Anda di halaman 1dari 63

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324091778

Buku Saku Pertanian dan Peternakan Desa Girikerto, Sine, Ngawi, Jawa Timur

Book · August 2016

CITATIONS READS

0 4,634

5 authors, including:

Atus Syahbudin
Universitas Gadjah Mada
40 PUBLICATIONS   20 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

DEVELOPMENT OF NEW NATURAL TOURISTS OBJECT AND PARTNERSHIP ON MANAGEMENT OF GIRIKERTO GREEN TOURISM VILLAGE IN THE NORTH SLOPE OF MOUNT
LAWU View project

Local wisdom and religious beliefs on conservation forest in Bulupitu, Kebumen, Central Java View project

All content following this page was uploaded by Atus Syahbudin on 29 March 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Rahina Muhammad Aji
Aditya Rimba Nurfauzi
Nur Fitrianingsih
Nurvita Trias P

Buku Saku
Pertanian dan Peternakan

Editor:
Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D.

Desa Girikerto, Sine, Ngawi, Jawa Timur

KKN-PPM UGM JTM-15


Buku Saku
Pertanian dan Peternakan
Penulis:
Rahina Muhammad Aji Peternakan
Aditya Rimba Nurfauzi Peternakan
Nur Fitrianingsih Pertanian
Nurvita Trias P Pertanian

Editor:
Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. Dosen Pembimbing Lapangan

Desain Cover:
Ahmad Jauhari Afif Teknologi Jaringan

Penata Letak:
Ahmad Jauhari Afif Teknologi Jaringan
Rahina Muhammad Aji Peternakan

Foto Sampul:
Ahmad Jauhari Afif Teknologi Jaringan

Contact Person:
rmuh007@gmail.com

ii
Persembahan untuk
Keluarga Baru Kami
di Desa Girikerto

iii
Daftar Isi
Halaman Judul...............................................................................................................i
Buku Saku.......................................................................................................................ii
Ucapan Terima Kasih............................................................................................iii
Daftar Isi........................................................................................................................iv
Kalimat Persembahan .........................................................................................v
Peternakan
Pengolahan Limbah Peternakan
Pembuatan Pupuk Kompos .......................................................... 2
Pembuatan Pupuk Kascing .......................................................... 5
Pembuatan Pupuk Cair .................................................................. 8
Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi untuk Sapi
Pembuatan Jerami Amoniasi........................................................ 12
Pembuatan Jerami Fermentasi.................................................... 15
Pembuatan Pakan Ternak Fermentasi untuk Sapi
dan Kambing
Pembuatan Silase............................................................................... 19
Materi Tambahan Seputar Peternakan
Pembuatan Bakteri Starter (MOL) ........................................... 23
Pengenalan Bangsa Sapi .............................................................. 25
Pengenalan Bangsa Kambing dan Domba .................... 30
Menghitung Bobot Sapi ................................................................. 36
Manajemen Kandang Kambing dan Domba ................... 37
Pertanian
Pembuatan Biochar............................................................................. 42
Pembuatan Tanaman Verticultur............................................... 45
Pengenalan Tanaman Refugia.................................................... 50
Yuk, Cintai Lingkungan Kita........................................................... 54
Daftar Pustaka.........................................................................................................55
iv
Terima Kasih
Assalamu’alaikum Warohmatullohi Wabarokatuh

Bismillahirrahmanirrahim. Segala puji bagi Allah SWT, Tuhan semesta


alam, berkat rahmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan buku ini. Sholawat serta salam selalu tercurah kepada tauladan
sepanjang masa, Nabi Muhammad SAW, beserta para keluarga, sahabat, dan para
pengikutnya yang senantiasa istiqomah dalam sunnahnya hingga akhir jaman.

Buku ini disusun sebagai kenang-kenangan dan ucapan terimakasih kami


mahasiswa KKN UGM kepada warga Girikerto yang telah menerima kami dengan
sangat baik dan juga telah membimbing kami untuk lebih baik lagi dimasa yang
akan datang.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa begitu banyak pihak yang telah turut
membantu dalam penyelesaian buku ini. Melalui kesempatan ini, dengan segala
kerendahan hati, penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:

1. Atus Syahbudin, S.Hut., M.Agr., Ph.D. yang telah membimbing kita selama KKN
UGM 2016 berlangsung, dan juga telah memberikan masukan dalam pembuatan
buku ini.

2. Kepala desa Girikerto Slamet Riyadi, yang telah memberikan kesempatan dan
bimbingannya kepada mahasiswa Universitas Gadjah Mada untuk melakukan KKN
di Desa Girikerto.

3. Staf Desa yang telah memberikan arahan serta nasihat, baik selama kegiatan
KKN berlangsung maupun saat kehidupan bermasyarakat di desa Girikerto.

