Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

Konsep Dasar Sistem

Diajukan untuk memenuhi salah satu mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen : Dr. Ai Siti Farida, S.E,.M.Si.

Disusun oleh :

Lutfi Dr (1148010169)

Mona Putri Ayu Ningsih (1148010183)

Muhammad Taufiq Hatta Wibowo (1148010192)

M. Andi Rumonin (1148010337)

Administrasi Negara/III/E

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN GUNUNG DJATI

BANDUNG

2015
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya yang
senantiasa memberikan petunjuk, kekuatan lahir dan batin dengan semangat dan
keikhlasan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini pada waktunya.
Shalawat serta salam senantiasa kita panjatkan kepada Nabi Muhammad
SAW beserta keluarganya dan para sahabatnya dan kepada kita sekalian umat-
Nya yang senantiasa mengikuti ajaranya.
Makalah ini kami susun dengan maksud untuk memenuhi salah satu tugas
mata kuliah Sistem Informasi Manajemen. Dalam makalah ini kami mengambil
judul “Konsep Dasar Sistem”.
Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak lepas dari
dorongan, arahan serta bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari
sempurna, Oleh karena itu kami sangat mengharapkan kesediaan pembaca untuk
memberikan kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya kami
menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya kepada pembaca,
Seandainya terdapat kesalahan-kesalahan di dalam makalah ini dan kami berharap
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.

Bandung, September 2015

Penulis
DAFTAR ISI

Kata Pengantar…...……………………………………………………………….. i

Daftar Isi…………..……………………………………………………………....ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…………..……………………………………..........1

1.2 Rumusan Masalah…………......…………………………………….2

1.3 Tujuan Penulisan........... …………………………………………….3

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem ................................................................................ 4

2.2 Ciri-Ciri Sistem ................................................................................6

2.3 Klasifikasi Sistem ………………….................................................7

2.4 Modelling Sistem ............................................................................. 4

2.5 Pendekatan Sistem ........................................................................... 4

2.6 Sistem Dalam Kehidupan ................................................................ 4

2.7 Penggunaan Konsep Sistem ............................................................. 4

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan………………………………..……………………… 46

3.2 Saran……………………...………………………………………...46

Daftar Pustaka………………………............……………………………............ iii


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah

A. Apa yang dimaksud dengan Sistem?

B. Apa saja Ciri-Ciri Sistem?

C. Apa saja yang termasuk kedalam Klasifikasi Sistem?

D. Apa yang dimaksud Modelling Sistem?

E. Bagaimana Pen dekatan Sistem?

F. Bagaimana Sistem Dalam Kehidupan?

G. Bagaimana perencanaan,analisis,rancangan,penerapan,dan Penggunaan

Konsep Sistem?

1.3 Tujuan Penulisan

A. Untuk mengetahui definisi sistem.

B. Untuk mengetahui apa saja ciri-ciri sistem.

C. Untuk mengetahui apa saja yang termasuk kedalam klasifikasi sistem.

D. Untuk mengetahui modelling sistem.

E. Untuk mengetahui bagaimana pendekatan dalam sistem.

F. Untuk mengetahui bagaimana sistem dalam kehidupan.

G. Untuk mengetahui bagaimana perencanaan,analisis,rancangan,penerapan, dan

penggunaan konsep sistem.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Sistem

Menurut Etimologi istilah sistem berasal dari bahasa Yunani, System yang artinya

himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk

mencapai tujuan bersama.

Pengertian sistem menurut sejumlah para ahli:


1. L. James Havery
Menurutnya sistem adalah prosedur logis dan rasional untuk merancang suatu
rangkaian komponen yang berhubungan satu dengan yang lainnya dengan maksud
untuk berfungsi sebagai satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan yang telah
ditentukan.
2. John Mc Manama
Menurutnya sistem adalah sebuah stuktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi
yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk
mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien.
3. C.W. Churchman
Menurutnya sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang dikoordinasikan untuk
melaksanakan seperangkat tujuan.
4. J.C Hinggins
Sistem adalah seperangkat bagian-bagian yang saling berhubungan.
5. Edgar F Huse dan James L. Bowdict
Menurutnya sistem adalah suatu seri atau rangkaian bagian-bagian yang saling
berhubungan dan bergantung sedemikian rupa sehingga interaksi dan saling pengaruh
dari satu bagian akan mempengaruhi keseluruhan.

