Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH KABUPATEN NGAWI

DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG


Jalan Raya Ngawi – Cepu KM. 3 Ds. Ngawi Puba Kec. Ngawi Kabupaten Ngawi
Telp. (0351) 748103 Fax. (0351) 748103 Kode Pos 63251
Email : dpubmck@yahoo.com

KERANGKA ACUAN KERJA


(KAK)

PENGADAAN JASA KONTRUKSI


Peningkatan Jembatan Kasreman - Pacing

TAHUN ANGGARAN 2019


Kerangka Acuan Kerja (KAK)
PENGADAAN JASA KONSTRUKSI
PENINGKATAN JEMBATAN KASREMAN - PACING
DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG
TAHUN ANGGARAN 2019

I. LATAR BELAKANG
Pembangunan jaringan jalan dan jembatan telah dilakukan secara bertahap baik itu
melalui Pemerintah Provinsi maupun Kabupaten. Karena sebagai urat nadi
perekonomian nasional Pembangunan Jaringan jalan dan Jembatan diharapkan mampu
menghubungkan jalan antar Kabupaten maupun antar Kecamatan di Kabupaten Ngawi.
Sehingga dapat meningkatkan dan mendukung kelancaran arus lalu lintas barang dan
jasa.
Dalam pendekatan kebijakan pemerintah khususnya penanganan infrastruktur Dinas
Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Ngawi melaksanakan Pembangunan
Jembatan antar Kecamatan secara bertahap. Mengingat masih banyaknya ruas jalan di
Kabupaten Ngawi yang belum ada jembatan terutama jalan yang menghubungkan desa
dengan pusat – pusat bisnis yang sangat strategis. Sehingga pada Tahun Anggaran ini
Pemerintah Kabupaten Ngawi melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
mengadakan kegiatan Peningkatan Jembatan Kasreman - Pacing
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dari Jasa pelayanan ini adalah untuk membantu Dinas Pekerjaan Umum dan
Penataan Ruang Kabupaten Ngawi dalam rangka melaksanakan pekerjaan Peningkatan
Jembatan Kasreman - Pacing.
Tujuan dari kegiatan ini adalah ketersediaan penyedia Jasa Kontruksi yang berwawasan
lingkungan,serta dokumen pelelangan, sesuai dengan rencana menggunakan standard
prosedur yang berlaku guna tercapainya mutu pekerjaan pelaksanaan, tercapainya
penyelesaian penanganan masalah-masalah yang sifatnya khusus serta memenuhi
tingkat perekonomian yang tinggi sehingga tingkat pelayanan jembatan yang diinginkan
selama ini dapat tercapai.

III. SASARAN
Tersediannya penyedia jasa kontruksi dalam pelaksanaan yang dapat dipertanggung
jawabkan dengan biaya yang wajar dan dapat melaksanakan pekerjaan dengan kondisi
baik.

IV. LOKASI KEGIATAN


Lokasi pelaksanaan pekerjaan ini terletak di Desa Kasreman dan Desa Cangakan
Kecamatan Kasreman

V. SUMBER PENDANAAN DAN JUMLAH DANA


Kegiatan ini dibiayai dari sumber pendanaan :

 Dana Alokasi Umum Kabupaten Ngawi


 Jumlah Dana HPS untuk Peningkatan Jembatan Kasreman - Pacing sebesar :
Rp. 3.371.517.108,86 (Tiga Milyar Tiga Ratus Tujuh Puluh Satu Juta Lima Ratus
Tujuh Belas Ribu Seratus Delapan Koma Delapan Enam Rupiah)
VI. JANGKA WAKTU PENYELESAIAN KEGIATAN
Jangka waktu penyelesaian kegiatan ini diperkirakan 180 (seratus delapan puluh) hari
sejak diterbitkan SPMK.

