65 67 1 PB
65 67 1 PB
ABSTRACT
Background : Whey was tofu industry waste that has not used widely eventhough its contain high nutrients in aqua
culture, especially for microalgae Spirulina. Whey could be used as a new alternative fertilizer for spirulina. The object
of this study was to know optimal whey concentration for Spirullina population growth.
Methods : This experiment was based on completely randomized design with three replications, and five treatments (0,
31, 62, 93, 124 mg/l). The main meassure variable were relative growth rate and increase percentage of spirullina
population.
Result : Research result showed that whey concentration significantly effected to relative growth rate of Spirullina
population. The highest treatment of Spirullina population growth is given of whey concentration 31 mg/l.
ABSTRAK
Latar Belakang : Limbah industri tahu merupakan salah satu limbah industri yang belum banyak dimanfaatkan,
sedangkan limbah tersebut diperkirakan masih banyak mengadung unsur yang dapat dimanfaatkan untuk kegiatan
budidaya dari jenis tanaman mikroalga terutama Spirulina. Limbah cair tahu tersebut dapat dijadikan alternatif baru
yang digunakan sebagai pupuk sebab di dalam limbah cair tahu tersebut memiliki ketersediaan nutrisi yang dibutuhkan
oleh Spirulina sp.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsentrasi limbah cair tahu yang optimal bagi pertumbuhan populasi
Spirullina.
Metode : Penelitian ini dirancang dengan menggunakan rancangan acak lengkap yang diulang tiga kali, dengan lima
level perlakuan konsentrasi limbah cair tahu (0, 31, 62, 93 dan 124 mg/l). Variabel utama yang diamati adalah laju
pertumbuhan sesaat dan prosentase kenaikan populasi Spirullina.
Kesimpulan : Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemberian limbah cair tahu dengan dosis yang berbeda
memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap laju pertumbuhan relatif populasi Spirullina. Perlakuan terbaik
adalah pemberian limbah cair tahu dosis 31 mg/l.
188
Handajani Jurnal Protein
PENDAHULUAN Materi
Penelitian ini dilaksanakan di
Peningkatan kualitas dan kuantitas produksi Laboratorium Mikrobiologi Universitas
ikan makin digalakkan pemerintah guna Muhammadiyah Malang. Materi yang
memenuhi kebutuhan protein hewani penduduk, digunakan dalam penelitian ini adalah kultur
menambah pendapatan petani ikan dan murni Spirulina sp, pupuk Walne, dan limbah
pengembangan agribisnis yang dapat memberikan
cair tahu. Air tawar dan air laut digunakan
pendapatan bagi negara. Salah satu upaya yang
dilakukan dalam peningkatan tersebut adalah sebagai media kultur dengan salinitas 20 ppt.
penyediaan benih secara kontinyu. Kegiatan Alat yang digunakan dalam penelitian
tersebut tidak dapat terlepas dari faktor-faktor meliputi : Mikroskop, stoples kaca, objek dan
penunjang antara lain masalah pakan, dalam cover glas, hand tally counter, aerator, selang
kegiatan budidaya ini pakan alami dan batu aerator, termometer, hand
merupakan salah satu elemen penting yang tidak refraktometer, planktonet, pH meter, lampu
dapat diabaikan. neon (TL) 40 watt.
Fitoplankton merupakan jenis organisme
perairan yang memiliki peranan sangat penting Metode
dalam dunia perikanan. Keberadaan fitoplankton Metode penelitian yang digunakan
pada perairan dapat menjadi pedoman dalam
adalah metode eksperimen, perlakuan berupa
menentukan kesuburan suatu perairan.
