Anda di halaman 1dari 21

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Setiap organisasi perlu melakukan perencanaan dalam setiap kegiatan organisasinya,
baik itu perencanaan produksi, perencanaan rekrutmen karyawan baru, program penjualan
produk baru, maupun perencanaan anggarannya. Perencanaan (planning) merupakan
proses dasar bagi organisasi untuk memilih sasaran dan menetapkan bagaimana cara
mencapainya. Oleh karena itu, perusahaan harus menetapkan tujuan dan sasaran yang
hendak dicapai sebelum melakukan proses perencanaan.
Dalam perencanaan juga diperlukan dan terjadi dalam berbagai bentuk organisasi, karena
perencanaan ini merupakan proses dasar manajemen dalam mengambil suatu keputusan
dan tindakan. Perencanaan diperlukan dalam jenis kegiatan di masyarakat,dan
perencanaan ada dalam setiap fungsi-fungsi manajemen,karena fungsi – fungsi tersebut
hanya dapat untuk melaksanakan keputusan – keputusan yang telah ditetapkan dalam
perencanaan.
Perencanaan merupakan tahap paling penting dari suatu fungsi manajemen,terutama
dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah secara dinamis.didalam era
globalisasi atau di dalam masyarakat saat ini,perencanaan harus mengandalkan prosedur
yang rasional dan sistematis dan bukan hanya dilihat dari intuisi dan firasaat (dugaan)
semata.
Dalam makalah ini kami membahas tentang fungsi perencanaan dan proses yang ada
hubungannya dengan pemecahan masalah serta pengambilan keputusan. Kemudian kami
juga menjelaskan tentang macam-macam perencanaan didalam manajemen. Perencanaan
merupakan proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai
tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan
merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan
tidak akan akan berjalan dengan baik.

1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian tentang fungsi perencanaan.?
2. Apa saja faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam perencanaan.?
3. Bagaimana saja tahap-tahap penyusunan perencanaan.?
4. Apa metode dan asas dalam perencanaan.?
5. Apa saja bentuk-bentuk perencanaan.?
6. Apa saja ruang lingkup dalam perencanaan.?
7. Apa saja hambatan dalam perencanaan dan bagaimana cara untuk mengatasinya.?
8. Apa pengertian dan fungsi perencanaan sumber daya manusia.?
9. Apa saja keuntungan dan kerugian dalam sebuah perencanaan.?

1.3 Tujuan
1. Agar mengetahui pengertian dari fungsi perencanaan
2. Agar mengetahui faktor yang dipertimbangkan dalam perencanaan
3. Agar mengetahui tahap-tahap dalam perencanaan
4. Agar kita mengetahui metode dan asas dalam perencanaan
5. Agar kita memahami bentuk-bentuk dalam perencanaan
6. Agar kita memahami ruang lingkup dalam perencanaan
7. Agar kita mengetahui hambatan dalam perencanaan dan mengetahui cara untuk
mengatasinya.
8. Agar kita memahami pengertian dari sumber daya manusia
9. Kita agar mengetahui kentungan dan kerugian dalam perencanaan

1.4 Manfaat
Dari pembuatan makalah ini kita bisa memahami isi dari fungsi perencanaan dan
menambah pengetahuan bagi pembaca/mahasiswa,dan semua pihak yang sekiranya
membutuhkan informasi dan pengetahuan seperti yang ada didalam makalah ini.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Fungsi Perencanaan

Fungsi perencanaan dalam manajemen adalah bagaimana direksi perusahaan


menetapkan tujuan yang ingin dicapai dan menyusun strategi untuk mencapai tujuan tersebut.
Sederhananya fungsi perencanaan adalah apa yang ingin dicapai dan bagaimana cara
mencapainya.

Perencanaan merupakan pedoman, garis-garis besar atau petunjuk-petunjuk yang


harus dituruti jika menginginkan hasil yang baik sebagaimana direncanakan.ada pun definisi-
definisi perencanaan menurut para ahli adalah :

a) George R. Terry: Perencanaan adalah pemulihan fakta-fakta dan usaha menghubung-


hubungkan antara fakta yang satu dengan yang lain, kemudian membuat perkiraan dan
peramalan tentang keadaan dan perumusan tindakan untuk masa yang akan datang yang
sekiranya diperlukan untuk menghendaki hasil yang dikehendaki.
b) Harold Koontz dan O’Donnell: Perencanaan adalah tugas seorang manajer untuk
menentukan pilihan dari berbagai alternatif, kebijaksanaan, prosedur dan program.
c) W. H. Newman: Perencanaan adalah suatu penngambilan keputusan pendahuluan
mengenai apa yang harus dikerjakan dan merupakan langkah-langkah sebelum kegiatan
dilaksanakan.
d) Dr. SP. Siagian MPA.: Perencanaan dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses
pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang akan dikerjakan di masa yang
akan datang dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditentukan.

Dari penjelasan tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa perencanaan merupakan


kegiatan menetapkan, merumuskan tujuan dan mengatur pendaya-gunaan manusia, material,
metode dan waktu secara efektif dalam rangkan pencapaian tujuan.

