Ikhtisar Keuangan 2
Lapor an Direksi 10
Profil Perusaha an 28
Lapor an Keuangan 91
Meningk atk an Kinerja Pertumbuhan
Berbasis Inovasi
Tahun 2010 merupakan tahun yang penuh ADHI senantiasa mendukung tumbuhnya
dengan dinamika perekonomian Indonesia. infrastruktur di Indonesia melalui program-
Dengan pencapaian pada bidang pasar modal program Pemerintah maupun kepercayaan
yang tumbuh sebesar 46% menembus level 3.073 investasi swasta yang semakin meningkat
pada 30 Desember 2010, dimana pertumbuhan sesuai dengan misi ADHI. Seiring dengan
tersebut merupakan level tertinggi di kawasan menyambut ulang tahun yang ke-50, ADHI
Asia Pasifik. Dengan capital in-flow yang memberikan yang terbaik melalui inovasi yang
sedemikian besar, Indonesia memiliki potensi telah dipatenkan berupa desain monorail dan
tumbuh yang sangat baik di masa mendatang. Adhi Concrete Pavement System (ACPS). Dengan
Tentu saja dengan pertumbuhan ekonomi terus mendorong budaya inovasi, ADHI bertekad
sektor keuangan harus ditopang oleh sektor riil untuk terus turut membangun bangsa dan
termasuk infrastruktur. menjadi mitra emas pembangunan infrastruktur
Indonesia.
( Miliar Rp ) ( Miliar Rp )
8.000 800
7.000 700
Ikhtisar Keuangan
6.000 600
5.000 500
4.000 400
3.000 300
2.000 200
1.000 100
0 0
2006 2007 2008 2009 2010 2006 2007 2008 2009 2010
Akhir Tahun
(Rp) (Juta Saham)
30 Desember 2010
Tertinggi :1080
Awal Tahun 350
1000
4 Januari 2010
410 300
800
250
600 200
150
400
100
200
50
0
Agu
Nop
Agu
Nop
Mar
Mar
Mei
Mei
Apr
Sep
Okt
Des
Apr
Sep
Okt
Des
Feb
Feb
Jun
Jun
Jan
Jan
Jul
Jul
Volume Harga
Harga Saham dan Volume Penjualan Perdagangan per triwulan Tahun 2009 dan 2010
2010 2009
Triwulan FY Q4 Q3 Q2 Q1 FY Q4 Q3 Q2 Q1
Tertinggi (Rp) 1080 1080 990 620 440 490 490 490 475 315
Terendah (Rp) 370 820 570 420 370 250 390 405 285 250
Penutupan (Rp) NA 910 960 620 440 NA 410 460 425 275
Volume (juta saham) 2.764 646 840 1.023 254 2.121 571 432 782 334
*Nisbah.
** Pemeringkatan oleh PT Pefindo.
telah dilakukan. Pada tahun 2010 telah berhasil dipatenkan terjadinya perubahan kebijakan
dua buah hasil inovasi yaitu Desain Monorail dan metode dalam metode penghitungan
pelaksanaan jalan menggunakan beton pracetak penyisihan atas piutang usaha
prategang yang diberi nama Adhi Concrete Pavement yang selama ini telah ditetapkan
System (ACPS). Metode ACPS ini telah berhasil diterapkan oleh Direksi. Pada Laba Bersih
pada pelaksanaan pekerjaan Jalan Tol Kanci-Pejagan tahun 2010 yang telah dibuku
sepanjang 35 km yang telah resmi dibuka oleh Presiden tsb., ADHI telah menghitung
Republik Indonesia pada awal tahun 2010. Ke depan ADHI penyisihan Piutang Usaha
tetap akan melakukan inovasi dan hal ini diharapkan dapat berdasarkan ketentuan baru
menjadi competitive advantage bagi ADHI dan sekaligus PSAK tsb.
dapat memberikan harga premium bagi pekerjaan yang
dikerjakan oleh ADHI yang menggunakan metode paten Sebagaimana diputuskan dalam
tsb. Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS) Tahunan Tahun Buku
2009, Kantor Akuntan Publik
Pencapaian Kinerja Aryanto, Amir Jusuf, Mawar &
Implementasi praktek Good Corporate Governance (GCG) System. Apresiasi atas praktek GCG oleh lembaga terkait
di dalam Perusahaan selama ini telah dilakukan dengan a.l. CGPI (Corporate Governance Perception Index) yang
baik. Namun demikian, setiap tahun selalu ada upaya memberikan predikat “Perusahaan Terpercaya” dengan
peningkatan penerapan praktik GCG yang lebih baik lagi skor GCG sebesar 82,23%. Di samping itu di lingkungan
dengan mengacu pada best practices yang ada namun juga Badan Usaha Milik Negara (BUMN), ADHI telah menerima
yang applicable baik sesuai kondisi budaya perusahaan penghargaan sebagai Peringkat Ketiga untuk kategori
yang ada yaitu yang sesuai dengan nilai-nilai Adhi Principles Pelaksanaan GCG Terbaik di antara seluruh BUMN yang
maupun budaya Indonesia pada umumnya. Pada tahun ada melalui BUMN Award Tahun 2010.
2010 ADHI juga telah melakukan pengkajian kembali Soft
Structure GCG Perusahaan a.l. GCG Code, Board Manual,
dan Code of Conduct serta mulai menyusun Whistle Blower
Perubahan memacu kami untuk lebih baik lagi di masa yang akan
datang. Semua ini tentunya tidak terlepas dari dukungan
Manajemen dan kerja sama seluruh pemangku kepentingan seperti
Pada tanggal 27 Januari 2010, telah diselenggarakan Rapat karyawan, Pemegang Saham, dan pihak terkait lainnya.
Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dengan
agenda Perubahan Pengurus dengan hasil keputusan Pada kesempatan ini, perusahaan mengucapkan terima
yaitu pengangkatan Bambang Pramusinto, yang telah kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada
meniti karir di ADHI lebih dari 25 tahun, sebagai Direktur Pemegang Saham, karyawan, segenap Pengurus termasuk
Operasi II. Serta Amir Muin, seorang mantan pejabat semua pemangku kepentingan. Dan semoga prestasi yang
negara yang telah lebih dari sepuluh tahun pensiun, telah diperoleh mampu dipertahankan dan menjadi alat
sebagai Komisaris Independen. Dengan demikian jumlah motivasi untuk terus maju dan berkembang. Insya Allah.
Komisaris Independen menjadi dua orang atau 40% dari
jumlah keseluruhan anggota Dewan Komisaris, sehingga PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
hal ini telah memenuhi persyaratan Bapepam maupun Direksi
Bursa. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris
dapat dilihat pada bagian Profil Perusahaan dan Tata Kelola
Perusahaan di dalam Laporan Tahunan ini.
Penghargaan Sebagai
Cermin Kepercayaan
Penghargaan merupakan bentuk apresiasi pihak luar
atas kinerja yang telah dilakukan perusahaan. Tahun ini,
di samping mempertahankan beberapa penghargaan
dan sertifikasi yang telah diperoleh sebelumnya, ADHI
juga mendapat penghargaan-penghargaan baru.
Penghargaan tersebut a.l.: Juara ketiga Good Corporate
Governance (GCG) Award dari Kementerian BUMN
Republik Indonesia; Indonesia Most Admired Company
(IMAC) dari Frontier Marketing Group dan Bloomberg
Businessweek; Penghargaan Rekor Bisnis Indonesia (REBI)
dari Tera Foundation dan Harian Seputar Indonesia; The
Best Contractor Award 2005-2010, dari PT Citradata
Indonusa, dll.
ISO 9001:2008
Sertifikasi Sistem Manajemen Mutu yang dikeluarkan
oleh United Register Standard Service pada tanggal 28
Juli 2009 dan berlaku s.d. 27 Juli 2012.
ISO 18001:2007
Sertifikasi Sistem Manajemen K3 yang dikeluarkan oleh
United Register Standard Service pada tanggal 28 Juli
2009 dan berlaku s.d. 27 Juli 2012.
ISO 14001:2004
Sertifikasi Sistem Manajemen Lingkungan yang
dikeluarkan oleh United Register Standard Service pada
tanggal 28 Juli 2009 dan berlaku s.d. 27 Juli 2012.
26 Januari
Tol Kanci-Pejagan, secara resmi dibuka oleh Presiden
Susilo Bambang Yudhoyono, yang didampingi oleh
Ibu Negara dan sejumlah pejabat dan Menteri terkait
lainnya.
27 Januari
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
yang diselenggarakan di Kantor Pusat Adhi.
3 Maret 4 Maret
Adhi Realty meresmikan gedung perkantoran baru ADHI melakukan kegiatan CSR dengan melakukan
Menara MTH yang berlokasi di jalan protokol MT penanaman pohon sebanyak kurang lebih 1.200
Haryono Jakarta. batang pohon Trembesi di bantaran Proyek Banjir
Kanal Timur.
11 Maret
ADHI merayakan Ulang Tahun ke-50 yang disambut
dengan berbagai perayaan dan kegiatan yang meriah.
22 April
ADHI menyelenggarakan Public Expose (Paparan
Publik) Tahunan 2010 bertempat di Galeri BEI, Gedung
Bursa Efek Indonesia, Jakarta.
9 Juni
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) Tahunan untuk
Tahun Buku 2009 yang diselenggarakan di Kantor
Pusat ADHI, Jakarta.
10 Juni
Indonesia’s Most Admired Company (IMAC) 2010
dengan predikat “The Best in Building and Managing
Corporate Image”.
4 Agustus 5 Agustus
ADHI hadir dalam acara Konferensi ASEAN BNP Paribas ADHI ikut serta dalam acara CITI Indonesia Investor
2010 yang berlangsung di Hotel Marina Bay Sands, Conference 2010 yang berlangsung di Hotel Mandarin
Singapura. Oriental, Jakarta.
10 and 18 November
ADHI hadir di Investor Summit 2010 di Jakarta &
Surabaya.
8-10 Desember
ADHI berpartisipasi pada Pameran Konstruksi
Indonesia 2010 yang diselenggarakan di Balai Kartini
Jakarta.
9 Desember
Menerima anugerah penghargaan sebagai Perusahaan
Terpercaya dari IICG (Indonesia Institute for Corporate
Governance), diadakan di Hotel Shangri-La Jakarta.
Di tengah pesatnya pertumbuhan ekonomi ADHI sebagai salah satu BUMN yang menopang
Indonesia di tahun 2010, kebutuhan akan pertumbuhan infrastruktur di Indonesia, telah
gedung/high rise building tentu menjadi suatu memiliki reputasi sebagai salah satu kontraktor
keharusan untuk menunjang laju bisnis di gedung terbaik bangsa Indonesia. Sejarah telah
Indonesia. Tidak hanya di Jakarta, beberapa membuktikan kekuatan ADHI dengan berbagai
kota besar lainnya seperti Surabaya, Medan, landmark pembangunan gedung, mulai dari
Bandung, Makasar dsb. mulai merasakan Gedung Sarinah, Gedung DPR, Gelora Bung
kebutuhan akan ruang perkantoran yang Karno, dsb.
semakin terbatas.
