Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Sistem sirkulasi tersusun atas berbagai komponen utama, yaitu jantung, pembuluh,
dan cairan tubuh yang beredar (bersirkulasi). Jantung berfungsi sebagai pompa penggerak
cairan, sedangkan pembuluh berfungsi sebagai saluran yang akan dilalui cairan yang beredar
keseluruh tubuh. Sistem sirkulasi pada hewan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem
sirkulasi terbuka dan tertutup. Sistem sirkulasi terbuka antara lain dapa ditemukan pada
Moluska dan Arthropoda. Sementara hewan yang mempunyai sistem sirkulasi tertutup dapat
ditemukan pada Vertebrata (Isnaeni, 2006).
Sistem peredaran darah ikan terdiri dari jantung sebagai pusatnya dan pembuluh
darah nadi (arteri) dan balik (vena). Jantung terletak dalam rongga pericardium dibawah
faring. Jantung ikan terdiri dari dua ruang, serambi (atrium) dan bilik (ventrkel). Jantung
berisi darah yang sudah dipakai yang berasal dari tubuh bagain depan dan belakang. Dari
jantung melalui bulbusartriosus darah mengalir ke insang. Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi
dalam arteri branchialis afferent dan arteri branchialis efferent dalam filament insang.
Selanjutnya melalui aorta dorsalis, darah menuju ke tubuh bagian depan dan belakang. Sinus
venosus menerima darah dari vena hepatica dan vena cardialis. Darah dari kepala
dikumpulkan oleh vena cardial anterior dandarah dari ginjal dan gonad dikumpulkan oleh
vena kardial posterior. Darah dari ekor menuju sistem portal renalis lalu ke kapiler ginjal.
Pada waktu darah melalui insang, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diambil, hal ini
mengubah darah menjadi darah arteri. Aorta dorsal membagi darah ini melalui cabang-
cabangnya ke seluruh bagian tubuh.
Untuk mengetahui secara jelas bagaimana system peredaran darah pada ikan mujair
kita harus mengetahui organ-organ yang berperan didalamnya. Dengan pengamatan tersebut
kita dapat membedakan secara jelas bagaimana bentuk, struktur dan fungsi dari masing-
masing organ perdaran darah pada ikan mujair dan kita dapat mengetahui secara jelas dimana
letak atau posisi organ system peredaran darah.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai
berikut:
Organ apa saja yang berperan dalam sistem peredaran darah dari ikan nila (Oreochromis
niloticus)

1.3. Tujuan Pengamatan


Adapun tujuan dari pengamatan ini yaitu:
1. Untuk mengetahui letak organ yang berperan dalam sistem peredaran darah ikan nila
(Oreochromis niloticus)
2. Untuk mengetahui fungsi masing-masing organ yang berperan dalam sistem peredaran
darah.
1.4. Waktu dan tempat
Waktu : Rabu, 05 April 2017
Tempat : Laboratorium parasitologi dan toksikologi lingkungan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan UNSRAT
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1. Sistem Peredaran darah


