Anda di halaman 1dari 8

PEDOMAN PENANGANAN KEBAKARAN

A. PENDAHULUAN
Kebakaran adalah suatu peristiwa oksidasi dimana bertemunya tiga (3) unsur
kebakaran yaitu bahan yang terbakar, oksigen yang trdapat dalam udara dan panas.
Sedangkan bahaya kebakaran adalah bahaya yang diakibatkan oleh adanya ancaman
potensial dan derajat terkena pancaran api sejak dari awal terjadi kebakaran hingga
penjalaran api, asap dan gas yang ditimbulkan.
Walaupun bencana kebakaran tidak dikehendaki, namun bencana ini sering
terjadi di kota-kota besar. Bahkan tidak hanya meluluhlantakkan bangunan tetapi
fasilitas umum, arsip-arsip dan dokumen-dokumen serta kerugian materiil yang
cukup besar.
Kebakaran merupakan salah satu bencana yang memerlukan tindakan
penanganan secara cepat dan tepat. Semakin cepat dan tepat penanganan bencana
kebakaran, maka kerugian (baik kerugian berupa hilangnya nyawa, cedera, maupun
kerugian materiil) yang timbul akan semakin kecil. Penanganan bencana kebakaran di
rumah sakit meliputi dua kegiatan besar yaitu kegiatan pemadaman kebakaran itu
sendiri dan kegiatan kedua adalah tindakan evakuasi terhadap penghuni gedung
rumah sakit apabila ternyata kebakaran tidak dapat lagi diatasi. Agar kedua kegiatan
tersebut dapat berjalan dengan baik dan cepat, maka pengorganisasian penanganan
bencana kebakaran di Rumah Sakit Umum RSU. Ganesha mutlak diperlukan. Semua
sumber daya di rumah sakit hsrus dapat berfungsi dengan baik, dengan cara penetapan
masing-masing tugas dan tanggung jawab pada sumber daya manusia yang ada, serta
kesiapan dan ketersediaan. Selain itu, sumber daya perlengkapan pemadaman
kebakaran dan jalur evakuasi serta titik aman berkumpul harus disiapkan dengan
cermat.
Namun dari semua itu, pencegahan kebakaran merupakan tindakan preventive
yang paling penting untuk diperhatikan. Pencegahan kebakaran adalah segala upaya
atau kegiatan untuk mendeteksi, memadamkan, menyelamatkan jiwa raga, memberi
pertolongan kepada kecelakaan, mengamankan harta benda atau wilayah,
penyelidikan sebab akibat kebakaran. Penanggulangan kebakaran adalah segala upaya
untuk mencegah dan memberantas kebakaran.
Untuk dapat menjalankan semua itu maka ditetapkanlah Pedoman penaganan
bencana kebakaran di Rumah Sakit Umum Ganesha
1
B. TUJUAN
Tujuan umum Pedoman Penanggulangan Kebakaran adalah untuk mendukung
Rumah Sakit Umum Ganesha dalam mencapai visi dan misinya.
Tujuan khusus :
1. Memberikan pedoman dalam menanggulangi kebakaran yang mungkin terjadi di
Rumah Sakit Umum Ganesha
2. Meminimalkan risiko jika terjadi kebakaran di Rumah Sakit Umum Ganesha
3. Memaksimalkan sumber daya manusia yang ada di Rumah Sakit Umum Ganesha
alam penanggulangan risiko kebakaran

C. PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian penanggulangan kebakaran tergabung dalam Tim
Penanggulangan Bencana/Kebakaran. Tim ini merupakan tim yang bertanggung
jawab langsung kepada Direktur RSU Ganesha, di mana tim terdiri dari semua lini
baik structural maupun fungsional. Adapun susunan Tim Penanggulangan
Bencana/Kebakaran adalah sebagai berikut :
SUSUNAN TIM PENANGGULANGAN
BENCANA/KEDARURATAN/KEBAKARAN
Pembina : Direktur RSU Ganesha
Ketua : Manajer Umum
Sekretaris : Sekretaris Direktur
Anggota :
1. Bidang Medis : Manajer Pelayanan Medis
2. Bidang Keperawatan : Manajer Keperawatan
3. Bidang Penunjang Medis : Manajer Penunjang Medis
4. Bidang Rekam Medis : Ka. Inst. Rekam Medis
5. Bidang Persediaan farmasi : Ka. Inst Farmasi
6. Bidang Persediaan Logistik : Ka. Bag. Logistik
7. Bidang Pemeliharaan utilisasi : Ka. Inst. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
8. Bidang Reaksi cepat penanggulangan bencana : teknisi, sopir dan satpam
9. Bidang Humas : Bagian Marketing dan Humas

2
Adapun Tugas dari masing-masing tim adalah sebagai berikut :
1. Ketua
a. Membuat perencanaan penanggulangan bencana/kebakaran
b. Mengkoordinasikan setiap kegiatan dengan semua unit
c. Mengkoordinasikan bencana yang tidak dapat ditanggulangi kepada BPBD
d. Memberi komando ke semua bidang bila terjadi bencana/kebakaran
e. Mengevaluasi kegiatan penanggulangan bencana/kebakaran
2. Sekretaris
a. Membantu ketua membuat perencanaan penanggulangan bencana/kebakaran
b. Mengkoordinasikan setiap kegiatan dengan semua unit
c. Melakukan pencatatan kegiatan penanggulangan bencana/kebakaran
3. Bidang Medis : Manajer Pelayanan Medis
a. Membantu ketua dalam perencanaan penanggulangan bencana/kebakaran
terutama di bidang medis dan penanganan korban bencana
b. Mengkoordinir dan memberi komando seluruh unit bila terjadi
bencana/kebakaran terutama di bidang medis
4. Bidang Keperawatan : Manajer Keperawatan
a. Membantu ketua dalam perencanaan penanggulangan bencana/kebakaran
terutama di bidang keperawatan dan evakuasi pasien
b. Mengkoordinir dan memberi komando seluruh unit keperawatan bila terjadi
bencana/kebakaran
c. Memutuskan penambahan personil perawatan bila diperlukan saat
bencana/kebakaran
d. Membantu ketua dalam evaluasi kegiatan bila ada bencana/kebakaran
5. Bidang Penunjang Medis : Manajer Penunjang Medis
a. Membantu ketua dalam membuat perencanaan terutama di bidang
laboratorium dan radiologi pada saat terjadi bencana/kebakaran
b. Melaksanakan kegiatan sesuai bidang masing-masing, bila perlu dengan
pemanggilan personil untuk mempercepat pelayanan korban bencana
6. Bidang Rekam Medis : Ka. Inst. Rekam Medis
a. Membantu ketua dalam membuat perencanaan terutama di bidang rekam
medis pada saat terjadi bencana/kebakaran
b. Melaksanakan kegiatan rekam medis saat terjadi bencana dan mengupayakan
laporan data korban secepatnya
3
c. Bila perlu dapat dilakukan pemanggilan personil untuk mempercepat
pelayanan korban bencana
7. Bidang Persediaan farmasi : Ka. Inst. Farmasi
a. Membantu ketua dalam membuat perencanaan terutama di bidang persediaan
perbekalan farmasi pada saat terjadi bencana/kebakaran
b. Melaksanakan kegiatan pelayanan farmasi saat terjadi bencana dan
mengupayakan penambahan stock perbekalan farmasi
c. Bila perlu dapat dilakukan pemanggilan personil untuk mempercepat
pelayanan korban bencana
8. Bidang Persediaan Logistik : Ka. Bag. Logistik
a. Membantu ketua dalam membuat perencanaan terutama di bidang persediaan
perbekalan logistic non medis pada saat terjadi bencana/kebakaran
b. Membantu ketua dalam pembuatan jalur evakusi pasien, karyawan dan
pengunjung serta pembuatan titik aman berkumpul
c. Melaksanakan kegiatan pelayanan barang non medis saat terjadi bencana dan
mengupayakan penambahan stock logistic
d. Bekerjasama dengan Unit Pemeliharaan untuk memastikan semua system
APAR dan jalur evakuasi selalu berada dalam kondisi siap pakai atau aman
untuk dilewati.
9. Bidang Pemeliharaan utilisasi : Ka. Inst. Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
a. Melakukan pengecekan dan pemeliharaan terhadap sarana dan prasarana yang
meliputi system kelistrikan, genzet, penangkal petir, lift, dan APAR.
Memastikan semua system APAR selalu pada kondisi siap pakai
b. Mematikan atau menghidupkan listrik bila di perlukan sesuai dengan kondisi
bencana serta memasang larangan/himbauan yang diperlukan saat kondisi
darurat/ bencana/kebakaran
c. Mengecek kerusakan yang diakibatkan oleh bencana dan memperbaikinya
dengan bekerja sama dengan rekanan bila diperlukan.
10. Bidang Reaksi cepat penanggulangan bencana : tim reaksi cepat
a. Melaksanakan penanganan bencana secepatnya sesuai dengan bencana yang
terjadi
b. Melaporkan setiap kegiatan penanganan bencana yang telah dilakukan kepada
Sekretariat / Ketua Tim Penaggulangan Bencana/Kebakaran
c. Berkoordinasi dengan semua unit dalam penanganan bencana/kebakaran
4
d. Berkoordinasi dengan BPBD dalam penanggulangan bencana
11. Bidang Humas : Bagian Marketing dan Humas
a. Membantu ketua dalam membuat perencanaan terutama di bidang humas pada
saat terjadi bencana/kebakaran
b. Operator telephone sebagai bagian dari struktur Manajer Marketing dan
Rekam Medis menjadi pusat pelaporan semua unit bila terjadi
bencana/kebakaran. Operator melanjutkan informasi kepada Ketua Tim
c. Melaksanakan kegiatan pemberian informasi kepada masyarakat dan media
d. Bekerjasama dengan semua unit untuk dapat memberikan informasi terkini
kepada masyarakat dan media

