Anda di halaman 1dari 7

Mata Kuliah : Pendidikan Kewarganegaraan

Prodi : Bahasa Inggris


Semester :I
Pertemuan ke : 9 dan 10
Dosen Pengampu : Chaerun
BAB VII
WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA

A. WILAYAH SEBAGAI RUANG HIDUP


Negara Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan.
Kekuatannya terletak pada posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya
sumber alam. Kelemahan terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman
masyarakat.
Sesuai dengan itu, maka kepentingan nasional yang mendasar adalah upaya
menjamin persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa, dan segenap aspek kehidupan
nasionalnya. Dengan demikian, salah satu kepentingan nasional Indonesia ialah
bagaimana menjadikan bangsa dan wilayah ini senantiasa satu dan utuh.

Pengertian
Ilmu penyelenggaraan negara yang berdasarkan pada
geografis

Geopolitik
Konsep
Political geography; mempelajari fenomena geografi dari aspek politik
Geopolitik; mempelajari fenomena politik dari segi geografi

Teori Geopolitik (Dirjen Dikti, 2016: 114)


Frederich Ratzel : negara itu seperti Organisme yang hidup, memerlukan
ruang hidup agar tumbuh subur, perlu perluas wilayah
Rudolf Kjellen : negara adalah organisme, perlu memperluas wilayah
Karl Haushofer : negara adalah organisme, perlu memperluas wilayah,
maka perlu : - Autarki
- Wilayah-wilayah yang dikuasai
B. FAHAM GEOPOLITIK

1. Faham Geopolitik Barat

Frederich Ratzel (1844-1904),


Rudolf Kjellen (1864-1922)
Karl Haushofer (1896-1946)
teori organisme dan ruang yang pada intinya, negara:
. mirip ruangan ditempati masyarakat
. seperti organisme memerlukan ruang yang cukup agar
tumbuh subur dan makin kuat
. perlu ekspansi
. batas negara bersifat sementara

2. Faham Geopolitik Indonesia

a. Faham Geopolitik Sistem politik (kebijaksanaan) dan startegi nasional


yang didorong oleh aspirasi nasional geografik

b. Wujud Kepulauan yang dihubungkan oleh selat dan lautan, berada diantara
dua Samodra dan dua Benua

c. Kekuatan dan Kekuatan


Kelemahan - Posisi dan keadaan geografi yang strategis
-Kaya sumber alam
Kelemahan
- Wujud kepulauan yang berpencar-pencar
- Keanekaragaman masyarakat yang harus dipersatukan

C. Kepentingan Nasional, Cita-cita Nasional, dan Wawasan Nasional

1. Kepentingan Nasional dan Cita-cita Nasional

Maksud
Upaya menjamin persatuan dan kesatuan
wilayah, bangsa, dan segenap aspek kehidupan
nasional Indonesia.

Kepentingan
Nasional

Kedudukan
Cita-cita Tujuan Visi Kepentingan
Nasional Nasional Nasional Nasional
Visi nasional Indonesia menurut Tap MPR No. VII/MPR/2001 adalah
terwujudnya masyarakat Indonesia yang religius , manusiawi, bersatu, demokratis, adil,
sejahtera, maju, mandiri, serta baik dan bersih dalam penyelenggaraan negara.

2. Kepentingan Nasional dan Wawasan Nasioanl

Nama:
Wawasan Nasional Indonesia disebut
Wawasan Nusantara

Wawasan
Nasional

Pengertian
Cara pandang negara kepulauan (archipelago)
yang berada di antara dua benua dan dua samodra.

Kedudukan
Salah satu pedoman bangsa Indonesia
dalam melaksanakan kepentingan nasionalnya

C. WAWASAN NUSANTARA

1. Latar Belakang Munculnya Wawasan Nusantara

Latar belakang munculnya pemikiran Wawasan Nusantara adalah


karakteristik wilayah Nusantara yang berujud kepulauan. Konsepsi negara
kepulauan adalah negara yang mencakup :
a. Laut Teritorial, Perairan Pedalaman, ZEE, dan Landas Kontingen.
b. Diilhami oleh aspek sejarah perjuangan bangsa dan aspek filosofis Pancasila

