kuasa kepada Komisaris lain. Keputusan rapat diusahakan
MBU/2009 tentang Pedoman Penetapan Penghasilan dengan cara musyarawah untuk mufakat.
Direksi, Dewan Komisaris dan Dewan Pengawas
BUMN beserta perubahannya No. PER-03/MBU/2009, Jika mufakat tidak terjadi, maka ditempuh melalui
benchmarking dengan perusahaan pada industri yang mekanisme pemungutan suara di antara anggota Dewan
sejenis. Dan berdasarkan peraturan tsb. perhitungan Komisaris yang hadir atau diwakilkan dalam rapat dan
besaran remunerasi anggota Dewan Komisaris didasarkan keputusan diambil berdasarkan suara setuju lebih dari
pada persentase perhitungan remunerasi Direktur Utama. setengah jumlah suara yang sah. Jika jumlah suara
yang setuju dan tidak setuju sama, maka usulan yang
Adapun prosedur penetapan remunerasi Anggota Dewan disampaikan ditolak, kecuali mengenai diri orang akan
Komisaris dan Direksi adalah sbb.: diputuskan oleh Ketua Rapat.
• Komite Remunerasi menyusun rekomendasi
remunerasi bagi Anggota Dewan Komisaris dan Dewan Komisaris telah melakukan Rapat Dewan Komisaris
Direksi. sebanyak 17 kali pada tahun 2010, dengan frekuensi
• Dewan Komisaris mengkaji rekomendasi yang kehadiran sebagaimana disajikan pada tabel.
diajukan oleh Komite Remunerasi.
• Dewan Komisaris membahas dengan Direksi guna Tingkat Kehadiran Rapat Dewan Komisaris Tahun 2010
mendapatkan masukan-masukan. Nama Jabatan Kehadiran
• Dewan Komisaris mengusulkan kepada RUPS
remunerasi bagi Anggota Dewan Komisaris dan Imam S. Ernawi Komisaris Utama 13
Direksi. Harry Susetyo Nugroho Komisaris 11
• RUPS menetapkan besaran remunerasi bagi Anggota Gatot Trihargo Komisaris 16
Dewan Komisaris dan Direksi. Komisaris
Murhadi 16
• Remunerasi anggota Dewan Komisaris terdiri dari Independen
honorarium, tunjangan-tunjangan berupa tunjangan Komisaris
transportasi, tunjangan telekomunikasi, dan asuransi Amir Muin 17
Independen
purna jabatan. Di samping itu anggota Dewan
Komisaris diberikan tantiem yang besarnya sesuai Catatan: Total frekuensi Rapat Dewan Komisaris 17 kali.
dengan hasil evaluasi terhadap kinerja Perseroan.

Remunerasi Anggota Dewan Komisaris (dalam Rp)


Pendapatan
Nama Honorarium Tunjangan THP Bulanan THP 2010 Tantiem
2010
Imam Santoso Ernawi 24.720.000 5.000.000 29.720.000 356.640.000 205.220.522 561.860.522
Harry Susetyo Nugroho 22.248.000 4.350.000 26.598.000 319.176.000 184.698.470 503.874.470
Gatot Trihargo 22.248.000 4.350.000 26.598.000 319.176.000 184.698.470 503.874.470
Murhadi 22.248.000 4.350.000 26.598.000 319.176.000 184.698.470 503.874.470
Amir Muin* 22.248.000 4.350.000 26.598.000 292.578.000 NA 292.578.000

*Menjabat Komisaris mulai 27 Januari 2010


Catatan: Selain tunjangan di atas, Anggota Dewan Komisaris juga mendapatkan tunjangan kesehatan dan tunjangan Purna Jabatan berupa
keikutsertaan dalam asuransi dengan premi/tahun sebesar 25% dari honorarium.

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 60


Tata Kelola Perusaha an
Direksi wilayah operasinya.
• Membina pengelolaan SDM di wilayah operasinya.
Tugas Pokok Direksi • Membina kegiatan sinergi antarunit kerja operasional
Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan pasal 14 ayat 3, dan pengembangan teknologi.
maka tugas pokok Direksi adalah: Direktur Operasi terbagi menjadi dua, Direktur Operasi
Memimpin, mengurus, dan mengendalikan Perusahaan I menangani wilayah Indonesia bagian tengah dan
sesuai dengan tujuan Perseroan dan senantiasa berusaha timur, sedangkan Direktur Operasi II menangani wilayah
meningkatkan efisiensi dan efektivitas Perseroan. Sumatera dan Jawa.
Memelihara dan mengurus kekayaan Perseroan.
Direktur Pengembangan Usaha
Selain itu, Direksi juga bertanggung jawab atas Bertanggung jawab atas kegiatan yang berkaitan dengan
terlaksananya Good Corporate Governance (GCG). tugas-tugas sbb.:
Untuk mencapai tugas pokok tsb. di atas, Direksi dalam • Memimpin dan mengelola kegiatan riset dan
operasional sehari-hari saling membagi tugas masing- pengembangan teknologi.
masing sbb.: • Memimpin dan mengelola kegiatan investasi dan
Direktur Utama pengembangan usaha.
• Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang • Mengkoordinasikan, memimpin, dan mengelola
berkaitan dengan tugas-tugas sbb.: kegiatan pemasaran, produksi, dan SDM Divisi EPC.
• Menetapkan visi, misi, filosofi, sasaran, dan strategi • Memimpin dan mengelola kegiatan pemasaran
Perseroan berdasarkan kajian internal dan eksternal. berkaitan dengan perencanaan pengembangan
• Menyiapkan Rencana Jangka Panjang Perusahaan pasar baru.
(RJPP). • Memimpin dan mengelola kegiatan kesisteman dan
• Menyiapkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan teknologi informasi Perusahaan.
(RKAP). • Memimpin dan mengelola kegiatan evaluasi kinerja
• Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan termasuk administrasi kontrak.
(RUPS). • Mengkoordinasikan kegiatan monitoring dan
• Memimpin kegiatan yang bersifat strategis dalam evaluasi kinerja Anak Perusahaan.
pengembangan Perseroan.
• Mengkoordinasikan kegiatan para Direktur. Seluruh anggota Direksi bertanggung jawab dalam
• Melakukan pembinaan Anak Perusahaan dan membina kegiatan investor relations, corporate
perusahaan joint venture. communications, corporate administration, GCG, legal
• Mengarahkan dan membina pelaksanaan tugas dan compliance, serta Corporate Social Responsibility
Audit Internal. (CSR) dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL).

Direktur Keuangan dan Sumber Daya Manusia Remunerasi Anggota Direksi


Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berkaitan Prosedur dan mekanisme penetapan remunerasi Anggota
dengan tugas-tugas sebagai berikut: Direksi sebagaimana terdapat pada remunerasi Anggota
Memimpin dan mengelola kegiatan keuangan dan Dewan Komisaris.
akuntansi Perseroan.
• Menyusun Laporan Keuangan Perseroan. Remunerasi anggota Direksi terdiri dari gaji, tunjangan-
• Memimpin dan mengelola kegiatan mitigasi risiko. tunjangan berupa tunjangan perumahan, tunjangan
• Mengembangkan SDM serta mengelola dan transportasi, tunjangan telekomunikasi, dan asuransi
mengembangkan kesistemannya. purna jabatan. Di samping itu anggota Direksi diberikan
• Membina kegiatan non struktural. tantiem yang besarnya sesuai dengan hasil evaluasi kinerja
Perseroan.
Direktur Operasi
Bertanggung jawab terhadap kegiatan yang berkaitan Penilaian kinerja Direksi tahun 2010 dijabarkan dalam
dengan tugas-tugas sebagai berikut: Balance Scored Card (BSC) diukur berdasarkan indikator-
• Mengkoordinasikan kegiatan pemasaran (penetrasi indikator sesuai dengan aspek-aspek Key Performance
pasar dan pelayanan pada pelanggan) khususnya Indicator (KPI) Kementerian BUMN yaitu aspek Keuangan,
pasar konstruksi pada umumnya. aspek Operasional, dan aspek Dinamis.
• Memimpin dan mengelola kegiatan produksi
termasuk quality control dan pelaksanaan K3L di

61 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Tata Kelola Perusaha an

Remunerasi Anggota Direksi (dalam Rp)


Pendapatan
Nama Gaji Tunjangan THP Bulanan THP 2010 Tantiem
2010
Bambang Triwibowo 61.800.000 18.540.000 80.340.000 964.080.000 513.051.305 1.477.131.305
M. Fauzan 55.620.000 16.686.000 72.306.000 867.672.000 461.746.175 1.329.418.175
Indradjaja Manopol 55.620.000 16.686.000 72.306.000 867.672.000 461.746.175 1.329.418.175
Supardi 55.620.000 16.686.000 72.306.000 867.672.000 461.746.175 1.329.418.175
Bambang Pramusinto* 55.620.000 16.686.000 72.306.000 795.366.000 NA 795.366.000

*Menjabat Direksi mulai 27 Januari 2010

Catatan: Selain tunjangan di atas, Anggota Direksi juga mendapatkan tunjangan kesehatan,tunjangan komunikasi, dan tunjangan Purna Jabatan
berupa keikutsertaan dalam asuransi dengan premi/tahun sebesar 25% dari gaji.

KPI tsb. ditetapkan di dalam Rencana Kerja dan Anggaran Untuk tahun 2010, Direksi telah melakukan Rapat Direksi
Perusahaan Tahun 2010 yang mencakup: sebanyak 50 kali dengan tingkat kehadiran seperti terlihat
• Aspek Kastemer terdiri dari Perolehan Kontrak Baru pada tabel.
dan Customer Satisfaction Index (CSI).
• Aspek Finansial terdiri dari Penjualan, Earning After Tingkat Kehadiran Rapat Direksi Tahun 2010
Tax (EAT), Return on Equity (ROE), Harga Saham, dan Nama Jabatan Kehadiran
Saldo Kas Bersih Operasi.
Bambang Triwibowo Direktur Utama 44
• Aspek Internal Proses terdiri dari Harga Pokok
Produksi (HPP), Implementasi Cockpit Management. Indradjaja Manopol Direktur Operasi I 42
• Aspek Learning and Growth terdiri dari Peningkatan Bambang Pramusinto Direktur Operasi II 42
Rasio Produktivitas SDM, Peningkatan Employee Direktur
Engagement Index. M. Fauzan Pengembangan 46
Usaha
Rapat Direksi Direktur Keuangan
Supardi 47
Rapat Direksi diselenggarakan setiap waktu bilamana dan SDM
dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih
Catatan: Total frekuensi Rapat Direksi 50 kali
anggota Direksi atau atas permintaan dari Dewan
Komisaris dengan menyebutkan hal-hal yang akan
Program Pelatihan Direksi
dibicarakan. Kuorum Rapat Direksi tercapai jika lebih dari
Mengasah kompetensi mutlak diperlukan semua insan
setengah anggota Direksi hadir atau diwakilkan dengan
ADHI, termasuk Direksi. Dalam upaya meningkatkan
kuasa kepada anggota Direksi lainnya. Keputusan rapat
kualitas dan kompetensi anggota Direksi untuk dapat
diambil secara mufakat. Jika mufakat tidak terjadi, maka
menunjang pelaksanaan tugasnya, anggota Direksi telah
dilakukan pemungutan suara di antara anggota Direksi
mengikuti workshop, conference maupun seminar seperti:
yang hadir atau diwakilkan dalam rapat dan keputusan
• Diskusi Panel Outlook 2010
diambil berdasarkan suara setuju lebih dari setengah
• Seminar Penerapan Etika dalam Era Bisnis Moderen
jumlah suara yang sah. Jika jumlah suara yang setuju dan
• Seminar “Alumni Career Support System Universitas
tidak setuju sama, maka usulan yang disampaikan ditolak,
Gajah Mada (UGM)”
kecuali mengenai diri orang akan diputuskan oleh Ketua
• Talkshow “Motivasi Alumni untuk Mahasiswa Baru”
Rapat. Jika terdapat anggota Direksi yang mempunyai
• Workshop Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi
pendapat yang berbeda terhadap keputusan yang dibuat,
Keuangan (PSAK) Baru/International Financial
maka pendapat tsb. harus dicantumkan di dalam risalah/
Reporting Standard (IFRS) untuk Badan Usaha Milik
notulen rapat.
Negara (BUMN).

Setiap kali rapat diselenggarakan, dibuat daftar hadir yang


ditandatangani oleh seluruh peserta rapat yang hadir
dan notulen rapat yang dibuat oleh Corporate Secretary.
Notulen Rapat yang telah ditandatangani oleh Direksi
yang hadir dalam rapat, didistribusikan kepada seluruh
Direktur dan bila perlu kepada unit kerja yang terkait
dengan keputusan rapat.

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 62


Tata Kelola Perusaha an
Tingkat Kehadiran Rapat Dewan Komisaris-Direksi Tahun Benturan Kepentingan
2010 Perseroan mewajibkan setiap benturan kepentingan yaitu
Nama Jabatan Kehadiran kondisi di mana kepentingan pribadi Dewan Komisaris,
Direksi, manajemen, dan/atau karyawan dengan
Imam S. Ernawi Komisaris Utama 8
kepentingan Perseroan berada dalam posisi yang saling
Harry Susetyo Nugroho Komisaris 9 bertentangan harus diungkapkan kapanpun terjadi.
Gatot Trihargo Komisaris 8
Komisaris Anggota Direksi Perseroan dilarang merangkap jabatan
Murhadi 8
Independen sebagai Direktur atau Komisaris pada perusahaan lain
Komisaris dan/atau Perusahaan Anak Perseroan. Khusus untuk
Amir Muin* 7
Independen jabatan Komisaris, diperbolehkan sepanjang merupakan
Bambang Triwibowo Direktur Utama 10 penugasan atau persetujuan dari Direksi Perseroan.
Indrajaja Manopol Direktur Operasi I 9
Seluruh Jajaran Manajemen Perseroan dilarang merangkap
Bambang Pramusinto* Direktur Operasi II 9
jabatan pada perusahaan lain untuk menghindari terjadinya
Direktur
benturan kepentingan, kecuali merupakan penugasan
M. Fauzan Pengembangan 9
Usaha atau persetujuan dari Direksi Perseroan.

Direktur
Supardi Keuangan dan 10
Seluruh Jajaran Manajemen Perseroan yang memiliki
SDM benturan kepentingan akibat adanya rangkap jabatan,
diwajibkan untuk melepaskan salah satu jabatan yang
Catatan: disandangnya.
*Menjabat sejak 27 Januari 2010
Total frekuensi Rapat Dewan Komisaris-Direksi 10 kali
Komite-Komite
Sehubungan terdapat anggota Dewan Komisaris dan
Direksi yang baru, maka Perusahaan berkewajiban
Komite Audit
Berdasarkan UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan
memberikan gambaran dan pemahaman tentang kondisi
Usaha Milik Negara (BUMN) dan Lampiran Keputusan
yang ada dalam perusahaan berupa program pengenalan
Bapepam No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September
komprehensif perusahaan kepada pejabat baru tsb.
2004 mengenai Peraturan Bapepam No. IX.I.5 tentang
Program pengenalan diarahkan agar pejabat baru
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
memahami hal-hal yang berkaitan dengan organisasi dan
Audit. Dewan Komisaris PT Adhi Karya (Persero) Tbk.,
operasional perusahaan, seperti: struktur organisasi, key
telah membentuk Komite Audit dalam rangka membantu
person, nature of business, serta job description. Untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya.
memastikan agar pejabat baru mendapatkan pemahaman
yang komprehensif atas perusahaan dan tugas serta
Komite Audit PT Adhi Karya (Persero) Tbk., diketuai oleh
kewajibannya, maka kepada setiap pejabat baru diberikan
Komisaris Independen Murhadi s.d. Maret 2010, yang
satu paket dokumen yang terdiri dari:
kemudian digantikan oleh Komisaris Independen Amir
• Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Muin, dengan anggota yang terdiri dari para profesional
Perusahaan Terbatas;
independen sbb.:
• Anggaran Dasar Perusahaan;
• Erick
• Struktur Organisasi Perusahaan berikut nama
• Syaiful
pejabatnya;
• Salim Siagian
• Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
tahun yang bersangkutan beserta Rencana Jangka
Untuk menjaga independensi dalam pelaksanaan tugasnya,
Panjang Perusahaan (RJPP) yang berlaku;
Komite ini diketuai oleh seorang Komisaris Independen
• Laporan-laporan periodik untuk tahun yang
dengan tiga orang anggota yang dipilih dari personil-
bersangkutan;
personil yang tidak memiliki hubungan baik langsung
• Masalah-masalah, issue strategis terkait yang sedang
maupun tidak langsung dengan Perusahaan.
berjalan beserta kebijakan yang ada.
• Manual Perusahaan;
• Good Corporate Governance (GCG) Code;
• Board Manual;
• Code of Conduct.

