SATGAS IMUNISASI
IKATAN DOKTER ANAK INDONESIA
Modul 4
JADWAL IMUNISASI
Tujuan Pembelajaran
Umum
Menjelaskan jadwal imunisasi pada anak
Khusus
1. Menjelaskan prinsip dasar penjadwalan
imunisasi agar respon imun optimal
2. Menjelaskan jadwal imunisasi berdasarkan
panduan PP IDAI dan Kementerian
Kesehatan RI
3. Menjelaskan jadwal imunisasi pada keadaan
yang tertinggal
Tujuan Imunisasi
Melindungi seseorang terhadap
penyakit tertentu (intermediate goal)
Imunitas alami
Kadar Antibodi Vaksinasi
antibodi maternal Ambang antibodi
Perbedaan individu pencegahan
Pengaruh antibodi
maternal pd imunisasi
PIN Polio
2014-2016 2018-2019
tOPV: 3 rings of
Type 1 protection against types 1,
2, and 3
Type 2
bOPV
Type 3 2 rings of protection
against types 1 and 3
bOPV
+
IPV
bOPV + IPV
IPV adds protection
against type 2 & boosts
immunity to 1 & 3
(enhancing bOPV effect)
Type 1
Schematic tOPV: 3 rings of protection
description of against types 1, 2, and 3
technical rationale Type 2
for use of at least
one dose of IPV as Type 3 bOPV
part of the +
Endgame Strategy tOPV-bOPV IPV
bOPV + IPV
switch IPV adds protection
bOPV against type 2 & boosts
2 rings of protection immunity to 1 & 3
against types 1 and 3 (enhancing bOPV effect)
Potential Type
2 outbreak
mOPV2 mOPV2
requiring
mOPV2
bOPV + mOPV2
Protection against bOPV + IPV +
type 2 provided by
supplementary use mOPV2
of mOPV2 in the bOPV & mOPV2 effect is
setting of an enhanced in an IPV
outbreak population thus
facilitating outbreak
control
BCG (1)
• Jadwal
– Umur 6-35 bulan: 0,25ml
– Umur 3 tahun : 0,50 ml
– Umur < 9 tahun pertama kali harus
mendapat 2 dosis dengan interval minimal
4 minggu
• Diulang tiap tahun
• Cara pemberian: intra muskular di
paha anterolateral atau deltoid
Varisela
• Vaksin varisela: virus hidup varisela-
zoster yang dilemahkan
• Rekomendasi : mulai umur 1 tahun,
terbaik sebelum masuk sekolah TK
• Dosis 0,5 ml secara subkutan, dosis
tunggal
• Pada anak ≥ 13 tahun : diberikan dua
kali selang 4 minggu
Vaksin HPV pada Remaja
• Pemberian vaksin HPV pada
remaja, direkomendasikan sebelum
melakukan aktivitas seksual
• ACIP merekomendasikan vaksin
HPV pada remaja putri umur 11-12
tahun
• Australia : umur 10-45 tahun
ACIP, 2015
Vaksin HPV
Quadrivalent HPV
(type 6,11,16, 18) • Diberikan 0,5 mL intra
L1 VLP, adjuvant muskular di deltoid
aluminium • Jadwal: 0, 2, dan 6 bulan
Rekomendasi vaksin HPV
Organisasi profesi
• Untuk ♀, ≥ 10 th : 3 dosis.