2. Pengertian Wawasan Nusantara


Wawasan berarti cara pandang atau cara memandang. Nusantara berarti
nusa (kepulauan) yang diapit diantara dua hal. Istilah nusantara digunakan untuk
menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia
yang terletak di antara samudra Pasifik dan samudra Indonesia dan antara benua
Asia dan benua Australia.
Wawasan Nusantara inilah yang digunakan sebagai wawasan nasional
Indonesia. Wawasan nasional adalah cara pandang suatu bangsa tentang diri dan
lingkungannya. Dengan demikian Wawasan Nusantara adalah cara pandang
bangsa Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar dalam mencapai tujuan dan cita-cita nasionalnya.
3. Pentingnya Wawasan bagi suatu Bangsa
Mengapa suatu bangsa memerlukan wawasan (cara pandang) tentang diri
dan lingkungannya ? Hal ini dapat kita umpamakan kehidupan seseorang.
Seseorang yang tidak mengetahui karakter dirinya, tidak mampu mengetahui
keadaaan dirinya, tidak mengetahui kekuatan dan kelemahan dirinya, sulit untuk
bisa berkembang. Karena dalam manusia berkembang perlu mengolah kekuatan
dan kelemahan dirinya. Manusia dalam perkembangannya harus berupaya untuk
menutup kelemahannya dan membuka lebar-lebar perkembangan kekuatannya.

4. Faktor Kewilayahan yang mempengaruhi Wawasan Nusantara


a. Asas kepulauan
Wilayah Indonesia ialah wilayah kepulauan atau sering disebut
archipelago. Archipelago berasal dari archi artinya terpenting dan pelago artinya
kepulauan. Jadi, archipelago artinya lautan terpenting. Lautan dalam istilah
archipelago selalu dalam pengertian kesatuan utuh, sementara lautan yang berada
diantara pulau-pula itu selalu dalam pengertian penghubung bukan pemisah.
Itulah asas dalam negara kepulauan.
b. Kepulauan Indonesia
Kepulauan Indonesia ini sering disebut juga Hindia Timur, Insulinde (oleh
Multatuli), Hindia Belanda. Di samping itu terdapat juga nama-nama lain.
Menurut A.H. Nasution (1977: 19) :
Kepulauan Asia Tenggara atau yang lazim pula disebut Asia
Tenggara Kepulauan, telah menjadi medan perebutan dari raksasa-
raksasa dunia semenjak dahulu kala, karena letaknya di
persimpangan jalan antara benua dan benua serta antara samudera
dan samudera. Pula, karena kesuburan dan kekaya-rayaannya.
Kepulauan Asia tenggara ini disebut pula Kepulauan Melayu,
Malaynesia ataupun Kepulauan Hindia. Guna mengokohkan
pendapat James Richard Logan (1869), maka Adolf Bastian,
seorang mahaguru Jerman, waktu itu menjabat Direktur Museum
Ethnografis di kota Berlin, di dalam karyanya berjudul
“Indonesien order die Insel des Malayischen Archipel “ (1884),
telah menampilkan nama Indonesia, yang menunjuk kepada pulau-
pulau atau kepulauan yang terhampar di atara Benua Asia dan
Benua Australia. Nusantara ini didiami oleh suku-suku bangsa
yang sejak dahulu memang berdarah satu, berkebangsaan satu,
beragama dan berbahasa satu. Satu di dalam segala keragaman
bentuk dan coraknya. Bhineka Tunggal Ika.

Demikianlah, nama Indonesia sudah dikenal sejak 1884 ini, telah menjadi
perebutan raksasa-raksasa dunia sejak lama. Letaknya yang strategis memang
sangat menggiurkan bagi bangsa lain untuk memilikinya. Kekayaan alamnya yang
berlimpah telah mendorong bangsa lain untuk menguasainya. Oleh karena itu, kita
sebagai bangsa yang telah dikaruniai wilayah yang demikan oleh Allah, harus
terus bersatu secara utuh agar mampu mempertahankan dan meningkatkan diri
untuk mengelola kekayaan alamnya agar tidak dikuasai bangsa lain.
c. Konsepsi tentang wilayah Indonesia
Wilayah Indonesia ialah wilayah lautan. Terdapat beberapa konsepsi
tentang pemilikan atau penggunaan wilayah laut :
1) Res Nullius menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.
2) Res Cimmunis menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia,
karena itu tidak dapat dimiliki oleh masing-masing negara
3) Mare Liberium, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua
bangsa.
4) Mare Clausum menyatakan bahwa hanya laut sepanjang pantai saja yang
dimiliki oleh suatu negara sejauh yang dapat dikuasai dari darat (3 mil).
5) Asas negara kepulauan :
a) Dilatar belakangi oleh keinginan Konvensi PBB untuk :
(1) Membentuk tertib hukum laut
(2) Mendayagunakan kekayan alamnya
b) Maka Indonesia memiliki wilayah teritorial, Perairan Pedalaman, ZEE, dan
Landasan Kontingen.