63 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Tata Kelola Perusaha an

termasuk evaluasi atas efektifitas pengawasan dan


keamanan pada teknologi informasi yang digunakan.
c. Melakukan penelaahan atas ketaatan perusahaan
terhadap peraturan perundang-undangan di bidang
Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan
lainnya yang berhubungan dengan kegiatan
perusahaan.
d. Menelaah ruang lingkup dari kajian audit interen
dan pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal
atas Laporan Keuangan, serta memperoleh daftar
temuan dan rekomendasi, termasuk tanggapan dari
pihak manajemen.
e. Melakukan reviu, seleksi, pencalonan akuntan
publik termasuk independensinya dan memberi
Komite Audit rekomendasi penunjukan akuntan publik kepada
Dewan Komisaris.
Amir Muin, Ketua (tengah) f. Melakukan penelaahan atas pemeriksaan oleh
Riwayat singkat Amir Muin disajikan pada Profil Anggota auditor eksternal dengan memastikan efektifitas
Dewan Komisaris. sistem pengendalian interen dan efektifitas
pelaksanaannya.
Erick, Anggota (s.d. Mei 2010) g. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris
Dilahirkan pada tanggal 18 Mei 1973 (37 tahun) di Jakarta, mengenai penyempurnaan sistem pengendalian.
Lulusan S2 Manajemen Akuntansi dan S1 Ekonomi dan h. Melaporkan kepada Dewan Komisaris berbagai
Hukum dari Universitas Indonesia. risiko yang dihadapi Perseroan dan pelaksanaan
manajemen risiko oleh Perseroan.
Syaiful, Anggota (kanan) i. Memastikan ketaatan Perseroan terhadap regulasi
Lahir di Pariaman pada 15 Agustus 1958 (52 tahun). Lulus yang berlaku.
Sarjana STAN Jakarta pada tahun 1989. Mengawali karir j. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada
sebagai Auditor pemerintah di BPKP (1981-2000). Dewan Komisaris atas pengaduan yang berkaitan
Anggota Komite Audit pada beberapa perusahaan (sejak dengan Perusahaan, dan
2006 s.d. sekarang). k. Menjaga kerahasiaan dokumen, data, dan informasi
perusahaan.
Salim Siagian, Anggota (kiri)
Dilahirkan di Padang Sidempuan, 28 Februari 1950. Terkait dengan pelaksanaan tugas dan tanggung
Memperoleh gelar S1 Akuntansi dari Universitas Indonesia jawabnya, Komite Audit berwenang untuk mengakses
pada tahun 1975 dan Master of Business Administration catatan atau informasi tentang karyawan, dana, aset, serta
dari Katholieke Universiteit Leuven, Belgia pada tahum sumber daya perusahaan lainnya yang berkaitan dengan
1983. Mengawali karir sebagai Staf pengajar Fakultas tugasnya. Dalam melaksanakan wewenang, Komite
Ekonomi Universitas Indonesia (1973-sekarang). Anggota Audit wajib bekerja sama dengan Komite-komite Dewan
Komite Audit di beberapa Perusahaan (sejak 2003 s.d. Komisaris lainnya serta pihak yang melaksanakan fungsi
sekarang). internal audit.

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Untuk kelancaran pelaksanaan tugas Komite Audit, Dewan
Komite Audit bertugas memberikan pendapat kepada Komisaris menetapkan Piagam Komite Audit, yang pada
Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang dasarnya berpedoman pada peraturan yang berlaku di
disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, Pasar Modal. Sesuai ketentuan dalam Piagam tersebut,
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komite Audit wajib melakukan pertemuan sekurang-
Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang kurangnya satu kali tiap bulannya.
berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, a.l. meliputi:
a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan
yang akan dikeluarkan perusahaan, seperti laporan
keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya.
b. Melakukan evaluasi atas efektifitas dari pengendalian
interen Perseroan pada laporan keuangan lainnya,

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 64


Tata Kelola Perusaha an
Tingkat Kehadiran Rapat Komite Audit Sistem Pengendalian Manajemen Proyek Studi Kasus
Nama Jabatan Jumlah Kehadiran Jalan Tol Kanci-Pejagan.
l. Mengkaji, memahami, dan mengevaluasi tingkat
Amir Muin* Ketua 7
kepatuhan Perseroan terhadap peraturan pasar
Murhadi** Ketua 5 modal dan peraturan lainnya yang berhubungan
Erick*** Anggota 4 dengan kegiatan usaha Perseroan.
Syaiful Anggota 17 m. Melakukan proses penunjukan Kantor Akuntan Publik
Salim Siagian Anggota 14 untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan
Perseroan tahun buku 2010 yang meliputi:
Catatan: • Menyusun Kerangka Acuan Kerja (term of
* Menjabat sejak Maret 2010
** Menjabat s.d. Maret 2010 reference), pemilihan Kantor Akuntan Publik
*** Menjabat s.d. Mei 2010
selaku auditor independen atas laporan
Total frekuensi Rapat Komite Audit 19 kali
keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. untuk
tahun 2010.
Sepanjang tahun 2010, Komite Audit telah melaksanakan
• Turut serta dalam tim pemilihan Kantor Akuntan
rapat sebanyak 19 kali. Setiap rapat dibuatkan risalahnya
Publik selaku auditor independen atas laporan
dan dilaporkan kepada kepada Dewan Komisaris. Jika ada
keuangan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. untuk
hal-hal yang perlu mendapat perhatian Dewan Komisaris,
tahun 2010, serta memberikan rekomendasi
dalam laporan tersebut disertakan pula pendapat dan
kepada Komisaris tentang Kantor Akuntan
saran dari Komite Audit.
Publik yang akan ditunjuk.
• Turut serta mereviu draft surat perjanjian/
Rincian Kegiatan Komite Audit selama tahun 2010 adalah
kontrak antara Kantor Akuntan Publik yang
sbb.:
ditunjuk oleh Dewan Komisaris/RUPS dengan
a. Mengevaluasi Laporan Hasil Audit Satuan Pengawas
Direksi PT Adhi Karya Persero Tbk.
Internal dan menyampaikan hasil penilaiannya
• Melakukan monitoring dan evaluasi rencana
kepada Dewan Komisaris. Kegiatan ini dilakukan
dan perkembangan kegiatan audit di lapangan,
dalam rangka menilai efektifitas pengendalian
serta membantu kelancaran pelaksanaan dan
internal Perseroan dan meningkatkan efektifitas
penyelesaian audit.
fungsi dan tindak lanjut hasil audit SPI.
b. Melakukan reviu atas Laporan Keuangan Interim.
Hal-hal penting yang berkaitan dengan hasil analisis
c. Menetapkan TOR dan mengikuti proses penunjukan
ataupun kajian komite audit telah dikomunikasikan dan
KAP, serta ikut serta dalam penyusunan Surat
disampaikan kepada Direksi untuk memperoleh perhatian
Perintah Kerja/Kontrak pelaksanaan audit atas
dan tindakan perbaikan sebagaimana mestinya.
laporan keuangan tahun 2010.
d. Mereviu dan membantu kelancaran pelaksanaan
Komite Nominasi dan Remunerasi
audit atas laporan keuangan tahun 2010 yang
Diketuai oleh Komisaris Utama Imam S. Ernawi dengan
dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang
anggota komite seluruhnya berasal dari Dewan Komisaris:
ditunjuk.
• Harry Susetyo Nugroho
e. Menghadiri RUPS dan RUPSLB.
• Gatot Trihargo
f. Melakukan penelaahan atas infomasi Keuangan
• Murhadi
yang dipublikasikan oleh Direksi dan menyampaikan
hasilnya kepada Dewan Komisaris.
Dalam keanggotaan Komite Nominasi dan Remunerasi
g. Melakukan penalaahan atas Rencana Kerja Anggaran
ini terdapat seorang anggota independen yaitu Murhadi,
Perusahaan Tahun 2011 dan menyampaikan hasil
yang sekaligus sebagai Komisaris Independen. Profil dan
penelaahan tersebut kepada Komisaris.
riwayat singkat anggota Komite Nominasi dan Remunerasi
h. Melakukan evaluasi praktek Good Corporate
disajikan pada profil Anggota Dewan Komisaris.
Governance (GCG).
i. Melakukan penelaahan atas efektifitas sistem
internal kontrol Perseroan.
j. Mengkaji, memahami dan melakukan pengawasan
atas pelaksanaan kebijakan pengelolaan risiko yang
ditetapkan oleh Perseroan.
k. Melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan
Dewan Komisaris antara lain melakukan evaluasi

65 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Tata Kelola Perusaha an

Tugas dan Tanggung Jawab Komite Nominasi


dan Remunerasi
Berdasarkan Surat Keputusan Dewan Komisaris
No.KEP.087/DK K/2005 tanggal 18 Desember 2007, tugas
dan tanggung jawab Komite Nominasi dan Remunerasi
adalah sbb.:
• Menyusun, menganalisa, dan melaksanakan kriteria
dan prosedur nominasi bagi calon anggota Dewan
Komisaris dan Direksi.
• Menyusun, menganalisa, dan melaksanakan kriteria
dan prosedur pemberhentian anggota Dewan
Komisaris dan Direksi.
• Menyusun sistem penilaian kinerja anggota Dewan
Komisaris dan Direksi.
• Memberikan rekomendasi yang berkaitan dengan
jumlah anggota Dewan Komisaris dan Direksi.

Sepanjang tahun 2010, Komite Nominasi dan Remunerasi


telah mengadakan rapat sebanyak satu kali, dengan
tingkat kehadiran 100% untuk seluruh anggota komite.

Rincian Kegiatan Komite selama tahun 2010 adalah sbb.:


• Membuat rekomendasi gaji/honorarium, tunjangan,
Komite Manajemen Risiko
serta tantiem Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
tahun 2010.
Murhadi,Ketua (tengah)
• Mereviu KPI anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Riwayat singkat Murhadi, disajikan pada Profil Anggota
yang akan ditetapkan dalam Rencana Kerja dan
Dewan Komisaris.
Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2011.
• Menyusun long list bakal calon anggota Dewan
Antonius Alijoyo, Anggota (kanan)
Komisaris dan Direksi yang akan menggantikan
Kelahiran Jakarta 25 November 1963 (47 tahun), meraih
pejabat yang akan berakhir masa jabatannya pada
gelar S2 dari IPPM. Saat ini menjabat sebagai Asia Pasific
RUPS Tahunan Tahun Buku 2010 yad.
Group Director of PRMIA, anggota Komite Nasional
Kebijakan Governance (KNKG), dan Leading Consultant
Komite Manajemen Risiko
di Indonesia bidang Corporate Governance dan Enterprise
Komite Manajemen Risiko (KMR) adalah perangkat
Risk Management.
Dewan Komisaris untuk membantu pelaksanaan tugas
pengawasan dalam bidang pemantauan dan mitigasi risiko
Eddy F. Sinaga, Anggota (kiri)
Perusahaan.
Lahir di Siantar 10 Juni 1958 (52 tahun), meraih gelar S1
dari STAN. Mengawali karir sebagai auditor pemerintah
Diketuai oleh Komisaris Independen Murhadi dengan
di BPKP. Kemudian bekerja di BPPN sampai dengan tahun
anggota:
2004 dengan posisi terakhir sebagai Senior Vice President
• Antonius Alijoyo
di Unit Aset Manajemen Investasi (AMI). Saat ini bekerja
• Eddy F. Sinaga
sebagai konsultan swasta.
Untuk menjaga independensi dalam pelaksanaan
tugasnya, Komite ini diketuai oleh seorang Komisaris
Independen dengan dua orang anggota yang dipilih dari
personil-personil yang tidak memiliki hubungan baik
langsung maupun tidak langsung dengan Perusahaan.

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 66


Tata Kelola Perusaha an
Tugas dan tanggung jawab KMR • Melakukan kajian dan rekomendasi kepada Dewan
• Melakukan reviu, penelaahan, dan evaluasi konsep Komisaris atas rencana Perseroan untuk menambah
kebijakan manajemen risiko yang disiapkan oleh pagu kredit Cash Loan dan Non Cash Loan pada Bank
Direksi dan memberi masukan kepada Dewan Mandiri masing-masing menjadi senilai Rp780 miliar
Komisaris sebelum kebijakan itu dijalankan. dan Rp4,15 triliun.
• Melakukan reviu, penelaahan, dan evaluasi • Melakukan kajian dan rekomendasi kepada Dewan
penetapan area risiko bisnis Perseroan yang dilakukan Komisaris atas rencana Perseroan untuk membentuk
oleh Direksi untuk bersama-sama disepakati dengan Divisi baru Asphalt Mixing Plant (AMP).
Dewan Komisaris. • Melakukan kajian dan rekomendasi kepada Dewan
• Melakukan reviu/valuasi atas upaya pencegahan Komisaris atas rencana Perseroan untuk memberikan
risiko sistemik dan non-sistemik atas aktivitas pinjaman dana operasional senilai Rp50 miliar kepada
investasi. Perusahaan Anak PT Adhi Realty.
• Melakukan kajian dan rekomendasi kepada Dewan
Perusahaan telah memiliki dan mengimplementasikan Komisaris atas rencana Perseroan untuk mendapatkan
sistem informasi manajemen risiko secara terintegrasi, pinjaman senilai USD4 juta dari Perusahaan Anak
sehingga secara berkala Direksi dan Dewan Komisaris Adhi Multipower Pte. Ltd.
menerima laporan peta risiko atas kegiatan yang sedang
dikerjakan berupa Risk Mapping Report. Secara berkala Selain itu, secara umum Komite Manajemen Risiko melalui
Komite Manajemen Risiko membahas risk mapping report Dewan Komisaris juga memberikan rekomendasi sbb.:
lingkup perusahaan secara keseluruhan yang disusun Direksi dan Manajemen diharapkan mampu melakukan
oleh Departemen Manajemen Risiko yang merupakan mitigasi risiko yang lebih baik lagi atas kontrak-kontrak
konsolidasi dari laporan-laporan semua unit pemilik risiko. Perusahaan di luar negeri. Selain risiko hukum dan risiko
Selanjutnya hasil bahasan berupa upaya-upaya mitigasi keuangan, kontrak-kontrak luar negeri mengandung risiko
risiko yang diperlukan perusahaan akan menjadi masukan operasional yang disebabkan oleh kurangnya pemahaman
kepada Dewan Komisaris. dan penguasaan atas aspek budaya dan iklim usaha
lokal. Kegagalan mengidentifikasikan risiko-risiko yang
Selama tahun 2010 Komite Manajemen Risiko mengadakan berkaitan dengan aspek budaya dan iklim usaha lokal
rapat sebanyak 10 kali. dapat menyebabkan kontrak internasional tidak dapat
diselesaikan tepat waktu dan tepat biaya.
Frekuensi Tingkat Kehadiran Rapat Komite Manajemen
Risiko Komite Kebijakan Corporate Governance
Diketuai oleh Komisaris Gatot Trihargo dengan anggota
Nama Jabatan Kehadiran
tidak tetap A.P. Purnomo Widodo.
Murhadi Ketua 7
Antonius Alijoyo Anggota 6 Untuk menjaga independensi dalam pelaksanaan
Eddy F. Sinaga Anggota 8 tugasnya, Anggota tidak tetap Komite Kebijakan
Corporate Governance tersebut dipilih dari personil yang
Catatan: Total frekuensi Rapat Komite Manajemen Risiko 10 kali. tidak memiliki hubungan baik langsung maupun tidak
langsung dengan Perusahaan. Di samping itu, komite juga
Rincian Kegiatan Komite Manajemen Risiko selama tahun menunjuk konsultan yang tidak menerima tugas langsung
2010 adalah sbb.: dari Perseroan untuk membantu pelaksanaan tugasnya.
• Melakukan kajian atas kontrak konstruksi ADHI
di Luar Negeri yang mengalami permasalahan Profil dan riwayat singkat anggota Komite Kebijakan
dan menciptakan risiko yang dapat mengganggu Corporate Governance adalah sbb.:
kinerja Perusahaan. Hasil kajian tersebut kemudian Gatot Trihargo
disampaikan kepada Dewan Komisaris untuk dibahas Riwayat singkat Gatot Trihargo disajikan pada Profil
dengan Direksi dan selanjutnya menjadi bahan Anggota Dewan Komisaris.
pengambilan keputusan tentang kelanjutan proyek-
proyek ADHI di Luar Negeri baik langsung, joint A.P. Purnomo Widodo
operation maupun joint venture (patungan). Lahir 9 Agustus 1968 (42 tahun) di Semarang, meraih gelar
• Melakukan kajian dan rekomendasi kepada Dewan MBA dari International University of Japan (UIJ) Nagata
Komisaris atas rencana Perseroan untuk menerbitkan tahun 2001. Mengawali karir sebagai auditor Pemerintah
Corporate Guarantee senilai Rp75 miliar kepada di Badan Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP)
Perusahaan Anak PT Adhicon Persada.

