Anda di halaman 1dari 8

Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII

Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086


Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

METODE ADVANCED OXIDATION PROCESSES (AOP) UNTUK


MENGOLAH LIMBAH RESIN CAIR

Sutrisno Salomo Hutagalung, Anto Tri Sugiarto, Veny Luvita*)

ABSTRAK
METODE ADVANCED OXIDATION PROCESSES (AOP) UNTUK MENGOLAH
LIMBAH RESIN CAIR. Pada umumnya polutan utama yang terkandung dalam limbah cair
bahan resin adalah senyawa-senyawa organik yang biasanya dapat merupakan racun yang dapat
mencemari lingkungan air dan udara apabila dibuang langsung ke lingkungan dalam jumlah yang
banyak. Untuk mengatasi polutan yang terkandung dalam limbah cair bahan resin, penelitian
merekomendasikan instalasi air limbah (IPAL) dengan menggunakan instrumentasi metode
Advanced Oxidation Processes (AOP). Untuk dapat meningkatkan efektifitas dan standar baku
mutu buang limbah cair dari bahan resin, maka diusulkan adanya perubahan cara pengolahan air
limbah dengan metode AOP yaitu dengan mengkombinasikan ozon dan uliteraviolet.
Kata kunci: instrumentasi, Ozon, uliteraviolet, AOP, polutan, resin, baku mutu

ABSRACT
METHODE OF EDVANCED OXIDATION PROCESSED FOR TREATMENT
LIQUID RESIN WASTE. In general main polutan that contain in liquid waste resin materials is
organic compounds that usually as a poisoned that can contaminate water environment and air
when it thrown away directly to environment in the large number. To overcome polutan that
implied in liquid waste resin materials, research recommends waste treatment facility (WTF) by
using instrumentation of Advanced Oxidation Processes (AOP) method. To improve efectivity and
quality standard of liquid waste from resin materials, for that reason proposed the changing of
waste water treatment with AOP method combine ozone and uliteraviolet treatment.
Keyword: instrumentation, Ozone, uliteraviolet, AOP, polutan, resin, standard quality

PENDAHULUAN terjadi antara ion dan elektron dalam jumlah


banyak akan menimbulkan kondisi udara
Sejak tahun 1981, para peneliti
dua elektrode menjadi netral, peristiwa
mulai menguji penggunaan ozon sebagai
inilah yang disebut plasma.
bagian dari proses reklamasi air. Penelitian
awal menunjukan bahwa dosis ozon tertentu Dewasa ini teknologi plasma banyak
diperlukan untuk mencapai tingkat spesifik digunakan dalam berbagai bidang industri,
penyuci-hamaan [1]. Literatur menunjukan seperti industri elektronik, material, kimia
bahwa faktor-faktor yang paling signifikan dan obat-obatan. Selain dari pada itu
dimana mempengaruhi persyaratan dosis teknologi plasma dimanfaatkan juga untuk
ozon adalah effluent chemical oxygen mengolah limbah cair dan gas.
demand (COD), influent kepadatan bakteri,
Sistem pengolah limbah cair yang ada
dan target effluent kepadatan bakteri.
umumnya mempergunakan cara kombinasi
Plasma adalah zat keempat disamping antara pemakaian clorine, sistem
zat klasik, padat , cair dan gas. Zat plasma ni kondensasi, sedimentasi dan filiterasi.
diketemukan oleh ilmuan Amerika , Irving Sedangkan untuk mengolah limbah cair
Langmuir 1881-19570 dalam percobaanya organik banyak mempergunakan
melalui filamen tungsten dengan prinsip mikrobiologi, karbon aktif atau membran
mengalirnya arus listrik akan menunjukan filiterasi tidaklah cukup untuk limbah
adanya ionisasi yang mengakibatkan organik yang semakin banyak. Untuk
terbentuknya ion serta elektron pada udara masalah limbah organik ini, teknologi ozon
diantara dua elektrode yang diberi tegangan mulai dipergunakan.
listrik yang cukup tinggi (< 10 kV) [2].
Sesuai dengan fungsinya, instalasi
Semakin besar tegangan listrik yang
pengolahan air limbah ini dapat dipakai
diberikan, semakin banyak jumlah ion dan
untuk pengolahan air limbah domestik yang
elektron yang terbentuk. Aksi–reaksi yang
didalamnya banyak terkandung berbagai