4.. Masyarakat Desa Girikerto yang telah memberikan sambutan dan jamuan
yang sangat hangat, serta kerjasama yang baik dalam kegiatan KKN untuk
mencapai titik perubahan yang diharapkan di masa depan.

v
Pengelolaan Limbah Ternak

Pembuatan Pupuk Kompos


Pembuatan Pupuk Kascing
Pembuatan Pupuk Cair

1
Pembuatan Pupuk Kompos
Pengertian

K
ompos adalah pupuk yang dihasilkan dari bahan
organik melalui proses pembusukan.
Pembuatannya dilakukan pada suatu tempat yang
terlindung dari matahari dan hujan. Untuk mempercepat
perombakan dan pematangan serta menambah unsur
hara, dapat ditambahkan campuran kapur dan kotoran
ternak (ayam, sapi, atau kambing). Bahan yang digunakan
sebagai sumber kompos dapat berupa limbah, seperti
sampah atau sisa-sisa tanaman tertentu, misal jerami dan
rerumputan (Dohong, 2003)

Alat Bahan
1. Pacul 1. Kotoran/teletong
2. Ember 2. Damen/sisa pakan
3. Plastik mulsa 3. Gamping atau Mil
4. Angkong 4. Starter mikrobia
(EM4)
5. Abu
6. Molasses

2
Pembuatan Pupuk Kompos

Diagram Tahap Pembuatan

Kotoran sapi 85 kg + 5,5 kg damen/sisa pakan + 4 kg kapur/gamping


halus + Abu + Starter EM4 + air + tetes (molasses)

Campur semua bahan seperti kotoran sapi, sisa pakan,


dan gamping hingga merata

Air, tetes dan bakteri starter dicampur kemudian disiramkan ke bahan yang
sebelumnya sudah dicampur. Kemudian ditutup dengan mulsa plastik hitam

Setiap minggu kompos dibalik selama 3 minggu.


Di minggu keempat, kompos siap dipanen

3
Pembuatan Pupuk Kompos

Manfaat Kompos
1. Menyehatkan tanah
2. Menyuburkan tanaman
3. Mengurangi limbah ternak

4
Pembuatan Pupuk Kascing
Pengertian

K
ascing merupakan singkatan dari “Bekas Cacing”, yaitu merupakan
salah satu jenis pupuk organik. Kascing adalah pupuk organik yang
berupa kotoran cacing yang telah dikeringkan. Seperti kita ketahui
cacing berperan penting dalam dunia pertanian yaitu dapat
menyuburkan tanah. Lahan yang banyak terdapat cacing menandakan
bahwa lahan tersebut subur. Pupuk organik kascing dapat diproduksi dari
campuran limbah ternak dan sisa tanaman dengan bantuan cacing.
Pupuk kascing mengandung auksin yang berguna merangsang
pertumbuhan akar. Oleh sebab itu, dewasa ini pupuk kascing menjadi
favorit dikalangan para petani karena terbukti lebih efektif dalam
meningkatkan kualitas produksi tanaman, entah itu sayuran atau buah-
buahan.

Alat Bahan
1. Wadah 1. Buah dan sayuran
2. Ember busuk
3. Karung bekas 2. Cacing tanah
3. Kotoran/teletong
5
Pembuatan Pupuk Kascing

Diagram Tahap Pembuatan

Kotoran sapi atau kambing 4-5 kg dicampur dengan sayur dan


buah-buahan busuk ditaruh dalam wadah atau ember
kemudian masukkan 1 kg cacing

Didiamkan beberapa saat. Jika cacing tidak mau masuk ke dalam


kotoran maka kotoran masih terlalu baru dan tidak sesuai
dengan kebutuhan cacing

Setelah cacing mau masuk, simpan wadah di tempat yang gelap.


Sebulan kemudian pindahkan cacing ke kotoran yang lain

6
Pembuatan Pupuk Kascing

Manfaat Kascing
1. Menyehatkan tanah
2. Menyuburkan tanaman
3. Mengurangi limbah ternak dan dapur
4. Cacing tidak perlu beli lagi
5. Cacing bisa dijual

7
Pembuatan Pupuk Cair
Pengertian

P
upuk Organik Cair adalah larutan dari pembusukan bahan-bahan
organik yang berasal dari sisa tanaman, kotoran hewan, dan
manusia yang kandungan unsur haranya lebih dari satu unsur.
Kelebihan dari pupuk cair adalah dapat mengatasi defisiensi/kekurangan
hara, tidak masalah dalam pencucian hara, dan mampu menyediakan
hara secara cepat. Dibandingkan dengan pupuk cair anorganik, pupuk
organik cair umumnya tidak merusak tanah dan tanaman walaupun
digunakan sesering mungkin. Selain itu, pupuk ini juga memiliki bahan
pengikat, sehingga larutan pupuk yang diberikan ke permukaan tanah
bisa langsung digunakan oleh tanaman. Dengan menggunakan pupuk
organik cair dapat mengatasi malah lingkungan dan membantu
meningkatkan sumber pendapatan masyarakat dari limbah ternak.

Alat Bahan
1. Wadah 1. Uyuh sapi atau kambing
2. Ember 2. Starter Mikrobia (EM4)
3. Plastik Mulsa 3. Molasses/tetes

8
Pembuatan Pupuk Cair

Diagram Tahap Pembuatan

Uyuh sapi atau kambing disiapkan kemudian dimasukkan


tetes/molasses dan starter EM4 secukupnya

Diaduk hingga rata. Jika memiliki limbah kulit jeruk dapat dimasukkan
untuk memberi aroma.