Widjojo dalam Lembaga Administrasi Negara (1985: 31), menjelaskan sebagai berikut,
Perencanaan pada asasnya berkisar pada dua hal :

3
1) Penentuan pilihan secara sadar mengenai tujuan-tujuan konkret yang hendak dicapai
dalam jangka waktu tertentu atas dasar nilai-nilai yang dimiliki masyarakat yang
bersangkutan.
2) Pilihan di antara cara-cara alternatif yang efesien serta rasional guna mencapai tujuan-
tujuan tersebut, baik untuk penentuan tujuan yang meliputi jangka waktu tertentu
maupun bagi pemilihan cara-cara tersebut diperlukan ukuran-ukuran atau kriteria-
kriteria tertentu yang terlebih dahulu harus dipilih pula.
e) Bintoro Tjokroaminoto :Perencanaan adalah proses mempersiapkan kegiatan-
kegiatan secara sistematis yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan
tertentu.
f) Prajudi Atmosudirdjo: Perencanaan ialah perhitungan dan penentuan tentang
sesuatu yang akan dijalankan dalam rangka mencapai tujuan tertenti, siapa
yang melakukan, bilamana, dimana, dan bagaimana cara melakukannya.
g) Siagian :Perencanaan sebagai keseluruhan proses pemikiran dan penentuan
secara matang menyangkut hal-ha yang akan dikerjakan di masa dating dalam
rangka mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.
h) Dior : Perencanaan ialah suatu proses penyiapan seperangkat keputusan untuk
dilaksanakan pada waktu yang akan dating, yang diarahkan untuk mencapai
sasaran tertentu.
i) Billy E. Goetz : Perencanaan adalah pemilihan yang fundamental dan masalah
perencanaan timbul, jika terdapat alternative-altrnative.
j) The New Webster Dictionary : Perencanaan ialah sebagai pernyataan dari
segala sesuatu yang dikehendaki yang digambaran dalam suatu pola atau
peta-peta, gambar atau pernyataan dari bagian-bagian sesuai dengan pola
tertentu.
k) Drs. H. Malayu S.P Hasibuan : Perencanaan ialah sejumlah keputusan
mengenai keinginan dan berisi pedoman pelaksanaan untuk mencapai tujuan
yang diinginkan itu. Setiap rencana mengandung dua unsur, yaitu tujuan
mencapai tujuan dan pedoman.

4
2.2. Faktor-Faktor yang Dipertimbangkan dalam Perencanaan

Dalam perencanaan, ada beberapa faktor yang harus dipertimbangkan, yaitu harus
SMART (Specific, Measurable, Achievable, Realistic, and Time) :

 Specific artinya perencanaan harus jelas maksud maupun ruang lingkupnya. Tidak
terlalu melebar dan terlalu idealis.
Contoh : saya ingin memiliki sebuah toko yang menjual suku cadang motor sekaligus
dengan tempat servis
 Measurable artinya program kerja atau rencana harus dapat diukur tingkat
keberhasilannya
Contoh : saya ingin keuntungan per bulan
 Achievable artinya dapat dicapai. Jadi bukan bukan angan-angan
Contoh : saya ingin membuat toko suku cadang kendaraan bermotor saya menjadi
waralaba
 Realistic artinya sesuai dengan kemampuan dan sumber daya yang ada. Tidak terlalu
mudah dan tidak terlalu sulit. Tapi tetap ada tantangan.
Contoh : saya ingin memiliki toko suku cadang kendaraan bermotor dengan sistem
waralaba di seluruh provinsi di Indonesia dengan omset 10 miliar per bulan
 Time artinya ada batas waktu yang jelas. Mingguan, bulanan atau tahunan. Sehingga
mudah dinilai dan dievaluasi
Contoh : saya ingin memiliki toko suku cadang kendaraan bermotor dengan system
waralaba di 5 provinsi di Indonesia dengan omset 1 miliar per bulan dalam waktu 5
tahun dari saat ini

2.3 Tahap-Tahap Penyusunan Perencanaan

5
Tahap-tahap dalam penyusunan sebuah perencanaan adalah sebagai beriku

a. Menetapkan Tugas dan Tujuan


Langkah pertama dalam menyusun perencanaan adalah menetapkan tugas dan
tujuan. Tugas adalah tentang apa yang akan dilakukan oleh pihak yang
ditunjuk. Sedangkan tujuan adalah apa yang akan diperoleh atau nilai yang
ingin didapatkan.
Sebuah rencana atau perencanaan tidak bias disusun tanpa adanya tujuan yang
jelas.

cvg
b. Observasi dan Analisa
Langkah selanjutnya adalah melakukan observasi terhadap hal-hal yang
berkaitan dengan usaha mencapai tujuan yang ditentukan.
Beberapa data dikumpulkan dan dilakukan untuk menentukan bagaimana cara
yang akan digunakan menjalankan rencana.