67 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Tata Kelola Perusaha an

1990-1999. Pengurus Ikatan Akuntan Indonesia Pusat Corporate Secretary


Kompartemen Sektor Publik tahun 2005-2008. Sejak Sebagai perusahaan publik dan dalam upaya mematuhi
tahun 2001 s.d. sekarang menjadi konseptor, penulis hukum, peraturan, dan ketentuan pasar modal, serta
pedoman GCG dan quality assurance atas assessment menjamin pelaksanaan GCG, Perusahaan memiliki
GCG di BUMN. Corporate Secretary. Corporate Secretary merupakan
jabatan struktural satu tingkat di bawah Direksi dan
Tugas dari Komite Kebijakan Corporate Governance bertanggung jawab langsung kepada Direksi. Corporate
meliputi: Secretary tidak hanya bertanggung jawab dalam
• Melakukan kajian atas kebijakan Corporate memastikan kepatuhan pada hukum, peraturan dan
Governance yang disusun oleh Direksi secara ketentuan pasar modal, namun juga harus memastikan
menyeluruh serta menilai konsistensi penerapannya kelancaran komunikasi antara Perusahaan dengan
termasuk yang bertalian dengan etika bisnis dan pemangku kepentingan; dan menjamin tersedianya
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social informasi yang boleh diakses oleh pemangku kepentingan
Responsibility); sesuai dengan kebutuhan wajar dari pemangku
• Melakukan penelaahan dan pengkajian Anggaran kepentingan. Corporate Secretary dijabat oleh Kurnadi
Dasar dan peraturan-peraturan yang terkait dengan Gularso.
penerapan kebijakan Corporate Governance yang
meliputi: Tugas dan Tanggung Jawab
• Kesesuaian Anggaran Dasar Perseroan dengan Tugas dan tanggung jawab Corporate Secretary di
peraturan perundangan yang berlaku dan antaranya:
tujuan Perusahaan; • Memastikan kelancaran komunikasi (Corporate
• Implikasi peraturan-peraturan terhadap Communications) antara perusahaan dengan
penerapan kebijakan Corporate Governance. pemangku kepentingan yang meliputi antara lain:
• Memastikan setiap Keputusan Dewan Komisaris pemegang saham, karyawan, mitra bisnis, masyarakat
telah sesuai dengan peraturan yang berlaku serta pengguna jasa sesuai dengan kebutuhan wajar
baik peraturan eksternal maupun internal. dari pemangku kepentingan tersebut.
• Melaksanakan tugas khusus terkait dengan • Menjamin tersedianya informasi yang boleh
penerapan kebijakan Corporate Governance. diakses oleh pemangku kepentingan sesuai dengan
kebutuhan wajar dari pemangku kepentingan.
Komite Kebijakan Corporate Governance telah • Menjalankan kegiatan fungsi Investor Relations
mengadakan rapat sebanyak empat kali, dengan tingkat (antara lain: RUPS, Public Expose, Analyst Meeting,
kehadiran 100%. Investor Meeting, dll.).
• Memastikan kepatuhan terhadap peraturan
Komite Kebijakan Corporate Governance selama tahun perundang-undangan yang berlaku.
2010 telah melaksanakan kegiatan-kegiatan sbb.: • Memfasilitasi penyelenggaraan rapat manajemen di
• Melakukan evaluasi atas implementasi GCG selama tingkat pusat.
tahun 2010 termasuk melakukan pembahasan atas • Bertanggung jawab kepada Direksi dan laporan
gap yang ada antara implementasi GCG tahun 2010 pelaksanaan tugasnya disampaikan pula kepada
dengan implementasi GCG dari hasil assessment Dewan Komisaris.
tahun 2009, serta memberikan rekomendasi sesuai • Menatausahakan serta menyimpan dokumen
area of improvement-nya. perusahaan, termasuk tetapi tidak terbatas pada,
• Melakukan reviu atas Soft Structure, yang meliputi: Daftar Pemegang Saham Khusus dan Risalah Rapat
GCG Code, Board Manual, Code of Conduct, Whistle Direksi maupun RUPS.
Blower System, dan melakukan sosialisasi atas Soft • Bertanggung jawab atas pelaksanaan Tanggung
Structure tersebut. Jawab Sosial Perusahaan/Corporate Social
• Melakukan persiapan terkait rencana Assessment Responsibility (CSR).
GCG, yang dimulai dari kegiatan penyusunan Terms • Menjalin komunikasi dengan Kementerian BUMN,
of Reference sampai dengan penunjukan Badan Kementrian Keuangan, Sekretariat Negara, Bapepam,
Pemeriksa Keuangan dan Pembangunan (BPKP) KSEI, BEI, KPEI, BAE, Lembaga Pemeringkat, Dewan
Provinsi DKI Jakarta sebagai pihak yang telah ditunjuk Perwakilan Rakyat, dan lembaga-lembaga terkait
untuk melakukan assessment atas implementasi lainnya.
GCG pada tahun 2010. • Mengelola website Perusahaan dan portal www.
bumn.go.id/adhikarya.

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 68


Tata Kelola Perusaha an
Pada tahun 2010 Corporate Secretary telah melakukan
beberapa kegiatan a.l.:
• Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa pada tanggal 27 Januari 2010.
• Menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan Tahun Buku 2009 pada tanggal 9 Juni 2010.
• Menyenggarakan dua kali Public Expose sepanjang
tahun 2010 yaitu pada tanggal 22 April bertempat
di Galeri BEI, Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta
dan tanggal 10 November 2010 di Hotel Ritz Carlton
Pacific Place, Jakarta.
• Berpartisipasi dalam Conference, dan Exhibition:
-- BNP Paribas: 4 Agustus 2010
-- CITI: 5 Agustus 2010
-- IBBEX: 23 September 2010
-- Investor Summit: Jakarta, 10 November 2010
dan Surabaya, 18 November 2010
-- dll.
Corporate Secretary
Pertemuan rutin dengan rincian:
Kurnadi Gularso • Melakukan disclosure sesuai dengan yang
Lahir di Surabaya 26 Mei 1966 (44 tahun), lulusan Sarjana dipersyaratkan oleh peraturan bidang Pasar Modal.
Teknik Sipil Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya • Memantau harga saham sepanjang tahun 2010 dan
dan lulus S2 Bidang Strategic Management dari STM mengevaluasinya.
Prasetiya Mulya. Menjabat sebagai Corporate Secretary • Merespon setiap permintaan otoritas Pasar Modal
sejak tahun 2004 sampai dengan sekarang. Direktur atas berbagai informasi terkait Perseroan.
Adhi MultiPower Pte. Ltd (2008-sekarang). Presidium • Melakukan koordinasi dengan unit kerja terkait
Forum Humas BUMN (2006-sekarang). Anggota Dewan penyelesaian masalah-masalah hukum sepanjang
Pengawas Dana Pensiun Bina Adhi Sejahtera (2008- tahun 2010 termasuk membantu proses litigasi bila
sekarang). Direktur Teknik Dana Pensiun Bina Adhi diperlukan.
Sejahtera (2005-2008). Regulator Member dari Lembaga • Membantu Direksi dari aspek legal dalam
Komisaris dan Direktur Indonesia. Marketing Manager memberikan keputusan melalui RUPS Perusahaan
Divisi Konstruksi II (2002-2004). General Manager Adhi Anak atas tindakan-tindakan yang akan diambil oleh
Lao Precast Corporation, Philippines (2001-2002). Kepala Perusahaan Anak sepanjang tahun 2010.
Bagian Teknik Divisi Adhimix & Precast (1996-2001). • Mengadministrasikan dokumen perusahaan sesuai
Plant/Area Manager Unit Adhimix & Precast (1991-1996). Anggaran Dasar, seperti daftar Pemegang Saham
Mengikuti dan menjadi pembicara di berbagai pelatihan sepanjang tahun 2010, Risalah Rapat Direksi, Rapat
dan seminar baik di dalam maupun luar negeri. Dewan Komisaris, dan Rapat Gabungan Direksi
dengan Dewan Komisaris.
Selain tugas-tugas tersebut, Corporate Secretary juga • Melaksanakan Program Kemitraan dan Bina
mempunyai tugas yang lain yaitu: Lingkungan (PKBL) dan Corporate Social
• Dalam bidang Hukum, memastikan terjadinya Responsibility (CSR) tahun 2010 sebagaimana terlihat
compliance terhadap regulasi dan menyelesaikan di bagian yang menguraikan Tanggung Jawab Sosial
penanganan masalah-masalah hukum (konsultasi, Perusahaan pada Laporan Tahunan ini dan buku
negosiasi, mediasi, litigasi), serta pendirian Laporan Berkelanjutan (Sustainability Report) ADHI
Perusahaan Anak. 2010 yang diterbitkan tersendiri.
• Dalam bidang Corporate Communications,
menciptakan pencitraan Perusahaan yang positif,
melalui pemberitaan di media massa, press
conference, pameran/exhibition, penerbitan company
profile, penerbitan annual report, pemasangan iklan,
menjadi sponsor event tertentu dll.

69 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Tata Kelola Perusaha an

Pengendalian Internal Internal yang sebelumnya bernama Satuan Pengawasan


Pengendalian internal Perusahaan dilakukan di semua Intern bertanggung jawab dalam pelaksanaan seluruh
lini, mulai dari tingkat Proyek, tingkat Divisi, dan kegiatan audit, dengan prioritas audit operasional di
tingkat Korporasi. Pengendalian mencakup antara lain samping audit Sistem Mutu, audit Sistem Manajemen
pengendalian empat fungsi yaitu keuangan, produksi, Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), dan audit
pemasaran, dan SDM termasuk pengendalian kesisteman, Lingkungan. Audit Internal bertanggung jawab langsung
pengendalian Information Technology (IT), dll. kepada Direktur Utama.

Dalam rangka memastikan terlaksananya pengendalian Kepala Audit Internal dijabat oleh Shoful Ulum s.d. tanggal
internal dilakukan melalui penyelenggaraan Management 30 Maret 2010 yang digantikan oleh Budhi Hidayati.
Review Meeting (MRM), yang pelaksanaannya dilakukan Pengangkatan Kepala Audit Internal tsb. sesuai Peraturan
secara periodik dan juga berjenjang yaitu satu kali dalam Bapepam No. KEP-496/B5/2008 tanggal 28 November
satu minggu untuk tingkat proyek, satu kali dalam satu 2008, telah dilaporkan kepada Bapepam pada tanggal 5
bulan untuk tingkat divisi, dan dilakukan satu kali dalam April 2010. Audit Internal terdiri dari Kepala Audit Internal
tiga bulan untuk tingkat korporat. dan empat orang anggota Auditor Internal yang terlatih
dan bersertifikat Qualified Internal Auditor (QIA) dibantu
Selain itu untuk memastikan keefektifan pengendalian seorang outsourcing auditor yang memiliki sertifikat Audit
internal tersebut dilakukan kegiatan audit melalui beberapa Safety, Lingkungan, dan Mutu ditambah satu orang staf
macam audit yaitu berupa Audit Sistem Mutu, Audit Sistem Tata Usaha. Pada akhir tahun 2010 seorang Auditor
Manajemen Lingkungan, Audit Sistem Keselamatan dan memasuki masa pensiun, sehingga anggota Auditor
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) serta Occupational berjumlah tiga orang.
Health & Safety Advisory Services (OHSAS), Audit Sistem
Information Technology (IT), Audit Implementasi Good Adapun tugas dan tanggung jawab Audit Internal:
Corporate Governance (GCG), Performance Excellence • Menyusun Program Kerja Audit Tahunan (PKAT).
Audit, dan Audit Internal serta Audit Eksternal untuk • Melakukan audit internal terhadap efektifitas
bidang audit operasional dan akuntansi/keuangan. seluruh sistem yang berlaku di Perusahaan dan
mengarah pada tercapainya sasaran Perusahaan
Disamping itu, dari sisi risiko dalam proses penentuan dan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)
pengambilan proyek sampai dengan proyek diselesaikan sesuai PKAT.
dilakukan pemantauan risiko oleh Departemen Manajemen • Mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen
Risiko dan seluruh penanggung jawab risiko pada proyek Perusahaan termasuk mutu kegiatan audit internal.
dan Divisi. Penyusunan dan pelaksanaan mitigasi risiko • Menyampaikan Laporan Hasil Audit (LHA) berikut
dilakukan mulai saat suatu proyek menjadi target sasaran rekomendasi dan saran terhadap hasil audit sebagai
dan masuk di dalam Rencana Kerja Anggaran Divisi, bagian dari upaya memperbaiki kinerja Perusahaan
sudah ditentukan initial risk assessment, diikuti oleh secara berkelanjutan yang disampaikan kepada
proses pengelolaan risiko pada saat PQ, proses tender, Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite
dilanjutkan dengan pelaksanaan proyek sampai dengan Audit.
proyek diserahkan. • Memonitor pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang
telah disetujui serta melaporkannya kepada Direktur
Tim Efisiensi yang dibentuk pada tahun sebelumnya tetap Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
melakukan monitoring dan evaluasi atas biaya-biaya
produksi maupun biaya usaha yang sudah direncanakan Audit dilakukan dengan risk based audit yang mengacu
sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pada Audit Charter, Manual Perusahaan, Standar Audit,
2010 termasuk biaya bunga sebagai dasar menetapkan Prosedur, dan Peraturan Perundangan. Perusahaan memiliki
target cost structure dalam Rencana Jangka Panjang Audit Charter sejak 14 Oktober 2005 yang diperbaharui
Perusahaan (RJPP) 2011-2015. Selanjutnya Tim Efisiensi pada tanggal 22 Desember 2010 dan berisi a.l.: Visi dan
memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam Misi Perusahaan, wewenang, kewajiban, ruang lingkup
menetapkan kebijakan terkait. pekerjaan, tanggung jawab, dan standar pelaksanaan
internal audit. Audit Charter ditetapkan Direktur Utama
Audit Internal setelah melalui persetujuan Dewan Komisaris.
Berdasarkan SK Direksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. nomor:
014-6/033, tanggal 19 Juni 2008, tentang Penyempurnaan
Struktur Organisasi PT Adhi Karya (Persero) Tbk., Audit

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 70


Tata Kelola Perusaha an
Pada tahun 2010, sesuai dengan Program Kerja Audit
Tahunan (PKAT), Internal Audit merencanakan 18 (delapan
belas) kali kunjungan ke unit-unit kerja di Kantor Pusat,
Divisi Operasional dan Proyek-proyek. Realisasi sampai
dengan 31 Desember 2010 telah dilaksanakan 14 (empat
belas) kali kunjungan audit reguler. Di samping audit
reguler tsb., telah dilaksanakan juga dua kali audit pada
Proyek Joint Operation, dua kali Audit Khusus serta dua
kali Audit Cut Off.