Di tahun 2010 dan tahun-tahun mendatang,
Minat investor asing dalam menanamkan seiring dengan pertumbuhan ekonomi, ADHI
investasinya tidak hanya melalui pasar modal, siap menjadi bagian dari tumbuhnya bangunan
namun juga Foreign Direct Investment semakin pencakar langit di Indonesia.
kuat, seiring dengan perbaikan-perbaikan yang
dilakukan oleh Pemerintah Indonesia melalui
Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Maraknya bisnis Jasa EPC sangat terlihat sepanjang maupun besaran proyek EPC. Saat ini, proyek-proyek
tahun 2010, dengan hadirnya beberapa perusahaan jasa EPC yang sedang ditangani ADHI antara lain adalah PLTU
konstruksi yang ambil bagian dalam persaingan bisnis Balikpapan 2x100 MW, PLTU Tanjung Selor 2x7 MW, PLTU
jasa EPC. Tumbuhnya persaingan pada bisnis jasa EPC 3x7 MW Sintang, dll.
salah satunya didorong oleh program Pemerintah dalam
penyediaan tenaga listrik yang menyeluruh dan merata di Menjadi Leader diantara BUMN Konstruksi dalam jumlah
wilayah Indonesia yang dinamakan Program 10.000 MW. perolehan proyek-proyek EPC pembangkit listrik, memacu
ADHI untuk terus meningkatkan kompetensinya agar
ADHI sebagai salah satu BUMN Konstruksi yang menjadi dapat terus menjadi yang terbaik. Berbekal dari prestasi
pioneer dalam memasuki bisnis jasa EPC memiliki tsb. strategi ADHI selanjutnya adalah mulai melangkah
keunggulan sebagai yang terdepan. Dengan perolehan maju untuk memasuki bisnis jasa EPC Oil & Gas.
proyek EPC Pembangkit Listrik Lampung 2x100 MW pada
tahun 2007 yang merupakan bagian dari Program 10.000
MW Tahap I, menjadikan ADHI memiliki pengalaman
lebih dalam mengerjakan proyek-proyek EPC ke depan.
Kepercayaan owner terhadap ADHI terbukti dari perolehan
proyek-proyek EPC baru sepanjang tahun 2010 dan awal
tahun 2011, dimana ADHI mampu meninggalkan para
pesaingnya diantara BUMN Konstruksi dalam jumlah
Dunia mengakui bahwa Indonesia adalah negara yang Kebutuhan tersebut tidak dapat dipenuhi oleh Pemerintah
sedang tumbuh perekonomiannya dalam era globalisasi saja, namun juga memerlukan dukungan dari investor
saat ini. Namun demikian, banyak negara berkembang swasta baik lokal maupun asing. Oleh sebab itu, Pemerintah
yang saat ini juga tengah mengalami pertumbuhan mendorong pembangunan infrastruktur melalui skema
ekonomi yang serupa. Public Private Partnership (PPP).
Di tahun 2011, Indonesia dipercaya menjadi pemimpin ADHI adalah mitra yang dipercaya dalam pembangunan
ASEAN. Hal ini menjadi salah satu kesempatan yang sangat infrastruktur di Indonesia yang selalu siap ikut membangun
baik bagi Indonesia untuk dapat menarik investor, baik bangsa. ADHI optimis, dengan komitmen dan kebijakan
domestik maupun asing. Oleh karena itu, Pemerintah sadar Pemerintah untuk memangkas birokasi dan perundangan-
bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang undangan yang memperlambat realisasi proyek
lebih baik, diperlukan berbagai dukungan infrastruktur infrastruktur, berbagai mega proyek yang terhambat,
yang solid. Salah satu strategi Pemerintah adalah melalui termasuk yang dikerjakan ADHI, akan dapat segera
Program Perluasan dan Percepatan Ekonomi Indonesia dilaksanakan kembali.
(P3EI) yang salah satu topik pembahasannya adalah
kebutuhan infrastruktur prioritas hingga 2015 yang
diperkirakan mencapai USD76 miliar.
ADHI adalah perusahaan konstruksi pertama yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2004, dimana pada
akhir tahun 2003 negara Republik Indonesia telah melepas 49% kepemilikan sahamnya melalui mekanisme Initial Public
Offering (IPO) kepada masyarakat. Sebelumnya ADHI adalah Perseroan Terbatas, sejak tanggal 1 Juni 1974, berdasarkan
pengesahan Menteri Kehakiman Republik Indonesia. Sedangkan cikal bakal ADHI berasal dari Perusahaan milik Belanda
bernama Architecten-Ingenicure-en Annemersbedrijf Associatie Selle en de Bruyn, Reyerse en de Vries N.V. (Associatie
N.V.), yang dinasionalisasikan dan kemudian ditetapkan sebagai PN Adhi Karya pada tanggal 11 Maret 1960. Nasionalisasi
ini bertujuan untuk memacu pembangunan infrastruktur di Indonesia.
2. Proyek Bangunan
Terdiri dari pekerjaan-pekerjaan yang berhubungan Visi dan Misi
dengan high rise building/gedung bertingkat seperti hotel
dan perkantoran; pembangunan fasilitas umum seperti Visi & Misi Perusahaan
rumah sakit dan sekolah; bangunan komersial perumahan; ADHI mengubah Visi dan Misinya pada tahun 2007 seiring
kawasan industri dan manufaktur; pekerjaan mekanikal dan dengan tantangan yang harus dihadapi khususnya pada
elektrikal pada gedung dan industri, transmisi kelistrikan bidang industri jasa konstruksi dan adanya tuntutan
dan gardu induk, otomatisasi bangunan, pembangkit bahwa Perusahaan harus selalu melakukan value creation
listrik, tata udara dan tata suara, radio, telekomunikasi, demi meningkatkan nilai perusahaan:
dan instrumentasi serta pemipaan.
Visi
Sebagai extended business yang masih sangat Menjadi juara sejati di bisnis jasa konstruksi dan mitra
berkaitan dengan core business Perusahaan, EPC adalah pilihan dalam jasa perekayasaan dan investasi infrastruktur
perpanjangan bisnis jasa konstruksi yang dipilih ADHI. di Indonesia dan beberapa negara terpilih.
Reputasi ADHI di bidang jasa konstruksi merupakan
modal positif untuk memenangkan proyek-proyek Misi
EPC yang ditenderkan swasta maupun Pemerintah. Membangun sebuah Great Infrastructure Enterprise
Mengingat kompetensi dan sumber daya yang dimiliki dengan:
Perusahaan terbatas, untuk saat ini ADHI fokus melayani 1. Menciptakan nilai yang berkesinambungan kepada
EPC untuk pembangunan pembangkit listrik dan Oil & pelanggan, karyawan, Pemegang Saham, dan
Gas. Begitu juga dengan wilayah operasinya yang dibatasi beberapa pihak lain yang berkepentingan.
hanya di wilayah Indonesia, meskipun EPC menawarkan 2. Memperkokoh kompetensi inti dalam jasa konstruksi,
marjin keuntungan yang lebih besar dibandingkan jasa memperluas kapabilitas dalam jasa perekayasaan,
konstruksi. Kebijakan ini ditetapkan mengingat bisnis EPC serta mengembangkan kapabilitas dalam jasa
merupakan bisnis baru sehingga membutuhkan adaptasi investasi secara selektif.
baik dari segi SDM, sistem, dan infrastruktur agar tidak 3. Berkecimpung aktif dalam program-program
mengecewakan pelanggan yang telah mempercayakan Public Private Partnership (PPP) untuk mendukung
pengerjaan proyeknya kepada ADHI. pertumbuhan ekonomi, menjalankan inisiatif-inisiatif
Corporate Social Responsibility (CSR) dalam rangka
Sedangkan expanded business yang dipilih oleh ADHI pengembangan kemanusiaan.
adalah Investasi. Bisnis ini mempunyai value creation
yang tinggi, sebanding dengan tantangan yang harus Visi dan Misi tersebut disusun dengan pertimbangan bahwa
dihadapi Perusahaan, khususnya berkaitan dengan pasar jasa konstruksi masih mempunyai prospek yang
cara berpikir jangka panjang dan syarat kompetensi bagus sehingga ADHI bertekad untuk menjadi juara sejati
yang berbeda dengan yang telah dimiliki Perusahaan. di bisnis jasa konstruksi. Bisnis EPC ke depan akan semakin
Dengan memasuki bidang investasi, diharapkan ADHI berkembang demikian pula dengan bidang investasi.
dapat menciptakan bisnis EPC dan konstruksi sendiri Pemerintah telah menerbitkan beberapa peraturan
sehingga memperoleh pendapatan berlipat ganda dari perundangan yang mendukung kerja sama investasi
jasa konstruksi pembangunan, operator pelaksana, dan (skema Public Private Partnership) di bidang infrastruktur,
Pemegang Saham. Bisnis investasi yang akan dimasuki sehingga tidak berlebihan jika ADHI menetapkan visinya
Perusahaan dibatasai pada bidang investasi yang dekat menjadi mitra pilihan di bidang EPC dan investasi. ADHI
dengan bidang konstruksi saja, misalnya jalan tol, properti menyadari bahwa untuk menjamin kelangsungan usaha
dan lain sebagainya. tidak terlepas dari peran serta masyarakat, sehingga ADHI
akan berperan aktif dalam program CSR.
Komposisi Karyawan
Jumlah karyawan ADHI saat ini ada 1.874 orang, yang
sebagian besar (77%) berlatar belakang pendidikan teknik.
Program pengembangan SDM yang dilaksanakan pada
tahun 2010 merupakan kelanjutan dari program yang
dilakukan tahun sebelumnya. Pengembangan SDM
bukan saja tertuju kepada karyawan secara perorangan
namun juga sarana dan prasarana yang terkait, khususnya
kesisteman SDM. Penyempurnaan kesisteman SDM yang
telah dimulai sejak tahun 2007, di tahun 2010 sampai
pada tahap penyusunan Sistem Perencanaan Jenjang Karir
(Career Plan), Program Pengembangan Kepemimpinan
(Leadership Development Program), Sistem Perencanaan
Suksesi (Succession Plan) dan Sistem Pemetaan Potensi
(Talent Pool System), serta mereviu Sistem Penilaian
Kinerja.
5
4
Kepala Divisi :
2 3
1 6
7 8 9 10
1. Imam Baehaki 2. Ipuk Nimpuno 3. Hadi Bagus Mudjaka 4. Teuku Bagus M.N. 5. A. Ali
Fauzi 6. Djoko Prabowo. 7. Dono Purwoko, 8. M. Aprindi, 9. Agus Sulistyo 10. A. Widodo
Teguh Santoso.