Perairan yang subur akan jasad renik
konsentrasi limbah cair tahu yang berbeda.
merupakan penunjang kelangsungan hidup ikan Perlakuan kontrol tanpa penggunaan limbah
dan jenis organisme air lainnya. Usaha cair tahu. Rancangan penelitian yang
pembenihan udang dan ikan adalah salah satu digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap
usaha yang selama ini nyata membutuhkan (RAL). Kisaran dosis Nitrat (NO3) untuk
ketersediaan pakan alami secara terus menerus, pertumbuhan yang optimal fitoplankton
mudah diperoleh, bernilai gizi tinggi, lebih murah adalah 0,9–3,5 ppm, berdasarkan uji
serta penggunaan yang efektif guna peningkatan pendahuluan pada limbah cair tahu
produksi benih yang maksimal. Spirulina mengandung Nitrat sebesar 14,628 ppm.
merupakan salah satu dari jenis mikroalga yang Kandungan Orthophosfat pada limbah cair
telah banyak digunakan sebagai pakan pada usaha
tahu sebesar 13,5 ppm (Mackentum, KM,
budidaya.
1969).
Spirulina merupakan salah satu mikroalga
Pada penelitian ini terdiri 5 perlakuan
yang bersifat kosmalit yang dapat dibudidayakan
dengan 3 ulangan, perlakuan tersebut merupakan
pada medium yang berbeda. Penumbuhan
konsentrasi limbah cair tahu yang berbeda.
Spirulina memerlukan ketersediaan unsur hara
Perlakuan tersebut adalah :
yang dapat berasal dari bahan kimia maupun
Perlakuan A : 0 mg/l
larutan hasil pembusukan atau limbah.
Perlakuan B : 31 mg/l
Limbah industri tahu merupakan salah satu
Perlakuan C : 62 mg/l
limbah industri yang belum banyak dimanfaatkan,
Perlakuan D : 93 mg/l
sedangkan limbah tersebut diperkirakan masih
Perlakuan E : 124 mg/l
banyak mengadung unsur yang dapat
dimanfaatkan untuk kegiatan budidaya dari jenis
Analisis Data
tanaman mikroalga terutama Spirulina. Limbah
Untuk mengetahui pengaruh perlakuan
cair tahu tersebut dapat dijadikan alternatif baru
konsentrasi limbah cair tahu terhadap
yang digunakan sebagai pupuk sebab di dalam
pertumbuhan populasi Spirulina sp digunakan
limbah cair tahu tersebut memiliki ketersediaan
ANOVA (uji F dengan taraf kepercayaan 95%).
nutrisi yang dibutuhkan oleh Spirulina sp.
Apabila nilai F berbeda nyata maka dilanjutkan
dengan Uji Beda Nyata Terkecil, untuk
mengetahui hubungan antara variabel bebas
(perlakuan) dan variabel tergantung (hasil)
MATERI DAN METODE PENELITIAN
(Marmono, A, 1992).
189
Vol.13.No.2.Th.2006 Pemanfaatan Limbah Cair Tahu sebagai Pupuk Alternatif
500
400 A
( sel/ml )
B
300
C
200 D
E
100
0
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9
Hari
Gambar 1. Grafik Kepadatan Sel Spirulina sp. Selama Penelitian dengan Perlakuan Dosis
Limbah cair tahu yang Berbeda
Keterangan :
A = dosis 0 ml/l
B = dosis 31 ml/l
C = dosis 62 ml/l
D = dosis 93 ml/l
E = dosis 124 ml/l
190
Handajani Jurnal Protein
2.Pengaruh Pemberian Limbah cair tahu Laju pertumbuhan relatif Spirulina sp.
dengan Dosis yang Berbeda Terhadap dalam penelitian digunakan sebagai parameter
Laju Pertumbuhan Relatif Populasi utama.
Spirulina
Dari Tabel 2 di atas menunjukan bahwa (dosis limbah cair tahu 0 mg/l) memberikan
nilai pertumbuhan relatif populasi Spirulina laju pertumbuhan relatif sebesar 0,0084; B
sp. setiap perlakuan berbeda. Perlakuan A (dosis 31 mg/l) sebesar 0,3669; C (dosis 64
191
Vol.13.No.2.Th.2006 Pemanfaatan Limbah Cair Tahu sebagai Pupuk Alternatif
192
Handajani Jurnal Protein
Isnansetyo, A. dan Kurniastuty, 1995. Teknik Subarijanti, H.U., 1994. Faktor Lingkungan yang
Kultur Phytoplankton dan Zooplankton. Kanisius. Mempengaruhi Pertumbuhan Plankton.
Yogyakarta. Universitas Brawijaya. Malang.
193