PENDAHULUAN
1.1. Latar belakang
Sistem sirkulasi tersusun atas berbagai komponen utama, yaitu jantung, pembuluh,
dan cairan tubuh yang beredar (bersirkulasi). Jantung berfungsi sebagai pompa penggerak
cairan, sedangkan pembuluh berfungsi sebagai saluran yang akan dilalui cairan yang beredar
keseluruh tubuh. Sistem sirkulasi pada hewan dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sistem
sirkulasi terbuka dan tertutup. Sistem sirkulasi terbuka antara lain dapa ditemukan pada
Moluska dan Arthropoda. Sementara hewan yang mempunyai sistem sirkulasi tertutup dapat
ditemukan pada Vertebrata (Isnaeni, 2006).
Sistem peredaran darah ikan terdiri dari jantung sebagai pusatnya dan pembuluh
darah nadi (arteri) dan balik (vena). Jantung terletak dalam rongga pericardium dibawah
faring. Jantung ikan terdiri dari dua ruang, serambi (atrium) dan bilik (ventrkel). Jantung
berisi darah yang sudah dipakai yang berasal dari tubuh bagain depan dan belakang. Dari
jantung melalui bulbusartriosus darah mengalir ke insang. Pertukaran gas CO2 dan O2 terjadi
dalam arteri branchialis afferent dan arteri branchialis efferent dalam filament insang.
Selanjutnya melalui aorta dorsalis, darah menuju ke tubuh bagian depan dan belakang. Sinus
venosus menerima darah dari vena hepatica dan vena cardialis. Darah dari kepala
dikumpulkan oleh vena cardial anterior dandarah dari ginjal dan gonad dikumpulkan oleh
vena kardial posterior. Darah dari ekor menuju sistem portal renalis lalu ke kapiler ginjal.
Pada waktu darah melalui insang, karbon dioksida dilepaskan dan oksigen diambil, hal ini
mengubah darah menjadi darah arteri. Aorta dorsal membagi darah ini melalui cabang-
cabangnya ke seluruh bagian tubuh.
Untuk mengetahui secara jelas bagaimana system peredaran darah pada ikan mujair
kita harus mengetahui organ-organ yang berperan didalamnya. Dengan pengamatan tersebut
kita dapat membedakan secara jelas bagaimana bentuk, struktur dan fungsi dari masing-
masing organ perdaran darah pada ikan mujair dan kita dapat mengetahui secara jelas dimana
letak atau posisi organ system peredaran darah.
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan rumusan latar belakang di atas dapat diambil suatu rumusan masalah sebagai
berikut:
Organ apa saja yang berperan dalam sistem peredaran darah dari ikan nila (Oreochromis
niloticus)
PEMBAHASAN
Berdasarkan data yang kami peroleh dari hasil pengamatan pembuluh darah ikan nila
(Oreochromis niloticus) ditemukan bahwa masing-masing pembuluh darah memiliki struktur dan
fungsi yang berbeda. Pembuluh darah terdiri dari arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler.
Arteri merupakan pembuluh darah yang menimbulkan tahanan rendah dan berperan dalam
menyalurkan darah keseluruh jaringan tubuh. Bertindak sebagai reservoir tekanan untuk
mempertahankan aliran darah antara sistol bilik jantung. Arteri memiliki struktur yang
dindingnya elastis dan tebal dengan 3 lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri atas
Endothelium, lapisan tengah terdiri atas otot polos dengan serat elastis, lapisan terluar yang
terdiri atas jaringan ikat serat elastis. Kemudian pembuluh darah arteriol yang merupakan
cabang dari pembuluh darah arteri, arteriol memiliki struktur dinding otot yang kuat sehingga
dapat menutup arteriol secara total, atau dengan berelaksasi dapat mendilatasi arteriol hingga
beberapa kali lipat. Arteriol merupakan tempat utama tahanan terhadap aliran darah dan berperan
dalam mendistribusikan atau membagi-bagi darah keberbagai alat tubuh. Selanjutnya yaitu
pembuluh darah vena, vena memiliki dinding yang tidak elastis dan lebih tipis dari arteri dimana
pembuluh vena juga memiliki tiga lapisan namun berbeda. Pada pembuluh vena terdapat vena
cava superior, vena cava inferior, dan vena cava pulmonalis
Untuk arah dan kecepatan aliran darah dari masing-masing pembuluh darah ini yaitu, pada
pembuluh darah arteri arah aliran darahnya menuju ekor dan meninggalkan jantung dan memiliki
kecepatan yang paling cepat. Hal tersebut disebabkan karena dindingnya tebal dan elastis
sehingga tekanan yang dihasilkan sangat kuat. Tekanan tersebut dihasilkan oleh jantung yang
memompa aliran darah untuk keluar dari jantung sehingga darah dapat keluar menuju arteri
dengan kecepatan aliran yang sangat cepat. Pada pembuluh darah arteriol arah aliran darahnya
meninggalkan jantung dan menuju kapiler dan memiliki kecepatan yang sedikit lebih lambat dari
arteri karena pada pembuluh darah arteriol darah akan menuju ke kapiler dimana pada kapiler
merupakan tempat difusi sehingga darah yang dialirkan kecepatan alirannya menjadi berkurang.