VII. NAMA DAN ORGANISASI PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN


PPK : DWI MIYATNO W, ST
NIP : NIP. 19710527 200604 1 007
PPTK : ISMADI, ST
NIP : NIP. 19670815 198603 1 003
Satuan Kerja : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Pekerjaan : Peningkatan Jembatan Kasreman - Pacing.

VIII. LINGKUP KEGIATAN


Lingkup kegiatan yang harus dilaksanakan oleh Penyedia Jasa Kontruksi Peningkatan
Jembatan Kasreman - Pacing dengan uraian pekerjaan sebagai berikut :
A. PEKERJAAN BUKAN UTAMA :
I. DIVISI 1 UMUM
B. PEKERJAAN UTAMA :
II. DIVISI 3 PEKERJAAN TANAH
III. DIVISI 5 PEKERJAAN PERKERASAN BERBUTIR
IV. DIVISI 6 PEKERJAAN PERKERASAN ASPAL
V. DIVISI 7 PEKERJAAN STRUKTUR.
Selama kegiatan ini, Penyedia jasa harus selalu koordinasi dengan pihak Konsultan
Pengawas dan PPK/PPTK Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, Kabupaten
Ngawi.

IX. PERSONIL
Personil inti /Tenaga Ahli /Teknis /Terampil minimal yang diperlkan untuk pelaksanaan
Pekerjaan :
Uraian Kualifikasi Minimal Keahlian Jumlah Keterangan
Orang
Site Egineering D3 Teknik SKA Muda 1 SKA yang
SipilPengalaman min.3 Manajemen masih berlaku
tahun Proyek (602)
Dibidang pelaksanaan
Jembatan/Jalan
Pelaksana D3 Teknik Sipil SKA Muda 1 SKA yang
Teknis Jembatan Pengalaman min.3 tahun Teknik masih berlaku
Dibidang pelaksanaan Jembatan
Jembatan/Jalan (203)
Quality Control D3 Teknik Sipil SKA Muda 1 SKA yang
Pengalaman min.5 tahun Sistem masih berlaku
Dibidang pelaksanaan Manajemen
Jembatan/Jalan Mutu (604)
Petugas/Pelaksa S1/D3 Pengalaman 3 SKA/SKT/Surat 1 SKA/SKT/Surat
na K3 tahun keterangan Keterangan
Memiliki mengikuti yang masih
SKA/SKT/Sertifikat K3 pelatihan/bim berlaku
bingan teknis
SMK3
Konstruksi
Bidang PU
yang masih
berlaku

X. PERALATAN
Peralatan utama minimal yang diperlukan untuk pelaksanaan Pekerjaan :
a. Penyedia jasa harus memiliki Asphalt Mixing Plant (bersertifikat Kelaikan Operasi), jika
Asphalt Mixing Plant disewa maka Penyedia Jasa harus mendapatkan dukungan dari
pemilik Asphalt Mixing Plant.
b. Untuk pekerjaan beton, penyedia harus memiliki Batching Plant, jika Bacthing Plant
disewa maka Penyedia Jasa harus mendapatkan dukungan dari pemilik Batching Plant.
Peralatan lain di lapangan adalah sebagai berikut :

Jenis Peralatan Tenaga Alat/Kapasitas Jumlah


Excavator 80 - 140HP/0.9 M3 1
Dump Truck 120 HP/5 Ton 2
Tandem Roller 40 HP/6-10 ton 1
Pneumatic Tyre Roller 105 HP/'8 - 10 ton 1
Asphalt Finisher 30 HP/2 M3 1
Asphalt Sprayer 24 HP/800 Ltr 1
Wheel Loader 96 HP/1.0-1.6 M3 1
Water Tanker 100HP/3000-4000 lt 1
Truck Mixer 110 HP/5 Ton 2
Crane 138 HP/35 Ton 1
Compresor 60 HP/5000 L/M 1
Concrete Vibrator 6 HP 4
Concrete Mixer 20 HP/0,3 - 0,6 m3 2
Genset 24 HP/400 Ltr 1
Pompa Air 10 HP/30 ltr/det 2
Theodolith 1
Waterpass 1

Peralatan tersebut harus mempunyai Bukti Milik Sendiri/Sewa Kepemilikan


terlampir.

