Banyak orang memilih menggunakan cara alami untuk mengobati penyakit karena
dipercaya lebih manjur dan aman tanpa efek samping. Salah satu obat herbal yang
kini sedang populer adalah minyak kutus kutus. Minyak ini diklaim memiliki segudang
manfaat kesehatan dan bisa membantu mengobati berbagai macam penyakit. Namun
sebelum membeli, cek dulu fakta tentang klaim manfaat minyak kutus kutus dari
kacamata medis.
Setelah menggunakan minyak ini selama kurang lebih tiga bulan, Bambang merasa
kelumpuhannya berangsur membaik. Dari situlah, Bambang mencoba melakukan berbagai
eksperimen untuk memperbaiki kualitas minyak yang dihasilkannya. Setelah memasarkan
dari mulut ke mulut, lama-lama permintaan minyak ini semakin meningkat. Banyak
orang yang mengaku sembuh dari penyakitnya karena menggunakan minyak ini secara
teratur.
Minyak ini dibuat secara tradisional dengan menggunakan bahan dasar minyak kelapa
asli dan campuran 48 jenis tanaman herbal berkhasiat lainnya. Pembuatnya menyatakan
bahwa tidak ada unsur hewani dan bawang yang terkandung dalam minyak ini. Selain
itu, minyak ini juga tidak menggunakan tambahan bahan kimia sama sekali.
Namun, benarkah berbagai klaim manfaat minyak kutus kutus tersebut? Yuk, cek
jawabannya berikut ini.
Meski mengandung banyak tanaman herbal, ada 8 bahan dasar yang terkandung dalam
minyak kutus-kutus, yaitu:
1. Daun neem
Neem atau yang memiliki nama latin Azadirachta indica adalah tanaman yang berasal
dari India. Sejak zaman dahulu, tanaman herbal satu ini digunakan untuk mengatasi
berbagai masalah kesehatan. Tak hanya daunnya saja, kulit, bunga, buah, biji dan
bahkan akarnya juga bisa dimanfaatkan sebagai obat.
Beberapa studi menemukan bahwa herbal satu ini dapat digunakan untuk membantu
melawan plak serta mengobati bisul dan kanker. Beberapa studi lainnya juga
menjelaskan bahwa herbal ini dapat digunakan untuk mengatasi gangguan penglihatan,
mimisan, cacingan, gangguan pencernaan, penyakit kardiovaskuler, mengendalikan gula
darah bagi pasien diabetes, mengurangi peradangan, mengatasi infeksi saluran,
hingga meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
2. Daun ashitaba
Ashitaba adalah tanaman herbal yang banyak tumbuh di negara Jepang. Akar, daun, dan
batang tanaman ini dapat digunakan sebagai obat. Biasanya, tanaman ini digunakan
untuk mengatasi mulas karena gangguan pencernaan seperti GERD.
Ekstrak ashitaba dalam minyak kutus-kutus digunakan untuk mengatasi tekanan darah
tinggi, kolesterol tinggi, asam urat, sembelit, dan demam. Minyak ini juga
digunakan untuk mengatasi cacar, retensi cairan, pembekuan darah, hingga keracunan
makanan.
Para ahli percaya bahwa senyawa kimia yang terkandung dalam daun ini bekerja
sebagai antioksidan. Beberapa senyawa kimia lainnya juga membantu menghambat
sekresi asam di lambung. Namun, belum ada informasi spesifik yang mampu menjelaskan
bagaimana daun ashitaba bisa mengatasi berbagai kondisi di atas.
3. Purwaceng
Di Indonesia, purwaceng dikenal sebagai obat herbal untuk meningkatkan gairah
seksual pria. Herbal ini bahkan sering disebut sebagai obat viagra alami. Hampir
seluruh bagian dari tanaman ini dapat dimanfaatkan. Namun, bagian akarnyalah yang
paling sering digunakan.
Selain meningkatkan kejantanan pria, purwaceng juga diklaim dapat digunakan untuk
melancarkan sirkulasi darah, mengatasi infeksi saluran pernapasan atas, infeksi
saluran kencing, batu ginjal, dan retensi cairan (edema). Tak hanya itu, herbal ini
juga dapat digunakan untuk membantu meredakan nyeri, demam, hingga gangguan
pencernaan.
4. Bunga lawang
Bunga lawang juga sering disebut dengan kembang lawang atau pekak. Rempah ini
berasal dari Tiongkok Selatan dan Vietnam. Bagi masyarakat Asia, bunga lawang
digunakan dalam banyak masakan.
Berdasarkan penelitian yang sudah ada, bunga lawang diketahui bermanfaat untuk
mengobati infeksi bakteri dan jamur. Antioksidan yang terkandung dalam bunga lawang
juga dipercaya dapat membantu mencegah penuaan dini pada kulit dan bahkan menguragi
perkembangan sel kanker.