Jumlah temuan/ketidaksesuaian dalam Laporan Hasil


Audit sampai dengan 31 Desember 2010 sebanyak 20
(dua puluh) ketidaksesuaian, dengan status:
• Empat ketidaksesuaian sudah ditindaklanjuti (closed);
• Lima ketidaksesuaian sudah ditindaklanjuti namun
belum memenuhi rekomendasi (on going);
• Sebelas ketidaksesuaian sedang dalam proses tindak
Kepala Audit Internal lanjut (open).

Budhi Hidayati
Lahir di Bandung pada tanggal 12 Februari 1956 (54 Risiko Perseroan
tahun). Lulus Sarjana Teknik Sipil Universitas Diponegoro,
Semarang pada tahun 1982. Menjabat sebagai Chief of Implementasi Manajemen Risiko
Internal Audit sejak tahun April 2010 sampai dengan Industri jasa konstruksi memiliki risiko dan ketidakpastian
sekarang. Auditor Internal pada Internal Audit/Satuan (uncertainty) yang relatif tinggi, yang secara garis besar
Pengawasan Intern (2003-2010). Manajer Pengendalian dapat dibedakan menjadi dua kelompok risiko yaitu risiko
dan Pembinaan Proyek Divisi P3T (1997-2003). Kasie yang bersumber dari faktor eksternal dan yang bersumber
Pengendalian Proyek Cabang Semarang (1985-1992), dari hubungan kerja dengan pemberi kerja (Risiko Kontrak).
Kasie Pengendalian dan Pengawasan Sistem Mutu Divisi Yang termasuk dalam risiko yang bersumber dari faktor
P3T (1992-1997). Mengawali karir sebagai Estimator eksternal a.l. risiko kenaikan harga bahan baku/material,
Cabang Semarang (1983-1985). risiko perubahan kurs, risiko kebijakan pemerintah, kondisi
ekonomi dan sosial politik, dan risiko perbedaan regulasi
Shoful Ulum di luar negeri. Sedangkan yang termasuk risiko yang
Lahir di Lamongan pada tanggal 13 April 1960 (50 tahun). bersumber dari hubungan kerja dengan pemberi kerja
Lulus Sarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh (risiko kontrak) a.l. risiko pencairan bank garansi dan risiko
Nopember Surabaya pada tahun 1984. Menyelesaikan pemutusan kontrak. Dan khusus untuk proyek-proyek EPC,
Pendidikan Pasca Sarjana Jalan Raya PU – ITB pada tahun ada beberapa risiko yang sifatnya spesifik a.l. risiko dalam
1986. Mengawali karir sebagai staf Biro Estimating pemilihan mitra dan risiko atas kegagalan desain.
(1984-1987), Kepala Proyek (1987-1991), Kepala Bagian
Adminsitrasi dan Keuangan (1991-1993), Manajer di Divisi Proses penyelenggaraan proyek konstruksi dan EPC, yang
Adhi Realty (1993-1999), Kepala Cabang (1999-2008), dimulai dari proses perencanaan hingga penyelesaian
Chief of Internal Audit (2008-April 2010), Direktur Utama konstruksi dan penggunaan fasilitas yang dibangun,
Dana Pensiun Bina Adhi Sejahtera (2008-2009). Head of memerlukan waktu yang cukup panjang. Di samping
Risk Management Department (April 2010-Desember waktu yang cukup panjang, proyek konstruksi dan EPC juga
2010). memerlukan banyak tenaga kerja dengan keahlian dan
ketrampilan yang beragam, serta memerlukan koordinasi
Audit Charter merupakan dokumen yang secara formal sedemikian banyak untuk kegiatan yang saling terkait satu
mengakui pembentukan fungsi Audit Internal yang sama lain. Kompleksitas pelaksanaan proyek konstruksi
berisi pemberian wewenang dari Direktur Utama untuk tsb. bertambah lagi dengan adanya faktor-faktor eksternal
memperoleh informasi dan data berkaitan dengan proses yang umumnya berada di luar kendali pelaksana proyek.
audit serta memeriksa setiap bagian dalam organisasi Sebagian dari ketidakpastian yang umum terjadi adalah
termasuk berbagai aset serta dokumen perusahaan. ketersediaan material, output dari tenaga kerja, perubahan

71 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Tata Kelola Perusaha an

kebijakan/peraturan perundangan, kondisi sosial & politik, Risiko yang Dikelola


kondisi ekonomi & pasar, cuaca, dan bencana alam. Di tahun 2010, berdasarkan tingkat risiko yang berpengaruh
pada Perseroan, risiko-risiko yang dihadapi dan dikelola
Setiap ketidakpastian menimbulkan suatu potensi risiko. oleh Perseroan adalah sebagai berikut:
Untuk mengelola risiko, sejak tahun 2007 ADHI telah
mempunyai Departemen Manajemen Risiko yang tugasnya 1. Risiko Kenaikan Harga Bahan Baku/
didasarkan pada: Material
• SK Direksi No. 014-6/053 tertanggal 22 Juni 2007 Adanya gejolak pada sektor ekonomi, moneter, dan politik
tentang Penerapan Enterprise Risk Management di tahun 2010, menimbulkan risiko kenaikan harga material
pada PT Adhi Karya (Persero) Tbk. yang pada akhirnya dapat mengakibatkan penurunan laba
• Filosofi Risiko ADHI Perseroan.
• Manual Manajemen Risiko
• Prosedur & Petunjuk Kerja (P000 PM034, P000 Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko akibat
PM037) kenaikan harga bahan baku/material tsb. maka Perseroan
telah melaksanakan langkah-langkah antisipasi, a.l. sbb.:
Untuk menunjang pelaksanaan tugasnya, ADHI telah • Melakukan kontrak pengadaan dengan pemasok
meningkatkan kompetensi dan keahlian personil melalui utama dengan harga, jumlah, dan waktu yang telah
sertifikasi CRMP (Certified Risk Management Professional) ditentukan sebelumnya.
kepada empat personil Departemen Manajemen Risiko. • Melakukan perencanaan dan pengelolaan
Selain itu, Departemen Manajemen Risiko bekerja sama • kebutuhan barang secara akurat, khususnya bagi
dengan Departemen SDM telah menyelenggarakan barang-barang yang harus dipesan dalam jumlah
kegiatan pelatihan yang terstruktur dalam rangka minimal tertentu.
mencapai tingkat maturity budaya sadar risiko Korporasi. • Khusus untuk kontrak dengan pemberi kerja,
khususnya proyek multy years harus dicantumkan
Pengelolaan Sistim Manajemen Risiko dilakukan pasal tentang eskalasi, sedangkan untuk proyek
dengan software Risk Management System yang telah lainnya diupayakan dilakukan negosiasi untuk
dikembangkan sejak 2007 dan mengalami perbaikan di mencantumkan ketentuan tentang eskalasi.
tahun 2008.
2. Risiko Pembayaran
Dalam pengelolaan risiko, Departemen Manajemen Di tahun 2010, risiko pembayaran masih ada/terjadi
Risiko bermitra dengan Komite Manajemen Risiko (KMR) sebagai akibat dari adanya beberapa pemberi kerja yang
di bawah Dewan Komisaris yang diketuai oleh salah menunda atau tidak membayar biaya proyek sesuai jadwal
seorang Komisaris Independen. Setiap akan melakukan yang disepakati, yang mengakibatkan meningkatnya cost
aksi korporasi, Dewan Komisaris melalui KMR melakukan of fund yang pada gilirannya akan berdampak negatif
pembahasan Kajian Risikonya secara rutin dengan terhadap kegiatan usaha Perseroan.
Departemen Manajemen Risiko.
Untuk mengurangi terjadinya risiko tsb. Perseroan telah
Dalam pengembangan di tahun 2010, Manajemen Risiko menetapkan beberapa langkah sbb.:
difokuskan pada peningkatan pengelolaan risiko, yang • Menilai bonafiditas dan reputasi pemberi pekerjaan.
sudah dimulai sejak menentukan sasaran proyek, saat • Mengharuskan adanya uang muka proyek dan
proses PQ dan Tender. Perseroan telah menetapkan pelaksanaan pekerjaan dilaksanakan sesuai termin
template risiko untuk Risiko Kontrak, Risiko Pendanaan, yang disepakati.
Risiko Partner dan Risiko Kapabilitas dan akan dilanjutkan • Mengambil langkah-langkah negosiasi dengan pihak
untuk risiko yang lainnya. Hal ini untuk mempermudah pemberi kerja untuk mencegah terjadinya risiko tidak
Pemilik Risiko dalam melakukan identifikasi, penilaian dan dibayar.
mitigasi risiko. Untuk meningkatkan ketajaman dalam • Menempuh jalur hukum.
melakukan identifikasi, penilaian dan mitigasi risiko, secara
3.Risiko Perseroan dalam Bisnis EPC
intensif Departemen Manajemen Risiko telah melakukan
Risiko Gagal Tender
pembahasan studi kasus berbentuk grup diskusi, baik pada
Hal yang tidak diinginkan dalam mengikuti suatu proses
tingkat Proyek, Departemen maupun Divisi.
tender adalah saat tender tidak berhasil dimenangkan.
Kegagalan ini bisa terjadi karena adanya kompetitor yang
memiliki penawaran lebih baik atau bisa juga terjadi karena
ketidakmampuan dalam memenuhi syarat-syarat tender.

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 72


Tata Kelola Perusaha an
Dibandingkan dengan persiapan dalam pengerjaan proyek Risiko Atas Kegagalan Desain
konvensional lainnya, biaya yang dikeluarkan untuk Pada proyek EPC, disamping sebagai pelaksana konstruksi,
persiapan tender dan pengerjaan proyek EPC relatif lebih Kontraktor EPC juga sekaligus sebagai pembuat desain/
besar. Dengan demikian dapat dipastikan, kegagalan rancangan (engineering) dan melaksanakan pengadaan
dalam mengikuti tender proyek EPC akan berdampak pada (procurement) sendiri. Dengan demikian, tanggung jawab
timbulnya high cost. atas keseluruhan pekerjaan dalam proyek EPC berada pada
Kontraktor EPC.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko ini, maka
dalam setiap mengikuti tender Proyek EPC, Perseroan Kegagalan proyek EPC sebagai akibat dari kegagalan
melakukan hal-hal sbb.: desain/rancangan dapat dipastikan sebagai sebuah
• Meningkatkan efisiensi. bencana besar karena desain/rancangan merupakan
• Melakuan persiapan yang matang. kegiatan awal dari keseluruhan rangkaian pekerjaan
• Bila diperlukan, membentuk konsorsium dengan proyek EPC yang mempunyai dampak besar pada output
perusahaan lain yang memiliki keunggulan kompetitif yang diharapkan. Tidak terpenuhinya output seperti
yang tidak dimiliki Perseroan. yang dipersyaratkan pada Proyek EPC, bisa berdampak
pada kinerja Perseroan. Selain denda yang diterapkan,
Risiko Dalam Pemilihan Mitra/Partner Perseroan diharuskan memperbaiki peralatan/sistim tsb.
Di tahun 2010, tender proyek-proyek EPC masih booming, sampai tercapai output yang diperjanjikan dalam kontrak.
terutama proyek Power Plant. Perseroan menyadari adanya
proyek-proyek EPC tsb. di satu sisi sebagai tantangan dan Mempertimbangkan beratnya tanggung jawab dalam
prospek cerah namun juga sekaligus merupakan batu ujian pengerjaan proyek EPC tsb., Perseroan telah melakukan
yang sesungguhnya karena bila tidak direncanakan secara langkah-langkah untuk mencegah/meminimalisasi risiko
matang dan penuh kehati-hatian akan menimbulkan atas kemungkinan kegagalan desain/rancangan, a.l.
kerugian yang tidak sedikit. dengan:
• Menggandeng partner yang memiliki kompetensi/
Berdasarkan pada pengalaman memenangkan Proyek keahlian dan pengalaman luas dalam pengerjaan
Power Plant sebelumnya, dalam mengikuti tender/ desain proyek-proyek EPC;
pengadaan proyek-proyek EPC, Perseroan menggandeng • Mengasuransikan proyek EPC pada perusahaan-
perusahaan yang telah memiliki ”nama” dan pengalaman perusahaan Asuransi yang bonafid;
di bidang tsb. dengan membentuk sebuah konsorsium • Mempersiapkan engineer-engineer yang handal;
atau Joint Operation atau Perseroan melakukannya sendiri. • Mengupayakan equipment/system yang ada jaminan
dari pabrik pembuatnya.
Mencari dan menentukan mitra/partner kerja sama
merupakan risiko tersendiri karena kesalahan dalam Disamping ketiga risiko tsb. di atas, ada beberapa risiko-
memilih mitra/partner kerja sama baik dalam bentuk risiko lain yang tetap berpotensi mempengaruhi kinerja
konsorsium maupun Joint Operation, akan secara Perseroan dan tetap harus dikelola, yaitu:
langsung/tidak langsung menimbulkan kerugian bagi
Perseroan, karena dalam kemitraan/partnership, ada satu 4. Risiko Perubahan Kebijakan Pemerintah,
kesatuan tanggung jawab dalam memenuhi kewajiban Kondisi Ekonomi & Sosial Politik
kepada pemilik proyek/Owner. Ketidakmampuan mitra/ Kebijakan Pemerintah mengenai Ekonomi dan Moneter
partner dalam memenuhi kewajibannya sebagai mitra serta kondisi Sosial Politik yang kurang kondusif dapat
secara langsung/tidak langsung akan berimbas kepada menyebabkan turunnya Investasi & Pembangunan.
Perseroan sebagai mitra/partner dalam kerja sama. Hal ini dapat mengakibatkan tertundanya Proyek yang
telah maupun yang akan diterima Perusahaan. Risiko ini
Untuk mengurangi terjadinya potensi risiko kerugian yang bersifat sistemik, dimana bila risiko terjadi maka akan
disebabkan oleh kesalahan dalam memilih mitra/partner mempengaruhi secara negatif seluruh variabel yang
kerja sama, Perseroan melakukan due dilligence/uji tuntas terlibat, sehingga membuat Kinerja Perusahaan menurun,
atas calon mitra/partner kerja sama untuk mengetahui bahkan diversifikasi pun belum mampu menghilangkan
kapabilitas, kompetensi, dan performance dari segi teknis, risiko ini.
SDM, dan keuangannya.