XI. SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN KONTRUKSI


Spesifikasi Teknis pekerjaan konstruksi mengacu pada Spesifikasi Umum Bina Marga
2010 (revisi 3 ), meliputi:

a. Ketentuan penggunaan bahan/material yang diperlukan;


1. Bahan/Material yang perlu mendapakan dukungan :

No Bahan/Material Spesifikasi Ket


1. Pekerjaan Beton  Mutu Beton fc’ = 30 Mpa
a.  Beton untuk Ready Mix
Abutmen,
Surat
Pilar, plat
Dukungan
lantai
dari
jembatan, dan
Bacthing
Plat Injak
Plant
Jembatan.

b.  Beton untuk  Mutu Beton fc’ = 20 Mpa


Balok dan Ready Mix
trotoar
jembatan

c.  Perkerasan  Mutu Beton K = 350 Kg/cm2


Beton semen Ready Mix
dengan
anyaman
tulangan
tunggal.

2. Pekerjaan Aspal
 Perkerasan  Lapis resap pengikat (Prime Surat
Aspal Coat) dukungan
 Lapis perekat (Tack Coat) dari Asphalt
 Laston Lapis Pondasi (AC- Mixing Plant
Base)
 Laston Lapis Aus (AC-WC)

3. Pekerjaan
Pembesian baja
tulangan dan baja
struktur
a.  Baja Tulangan  Baja Tulangan dengan
Abutmen, ketentuan :
Pilar, plat - Jenis baja ulir mutu U30
lantai - Jenis baja polos mutu
jembatan, dan U30
Plat Injak dan Ber Standar Nasional
Balok Indonesia (SNI
Jembatan.

Surat
Dukungan
b.  Baja Struktur  Baja Struktur dengan dari
Jembatan ketentuan : Pabrikasi
- Baja struktur BJ 37 (titik baja
leleh 247 Mpa) Tulangan,
- Ber Standar Nasional Wiremesh
Indonesia (SNI) dan Baja
Struktur
c.  Tulangan  Wire Mesh M8 dengan
anyaman toleransi 0,2 mm dengan
Tunggal ketentuan :
- Jenis baja ulir mutu U50
- Space/Mesh 150 x 150
mm
- Las Mesin
- Jumlah besi Linewire 15
batang
- Jumlah besi crosswire 36
batang
- Tidak overhang
- Ukuran produk 2,10 x
5,40 meter
- Ber Standar Nasional
Indonesia (SNI)

2. Kebutuhan Bahan/Barang/Material pekerjaan utama yang diperlukan :

No Bahan/Material Spesifikasi Ket


1. Semen Ber SNI
2.  Baja
Tulangan/Besi
Ber SNI
 Baja Struktur

XII. KUALIFIKASI
Kualifikasi yang diharuskan dipenuhi oleh Penyedia Jasa adalah Memiliki klasifikasi
bangunan sipil dan Sub klasifikasi Jasa Pelaksana Untuk Konstruksi Jembatan, jalan
layang, terowongan dan subways (SI004).