Struktur Organisasi
Pemodal Nasional
Negara Republik Indonesia 918.680.000 52,28%
Perorangan Indonesia 161.486.500 9,19%
Reksa Dana 133.692.000 7,61%
Dana Pensiun 88.657.500 5,05%
Asuransi 2.486.500 0,14%
Perseroan Terbatas 17.799.162 1,01%
Yayasan 5.914.500 0,34%
Karyawan 10.000 0,00%
Sub Total I 1.328.726.162 75,62%
Pemodal Asing
Badan Usaha Asing 427.661.838 24,34%
Perorangan Asing 812.500 0,05%
Sub Total II 428.474.338 24,38%
Sub Total I + II (saham beredar) 1.757.200.500 100,00%
Treasury Stock* 44.094.500 —
Total (saham diterbitkan) 1.801.320.000 —
keterangan: *Program buy back Tahun 2008 s.d. 2009
Komposisi Kepemilikan Saham yang Memiliki 5% atau Lebih per 31 Desember 2010
Pemegang Saham Jumlah Saham Kepemilikan
Negara Republik Indonesia 918.680.000 52,28%
ABN AMRO Bank N.V. 90.000.000 5,12%
Sub Total 1.008.680.000 57,40%
Pemegang Saham Lainnya [masing-masing kurang dari 5%] 748.545.500 42,60%
Total [saham beredar] 1.757.225.500 100,00%
Treasury Stock* 44.094.500 —
Total [saham diterbitkan] 1.801.320.000 —
keterangan: *Program buy back Tahun 2008 s.d. 2009
Perusahaan Anak/Afiliasi
Nama perusahaan Bidang usaha Kedudukan Keterangan
Pengembang, serta kegiatan yang
PT Adhi Realty Jakarta, Indonesia Beroperasi
berhubungan dengan realti
Adhi Multipower, Pte. Ltd. General Trading Singapura Beroperasi
Kontraktor Spesialis, penunjang
PT Adhicon Persada Jakarta, Indonesia Beroperasi
pekerjaan gedung
Properti serta kegiatan usaha
PT Duri Indah Raya Pekanbaru, Riau Tahap pengembangan
terkait
Kontraktor bangunan dan
Adhi Oman LLC konstruksi (konstruksi umum, Muscat, Oman Beroperasi
bangunan hunian dan non hunian)
Investasi, transportasi, dan
PT Indonesia Transit Central Jakarta, Indonesia Belum beroperasi
infrastruktur
Investasi, transportasi, dan
PT Jakarta Monorail Jakarta, Indonesia Belum beroperasi
infrastruktur
Kondisi tsb. merupakan tantangan yang mesti dihadapi Tinjauan Oper asi
oleh Perseroan dengan terus meningkatkan produktivitas Bisnis utama Perseroan adalah Jasa Konstruksi,
seluruh sumber daya yang dimiliki baik berupa SDM, perpanjangan dari bisnis inti (core business) yaitu
peralatan produksi maupun aset lainnya. Perseroan juga Engineering Procurement and Construction (EPC), dan
harus mampu melakukan berbagai kajian risiko untuk bisnis Investasi sebagai perluasan bisnis inti yang bertujuan
mendeteksi secara dini hal-hal yang tidak diinginkan untuk feeder bagi bisnis Jasa Konstruksi dan EPC juga
berdasarkan penerapan tata kelola perusahaan yang baik. sebagai peredam volatilitas dari bisnis Jasa Konstruksi dan
Strategi ekstensivikasi dari core business Jasa Konstruksi EPC dengan adanya recurring income.
khususnya melalui bisnis Engineering Procurement
Construction (EPC) yang telah dilakukan Perseroan telah Bisnis utama Perseroan beroperasi berdasarkan kontrak
membuahkan hasil, dimana di tahun 2010 Perseroan proyek yang diperoleh dari Pemberi Kerja/Pemilik Proyek.
mampu menjadi yang terbesar dalam perolehan kontrak Kontrak proyek tsb. dapat berupa lump sum price atau
EPC di antara BUMN konstruksi nasional khususnya dalam unit price dengan berbagai bentuk kontrak a.l. kontrak
Rp5,649 triliun (41,0%) merupakan sisa kontrak (carry tahun 2010 membukukan Pendapatan Usaha sebesar
over) s.d. tahun 2009 dan Rp8,132 triliun (59,0%) adalah Rp1,018 triliun atau naik 231,3% dibanding tahun 2009
murni kontrak tahun ini. sebesar Rp307,330 miliar.
Selama tahun 2010, Perseroan berhasil membukukan Pendapatan Usaha (dalam juta Rp)
Pendapatan Usaha sebesar Rp5,675 triliun atau mengalami Segmen Usaha 2010 % 2009 %
penurunan 26,4% dari tahun 2009 sebesar Rp7,715 triliun.
Jasa Konstruksi 4.252 74,9% 7.216 93,5%
Penurunan Pendapatan Usaha tsb. dikarenakan kendala
keterlambatan penyerapan anggaran proyek infrastruktur EPC 1.058 18,6% 359 4,7%
Pemerintah, sehingga perolehan kontrak baru Perseroan Real Estate 225 4,0% 140 1,8%
pada tahun 2010 yang sebagian besar direncanakan Lainnya 140 2,5% NA 0,0%
berasal dari proyek-proyek Pemerintah tidak terealisasi. Jumlah 5.675 100% 7.715 100%
Pendapatan Usaha ini berasal dari empat segmen usaha, Tingginya tingkat kenaikan segmen usaha EPC dan
yakni Jasa Konstruksi, EPC, Real Estate, dan Lainnya. Real Estate tsb. tidak menyebabkan Pendapatan Usaha
Dimana segmentasi usaha tsb. didasarkan pada produk Perseroan meningkat, bahkan mengalami penurunan.
yang dihasilkan. Kontribusi masing-masing segmen yaitu: Hal ini dikarenakan segmen usaha Jasa Konstruksi yang
Jasa Konstruksi 74,9% dengan kontribusi terbesar adalah mempunyai kontribusi 75% dari total Pendapatan Usaha
proyek gedung dan jalan; EPC 18,6% dengan kontribusi mengalami penurunan sebesar 41,1%.
terbesar dari proyek-proyek EPC seperti PLTU Lampung;
Real Estate 4,0% dengan kontribusi terbesar dari proyek
Gedung Apartemen Salemba dan MT Haryono serta
segmen Lainnya 2,5% dengan kontribusi terbesar dari Tinjauan Keuangan
produksi aspal Divisi AMP. Sedangkan kontribusi di tahun
2009 adalah Jasa Konstruksi 93,5%, EPC 4,7% dan Real Uraian atas Kinerja Keuangan
Estate 1,8%. Pendapatan Usaha dari sisa kontrak 2009
adalah sebesar Rp2,327 triliun dan Pendapatan Usaha dari Total Aset
Kontrak Baru 2010 sebesar Rp3,348 triliun. Di tahun 2010, Total Aset Perseroan sebesar Rp4,927
triliun terdiri dari 80,0% Aset Lancar dan 20,0% Aset Tidak
Profitabilitas Lancar. Nilai Total Aset ini menurun Rp701,758 miliar atau
Laba Usaha Perseroan tahun 2010 sebesar Rp550,834 12,5% dari Rp5,629 triliun pada tahun 2009. Penurunan
miliar meningkat 2,6% dari tahun 2009 sebesar Rp536,819 yang cukup tinggi terdapat pada Uang Muka, Persediaan,
miliar, bahkan Laba Bersihnya meningkat sebesar 14,4% Kas dan Setara Kas, Piutang Usaha, dan Tagihan Bruto
yaitu dari Rp165,530 miliar pada tahun 2009 menjadi kepada Pemberi Kerja masing-masing sebesar 55,3%;
Rp189,484 miliar. Hal ini disebabkan karena adanya 49,8%; 21,1%; 18,0%; dan 12,1%. Secara keseluruhan
efisiensi beban kontrak dan peningkatan pendapatan penurunan ini disebabkan sebagian besar oleh menurunnya
bunga. Pendapatan Usaha Perseroan.
sebesar Rp4,889 triliun menjadi Rp4,060 triliun. Seluruh c. Uang Muka Diterima
pos Kewajiban mengalami penurunan kecuali Kewajiban Uang Muka Diterima mengalami penurunan sebesar 13,8
Jangka Panjang yang mengalami kenaikan sebesar 9,3%. % dari tahun lalu yaitu dari sebesar Rp609,518 miliar
menjadi sebesar Rp525,472 miliar. Penurunan ini sejalan
Kewajiban Lancar dengan keterlambatan perolehan kontrak baru di tahun
Di tahun 2010, Kewajiban Lancar Perseroan menurun 2010.
20,3% menjadi Rp3,451 triliun. Komposisi dari Kewajiban
Lancar Perseroan ini adalah Hutang Usaha 64,2%; d. Hutang Pajak
Hutang Bank 8,8%; Hutang Pajak 2,2%; Pendapatan Hutang Pajak meningkat cukup besar yakni 54,9%, dari
Diterima di Muka 0,5%; Uang Muka Diterima 15,2%; tahun 2009 sebesar Rp48,080 miliar menjadi Rp74,492
Biaya Yang Masih Harus Dibayar 5,7%; Hutang Retensi miliar di tahun 2010. Peningkatan ini disebabkan oleh
3,2%; dan Kewajiban Lancar Lain-Lain 0,2%. Pos-pos meningkatnya Hutang Pajak atas PPh Final Wapu.
yang mengalami peningkatan/penurunan lebih dari 20%
adalah Hutang Usaha turun 22,3%; Hutang Pajak naik e. Pendapatan Diterima di Muka
54,9%; Pendapatan Diterima di muka turun 46,5%; Biaya Pendapatan Diterima di Muka Perseroan menurun sebesar
Yang Masih Harus Dibayar turun 21,2%; Hutang Retensi 46,5%, dari tahun 2009 sebesar Rp32,670 miliar menjadi
turun 20,1%; dan Kewajiban Lancar Lainnya turun 85,6%. sebesar Rp17,474 miliar di tahun 2010. Penurunan ini
disebabkan oleh adanya penurunan Pendapatan Diterima
a. Hutang Usaha di Muka pada segmen jasa konstruksi.
Hutang Usaha Perseroan pada 2010 sebesar Rp2,214 triliun,
menurun 22,3% dari tahun 2009 yang nilainya Rp2,850 f. Biaya yang Masih Harus Dibayar
triliun. Berdasarkan Sifat Hubungannya, Hutang Usaha Pos Biaya yang Masih Harus Dibayar mengalami penurunan
Perseroan terdiri dari Hutang Usaha Pada Pihak Hubungan sebesar 21,2%, dari tahun 2009 sebesar Rp249,233 miliar
Istimewa 3,8%; dan Hutang Kepada Pihak Ketiga 96,2%. menjadi sebesar Rp196,343 miliar di tahun 2010, dengan
Penurunan Hutang Usaha sebesar Rp635,484 miliar tsb. komposisi terdiri dari Biaya Pekerjaan Proyek 56,8%;
disebabkan oleh pembayaran hutang yang sudah jatuh Biaya Operasional 27,8%; Cadangan Insentif 7,0%; Bunga
tempo melalui Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri Obligasi 6,5% dan Cadangan Tantiem 1,9%. Penurunan
(SKBDN) maupun Trust Receipt SKBDN. Biaya yang Masih Harus Dibayar sebesar Rp5,890 miliar
disebabkan karena adanya penurunan Biaya Operasional
b. Hutang Bank tahun 2010 sejalan dengan penurunan Pendapatan Usaha.