Sistem sirkulasi atau sistem peredaran darah tersusun atas berbagai komponen utama,
yaitu jantung, pembuluh, dan cairan tubuh yang beredar (bersirkulasi). Jantung berfungsi
sebagai pompa penggerak cairan, sedangkan pembuluh berfungsi sebagai saluran yang akan
dilalui cairan yang beredar keseluruh tubuh. System sirkulasi pada hewan dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu system sirkulasi terbuka dan tertutup. Sistem sirkulasi terbuka antara lain
dapat ditemukan pada Moluska dan Arthropoda. Sementara hewan yang mempunyai system
sirkulasi tertutup dapat ditemukan pada Vertebrata (Isnaeni, 2006). Berikut adalah macam-
macam pembuluh darah yang berperan pada sistem peredaran darah, yaitu;
1. Arteri
Merupakan pembuluh darah yang menimbulkan tahanan rendah dan berperan
dalam menyalurkan darah keseluruh jaringan tubuh. Bertindak sebagai reservoir tekanan
untuk mempertahankan aliran darah anatara sistol bilik jantung.Aliran darahnya menjauhi
jantung atau saluran yang dilalui darah yang keluar dari insang dan menuju ke bagian-
bagian tubuh.Biasanya membawa darah yang kaya dengan oksigen ke seluruh bagian
tubuh. Saluran darah ini terdiri dari tiga lapisan yaitu bagian dalam (intima), memiliki
lapisan endothelium dan sub endothelium.
2. Arteriol
Pembuluh darah yang merupakan tempat utama tahanan terhadap aliran darah dan
berperan dalam mendistribusikan atau membagi-bagi darah keberbagai alat tubuh.
3. Kapiler
Pembuluh darah dimana terjadi pertukaran zat antara darah dengan cairan
jaringan.Kapiler juga merupakan bagian percabangan saluran darah yang merupakan
tempat terjadinya pertukaran zat (gas nutrien) antara darah dengan jaringan/sel. Ada tiga
macam kapiler darah yaitu, kapiler kontinyu, kapiler berpori dan kapiler diskontinyu
(sinusoid).
4. Venula
Pembuluh darah yang menampung darah dari kapiler dan mengalirkan ke
pembuluh darah vena.
5. Vena
Pembuluh darah yang memiki tahanan terhadap aliran darah kecil danberperan
menampung darah dari seluh tubuh melalui venula dan mengalirkan kembali kejantung
(Wulangi, 1992). Aliran darahnya menuju ke jantung. Struktur vena sama halnya dengan
arteri, namun mempunyai dinding yang lebih tipis dan rongga yang lebih besar dibanding
arteri pada ukuran diameter yang sama. Bagian dalam dari vena yang mengalami tekanan
hidrostatik tinggi, umumnya kaya akan jaringan elastis dan sel otot licin. Dinding vena
umumnya berkontraksi secara aktif, tidak hanya mempertahankan tekanan darah dalam
sistem vena, tetapi juga untuk memompakan darah dari dinding ke jantung.

2.2. Struktur Dasar Pembuluh Darah


Dinding pembuluh darah terdiri dari 3 lapisan, atau tunik, dengan jaringan yang
berbeda; epitel pelapis dalam, lapisan tengah terdiri dari otot polos dan jaringan ikat elastic,
dan jaringan ikat yang melapisi permukaan luar. 3 lapisan struktur umum pembuluh darah
dari yang paling dalam ke yang paling luar adalah tunika interna (intima), tunika media, dan
tunika externa.Modifikasi dari jumlah struktur dasar untuk 5 tipe pembuluh darah dan
perbedaan struktur serta fungsi diantara beberapa tipe pembuluh.Variasi struktur
berhubungan dengan perbedaan fungsi yang terjadi sepanjang system cardiovascular.
Tunika interna (intima) membentuk pelapis dalam dari pembuluh darah dan
berhubungan langsung dengan darah yang mengalir lewat lumen, atau saluran terbuka dari
pembuluh.Meskipun lapisan ini memiliki bagian-bagian berlapis, komponen jaringan ini
berkontribusi sedikit untuk ketebalan dari dinding pembuluh darah.Lapisan terdalam ini