Vaksin HPV 2 dosis
• Remaja putri : 10 – 13 th
• Penelitian vaksin HPV di India : 2 dosis
vaksin HPV pada remaja usia 9-13 tahun
antibodi tidak lebih rendah
dibandingkan dengan 3 dosis vaksin
HPV1
• Pemberian vaksin HPV 2 dosis pada anak
usia 10-13 tahun juga telah
direkomendasikan oleh WHO2
TENTANG
PENYELENGGARAAN IMUNISASI
JENIS DAN JADWAL IMUNISASI (PP no 42 tahun 2013)
Imunisasi Wajib Imunisasi Rutin Imunisasi Dasar
Imunisasi Lanjutan
Crash Program
PIN
Sub PIN
Imunisasi Lanjutan Pada Wanita Usia Subur (WUS)
Catch up Campaign Campak
Meningitis
Imunisasi Khusus Yellow Fever Rabies
Meningokokus
MR MR
Imunisasi Dasar & Lanjutan
Program Nasional Mendatang
Umur Imunisasi
<12 jam HepB-0
1 bulan BCG + OPV-0
2 bulan DPT/HepB/Hib-1 + OPV-1 + PCV-1 (Lombok)
3 bulan DPT/HepB/Hib-2 + OPV-2 + PCV-2 (Lombok)
4 bulan DPT/HepB/Hib-3 + OPV-3 + IPV
9 bulan MR + JE (Bali)
12 bulan PCV-3 (Lombok)
18 bulan DPT/HepB/Hib-4 + OPV-4 + MR
Revisi Permenkes
No. 42 Th 2013
Imunisasi DPT-HB-Hib
dan MR pada usia 18 DT Td Td *HPV
MR
bulan
* Demonstration 1 SD 2 SD 3 SD 5 SD 5 & 6 SD
Program imunisasi HPV
terintegrasi dalam
kegiatan BIAS di DKI
Jakarta (mulai 2016)
dan DI Yogyakarta
(mulai 2017)
BULAN IMUNISASI ANAK SEKOLAH
Imunisasi Lanjutan
DPT-HB-Hib 1
Tetanus Toksoid
Skrining
DPT-HB-Hib 2 Status TT1 sampai TT5 :
dihitung sejak
3 tahun imunisasi Dasar pada
bayi
DT (Kelas 1 SD)
5 tahun
Td (Kelas 2 SD)
10 tahun
TT WUS
Td (Kelas 3 SD 5 SD)
25 tahun
X
Program Imunisasi Nasional
Imunisasi Dasar dan Lanjutan
<24 Jam Hepatitis B
1 bulan BCG, OPV-1
2 bulan DPT-HB-Hib (Pentavalen)-1, OPV 2, PCV 1 (Lombok)
3 bulan DPT-HB-Hib (Pentavalen)-2, OPV 3, PCV 2 (Lombok)
4 bulan DPT-HB-Hib (Pentavalen)-3, OPV 4 dan IPV
9 bulan MR, JE (Bali)
12 bulan PCV-3 (Lombok)
18 bulan MR, DPT-HB-Hib (Pentavalen)-4
BIAS (anak SD)
Kelas 1 DT
Kelas 2 Td
Kelas 5 Td, HPV-1 (DKI, DIY, Surabaya)
Kelas 6 HPV-2 (DKI, DIY, Surabaya)
BIAS
Bulan Imunisasi Anak Sekolah
Kelas Vaksin Bulan imunisasi
1 MR Agustus
DT November
2 Td November
5 HPV-1 Agustus
Td November
6 HPV-2 Agustus
Imunisasi Terlambat/
Tidak Teratur (1)
• Segera lanjutkan imunisasi yg tertunda
sesuai jadwal
• Jika status imunisasi diragukan
dianggap belum pernah diberikan
• Tidak ada bukti bahwa pemberian vaksin
akan merugikan penerima yang sudah
imun
• Interval vaksinasi tetap/ tidak berubah
Imunisasi Terlambat/ Tidak
Teratur (2)
• Kemkes mempertimbangan
epidemiologi, keadaan kesehatan
masyarakat, dan kemudahan dalam
pemberian (dengan hasil optimal)
• IDAI mempertimbangkan jadwal
dengan hasil yang maksimal, sesuai
referensi (uji klinis, safety, efficacy,
effectiveness) yang evidence based
Kesimpulan
• Jadwal imunisasi IDAI dan Jadwal Kemenkes
pada dasarnya memberikan hasil yang
optimal
• Pemilihan jadwal tergantung pada jenis
imunisasi yang akan diberikan
• Maka sangat penting pencatatan imunisasi
harus selalu diisi
• Untuk anak yang terlambat imunisasi, perlu
dilengkapi tanpa mengulang dari awal