Hutang Bank mengalami penurunan sebesar 14,1% dari
tahun lalu yaitu dari sebesar Rp353,741 miliar menjadi g. Hutang Retensi
sebesar Rp304,033 miliar. Penurunan ini disebabkan Pos Hutang Retensi mengalami penurunan sebesar
karena adanya pelunasan hutang yang dilakukan di akhir 20,1% dari tahun 2009 sebesar Rp139,790 miliar menjadi
tahun 2010. Rp111,706 miliar di tahun 2010. Penurunan ini disebabkan
Aset dan Kewajiban dalam mata uang asing (per 31 Desember 2010)
Aset US Dollar Yen Jepang
Kas dan Setara Kas 2.555.711 85.833
Piutang Usaha 32.873.308 NA
Taguhan Bruto Pemberi Kerja 3.611.780 NA
Piutang Lain-lain kepada Pihak Hubungan Istimewa 2.413.593 NA
Jumlah Aset 41.454.392 85.833
Kewajiban
Hutang Usaha kepada Pihak Ketiga 11.831.599 NA
Hutang Bank 15.910.356 NA
Jumlah Kewajiban 27.741.955 NA
Aset Bersih 13.712.437 85.833
Peristiwa setelah Tanggal Neraca harga pangan dunia juga mengalami kenaikan, sehingga
Tidak ada kejadian penting signifikan setelah tanggal inflasi merupakan isu yang sangat menjadi perhatian
neraca yang harus diungkapkan dalam catatan atas banyak pihak
Laporan Keuangan.
Namun laporan inflasi bulan Februari dan Maret 2011
Prospek Usaha masing-masing sebesar 0,13% dan -0,32%, menurun
Sebagaimana dipaparkan dalam Laporan Direksi pada jika dibandingkan pada bulan yang sama tahun
Laporan Tahunan ini, bahwa situasi dan kondisi industri sebelumnya. Laporan tersebut memberikan keyakinan
Jasa Konstruksi pada tahun 2010 mengalami penurunan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia masih akan
yang diakibatkan dari lambatnya penyerapan anggaran terus berlanjut. Terlebih lagi hingga bulan April, beberapa
belanja khususnya infrastruktur Pemerintah. Kondisi perusahaan pemeringkat dunia telah memberikan satu
tersebut tidak jauh berbeda dengan rendahnya iklim peringkat di bawah “Investment Grade” bagi Indonesia,
investasi infrastruktur swasta. Namun demikian, secara sehingga peringkat “Investment Grade” tinggal menunggu
keseluruhan kondisi perekonomian Indonesia mengalami waktu saja.
pertumbuhan yang ditopang dengan meningkatnya arus
modal asing yang masuk ke Indonesia melalui pasar Tahun 2011 diperkirakan banyak terdapat proyek-proyek
modal akibat dari krisis keuangan yang terjadi di Eropa carry over dari tahun sebelumnya, sehingga jika ditambah
dan Amerika. Seiring dengan meningkatnya peringkat dengan proyek-proyek baru di tahun 2011 sendiri, maka
hutang Indonesia yang ditargetkan tahun depan mencapai terdapat banyak peluang pasar infrastruktur di Indonesia
level “Investment Grade”, hal tersebut diperkirakan oleh yang semestinya menjadi bagian dari pertumbuhan
banyak analis akan memberikan dampak yang signifikan ekonomi di Indonesia.
terhadap sektor infrastruktur di Indonesia, karena pada
level tersebut, investasi tidak hanya akan mengalir ke ADHI senantiasa menangkap peluang pertumbuhan
sektor keuangan, tetapi juga mengarah pada sektor riil. ekonomi Indonesia melalui peningkatan kompetensi dan
sumber daya yang ada. Target perolehan kontrak baru ADHI
Selain itu, tekad Pemerintah dalam pengembangan sebesar Rp12,5 triliun di tahun 2011, maka sesuai dengan
infrastruktur ke depan juga sangat kuat, tercermin dari hit rate berdasarkan data historis sebesar 28-30%, ADHI
rencana induk Percepatan dan perluasan Pembangunan setidaknya harus mengikuti tender proyek-proyek senilai
Ekonomi Indonesia (P3EI). Dalam hal ini Pemerintah total Rp40-50 triliun. Dengan anggaran belanja konstruksi
berencana membangun koridor ekonomi guna nasional di tahun 2011 yang diperkirakan mencapai Rp204
percepatan dan perluasan pembangunan nasional melalui triliun, dan meningkatnya anggaran belanja Kementerian
pembentukan enam koridor ekonomi per wilayah dengan PU tahun 2011 sebesar Rp57 triliun, maka diharapkan
aktivitas ekonomi yang berbeda. ADHI mampu memenuhi target perseroan.
d. Perusahaan mengadakan perjanjian dalam rangka semula kepemilikan modal masing-masing adalah 70% :
usaha Perusahaan dengan BUMN-BUMN lain 24% : 6% (RO350.000 : RO120.000 : RO30.000) menjadi
maupun Perusahaan Anak BUMN serta badan/ sebesar 49% : 46,8% : 4,2% (RO350.000 : RO335.000 :
lembaga-lembaga Pemerintah yang berwenang. RO30.000). Saham Perseroan pada Adhi Oman LLC. telah
mengalami dilusi.
Pihak yang mempunyai hubungan Istimewa dengan
Perseroan yang kontribusi paling besar terhadap Aset Akibat dari dilusi tersebut, pendapatan dan beban Adhi
Perseroan adalah PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Oman L.L.C dikonsolidasikan hanya sampai tanggal 30 Juni
dengan hubungan sebagai pemberi kerja pada Perseroaan 2010. Selanjutnya Perusahaan hanya mengakui bagian hak
sebesar 6,8% pada Piutang Usaha terhadap Total Aset atas Laba Bersih Adhi Oman LLC. sebagai entitas asosiasi
Perseroan. Sedangkan hubungan dalam pembiayaan/ dengan menggunakan metode ekuitas.
permodalan atau transaksi rekening Koran dengan
Perseroan adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. dengan Selama tahun 2010, Perseroan mendapat alokasi rugi dari
kontribusi terhadap total aset sebesar 5,0%. investasi di Adhi Oman L.L.C sebesar Rp11,082 miliar, lebih
besar dari nilai penyertaan awal periode sebesar Rp8,652
Sedangkan transaksi afiliasi dengan Perusahaan Anak miliar, sehingga pada 31 Desember 2010, Perusahaan
adalah transaksi dengan Adhi Multipower, Pte. Ltd. mencatat penurunan atas seluruh nilai investasi di Adhi
(kepemilikan ADHI 100%) atas pekerjaan pengadaan Oman LLC.
barang pada proyek PLTU Lampung.
4. Klarifikasi terhadap ketentuan-ketentuan Peran Masyarakat Jasa Konstruksi yang diatur dalam PP 28
yang selama ini sering ditafsirkan terlalu Tahun 2000, belum signifikan mengantarkan pencapaian
luas atau bahkan membingungkan tujuan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Antara lain tentang besaran uang muka; keadaan kahar Jasa Konstuksi khususnya dalam mewujudkan struktur
(force majeur); sanggah dan sanggah banding; klausul usaha Jasa Konstruksi yang kokoh, andal, berdaya saing
penyesuaian harga (priceadjustment) yang sering dianggap tinggi dan hasil pekerjaan konstruksi yang berkualitas.
sebagai ketentuan tentang eskalasi; dsb.
Salah satu tujuan dari PP 4/2010 adalah menempatkan
Dari keseluruhan perubahan yang ada, Perseroan peran masyarakat Jasa Konstruksi secara proporsional.
memandang perubahan ketentuan Penyesuaian Harga Pemerintah ditempatkan sebagai regulator karena Jasa
paling berpotensi mempengaruhi perolehan Pendapatan Konstruksi merupakan pelayanan publik, sedangkan
Usaha bagi Penyedia Jasa Konstruksi pada umumnya masyarakat Jasa Konstruksi sebagai eksekutor.
termasuk Perseroan karena penyesuaian harga baru Pemerintah dalam perannya sebagai regulator tetap dan
diberlakukan pada bulan ke-13 sejak pelaksanaan pekerjaan, harus mempertimbangkan aspirasi dari masyarakat Jasa
sedang menurut ketentuan sebelumnya penyesuaian Konstruksi.
harga sudah diberlakukan sejak bulan pertama.
Sedangkan masyarakat Jasa Konstruksi, sebagai 8. PSAK 12 (Revisi 2009) “Bagian Partisipasi dalam
eksekutor senantiasa berpedoman terhadap regulasi yang Ventura Bersama”
dikeluarkan oleh Pemerintah. Sehingga terjadi check and 9. PSAK 15 (Revisi 2009) “Investasi Pada Entitas
balance dalam pengembangan jasa konstruksi. Asosiasi”
10. PSAK 19 (Revisi 2010) “Aset Tak Berwujud”
Dari perubahan-perubahan tersebut, ketentuan baru yang 11. PSAK 22 (Revisi 2010) “Kombinasi Bisnis”
mengatur pembenahan sistem sertifikasi dan registrasi 12. PSAK 23 (Revisi 2010) “Pendapatan”
badan usaha dan keahlian, dapat mempengaruhi kredibilitas 13. PSAK 25 (Revisi 2009) “Kebijakan Akuntansi,
Perseroan jika tidak dapat memenuhi ketentuan tersebut. Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan”
Oleh sebab itu, Perseroan dituntut untuk senantiasa 14. PSAK 48 (Revisi 2009) “Penurunan Nilai Aset”
melaksanakan sertifikasi dan registrasi badan usaha dan 15. PSAK 57 (Revisi 2009) “Provisi, Liabilitas Kontinjensi,
keahlian sesuai ketentuan yang berlaku. dan Aset Kontinjensi”
16. PSAK 58 (Revisi 2009) “Aset Tidak Lancar yang
Perubahan Kebijakan Akuntansi Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”
Pada tahun 2006, Ikatan Akuntan Indonesia menerbitkan 17. ISAK 7 “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus”
beberapa Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 18. ISAK 9 “Perubahan atas Liabilitas Purna Operasi,
(“PSAK”). Standar yang akan mempengaruhi kebijakan Liabilitas Restorasi, dan Liabilitas Serupa”
Akuntansi Perusahaan adalah PSAK No. 55 tentang 19. ISAK 10 “Program Loyalitas Pelanggan”
Instrumen Keuangan dan PSAK 50 tentang Penyajian 20. ISAK 11 “Distribusi Aset Nonkas Kepada Pemilik”
Instrumen Keuangan. Saat ini Perusahaan telah menerapkan 21. ISAK 12 “Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi
standar ini terhadap laporan keuangan tahun 2010. Non-moneter oleh Venturer”
22. ISAK 14 “Aset Tak Berwujud-Biaya Situs Web”
PSAK revisi, yang berlaku efektif pada atau setelah 23. ISAK 17 “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan
tanggal 1 Januari 2011 sbb.: Nilai”
1. PSAK 1 (Revisi 2009) “Penyajian Laporan Keuangan”
2. PSAK 2 (Revisi 2009) “Laporan Arus Kas” Komitmen dan Kontinjensi
3. PSAK 3 (Revisi 2010) “Laporan Keuangan Interim” Perusahaan sedang menghadapi beberapa kasus hukum
4. PSAK 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan yang saat ini sedang menunggu putusan pengadilan.
Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Perusahaan sudah mencatat pembebanan kerugian dan
5. PSAK 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” kewajiban diestimasi atas kasus-kasus tersebut. Perusahaan
6. PSAK 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-pihak meyakini bahwa keputusan pengadilan dalam kasus-kasus
Berelasi” tersebut tidak akan membawa dampak material terhadap
7. PSAK 8 (Revisi 2010) “Peristiwa setelah Periode kondisi keuangan dan kinerja Perusahaan dan Perusahaan
Pelaporan” Anak.