c. Menyiapkan Beberapa Kemungkinan


Setelah beberapa data dianalisa, tahap selanjutnya adalah menyiapkan
beberapa alternatif atau opsi dalam perencanaan. Setiap rencana paling tidak
harus menyiapkan beberapa kemungkinan dalam mencapai tujuan.
Ada kemungkinan sebuah rencana tidak bisa berjalan maksimal. Untuk itu
rencana alternatif yang bias digunakan harus disiapkan.

d. Membuat Sintesa
Sintesa adalah menggabungkan berbagai kemungkinan yang ada sebagai
alternatif yang akan dipilih

2,4 metode dan asas dalam perencanaan

6
 Metode dalam Perencanaan menurut Smith secara umum menyebutkan 8 metode
perencanaan :
1. Analisis Sumber – Cara – Tujuan (Mean- Ways- Goal Analysis)
Metode ini dipakai untuk meneliti sumber-sumber dan alternative mencapai
tujuan tertentu. Tiga (3) faktor yang perlu dianalisis antara lain : 1). Sumber, 2).
Cara untuk mencapai tujuan, 3). Tujuan.
2. Analisis Masukan – Keluaran (Input- OutputAnalysis)
Metode ini dipakai untuk mengkaji factor-faktor input pendidikan yang
memengaruhi proses dan akibatnya terhaap keluaran secara interelasi dan
interdepensi. Metode ini untuk menilai alternative dalam proses transformasi.
3. Analisis Ekonometrik ( Econometric Analysis)
Metode ini memakai data empiris, statistic, dan teori ekonomi dalam
mengukur perubahan dalam hubungannya dengan ekonomi. Metode ini dekat
dengan pendekatan untung rugi. Dan menggunakan persamaan yang
mendiskripsikan hubungan interdepensi variable-variabel yang ada dalam suatu
system.

4. Diagram Sebab – Akibat (Cause- Effect Diagram)


Metode ini dipakai dalam perencanaan yang menggunakan sekuen hipotetik
untuk mendapatkan gambaran masa depan. Metode ini mirip dengan perencanaan
stratejik.
5. Delphi
Metode ini dipakai untuk menentukan sejumlah alternative program,
mendapatkan asumsi atau fakta yang melandasi pertimbangan tertentu dengan
mencari informasi yang dibutuhkan untuk mencapai consensus. Dimulai dengan
mengemukakan suatu masalah umum kemudian dijabarkan secara khusus untuk
dipecahkan masing-masing ahlinya.
6. Heuristik
Metode ini dipakai untuk mendapatkan isu-isu dan mengakomodasi pendapat
yang bertentangan. Metode ini didasarkan atas prinsip dan prosedur yang
mensistematiskan langkah-langkah pemecahan masalah.
7. Analisis Siklus Kehidupan (Life- Cycle Analysis)
Metode ini dipakai untuk mengalokasikan sumber daya dengan memerhatikan
siklus kehidupan produksi (lulusan), proyek, program, dan kegiatan pendidikan.
7
Tahapannya meliputi : 1). Konseptualisasi, 2). Spesifikasi, 3). Pengembangan
prototype, 4). Pengujian dan evaluasi, 5). Operasi, 6). Produksi (lulusan).
8. Analisis Nilai Tambahan (Value Added Analysis)
Metode ini dipakai untuk mengukur keberhasilan peningkatan kelulusan atau
pelayanan penididikan sehingga diperoleh gambaran konstribusi aspek tertentu
terhadap aspek lainnya. Metode ini mirip dengan teori incremental.
 Asas-asas dalam Perencanaan
o Principles of primacy of palnning (asas pengutamaan perencanaan)
Perencanaan aalah keperluan utama para pemimpin dan fungsi-fungsi
lainnya. Seorang tidak dapat melaksanakan fungsi-fungsi manajemen
lainnya, tanpa mengetahui tujuan dan pedoman dalam melaksanakan
kebijaksanaan.
o Principles of pervasiveness of planning (asas pemerataan perencanaan)
Asas pemertaan perencaan memegang peran penting mengingat
pemimpin pada tingkat yang tinggi banyak mengerjakan perencanaan dan
tanggung jawab atas berhasilnya rencana itu.
o Principles of planning primise (asas patokan perencanaan)
Patokan-patokan perencanaan sangat berguna bagi ramalan, sebab
premis-premis perencanaan apat menunjukkan kejadian-kejadian yang akan
dating.
o Principles of policy frame work ( asas kebijakan pola kerja)

Kebijaksanaan ini mewujudkan pola kerja dan program-program kerja


tersusun.

o Principles of timing (asas waktu) : Ialah perencanaan waktu yang relative


singkat dan tepat.
o Principles of planning communication (asas tata hubungan perencanaan)
Perencanaan dapat disusun dan dikoordinasikan dengan baik, jika
setiap orang bertanggungjaewab terhadap pekerjaannya dan memperoleh
penjelasan yang memadai dalam bidang yang dilakukan.
o Principles of alternative (asas alternatif)
Alternative ada setiap rangkaian kerja dan perencanaan meliputi
pemilihan rangkaian alternative dalam pelaksanaan pekerjaan, sehingga
tercapainya tujuan yang ditetapkan.

