Anda di halaman 1dari 6

BAB III

ANALISIS AKAR PENYEBAB MASALAH

3.1. JenisPenelitian

Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, dengan desain

penelitian yaitu case control. Sedangkan pre-test dan post-test saat kegiatan intervensi

menggunakan desain quasi eksperimental.

3.2. VariabelPenelitian

3.2.1. Variable Bebas : Pengetahuan ISPA, Sikap, Perilaku,dan Pelayanan

Kesehatan.

3.2.2. VariabelTergantung : Kejadian ISPA.

3.3. DefinisiOperasional

Tabel 3. 1. DefinisiOperasional

Varibel Definisi
No AlatUkur Cara Ukur Hasil Ukur Skala
Penelitian Operasional

1 Usia Lamanya hidup Lembar Umur dihitung Hasil ukur umur Ordinal
responden responden yang Kuesioner sejak tanggal dikelompokan
diukur dari kelahiran sampai menjadi :
tanggal lahirnya dengan tanggal
hingga tanggal penelitian 1) 0-18
dilakukan dilakukan.
2) 19-50
pengambilan
data 3) >50

2 Jenis Kelamin Tanda fisik yang Lembar Mengisi jenis 1. Laki – laki Nominal
Responden teridentifikasi Kuesioner kelamin pada 2. Perempuan
pada responden pilihan yang
sejak dilahirkan tersedia di
kuesioner

3 Pendidikan Jenjang Lembar Mengisi Hasil ukur Ordinal


terakhir pendidikan Kuesioner pendidikan tingkat
Responden formal terakhir terakhir yang pendidikan
yang telah dilalui terakhir
diselesaikan oleh dengan cara dikelompokkan
Responden memberikan menjadi :
tanda (check list)
pada pilihan 1. Tidak Sekolah
2. Tamat TK
yang tersedia di
kuesioner 3. Tamat SD
4. Tamat SMP
5. Tamat SMA /
SMK
6. Diploma
7. Sarjana
4 Pekerjaan Kegiatanutama Lembar Mengisi Hasil ukur Nominal
Responden yang secararutin Kuesioner pekerjaan yang pekerjaan
dan mendapat telah dilalui dikelompokkan
penghasilan atas dengan cara menjadi :
kegiatan tersebut memberikan
serta masih tanda ( check list 1. Pegawai
negeri
dilakukan pada ) pada pilihan
sipil/TNI/POL
saat pengambilan yang tersedia di RI
data kuesioner 2. Petani
3. Karyawan
Swasta /
Buruh
4. Wiraswasta
5. Pelajar
6. TidakBekerja
5 Pengetahuan Pemahaman Lembar Subjek Skala Nominal
ISPA responden Kuesioner penelitian pengetahuan
tentang Penyakit berisi 10 diminta mengisi
ISPA: pertanyaa kuesioner yang 1. Tau (≥2
n berisi pertanyaan jawaban
1. Singkatan benar)
pengetahuan
ISPA 2. Tidak tau (<2
tentang ISPA jawaban
2. Klasifikasi
ISPA benar)
Pilihan jawaban
3. Penyebab
ISPA pertanyaan :
4. Cara
Penularan ya :1
ISPA
5. SikapBatuk tidak : 0
6. Cara
Pencegahan
ISPA
7. Kondisi yang
rentan terkena
ISPA
8. Pemeriksaan
ISPA oleh
Petugas
9. Perburukan
Kondisi ISPA
10. Lokasi
Imunisasi

6 Sikap Sikap Responden Lembar Subjek Skala Nominal


yang kuesioner penelitian pengetahuan
dihubungkan berisi 5 diminta mengisi
dengan penyakit pertanyaa kuesioner yang 1. baik (≥4
ISPA mengenai : n berisi pertanyaan jawaban
benar)
tentangSikap
1. Penanggulang 2. Tidak baik
yang (<4 jawaban
an ISPA dihubungkan benar)
2. Penanggulang dengan
an yang benar penyakitISPA.
terhadap ISPA
3. Pengobatan Pilih jawaban :
ISPA
4. Pencegahan ya : 1
penyakit ISPA
5. Berobatkedokt tidak : 0
er
7 Perilaku Perilaku Lembar Subjek Skala Nominal
Responden yang kuesioner penelitian pengetahuan
dihubungkan berisi 10 diminta mengisi
dengan penyakit pertanyaa kuesioner yang 1. Ada (≥1
ISPA mengenai : n berisi pertanyaan jawaban
benar)
tentang perilaku
1. Kebiasaan 2. Tidak ada
yang (<1 jawaban
Merokok berhubungan benar)
dengan ISPA
2. Anggota
Keluarga Yang Pilihan jawaban
Merokok pertanyaan :