•
Mengimplementasikan pengelolaan manajemen
risiko.
Melaksanakan transparansi kondisi keuangan dan
untuk melaksanakan GCG dalam setiap kegiatan non keuangan Perusahaan.
bisnisnya. Nilai-nilai yang terkandung pada ADHI Principles
merupakan komitmen ADHI dalam melaksanakan prinsip Hasil implementasi GCG di lingkungan ADHI diwujudkan
GCG tersebut. dengan telah dilaksanakannya assessment GCG sesuai
standar kriteria Kementerian BUMN untuk periode tahun
Seluruh insan ADHI harus tegas dan konsisten memegang 2009 oleh Sodiq, Purwoko & Associates Consulting (SPA)
prinsip tata kelola perusahaan yang baik sehingga akan dengan pencapaian nilai sebesar 90,13 atau mencapai
memberikan dampak positif dalam pengembangan kualifikasi sangat baik. Demikian pula penghargaan dari
potensi bisnis, memperkuat daya saing, dan meningkatkan pihak eksternal lainnya, baik dari kalangan Pemerintah,
kinerja ADHI secara berkesinambungan. otoritas perbankan, Pasar Modal, maupun lembaga
independen. ADHI meraih predikat Perusahaan Terpercaya
Pemahaman dan pelaksanaan GCG di lingkungan ADHI dari The Indonesian Institute for Corporate Governance
ditunjukkan dengan: (IICG) yang bekerja sama dengan Majalah SWA dengan
• Melaksanakan Job Description Anggota Dewan perolehan skor 82,23 meningkat dari pencapaian score
Komisaris dan Direksi. tahun 2009 yaitu 81,54. Memperoleh penghargaan Best
• Melengkapi dan melaksanakan tugas komite- Disclosure & Transparency dari The Indonesian Institute for
komite dan satuan kerja yang menjalankan fungsi Corporate Directorship (IICD) yang bekerja sama dengan
pengendalian internal Perusahaan. majalah Business Review. Sejak tahun buku 2004 hingga
• Menerapkan fungsi kepatuhan melalui audit internal tahun buku 2008 ADHI selalu menduduki peringkat juara
dan audit eksternal. untuk Kategori BUMN Non Keuangan Listed dalam Annual
Selama tahun 2010, ADHI telah menyelenggarakan dua pengawasan yang telah dijalankan selama
kali RUPS yaitu: tahun buku 2009.
I. RUPSLB yang diselenggarakan pada tanggal 27 Januari 2. Persetujuan dan penetapan penggunaan Laba Bersih
2010 dengan agenda Perubahan Pengurus Perseroan setelah pajak Perusahaan untuk tahun buku 2009,
dengan hasil keputusan: yaitu:
1. Pengangkatan Sdr. Amir Muin, sebagai Komisaris a. Sebesar 30% dari Laba Bersih dibagikan
Independen. dalam bentuk dividen tunai kepada para
2. Pengangkatan Sdr. Bambang Pramusinto, sebagai pemegangsahamsebesar Rp49.658.900.000
Direktur. atau Rp28,26 per saham.
3. Pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris untuk b. Sebesar 0,50% dari Laba Bersih atau
menetapkan pembagian tugas dan wewenang di Rp828.000.000 dialokasikan untuk Program
antara anggota Direksi. Kemitraan.
4. Pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan c. Sebesar 0,25% dari Laba Bersih atau
dengan hak substitusi untuk menyatakan kembali Rp414.000.000 dialokasikan untuk Program
keputusan mengenai perubahan susunan Bina Lingkungan.
Anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan tsb. d. Sebesar 68,25% dari Laba Bersih atau
kepada Menteri Hukum dan HAM Republik Indonesia Rp114.628.833.250 dibukukan sebagai laba
serta melakukan segala tindakan yang diperlukan ditahan.
sesuai dengan ketentuan hukum dan peraturan e. Melimpahkan wewenang kepada Direksi untuk
perundangan. menetapkan jadwal dan tata cara pembagian
dividen sesuai dengan ketentuan perundang-
Sehingga susunan Pengurus Perseroan menjadi sbb.: undangan yang berlaku.
Dewan Komisaris 3. Persetujuan dan penetapan besaran gaji dan
Komisaris Utama: Imam Santoso Ernawi tunjangan bagi setiap anggota Direksi dan anggota
Komisaris: Harry Susetyo Nugroho Dewan Komisaris Perusahaan serta penetapan
Komisaris: Gatot Trihargo besaran tantiem tahun 2009 bagi anggota Direksi
Komisaris Independen: Murhadi dan anggota Dewan Komisaris.
Komisaris Independen: Amir Muin 4. a. Menetapkan Kantor Akuntan Publik Aryanto,
Amir Jusuf, Mawar, dan Saptoto untuk
Direksi melakukan audit Laporan Keuangan Perusahaan
Direktur Utama: Bambang Triwibowo tahun buku 2010 dan Laporan Keuangan
Direktur: Indradjaja Manopol Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun
Direktur: M. Fauzan buku 2010.
Direktur: Supardi b. Melimpahkan wewenang dan kuasa
Direktur: Bambang Pramusinto kepada Dewan Komisaris untuk menunjuk,
menetapkan honorarium kondisi dan syarat-
Sesuai dengan Ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, syarat penunjukan, serta menunjuk Kantor
pembagian tugas Anggota Direksi diputuskan dalam Akuntan Publik pengganti termasuk apabila
Rapat Direksi setelah terbitnya Surat Keputusan Dewan Kantor Akuntan Publik yang ditunjuk tidak dapat
Komisaris. melanjutkan atau melaksanakan tugasnya
karena sebab apapun dan atau berdasarkan
II. RUPS Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 9 ketentuan dan peraturan di bidang pasar
Juni 2010 menghasilkan keputusan yaitu: modal.
1. a. Persetujuan atas Laporan Tahunan Perusahaan
untuk tahun buku 2009 termasuk Pengesahan
Laporan Keuangan Perusahaan dan
mengesahkan Laporan Program.Kemitraan Per an Dewan
dan Bina Lingkungan (PKBL) untuk tahun buku Komisaris dan Direksi
2009. Tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris adalah
b. Memberikan pelunasan dan pembebasan sebagai pengawas sedangkan tugas serta tanggung
tanggung jawab sepenuhnya kepada segenap jawab Direksi adalah sebagai penanggung jawab atas
anggota Direksi dan anggota Dewan Komisaris pengelolaan Perusahaan sesuai dengan fungsinya masing-
Perusahaan atas tindakan pengurusan dan masing sebagaimana yang diamanatkan Anggaran Dasar
Catatan: Selain tunjangan di atas, Anggota Direksi juga mendapatkan tunjangan kesehatan,tunjangan komunikasi, dan tunjangan Purna Jabatan
berupa keikutsertaan dalam asuransi dengan premi/tahun sebesar 25% dari gaji.
KPI tsb. ditetapkan di dalam Rencana Kerja dan Anggaran Untuk tahun 2010, Direksi telah melakukan Rapat Direksi
Perusahaan Tahun 2010 yang mencakup: sebanyak 50 kali dengan tingkat kehadiran seperti terlihat
• Aspek Kastemer terdiri dari Perolehan Kontrak Baru pada tabel.
dan Customer Satisfaction Index (CSI).
• Aspek Finansial terdiri dari Penjualan, Earning After Tingkat Kehadiran Rapat Direksi Tahun 2010
Tax (EAT), Return on Equity (ROE), Harga Saham, dan Nama Jabatan Kehadiran
Saldo Kas Bersih Operasi.
Bambang Triwibowo Direktur Utama 44
• Aspek Internal Proses terdiri dari Harga Pokok
Produksi (HPP), Implementasi Cockpit Management. Indradjaja Manopol Direktur Operasi I 42
• Aspek Learning and Growth terdiri dari Peningkatan Bambang Pramusinto Direktur Operasi II 42
Rasio Produktivitas SDM, Peningkatan Employee Direktur
Engagement Index. M. Fauzan Pengembangan 46
Usaha
Rapat Direksi Direktur Keuangan
Supardi 47
Rapat Direksi diselenggarakan setiap waktu bilamana dan SDM
dipandang perlu atas permintaan seorang atau lebih
Catatan: Total frekuensi Rapat Direksi 50 kali
anggota Direksi atau atas permintaan dari Dewan
Komisaris dengan menyebutkan hal-hal yang akan
Program Pelatihan Direksi
dibicarakan. Kuorum Rapat Direksi tercapai jika lebih dari
Mengasah kompetensi mutlak diperlukan semua insan
setengah anggota Direksi hadir atau diwakilkan dengan
ADHI, termasuk Direksi. Dalam upaya meningkatkan
kuasa kepada anggota Direksi lainnya. Keputusan rapat
kualitas dan kompetensi anggota Direksi untuk dapat
diambil secara mufakat. Jika mufakat tidak terjadi, maka
menunjang pelaksanaan tugasnya, anggota Direksi telah
dilakukan pemungutan suara di antara anggota Direksi
mengikuti workshop, conference maupun seminar seperti:
yang hadir atau diwakilkan dalam rapat dan keputusan
• Diskusi Panel Outlook 2010
diambil berdasarkan suara setuju lebih dari setengah
• Seminar Penerapan Etika dalam Era Bisnis Moderen
jumlah suara yang sah. Jika jumlah suara yang setuju dan
• Seminar “Alumni Career Support System Universitas
tidak setuju sama, maka usulan yang disampaikan ditolak,
Gajah Mada (UGM)”
kecuali mengenai diri orang akan diputuskan oleh Ketua
• Talkshow “Motivasi Alumni untuk Mahasiswa Baru”
Rapat. Jika terdapat anggota Direksi yang mempunyai
• Workshop Penerapan Pernyataan Standar Akuntansi
pendapat yang berbeda terhadap keputusan yang dibuat,
Keuangan (PSAK) Baru/International Financial
maka pendapat tsb. harus dicantumkan di dalam risalah/
Reporting Standard (IFRS) untuk Badan Usaha Milik
notulen rapat.