merupakan epitel squamos gepeng, disebut endothelium, yang diteruskan dengan
endocardial pada jantung.Endotelium merupakan lapisan tipis dari sel-sel yang rata yang
melapisi permukaan dalam dari seluruh system cardiovascular (jantung dan pembuluh
darah).Sampai saat ini, sel-sel endothelium telah dianggap kecil lebih dari passive barier
antar darah dan dinding pembuluh.Sekarang diketahui bahwa sel endothelium berpartisipasi
aktif dalam beberapa aktivitas yang berhubungan dengan pembuluh darah, termasuk
pengaruh fisik dari aliran darah, sekresi local mediator kimia yang mempengaruhi keadaan
kontraktil dari otot polos pembuluh darah, dan membantu dalam permeabilitas
kapiler.Kompone kedua dari tunika interna adalah basement membrane. Ini menyediakan
dasar penyokong fisik untuk lapisan epitel. Framework-nya terdisi atas fiber kolagen yang
menyediakan lamina basalis untuk kekuatan renggangan, juga menyediakan gaya pegas
untuk meregang dan recoil. Basal lamina mengikatkan endothelium kepada jaringan ikat
penting yang juga meregulasi pergerakan molecular.Hal tersebut muncul untuk memainkan
peran penting dalam membantu pergerakan sel selama perbaikan jaringan dari dinding
pembuluh darah. Lapisan terluar dari tunika interna, yang membentuk batas antara tunika
interna dan tunika media, adalah internal elastic lamina.Lapisan ini meruapakan lembaran
tipis dari fiber elstik dengan variasi jumlah dari struktur seperti jendela terbuka yang juga
terlihat seperti keju swiss. Struktur tersebut memfasilitasi difusi material melewati tunika
interna ke tunika media yang tebal.
Tunika media merupakan otot dan lapisan jaringan ikat yang menunjukan perbedaan
besar diantara perbedaan tipe-tipe pembuluh.Di banyak pembuluh, lapisan ini relative lebih
tebal yang tersusun utamanya oleh otot polos dan fiber elastic.Peran utama dari sel-sel otot
polos, yang meyebar secara sirkular mengelilingi lumen seperti cincin yang mengelilingi
jari, hal ini untuk meregulasi diameter dari lumen.Ukuran aliran darah melewati bagian
berbeda dari tubuh diregulasi oleh perluasan kontraksi otot polos di dinding dari masing-
masing pembuluh.Selain itu, perluasan kontraksi otot polos di tiap tiap tipe pembuluh adalah
krusial dalam meregulasi tekanan darah.
Sebagai tambahan, untuk meregulasi aliran darah dan tekanan darah, otot polos
berkontraksi ketika pembuluh dihancurkan untuk membantu batas hilangnya darah selama
pembuluh terluka, dan sel-sel otot polos membantu meprosuksi fiber elastic di dalam tunika
media yang memungkinkan pembuluh untuk meregang dan recoil dibawah tekanan dalah
yang berlaku. Tunika media merupakan tunik yang paling bervariasi. Perbedaan tipe
pembuluh darah akan berbeda pula struktur dan fungsinya.
Tunika Eksterna, pelapis terluar dari pembuluh darah adalah tunika eksterna yang
terdiri dari fiber elastin dan kolagen. Pemisahan tunika eksterna dari tunika media adalah
network dari fiber elastic, disebut external elastic lamina yang merupakan bagian dari tunika
media.Tunika eksterna mengandung beberapa saraf dan terutama pada pembuluh yang besar
terdapat pembuluh darah yang sangat kecil yang mensuplai darah ke jaringan dinding
pembuluh.Pembuluh kecil ini disebut vasa vasorum atau pembuluh ke pembuluh.Ini dapat
dengan mudah terlihat pada pembuluh besar seperti aorta.Sebagai tambahan, untuk peranan
penting suplai dinding pembuluh dengan saraf dan pembuluh sendiri, tunika externa
membantu merekatkan pembuluh ke jaringan sekitarnya.