Kemudian dimasukkan kedalam wadah atau botol dan ditutup


dengan tutup atau mulsa selama 7 hari. Pupuk cair siap digunakan

9
Pembuatan Pupuk Cair

Manfaat Pupuk Cair


1. Menyehatkan Buah
2. Menyuburkan tanaman
3. Mengurangi limbah uyuh dan polusi bau
4. Mengurangi penggunaan pupuk kimia
5. Pupuk cair bisa dijual

10
Pembuatan Pakan Ternak
Fermentasi untuk Sapi
Teknologi Pakan Jerami Padi Amoniasi
Teknologi Pakan Jerami Padi Fermentasi

11
Teknologi Pakan Jerami
Padi Amoniasi

Pengertian

J
erami Padi Amoniasi adalah cara pengolahan kimia menggunakan
amoniak (NH3) sebagai bahan kimia yang digunakan untuk
meningkatkan daya cerna bahan pakan berserat sekaligus
meningkatkan kadar N (proteinnya). Cara ini mempunyai
keuntungan-keuntungan yaitu: sederhana, mudah dilakukan, murah
(sumber NH3 diambil dari urea), juga sebagai pengawet, anti
aflatoksin, tidak mencemari lingkungan dan efisien (dapat
meningkatkan kecernaan sampai 80%).

Alat Bahan
1. Tali Rafia 1. Damen
2. Alas/terpal 2. Urea
3. Trash Bag/Plastik Biasa 3. Air

12
Teknologi Pakan Jerami
Padi Amoniasi

Diagram Tahap Pembuatan

Sediakan damen sebanyak 10 kg.


Urea sebanyak 3% (300 gram) dicampur dalam 2 liter air

Urea yang telah dicampur dengan air disiramkan ke


damen hingga rata

Kemudian dimasukkan kedalam plastik atau trash bag dan diikat


dengan rafia sampai kedap udara. Setelah 1-3 minggu damen
amoniasi dapat digunakan

13
Teknologi Pakan Jerami
Padi Amoniasi

Manfaat Jerami Padi Amoniasi


1. Damen lebih tahan lama
2. Damen lebih sehat/bergizi
3. Damen dapat disimpan saat hijauan kurang

14
Teknologi Pakan Jerami
Padi Fermentasi
Pengertian

F
ermentasi merupakan aktivitas mikroorganisme untuk
memperoleh energi yang diperlukan untuk metabolisme dan
pertumbuhannya melalui pemecahan atau katabolisme
terhadap senyawa-senyawa organik secara anaerobik. Pada
fermentasi Jerami, jerami mengalami perlakuan fisik, yaitu jerami
dipotong-potong untuk meningkatkan luas permukaan dan
merombak struktur fisiknya. Lalu inokulum cair dicampurkan pada
jerami dan jerami dimasukkan ke dalam kantong plastik besar dan
diisolasi dalam ruang yang kedap udara selama 21 hari. Diharapkan
dalam jerami fermentasi akan meningkatkan kecernaanya karena
melonggarnya ikatan selulosa.

Alat Bahan
1. Tali Rafia 1. Damen
2. Alas/terpal 2. Urea
3. Trash Bag/Plastik Biasa 3. Air

15
Teknologi Pakan Jerami
Padi Fermentasi

Diagram Tahap Pembuatan

Sediakan damen sebanyak 10 kg dan dipercikkan air secukupnya.


Urea sebanyak 60 gram dicampur dengan 60 gram Starter EM4

Urea yang telah dicampur dengan probiotik dipercikkan


ke damen hingga rata

Kemudian dimasukkan kedalam plastik atau trash bag dan diikat


dengan rafia sampai kedap udara. Setelah 1-3 minggu damen
amoniasi dapat digunakan

16
Teknologi Pakan Jerami
Padi Fermentasi

Manfaat Jerami Padi Fermentasi


1. Damen lebih tahan lama
2. Damen lebih sehat/bergizi
3. Damen dapat disimpan saat hijauan kurang

17
Pembuatan Pakan Ternak
Fermentasi untuk Sapi dan Kambing
Teknologi Pembuatan Silase

18
Teknologi Pembuatan Silase

Pengertian

S
ilase merupakan salah satu teknik pengawetan hijauan pakan
ternak untuk mengatasi kekurangan pakan di musim kering
dengan prinsip pemeraman dalam kondisi anaerob.

Alat Bahan
1. Sekop 1. Hijauan Segar
2. Silo/Tong/Plastik Besar 2. Dedak Padi
3. Sabit 3. Molasses
4. Terpal 4. Starter EM4

19
Teknologi Pembuataan
Silase

Diagram Tahap Pembuatan

Hijauan segar 85 kg + 5 kg Dedak Padi + Starter EM4 5%


+ tetes 5% (molases)

Campur semua bahan


Hijauan yang telah dicacah ( 3-5cm ), dicampur dengan Dedak, EM4 ,
dan Molases secara merata

Masukan dalam tong atau silo secara dipadatkan tanpa ada


udara yang masuk atau dalam keadaan anaerob (kedap udara)

Silase dapat dipanen pada hari ke-21 Hari penyimpanan atau lebih

20
22
Teknologi Pembuataan
Silase

Manfaat Silase
1. Menambah masa simpan
2. Memberikan nutrien lebih
3. Dapat menjadi pakan cadangan saat musim panas
4. Disukai ternak