Negara (BUMN).
Direktur
Supardi Keuangan dan 10
Seluruh Jajaran Manajemen Perseroan yang memiliki
SDM benturan kepentingan akibat adanya rangkap jabatan,
diwajibkan untuk melepaskan salah satu jabatan yang
Catatan: disandangnya.
*Menjabat sejak 27 Januari 2010
Total frekuensi Rapat Dewan Komisaris-Direksi 10 kali
Komite-Komite
Sehubungan terdapat anggota Dewan Komisaris dan
Direksi yang baru, maka Perusahaan berkewajiban
Komite Audit
Berdasarkan UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan
memberikan gambaran dan pemahaman tentang kondisi
Usaha Milik Negara (BUMN) dan Lampiran Keputusan
yang ada dalam perusahaan berupa program pengenalan
Bapepam No. Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September
komprehensif perusahaan kepada pejabat baru tsb.
2004 mengenai Peraturan Bapepam No. IX.I.5 tentang
Program pengenalan diarahkan agar pejabat baru
Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite
memahami hal-hal yang berkaitan dengan organisasi dan
Audit. Dewan Komisaris PT Adhi Karya (Persero) Tbk.,
operasional perusahaan, seperti: struktur organisasi, key
telah membentuk Komite Audit dalam rangka membantu
person, nature of business, serta job description. Untuk
melaksanakan tugas dan fungsinya.
memastikan agar pejabat baru mendapatkan pemahaman
yang komprehensif atas perusahaan dan tugas serta
Komite Audit PT Adhi Karya (Persero) Tbk., diketuai oleh
kewajibannya, maka kepada setiap pejabat baru diberikan
Komisaris Independen Murhadi s.d. Maret 2010, yang
satu paket dokumen yang terdiri dari:
kemudian digantikan oleh Komisaris Independen Amir
• Undang Undang No. 40 Tahun 2007 tentang
Muin, dengan anggota yang terdiri dari para profesional
Perusahaan Terbatas;
independen sbb.:
• Anggaran Dasar Perusahaan;
• Erick
• Struktur Organisasi Perusahaan berikut nama
• Syaiful
pejabatnya;
• Salim Siagian
• Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP)
tahun yang bersangkutan beserta Rencana Jangka
Untuk menjaga independensi dalam pelaksanaan tugasnya,
Panjang Perusahaan (RJPP) yang berlaku;
Komite ini diketuai oleh seorang Komisaris Independen
• Laporan-laporan periodik untuk tahun yang
dengan tiga orang anggota yang dipilih dari personil-
bersangkutan;
personil yang tidak memiliki hubungan baik langsung
• Masalah-masalah, issue strategis terkait yang sedang
maupun tidak langsung dengan Perusahaan.
berjalan beserta kebijakan yang ada.
• Manual Perusahaan;
• Good Corporate Governance (GCG) Code;
• Board Manual;
• Code of Conduct.
Tugas dan Tanggung Jawab Komite Audit Untuk kelancaran pelaksanaan tugas Komite Audit, Dewan
Komite Audit bertugas memberikan pendapat kepada Komisaris menetapkan Piagam Komite Audit, yang pada
Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang dasarnya berpedoman pada peraturan yang berlaku di
disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, Pasar Modal. Sesuai ketentuan dalam Piagam tersebut,
mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komite Audit wajib melakukan pertemuan sekurang-
Dewan Komisaris, dan melaksanakan tugas-tugas lain yang kurangnya satu kali tiap bulannya.
berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, a.l. meliputi:
a. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan
yang akan dikeluarkan perusahaan, seperti laporan
keuangan, proyeksi, dan informasi keuangan lainnya.
b. Melakukan evaluasi atas efektifitas dari pengendalian
interen Perseroan pada laporan keuangan lainnya,
Dalam rangka memastikan terlaksananya pengendalian Kepala Audit Internal dijabat oleh Shoful Ulum s.d. tanggal
internal dilakukan melalui penyelenggaraan Management 30 Maret 2010 yang digantikan oleh Budhi Hidayati.
Review Meeting (MRM), yang pelaksanaannya dilakukan Pengangkatan Kepala Audit Internal tsb. sesuai Peraturan
secara periodik dan juga berjenjang yaitu satu kali dalam Bapepam No. KEP-496/B5/2008 tanggal 28 November
satu minggu untuk tingkat proyek, satu kali dalam satu 2008, telah dilaporkan kepada Bapepam pada tanggal 5
bulan untuk tingkat divisi, dan dilakukan satu kali dalam April 2010. Audit Internal terdiri dari Kepala Audit Internal
tiga bulan untuk tingkat korporat. dan empat orang anggota Auditor Internal yang terlatih
dan bersertifikat Qualified Internal Auditor (QIA) dibantu
Selain itu untuk memastikan keefektifan pengendalian seorang outsourcing auditor yang memiliki sertifikat Audit
internal tersebut dilakukan kegiatan audit melalui beberapa Safety, Lingkungan, dan Mutu ditambah satu orang staf
macam audit yaitu berupa Audit Sistem Mutu, Audit Sistem Tata Usaha. Pada akhir tahun 2010 seorang Auditor
Manajemen Lingkungan, Audit Sistem Keselamatan dan memasuki masa pensiun, sehingga anggota Auditor
Kesehatan Kerja dan Lingkungan (K3L) serta Occupational berjumlah tiga orang.
Health & Safety Advisory Services (OHSAS), Audit Sistem
Information Technology (IT), Audit Implementasi Good Adapun tugas dan tanggung jawab Audit Internal:
Corporate Governance (GCG), Performance Excellence • Menyusun Program Kerja Audit Tahunan (PKAT).
Audit, dan Audit Internal serta Audit Eksternal untuk • Melakukan audit internal terhadap efektifitas
bidang audit operasional dan akuntansi/keuangan. seluruh sistem yang berlaku di Perusahaan dan
mengarah pada tercapainya sasaran Perusahaan
Disamping itu, dari sisi risiko dalam proses penentuan dan pelaksanaan Good Corporate Governance (GCG)
pengambilan proyek sampai dengan proyek diselesaikan sesuai PKAT.
dilakukan pemantauan risiko oleh Departemen Manajemen • Mengevaluasi pelaksanaan pengendalian interen
Risiko dan seluruh penanggung jawab risiko pada proyek Perusahaan termasuk mutu kegiatan audit internal.
dan Divisi. Penyusunan dan pelaksanaan mitigasi risiko • Menyampaikan Laporan Hasil Audit (LHA) berikut
dilakukan mulai saat suatu proyek menjadi target sasaran rekomendasi dan saran terhadap hasil audit sebagai
dan masuk di dalam Rencana Kerja Anggaran Divisi, bagian dari upaya memperbaiki kinerja Perusahaan
sudah ditentukan initial risk assessment, diikuti oleh secara berkelanjutan yang disampaikan kepada
proses pengelolaan risiko pada saat PQ, proses tender, Direktur Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite
dilanjutkan dengan pelaksanaan proyek sampai dengan Audit.
proyek diserahkan. • Memonitor pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang
telah disetujui serta melaporkannya kepada Direktur
Tim Efisiensi yang dibentuk pada tahun sebelumnya tetap Utama dan Dewan Komisaris melalui Komite Audit.
melakukan monitoring dan evaluasi atas biaya-biaya
produksi maupun biaya usaha yang sudah direncanakan Audit dilakukan dengan risk based audit yang mengacu
sesuai Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) pada Audit Charter, Manual Perusahaan, Standar Audit,
2010 termasuk biaya bunga sebagai dasar menetapkan Prosedur, dan Peraturan Perundangan. Perusahaan memiliki
target cost structure dalam Rencana Jangka Panjang Audit Charter sejak 14 Oktober 2005 yang diperbaharui
Perusahaan (RJPP) 2011-2015. Selanjutnya Tim Efisiensi pada tanggal 22 Desember 2010 dan berisi a.l.: Visi dan
memberikan rekomendasi kepada Direksi dalam Misi Perusahaan, wewenang, kewajiban, ruang lingkup
menetapkan kebijakan terkait. pekerjaan, tanggung jawab, dan standar pelaksanaan
internal audit. Audit Charter ditetapkan Direktur Utama
Audit Internal setelah melalui persetujuan Dewan Komisaris.
Berdasarkan SK Direksi PT Adhi Karya (Persero) Tbk. nomor:
014-6/033, tanggal 19 Juni 2008, tentang Penyempurnaan
Struktur Organisasi PT Adhi Karya (Persero) Tbk., Audit
Budhi Hidayati
Lahir di Bandung pada tanggal 12 Februari 1956 (54 Risiko Perseroan
tahun). Lulus Sarjana Teknik Sipil Universitas Diponegoro,
Semarang pada tahun 1982. Menjabat sebagai Chief of Implementasi Manajemen Risiko
Internal Audit sejak tahun April 2010 sampai dengan Industri jasa konstruksi memiliki risiko dan ketidakpastian
sekarang. Auditor Internal pada Internal Audit/Satuan (uncertainty) yang relatif tinggi, yang secara garis besar
Pengawasan Intern (2003-2010). Manajer Pengendalian dapat dibedakan menjadi dua kelompok risiko yaitu risiko
dan Pembinaan Proyek Divisi P3T (1997-2003). Kasie yang bersumber dari faktor eksternal dan yang bersumber
Pengendalian Proyek Cabang Semarang (1985-1992), dari hubungan kerja dengan pemberi kerja (Risiko Kontrak).