3. Jenis ya :1
Konsumsi Rokok
tidak : 0
4. Konsumsi
Jumlah Rokok

5.
LokasiMerokok

6. Makan-
makanan
berminyak

7. Kebiasaan
minum es

8. Kebiasaan
makan-makanan
pedas

9. Masker saat
berpergian

10. Sikap saat


batuk/bersin

8 Peelayanan Pelayanan Lembar Subjek Skala Nominal


Kesehatan kesehatan dalam kuesioner penelitian pengetahuan
penelitian ini berisi 2 diminta mengisi
mengenai : pertanyaa kuesioner yang 1. ada (≥2
n berisi pertanyaan jawaban
1. Jarak Fasilitas benar)
tentang
Kesehatan 2. Tidak ada (<2
Pelayanan jawaban
2. Penyuluhan Kesehatan benar)
Kesehatan
mengenai Pilih jawaban:
penyakit ISPA
oleh Nakes Ya : 1

Tidak : 0

3.4. Populasi dan Sampel

3.4.1. Populasi Penelitian

1. Populasi Target

Populasi target pada survei kedua adalah penderita Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA).

2. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau pada survei kedua adalah penderita Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA) yang tinggal di RT 01 – 05 RW I Desa Gaji,

Kecamatan Guntur Kabupaten Demak pada tanggal 21 Desember2018.

3.4.2. Sampel

Sampel pada penelitian ini dipilih dengan mendata penderita Infeksi Saluran

Pernafasan Akut (ISPA) di RT 01 – 05 RW I Desa Gaji, Kecamatan Guntur,

Kabupaten Demak sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi serta dipilih

dengan menggunakan teknik total sampling.

1. Kriteria survei II

Kriteria Inklusi :

a. Peserta survei tahap I

b. Penderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) pada 3 bulan terakhir

dari bulan Oktober.

2. Kriteria Eksklusi :

a. Tidak bersedia diwawancara


3.4.3. Cara pengambilan Sampel

Pengambilan sampel survei II menggunakan teknik Total sampling,dan

sudah dilakukan kriteria inklusi dan eksklusi.

Tabel 3. 2. Besar Sampel

Jumlah
RT/RW Kasus Kontrol
N % N %
1/I 13 15,5 11 13,1
2/I 20 23,8 19 22,6
3/I 28 33,3 28 33,3
4/I 10 11,9 11 13,1
5/I 13 15,5 15 17,9
Total 84 100% 84 100%
Besar sampel untuk survei kedua sejumlah 168 responden.

3.5. Jenis Data

3.5.1. Data Sekunder

Data sekunder pada penelitian ini menggunakan data yang diambil

langsung pada survei tanggal 21 Desember 2018. Data survei II meliputi

predisposing factor, enabling factors, dan reinforcing factors terhadap penderita

Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

3.6. Lokasi dan Waktu Pengambilan Data

3.6.1. Lokasi Pengambilan Data

Pengambilan data dilakukan di RT 01 – 05 RW I Desa Gaji, Kecamatan

Guntur, Kabupaten Demak.

3.6.2. Waktu Pengambilan data

Waktu penelitian dilakukan pada tanggal 21 Desember 2018.

3.7. Analisis Data

Data terlebih dahulu diperiksa kelengkapannya, diberi kode (coding),

ditabulasi dan di-entry kedalam komputer melalui program SPSS 20. Data hasil survei

berupa data kualitatif dan kuantitatif yang dideskripsikan untuk mengetahui


faktorpredisposisi, faktorpemungkin, danfaktorpenguatterhadap penderita Infeksi

Saluran Pernafasan Akut (ISPA). Data hasil survei kemudian dianalisissecara korelatif

untuk mengetahui apa saja faktor resiko kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut

(ISPA). Data yang diperoleh kemudian diubah menjadi angka menggunakan system

skoring dan ditotal tiap kategori pertanyaan, yaitu pengetahuan ISPA, sikap, perilaku,

lingkungan sekitar, dan pelayanan kesehatan. Hasil scoring kemudian dikategorikan

menjadibaik dan kurang, dengan cara hasil total yang dikategorikan di uji normalitas

dengan menggunakan Shapiro-wilk dengan hasil kategori pengetahuan ISPA, sikap,

perilaku, lingkungan sekitar, dan pelayanan kesehatan < 0.05 yaitu data tidak normal

sehingga diambil nilai median kemudian skor total dibawahnilai median maka

dikategorikan kurang atau tidak baik, sedangkan apabila skor total sama dengan atau

diatas nilai median maka dikategorikan baik.

Anda mungkin juga menyukai