8
o Principles of limiting factor (asas pembatasan faktor)
Dalam pemilihan alternative-alternatif, pertama-tama harus ditujukan
pada factor-faktor strategis dan dapat membantu pemecahan masalah. Asas
alternative dan pembatasan factor merupakan syarat mutlak dalam penetapan
keputusan.
o Principles the commitment (asas keterikatan)
Perencanaan harus memperhitungkan jangka waktu keterikatan yang
diperlukan untuk pelaksanaanpekerjaan.
o Principles of flexibility ( asas fleksibilitas)
Perencanaan yang efektif memerlukan fleksibilitas, tetapi tidak
mengubah tujuan.
o Principles of navigation change (asas ketetapan arah)
Perencanaan yang efektif memerlukan pengamatan yang terus menerus
terhadap kejadian-kejadian yang timbul pada pelaksanaan untuk
mempertahankan tujuan.
o Principles of strategic planning (asas perencanaan strategis)
Dalam kondisi tertentu manajer harus memilih tindakan-tindakan yang
diperlukan untuk menjamin pelaksanaan rencana agar tujuan tercapai dengan
efektif.

2.5 Bentuk Bentuk Perencanaan

1. Rencana Global

Rencana global bisa dikatakan sebagai visi perusahaan, arah perusahaan. Akan
dibawa kemana perusahaan ini nantinya.

Analisa penyusunan rencana global terdiri atas:

 Strenght yaitu kekuatan yang dimiliki oelh organisasi yang bersangkutan


 Weaknesses yaitu memperhatikan kelemahan yang dimiliki oleh organisasi
yang bersangkutan
 Opportunity yaitu kesempatan terbuka yang dimiliki oleh organisasi
 Treath yaitu tekanan dan hambatan yang dihadapi organisasi

9
2. Rencana Strategis

Rencana strategis adalah bagian dari rencana global namun lebih detail dan terperinci.
Rencana strategis menyusun rancangan yang akan dijalankan dalam mencapai rencana
global. Biasanya rencana strategis adalah rencana jangka panjang perusahaan dan
menggunakan sistem prioritas dimana rencana yang menjadi prioritas akan dijalankan dahulu.

Ada beberapa alasan mengapa rencana strategis disusun:

1. Sebagai pedoman bagi perencanaan lain yang akan dijalankan


2. Memudahkan pemahaman perencanaan lainnya
3. Titik awal dalam penilaian semua kegiatan yang dilakukan oleh manajemen dan pihak
lainnya.

3. Rencana Operasional

Rencana operasional adalah rencana tentang kegiatan operasional yang akan


dilakukan dalam jangka pendek. Ada dua tipe dalam perencanaan operasional, yaitu
perencanaan sekali pakai dan perencanaan tetap. Rencana sekali pakai adalah perencanaan
yang tidak akan digunakan kembali setelah tujuannya tercapai. Misalnya, rencana pembelian
mesin. Setelah mesin berhasil terbeli, maka tidak adarencanamembeli mesin kembali
setidaknya dalam beberapa tahun kedepan.Rencana tetap adalah perencanaan operasional
yang tetap akan digunakan kembali walaupun tujuannya telah tercapai. Biasanya perencanaan
tetap dilakukan berdasarkan pendekatan standar dan penanganan kondisi yang sudah bisa
diperkirakan sebelumnya. Misalnya, pembelian bahan baku, pembelian persediaan,
pembelian perlengkapan dan yang lainnya. Kegiatan itu nanti akan dilakukan berulang tiap
waktu.

2.6 Ruang lingkup dalam perencanaan.

A. Ruang lingkup Perencanaan

 Perencanaan dari Dimensi Waktu


1. Perencanaan Jangka Panjang (Long Term Planning)

10
Perencanaan ini meliputi jangka waktu 10 tahun ke atas. Dalam perencanaan
ini belum ditampilkan sasaran-sasaran yang bersifat kuantitatif, tetapi lebih kepada
proyeksi atau perspektif atas keadaan ideal yang diinginkan dan pencapaian keadaan
yang bersifat fundamental. Contoh : Propenas.
2. Perencanaan Jangka Menengah (Medium Term Planning)
Perencanaan ini meliputi jangka waktu antara tiga sampai dengan 8 tahun.
Perencanaan ini merupakan penjabaran atau uraian perencanaan jangka panjang.
Walaupun perencanaan jangka menengah ini masih bersifat umu, tetapi sudah
ditampilkan sasaran-sasaran yang diproyeksikan secara kuantitatif. Contoh : Propenas
3. Perencanaan Jangka Pendek (Short Term Planning)
Jangka waktunya kurang maksimal satu tahum. Perencanaan jangka pendek
tahunan (annual plan) disebut juga perencanaan operasional tahunan (annual
operational planning). Contoh : Proyek-proyek.