Kasie Pengendalian dan Pengawasan Sistem Mutu Divisi Yang termasuk dalam risiko yang bersumber dari faktor
P3T (1992-1997). Mengawali karir sebagai Estimator eksternal a.l. risiko kenaikan harga bahan baku/material,
Cabang Semarang (1983-1985). risiko perubahan kurs, risiko kebijakan pemerintah, kondisi
ekonomi dan sosial politik, dan risiko perbedaan regulasi
Shoful Ulum di luar negeri. Sedangkan yang termasuk risiko yang
Lahir di Lamongan pada tanggal 13 April 1960 (50 tahun). bersumber dari hubungan kerja dengan pemberi kerja
Lulus Sarjana Teknik Sipil, Institut Teknologi Sepuluh (risiko kontrak) a.l. risiko pencairan bank garansi dan risiko
Nopember Surabaya pada tahun 1984. Menyelesaikan pemutusan kontrak. Dan khusus untuk proyek-proyek EPC,
Pendidikan Pasca Sarjana Jalan Raya PU – ITB pada tahun ada beberapa risiko yang sifatnya spesifik a.l. risiko dalam
1986. Mengawali karir sebagai staf Biro Estimating pemilihan mitra dan risiko atas kegagalan desain.
(1984-1987), Kepala Proyek (1987-1991), Kepala Bagian
Adminsitrasi dan Keuangan (1991-1993), Manajer di Divisi Proses penyelenggaraan proyek konstruksi dan EPC, yang
Adhi Realty (1993-1999), Kepala Cabang (1999-2008), dimulai dari proses perencanaan hingga penyelesaian
Chief of Internal Audit (2008-April 2010), Direktur Utama konstruksi dan penggunaan fasilitas yang dibangun,
Dana Pensiun Bina Adhi Sejahtera (2008-2009). Head of memerlukan waktu yang cukup panjang. Di samping
Risk Management Department (April 2010-Desember waktu yang cukup panjang, proyek konstruksi dan EPC juga
2010). memerlukan banyak tenaga kerja dengan keahlian dan
ketrampilan yang beragam, serta memerlukan koordinasi
Audit Charter merupakan dokumen yang secara formal sedemikian banyak untuk kegiatan yang saling terkait satu
mengakui pembentukan fungsi Audit Internal yang sama lain. Kompleksitas pelaksanaan proyek konstruksi
berisi pemberian wewenang dari Direktur Utama untuk tsb. bertambah lagi dengan adanya faktor-faktor eksternal
memperoleh informasi dan data berkaitan dengan proses yang umumnya berada di luar kendali pelaksana proyek.
audit serta memeriksa setiap bagian dalam organisasi Sebagian dari ketidakpastian yang umum terjadi adalah
termasuk berbagai aset serta dokumen perusahaan. ketersediaan material, output dari tenaga kerja, perubahan
Upaya yang bisa dilakukan adalah meminimalisasi dampak akan semakin bertambah dan hal ini dapat menurunkan
bila risiko ini terjadi: pendapatan Perseroan.
1. Segera menekan biaya overhead yang tidak perlu.
2. Mengurangi hutang dengan bunga tinggi, atau Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko
restrukturisasi hutang. persaingan usaha ini maka Perseroan terus memonitor
3. Meningkatkan upaya pencairan tagihan yang masih tingkat risiko atas indentifikasi risiko ini secara berkelanjutan
outstanding. dengan melakukan tindakan yang dilakukan sebagai
4. Bersikap hati-hati dalam memilih proyek dan berikut:
menghindarkan diri mengerjakan proyek yang • Meningkatkan efisiensi yang dapat menekan
berpotensi besar macet bila risiko ini terjadi. harga pokok produksi (cost of goods sold) untuk
5. Menjaga dan menghemat cashflow sebagai meningkatkan tingkat kompetisi Perseroan.
“cadangan” untuk bisnis saat kondisi membaik. • Menggunakan teknik pelaksanaan terbaru yang
6. Menghentikan investasi yang kurang perlu. dapat menaikkan efisiensi.
7. Menghentikan pengerjaan proyek yang besar • Melakukan kerja sama dengan pihak lain yang
kemungkinannya untuk tidak terbayar. mempunyai keunggulan kompetitif yang tinggi dan
8. Membentuk konsorsium dalam hal proyek yang tidak dimiliki oleh Perseroan.
dikerjakan bernilai besar.
9. Mencantumkan klausul dalam kontrak tentang 8. Risiko Perbedaan Regulasi di Luar Negeri
eskalasi harga apabila terjadi perubahan kebijakan Risiko ini terjadi saat Perseroan menjalankan bisnis di luar
moneter. negeri namun tidak diikuti dengan penguasaan regulasi
yang berlaku di negara tsb., yang pada akhirnya berdampak
5. Risiko Perubahan Kurs pada terhambatnya proses bisnis itu sendiri.
Dampak dari pergerakan pasar seperti selisih nilai tukar
mata uang, tingkat suku bunga yang disebabkan Perseroan Untuk mengurangi kemungkinan risiko tsb., dalam masa
mengambil hutang dalam bentuk valuta asing atau apabila penjajagan bisnis, Perseroan mengutamakan penguasaan
Perseroan menerima pembayaran dalam valuta asing regulasi suatu negara di mana bisnis akan dijalankan seperti
dalam kontrak proyeknya. Perseroan memitigasi dengan regulasi ketenagakerjaan, regulasi perbankan, regulasi
melakukan transaksi Lindung Nilai maupun menyamakan perpajakan, regulasi konstruksi, dan regulasi berperkara.
denominasi kewajiban pembayaran kepada pihak ketiga
dengan denominasi pembayaran termin pekerjaan. 9. Risiko Tidak Diterimanya Instrumen
Perbankan Nasional oleh Perbankan Luar
6. Risiko Pemutusan Kontrak Negeri dimana Bisnis Perseroan Dijalankan
Kegagalan kontrak suatu proyek, antara lain adalah Risiko ini terjadi bila instrumen perbankan nasional yang
pembatalan atau pemutusan perjanjian secara sepihak akan digunakan Perseroan ternyata ditolak/tidak diterima
yang disebabkan oleh ketidakmampuan melaksanakan oleh lembaga perbankan luar negeri di mana bisnis
pekerjaan sesuai perjanjian. Hal ini dapat menurunkan Perseroan sedang dijalankan, yang berdampak pada
pendapatan Perseroan. terhambatnya proses bisnis.
Untuk mengurangi kemungkinan terjadinya risiko Untuk mengurangi kemungkinan risiko tsb., Perseroan
pemutusan kontrak ini maka tindakan yang dilakukan berupaya semaksimal mungkin untuk dapat memenuhi
adalah sebagai berikut: persyaratan yang disyaratkan, a.l. dengan memberikan
• Strategi aliansi dalam pengerjaan proyek yang bukan cross collateral yang dikeluarkan oleh Bank Nasional
menjadi kompetensinya. atau Bank Asing yang berada di Indonesia yang memiliki
• Menyiapkan alternatif solusi penyelesaian outsourcing hubungan korespondensi dengan Bank di luar negeri tsb.
ataupun pengalihan kepada pihak lain dalam hal
diketahui bahwa ADHI mempunyai masalah teknis 10. Risiko Perseroan dalam Bisnis Investasi
dalam menyelesaikan kontraknya. Risiko Pada Fase Pra Konstruksi
Risiko pada fase pra konstruksi dapat terjadi manakala
7. Risiko Persaingan Usaha Perseroan gagal memenangkan proses tender investasi
Persaingan pada bidang usaha jasa konstruksi disadari akan yang bisa disebabkan oleh karena adanya kompetitor yang
semakin tajam, baik oleh pemain dalam maupun asing. memiliki penawaran lebih baik atau bisa juga terjadi karena
Sejalan dengan bangkitnya perekonomian Indonesia dan ketidakmampuan dalam memenuhi syarat-syarat tender,
mulai dilaksanakannya proyek-proyek yang tertunda, maka yang berakibat pada timbulnya high cost, hal ini karena
pemain-pemain yang bergerak di bidang jasa konstruksi biaya yang dikeluarkan untuk persiapan tender investasi
Dana Program Bina Lingkungan tsb. diberikan untuk sektor Realisasi Penyaluran Dana Bina Lingkungan Tahun 2010
kegiatan: Per Bidang
1. Bantuan Bencana Alam Bantuan Jumlah (Rp)
Perseroan memberikan bantuan bencana alam baik
Korban Bencana Alam 114.000.000
berupa pangan, sandang, dan tunai untuk korban bencana
alam Gunung Sinabung – Sumatera Utara Rp75 juta; banjir Pendidikan & Pelatihan 207.000.000
Wasior – Papua Rp168 juta; Gempa dan Tsunami Mentawai Peningkatan Kesehatan 10.000.000
– Sumatera Barat Rp100 juta; bencana erupsi Gunung Prasarana & Sarana Umum 10.000.000
Merapi – DI Yogyakarta Rp100 juta. Sarana Ibadah 33.000.000
Pelestarian Alam 150.000.000
2. Bantuan Pendidikan dan Pelatihan
BUMN Peduli 564.700.000
Perseroan memberikan bantuan untuk pembangunan
sarana prasarana sekolah dan beasiswa untuk mahasiswa Jumlah 1.088.700.000
berprestasi dengan total sebesar Rp207 juta.
Dalam pelaksanaan kegiatan Program Kemitraan dan Bina
3. Bantuan Peningkatan Kesehatan Lingkungan (PKBL), Kementerian BUMN menyediakan
Perseroan memberikan bantuan sarana pendukung untuk Sistem Informasi PKBL di alamat website www.bumn.
anak cacat dengan total sebesar Rp10 juta. go.id/adhikarya dengan nama Portal PKBL yang mencakup:
Rencana Tahunan, Laporan Kinerja Triwulan, Laporan
4. Bantuan Sarana dan Prasarana Kinerja Tahunan, Cerita Sukses, Data dan Produk Mitra,
Perseroan memberikan sarana dan prasana di lingkungan Kegiatan Bina Lingkungan, Berita, Siaran Pers, Makalah,
warga setempat di DKI Jakarta dengan total sebesar Rp12 Situs, Agenda.
juta.
Realisasi Penyaluran Dana Bina Lingkungan Tahun 2010
5. Bantuan Sarana Ibadah Per Wilayah
Perseroan memberikan bantuan untuk kegiatan perbaikan Bantuan Jumlah (Rp)
tempat ibadah masyarakat dengan total sebesar Rp31 juta. DKI Jakarta 244.000.000
Banten 8.000.000
6. Pelestarian Alam
Jawa Barat 199.000.000
Selama tahun 2010, ADHI melakukan upaya pelestarian
alam melalui program CSR: Jawa Tengah 19.000.000
• Penanaman 1.100 pohon di ruas tol Kanci-Pejagan Jawa Timur 27.000.000
senilai Rp150 juta. DIY 143.000.000
• Penanaman 1.800 pohon di bantaran Banjir Kanal Sumatera Barat 100.000.000
Timur (BKT) senilai Rp150 juta.
Sumatera Utara 120.000.000
• Penanaman 500 pohon di lingkungan proyek PLTU
Papua 198.700.000
Lampung senilai Rp40 juta.
Kalimantan 15.000.000
ADHI melalui program Bina Lingkungan juga bekerja sama Sulawesi 15.000.000
dengan PT BUMN Hijau Lestari dalam penanaman pohon Total 1.088.700.000
jambon sejumlah 2.678 pohon di hulu sungai Citarum
seluas 6,7 hektar dalam rangka Kampanye Penanaman 1
Miliar Pohon (OBIT Campaign) dengan total dana Rp150
juta. Corpor ate Social
Responsibility (CSR)
Dalam rangka membantu masyarakat memenuhi kebutuhan Selain pelaksanaan Program Bina Lingkungan tsb. di atas,
menjelang hari raya Idul Fitri, Perseroan mengadakan Pasar ADHI juga telah melakukan program CSR yang dananya
Murah di lingkungan operasional Perseroan di seluruh berasal dari biaya Perseroan yang telah direncanakan
Indonesia. Total dana yang disumbangkan Rp135 juta. di dalam Rencana Anggaran Pelaksanaan (RAP)
proyek-proyek.