D. PENANGGULANGAN KEBAKARAN
Kebakaran merupakan risiko yang selalu ada di rumah sakit. Karenanya setiap
rumah sakit perlu merencanakan bagaimana menjamin penghuni rumah sakit tetap
aman sekalipun terjadi kebakaran atau ada asap.
Rumah Sakit Umum Ganesha merencanakan secara khusus hal-hal yang
berhubungan dengan penanggulangan kebakaran, sebagai berikut :
1. Identifikasi daerah yang rawan terjadi kebakaran :
Adapun daerah-daerah di dalam RSU Ganesha yang mempunyai resiko terjadinya
kebakaran adalah :
a. Instalasi gizi/dapur
b. Kantin
c. Panel induk listrik
d. Alat-alat medis dengan tegangan tinggi
Untuk pencegahannya dilakukan kegiatan pengecekan terhadap unit-unit atau
peralatan tersebut.
2. Pengurangan Risiko Kebakaran :
Pencegahan kebakaran melalui pengurangan risiko kebakaran seperti
penyimpanan dan penanganan secara aman bahan mudah terbakar, termasuk gas,
baik gas 5erio (Oksigen dan N2O) maupun non 5erio (elpiji). Gas O2 untuk ke
ruangan pasien dan semua unit pelayanan lainnya seperti Ruang operasi, IGD,
ruang bersalin, Hemodialisa dan ICU dilakukan dengan system sentralisasi.
Untuk gas N2O di ruang Operasi menggunakan system gas sentral juga. Gas elpiji