 Perencanaan dari Dimensi Spasial


Adalah perencanaan yang memiliki karakter yang terkait dengan ruang dan
batasan wilayah. Dari dimensi spasial ini dikenal perencanaan nasional, perencanaan
regional, dan perencanaan tata ruang atau tata tanah.
1. Perencanaan Nasional
Adalah suatu proses penyusunan perencanaan berskala nasional sebagai
consensus dan komitmen seluruh rakyat Indonesia yang terarah, terpadu,
menyeluruh untuk mencapai masyarakat yang adil dan makmur, memperhitungkan
dan memanfaatkan sumber daya nasional dan memerhatikan perkembangan
internasional. Contoh : Propenas dan perencanaan pendidikan di Indonesia.
2. Perancanaan Regional
Adalah pilihan antarsektor dan hubungan antarsektor dalam suatu wilayah
sehingga disebut juga sebagai perencanaan daerah atau wilayah. Contoh : Propeda
dan perencanaan pendidikan di provinsi/kabupaten/kota.
3. Perencanaan Tata Ruang
Adalah perencanaan yang mengupayakan pemanfaatan fungsi kawasan
tertentu, mengenbangkannya secara seimbang, baik secara ekologis, geografis,
maupun demografis. Contoh : perencanaan tata kota, perencanaan permukiman,
perencanaan kawasan, dll.
 Perencanaan dari Dimensi Tingkatan Teknis Perencanaan
11
1. Perencanaan Makro
Ialah perencanaan tentang ekonomi dan nonekonomi secara internal dan
eksternal. Perencanaan ekonomi makro meliputi berapa pendapatan nasional yang
akan ditingkaykan, berapa tingkat konsumsi, dll. Pada setiap pembangunan
pendidikan nasional, sebelum dirumuskan secara rinci dalam perencanaan sektoral
dan regional, maka diperlukan perencanaan makro yang menggambarkan kerangka
makro pendidikan yang berinteraksi satu sama lainnya. Gunanya untuk melihat
keseimbangan kedua factor tersebut, baik secara internal maupun eksternal. Contoh :
perencanaan pendidikan nasional.
2. Perencanaan Mikro
Perencanaan mikro pendidikan ialah perencanaan yang disusun dan
disesuaikan dengan kondisi otonomi daerah di bidang pendidikan. Perencanaan mikro
disebut juga pemetaan pendidikan. Factor-faktor yang memengaruhi perencanaan
mikro secara teknis antara lain :
(1) kebijakan/ketentuan/standar
(2) geografis
(3) demografi
(4) infrastruktur
 Scara nonteknis antara lain :
(1) aspirasi masyarakat terhadap pendidikan
(2) social ekonomi dan budaya masyarakat
(3) politis
(4) keamanan
3. Perencanaan Sektoral
Adalah kumpulan program dan kegiatan pendidikan yang mempunyai
persamaan cirri dan tujuan. Perencanaan ini memproyeksikan sasaran pembangunan
sektor pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan nasional yang telah ditentukan.
Contoh : perencanaan pendidikan local/provinsi/kabupaten/kota.
4. Perencanaan Kawasan
Ialah perencanaan yang memperhatikan keadaan lingkungan kawasan tertentu
sebagai pusat kegiatan dengan keunggulan komparatif dan kompetitif tertentu. Dalam
perencanaan kawasan, hal penting yang perlu mendapat perhatian adalah interaksi
antar daerah. Contoh : perencanaan pendidikan kawasan Indonesia Timur.
5. Perencanaan Proyek
12
Ialah perencanaan operasional yang menyangkut operasionalisasi kebijakan
dan pembangunan dalam rangka mencapai sasaran sector dan tujuan pembangunan.
Contoh : Perencanaan Proyek Unit Sekolah Baru Sekolah Menengah Kejuruan.
 Perencanaan dari Dimensi Jenis
 Anen menyebutkan jenis perencanaan seperti berikut :
a) Perencanaan dari Atas ke Bawah (Top Down Planning)
Perencanaan ini dibuat oleh pucuk pimpinan dalam suatu struktur
organisasi, misalnya pemerintah pusat yang selanjutnya perencanaan
tersebut disampaikan ke tingkat provinsi/kabupaten/kota untuk
ditindaklanjuti. Perencanaan ini disebut juga sebagau perencanaan makro
atau perencanaan nasional.

b) Perencanaan dari Bawah ke Atas (Bottom Up Planning)