Demikianlah, masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Negara kepulauan adalah negara yang seluruhnya terdiri atas satu atau lebih
pulau-pulau. Kepulauan adalah gugusan pulau, termasuk bagian pulau, dan
perairan.
2) Laut teritorial adalah salah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12
mil laut dari garis pangkal.
3) Perairan pedalaman adalah wilayah sebelah dalam dari daratan atau sebelah
dalam dari garis pangkal
4) ZEE (Zona Ekonomi Eksklusif) tidak lebih dari 200 mil laut dari garis
pangkal. Di dalam ZEE negara yang bersangkutan memiliki hak berdaulat
untuk keperluan eksplorasi, eksploitasi, konservasi, dan pengelolaan sumber
daya alam hayati dari perairan.
5) Landasan Kontingen adalah wilayah dasar laut dan tanah di bawahnya yang
terletak di luar wilayah teritorialnya, yang tidak melebihi 350 mil laut.

5. Unsur-unsur Wawasan Nusantara


Wawasan Nusantara mencakup 3 unsur, yakni :
a. Wadah
b. Isi
c. Tata laku
a. Wadah
Wawasan Nusantara sebagai wadah mencakup 3 komponen :
1) Wujud wilayah, lautan yang di dalamnya terdapat gugusan pulau-pulau yang
dihubungkan oleh perairan. Wujud ini menyatu dalam kesatuan politik,
ekonomi, social budaya, dan pertahanan keamanan
2) Tata inti organisasi
Tata inti organisasi didasarkan pada UUD 1945, yang menyangkut bentuk dan
kedaulatan negara, kekusaan pemerintahan, system pemerintahan dan system
perwakilan.
3) Tata kelengkapan organisasi
Ini adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh
seluruh rakyat Indonesia, melalui partai politik, golongan dan organisasi
masyarakat, kalangan pers serta seluruh aparatur negara.

b. Isi Wawasan Nusantara


Isi Wawasan Nusatara tercermin dalam perspektif kehidupan manusia
Indonesia, yang mencakup :
1) Cita-cita :
a) Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan makmur
b) Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas
c) Pemerintahan (lihat Pembukaan)
2) Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional :
a) Satu kesatuan wilayah, mencakup daratan, perairan, dan dirgantara
b) Satu kesatuan politik, satu kesatuan UUD, ideology, dan identitas nasional
c) Satu kesatuan social budaya, satu perwujudan masyarakat Indonesia atas dasar Bhinneka
Tunggal Ika, satu tertib sosial dan satu tertib hukum
d) Satu kesatuan ekonomi, atas dasar usaha bersama dan kekeluargaan
e) Satu kesatuan pertahanan keamanan, system Hankamrata
f) Satu kesatuan kebijakan nasional, dalam arti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya

c. Tata laku Wawasan Nusantara


Hal ini mencakup dua segi, yakni :
1) Tata laku batiniah berdasarkan filsafat Pancasila
2) Tata laku lahiriah, merupakan kekuatan dari kemanunggalan kata dan karya

6. Implementasi Wawasan Nusantara dan Tantangannya

a. Implementasi Wawasan Nusantara mencakup :


1) Implentasi bagi kelangsungan hidup bangsa
Wawasan Nusantara sebagai pancaran filsafat Pancasila, artinya Wawasan
Nusantara menjadi landasan dan pedoman kelangsungan hidup bangsa
Indonesia. Konsep wawasan Nusantara berpangkal pada dasar Ketuhanan
Yang Maha Esa, yang melahirkan misi manusia Indonesia dan terjabar
dalam sila-sila berikutnya.
2) Wawasan Nusantara dalam Pembangunan Nasional
a) Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik
b) Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan ekonomi
c) Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan social budaya
d) Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan pertahanan
keamanan

b. Tantangan
Terdapat 2 dimensi pemikiran sebagai elemen Wawasan Nasional Indonesia,
yakni :
1) Dimensi kewilayahan dengan segala isinya
2) Dimensi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Faktor utama yang muncul sebagai tantangan adalah perubahan masyarakat
yang didorong oleh nilai-nilai kehidupan baru sebagai dampak globalisasi.
Nilai-nilai baru tersebut:
1) Intinya bahwa negara harus mampu memberikan peranan sebesar-
besarnya kepada kemakmuran rakyat. Itu hanya bisa terjadi di negara yang
sudah maju. NKRI masih kurang mampu. Peran itu masih menjadi tujuan.
2) Memberikan peran masyarakat untuk mencapai tujuan nasional. Itu terjadi
di negara maju yang sudah bottom-up planning. Indonesia belum mampu,
karena keterbatasan SDM, sehingga masih top-down planning.
3) Di sisi lain, pada era reformasi ini, kesadaran persatuan dan kesatuan
masyarakat mengalami penurunan. Jiwa altruis yang lebih mengutamakan
kepentingan nasional di atas kepentingan pribadi atau golongan mulai
tersisih.

Anda mungkin juga menyukai