2.3. Sistem Peredaran Darah pada Ikan


Sistem sirkulasi pada ikan adalah sistem yang berfungsi untuk mengangkut dan
mengedarkan O2 dari perairan ke sel-sel tubuh yang membutuhkan, juga mengangkut enzim,
zat-zat nutrisi, garam-garam, hormon, dan antibodi serta mengangkut CO2 dari dalam usus,
kelenjar-kelenjar, insang, dan sebagainya, keluar tubuh.
Seperti pada golongan vertebrata lainnya, ikan mempunyai sistem peredaran darah
tertutup, artinya darah tidak pernah keluar dari pembulunya, jadi tidak ada hubungan
langsung dengan sel tubuh sekitarnya.Darah memberi bahan materi dengan perantaraan
difusi melalui dinding yang tipis dari kapiler darah, dan kembali ke jantung melalui pembulu
yang ke dua.Seri pertama dinamakan sistem arteri dan seri ke dua disebut sistem vena.Organ-
organ yang berfungsi sebagai alat sirkulasi yaitu berupa; jantung, pembuluh nadi (aorta,
arteri) dan pembuluh balik (vena), dan kapiler-kapiler darah.Bahan yang diedarkan; darah
(plasma darah dan butir-butir darah).
Sistem peredaran darah, organ utamanya adalah jantung yang bertindak sebagai
pompa tekan merangkap pompa hisap.Darah ditekan mengalir keluar dari jantung melalui
pembuluh arteri ke seluruh tubuh sampai ke kapiler darah, kemudian dihisap melalui
pembuluh vena dan kembali ke jantung.Sistem peredaran darah ini disebut sistem peredaran
darah tunggal.Sebelum atrium, terdapat sinus venosus yang mengumpulkan darah berkadar
CO2 tinggi, berasal dari organ-organ tertentu.Darah dari sinus venosus masuk ke dalam
atrium melalui katup sinuautrial, dari atrium darah masuk ke dalam ventrikel melalui katup
atrioventricular.Dari ventrikel darah ditekan dengan daya pompa padanya, menuju ke arah
aorta ventralis, menuju ke insang. Di insang terjadi pertukaran O2 dengan CO2 (pada sistem
pernafasan) dan seterusnya darah dengan kandungan O2 tinggi diedarkan ke daerah kepala,
ke bagian dorsal, ke ventral, dan ekor kembali ke jantung dan seterusnya. Setelah
mengedarkan nutrisi dan sebagainya.
2.4. Jantung
Jantung pada ikan dibangunkan oleh empat ruangan yang terletak di bagian posterior
lengkung insang, di bagian depan rongga badan dan di atas Ithmus. Ruangan ini berurutan
dari belakang ke depan, yaitu:
1. Sinus Venosus
Adalah ruang tambahan yang berdinding tipis, hampir tidak mengandung jaringan
otot. Dinding kaudalnya bersatu dengan bagian depan dari septum transversum, yang
memisahkan rongga pericardial dari rongga pleuroperitoneal. Darah venus dari seluruh
tubuh, masuk di sinus venosus melalu sepasang ductus Cuvieri yang masuk di bagian
lateral, dan sepasang sinus hepaticus yang masuk pada dinding posterior dari sinus
venosus. Vena coronaria yang datang dari dinding otot jantung, juga masuk dari sinus
venosus .Dari sini darah melalui lubang sinus atrial masuk ke dalam atrium.
2. Atrium
Adalah ruang tunggal yang dindingnya relatif tipis, terletak anterior dari sinus
venosus.Darah dari atrium melalui lubang atrioventikular diteruskan ke dalam rongga
ventrikel.Lubang ini dijaga oleh klep atau katup atrioventrikular, supaya aliran darah
tidak kembali ke rongga atrium.
3. Ventrikel
Adalah ruang berdinding tebal berotot, menerima darah hanya dari atrium saja
dan memompakan darah melalui aorta ventral ke insang.Ruang ini dibentuk oleh dua
lapisan otot yaitu lapisan otot luar disebut kortikal dan lapisan otot dalam disebut
spongi.Bagian ini menerima darah dari atrium melalui atrioventricular.Ujung anterior
dari ventrikel tumbuh memanjang dan berdinding tebal, di dalamnya terdapat suatu seri
klep semilunar.
4. Conus Arteriosus
Pada Elasmobranchii, conus arteriosus berkembang denga baik, tetapi tidak
mempunyai bulbus arteriosus. Pada sebagian ikan Teleostei conus arteriosus sudah
tereduksi menjadi suatu struktur yang sangat kecil, sedangkan bulbus arteriosus
(perluasan sebagian dari aorta ventralis) berkembang dengan baik.
2.5. Darah
Darah berupa cairan yang dibangunkan oleh plasma darah, sel darah dan substansi
lain yang terlarut di dalamnya. Plasma darah berupa cairan zat putih telur yang mengandung
bagian-bagian dari sel darh, mineral terlarut. Di luar pembuluh darah, darah akan membeku
disebabkan oleh kerja enzim trhombokinase yang bereaksi dengan garam kalsium menjadi
trombin yang aktif.
Ikan memiliki kadar protein plasma berupa albumin (pengontrol tekanan osmotik),
lipoprotein (pembawa lemak), globulin (pengikat heme), ceruloplasmin (pengikat Cu),
fibrinogen (bahan pembeku darah), dan iodurophorine (sebagai yudium anorganik).
Fungsi utama darah yaitu transportasi bahan materi yang dibutuhkan bagian tubuh,
atau yang tidak diperlukan dibawa ke organ pembuangan.Darah, juga menjaga masuknya
bahan penyakit, memperbaiki bahan jaringan yang rusak, mengantarkan bahan pertumbuhan,
dan membawa oksigen ke jaringan-jaringan tubuh.Dengan adanya hormone dalam aliran
peredaran darah, seolah-olah darah berfungsi seperti sistem saraf tambahan.
Pertukaran oksigen dari air dengan CO2 terjadi pada bagian semipermiable yaitu
pembuluh yang terdapat di daerah insang.Selain dari itu, di daerah insang terjadi pengeluaran
kotoran yang bernitrogen dan insang juga mengeleminir mineral yang berdifusi.Jantung
mengeluarkan darah yang relatif kurang oksigen dan berkadar CO2tinggi.Ikan pada
umumnya, vena utama yang membawa darah kembali ke jantung ialah sepasang vena
kardinalis anterior-dan posterior. Vena yang pertama, membawa darah dari bagian kepala
berjalan berdampingan dengan sepasang vena jugularis yang letaknya lebih ke tengah. Dari
ekor berjalan vena caudalis yang tunggal, kemudian bercabang dua menjadi vena portae
renalis menuju ke ginjal.Di dalam ginjal vena potae renalis mempercabangkan banyak vena
renalis advehentes, dan masingmasing cabang ini pecah menjadi kapiler darah. Jaring kapiler
darah ini kemudian bersatu kembali menjadi beberapa vena renalis revehentis yang mengalir
ke permukaan tengah dari ginjal dan bermuara pada vena kardinalis posterior.
BAB III
METODE PERCOBAAN