57
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

jenis senyawa kimia dan mikroorganisma kombinasi ozon dan uliteraviolet


yang dapat merusak lingkungan dan dapat dimaksudkan agar limbah cair yang diolah
membahayakan kesehatan masyarakat dapat dibuang dengan aman dan memenuhi
disekitarnya. baku mutu lingkungan sesuai dengan
Keputusan Mentri Negara Lingkungan
Pada umumnya polutan utama yang
Hidup [3].
terkandung dalam limbah cair mengandung
bahan peroxide adalah senyawa-senyawa Dari proses produksi perusahaan
organik beracun yang dapat mencemari berbahan peroxide setiap harinya
lingkungan air dan udara apabila dibuang menghasilkan kurang lebih 10 m3/day
langsung ke lingkungan dalam jumlah yang limbah cair dengan kadar kandungan COD
banyak. Untuk mengatasi polutan yang 116208 ppm di sampel A3-2 yang dinilai
terkandung dalam limbah cair bahan sangat tinggi, sehingga limbah cair ini tidak
peroxide, penggunaan cara oksidasi dapat langsung dibuang ke lingkungan air.
merupakan proses utama dalam proses
Konsep dasar sistem yang akan
pengolahan air limbah dengan teknologi
dibangun adalah sistem AOP dengan
ozon ini. Oksidasi sangat diperlukan dalam
menggunakan ozon dan uliteraviolet [4,5].
proses penguraian senyawa-senyawa kimia
sebagai komponen utama sistem yang
organik dan sebagian anorganik.
dikombinasikan dengan karbon aktif sebagai
Sesuai dengan ketentuan yang filiterasi pada tahapan terakhir.
dikeluarkan oleh kementrian negara
Fungsi dari kombinasi ozon dan
lingkungan hidup dimana setiap perusahaan
uliteraviolet adalah untuk menghasilkan
wajib untuk dapat mengatasi dan
mengurangi jumlah bahan pencemar dalam hydroxyl radikal (⋅OH) ditunjukkan pada
limbah cair yang dihasilkan. Untuk itu persamaan (1) dan (2), dimana sebuah
perusahaan yang menggunakan bahan radikal bebas yang memiliki potential
peroxide memerlukan adanya suatu oksidasi yang sangat tinggi (2.8 V), jauh
teknologi yang dapat dipergunakan untuk melebihi ozon (1.7 V) dan chlorine (1.36 V)
mengatasi permasalahan limbah cair [3,6]. Sedangkan lampu uliteraviolet pada
tersebut. panjang gelombang tertentu (λ = 254 m)
akan efektif dalam proses membunuh
PERMASALAHAN bakteri. Hal ini menjadikan kombinasi ozon
dan uliteraviolet sangat potensial untuk
Pengembangan instalasi instrumentasi mengoksidasi berbagai senyawa organik,
pengolahan limbah cair bahan peroxide minyak, dan bakteri yang terkandung
menggunakan metode AOP dengan didalam air.

O3 + UV → O2 + O(1D) (1)
1
O( D) + H2O → 2 ·OH (2)
Rangkaian dasar sistem yang diajukan adalah sebagai berikut, Gambar 1,