XIII. INDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN RESIKO K3


Jenis pekerjaan danidentifikasibahaya dan Resiko K3 pada pelaksanaan
pekerjaan ini adalah :

NO. JENIS/TYPE PEKERJAAN IDENTIFIKASI JENIS BAHAYA DAN RESIKO


K3
1 2 3
Divisi I Umum
1.1 Pengukuran dan pematokan a. Terluka akibat kondisi dan penggunaan
meteran yang salah--> luka ringan
b. Kecelakaan akibat metode
pemasangan patok--> luka ringan
Sewa direksikeet dan furniture c. Bahaya akibat polusi yang dihasilkan
oleh kegiatan pelaksanaan -> polusi
suara
d. Bahaya akibat pencurian dan
kebakaran pada bangunan kantor -
>luka berat

Pemebersihan Bahaya akibat pembersihan atas


akumulasi sisa bahan bangunan, kotoran
dan sampah akibat operasi pelaksanaan
pekerjaan
Pemindahan Tiang PJU Kecelakaan akibat pekerja terkena
sengatan listrik pada waktu pemindahan -
>luka berat/meninggal
Pengoperasian Pompa air Bahaya akibat tidak tersedia jalan masuk
bagi penduduk di permukiman sepanjang
dan yang berdekatan dengan lokasi
pekerjaan.
Pekerjaan Rambu Jembatan a. Kecelakaan akibat bangunan
sementara dan rambu-rambu rusak
dan tidak berfungsi -> luka berat
b. Bahaya akibat bahan dan kotoran
yang tidak terpakai berceceran
sehingga lalu lintas tidak aman ->
gangguan kesehatan
1.2 Mobilisasi a. Kecelakaan saat perjalanan--> luka
berat/meninggal
b. Alat berat terguling dari tronton-->luka
berat/meninggal
Divisi 3. Pekerjaan Tanah
3.1.(3) Galian Struktur dengan kedalaman 0 a. Tertimbun bahan galian --> luka ringan
- 2 meter b. Terluka akibat terkena alat penggalian-
-> luka berat
3.2.(2a) Timbunan Pilihan dari sumber galian a. Tertimbun bahan material dari Dump
truck--> luka berat
b. Kecelakaan akibat operasional alat
berat di tempat lokasi pemadatan -->
luka berat
c. Gangguan kesehatan akibat debu yang
timbul saat penyiraman --> Gangguan
Pernafasan
d. Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan
Divisi 5. Perkerasan Berbutir Dan Perkerasan Jalan Beton Semen
5.1.(1) Lapis Pondasi Agregat Kelas A a. Tertimbun bahan material dari Dump
truck--> luka berat
b. Kecelakaan akibat operasional alat
berat di tempat lokasi pemadatan -->
luka berat
c. Gangguan kesehatan akibat debu yang
timbul saat penyiraman --> Gangguan
Pernafasan
d. Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan
5.1.(2) Lapis Pondasi Agregat Kelas B a. Tertimbun bahan material dari Dump
truck--> luka berat
b. Kecelakaan akibat operasional alat
berat di tempat lokasi pemadatan -->
luka berat
c. Gangguan kesehatan akibat debu yang
timbul saat penyiraman --> Gangguan
Pernafasan
d. Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan
5.3.(2) Perkerasan Beton Semen dengan a. Terjadi gangguan fisik akibat pekerja
Anyaman Tulangan Tunggal (K.350) tidak memakai pakaian dan peralatan
yang sesuai dengan standar,
b. Terjadi iritasi pada kulit dan mata
akibat percikan adukan yang
mengandung semen,
c. Terluka akibat terkena percikan beton
pada saat penuangan beton dari bak