21
Materi Tambahan Ternak
Pembuatan Bakteri Starter (MOL)
Pengenalan Bangsa Sapi
Pengenalan Bangsa Kambing
Pengenalan Bangsa Domba
Penghitungan Berat Sapi
Manajemen Kandang Kambing
dan Domba

22
Pembuatan bakteri starter
(Mikroorganisme Lokal)

Alat Bahan
1. Blender 1. Buah pisang 5. Air rendaman beras
2. Pisau 2. Buah nanas 6. Daun tembakau
3. Buah maja 7. Sisa sayuran
4. Keong mas 8. Air tapi

23
Pembuatan bakteri starter

Diagram Tahap Pembuatan

Bahan dicampur dengan air dan diblender

Hasil blenderan kemudian disaring

Airnya ditaruh dalam botol dan ditutup rapat

Simpan selama 10-21 hari di tempat yang kering

24
Pengenalan Bangsa Sapi
Sapi Asli Indonesia (Bos sondaicus)

Bali
Pada saat masih “pedet”, bulu badannya
berwarna sawo matang sampai kemerahan,
setelah dewasa Sapi Bali jantan berwarna lebih
gelap bila dibandingkan dengan sapi Bali
betina. Warna bulu sapi Bali jantan biasanya
berubah dari merah bata menjadi coklat tua
atau hitam setelah sapi itu mencapai dewasa
kelamin sejak umur 1,5 tahun dan menjadi hitam
mulus pada umur 3 tahun. Warna hitam dapat
berubah menjadi coklat tua atau merah bata
apabila sapi itu dikebiri, yang disebabkan
pengaruh hormon testosterone (Hardjosubroto
dan Astuti, 1993).

25
Pengenalan Bangsa Sapi

Sapi Lokal (Bos indicus X Bos sondaicus)


Jawa
Sapi ini hampir menyerupai sapi Madura,
akan tetapi mempunyai ukuran tubuh yang
lebih kecil dan biasanya berbulu coklat. Sapi
ini adalah hasil persilangan sapi Bali
dengan beberapa sapi dari India seperti sapi
Ongole maupun sapi Brahman.

Madura
Sapi Madura adalah bangsa sapi potong
lokal asli Indonesia yang terbentuk dari
persilangan antara banteng dengan Bos
indicus atau sapi Zebu. Karakteristik sapi
Madura sudah sangat seragam, yaitu bentuk
tubuhnya kecil, kaki pendek dan kuat, bulu
berwarna merah bata agak kekuningan
tetapi bagian perut dan paha sebelah dalam
berwarna putih.
Aceh
Sapi aceh merupakan salah satu rumpun sapi
lokal Indonesia yang mempunyai sebaran
asli geografis di Provinsi Aceh, dan telah
dibudidayakan secara turun-temurun. Sapi
aceh merupakan kekayaan sumber daya
genetik ternak Indonesia yang perlu
dilindungi dan dilestarikan.

26
Pengenalan Bangsa Sapi

Sapi Non-Lokal
Sapi India (Bos indicus)
Brahman
Brahman adalah keturunan sapi Zebu atau
Bos indicus. Aslinya berasal dari India
kemudian masuk ke Amerika pada tahun 1849
berkembang pesat di Amerika. Di AS, sapi
Brahman dikembangkan untuk diseleksi dan
ditingkatkan mutu genetiknya. Setelah
berhasil, jenis sapi ini diekspor ke berbagai
negara. Dari AS, sapi Brahman menyebar ke
Australia dan kemudian masuk ke Indonesia
pada tahun 1974 (Arif A).
Ongole
Sapi Ongole adalah sapi keturunan sapi liar
Bos indicus yang berhasil dijinakan di India. Di
Indonesia, sapi ini dapat dibedakan menjadi
dua kelompok yaitu Sumba Ongole (SO) dan
sapi Peranakan Ongole (PO). Sumba Ongole
adalah keturunan murni sapi Nellore dari India
yang didatangkan tahun 1914. Sapi ini
dikembangkan secara murni di Pulau Sumba
dan merupakan sumber indukan sebagian
besar Ongole di dalam negeri. Persilangan
antara Sumba Ongole dengan sapi setempat
di jawa menghasilkan anakan yang mirip sapi
Ongole sehingga sapi ini disebut dengan sapi
Peranakan Ongole (Arif A).

27
Pengenalan Bangsa Sapi

Sapi Non-Lokal

Sapi Bule (Bos taurus)


Metal
Sapi Simmental adalah bangsa Bos taurus (Talib dan
Siregar, 1999), berasal dari daerah Simmedi negara
Switzerland tetapi sekarang berkembang lebih
cepat di benua Eropa dan Amerika, merupakan tipe
sapi perah dan pedaging, warna bulu coklat
kemerahan (merah bata), di bagian muka dan lutut
kebawah serta ujung ekor berwarna putih.
Limousin
Sapi Limousin adalah bangsa Bos taurus (Talib dan
Siregar, 1999). Dikembangkan pertama di Perancis,
merupakan tipe sapi pedaging dengan perototan
yang lebih baik dari Simmental, warna bulu coklat tua
kecuali disekitar ambing berwarna putih serta lutut
kebawah dan sekitar mata berwarna lebih muda.

