Anda di halaman 1dari 2

TUGAS AKHIR MODUL 1

ANGGOTA KELOMPOK
1. ZAMZIM ZULFA RAHMAWATI ( SMP ISLAM SUNAN GUNUNG JATI)
2.

Sel punca atau stem cell disebut sebagai metode pengobatan baru untuk berbagai
penyakit, seperti kanker dan penyakit degeneratif. Peran utama sel punca dalam pengobatan
adalah sebagai bahan transplantasi. Transplantasi sel punca dijalankan dengan menanamkan sel-
sel punca sebagai sel sehat untuk menggantikan sel yang rusak dan digunakan untuk menangani
penyakit tertentu.
Saat ini, sel punca telah digunakan untuk metode pengobatan, yaitu dengan transplantasi
sumsum tulang. Pada metode ini, sel-sel punca ditanam untuk menggantikan sel-sel yang rusak
akibat penyakit atau akibat kemoterapi. Juga sebagai metode untuk melawan sel-sel kanker,
misalnya pada leukemia. Di bawah ini adalah dua jenis metode transplantasi yang umum
digunakan. Jenis mana yang akan dipilih sangat bergantung kepada kebutuhan dan hasil
pemeriksaan dokter.
 Transplantasi sel punca autolog
Menggunakan sel-sel punca yang berasal dari tubuh pasien sendiri yang diambil
kemudian dibekukan dan disimpan sebelum pasien memulai terapi yang dapat
menyebabkan efek samping rusaknya sel punca alami pasien.
dapat menyerang ketika sel punca dimasukkan kembali ke dalam tubuh.
 Transplantasi sel punca allogenik
Tipe ini menggunakan sel punca pendonor, biasanya dari relawan atau kerabat. Biasanya
transplantasi ini digunakan jika transplantasi autolog tidak berhasil, atau untuk
menangani leukemia dan limfoma agresif.
Jika diihat dari penjelasan diatas, dunia kedokteran telah menemukan suatu solusi terhadap
sebuah permasalahan bidang kedokteran. Dengan ditemukannya sel punca banyak hal baru di
dunia kedokteran yang akan kita lihat dalam masa-masa mendatang. Khususnya tentang
pengembangan suatu organ ataupun bagian tubuh yang rusak yang bisa dibuat dengan
memanfaatkan sel punca. Walaupun sudah dilakukan terhadap tikus, secara bioetika
transplantasi kepala manusia apalagi dengan memanfaatkan sel punca embriotik merupakan hal
yang tabu bagi banyak orang. Di balik potensi besar yang diharapkan dari sel punca, metode ini
masih banyak diperdebatkan dan informasinya belum tersebar luas. Jikapun dilakukan operasi
transplantasi, operasi harus memperhatikan sikap-sikap aseptik dan sterilisasi dalam kegiatan
operasi.
Salah satu komplikasi yang sering terjadi setelah suatu tindakan bedah adalahinfeksi yang
disebabkan oleh kontaminasi luka oleh mikroorganisme. Komplikasi yang sering menyertai
tindakan bedah atau tindakan invasif yang lain harus dicegah untukmengurangi angka morbiditas
dan mortalitas dan mempercepat penyembuhan luka. Salahsatu cara mencegah hal tersebut terjadi
adalah dengan teknik kerja yang aseptik.
Teknik aseptik adalah salah satu cara untuk memperoleh kondisi bebas dari mikroorganisme.
Dasar dari teknik ini adalah bahwa infeksi berasal dari luar tubuh, sehingga teknik ini dipakai
untuk mencegah masuknya infeksi dari luar tubuh melalui tempat pembedahan.Tujuan akhir dari
aseptik adalah untuk menghindarkan pasien dari infeksi paska operasi dan untuk mencegah
penyebaran patogen. Dengan demikian melalui teknik aseptic yang baik selain dapat
menghindarkan infeksi pada penderita juga akan melindungi dokter agar tidak terinfeksi oleh
penderita. Dalam pembedahan prosedur aseptik meliputi tindakan sebelum, saat maupun sesudah
tindakan bedah, yaitu :
1. Pemakaian masker dan penutup kepala.
2. Mencuci tangan.
3. Pemakaian sarung tangan dan jubah operasi.
4. Persiapan penderita.
5. Memelihara sterilisitas medan operasi.
6. Menggunakan teknik operasi aman.
7. Sterilisitas dari ruang operasi minor dan alat operasi

Anda mungkin juga menyukai