muatan,
d. Terjadi kecelakaan oleh mesin
penghampar dan pengaduk beton,
e. Terluka akibat pelaksanaan penulangan
tidak dilakukan oleh tenaga yang
berpengalaman dan ahli dibidangnya,
seperti : tertimpa besi tulangan,
terkena kawat tulangan, dan lain-lain,
f. Tertimpa benda jatuh seperti bekisting,
besi tulangan dan peralatan kerja
lainnya,
g. Terjadi kecelakaan pada orang luar
/bukan pekerja dan penduduk yang
sedang melintas,
h. Terjadi kecelakaan pekerja yang
melakukan pekerjaan pada kondisi
gelap atau malam hari,
5.3(3) Lapis Pondasi Bawah Beton Kurus a. Terjadi iritasi pada kulit, mata dan
paru-paru akibat debu semen yang
terhisap oleh para pekerja yang
mengerjakan semen dan beton,
b. Terluka oleh alat-alat pengecoran .
Divisi 6. Perkerasan Aspal
6.1 (1)(a) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair a. Terluka oleh percikan aspal panas,
b. Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan
paru-paru akibat uap dan panas dari
aspal,
c. Kerusakan pada pohon, struktur atau
bangunan yang berdekatan dengan
lokasi dari percikan aspal,
d. Terluka oleh pipa alat-alat penyemprot
yang panas. Terluka oleh mesin pompa
aspal. Terluka oleh tangki aspal,
e. Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan,
f. Terjadi kecelakaan atau terluka akibat
jarak antara pekerja terlalu dekat.
Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan,
6.1 (2)(a) Lapis Perekat - Aspal Cair a. Terluka oleh percikan aspal panas,
b. Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan
paru-paru akibat uap dan panas dari
aspal,
c. Kerusakan pada pohon, struktur atau
bangunan yang berdekatan dengan
lokasi dari percikan aspal,
d. Terluka oleh pipa alat-alat penyemprot
yang panas. Terluka oleh mesin pompa
aspal. Terluka oleh tangki aspal,
e. Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan,
f. Terjadi kecelakaan atau terluka akibat
jarak antara pekerja terlalu dekat.
Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan,
6.3(5a) Laston Lapis Aus (AC-WC) a. Terluka oleh percikan aspal panas,
b. Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan
paru-paru akibat uap dan panas dari
aspal,
c. Terluka oleh mesin penghampar aspal
(Finisher),
d. Terluka oleh Dump Truck sewaktu
menuangkan Hotmix ke dalam Finisher,
e. Terluka oleh mesin pemadat aspal
(Tandem Roller dan Pneumatic Tire
Roller),
f. Terjadi gangguan lalu lintas,
g. Terjadi kecelakaan atau terluka akibat
jarak antar pekerja terlalu dekat.
6.3(7a) Laston Lapis Pondasi (AC-Base) a. Terluka oleh percikan aspal panas,
b. Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan
paru-paru akibat uap dan panas dari
aspal,
c. Terluka oleh mesin penghampar aspal
(Finisher),
d. Terluka oleh Dump Truck sewaktu
menuangkan Hotmix ke dalam Finisher,
e. Terluka oleh mesin pemadat aspal
(Tandem Roller dan Pneumatic Tire
Roller),
f. Terjadi gangguan lalu lintas,
g. Terjadi kecelakaan atau terluka akibat
jarak antar pekerja terlalu dekat.