73 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Tata Kelola Perusaha an

Upaya yang bisa dilakukan adalah meminimalisasi dampak akan semakin bertambah dan hal ini dapat menurunkan
bila risiko ini terjadi: pendapatan Perseroan.
1. Segera menekan biaya overhead yang tidak perlu.
2. Mengurangi hutang dengan bunga tinggi, atau Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
restrukturisasi hutang. persaingan usaha ini maka Perseroan terus memonitor
3. Meningkatkan upaya pencairan tagihan yang masih tingkat risiko atas indentifikasi risiko ini secara berkelanjutan
outstanding. dengan melakukan tindakan yang dilakukan sebagai
4. Bersikap hati-hati dalam memilih proyek dan berikut:
menghindarkan diri mengerjakan proyek yang • Meningkatkan efisiensi yang dapat menekan
berpotensi besar macet bila risiko ini terjadi. harga pokok produksi (cost of goods sold) untuk
5. Menjaga dan menghemat cashflow sebagai meningkatkan tingkat kompetisi Perseroan.
“cadangan” untuk bisnis saat kondisi membaik. • Menggunakan teknik pelaksanaan terbaru yang
6. Menghentikan investasi yang kurang perlu. dapat menaikkan efisiensi.
7. Menghentikan pengerjaan proyek yang besar • Melakukan kerja sama dengan pihak lain yang
kemungkinannya untuk tidak terbayar. mempunyai keunggulan kompetitif yang tinggi dan
8. Membentuk konsorsium dalam hal proyek yang tidak dimiliki oleh Perseroan.
dikerjakan bernilai besar.
9. Mencantumkan klausul dalam kontrak tentang 8. Risiko Perbedaan Regulasi di Luar Negeri
eskalasi harga apabila terjadi perubahan kebijakan Risiko ini terjadi saat Perseroan menjalankan bisnis di luar
moneter. negeri namun tidak diikuti dengan penguasaan regulasi
yang berlaku di negara tsb., yang pada akhirnya berdampak
5. Risiko Perubahan Kurs pada terhambatnya proses bisnis itu sendiri.
Dampak dari pergerakan pasar seperti selisih nilai tukar
mata uang, tingkat suku bunga yang disebabkan Perseroan Untuk mengurangi kemungkinan risiko tsb., dalam masa
mengambil hutang dalam bentuk valuta asing atau apabila penjajagan bisnis, Perseroan mengutamakan penguasaan
Perseroan menerima pembayaran dalam valuta asing regulasi suatu negara di mana bisnis akan dijalankan seperti
dalam kontrak proyeknya. Perseroan memitigasi dengan regulasi ketenagakerjaan, regulasi perbankan, regulasi
melakukan transaksi Lindung Nilai maupun menyamakan perpajakan, regulasi konstruksi, dan regulasi berperkara.
denominasi kewajiban pembayaran kepada pihak ketiga
dengan denominasi pembayaran termin pekerjaan. 9. Risiko Tidak Diterimanya Instrumen
Perbankan Nasional oleh Perbankan Luar
6. Risiko Pemutusan Kontrak Negeri dimana Bisnis Perseroan Dijalankan
Kegagalan kontrak suatu proyek, antara lain adalah Risiko ini terjadi bila instrumen perbankan nasional yang
pembatalan atau pemutusan perjanjian secara sepihak akan digunakan Perseroan ternyata ditolak/tidak diterima
yang disebabkan oleh ketidakmampuan melaksanakan oleh lembaga perbankan luar negeri di mana bisnis
pekerjaan sesuai perjanjian. Hal ini dapat menurunkan Perseroan sedang dijalankan, yang berdampak pada
pendapatan Perseroan. terhambatnya proses bisnis.

Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko Untuk mengurangi kemungkinan risiko tsb., Perseroan
pemutusan kontrak ini maka tindakan yang dilakukan berupaya semaksimal mungkin untuk dapat memenuhi
adalah sebagai berikut: persyaratan yang disyaratkan, a.l. dengan memberikan
• Strategi aliansi dalam pengerjaan proyek yang bukan cross collateral yang dikeluarkan oleh Bank Nasional
menjadi kompetensinya. atau Bank Asing yang berada di Indonesia yang memiliki
• Menyiapkan alternatif solusi penyelesaian outsourcing hubungan korespondensi dengan Bank di luar negeri tsb.
ataupun pengalihan kepada pihak lain dalam hal
diketahui bahwa ADHI mempunyai masalah teknis 10. Risiko Perseroan dalam Bisnis Investasi
dalam menyelesaikan kontraknya. Risiko Pada Fase Pra Konstruksi
Risiko pada fase pra konstruksi dapat terjadi manakala
7. Risiko Persaingan Usaha Perseroan gagal memenangkan proses tender investasi
Persaingan pada bidang usaha jasa konstruksi disadari akan yang bisa disebabkan oleh karena adanya kompetitor yang
semakin tajam, baik oleh pemain dalam maupun asing. memiliki penawaran lebih baik atau bisa juga terjadi karena
Sejalan dengan bangkitnya perekonomian Indonesia dan ketidakmampuan dalam memenuhi syarat-syarat tender,
mulai dilaksanakannya proyek-proyek yang tertunda, maka yang berakibat pada timbulnya high cost, hal ini karena
pemain-pemain yang bergerak di bidang jasa konstruksi biaya yang dikeluarkan untuk persiapan tender investasi

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 74


Tata Kelola Perusaha an
relatif cukup besar. Untuk mengurangi kemungkinan risiko
pada fase pra konstruksi, maka tindakan yang dilakukan
Tanggung Jawab
adalah sbb.: Sosial Perusaha an
• Meningkatkan efisiensi. Komitmen Perusahaan sebagai tanggung jawab sosial
• Melakuan persiapan yang matang dalam mengikuti dalam rangka kepedulian masyarakat dan lingkungan
proses tender investasi. dapat dilihat dalam misi korporasi serta ADHI Principles.
• Membentuk konsorsium dengan perusahaan lain Pada butir 3 Misi Adhi 2007 – 2011 disebutkan, “Berperan
yang memiliki keunggulan kompetitif yang tidak aktif dalam program Public Private Partnership (PPP) untuk
dimiliki Perseroan. mendukung pertumbuhan ekonomi, dan menjalankan
inisiatif-inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR)
Investasi atas proyek-proyek infrastruktur, khususnya dalam rangka pengembangan Sumber Daya Manusia.”
untuk pembangkit tenaga listrik, pembangunan jalan Artinya, ADHI harus berkembang secara bisnis, namun
tol, dan pelabuhan, memerlukan pendanaan yang cukup tetap peduli terhadap pertumbuhan ekonomi masyarakat
besar dengan masa konstruksi yang sangat panjang. dan ikut meningkatkan kualitas hidup masyarakat. Hal
Konsekuensinya, proyek semacam ini mempunyai risiko tsb. dapat dilihat pada satu nilai ADHI yaitu dalam prinsip
tinggi pada masa konstruksi, yang antara lain ditunjukkan “humane” terdapat nilai “preserving environtment” dan
dengan makin lamanya waktu yang diperlukan dalam “supporting community development”.
penyelesaian konstruksi. Akibatnya, biaya yang diperlukan
semakin membengkak. Secara tegas, ADHI juga menyatakan bahwa penerapan
CSR bagi ADHI adalah bertujuan:
Untuk mengurangi kemungkinan risiko pada fase a. Menjadi mitra bagi pengembangan ekonomi
konstruksi, Perseroan dapat mengalihkan risiko tsb. masyarakat yang berwatak kemanusiaan dan
kepada pihak kontraktor yang mempunyai reputasi dan berkelanjutan (sustainable) dengan komitmen
kredibilitas tinggi melalui kontrak kerja dalam bentuk turn mengurangi kemiskinan.
key project. b. Menjadi agen perubahan sosial demi peningkatan
kualitas hidup yang berkaitan dengan pendidikan
Risiko Pada Fase Operasional dan kehidupan spiritual.
Dalam proyek-proyek investasi di bidang infrastruktur, c. Mengambil inisiatif dalam pelestarian lingkungan
terutama yang masih bersifat monopoli, sangat hidup.
tergantung dari regulasi penentuan dan penyesuaian
tarif oleh pemerintah. Pengalaman yang ada selama ini, Komitmen Perusahaan Terhadap
penyesuaian tarif selalu tidak tegas, bahkan setiap akan Perlindungan Konsumen dan
dilakukan penyesuaian tarif selalu mendapatkan protes Stakeholder Lainnya
keras dari masyarakat serta badan legislatif, yang pada Perlindungan hak-hak konsumen dengan melakukan
akhirnya penyesuaian tarif ditentukan bukan berdasarkan penerapan Kebijakan Mutu dan Pemeliharaan Lingkungan
pertimbangan finansial, tetapi lebih pada pertimbangan merupakan Komitmen yang dilakukan Perusahaan yaitu:
politis. Distorsi pasar sangat terkait dengan kemungkinan • Mengusahakan jasa dan produk yang bermutu
tidak tepatnya proyeksi pemakai jasa infrastruktur tinggi untuk memenuhi kelancaran, keamanan, dan
(demand projection) yang diketahui pada saat proyek tsb. kenyamanan konsumen.
beroperasi. • Mendorong segenap jajaran Perusahaan untuk selalu
meningkatkan keterampilan dan keahlian serta selalu
Untuk mengurangi kemungkinan risiko pada fase bertanggung jawab dan tertib dalam menjalankan
operasional, Perseroan dapat menempuh jalan negosiasi tugasnya.
dengan meminta kepada pemerintah untuk memberikan • Menyempurnakan sistem dan lingkungan kerja secara
kompensasi dalam rangka Public Service Obligation (PSO) terus menerus ke arah yang lebih efektif dan efisien
dan meminta jaminan jumlah minimum pemakaian jasa untuk mendukung tercapainya mutu pelayanan.
dari pemerintah untuk mengurangi risiko kegagalan pasar.

75 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Tata Kelola Perusaha an

Pembentukan Pusat Pengaduan


Konsumen Dalam Hal Pelayanan Pertanggungjawaban atas pelaksanaan Program Kemitraan
Terbaik Kepada Konsumen dan Bina Lingkungan (PKBL) dituangkan dalam sebuah
Perusahaan memberikan Pusat Pengaduan Konsumen Laporan Keuangan Pengelolaan PKBL setahun sekali dan
melalui saluran yang tersedia a.l. website www.adhi. diaudit oleh Akuntan Publik yang ditunjuk Perseroan
co.id, melalui email corsec@adhi.co.id, telepon maupun melalui RUPS kemudian disampaikan kepada Kementerian
facsimile, rapat koordinasi mingguan dengan owner yang BUMN. Sesuai keputusan Menteri BUMN bahwa laporan
merupakan media untuk penyampaian keluhan. kinerja PKBL adalah merupakan salah satu unsur yang
mempengaruhi penilaian atas kinerja Perseroan.
Biaya untuk peningkatan layanan kepada konsumen telah
dialokasikan pada biaya overhead, mulai dari tingkat Program Kemitraan
proyek sampai ke tingkat pusat. Program Kemitraan merupakan program untuk
meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi
Program Peningkatan Layanan tangguh dan mandiri melalui pinjaman modal kerja.
kepada Konsumen Dimana pinjaman kepada mitra binaan tsb. akan digunakan
Dalam memberikan pelayanan kepada konsumen, ADHI dalam rangka pengembangan usaha. Sesuai dengan
melakukan hal-hal sbb.: Peraturan Menteri Negara BUMN tsb. di atas, anggaran
• Melakukan survey kepuasan pelanggan terhadap untuk Program Kemitraan tsb. berasal dari penyisihan atas
kinerja seluruh divisi operasional. Survey dilakukan sebagian laba Perseroan yang besarannya ditetapkan oleh
dengan menyebarkan kuesioner kepada para Pemilik RUPS.
Proyek dengan sasaran untuk mengetahui tingkat
kualitas kinerja Perusahaan di mata para Pemilik Pinjaman Program Kemitraan ini mensyaratkan bahwa
Proyek dan masyarakat pada umumnya. Hasil survey usaha yang diberi pinjaman adalah usaha yang memiliki
tsb. akan dipergunakan untuk dasar dalam upaya kekayaan bersih maksimal Rp200 juta atau omset maksimal
meningkatkan kualitas pelayanan kepada konsumen. Rp1 miliar per tahun, telah melakukan kegiatan usaha
• Dalam melakukan pengelolaan atas keluhan minimal 1 tahun, dan sebagai WNI. Jasa administrasi bagi
pelanggan, ADHI menetapkan penanggung jawab pinjaman ini adalah 6% per tahun, yang akan dipergunakan
untuk tiap-tiap tingkatan organisasi yaitu tingkat untuk biaya operasional penyaluran, seperti biaya survey
proyek, tingkat Divisi, dan tingkat Kantor Pusat. lapangan, penagihan, pembinaan, beban administrasi,
Biaya rework yang dikeluarkan berkaitan dengan dan umum.
penyelesaian keluhan pelanggan dimasukkan ke
dalam biaya proyek. Realisasi biaya rework selama Sumber dana Program Kemitraan di tahun 2010 berasal
tahun 2010 adalah sebesar Rp13,480 miliar atau dari Saldo Awal sebesar Rp9 juta ditambah penerimaan
0,3%. dari Penyisihan Laba Bersih Perseroan tahun buku 2009
sebesar Rp828 juta yang besarnya ditentukan berdasarkan
ADHI memiliki ADHI Database yang a.l. berisi metode hasil keputusan RUPS yaitu 0,50%, ditambah Angsuran
kerja yang pernah dilaksanakan di proyek maupun inovasi- Pokok Pinjaman sebesar Rp1,512 miliar, pendapatan Jasa
inovasi yang telah dihasilkan dan diuji keberhasilannya. Administrasi Pinjaman sebesar Rp191 juta dan pendapatan
Melalui sarana tsb., serta memperhatikan mutu pekerjaan Jasa Giro sebesar Rp10 juta sehingga rencana total dana
diharapkan dapat menghindari terjadinya defect yang Program Kemitraan menjadi sebesar Rp2,551 miliar.
sama di waktu yang akan datang.
Di tahun 2010, ADHI telah menyalurkan pinjaman Program
Program Kemitraan dan Bina Kemitraan sebesar Rp2,415 miliar kepada para mitra
Lingkungan (PKBL) binaan di wilayah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa
Sebagai BUMN, peran sosial ADHI a.l. mengacu pada Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan. Sektor usaha yang
Peraturan Menteri Negara BUMN yang sekarang menjadi mendapat pinjaman dari ADHI untuk tahun 2010 adalah
Kementerian BUMN Nomor: PER-05/MBU/2007 tentang industri, perdagangan, pertanian, peternakan, perikanan,
Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan jasa, dan jasa lainnya.
Program Bina Lingkungan, serta Surat Edaran Menteri
Negara Badan Usaha Milik Negara Nomor: SE-433/
MBU/2003 tanggal 16 September 2003 tentang Petunjuk
Pelaksanaan Program Kemitraan BUMN dengan Usaha
Kecil dan Program Bina Lingkungan.