wastewater AOP filtration clearwater

Gambar 1. Konsep dasar pengolahan limbah bahan peroxide dengan teknologi AOP

Gambar 2. Laju alir pengolahan limbah dengan AOP dan CA

58
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

Gambar 3. Skema Sistem Instalasi AOP dan Laboratorium

Gambar 4. Rangkaian unit AOP dan Gambar 5. Alat ozone generator

TATA KERJA tahapan-tahapan proses pengolahan air


limbah sebagai berikut:
Sistem instrumentasi yang
digunakan adalah metode Advanced Air limbah dilewatkan ke unit AOP
Oxidation Processes (AOP). Sistem AOP untuk direaksikan dengan O3-UV- H2O2.
yang dipergunakan adalah kombinasi antara Proses oksidasi terjadi di unit AOP. Air
Ozon-UV-H2O2 dan karbon aktif (Gambar limbah yang sudah teroksidasi dilewatkan
2). Sistem AOP bekerja memanfaatkan unit karbon (CA), selanjutnya air limbah
hydroxyl radical (·OH) yang dihasilkan dari yang sudah melewati tahapan-tahapan
reaksi antara kombinasi Ozon-UV-H2O2 tersebut kemudian di analisa kadar COD-
dalam air. Karbon aktif bekerja dalam nya.
membantu proses absorpsi mikro polutan
hasil oksidasi dari sistem AOP.
Sistem instalasi AOP ditunjukkan
dengan skema seperti pada Gambar 3. Dari
skema percobaan ini dapat dijelaskan

59
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

Gambar 6 Lokasi Pengambilan Air Limbah Cair untuk diproses dengan alat AOP

Peralatan instrumentasi yang digunakan pengumpulan limbah berdasarkan jenis


dalam uji laboratorium adalah: limbah dan pengolahannya (Gambar 6)
a) Unit AOPs skala Laboratorium dengan
kapasitas olah 1 liter. (Gambar 4) HASIL DAN PEMBAHASAN
b) Unit filter CA skala laboratorium
dengan kapasitas olah 1 liter. Uji lapangan dilakukan dengan
peralatan instrumentasi pengolah limbah cair
c) Ozone generator kapasitas maks 6
AOP berjalan (mobile), dengan spesifikasi :
gr/jam (Gambar 5)
d) Oxygen (tabung) kapasitas 7m3 Metoda : Ozone – UV (AOP)
e) H2O2 konsentrasi 50% 1 liter Kapasitas: Maksimum 1 m3/jam
Sampel limbah yang akan diuji Daya: 750 watt
cobakan diambil dari 7 titik tempat Hasil pengolahan menggunakan AOP

Tabel 1. Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP

Sampel Hasil Sampel Hasil Persentase


No
Sebelum AOP COD [ppm] Sesudah AOP COD [ppm] [%]
1 A1-2 8842 B1-2 3763 57.44
2 A2-2 1521 B2-2 117 92.33
3 A3-2 116208 B3-2 43580 62.50
4 A4-2 597 B4-2 53 91.17
5 A5-2 36800 B5-2 19400 47.28
6 A6-2 1097 B6-2 36 96.76
7 A7-2 141 B7-2 45 67.90
Lokasi Pengolahan : Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel : Tahap Pertama

60
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

Gambar 7. Penurunan kandungan COD sebelum dan setelah AOP

Tabel 2. Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP

Sampel Hasil Sampel Hasil Persentase


No
Sebelum AOP COD [ppm] Sesudah AOP COD [ppm] [%]
1 A1-3 6888 B1-3 2952 57.14
2 A2-3 1005 B2-3 64 93.63
3 A3-3 131750 B3-3 32860 75.06
4 A4-3 57 B4-3 10 82.46
5 A5-3 31842 B5-3 15670 50.79
6 A6-3 1033 B6-3 69 93.30
7 A7-3 248 B7-3 22 91.33
Lokasi Pengolahan : Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel : Tahap kedua

Gambar 8. Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP

61
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

Tabel 3. Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP

Sampel Hasil Sampel Hasil Persentase


No
Sebelum AOP COD [ppm] Sesudah AOP COD [ppm] [%]
1 A1-4 43042 B1-4 2364 94.51
2 A2-4 2082 B2-4 165 92.10
3 A3-4 123333 B3-4 8567 93.05
4 A4-4 0 B4-4 0 0.00
5 A5-4 33992 B5-4 13217 61.12
6 A6-4 1278 B6-4 229 82.10
7 A7-4 293 B7-4 33 88.61
Lokasi Pengolahan : Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel : Tahap ketiga