Divisi 6. Perkerasan Aspal


6.1 (1)(a) Lapis Resap Pengikat - Aspal Cair g. Terluka oleh percikan aspal panas,
h. Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan
paru-paru akibat uap dan panas dari
aspal,
i. Kerusakan pada pohon, struktur atau
bangunan yang berdekatan dengan
lokasi dari percikan aspal,
j. Terluka oleh pipa alat-alat penyemprot
yang panas. Terluka oleh mesin pompa
aspal. Terluka oleh tangki aspal,
k. Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan,
l. Terjadi kecelakaan atau terluka akibat
jarak antara pekerja terlalu dekat.
Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan,
6.1 (2)(a) Lapis Perekat - Aspal Cair g. Terluka oleh percikan aspal panas,
h. Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan
paru-paru akibat uap dan panas dari
aspal,
i. Kerusakan pada pohon, struktur atau
bangunan yang berdekatan dengan
lokasi dari percikan aspal,
j. Terluka oleh pipa alat-alat penyemprot
yang panas. Terluka oleh mesin pompa
aspal. Terluka oleh tangki aspal,
k. Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan,
l. Terjadi kecelakaan atau terluka akibat
jarak antara pekerja terlalu dekat.
Terjadi gangguan lalu lintas kendaraan,
6.3(5a) Laston Lapis Aus (AC-WC) h. Terluka oleh percikan aspal panas,
i. Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan
paru-paru akibat uap dan panas dari
aspal,
j. Terluka oleh mesin penghampar aspal
(Finisher),
k. Terluka oleh Dump Truck sewaktu
menuangkan Hotmix ke dalam Finisher,
l. Terluka oleh mesin pemadat aspal
(Tandem Roller dan Pneumatic Tire
Roller),
m. Terjadi gangguan lalu lintas,
n. Terjadi kecelakaan atau terluka akibat
jarak antar pekerja terlalu dekat.
6.3(7a) Laston Lapis Pondasi (AC-Base) h. Terluka oleh percikan aspal panas,
i. Terjadi iritasi terhadap mata, kulit dan
paru-paru akibat uap dan panas dari
aspal,
j. Terluka oleh mesin penghampar aspal
(Finisher),
k. Terluka oleh Dump Truck sewaktu
menuangkan Hotmix ke dalam Finisher,
l. Terluka oleh mesin pemadat aspal
(Tandem Roller dan Pneumatic Tire
Roller),
m. Terjadi gangguan lalu lintas,
n. Terjadi kecelakaan atau terluka akibat
jarak antar pekerja terlalu dekat.

Divisi 7. Pekerjaan Struktur


A. ABUTMEN I. PEMASANGAN BEKESTING
1. Abutmen Jembatan a. Bahaya kecelakaan pada
7.1.(5a) Beton Mutu sedang fc’=30 Mpa pemasangan bekisting pada tanah
galian meliputi : tertimpa tanah
7.3.3 Baja Tulangan U32 Ulir galian, tertimbun tanah galian,
2. Strous Ø30 Cm tertimpa benda jatuh dan terpeleset
7.1.(5a) Beton Mutu sedang fc’=30 Mpa
jatuh,
7.3.3 Baja Tulangan U32 Ulir b. Kecelakaan akibat runtuhnya sisi
galian akibat pembebanan,
B. PILAR c. Terjadi kecelakaan atau luka oleh
1. Strous Ø30 Cm karena paku-paku yang menonjol
7.1.(5a) Beton Mutu sedang fc’=30 Mpa keluar, tertimpa/tergencet
kayu/bekisting.
7.3.3 Baja Tulangan U32 Ulir
II. PENULANGAN
Pilar Jembatan
2. Beton Mutu sedang fc’=30 Mpa a. Terluka akibat pelaksanaan
7.1.(5a) Baja Tulangan U32 Ulir penulangan tidak dilakukan oleh
tenaga yang berpengalaman dan
7.3.3 Pekerjaan Beton Pier Head ahli dibidangnya, seperti : tertimpa
Beton Mutu sedang fc’=30 Mpa besi tulangan, terkena kawat
3. Baja Tulangan U32 Ulir tulangan, dan lain-lain,
b. Tertimpa benda jatuh seperti
7.1.(5a) Pekerjaan Balok Beton 50/70 K350
Beton Mutu sedang fc’=30 Mpa bekisting, besi tulangan dan
7.3.3 Baja Tulangan U32 Ulir peralatan kerja lainnya,
c. Terkena alat pemotong besi--> luka
C. PLAT INJAK berat
1. Pek. Plat Injak d. Terluka akibat pelaksanaan
7.1.(5a) Beton Mutu sedang fc’=30 Mpa penulangan tidak dilakukan oleh
tenaga yang berpengalaman dan
7.3.3 Baja Tulangan U32 Ulir ahli dibidangnya, seperti : tertimpa
besi tulangan, terkena kawat
D BANGUNAN ATAS tulangan, dan lain-lain --> luka
1. Pek. Plat Jembatan berat
7.1.(5a) - Beton Mutu sedang fc’=30 MPa e. Dijatuhi bahan material dari dump
7.3.3 - Baja Tulangan U32 Ulir truck --> luka berat

