LK Hipoglikemia Fix
LK Hipoglikemia Fix
OLEH :
ROSANTI
NPM.016.02.0634
1
LAPORAN KASUS
I. PENGKAJIAN
A. Identitas
Nama : Ny. S.
Umur : 57 Tahun
Pekerjaan : IRT
B. Keluhan Utama
dan kolesterol
rumahnya.
2
F. Pemeriksaan Fisik
1. AIRWAY
2. BREATHING
3. CIRCULATION
4. DISABILITY
5. EXPOSURE
a. Nadi : 92 x/menit
b. TD : 130/80 mmHg
c. Suhu : 36,5 C
d. RR : 30 x/menit
e. GIVE A COMFORT
3
f. HISTORY & HEAD TO TOE ASSESSMENT
1) History :
penyebabnya apa.
2) Head to toe :
Kepala
- Inspeksi
- Palpasi
Mata
Telinga
- Palpasi :
tekan
Hidung
4
Leher
respirasi 30x/menit
Abdomen
6x/ menit,
terdapat kelainan
5
Genetalia
Tidak terkaji
Extremitas
Ekstremitas Atas:
Extremitas bawah:
H. Riwayat keluarga :
penyakit DM.
Genogram
6
Keterangan :
: Klien
: Hubungan perkawinan
: Keturunan
: Tinggal serumah
: Penderita penyakit
I. Kebutuhan Dasar
1. Kebutuhan nutrisi
o Makan
o Minum
o Makan
o Minum
2. Pola Eliminasi
7
sehari dengan warna feses kuning pucat. Dengan
pasien di pasang DC
4. Pola Aktifitas
6. Pola komunikasi
8
7. Pola toleransi-koping
J. PEMERIKSAAN LABORATORIUM/RADIOLOGI
2. Terapi medis9
e. Pirocetam 3 x 3 gram
Analisa data
9
RR : 30 x/menit
10
III. PLANNING
2017 tindakan keperawatan 1. Auskultasi bunyi nafas terdapat penumpukan sekret atau sekret
selama 1x6 jam diharapkan tambahan; ronchi, wheezing. berlebih di jalan nafas.
jalan napas normal dengan 2. Ajarkan kepada keluarga pasien 2. posisi memaksimalkan ekspansi paru dan
Respiratory status: untuk mengurangi dispnea. maksimal membuka area atelektasis dan
airway patency 3. Bersihkan sekret dari mulut meningkatkan gerakan sekret ke jalan
pernapasan dalam batas 4. Anjurkan asupan cairan Penghisapan dapat diperlukan bia klien
11
5 membantu menjatuhkan secret yang ada
dijalan nafas.
26-01- 2 Setelah dilakukan Intracranial Pressure (ICP) 1. Agar keluarga pasien lebih kooperatif
2017 tindakan keperawatan Monitoring ( Monitor tekanan 2. Perubahan tekanan CSS merupakan potensi
gangguan perfusi jaringan 1. Jelaskan kepada keluarga 3. aktivitas seperti ini akan meningkatkan
cerebral normal dengan pasien tentang tindakan yang intra thorak dan abdomen yang dapat
12
waktu, orang secara tepat mengejan, anjurkan pasien mencerminkan trauma/tekanan batang otak
mmHg)
26-01- 3 Setelah dilakukan Fluid Management 1. Menghindari kelebihan ambang ginjal dan
2017 tindakan keperawatan 1. Batasi intake cairan yang menurunkan tekanan osmosis.
selama 1x6 jam diharapkan mengandung gula dan lemak 2. Mempertahankan komposisi cairan tubuh,
defisit volume cairan misalnya cairan dari buah volume sirkulasi dan
Fluid Balance 2. Kolaborasi dalam pemberian 3. Dehidrasi yang disertai demam akan
1. TTV pasien stabil (N:60- terapi cairan 1500-2500 ml teraba panas, kemerahan dan kering di
100 x/menit, dalam batas yang dapat kulit sebagai indikasi penurunan volume
S:S : 36,5-370C, 3. Observasi suhu, warna, turgor 4. Memberikan perkiraan kebutuhan cairan
13
2.nadi perifer teraba kuat pengisian kapiler dan membran 5. Penurunan volume cairan darah akibat
4.CRT < 2 detik 4. Pantau masukan dan oleh hipotensi, takikardi, nadi teraba
5.haluaran urine >1500-1700 pengeluaran, catat balance lemah, CRT yang lambat, turgor kulit
CRT.
14
IV. IMPLEMENTASI
13.30 tentang tindakan yang akan dilakukan 2. Keluarga pasien mengatur atau
15
3. Membaantu pasien untuk berkemih, 3. Pasien terpasang DC dan belum
cairan 1500-2500 ml dalam batas yang 3. Cairan yang masuk dan keluar
16
V. Catatan Perkembangan
17
pergerakan
- Pantau TTV
18