5
di Instalasi Gizi menggunakan system konvensional. Pengecekan secara periodic
dilakukan terhadap semua system gas di dalam Rumah Sakit Umum Ganesha.
3. Frekwensi pemeriksaan dan pemeliharaan system pengamanan kebakaran
4. Pengurangan bahaya yang terkait dengan setiap pembangunan di dalam atau
berdekatan dengan bangunan yang dihuni pasien.
Bila ada pembangunan/perbaikan bangunan di dalam RSU Ganesha, rekanan yang
melakukan perbaikan harus menutup lokasi pembangunan/perbaikan dengan
papan. Hal ini dilakukan agar debu tidak menyebar ke ruang perawatan atau ruang
tindakan dan menghindari pengunjung/karyawan dari kemungkinan tertimpa
alat/bahan bangunan. Selain itu diupayakan agar pembangunan/perbaikan tidak
menimbulkan kebisingan yang dapat mengganggu kenyamanan pasien. Untuk
dapat memberitahukan kepada pasien, pengunjung dan karyawan tentang kegiatan
perbaikan, maka wajib dibuatkan tanda pemberitahuan/permakluman sedang
dilakukan kegiatan renovasi.
5. Pembuatan jalur evakuasi dan titik aman berkumpul
Bila terjadi kebakaran di RSU Ganesha sudah dibuatkan jalur untuk evakuasi dari
semua tempat di dalam RSU Ganesha sampai menuju titik aman berkumpul.
Adapun titik aman berkumpul adalah sebagai berikut :
 Depan Pos Satpam
 Parkir Kendaraan di Selatan Gedung
6. Mekanisme pemadaman API
a. APAR dipasang di seluruh gedung perawatan di tiap jarak 15 meter dan
bergantung di dinding sehingga mudah dilihat dan dijangkau. Pemasangan
APAR dilengkapi dengan cara penggunaannya.
b. Prosedur bila terjadi kebakaran
Bila ada asap/kebakaran, petugas yang menemukan segera melaporkan kepada
atasan dan kepala bencana dan memberi informasi ke rekan kerja ada situasi
red code. Petugas yang bertanggung jawab dalam system red code mengambil
peran masing-masing dengan menggunakan identitas berupa helm sebagai
berikut :

6
Peran individu saat terjadi kebakaran :
No Jenis Peran Tindakan yang dilakukan Helm
1 Penanggung jawab api Melakukan proses memutus rantai api Merah
dengan mengatur aliran oksigen,
pemutusan panel listrik dan mengatur
pergerakan APAR
2 Penanggung jawab Melakukan triase pasien sesuai kondisi Biru
evakuasi pasien pasien
3 Penanggung jawab Menyelamatkan dokumen penting Putih
dokumen
4 Penanggung jawab Menyelamatkan fasilitas medis Kuning
fasilitas medis

E. INVENTARISASI SARANA PENANGANAN BENCANA


Sarana penanganan bencana kebakaran di Rumah Sakit Umum Ganesha antara lain :
1. APAR 29 unit
2. Fire blanket 2 unit

F. PELATIHAN PENANGANAN KEBAKARAN


Pelatihan penanganan bencana dilakukan bersamaan dengan pelatihan dasar lainnya
kepada staf yaitu pelatihan hand hygiene, BHD, identifikasi gelang pasien dan APD.
Sedangkan khusus untuk pelatihan penanganan bencana akan melibatkan dari BPBD
Kabupaten Gianyar. Pelatihan bencana ini dikoordinir oleh Bagian Diklat dan bekerja
sama dengan Tim Penanganan Bencana.

G. JADWAL KEGIATAN
NO NAMA KEGIATAN BULAN
jan feb mar apr mei jun
1 Perbaikan Pemasangan jalur evakuasi
2 Identifikasi bencana
3 Pelatihan penggunaan APAR
4 Pemasangan helm red code
5 Pengecekan kesiagaan alat saat kebakaran

7
H. PELAPORAN DAN EVALUASI
Pelaporan dilakukan oleh Tim K3 RS bekerja sama dengan kepala bencana
kepada Direktur Utama RSU Ganesha pada akhir tahun kegiatan atau segera setelah
kejadian bencana bila terjadi bencana

Anda mungkin juga menyukai