Gambar 9. Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP

Tabel 4. Data hasil pengolahan menggunakan Instrumentasi AOP

Sampel Hasil Sampel Hasil Persentase


No
Sebelum AOP COD [ppm] Sesudah AOP COD [ppm] [%]
1 A1-10 5500 B1-10 1454 73.56
2 A2-10 1175 B2-10 389 66.89
3 A3-10 143833 B3-10 16520 88.51
4 A4-10 0 B4-10 0 0.00
5 A5-10 39517 B5-10 10217 74.15
6 A6-10 1363 B6-10 310 77.26
7 A7-10 214 B7-10 50 76.58
Lokasi Pengolahan : Titik 1 - Titik 7
Pengambilan Sampel : Tahap keempat

62
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

Gambar 10. Penurunan kandungan COD sebelum dan sesudah AOP

Tabel 1 sampai dengan Tabel 4 senyawa aromatik yang menimbulkan bau


menunjukkan hasil penurunan COD dari 7 yang menyengat [8]. Oleh karena itu data
titik sampel pengambilan setelah 4 hari yang dikumpulkan cenderung menunjukkan
proses pengolahan. bahwa pengujian menggunakan
instrumentasi AOP + UV adalah teknologi
Dari data hasil pengujian didapati
yang dimungkinkan untuk menghilangkan
bahwa hasil pengolahan dengan metode
bau yang menyengat dan menurunkan COD
AOP menunjukkan perbedaan penurunan
sehingga dapat dibuktikan bahwa metode
COD untuk masing-masing sampel. Hal ini
AOP + UV cocok untuk diaplikasikan pada
terjadi terutama dikarenakan perbedaan
limbah dari industri resin.
kandungan COD yang sangat signifikan.
Dimana sampel 3 memiliki kandungan COD Hasil pengolahan pada Tabel 1 dan
rata-rata >100.000 ppm, sedangkan sampel 7 Tabel 2 (AOP+CA) untuk sampel dengan
memiliki kandungan COD rata-rata < 300 COD awal < 10.000 ppm menunjukkan hasil
ppm. penurunan COD yang sangat baik diatas
90%. Sedangkan untuk COD awal >10.000
Berdasarkan data tersebut maka
ppm menunjukkan penurunan dibawah 60%.
pengujian dilakukan dengan menggunakan 2
Hal ini menunjukkan bahwa untuk COD
metode berbeda yaitu Metode 1, sampel di
>10.000 ppm memerlukan jumlah radikal
proses dengan menggunakan kombinasi
bebas yang lebih banyak untuk dapat
metode AOP dan Carbon Filter. Hasilnya
dipergunakan pada proses penguraian COD.
dapat dilihat pada Tabel 1 dan Tabel 2.
Sedangkan data pada Tabel 3 dan Tabel 4 Hal di atas dapat dijelaskan dengan
merupakan hasil dari pengolahan Metode 2 melihat hasil pada Tabel 3 dan Tabel 4,
yaitu dengan menggunakan kombinasi dimana data yang didapatkan menunjukkan
antara AOP, Carbon Filter dan Hydrogen bahwa baik hampir semua sampel baik yang
Peroxide (H2O2) [7]. Dimana penambahan memiliki kandungan COD <10.000 maupun
H2O2 dilakukan sebagai simulasi untuk dengan kandungan COD >10.000, dapat
membedakan kandungan radikal bebas dari diturunkan dengan baik dengan penurunan
kedua metode. COD berkisar antara 70% hingga 90%.
Walaupun terjadi penurunan persentase pada
Hasil pengolahan menunjukkan
sampel 6 dan 7 dikarenakan penambahan
bahwa secara visual terjadi penurunan warna
hydrogen peroxide justru menaikkan COD
dan bau. Hal ini menunjukkan adanya
awal limbah yang memang sudah rendah
penurunan COD. Dimana warna dan bau
<300 ppm. Untuk itu penambahan hydrogen
biasanya menunjukkan adanya kandungan
peroxide sebagai penghasil radikal bebas
senyawa organik aromatik. Khusus untuk
pada COD rendah dapat dikatagorikan tidak
limbah dari industri resin biasanya
efektif pada limbah yang mengandung COD
mengalami kesulitan dalam menghilangkan
rendah.