3.1. Alat Dan Bahan


1. Gunting : 1 buah
2. Baki : 1 buah
3. Pisau : 1 buah
4. Tissue : secukupnya
5. Ember : 1 buah

3.2. LANGKAH KERJA


1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam pratikum
2. Ambil ikan yang telah disediakan di dalam ember
3. Letakkan ikan ke diatas baki yang telah disediakan terlebih dahulu di atas meja
4. Pukul kepala ikan menggunakan gunting agar ikan tidak terlalu banyak bergerak
5. Belah tubuh ikan mulai dari bagian lubang anus sampai insang menggunakan gunting
6. Buka bagian yang telah di gunting sampai terlihat organ dalam dari ikan
7. Amati posisi dan letak dari semua organ-organ sistem peredaran darah seperti jantung,
ginjal, gurat sisi, arteri dan semua organ dalam yang berperan dalam sistem peredaran
darah.
BAB lV

PEMBAHASAN

4.1. Hasil pengamatan

Berdasarkan data yang kami peroleh dari hasil pengamatan pembuluh darah ikan nila
(Oreochromis niloticus) ditemukan bahwa masing-masing pembuluh darah memiliki struktur dan
fungsi yang berbeda. Pembuluh darah terdiri dari arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler.
Arteri merupakan pembuluh darah yang menimbulkan tahanan rendah dan berperan dalam
menyalurkan darah keseluruh jaringan tubuh. Bertindak sebagai reservoir tekanan untuk
mempertahankan aliran darah antara sistol bilik jantung. Arteri memiliki struktur yang
dindingnya elastis dan tebal dengan 3 lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri atas
Endothelium, lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan serat elastis, lapisan terluar yang
terdiri atas jaringan ikat serat elastis. Kemudian pembuluh darah arteriol yang merupakan
cabang dari pembuluh darah arteri, arteriol memiliki struktur dinding otot yang kuat sehingga
dapat menutup arteriol secara total, atau dengan berelaksasi dapat mendilatasi arteriol hingga
beberapa kali lipat. Arteriol merupakan tempat utama tahanan terhadap aliran darah dan berperan
dalam mendistribusikan atau membagi-bagi darah keberbagai alat tubuh. Selanjutnya yaitu
pembuluh darah vena, vena memiliki dinding yang tidak elastis dan lebih tipis dari arteri dimana
pembuluh vena juga memiliki tiga lapisan namun berbeda. Pada pembuluh vena terdapat vena
cava superior, vena cava inferior, dan vena cava pulmonalis
Untuk arah dan kecepatan aliran darah dari masing-masing pembuluh darah ini yaitu, pada
pembuluh darah arteri arah aliran darahnya menuju ekor dan meninggalkan jantung dan memiliki
kecepatan yang paling cepat. Hal tersebut disebabkan karena dindingnya tebal dan elastis
sehingga tekanan yang dihasilkan sangat kuat. Tekanan tersebut dihasilkan oleh jantung yang
memompa aliran darah untuk keluar dari jantung sehingga darah dapat keluar menuju arteri
dengan kecepatan aliran yang sangat cepat. Pada pembuluh darah arteriol arah aliran darahnya
meninggalkan jantung dan menuju kapiler dan memiliki kecepatan yang sedikit lebih lambat dari
arteri karena pada pembuluh darah arteriol darah akan menuju ke kapiler dimana pada kapiler
merupakan tempat difusi sehingga darah yang dialirkan kecepatan alirannya menjadi berkurang.
Pada pembuluh darah vena dan venula memiliki kecapatan aliran yang lambat dikarenakan
pembuluh darah vena dan venula membawa sedikit oksigen menuju jantung sehingga tekanan
darahnya tidak sekuat pada arteri. Kemudian pada pembuluh darah kapiler dari pengamatan yang
kami lakukan kecepatan alirannya yaitu masih cepat namun sedikit lambat dari arteriol. Hal