2. Pek. Beton 25/25 cm III. PENGECORAN


7.1.(7a) - Beton Mutu sedang fc’=20 MPa a. Gangguan kesehatan atau gangguan
7.3.2 - Baja Tulangan U32 Polos fisik akibat pekerja tidak memakai
perlengkapan kerja yang sesuai
3. Pek. Beton 15/15 cm
7.1.(7a) - Beton Mutu sedang fc’=20 MPa dengan syarat,
7.3.2 - Baja Tulangan U32 Polos b. Kecelakaan akibat concrete mixer
(kena rantai, roda pemutar dll),
7.1.(7a) Beton Mutu sedang fc’=20 MPa c. Tertimpa pengaduk beton ketika
(Trotoar Jembatan) alat tersebut sedang diangkat,
d. Terjatuh dari tempat pengecoran,
e. Terluka akibat membersihkan
tabung pengaduk beton,
f. Terluka akibat terkena percikan
beton pada saat menuangkan beton
dari pengaduk beton,
g. Terjadi gangguan pada mata dan
pendengaran akibat getaran
vibrator dan debu pada saat
mencampur semen, agregat dan air,
h. Terluka akibat arus pendek atau
tersengat aliran listrik ketika
menggunakan vibrator listrik,
i. Kecelakaan akibat penyalur uetori
ke alat vibrator,
j. Luka akibat penggunaan vibrator,
k. Gangguan kesehatan oleh debu
akibat pencampuran beton,
l. Kecelakaan akibat robohnya cor
beton,
m. Terjadi kecelakaan akibat proses
penumpahan adukan beton,
pengadukan beton, alat penggetar
dan water tanker,
n. Terjadi kecelakaan atas orang luar
yang masuk kedalam areal
pekerjaan,
o. Terjadi kecelakaan kerja ketika
bekerja pada kedaan gelap atau
malam hari akibat penerangan tidak
cukup,
p. Kecelakaan akibat lantai kerja
sementara roboh.

7.4.1 Penyediaan Baja Struktur BJ 37 I. PENGUKURAN DAN PEMOTONGAN


(Titik Leleh 240 MPa) 1. Kecelakaan akibat pemotongan
baja dengan menggunakan mesin
7,4.2 Pemasangan Baja Struktur BJ 37 potong atau las listrik (luka bakar,
(Titik Leleh 240 MPa) luka gores, lecet, tertimpa
7.5.2 Pengangkutan Bahan Jembatan potongan baja),
Expantion Joint Plat Siku L 70x70x7 2. Tertabrak kendaraan pada saat
7.13.(1a) Pas. Pipa Sandaran Ǿ 3" pengukuran.
7.13.(1b) Pas. Pipa Ǿ 3" untuk Corong Air II. PABRIKASI
1. Resiko kecelakaan akibat pabrikasi,
Pas. Plat joint Elastomerik Sintetis menyambung, memindahkan baja,
mengelas dll,
2. Kecelakaan yang diakibatkan oleh
Melubang besi sesama pekerja,
3. Kecelakaan pada saat
pemindahan baja/pengangkatan
dengan alat takel atau alat
lainnya,
III. ERECTION
1. Kecelakaan akibat alat
pengangkat/crane/takel,
2. Potensi kecelakaan para pekerja
yang melakukan pengencangan
baut dan mur pada proses
erection,
3. Kejatuhan benda/lepasnya struktur
/tertimpa pada proses erection,
4. Kecelakaan pada saat pengiriman
bahan,
5. Kecelakaan oleh runtuhnya
perancah,
6. Potensi kecelakaan akibat
penggunaan dongkrak

- Terjadi luka/lecet pada tangan --> luka


Pasang Kanstin Trotoar Jembatan
ringan
UK. 50x35x15 CM
- Terluka oleh Dump Truck sewaktu
menuangkan Kanstin di lokasi kerja.