Pada pembuluh darah vena dan venula memiliki kecapatan aliran yang lambat dikarenakan
pembuluh darah vena dan venula membawa sedikit oksigen menuju jantung sehingga tekanan
darahnya tidak sekuat pada arteri. Kemudian pada pembuluh darah kapiler dari pengamatan yang
kami lakukan kecepatan alirannya yaitu masih cepat namun sedikit lambat dari arteriol. Hal
tersebut berbeda dengan teori yang menyatakan bahwa pembuluh darah kapiler seharusnya
memiliki kecepatan aliran yang paling lambat dari pembuluh darah lainnya sedangkan pada
pengamatan kami yang memiliki aliran paling lambat yaitu vena. Kecepatan aliran yang cepat
pada kapiler dapat disebabkan karena pembuluh kapiler merupakan pembuluh darah yang
memiliki diameter paling kecil. Diameter pada kapiler lebih kecil jika dibandingkan pembuluh
darah lainnya, sehingga darah yang mengalir melalui pembuluh kapiler harus berjalan satu
persatu untuk dapat melewatinya. Akibatnya, aliran darah pada pembuluh kapiler menjadi cepat.
Kemudian selain dapat disebabkan karena diameter kapiler yang kecil dapat juga disebabkan
karena kesalahan pengamat dalam mengamati kapiler pada ikan timah tersebut. Karena pada
kapiler merupakan tempat difusi antara darah dengan cairan pada jaringan. Difusi dapat terjadi
jika terdapat perbedaan tekanan yang ada pada kapiler dan jaringan yang ada diluar kapiler. Jika
dianalisis lebih lanjut seharusnya pada kapiler kecepatan aliran darah memang seharusnya paling
lambat dari pembuluh darah yang lain karena pada pembuluh kapiler agar terjadi difusi maka
tekanan harus diturunkan sehingga difusi dapat terjadi dan terjadinya penurunan tekanan tersebut
akan mengakibatkan kecepatan aliran menurun. Jumlah darah pada masing-masing pembuluh
darah juga berbeda-beda. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan kapiler memiliki jumlah
darah yang banyak namun lebih sedikit dari arteriol, hal tersebut dapat disebabkan karena pada
kapiler memiliki diameter yang paling kecil sehingga aliran darah menjadi cepat dan apabila
diamati akan terlihat seperti banyak darah yang didalamnya akibat aliran yang cepat pada kapiler
tersebut.
BAB V
PENUTUP
5.1. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengamatan sistem peredaran darah ikan nila (Oreochromis
niloticus), ditemukan bahwa masing-masing pembuluh darah memiliki struktur dan fungsi
yang berbeda. Pembuluh darah terdiri dari arteri, arteriol, vena, venula, dan kapiler. Dilihat
dari kecepatan aliran darahnya yang paling cepat yaitu arteri sedangkan untuk arteriol agak
cepat atau lebih lambat daripada arteri dan untuk kapiler aliran darahnya cepat namun lebih
lambat dari arteriol. Untuk venula dan vena kecepatan aliran darahnya lambat atau lebih
lambat dari kapiler. Ditinjau dari besarnya pembuluh darah, yang memiliki pembuluh darah
paling besar yaitu arteri kemudian arteriol sedikit lebih kecil dari arteri, vena lebih kecil dari
arteriol dan venula lebih kecil dari vena. Untuk kapiler merupakan pembuluh darah yang
paling kecil.
5.2. SARAN
Ketika melakukan pengamatan, sebaiknya praktikan lebih teliti lagi dalam
mengamati. Selain itu ikan yang digunakan sebaiknya menggunakan ikan yang sedikit lebih
besar sehingga organ dalam mudah untuk di amati.
DAFTAR PUSTAKA
chucks’t, Cansel. 2012. Laporan praktikum ikan mujair (oreochromis mosambicus). http://cansel
you.blogspot.co.id/2012/05/laporan-praktikum-ikhtiologi-ikan.html