Anda di halaman 1dari 2

Membedah Khasiat Minyak Kutus Kutus

Minyak kutus kutus kini tengah ramai diperbincangkan. Minyak herbal yang terbuat
dari minyak kelapa, 69 jenis tanaman obat, dan minyak esensial ini diklaim
bermanfaat bagi kesehatan. Namun bagaimana khasiat minyak kutus kutus jika ditinjau
dari sisi ilmiah? Mari kita simak pembahasannya.

Cara menggunakan minyak kutus kutus sangat mudah, yaitu hanya dengan mengoleskannya
ke kulit atau bagian tubuh yang bermasalah. Minyak ini diklaim mampu mengobati
berbagai penyakit, seperti gatal-gatal, alergi, radang sendi, dan gangguan
pencernaan, serta berkhasiat untuk mengurangi lemak dan menjaga stamina.

Kandungan dan Khasiat Minyak Kutus Kutus


Untuk mengetahui khasiat minyak kutus kutus, mari bedah satu per satu kandungan
bahan herbal di dalamnya, yaitu:

1. Minyak kelapa
Minyak kelapa mengandung asam lemak, seperti asam laurat, asam kaprat, asam
linoleat, dan asam oleat. Bahan ini memiliki efek antibakteri, antijamur, dan
antivirus.

Selain itu, minyak kelapa juga memiliki keunggulan sebagai antioksidan.

Sebagai minyak oles, kandungan emolien yang tinggi pada minyak kelapa membuat kulit
menjadi lembap dan lebih elastis.

2. Daun ashitaba
Daun ashitaba (Angelica keiskei) sudah lama dikonsumsi di Jepang dan Korea sebagai
obat herbal atau teh. Beberapa studi menemukan bahwa daun ashitaba memiliki efek
antiradang, antidiabetes, antitumor, dan antioksidan.

Penelitian lain juga mengungkapkan bahwa suplemen yang terbuat dari daun ashitaba
dapat membantu memelihara fungsi hati. Meski begitu, bagaimana daun ashitaba dapat
menyehatkan organ hati dan manfaatnya sebagai pengobatan secara umum belum bisa
disimpulkan dengan jelas.

3. Gaharu
Gaharu (Aquilaria spp.) merupakan bahan yang banyak dipakai dalam pengobatan
tradisional Asia sejak dulu. Gaharu adalah obat herbal yang didapat dari pohon
Aquilaria, serta digunakan sebagai pewangi dan pengobatan.

Studi menemukan bahwa gaharu memiliki manfaat sebagai antialergi, antiradang,


antinyeri, antikanker, dan antibakteri. Gaharu juga berkhasiat sebagai antioksidan,
pengusir nyamuk, dan obat pencahar.

4. Purwoceng
Purwoceng adalah tanaman asal Indonesia yang tumbuh di dataran tinggi Dieng, Jawa
Tengah. Dalam pengobatan tradisional, purwoceng sudah lama dikenal sebagai
afrodisiak (pembangkit gairah seksual).

Ekstrak purwoceng memang dapat meningkatkan vitalitas, tanaman ini terlihat dapat
meningkatan testosteron dan lutenizing hormone (LH). Selain itu, senyawa flavonoid
dan fenolat dalam purwoceng juga memiliki sifat antioksidan dan antibakteri.

5. Daun neem
Neem memiliki manfaat sebagai antijamur, terutama jamur penyebab kurap, kutu air,
dan keputihan. Selain itu, penelitian juga menunjukkan bahwa neem bersifat
antibakteri, antioksidan, dan antiradang, serta mampu mencegah pertumbuhan kanker.
Daun neem juga diduga baik untuk memelihara kesehatan organ hati, saraf, dan
membantu penyembuhan luka.

6. Jintan hitam
Berbagai penelitian dilakukan guna membuktikan manfaat jintan hitam atau
habbatussauda, yang diklaim mampu mengatasi hipertensi, diabetes, asma, kolesterol
tinggi, dan kanker.

Jintan hitam juga memiliki efek diuretik, antibakteri, antiradang, dan antinyeri,
mampu memperkuat kekebalan tubuh, serta baik untuk kesehatan saluran pencernaan dan
ginjal.

Meski demikian, efek-efek tersebut sejauh ini baru terlihat pada penelitian di
laboratorium atau studi klinis yang berskala kecil. Oleh karena itu, efektivitas
dan keamanan jintan hitam untuk digunakan sebagai obat masih perlu diteliti lebih
dalam.

7. Temulawak
Temulawak diketahui memiliki khasiat antiradang, antihipertensi, antidiuretik,
antijamur, antibakteri, dan antioksidan. Selain itu, temulawak diduga mampu
meningkatkan nafsu makan dan mengatasi gangguan kandung empedu, hati, dan gangguan
pencernaan.

8. Serai
Dalam pengobatan tradisional, serai biasa diminum sebagai jamu, dioleskan ke kulit,
atau dihirup sebagai aromaterapi. Minyak serai memiliki sifat antijamur dan
antiperadangan. Sebagai aromaterapi, minyak serai telah terbukti dapat meredakan
kecemasan.

Meski beberapa bahan yang terkandung di dalam minyak kutus-kutus berpotensi dapat
digunakan sebagai obat herbal, namun belum ada penelitian yang membuktikan
efektivitas dan keamanannya dalam mengobati penyakit-penyakit tertentu. Klaim
manfaat setiap kandungan herbal dalam minyak kutus kutus juga masih perlu
dibuktikan lewat penelitian yang lebih dalam.

Sebelum memilih obat herbal, apalagi untuk mengatasi penyakit tertentu, ada baiknya
Anda berkonsultasi pada dokter terlebih dahulu. Dan pastikan juga obat herbal yang
Anda pilih sudah memiliki izin dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Anda mungkin juga menyukai