Total 2.839.885.797
Kegiatan Sosial Adhi Lainnya secara periodik dilakukan assessment oleh pihak eksternal
Dalam rangka pelestarian Seni Budaya, Perseroan untuk memastikan apakah dalam setiap kegiatannya
mengadakan aktivitas kesenian berupa lomba kreatifitas ADHI telah memenuhi persyaratan standar dan peraturan
berupa teatrikal dengan tema mutu, lomba menggambar, perundangan yang berlaku. Sejak diperolehnya sertifikat
lomba foto, lomba karya tulis dengan maksud untuk pada tahun 2007 sampai dengan saat ini belum terdapat
mempererat rasa persaudaraan antar karyawan unit kerja non conformance (NC) yang sifatnya major.
operasi seluruh Indonesia dengan karyawan di Kantor
Pusat. Secara organisasi telah ditetapkan penanggungjawab
secara berjenjang untuk pengelolaan lingkungan, yaitu:
Dalam meningkatkan kesadaran karyawan untuk • Tingkat proyek adalah Kepala Proyek dibantu oleh
memakai produk dalam negeri dan pelestarian seni HSE Supervisor;
budaya, Perseroan menganjurkan pemakaian baju Batik • Tingkat Divisi adalah Kepala Divisi dibantu oleh
setiap hari Jumat; menyelenggarakan Pesta Rakyat HUT Manajer Produksi;
ADHI ke-50 yang bertempat di Senayan, Jakarta dimana • Tingkat Kantor Pusat adalah Direktur Keuangan dan
penjualnya merupakan Mitra Binaan ADHI. Produk-produk SDM dibantu oleh Departemen Penunjang Operasi
yang di jual pada acara tsb. a.l.: Batik dari Pekalongan & Bagian Umum.
dan Cirebon, Souvenir kayu dari Tasikmalaya, Produk
Kulit dari Pandeglang, makanan ringan dari Kabupaten Pelaporan juga dilakukan secara berjenjang bersama
Kuningan, dll. Dalam kegiatan tsb. di atas, Perseroan telah dengan Laporan K3 dari Proyek ke Divisi, dari Divisi ke
memberikan dukungan dana sebesar Rp239 juta. Kantor Pusat dimana pada masing-masing tingkatan
dilakukan evaluasi untuk perbaikan.
Dalam rangka promosi produk Mitra Binaan ADHI,
Perseroan mengikutsertakan Mitra Binaannya dalam Implementasi manajemen lingkungan di kantor yang telah
Pameran Gelar Karya PKBL BUMN, Inacraft di Jakarta diterapkan ADHI adalah sbb.:
Convention Center, dan Pesta Rakyat HUT ADHI Ke-50 1. Mengurangi penggunaan listrik dan air untuk
di Senayan, Jakarta dengan mendukung pendanaannya operasional kantor;
sebesar Rp62 juta. 2. Membantu program langit biru Pemerintah dengan
mensyaratkan bahwa setiap kendaraan operasional
Tanggung Jawab Sosial Perseroan kantor sudah lulus uji emisi;
Terhadap Manajemen Lingkungan 3. Menggunakan lampu hemat energi;
Dalam melaksanakan fungsi usahanya, Perseroan yang 4. Menggunakan freon ramah lingkungan;
bergerak di bidang Usaha Jasa Konstruksi, setiap hari 5. Menurunkan jumlah pemakaian kertas;
bersentuhan dengan lingkungan disekitarnya. Oleh sebab 6. Menjaga baku mutu air buangan & standar
itu, Perseroan senantiasa menjaga keseimbangan antara kebisingan.
pekerjaan dan alam sekitarnya melalui pemeliharaan
kebersihan di sekitar tempat kerja, menjaga keselamatan Implementasi manajemen lingkungan di proyek yang telah
pekerja dari hal-hal yang mengakibatkan keadaan tidak diterapkan ADHI adalah sbb.:
aman. 1. Menjaga baku mutu air buangan & standar
kebisingan;
Setiap insan ADHI berkomitmen untuk melaksanakan 2. Mengelola limbah B3;
kegiatan baik di kantor maupun di proyek dengan selalu 3. Berupaya mematuhi Peraturan Perundangan yang
memperhatikan aspek lingkungan, menjaga kestabilan terkait dengan pelaksanaan Proyek;
lingkungan sekitarnya dalam rangka turut memelihara 4. Mengelola sampah padat;
kelangsungan hidup dunia. Perilaku individu unggul ini 5. Mengusulkan penggunaan lampu hemat energi;
dibentuk dan ditanamkan terus menerus pada setiap insan 6. Mengusulkan penggunaan freon ramah lingkungan;
ADHI berdasarkan nilai-nilai yang tercantum pada ADHI 7. Mengusulkan penggunaan building system
Principles. ADHI selalu berupaya agar setiap insan ADHI management;
peduli terhadap kelestarian lingkungan dengan tujuan 8. Kendaraan operasional Proyek lulus uji emisi;
agar ADHI menjadi Perseroan besar yang peduli terhadap 9. Melakukan evaluasi operasi terkait aspek lingkungan
lingkungan. yang penting.
Namun pada tanggal 4 Oktober 2010, melalui Putusan 3. Proyek Dalu Dalu
No. 64/Pailit/2010/PN.Niaga Jkt. Pusat, Pengadilan Perseroan bersama dengan Kontraktor lainnya, mengajukan
Niaga Jakarta Pusat memutuskan untuk mempailitkan PT permohonan gugatan Eskalasi Proyek Dalu-Dalu total
Lumbung Mustika, untuk menghindari risiko kerugian yang senilai Rp50.446.664.972,48,- (lima puluh miliar empat
lebih besar maka pada tanggal 13 Oktober 2010 melalui ratus empat puluh enam juta enam ratus enam puluh
permohonan Kasasi No. 75 Kas/Pailit/2010/PN.Niaga.Jkt. enam empat ribu sembilan ratus tujuh puluh dua Rupiah
Pst. Perseroan melakukan upaya Kasasi terhadap Putusan empat puluh delapan sen) kepada Pemerintah Republik
No. 64/Pailit/2010/PN.Niaga Jkt. Pusat, yang bertujuan Indonesia Cq Pemerintah Provinsi Riau Cq Kepala Dinas
untuk membatalkan kepailitan; atau melakukan upaya Pekerjaan Umum Program Pembangunan Jalan/Jembatan
untuk mendapatkan hak atas penjualan aset PT Lumbung (Program Multy Years) Provinsi Riau, di Badan Abritrase
Mustika paling sedikit seperti apa yang telah diperjanjikan Nasional Indonesia Jakarta dengan nomor perkara No.
dalam Akta perdamaian yang dibuat oleh Notaris Agus 352/V/ARB-BANI/2010.
Riyanto.
Pada Tanggal 27 Desember 2010, Majelis Hakim Badan
Pada tanggal 23 Desember 2010, Kantor Pelayanan Abritrase Nasional memutuskan bahwa Termohon
Kekayaan Negara dan Lelang Tangerang, melelang tanah (Pemerintah Republik Indonesia Cq Pemerintah Provinsi
dan bangunan seluas 14.888 M² SHGU Nomor: 131/ Riau Cq Kepala Dinas Pekerjaan Umum Program
Cimone Jaya atas nama PT Lumbung Mustika Perkasa, atas Pembangunan Jalan/Jembatan (Program Multy Years)
permohonan PT Hero Supermarket Tbk. berdasar Akta Provinsi Riau) membayar eskalasi harga kepada Perseroan
Pemberian Hak Tanggungan (APHT) Nomor 124/2006 sebagai Pemohon II sebesar Rp41.215.592.443,- (empat
tertanggal 13 Juli 2006. puluh satu miliar dua ratus lima belas juta lima ratus
sembilan puluh dua ribu empat ratus empat puluh tiga
Dengan terjualnya aset tanah dan bangunan milik PT Rupiah).
Lumbung Mustika tsb., serta mengacu pada kesepakatan
perdamaian yang telah disepakati maka Perseroan
memperoleh hasil dari penjualan. Dan mengakhiri
Insan ADHI dalam menjalankan tugasnya tidak boleh dilakukan kajian bisnis, Perseroan tidak ada rencana untuk
mengesampingkan etika perusahaan, meskipun menambah penyertaannya sehingga posisinya terdilusi
hal tersebut dilakukan untuk mengejar keuntungan menjadi ± 48,95% sedangkan local partner menjadi ±
perusahaan. Sebagai upaya agar ADHI Principles dipatuhi 51,05%.
dan dilaksanakan secara konsisten, Manajemen melakukan
penilaian atas perilaku seluruh jajaran Perseroan dalam Sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan,
melaksanakan ADHI Principles. Direksi terlebih dahulu harus mendapat persetujuan tertulis
dari Dewan Komisaris dalam mengambil bagian atau ikut
Pada tahun 2010, Perseroan melakukan penyempurnaan serta dalam Perseroan atau mendirikan Perusahaan baru,
atas ADHI Principles menjadi Pedoman Perilaku (Code of melepaskan sebagian atau seluruh Penyertaan Perseroan
Conduct) yang isinya memuat tingkah laku moral dan etika pada Perusahaan yang dibentuk oleh Perseroan.
bagi semua karyawan ADHI, yang akan diberlakukan pada
tahun berikutnya. Anggaran Dasar Perseroan tidak mengatur kewajiban
Direksi dalam hal kepemilikan sahamnya terdilusi. Namun
Code of Conduct disusun sebagai wujud kesungguhan untuk akuntabilitas dan transparansi dalam pengambilan
ADHI dalam merespon isu-isu etis sehari-hari yang umum keputusan, Direksi telah menyampaikan rencana
terjadi. Setiap prosedur yang diperlukan dalam penerapan terdilusinya kepemilikan Perseroan pada Adhi Oman serta
Code of Conduct merujuk pada standar dan prosedur hasil kajian-kajian atas rencana tsb. dan selanjutnya Direksi
operasional yang relevan di Perusahaan. meminta persetujuan dari Dewan Komisaris.
Qatar
Oman
India
Filipina
Singapura
Divisi Konstruksi I
Jl. Iskandarsyah Raya No. 65 A-B,
Jakarta 12160 - Indonesia
P. +62 21 7278 8050
F. +62 21 7278 8051
E. adhicons1@adhi.co.id
Kebenaran isi Laporan Tahunan 2010 beserta Laporan Keuangan dan informasi lain yang terkait, merupakan tanggung jawab penuh
Dewan Komisaris dan Direksi dengan membubuhkan tanda tangan masing-masing di bawah ini
Dewan Komisaris
Dewan Direksi
Bambang Triwibowo
Direktur Utama