Perencanaan ini dibuat oleh tenaga perencana di tingkat bawah dari
suatu struktur organisasi, misalnya dibuat di provinsi/kabupaten/kota untuk
disampaikan ke pemerintahan pusat. Dapat pula dibuat oleh kepala sekolah
untuk disampaikan ke Kepala Dinas Pendidikan setempat, atau guru kepada
kepala sekolahnya.
c) Perencanaan Menyerong ke Samping (Diagonal Planning)
Perencanaan ini dibuat oleh pejabat lain bersama-sama dengan pejabat
yang berada di level bawah di luar struktur organisasinya. Missal :
Depdiknas Jakarta dan Bappeda Provinsi membuat perencanaan pendidikan
sektoral di daerah. Perencanaan ini disebut juga perencanaan sektoral.
d) Perencanaan Mendatar (Horizontal Planning)
Perencanaan mendatar biasanya dibuat pada saat membuat
perencanaan lintas sektoral pleh pejabat selevel. Misal : perencanaan
peningkatan SDM melibatkan pejabat Departemen Pendidikan, Departemen
Agama, Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Departemen
Kesehatan,dll.
e) Perencanaan Menggelinding (Rolling Planning)
Perencanaan menggelinding dibuat oleh pejabat yang berwenang
dalam bentuk perencanaan jangka pendek, jangka menengah dan jangka
panjang. Perencanaan jangka pendek dinilai setiap tahun pencapaian
13
kinerjanya, kemudian dilanjutkan tahun berikutnya sehingga perencanaan
jangka menengah tercapai. Demikian seterusnya. Perencanaan ini
menghasilkan Rencana Tahunan, Rencana Lima Tahunan.
f) Perencanaan Gabungan Atas ke Bawah dan Bawah ke Atas (Top Down and
Buttom Up Planning)
Perencanaan ini dibuat untuk mengakomodasi kepentingan
pemerintahan pusat dengan pemerintah provinsi/kabupaten/kota. Oleh sebab
itu, pembuatannya melibatkan partisipasi aktif kedua belah pihak.

2.7 hambatan dalam perencanaan dan bagaimana cara untuk mengatasinya

 Hambatan terhadap perencanaan


Tugas dalam merencanakan sesuatu tidak bisa dijalankan dengan baik
sehingga perencanaan itu tidak tepat. Selain itu, sering pula pelaksanaan pekerjaan
tidak sesuai dengan yang direncanakan. Keadaan yang demikian itu disebabkan :
1) Para perencana tidak cakap untuk melihat ke muka dengan tepat.
2) Kewenangan-kewenangan atau kekuasaan-kekuasaan tidak jelas, samar-samar
sehingga pelaksana bertindak ragu-ragu, atau kekuasaan dan kewenangan itu
tidak cukup besar dan luas untuk mengerjakan tugasnya.
3) Anggaran yang diberikan tidak cukup untuk melaksanakan pekerjaan, karena itu
juga tidak sesuai dengan rencana anggaran dalam perencanaan.
4) Tidak ada bantuan penduduk dan tidak ada moral support, umpamanya suatu
rencana yang diterima dengan dingin oleh masyarakat ketika rencana itu akan
dikerjakan. Terlebih buruk bila suatu rencana yang disambut dengan protes
masyarakat. Dengan demikian apabila rencana tersebut terus dipaksakan, maka
akan menimbulkan ketegangan-ketegangan dan kerusuhan yang sulit diatasi.

14
Ada pun menurut Stoner James, A.F. ada dua jenis hambatan utama terhadap
pengembangan rencana yang efektif. Pertama adalah perlawanan internal para calon
perencana terhadap penetapan sasaran dan penyususnan rencana untuk mencapainya. Kedua,
yang terdapat di luar perencana, yaitu keengganan dan menolak rencana yang membawa
perubahan dalam organisasi.

 Cara Mengatasi Hambatan


o Melibatkan para pegawai, terutama mereka yang terkena pengaruh dalam
proses perencanaan.
o Memberikan banyak informasi kepada para pegawai tentang rencana dan
kemungkinan akibat-akibatnya, sehingga mereka memahmi perlunya
perubahan, manfaat yang diharapkan dan apa yang diperlukan untuk
pelaksanaan yang efektif.
o mengembangkan sesuatu pola perencanaan dan penerapan yang efektif, suatu
track record yang berhasil mendorong kepercayaan kepada para pembuat
rencana serta menyebabkan rencana baru tersebut diterima.
o menyadari dampak dari perubahan-perubahan yang diusulkan terhadap para
anggota organisasi dan memperkecil gangguan yang tidak perlu.

2.8. Pengertian tentang fungsi perencanaan dalam sumber daya manusia

Perencanaan sumber daya manusia adalah proses meramalkan kebutuhan akan sumber
daya manusia dari suatu organisasi untuk waktu yang akan datang agar langkah-langkah
dapat diambil untuk menjamin bahwa kebutuhan ini dapat dipenuhi.

Menurut para ahli dalam perencanaan sumber daya manusia :

1. menurut wayne F. Cascio, 1991 dalam agus sunyoto (2008, 19) dinyatakan sebagai
berikut :
sekumpulan kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi usaha yang akan datang
dan permintaan lingkungan pada organisasi dan untuk memenuhi kebutuhan SDM
yang diciptakan oleh keadaan.
2. Menurut fischer et.al. (1993, 91) dinyatakan sebagai berikut :
Proses melalui tujuan organisasi yang ditempatkan dalam pernyataan misi dan racana
usaha, yang diterjemahkan kedalam tujun SDM yang berkenaan dengan tingkatan staf
dan tingkatan aliran program. Perencanaan SDM membantu kepastian organisasi agar