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 76


Tata Kelola Perusaha an
Dana Program Kemitraan tersebut disalurkan kepada mitra dalam meningkatkan usaha di bidang masing-masing
binaan di beberapa wilayah sbb.: menjadi contoh bagi mitra-mitra lain untuk berkembang
Distribusi Dana Program Kemitraan di masa yang akan datang.
Wilayah Nilai (Rp) Jumlah Mitra
Realisasi Penyaluran Dana Program Kemitraan Tahun 2010
DKI Jakarta 365.000.000 14
Berdasarkan Wilayah
Jawa Barat 880.000.000 38
Wilayah Realisasi (Rp)
Banten 300.000.000 19
Pinjaman Modal
Jawa Tengah 770.000.000 6
DKI Jakarta 365.000.000
Jawa Timur 50.000.000 2
Banten 300.000.000
Sulawesi Selatan 50.000.000 2
Jawa Barat 880.000.000
Jawa Tengah 770.000.000
Sedangkan Dana Pembinaan Kemitraan dipergunakan
untuk pembiayaan kegiatan yang diharapkan dapat Jawa Timur 50.000.000
mendorong perkembangan usaha serta meningkatan Sulawesi 50.000.000
produktivitas Mitra Binaan atau penelitian dan Sub Jumlah 2.415.000.000
pengembangan. Pembinaan dapat berupa pendidikan,
Beban Pembinaan
pelatihan, magang, pemasaran, dan pameran. Di tahun
Pendidikan & Pelatihan 16.582.200
2010 telah dikeluarkan Dana Pembinaan Kemitraan
sebesar Rp78 juta yang dipergunakan untuk pelatihan Promosi & Pameran 62.216.419
dan pameran. Sub Jumlah 78.798.619
Jumlah 2.493.798.619
Realisasi Penyaluran Dana Program Kemitraan Tahun 2010
Berdasarkan Sektor Selain itu, dalam penyaluran Program Kemitraan ADHI juga
Sektor Usaha Realisasi (Rp) bekerja sama dengan PT Permodalan Nasional Madani
(PNM) dengan total nilai sebesar Rp600 juta kepada petani
Pinjaman Modal cabe di Pemalang dan Purwokerto yang dikoordinasikan
Sektor Industri 915.000.000 oleh PD BPR BKK Taman.
Sektor Perdagangan 465.000.000
Sektor Pertanian 620.000.000 Program Bina Lingkungan
Sektor Peternakan 80.000.000 Program Bina Lingkungan adalah merupakan program
perbaikan kondisi sosial masyarakat yang bertujuan
Sektor Perkebunan NA
memberikan manfaat kepada masyarakat di sekitar
Sektor Perikanan 35.000.000
wilayah kerja Perseroan.
Sektor Jasa 230.000.000
Sektor Jasa Lainnya 70.000.000 Sumber dana Program Bina Lingkungan di tahun 2010
Sub Jumlah 2.415.000.000 berasal dari Saldo awal Rp161 juta, ditambah penerimaan
dari Sisa Penyisihan Laba Bersih tahun sebelumnya sebesar
Beban Pembinaan
Rp1,308 miliar, kemudian ditambah Penyisihan Laba
Pendidikan & Pelatihan 16.582.200
Bersih Perseroan tahun buku 2009 sebesar Rp414 juta
Promosi & Pameran 62.216.419 yang besarnya ditentukan berdasarkan hasil keputusan
Sub Jumlah 78.798.619 RUPS yaitu 0,25% terhadap laba bersih Perseroan serta
Jumlah 2.493.798.619 ditambah Pendapatan Jasa Giro sebesar Rp2 juta, sehingga
total dana Bina Lingkungan menjadi Rp1,886 miliar. Di
Mitra Binaan yang telah dibina dan diberi pinjaman dalam dana Bina Lingkungan tsb. terdapat dana alokasi
ditargetkan menjadi lebih mandiri dan tangguh dalam sisi BUMN Peduli sebesar 30% dari total dana Bina Lingkungan
usaha, sehingga secara finansial diharapkan dapat menjadi yang tersedia.
bankable. Sampai saat ini ada tiga mitra binaan ADHI yang
sudah bankable, diantaranya satu mitra dari Yogyakarta Di tahun 2010 ADHI telah menyalurkan dana Bina
di bidang industri kerajinan bambu (Pring Ijo), satu mitra Lingkungan sebesar Rp1,088 miliar yang dialokasikan di
dari Jakarta yang bergerak di bidang perdagangan farmasi Jawa Barat, DKI Jakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta,
(Dharma Restu), satu mitra dari Ungaran-Semarang yang Sumatera Barat, Papua, Jawa Timur, Banten, Jawa Tengah,
bergerak di bidang industri kerudung. Keberhasilan mereka Kalimantan, Lampung, Sulawesi.

77 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Tata Kelola Perusaha an

Dana Program Bina Lingkungan tsb. diberikan untuk sektor Realisasi Penyaluran Dana Bina Lingkungan Tahun 2010
kegiatan: Per Bidang
1. Bantuan Bencana Alam Bantuan Jumlah (Rp)
Perseroan memberikan bantuan bencana alam baik
Korban Bencana Alam 114.000.000
berupa pangan, sandang, dan tunai untuk korban bencana
alam Gunung Sinabung – Sumatera Utara Rp75 juta; banjir Pendidikan & Pelatihan 207.000.000
Wasior – Papua Rp168 juta; Gempa dan Tsunami Mentawai Peningkatan Kesehatan 10.000.000
– Sumatera Barat Rp100 juta; bencana erupsi Gunung Prasarana & Sarana Umum 10.000.000
Merapi – DI Yogyakarta Rp100 juta. Sarana Ibadah 33.000.000
Pelestarian Alam 150.000.000
2. Bantuan Pendidikan dan Pelatihan
BUMN Peduli 564.700.000
Perseroan memberikan bantuan untuk pembangunan
sarana prasarana sekolah dan beasiswa untuk mahasiswa Jumlah 1.088.700.000
berprestasi dengan total sebesar Rp207 juta.
Dalam pelaksanaan kegiatan Program Kemitraan dan Bina
3. Bantuan Peningkatan Kesehatan Lingkungan (PKBL), Kementerian BUMN menyediakan
Perseroan memberikan bantuan sarana pendukung untuk Sistem Informasi PKBL di alamat website www.bumn.
anak cacat dengan total sebesar Rp10 juta. go.id/adhikarya dengan nama Portal PKBL yang mencakup:
Rencana Tahunan, Laporan Kinerja Triwulan, Laporan
4. Bantuan Sarana dan Prasarana Kinerja Tahunan, Cerita Sukses, Data dan Produk Mitra,
Perseroan memberikan sarana dan prasana di lingkungan Kegiatan Bina Lingkungan, Berita, Siaran Pers, Makalah,
warga setempat di DKI Jakarta dengan total sebesar Rp12 Situs, Agenda.
juta.
Realisasi Penyaluran Dana Bina Lingkungan Tahun 2010
5. Bantuan Sarana Ibadah Per Wilayah
Perseroan memberikan bantuan untuk kegiatan perbaikan Bantuan Jumlah (Rp)
tempat ibadah masyarakat dengan total sebesar Rp31 juta. DKI Jakarta 244.000.000
Banten 8.000.000
6. Pelestarian Alam
Jawa Barat 199.000.000
Selama tahun 2010, ADHI melakukan upaya pelestarian
alam melalui program CSR: Jawa Tengah 19.000.000
• Penanaman 1.100 pohon di ruas tol Kanci-Pejagan Jawa Timur 27.000.000
senilai Rp150 juta. DIY 143.000.000
• Penanaman 1.800 pohon di bantaran Banjir Kanal Sumatera Barat 100.000.000
Timur (BKT) senilai Rp150 juta.
Sumatera Utara 120.000.000
• Penanaman 500 pohon di lingkungan proyek PLTU
Papua 198.700.000
Lampung senilai Rp40 juta.
Kalimantan 15.000.000
ADHI melalui program Bina Lingkungan juga bekerja sama Sulawesi 15.000.000
dengan PT BUMN Hijau Lestari dalam penanaman pohon Total 1.088.700.000
jambon sejumlah 2.678 pohon di hulu sungai Citarum
seluas 6,7 hektar dalam rangka Kampanye Penanaman 1
Miliar Pohon (OBIT Campaign) dengan total dana Rp150
juta. Corpor ate Social
Responsibility (CSR)
Dalam rangka membantu masyarakat memenuhi kebutuhan Selain pelaksanaan Program Bina Lingkungan tsb. di atas,
menjelang hari raya Idul Fitri, Perseroan mengadakan Pasar ADHI juga telah melakukan program CSR yang dananya
Murah di lingkungan operasional Perseroan di seluruh berasal dari biaya Perseroan yang telah direncanakan
Indonesia. Total dana yang disumbangkan Rp135 juta. di dalam Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP)
proyek-proyek.

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 78


Pelaksanaan program CSR tsb. adalah sbb.:
Kegiatan CSR 2010 di Lingkungan Proyek ADHI

Tata Kelola Perusaha an


No Nama Proyek Wilayah Jenis Kegiatan Nilai
Bantuan Lingkungan dan
1 Proyek Latumeten City DKI Jakarta 252.932.750
Masyarakat
Bantuan Lingkungan dan
2 Pasar Tanah Abang Blok B DKI Jakarta 95.000.000
Masyarakat
Bantuan Lingkungan dan
3 The Pakubuwono View DKI Jakarta 191.445.948
Masyarakat
Bantuan Lingkungan dan
4 Kuningan City Jakarta DKI Jakarta 220.000.000
Masyarakat
Sumatera Bantuan Lingkungan dan
5 Bandara Internasional Kualanamu 66.500.000
Utara Masyarakat
6 Jalan Layang Sudirman-Casablanca DKI Jakarta Bantuan Lingkungan 78.648.000
Jakarta Bantuan Lingkungan dan
7 Penambahan Lajur Ruas Kb. Jeruk-Tangbar 56.947.000
- Banten Masyarakat
8 Irigasi Ciliman Banten Banten Bantuan Lingkungan 77.580.000
9 Jalan Akses Tol Cimanggis-Nagrak Jawa Barat Bantuan Lingkungan 52.367.000
10 Resources Unit Rate (LTCS-RUR) Package B Riau Bantuan Masyarakat 17.750.000
11 Infrastruktur Stadion Utama Pekanbaru Riau Bantuan Lingkungan 50.250.000
Bantuan Lingkungan dan
12 Main Drains dan Struktur di Banda Aceh NAD 142.288.000
Masyarakat
Pipa Distribusi Sambungan Rumah (SR) Kota Bantuan Lingkungan dan
13 Riau 20.940.615
Dumai Masyarakat
14 Dermaga Petikemas di Pelabuhan Perawang Riau Bantuan Lingkungan 11.325.000
Bantuan Lingkungan dan
15 Penanganan Luapan Lumpur Sidoarjo Jawa Timur 58.474.250
Masyarakat
16 Jalan Permanen dan Drainase OASIS Djarum Jawa Tengah Bantuan Lingkungan 59.652.000
DI
17 Gedung Kanwil Ditjen. Bea Cukai Bantuan Lingkungan 55.657.500
Yogyakarta
Bantuan Lingkungan dan
18 Relokasi Infrastruktur Arteri Porong Jawa Timur 56.426.400
Masyarakat
19 PLTU 3 Tanjung Awar-awar Jawa Timur Bantuan Masyarakat 52.379.500
Kalimantan
20 Kantor Pajak Balikpapan Bantuan Lingkungan 76.450.000
Timur
Kalimantan
21 Jembatan Sangkulirang Sangatta Bantuan Lingkungan 52.895.000
Timur
Sulawesi Bantuan Lingkungan dan
22 Big Market Palopo City 43.350.000
Selatan Masyarakat
23 RSUD Rujukan I Kab. Sorong Papua Barat Bantuan Lingkungan 14.600.000
Bantuan Lingkungan dan
24 Terminal Mengwi Tahap II Kab. Badung Bali 59.180.000
Masyarakat
Tanam pohon, renovasi masjid &
25 PLTU Lampung 2 X 100 MW Lampung 198.397.187
sekolah
Sumbangan masyarakat &
26 Batching Plant Tarahan Lampung 128.449.647
Lingkungan
Bantuan Kepada Kerukunan Pensiunan Adhi Bantuan tunai untuk iuran asuransi
27 DKI Jakarta 300.000.000
Karya jiwa, dll.
Kegiatan Sosial Dalam Rangka HUT ADHI Beasiswa, Pasar Murah,
28 DKI Jakarta 350.000.000
ke 50 Santunan, Donor, dll.

Total 2.839.885.797

79 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Tata Kelola Perusaha an

Kegiatan Sosial Adhi Lainnya secara periodik dilakukan assessment oleh pihak eksternal
Dalam rangka pelestarian Seni Budaya, Perseroan untuk memastikan apakah dalam setiap kegiatannya
mengadakan aktivitas kesenian berupa lomba kreatifitas ADHI telah memenuhi persyaratan standar dan peraturan
berupa teatrikal dengan tema mutu, lomba menggambar, perundangan yang berlaku. Sejak diperolehnya sertifikat
lomba foto, lomba karya tulis dengan maksud untuk pada tahun 2007 sampai dengan saat ini belum terdapat
mempererat rasa persaudaraan antar karyawan unit kerja non conformance (NC) yang sifatnya major.
operasi seluruh Indonesia dengan karyawan di Kantor
Pusat. Secara organisasi telah ditetapkan penanggungjawab
secara berjenjang untuk pengelolaan lingkungan, yaitu:
Dalam meningkatkan kesadaran karyawan untuk • Tingkat proyek adalah Kepala Proyek dibantu oleh
memakai produk dalam negeri dan pelestarian seni HSE Supervisor;
budaya, Perseroan menganjurkan pemakaian baju Batik • Tingkat Divisi adalah Kepala Divisi dibantu oleh
setiap hari Jumat; menyelenggarakan Pesta Rakyat HUT Manajer Produksi;
ADHI ke-50 yang bertempat di Senayan, Jakarta dimana • Tingkat Kantor Pusat adalah Direktur Keuangan dan
penjualnya merupakan Mitra Binaan ADHI. Produk-produk SDM dibantu oleh Departemen Penunjang Operasi
yang di jual pada acara tsb. a.l.: Batik dari Pekalongan & Bagian Umum.
dan Cirebon, Souvenir kayu dari Tasikmalaya, Produk
Kulit dari Pandeglang, makanan ringan dari Kabupaten Pelaporan juga dilakukan secara berjenjang bersama
Kuningan, dll. Dalam kegiatan tsb. di atas, Perseroan telah dengan Laporan K3 dari Proyek ke Divisi, dari Divisi ke
memberikan dukungan dana sebesar Rp239 juta. Kantor Pusat dimana pada masing-masing tingkatan
dilakukan evaluasi untuk perbaikan.
Dalam rangka promosi produk Mitra Binaan ADHI,
Perseroan mengikutsertakan Mitra Binaannya dalam Implementasi manajemen lingkungan di kantor yang telah
Pameran Gelar Karya PKBL BUMN, Inacraft di Jakarta diterapkan ADHI adalah sbb.:
Convention Center, dan Pesta Rakyat HUT ADHI Ke-50 1. Mengurangi penggunaan listrik dan air untuk
di Senayan, Jakarta dengan mendukung pendanaannya operasional kantor;
sebesar Rp62 juta. 2. Membantu program langit biru Pemerintah dengan
mensyaratkan bahwa setiap kendaraan operasional
Tanggung Jawab Sosial Perseroan kantor sudah lulus uji emisi;
Terhadap Manajemen Lingkungan 3. Menggunakan lampu hemat energi;
Dalam melaksanakan fungsi usahanya, Perseroan yang 4. Menggunakan freon ramah lingkungan;
bergerak di bidang Usaha Jasa Konstruksi, setiap hari 5. Menurunkan jumlah pemakaian kertas;
bersentuhan dengan lingkungan disekitarnya. Oleh sebab 6. Menjaga baku mutu air buangan & standar
itu, Perseroan senantiasa menjaga keseimbangan antara kebisingan.
pekerjaan dan alam sekitarnya melalui pemeliharaan
kebersihan di sekitar tempat kerja, menjaga keselamatan Implementasi manajemen lingkungan di proyek yang telah
pekerja dari hal-hal yang mengakibatkan keadaan tidak diterapkan ADHI adalah sbb.:
aman. 1. Menjaga baku mutu air buangan & standar
kebisingan;
Setiap insan ADHI berkomitmen untuk melaksanakan 2. Mengelola limbah B3;
kegiatan baik di kantor maupun di proyek dengan selalu 3. Berupaya mematuhi Peraturan Perundangan yang
memperhatikan aspek lingkungan, menjaga kestabilan terkait dengan pelaksanaan Proyek;
lingkungan sekitarnya dalam rangka turut memelihara 4. Mengelola sampah padat;
kelangsungan hidup dunia. Perilaku individu unggul ini 5. Mengusulkan penggunaan lampu hemat energi;
dibentuk dan ditanamkan terus menerus pada setiap insan 6. Mengusulkan penggunaan freon ramah lingkungan;
ADHI berdasarkan nilai-nilai yang tercantum pada ADHI 7. Mengusulkan penggunaan building system
Principles. ADHI selalu berupaya agar setiap insan ADHI management;
peduli terhadap kelestarian lingkungan dengan tujuan 8. Kendaraan operasional Proyek lulus uji emisi;
agar ADHI menjadi Perseroan besar yang peduli terhadap 9. Melakukan evaluasi operasi terkait aspek lingkungan
lingkungan. yang penting.