tersebut berbeda dengan teori yang menyatakan bahwa pembuluh darah kapiler seharusnya
memiliki kecepatan aliran yang paling lambat dari pembuluh darah lainnya sedangkan pada
pengamatan kami yang memiliki aliran paling lambat yaitu vena. Kecepatan aliran yang cepat
pada kapiler dapat disebabkan karena pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang
memiliki diameter paling kecil. Diameter pada kapiler lebih kecil jika dibandingkan pembuluh
darah lainnya, sehingga darah yang mengalir melalui pembuluh kapiler harus berjalan satu
persatu untuk dapat melewatinya. Akibatnya, aliran darah pada pembuluh kapiler menjadi cepat.
Kemudian selain dapat disebabkan karena diameter kapiler yang kecil dapat juga disebabkan
karena kesalahan pengamat dalam mengamati kapiler pada ikan timah tersebut. Karena pada
kapiler merupakan tempat difusi antara darah dengan cairan pada jaringan. Difusi dapat terjadi
jika terdapat perbedaan tekanan yang ada pada kapiler dan jaringan yang ada diluar kapiler. Jika
dianalisis lebih lanjut seharusnya pada kapiler kecepatan aliran darah memang seharusnya paling
lambat dari pembuluh darah yang lain karena pada pembuluh kapiler agar terjadi difusi maka
tekanan harus diturunkan sehingga difusi dapat terjadi dan terjadinya penurunan tekanan tersebut
akan mengakibatkan kecepatan aliran menurun. Jumlah darah pada masing-masing pembuluh
darah juga berbeda-beda. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kapiler memiliki jumlah
darah yang banyak namun lebih sedikit dari arteriol, hal tersebut dapat disebabkan karena pada
kapiler memiliki diameter yang paling kecil sehingga aliran darah menjadi cepat dan apabila
diamati akan terlihat seperti banyak darah yang didalamnya akibat aliran yang cepat pada kapiler
tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan sistem peredaran darah ikan nila (Oreochromis
niloticus), ditemukan bahwa masing-masing pembuluh darah memiliki struktur dan fungsi
yang berbeda. Pembuluh darah terdiri dari arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler. Dilihat
dari kecepatan aliran darahnya yang paling cepat yaitu arteri sedangkan untuk arteriol agak
cepat atau lebih lambat daripada arteri dan untuk kapiler aliran darahnya cepat namun lebih
lambat dari arteriol. Untuk venula dan vena kecepatan aliran darahnya lambat atau lebih
lambat dari kapiler. Ditinjau dari besarnya pembuluh darah, yang memiliki pembuluh darah
paling besar yaitu arteri kemudian arteriol sedikit lebih kecil dari arteri, vena lebih kecil dari
arteriol dan venula lebih kecil dari vena. Untuk kapiler merupakan pembuluh darah yang
paling kecil.

5.2. SARAN
Ketika melakukan pengamatan, sebaiknya praktikan lebih teliti lagi dalam
mengamati. Selain itu ikan yang digunakan sebaiknya menggunakan ikan yang sedikit lebih
besar sehingga organ dalam mudah untuk di amati.
DAFTAR PUSTAKA

Alfia, Muaida. 2014. Laporan praktikum sistem peredaran darah. http://muaidaalfiah.blogspot.c

o.id/2014/05/laporan-praktikum-sistem-peredaran-darah.html. Diakses: 08/04/2017

chucks’t, Cansel. 2012. Laporan praktikum ikan mujair (oreochromis mosambicus). http://cansel

you.blogspot.co.id/2012/05/laporan-praktikum-ikhtiologi-ikan.html

belajar, Internet. 2014. Peredaran darah pada ikan. http://julfikarcahyasaputra.blogspot.co.id/2


014/06/predaran-darah-pada-ikan.html

Anda mungkin juga menyukai