Angus
Sapi Aberdeen angus adalah sapi yang berasal dari
skotlandia dan merupakan hasil persilangan Bos
taurus. Penyebaran sapi ini telah sampai ke berbagai
belahan dunia seperti Australia, Amerika, Indonesia
maupun sebagian Afrika. Sapi ini tidak begitu tahan
penyakit bila berada di daerah tropis. Pertumbuhan
sapi ini cukup baik, cepat gemuk dengan pakan
kualitas bagus, dagingnya tebal. Sapi dewasa jantan
beratnya bisa mencapai 1000 kg dan yang betina
800 kg (www.ilmuternak.com).

28
Pengenalan Bangsa Sapi

Sapi Non-Lokal

Sapi Bule Perah (Bos taurus)

Frisian Holstein
Sapi ini berasal dari Eropa, yaitu di Belanda,
tepatnya di Provinsi Holland Utara dan Friesian
Barat, sehingga sapi bangsa ini memiliki nama
resmi FriesHolland dan sering disebut Holstein
(www.sentulfresh.com).

Jersey
Sapi Jersey merupakan salah satu jenis bangsa sapi
yang pertama kalinya di temukan di Pulau Jersey
yang terletak di selat Channel perbatasan antara
Prancis dan Inggris. Bangsa sapi jersey ini berasal
dari sebuah bangsa sapi liar Bos taurus Typicus
Longifrons yang kemudian di silangkan dengan
sapi di paris dan Normandia sehingga sapi jersey ini
muncul (www.bbibsingosari.com).

29
Pengenalan Bangsa Kambing
Kambing Asli Indonesia

Kacang/Jawa
Kambing yang memiliki daya adaptasi tinggi ini
merupakan kambing lokal Indonesia. Selain itu,
kambing kacang juga daya reproduksinya
sangat tinggi. Sehingga sangat
direkomendasikan untuk kamu yang ingin
berternak kambing. Kambing kacang merupakan
tipe kambing pedaging, jantan maupun
betinanya (www.suherlin.com).

30
Pengenalan Bangsa Kambing

Kambing Lokal (Silangan)


Bligon
Nama lain Kambing Bligon yaitu, Jawarandu, Gumbolo,
Kacukan, dan Koplo. Kambing ini merupakan hasil
persilangan antara kambing peranakan etawa dengan
kambing kacang. Yang lebih dominan di kambing
jawarandu yaitu sifat fisik kambing kacang. Kambing
jawarandu dikembangkan untuk menghasilkan susu.
Susu yang dihasilkan oleh kambing jawarandu
sebanyak 1,5 liter per hari atau lebih sedikit dari
kambing etawa (www.ilmuternak.com).

Kaligesing
Ukuran tubuh kambing Peranakan Etawa Ras Kaligesing
hampir sama dengan kambing Etawa namun lebih
adaptif terhadap lingkungan di Indonesia. Tidak seperti
kambing jawarandu, kambing PE memiliki tubuh dengan
tanda berada diantara kambing Etawa dan kambing
Kacang. Jadi sebagian lebih ke arah kambing Etawa,
dan sebagian yang lain lebih ke arah kambing Kacang
(www.organichs.com).

Senduro
Kambing Etawa Ras Senduro sesuai untuk
kambing perah atau pedaging. Kambing etawa
Senduro dikenal memiliki ketebalan dan postur
yang bagus (www.organichs.com).

31
Pengenalan Bangsa Kambing

Kambing Non-Lokal
Alpine
Jenis kambing Perancis-Alpine adalah jenis
kambing yang berasal dari Pegunungan Alpen.
Kambing ini di ternakkan guna diambil susu.
Kambing ini berkembang pesat di Amerika dan
Perancis. Karena kambing ini kwalitas susu
yang baik. Selain itu Kambing ini memiliki
kemampuan beradaptasi dengan baik
ditempat yang baru (www.situs-
peternakan.com).
Saanen
Kambing Saanen berasal dari lembah Saanen,
Swiss bagian barat. Kambing ini merupakan
salah satu jenis kambing penghasil susu
kambing yang terkenal dan terbesar di Swiss.
karena kepekaannya terhadap matahari,
sehingga Sulit berkembang di wilayah tropis
(Andoko dan Warsito, 2013).

Boer
Asal kambing Boer yaitu dari Afrika Selatan.
Telah ter-registrasi lebih dari 65 tahun. “Boer”
memiliki arti petani. Dengan pertumbuhannya
sangat cepat, kambing Boer merupakan
kambing pedaging sesungguhnya
(www.infoternak.com).

32
Pengenalan Bangsa Domba

Domba Lokal
Ekor Tipis
Domba ini termasuk dalam kategori domba
dengan perawakan kecil, untuk beratnya yang
jantan sendiri sekitar 30 sampai 40 kg,
sedangkan yang betina sekitar 15 sampai 20 kg.
Memiliki bulu wol berwarna putih namun akan
terlihat gimbal apabila jarang dibersihkan, bulu
tersebut lebih dominan berwarna putih dan
warna hitam yang berada disekeliling matanya
Ekor Gemuk (www.infopeternakan.com).