Hal ini dibuktikan dengan telah didapatnya sertifikasi


Manajemen Lingkungan berdasarkan ISO 14001, dimana

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 80


Tata Kelola Perusaha an
Perk ar a Penting yang gugatan Perseroan kepada PT Hero Supermarket Tbk. dan
PT Lumbung Mustika Perkasa.
Sedang Dihadapi
Dalam tahun 2010, anggota Direksi maupun Dewan 2. Proyek Pengadaan Barang/Jasa
Komisaris tidak mempunyai perkara penting yang sedang Konstruksi SNVT Pembangunan
dihadapi. Sedangkan Perseroan mempunyai beberapa Jalan dan Jembatan Sumbawa
perkara sbb.: Sehubungan dengan Putusan Perkara No. 62/KPPU-
L/2008, tanggal 18 Mei 2009, ADHI METRO JO yang
1. Proyek Merdeka Square-Cimone mana Perseroan sebagai Leader. ADHI METRO JO telah
Pada tanggal 6 Oktober 2010, melalui akta No. 02 yang dinyatakan melanggar pasal 22 Undang-undang no. 5
dibuat oleh Notaris Agus Riyanto, SH, M.Kn, Perseroan Tahun 1999, tentang Larangan Praktek Monopoli dan
telah melakukan perdamaian dengan PT Hero Supermarket Persaingan Usaha Tidak Sehat, atas Pengadaan Barang/
Tbk., PT Lumbung Mustika Perkasa, dan Kantor Badan Jasa Konstruksi SNVT Pembangunan Jalan dan Jembatan
Pertanahan Tangerang, atas gugatan Perseroan: Sumbawa, Paket Peningkatan alan Sejorong-Tetar Lunyuk
a. Perkara di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan. Tahun Anggaran 2008.
Gugatan No. 1382/pdt.G/2008/PNSlt, tanggal 27
Oktober 2008, perseroan mengajukan gugatan Atas keputusan tersebut Perseoan melakukan upaya
wan prestasi kepada PT Lumbung Mustika Perkasa hukum melakukan Gugatan Keberatan No. 261/
atas pembayaran (pokok ditambah bunga) senilai pdt.g/2009/pn.dps tanggal 24 Juni 2009, namun melalui
Rp. 52.500.000.000,-pembangunan Proyek Mal putusan tanggal 12 Oktober 2009, Pengadilan Negeri
Merdeka Square di Tangerang. Denpasar menolak Gugatan Keberatan Perseroan,
b. Perkara di Tangerang, Kasasi terhadap Putusan No. sehingga Perseroan mengajukan kasasi dengan Perkara No
84/PDT/2008 tanggal 2 Desember 2008 atas perkara Perkara 797/KPdt.Sus/2010, tanggal 21 September 2010.
No. 409/PDT.PLW/2007, yang dimohonkan oleh PT
Hero Supermarket Tbk. dan PT Lumbung Mustika Saat ini Perkara belum ada keputusan pengadilan sehingga
Perkasa. masih dalam proses peradilan.

Namun pada tanggal 4 Oktober 2010, melalui Putusan 3. Proyek Dalu Dalu
No. 64/Pailit/2010/PN.Niaga Jkt. Pusat, Pengadilan Perseroan bersama dengan Kontraktor lainnya, mengajukan
Niaga Jakarta Pusat memutuskan untuk mempailitkan PT permohonan gugatan Eskalasi Proyek Dalu-Dalu total
Lumbung Mustika, untuk menghindari risiko kerugian yang senilai Rp50.446.664.972,48,- (lima puluh miliar empat
lebih besar maka pada tanggal 13 Oktober 2010 melalui ratus empat puluh enam juta enam ratus enam puluh
permohonan Kasasi No. 75 Kas/Pailit/2010/PN.Niaga.Jkt. enam empat ribu sembilan ratus tujuh puluh dua Rupiah
Pst. Perseroan melakukan upaya Kasasi terhadap Putusan empat puluh delapan sen) kepada Pemerintah Republik
No. 64/Pailit/2010/PN.Niaga Jkt. Pusat, yang bertujuan Indonesia Cq Pemerintah Provinsi Riau Cq Kepala Dinas
untuk membatalkan kepailitan; atau melakukan upaya Pekerjaan Umum Program Pembangunan Jalan/Jembatan
untuk mendapatkan hak atas penjualan aset PT Lumbung (Program Multy Years) Provinsi Riau, di Badan Abritrase
Mustika paling sedikit seperti apa yang telah diperjanjikan Nasional Indonesia Jakarta dengan nomor perkara No.
dalam Akta perdamaian yang dibuat oleh Notaris Agus 352/V/ARB-BANI/2010.
Riyanto.
Pada Tanggal 27 Desember 2010, Majelis Hakim Badan
Pada tanggal 23 Desember 2010, Kantor Pelayanan Abritrase Nasional memutuskan bahwa Termohon
Kekayaan Negara dan Lelang Tangerang, melelang tanah (Pemerintah Republik Indonesia Cq Pemerintah Provinsi
dan bangunan seluas 14.888 M² SHGU Nomor: 131/ Riau Cq Kepala Dinas Pekerjaan Umum Program
Cimone Jaya atas nama PT Lumbung Mustika Perkasa, atas Pembangunan Jalan/Jembatan (Program Multy Years)
permohonan PT Hero Supermarket Tbk. berdasar Akta Provinsi Riau) membayar eskalasi harga kepada Perseroan
Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor 124/2006 sebagai Pemohon II sebesar Rp41.215.592.443,- (empat
tertanggal 13 Juli 2006. puluh satu miliar dua ratus lima belas juta lima ratus
sembilan puluh dua ribu empat ratus empat puluh tiga
Dengan terjualnya aset tanah dan bangunan milik PT Rupiah).
Lumbung Mustika tsb., serta mengacu pada kesepakatan
perdamaian yang telah disepakati maka Perseroan
memperoleh hasil dari penjualan. Dan mengakhiri

81 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Tata Kelola Perusaha an

4. Tanah Randugarut Semarang Akses Data dan


Untuk mempertahankan aset milik Perseroan yang
berada di Semarang, Perseroan pada tanggal 6 Mei
Informasi Perseroan
Keterbukaan (transparency) kepada para Pemegang
2009, melalui surat gugatannya No. 21/G/TUN/2009/
Saham dan masyarakat luas telah dilakukan dalam
PTUN.Smg, menggugat Badan Pertanahan Nasional
bentuk keterbukaan informasi melalui berbagai media
Semarang, atas Terbitnya Sertifikat Hak Guna Bangunan
dan kegiatan pengungkapan (disclosure) sesuai dengan
No. 38 Desa Randugarut Kecamatan Tugu Kotamadya
peraturan otoritas Pasar Modal. Hal ini sejalan dengan
Semarang Propinsi Jawa Tengah atas nama PT Simongan
kebijakan Perseroan untuk menegakkan dan mendorong
Plastik Factory, yang diterbitkan tanggal 8 Agustus 1996
keterbukaan.
dengan batas-batas tanahnya merupakan bagian batas-
batas tanah milik Perseroan berdasarkan HGB No. 2
Seluruh kegiatan keterbukaan dilakukan di bawah
Randugarut atas nama PT Adhi Karya (Persero) Tbk., untuk
koordinasi Corporate Secretary melalui bagian Investor
membatalkan terbitnya sertifikat milik PT Simongan Plastik
Relations dan Corporate Communications. Perseroan
Factory.
secara konsisten telah melakukan siaran pers, analyst
meeting, majalah internal yang juga disampaikan kepada
Dalam proses hukum tersebut Perseroan memperoleh
para mitra kerja ADHI dan pemangku kepentingan
putusan pengadilan sebagai berikut:
lainnya, pameran, konferensi di dalam maupun di luar
a. Dalam Perkara ini melalui putusan Perkara No. 21/G/
negeri serta pemaparan publik. Selama 2010, Perseroan
TUN/2009/PTUN.Smg, tanggal 6 Oktober 2009,
telah mempublikasikan siaran pers yang berisi berbagai
Majelis Hakim mengabulkan Permohonan Perseroan.
perkembangan material seperti perolehan kontrak baru
b. Badan Pertanahan Nasional Semarang, dan Intervien
dan klarifikasi atas pemberitaan proyek Monorail di
(PT Simongan Plastik Factory) Pada tanggal 30 Oktober
media serta mempublikasikan empat laporan keuangan
2009 melakukan upaya Banding di Pengadilan Tinggi
triwulanan. Selain itu seluruh publikasi kegiatan Perseroan
Tata Usaha Negara Surabaya. Pada Tingkat Banding
juga dapat diakses masyarakat luas melalui website ADHI,
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya telah
www.adhi.co.id dan sub portal pada www.bumn.go.id/
menjatuhkan Putusan nomor: 148/B/2009/PT.TUN.
adhikarya.
SBY pada tanggal 29 Desember 2009, yang isinya
menolak keputusan pengadilan tingkat pertama.
c. Perseroan mengajukan permohonan kasasi di
Mahkamah Agung RI dan terdaftar di bawah Register Etik a Perusaha an
nomor: 231 K/TUN/2010. Untuk tetap dapat hidup dan berkembang, setiap
perusahaan harus mempunyai etika bisnis yang merupakan
Pada tanggal 16 Desember 2010, antara Perseroan, pedoman perilaku bagi manajemen dan seluruh karyawan.
Badan Pertanahan Nasional Semarang dan PT Simongan Seketat apapun sistem maupun pengawasan yang
Plastic Factory, menandatangani perjanjian perdamaian ada di perusahaan, tidak menjamin tidak akan terjadi
sebagaimana tertuang dalam Akta No. 8 yang dibuat oleh kecurangan-kecurangan atau pelanggaran-pelanggaran,
Notaris Agus Riyanto, SH. Yang isinya antara lain adalah: sehingga segala sesuatunya berpulang kepada etika yang
PT Simongan Plastic Factory bersedia untuk memberikan dimiliki dan dipahami oleh seluruh jajaran di perusahaan
dan membayar ganti rugi kepada Perseroan sebagai tsb.
kompensasi atas pemilikan dan penggunaan tanah seluas
± 207 M² (lebih kurang dua ratus tujuh meter persegi), ADHI merupakan salah satu perusahaan konstruksi
yang telah masuk kedalam Sertifikat Hak Guna Bangunan terbesar di Indonesia yang sudah beroperasi lebih dari
nomor: 38, atas nama PT Simongan Plastic Factory . 51 tahun. Pada tahun 2007 dengan berpedoman pada
praktek-praktek bisnis yang baik yang telah dijalani selama
Dengan ditandatanganinya Perjanjian Perdamaian, maka ini dan praktek-praktek bisnis yang baik yang berlaku
yang belaku dan mengikat Para Pihak adalah putusan universal, telah membangun/menyusun etika perusahaan
Pengadilan Tinggi Tata Usaha Negara Surabaya nomor: yang disebut juga dengan budaya “ADHI” (Advance,
148/B/2009/PT.TUN.Sby tanggal 29 Desember 2009 serta Determined, Humane, Inspiring) atau ADHI Principles yang
perkara dinyatakan selesai secara tuntas. dijabarkan lebih lanjut dalam bentuk 78 macam perilaku
yang harus dilaksanakan oleh seluruh jajaran Perseroan.
ADHI Principles ini telah disosialisasikan kepada seluruh
karyawan.

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 82


Keterbukaan Informasi
Bulan Kegiatan Media
Januari Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Surat Kabar
Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Surat Kabar
Penyampaian Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Bukti Iklan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Surat Kabar
Februari Pemberitahuan Informasi Perolehan Proyek Mangkuluhur BEI
Pemberitahuan Informasi tentang Pembagian Tugas Direksi BEI

Tata Kelola Perusaha an


Maret Penyampaian Informasi Pembayaran Bagi Hasil ke-11 Sukuk Mudharabah I BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Bukti Iklan Laporan Keuangan per 31 Desember 2009 (Diaudit) BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Laporan Keuangan per 31 Desember 2009 (Diaudit) BEI, Bapepam-LK
April Pemberitahuan Penyelenggaraan Public Expose BEI
Pemberitahuan Koreksi tentang Penyelenggaraan Public Expose BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Informasi Pemegang Saham Tertentu BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Materi Public Expose BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Hasil Public Expose Surat Kabar
Penyampaian Laporan Keuangan per Maret 2010 (Tidak Diaudit) BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Laporan Tahunan 2010 BEI
Mei Penyampaian Bukti Iklan Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham BEI
Penyampaian Pemberitahuan Rapat Umum Pemegang Saham Surat Kabar
Penyampaian Informasi tentang Transaksi Afiliasi BEI, Bapepam-LK
Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Surat Kabar
Penyampaian Bukti Iklan Panggilan Rapat Umum Pemegang Saham Surat Kabar
Juni Penyampaian Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Surat Kabar
Penyampaian Bukti Iklan Hasil Rapat Umum Pemegang Saham Surat Kabar
Penyampaian Bukti Iklan Pemantauan Pemeringkatan Tahunan Surat Kabar
Penyampaian Informasi Pembayaran Bagi Hasil ke-12 Sukuk Mudharabah I BEI
Penyampaian Informasi tentang Gaji dan Tunjangan Direksi dan Dewan Komisaris Surat Kabar
Juli Penyampaian Informasi Pemegang Saham Tertentu BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Informasi tentang Transaksi Afiliasi BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Laporan Keuangan per Juni 2009 (Tidak Diaudit) BEI, Bapepam-LK
Agustus Penyampaian Informasi Materi BNP Conference BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Informasi Materi Citi Indonesia Investor Conference BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Informasi Perolehan Proyek Baru Aceh BEI
Penyampaian Informasi Perolehan Proyek Baru Chevron BEI
September Penyampaian informasi Materi CIMB Conference BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Informasi Pembayaran Bagi Hasil ke-13 Sukuk Mudharabah I BEI, Bapepam-LK
Penjelasan atas Volatilitas Transaksi BEI, Bapepam-LK
Oktober Penyampaian Informasi Pemegang Saham Tertentu BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Laporan Keuangan per September 2010 (Tidak Diaudit) BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Informasi Pemegang Saham Tertentu BEI, Bapepam-LK
November Pemberitahuan Penyelenggaraan Public Expose BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Materi Public Expose BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Koreksi Materi Public Expose BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Hasil Public Expose BEI, Bapepam-LK
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per Oktober 2010 BEI
Pemberitahuan Informasi Perolehan Proyek Terminal 3 BEI
Pemberitahuan Informasi Perolehan Proyek PLTU Kaltim BEI
Pemberitahuan Informasi Perolehan Proyek Non Tol BEI
Desember Penyampaian Informasi Pemegang Saham Tertentu BEI, Bapepam-LK
Laporan Bulanan Registrasi Pemegang Efek per November 2010 BEI
Penyampaian Informasi tentang Transaksi Afiliasi BEI, Bapepam-LK
Penyampaian Informasi Pembayaran Bagi Hasil ke-14 Sukuk Mudharabah I BEI, Bapepam-LK
Pemberitahuan Informasi Perolehan Proyek Sentul Final Eng BEI

83 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Tata Kelola Perusaha an

Insan ADHI dalam menjalankan tugasnya tidak boleh dilakukan kajian bisnis, Perseroan tidak ada rencana untuk
mengesampingkan etika perusahaan, meskipun menambah penyertaannya sehingga posisinya terdilusi
hal tersebut dilakukan untuk mengejar keuntungan menjadi ± 48,95% sedangkan local partner menjadi ±
perusahaan. Sebagai upaya agar ADHI Principles dipatuhi 51,05%.
dan dilaksanakan secara konsisten, Manajemen melakukan
penilaian atas perilaku seluruh jajaran Perseroan dalam Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan,
melaksanakan ADHI Principles. Direksi terlebih dahulu harus mendapat persetujuan tertulis
dari Dewan Komisaris dalam mengambil bagian atau ikut
Pada tahun 2010, Perseroan melakukan penyempurnaan serta dalam Perseroan atau mendirikan Perusahaan baru,
atas ADHI Principles menjadi Pedoman Perilaku (Code of melepaskan sebagian atau seluruh Penyertaan Perseroan
Conduct) yang isinya memuat tingkah laku moral dan etika pada Perusahaan yang dibentuk oleh Perseroan.
bagi semua karyawan ADHI, yang akan diberlakukan pada
tahun berikutnya. Anggaran Dasar Perseroan tidak mengatur kewajiban
Direksi dalam hal kepemilikan sahamnya terdilusi. Namun
Code of Conduct disusun sebagai wujud kesungguhan untuk akuntabilitas dan transparansi dalam pengambilan
ADHI dalam merespon isu-isu etis sehari-hari yang umum keputusan, Direksi telah menyampaikan rencana
terjadi. Setiap prosedur yang diperlukan dalam penerapan terdilusinya kepemilikan Perseroan pada Adhi Oman serta
Code of Conduct merujuk pada standar dan prosedur hasil kajian-kajian atas rencana tsb. dan selanjutnya Direksi
operasional yang relevan di Perusahaan. meminta persetujuan dari Dewan Komisaris.