5. Temulawak
Manfaat temulawak telah terbukti dalam pengobatan Cina tradisional. Mereka banyak
yang menggunakan temulawak, baik temulawak asli maupun temulawak krim, sebagai obat
anti peradangan serta penyembuh luka.
Herbal satu ini juga sering digunakan untuk membantu mengatasi gangguan pencernaan,
osteroarthritis, serta membantu pengobatan kanker. Walaupun masih sangat sedikit
penelitian yang tersedia terkait manfaat temulawak dengan pengobatan kanker, namun
beberapa ahli percaya temulawak dapat berguna untuk membantu pengobatan kanker
prostat, kanker payudara, dan kanker usus.
Beberapa manfaat temulawak ada pula yang belum terbukti dalam studi ilmiah.
Misalnya, untuk mengatasi ekzema, sirosis, penyakit jantung, masalah kesehatan
mulut, serta batu empedu.
6. Pule
Pule merupakan sebuah pohon yang memiliki nama latin Alstonia scholaris. Di
Indonesia sendiri, tanaman ini dikenal dengan berbagai macam nama, mulai dari
pulai, kayu gabus, lame, lamo, dan jeletung. Kulit kayu dan daun merupakan dua
bagian dari pohon pule yang sering diolah menjadi minyak kutus-kutus.
Pule sering digunakan untuk mengatasi penyakit malaria, anemia, arthritis, dan
tekanan darah tinggi. Tanaman ini juga sering digunakan sebagai stimulan.
7. Kayu gaharu
Gaharu merupakan salah satu kayu yang memiliki nilai jual tinggi. Pasalnya, batang,
daun, hingga ekstrak minyak tanaman ini menawarkan banyak sekali manfaat kesehatan.
Gaharu sering digunakan sebagai aromatik dalam pembuatan dupa.
Sementara setelah diolah menjadi minyak kutus kutus, batang tanaman ini dipercaya
dapat membantu mengatasi penyakit ginjal kronis seperti batu ginjal dan gagal
ginjal. Gaharu juga diketahui membantu mengatasi asma, kebotakan, gangguan
pencernaan, pembengkakan, hingga merileksasikan pikiran.
Sama seperti tanaman herbal pada umumnya, berbagai manfaat gaharu masih perlu
diteliti lebih lanjut.
8. Minyak kelapa
Minyak kelapa tak hanya enak diolah menjadi makanan. Faktanya, minyak ini juga
menawarkan banyak manfaat untuk kesehatan Anda. Bahkan, minyak kelapa dapat
dikategorikan sebagai superfood berkat kekayaan nutrisinya yang baik untuk
kesehatan tubuh.
Ketimbang minyak jenis lainnya, minyak kelapa lebih mudah diserap kulit.
Masalah perizinan, minyak kutus-kutus nyatanya juga sudah terdaftar di Badan POM
(BPOM) Indonesia. Bahkan, minyak ini juga sudah mendapatkan sertifikat halal dari
Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Meski begitu, Anda tetap harus berhati-hati ketika menggunakan bahan-bahan herbal
untuk pengobatan penyakit tertentu. Pasalnya, bahan-bahan herbal tidak selalu aman.
Masih dibutuhkan banyak penelitian medis untuk memastikan keamanan dan efektifitas
minyak ini untuk mengobati berbagai macam penyakit.
Oleh sebab itu, jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap bahan-bahan herbal,
sebaiknya jangan memaksakan diri untuk menggunakannya. Selain itu, jika Anda
memiliki masalah kesehatan yang cukup serius, pastikan Anda berdiskusi terlebih
dahulu dengan dokter sebelum memakai obat herbal
Yang tak kalah penting, telitilah sebelum membeli setiap produk herbal. Seiring
dengan banyaknya permintaan minyak ini di pasaran, banyak pedangang nakal yang
menjual minyak kutus kutus palsu. Oleh karena itu, pastikan Anda membeli minyak ini
di distributor resmi dan terpercaya.
Pastikan Anda tidak memiliki riwayat alergi terhadap bahan herbal tertentu atau
bahan dalam komposisi minyak ini. Jika Anda mengalami kondisi medis serius,
sebaiknya Anda bisa berkonsultasi terlebih dahulu ke dokter untuk memastikan
keamanan minyak ini.
Cuci tangan pakai sabun sampai bersih. Keringankan kedua tangan menggunakan kain
atau lap yang bersih.
Balurkan minyak secukupnya pada area tubuh yang bermasalah. Beberapa titik yang
disarankan untuk dibalurkan minyak adalah punggung, tengkuk, tulang ekor, telapak
dan jari kaki.
Pijat perlahan-lahan area yang bermasalah agar aliran darah mengalir lebih lancar.
Agar minyak bekerja secara maksimal, gunakan minyak sebelum tidur saat tubuh tidak
sedang beraktivitas.
Minyak ini bisa digunakan setiap hari sebagai upaya untuk menjaga kesehatan tubuh
secara menyeluruh.