Dari pengertian diatas dapat kami simpulkan bahwa pengertian sistem adalah suatu
kesatuan yang terdiri atas beberapa komponen atau elemen yang saling berhubungan atau
saling terikat satu sama lain yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.
Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.

Contoh :

• Sistem Komputer terdiri dari Software, Hardware, dan Brainware

• Sistem Akuntansi

Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr.,

mendefinisikan prosedur sebagai berikut :

Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi

yang menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan, Siapa (Who) yang

mengerjakannya, Kapan (When) dikerjakan dan Bagaimana (How)

mengerjakannya.

2.2 Ciri-Ciri Sistem

Ciri-Ciri Sistem Menurut Para Ahli

1. Menurut M. Awad, sebagai berikut :

Sistem itu bersifat terbuka, atau pada umumnya bersifat terbuka. Suatu sistem dapat

dikatakan terbuka jika berinteraksi dengan lingkungannya. Sebaliknya, dikatakan tertutup

jika mengisolasikan diri dari pengaruh apapun

Sistem terdiri dari dua atau lebih subsistem dan setiap sub sistem terdiri lagi dari

subsistem lebih kecil dan begitu seterusnya.

Sub sistem itu saling bergantung satu sama lain dan saling memerlukan.

Sistem mempunyai kemampuan untuk mengatur diri sendiri (self regulation)

Sistem memiliki tujuan dan saran


2. Menurut William A. Shrode serta Dan Voich, menjelaskan tentang pokok

dari ciri-ciri sistem, sebagai berikut :

Sistem mempunyai tujuan sehingga perilaku kegiatannya mengarah pada tujuan

tersebut (purposive behavoiur);

Sistem merupakan suatu keseluruhan yang bulat dan utuh (Wholisme);

Sistem memiliki sifat terbuka;

Sistem melakukan kegiatan transformasi;

Sistem saling berkaitan;

Dalam sistem ada semacam (mempunyai) mekanisme kontrol.

3. Menurut Tatang M Amirin, sebagai berikut :

1. Setiap sistem mempunyai tujuan;

2. Setiap sistem mempunyai batas yang memisahkannya dari lingkungannya;

3. Walau sistem mempunyai batas tetapi bersifat terbuka;

4. Sistem terdiri dari beberapa sub sistem atau unsur;

5. Sistem mempunyai sifat holistik (utuh menyeluruh);

6. Saling berhubungan dan saling bergantung baik intern atau ekstern;

7. Sistem melakukan proses transformasi;

8. Sistem memiliki mekanisme kontrol dengan pemanfaatan umpan balik;

9. Memiliki kemampuan untuk mengatur diri sendiri dan menyesuaikan diri.

Sumber : Buku dalam Penulisan Ciri-ciri Sistem Menurut para Pakar :


- Nurul Qamar, 2009. Pengantar Hukum Ekonomi. Yang Menerbitkan Pustaka

RefleksiMakassar.

2.3 Klasifikasi Sistem

Menurut Mustakini (2009:53), Suatu sistem dapat diklasifikasikan:

1. Sistem abstrak (abstact system) dan sistem fisik (phisical system)

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak

tempak secara fisik, misalnya sistem teknologi yaitu sistem yang berupa pemikiran-

pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sitem fisik merupakan sistem yang

ada secara fisik.

2. Sistem Alami (natural system) dan Sistem Buatan Manusia (human made system)

Sistem alami adalah sistem yang keberadaannya terjadi secara alami/natural tanpa

campuran tangan manusia. Sedangkan sistem buatan manusia adalah sebagai hasil kerja

manusia. Contoh sistem alamiah adalah sistem tata surya yang terdiri dari atas

sekumpulan planet, gugus bintang dan lainnya. Contoh sistem abstrak dapat berupa

sistem komponen yang ada sebagai hasil karya teknologi yang dikembangkan manusia.

