Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FARMAKOLOGI

“DIURETIK”

Di susun oleh:
Jamaludin (16010030)
Hilda fahira malihatuninssa
Fahrisma
Yunita lestari

PROGRAM STUDY S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INDUSTRI DAN FARMASI
BOGOR
BAB I
PENDAHULUAN

1.tujuan praktikum
Setelah melakukan percobaan ini mahasiswa di harapkan dapat:
a.mengetahu efek dari obat diuretik pada hewan percobaan.
b.mengetahui volume urine yang di hasilkan oleh hewan akibatpemberian obat diuretik.
c.mengetahui mekanisme kerja obat diuretik.

2.dasar teori
Diuretik adalah senyawa yang dapat menyebabkan ekskresi urin yang lebih banyak .jika pada
peningkatan ekresi garam garam,maka diuretik ini di namakan saluretika (diuretika dalam arti sempit)
( Mutschler,1991)
Walaupun bekerja pada ginjal,diuretika bukan obat ginjal,artinya senyawa ini tidak dapat
memperbaiki atau menyembuhkan penyakit ginjal,demikian juga pada pasien insufisiensi ginjal jika
diperlukan dialisys,tidak dapat ditangguhkan dengan penggunaan senyawa ini,beberapa diuretika pada
awal pengobatan justru memperkecil ekskresi zat-zat penting urin dengan mengurangilaju filtrasi
glomerolusus sehingga memperburuk insufisiensi ginjal(Mutschler 1991)
Diretika adalah zat-zatyang dapat memperbanyak kemih (diuresis)melalui kerja langsung terhadap
ginjal,obat-obat lainnya yangdapat menstimulasi diuresis dengan mempengarauhi ginjal secara tak
langsung tidak termasuk definisi ini,misalnya zat-zat yag dapat memperkuat kontraksi jantung
(digoksin,teofilin) memperbesar volume darah (dektran),atau merintangi sekresi hormon anti diuretik
ADH(air,alkohol).
Fungsi utama ginjal adalah memelihara kemurnian darah dengan jalan mengeluarkan semua zat asing
dan sisa pertukaran zat dari dalam darah dimana semuanya melintasi saringan ginjal kecuali zat putih
telur dan sel sel darah.
Fungsi penting lainnya adalah meregulasi kadar garam dan cairan tubuh.ginjal merupan organ
terpenting pada pengaturan homeostasis,yakni keseimbangan dinamis antara cairan intra dan
ekstrasel,dan diplasma darah (tan hoan tjay & kirana rahardja,2007).
Obat obat diuretika bekerja pada bagian ginjal yaitu :
a.tubuli proksimal,ultra foltra mengandung sejumlah besar garam yang disini direabsorbsi secara aktif
untuk kurang lebih 70%,antara lain ion Na+ dan air,
b.lengkungan henle,dibagian menaik dari henl’s loop sekitar25% absorbsi pasif dari Na+& k+
diureika lengkungan seperti furosemid,bumetamida,dan etakrinat.
c.tubuli distal,dibagian pertama segmen ini Na+di absorbsi secara aktif pula tanpa air hingga filtrat
menjadi lebih cair dan lebih hipotonis.
d.saluran pengumpulan.hormon anti diuretika ADH (vasoprin)dari hipofisis bekerja dengan jalan
mempengaruhi permebealitas terhadap air pada saluran ini
BAB II
ALAT DAN BAHAN

1.alat
Hewan percobaan : mencit betina dengan BB 23,09g
:alat suntik 1 ml (i.p)
:stopwacth
:timbangan mencit
:gelas ukur 10 ml
2.bahan
:furosemid
: air hangat
: larutan NaCl
BAB III
METODE KERJA

1.mencit dipuasakan selama lebih 16 jam (tetap di beri minum)


2.mencit diberi air hangat secara oral 1ml/25g BB mencit.
3.kemudian mencit disuntikan i.p furosemid dengan dosis 40mg dan 80mg.
4.tempatkan mencit pada kandang pengamatan diuretik.
5.catat jumlah urine komulatif setiap kurun 30 menit selama 4 jam.
BAB V
PEMBHASAN

Praktikum kali ini merupakan pengujian obat obat yang berkhasiat sebagai diuretik,diuretik adalah
obat yang dapat menambah pembentukan urin sehinggga mempercepat pengeluaran urin dari dalam
tubuh.fungsi utama diuretik adalah memobilisasicairan udem,yang berarti mengubah keseimbangan
cairan sedemikian rupa sehingga volume cairan ektrak sel kembali menjadi normal.berdasrkan
mekanisme kerjanya,secara umum diuretik dapat dibagi dua golongan besaryaitu diuretik osmotik
yaitu bekerja menarik air ke urin,tanpa mengganggu sekresi atau absorbsi ion dalam ginjal dan
penghmabat mekanisme transport elektrolit di dalam tubuli ginjal.
Obat obat yang digunakan pada praktikumn kali ini ialah furosemid,sebagaimana halnya diketahui
bahwa furosemid merupakan obat golongan diuretika kuat dengan mekanisme kerjanya menghambat
penyerapan kembali natrium oleh sel tubuli ginjal,furosemid meningkatkan pengeluaran
air,natrium,klorida,kalium dan tidak mempengaruhi tekanan darah yang normal.
Sebenarnya diantara ke 5 kelompok yang paling baik digunakan dengan dosis :4C 80mg , 5C 80mg
karena furosemid bekerja dengan cara menghambat reabsorbsi ion Na jerat henle,mekanisme kerja
furosemid adalah inhibisi reabsorbsi natrium dan klorida pada jerat henle menaik dan tubulus ginjal
distal.
Kesalahan yang terjadi dapat di sebabkan oleh tidak masuknya seluruh obat dan juga dapat
disebabkan oleh perbedaan dalam hal faktor fisologi dari hewan percobaan yang digunakan
.perubahan dalam faktor faktor farmakodinamika merupakan sebab utama yang menimbulkan
keragaman respons penderita,variasi berbagai faktor farmakokinetik dan farmakodinamik berasal dari
perbedaan individual dalam kondisi fisiologi ,kondisi fatologik,faktor genetik,interaksi obat dan
toleransi.
BAB VI
KESIMPULAN

1) efek utama dari obat efek diuretik ialah meningkatkan volume urin yang diproduksi serta
meningkatkan jumlah pengeluaran zat zat terlarut dan air
2) volume urin yang dihasilkan oleh hewan akibat pemberian obat diuretik semakin bertambah.
3) mekanisme kerja diuretik yaitu menghambat reabsorbsi elektrolit Na+ pada bagian bagian nefron
yang berbeda,akibatnya Na+dan ion lain seperti CI –memasuki dalam jumlah yang banyak
dibandingkan bila keadaan normal bersama sama air ,yang mengangkut secara pasif untuk
mempertahankan keseimbangan tekanan osmotik sehingga meningkatkan volume urin.
4) pada praktikum kali ini control yang dugunakan adalah aquadest dan tikus paling banyak
mengeluarkan erin pada perlakuan saat di berikan obat furosemid.

Anda mungkin juga menyukai