Bentuk tubuhnya terlihat lebih besar dari pada


jenis domba lokal lain pada umumnya. Untuk
tinggi badannya sendiri berkisar antara 52
sampai 65 cm untuk yang jantan, sedangkan
yang betina 47 sampai 60 cm. Untuk beratnya
sendiri yang jantan berkisar antara 40 sampai
60 kg, sedangkan yang betina antara 25
sampai 50 kg (www.infopeternakan.com).
Garut
Ciri khas yang identik dari domba garut jantan ini
yaitu memiliki tanduk yang besar dan kuat, tanduk
tersebut melengkung kebelakang yang berbentuk
spiral dan pangkal tanduknya hampir menyatu.
Berat untuk domba jantan bisa mencapai 40
sampai 80 kg, sedangkan yang betina antara 30
sampai 40 kg (www.infopeternakan.com).

33
Pengenalan Bangsa Domba

Domba Lokal

Texel
Jenis domba texel Wonosobo tersebut
termasuk dalam kategori domba potensial
karena merupakan penghasil daging terbaik,
bobot domba jantan dewasa bisa mencapai
100 kg sedangkan yang betina bisa mencapai
80 kg dengan karkas sekitar 55 %. Selain
sebagai domba potong ternyata domba
tersebut juga bisa menghasilkan bulu wool
yang berkualitas sebanyak 1000 gram per
ekor untuk setiap tahunnya
(www.infopeternakan.com).

Batur
Pada dekade ’80-an, kelompok tani dan
ternak di Kecamatan Batur, Kabupaten
Banjarnegara, Jawa Tengah, berusaha
mengawin silangkan antara domba bantuan
Presiden Soeharto yang berasal dari Tapos,
Jawa Barat dengan domba lokal yang ada di
Dieng (Gayatri dan Handayani, 2007).

34
Pengenalan Bangsa Domba

Domba Non-Lokal
Merino
Domba merino berasal dari Asia. Awalnya
domba ini berkembang di spanyol, kemudian
menyebar ke Inggris dan Australia. Domba ini
merupakan penghasil wol berkualitas baik.
jantan dapat mencapai 70 kg dan domba
betina 45 kg. Domba jantan bertanduk besar
dan membelit, tetapi domba betina tidak
bertanduk (Sudarmono dan Sugeng, 2011).

35
Menghitung Bobot Sapi
Penghitungan Berat Sapi
Penentuan berat badan sapi dapat dilakukan dengan beberapa
rumus yaitu :
1. Rumus Schoorl Denmark
(LD + 22)² BB = Berat Badan (kg)
BB = 100 LD = Lingkar Dada (cm)
2. Rumus Schoorl Indonesia
(LD + 18)²
BB = 100

3. Rumus Winter Eropa/Rumus Scheiffer


(LD)² × PB PB =Panjang Badan (inchi)
BB (pound/lbs) = 300 LD = Lingkar Dada (Inchi)
Ket : -.1 Inchi = 2,53 Cm
-.1 Pound = 0,454 Kg
4. Rumus Winter Indonesia
(LD)² × PB) PB = Panjang Badan (cm)
BB = 10815,15 LD = Lingkar Dada (cm)

5. Rumus Modifikasi/Rumus Lambourne


(LD)² × PB PB = Panjang Badan (cm)
BB (kg) = 10840 LD = Lingkar Dada (cm)

36
Manajemen Kandang
Kambing dan Domba

Kandang Tampak Depan

Kandang Tampak Samping

37
Manajemen Kandang Kambing dan Domba

Kandang Tampak Atas

Lantai Kandang
Tampak Atas

Tampak Samping

38
Manajemen Kandang Kambing dan Domba

Dimensi Kandang

A 0,5 m

B 1m

C 1m

D 2,5 m

Keterangan :
A adalah tinggi atap dengan tinggi 0,5 m
B A adalah tinggi atap dengan tinggi 0,5 m
B adalah tinggi pembatas ke atap dengan tinggi 1 m
C adalah tinggi pembatas kandang dengan tinggi 1 m
D adalah tinggi tiang dari permukaan tanah dengan tinggi 2,5 m

39
Manajemen Kandang Kambing dan Domba

Contoh Kandang yang Baik

40
Pertanian

Pembuatan Biochar
Pembuatan Tanaman Verticultur
Pengenalan Tanaman Refugia

41
Pembuatan Biochar

Pengertian

B
iochar atau arang merupakan bentuk stabil dari charcoal
yang dibuat dengan cara membakar/memanaskan bahan
organik alami (tanaman, kayu, serbuk kayu, kotoran hewan)
dengan temperatur yang tinggi ±700 °C, dengan proses pembakaran
oksigen rendah yang disebut dengan pyrolysis. Berfungsi sebagai
pembenah tanah alami berbahan baku hasil pembakaran tidak
sempurna (pirolisis) dari residu atau limbah yang sulit diuraikan.