Prinsip Kehati-hatian Budaya Kualitas,


Untuk melindungi kepentingan Shareholders, Perseroan Inovasi, dan Paten
selalu mengedepankan prinsip kehati-hatian. Contoh Perkembangan teknologi dalam dunia Jasa Konstruksi
penerapan prinsip kehati-hatian untuk tahun buku 2010 terbilang lambat, karena semua orang dapat meniru
a.l.: metode kerja yang telah ada sejak lama. Sehingga banyak
orang dapat menjadi kontraktor tanpa membutuhkan
1. Transaksi Afiliasi waktu yang lama. ADHI sebagai salah satu perusahaan Jasa
Perseroan pada 9 Desember 2010 telah melakukan Konstruksi terbesar di Indonesia memiliki gagasan dalam
transaksi afiliasi dengan Perusahaan Anak PT Adhi Realty mengembangkan teknologi Jasa Konstruksi, dengan
yang berupa pemberian pinjaman sebesar Rp50 miliar. mendirikan Research and Development Department yang
Kepemilikan saham Perseroan pada PT Adhi Realty bertugas untuk melakukan penelitian, pengembangan
adalah 97,93% sedangkan sisanya dimiliki oleh Koperasi teknologi dan bisnis Jasa Konstruksi. Kehadiran RDD
Karyawan Adhi Realty. Tidak ada satupun dari anggota diharapkan mampu memberikan nilai tambah bagi ADHI
Direksi maupun Dewan Komisaris Perseroan yang memiliki khususnya dalam membuat inovasi-inovasi teknologi yang
saham PT Adhi Realty. dapat dipatenkan, yang bertujuan agar ADHI memiliki
competitive advantage dalam persaingan bisnis Jasa
Sesuai dengan peraturan Bapepam nomor IX.E.1 tentang Konstruksi.
Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi
Tertentu, transaksi antara Perseroan dengan PT Adhi Realty Pada tahun 2010, ADHI telah memperoleh Hak Paten
termasuk transaksi afiliasi yang tidak diharuskan untuk atas Desain Monorail dan ACPS (Adhi Concrete Pavement
dilakukan penilaian oleh pihak independen, namun untuk System) yang merupakan teknologi konstruksi jalan tol
melindungi kepentingan para shareholder Perseroan tetap pertama di Indonesia. Dengan pencapaian tsb. ke depan,
melakukan penilaian atas transaksi tsb. yang dilakukan ADHI akan terus mendorong tumbuhnya budaya Inovasi,
oleh pihak independen. sehingga ADHI mampu memposisikan diri pada level yang
berbeda diantara para pesaingnya.
2. Dilusi Adhi Oman
Adhi Oman merupakan salah satu Perusahaan Anak Menjawab tantangan tersebut, ADHI terus memacu
Perseroan yang berdomisili di Oman. Kepemilikan saham seluruh jajarannya untuk berkreatifitas dan melakukan
Perseroan adalah 70% sedangkan sisanya dimiliki oleh pengembangan-pengembangan terhadap metode kerja.
partner lokal.

Untuk mendukung operasionalnya Adhi Oman memerlukan


tambahan modal dari para induk perusahaannya. Setelah

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 84


Tata Kelola Perusaha an
ADHI mengapresiasi kreatifitas karyawan melalui berbagai
kompetisi:
Profesionalisme dan
Efektifitas Organisasi
1. Karya Inovasi Untuk lebih fokus dalam menjalankan tugasnya dan
Bertujuan menggali karya-karya inovasi yang lahir dari menghindari terjadinya benturan kepentingan, karyawan
Karyawan. Karya inovasi ini adalah karya yang telah terbukti yang diangkat sebagai Direktur Perseroan maupun sebagai
dan terimplementasikan dengan baik, meningkatkan Direktur Perusahaan Anak diberhentikan sebagai karyawan.
efektivitas, efisiensi atau memberikan nilai tambah lainnya.
Untuk memperkuat kemampuan manajemen Teknologi
2. Kualitas Proyek Informasi (TI) & Kesistiman, Perseroan membentuk unit
Diselenggarakan dalam rangka menilai mutu kualitas kerja baru yaitu System Management & IT Departement.
proyek terbaik sebagai apresiasi pelaksanaan proyek Sebelumnya System Management & IT ini menjadi satu
menuju budaya ADHI elemen BEST QCD (Quality, Cost, dengan Human Resources Departement. Setelah menjadi
Delivery) Departemen tersendiri diharapkan pengelolaan System
Management & IT akan menjadi lebih fokus dan dapat
3. Karya Tulis memenuhi kebutuhan Perseroan.
Didasarkan pada berbagai upaya penyelesaian
permasalahan proyek, baik yang sukses maupun yang gagal
dan merupakan bahan pembelajaran bagi ADHI untuk
mendapatkan hasil yang lebih baik dalam menyelesaikan
permasalahan yang sejenis.

Proyek-proyek Besar Yang Telah Diselesaikan Pada Tahun 2010


Nilai Kontrak
No Nama Proyek Jenis Proyek Pemilik Proyek
(Rp juta)
PT Cakrabirawa
1 Proyek Latumeten City Gedung 633.146
Bumimandala
2 Surabaya Sport Centre Gedung Dinas Tata Kota Surabaya 400.268
3 Pembangunan Jalan Toll Semarang - Bawen  Jalan & Jembatan Jasa Marga 377.645
4 Pasar Tanah Abang Blok B Gedung PT Putra Pratama Sukses 376.313
5 Renovasi RJA DPR Kalibata Perumahan DPR RI 338.624
6 Puspem Badung  Gedung Pemkab Badung 304.904
7 The Pakubuwono View Gedung PT Bona Widjaya Gemilang 231.691
8 Mall Ciputra Surabaya   Gedung Ciputra Group 218.457
Instalasi Pengolahan Air Minum ( IPAM )
9 PDAM PDAM Kota Surabaya 158.030
Karang Pilang III Surabaya 
10 PLTU Pelabuhan Ratu (3 x 350 mw)  PLTU PT PLN 153.000

85 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Jaringan dan Alamat

Qatar
Oman
India
Filipina
Singapura

K antor Pusat Divisi Konstruksi II


Jl. Raya Pasar Minggu km. 18 Jl. Ir. H. Juanda No. 39
Jakarta 12510 - Indonesia Jakarta 10120 – Indonesia
P. +62 21 797 5312 P. +62 21 345 5731
F. +62 21 797 5311 F. +62 21 345 5730
E. corsec@adhi.co.id E. adhicons2@ adhi.co.id
www.adhi.co.id
Jl. Cilaki No. 57,
Bandung 40114 - Indonesia
P. +62 22 721 3346, 7107205,7234156
F. +62 22 727 1605
DIVISI E. adhibdg@ adhi.co.id

Divisi Konstruksi I
Jl. Iskandarsyah Raya No. 65 A-B,
Jakarta 12160 - Indonesia
P. +62 21 7278 8050
F. +62 21 7278 8051
E. adhicons1@adhi.co.id

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 86


Jaringan dan Alamat
Divisi Konstruksi III Jl. Pemuda No. 82,
Jl. Dr. Mansyur No. 169, Semarang 50133 - Indonesia
Medan 20121 - Indonesia P. +62 24 354 7455, 3547456, 351 6474
P. + 62 61 821 2607-9, 821 5454 F. +62 24 3551911
F. + 62 61 821 2610E-mail E. adhisrg@ adhi.co.id
E. adhimes@ adhi.co.id
Divisi Konstruksi V
Jl. Rambutan No.14 Jl. Milono No. 16,
Pekanbaru 28294 - Indonesia Balikpapan 76112 - Indonesia
P. +62 761 561 330 P. +62 542 736 315
F. +62 761 561 329 F. +62 542 735 221
E. adhipku@adhi.co.id E. adhibpn@ adhi.co.id

Jl. Khatib Sulaeman No. 68, Jl. Uray Bawadi No.25


Padang 25135 - Indonesia Pontianak - Indonesia
P. +62 751 7052115 P. +62 561 734 860
F. +62 751 7052115 F. +62 561 732 508

Jl. Residen Abdul Rozak Jl. Karet Murni No. 17.


Komp. Perum. Kebun Sirih Satelit RT. 16 / RW. 07 Loktabat Utara
Blok A No.1 Palembang 30114 Banjarbaru 70112 - Indonesia
Indonesia P. +62 511 4785043
P. +62 711 813449 F. +62 511 4785043
F. +62 711 811644
E. adhitgk@ adhi.co.id Divisi Konstruksi VI
Jl. Letjen. Hertasning B II/02
Jl. Arief Rahman Hakim No. 38 Makassar 90222- Indonesia
Bandar Lampung 35132 - Indonesia P. +62 411 867176, 867183
P. +62 721 708966 F. +62 411 862 212
F. +62 721 708964 E. adhimks@adhi.co.id

Jl. Tembok Baru No. 6 Perum. Furia Indah Jalur V/256


Bengkulu 38222 - Indonesia Kotaraja, Jayapura - Indonesia
P. +62 736 21662 P. +62 967 588332
F. +62 736 21662 F. +62 967 588332

Jl. Bunga Raya No.28A Jl. Nusantara III/2 Wosi


Baloi Batam - Indonesia Manokwari - Indonesia
P. +62 778 431167 P. +62-986 213201
F. +62 778 431265
Jl. Durian 241 Jalur B
Divisi Konstruksi IV Malawili Airmas, Sorong - Indonesia
Jl. Gayung Kebonsari No. 167A, P. +62 951 3140063
Surabaya 60231- Indonesia
P. +62 31 8287251, 8291671, 8290910 Jl. Kalimas No. 5
F. +62 31 829 0710 Ketang Baru Kec. Singkil
E. adhisub@ adhi.co.id Manado - Indonesia
P. +62 431 9140307

87 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Jaringan dan Alamat

Jl. Wolter Monginsidi


RT. 001/01, Passo
Perusaha an Anak
PT ADHI REALTY
Maluku – Indonesia
Gedung Adhi Graha Lt. 15 Suite 1503
P. +62 911 361036
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 56
F. +62 911 361036
Jakarta 12950 - Indonesia
P. +62 21 526 4545
Divisi Konstruksi VII F. +62 21 526 3535
Jl. Merdeka VIII/6,
E. info@adhirealti.co.id
Denpasar - Bali 80235 - Indonesia
P. +62 361 244 722, 244 723, 246197
ADHI MULTIPOWER PTE. LTD
F. +62 361 246 196
20 Mactaggart Road #07-02
E. adhidps@adhi.co.id
Singapore 368079
P. +65 6256 7790
Jl. KH. Ahmad Dahlan No. 35-37
F. +65 6254 5487
Pagesangan Mataram - NTB - Indonesia
P. +62 370 626894
Jl. Raya Pasar Minggu KM. 18
F. +62 370 626894
Jakarta 12510 – Indonesia
P. +62 21 7975312
Jl. Cak Doko No. 6
F. +62 21 7975312
Kupang - NTT - Indonesia
P. +62 380 838228
PT ADHICON PERSADA
F. +62 380 838228
Jl. Raya Pasar Minggu km. 18
E. adhikupang@telkom.net
Jakarta 12510 - Indonesia
P. +62 21 7974523, 7974524
DIvisi EPC F. +62 21 7974525
Jl. Iskandarsyah I No. 8, Kebayoran Baru
E. adhicon@adhi.co.id
Jakarta 12160 - Indonesia
P. +62 21 7279 6567
PT DURI INDAH RAYA
F. +62 21 7279 6568
Jl. Tuanku Tambusai N0. 459 B
E. epc@adhi.co.id
Pekan Baru – Riau
P. +62 761 65999
Divisi AMP F. +62 761 65088
Jl. Pemuda No. 82
E. matos_duri@yahoo.co.id
Semarang 50133 – Indonesia
P. +62 24 3547455
Jl Jenderal Sudirman
F. +62 24 3551911
Komp. Duri Indah Raya Kav. 109
E. adhiamp@adhi.co.id
Duri Riau – Indonesia
P. +62 765 597888
Divisi Internasional F. +62 765 597733
Indonesia
Jl. Raya Pasar Minggu Km. 18 ADHI OMAN, L.L.C
Jakarta 12510 - Indonesia PO Box 1826, Postal Code 130, Al Azaiba
P. +62 21 797 5312, 71300707 Block 38, Way 4011, Building 847, suite 106,
F. +62 21 797 5311, 79182927 Plot No. 435 / 19
E-mail adhi.international@adhi.co.id North Ghubrah, Muscat, Sultanate of Oman
P. +968 2449 4710
F. +968 2449 5367
E. adhioman@omantel.net.om

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 88


Membangun untuk masa depan.

89 | Laporan Tahunan ADHI 2010


TAnggung Jawab Pelapor an
Tanggung Jawab Pelapor an

Kebenaran isi Laporan Tahunan 2010 beserta Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab penuh
Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangan masing-masing di bawah ini

Dewan Komisaris

Imam Santoso Ernawi


Komisaris Utama

Harry Susetyo Nugroho Gatot Trihargo


Komisaris Komisaris

Murhadi Amir Muin


Komisaris Independen Komisaris Independen

Dewan Direksi

Bambang Triwibowo
Direktur Utama

Indrajaja Manopol M. Fauzan


Direktur Operasi I Direktur Pengembangan Bisnis

Bambang Pramusinto Supardi


Direktur Operasi II Direktur Keuangan & SDM

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 90


Lapor an Keuangan

Gedung Kementerian Keuangan.

91 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Halaman ini sengaja dikosongkan

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 92


93 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 94
95 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 96
97 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Gedung Dan Properti

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 98


Gedung Dan Properti

99 | Laporan Tahunan ADHI 2010


Laporan Tahunan ADHI 2010 | 100
101 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 102
103 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 104
105 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 106
107 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 108
109 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 110
111 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 112
113 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 114
115 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 116
117 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 118
119 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 120
121 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 122
123 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 124
125 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 126
127 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 128
129 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 130
131 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 132
133 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 134
135 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 136
137 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 138
139 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 140
141 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 142
143 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 144
145 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 146
147 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 148
149 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 150
151 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 152
153 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 154
155 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 156
157 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 158
159 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 160
161 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 162
163 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 164
165 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 166
167 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 168
169 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 170
171 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 172
173 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 174
175 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 176
177 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 178
179 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Laporan Tahunan ADHI 2010 | 180
181 | Laporan Tahunan ADHI 2010
Halaman ini sengaja dikosongkan

Laporan Tahunan ADHI 2010 | 182

Anda mungkin juga menyukai