15
tidak kekurangan staf, penempatan pegawai yang tepat pada saat yang diperlukan,
berubahan organisasi dan lingkungan diantisipasi dan disesuaikan dengan biaya yang
minimum, disertai arah dan kesesuaian dengan aktivitas personalia.
3. Menurut Handoko (1987, 53) :
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mengantisipasi perminaan-permintaan
bisnis dan lingkungan pada organisasi diwaktu yang akan datang dan untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan tenaga kerja yang ditimbulkan oleh kondisi-kondisi
tersebut.
4. Menurut Buchari Zainun (2001, h 85) :
Perencanaan SDM pun masih banyak yang menyalah artikan. Dan mungkin untuk
mempunyai dan memberi satu pengertian yang singkat dan tepat. Perencanaan sumber
daya manusia itu mungkin dapat ditinjau dari tiga aspek. Pertama adalah aspek
statistic dengan pusat perhatian utamanya kepada upaya mempertemukan sumberdaya
manusia dengan jabatan atau pekerjaan yang tersedia. Pada aspek satistik ini tidak
tampak secara jelas unsur keinginan dan harapan setiap itu yang dipertemukan dengan
jabatan atau pekerjaan itu. Kedua adalah aspek perilaku yang tampil karena adanya
perbedaan cara pandang dan reaksi masing-masing orang terhadap lingkungan
dirinya. Di samping aspek statistic dan aspek perilaku yang merupakan perhatian
utama dari para spesialis, maka yang tidak kurang pentingnya adalah aspek praktis
yang justru mempunyai pengaruh besar terhadap perencanaan sumber daya manusia.
Karena itu perencanaan sumber daya manusia iu sebaik-baiknya tidak dianggap
sebagai satu cabang spesialisasi, tetapi merupakan suatu gabungan dari berbagai
ragam spesialisasi dan pengalaman orang-orang dilapangan. Dengan demikian maka
sumberdaya manusia itu akan dapat dimanfaatkan secara optimal.
 Fungsi dan manfaat perencanaan SDM
1. Fungsi perencanaan dilihat dari sudut kepentingan individual tenaga kerja
sendiri,bagi seorang pekerja,mengetahui secara pasti rencana ketenaga kerjaan
dari organisasi tempat bekerja itu berada,tempat yang bersangkutan itu
bekerja,memungkinkan pekerja itu untuk menyusun pengembangan karir bagi
dirinya sendiri.Artinya bagi seorang tenaga kerja dalam suatu
organisasi,mengetahui perencanaan tenaga kerja merupakan dasar bagi mereka itu
untuk menyusun karirnya rencana pengembangan dirinya dimasa depan,dan
merasa yakin akan tempat dan posisinya didalam organisasi untuk masa depan
dalam jangka waktu panjang.
16
2. Fungsi perencanaan dilihat dari sudut kepentingan organisasi,suatu perencanaan
tenaga kerja akan membantu pimpinan organisasi dalam upaya mendaya gunakan
SDM yang ada,sehingga organisasi akan mampu meningkatkan efisiensi dan
produktifitasnya dalam jangka waktu panjang.Dengan perencanaan tenaga kerja
yang baik suatu organisasi akan mampu menarik tenaga kerja yang bener-bener
dibutuhkan,baik secara kuantitatif atau kualitatif yang dilakukan pada waktu yang
tepat.ketepatan dalam menentukan jumlah,kualitas,dan waktu penarikannya serta
didukung oleh penempatan yang tepat pula,akan mampu meningkatkan efisiensi
dan efektifitas organisasi.
3. Fungsi perencanaan dilihat dari sudut kepentingan Negara,dengan perencanaan
tenaga kerja Negara dapat mengatur program penataan dan pengembangan
SDM,guna mendukung terciptanya Negara yang memiliki efisiensi yang
tinggi.Jika Negara (sebagai system)yang terdiri dari berbagai organisasi(sebagai
subsistem)memiliki tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi,negaraa tersebut
akaan mampu bersaing dengan Negara lain ditingkat internasional.
4. Fungsi perencanaan dilihat dari kedudukan sebuah rencana,perencanaan SDM
memiliki kedudukan yang sangat penting,kerena:
a) Rencana membimbing kearah yang sukses,arinya rencana akan
dimungkinkan melakukan pendaya gunaan tenaga kerja secara optimal
melalui penempatan pada jabatab-jabatan tertentu dengaan jenjang karir
yang sesuai dengan kepentingan individu dan organisasi.
b) Dengan rencana memungkinkan orgaanisasi melakuakan penyesuaian
dengan perubahan-perubahan ysng sedang terjadi.sehingga organisasi
dapat mempersiapkan tenaga kerja yang dimilikinya,baik melelui
pelatihan,mutasi dan sebagai antisipasi terhadap perubahan-perubahan
dikemudian hari.
c) Rencana mengharuskan manager untuk menetapkan tujuan
orgnisasi,dengan perkembangan organisasi berarti kita harus menetapkan
tujuaan organisasi secara spesifik.
d) Rencana memungkinkan dilakukannya pengawasan secara efektif,dengan
rencana kita menyusun standart(baku)yang akan digunakan dalam
pengawsan atau efaluasi.
Prinsip utama perencanaan SDM adalah keserasiannya dengan perencanaan
strategis bisnis dan perencanaan oprasional.
17
Fungsi perencanaan SDM seperti yang dinyatakan oleh Hadari Nawawi (2005,
141)adalah untuk memprediksi kondisi tenaga kerja untuk memenuhi kebutuhan
perusahaan sebagai organisasi yang kompetitif dalam mengantisipasi perubahan
lingkungan bisbis sekarang dan dimasa mendatang sebagai berikut ;
1) Meningkatkan system informasi SDM secara terus menerus dan mendaya
gunakan SDM secara efektif dan efisien bagi pencapai tujuan bisnis
perusahaan.
2) Perencanaan SDM bermanfaat meningkatkan pendaya gunaan
SDM,menyelaraskan aktifitas SDM secara lebih efisien,menghemat
tenaga,waktu,dan dana.
3) Fungsi perencanaan SDM untuk mempermudah pelaksanaan koordinasi
SDM oleh manager SDM,yang meruoakan tanggung jawab manager
lainnya.
4) Perencanaan SDM jangka panjang bermanfaat bagi organisasi untuk
memperkirakan kondisi dan kebutuhan pengelolaan SDM dalam
jangkawaktu 2-10 tahun mendatang.
5) Perencanaan SDM jangka pendek bermanfaat untuk posisi/jabatan atau
pekerjaan yang lowong pada tahun yang akan dating
Fungsi perencanaan SDM (Abdurrohman Fathoni,2006)dengan baik jelas lagi
apabila diingat daya usaha mencapai 3 hal tersebut.
 Perencanaan SDM tidak bisa dipercayakan hanya kepada tenaga-tenaga professional
menangani masalah-masalah kepegawaian saja,melainkan harus menyelenggarakan
fungsi utama
 Dapat dikatakan bahwa fungsi perencanaan harus mencakup perencanaan sumber
daya manusia untuk satuan kerja yang dipimpinnya,bekerja sama dengan para tenaga
spesialis yang terdapat dalam satuan tenag yang mengelola SDM dalam organisasi
 Enam manfaat yang dapat dipetik melelui suatu perencanaan SDM adalah
infestarisasinya tersebut antara lain menyangkut:
1) Jumlah tenaga kerja yang ada
2) Berbagai kualifikasi
3) Masa kerja masing-masing
4) Pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki baik karena pendidikan formal
maupun program pelatihan yang pernah diikuti