a. Terjadi luka/lecet pada tangan --> luka


7.15.1 Pek. Pembongkaran Struktur
ringan
Jembatan Lama
b. Bahaya terkena alat pembongkar-->
luka berat
c. Bahaya karena pekerja lainnya,
Terjadi kecelakaan akibat robohnya
bongkaran batu --> luka berat

a. Tertimbun bahan material dari Dump


7.9.(1) Pasangan Batu Belah truck--> luka berat
7.16.3 Pas. Pipa PVC 2" (AW) b. Luka karena tertimpa batu,
c. Debu dari campuran agregat, semen
dan air -->Gangguan Pernafasan
d. Luka tangan/kaki karena adukan -->
luka ringan

E PENGECATAN
a. Luka pada tangan akibat sistem
Pek. Cat tiang sandaran, bok, pall pencelupan panas pada proses,
tolo b. Terjatuh pada saat pengecatan pada
ketinggian tertentu.

XIV. TANGGUNG JAWAB PELAKSANA KONSTRUKSI


1. Pelaksana konstruks ibertanggung jawab secara professional atas jasa pelaksanaan
konstruksi yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang
berlaku.
2. Secara umumt anggung jawab pelaksana konstruksi adalah sebagai berikut:
a. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar
yang berlaku.
b. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-
batasan yang telah diberikan oleh proyek,termasuk melalui KAK ini, seperti dari
segi pembiayaan,waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunanyang
diwujudkan.
c. Hasil karya pembangunan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan,
standar, dan pedoman teknis konstruksi jalanyang berlaku.
XV. OUTCAME DAN LAPORAN
Keluaran yang dihasilkan dari pelaksanaan pekerjaan ini adalah :
1. Penyedia Jasa harus membuat Gambar Shop Dawing ( Gambar Pelaksanaan di
lapangan) dan Gambar As Built Drawing ( Gambar Terlaksana di lapangan) yang di
tuangkan dalam laporan MC 0 % dan MC 100 %.
2. Fisik pekerjaan 100 % sesuai dengan Dokumen Kontrak dan Gambar Teknis,
3. Dokumen laporan-laporan yang menunjang kegiatan tersebut :
a. Laporan harian,Mingguan dan Bulanan yang dibuat selama pelaksanaan kontruksi
fisik oleh pelaksana kontruksi serta laporan akhir pengawasan dan laporan akhir
pengawasan berkala o;eh pelaksan pengawasan.
b. Gambar MC 0 % dan MC 100% beserta Foto pendukung 0%,50% dan 100 %
c. Laporan laboratorium sebagai Pengendalian Mutu seperti ,tes kubus beton,sand
cone serta lainnya yang ada kaitanya pekerjaan tersebut.
d. Berita acara perubahan pekerjaan, pekerjaan tambah/kurang, serah terima,
pemeriksaan pekerjaan, dan berita acara lain yang berkaitan dengan pelaksanaan
konstruksi fisik.
e. Foto-foto dokumentasi yang diambil pada setiap tahapan kemajuan
pelaksanaan konstruksi fisik.
XVI. PENUTUP
Kerangka acuan kerja ini adalah pedoman secara umum dalam melaksanakan pekerjaan.
Hal – hal teknis yang dibutuhkan hendaknya dpersiapkan secara matang agar hasil
pekerjaan dapat sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan, serta kwalitas dan
kwantitas yang dihasilkan sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal – hal yang tidak atau
yang belum tercantum dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini akan ditentukan lebih
lanjut, bilamana perlu dapat diadakan perbaikan dalam Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini,
sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.

Ngawi, 26 April 2019

Pejabat Pembuat Komitmen


Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang
Kab. Ngawi

DWI MIYATNO . W, ST, MT


NIP. 19710527 200604 1 007

Anda mungkin juga menyukai