63
Prosiding Seminar Nasional Teknologi Pengelolaan Limbah VIII
Pusat Teknologi Limbah Radioaktif-BATAN ISSN 1410-6086
Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi-RISTEK

KESIMPULAN untuk Lingkungan. PT. ECO-Plasma


Indonesia,Perpustakaan Nasonal, April
Berdasarkan hasil pengujian dan
2007.
pengamatan pengolahan limbah cair dari
4. RIED, A.; MIELCKE, J.; KAMPMANN,
bahan kimia dapat disimpulkan beberapa
M.; TERNES T.A.; TEISER, B. Ozone
hal:
and UV processes for additional
1. Limbah cair dari bahan kimia dapat wastewater treatment to remove
diolah dengan menggunakan metode pharmaceuticals and EDCs. Proc. IWA
AOP dan filiterasi. Kombinasi AOP Leading Edge Technologies Conf, 2004.
dan filiterasi dapat menurunkan 5. WINTGENTS, T.; LYKO, S.; MELIN,
kandungan COD T.; SCHäFER, A.I.; KHAN, S.;
2. Penurunan COD yang didapat rata-rata SHERMAN, P.; RIED, A. Removal of
berkisar antara 47.28% hingga 94.51%. estrogenic trace contaminants from
3. Untuk sumber air limbah dengan wastewater and landfill leachate with
kandugann COD < 10.000 ppm metode advanced treatment processes. Proc. IWA
AOP dapat bekerja sangat efektif. Leading Edge Technologies Conf, 2004.
4. Hasil menunjukkan bahwa teknologi 6. TRAPIDO, M., KALLAS, J., Advanced
instrumentasi pengolah limbah cair oxidation processses for the degradation
metode AOP + UV memungkinkan and detoxification of 4-nitrophenol,
untuk untuk diaplikasikan pada limbah Environ, Technol., 21, 799-808, 2000.
dari industri resin. 7. GUINEA, E., ARIAS, C., CABOT, P. L.,
GARRIDO, J. A., RODRIGUEZ, R. M.,
DAFTAR PUSTAKA CENTELLAS, F., BRILLAS, E.,
Mineralization of salicylic acid in acidic
1. ROTH, J. R.: Industrial Plasma aqueous medium by electrochemical
Engineering. Volume II -- Applications advanced oxidation processes using
to Non-Thermal Plasma Processing. platinum and boron-doped diamond as
Institute of Physics Publishing, Bristol anode and cathodically generated
and Philadelphia, ISBN 0-7503- 0545-2, hydrogen peroxide, Water Research, 42,
See Section 18.6, 2001. 499-511, 2008.
2. PIGNATELLO, J. J., OLIVEROS, E., 8. MUHAMMAD, A., SHAFEEQ, A.,
MACKAY, A., Advanced Oxidation BUTT, M. A., RIZKI, Z. H.,
Processes for Organic Contaminant CHUGHTAI, M. A., REHMAN.S.,
Destruction Based on the Fenton Decolorization and removal of cod and
Reaction and Related Chemistry, Critical bodfrom raw and biotreated textile dye
Rev. Environ. Sci. Technol., 36, 1-84, bath effluent through advanced oxidation
2006. processes, (AOPS). Braz. J. Chem. Eng.,
3. ANTO, T.S., Mengatasi Limbah tanpa 25, 453-459, 2008.
masalah: Penerapan Teknologi Plasma

TANYA JAWAB
1. Nama Penanya : Mas’udi
Instansi : PTLR-BATAN
Pertanyaan : Digunakan dimana sistem AOP ini, apakah hanya untuk industri?
Jawab : Sistim AOP ini dapat digunakan tidak hanya untuk industri, tapi dapat
juga dimanfaatkan untuk mengolah limbah cair di rumah sakit juga di
apartemen-apartemen.

2. Nama Penanya : Ir. Suryantoro, MT


Instansi : PTLR-BATAN
Pertanyaan : apakah alat AOP yang dipakai dapat digunakan untuk limbah padat dan
berapa kapasitas alat yang dipakai?
Jawab : a. AOP dirancang khusus untuk limbah cair.
b. AOP yang digunakan berupa Pilot plant dengan kapasitas 1 mm3/jam
dengan COD = 5.000

64

Anda mungkin juga menyukai