Alat Bahan
1. Wajan 1. Kayu
2. Perapian 2. Tempurung kelapa
3. Pelepah kelapa sawit
4. Tandan kosong kelapa
sawit
5. Tongkol jagung
6. Sekam padi
7. Kulit buah
8. Kacang-kacangan

42
Pembuatan Biochar

Diagram Tahap Pembuatan

Bahan baku dibakar atau digongso sampai menjadi arang

Arang atau hasil gongso didinginkan agar suhu menurun

Setelah dingin arang direndam dalam POC(Pupuk Organik Cair)

Setelah itu biochar dapat digunakan

43
Pembuatan Biochar

Manfaat Biochar
1. Mengikat dan menambah unsur hara dalam tanah
2. Menstabilkan tingkat kemasaman tanah
3. Mengatasi pencemaran tanah
4. Meningkatkan mikroorganisme di dalam tanah
5. Biochar dapat memperbaiki kondisi tanah dan meningkatkan
produksi tanaman

44
Pembuatan Tanaman Verticultur

Pengertian

v ertikultur adalah sistem budidaya pertanian yang dilakukan


secara vertikal atau bertingkat, baik indoor maupun outdoor.
Sistem budidaya pertanian secara vertikal atau bertingkat
ini merupakan konsep penghijauan yang cocok untuk daerah
perkotaan dan lahan terbatas.

Alat Bahan
1. Balok kayu 1. Tanah
2. Talang U 2. Pupuk
3. Paku 3. Bibit

45
Pembuatan Tanaman Verticultur

Diagram Tahap Pembuatan

Alat dan bahan disiapkan


( Balok kayu, kayu blabak, talang U, paku, tanah, pupuk, bibit)

Balok kayu dan kayu blabak dipaku kemudian disusun membentuk


rangka sesuai gambar dibawah ini

Talang U

Setelah rangka berdiri kokoh bisa dilakukan pengecatan


agar rangka lebih menarik

46
Pembuatan Tanaman Verticultur

Kelebihan verticultur
1. Lebih efisiensi dalam penggunaan lahan
2. Penghematan pemakaian pupuk dan pestisida
3. Dapat dipindahkan dengan mudah karena tanaman
diletakkan dalam wadah tertentu
4. Mudah dalam hal monitoring/pemeliharaan tanaman.

47
Pembuatan Tanaman Verticultur

Diagram Tahap Pembuatan

Bagian bawah talang U dilubangi kecil-kecil menggunakan solder/patri

Talang U diisi tanah + pupuk dengan perbandingan (1 : 1)

Bibit yang sudah berusia 2 minggu siap untuk ditanam di talang U

Talang U yang sudah berisi tanah + pupuk dan tanaman siap


disusun di atas kayu blabak pada rangka seperti gambar di bawah ini

48
Pengenalan Tanaman Refugia

Pengertian
Refugia adalah pertanaman beberapa jenis tumbuhan yang dapat
menyediakan tempat perlindungan, sumber pakan atau sumberdaya
yang lain bagi musuh alami seperti predator dan parasitoid.

Ciri-ciri tanaman refugia


• Warna bunga menarik serangga
• Tanaman liar di lahan, jika digoyangkan banyak serangga yang
berterbangan
• Mengeluarkan bau yang tidak disukai serangga
• Tidak mengganggu pertumbuhan tanaman pokok

49
Pengenalan Tanaman Refugia

Manfaat Tanaman Refugia


1. Mengurangi penggunaan pestisida
2. Sebagai tempat tinggal serangga predator
3. Mengendalikan populasi hama di lahan persawahan
4. Memperindah lahan persawahan

50
Pengenalan Tanaman Refugia

Membuat Pestisida Nabati dengan


Tanaman Refugia
Pestisida nabati adalah pestisida yang dibuat dari bahan-bahan
alami seperti salah satunya dengan bunga kenikir. Proses
pembuatanya sangat mudah, selain efisien waktu serta menghemat
biaya pengeluaran. Pestisida nabati ini juga ramah lingkungan tidak
menyebabkan tanah rusak dan aman bagi manusia.

Alat Bahan
1. Blender 1. Bunga Kenikir
2. Saringan 2. Air
3. Alat semprot

51
Pengenalan Tanaman Refugia

Diagram Tahap Pembuatan

Siapkan bunga kenikir kemudian dihaluskan dengan blender

Kemudian dicampur dengan 10Liter air dan kemudian disaring

Masukan ke alat penyemprot kemudian semprotkan ke padi 14-21 hari

52
Yuk, Cintai Lingkungan Kita

Girikerto merupakan desa dengan lanskap khas lereng utara Gunung Lawu
yang sudah cukup lama tidak aktif. Tanahnya berstruktur pegunungan ±800 m
dpl dan menerima curah hujan relatif tinggi. Dengan kondisi geografis dan
topologi yang sedemikian rupa membuat Girikerto menjadi desa yang kaya
akan sumber daya alam (SDA). Oleh karena itu untuk menjaga kelestarian
SDA tersebut perlu adanya tindakan nyata dari kita masyarakat Girikerto
untuk bahu-membahu dalam rangka menjaga dan melindungi dari tindakan
tangan-tangan jahil yang hanya memanfaatkannya untuk kepentingan
sendiri ataupun golongan tanpa memikirkan resiko jangka panjang. Maka dari
itu ada beberapa tips untuk bapak-ibu dan masyarakat Girikerto untuk
melindungi SDA agar tetap lestari sehingga dapat dinikmati oleh anak-cucu,
antara lain:

1. Menghindari menebang pohon secara berlebih atau tidak beraturan


2. Menghemat penggunaan air bersih
3. Menjaga kebersihan sumberan (Lanang dan Koso)
4. Tidak membuang sampah di aliran sungai/parit/kalen
5. Mengambil kayu yang sudah jatuh di hutan pinus sesuai kebutuhan saja
6. Mengolah limbah ternak menjadi pupuk
7. Mengurangi penggunaan pupuk kimia (urea, pusri, kcl, dll)