18
5) Bahan yang masih perlu dikembangkan
6) Minat pekerjaan yang bersangkutan terutama yang berkaitan dengan kegiatan
diluar tugas pekerjaannya sekarang

2.9. Keuntungan dan kerugian dalam perencanaan

Keuntungan dan Kerugian Perencanaan


 Keuntungan
1. Perencanaan menyebabkan semua aktivitas teratur dan terorganizir dengan baik
dan bermanfaat.
2. Perencanaan dapat menggambarkan keseluruhan perusahaan dan pekerjaan
dengan jelas.
3. Perencanaan menyebabkan semua aktivitas terarah dan ekonomis.
4. Dengan adanya perencanaan tujuan menjadi jelas dan rasional.
5. Perencanaan akan meningkatkan daya guna dan sumber daya yang dimiliki.
 Kerugian
1. Perencanaan mempunyai penghalang-penghalang psikologis, karena orang
memperhatikan masa sekarang daripada masa yang akan datang.
2. Biaya yang dikeluarkan relative cukup besar.
3. Perencanaan membatasi tindakan para pekerja, karena mereka bekerja sesuai
dengan pola yang telah direncanakan.
4. Perencanaan menyebabkan terlambatnya tindakan yang perlu diambil dalam
keadaan darurat.
5. Informasi mengenai masa yang akan dating belum tentu tepat sasaran.

19
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Dalam perencanaan disini sangatlah penting bagi era globalisasi atau d erah masyarakat
saat ini karena dalam perencanaan kita bsa mengetahui tahapan-tahapan apa saja lalu
kita jg dapat mengetahui metode-metode dalam perencanaan,lalu kita jg bsa memahami
fungsi-fungsi dalam perencanaan,hambatan dan bagaimana mengatasinya,maka dari itu
dalam makalah ini kami menjelaskan semuanya tentang perencanaan dan kita
gabungkan juga dalam kehidupan masyarakat saat ini.
3.2.Saran
Sebaiknya dalam mengambil suatu keputusan atau perencaan sebaiknya kita perlu
memperhatikan sifat atau rencana yang baik untuk mencapai hasil yang akan diinginkan.

20
Daftar pustaka

http://dedetzelth.blogspot.com/2013/02/pengertian-tujuan-dan-fungsi-perencanaan.html
http://dedisuselopress.blogspot.com/2015/11/v-behaviorurldefaultvmlo.html?m=1
Subekhi,Akhmad, M.M.2012.”Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
(SDM)”.Prestasi Pustaka Jakarta.
Jouhar,Mohammad, S.Pd.2012.”Pengantar Manajemen Sumber Daya Manusia
(SDM)”.Prestasi Pustaka Jakarta.

Di akses pada tanggal


20-09-2018

21

Anda mungkin juga menyukai