Proses Pengolahan Sanitasi Air (Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Musi
Jakabaring)
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) biasanya melakukan pengolahan secara fisika
dan kimiawi dalam proses penyediaan air bersih. Pengolahan secara fisika dilakukan secara
mekanis, contohnya pengendapan, filtrasi, adsorbsi, dan lain-lain. Pengolahan secara kimiawi
dilakukan dengan penmabahan bahan kimia, seperti klor, tawas, dan lain-lain, biasanya
digunakan untuk menyisihkan logam-logam berat yang terkandung dalam air.
PDAM Tirta Musi adalah salah satu PDAM yang ada di Kota Palembang. Dalam pengolahan
air bersih, PDAM Tirta Musi bergantung dengan tenaga listrik. Produksi dan distribusi air di
PDAM Air Musi berlangsung selama 24 jam.
1. Bangunan Intake
Gigi-gigi
buaya
/hiu
Gambar 8. Reservoir
Reservoir berfungsi sebagai tempat penampungan air bersih yang telah disaring melalui
filter. Setelah pemberian kapur pada Balancing, air akan memasuki reservoir. Disini, air
akan diberi desinfektan kedua berupa gas klor (Chlor II/ Post Chlor). Air ini sudah
menjadi air yang bersih yang siap digunakan dan harus dimasak terlebih dahulu untuk
kemudian dapat dijadikan air minum.
3. Pemeriksaan Laboratorium
Sebelum didistribusikan ke masyarakat, air yang telah sampai reservoir akan diuji di
laboratorium terlebih dahulu. Pemeriksaan terdiri dari pemeriksaan fisik air, berupa uji Jar
Test yang terdiri dari pemeriksaan kekeruhan, analisa logam (Fe, Mn), dan pH air. Selain
itu, uji Jar Test juga dilakukan sebelum dan sesudah pengolahan air yang berfungsi sebagai
pembanding. Air yang sudah diolah juga akan diuji kadar klor yang tersisa menggunakan
alat dengan reagen ortolidin.
4. Tempat Distribusi Air
Air dari reservoir yang telah diuji di laboratorium akan di alirkan ke ruangan distribusi. Air
ini sudah menjadi air yang bersih yang siap digunakan dan harus dimasak terlebih dahulu
untuk kemudian dapat dijadikan air minum.