3. Sistem pasti (deterministic system) dan sistem tidak tentu (probobalistic system)

Sistem tertentu adalah sistem yang tingkah lakunya dapat ditentukan/diperkirakan

sebelumnya. Sedangkan sistem tidak tentu sistem tingkah lakunya tidak dapat ditentukan

sebelumnya. Sistem aplikasi komputer merupakan contoh sistem yang tingkah lakunya

dapat ditentukan sebelumnya. Program aplikasi yang dirancangdan dikembangkan oleh

manusia dengan menggunakan prosedur yang jelas, terstruktur dan baku.

4. Sistem Tertutup (closed system) dan Sistem Terbuka (open system)


Sistem tertutup merupakan sistem yang tingkah lakunya tidak dipengaruhi oleh

lingkungan luarnya. Sebaliknya, sistem terbuka mempunyai prilaku yang dipengaruhi

oleh lingkungannya. Sistem aplikasi komputer merupakan sistem relative tertutup, karena

tingkah laku sistem aplikasi komputer tidak dipengaruhi oleh kondisi yang terjadi diluar

sistem.

Berdasarkan beberapa pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa “sistem adalah kumpulan bagian-bagian atau subsistem-subsistem

yang disatukan dan dirancang untuk mencapai suatu tujuan”.

2.4 Modelling Sistem

1. Menurut Nugroho (2010:6), “UML (Unified Modeling Language) adalah ‘bahasa’

pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang berparadigma ‘berorientasi

objek”. Pemodelan (modeling) sesungguhnya digunakan untuk penyederhanaan

permasalahan-permasalahan yang kompleks sedemikian rupa sehingga lebih

mudah dipelajari dan dipahami”.

2. Menurut Nugroho (2009:4), “UML (Unified Modeling Language) adalah

Metodologi kolaborasi antara metoda-metoda Booch, OMT (Object Modeling

Technique), serta OOSE (object Oriented Software Enggineering) dan beberapa

metoda lainnya, merupakan metodologi yang paling sering digunakan saat ini

untuk analisa dan perancangan sistem dengan metodologi berorientasi objek

mengadaptasi maraknya penggunaan bahasa “pemrograman berorientasi objek”

(OOP)”.

3. Menurut Herlawati (2011:10), “bahwa beberapa literature menyebutkan bahwa

UML menyediakan sembilan jenis diagram, yang lain menyebutkan delapan karena
ada beberapa diagram yang digabung, misanya diagram komunikasi, diagram

urutan dan diagram pewaktuan digabung menjadi diagram interaksi”.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa “Unified Modelling Language (UML) adalah sebuah bahasa yang berdasarkan

grafik atau gambar untuk menvisualisasikan, menspesifikasikan, membangun dan

pendokumentasian dari sebuah sistem pengembangan perangkat lunak berbasis Objek

(Object Oriented programming)”.

Daftar pustaka

1. Sutarman, M.Kom. 2009. "Pengantar Teknologi Informasi", Edisi Pertama. Bumi

Aksara. Jakarta.

2. Mustakini, Jogiyanto Hartono. 2009. "Sistem Informasi Teknologi", Andi Offset.

Yogyakarta.

2.5 Pendekatan Sistem

Pendekatan system

Adalah sebuah teknikdalammenerapkanpendekatanilmiahuntukpemecahanmasalah-

masalah yang komplek.

 Penerapanpendekatan system

Menerapkanpendekatan system padaintinyadapatdiidentifikasikansebagaiberikut :

1. Pernyataantujuan
Makin kompleksuatu system

akanlebihsulittugasuntukmenentukantujuannya.

2. Sintesa

Berartimengkombinasikanbagian-

bagianatauelemenuntukmembentuksatukesatuan.

3. Evaluasi

Berartimenilaisetiapalternatif system

secaraterperinciuntukmenilaikinerjadanmenentukansejauhmana system

tersebutdapatmemenuhi target yang telahditentukan.

4. Pemilihan

Padatahapkeempatpendekatan system,

kitamelaksanakanpemilihanterakhirdaribeberapaalternatif system

berdasarkankepadahasilpenilaiankita.

5. Penerapan

Inimerupakanarahdimanakitapadaakhirnyaakanmenemukanbaikburuknya

system kita.

 Pendekatan sistem dalam pemecahan masalah dan membuat keputusan

1. Pemecahan masalah

Pentingnya pemecahan masalah bukan didasarkan pada jumlah waktu yang

dihabiskan tetapi pada konsekuensinya.

2. Pengambilan keputusan dan pemecahan masalah


Pengambilan keputusan adalah tindakan memilih strategi/ aksi yang diyakini

manajerakan memberikan solusi terbaik atas masalah tersebut. Salah satunya kunci

pemecahan masalah adalah mengidentifikasikan berbagai alternatif keputusan.

3. Pendekatan sistem

Proses pemecahan masalah secara sistematis bermulai dari John dewey, seorang

profesor filosofi dari colombia university. Ia mengidenfikasikan tiga seri penelitian yang

terlibat dalam memecahkan suatu kontroversi secara memadai.

a. Mengenali kontroversi

b. Menimbang klaim alternatif

4. Membentuk penilaian

Serangkaian langkah pemecahan masalah yang memastikan bahwa masalah itu

pertama-tama dipahami ,solusi alternatif dipertimbangkan, dan solusi yang dipilih

bekerja.

Langkah-langkahnya adalah sebagaiberikut :

1. Usaha persiapan = mempersiapkan manajer untuk memecahkan masalah dengan

menyediakan orientasi sistem.

2. Usaha definisi = mencakup mengidentifikasi masalah untuk dipecahkan dan

kemudian memahaminya.

3. Usaha solusi = mencakup mengidentifikasi berbagai solusi alternatif,

mengevaluasinya, memilih satu yang tampak terbaik, menerapkan solusi itu dan membuat

menindaklanjuti untuk menyakinkan bahwa masalah itu terpecahkan.


5. Merasakan masalah

Manajer dapat dibagi dalam tiga kategori dasar dalam hal gaya merasakan

masalah (problem solving styles) mereka, yaitu bagaimana mereka menghadapi masalah.

a. Penghindar masalah (problem avoider)

manajer ini mengambil sikap positif dan menganggap bahwa semua baik-baik saja. Ia

berusaha menghalangi kemungkinan masalah dengan mengabaikan informasi atau

menghindarinya sepanjang perencanaan.

b. Pemecah masalah (problem solver)

manajer ini tidak mencari masalah juga tidak menghalanginya. Jika timbul suatu masalah,

masalah tersebut dipecahkan.

c. Pencari masalah (problem seeker)

manajer ini menikmati pemecahan masalah dan mencarinya.

6. Mengumpulkan Informasi

a. Gaya teratur (preceptive style)

manajer jenis ini mengikuti management by exception dan menyaring segala sesuatu yang

tidak berhubungan dengan area minatnya.

b. Gaya menerima (receptive style)

manajer jenis ini ingin melihat semuanya, kemudian menentukan apakah informasi

tersebut bernilai baginya atau orang lain dalam organisasi.

7. Menggunakan informasi

a. Gaya sistematik (systematic style)

manajer memberi perhatian khusus untuk mengikuti suatu metode yang telah ditetapkan,

misalnya pendekatan sistem.


b. Gaya intuitif (intuitive style)

manajer tidak lebih menyukai suatu metode tertentu tetapi menyesuaikan pendekatan

dengan situasi

referensi : gunadarma.ac.id/2011/01/pendekatan-sistem-dalam-memecahkan-

masalah-dan-membuat-keputusan-4/

2.6 Sistem Dalam Kehidupan

Beberapa manfaat yang diperoleh dari system :

1. Sistem sebagai produk

Subsistem – subsistem dari suatu sistem produksi terdiri dari beberapa hal,

diantaranya adalah sebagai berikut :

1. Perencanaan produksi

2. Pengendalian kualitas hasil produksi

3. Penentuan standar – standar operasi

4. Penentuan fasilitas produksi

5. Penentuan harga pokok produksi

2. Sistem sebagai alat

3. Sistem sebagai pola berfikir

Pola pikir pada umumnya dipakai dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai

berikut :

a. Pola pikir sektoral


Adalah suatu pola pikir yang menekankan pada pemecahan masalah dan

analisis masalah secara bidang perbidang, dengan kecenderungan

membagi-bagi masalah atau pekerjaan dalam sektor-sektor tanpa

memperhatikan antar sektor penyesuaian masalah dan implementasi

langsung disektor, tanpa mencari kompromi dan sharing antar sektor.

b. Pola pikir temporal

Didefinisikan sebagai pola pikir yang menganalisis masalah, mengambil

kesimpulan, merekomendasikan solusi, dan mengimplementasikan

rekomendasi tersebut secara temporal (didasarkan pada tempo dan waktu

tertentu).

c. Pola pikir pragmatis

Pola berpikir berdasarkan pada faktor-faktor yang ada pada saat itu,

melepaskan diri dari idealisme dan bertujuan untuk menyelesaikan

masalah yang ada didepan mata.

d. Pola pikir isidental

Berpikir dengan penyelesaikan masalah yang didasarkan hanya pada

suatu kejadian tertentu, tanpa melihat kejadian-kejadian lain yang ada

sebelumnya dan tanpa melihat tren perkembangan kejadian tersebut.


2.7 Mengetahui bagaimana Perencanaan,analisis,rancangan,penerapan,dan
pengunaann dari konsep sistem

Tahap terciptanya sistem yang terdiri dari tahap perencanaan, analisis,


rancangan, penerapan. dan penggunaaannya, yang berlangsung sampai sudah waktunya
untuk merancang sistem itu kembali.

1. Tahap perencanaan
merencanakan pembuatan sistem yang dibutuhkan dan bisa diterima di lingkungan.
Contohnya : yaitu membuat perencanaan mengenai program kerja misalkan “
sampah yang awalnya tidak bisa dipakai, itu bisa menjadi berguna untuk linkungan
masyarakat
2. Tahap analisis
melakukan penelitian didalam memperoleh informasi tentang sistem yang
dibutuhkan dan diinginkan oleh lingkungan dengan tujuan untuk merancang sistem
yang baru atau memperbarui.
3. Tahap rancangan
menyiapkan perangkat didalam mempermudah pembuatan rancangan sistem yang
sesuai dengan informasi pada tahap analisis.
4. Tahap penerapan
merealisasikan pembuatan sistem yang merupakan penggabungan antara sumber
daya fisik dengan konseptual, serta menghasilkan suatu sistem yang sesuai dengan
kebutuhan .
5. Tahap penggunaan
pemakai menggunakan sistem untuk memenuhi kebutuhan, dan mencapai tujuan
yang telah diidentifikasi pada tahap perencanaan.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Menurut Etimologi istilah sistem berasal dari bahasa Yunani, System

yang artinya himpunan,Sistem adalah kumpulan elemen yang saling

berhubungan satu sama yang lain untuk membentuk suatu usaha untuk

mencapai satu tujuan dalam konsep dasar sistem,contohnya didalam

ilmu biolgi sering kita mendengar tentang sistem pencernaan di dalam

sistem percernaan tersebut, dimana ada komponen komponen yaitu

mulut,kerongkongan sampai usus,komponen komponen itu akan

saling berhubungan serta bekerja sama dalam mencapai

tujuannya,namun bila suatu komponen tidak berkontribusi dengan

elemen yang yang lain,maka komponen itu bukan bagian dari sebuah

sistem.

3.2 Saran

Menurut kelompok kita sebagaimana harus mengetahui dan


memahami sejauh mana arti dari konsep dasar sistem tersebut.

Anda mungkin juga menyukai