53
Daftar Pustaka
Sumber Tulisan

Ÿ Buku

Andoko, A. dan Warsito. 2013. Beternak Kambing Unggul. PT Agromedia


Pustaka. Jakarta.
Diktat Praktikum Mata Kuliah Teknologi Fabrikasi Pakan. 2014. Laboratorium
Teknologi Makanan Ternak. Fakultas Peternakan Universitas Gadjah Mada.
Diktat Praktikum Mata Kuliah Teknologi Penanganan Limbah Peternakan
Dasar. 2015. Laboratorium Teknologi Kulit, Hasil Ikutan, dan Limbah
Peternakan.
Dohong, A. 2003. Pemanfaatan Lahan Gambut untuk Kegiatan Pertanian
Holtikultura: Belajar dari Pengalaman Petani Desa Kalampangan,
Kalimantan Tengah. Warta Konservasi Lahan Basah Vol 11 No.2 April 2003.
Wetlands International – Indonesia Programme.
Gayatri, S. dan M. Handayani. 2007. Peranan Domba Batur dalam Meningkatkan
Pendapatan Keluarga di Desa Batur Kabupaten Banjarnegara. Seminar
Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner. Fakultas Peternakan
Universitas Diponegoro, Semarang .
Hardjosubroto, W. dan J.M. Astuti. 1993. Buku Pintar Peternakan. Jakarta: PT
Gramedi Widiasarana Indonesia.
Sutama, I. K. dan I. G. M. Budiarsana. 2009. Panduan Lengkap Kambing dan
Domba. Penebar Swadaya. Jakarta.
Sudarmono, A. S. dan Y. B. Sugeng. 2011. Beternak Domba. Penebar Swadaya.
Jakarta
Talib C. dan A. R. Siregar. 1999. Faktor-faktor yang mempengaruhi petumbuhan
pedet PO dan crossbrednya dengan Bos indicus dan Bod Taurus dalam
pemeliharaan tradisional. Pros. Seminar Nasional Peternakan dan Veteriner.
Bogor, 18–19 Oktober 1999. Puslitbang Peternakan, Bogor hlm. 200–207.

54
Sumber Tulisan

Ÿ Internet

http://bibit.ditjennak.pertanian.go.id/content/sapi-aceh diakses pada 19


September 2016, pukul 17.15 WIB.
http://www.academia.edu/9951177/Bangsa-Bangsa_Sapi_Potong diakses pada
19 September 2016, pukul 20.30 WIB.
http://www.etawajaya.com/kambing/ diakses pada 19 September 2016, pukul
20.30 WIB.
http://www.ilmuternak.com/2015/07/karakteristik-kambing-jawarandu-atau-
bligon.html diakses pada 19 September 2016, pukul 20.30 WIB.
http://www.infoternak.com/kambing-boer/ diakses pada 19 September 2016,
pukul 20.30 WIB.
http://www.infopeternakan.com/mengenal-jenis-domba-ekor-tipis-atau-
domba-gembel.html diakses pada 19 September 2016, pukul 20.30 WIB.
http://www.infopeternakan.com/mengenal-jenis-domba-ekor-gemuk-atau-
domba-kibas.html diakses pada 19 September 2016, pukul 20.30 WIB.
http://www.infopeternakan.com/mengenal-jenis-domba-garut-beserta-
cirinya.html diakses pada 19 September 2016, pukul 20.30 WIB.
http://www.infopeternakan.com/mengenal-jenis-domba-texel-wonosobo-
beserta-cirinya.html diakses pada 19 September 2016, pukul 20.30 WIB.
http://www.situs-peternakan.com/2012/04/asal-usul-dan-ciri-kambing-
alpines.html diakses pada 19 September 2016, pukul 20.30 WIB.
http://www.suherlin.com/12-jenis-kambing-di-indonesia-yang-cocok-untuk-
bisnis-dan-qurban/ diakses pada 19 September 2016, pukul 17.15 WIB.

Konten Sapi dan Kambing

http://www.infoternak.com/sapi-madura/ diakses pada 19 September 2016,


pukul 17.15 WIB.
http://www.ilmuternak.com/2015/06/karakteristik-sapi-aberdeen-angus.html
diakses pada 19 September 2016, pukul 20.30 WIB.
https://organichcs.com/2014/04/04/mengetahui-jenis-jenis-kambing-dan-
domba-di-indonesia/ diakses pada 19 September 2016, pukul 20.30 WIB.
https://sentulfresh.com/tag/jenis-jenis-sapi-perah/ diakses pada 19 September
2016, pukul 20.30 WIB.
55
Sumber Gambar

Ÿ Internet
Balai Inseminasi Buatan Lembang (www.banksperma.com)
Dokumen pribadi penulis
http://usahabudidaya.com/kandang-kambing-model-kandang-kambing-yang-
sehat/ diakses pada 18 Agustus 2016, pukul 12.00 WIB.
www.instagram.com
www.google.com
www.ternak-kambing-gibas.blogspot.com

56
Di Atas Gunung Cilik Jamus
Karya : Anton Priyo Sujarwo

Sumber Koso
Karya : Eko Susanto

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai